32
Proposal PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR ( PTK Pembelajaran Matematika Bagi Siswa Kelas V Semester ganjil SD Negeri Blimbing I Tahun Ajaran 2010/2011 ) Proposal ini disusun untuk memenuhi tugas akhir Penelitian Pendidikan Matematika Oleh : NURLINA WIJAYA KUSUMAWATI A. 410 080 051 1

linacintaindonesia.files.wordpress.com · Web viewSelain itu rendahnya aktivitas dan hasil belajar juga disebabkan oleh faktor internal antara lain intelegensia, minat, bakat, motivasi,

  • Upload
    lengoc

  • View
    220

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: linacintaindonesia.files.wordpress.com · Web viewSelain itu rendahnya aktivitas dan hasil belajar juga disebabkan oleh faktor internal antara lain intelegensia, minat, bakat, motivasi,

Proposal

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING PADA PEMBELAJARAN

MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG UNTUK MENINGKATKAN

AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR

( PTK Pembelajaran Matematika Bagi Siswa Kelas V Semester ganjil SD

Negeri Blimbing I Tahun Ajaran 2010/2011 )

Proposal ini disusun untuk memenuhi tugas akhir Penelitian Pendidikan

Matematika

Oleh :

NURLINA WIJAYA KUSUMAWATI

A. 410 080 051

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2011

1

Page 2: linacintaindonesia.files.wordpress.com · Web viewSelain itu rendahnya aktivitas dan hasil belajar juga disebabkan oleh faktor internal antara lain intelegensia, minat, bakat, motivasi,

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………… i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………… ii

A. PENDAHULUAN…………………………………………………………. 1

1. Latar Belakang Masalah………………………………………………… 1

2. Rumusan Masalah………………………………………………………. 4

3. Tujuan Penelitian……………………………………………………….. 4

4. Manfaat Penelitian……………………………………………………… 4

5. Definisi Istilah…………………………………………………………... 5

B. LANDASAN TEORI………………………………………………………. 5

1. Kajian Teori……………………………………………………………... 5

2. Kajian Pustaka………………………………………………………….. 10

3. Kerangka Berpikir……………………………………………………… 10

4. Hipotesis Tindakan…………………………………………………….. 11

C. METODE PENELITIAN…………………………………………………. 12

1. Jenis dan Desain Penelitian……………………………………………. 12

2. Setting Penelitian………………………………………………………. 12

3. Subyek Penelitian………………………………………………………. 13

4. Data dan Sumber Data…………………………………………………. 13

5. Metode Pengumpulan Data……………………………………………. 14

6. Instrumen Penelitian…………………………………………………… 15

7. Teknik Analisis Data…………………………………………………… 16

8. Keabsahan Data………………………………………………………… 16

9. Prosedur Penelitian…………………………………………………….. 16

D. DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….. 18

2

Page 3: linacintaindonesia.files.wordpress.com · Web viewSelain itu rendahnya aktivitas dan hasil belajar juga disebabkan oleh faktor internal antara lain intelegensia, minat, bakat, motivasi,

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING PADA PEMBELAJARAN

MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG UNTUK MENINGKATKAN

AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR

( PTK Pembelajaran Matematika Bagi Siswa Kelas V Semester Gasal SD

Negeri Blimbing I Tahun Ajaran 2010/2011 )

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Fungsi matematika sekolah adalah sebagai salah satu unsur masukan

instrumental yang memiliki objek dasar abstrak dan berasaskan kebenaran

konsistensi dalam sistem pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan,

sejalan dengan fungsi matematika sekolah maka tujuan umum diberikannya

matematika di jenjang pendidikan dasar adalah mempersiapkan siswa agar

bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis, jujur, dan efektif

serta mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika dan pola

pikir matematika dalam kehidupan sehari – hari dan dalam mempelajari

berbagai ilmu pengetahuan.

Cornelius (Abdurrahman, 2003:253) mengemukakan lima alasan

perlunya belajar matematika, yaitu: sarana berpikir yang jelas dan logis,

sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari – hari, sarana untuk

mengenal pola – pola hubungan dan generalisasi pengalaman, sarana untuk

mengembangkan kreativitas, dan sarana untuk meningkatkan kesadaran

terhadap pengembangan budaya.

Salah satu masalah besar dalam dunia pendidikan di Indonesia adalah

mutu pendidikan yang tercermin dari rendahnya rata-rata hasil belajar selain

itu pendidikan kita kurang memberikan kesempatan pada peserta didik untuk

mengembangkan kemampuan berpikir holistik (menyeluruh), kreatif, objektif,

dan logis. Sehingga siswa mengalami kejenuhan dalam belajar matematika

dan aktivitas belajar menjadi rendah.

