02 ISI Modul Horlan 2015

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 02 ISI Modul Horlan 2015

    1/28

    Modul Praktikum Hortikultura Lanskap 2015, FP UB 1

    Praktikum HORLAN– 01

    GARIS & PERALATAN PERANCANGAN TAMAN

    PendahuluanPara perencana taman memerlukan berbagai jenis peralatan dan

    perlengkapan dalam menampilkan ide dan gagasan mereka dalam bentuk

    gambar maupun tulisan. Peralatan ini diperlukan untuk mempermudah dan

    mempercepat proses perencanaan dan perancangan sehingga hasilnya dapat

    diperoleh lebih bagus dan efektif. Dalam proses perencanaan dan perancangan

    taman terdapat 3 jenis gambar yaitu gambar konseptual, gambar presentasi dan

    gambar kerja. 

    Setiap jenis gambar yang digunakan mempunyai aturan masing-masing

    tergantung maksud dan tujuan penggunaannya. Untuk mewujudkan setiap

     jenis gambar tersebut dibutuhkan alat dan perlengkapan yang berbeda-beda.

    Pada mata PAL ini, penguasaan dititik beratkan pada gambar konseptual dan

    rencana taman sederhana. Beberapa peralatan penting untuk mewujudkan

    kedua jenis gambar tersebut diantaranya adalah meja gambar, pensil, penggaris,

    perlengkapan koreksi, kertas gambar, dan sebagainya. Lebih lanjut akan

    dijelaskan lebih detail peralatan tersebut.

    Meja GambarMeja Gambar merupakan perlengkapan utama bagi juru gambar atau perencana taman. Seseorang

    bisa saja menggambar di segala tempat, tetapi hasil yang maksimum sangat sulit dicapai. Dengan meja

    gambar khusus yang bisa diatur sudut kemiringannya dan tinggi-rendahnya, perencana gambar dapat lebih

    leluasa bergerak. Disamping itu posisi menggambar bisa disesuaikan dengan skala tubuh dalam keadaan

    berdiri maupun duduk sehingga dapat disesuaikan berdasarkan kenyamanan tiap individu. Kenyamanan

    dalam menggambar sangat penting karena pekerjaan ini membutuhkan waktu yang lama serta konsentrasi

    yang tinggi.

    Ukuran meja gambarpun bervariasi mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar, yaitu : 50x70 cm,

    75x100 cm, 90x100 cm, 45x65 cm, 55x88 cm, 70x103 cm, 85x118 cm, 85 x 148 cm, 85x178 cm dan 100x238

    cm. Ukuran meja ini sangat penting sehubungan dengan ukuran kertas gambar yang dipakai.

    Kertas Gambar

    Wilhelm Ostwald, pemenang hadiah Nobel pada tahun 1909 memulai menggunakan normalisasi

    ukuran pada tahun 1911. Peraturan normalisasi ukuran tersebut masih dikenal melalui DIN (Deutsches

    Institut fuer Normung / Badan Normalisasi Jerman). Normalisasi ukuran kertas yang terdapat di dalam DIN

    476-A merupakan normalisasi kertas surat, gambar dan cetak. Sedangkan DIN 476-B dan C ialah

    normalisasi ukuran kertas amplop. Secara internasional standarisasi ukuran ini digunakan secara luas oleh

    sebagian besar negara termasuk Indonesia. Dalam menampilkan gambar presentasi dan gambar kerja,

    ukuran yang tertera dalam DIN 476-A banyak sekali digunakan oleh konsultan perencana.

    Selain variasi ukuran kertas juga terdapat variasi jenis kertas. Penggunaan jenis kertas ini sangat

    tergantung penampilan fisik kertas yang mempunyai tekstur dan warna yang berbeda. Beberapa jenis kertasdiantaranya Akasia, Atlanta, BC, Buffalo, Concorde, Gardenia, Glossy, Hammer, Hawai, Java, Linen, Lines,

  • 8/19/2019 02 ISI Modul Horlan 2015

    2/28

    Modul Praktikum Hortikultura Lanskap 2015, FP UB 2

    Samson, Kalkir, dll. Untuk variasi penggunaan, jenis kertas tertentu dibagi lagi berdasarkan ketebalannya.

    Jenis kertas yang umum digunakan untuk gambar kerja diantaranya kertas kalkir, roti dan samson.

    Sedangkan untuk gambar presentasi jenis kertas yang digunakan lebih beragam (semua jenis kertas bisa

    digunakan) tergantung kreasi perencana/perancang.

    Tabel Standarisasi Ukuran Kertas Gambar & Cetak serta Amplop

    DIN 476 – A (mm) DIN 476 – B (mm) DIN 476 – C (mm)

    2 x A0 – 1189 x 1682

     A0 – 841 x 1189 B0 – 1000 x 1414 C0 – 917 x 1297

     A1 – 594 x 841 B1 – 707 x 1000 C1 – 648 x 917

     A2 – 420 x 594 B2 – 500 x 707 C2 – 458 x 648

     A3 – 297 x 420 B3 – 353 x 500 C3 – 324 x 458

     A4 – 210 x 297 B4 – 250 x 353 C4 – 229 x 324

     A5 – 148 x 210 B5 – 176 x 250 C5 – 162 x 229

     A6 – 105 x 148 B6 – 125 x 176 C6 – 114 x 162

     A7 - 74 x 105 B7 – 88 x 125 C7 - 81 x 114

     A8 – 52 x 74 B8 – 62 x 88

     A9 – 37 x 52 B9 – 44 x 62

    Pensil

    Pensil yang digunakan untuk menggambar berbeda-beda sesuai dengan maksud dan tujuan

    penarikan garis. Dipasaran pensil bisa didapatkan dengan mudah dalam berbagai jenis baik bahan isi (grafit,

    plastik atau arang) maupun bentuknya, (kecil, sedang, maupun besar) yaitu :

    •  Pensil yang sangat keras : 9H, 8H, 7H

    •  Pensil yang keras : 6H, 5H, 4H, 3H, 2H, H

    • 

    Pensil yang sedang : F, HB, 2B•  Pensil yang lunak : 3B, 4B, 5B

    •  Pensil yang sangat lunak : 6B, 7B, 8B

    Untuk gambar sketsa dan gambar freehand   biasa digunakan pensil B sampai 4B. Disamping itu

    untuk sketsa isi pensil ukurannya lebih besar selain isi grafit (B – 4B) juga isi arang (misal Wolff’s) juga pensil

    sketsa dengan isi segi empat (misal Hartmuth atau Koh-I-Noor). Pemilihan jenis pensil sangat bergantung

    pada jenis kertas yang akan digunakan. Selain jenis pensil isi warna hitam yang telah diterangkan diatas,

    terdapat juga pensil warna yang banyak digunakan dalam gambar presentasi. Pensil warna digunakan untuk

    lebih menampilkan gambar seperti keadaan sebenarnya. Seiring perkembangan teknologi, dewasa ini telah

    banyak merk pensil warna yang membuat gabungan antara pensil warna dan cat air, sehingga

    penggunaannya lebih efektif dan beragam.

