71
28/05/22 1 PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING ) DIREKTORAT PEMBINAAN SMP DITJEND MANDIKDASMEN DEPDIKNAS TAHUN 2007 CTL

11. CTL

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 11. CTL

13/04/23 1

PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

(CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING )

DIREKTORAT PEMBINAAN SMPDITJEND MANDIKDASMEN DEPDIKNAS

TAHUN 2007

CTL

Page 2: 11. CTL

13/04/23 2

Apakah CTL merupakan pendekatan pembelajaran baru?

Pada dasarnya unsur-unsur CTL telah lama diterapkan, antara lain oleh: Walisongo.

Contoh: Wali songo (Sunan Kalijaga) menyebarkan

dan mengajarkan agama Islam di Pulau Jawa melalui konteks yang sesuai dengan budaya & seni masyarakat:

Wayang (Jimat Kalimosodho), Gamelan, Lagu-lagu Jawa (Tombo Ati), termasuk yang masih ada sampai saat ini, yaitu pasar malam Sekaten.

Page 3: 11. CTL

13/04/23 3

Apa CTL itu?

Konsepsi pembelajaran yang membantu guru:

■ Mengaitkan antara materi yang diajarkannya dg situasi dunia nyata siswa (konteks pribadi, lingkungan fisik, sosial, kultural),

■ Mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan-nya dalam konteks kehidupan mereka sehari-hari.

■ Menempatkan siswa didalam konteks bermakna yang menghubungkan pengetahuan awal siswa dengan materi yang sedang dipelajarinya dan sekaligus memperhatikan faktor kebutuhan individual siswa.

CTL

Page 4: 11. CTL

13/04/234

Apa Tujuan CTL?

■ Membekali siswa dengan pengetahuan yg lebih bermakna, secara fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan ke permasalahan lain dan dari satu konteks ke konteks lainnya.

■ Hasil pembelajaran kontekstual diharapkan dapat lebih bermakna bagi siswa untuk memecahkan persoalan, berpikir kritis, dan melaksanakan pengamatan serta menarik kesimpulan dalam kehidupan jangka panjangnya.

Page 5: 11. CTL

13/04/23 5

Apakah CTL berbeda dengan inovasi pembelajaran yang lain ?

Pada prinsipnya sama, yaitu bagaimana mengembangkan

Pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif,

Efektif dan Menyenangkan

(PAIKEM).

Page 6: 11. CTL

13/04/23 6

Beberapa Prinsip/Kata Kunci CTL:

1. Materi dimulai dari kongkret ke konsep/abstrak, dari apa yang telah diketahui siswa, dan dekat dengan kehidupan nyata: Contoh: Hk.Ekonomi: Supply & Demand (IPS)

Bandingkan harga buah-buahan pada saat musim panen dan tidak panen

2. Pembelajaran Menyenangkan dan efektif Contoh: Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, Guru

memutarkan lagu yang berisi syair/puisi sesuai materi Kompetensi Dasar tertentu. Lagu tersebut dipilih sesuai kegemaran siswa saat itu sehingga mereka menikmati dan terhibur. Siswa diminta mendengarkan dan menjelaskan arti dari setiap kalimat pada syair tersebut. Mereka mendiskusikan dan diminta membuat puisi, serta

Guru mengarahkan.

Page 7: 11. CTL

13/04/23 7

3. Siswa Aktif, Kritis dan Kreatif serta terjadi Perubahan Perilaku Positif

Contoh: Dalam pembelajaran PKn, siswa diminta mengkaji terjadinya kemacetan lalu lintas di kota-kota besar (dekat tempat tinggal siswa).Siswa diminta mengkaji dari aspek kepatuhan terhadap peraturan lalu lintas, keamanan

berkendara, kedisiplinan, ajaran agama, dll.

4. Pembelajaran Bermakna dalam Kehidupan serta terjadi Perubahan Perilaku Positif Contoh: Dalam pembelajaran Agama, Guru menghadirkan seorang tokoh agama yang sangat dihormati karena kesalehan, keberhasilan dan keteladanannya. Tokoh tsb diminta menyampaikan materi agama dan pengalamannya kepada siswa. Kemudian dilakukan tanya jawab atau diskusi.

