21
I. PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Sektor pertanian dan sektor industri adalah dua sektor yang mempunyai pengaruh kuat terhadap perkembangan perekonomian Indonesia. Salah satu sektor pertanian yang menjadi unggulan adalah sektor hortikultura terutama dibidang tanaman hias. Tanaman hias mencakup semua tumbuhan , baik berbentuk terna, merambat, semak, perdu, ataupun pohon, yang sengaja ditanam orang sebagai komponen taman , kebun rumah, penghias ruangan, upacara , komponen riasan /busana , atau sebagai komponen karangan bunga . Bunga potong pun dapat dimasukkan sebagai tanaman hias. Dalam konteks umum, tanaman hias adalah salah satu dari pengelompokan berdasarkan fungsi dari tanaman hortikultura . Bagian yang dimanfaatkan orang tidak semata bunga, tetapi kesan keindahan yang dimunculkan oleh tanaman ini. Selain bunga (warna dan aroma), daun , buah , batang , bahkan pepagan dapat dapat menjadi komponen yang dimanfaatkan. Sebagai contoh, beberapa ranting tumbuhan yang mengeluarkan aroma segar dapat diletakkan di ruangan untuk mengharumkan ruangan dapat menjadikannya sebagai tanaman hias. PROPOSAL KEGIATAN PEMBIBITAN TANAMAN ANGGREK 1

Proposal Benih

Embed Size (px)

DESCRIPTION

benih

Citation preview

I. PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANGSektor pertanian dan sektor industri adalah dua sektor yang mempunyai pengaruh kuat terhadap perkembangan perekonomian Indonesia. Salah satu sektor pertanian yang menjadi unggulan adalah sektor hortikultura terutama dibidang tanaman hias. Tanaman hiasmencakup semuatumbuhan, baik berbentuk terna, merambat, semak, perdu, ataupun pohon, yang sengaja ditanam orang sebagai komponentaman,kebunrumah, penghias ruangan,upacara, komponen riasan/busana, atau sebagai komponenkarangan bunga.Bunga potongpun dapat dimasukkan sebagai tanaman hias. Dalam konteks umum, tanaman hias adalah salah satu dari pengelompokan berdasarkan fungsi dari tanaman hortikultura. Bagian yang dimanfaatkan orang tidak semata bunga, tetapi kesan keindahan yang dimunculkan oleh tanaman ini. Selainbunga(warna dan aroma),daun,buah,batang, bahkan pepagan dapat dapat menjadi komponen yang dimanfaatkan. Sebagai contoh, beberapa ranting tumbuhan yang mengeluarkanaromasegar dapat diletakkan di ruangan untuk mengharumkan ruangan dapat menjadikannya sebagai tanaman hias.Tanaman hias merupakan tanaman yang sangat disenangi oleh semua kalangan karena keindahan dan keunikannya dari tanaman tersebut. Fungsi dari tanaman hias sebagai penghias lainnya adalah sebuah kepuasan batiniah, dimana kepuasan akan perasaan senang dan gembira. Melihat manfaat dari tanaman hias, maka permintaan terus meningkat. Salah satu produk tanaman hias yang menjadi primadona adalah anggrek. Perkembangan tanaman anggrek di Indonesia mengalai peningktan dan penurunan yang disebabkan beberapa alas an seperi krisis moneter, bantuan modal dan sebagainya. Berikut perkembangan produksi tanaman anggrek dari tahun 1997 sampai dengan 2011.

Sumber: BPS Pusat, 2012Peningkatan produksi tanaman anggrek di atas masih belum bisa mencukupi permintaan konsumen secara global karena beberapa keterbatasan seperti kapasitas produksi bibit, maka dari itu perlu adanya peningkatan produksi tanaman anggrek dengan cara memaksimalkan produksi bibit anggrek agar permintaan konsumen dapat terpenuhi. Melihat peluang yang ada pula, pengembangan bibit anggrek botolan juga akan memberikan nilai ekonomi yang tinggi pula. Maka dari itu, perlu adanya membuka dan melakukan usaha pembibitan anggrek dengan harapan dapat menyediakan bibit sesuai permintaan dengan harga jual yang terjangkau bagi semua kalangan

1.2. TUJUANAdapun tujuan dari pembuatan proposal kegiatan pembibitan tanaman anggrek yaitu:1. Menyediakan bibit anggrek botolan yang berkualitas dengan harga terjangkau bagi petani anggrek.2. Mengembangkan produksi anggrek minimal berskala nasional3. Membuka lapangan kerja guna meminimalkan pengangguran di Indonesia.II. METODE PELAKSANAAN