    Pensil Mekanis

    Pensil semacam ini digunakan dalam teknik menggambar sejak beberapa tahun lalu. Bentuknya

    sederhana terdiri dari batang pensil dan isian pensil (minen). Keistimewaan pensil ini terletak pada ketebalan

    garisnya yang tertentu antara lain : 0.3 mm, 0.5 mm, 0.7 mm, 0.9 mm, 1.8 mm, 2 mm, dan 3 mm. Setiap

    pensil dilengkapi dengan penghapus karet dan kawat pembersih ujung di bawah tombol penekan mekanis

    pengeluar minen. Karena minen terbuat dari karbon dan tanah polimer, maka selain digunakan untuk

    menggambar dan menulis di kertas gambar biasa, juga dapat digunakan menulis dan menggambar di kertas

    transparan, kertas sintetik dan kertas film.

    Mengingat variasi fungsinya, maka minen terdapat beberapa kekerasan diantaranya 5H film, 4H, 3H,

    2H, H, H film, HB, HB film, B, 2B dan F. Pensil mekanis ini disa dipakai langsung untuk menggambar,

    menulis atau membuat sketsa sebelum dibuat gambar dengan tinta. Penggunaan pensil ini menghasilkangambar yang tepat, jelas, rapi dan bersih.

  • 8/19/2019 02 ISI Modul Horlan 2015

    3/28

    Modul Praktikum Hortikultura Lanskap 2015, FP UB 3

    Jangka

    Jangka digunakan sebagai pembuat lingkaran, pembagi jarak untuk memindahkan titik dari satu

    gambar skala dan membuat garis parabola. Jenis alat ini juga bermacam-macam, yaitu : jangka pembagi,

     jangka biasa, jangka nol dan jangka batang.

    Penggaris Lengkung dan Penggaris FleksibelBaik penggaris lengkung maupun penggaris fleksibel berguna untuk menarik garis lengkung yang

    tidak mempunyai titik pusat/radius tertentu bagi jangka. Penggaris ini sangat fungsional untuk menggambar

    proyeksi atau perspektif. Penggaris lengkung ada tiga buah dalam satu set, sering disebut dengan

    "penggaris Perancis". Sedang penggaris fleksibel (bisa diubah-ubah) ada bermacam-macam bentuk dan

    panjangnya, juga bervariasi dari 30 cm, 40 cm, 50 cm hingga 60 cm panjangnya.

    Siku-siku

    Dalam menggambar dikenal dua jenis siku-siku, yaitu siku-siku T yang berguna untuk menarik garis

    horisontal pada meja gambar dan sepasang segitiga siku-siku yang tergabung dapat digunakan untuk

    menarik garis vertikal, garis dengan sudut 15°, 30°, 45°, 60°, 75° dan 90°.

    Penggaris Panjang

    Penggaris panjang dengan skala ukuran sangat diperlukan, baik yang panjangnya 20 cm, 30 cm, 50

    cm, 60 cm, 100 cm maupun yang 150 cm. Penggaris, terutama yang panjang sangat baik untuk digunakan

    menarik garis-garis pada penggambaran gambar perspektif dengan titik hilang yang jauh.

    Perlengkapan Koreksi

    Seorang perencana harus tersedia penghapus yang bervariasi. Penghapus karet dipakai untuk

    menghapus garis-garis pensil. Garis tinta bisa dihapus dengan penghapus keras. Sedangkan penghapus

    karet kimia digunakan untuk menghapus tinta pada kertas kalkir. Penghapus karet kimia ini bekerja secara

    kimiawi tanpa merusak permukaan kertas, bisa digunakan untuk menghapus garis tipis, tebal baik pensilataupun tinta (rapido).

     Alat penghapus dalam bentuk cairan (trichloretan) yang berupa cairan putih digunakan dengan

    dioleskan pada garis atau gambar yang hendak dihapus serta harus ada pula zat pencairnya. Selain itu juga

    ada sikat gambar dan pelindung penghapus yang berupa lembaran logam tipis atau plastik. Pada lembaran

    itu terdapat lubang dengan berbagai bentuk dan ukuran sebagai pembatas daerah yang perlu dihapus.

    Tujuan Praktikum

    Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa akan mengenal dan dapat

    menggunakan berbagai jenis alat bantu dalam merencana dan merancang

    taman. Alat bantu merancang ini dapat digunakan dalam pengambilan data di

    lapang maupun dalam tahap awal mendesain di studio.

    Alat dan Bahan

    Bahan dan alat yang digunakan antara lain buku gambar A3, pensil 2B

    serta penggaris panjang.

  • 8/19/2019 02 ISI Modul Horlan 2015

    4/28

    Modul Praktikum Hortikultura Lanskap 2015, FP UB 4

    Tugas

    A.  Membuat 6 buah kotak dengan garis tepi kertas A3 sebesar 2cm dengan tiga

    kotak diatas dan tiga kotak dibawah. Jarak antara kotak dibuat sebesar 1.5

    cm.

    B.  Membuat arsir garis lurus di tiga kotak bagian atas dengan pensil tanpa

    bantuan penggaris dengan garis-garis lurus yang terdiri dari garis Vertikal

    (atas-bawah), Garis Horisontal (kiri-kanan) dan garis miring 45!.

    C.  Membuat arsir garis lengkung (organic) di tiga kotak bagian bawah dengan

    pensil dengan urutan sama dengan tugas bagian B.

  • 8/19/2019 02 ISI Modul Horlan 2015

    5/28

    Modul Praktikum Hortikultura Lanskap 2015, FP UB 5

    Praktikum HORLAN – 02

    SIMBOL TANAMAN DALAM RANCANGAN TAMAN

    Pendahuluan

    Fungsi utama gambar/grafis dalam arsitektur pertamanan adalah sebagai

    sarana atau alat untuk menyampaikan ide baik berupa perbaikan maupun

    pengembangan baru suatu tapak. Gambar tersebut terdiri dari banyak elemen

    pendukung diantaranya gambar vegetasi dan gambar pendukungnya. Vegetasi

    merupakan elemen penting dalam pengembangan suatu taman. Penggunaan

    gambar vegetasi dalam presentasi ide disain taman merupakan cara efektif

    menggambarkan keadaan taman yang akan dibuat. Pada beberapa kasus

    taman, vegetasi menjadi prioritas utama ( point of interest ) dalam suatu taman,

    tetapi di kasus lain mereka hanya merupakan elemen pelengkap dari suatu

    taman. Secara umum pengembangan kemampuan mahasiswa dalam

    menggambar vegetasi merupakan hal penting dalam memperoleh keahlian

    mempresentasikan suatu tujuan.