Page 8: 11. CTL

13/04/238

KATA-KATA KUNCI PEMBELAJARAN CTL

1. Real world learning2. Mengutamakan pengalaman nyata3. Berfikir tingkat tinggi4. Berpusat pada siswa5. Siswa aktif, kritis, da kreatif6. Pengetahuan bermakna dalam kehidupan7. Dekat dengan kehidupan nyata8. Perubahan perilaku9. Siswa praktik, bukan menghafal10. Learning bukan teaching11. Pendidikan (education) bukan pengajaran (instruction)12. Pembentukan manusia13. Memecahkan masalah14. Siswa akting, guru mengarahkan15. Hasil belajar diukur dengan berbagai cara, bukan hanya

dengan tes

Page 9: 11. CTL

13/04/23 9

PERBEDAAN CTLKONVENSIONAL

NO. CTL KONVENSIONAL1. Menyandarkan pada

pemahaman maknaMenyandarkan pada hafalan

2. Pemilihan informasi berdasarkan kebutuh-an siswa

Pemilihan informasi di-tentukan oleh guru

3. Siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran

Siswa secara pasif menerima informasi

Page 10: 11. CTL

13/04/23 10

NO. CTL TRADISONAL

4. Pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata/-masalah yang disi-mulasikan

Pembelajaran sangat abstrak dan teoritis

5. Selalu mengkaitkan informasi dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa

Memberikan tumpukan informasi kepada siswa sampai saatnya diperlukan

6. Cenderung mengintegrasikan beberapa bidang

Cenderung terfokus pada satu bidang (disiplin) tertentu

Page 11: 11. CTL

13/04/23 11

NO. CTL TRADISONAL

7. Siswa menggunakan waktu belajarnya untuk menemukan, menggali, berdiskusi, berpikir kritis, atau mengerjakan proyek dan pemecahan masalah (melalui kerja kelompok)

Waktu belajar siswa se-bagian besar dipergu-nakan untuk mengerja-kan buku tugas, men-dengar ceramah, dan mengisi latihan yang membosankan (melalui kerja individual)

8. Perilaku dibangun atas kesadaran diri

Perilaku dibangun atas kebiasaan

Page 12: 11. CTL

13/04/23 12

NO. CTL TRADISONAL9. Keterampilan dikem-

bangkan atas dasar pemahaman

Keterampilan dikem-bangkan atas dasar latihan

10. Hadiah dari perilaku baik adalah kepuasan diri

Hadiah dari perilaku baik adalah pujian atau nilai (angka) rapor

11. Siswa tidak melakukan hal yang buruk karena sadar hal tsb keliru dan merugikan

Siswa tidak melakukan sesuatu yang buruk karena takut akan hukuman

Page 13: 11. CTL

13/04/23 13

NO. CTL TRADISONAL12. Perilaku baik berdasar-

kan motivasi intrinsikPerilaku baik berdasar-kan motivasi ekstrinsik

13. Pembelajaran terjadi di berbagai tempat, konteks dan setting

Pembelajaran hanya terjadi dalam kelas

14. Hasil belajar diukur melalui penerapan penilaian autentik.

Hasil belajar diukur melalui kegiatan akademik dalam bentuk tes/ujian/ulangan.

Page 14: 11. CTL

13/04/23 14

MOTTO CTLSTUDENTS LEARN BEST BY ACTIVELY

CONSTRUCTING THEIR OWN UNDERSTANDING (CTL Academy Fellow, 1999)

(Cara belajar terbaik adalah siswa mengkonstruksikan sendiri secara aktif pemahamannya)

Ceritakan Pada Saya, Maka Saya Tidak Akan Mengerti

Jelaskan Pada Saya, Maka Saya Akan Lupa

Beri Kesempatan Saya Untuk Melakukan, maka Saya Akan Bisa (Menguasai)

Page 15: 11. CTL

13/04/2315

PENDEKATAN PEMBELAJARAN YANG

BERASOSIASI DENGAN CTL

CBSA PENDEKATAN PROSES LIFE SKILLS EDUCATION LEARNING BY DOING INQUIRY-BASED LEARNING PROBLEM-BASED LEARNING COOPERATIVE-LEARNING Dll

Page 16: 11. CTL

13/04/23 16

Apakah landasan filosofi pengembangan CTL ?

