48
Petunjuk Praktikum

 · Web viewkadar air rendah. Faktor yang mempengaruhi mutu benih : Sumber benih, tingkat kemasakan benih, dan penanganan pasca panen. Tatacara mendapatkan biji sebagai benih : Pemungutan

Embed Size (px)

Citation preview

Petunjuk Praktikum

Lembar KerjaPraktikum Dendrologi

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Praktikum I. Pengenalan Daun

Dasar Teori :Daun merupakan bagian / organ tumbuhan yang berfungsi untuk membentuk

makanan (fotosintesis), respirasi dan transpirasi. Karena itu daun menunjukkan

pola khas, dan bernilai penting dalam taksonomi tumbuhan. Daun dalam berbagai

bentuk mempunyai bagian-bagian antara lain terdiri atas :

1. helaian daun (lamina)

2. Tangkai daun (petiole)

3. Terkadang ada kelenjarnya.

Keistimewaan :

1. Pada jenis-jenis tertentu kadang tidak dijumpai tangkai daun sehingga daun

langsung menempel di ranting disebut dengan duduk daun (sessile), contoh

pada ketapang (Terminalia catappa)

2. Pada jenis tertentu juga dijumpai daun penumpu (stipule) seperti sisik yang

menutup kuncup daun/kuncup bunga, contoh pada nangka, (Artocarpus

integra), cempedak (Artocarpus capendens), kluwih (Artocarpus comunis),

meranti (Shorea spp.).

Bagian-bagian daun :

1. Tata daun (Phyllotaxy)

a. Berhadapan (Opposite)

b. Melingkar (Whorled/verticillate)

c. Berseling (Alternate)

2. Komposisi daun

a. Daun tunggal (simple leaf)

b. Daun majemuk ( compound leaf)

i. Majemuk menyirip ( Pinnate) ada yang berjumlah ganjil dan

genap contoh pada Leguminosae

ii. Menjari (palmate) contoh pada ubi kayu, jarak, pancasuda.

3. Bentuk daun

a. Jarum (Acicular)

untuk kalangan sendiriby Siti Maimunah

2

Lembar KerjaPraktikum Dendrologi

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

b. Sisik kecil runcing melebar di pangkal (scalelike)

c. Garis memanjang sempit (Linear)

d. Memanjang (Oblong), panjang 2,5 x lebar daun sama lebar pangkal

ke ujung daun

e. Lanset (Lanceolate), panjang 3-5 x lebar daun, melebar di pangkal

daun

f. Lanset sungsang (Oblanceolate) mirip lanset namun yang melebar

ujung daun

g. Bulat telur (Ovate), melebar di pangkal daun

h. Bulat telur sungsang ( Obovate), kebalikan ovate melebar di ujung

daunnya

i. Elips ( Elliptical)

j. Jorong (Oval), panjang 1,5 x lebar daun

k. Bundar (Orbicular), panjang = lebar

l. Bentuk ginjal (reniform)

m. Bentuk jantung (cordate)

n. Delta (deltoid)

o. Belah ketupat (Rhomboid)

p. Bulat telur terbalik / sudip (Spatulate)

4. Bentuk tepi daun

a. Revolute (menggulung kebelakang)

b. Entire (rata)

c. Repand (agak bergelombang)

d. Sinnate (bergelombang dalam)

e. Crenate (bergigi tumpul)

f. Serrate (bergigi tajam mengarah ke ujung)

g. Dentate (bergigi tajam mengarah keluar)

h. Double serrate

i. Double crenate

j. Lobed bergelombang dalam hingga nyaris ke tulang daun utama

untuk kalangan sendiriby Siti Maimunah

3

Lembar KerjaPraktikum Dendrologi

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

k. Cleft seperti sukun namun di tepi bergigi tajam

l. Parted berlekuk dalam hingga tulang daun

5. Bentuk pangkal

a. Acuminate (meruncing)

b. Acute (runcing)

c. Mucronate (runcing dari kulit dengan ujung yang jelas terpisah)

d. Cuspidate ( berujungkan pucuk yang kaku dan tajam)

e. Obtuse (tumpul)

f. Rounded (bundar membusur penuh)

g. Truncate (terpotong)

h. Emarginate (berlekuk)

6. Ujung daun

a. Cuneate (segitiga sungsang)

b. Acute (runcing)

c. Cordate ( bentuk jantung)

d. Inequilateral (asimetri)

e. Obtuse (tumpul)

f. Rounded (bundar/membusur penuh)

g. Truncate (terpotong)

h. Auriculate (bertelinga, berbentuk tombak pada bagian depan besar

dan punca-punca kecil pada kaki.