    Proporsi merupakan aspek mendasar dalam membuat variasi gambar

    vegetasi. Hubungan antara batang pohon dengan dahan, ranting, dan daun

     yang merupakan kesatuan vegetasi adalah bentuk yang sulit. Menggunakan

    pendekatan analitik dengan melihat lingkungan sekitar (vegetasi di sekitar kita)dapat menolong dalam mengidentifikasikan hubungan tersebut. Gambar

    vegetasi yang baik adalah gambar yang dapat menunjukkan karakteristik

    vegetasi sehingga tanpa melihat nama vegetasi (yang biasanya disertakan dalam

    rencana taman), pembaca dapat memahami jenis vegetasi yang dimaksud.

    Vegetasi terbagi menjadi tiga kelompok dari segi bentuk, yaitu penutup tanah

    (ground cover), semak (shrub) dan pohon (tree).

    Gambar pohon mengikuti bentuk dasar pohon dimana tumbuh dari tanah

    menjulang ke atas. Teknik dasar menggambar pohon dimulai bentuk sederhana

    kemudian dikembangkan ke dalam detail. Bentuk pohon mengikuti gradasi

    tebal tipis garis, semakin keatas semakin tipis untuk memperoleh bentuk yang

    proporsional. Gambar bentuk pohon mengikuti bentuk umum pohon yang

    evergreen  (berdaun sepanjang hidup) dan dicudious (ada masa rontok daun).

    Secara umum penggambaran pohon dalam rencana taman merupakan ilustrasi

    pada saat tanaman tersebut tumbuh secara optimal (dewasa) dengan

    menggambarkan luas kanopinya.

    Gambar semak dapat digambarkan dengan beberapa cara. Yang paling

    banyak digunakan adalah bentuk mirip suatu pohon tetapi dengan proporsi

  • 8/19/2019 02 ISI Modul Horlan 2015

    6/28

    Modul Praktikum Hortikultura Lanskap 2015, FP UB 6

    kecil. Perhatian terhadap variasi dari tekstur dan nilai yang dihubungkan

    dengan penggunaan garis dan bentuk sangat penting digunakan.

    Pola penggambaran ground cover dan rumput dengan ekspresi garis dan

    bentuk yang sederhana, tetapi perlu diperhatikan hubungan antara proporsi

    bentuk dan garis dengan skala gambar. Detail dari gambar rumput dan ground

    cover mengikuti bentuk umum teksture daun dari bentuk sebenarnya serta gaya

     yang berbeda atau teknik menggambar. Semakin detail dari suatu gambar

    semakin bagus ilustrasi tekniknya. 

    Tujuan Praktikum

    Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa akan mengenal dan dapat

    menggambarkan karakteristik vegetasi/tanaman. Selain symbol tanaman juga

    symbol-simbol umum yang digunakan untuk merancang taman.

    Alat dan Bahan

    Bahan dan alat yang digunakan antara lain buku gambar A3, pensil 2B

    serta penggaris panjang.

    Tugas

    1.  Pada halaman pertama Membuat 10 buah kotak dengan garis tepi

    kertas A3 sebesar 1 cm dengan lima kotak diatas dan lima kotak

    dibawah. Mengisi kotak tersebut dengan gambar Tampak atas/denah

  • 8/19/2019 02 ISI Modul Horlan 2015

    7/28

    Modul Praktikum Hortikultura Lanskap 2015, FP UB 7

    pada kotak bagian atas serta gambar tampak samping di kotak bagian

    bawah vegetasi yang sudah ditentukan.

    2.  Pada halaman berikutnya buat symbol-simbol yang menunjukkan :

    - Batas tapak

    -Arah mata angin

    - Sirkulasi

    - View

    - Suara

    - Drainase

    - Kolam/perairan

    - Perkerasan

  • 8/19/2019 02 ISI Modul Horlan 2015

    8/28

    Modul Praktikum Hortikultura Lanskap 2015, FP UB 8

    Praktikum PAL – 03

    TANAMAN DALAM TAMAN

    Pendahuluan

     Tanaman merupakan salah satu elemen lanskap atau taman yang sangat

    penting Dalam hal ini tanaman tidak hanya dipandang dari aspek produksi,

    tetapi juga dari aspek estetika dan fungsi lain (konservasi, penetralisir polusi,

    pembentuk iklim mikro, dan lain sebagainya). Sementara itu untuk memperoleh

    lanskap atau taman yang optimal secara estetis dan fungsional diperlukan suatu

    upaya pengelolaan elemen-elemennya termasuk tanaman mulai tahap

    perencanaan sampai pemeliharaan. Oleh karena itu dalam praktikum ini, diberi

    penekanan pada pengenalan 2 aspek penting tanaman terutama yang

    berhubungan dengan tanaman sebagai elemen lanskap, yaitu :1.  Aspek hortikultura : kesesuaian terhadap tanah, air, suhu, pH, cahaya,

    dan cara budidaya

    2.  Aspek fisik : ukuran, bentuk, tekstur, warna dan aroma

    1. Aspek Hortikultura/Ekologis

    Pertumbuhan tanaman sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti

    suhu, cahaya, kelembaban, air, tanah, zat hara dan seterusnya. Setiap tanaman

    mempunyai kemampuan yang berbeda untuk beradaptasi dengan lingkungan

    tersebut, termasuk tanaman dalam lanskap. Untuk mendapatkan pertumbuhan

    optimal, maka perlu diciptakan lingkungan yang sesuai atau dilakukan seleksi

    tanaman yang sesuai dengan lingkungan tapak atau lanskap yang ada. Aspek

    hortikultura tanaman secara umum meliputi :

    a. 

    Toleransi terhadap suhu. Hal ini berhubungan dengan reaksi tanaman

    terhadap suhu minimum, suhu optimum dan suhu maksimum. Suhu

    minimum adalah suhu terendah di mana tanaman masih dapat hidup.

    Suhu optimum adalah suhu dimana tanaman dapat tumbuh optimal

    sedangkan suhu maksimum adalah suhu tertinggi di mana tanaman

    dapat tumbuh.

    b.  Toleransi terhadap air. Hal ini beerhubungan dengan kebutuhan

    tanaman terhadap air dan tingkat evapotranspirasi. Tanaman seperti

    kaktus dan Euphorbia merupakan tanaman yang tahan pada kekeringan

    karena kemampuannya untuk menyimpan air, sebaliknya tanaman

    Begonia termasuk tanaman yang lebih menyukai kondisi lembab.

    c.  Toleransi terhadap cahaya. Cahaya sangat penting peranannya dalam

    metabolisme tanaman. Kebutuhan tanaman terhadap cahaya

    berhubungan dengan intensitas dan lama penyinaran. Dalam hal ini

  • 8/19/2019 02 ISI Modul Horlan 2015

    9/28

    Modul Praktikum Hortikultura Lanskap 2015, FP UB 9

    tanaman dapat dibedakan menjadi tanaman yang toleran terhadap

    keadaan terbuka (sinar matahari langsung), dan tanaman yang toleran

    terhadap naungan. Toleransi terhadap tanah. Berhubungan dengan

    struktur tanah (liat, berpasir, gembur), tingkat keasaman (pH) dan

    kandungan unsure hara tanah.

    d.  Toleransi terhadap pemeliharaan. Untuk mendapatkan lanskap atau

    taman yang indah diperlukan upaya pemeliharaan terhadap elemen-

    elemennya. Pemeliharaan tanaman berhubungan dengan penyiraman,

    pemangkasan, pemupukan, penyulaman, dan pemberantasan HPT.