• Adalah konstruktivisme, filosofi belajar yang menekankan bahwa siswa akan membangun/membentuk sendiri ttg pengetahuan dll dalam dirinya, bukan menghafal; pengetahuan tidak terpisah-pisah menjadi fakta-fakta atau proposisi, tetapi merupakan keterampilan yang dapat diterapkan.

Page 17: 11. CTL

13/04/23 17

LIMA ELEMEN BELAJAR YANG KONSTRUKTIVISTIK Menurut Zahorik (1995:14-22) ada lima elemen yang harus

diperhatikan dalam praktek pembelajaran kontekstual, yaitu:

(1) Pengaktifan pengetahuan yang sudah ada (activating knowledge).

(2) Pemerolehan pengetahuan baru (acquiring knowledge) dengan cara mempelajari secara keseluruhan dulu, kemudian memperhatikan detailnya.

(3) Pemahaman pengetahuan (understanding knowledge), yaitudengan cara menyusun (a) konsep sementara (hipotesis), (b) melakukan sharing kepada orang lain agar mendapattanggapan (validasi) dan atas dasar tanggapan itu (c) konsep tersebut direvisi dan dikembangkan.

(4) Mempraktekkan pengetahuan dan pengalaman tersebut(applying knowledge).

(5) Melakukan refleksi (reflecting knowledge) terhadap strategi pengembangan pengetahuan tersebut.

Page 18: 11. CTL

13/04/23 18

KOMPONEN UTAMA CTL

1. MENEMUKAN (INQUIRY) 2. BERTANYA (QUESTIONING)3. KONTRUKTIVISME

(CONTRUCTIVISM)4. MASYARAKAT BELAJAR

(LEARNING COMMUNITY)5. AUTHENTIC ASSESSMENT6. REFLEKSI (REFLECTION) 7. PERMODELAN (MODELLING)

Page 19: 11. CTL

13/04/23 19

Komponen utama pendekatan CTL

bertanya

Penilaiansebenarnya

Pemodelan

Masy.belajar

Menemukan

Konstruktivisme

CTL

Page 20: 11. CTL

13/04/23 20

Tujuh Komponen (Unsur Kunci) CTL

Diawali dengan kegiatan pengamatan dalam rangka untuk memahami suatu konsep.

1. Inquiri (Inquiry)

Siklus yang terdiri dari kegiatan mengamati, bertanya, menganalisis, dan merumuskan teori, baik secara individu maupun bersama-sama dengan teman lainnya.

Mengembangkan dan sekaligus menggunakan keterampilan berpikir Kritis.

Page 21: 11. CTL

13/04/23 21

2. Bertanya (Questioning)

Digunakan oleh guru untuk mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berpikir siswa.

Digunakan oleh siswa selama melakukan kegiatan berbasis inquiri.

3. Konstruktivisme (Costructivism)

Membangun pemahaman oleh diri sendiri dari pengalaman-pengalaman baru berdasarkan pada penga- laman sebelumnya.

Pemahaman yang mendalam dikembangkan melalui pengalaman-pengalaman bermakna.

Page 22: 11. CTL

13/04/23 22

4. Masyarakat Belajar (Learning Community)

Berbicara dan berbagi pengalaman dengan orang lain.

Bekerjasama dengan orang lain untuk menciptakan pembelajaran adalah lebih baik dibandingkan dengan belajar sendiri.

5. Penilaian Autentik (Authentic Assessment)

Mengukur kemampuan dan keterampilan siswa.

Mempersyaratkan penerapan pengetahuan atau keterampilan.

Penilaian produk atau kinerja.

Page 23: 11. CTL

13/04/23 23

Tugas-tugas yang kontekstual dan relevan.

Proses dan produk dua-duanya dapat diukur.