Berdasarkan observasi di kelas, kelemahan belajar matematika di

kelas V SD N Blimbing I adalah (1) siswa kurang memperhatikan materi yang

3

Page 4: linacintaindonesia.files.wordpress.com · Web viewSelain itu rendahnya aktivitas dan hasil belajar juga disebabkan oleh faktor internal antara lain intelegensia, minat, bakat, motivasi,

diberikan guru, (2) siswa malu bertanya tentang materi yang belum

dimengerti, (3) siswa tidak mampu menguasai hubungan antar konsep (4)

siswa kurang dalam mengerjakan latihan soal.

Rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa karena matematika bagi

sebagian besar siswa dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan menakutkan

sehingga matematika kurang disukai. Selain itu rendahnya aktivitas dan hasil

belajar juga disebabkan oleh faktor internal antara lain intelegensia, minat,

bakat, motivasi, aktifitas belajar dan lain – lain maupun faktor eksternal antara

lain guru, metode pembelajaran, media, dan lingkungan. Komponen –

komponen tersebut sangat penting dalam proses belajar, sehingga melemahnya

salah satu atau lebih komponen dapat menghambat tercapainya tujuan belajar

yang optimal.

Siswa merupakan faktor yang sangat menentukan dalam interaksi

pembelajaran. Tidak dapat disangkal bahwa setiap siswa memiliki

kemampuan yang berbeda yang dapat dikelompokkan pada siswa

berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Siswa yang termasuk

berkemampuan tinggi biasanya ditunjukkan oleh motivasi yang tinggi dalam

belajar serta perhatian dan keseriusan dalam pelajaran. Sebalikya siswa yang

tergolong pada kemampuan rendah ditandai kurangnya motivasi belajar, tidak

adanya keseriusan dalam mengikuti pelajaran termasuk dalam menyelesaikan

tugas. Sikap dan penampilan siswa di dalam kelas juga merupakan aspek lain

yang bisa mempengaruhi proses pembelajaran.

Praktik pembelajaran yang terjadi cenderung berpusat pada guru

(teacher centered). Guru menyampaikan materi pelajaran menggunakan

metode ceramah sementara siswa mencatatnya pada buku catatan. Pengajaran

dianggap sebagai proses penyampaian fakta – fakta kepada siswa. Dalam

pembelajaran ini siswa kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan

berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan

siswa untuk menghafal informasi. Otak siswa dipaksa untuk mengingat dan

menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang

diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari – hari.

4

Page 5: linacintaindonesia.files.wordpress.com · Web viewSelain itu rendahnya aktivitas dan hasil belajar juga disebabkan oleh faktor internal antara lain intelegensia, minat, bakat, motivasi,

Beberapa sekolah tidak memiliki kelengkapan sarana dan prasarana.

Padahal kelengkapan sarana dan prasarana dapat menumbuhkan motivasi

guru dalam mengajar juga memberikan berbagai pilihan yang bervariasi

kepada siswa. Sehingga sarana dan prasarana akan memudahkan siswa

menentukan pilihan dalam belajar.

Faktor organisasi kelas yang di dalamnya meliputi jumlah siswa dalam

kelas merupakan aspek penting yang bisa mempengaruhi proses pembelajaran.

Organisasi kelas yang terlalu besar akan kurang efektif untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

Kemampuan awal siswa adalah salah satu faktor internal yang

merupakan prasarat yang dimiliki siswa agar dapat mengikuti pelajaran

dengan lancar. Siswa memiliki keunikan masing – masing, oleh karena itu

pembelajaran hendaknya memperhatikan perbedaan – perbedaan individu

siswa tersebut, sehingga pembelajaran benar – benar dapat merubah kondisi

siswa dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak paham menjadi

paham, dan dari yang berperilaku kurang baik menjadi baik. Berdasarkan

permasalahan di atas guru hendaknya mampu memilih dan menerapkan

strategi pembelajaran yang mampu merangsang siswa untuk lebih aktif dalam

belajar matematika dan meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami

pelajaran matematika.

Matematika adalah ilmu abstrak sedangkan siswa SD berdasarkan

umur (7 – 12 tahun) berada pada tahap operasi konkrit, di mana dalam

pengembangan konsep matematika menggunakan benda – benda konkrit. Oleh

karena itu guru harus proaktif, kreatif dalam merancang pembelajaran yang

sesuai karakteristik ilmu dan siswa agar berdampak positif terhadap

pemahaman konsep matematika. Strategi pembelajaran yang ditawarkan

adalah strategi active learning.

Strategi active learning mempunyai banyak metode dan teknik.

Strategi ini memungkinkan siswa berperan secara aktif dalam pembelajaran

baik interaksi antar siswa maupun dengan pengajar. Strategi active learning

dipandang sebagai suatu pendekatan dalam pembelajaran yang menekankan

5

Page 6: linacintaindonesia.files.wordpress.com · Web viewSelain itu rendahnya aktivitas dan hasil belajar juga disebabkan oleh faktor internal antara lain intelegensia, minat, bakat, motivasi,

kepada aktivitas siswa secara optimal untuk memperoleh hasil belajar berupa

perpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Strategi active

learning dapat menjaga perhatian siswa agar tetap tertuju pada proses

pembelajaran.

