View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 02. UU Farmasi
1/27
SEDIAAN FARMASI
Sirajul Firdaus
8/18/2019 02. UU Farmasi
2/27
PENGERTIAN
Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat,
obat tradisional dan kosmetik
Obat adl bahan atau paduan bahan,termasuk produk biologi yang digunakan utk
mempengaruhi atau menyelidiki sistem
fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka
penetapan diagnosis, pencegahan,penyembuhan, pemulihan, peningkatan
kesehatan dan kontrasepsi untuk manusia
(UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009)
8/18/2019 02. UU Farmasi
3/27
PEREDARAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT
KESEHATAN
Peredaran Obat menurut Peraturan Pemerintah No. 72Tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasidan Alat Kesehatan adalah setiap kegiatan atauserangkaian kegiatan penyaluran dan atau penyerahan
sediaan farmasi dan alat kesehatan baik dalam rangkaperdagangan, bukan perdagangan ataupemindahtanganan.
Departemen Kesehatan mengeluarkan PeraturanMenteri Kesehatan nomor : 1184 tahun 2004 tentangPengamanan Alat Kesehatan dan PerbekalanKesehatan Rumah Tangga.
8/18/2019 02. UU Farmasi
4/27
OBAT GENERIK
Obat generik obat dengan nama resmi yang ditetapkandalam Farmakope Indonesia untuk zat berkhasiat yangdikandungnya.
Contoh parasetamol generik berarti obat yang dibuat
dengan kandungan zat aktif parasetamol, dipasarkandengan nama parasetamol, bukan nama merek sepertiPanadol (Glaxo), Pamol (Interbat), Sanmol (Sanbe)
8/18/2019 02. UU Farmasi
5/27
OBAT PATEN
Obat paten adalah obat yang baru ditemukanberdasarkan riset dan memiliki masa paten yang
tergantung dari jenis obatnya. Menurut UU No. 14 Tahun
2001 masa berlaku paten di Indonesia adalah 20 tahun.
Setelah obat paten berhenti masa patennya, obat patenkemudian disebut sebagai obat generik (generik= nama
zat berkhasiatnya).
8/18/2019 02. UU Farmasi
6/27
OBAT PATEN
Obat paten adalah obat dengan nama dagang danmenggunakan nama yang merupakan milik produsenobat yang bersangkutan.
Misal: Lipitor (Pfizer), produk innovator/originatoryaitu merek dagang untuk Atorvastatin.
Suatu obat disebut obat paten bila hanya diproduksioleh pabrik yang menemukan obat atau yang diberiizin oleh penemunya.
Bila obat tersebut dijual dengan nama kimia zatberkhasiatnya, kita menyebutnya sebagai obat
generik.
8/18/2019 02. UU Farmasi
7/27
OBAT PATENDibawah dilampirkan Daftar Obat yang habis hak patennya tahun 2007 - 2009 yang dikutip
dari Express Scripts and Generic Pharmaceutical Association
Lotrel (Amlodipine and benazepril) - Novartis Jan. 31, 2007
Norvasc (Amlodipine) - Pfizer Jan. 31, 2007
Actiq (Fentanyl transmucosal) - Cephalon Feb. 5, 2007
Aceon (Perindopril) - Solvay Feb. 21, 2007
Alocril (Nedocromil) - Allergan April 2, 2007
Imitrex (Sumatriptan) - GlaxoSmithKline June 28, 2007
Geodon (Ziprasidone) - Pfizer Sept. 2, 2007
Coreg (Carvedilol) - Glaxo Sept. 5, 2007
