30
MAKALAH GANGGUAN FUNGSI GASTROINTESTINAL KOLON Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah (KMB) Dosen Pengampu : Agustina Nur Arofah, S.Kep, Ns Disusun Oleh : Ahmad Sofa Mubarok Tikha Umaroh Nisfu Laila Irfan Rameta Siska Wati

sofaners.files.wordpress.com file · Web viewGANGGUAN FUNGSI GASTROINTESTINAL ... yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

  • Upload
    trannhi

  • View
    225

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: sofaners.files.wordpress.com file · Web viewGANGGUAN FUNGSI GASTROINTESTINAL ... yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

MAKALAH GANGGUAN FUNGSI GASTROINTESTINAL KOLON

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah (KMB)

Dosen Pengampu :

Agustina Nur Arofah, S.Kep, Ns

Disusun Oleh :

Ahmad Sofa Mubarok

Tikha Umaroh

Nisfu Laila

Irfan

Rameta Siska Wati

AKADEMI KEPERAWATAN AL HIKMAH 2 BREBESJl. PONPES AL HIKMAH BENDA SIRAMPOG – BREBES

2012

Page 2: sofaners.files.wordpress.com file · Web viewGANGGUAN FUNGSI GASTROINTESTINAL ... yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

KATA PENGANTAR

            Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Gangguan Fungsi Gastrointestinal Kolon”.

Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah, penyajian makalah ini diharapkan dapat memudahkan proses pembelajaran bagi mahasiswa.            Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan guna perbaikan makalah ini dikemudian hari.

Benda, September 2012                                                              

                                                                                                           Penyusun

Page 3: sofaners.files.wordpress.com file · Web viewGANGGUAN FUNGSI GASTROINTESTINAL ... yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

BAB I

PENDAHULUAN

 

Latar Belakang

Saluran pencernaan memberi tubuh persediaan akan air,elektrolit, dan zat makanan yangterus

menerus. Untuk mencapai hal ini, dibutuhkan (1) pergerakan makanan melalui

saluran pencernaan, (2) sekresi getah pencernaan dan pencernaan makanan, (3) absorpsi air

berbagaielektrolit, dan hasil pencernaan, (4) sirkulasi darah melalui organ-organ

gastrointestinal untuk membawa zat-zat yang diabsorbsi, dan (5) pengaturan semua fungsi ini

oleh sistem lokal,saraf, dan hormone. Setiap bagian dari saluran pencernaan disesuaikan

terhadap fungsispesifiknya : beberapa untuk pasase makanan yang sederhana, seperti

esophagus; yang lainuntuk penyimpanan makanan sementara, seperti lambung; dan yang lain

untuk pencernaandan absorpsi, seperti usus halus.Agar makanan dapat dicerna secara optimal

dalam saluran pencernaan, waktu yangdiperlukan makanan pada masing-masing bagian

saluran bersifat sangat penting. Selain itu, pencampuran yang tepat juga harus dilakukan.

Tetapi karena kebutuhan untuk pencampurandan propulsi (pendorongan) sangat berbeda pada

tiap tingkat proses, berbagai mekanismeumpan balik hormonal dan saraf otomatis akan

mengontrol waktu dari tiap aspek proses inisehingga pencampuran dan pendorongan akan

terjadi secara optimal, tidak terlalu cepat, tidak terlalu lambat.Di sepanjang traktus

gastrointestinal, kelenjar sekretoris mempunyai dua fungsi utama :Pertama, enzim-enzim

pencernaan disekresi pada sebagian besar daerah saluran pencernaan,dari rongga mulut sampai

ujung distal ileum. Kedua, kelenjar mucus, dari rongga mulutsampai ke anus, mengeluarkan mucus

untuk melumaskan dan melindungi semua bagiansaluran pencernaan. Kebanyakan sekresi

pencernaan terbentuk hanya sebagai responsterhadap keberadaan makanan di dalam saluran

pencernaan, dan jumlah yang disekresi padasetiap segmen traktus hamper sama dengan

jumlah yang dibutuhkan untuk pencernaan yangsesuai. Selanjutnya, pada beberapa bagian

traktus gastrointestinal, bahkan jenis enzim danzat-zat lainnya dari sekresi bervariasi sesuai

dengan tipe makanan yang ada.Bahan makanan utama yang diperlukan oleh tubuh yang hidup, (selain

jumlah kecil zatseperti vitamin dan mineral) dapat digolongkan sebagai karbohidrat, lemak dan

protein, bahan-bahan ini biasanya tidak dapat diserap dalam bentuk alami melalui mukosa

saluran pencernaan dan, karena alasan ini bahan-bahan tersebut tidak berguna sebagai zat

nutrisitanpa pencernaan awal. Dalam prosesnya yang berkangsung terus-menerus bukan

tidak mungkin saluran pencernaan mengalami gangguan atau bahkan kelainan. Hal ini tentu

saja akan mengganggu proses pencernaan. Pengobatan yang efektif untuk kebanyakan

gangguangastrointestinal bergantung pada pengetahuan dasar mengenai fisiologi

Page 4: sofaners.files.wordpress.com file · Web viewGANGGUAN FUNGSI GASTROINTESTINAL ... yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

gastrointestinal. Olehkarena hal-hal di atas maka dalam makalah ini akan membahas prinsip-

prinsip umum fungsigastrointestinal(Motilitas, pengaturan saraf dan sirkulasi darah), propulsi

dan pencampuranmakanan dalam saluran pencernaan, fungsi sekresi saluran pencernaan,

pencernaan danabsorpsi dalam traktus gastrointestinal serta fisiologi gangguan

gastrointestinal.

 

Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui :

1.Prinsip-prinsip umum fungsi gastrointestinal(Motilitas, pengaturan saraf dan

sirkulasidarah).

2.Propulsi dan pencampuran makanan dalam saluran pencernaan.

3.Fungsi sekresi saluran pencernaan.

4.Pencernaan dan absorpsi dalam traktus gastrointestinal.

5.Fisiologi gangguan gastrointestinal

Page 5: sofaners.files.wordpress.com file · Web viewGANGGUAN FUNGSI GASTROINTESTINAL ... yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

BAB II

ISI

2.1 Prinsip-prinsip Umum Fungsi Gastrointestinal ± Motilitas, Pengaturan Saraf, danSirkulasi Darah Saluran

Gastrointestinal mempunyai ciri khas dinding yang terdiri dari beberapa Lapisan-Lapisan

tersebut dari luar ke dalam dapat disusun sebagai berikut :

1.Lapisan serosa.