2.1. TEMPAT DAN WAKTUTempat pelaksanaan pembibitan tanaman anggrek yaitu di Laboratorium Kultur Jaringan Pembibitan Pribadi yang terletak di Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Alas an pemilihan tempat di Samarinda karena Kota ini merupakan wilayah strategis di Kalimantan, diharapkan dapat menyediakan bibit anggrek bagi wilayah tengah Indonesia. Waktu pelaksanaan kegiatan produksi bibit selama satu kali produki dibutuhkan waktu selama satu 10 bulan di mulai dari Bulan Januari-Oktober.

2.2. ALUR PEKERJAAN

Gambar 1.Diagram Alir Pembibitan Tanaman Anggrek1. Pemilihan pohon induk anggrek dipilih dari tanaman yang memiliki syarat-syarat yang memenuhi antara lain: tahan hama dan penyakit, varietas yang jelas asal muasalnya, memiliki keturunan yang maksimal dan berkualitas.2. Sebanyak 20 keiki anggrek Dendrobium diambil dari induknya, lalu dicuci dengan air mengalir (keran) sambil membuang daun- daun yang tua. Selanjutnya, keiki tersebut direndam dalam lautan Benlate konsentrtasi 1 g L -1 selama kira- kira 30 menit, lalu dibilas beberapa kali dengan air steril sebelum direndam dalam larutan Agrimycin konsntrasi 1 g L -1 selama kira- kira 30 menit dan dibilas dengan air steril beberapa kali.3. Di dalam LAFC, semua daun- daun yang masih ada dibuang sampai diperoleh keiki telanjang dan terlihat mata tunasnya. Selanjutnya, keiki tersebut direndam dalam larutan Ca-hiplokrolit 1,0% selama lebih kurang 30 menit, lalu dibilas dengan air steril 3 kali, masing- masing 5 menit. Kemudian, rendam lagi dalam larutan HgCL2 0,2% selama lebih kurang 15 menit lalu bilas dengan air steril 3 kali, masing- masing 15 menit.4. Bagian eksplan, terutama di sekitar permukaan luka yang rusak akibat perlakuan sterilisasi, dibuang terlebih dahulu sebelum eksplan dikulturkan pada medium yang sudah disiapkan sebelumnya.5. Setelah dalam proses kultur meristem, tahap selanjutnya adalah aklimatasi sampai siap dijual kepasaran.III. JADWAL PRODUKSI

KegiatanBulan

12345678910

Seleksi Tanaman Induk1010

Isolasi (Tunas)40

Kultur Meristem200200

Sub kultur 120002000

Sub kultur 220.00020.000

Sub kultur 3200.000200.000

Pengakaran400.000

Aklimatasi400.000

1. Jadwal produksi ini dihitung berdasarkan pembuatan planlet dalam 1 botol. Dalam perlakuan proses perbanyakan tanaman anggrek, yang pertama harus disiapkan adalah tanaman induknya. Waktu dalam memilih memilih induk yaitu sekitar satu bulan. 2. Dalam perbanyakan menggunakan kultur jaringan, 20 tanaman induk akan menghasilkan 40 buah tunas yang akan di isolasi. Pengisolasian anggrek dilakukan kurang leih selama 14 hari.3. Bagian yang di isolasi tersebut nantinya akan di ambil bagian meristemnya kemudian dilakukan kultur meristem. Jika berhasil, maka tunas mata yang tadinya kecil akan melembung. Lembungan tadi lama- kelamaan akan berubah menjadi sejenis bola hijau. 4. Pada proses subkultur, tiap media yang baru diisi sebanyak 10 anakan. Prosesnya terus berulang sampai terjadi berpuluh- puluh anakan yang baru dalam waktu kurang lebih 1,5 bulan. Setelah kurang lebih 3 bulan kemudian dari subkultur yang pertama, akan tumbuh akar atau terjadi kegiatan pengakaran. Setelah terjadi proses pengakaran, dilanjutkan dengan proses aklimatisasi, yaitu upaya untuk mengondisikan plantlet atau tunas mikro hasil perbanyakan melalui kultur jaringan ke lingkungan luar yang septik. Dalam hal ini, hasil aklimatisasi dalam satu botol menghasilkan 200 buah anakan.5. Keterangan: a. Seleksi tanaman induk 20 tanaman menghasilkan 40 tunas tanaman anggrekb. 40 tunas isolasi menghasilkan 400 kultur meristemc. 400 kultur meristem dipindahkan ke media dalam btol, dimana setiap botol diisi dengan 10 tunas kultur meristem. Total botol produksi pada sub kultur 1 adalah 400/10=40 botold. Setiap botol sub kultur 1 memproduksi 100 tunas, sehingga total tunas yang ada 40 botol*100 tunas=4000 tunas. Jumlah produksi untuk subkultur 2 adalah 4000/10=400 botol. e. Setiap botol sub kultur 2 memproduksi 100 tunas, total produksi yaitu 400 botol*100 tunas=40.000 tunas. Jumlah produksi untuk subkultur 3 adalah 40.000 tunas/10=4.000 botol. f. Total bibit setelah subkultur 3 adalah 4.000 botol*100 tunas=400.000 tunas. g. Pengakaran dan aklimatasi di botol, dimana setiao botol berisi 30 bibit tanaman, sehingga total boto yang siap dijual adalah 400.000/30=13.333,3=13.333 botol.

