62
7/23/2019 02NARKOTIKA http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 1/62 NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, ALKOHOL, BARBITURAT, & INSEKTISIDA Dr. M. Ardhian Syaifuddin, Sp.F 2015

02NARKOTIKA

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 1/62

NARKOTIKA,

PSIKOTROPIKA,ALKOHOL,

BARBITURAT, &INSEKTISIDA

Dr. M. Ardhian Syaifuddin, Sp.F

2015

Page 2: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 2/62

Page 3: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 3/62

Page 4: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 4/62

 Toksikologi

Alkohol

Narkotika

Insektisida

Karbonmonoksida

(CO)

Arsen

Sianida (CN) dsb.

Page 5: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 5/62

Dasar Hukum

Pasal 133 (1) KUHAP : “Dalam hal penyidik untukkepentingan peradilan menangani seorang korban

baik luka, keracunan ataupun mati yang diduga

karena peristiwa yang merupakan tindak pidana, ia

berwenang mengajukan permintaan keterangan

ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokterdan atau ahli lainnya”

Definisi/batasan racun tidak dijelaskan.

Page 6: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 6/62

Racun

Suatu zat yang bekerja pada tubuh secarakimiawi dan secara faali, yang dalam dosis

toksik, selalu menyebabkan gangguan fungsi

tubuh, hal mana dapat berakhir dengan

penyakit atau kematian.

Page 7: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 7/62

Cara Masuknya Racun

Unsur Kesengajaan terhadap orang lain (penganiayaan atau

pembunuhan)

terhadap diri sendiri (penyalahgunaan obat, bunuhdiri)

Kebetulan/kecelakaan kecelakaan industri,

keteledoran dalam rumah tangga.

Page 8: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 8/62

Kapan Perlu Pemeriksaan

 Toksikologi?

Kematian mendadak

Kematian mendadak yang terjadi pada sekelompokorang.

Kematian yang dikaitkan dengan tindakan abortus

Kasus perkosaan atau kejahatan seksual

Kecelakaan transportasi (khususnya pengemudiatau pilot)

Kasus penganiayaan atau pembunuhan (selektif)

Kasus yang memang diketahui atau patut diduga

menelan racun (riwayat pemakaian/ kontak) Kematian setelah tindakan medis

 Tidak ditemukan luka-luka, kecuali port of entry .

Page 9: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 9/62

KUHP

 Pasal 89:“Membuat orang pingsan atau tidak berdaya disamakan

dengan menggunakan kekerasan”.

Page 10: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 10/62

Ketergantungan Obat

Keadaan yang timbul akibat pemakaian obatberulang secara berkala atau terus menerus.

Page 11: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 11/62

Pecandu atau Pemakai Obat/Substansi

Narkotika

Ketergantungan obat (drug dependence )

Drug abuse 

drug addiction (parah & ada ketergantungan fisik)

drug habituation (ringan & tak ada ketergantungan)

Page 12: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 12/62

Penggunaan Non Medik

 Mengubah suasana hati (mood) pemakainya,

 Mengubah persepsi diri dan atau dunia sekelilingnya,

 Memperoleh sensasi dan pengalaman “baru”

  “Romantis” & meningkatkan kemampuan fungsi spesifik (sosial

maupun seksual).

Page 13: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 13/62

 Jenis Obat yang Disalahgunakan

1. Narkotika : · Alami : opium (morfin, kodein)

· Semisintetik : heroin, oksimorfin, dll· Sintetik : meperidin, metadon, fenazosin dll

2. Depresan Umum susunan saraf pusat · Hipnotika & sedatif  

· Minor tranquilizer· Etanol (alkohol)· Obat anestetika umum

Page 14: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 14/62

 Jenis Obat yang Disalahgunakan (Lanjutan)

3. Stimulan SSP · Konvulsan : strichnin, metrazol

· Antidepresan : imipramin· Stimulansia ringan : amfetamin, kafein· Stimulansia kuat : MDMA (methylene-dioxy- met-amphetamine) alias ecstasy.

· Kokain

4. Halusinogenika · Marijuana, meskalin, psilocybin

· LSD (lysergfic acid diethylamide)· DMT (dimethyl tryptamine)

Page 15: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 15/62

Undang-Undang di Indonesia

 Convention on Psychotropic Substances 1971 UU No. 5 th. 1997 ttg Psikotropika Tetra Hydro

Cannabinol (THC) dan derivatnya dikeluarkan

masuk kedalam salah satu jenis Narkotika.