2. Rumusan Masalah

a. Apakah penerapan strategi active learning pada pembelajaran matematika

materi bangun ruang dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas V

semester gasal SD Negeri Blimbing I ?

b. Apakah penerapan strategi active learning pada pembelajaran matematika

materi bangun ruang dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V

semester gasal SD Negeri Blimbing I ?

3. Tujuan Penulisan

a. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar

matematika siswa kelas V SD Negeri Blimbing I semester gasal tahun

ajaran 2010/2011.

b. Tujuan Khusus

1) Mendeskripsikan peningkatan aktivitas belajar matematika melalui

strategi active learning.

2) Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar matematika melalui strategi

active learning

4. Manfaat Penulisan

a. Manfaat Teoritis

Secara umum, hasil penelitian ini diharapkan secara teoritis dapat

memberikan sumbangan kepada pembelajaran matematika utamanya pada

peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran

matematika melalui strategi active learning.

Secara khusus, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi kepada strategi pembelajaran di sekolah serta mampu

mengoptimalkan aktivitas dan hasil belajar siswa

b. Manfaat Praktis

6

Page 7: linacintaindonesia.files.wordpress.com · Web viewSelain itu rendahnya aktivitas dan hasil belajar juga disebabkan oleh faktor internal antara lain intelegensia, minat, bakat, motivasi,

1) Memberikan alternatif bahwa untuk meningkatkan aktivitas dan hasil

belajar siswa dapat ditempuh dengan menggunakan strategi active

learning.

2) Memberikan informasi kepada guru atau peneliti selanjutnya, bahwa

aktivitas siswa diarahkan dan dikembangkan untuk mendukung proses

pembelajaran dan hasil belajar siswa.

5. Definisi Istilah

a. Aktivitas Belajar Matematika

Aktivitas belajar matematika adalah kegiatan atau perilaku yang

terjadi selama proses belajar mengajar matematika. Aktivitas belajar yang

dimaksud adalah aktivitas yang mengarah pada proses belajar seperti

bertanya, mengajukan pendapat, mengerjakan tugas – tugas, dapat

menjawab pertanyaan guru dan bisa bekerjasama dengan siswa lain, serta

tanggung jawab terhadap tugas – tugas yang diberikan.

b. Hasil Belajar Matematika

Hasil belajar matematika adalah kemampuan yang diperoleh siswa

setelah proses pembelajaran matematika yang mencakup aspek kognitif,

afektif, dan psikomotorik.

c. Strategi Active Learning

Active learning adalah segala bentuk pembelajaran yang

memungkinkan siswa berperan secara aktif dalam proses pembelajaran

baik dalam bentuk interaksi antar siswa maupun siswa dengan pengajar.

Active learning menekankan kepada aktivitas siswa secara optimal dan

menghendaki keseimbangan antara aktivitas fisik, mental, termasuk

emosional dan aktivitas intelektual. Dipandang dari sisi hasil belajar active

learning menghendaki hasil belajar yang seimbang dan terpadu antara

kemampuan intelektual (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan

(psikomotor). Jadi, dalam active learning pembentukan siswa secara utuh

merupakan tujuan utama dalam proses pembelajaran.

B. LANDASAN TEORI

1. Kajian Teori

7

Page 8: linacintaindonesia.files.wordpress.com · Web viewSelain itu rendahnya aktivitas dan hasil belajar juga disebabkan oleh faktor internal antara lain intelegensia, minat, bakat, motivasi,

a. Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika

1) Hakikat Matematika

Menurut Suharso (2005:313), matematika adalah ilmu

tentang bilangan – bilangan, hubungan antar bilangan, dan prosedur

operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai

bilangan.

Johnson dan Myklebus (Abdurrahman, 2003:252),

menyatakan bahwa matematika adalah bahasa dan simbolis yang

fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan – hubungan

kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk

memudahkan berfikir.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Matematika

merupakan bahasa simbolis yang mengekspresikan hubungan –

hubungan sehingga memudahkan manusia untuk berpikir dalam

menyelesaikan berbagai persoalan.

2) Hakikat Belajar

Thursan Hakim (2000:1) mengemukakan bahwa belajar

adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan

perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas

dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecepatan,

pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir,

dan lain – lain.

Slameto (2003:13) menyatakan belajar merupakan suatu

proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil

pengalannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Dari pengertian – pengertian tersebut, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa belajar adalah perubahan serta peningkatan kualitas

dan kuantitas tingkah laku seseorang di berbagai bidang yang terjadi

akibat melakukan interaksi terus – menerus dengan lingkungannya.