6. Refleksi (Reflection)

Cara-cara berpikir tentang apa-apa yang telah kita pelajari.

Merevisi dan merespon kepada kejadian, aktivitas, dan pengalaman.

Page 24: 11. CTL

13/04/23 24

Mencatat apa yang telah kita pelajari, bagaimana kita merasakan ide-ide baru.

Dapat berupa berbagai bentuk: jurnal, diskusi, maupun hasil karya / seni.

7. Pemodelan (Modelling)

Mendemonstrasikan bagaimana Anda menginginkan para siswa untuk belajar.

Melakukan apa yang Anda inginkan agar siswa melakukan.

Page 25: 11. CTL

13/04/23 25

IMPLEMENTASI CTL

Agar proses pengajaran kontekstual dapat lebih efektif, maka guru seharusnya;

Mengkaji konsep atau teori (materi ajar) yang akan dipelajari oleh siswa.

Memahami latar belakang dan pengalaman hidup siswa melalui proses pengkajian secara seksama.

Mempelajari lingkungan sekolah dan tempat tinggal siswa, selanjutnya memilih dan mengkaitkannya dengan konsep atau teori yang akan dibahas.

Page 26: 11. CTL

13/04/23 26

Merancang pengajaran (RPP) dengan mengkaitkan konsep atau teori yang dipelajari dengan mempertimbangkan pengalaman siswa dan lingkungan kehidupannya.

Melaksanakan pengajaran dengan selalu mendorong siswa untuk mengkaitkan apa yang sedang dipelajari dengan pengetahuan/pengalaman sebelumnya dan fenomena kehidupan sehari-hari, serta mendorong siswa untuk membangun kesimpulan yang merupakan pemahaman siswa terhadap konsep atau teori yang sedang dipelajarinya.

Melakukan penilaian autentik (authentic assessment) yang memungkinkan siswa untuk menunjukkan penguasaan tujuan dan pemahaman yang mendalam terhadap pembelajarannya, sekaligus pada saat yang bersamaan dapat meningkatkan dan menemukan cara untuk peningkatan pengetahuannya.

Page 27: 11. CTL

13/04/23 27

Merencanakan pembelajaran sesuai dengan perkem-bangan mental (developmentally appropriate) siswa.

Membentuk group belajar yang saling tergantung (interdependent learning groups).

Mempertimbangan keragaman siswa (disversity of students).

Sesuai dengan faktor kebutuhan individual siswa, maka untuk dapat mengimplementasikan pembelajaran dan pengajaran kontekstual guru seharusnya;

Page 28: 11. CTL

13/04/23 28

Menyediakan lingkungan yang mendukung pembe-lajaran mandiri (self-regulated learning) dengan 3 karakteristik umumnya (kesadaran berpikir, peng-gunaan strategi dan motivasi berkelanjutan).

Memperhatikan multi-intelegensi (multiple intelli-gences) siswa.

Menggunakan teknik bertanya (quesioning) yang meningkatkan pembelajaran siswa, perkembangan pemecahan masalah dan keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Page 29: 11. CTL

13/04/23 29

Mengembangkan pemikiran bahwa siswa akan belajar lebih bermakna jika ia diberi kesempatan untuk bekerja, menemukan, dan mengkontruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan baru (contructivism).

Memfasilitasi kegiatan penemuan (inquiry) agar siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui penemuannya sendiri (bukan hasil mengingat sejumlah fakta).

Mengembangkan sifat ingin tahu siswa melalui pengajuan pertanyaan (quesioning).

Page 30: 11. CTL

13/04/23 30

Menciptakan masyarakat belajar (learning community) dengan membangun kerjasama antar siswa.

Memodelkan (modelling) sesuatu agar siswa dapat menirunya untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru.

Mengarahkan siswa untuk merefleksikan tentang apa yang sudah dipelajari.

Menerapkan penilaian autentik (authentic assessment).

Page 31: 11. CTL

13/04/23 31

Mengapa CTL Menjadi Alternatif?

• Selama ini guru ceramah dan tidak produktif. CTL akan berfihak dan memberdayakan siswa.