    2. Aspek Fisik

    Sebagai elemen lanskap/taman, karakter fisik tanaman perlu

    diperhatikan. Dalam hal ini tanaman dipandang sebagai salah satu unsur

    perancangan di mana salah satu upaya untuk mencapai sebuah lanskap atau

    taman yang estetis adalah dengan menata unsur-unsurnya sedemikian rupa

    berdasarkan prinsip-prinsip perancangan Aspek fisik tersebut meliputi :

    a. 

    Ukuran. Pengertian ukuran tanaman dewasa maencakup tinggi tanaman

    dan lebar tajuk. Berdasarkan ketinggiannya, tanaman dapat dibagi

    dalam kategori sebagai berikut:

    - Penutup tanah : tinggi sampai 0.3 m- Semak rendah : tinggi sampai 1 m

    - Semak sedang : tinggi >1 m – 2 m

    - Semak tinggi : tinggi >2 m – 4 m

    - Pohon kecil : tinggi >4 m – 6 m

    - Pohon sedang : tinggi >6 m – 12 m

    - Pohon besar : tinggi >12 m

    b.  Warna. Salah satu karakter fisik tanaman yang menjadi pembeda satu

    dengan yang lain adalah warna, baik warna bunga, daun, batang

    maupun buah. Warna tersebut dapat menjadi daya tarik visual dalam

    suatu lanskap/taman. Ditinjau dari sudut perancangan, warna dapat

    berfungsi sebagai point of interest, pembentuk irama, dominasi, dan

    kesatuan. Warna tanaman dapat berperan dalam memberi suasana

    ramai, gembira, teduh, gelap, bahkan luas dan sempit. Berdasarkan

    penggolongan “tanaman hortikultura” sendiri kemudian dikenal dengan

    istilah tanaman hias bunga, tanaman hias daun, dll.

  • 8/19/2019 02 ISI Modul Horlan 2015

    10/28

    Modul Praktikum Hortikultura Lanskap 2015, FP UB 10

    c.  Bentuk. Bentuk tanaman yang paling diperhatikan dalam suatu

    taman/lanskap adalah bentuk tajuk, di mana secara umum dapat

    dibedakan menjadi :

    d.  Tekstur. Tekstur tanaman merupakan kehalusan dan kekasaran

    tanaman atu sekelompok tanaman. Hal ini dipengaruhi oleh ukuran

    daun, ukuran ranting dan cabang, konfigurasi deretannya serta jarak

    pandang manusia. Tekstur tanaman biasanya diklasifikaiskan menjadi

    tekstur kasar, sedang dan halus. Tekstur kasar biasanya ditunjukkan

    dengan daun yang besar, tebal, dan banyak ranting (ranting kecil dan

    sedikit) dan terbuka. Tekstur ini memberi kesan menonjol, mengurangi

     jarak, dan mempersempit ruang, sehingga dalam penggunaanya dapat

    berfungsi sebagai point of interest serta modifikasi ruang. Tekstur

    menengah ditunjukkan dengan daun dan bataang yang berukuran

    medium. Tekstur ini dapat berfungsi sebagai elemen transisisi dari

    tekstur kasar dan halus. Tekstur kecil dihasilkan dari daun yang kecil,

    serta batang dan ranting yang sempit. Tanaman ini dapat digunakan

    untuk menghasilkan keteraturan dan ketelitian karakter.

    e.  Aroma. Beberapa tanaman memepunyai aroma kuat atau lembut, dan

    lainnya tidak beraroma. Kenyamanan manusia terhadap aroma sangat

    relatif. Oleh karena itu dalam perencanaan taman perlu dipergunakan

    toleransi pengguna terhadap aroma tanaman yang akan ditanam

    sehingga tidak mengurangi kenyamanan manusia.

    Tujuan

    Mahasiswa dapat menjelaskan aspek fisik dan hortikultura tanaman serta

    penggunaannya di dalam suatu lanskap/taman.

    Bahan dan Alat

    Print laser berwarna, computer, kertas A3, foto tanaman berwarna,

    gunting

  • 8/19/2019 02 ISI Modul Horlan 2015

    11/28

    Modul Praktikum Hortikultura Lanskap 2015, FP UB 11

    Tugas

    1.  Kumpulkan 5 foto tanaman berwarna berkualitas bagus (asli karya sendiri

    dengan kamera representatif), untuk masing-masing kelompok (dua orang)

    sesuai kategori yang diinstruksikan. (kualitas foto harus jelas bentuk

    kanopi, warna daun dan bunga-jika ada, bias ditampilkan dalam inset)

    2.  Setting Kartu Tanaman berupa Softcopy (file Excel) maupun Hardcopy (Print

    laser) dengan ketentuan Kartu ukuran A5, margin 1 cm (kiri, kanan, atas,

    bawah), Font Arial Narrow 10pt, 1 spasi, diberi identitas pembuat kartu

    Nama dan NIM.

    3.  Buatlah data tentang tanaman tersebut dengan keterangan sebagai berikut :

    a.  Nama Lokal : Jika ada

    b.  Nama Ilmiah : Penulisan benar

    c. 

    Famili : Penulisan benard.  Umur : Annual/Binnual/Perenniale.   Jenis Tanaman : Pohon/Semak/Herba/Tanaman Penutup Tanah/

     Tanaman Merambat/Tanaman Air

    f.  Bentuk Tajuk : V-Shape, Round weeping, Round, Oval, dsb.

    g.  Lebar Tajuk : Hanya untuk pohon (dalam m)

    h.  Warna Daun : Sudah jelas

    i.   Tekstur Daun : Kasar/Sedang/Halus j.  Warna Bunga : Sudah jelas

    k.  Aroma Bunga : Harum/Tidak berbau

    l.   Tipe Perakaran : Dalam/Sedang/Dangkal

    m. Kebutuhan Cahaya : Penuh/Setengah Naungan/Ternaungi

    n. 