 UU No. 22 th. 1997 ttg Narkotika Lama UU No. 35 th. 2009 ttg Narkotika Baru

Page 16: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 16/62

Definisi Psikotropika

 Zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukannarkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh

selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan

perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.

Page 17: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 17/62

Narkotika

 Definisi:Bahasa Yunani: Narkosis

‘setiap obat yang dapat menghilangkan rasa nyeri dan

dapat menyebabkan suatu keadaan stupor.’

Page 18: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 18/62

Definisi Menurut UU Narkotika

Page 19: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 19/62

Penggolongan Narkotika

Page 20: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 20/62

Narkotika Gol I

Page 21: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 21/62

Narkotika Gol I

 Pasal 8 ayat 1:‘Narkotika golongan I dilarang digunakan untuk 

kepentingan pelayanan kesehatan’

 Pasal 12 ayat 1:

‘Narkotika golongan I dilarang diproduksi dan/ataudigunakan dalam proses produksi, kecuali dalam jumlah

yang sangat terbatas untuk kepentingan pengembanag

IPTEK’

Page 22: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 22/62

Narkotika Gol. I

65 jenis

 Papaver Somniferum L

 Opium mentah

 Opium masak (candu, jicing, jicingko)

 Tanaman koka  Daun koka

 Kokain mentah

 Kokaina

 Tanaman ganja  Tetrahydrocannabinol

 Delta 9-tetrahydrocannabinol

  Asetorfina

  Heroina

  Katinona

 MDMA (ecstasy)

 Amfetamina

  Dll…

Page 23: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 23/62

Narkotika Gol. II & III

 Pasal 37:Narkotika Golongan II & Golongan III, yang berupa bahan

baku, baik yang alami maupun sintetis, yang digunakan

untuk produksi obat diatur dengan Peraturan Menteri.

 Pasal 53:Untuk kepentingan pengobatan dan berdasarkan indikasi

medis, dokter dapat memberikan Narkotika Gol. II atau

Gol III dalam jumlah terbatas & sediaan tertentu kepada

pasien sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Page 24: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 24/62

Narkotika Gol. II

86 jenis:

 Alfasetilmetadol

 Alfameprodina

 Alfametadol

 Alfaprodina Benzetidine

 Benzilmorfina

 Betameprodina

 Betametadol Betaprodina

 Bezitramida

 Difenoksin

 Dimefheptanol

 Fenazosina

 Fenomorfan

 Fentanil Metadona

 Morfina

 Petidina

 Dll….

Page 25: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 25/62

Narkotika Gol. III

14 jenis:

 Asetildihidrokodein

  Dekstropropoksifena

 Dihidrokodeina

 Etilmorfina

 Kodeina

 Nikodikodina

 Nikokodina

 Norkodeina

 Polkodina

  Propiram

 Buprenorfina

 Garam-garam dari narkotikagolongan tersebut di atas.

 Campuran atau sediaandifenoksin dengan bahan lainbukan narkotika.

 Campuran atau sediaandifenoksilat dengan bahanlain bukan narkotika.

Page 26: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 26/62

 Pasal 54-59:Pecandu narkotika wajib menjalani rehabilitasi.

 BAB XV, Pasal 111-148: Ketentuan Pidana

Page 27: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 27/62

Heroin (Contoh Narkotika)

 Absorbsi saluran cerna, selaput lendir, hidung , & paru,suntikan IV, IM, subkutan, & perlukaan kulit.

 Hampir tidak pernah secara oral.

 Cepat menghilang dari peredaran darah, terkonsentrasi di

 jaringan parenkima, ginjal, paru, hati, limpa. Metabolisme di hati. Heroin dihidrolisis esterase dalam

darah 6-mono-asetil-morfin morfin.

 Ekskresi: ginjal & saluran empedu, dapat ditemukan pada

feses & keringat.

 Terdeteksi di urin.

 90% ekskresi dalam 24 jam pertama, 5-20 mg%.

Page 28: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 28/62

Heroin (lanjutan)

 Depresi SSP (analgesia, stupor, sukar berpikir &berkonsentrasi, apatis, depresi pernapasan, miosis pupil,

mual, muntah, dll).