7. Tipe pertulangan daun

a. Sejajar (pada monokotil)

b. Menjala/terbuka ( pada dikotil) dibagi menjadi 3 macam yaitu :

i. Menjari pada pancasuda, mahang.

ii. Bersirip pada kebanyakan daun

iii. Membusur (arcuate) contoh pada Ginkgo biloba

8. Sifat permukaan daun

a. Glabrous (licin/gundul)

b. Pubescent (berbulu lembut)

untuk kalangan sendiriby Siti Maimunah

4

Lembar KerjaPraktikum Dendrologi

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

c. Villous (berambut panjang lurus)

d. Tomentose (berambut ikal/wol)

e. Scabrous (berambut pendek kasar)

f. Glaucous (warna putih kebiruan/berlilin)

g. Rugose ( berkeriput karena tulang daun tenggelam)

h. Grandular ( berresin/ berminyak)

Daun tebal berdaging (coriaceous) atau tipis (membraneous)

Waktu dan tempat praktikum : 13 Maret 2012

di Lab. Fakultas Pertanian dan Kehutanan Univ. Muhamadiyah Palangkaraya.

Tujuan Praktikum :

Memahami bentuk-bentuk dan tipe-tipe daun

Memahami perbedaan tiap tipe daun

Memahami tipe daun untuk mendalami taksonomi tumbuhan

Alat dan Bahan :

Daun tanaman kehutanan dalam berbagai tipe

Hasil Pengamatan :

untuk kalangan sendiriby Siti Maimunah

5

Nama Pohon :

Keterangan :1. Phyllotaxy : ……2. Komposisi daun : …….3. Bentuk daun : …….4. Bentuk tepi daun : …..5. Pangkal daun : …..6. Ujung daun : …..7. Pertulangan daun : …..8. Permukaan daun : ….Nama Pohon :

Keterangan :9. Phyllotaxy : ……10. Komposisi daun : …….11. Bentuk daun : …….12. Bentuk tepi daun : …..13. Pangkal daun : …..14. Ujung daun : …..15. Pertulangan daun : …..16. Permukaan daun : ….

Lembar KerjaPraktikum Dendrologi

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

untuk kalangan sendiriby Siti Maimunah

6

Nama Pohon :

Keterangan :25. Phyllotaxy : ……26. Komposisi daun : …….27. Bentuk daun : …….28. Bentuk tepi daun : …..29. Pangkal daun : …..30. Ujung daun : …..31. Pertulangan daun : …..32. Permukaan daun : ….

Nama Pohon :

Keterangan :17. Phyllotaxy : ……18. Komposisi daun : …….19. Bentuk daun : …….20. Bentuk tepi daun : …..21. Pangkal daun : …..22. Ujung daun : …..23. Pertulangan daun : …..24. Permukaan daun : ….

Lembar KerjaPraktikum Dendrologi

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Pembahasan :

untuk kalangan sendiriby Siti Maimunah

7

Lembar KerjaPraktikum Dendrologi

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Kesimpulan :

Praktikan :Nama : No. Mhs :

untuk kalangan sendiriby Siti Maimunah

8

Lembar KerjaPraktikum Dendrologi

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Praktikum 2. Pengenalan Bunga

Dasar Teori :Bunga merupakan organ generatif tumbuhan yang mempengaruhi

kelangsungan hidup tumbuhan. Bunga dapat dijadikan sarana pengelompokan

tumbuhan (taksonomi) karena mempunyai kemiripan pada jenis-jenis tertentu.