Page 32: 11. CTL

13/04/23 32

Apakah penerapan CTL harus mengubah kurikulum?

CTL adalah pendekatan pembelajaran. Dalam penerapannya TIDAK mengubah kurikulum !!!

Page 33: 11. CTL

13/04/23 33

TIDAK !!

Apakah penerapan CTL dengan biaya besar dan media khusus ?

Pembelajaran CTL memanfaatkan berbagai sumber belajar dan setting pembelajaran tidak harus di dalam kelas. Asal relevan, apapun bisa sebagai sumber belajar.

Page 34: 11. CTL

13/04/23 34

Apakah CTL tidak ada tes ?

• Tes tetap dilaksanakan untuk melihat kemajuan belajar dengan prinsip penilaian yang sebenarnya (authentic assessment). Nilai siswa diperoleh dari segala aspek.

Page 35: 11. CTL

13/04/23 35

Bagaimana gambaran ringkas Program

berbasis CTL ?

• Bagi CTL, program pembelajaran adalah rencana guru mengenai skenario (tahap-tahap) pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam satu atau lebih pertemuan beserta segalam macam media yang akan digunakan (buku paket merupakan bagian kecil saja).

Page 36: 11. CTL

13/04/23 36

Apakah ciri fisik kelas CTL ?

• Salah satu ciri fisik kelas CTL adalah dinding kelas penuh dengan hasil karya siswa. Kedua, kelas selalu ramai dan gebira dalam belajar (tidak sepi)

Page 37: 11. CTL

13/04/23 37

Apakah hakekat pembelajaran

dengan CTL ? Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching

and Learning) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yakni: konstruktivisme (Constructivism), bertanya (Questinoning), menemukan (Inquiry), masyarakat belajar (Learning Community), pemodelan (Modeling), dan penilaian sebenarnya (Authentic Assessment).

Page 38: 11. CTL

3813/04/23

MOTTO CTL STUDENTS LEARN BEST BY ACTIVELY

CONSTRUCTING THEIR OWN UNDERSTANDING(CTL Academy Fellow,

1999)

(Cara belajar terbaik adalah siswa mengkonstruksikan sendiri secara aktif

pemahamannya)

Page 39: 11. CTL

13/04/23 39

KATA-KATA KUNCI PEMBELAJARAN CTL

1. Real world learning2. Mengutamakan pengalaman nyata3. Berfikir tingkat tinggi4. Berpusat pada siswa5. Siswa aktif, kritis, da kreatif6. Pengetahuan bermakna dalam kehidupan7. Dekat dengan kehidupan nyata8. Perubahan perilaku9. Siswa praktik, bukan menghafal10. Learning bukan teaching11. Pendidikan (education) bukan pengajaran (instruction)12. Pembentukan manusia13. Memecahkan masalah14. Siswa akting, guru mengarahkan15. Hasil belajar diukur dengan berbagai cara, bukan hanya

dengan tes

Page 40: 11. CTL

13/04/2340

STRATEGI PENGAJARAN YANG BERASOSIASI

DENGAN CTL

CBSA PENDEKATAN PROSES LIFE SKILLS EDUCATION AUTHENTIC INSTRUCTION INQUIRY-BASED LEARNING PROBLEM-BASED LEARNING COOPERATIVE-LEARNING SERVICE LEARNING

Page 41: 11. CTL

13/04/2313/04/23 4141

LIMA ELEMEN BELAJAR YANG KONSTRUKTIVISTIKLIMA ELEMEN BELAJAR YANG KONSTRUKTIVISTIK

• Menurut Zahorik (1995:14-22) ada lima elemen yang harus diperhatikan dalam praktek pembelajaran kontekstual, yaitu:

(1) Pengaktifan pengetahuan yang sudah ada (activating knowledge).(2) Pemerolehan pengetahuan baru (acquiring knowledge) dengan

cara mempelajart secara keseluruhan dulu, kemudian memperhatikan detailnya.

