24

1. Zona Integritas (ZI) - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/setjen/dokumen/ittama-Reformasi-Birokrasi-FGD... · suatu unit kerja yang memenuhi sebagian besar manajemen perubahan, penataan

Embed Size (px)

Citation preview

1. Zona Integritas (ZI) adalah predikat yangdiberikan kepada instansi pemerintah yangpimpinan dan jajarannya mempunyaikomitmen untuk mewujudkan WBK/WBBMmelalui reformasi birokrasi, khususnya dalamhal pencegahan korupsi dan peningkatankualitas pelayanan publik.

2. Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (MenujuWBK) adalah predikat yang diberikan kepadasuatu unit kerja yang memenuhi sebagianbesar manajemen perubahan, penataantatalaksana, penataan sistem manajemen SDM,penguatan pengawasan, dan penguatanakuntabilitas kinerja.

3. Menuju Wilayah Birokrasi Bersih danMelayani (Menuju WBBM) adalah predikatyang diberikan kepada suatu unit kerja yangmemenuhi sebagian besar manajemenperubahan, penataan tatalaksana, penataansistem manajemen SDM, penguatanpengawasan, penguatan akuntabilitas kinerja,dan penguatan kualitas pelayanan publik.

4. Unit Kerja adalah Unit/Satuan Kerja di instansipemerintah, serendah-rendahnya eselon III yangmenyelenggarakan fungsi pelayanan.

5. Tim Penilai Internal (TPI) adalah tim yang dibentukoleh pimpinan instansi pemerintah yangmempunyai tugas melakukan penilaian unit kerjadalam rangka memperoleh predikat MenujuWBK/Menuju WBBM.

6. Tim Penilai Nasional (TPN) adalah tim yangdibentuk untuk melakukan evaluasi terhadap unitkerja yang diusulkan menjadi Zona IntegritasMenuju WBK dan Menuju WBBM. Tim PenilaiNasional terdiri dari unsur KementerianPendayagunaan Aparatur Negara dan ReformasiBirokrasi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),dan Ombudsman Republik Indonesia (ORI).

• Proses pembangunanZI harus dilaksanakandengan perencanaanyang baik, karenaakan menentukankeberhasilan ataukegagalannya

• Diperlukanpembinaan oleh Unit Penggerak Integritas(UPI) yang secara ex-officio dilaksanakan olehAparat PengawasIntern Pemerintah(APIP) masing-masing K/L/Pemda(ittama)

Menteri PAN danRB

• Melakukan identifikasiunit kerja yang dipandang berkinerjabaik, dan dapatdiusulkan menjadi unit kerja yang berpredikatWBK.

• Diusulkan menjadi unit kerja yang berpredikat WBK. Selanjutnya dapat diusulkan kepada Menteri PAN dan RB untuk dilakukan penilaian.

SekretarisJenderal DPR RI

• Penilaian dilakukanoleh Tim Independenyang beranggotakanKementerian PAN danRB, KPK, ORI danunsure terkait yang dianggap perlu.

• Ada dua indicator yang digunakan, yaituindikator mutlak, danindikator operasional.

• Indikator mutlakberupa minimum requirement harusdipenuhi, sebagai pre requisite untukpenilaian selanjutnyaberdasarkan indicator operasional.

PENILAIAN

• Nilai minimum indeksintegritas KPK

• Iindeks kepuasanmasyarakatberdasarkanpedoman Kem PAN dan RB;

• Jumlah maksimumkeruigian negara yang belum diselesaikanberdasarkan penilaianBPK,

• Maksimum temuan in-efektif, dan in-efisien berdasarkanpenilaian ITTAMA.

• Jumlah maksimumpegawai yang dijatuhihukuman disiplin

Indikator Mutlak

• Indikator utamapencegahan korupsimemiliki bobotpenilaian 60 danindikator penunjangdengan bobot 40 :

• 1. Tingkat kepatuhanmenyampaikanLHKPN,

• 2. Nilai evaluasi AKIP,

• 3. System perlindungan pelapor,

• 3. kode etik,

• 4. jumlah pengaduan masyarakat yang dapat diselesaikan dalam waktu satu tahun,

• 5. Promosi jabatan secara terbuka,

• 6. e-procurement dan

• 7. Keterbukaan informasi publik.