    Kebutuhan Air : Tinggi/Sedang/Rendaho.  Kebutuhan Suhu : dalam derajat Celcius

    p.  Ketinggian Tempat : Tinggi/Rendah/Tinggi-Rendah (dalam meter dpl)

    q.   Jenis Tanah : Berpasir/liat/Liatberpasir, asam/basa/netral, dsb.

    r.  Bagian yang Menarik: Bentuk tajuk/Bunga/Daun/Batang, dsb.

    s.  Cara Perbanyakan : Stek/biji, dsb. (dapat > 1 cara)t.  Fungsi dalam Taman/Lanskap : Peneduh/pembatas/pergola/,dsb

    (dapat >1 fungsi)

    u.  Fungsi Lain : Tanaman Obat, Upacara Keagamaan, dsb.

  • 8/19/2019 02 ISI Modul Horlan 2015

    12/28

    Modul Praktikum Hortikultura Lanskap 2015, FP UB 12

    Praktikum HORLAN – 04

    UNSUR DAN PRINSIP PERANCANGAN TAMAN

    PendahuluanUnsur dan prinsip perancangan merupakan kerangka awal pada proses

    perancangan taman. Unsur perancangan meliputi titik, garis, bentuk, warna,

    tekstur, aroma, motif/gaya, suara, ruang dan waktu.

    1. Titik

    Titik merupakan unsur paling sederhana pada perancangan. Pada taman, titik dapat dihadirkan sebagai point

    of interest berupa air mancur, sclupture, atau tanaman (Gambar 3).

    Gambar 3. Contoh Unsur Titik pada Rancangan Taman Renaissance (Lane, et.al., 2008)

    2. Garis (Line)

    Garis adalah unsur dasar untuk membangun bentuk atau konstruksi perancangan. Sebuah garis adalah unsur

    perancangan yang menghubungkan antara satu titik poin dengan titik poin yang lain sehingga bisa berbentuk gambar

    garis lengkung (curve) atau lurus (straight). Garis lengkung memberi kesan santai, lembut, bergerak dan alami,

    sedangkan garis lurus member kesan stabil, kaku, dan langsung menuju sasaran. Pada taman, unsur garis biasanya

    diwujudkan dalam bentuk border (barisan) tanaman, jalur sirkulasi, bentuk tajuk tanaman, dan sebagainya (Gambar 4).

    Gambar 4. Unsur Garis dalam Rancangan Taman (Ingram, 2003)

  • 8/19/2019 02 ISI Modul Horlan 2015

    13/28

    Modul Praktikum Hortikultura Lanskap 2015, FP UB 13

    3. Bentuk(Shape)

    Bentuk adalah segala hal yang memiliki diameter tinggi dan lebar. Bentuk pada taman dapat diwujudkan pada

    bentuk dan struktur elemen taman misalnya bentuk dan struktur tanaman baik secara individual maupun kelompok.

    Bentuk tajuk tanaman secara umum dapat dilihat pada Gambar 5.

    Gambar 5. Beberapa Bentuk Dasar Tajuk Tanaman (Ingram, 2003)

    4. Ruang (Space)

    Ruang dibentuk oleh dinding, alas dan atap. Dalam taman, ruang dapat bersifat nyata maupun maya. Ruang

    nyata dapat dibentuk dengan menggunakan pembatas berupa dinding, pagar, maupun tanaman (Gambar 6). Ruang

    maya dapat dibentuk dengan menggunakan perbedaan warna, perbedaan bahan maupun perbedaan ketinggian. Ruang

    dalam taman digunakan untuk mengakomodasikan fungsi tertentu seperti area bermain, tempat istirahat, dan

    sebagainya.

    Gambar 6. Ruang Taman yang Dibentuk oleh Dinding Masif (RHS, 2005)

    5. Tekstur (Texture)

    Tekstur adalah tampilan permukaan (corak) dari suatu benda yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau

    diraba. Dalam taman, tekstur juga menunjukkan ukuran daun dan tipe percabangan. Tanaman dengan ukuran daun

    besar dan percabangan jarang disebut memiliki tekstur kasar, begitu pula sebaliknya.

    Gambar 7. Tiga Tipe Tekstur Tanaman (Ingram, 2003)

  • 8/19/2019 02 ISI Modul Horlan 2015

    14/28

    Modul Praktikum Hortikultura Lanskap 2015, FP UB 14

    6. Warna (Color)

    Warna merupakan unsur penting dalam perancangan taman. Warna dapat menampilkan identitas,

    menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk-bentuk bentuk visual secara jelas. Dikenal istilah warna

    primer (merah, biru dan kuning) dan warna sekunder, yaitu campuran 2 warna primer. Untuk membuat komposisi warna

    dalam perancangan, dapat menggunakan lingkaran warna. Paduan antara warna yang berdampingan pada lingkaran

    warna disebut analogus. Sedangkan paduan warna yang bersebrangan disebut komplementer. Komposisikomplementer biasanya digunakan untuk membuat kontras pada hasil rancangan.

    Gambar 8. Lingkaran Warna sebagai Pedoman dalam Menyusun Komposisi Warna (Ingram, 2003)

    7. Aroma

     Aroma sebagai salah satu unsur perancangan dapat member suasana yang berbeda pada taman. Aroma

    dapat ditampilkan melalui pemilihan jenis tanaman yang mengandung aroma seperti melati, kemuning, cempaka, dan

    sebagainya.

    8. SuaraSuara pada taman dapat berupa suara atau bunyi yang menyenangkan maupun bunyi yang mengganggu.

    Bunyi yang menyenangkan seperti gemericik air, hembusan angin, gesekan daun, suara burung atau serangga.

    Sedangkan suara yang mengganggu seperti suara kendaraan bermotor.

    9. Gaya/Motif

    Gaya adalah susunan elemen baik 2 dimensi maupun 3 dimensi yang membentuk kesatuan pola atau ragam

    tertentu. Terdapat beberapa gaya yang dapat dibuat pada perancangan taman seperti formal dan informal.

     Adanya elemen taman dan elemen perancangan tidak berarti secara otomatis taman akan jadi, karena untuk

    mendapatkan taman yang baik diperlukan suatu pedoman yang disebut prinsip perancangan yang meliputi : tema,

    keseimbangan, skala, irama dan titik perhatian.

    1. Kesatuan (Theme/Unity)

    Kesatuan (Unity) diperoleh melalui penggunaan komponen pada disain untuk mengekspresikan ide utama

    melalui gaya tertentu secara konsisten. Kesatuan ditekankan melalui konsistensi karakter antara elemen-elemen taman

    sehingga diperoleh tema taman secara spesifik. Kesatuan juga dapat dicapai dengan penggunaan tanaman tertentu

    secara massal atau pun pengulangan.

    2. Keseimbangan (Balance)

    Keseimbangan dalam perancangan mengacu pada keseimbangan atau persamaan daya tarik visual (Gambar

    7). Dikatakan keseimbangan simetris jika satu sisi sama dengan sisi lainnya baik pada garis, bentuk, tekstur maupun

    warna. Keseimbangan asimetris merupakan keseimbangan daya tarik visual yang dicapai dengan perbedaan pada

  • 8/19/2019 02 ISI Modul Horlan 2015

    15/28

    Modul Praktikum Hortikultura Lanskap 2015, FP UB 15

    unsur disain. Terdapat pula keseimbangan radial, yaitu keseimbangan antara unsure perancangan yang mengacu pada

    titik tengah.