Bunga dianggap sebagai ranting dan daun-daun yang berubah fungsinya. Bunga

merupakan dasar dari sistem klasifikasi tumbuhan, sehingga pemahaman bunga

dianggap perlu.

Bagian-bagian bunga terdiri dari kelopak bunga (calyx/sepal), daun

mahkota bunga (petal), benang sari (stamen) dan satu atau lebih putik (pistil). Jika

bunga mempunyai semua bagian-bagian tersebut disebut bunga lengkap,

sedangkan bila ada beberapa bagian tersebut yang tidak ada maka dinamakan

bunga tidak lengkap.

Berdasarkan keadaan organ reproduksi tumbuhan, diketahui ada bunga

sempurna (bisexual/hermaphrodit) apabila dalam satu bunga terdapat benang sari

dan putik, sedangkan bunga tidak sempurna (unisexual) apabila dalam satu bunga

hanya terdapat putik atau benangsari saja. Dalam penelitian sering dijumpai bunga

seolah-olah merupakan bunga sempurna namun salah satu organ generatifnya

tidak berfungsi, maka dikelompokkan menjadi bunga tidak sempurna. Jika yang

berfungsi benangsarinya saja maka dinamakan bunga jantan (staminate) dan

apabila putiknya saja yang berfungsi dinamakan bunga betina (pistillate).

Apabila dalam satu pohon mempunyai kedua jenis bunga jantan dan betina,

maka tumbuhan tersebut dinyatakan berumah satu (monoecious), sedangkan bila

dalam satu pohon hanya ada bunga jantan atau betina saja dinamakan pohon

berumah dua (dioecious).

untuk kalangan sendiriby Siti Maimunah

9

Lembar KerjaPraktikum Dendrologi

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Bagan organisasi bunga :

Tata bunga/ susunan bunga dibagi menjadi 2 macam yaitu :

1. Axillary yaitu bunga tersusun di ketiak daun.

2. Terminal yaitu bunga tersusun pada ujung ranting.

Bunga dibagi atas :

1. Bunga tunggal apabila bunga dapat berdiri sendiri pada satu tangkai bunga.

2. Bunga majemuk (inflorescensi) jika bunga tersusun pada tangkai

persekutuan/berkelompok dibagi menjadi 2 yaitu :

a. Determinate inflorescensi, yaitu bila sumbu utama pendek dan berakhir

pada bunga yang mekar lebih dahulu. Tipe bunga ini antara lain :

i. Cyme : yaitu tata bunga terdiri dari sumbu sentral yang memikul

sejumlah bunga bertangkai secara silindrikal (tangkai sama panjang)

dan berpucuk rata (tangkai tidak sama panjang).

untuk kalangan sendiriby Siti Maimunah

10

Bunga

Bunga Lengkap Bunga tidak Lengkap

Asesoris bunga : tangkai, daun pelindung (stipula), dasar bunga, diskus kelenjar, kelopak bunga, daun mahkota,

bunga

Asesoris bunga tidak ada, bunga tidak lengkap, daun mahkota

bunga tidak ada (Apetalous) dan tanpa kelopak bunga (asepalous)

Bagian utama bunga berumah satu (moneocious):

b. Benang sari : tangkai sari, kepala sari dan tepung sari

c. Putik : Kepala putik, turus (style), bakal buah dan bakal biji.

Bagian utama :a. bunga berumah satu (monoecious):

benangsari dan putik terpisah dari satu bunga, namun posisi masih dalam satu pohon.

a. Bunga berumah dua (dioecious) : benangsari dan putik ada pada pohon yang berbeda.