3) Aktivitas Belajar Matematika

8

Page 9: linacintaindonesia.files.wordpress.com · Web viewSelain itu rendahnya aktivitas dan hasil belajar juga disebabkan oleh faktor internal antara lain intelegensia, minat, bakat, motivasi,

Menurut Rohani (2001:6) aktivitas terbagi menjadi aktivitas

fisik dan psikis. Aktivitas belajar adalah segala kegiatan yang

dilaksanakan baik secara jasmani maupun rohani selama proses

pembelajaran.

Dimyati (2004:12) menyatakan aktifitas belajar siswa selama

proses pembelajaran merupakan salah satu indikator adanya keinginan

siswa untuk belajar. Siswa memiliki keaktifan apabila ditemukan ciri –

ciri perilaku diantaranya: antusiasme siswa dalam mengikuti

pembelajaran, interaksi siswa dengan guru, interaksi siswa dengan

siswa, kerja sama kelompok, diskusi kelompok, aktivitas dalam

mengikuti pembelajaran, aktivitas dalam menggunakaan alat peraga,

serta partisipasi siwa dalam menyampaikan materi.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan aktivitas

belajar matematika merupakan kegiatan atau perilaku selama

pembelajaran matematika berlangsung baik fisik maupun psikis.

Keaktifan dalam proses pembelajaran meliputi keaktifan dalam

bertanya, mengemukakan ide dan mengerjakan soal.

Agar siswa terlibat dalam proses pembelajaran, maka

diperlukan berbagai upaya untuk membangkitkan keaktifan mereka.

Dalam pengajaran siswalah yang menjadi subjek, dialah pelaku

kegiatan belajar. Oleh karena itu hendaknya guru merencanakan

pengajaran yang menuntut siswa aktif, karena keaktifan penentu bagi

keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakan.

4) Hasil Belajar Matematika

Abdurrahman (2007:37), mengemukakan bahwa hasil belajar

adalah kemampuan yang diperoleh anak melalui kegiatan belajar.

Sudjana (2009:1), hasil belajar pada hakikatnya adalah

perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan

psikomotorik.

9

Page 10: linacintaindonesia.files.wordpress.com · Web viewSelain itu rendahnya aktivitas dan hasil belajar juga disebabkan oleh faktor internal antara lain intelegensia, minat, bakat, motivasi,

Mulyasa (2005:191), mengemukakan komponen – komponen

yang terlibat dalam pembelajaran dan berpengaruh terhadap hasil

belajar terdiri dari raw input , masukan instrumental, dan lingkungan.

Dapat disimpulkan hasil belajar matematika adalah

kemampuan yang diperoleh siswa setelah proses pembelajaran

matematika yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik

dan dipengaruhi oleh raw input, masukan instrumental, dan

lingkungan.

b. Strategi Active Learning

Pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang mengajak siswa

untuk belajar secara aktif (Hisyam Zaini,dkk 2007:16).

Silberman (2006), menyatakan lingkungan fisik dalam kelas dapat

mendukung atau menghambat kegiatan belajar aktif.

Strategi active learning dipandang sebagai suatu pendekatan dalam

pembelajaran yang menekankan kepada aktivitas siswa secara optimal

untuk memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif,

afektif, dan psikomotor. Strategi active learning dimaksudkan untuk

menjaga perhatian siswa agar tetap tertuju pada proses pembelajaran.

Strategi active learning sebagai salah satu bentuk inovasi dalam

memperbaiki kualitas proses belajar mengajar juga mempunyai tujuan

untuk membentuk siswa agar belajar kreatif dan mandiri, sehingga siswa

dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat

menunjang terbentuknya kepribadian yang mandiri.

Strategi active learning juga mempunyai kelebihan, antara lain.

1) Siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran.

2) Belajar lebih menyenangkan karena terdapat variasi teknik

pembelajaran dan media yang digunakan.

3) Siswa dilatih untuk memecahkan soal secara sendiri baik individu

maupun kelompok.

c. Implementasi strategi Active Learning pada materi

Bangun Ruang

10

Page 11: linacintaindonesia.files.wordpress.com · Web viewSelain itu rendahnya aktivitas dan hasil belajar juga disebabkan oleh faktor internal antara lain intelegensia, minat, bakat, motivasi,

Langkah – langkah strategi active learning pada pembelajaran matematika

bangun ruang yaitu:

1) Pada awal pertemuan guru membagi siswa dalam tim atau kelompok

yang terdiri dari 4 – 5 anggota.

2) Menyampaikan materi pokok bahasan volume bangun ruang.

Volume adalah ukuran yang menyatakan isi suatu bangun ruang.

a) Kubus

Kubus adalah suatu bangun ruang yang istimewa karena panjang rusuk

– rusuknya sama.

b) Balok

Balok merupakan salah satu bangun ruang yang berbentuk prisma

tegak.

c) Mengenal hubungan m3 , dm3 , cm3

1m3 = 1.000 dm3

1dm3 = 1.000 cm3

1m3 = 1.000.000 cm3

Satuan volume yang lain:

1dm3 = 1 liter

1cm3 = 1 milimeter

1m3 = 1000 liter

1dm3 = 1000 ml

3) Buat soal sejumlah kelompok dan mintalah siswa untuk

mendiskusikannya.