2.Lapisan otot longitudinal

3.Lapisan otot sirkular.

4.Lapisan submukosa.

5.Lapisan mukosa (pada bagian terdalam lapisan mukosa terdapat lapisan muskularismukosa).

2.1.1 Aktivitas Listrik Pada Otot Polos Gastrointestinal

Adapun aktifitas atau pergerakan otot polos tersebut dipengaruhi oleh aktifitas potensial listrik

yang telah teratur sedemikian rupa, sehingga tanpa kita sadari system ini bekerja dengan

sempurna. Aktifitas listrik tersebut meliputi :

1.Faktor yang menimbulkan Depolarisasi membrane (membuat lebih mudahdirangsang) :

a.Peregangan otot. 

b.Perangsangan oleh asetilkolin.

c.Perangsangan oleh saraf parasimpatis yang mensekresi asetilkolin.

d.Perangsangan oleh hormone gastrointestinal spesifik.

2.Faktor yang menimbulkan Hiperpolarisasi membrane (membuat serat otot kurangmudah

dirangsang) :

1.Pengaruh norepinefrin / epinefrin pada membrane otot.

2.Perangsangan saraf-saraf simpatis yang mensekresi norepinefrin.

2.1.2 Pengaturan Hormonal Terhadap Motilitas Gastrointestinal

Traktus Gastrointestinal sebagaimana bagian lain dari tubuh manusia jugamemiliki sistem

pengaturan dengan peranan sekresi hormon. Hal ini terutama ditujukan pada pengaturan

motilitas gastrointestinal itu sendiri. Hormon-hormon yang terlibat diantaranya :

1.Kolesitokinin : disekresikan oleh sel I dalam mukosa duodenum dan jejunum sebagairespon

terhadap pemecahan produk lemak, asam lemak dan monogliserid dalam usus.Efeknya:

kontraksi kandung empedu, menghambat motilitas lambung agar empedumengemulsikan

lemak dan memberi cukup waktu untuk pencernaan lemak di usus bagian atas.

2.Sekretin : disekresi oleh sel S dalam mukosa duodenum sebagai respon terhadap

asamlambung.Efeknya: penghambatan (ringan) terhadap motilitas sebagian besar

traktusgastrointestinal.

Page 6: sofaners.files.wordpress.com file · Web viewGANGGUAN FUNGSI GASTROINTESTINAL ... yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

3.Peptida penghambat asam lambung : disekresikan oleh mukosa usus halus bagian

atassebagai respon terhaadap asam lemak dan asam amino dan sedikit pada

karbohidrat.Efeknya: sedikit menurunkan aktifitas motorik lambung, memperlambat

pengosonganisi lambung.

2.1.3 Gerakan-gerakan Fungsional Pada Traktus Gastrointestinal

Dalam proses memasukkan makanan, memproses hingga mengeluarkan zat-zatsisa pada saluran

pencernaan dibantu oleh gerakan-gerakan yang secar fungsionalmendukung proses tersebut.

Secara umum gerakan tersebut terbagi menjadi :

1.Gerakan Propulsif (Peristaltik)Makanan bergerak maju sepanjang saluran dengan kecepatan

yang sesuai untuk terjadinya pencernaan dan absorbsi. Rangsangan yang dapat menimbulkan

gerakan peristaltik antara lain :

a.Peregangan usus, iritasi epitel pelapis usus, sinyal saraf ekstrinsik terutama parasimpatis. 

b.Reflek mienterikus / reflek peristaltik dan gerakan peristaltik ke arah anus(³hukum dari usus

´).

2.Gerakan mencampur Yang menjaga agar isi usus tetap tercampur setiap waktu. Pada

beberapa tempat,gerakan peristaltik sendiri menimbulkan sebagian besar pencampuran. Pada

tempatlain, kontraksi konstriktif yang lebih berperan dalam proses pencampuran, namun

ada pula yang melibatkan kedua proses tersebut.

2.1.4 Aliran Darah Gastrointestinal

Pembuluh darah system gastrointestinal disebut sirkulasisplanknik. Sirkulasi inimeliputi

aliran darah yang melalui usus sendiri ditambah aliran darah melalui limpa, pancreas dan

hepar. Sebelum memasuki sirkulasi sistemik, darah disaring di hepar dari berbagai macam

bakteri dan bahan partikel lain (agen-agen berbahaya) dari traktusgastrointestinal. Selain itu,

sebagian besar (sekitar tiga perempat dari total yang terserap)

berupa zat nutrisi nonlemak dan larut air diserap dan disimpan oleh sel-sel hati.Sedangkan zat nutrisi

berdasar lemak tak larut air diabsorbsi ke saluran limfatik ususyang kemudian dialirkan ke dalam

darah melalui duktus torasikus. Anatomi suplai darahgastrointestinal adalah :

1.Dinding usus halus dan usus besar disuplai oleh arteri mesenterika superior daninterior.

2.Lambung disuplai oleh arteri illiaka.

2.1.5 Pengontrolan Saraf Terhadap Aliran Darah Gastrointestinal

Rangsangan saraf parasimpatis terhadap lambung dan kolon bagian bawah akanmeningkatkan

aliran darah setempat pada saat yang bersamaan dengan peningkatansekresi kelenjar.

Penigkatan aliran darah kemungkinan karena peningkatan aktifitaskelenjar.Rangsangan saraf

simpatis menyebabkan vasokonstriksi yang kuat pada arteriolsehingga dengan penurunan

aliran darah yang besar pada hampir seluruh traktusgastrointestinal, berfungsi untuk menutup

Page 7: sofaners.files.wordpress.com file · Web viewGANGGUAN FUNGSI GASTROINTESTINAL ... yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

aliran darah gastrointestinal dan aliran darahsplanknik lain agar dapat memenuhi kebutuhan

oragan vital saat kerja fisik yang hebat,serta mempertahankan semua jaringan vital dari

bahaya kematian seluler akibatkekurangan perfusi terutama otak dan jantung. Dapat

berlangsung sekitar 1 jam. Setelahitu aliran sering kembali hampir normal melalui mekanisme

³autoregulasi escape´dengan tujuan mengembalikan aliran darah yang membawa nutrisi ke

kelenjar dan ototgastrointestinal.