Lembar KerjaPraktikum Dendrologi

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

b. Indeterminate inflorescensi, yaitu bila sumbu utama tanpa bunga

diujungnya dan memanjang. Sumbu-sumbu cabang mengulangi

percabangan sumbu utama. Tipe bunga ini antara lain :

i. Spike : bulir, inflorescensi terdiri dari sumbu sentral dengan bunga-

bunga duduk.

ii. Catkin (ament) : bunga berempulur, bulir bersisik dengan bunga

berkelamin satu tanpa daun mahkota, terkulai.

iii. Reseme : tandan, inflorescensi terdiri dari sumbu sentral dengan

bunga bertangkai.

iv. Punicle : Malai, tandan majemuk atau tandan bercabang.

v. Corymb : malai rata, cabang bawah berbentuk malai dengan

membentuk bidang datar.

vi. Umbel : berbentuk payung, tangkai memusat pada satu titik

vii. Head (bongkol/ globos ) : inflorescensi terdiri atas sejumlah bunga

duduk menggerombol di dasar bunga contoh : petai, putrimalu,

lamtoro.

untuk kalangan sendiriby Siti Maimunah

11

Lembar KerjaPraktikum Dendrologi

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Waktu dan tempat praktikum : 25 Maret 2014

di Lab. Fakultas Pertanian dan Kehutanan Univ. Muhamadiyah Palangkaraya.

Tujuan Praktikum :

Memahami bentuk-bentuk dan tipe-tipe bunga

Memahami perbedaan tiap tipe bunga

Memahami tipe bunga untuk mendalami taksonomi tumbuhan

Alat dan Bahan :

bunga tanaman kehutanan dalam berbagai tipe

Hasil Pengamatan :

untuk kalangan sendiriby Siti Maimunah

12

Nama Pohon :

Keterangan :1.Susunan bunga : ………….2.Jenis bunga : ………….3.Jika termasuk bunga majemuk tipe

susunan tangkai ;a.Determinate/indeterminate

inflorescensib.Tipe bunga : ………….

Lembar KerjaPraktikum Dendrologi

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

untuk kalangan sendiriby Siti Maimunah

13

Nama Pohon :

Keterangan :1. Susunan bunga : ………….2.Jenis bunga : ………….3.Jika termasuk bunga majemuk tipe

susunan tangkai ;c.Determinate/indeterminate

inflorescensid.Tipe bunga : ………….

Nama Pohon :

Keterangan :1. Susunan bunga : ………….2. Jenis bunga : ………….3. Jika termasuk bunga majemuk tipe

susunan tangkai ;a. Determinate/indeterminate

inflorescensib. Tipe bunga : ………….

Nama Pohon :

Keterangan :1.Susunan bunga : ………….2.Jenis bunga : ………….3.Jika termasuk bunga majemuk tipe

susunan tangkai ;a.Determinate/indeterminate

inflorescensib.Tipe bunga : ………….

Lembar KerjaPraktikum Dendrologi

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Pembahasan :

untuk kalangan sendiriby Siti Maimunah

14

Lembar KerjaPraktikum Dendrologi

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Kesimpulan :

Praktikan :Nama : No. Mhs :

untuk kalangan sendiriby Siti Maimunah

15

Lembar KerjaPraktikum Dendrologi

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Praktikum 3. Pengenalan Buah dan BijiDasar teori :

Struktur buah ada beberapa tipe yaitu :

1. Gymnospermae terutama Conifer mempunyai buah berbentuk cone

contoh Pinus, cemara, damar/agathis, Araucaria.

2. Angiospermae, buah merupakan bakal buah yang masak. Ada 2

macam yaitu :

a. Buah tunggal yang terbentuk oleh satu putik, dengan bentuk-

bentuk sebagai berikut :

i. Buah berdaging :o Buah buni : Tanjung (Mimosops elengi)

o Buah batu : Jati ( Tectona grandiss )

o Buah Pome : delima ( Pome granata), jambu biji (Eugenia

guajava)

ii. Buah kering merekah :

o Buah kotak/capsule : Bungur (Lagerstromea speciosa)

o Buah polong/legume : Johar ( Acasia mangium )

o Buah Jangkar/bumbung : Pantung ( Dyera lowii)

iii. Buah kering tidak merekah :o Buah nut :

o Buah bersayap : Kahoi ( Shorea balangeran )

iv. buah semu : Jambu mete ( Anacardium ocidental )

b. Buah majemuk, terbentuk oleh dua atau lebih putik yang

terdapat pada dasar bunga yang sama, ada 2 macam yaitu :

i. Buah agregat, merupakan kumpulan buah tunggal berasal

dari putik terpisah yang terdapat dalam satu dasar bunga

persekutuan contoh sirsat, serikaya (Anona spp.)