11

sisisisi

sisiVolume Kubus = sisi x sisi x sisi

= s x s x s

= s3

Volume Balok = panjang x lebar x tinggi

= p x l x t

Page 12: linacintaindonesia.files.wordpress.com · Web viewSelain itu rendahnya aktivitas dan hasil belajar juga disebabkan oleh faktor internal antara lain intelegensia, minat, bakat, motivasi,

contoh:

a) Hitung volume kubus yang panjang rusuknya 6 cm!

b) Hitung volume balok dengan panjang 25 cm, lebar 12 cm, dan

tinggi 4 cm !

4) Masing – masing kelompok mengkomunikasikan hasil diskusi di

depan kelas.

5) Guru memberikan penilaian atas kinerja siswa.

2. Kajian Pustaka

Hasil penelitian yang relevan merupakan uraian sistematis tentang

hasil – hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya yang

berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan. Sebagai perbandingan

dalam penelitian ini, peneliti akan menguraikan hasil – hasil penelitian

terdahulu.

Penelitian oleh Priyanti, Nur Ika ( 2009), menyimpulkan bahwa hasil

pembelajaran dengan cara perbaikan pembelajaran melalui pembelajaran

kelompok kecil dengan tutor sebaya dapat meningkatkan keaktifan siswa.

Penelitian oleh Wahyuningtyas (2004), menyimpulkan bahwa ada

perbedaan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan phytagoras antara siswa

yang diberi pengajaran dengan active learning dengan siswa yang tidak diberi

pengajaran dengan active learning.

Medinat F. Salman (2009) dalam penelitiannya menyimpulan bahwa

active learning adalah teknik yang efektif untuk semua profil guru serta

memberikan dampak positif terhadap motivasi siswa dalam mempelajari

geometri.

Dari beberapa pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa

proses pembelajaran matematika melalui active learning dapat meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar siswa. Mengacu dari penelitian di atas maka akan

dilakukan penelitian pembelajaran melalui active learning.

3. Kerangka Berpikir

Dengan menerapkan strategi active learning maka seseorang siswa

akan selalu terlibat secara langsung dalam pembelajaran, sehingga dengan

12

Page 13: linacintaindonesia.files.wordpress.com · Web viewSelain itu rendahnya aktivitas dan hasil belajar juga disebabkan oleh faktor internal antara lain intelegensia, minat, bakat, motivasi,

keterlibatan ini materi yang dibahas akan selalu teringat dalam pemikirannya

dan konsep yang harus dikuasai siswa akan mudah diterimanya hal ini sesuai

dengan prinsip belajar aktif bahwasannya pembelajaran akan mudah dikuasai

dengan siswa tersebut ikut aktif dalam pembelajaran.

Bertolak dari pemikiran bahwa membawa siswa aktif dalam

pembelajaran akan memudahkan siswa menerima konsep yang harus

dikuasainya maka secara otomatis langkah membawa siswa aktif dalam

belajar ini merupakan langkah yang efektif untuk menyampaikan suatu materi

ajar.

Secara grafis pemikiran yang dilakukan oleh peneliti dapat

digambarkan dalam bentuk diagram sebagai berikut:

4. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan hasil penelitian yang relevan dan kerangka pemikiran tersebut di

atas maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan :

13

Tindakan yang dilakukan

Kondisi Awal

Pembelajaran matematika melalui strategi active learning:

1. Membagi siswa dalam kelompok, setiap kelompok terdiri 4 – 5 orang

2. Menyampaikam materi volume bangun ruang3. Buat soal sejumlah kelompok dan mintalah

siswa untuk mendiskusikannya4. Masing – masing kelompok

mengkomunikasikan hasil diskusinya di depan kelas

5. Melakukan penilaian terhadap kinerja siswa

meningkatnya aktivitas dan hasil belajar matematika

Guru belum melaksanakan pembelajaran aktif

Rendahnya aktivitas dan hasil belajar matematika

Kondisi Akhir

Page 14: linacintaindonesia.files.wordpress.com · Web viewSelain itu rendahnya aktivitas dan hasil belajar juga disebabkan oleh faktor internal antara lain intelegensia, minat, bakat, motivasi,

a. Penerapan strategi active learning dapat meningkatkan

aktivitas belajar matematika bagi siswa kelas V semester gasal SD Negeri

Blimbing I tahun 2010/2011.

b. Penerapan strategi active learning dapat meningkatkan

hasil belajar matematika bagi siswa kelas V semester gasal SD Negeri

Blimbing I tahun 2010/2011.