2.1.6 Pengontrolan Saraf Terhadap Fungsi Gastrointestinal

Traktus gastrointestinal memiliki persarafan sendiri yang disebut system saraf enteric. System

ini terletak di dinding usus dan mengatur pergerakan dan sekresigastrointestinal. Sistem

enteric terutama terdiri dari dua pleksus:

 1.Satu pleksus bagian luar yang terletak diantara lapisan otot longitudinal dan sirkular,disebut

pleksus minterikus atau pleksus auerbach

 2.Satu pleksus bagian bagian dalam disebut pleksus submukosa atau pleksus meissner,yang

terletak didalam submukosa. Pleksus mienterikus terutama mengatur  pergerakan

gastrointestinal, dan pleksus submukosa terutama mengatur sekresigastrointestinal dan aliran

darah lokal.

 Selain system saraf diatas terdapat juga serat-serat saraf simpatis dan parasimpatis

yang berhubungan dengan kedua pleksus mienteretikus dan submukosa, perangsangan

olehsystem simpatis dan parasimpatis dapat mengaktifkan dan menghambat fungsi

gastrointestinal. Ujung-ujung sarafnya melepaskan neurotransmitter. Pengaturan

anatomissystem saraf enteric serta hubunganya dengan system saraf simpatis dan

parasimpatismendukung jenis reflek gastrointestinal salah satunya refleks gastrokolik,

reflek enterogastrik, sekresi gastrointestinal, peristaltic, serta reflek berasal dari

lambung,duodenum, refleks nyeri, dan refleks defekasi. system simpatis dan parasimpatis

dapatmengaktifkan dan menghambat fungsi gastrointestinal. Ujung-ujung sarafnya

melepaskanneurotransmitter. Dalam usaha untuk lebih memahami berbagai fungsi sistem

saraf enterik gastrointestinal, para peneliti dari seluruh dunia telah mengidentifikasikan

selusinatau lebih zat-zat neurontransmiter yang berbeda yang dilepaskan oleh ujung-ujung

saraf dari berbagai tipe neuron enterik. Dua dari neurontransmiter yang telah kita kenal

adalah(1) asetilkolin, dan (2) norepinefrin. Yang lain adalah (3) adenosin trifosfat, (4)

serotonin,(5) dopamin, (6) kolisistokinin, (7) substansi P, (8) polipeptida intestinal vasoaktif,

(9)somatostatin, (10) leu-enkefalin, (11) metenkefalin, dan (12) bombesin.Fungsi-fungsi

khusus dari banyak neurontransmiter ini tidak terlalu dikenal untuk dibahas disini, selain

pembahasan hal berikut: Asetilkolin paling sering merangsangaktivitas gastrointestinal.

Norepinefrin, hampir selalu menghambat aktivitasgastrointestinal. Hal ini juga berlaku pada

Page 8: sofaners.files.wordpress.com file · Web viewGANGGUAN FUNGSI GASTROINTESTINAL ... yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

epinefrin, yang mencapai traktusgastrointestinal terutama lewat aliran darah setelah

disekresikan oleh medula adrenal kedalam sirkulasi. Substansi transmiter lain yang disebutkan

tadi adalah gabungan dari bahan-bahan eksitator dan inhibitor. Asetilkolin (Ach) merupakan

neurontransmiter yangdikeluarkan oleh semua serat praganglion otonom, serat pascaganglion

parasimpatis, danneuron motorik. Epinefrin hormon primer yang dikeluarkan oleh medula adrenal.

2.1.7 Pengaturan Otonom Traktus Gastrointestinal

Jalur saraf otonom terdiri dari suatu rantai dua neuron, dengan neurotransmitter terakhir yang

berbeda antara saraf simpatis dan parasimpatis. Setiap jalur saraf otonomyang berjalan dari

SSP ke suatu organ terdiri dari SSP ke suatu organ terdiri dari suaturantai yang terdiri dari dua

neuron. Badan sel neuron yang pertama di rantai tersebutterletak di SSP. Aksonnya, serat preganglion,

bersinaps dengan badan sel neuron kedua,yang terdapat di dalam suatu ganglion di luar SSP.

Akson neuron kedua, serat pascaganglion, mempersarafi organ-organ efektor.Sistem saraf

otonom terdiri dari duadivisi-sistem simpatis dan parasimpatis. Serat-serat saraf simpatis berasal

dari daerahtorakal dan lumbal korda spinalis. Sebagian besar serat preganglion simpatis

berukuransangat pendek, bersinaps dengan badan sel neuron pascaganglion didalam ganglion

yangterdapat di rantai ganglion simpatis yang terletak di kedua sisi korda spinalis. Serat

pascaganglion panjang yang berasal dari rantai ganglion itu berakhir di organ-organefektor.

Sebagian serat praganglion melewati rantai ganglion tanpa membentuk sinapsdan kemudian

berakhir di ganglion kolateral simpatis yang terletak disekitar separuh jalanantara SSP dan

organ-organ yang dipersarafi, dengan serat pascaganglion menjalani jarak sisanya. 

Serat-serat praganglion parasimpatis berasal dari daerah cranial dan sacral SSP.Serat-serat ini

berukuran lebih panjang dibandingkan dengan serat praganglion simpatiskarena serat-serat itu

tidak terputus sampai mencapai ganglion terminal yang terletak didalam atau dekat dengan

organ efektor. Serat-serat pascaganglion yang sangat pendek  berakhir di sel-sel organ yang

bersangkutan itu sendiri.

 Serat-serat praganglion simpatisdan parasimpatis mengeluarkan neurotransmitter yang sama,

yaitu asetilkolin (Ach),tetapi ujung-ujung pasca ganglion kedua system ini mengeluarkan

neurotransmitter yang berlainan (neurotransmitter yang mempengaruhi organ efektor). Serat-

serat pascaganglion parasimpatis mengeluarkan asetilkolin. Dengan demikian, serat-serat itu

bersama dengansemua serat praganglion otonom, disebut serat kolinergik. Sebaliknya

sebagian besar serat pascaganglion simpatis disebut serat adrenergic, karena mengeluarkan

noradrenalin, lebihumum dikel sebagai norepinefrin. Baik asetilkolin maupun norepinefrin

juga berfungsisebagai zat perantara kimiawi di bagian tubuh lainnya.