untuk kalangan sendiriby Siti Maimunah

16

Lembar KerjaPraktikum Dendrologi

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

ii. Buah multiple, merupakan kumpulan buah tunggal yang

berasal dari putik-putik bunga yang terpisah-pisah (nangka,

cempedak dan nanas)

Bagian-bagian buah :

1. Kulit buah

2. Daging buah

3. Kulit biji

4. Biji

Struktur biji meliputi :

1. Kulit biji

a. Kulit luar (keras) / testa

b. Kulit dalam (selaput tipis) / tegmen

2. Kotiledon

3. Embrio

a. Calon daun pertama / plumula

b. Calon batang

c. Calon akar utama / radicula

4. Tali pusar

Waktu dan tempat praktikum : 10 APRIL 2012

di Lab. sementara Fakultas Kehutanan Univ. Muhamadiyah Palangkaraya.

untuk kalangan sendiriby Siti Maimunah

17

Lembar KerjaPraktikum Dendrologi

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Tujuan Praktikum :

Memahami bagian-bagian buah dan biji

Memahami perbedaan tiap tipe buah

Alat dan Bahan :

Buah dari macam-macam tipe buah seperti Johar, akasia, pala, cemara,

jambu monyet, jati

Hasil Pengamatan : Tipe buah dan bagian-bagiannya

untuk kalangan sendiriby Siti Maimunah

18

Tipe buah : ………………….

Keterangan :1. Tangkai buah2. Kulit luar3. Kulit dalam4. Daging buah5. Biji 6. Sayap

Lembar KerjaPraktikum Dendrologi

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

untuk kalangan sendiriby Siti Maimunah

19

Tipe buah : ………………….

Tipe buah : ………………….

Tipe buah : ………………….

Lembar KerjaPraktikum Dendrologi

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Bagian – bagian biji

untuk kalangan sendiriby Siti Maimunah

20

Keterangan :1.Kulit biji

a.Luar (Eksoderm)b.Dalam (endoderm)

2.Kotiledone3.Embrio

a.Calon tunasb.Calon batangc.Calon akar

4.Tali pusar

Lembar KerjaPraktikum Dendrologi

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Pembahasan :

untuk kalangan sendiriby Siti Maimunah

21

Lembar KerjaPraktikum Dendrologi

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Kesimpulan :

Praktikan :Nama : …………………….No. Mhs : ……………………

untuk kalangan sendiriby Siti Maimunah

22

Lembar KerjaPraktikum Dendrologi

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Praktikum II. Pengenalan Kemasakan Buah dan Tatacara Penanganan Buah Pasca panen

Dasar teori :Benih yang akan digunakan untuk keperluan perbanyakan tanaman

hendaknya diperoleh dari buah yang masak secara fisiologis. Buah yang belum

masak, belum siap untuk berkecambah karena pertumbuhan struktur biji belum

sempurna sehingga dapat menyebabkan kegagalan perkecambahan. Buah

mentah juga menyebabkan dormansi biji sehingga menghambat kegiatan dan bisa

terjadi biji yang masih muda bila dipaksakan untuk berkecambah akan terjadi

stress pada kecambah yang dihasilkan yang akan mengakibatkan penurunan

kwalitas semai yang dihasilkan.Tanda-tanda buah masak antara lain :

Aroma ( bau )

kulit keras

buah rontok ( seperti damar )

buah pecah ( seperti randu )

kadar air rendah.

Faktor yang mempengaruhi mutu benih :

Sumber benih, tingkat kemasakan benih, dan penanganan pasca panen.