(3) Pemahaman pengetahuan (understanding knowledge), yaitudengan cara menyusun (1) konsep sementara (hipotesis),(2) melakukan sharing kepada orang lain agar mendapattanggapan (validasi) dan atas dasar tanggapan itu (3) konsep tersebut direvisi dan dikembangkan.

(4) Mempraktekkan pengetahuan dan pengalaman tersebut(applying knowledge).

(5) Melakukan refleksi (reflecting knowledge) terhadap strategi pengembangan pengetahuan tersebut.

Page 42: 11. CTL

13/04/23 42

PERBEDAAN CTLTRADISIONAL

NO. CTL TRADISONAL1. Menyandarkan pada

memori spasial (pemahaman makna)

Menyandarkan pada hapalan

2. Pemilihan informasi berdasarkan kebutuh-an siswa

Pemilihan informasi di-tentukan oleh guru

3. Siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran

Siswa secara pasif menerima informasi

Page 43: 11. CTL

13/04/23 43

NO. CTL TRADISONAL

4. Pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata/-masalah yang disi-mulasikan

Pembelajaran sangat abstrak dan teoritis

5. Selalu mengkaitkan informasi dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa

Memberikan tumpukan informasi kepada siswa sampai saatnya diperlukan

6. Cenderung mengintegrasikan beberapa bidang

Cenderung terfokus pada satu bidang (disiplin) tertentu

Page 44: 11. CTL

13/04/23 44

NO. CTL TRADISONAL

7. Siswa menggunakan waktu belajarnya untuk menemukan, menggali, berdiskusi, berpikir kritis, atau mengerjakan proyek dan pemecahan masalah (melalui kerja kelompok)

Waktu belajar siswa se-bagian besar dipergu-nakan untuk mengerja-kan buku tugas, men-dengar ceramah, dan mengisi latihan yang membosankan (melalui kerja individual)

8. Perilaku dibangun atas kesadaran diri

Perilaku dibangun atas kebiasaan

Page 45: 11. CTL

13/04/23 45

NO. CTL TRADISONAL9. Keterampilan dikem-

bangkan atas dasar pemahaman

Keterampilan dikem-bangkan atas dasar latihan

10. Hadiah dari perilaku baik adalah kepuasan diri

Hadiah dari perilaku baik adalah pujian atau nilai (angka) rapor

11. Siswa tidak melakukan hal yang buruk karena sadar hal tsb keliru dan merugikan

Siswa tidak melakukan sesuatu yang buruk karena takut akan hukuman

Page 46: 11. CTL

13/04/23 46

NO. CTL TRADISONAL12. Perilaku baik berdasar-

kan motivasi intrinsikPerilaku baik berdasar-kan motivasi ekstrinsik

13. Pembelajaran terjadi di berbagai tempat, konteks dan setting

Pembelajaran hanya terjadi dalam kelas

14. Hasil belajar diukur melalui penerapan penilaian autentik.

Hasil belajar diukur melalui kegiatan akademik dalam bentuk tes/ujian/ulangan.

Page 47: 11. CTL

13/04/23 47

KOMPONEN CTL

Membuat hubungan yang bermakna (making meaningful connections) antara sekolah dan konteks kehidupan nyata, sehingga siswa merasakan bahwa belajar penting untuk masa depannya.

Melakukan pekerjaan yang siginifikan (doing significant work). Pekerjaan yang memiliki suatu tujuan, memiliki kepedulian terhadap orang lain, ikut serta dalam menentukan pilihan, dan menghasilkan produk.

Page 48: 11. CTL

484813/04/2313/04/23

Pembelajaran mandiri (Pembelajaran mandiri (self-regulated learningself-regulated learning)) yang membangun minat individual siswa untuk yang membangun minat individual siswa untuk bekerja sendiri ataupun kelompok dalam bekerja sendiri ataupun kelompok dalam rangka mencapai tujuan yang bermakna rangka mencapai tujuan yang bermakna dengan mengaitkan antara materi ajar dan dengan mengaitkan antara materi ajar dan konteks kehidupan sehari-hari.konteks kehidupan sehari-hari.