Meridia (Sibutramine ) - Abbott Dec. 11, 2007
Mavik (Trandolapril) - Abbott Dec. 12, 2007
Tequin (Gatifloxacin) - Glaxo Dec. 25, 2007
Zyrtec (Cetirizine) - Pfizer Dec. 25, 2007
Clarinex (Desloratadine) - Schering-Plough 2007 Fosamax (Alendronate) - Merck Feb. 6, 2008
Camptosar (Irinotecan) - Pfizer Feb. 20, 2008
Effexor/XR (Venlafaxine) - Wyeth June 13, 2008
Zymar (Gatifloxacin) - Allergan June 25, 2008
Dovonex (Calcipotriene) - Bristol-M. Sq. June 29, 2008
Kytril (Granisetron) - Roche June 29, 2008
8/18/2019 02. UU Farmasi
8/27
OBAT PATEN Risperdal (Risperidone) - Janssen June 29, 2008
Depakote (Divalproex sodium) - Abbott July 29, 2008
Advair (Fluticasone and salmeterol) - Glaxo Aug. 12, 2008
Serevent (Salmeterol) - Glaxo Aug. 12, 2008
Casodex (Bicalutamide) - Bristol-M Squibb Oct. 1, 2008
Trusopt (Dorzolamide) - Merck Oct. 28, 2008
Zerit (Stavudine) - Bristol-M Squibb Dec. 24, 2008
Lamictal (Lamotrigine) - Glaxo Jan. 22, 2009
Vexol (Rimexolone) - Alcon Labs Jan. 22, 2009
Avandia (Rosiglitazone) - Glaxo Feb. 28, 2009
Topamax (Topiramate) - Johnson & J 26, 2009 Glyset (Miglitol) - Pfizer July 27, 2009
Xenical (Orlistat) - Roche Dec. 18, 2009
Valtrex (Valacyclovir ) - Glaxo Dec. 23, 2009
Avelox (Moxifloxacin) - Bayer Dec. 30, 2009
8/18/2019 02. UU Farmasi
9/27
1. PENGGOLONGAN OBAT
Peraturan Menteri Kesehatan Rl Nomor
917/Menkes/Per/X/1993 yang kini telah
diperbaiki dengan Permenkes Rl Nomor
949/Menkes/Per/VI/2000. Penggolongan obat
ini terdiri dari: obat bebas, obat bebas
terbatas, obat wajib apotek, obat keras,
psikotropika dan narkotika.
8/18/2019 02. UU Farmasi
10/27
OBAT BEBAS Obat bebas adalah obat yang dapat dijual bebas kepada umum
tanpa resep dokter, tidak termasuk dalam daftar narkotika,psikotropika, obat keras, obat bebas terbatas dan sudah terdaftardi Depkes R.I.
Contoh : Minyak Kayu Putih, Obat Batuk Hitam, Obat Batuk
Putih, Tablet Paracetamol, Tablet Vitamin C, Penandaan obat bebas diatur berdasarkan S.K. Menkes Rl
Nomor 2380/A/SKA/I/1983 tentang tanda khusus untuk obatbebas dan obat bebas terbatas.
Tanda khusus untuk obat bebas yaitu bulatan berwarna hijaudengan garis tepi warna hitam, seperti terlihat pada gambarberikut :
8/18/2019 02. UU Farmasi
11/27
OBAT BEBAS TERBATAS
P No. 1 : Awas ! Obat Keras
Bacalah aturan memakainya
P No. 2 : Awas ! Obat Keras
Hanya untuk kumur jangan ditelan
P No. 3 : Awas ! Obat KerasHanya untuk bagian luar dari badan
P No. 4 : Awas ! Obat Keras
Hanya untuk dibakar
P No. 5 : Awas ! Obat Keras
Tidak boleh ditelan P No. 6 : Awas ! Obat Keras
Obat wasir, jangan ditelan
8/18/2019 02. UU Farmasi
12/27
OBAT BEBAS TERBATAS
Penandaan : Keputusan Menteri Kesehatan
Rl No. 2380/A/SK/VI/83 tanda khusus untuk
obat bebas terbatas berupa lingkaran
berwarna biru dengan garis tepi berwarnahitam
8/18/2019 02. UU Farmasi
13/27
OBAT KERAS Obat daftar G menurut bahasa Belanda "G" singkatan dari
"Gevaarlijk" artinya berbahaya jika pemakaiannya tidak
berdasarkan resep dokter.