Persarafan Parasimpatis

Page 9: sofaners.files.wordpress.com file · Web viewGANGGUAN FUNGSI GASTROINTESTINAL ... yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

Persarafan parasimpatis ke usus dibagi atas divisi kranial dan divisi sakral.Kecuali untuk

beberapa serabut parasimpatiske regio mulut dan faring dari saluran pencernaan, serabut saraf

parasimpatis kranial hampir seluruhnya di dalam saraf vagus.serabut-serabut ini memberi

inervasi yang yang luas pada esofagus, lambung, pankreas,dan sedikit usus sampai separuh

bagian pertama usus besar. Parasimpatis sakral bersaldari segmen sakral kedua, ketiga, dan

keempat dari medula spinalis serta berjalan melaluisaraf pelvis ke seluruh bagian distal usus

besar dan sepanjang anus. Arean sigmoid,rektum, dan anus diperkirakan mendapat persarafan

parasimpatis yang lebih baik daripada bagian usus yang lain. Fungsi serabut ini terutama

untuk menjalankan reflak defekasi. Neuron-neuron postganglionik dari sistem parasimpatis

gastrointestinal terletak terutama di pleksus mienterikus dan pleksus submukosa.

Perangsangan saraf parasimpatisini menimbulkan peningkatan umum dari aktivitas seluruh

sistem saraf enterik. Hal inikemudian akan memperkuat aktivitas sebagian besar fungsi

gastrointestinal

Persarafan Simpatis

Serabut-serabut simpatis yang berjalan ke traktus gastrointestinal bersal darimedula spinalis

antara segmen T-5 dan L-2. Sebagian besar serabut preganglionik yangmempersarafi usus,

sesudah meninggalkan medula, memasuki rantai simpatis yangterlatak di sisi lateral kolumna

spinalis, dan banyak dari serabut ini kemudian berjalanmelalui rantai ke ganglia yang terletak jauh

seperti ganglion seliaka dan berbagaiganglion mesenterica. Kabanyakan badan neuron

simpatik postganglionik berada diganglia ini, dan serabut-serabut post ganglionik lalu

menyebar melalui saraf simpatis postganglionik ke semua bagian usus. Sistem simpatis pada

dasarnya menginervasiseluruh traktus gastrointestinal, tidak hanya meluas dekat dengan

rongga mulut dan anus,sebagaimana yang berlaku pada sistem parasimpatis. Ujung-ujung

saraf simpatis sebagian besar menyekresikan norepinefrin dan juga epinefrin dalam jumlah

sedikit. Padaumumnya, perangsangan sistem saraf simpatis menghambat aktivitas

traktusgastrointestinal, menimbulkan banyak efek yang berlawanan dengan yang

ditimbulkanoleh sistem parasimpatis. Sistem simpatis menghasilkan pengaruhnya melalui dua

cara:(1) pada tahap yang kecil melalui pengaruh langsung sekresi norepinefrin

untuk menghambat otot polos traktus intestinal (kecuali otot mukosa yang tereksitasi

olehnorepinefrin), dan (2) pada tahap yang besar melalui pengaruh inhibisi dari

norepinefrin pada neuron-neuron pada seluruh sistem saraf enterik. Perangsangan yang kuat

padasistem simpatis dapat menginhibisi peregerakan motor usus begitu hebat sehingga

dapat benar-benar menghentikan pergerakan makanan melalui traktus gastrointestinal.

2.2 Propulsi dan Pencampuran Makanan Dalam Saluran Pencernaan

Page 10: sofaners.files.wordpress.com file · Web viewGANGGUAN FUNGSI GASTROINTESTINAL ... yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

Agar makanan dapat dicerna secara optimal dalam saluran pencernaan, waktu yangdiperlukan

pada masing-masing bagian saluran bersifat terbatas. Selain itu pencampuran yangtepat juga

harus dilakukan. Tetapi karena kebutuhan untuk pencampuran dan pendorongansangat

berbeda pada tiap tingkat proses, berbagai mekanisme umpan balik hormonal dansaraf

otomatis akan mengontrol tiap aspek dari proses ini.

2.2.1 Pengaturan Pencernaan Makanan

Mengunyah makanan bersifat penting untuk pencernaan semua makanan, karenaakan

membantu pencernaan makanan untuk alasan sederhana berikut : karena enzim-enzim

pencernaan hanya bekerja pada permukaan partikel makanan, kecepatan pencernaan sangat

tergantung pada total area permukaan yang terpapar dengam sekresiusus. Pada umumnya otot-

otot pengunyah dipersarafi oleh cabang motorik dari saraf kranial kelima, dan proses mengunyah dikontrol

oleh nukleus dalam batang otak

Menelan adalah suatu aksi fisiologis yang kompleks terutama karena faring padahampir setiap

saat melakukan beberapa fungsi lain di samping menelan dan hanya diubahdalam beberapa

detik ke dalam traktus untuk mendorong makanan. Yang terutama penting adalah bahwa

respirasi tidak terganggu akibat menelan. Pada umumnya menelandapat dibagi menjadi (1)

tahap volunter, yang mencetuskan proses menelan, (2) tahapfaringeal, yang bersifat involunter

dan membantu jalannya makanan melalui faring kedalam esofagus, dan (3) tahap esofageal,

fase involunter lain yang mempermudah jalannya makanan dari faring ke lambung. Proses

menelan secara otomatis diatur dalamurutan yang teratur oleh daerah-daerah neuron di batang

otak yang didistribusikan keseluruh substantia retikularis medula dan bagian bawah pons.

Impuls motorik dari pusatmenelan ke faring dan esofagus bagian atas yang menyebabkan

penelanan dijalarkan olehsaraf kranial ke-5, ke-9, ke-10, dan ke-12 serta bahkan beberapa

saraf servikal superior,seperti tampak pada. Ringkasnya, tahap faringeal dari penelanan pada

dasarnyamerupakan suatu refleks. Sewaktu gelombang peristaltik esofagus berjalan ke

arahlambung, timbul suatu gelombang relaksasi, yang dihantarkan melalui neuron

peghambatmienterikus, mendahului peristaltik, Selanjutnya seluruh lambung dan sedikit lebih

luas, bahkan duodenum menjadi terelaksasi sewaktu gelombang ini mencapai bagian

akhir esofagus dan dengan demikian mempersiapkan lebih awal untuk menerima makanan

yangdidorong ke bawah esofagus selama proses menelan.