IndikatorOperasional

Wilayah Bebas

Korupsi (WBK) dan

Wilayah Birokrasi

Bersih Melayani

(WBBM)

Merupakan predikat yang diberikan kepada unit kerja pada instansi pemerintah yang memenuhi indikasi bebas dari korupsi dan melayani publik dengan baik

DASAR HUKUM

1. UU 28 / 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih

dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

2. UU 31 / 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana

Korupsi;

3. UU 30 / 2002 tentang Komisi Tindak Pidana Korupsi;

4. UU 14 / 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik ;

5. UU 25 /2009 tentang Pelayanan Publik ;

6. PP 60 / 2008 tentang Sistem Pengendalian Internal

Pemerintah;

7. Perpres 54 / 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah;

8. Perpres 81 / 2010 tentang Grand Design Reformasi

Birokrasi 2010 – 2025;

9. Perpres 55 / 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan

dan Pemberantasan Korupsi Inpres 2 / 2014 Tentang Aksi

Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi;

10. Permen PAN dan RB 14 / 2014 tentang Pedoman Evaluasi

Pelaksanaan Reformasi Birokrasi

PERMENPAN tentang ZI

Permen PANRB 20 / 2012 tentang Pedoman Umum

Pembangunan ZI menuju Wilah Bebas dari Korupsi

Permen PANRB 60 / 2012 tentang Pedoman

Pembangunan Zona Integritas menuju WBK dan WBBBM di Lingkungan K/L dan Pemda

Permen PANRB 52 / 2014 tentang Pedoman

Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM di Lingkungan

Instansi Pemerintah

diubah

diubah

SYARAT WBK WBBM

TINGKAT INSTANSI

PEMERINTAH

Opini BPK “WTP” Opini BPK “WTP”

selama minimal 2 tahun

berturut-turut

Nilai AKIP minimal “CC”

TINGKAT UNIT KERJA

Setingkat Es. I s.d Es. III

Peran dan penyelenggaraan fungsi pelayanan

strategis

Melaksanakan program-program reformasi birokrasi

secara baik

Mengelola sumber daya yang cukup besar

Telah sebelumnya

mendapat predikat WBK

H A S I L ( 4 0 % )P E N G U N G K I T ( 6 0 % ) H A S I L ( 4 0 % )P E N G U N G K I T ( 6 0 % )

P E R B A I K A N D A N P E M B E L A J A R A N

PEMERINTAH YANG

BERSIH DAN BEBAS

KKN (20)

PENINGKATAN

PELAYANAN PUBLIK

(20)

)

MA

NA

JE

ME

N

PE

RU

BA

HA

N (

5) PENATAAN

TATALAKSANA (5)

PE

NIN

GK

ATA

N K

UA

LIT

AS

PE

LA

YA

NA

N P

UB

LIK

(10

)

PENATAAN MANAJEMEN

SDM (15)

PENGUATAN

PENGAWASAN (15)

PENGUATAN

AKUNTABILITAS

KINERJA (10)

Nilai persepsi korupsi

(survei eksternal) (15)

Presentase penyelesaian

TLHP (5)

Nilai persepsi kualitas

pelayanan (survei

eksternal) (20)

8

PENCANANGAN ZONA INTEGRITAS.

TETAPKAN UNIT KERJA YANG AKAN DIJADIKAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK)/WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM).

TETAPKAN RENCANA AKSI REFORMASI BIROKRASI UNTUK UNIT KERJA ZONA INTEGRITAS.

PELAKSANAAN RENCANA AKSI.

UKUR INDIKATOR HASIL DAN PROSES YANG DICAPAI.

LAKUKAN MONITORING DAN EVALUASI ATAS INDIKATOR HASIL DAN PROSES YANG DICAPAI.