Penandaan : Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No. 02396/A/SKA/III/1986 adalah "Lingkaranbulat berwarna merah dengan garis tepi berwarna hitam dengan
huruf K yang menyentuh garis tepi“
Contoh : Antibiotik, Antihistamin
8/18/2019 02. UU Farmasi
14/27
Obat Wajib Apotek (OWA)
Obat wajib apotek adalah obat keras yang dapat diserahkan olehapoteker di apotek tanpa resep dokter.
Peraturan tentang Obat Wajib Apotek berdasarkan KeputusanMenteri Kesehatan No. 924/Menkes/Per/X/1993, dikeluarkandengan pertimbangan sebagai berikut :
Pertimbangan yang utama: obat yang diserahkan tanpa resepdokter, yaitu meningkatkan kemampuan masyarakat dalamrnenolong dirinya sendiri guna mengatasi masalah kesehatan,dengan meningkatkan pengobatan sendiri secara tepat, amandan rasional.
Pertimbangan yang kedua untuk peningkatan peran apoteker
di apotek dalam pelayanan komunikasi, informasi dan edukasiserta pelayanan obat kepada masyarakat.
Pertimbangan ketiga untuk peningkatan penyediaan obat yangdibutuhkan untuk pengobatan sendiri.
8/18/2019 02. UU Farmasi
15/27
Obat Wajib Apotek (OWA)
Walaupun APA boleh memberikan obat keras, namun adapersayaratan yang harus dilakukan dalam penyerahan OWA.
1. Apoteker wajib melakukan pencatatan yang benar mengenai
data pasien (nama, alamat, umur) serta penyakit yang
diderita.
2. Apoteker wajib memenuhi ketentuan jenis dan jumlah yang
boleh diberikan kepada pasien. Contohnya hanya jenis
oksitetrasiklin salep saja yang termasuk OWA, dan hanya
boleh diberikan 1 tube.
3. Apoteker wajib memberikan informasi obat secara benarmencakup: indikasi, kontra-indikasi, cara pemakain, cara
penyimpanan dan efek samping obat yang mungkin timbul
serta tindakan yang disarankan bila efek tidak dikehendaki
tersebut timbul.
8/18/2019 02. UU Farmasi
16/27
Obat Wajib Apotek (OWA)
Sesuai permenkes No.919/MENKES/PER/X/1993, krit eriaobat yang dapat diserahkan:
1. Tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan pada wanita
hamil, anak di bawah usia 2 tahun dan orang tua di atas 65
tahun.2. Pengobatan sendiri dengan obat dimaksud tidak
memberikan risiko pada kelanjutan penyakit.
3. Penggunaannya tidak memerlukan cara atau alat khusus
yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan.4. Penggunaannya diperlukan untuk penyakit yang
prevalensinya tinggi di Indonesia.
5. Obat dimaksud memiliki rasio khasiat keamanan yang
dapat dipertanggungjawabkan untuk pengobatan sendiri.
8/18/2019 02. UU Farmasi
17/27
Obat Wajib Apotek (OWA)Contoh obat wajib apotek No. 1 (artinya yang pertama kali ditetapkan)
Obat kontrasepsi : Linestrenol (1 siklus)
Obat saluran cerna : Antasid dan Sedativ/Spasmodik (20 tablet)
Obat mulut dan tenggorokan : Salbutamol (20 tablet)
Contoh obat wajib apotek No. 2 Bacitracin Cream (1 tube)
Clindamicin Cream (1 tube)
Flumetason Cream (1 tube), dll
Obat Wajib Apotek No.3 :
Ranitidin Asam fusidat
Alupurinol, dll
8/18/2019 02. UU Farmasi
18/27
Perubahan Penggolongan Obat,
Surat Keputusan Menkes. Rl No. 925 tahun 1993, tentang :
Daftar Perubahan Golongan Obat No.1.
Dasar Pertimbangan :
Bahwa untuk meningkatkan kemampuanmasyarakat dalam menolong dirinya sendiri
guna mengatasi masalah kesehatan, dirasa
perlu ditunjang dengan sarana yang dapat
meningkatkan pengobatan sendiri secaratepat, aman dan rasional.