2.2.2 Pengaturan Fungsi Motorik Lambung

Fungsi motorik dari lambung ada tiga : (1) penyimpanan sejumlah besar makanansampai

makanan dapat diproses di dalam duodenum, (2) pencampuran makanan inidengan sekresi dari

lambung sampai membentuk suatu campuran setengah cair yangdisebut kimus, dan (3) pengosongan

makanan dengan lambat dari lambung ke dalam usushalus pada kecepatan yang sesuai untuk

Page 11: sofaners.files.wordpress.com file · Web viewGANGGUAN FUNGSI GASTROINTESTINAL ... yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

pencernaan dan absorpsi yang tepat oleh usushalus. Saat lambung berisi makanan, gelombang

konstriktor peristaltik yang lemah(gelombang pencampur) mulai timbul dibagian tengah dinding

lambung dan bergerak kearah antrum sepanjang dinding lambung sekitar satu kali setiap 15 sampai 20

detik.Sewaktu gelombang konstriktor berjalan dari korpus ke dalam antrum,

gelombangmenjadi lebih kuat, beberapa menjadi sangat kuat dan menimbulkan

cincin konstriktor  peristaltik yang kuat yang mendorong isi antrum di bawah

tekanan tinggi ke arah pilorus.Pengosongan lambung ditimbulkan oleh kontraksi

peristaltik yng kuat padaantrum lambung. Kecepatan pengosongan lambung diatur

oleh sinyal dari lambung dan

duodenum. Akan tetapi duodenum memberi sinyal yang kebih kuat, selalu

mengontrol pengosongan kimus ke dalam duodenum pada kecepatan yang tidak

melebihikecepatan kimus dicerna dan diabsorbsi dalam usus halus.

2.3 Fungsi Sekresi dari Saluran Pencernaan

Di sepanjang traktus gastrointestinal , kelenjar sekretoris mempunyai dua fungsi

utama.Pertama, enzim-enzim pencernaan disekresi pada sebagian besar daerah rongga mulut

sampaiujung distal ileum. Kedua, kelenjer mukus, dari rongga mulut sampai ke anus,

mengeluarkanmukus untuk melumaskan dan melindungi semua bagian saluran pencernaan.

2.3.1 Mulut dan Esofagus

Di dalam mulut, melalui proses pengunyahan, makanan bercampur dengan salivadan

didorong melalui proses menelan ke dalam esofagus . Gelombang peristaltik diesofagus

menggerakkan makanan ke dalam lambung.

2.3.2 Lambung

Motilitas dan sekresi lambung diatur oleh mekanisme persarafan dan humoral.Komponen

saraf adalah refleks otonom lokal, yang melibatkan neuron-neuron kolinergik,dan impuls-

impuls dari SSP melalui nervus vagus. Rangsang vagus meningkatkan sekresigastrin melalui

pelepasan gastrin - releasing peptide. Serat-serat vagus lain melepaskanasetilkolin, yang

bekerja langsung pada sel-sel kelenjar di korpus dan fundus untuk meningkatkan sekresi asam

dan pepsin. Rangsang nervus vagus di dada atau leher meningkatkan sekresi asam dan pepsin,

tetapi vagotomi tidak menghilangkan responssekresi terhadap rangsang lokal. Untuk

memudahkan pengaturan fisiologik sekresilambung biasanya dibahas berdasarkan pengaruh

otak ( sefalik ), lambung, dan usus.Pengaruh / fase sefalik adalah respons yang diperantarai

oleh nervus vagus yang diinduksioleh aktivitas di SSP. Pengaruh lambung terutama adalah

respons-respons refleks lokaldan respons terhadap gastrin. Pengaruh usus adalah efek umpan

balik hormonal danrefleks pada sekresi lambung yang dicetuskan dari mukosa usus halus.

Pengaruh Sefalik 

Page 12: sofaners.files.wordpress.com file · Web viewGANGGUAN FUNGSI GASTROINTESTINAL ... yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

 Adanya makanan dalam mulut secara refleks merangsang sekresi lambung. Serat-serat eferen

untuk refleks ini adalah nervus vagus. Peningkatan sekresi lambung yangdiperantarai oleh

vagus mudah dilatih. Pada manusia, sebagai contoh : melihat,mencium bau dan memikirkan

makanan akan meningkatkan sekresi lambung.Peningkatan ini disebabkan oleh refleks

bersyarat saluran cerna yang telah berkembang sejak awal masa kehidupan. Rangsang

hipotalamus anterior dan bagian- bagian korteks frontalis orbital di sekitarnya meningkatkan

aktivitas eferen vagus dan

sekresi lambung. Pengaruh otak menentukan sepertiga sampai separuh dari asam

yangdisekresikan sebagai respons terhadap makanan normal.

Respons Emosi Keadaan kejiwaan memiliki pengaruh terhadap sekresi dan motilitas

lambungyang terutama diperantarai oleh nervus vagus. Rasa cemas dan depresi

menurunkansekresi lambung dan aliran darah serta menghambat motilitas lambung.

Pengaruh Lambung

 Adanya makanan dalam lambung mempercepat peningkatan sekresi lambungyang

disebabkan oleh penglihatan atau bau makanan dan adanya makanan dimulut.Reseptor di

dinding lambung dan mukosa berespons terhadap peregangan danrangsang kimia, terutama

asam-asam amino dan produk pencernaan terkait lain. Serat-serat dari reseptor masuk ke

dalam pleksus submukosa, tempat badan sel neuronreseptor berada. Serat-serat tersebut

bersinaps pada neuron parasimpatis postganglionyang berakhir di sel-sel parietal dan

merangsang sekresi asam. Neuron-neuron postganglion dalam lengkung refleks lokal aalah

neuron yang sama dengan yangdipersarafi oleh neuron preganglion vagus desendens dari otak

yang memperantaraifase sefalik sekresi. Produk-produk pencernaan protein juga

menyebabkan peningkatan sekresi gastrin, dan hal ini meningkatkan aliran asam.