C. METODE PENELITIAN

1. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

dilakukan secara kolaborasi antara kepala sekolah, guru matematika, dan

peneliti. Dalam Penelitian Tindakan Kelas, peneliti melakukan suatu tindakan

yang secara khusus diamati terus menerus, kemudian diadakan perubahan

terkontrol sampai pada upaya maksimal dalam bentuk tindakan yang paling

tepat (Arikunto, 2002:2). PTK ini merupakan kegiatan pemecahan masalah

yang dimulai dari a) perencanaan, b) penelitian, c) observasi, d) refleksi, dan

e) evaluasi.

2. Setting Penelitian

a. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Blimbing I yang

beralamatkan di Desa Blimbing, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten

Sragen. Dengan pertimbangan bahwa peneliti ingin mengetahui keaktifan

dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika pokok bahasan

bangun ruang.

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan pada tahun ajaran

2010/2011. Adapun rincian waktu penelitian sebagai berikut:

1) Tahap Persiapan

Minggu ke III bulan September 2010 sampai minggu ke III bulan

Oktober 2010.

2) Tahap Pelaksanaan

14

Page 15: linacintaindonesia.files.wordpress.com · Web viewSelain itu rendahnya aktivitas dan hasil belajar juga disebabkan oleh faktor internal antara lain intelegensia, minat, bakat, motivasi,

Minggu ke IV bulan Oktober 2010 sampai minggu ke IV bulan

November 2010.

3) Tahap Analisa Data

Minggu ke I bulan Desember 2010 sampai minggu ke IV bulan

Desember 2010.

4) Tahap Laporan

Minggu ke I bulan Januari 2011 sampai minggu ke IV bulan Januari

2011.

3. Subyek Penelitian

a. Subyek pemberi tindakan adalah guru kelas V SD Negeri Blimbing

I, yang sekaligus sebagai kolabolator dalam penelitian. Kepala sekolah dan

guru lain juga bertindak sebagai subjek penelitian yang membantu dalam

perencanaan dan pengumpulan data.

b. Subyek pengamat adalah peneliti yang bertugas mencatat dan

merekam semua kegiatan pelaksanaan tindakan sebagai data penelitian.

c. Subyek penerima tindakan adalah siswa kelas V SD Negeri

Blimbing I tahun ajaran 2010/2011 yang berjumlah 28 siswa, terdiri dari

13 siswa laki – laki dan 15 siswa perempuan.

4. Data dan Sumber Data

Data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder.

Data primer adalah data langsung yang diperoleh dari subjek penelitian yaitu

tentang strategi pembelajaran di SD Negeri Blimbing I. Data primer ini

diambil dengan menggunakan alat pengambilan data langsung pada subjek

sebagai sumber informasi yang dicari.

Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak

langsung diperoleh peneliti dari subjek penelitinnya. Dalam penelitian ini data

sekundernya adalah berupa dokumen – dokumen atau data laporan yang telah

tersedia yang mendukung dalam penelitiannya.

Data dalam penelitian ini diperoleh dari sumber data yaitu siswa, guru

yang mengajar, dan kepala sekolah. Objek penelitian ini adalah strategi

pembelajaran matematika yang diterapkan di SD Negeri Blimbing I.

15

Page 16: linacintaindonesia.files.wordpress.com · Web viewSelain itu rendahnya aktivitas dan hasil belajar juga disebabkan oleh faktor internal antara lain intelegensia, minat, bakat, motivasi,

5. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini metode pengumpulan data dibedakan menjadi metode

pokok dan metode bantu.

a. Metode Pokok

1) Metode Observasi

Metode observasi dilakukan di kelas yang menjadi subjek yang diteliti

untuk mendapatkan gambaran secara langsung dengan jalan melihat

dan mengamati kegiatan siswa, dengan demikian data tersebut dapat

bersifat obyektif dalam melukiskan aspek – aspek kepribadian siswa

menurut keadaan yang sebenarnya serta di dalam menyimpulkan hasil

penelitian tidak berat sebelah atau hanya menekankan pada salah satu

segi saja dari kemampuan atau prestasi matematika siswa.

2) Metode Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau alat lain yang digunakan untuk

mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi kemampuan atau

bakat yang dimiliki oleh individu dan kelompok (Arikunto, 2002:127).

Metode tes digunakan untuk memperoleh data dari siswa dalam

mengerjakan soal matematika sebelum penelitian, selama

penelitian,dan setelah penelitian.

b. Metode Bantu

1) Catatan Lapangan

Catatan lapangan adalah catatan yang diperoleh peneliti mengenai

hasil pengamatan pada saat penelitian untuk mendapatkan data yang

sedetail mungkin , sehingga proses penelitian dapat berjalan secara

efektif dan efisien dalam setiap tindakan – tindakan pada saat proses

belajar mengajar berlangsung. Jadi, catatan lapangan dalam penelitian

ini digunakan untuk merangkum perubahan – perubahan dalam proses

pembelajaran yang tidak terdapat dalam pedoman observasi, sehingga

catatan lapangan hanya sebagai pelengkap data.