AJUKAN USULAN UNTUK DIEVALUASI OLEH KEMENTERIAN PANRB.

2/17/2017 Irtama 2017

9

Unit Kerja Percontohan

(Biro

Persidangan

II)

Penilaian

TPI

Pemenuhan

Indikator

Hasil

Pemenuhan

Indikator

Proses

Reviu TPNMEMENUHI

SYARAT

TIDAK

MEMENUHI

SYARAT

MWBK

MWBBM

Penilaian TPI

SYARAT WBK WBBM

Nilai Total (Pengungkit dan Hasil)

minimal75 85

Nilai komponen hasil “Terwujudnya

Pemerintah yang Bersih dan Bebas

KKN” minimal

18 18

Nilai sub-komponen “Survei

Persepsi Anti Korupsi” minimal13,5 13,5

Nilai sub-komponen “Persentasi

TLHP” minimal3,5 3,5

Nilai komponen hasil “Terwujudnya

Peningkatan Kualitas Pelayanan

Publik kepada Masyarakat” minimal

- 16

ManajemenPerubahan

PenguatanAkuntabilitas

PenataanTatalaksana

PenguatanPengawasan

Penataan SistemManajemen SDM

Peningkatan KualitasPelayanan Publik

Manajemen Perubahan

Pemantauan Dan EvaluasiPembangunan WBK/WBBM

(2)

• Kegiatan pembangunan telahdilaksanakan sesuai rencana

• Monitoring dan evaluasi terhadappembangunan Zona Integritas

• Hasil Monitoring dan Evaluasi telahditindaklanjuti

Perubahan pola pikir dan budaya kerja (1)

• Pimpinan berperan sebagai role modeldalam pelaksanaan PembangunanWBK/WBBM

• agen perubahan sudah ditetapkan

• Pelatihan budaya kerja dan pola pikir di lingkungan organisasi

• keterlibatan anggota organisasi dalampembangunan Zona Integritas menujuWBK/WBBM

Manajemen Perubahan

Pemantauan Dan EvaluasiPembangunan WBK/WBBM

(2)

• Kegiatan pembangunan telahdilaksanakan sesuai rencana

• Monitoring dan evaluasi terhadappembangunan Zona Integritas

• Hasil Monitoring dan Evaluasi telahditindaklanjuti

Perubahan pola pikir dan budaya kerja (1)

• Pimpinan berperan sebagai role modeldalam pelaksanaan PembangunanWBK/WBBM

• agen perubahan sudah ditetapkan

• Pelatihan budaya kerja dan pola pikir di lingkungan organisasi

• keterlibatan anggota organisasi dalampembangunan Zona Integritas menujuWBK/WBBM

Penataan Tatalaksana

Keterbukaan Informasi Publik(1,5)

• Menerapkan kebijakanketerbukaan informasi publik

• Melakukan monitoring danevaluasi pelaksanaan kebijakanketerbukaan informasi publik.

Penataan Sistem Manajemen SDM

Perencanaan kebutuhanpegawai sesuai dengan

kebutuhan (2)

•kebutuhan pegawai yang disusun olehunit kerja mengacu kepada petajabatan dan hasil analisis beban kerjauntuk masing-masing jabatan

•penempatan pegawai hasil rekrutmenmurni mengacu kepada kebutuhanpegawai yang telah disusun per jabatan

•Monitoring dan dan evaluasi terhadappenempatan pegawai rekrutmenuntuk memenuhi kebutuhan jabatandalam organisasi telah memberikanperbaikan terhadap kinerja unit kerja

Pola Mutasi Internal (2)

•Dalam melakukan pengembangankarier pegawai, apakah telahdilakukan mutasi pegawai antarjabatan

•mutasi pegawai antar jabatan telahmemperhatikan kompetensi jabatandan mengikuti pola mutasi yang telahditetapkan

•monitoring dan evaluasi terhadapkegiatan mutasi yang telah dilakukandalam kaitannya dengan perbaikankinerja

Pengembangan pegawai berbasiskompetensi (3)