 Kardiovaskular: menurunkan tekanan darah akibat depresi

vasomotor.

Page 29: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 29/62

Heroin: Mekanisme Kematian

 Depresi SSP

 Edem paru, akibat peningkatan tekanan cairan

serebrospinal & tekanan intrakranial berkurangnya

sensitifitas puast pernapasan terhadap CO2.

 Syok anafilaktik.

Page 30: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 30/62

Pemeriksaan Jenazah

 Bekas-bekas suntikan pada lipatan-lipatan tubuh.

 Tatto yang menutupi bekas suntikan.

 Jaringan parut bekas tattoo.

 Pemeriksaan selaput lendir hidung/ nasal swab.

 Pembesaran KGB setempat pecandu kronik.

 Busa halus dari saluran pernapasan, akibat edema paru.

 Tanda-tanda sianosis pada jaringan bawah kuku.

Page 31: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 31/62

Bekas suntikan

Page 32: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 32/62

Pemeriksaan Narkotika

Alat/bahan :

Urine sample

Test kit urine

Page 33: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 33/62

Pemeriksaan Narkotika

Cara Kerja/Hasil :

Page 34: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 34/62

Page 35: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 35/62

Pemeriksaan Toksikologi

 Diambil sediaan dari organ-organ dalam (tergantung

metabolisme dari narkotika)

KGB

Kulit sekitar suntikan

Isi lambungIsi usus halus

Hati

Cairan empedu. Pemeriksaan dengan teknikTLC (Thin Layer

Chromatography), ELISA, atau Gas Chromatography.

Page 36: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 36/62

Diagnosis pasti

 Uji laboratorium sederhana dengan urin/darah.

 Takaran toksis (korban hidup)

 Takaran letal (korban mati).

 Penunjang lainnya (Gas Chromatography)

Page 37: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 37/62

 Temuan negatif apabila

 Kelainan tidak khas, hasil toksikologis negatif 

 Narkotika dimetabolisme/dibuang ke luar

tubuh/rusak/hilang (perubahan pasca kematian),

 Peralatan tidak memadai.

 Bukti sediaan tertukar. Pengambilan sampel tidak tepat.

 Ada sumber racun lain.

 Keluarga tidak mampu bayar

T T T T

Page 38: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 38/62

HATI-HATI DALAM MEMBUAT SURAT

PERNYATAAN BEBAS NARKOTIKA !

 Pasal 267 KUHP:

1.   Seorang dokter yang dengan sengaja memberi surat

keterangan palsu tentang ada atau tidaknya penyakit,

kelemahan, atau cacat, diancam dengan pidana penjara

paling lama empat tahun.3. Diancam dengan pidana yang sama, barangsiapa dengan

sengaja, memakai surat keterangan palsu itu seolah-olah

isinya sesuai dengan kebenaran.

  Pasal 7 KODEKI:Seorang dokter hanya memberikan keterangan atau

pendapat yang dapat dibuktikan kebenarannya.

Page 39: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 39/62

Barbiturat

 Sering digunakan sebagai hipnotik sedatif, antikonvulsan,

anastetik, analgetik.

 Sudah jarang ditemukan keracunan barbiturat.

Page 40: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 40/62

Penggolongan

 Barbiturat kerja lama (masa kerja 6 jam atau lebih):

sodium barbital (veronal), fenobarbital (luminal), asam-

dialil-barbiturat (dial).

 Barbiturat kerja sedang (masa kerja 3-6 jam): sodium-

pentobarbital (nembutal), buto-barbital (soneryl), amilo-barbital (amytal).

 Barbiturat kerja singkat (masa kerja 3 jam):

siklobarbital (phanodorm), heksabarbital, sekobarbital

(seconal). Barbiturat kerja sangat singkat: tiopental,

metoheksital, dll.

Page 41: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 41/62

Farmakokinetik

 Dapat diabsorbsi dari berbagai tempat pemberian.

 Dapat melewati sawar darah-uri

 Sukar melewati sawar darah-otak.

 Penghancuran di hati.

 Barbiturat kerja lama (fenobarbital/ luminal) sebagianbesar tidak dimetabolisme, 65-80% bentuk dalam urintidak berubah.

 Diekskresi dalam urin dalam waktu 48 jam.

 Di dalam tubuh dapat diubah menjadi alkohol, keton, fenol,karboksilat.