Bekerjasama (Bekerjasama (collaboratingcollaborating)) untuk membantu untuk membantu siswa bekerja secara efektif dalam kelompok, siswa bekerja secara efektif dalam kelompok, membantu mereka untuk mengerti bagaimana membantu mereka untuk mengerti bagaimana berkomunikasi/berinteraksi dengan yang lain berkomunikasi/berinteraksi dengan yang lain dan dampak apa yang ditimbulkannya.dan dampak apa yang ditimbulkannya.

Page 49: 11. CTL

13/04/23 49

Berpikir kritis dan kreatif (critical and creative thingking); siswa diwajibkan untuk memanfaatkan berpikir kritis dan kreatifnya dalam pengumpulan, analisi dan sitensa data, memahami suatu isu/fakta dan pemecahan masalah.

Pendewasaan individu (nurturing individual) dengan mengenalnya, memberikan perhatian, mempunyai harapan tinggi terhadap siswa dan memotivasinya.

Page 50: 11. CTL

13/04/23 50

Pencapaian standar yang tinggi (reaching high standards) melalui pengidentifikasian tujuan dan memotivasi siswa untuk mencapainya.

Menggunakan penilaian autentik (using authentic assessment) yang menantang siswa agar dapat menggunakan informasi akademis baru dan keterampilannya kedalam situasi nyata untuk tujuan yang signifikan.

Page 51: 11. CTL

13/04/2313/04/23 5151

TEORI YANG MELANDASI CTLTEORI YANG MELANDASI CTL

Knowledge-Based ConstructivismKnowledge-Based Constructivism, , menekankan kepada pentingnya siswa menekankan kepada pentingnya siswa membangun sendiri pengetahuan mereka membangun sendiri pengetahuan mereka lewat keterlibatan aktif dalam proses belajar lewat keterlibatan aktif dalam proses belajar mengajar.mengajar.

Effort-Based Learning/Incremental Theory of Effort-Based Learning/Incremental Theory of IntellegenceIntellegence; Bekerja keras untuk mencapai ; Bekerja keras untuk mencapai tujuan belajar akan memotivasi seseorang tujuan belajar akan memotivasi seseorang untuk terlibat dalam kegiatan yang berkaitan untuk terlibat dalam kegiatan yang berkaitan dengan komitmen untuk belajar. dengan komitmen untuk belajar.

Page 52: 11. CTL

13/04/23 52

Socialization; yang menekankan bahwa belajar merupakan proses sosial yang menentukan tujuan belajar, oleh karenanya, faktor sosial dan budaya perlu diperhatikan selama perencanaan pengajaran.

Situated Learning; pengetahuan dan pembelajaran harus dikondisikan dalam fisik tertentu dan konteks sosial (masyarakat, rumah, dsb) dalam mencapai tujuan belajar.

Distributed Learning; manusia mrupakan bagian terintegrasi dari proses pembelajaran, oleh karenanya harus berbagi pengetahuan dan tugas-tugas

Page 53: 11. CTL

13/04/2313/04/23 5353

PENDEKATAN CTLPENDEKATAN CTLProblem-Based LearningProblem-Based Learning, , yaitu suatu yaitu suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar melalui berpikir kritis dan siswa untuk belajar melalui berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah dalam rangka keterampilan pemecahan masalah dalam rangka memperoleh pengetahuan dan konsep yang memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensi dari materi pelajaran. esensi dari materi pelajaran.

Authentic InstructionAuthentic Instruction, , yaitu pendekatan yaitu pendekatan pengajaran yang menperkenankan siswa untuk pengajaran yang menperkenankan siswa untuk mempelajari konteks bermakna melalui mempelajari konteks bermakna melalui pengembangan keterampilan berpikir dan pengembangan keterampilan berpikir dan pemecahan masalah yang penting di dalam pemecahan masalah yang penting di dalam konteks kehidupan nyata.konteks kehidupan nyata.

Page 54: 11. CTL

13/04/2313/04/23 5454

Inquiry-Based LearningInquiry-Based Learning;; pendekatan pembelajaran yang pendekatan pembelajaran yang mengikuti metodologi sains dan memberi ke-sempatan untuk mengikuti metodologi sains dan memberi ke-sempatan untuk pembelajaran bermakna. pembelajaran bermakna.