Tatacara mendapatkan biji sebagai benih :

1. Pemungutan buah

2. Ekstraksi biji

3. Pengeringan biji

4. Sortasi biji

5. Pengujian biji sample

6. Pengemasan

7. Pemberian etiket benih.

Waktu dan tempat praktikum : ......................................

di Lab. sementara Fakultas Kehutanan Univ. Muhamadiyah Palangkaraya.

untuk kalangan sendiriby Siti Maimunah

23

Lembar KerjaPraktikum Dendrologi

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Tujuan Praktikum :

Memahami cirri-ciri buah masak

Memahami tatacara penanganan buah pasca panen terutama :

Alat dan Bahan : Buah melina (Gmelina arborea)

Pisau

Cara Kerja :

1. Mengamati buah yang masak ditulis dalam hasil pengamatan

2. Melakukan kegiatan pasca panen buah sebagai benih antara lain :

Pemungutan buah

Ekstraksi biji

Pengeringan biji

Sortasi biji

Pengujian biji sample (dibahas dalam praktikum berikutnya )

Pengemasan

Pemberian etiket benih

Hasil Pengamatan :

1. Ciri-ciri buah masak antara lain :

untuk kalangan sendiriby Siti Maimunah

24

Lembar KerjaPraktikum Dendrologi

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

..............

................

................

...............

................

..............

................

................

...............

................

2. Tatacara penanganan pasca panen buah sebagai benih :

a. Pemungutan buah

…………………………

…………………………

…………………………

b. Ekstraksi biji

…………………………

…………………………

………………………….

c. Pengeringan biji

…………………………

…………………………

d. Sortasi biji

…………………..

………………….

…………………

e. Pengujian biji sample (dibahas dalam praktikum berikutnya )

…………………….

……………………

……………………

f. Pengemasan

…………………..

…………………

………………….

g. Pemberian etiket benih

untuk kalangan sendiriby Siti Maimunah

25

Lembar KerjaPraktikum Dendrologi

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

………………….

………………….

………………….

untuk kalangan sendiriby Siti Maimunah

26

Lembar KerjaPraktikum Dendrologi

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Pembahasan

untuk kalangan sendiriby Siti Maimunah

27

Lembar KerjaPraktikum Dendrologi

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Kesimpulan :1. ……….

2. ………..

3. ……….

Saran :1. …………..

2. ………….

Praktikan :Nama :No. Mhs :

untuk kalangan sendiriby Siti Maimunah

28

Lembar KerjaPraktikum Dendrologi

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Praktikum III. Skarifikasi BijiDasar Teori :Skarifikasi biji adalah usaha untuk memecahkan dormansi biji. Dormansi biji adalah suatu keadaan dimana biji istirahat dalam beraktivitas untuk berkecambah. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa factor eksternal dan internal.Dormansi biji dibedakan menjadi 2 :

a. Dormansi kulit biji yang disebabkan karena kulit biji terlalu tebal dan keras sehingga calon akar sulit menembus permukaan kulit contoh pada biji jati.

b. Dormansi embrio yang disebabkan karena embrio belum terbentuk sempurna ( buah belum masak fisiologi namun sudah dipetik) contoh pada buah hasil proses pemeraman.

Cara mengatasi dormansi biji :a. Fisik dilakukan dengan cara :

i. Perendaman air panasii. Perendaman air dinginiii. Pemecahan kulit bijiiv. Penipisan kulit bijiv. Dibakar sesaat.

b. Kimia dilakukan dengan cara :i. Perendaman dengan asam sulfatii. Perendaman dengan air aki (pada jati).

Waktu dan tempat praktikum : ...................................................

di Lab. sementara Fakultas Kehutanan Univ. Muhamadiyah Palangkaraya.

Tujuan Praktikum :

Memahami cara-cara memecahkan dormansi biji

Alat dan Bahan :

untuk kalangan sendiriby Siti Maimunah

29

Lembar KerjaPraktikum Dendrologi

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

biji sengon (Paraserianthes falcataria)

air panas, dingin, air cuka

pisau

pasir

bak perkecambahan

tempat merendam biji

Cara Kerja :