 Golongan kerja cepat masuk ke jaringan lemak, cepatmenghilang dari darah.

Page 42: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 42/62

Farmakodinamik

 Efek depresi SSP, sedasi koma kematian.

 Mekanisme kematian: henti napas.

 Pernapasan dapat tersumbat oleh muntahan, sekresi lendir,

spasme laring, & relaksasi lidah.

 Syok  Gagal ginjal.

 Temuan pada otopsi tidak khas.

Page 43: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 43/62

Pemeriksaan Laboratorium

 Diambil sediaan dari isi lambung, darah hati/ perifer, urin,

ginjal, hati, sebagian otak & lemak pada golongan kerja

sangat singkat.

 Pemeriksaan semikuantitatif & kuantitatif denganTLC

(Thin Layer Chromatography) & Gas LiquidChromatography

Page 44: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 44/62

Alkohol

 Keracunan alkohol ethyl alkohol

 Akut dan kronis = alcoholic abuse

 Penyalahgunaan alkohol

 Mudah didapat

 Konflik  mabuk 

 Tindakan kriminal

 Kecelakaan lalu lintas & kecelakaan kerja

 Bunuh diri

Page 45: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 45/62

 Sumber :

 Air tape, tuak, brem, hasil peragian

 Bir (4-8%)

 Anggur (10-20%)

 Whisky, brandy, vodka (40-45%)  Rum (40-50%)

Page 46: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 46/62

Absorpsi-Metabolisme-Ekskresi

 Absorpsi :

 Oral absorpsi pada seluruh saluran pencernaan (usus

halus 80%) darah depresi SSP.

 Metabolisme :

 Hepar (enzim ADH/ alkohol dehidrogenase & NAD/nikotinamidadenindinukleotida) asetaldehida (enzim

ALDH/ aldehida dehidrogenase) asam asetat oksidasi

menjadi CO2 & H20(8 gram/jam)

 Kadar alk darah turun 15 mg%/jam (rata-rata). Ekskresi:

 Urine(90%), udara ekspirasi, keringat, saliva

Page 47: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 47/62

 Pada populasi oriental, defisiensi isozim ALDH1,

metabolisme asetaldehida berjalan lambat, terjadi

penumpukan asetaldehida.

 Kada alkohol masih rendah, muncul gejala ‘mabuk ’

flushing , takikardia, hipotensi, sakit kepala, dll.

Page 48: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 48/62

Gejala-Gejala

 Kadar dalam darah :

•   < 30 mg/100cc: perubahan tulisan !

•   30 –  50 mg: kontrol diri berkurang, kecepatan reaksi

berkurang,penglihatan terganggu

•   60 –  80 mg: pendengaran terganggu, konsentrasi terganggu.•   80 –  100 mg: keracunan pusat vital

•   300 mg: fase narkose delirium halusinasi

•   400 mg: depresi SSP, kelumpuhan kardiorespirasi

•   Dosis toksis kebiasaan minum alkohol, sensitivitasindividual(ALDH 1), sinergisme dengan obat2an lain, penyakit

Page 49: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 49/62

Pemeriksaan

 Bau alkohol  Hidup mulut dan hidung

 Mati alat2 dalam tubuh, darah, otak + tanda asfiksia

 Toksikologi  Udara ekspirasi, darah, urine (hidup)

 Darah perifer, urine, otak, hati (mati)

 Kadar alkohol 2 liter udara alveoli(0,43mg%)= 1mg% alkoholdarah

 Modifikasi Microdifusi Conway (semikuantitatif)

 Gas Kromatografi (kuantitatif)

Page 50: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 50/62

Microdifusi Conway 

KaliumKarbonat

 JenuhSampel

Zat Anti

Page 51: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 51/62

Microdifusi Conway Hasil Pemeriksaan :

 Warna kuning kenari berarti hasil (-) atau / kadar dalam

sampel < 80 mg%

 Perubahan warna kuning kehijauan menunjukkan kadar

etanol sekitar 80mg% (80 mg dalam 100 cc darah/urin)

 Sedangkan warna hijau kekuningan sekitar 300mg%

Page 52: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 52/62

Pemeriksaan Mabuk Orang Hidup

 Tanya jawab

 Romberg Test

 Pemeriksaan Biokimia:

 Inhalasi: uap pernapasan dianalisa

  Pemeriksaan darah kuantitatif (diagnosis pasti)

a=c x p x ra = alkohol yang diminum (gram)

r = 0,0007 (konstanta)

c = alkohol dalam darah (mg%)

p= berat badan(kg)

Page 53: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 53/62

Alkohol & Kecelakaan Lalu Lintas

 Daya reaksi / kecepatan

 Kemampuan menduga jarak / kecepatan

 Keterampilan mengemudi

 Limit kadar alkohol di darah pada pengemudi AS : 80-150

mg%, Inggris 80 mg%, Swedia & Norwegia 50 mg%, Austria40 mg%.