Pengaruh Usus

 Walaupun di mukosa usus halus dan lambung terdapat sel-sel yang berisi gastrin, pemberian asam amino

langsung ke dalam duodenum tidak meningkatkan kadar gastrin dalam darah. Lemak,

karbohidrat, dan asam dalam duodenum menghambatsekresi asam lambung dan pepsin serta

motilitas lambung melalui mekanisme saraf dan hormonal. Identitas enterogastron yakni

sebagai hormon usus berperan dalaminhibisi belum jelas diketahui. Sekresi asam lambung

meningkat setelah sebagian besar usus halus diangkat. Hipersekresi, yang secara kasar setara

dengan jumlah ususyang diangkat, sebagian mungkin disebabkan oleh hilangnya sumber

hormon-hormonyang menghambat sekresi asam.

2.3.3 Usus Halus

Page 13: sofaners.files.wordpress.com file · Web viewGANGGUAN FUNGSI GASTROINTESTINAL ... yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

Sejauh ini cara terpenting untuk mengatur sekresi usus halus adalah dengan berbagairefleks

saraf setempat terutama refleks yang dimulai oleh rangsangan taktil dan iritasiserta oleh

peningkatan aktifitas saraf enterik yang berhubungan dengan gergerakangastrointestinal. Oleh

karena itu dihampir semua tempat, sekresi pada usus halus terjadihanya sebagai respons

terhadap keberadaan kimus dalam usus - semakin banyak jumlah

kimus semakin banyak sekresinya. Beberapa hormon yang dapat merangsang sekresididaerah

manapun pada traktus gastrointestinal juga dapat meningkatkan sekresi usushalus khususnya

sekretin dan kolesistokinin. Beberapa eksperimen menunjukkan bahwazat-zat hormonal yang

diekstraks dari mukosa usus halus oleh kimus mungkin membantumengontrol sekresi. Pada

umumnya mekanisme refleks enterik setempat hampir selaluikut memegang peranan yang

dominan.

2.3.4 Usus Besar

Mukosa usus besar, seperti pada usus halus mempunyai banyak kriptus lieberkuhn,tetapi pada mukosa ini,

berbeda dengan usus halus, tidak memiliki vili. Sel-sel epitelhampir tidak mengandung enzim. Sebaliknya

sel ini terutama mengandung sel-sel mukusyang hanya mensekresi mukus. Mukus dalam usus besar

jelas melindungi dinding ususterhadap ekskoriasi, tetapi selain itu, juga menghasilkan media

yang lengket untuk melekatkan bahan feses bersama- sama. Lebih lanjut mukus melindungi

dinding usus darisejumlah besar aktifitas bakteri yang berlangsung di dalam feses, dan

menambah sifat basa dari sekresi ( pH 8,0 yang disebabkan oleh sejumlah besar natrium

bikarbonat)menyediakan suatu sawar untuk menjaga agar asam yang terbentuk didalam

tinjatidak menyerang dinding usus.Apabila suatu segmen usus besar menjadi sangat teriritasi,

seperti yang terjadi bilainfeksi bakteri berlangsung menyeluruh selama enteritis, mukosa

mensekresikan sejumlah besar air dan elekrolit selain sekresi larutan mukus alkali yang kental

dan normal. Sekresiini berfungsi untuk mengencerkan faktor pengiritasi dan menyebabkan

pergerakan tinjayang cepat menuju anus. Hal ini biasanya menyebabkan terjadinya diare,

disertaikehilangan sejumlah air dan elektrolit. Tetapi diare juga menyapu bersih faktor

iritan,yang menimbulkan pemulihan penyakit lebih cepat daripada bila terjadi sebaliknya.

2.4 Pencernaan dan Absorbsi dalam Traktus Gastrointestinal2.4.1 Pencernaan Berbagai Makanan Melalui

Hidrolisis

Hidrolisis Karbohidrat

Bila karbohidrat dicernakan, karbohidrat diubah menjadi monosakarida. Enzimkhusus di

dalam getah pencernaan pada traktus gastrointestinal mengembalikanion hidrogen dan

hidroksil air ke polisakarida dan dengan demikian memisahkanmonosakarida satu sama lain.

Hidrolisis Lemak 

Page 14: sofaners.files.wordpress.com file · Web viewGANGGUAN FUNGSI GASTROINTESTINAL ... yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

 Hampir semua gugus lemak di dalam diet terdiri atas trigliserida (lemak netral),yang

merupakan gabungan dari tiga molekul asam lemak yang berkondensasi

dengan satu molekul gliserol. Selama proses kondensasi, tiga molekul air dikeluarkan.

Hidrolisis Protein

 Protein dibentuk dari beberapa asam amino yang saling berikatan bersama-samamelalui

ikatan peptida. Pada setiap ikatan, satu ion hidroksil dipindahkan dari satuasam amino, dan

satu ion hidrogen dipindahkan dari asam amino berikutnya; jadi,asam amino berturutan dalam

rantai protein juga saling berikatan melalui proseskondensasi dan pencernaan terjadi melalui

efek pembalikan : hidrolisis. Yaitu,enzim proteolitik mengembalikan ion hidrogen dan ion

hidroksil dari molekul air ke molekul protein untuk memecahnya menjadi unsur-unsur pokok asam

amino.

2.4.2 Prinsip-Prinsip Dasar Absorpsi Gastrointestinal

Dasar Anatomi Absorpsi

Jumlah cairan total yang harus diabsorpsi setiap hari oleh usus sebanding dengancairan yang

dicerna (kira-kira 1,5 liter) ditambah dengan cairan yang disekresikanoleh bermacam-macam

sekresi gastrointestinal (kira-kira 7 liter).

Jadi, jumlah totalnya8 sampai 9 liter. Semua kecuali kira-kira 1,5 liter dari cairan ini

diabsorpsi di usushalus, dan menyisakan hanya 1,5 liter untuk melalui katup ileosekal ke dalam

kolonsetiap harinya.Lambung merupakan daerah saluran pencernaan yang absorpsinya buruk

karenatidak memiliki jenis vili yang khas dari membran pengabsorpsi, dan juga karena

tautantar sel-sel epitel merupakan taut yang ketat. Hanya ada beberapa zat yang sangatlarut

dalam lemak, seperti alkohol dan beberapa obat seperti aspirin, dapat diabsorpsidalam jumlah

kecil.