2) Metode Dokumentasi

16

Page 17: linacintaindonesia.files.wordpress.com · Web viewSelain itu rendahnya aktivitas dan hasil belajar juga disebabkan oleh faktor internal antara lain intelegensia, minat, bakat, motivasi,

Dokumentasi merupakan metode untuk memperoleh atau mengetahui

sesuatu dengan buku – buku, arsip yang berhubungan dengan yang

diteliti. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekolah dan

nama siswa serta foto rekaman proses tindakan penelitian.

6. Instrumen Penelitian

a. Pengembangan Instrumen

a. Pedoman Observasi

Pedoman observasi dalam penelitian ini adalah mengamati

secara langsung dengan teliti, cermat dan hati-hati terhadap fenomena

yang ada. Dalam penelitian ini yang diobservasi adalah fenomena

yang terjadi saat pembelajaran matematika berlangsung. Observasi

dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi yang telah

disiapkan.

b. Pedoman Tes

Pedoman tes digunakan sebagai instrumen penelitian untuk

mengumpulkan data sehingga dapat diketahui data mengenai

presentasi belajar siswa tentang peningkatan hasil belajar tentang

bangun ruang dalam pembelajaran. Dalam hal ini tes matematika

disusun berdasarkan aspek pemahaman, aplikasi dan analisis yang

terjadi dari aspek merencanakan penyelesaian, dan soal secara

keseluruhan.

b. Validitas Isi Instrumen

Untuk menjamin kebenaran data yang telah dikumpulkan dan

dicatat dalam kegiatan penelitian, maka dipilih dan ditentukan cara – cara

yang tepat untuk mengembangkan validitas data yang diperolehnya.

Dalam penelitian ini digunakan teknik triangulasi.

Penelitian ini menggunakan triangulasi dengan jalan memnfaatkan

peneliti atau pengamat lainnya untuk pengecekan kembali derajad

kepercayaan data. Pemanfaatan pengamatan lainnya dalam hal ini adalah

adalah guru kelas V dan mitra peneliti, mereka ini dapat membantu

mengurangi kemencengan dalam pengumpulan.

17

Page 18: linacintaindonesia.files.wordpress.com · Web viewSelain itu rendahnya aktivitas dan hasil belajar juga disebabkan oleh faktor internal antara lain intelegensia, minat, bakat, motivasi,

7. Teknik Analisa Data

Analisa data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode

alur. Di mana langkah – langkah yang harus dilalui dalam metode alur

meliputi pengumpulan data,penyajian data, dan verivikasi data.

a. Analisis Data

Proses analisis dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari

berbagai sumber. Setelah dikaji kemudian membuat rangkuman untuk

setiap pertemuan atau tindakan kelas.

b. Penyajian Data

Penyajian data berupa sekumpulan informasi dalam bentuk tabel dan teks

naratif yang disusun, diatur, diringkas dalam kategori – kategori, sehingga

mudah dipahami yang memberi kemungkinan adanya penarikan

kesimpulan.

c. Verivikasi Data

Data yang diperoleh dicari pola, hubungan, atau hal – hal yang sering

timbul dari data tersebut kemudian dihasilkan simpulan sementara yang

disebut dengan penemuan peneliti. Penarikan simpulan dilakukan terhadap

temuan peneliti berupa indikator – indikator yang selanjutnya dilakukan

pemaknaan atau refleksi sehingga memperoleh simpulan akhir.

8. Keabsahan Data

Data dalam penelitian ini disyahkan melalui teknik triangulasi.

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang menggunakan

beragam sumber data dalam penelitian (Arikunto, 2009:129). Triangulasi

dilakukan dengan cara triangulasi teknik dan sumber data.

Triangulasi sumber data diterapkan dengan mengambil data dari

beberapa sumber, dalam penelitian ini sumber datanya adalah siswa, guru,

kepala sekolah dan masyarakat sekitar.

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara menanyakan hal yang sama

dengan teknik yang berbeda yaitu dengan observasi, tes, dan dokumentasi

(Sugiyono, 2008:209).

9. Prosedur Penelitian

18

Page 19: linacintaindonesia.files.wordpress.com · Web viewSelain itu rendahnya aktivitas dan hasil belajar juga disebabkan oleh faktor internal antara lain intelegensia, minat, bakat, motivasi,

Proses penelitian tindakan merupakan kerja berulang atau (siklus),

sehingga diperoleh pembelajaran dapat membantu siswa dalam menyelesaikan

soal tentang bangun ruang di kelas VIII. Penelitian ini terdapat rencana,

tindakan, observasi dan refleksi.