Page 54: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 54/62

 Indonesia (Pasal 23 ayat 1 UU No. 14 tahun 1992)

 Pengemudi mengemudikan dengan wajar

 Wajar = tidak sakit, tidak lelah, tidak minum alkohol / obat bius

 Undang-undang berhubungan dengan MABUK:

 KUHP: pasal 300, pasal 492, pasal 536

 Puerto Rico:

  44% pejalan kaki & 78 % pengemudi mati pada kasus-kasuskecelakaan lalu lintas faktor utamanya adalah alkohol

Page 55: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 55/62

Alkoholik Kronik

1.   Saluran pencernaan, gastritis kronis

2.   Alkoholik hepatitis, perlemakan hati

3.   Muskuloskletal, alkoholic myopathi

4.   Sistim saraf, neuropathi perifer

5.   Nutrisi: defisiensi vitamin

Page 56: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 56/62

Metil Alkohol

 Banyak didapat dalam industri/ rumah tangga contoh:

pelarut cat

 Mudah didapat & murah, tidak dikenai cukai alkohol,

sangat toksik.

 Sering dipakai sebagai BIR OPLOSAN Masuk melalui mulut, kulit, inhalasi

 Diubah di dalam tubuh menjadi formaldehida & asam

formiat.

 Ekskresi dalam urin sangat sedikit, ditemukan sampai 12hari setelah konsumsi.

Page 57: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 57/62

Farmakodinamik

 Menekan SSP tanpa didahului eksitasi. Toksik karena

eksresi lebih lambat.

 Dosis letal: 30-100 ml.

 Tanda keracunan:

lemah, mual, muntah, sakit kepala, sesak nafas, sianosis,delirium, kejang, suhu tubuh menurun, stupor, koma, atrofi

n. optikus.

Page 58: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 58/62

Pemeriksaan Forensik

 Tanda-tanda tidak khas.

 Tanda-tanda perbendungan organ-organ dalam,

perdarahan permukaan paru & mukosa alat dalam &

bintik-bintik perdarahan pada meningens.

 Pemeriksaan toksikologi: diambil sediaan darah, otak, hati,ginjal, urin membedakan etil alkohol dengan metil

alkohol, tidak dapat dibedakan hanya dengan teknik 

Microdifusi Conway.

Page 59: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 59/62

Insektisida = Racun Serangga

 Banyak dipakai dalam :

- Pertanian

- Perkebunan

- Rumah tangga Keracunan :

- Kecelakaan

- Bunuh diri

- Pembunuhan ( jarang )

Page 60: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 60/62

Penggolongan

 Hidrokarbon terkhlorinasi

( Chlorinated hydrocarbon )

 Inhibitor kolinesterase :

- Organofosfat

- Karbamat (reversibel)

 Lain-lain

Page 61: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 61/62

Hidrokarbon Terkhlorinasi

 Tidak larut dalam air, umumnya larut dalam lemak  DDT, Aldrin, Dieldrin, Endrin, Chlordane, Lindane,

Methoxychlor, Toxaphane, BHC

 Ditimbun dalam jaringan lemak 

 Stimulator SSP yg kuat Gejala utama keracunan : muntah2, tremor, kejang-

kejang

 Terapi suportif 

Page 62: 02NARKOTIKA

7/23/2019 02NARKOTIKA

http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 62/62

Inhibitor Kolinesterase

 Mengikat enzim asetilkolinesterase

asetilkolin  

 Gejala utama keracunan: gangguan penglihatan,

kesukaran bernafas dan hiperaktivitas gastrointestinal Gejala timbul cepat, progresif, makin lama makin

hebat

 Otopsi tidak khas , bau minyak tanah

 Terapi : sulfas atropin  → atropinisasi