2.4.3 Absorpsi dalam Usus Halus

Absorpsi dari usus halus setiap hari terdiri atas beberapa ratus gram karbohidrat,100 gram

atau lebih lemak, 50 sampai 100 gram asam amino, 50 sampai 100 gram ion, dn7 sampai 8

liter air. Kapasitas absorpsi normal usus halus jauh lebih besar dari nilai ini :sebanyak beberapa

kilogram karbohidrat per hari, 500 gram lemak per hari, 500 sampai700 gram asam amino per hari, dan 20 liter

air atau lebih per hari.

2.4.4 Absorpsi dalam Usus Besar : Pembentukan Feses

Kira-kira 1500 milimeter kimus secara normal melewati katup ileosekal ke dalamusus besar

setiap harinya. Sebagian besar air dan elektrolit di dalam kimus ini diabsorpsidi dalam kolon,

biasanya meninggalkan kurang dari 100 milimeter cairan untuk diekskresikan dalam feses.

Juga,pada dasarnya semua ion diabsorpsi hanya meninggalkan 1 sampai 5 miliekuivalen dri

masing-masing ion natrium dan klorida untuk hilang dalamfeses.Sebagian besarr absorpsi

Page 15: sofaners.files.wordpress.com file · Web viewGANGGUAN FUNGSI GASTROINTESTINAL ... yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

dalam usus besar terjadi pada pertengahan proksimalkolon, sehingga bagian ini dinamakan

kolon pengabsorpsi, sedangkan kolon bagian distal pada prinsipnya berfungsi sebagai tempat

penyimpanan feses sampai waktu yang tepatuntuk ekskresi feses dan oleh karena itu disebut kolon

penyimpanan.

2.5 Fisiologi Gangguan Gastrointestinal2.5.1 Gangguan Menelan dan Gangguan Esofagus

Paralisis Mekanisme Menelan

Kerusakan saraf otak V, IX atau X dapat menyebabkan paralisis bagian yang bermakna dari

mekanisme menelan.

Juga, beberapa penyakit seperti poliomyelitis atauensefalitis, dapat menghalangi proses

menelan yang normal dengan merusak pusatmenelan pada batang otak. Akhirnya,

kelumpuhan otot-otot menelan seperti yang terjadi pada distrofi otot atau pada kegagalan

transmisineuromoskular pada miastenia gravisatau botulisme, juga dapat menghalangi proses

menelan yang normal.

Akalasia dan Megaesofagus

 Akalasia adalah keadaan sfingter esophagus inferior yang gagal berelaksasi selamamenelan.

Sebagai akibatnya, makanan yang ditelan ke dalam esophagus gagal untuk melewati

esophagus masuk ke dalam lambung. Penelitian patologi telah menunjukkankerusakan pada

jaringan kerja saraf pleksus mienterikus pada dua pertiga bagian bawahesophagus. Hasilnya

perototan esophagus bagian bawah tetap berkontraksi secara spastis,dan pleksus mienterikus

kehilangan kemampuannya untuk mentransmisikan sinyal yangmenimbulkan ³relaksasi

reseptif¶ dari sfingter gastroesofageal ketika makanan mencapaisfingter ini selama menelan.

2.5.2

 Gangguan-Gangguan Lambung

Gastritis (Peradangan Mukosa Lambung)

Peradangan dari gastritis dapat hanya superficial dan oleh karena itu tidak begitu berbahaya,

atau dapat menembus secara dalam ke dalam mukosa lambung, pada kasus-kasus yang berlangsung lama,

menyebabkan atrofi mukosa lambung hampir lengkap.Pada beberapa kasus, gastritis dapat menjadi

sangat akut dan berat, dengan ekskoriasiulserativa mukosa lambung oleh sekresi peptic

lambung sendiri. Penelitian menunjukkan bahwa banyak gastritis disebabkan oleh infeksi

bacterial mukosa lambung yang kronis.Gangguan ini dapat diobati sempurna dengan suatu

rangkaian pengobatan antibiotikayang intensif.

Ulkus Peptikum

 Ulkus peptikum adalah suatu daerah ekskoriasi mukosa lambung atau usus yangterutama

disebabkan oleh kerja pencernaan getah lambung atau sekresi usus halus bagianatas. Tempat

yang paling sering terkena adalah pada jarak beberapa sentimeter dari pylorus. Sebagai

Page 16: sofaners.files.wordpress.com file · Web viewGANGGUAN FUNGSI GASTROINTESTINAL ... yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

tambahan, ulkus peptikum sering terjadi di sepanjang kurvatura minor ujung antral lambung

atau yang lebih jarang pada ujung bawah esophagus tempat getahlambung sering masuk kembali.

Jenis ulkus peptikum yang disebutulkus marginalis juga sering terjadi jika suatu pembukaan

melalui pembedahan seperti gastro-yeyunostomidibuat antara lambung dan yeyunum usus

halus. Penyebab umum dari ulserasi peptikumadalah ketidakseimbangan antara kecepatan

sekresi getah lambung dan derajat perlindungan yang diberikan oleh (1) sawar mukosa

gastroduodenal dan (2) netralisasiasam lambung oleh getah duodenum.

2.5.3 Gangguan Pada Usus Halus

 Pankreatitis

Pankreatitis berarti peradangan pancreas, dan ini dapat terjadi baik dalam bentuk  pancreatitis

akut  maupun pancreatitis kronis. Penyebab yang paling umum dari pancreatitis adalah minum

alcohol berlebihan dan penyebab kedua yang paling umum adalah sumbatan papilla

Vaterioleh batu empedu; dua hal ini bersama-sama merupakanlebih dari 90% penyebab dari

semua kasus.

Jika batu empedu menghambat papilla Vateri, batu ini akan menghambat duktus sekretorius

utama dari pancreas dan duktus biliariskomunis. Enzim pancreas kemudian terbendung di

dalam duktus dan asinus pancreas.Akhirnya, banyak tripsinogen yang tertumpuk sehingga

menutupi tripsin inhibitor padasekresi, dan sejumlah kecil tripsinogen yang teraktivasi

membentuk tripsin.Malabsorpsi Oleh Mukosa Usus Halus (Sprue)Sprue Nontropis Satu jenis sprue ,

disebut secara bervariasi dengan nama sprue idiopatik, penyakit seliak (pada anak-anak) atau

enteropati gluten, terjadi akibat efek toksik dari gluten yang terdapat pada beberapa tipe padi-

padian tertentu,terutama gandum dan gandum hitam. Hanya beberapa orang yang

rentanterhadap efek ini, tetapi pada orang-orang yang rentan, gluten mempunyai

efek destruktif langsung pada sel-sel enterosit usus.