•Unit Kerja melakukan Training Need Analysis Untuk pengembangankompetensi

•Penyusunan rencana pengembangankompetensi pegawai, apakahmempertimbangkan hasil pengelolaankinerja pegawai

•Persentase kesenjangan kompetensipegawai yang ada dengan standarkompetensi yang ditetapkan untukmasing-masing jabatan

• unit kerja melakukan upayapengembangan kompetensi kepadapegawai (dapat melaluipengikutsertaan pada lembagapelatihan, in-house training, ataumelalui coaching, atau mentoring, dll)

•monitoring dan evaluasipengembangan pegawai berbasiskompetensi secara berkala

Penataan Sistem Manajemen SDM

Penetapan kinerja individu (4)

• penetapan kinerja individuyang terkait dengan kinerjaorganisasi

• Ukuran kinerja individu sesuaidengan indikator kinerjaindividu level diatasnya

• Pengukuran kinerja individudilakukan secara periodik

• Hasil penilaian kinerja individutelah dijadikan dasar untukpemberian reward (pengembangan karir individu, penghargaan dll).

Penegakan aturandisiplin/kode etik/kode

perilaku pegawai (3)

• Aturan disiplin/kode etik/kodeperilaku telahdilaksanakan/diimplementasikan

Sistem InformasiKepegawaian (1)

• Data informasi kepegawaianunit kerja telah dimutakhirkansecara berkala.

Penguatan Akuntabilitas Kinerja

keterlibatan pimpinan (5)

• pimpinan terlibat secara langsung pada saat penyusunan Perencanaan

• pimpinan terlibat secara langsung pada saat penyusunan Penetapan Kinerja

• pimpinan memantau pencapaian kinerja secara berkala

Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja (3)

• Dokumen perencanaan sudah ada

• Dokumen perencanaan telahberorientasi hasil

• Indikator Kinerja Utama (IKU

• indikator kinerja telah SMART

• laporan kinerja telah disusun tepatwaktu

• Upaya peningkatan kapasitas SDM yang menangani akuntabilitaskinerja

• Pengelolaan akuntabilitas kinerjadilaksanakan oleh SDM yang kompeten

Penguatan Pengawasan

Pengendalian Gratifikasi (3)

• dilakukan public campaign

• Penanganan gratifikasi telah diimplementasikan

Penerapan SPIP (3)

• Laporan harta kekayaan

• dilakukan penilaian risiko atas pelaksanaan kebijakan

• dilakukan kegiatan pengendalian untuk meminimalisir risiko yang telah diidentifikasi

• SPI telah diinformasikan dan dikomunikasikan kepada seluruh pihak terkait

Pengaduan Masyarakat (3)

• Penanganan pengaduan masyrakat telah diimplementasikan

• Hasil penanganan pengaduan masyarakat telah ditindaklanjuti

• Telah dilakukan monitoring dan evaluasi atas penanganan pengaduan masyarakat

• Hasil evaluasi atas penanganan pengaduan masyarakat telah ditindaklanjuti

Penguatan Pengawasan

Whistle-Blowing System (3)

• Whistle Blowing System telah diinternalisasi

• Whistle Blowing System telah diterapkan

• Telah dilakukan evaluasi atas penanganan Whistle Blowing System

• Hasil evaluasi atas penanganan Whistle Blowing System telah ditindaklanjuti

Penanganan Benturan Kepentingan (3)

• Telah terdapat identifikasi/pemetaan benturan kepentingan dalam tugas fungsi utama

• Penanganan Benturan Kepentingan telah disosialisasikan/internalisasi

• Penanganan Benturan Kepentingan telah diimplementasikan.

• dilakukan evaluasi atas Penanganan Benturan Kepentingan.

• Hasil evaluasi atas Penanganan Benturan Kepentingan telah ditindaklanjuti

Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

Standar Pelayanan (3)

• Terdapat kebijakan standar pelayanan.

• Standar pelayanan telah dimaklumatkan.