Langkah-langkah PTK dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Rencana

Menyediakan perangkat penelitian meliputi:

1) Rencana pembelajaran yang berisikan tentang : (a). Pokok Bahasan,

Sub Pokok Bahasan (b). Tujuan Pembelajaran (c). Kegiatan Belajar

Mengajar (KBM) (d). Sumber / Alat / Metode (e). Penilaian

2) Lembar Observasi murid

3) Lembar Kerja Siswa

b. Pelaksanaan Tindakan

1) Membagi siswa dalam kelompok, setiap kelompok terdiri 4 - 5 orang.

2) Menyampaikan materi pokok bahasan volume bangun ruang kubus

dan balok.

3) Buat soal sejumlah kelompok dan mintalah siswa untuk

mendiskusikannya.

4) Masing – masing kelompok mengkomunikasikan hasil diskusinya di

depan kelas.

5) Melakukan penilaian terhadap kinerja siswa.

c. Observasi

Pengamatan yang dilakukan pada siswa dalam pembelajaran melalui

strategi active learning adalah dengan menyediakan lembar pengamatan

tentang :

1) Pendahuluan

meliputi : (a) Melengkapi alat tulis

(b) Mengerjakan PR

2) Kegiatan inti

Meliputi : (a) Memperhatikan uraian guru

(b) Mengerjakan latihan tepat waktu

19

Page 20: linacintaindonesia.files.wordpress.com · Web viewSelain itu rendahnya aktivitas dan hasil belajar juga disebabkan oleh faktor internal antara lain intelegensia, minat, bakat, motivasi,

(c) Mengerjakan latihan dengan memahami rumus

(d) Berani bertanya

(e) Berani menjawab pertanyaan guru

(f) Kurang memperhatikan seperti bercanda, minta izin.

3) Penutup

Meliputi : merangkum pelajaran.

4) Hasil Belajar

Observasi yang dilakukan terhadap hasil belajar siswa adalah :

(a) Mendata hasil belajar siswa yang sudah mencapai hasil ≥ 70 dan

yang belum mencapai 70.

(b) Menemukan kesulitan siswa dalam memahami materi bangun

ruang.

5) Analisa

Bedasarkan kegiatan siswa dan hasil belajar siswa, maka hasil analisa

peneliti dapat digambarkan pada refleksi.

d. Refleksi

Berkaitan dengan hasil observasi tentang kegiatan dan hasil belajar siswa

di atas maka penelitian berkolaborasi dengan pengamat dan menetapkan :

1) Apa yang telah dicapai siswa dalam menggunakan rumus volume

bangun ruang.

2) Apa yang belum dicapai siswa dalam menggunakan rumus volume

bangun ruang.

3) Apa yang perlu diperbaiki dalam pembelajaran dalam sikslus

berikutnya.

D. DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono.2003.Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.

Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi.2008.Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta : Rineka

Cipta

Dimyati. 2004. ”Model Pembelajaran”.

http://techonly13.wordpress.com/2010/09/28/aktivitas-belajar/. Diakses

20

Page 21: linacintaindonesia.files.wordpress.com · Web viewSelain itu rendahnya aktivitas dan hasil belajar juga disebabkan oleh faktor internal antara lain intelegensia, minat, bakat, motivasi,

tanggal 16 Mei 2011

Medinat, F. Salman . 2009.”Active Learning Techniques (ALT) in Mathematics

Workshop Nigerian Primary School Teacher Assessment”,International

Electronic Journal of Mathematics Education/ Vol 4 No. 3, 1-13

Mulyasa.2005.Implementasi Kurikulum 2004.Bandung : Rineka Cipta

Rohani, Ahmad.2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta

Priyanti, Nur Ika.2009. Peningkatan Keaktifan Siswa dalam Belajar Matematika

Melalui Pembelajaran Kelompok Kecil dengan Tutor Sebaya.

Skripsi.Surakarta:UMS

Sanjaya, Wina.2008.Strategi Pembelajaran.Jakarta : Kencana

Silberman.2006. ”Penggunaan Strategi Belajar Aktif”.

http://gurupembaharu.com/../download.php. Diakses tanggal 16 Mei

2011

Slameto.2003.Belajar dan Faktor – Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta :

Rineka Cipta

Sudjana, Nana.2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung : Remaja

Rosdakarya

Sugiyono. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta: anggota Ikatan

Penerbit Indonesia.

Suharso,dkk.2005.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Semarang : Widya Karya

Thursan Hakim 2000. ”Model Pembelajaran”.

http://techonly13.wordpress.com/2010/09/28/hakikat-belajar/. Diakses

tanggal 16 Mei 2011

Wahyuningtyas.2004.Penerapan Pendekatan Active Learning pada Pembelajaran

Matematika Pokok Bahasan Phytagoras ( Untuk Siswa SMP N 5 Boyolali

Tahun Ajaran 2004/2005). Skripsi. Surakarta : UMS

Zaini, Hisyam.2008.Strategi Pembelajaran Akif. Yogyakarta :CTSD – UIN

Yogyakarta

21