IV. BAHAN DAN ALAT

4.1. Bahan1. Tunas Samping (keiki) Anggrek2. Fungisida Benlate3. Air Steril4. Alkohol5. Spirtus 6. Ca-hipoklorit7. HgCl28. Medium VW (Valcin dan Went) padat yang mengandung 2 M NAA + 4 M BAP. Kombinasi perlakuan NAA + BAP dapat ditambah sesuai keperluan.9. LPG10. Bahan- Bahan Kimia

4.2. Alat1. Cawan Petri (petridish)Cawan petri (petridish) mutlak dibutuhkan dalam kultur jaringan. Petridish perlu dicuci bersih kemudian dikeringkan. Setelah kering dibungkus dengan kertas koran untuk disterilisasi dengan autoklaf.2. Pipet + pipet fillerPipet digunakan untuk mengambil supernatan (larutan) atau untuk keperluan lainnya.3. Lampu SpirtusLampu spirtus digunakan untuk sterilisasi dissecting cit (skalpel dan pinset) di dalam laminair air flow cabinet pada saat mengerjakan penanaman atau subkultur.

4. Gelas PialaDibutuhkan untuk menuangkan medium atau mempersiapkan bahan kimia dan air dalam pembuatan medium. Gelas ini biasanya jarang disterilkan karena penggunaannnya hanya untuk pembuatan medium saja.5. AutoclafAutoklaf berfungsi untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121oC (250oF).6. Timbangan AnalitAlat ini digunakan untuk menimbang zat-zat yang akan dilakukan untuk perbanyakan bibit anggrek.7. Botol BiakanBotol biakan ini digunakan untuk melakukan perbanyakan pembibitan tanaman anggrek.8. laminar air flow cabinet (LAFC)Biasa digunakan sebgai tempat menanam eksplan dan subkultur. Alat ini terletak di ruang penabur, yaitu ruangan yang harus selalu dalam keadaan steril. Prinsip kerja alat ini adalah dengan mengalirkan arus udara yang laminair ke dalam almari penabur melalui saringan yang besar dengan ukuran mess 0,22-0,24 mikron. Bakteri dan jamur ditahan oleh saringan ini, sehingga udara yang masuk ke dalam LAF sudah steril dan membuat ruangan menjadi steril pula9. AC (Air Conditioner)Berfungsi sebagai pendingin didalam ruangan.

10. Alat Alat Tanam (pinset, tangkai skalpel dan pisau skalpel)Pinset digunakan untuk memegang atau mengambil irisan eksplan atau untuk menanam eksplan. Jenis pinset ada tiga macam, yaitu pinset pendek untuk memegang eksplan pada saat mengiris, pinset tanggung untuk mengambil potongan eksplan, serta pinset panjang untuk menanam eksplan. Skalpel atau pisau digunakan untuk mengiris plastik wraping film. Pinset dan skalpel perlu disterilisasikan, dan sterilisasi dapat dilakukan dengan menggunakan autoklaf.11. Glass Ware dan Disecting Kit