    (a)  (b)

    Gambar 9. Keseimbangan Asimetris (a) dan Keseimbangan Simetris (b) (Ingram, 2003)

    3. Skala (Scale)

    Skala adalah perbandingan antara satu bagian atau elemen taman dengan bagian lain pada taman tersebut.

    Perancangan taman yang baik adalah taman yang memiliki skala proporsional, misalnya untuk bangunan yang tinggi

    menjulang dipilih tanaman yang juga tinggi (Gambar 8). Skala juga berhubungan dengan manusia dan aktivitasnya.

    Gambar 10. Skala Proporsional antara Unsur Tanaman dengan Bangunan (Ingram, 2003)

    4. Irama (Rhytme)

    Irama dicapai jika elemen-elemen perancangan dapat menciptakan perasaan bergerak sehingga mampu

    mengendalikan pandangan mata penikmat taman. Unsur perancangan seperti warna, garis dan bentuk dapat diulang

    untuk menciptakan irama pada perancangan taman. Irama berguna untuk menghilangkan kekacauan dalam

    perancangan.

    Gambar 11. Pengulangan dalam Rancangan Taman Melalui Penggunaan Jenis Tanaman yang Berbeda

    5. Titik perhatian (Point of Interest)

    Titik perhatian berguna untuk menggugah semangat, menghidupkan suasana, dan mendobrak kejenuhan. Titik

    perhatian dapat dibuat dengan menggunakan unsur perancangan yang kontras pada salah satu elemen taman, misalnya

    dalam warna, ukuran, bentuk, dan sebagainya. Titik perhatian juga dapat ditunjang dengan tata letak yang tepat.

  • 8/19/2019 02 ISI Modul Horlan 2015

    16/28

    Modul Praktikum Hortikultura Lanskap 2015, FP UB 16

    Tujuan

    Mahasiswa dapat mengerti dan bisa menentukan secara langsung unsur-unsur

    perancangan dan prinsip perancangan yang ada dalam suatu taman.

    Bahan dan Alat

    Kertas A4, alat tulis.

     Tugas

    •  Lakukan pengamatan terhadap taman di kota Malang secara langsung.

    •   Tentukan unsur perancangan dan prinsip perancangan yang ada dalam

    taman tersebut.

    Lembar Kerja

    Lokasi Taman : ……………………………………….

     Tanggal Pengamatan : ……………………………………….

    NoUnsur

    PerancanganElemen Taman yang Berhubungan

    1 Titik

    2 Garis

    3 Bentuk

    4 Ruang

    5 Warna

    6 T ekstur

    7 Aroma

    8 Suara

    9 Motif/Gaya

  • 8/19/2019 02 ISI Modul Horlan 2015

    17/28

    Modul Praktikum Hortikultura Lanskap 2015, FP UB 17

    Lokasi Taman : ……………………………………….

     Tanggal Pengamatan : ……………………………………….

    No Prinsip Perancangan Keterangan

    1 Tema/Kesatuan

    (Unity)

    2 Keseimbangan

    (Balance)

    3 Irama (Rhytm)

    4 Titik perhatian

    (Point of interest)

    5 Skala (Scale)

  • 8/19/2019 02 ISI Modul Horlan 2015

    18/28

    Modul Praktikum Hortikultura Lanskap 2015, FP UB 18

    Praktikum HORLAN – 05

    TEKNOLOGI PENANAMAN VEGETASI DI PERKOTAAN

    PendahuluanKawasan perkotaan sangat identik dengan mahalnya nilai lahan. Hal ini

    menyebabkan penduduk kota harus lebih kreatif dan inovatif dalam mensiasati

    dan menata lingkungannya baik di perumahan maupun di kawasan

    perkantoran. Secara naluriah manusia mempunyai ketertarikan yang tinggi

    terhadap alam sehingga sebisa mungkin akan berusaha utuk mendekatkan

    elemen-elemen alam tersebut kedalam kehidupannya. Salah satu elemen alam

     yang sering digunakan dalam melampiaskan ‘kerinduan’ akan alam tersebut

    berupa tanaman baik berdiri sendiri sebagai individu maupun berkelompok

    dengan komposisi berupa taman.

    Keterbatasan lahan ruang luar tersebut menyebabkan halaman rumah

    maupun kantor sekalipun menjadi sempit dan sangat terbatas. Namun

    keterbatasan lahan ini tidak menyurutkan warga kota untuk menampilkan

    taman sehingga suasana rumah/ kantor lebih ‘hijau’ dan dingin. Salah satu

    konsep taman yang saat ini sedang marak dan menjadi perhatian masyarakat

    luas adalah penggunaan green wall atau vertical garden (taman tegak). Vertical

    garden sendiri merupakan perluasan dari vertikultur yang sudah banyak di

    aplikasikan di Indonesia dengan menanam sayuran pada media tanam tanah

    (atau media lainnya) pada sebuah pot atau wadah yang ditata secara vertical.

    Khusus untuk vertical garden ini dibuat dengan tanaman hias disertai dengan

    desain tata letak yang cantik dan indah menyesuaikan bentuk ruang.

    Ada beberapa teknik menampilkan vertical garden diantaranya :

    a.  Sistem Pot, yang diletakkan di kerangka besi yang diletakkan bertingkat

    secara vertical.

    b.  Sistem Modul, fabrikan terbuat dari plastic

    c. 

    Sistem Kantong, yang dapat dibentuk dari berbagai macam bahan baik

    geotextile, glasswool maupun bahan lainya yang mampu menahan media

    dan tanaman. Lebih detail, perkembangan system ini diawali dengan

    teknik yang dikembangkan oleh Patrick Blanc dengan bahan perkerasan

    di belakang kantong. Dari model tersebut berkembang system kantong

    sobekan dan sistem kantong florafelt dimana kantong dibentuk dari

    lipatan-lipatan media tanam.

  • 8/19/2019 02 ISI Modul Horlan 2015

    19/28

    Modul Praktikum Hortikultura Lanskap 2015, FP UB 19

    Gambar 12. Teknik Vertical Garden sistem Kantong Sobekan

    Gambar 13. Teknik Vertical Garden sistem Kantong Florafelt

    Tujuan

    Mahasiswa dapat memahami dan mempraktekkan prinsip teknologi

    penanaman greenwall (vertical garden) dan roof garden di kawasan perkotaan.