1. Merendam biji sengon dalam air dingin sebanyak 25 biji selama 24 jam lalu

ditiriskan dan ditanam dalam bak perkecambahan dengan media pasir steril

2. Merendam biji sengon dalam air panas sebanyak 25 biji diperlakukan sama

dengan point 1

3. Merendam biji sengon dalam air cuka sebanyak 25 biji selama 12 jam lalu

ditiriskan dicuci dan ditanam kemudian diperlakukan sama dengan point 1

4. Memecah kulit biji sengon sebanyak 25 biji lalu diperlakukan sama dengan

point 1

5. Menipiskan kulit biji sengon sebanyak 25 biji lalu diperlakukan sama dengan

point 1

6. Menanam biji sengon tanpa perlakuan skarifikasi lalu diperlakukan seperti

point 1

7. Menyiram biji yang ditanam tersebut setiap hari

8. Mencatat jumlah kecambah yang muncul setiap hari dan menentukan cara

skarifikasi biji yang paling tepat untuk sengon.

untuk kalangan sendiriby Siti Maimunah

30

Lembar KerjaPraktikum Dendrologi

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Hasil Pengamatan :

No. Perlakuan Biji Σ Hari pengamatan Σ total

2 3 4 5 6 7 h m %kec.1. Rendam air panas 25 - 1 5 1 1 1 9 16

2. Rendan air dingin 25 - - 3 4 1 - 8 17

3. Rendam air cuka 25 - - - - - - - 25

4. Dipecahkan 25 - 6 2 - - - 8 17

5. Dikikir 25 - - 13 3 2 - 18 8

6. No treatment 25 - 1 5 5 1 1 13 12

Ket. :

h : jumlah total kecambah hidup

m : jumlah total kecambah mati

Ket : penyebab mati (busuk/tidak)

Cara skarifikasi biji Johar yang paling efektif adalah dengan cara dikikr

Point yang harus dibahas :1. Cara kerja tiap perlakuan dan kendala yang dihadapi tiap perlakuan.

2. Penyebab biji tidak berkecambah tiap perlakuan.

3. Waktu tercepat biji berkecambah terdapat pada perlakuan …

4. Cara paling tepat memecahkan dormansi biji sengon.

5. Sterilisasi media kecambah mempengaruhi keberhasilan perlakuan

6. Perlakuan memecah biji banyak resikonya sebutkan akibatnya

7. Perlakuan yang terbaik adalah yang paling cepat berkecambah

dengan % kecambah tinggi.

untuk kalangan sendiriby Siti Maimunah

31

Lembar KerjaPraktikum Dendrologi

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Pembahasan :

untuk kalangan sendiriby Siti Maimunah

32

Lembar KerjaPraktikum Dendrologi

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Kesimpulan :1. ……….

2. ………..

3. ……….

Saran :1. …………..

2. ………….

Praktikan :Nama : MustamirNo. Mhs : 0961.10810

untuk kalangan sendiriby Siti Maimunah

33

Lembar KerjaPraktikum Dendrologi

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Praktikum IV. Pengujian Benih

Dasar Teori :Pengujian benih dilakukan untuk mengetahui kwalitas benih yang akan

digunakan yang dilakukan dengan pengujian sebagai berikut :

1. Kemurnian benih, yaitu untuk mengetahui murni tidaknya benih yang

akan kita tanam untuk menekan biaya pengadaan benih dan kwalitas

benih.

2. Kadar air benih, mempengaruhi waktu simpan benih. Benih yang kering

mempunyai kemampuan daya simpan yang lama.

3. Daya kecambah benih meliputi :

a. Viabilitas Benih adalah kemampuan benih untuk berkecambah

dinyatakan dalam bentuk %.

b. Daya berkecambah benih adalah kemampuan benih

berkecambah terhadap waktu perkecambahan.

c. Indeks vigoritas benih adalah nilai yang menyatakan ketahanan

benih untuk berkecambah pada lingkungan ekstrim. Benih yang

vigor adalah benih yang mampu tumbuh pada lingkungan yang

sangat tidak mendukung.

d. Kecepatan berkecambah adalah waktu yang diperlukan oleh

benih untuk berkecambah.

e. Awal perkecambahan adalah waktu pertama kali benih

berkecambah.

f. Akhir perkecambahan adalah waktu terakhir benih berkecambah.