8/18/2019 02. UU Farmasi
19/27
Daftar perubahan golongan obat No. 1
No. Nama generik obat Golongan semula Golongan baru Pembatasan
1
2
Aminofilin
Ibuprofen
Obat keras dalam
substansi / obat wajib
apotik (suppositoria)
Obat keras
Obat bebas
terbatas (OBT)
OBT Tablet 200 mg
kemasan tidaklebih dari 10
tablet
8/18/2019 02. UU Farmasi
20/27
Obat Yang Dapat Diserahkan Tanpa Resep Dokter
(Permenkes No:919 Tahun 1993)
Kriteria :
Tidak dikontra indikasikan untuk penggunaan pada wanita hamil, anakdi bawah umur 2 tahun dan orang tua di atas 65 tahun.
Pengobatan sendiri dengan obat dimaksud tidak memberikan resiko
pada kelanjutan penyakit. Penggunaannya tidak memerlukan cara dan alat khusus yang
harus dilakukan oleh tenaga kesehatan.
Penggunaannya diperlukan untuk penyakit yang prevalensinyatinggi di Indonesia.
Obat dimaksud memiliki rasio khasiat keamanan yang dapat
dipertanggung jawabkan untuk pengobatan sendiri.
8/18/2019 02. UU Farmasi
21/27
Obat Golongan Narkotika
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997tentang narkotika, adalah zat atau obat yangberasal dari tanaman atau bukan tanaman
baik sintetis maupun semi sintetis yang dapatmenyebabkan penurunan atau perubahankesadaran, hilangnya rasa, mengurangisampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat
menimbulkan ketergantungan yangdibedakan ke dalam golongan I, II dan III.
G l I II d III t k G l
8/18/2019 02. UU Farmasi
22/27
Golongan I, II dan III untuk Golongan
Obat Narkotika
Golongan I
tidak digunakan dalam terapi, tapi hanya untuk ilmupengetahuan. Potensi ketergantungan sangat tinggi.
contoh: tanaman Papaver som niferum (opium), koka dan ganja,heroin
Golongan II
dapat digunakan dalam terapi dan ilmu pengetahuan. Potensiketergantungan sangat tinggi.
contoh: metadon, morfin, opium, petidin
Golongan III banyak digunakan dalam terapi dan ilmu pengetahuan.Potensi ketergantungan ringan
contoh: kodein
8/18/2019 02. UU Farmasi
23/27
Narkotika Contoh :
Tanaman Papaver Somniferum; Tanaman Koka;
Tanaman Ganja; Heroina ("Putaw"); Morfina;
Opium; Kodeina
Penandaan :
Penandaan narkotika berdasarkan peraturan
yang terdapat dalam Ordonansi Obat Bius yaitu
"Palang Medali Merah“
Tanda:
8/18/2019 02. UU Farmasi
24/27
Obat Psikotropika
Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1997 tentang Psikotropika adalah zat atau
obat baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika yang berkhasiat psikoaktif melaluipengaruh selektif pada susunan syaraf pusat
yang menyebabkan perubahan khas pada
aktifitas mental dan perilaku.
8/18/2019 02. UU Farmasi
25/27
Golongan I,II,III dan IV untuk
Golongan Obat Psikotropika
Golongan I
tidak digunakan dalam terapi, tapi hanya untuk ilmupengetahuan. Potensi sidrom ketergantungan amat kuat. contoh:LSD, MDMA (Metilen dioksi metamfetamin) Ectasy
Golongan II
dapat digunakan dalam terapi dan ilmu pengetahuan. Potensisidrom ketergantungan kuat. Contoh: Amfetamin, Metamfetamin(Shabu-shabu)
Golongan III
banyak digunakan dalam terapi dan ilmu pengetahuan.
Potensi sidrom ketergantungan sedang. Contoh: Pentobarbital Golongan IV
sangat luas digunakan dalam terapi dan ilmu pengetahuan.Potensi sidrom ketergantungan ringan. Contoh: Fenobarbital,Diazepam
8/18/2019 02. UU Farmasi
26/27
Psikotropika
Penandaan :
Lingkaran bulat berwarna merah dengan
huruf K berwarna hitam yang menyentuh
garis tepi yang berwarna hitam
8/18/2019 02. UU Farmasi
27/27
THANK YOU