  • 8/19/2019 02 ISI Modul Horlan 2015

    20/28

    Modul Praktikum Hortikultura Lanskap 2015, FP UB 20

    Bahan dan Alat

    Glasswool 5mm, multiplex 9 mm, jarum, benang nilon, galvalum, kompos,

    tanaman hias

    Tugas

    •  Lakukan langkah langkah pembuatan greenwall meliputi :

    a.  Pembuatan rangka galvalum dengan ukuran 2 m x 2 m, selanjutnya

    pasang di lokasi dinding yang dituju

    b.  Pasang bahan perkerasan multiplex di rangka galvalum

    c.  Pasang glasswool yang sudah dibuat kantong dengan jarum dan

    benang nilon pada perkerasan dengan bantuan staples atau baut

    d.  Isi kantong dengan media kompos

    e.  Tanam tanaman hias yang telah ditetapkan kedalam kantong vertical

    garden.

    f.  Pasang sistem irigasi untuk penyiraman tanaman.

    •  Lakukan pengamatan tentang pertumbuhan tanaman di vertical garden

     yang meliputi panjang (tinggi) tanaman dan jumlah daun selama periode

    praktikum

    Lembar Kerja

    Nama Tanaman : ...........................

    Plot Vega : 1 / 2

    Minggu ke Panjang Tanaman Jumlah Daun

    1

    2

    3

    4

    5

    67

    8

    9

    10

  • 8/19/2019 02 ISI Modul Horlan 2015

    21/28

    Modul Praktikum Hortikultura Lanskap 2015, FP UB 21

    Praktikum HORLAN – 06

    TUGAS BESAR : PERANCANGAN TAMAN RUMAH TINGGAL

    PendahuluanPada dasarnya pembuatan taman meliput tiga tahap yaitu : perancangan,

    pelaksanaan dan pemeliharaan. Perancangan merupakan tahap pembuatan

    rancangan taman dengan hasil akhir berupa gambar rancangan detil, rancangan

    kerja dan rancana anggaran biaya sebagai acuan pelaksanaan pembuatan

    taman di lapang. Tahap ini dilakukan dengan tujuan: mempermudah

    pelaksanaan, mencapai efisiensi waktu, tenaga, serta biaya pelaksanaan serta

    sebagai bahan acuan untuk melakukan evaluasi. Proses perancangan meliputi

    tahapan sebagai berikut:

    A.  Kumpul Data (Inventarisasi)Sebagai langkah pertama pembuatan taman dilakukan pengumpulan data

    terlebih dahulu terkait seluruh aspek fisik, biota, sosial dan teknis. Data yang

    diperlukan meliputi :

    a.  Aspek-aspek :

    1.  Manusia, dengan segala keinginan, maksud, tujuan, kebiasaan-kebiasaannya

    2.  Sumber Dana, baik yang sudah tersedia maupun yang bisa digali

    3.  Fisik lahan, dengan flora-faunanya, iklimnya, lingkungannya

    4.   Teknik pelaksanaan dari ilmu/standar-standar yang lazim

    b. 

    Faktor-Faktor :1.  Ruang, yaitu lokasi taman maupun luasan taman

    2.  Waktu, yaitu kapan harus dimulai, harus selesai, termasuk kapan

    taman digunakan pengguna

    3.   Tenaga, yaitu ketersediaan sumberdaya, energi, gerak.

    Pengumpulan data tersebut dapat dilakukan dengan mencari ataumembuat peta dasar, merekam semua benda dan keadaan, baik yang ada dalam

    tapak maupun disekitar tapak, memotret, membuat video film jika perlu,

    mewancarai orang-orang, mencatat, melakukan studi pustaka dan lain-lain.

    Salah satu bagian yang penting adalah dalam mengumpulkan data tentang

    bahan tanaman, dan bahan bangunan taman untuk kondisi tapak yang

    bersangkutan. Khususnya untuk teori pemilihan tanaman taman, dapat dipakaiteori klasifikasi hortikultura/ekologis dan klasifikasi fisik. Perhatian serta

    penerapan data tanaman sesuai teori ini adalah sangat penting. Mengingat

    bahwa tanaman dalam taman sama sekali tidak boleh diperlakukan sebagai

    bahan mati. Terlampau sering orang membuat kesalahan karena mengabaikansifat-sifat tanaman yang peka terhadap berbagai keadaan lingkungannya serta

    berubah dengan berjalannya waktu.

    Setelah terkumpul data tanaman dan bahan bangunan taman tersebut

    diatas, perlu dikumpulkan juga data tentang hubungan manusia (disukai atau

    tidak), dana (mahal/murah), fisik (tersedia banyak, dekat, mudah didapat) danteknis (cara pemakaian serta ketentuan-ketentuan teknis lainnya).

    B. 

    Olah Data (Analisa-Sintesa)Dengan memanfaatkan teori-teori yang ada, memakai pertimbangan logika dan

    memberanikan diri untuk mengemukakan gagasan atau kreatifitas, maka akan

  • 8/19/2019 02 ISI Modul Horlan 2015

    22/28

    Modul Praktikum Hortikultura Lanskap 2015, FP UB 22

    diperoleh berbagai kesimpulan atas data yang berhasil dikumpulkan.

    Berdasarkan data yang ada dapat dikelompokkan data yang ada kedalam

    Potensi, Kendala, Amenity (Kenyamanan) dan Danger Signal. Proses sintesa

    akan memanfaatkan data analisa tersebut untuk dicari bentuk pemanfaatan

    potensi tapak, solusi dari kendala serta pengembangan dan pemanfaatankondisi kenyamanan tapak termasuk juga mengantisipasi danger signal yang

    ada. Berdasarkan kumpulan sintesa yang didapatkan dapat diperoleh aneka

    pilihan/alternatif prarancangan atau prarencana.

    C.  Konsep (Pra-Rancangan/Pra-Rencana)

    Dari olahan ilmiah dan seniah tersebut diatas akan diperoleh berbagaikemungkinan pemecahan masalah atau dikenal juga sebagai berbagai alternatif

    disain. Selanjutnya akan dipilih alternatif disain yang terbaik yang selanjutnya

    akan disebut sebagai alternatif terpilih atau pra-rencana/pra-rancangan. Pra-

    Rencana/Pra-Rancangan yang baik haruslah merupakan olahan kreatif dan

    imajinatif pengembangan taman sejauh kita dapat menjangkaunya.

    Suatu alternatif dapat menjadi terpilih bila syarat dasar dapat terpenuhi, yaitu :

    a) 

    Harus sesuai dengan data hasil Inventarisasib)  Harus dapat dilaksanakan sesuai jadwal

    c)  Harus dapat dipelihara dengan mudah, secara fisik maupun idial/ tujuan

    semula.Suatu rencana taman harus kreatif dan imajinatif namun sesuai dengan

    batasan Ruang, Waktu, dan Sumberdaya.