Waktu awal dan akhir perkecambahan diketahui untuk mengetahui

selang waktu yang dibutuhkan untuk berkecambah. Semakin baik

benih semakin kecil selang waktu perkecambahannya.

Kesehatan benih, untuk melihat kebersihan benih yang akan digunakan dari

jamur penyebab dumping off, maupun jamur pembusuk biji saat penyimpanan

yang berhubungan dengan kadar air benih.

untuk kalangan sendiriby Siti Maimunah

34

Lembar KerjaPraktikum Dendrologi

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Waktu dan tempat praktikum : ....................................

di Lab. sementara Fakultas Kehutanan Univ. Muhamadiyah Palangkaraya.

Tujuan Praktikum :

Memahami tata cara menguji benih sample guna pemberian etiket

benih tanaman hutan.

Memahami tata cara menghitung Persentase kecambah, daya

kecambah dan kecepatan berkecambah benih tanaman hutan.

Alat dan Bahan : Johar (Cassia siamea)

air panas

pasir

bak perkecambahan

tempat merendam biji

Cara Kerja :

1. Merendam biji dalam air panas sebanyak 125 biji selama 24 jam lalu

ditiriskan.

2. Menanam biji dalam bak perkecambahan dengan media pasir steril tiap

ulangan berjumlah 25 biji sebanyak 5 ulangan dan titandai tiap ulangannya

dengan etiket.

3. Menyiram biji yang ditanam tersebut dan mengamati perkembangannya

setiap hari

4. Mencatat jumlah kecambah yang muncul setiap hari dan membuang biji yang

terserang jamur

5. Menghitung persentase kecambah dan kecepatan berkecambah pada lima

ulangan tersebut.

untuk kalangan sendiriby Siti Maimunah

35

Lembar KerjaPraktikum Dendrologi

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Hal-hal yang harus dibahas :

1. Mengapa memilih johar/ segawe untuk praktikum.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan perkecambahan.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan berkecambah.

4. Kendala yang dialami selama praktikum

5. Munculnya jamur patogen pada biji (bila ada)

6. Mengapa penyiraman harus optimal bukan maksimal.

Pembahasan :

untuk kalangan sendiriby Siti Maimunah

36

Lembar KerjaPraktikum Dendrologi

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Hasil Pengamatan :

No. Perlakuan Biji Σ Hari pengamatan Σ total

3 4 5 6 7 8 h m %kec.1. No treatment 25 - 1 5 5 1 1 13 12

2. No treatment 25 - 6 1 1 5 3 16 9

3. No treatment 25 - 3 2 8 3 2 18 7

4. No treatment 25 - 1 - 8 2 - 11 17

5. No treatment 25 - - 10 3 3 3 19 6

Ket. :

h : jumlah total kecambah hidup

m : jumlah total kecambah mati

Ket : penyebab mati (busuk/tidak)

Cara skarifikasi biji Johar yang paling efektif adalah dengan cara dikikr

untuk kalangan sendiriby Siti Maimunah

37

Lembar KerjaPraktikum Dendrologi

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Kesimpulan :4. ……….

5. ………..

6. ……….

Saran :3. …………..

4. ………….

Praktikan :Nama : MustamirNo. Mhs : 0961. 10810

untuk kalangan sendiriby Siti Maimunah

38

Lembar KerjaPraktikum Dendrologi

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Daftar pustaka

Anonim, 1991. Dasar-dasar silvicultur. Universitas Gadjahmada Yogyakarta.

Anonim, 1998. Petunjuk Praktikum Teknologi Benih. Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Stiper Yogyakarta.

Bhojwani SS, & Bhatnagar, S.P., 1974. The Embryology of Angiosperms. Vikas publishing House PVT LTD. New Delhi, India.

Foster A.S., & Gifford E.M., 1959. Comparative Morfology of Vascular Plants. WH Freeman & Company. San Fransisco London.

Maimunah,S., 1998. Pengaruh tingkat kemasakan buah terhadap Viabilitas benih Damar ( Agathis borneensis ). Skripsi. institute Pertanian Stiper Yogyakarta.

untuk kalangan sendiriby Siti Maimunah

39