Sprue Tropis

Tipe yang berbeda dari sprue, yang disebut sprue tropis, terjadi pada daerahtropis dan sering dapat

diterapi dengan agen-agen antibakteri. Meskipun tidak ada bakteri spesifik yang ditemukan

sebagai penyebab, dianggap bahwa sprue jenis ini sering disebabkan oleh peradangan mukosa

usus akibat agen infeksiyang belum dapat diidentifikasi.

Malabsorpsi Pada Sprue

 Pada tahap awal sprue, absorpsi usus terhadap lemak lebih terganggu daripadaabsorpsi

produk pencernaan lainnya. Lemak yang tampak pada tinja hampir seluruhnya dalam bentuk

garam asam lemak dan bukan bentuk lemak yang tak tercerna, menggambarkan bahwa

masalahnya adalah absorpsi dan bukannya pencernaan. Sebenarnya kondisi tersebut seringkali

disebut steatore.Yang berarti lemak berlebihan dalam tinja. Pada kasus

Page 17: sofaners.files.wordpress.com file · Web viewGANGGUAN FUNGSI GASTROINTESTINAL ... yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

Sprue yang sangat berat,selain malabsorpsi lemak terdapat pula gangguan absorpsi

protein,karbohidrat, kalsium, vitamin K, asam folat dan vitamin B12.

2.5.4 Gangguan Pada Usus Besar

Konstipasi

Konstipasi berarti pelannya pergerakan tinja melalui usus besar, dan seringdisebabkan

sejumlah besar tinja yang kering dank eras pada kolon descenden yangmenumpuk karena

absorpsi cairan yang berlebihan. Kelainan patologi apapun pada ususyang menghambat

pergerakan isi usus, seperti tumor, perlekatan yang menyempitkanusus, atau ulkus, dapat

menyebabkan konstipasi. Penyebab fungsional konstipasi yangsering adalah kebiasaan buang air besar

yang tidak teratur, yang berkembang selamakehidupan akibat penghambatan refleks defekasi

normal. Kadang seseorang menderitakonstipasi yang begitu parah sehingga pergerakan usus

hanya terjadi beberapa hari sekaliatau kadang hanya sekali dalam seminggu. Tampaknya ini

menyebabkan sejumlah besar feses menumpuk di kolon, kadang-kadang menyebabkan

distensi kolon dengan diameter 3 sampai 4 inchi. Keadaan ini disebut megakolon atau penyakit

Hirschsprung .Penyebabnya adalah tidak adanya atau defisiensi sel-sel ganglion pada

pleksusmienterikus dalam sebuah segmen kolon sigmoid.

Diare

 Diare terjadi akibat pergerakan yang cepat dari materi tinja sepanjang usus besar.Beberapa

penyebab diare dengan sekuele fisiologis yang penting adalah sebagai berikut :

1.Enteritis merupakan peradangan yang biasanya disebabkan baik oleh virusmaupun oleh

bakteri pada traktus intestinalis.

2.Diare psikogenik Tipe diare ini disebut diare emosional psikogenik yang disebabkan oleh

stimulasi berlebihan dari sistem saraf parasimpatis.

3.Kolitis UlserativaKolitis ulserativa adalah penyakit peradangan dan ulserasi daerah yang

luas dariusus besar. Motilitas dari kolon yang mengalami ulserasi sering begitu besar sehingga

perpindahan massa terjadi seharian, dibandingkan dengan keadaan biasayaitu 10 sampai 30

menit. Sekresi kolon juga meningkat. Akibatnya, pasienmengalami gerakan usus bersifat diare yang

berulang.

2.5.5 Gangguan Umum dari Traktus Gastrointestinal

Muntah

Muntah merupakan suatu cara traktus gastrointestinal membersihkan dirinya sendiridari isinya

ketika hampir semua bagian atas traktus gastrointestinal teriritasi secaraluas, sangat

mengembang, atau bahkan terlalu terangsang. Distensi atau iritasi yang berlebihan dari

duodenum menyebabkan suatu rangsangan khusus yang kuat untuk muntah.

Mual

Page 18: sofaners.files.wordpress.com file · Web viewGANGGUAN FUNGSI GASTROINTESTINAL ... yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

 Mual adalah pengenalan secara sadar terhadap eksitasi bawah sadar pada daerahmedulla yang

secara erat berhubungan dengan atau merupakan bagian dari pusatmuntah, dan mual dapat disebabkan

oleh (1) Impuls iritatif yang datang dari traktusgastrointestinal, (2) Impuls yang berasal dari

otak bawah yang berhubungan denganmotion sickness, atau (3) Impuls dari korteks serebri untuk

mencetuskan muntah.Muntah kadang terjadi tanpa didahului perangsangan prodromal mual,

yangmenunjukkan bahwa hanya bagian-bagian tertentu dari pusat muntah yang berhubungan

dengan perangsangan mual.

Obstruksi Gastroinestinal

 Traktus gastrointestinabrl dapat mengalami obstruksi pada hampir semua bagiansepanjang

perjalanannya. Beberapa penyebab umum obstruksi adalah

(1)kanker, (2) konstriksi fibrotic yang merupakan akibat dari ulserasi atau dari

pelekatan peritoneum, (3)  spasme dari suatu segmen usus, dan (4) paralisis suatu segmen usus.

2.5.6 Gas dalam Traktus Gastrointestinal : ³Flatus´

Gas yang disebut flatus dapat memasuki traktus gastrointestinal dari tiga sumber yang

berbeda : (1) udara yang ditelan, (2) gas yang terbentuk di dalam perut sebagai hasilkerja

bakteri, atau (3) gas yang berdifusi dari darah ke dalam traktus gastrointestinal.Kebanyakan

gas dalam lambung adalah campuran nitrogen dan oksigen yang berasal dariudara yang

ditelan. Pada orang secara umum, kebanyakan gas ini dikeluarkan lewatsendawa. Hanya

sejumlah kecil gas yang umumnya muncul dalam usus halus, dan banyak dari gas ini

merupakan udara yang berjalan dari lambung masuk ke dalam traktusintestinalis

Page 19: sofaners.files.wordpress.com file · Web viewGANGGUAN FUNGSI GASTROINTESTINAL ... yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/47310850/makalah-gastrointestinal