• Terdapat SOP bagipelaksanaan standarpelayanan

• Dilakukan reviu dan perbaikan atas standar pelayanan dan SOP

Budaya pelayanan prima (3)

• Sosialisasi/ pelatihan dalam upaya penerapan Budaya Pelayanan Prima.

• Informasi tentang pelayanan mudah diakses melalui berbagai media.

• Terdapat sanksi/reward bagi pelaksana layanan serta pemberian kompensasi kepada penerima layanan bila layanan tidak sesuai standar.

• Terdapat sarana layanan terpadu/terintegrasi.

• Terdapat inovasipelayanan

Penilaian kepuasanterhadap pelayanan

(4)

• Dilakukan survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan

• Hasil survey kepuasan masyarakat dapat diakses secara terbuka

• Dilakukan tindak lanjut atas hasil survey kepuasan masyarakat

Pemerintah yang Bersih dan Bebas KKN

(20)

• Nilai Persepsi Korupsi(Survei Eksternal) (15)

• Persentase temuanhasil pemeriksaan(Internal daneksternal) yang ditindaklanjuti (5)

Kualitas Pelayanan Publik(20)

• Nilai Persepsi KualitasPelayanan(Survei Eksternal) (20)

Sampai dengan Tahun 2014 sudah terdapat 210 Kementerian/ Lembaga/ Pemerintah Daerah yang

telah melakukan pencanangan zona integritas. Dari jumlah itu baru 26 yang telah menindaklanjuti

dengan membangun unit percontohan, sebanyak 89 unit kerja dan yang telah dinyatakan lulus oleh

Kementerian PANRB. Adapun yang berpredikat WBBM sebanyak 9 unit kerja dan berpredikt WBK

sebanyak 12 unit kerja

Daftar 9 unit kerja instansi pemerintah penerima penghargaan WBBM

1. Kantor Pelayanan Wajib Pajak Besar III Jakarta, (Kementerian

Keuangan)

2. Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jakarta

V, (Kementerian Keuangan)

3. 3. Kantor Pengawasam dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC)

Kediri, (Kementerian Keuangan)

4. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Malang,

(Kementerian Keuangan)

5. Pusat Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Jakarta,

(Kementerian Keuangan)

6. Direktorat Dana Perimbangan, Direktorat Jenderal Penimbangan

Keuangan (DJPK), (Kementerian Keuangan)

7. Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Banda

Aceh, (Kementerian Keuangan)

8. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Semarang II,

(Kementerian Keuangan)

9. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Purwokerto, (Kementerian

Keuangan)

Daftar 12 unit kerja instansi pemerintah penerima penghargaan WBK

1. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bojonegoro, (Kementerian Keuangan)

2. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Bangko, (Ditjen

Perbendaharaan Kementerian Keuangan)

3. Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Surabaya,

(Kementerian Keuangan)

4. Kantor Pengawasan dan Pelayanan (KPPBC) Kudus, (Kementerian Keuangan)

5. Kantor Pengawasan dan Pelayanan (KPPBC) Purwakarta, (Kementerian

Keuangan)

6. Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar, Sukabumi, (Kementerian Kelautan

dan Perikanan)\

7. Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Kelas II Semarang, (Kementerian

Kelautan dan Perikanan)

8. PSMP "Anasena" Magelang, (Kementerian Sosial)

9. Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Karyadi Semarang, (Kementerian Kesehatan)

10. BPS Provinsi Sulawesi Barat

11. Kantor Pengelolaan Taman Pintar Kota Yogyakarta, Pemerintah Kota

Yogyakarta.

12. Dinas Perizinan Kota Yogyakarta, Pemerintah Kota Yogyakarta.

Penghargaan atas pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi

Bersih Melayani (WBBM) tahun 2016 oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

(PANRB) yang bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Ombudsman Republik Indonesia

(ORI) diberikan kepada 19 unit kerja pelayanan ditetapkan berpredikat WBK dan WBBM, yang berasal dari 223 unit

kerja yang diajukan pada 175 unit kerja Kementerian dan Lembaga, 18 Pemerintah Provinsi, dan 30 Pemerintah

Kabupaten/Kota.