V. BIAYA PRODUKSI

5.1. Biaya Tetap (Fixed Cost)NoUraianVolumeSatuanJumlahKeterangan

BIAYA TETAP

1Sewa Tempat1000 m21.5001.500.000

2Pajak Tanah12 bulan12.500150.000

3Tenaga Kerja

Manajer Laboratorium6 bulan1.500.0009.000.0001 orang

Tenaga Laboratorium6 bulan750.0002.2500002 orang

Tenaga Administrasi9 bulan500.0004.500.0001 orang

4Listrik10 bulan350.0003.500.000

5Air10 bulan100.0001.000.000

6Telepon1 buah50.000500.000

7Disecting Kit3 set100.000300.000

8Glass Ware1 set100.000100.000

9Tabung LPG 30 Kg2 buah300.000600.000

10Lampu Spirtus5 buah20.000100.000

11Biaya Penyusutan10 bulan9.500.010

12Biaya Tak Terduga1 bulan100.0001.000.000

Jumlah Biaya Tetap34.000.010

5.2. Biaya PenyusutanNoUraianVolumeSatuanJumlahUmurNilai Penyusutan

PENYUSUTAN

1LAF1 buah8,500,0008,500,0005141.667

2Autoclaf1 buah40.000.00040.000.0005666.667

3Timabangan Analit1 buah4.500.0004.500.000575.000

4AC1 buah4.000.0004.000.000566.667

Total Biaya Penyusutan Perbulan950.001

Total Biaya Penyusutan Per Tahun11.400.012

5.3. Variabel Cost (Biaya Variabel)NoUraianVolumeSatuanJumlah

BIAYA VARIABEL

1Tanaman Induk20 buah100.0002.000.000

2Bahan Kimia1 set10.000010.0000

3LPG3 set75.000225.000

4Aquades50 lt1.50075.000

5Spirtus5 lt25.000125.000

6Alkohol2 lt25.00050.000

7Fungisida Benlate1 buah40.00040.000

8Ca-Hiproklorit500 gr/ bungkus350.000350.000

9HgCl2100 ml / bungkus40.00040.000

10Vacint+Went50 buah6.000300.000

11Botol Biakan13.333 buah6007.999.800

Jumlah Biaya Variabel11.214.800

5.4. Biaya Bunga BankBiaya Tetap+Biaya Variabel=34.000.010+11.214.800=Rp.45.214.810Bunga bank 12%*45.214.810=Rp.5.425.777,25.5. Biaya PajakBunga pajak 10%*45.214.810=Rp.4.521.4815.6. Total Cost (Biaya Total) Biaya tetap+Biaya Variabel+Biaya Bunga Bank+Biaya Pajak=Rp.55.162.068VI. ANALISIS USAHA

6.1. Analisis PendapatanDari 13.333, 1% tanaman mati atau apkir= 13.199 botolPenjualan 13.199 tanaman x Rp 20.000= Rp 263.980.000 Pendapatan Rp 263.980.000 Rp 55.162.068= Rp 208.817.932

6.2. R/C Ratio R/C Ratio = Total Penjualan / Total Biaya= Rp 263.980.000 / Rp 55.162.068= 4,78Kesimpulannya adalah Karena besarnyaR/C Ratio mempunyai nilai > 1, maka usaha pembibitan anggrek ini layak untuk dikembangkan. Setiap Rp1.00 yang dikeluarkan dalam pembibitan anggrek akan mendapat keuntungan sebesar Rp 4,786.3. BEP HargaBEP Harga= Biaya Total/ Jumlah Produksi= Rp.55.162.068/ 13.333= Rp 4.137,25Artinya, perusahaan akan mengalami balik modal ketika menjual per bibit anggrek satuannya dengan harga Rp 4.137,25 sedangkan untuk memperoleh keuntungan lebih besar, perusahaan harus menjual tanamannya dengan harga lebih besar dari Rp 4.137,25

6.4. BEP UnitBEP Unit= Biaya Total / Harga per Unit= Rp.55.162.068/ Rp 20.000= 2.758,10 botolArtinya, perusahaan akan balik modal ketika mereka menjual tanaman anggrek dalam jumlah 2.5758,10 botol. Untuk memperoleh keuntungan, perusahaan harus menjual lebih dari 2.5758,10 buah tanaman.

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous.2012.http://id.wikipedia.org/wiki/Tanaman_hias. Di akses pada 26 Juni 2012Anonymous.2012.http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=3&tabel=1&daftr=1&id_subyek=55&notab=13. Di akses pada 26 Juni 2012Galung,Firman,2009.http://firebiology07.wordpress.com/2009/04/19/teknik-pengenalanpenyiapan-dan-penggunaan-alat-laboratorium-mikrobiologi/.Di akses pada 26 Juni 2012

PROPOSAL KEGIATAN PEMBIBITAN TANAMAN ANGGREK1