    D.  Perencanaan/Perancangan

     Terdiri dari :

    1.  Perencanaan/Perancangan Gambar, antara lain ; terdiri atas Gambar Situasi,

    Gambar Tapak dan Topografi, Rancangan/Program Ruang dan Sirkulasi,

    Rancangan Tanaman dan Bangunan Taman, Gambar Tampak, Potongan,Detail, Konstruksi, Gambar Mekanikal dan Elektrikal, Gambar Perspektif,

    Maket.2.  Perancangan/Perencanaan Administratif, antara lain : Falsafah

    Perencanaan/ Perancangan, Jadwal Kerja, (baik sistem Tabel atau Jaringan

    Kerja), Organisasi Personalia, Rencana Bahan dan Peralatan, Rencana Biaya

    dan Pendanaan, Uraian Teknik dan Spesifikasi, Persyaratan Kontrak/

    Hubungan Kerja,

    Baik perencanaan/perancangan gambar maupun administratif perlu dievaluasi

    dan re-evaluasi setiap waktu. Perencanaan/perancangan topografi/

    pembentukan tanah yang baik merupakan dasar/pondasi dari suatu

    keberhasilan taman. Perlu diperhitungakan usaha penyelamatan lapisan atastanah (top soil ) agar dapat menjamin kesuburan penanaman tanaman nantinya.

    Lebih detail Bagan Proses berpikir Lengkap Merencana dan Melaksana dapat

    dilihat di Gambar halaman 19

    Tujuan Praktikum

    Mahasiswa dapat merancang taman dalam skala kecil (taman rumah/kantor).

  • 8/19/2019 02 ISI Modul Horlan 2015

    23/28

    Modul Praktikum Hortikultura Lanskap 2015, FP UB 23

    Alat dan Bahan

    Buku Gambar dan Kertas roti ukuran A3, pensil, penggaris, alat warna

  • 8/19/2019 02 ISI Modul Horlan 2015

    24/28

    Modul Praktikum Hortikultura Lanskap 2015, FP UB 24

    Tugas

    A.  Siapkan taman rumah tinggal atau taman kantor minimal seluas 20m2 yang

    bersifat nyata.

    B.  Siapkan pensil, penggaris dan minimal 4 lembar kertas roti A3 untuk

    mencatat atau menulis hasi kerja anda

    C.  Beri judul tiap kertas roti tersebut sebagai berikut :

    •  Lembar 1 : Inventarisasi

    •  Lembar 2 : Analisa-Sintesa

    •  Lembar 3 : Konsep

    •  Lembar 4 : Site Plan (Rencana Taman)

    D.  INVENTARISASI

    •   Tulis latar belakang anda melakukan pembuatan atau perubahan

    pada taman anda.

    •   Tetapkan tujuan atau maksud Anda melakukan pembuatan taman

    tersbut

    •  Lakukan inventarisasi terhadap taman Anda, catat hasil inventarisasi

    secara tergambar dan tertulis pada Lembar 1

    •  Data yang dikumpulkan meliputi:

    !  luas dan batas tapak (dalam meter),

    !  sumber air,

    bangunan taman (jalan,bangju taman,dsb) drainase!  topografi

    !  tanah

    !  tanaman

    !  satwa suara

    !  iklim (suhu,cahaya,kelembaban)

    !  view (good view-bad view)

    !   fasilitas dan utilitas (saluran air listrik,dsb)

    !  ekonomi (sumber dan jumlah dana)

    !  sosial (hobby, aktifitas,keinginan, dan jumlah pengguna)

    !  teknis (sempadan bangunan, dll)  

    E.  ANALISA-SINTESA

    •  Berdasarkan kebutuhan ynag ada, lakukan analisis untuk memisahkan

    kondisi lapang yang mendukung tujuan (potensi) dan mana data yang

    menghambat tujuan (kendala). Kondisi yang merupakan potensi sebaiknya

    dipertahankan dan atau dikembangkan, dan yang merupakan kendala

    berikan alternative pemecahannya. Catat hasil Analisis-Sintesis anda pada

    Lembar 2.

  • 8/19/2019 02 ISI Modul Horlan 2015

    25/28

    Modul Praktikum Hortikultura Lanskap 2015, FP UB 25

    Gambar 13. Contoh Analisis-Sintesis pada Taman Rumah (Baskara, 2009)

    F.  KONSEP

    •  Berdasarkan hasil analisis-sintesis di atas, serta tetap mengacu pada tujuan

    buatlah minimal 2 alternatif garis besar (konsep) taman yang akan anda buat

    dalam bentuk pembagian zona berdasarkan fungsi, sirkulasi dan tata

    tanaman). Pilih salah satu konsep yang menurut Anda paling baik secara

    fungsional dan estetis serta paling mungkin dilaksanakan secara teknis dan

    ekonomis sebagai konsep terpilih (Lembar 3).

  • 8/19/2019 02 ISI Modul Horlan 2015

    26/28

    Modul Praktikum Hortikultura Lanskap 2015, FP UB 26

    Gambar 14. Contoh Konsep pada Taman Rumah (Baskara, 2009)

    G. SITEPLAN

    •  Kembangkan konsep terpilih tersebut menjadi perancangan akhir secara detil

    dilengkapi dengan keterangan spesifikasi bahan yang akan Anda gunakan.

    Akan lebih baik jika dilengkapi gambar perspektif untuk menunjukan hasil

     jadi taman yang diharapkan (Lembar 4).

    • 

    Buatlah rancangan anggaran biaya dan rencana kerja untuk pelaksanaan.

  • 8/19/2019 02 ISI Modul Horlan 2015

    27/28

    Modul Praktikum Hortikultura Lanskap 2015, FP UB 27

    Contoh 15. Contoh Rancangan Taman Rumah (Baskara, 2009) 

  • 8/19/2019 02 ISI Modul Horlan 2015

    28/28

    DAFTAR PUSTAKA

    Basham, C.W. 1973. Laboratory Activities in Horticulture. Kendall or Hunt Pub.

    Co. Iowa

    Carpenter, P.L. at al. 1975. Plants in The Landscape. Freeman and Co. SanFransisco.

    Hakim, R. 1993. Unsur Perancangan dalam Arsitektur Lansekap. Bumi Aksara.

     Jakarta.

    Ingram, D L. 2003. Basic Principles of Landscape Design. University of Florida.

    http://edis.ifas.ufl.edu/BODY_MG086

    Lane, S., Petersham, and Thame, R. 2008. Ham House Garden. London. www.Gardenvisit..com

    Simonds J. O. 1983. Landscape Architecture. Mc-Graw Hill Inc. New York

    Rachman, Z. 1986. Pertamanan sebagai Ilmu dan Seni, Pencipta LingkunganIndah dan Berguna. Makalah Kuliah Umum Himagron IPB

    Royal Horticulture Sociaety, 2005. Helios Urban Space: Modern Eden. London.

    http://www.rhs.org.uk/chelsea/2005/exhibitors/

    Reid, G.W. 1996. Grafik Lanskap. (Terjemahan). Bumi Aksara. Jakarta.

    Sulistyantara, B. 1992. Taman Rumah Tinggal. Penebar Swadaya. Jakarta.