Project-Based LearningProject-Based Learning; pendekatan pembelajaran yang ; pendekatan pembelajaran yang memperkenankan siswa untuk bekerja mandiri dalam memperkenankan siswa untuk bekerja mandiri dalam mengkonstruk pembelajarannya (pengetahuan dan mengkonstruk pembelajarannya (pengetahuan dan keterampilan baru), dan mengkulminasikannya dalam produk keterampilan baru), dan mengkulminasikannya dalam produk nyata. nyata.

Work-Based LearningWork-Based Learning;; pendekatan pembelajaran yang pendekatan pembelajaran yang memungkinkan siswa menggunakan konteks tempat kerja memungkinkan siswa menggunakan konteks tempat kerja untuk mempelajari materi ajar dan menggunakannya kembali untuk mempelajari materi ajar dan menggunakannya kembali di tempat kerja. di tempat kerja.

Page 55: 11. CTL

13/04/2355

Service Learning, yaitu pendekatan pembelajar-an yang menyajikan suatu penerapan praktis dari pengetahuan baru dan berbagai keterampilan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat melalui proyek/tugas terstruktur dan kegiatan lainnya.

Cooperative Learning, yaitu pendekatan pembelajaran yang menggunakan kelompok kecil siswa untuk bekerjasama dalam rangka memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.

Page 56: 11. CTL

13/04/23 56

IMPLEMENTASI CTL

Merencanakan pembelajaran sesuai dengan perkem-bangan mental (developmentally appropriate) siswa.

Membentuk group belajar yang saling tergantung (interdependent learning groups).

Mempertimbangan keragaman siswa (disversity of students).

Sesuai dengan faktor kebutuhan individual siswa, maka untuk dapat mengimplementasikan pembelajaran dan pengajaran kontekstual guru seharusnya;

Page 57: 11. CTL

13/04/23 57

Menyediakan lingkungan yang mendukung pembe-lajaran mandiri (self-regulated learning) dengan 3 karakteristik umumnya (kesadaran berpikir, peng-gunaan strategi dan motivasi berkelanjutan).

Memperhatikan multi-intelegensi (multiple intelli-gences) siswa.

Menggunakan teknik bertanya (quesioning) yang meningkatkan pembelajaran siswa, perkembangan pemecahan masalah dan keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Page 58: 11. CTL

13/04/23 58

Mengembangkan pemikiran bahwa siswa akan belajar lebih bermakna jika ia diberi kesempatan untuk bekerja, menemukan, dan mengkontruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan baru (contructivism).

Memfasilitasi kegiatan penemuan (inquiry) agar siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui penemuannya sendiri (bukan hasil mengingat sejumlah fakta).

Mengembangkan sifat ingin tahu siswa melalui pengajuan pertanyaan (quesioning).

Page 59: 11. CTL

13/04/23 59

Menciptakan masyarakat belajar (learning community) dengan membangun kerjasama antar siswa.

Memodelkan (modelling) sesuatu agar siswa dapat menirunya untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru.

Mengarahkan siswa untuk merefleksikan tentang apa yang sudah dipelajari.

Menerapkan penilaian autentik (authentic assessment).

Page 60: 11. CTL

13/04/23 60

Sedangkan berkaitan dengan faktor peran guru, agar proses pengajaran kontekstual dapat lebih

efektif, maka guru seharusnya;

Mengkaji konsep atau teori (materi ajar) yang akan dipelajari oleh siswa.

Memahami latar belakang dan pengalaman hidup siswa melalui proses pengkajian secara seksama.

Mempelajari lingkungan sekolah dan tempat tinggal siswa, selanjutnya memilih dan mengkaitkannya dengan konsep atau teori yang akan dibahas.

Page 61: 11. CTL

13/04/23 61

Merancang pengajaran dengan mengkaitkan konsep atau teori yang dipelajari dengan mempertimbangkan pengalaman siswa dan lingkungan kehidupannya.

Melaksanakan pengajaran dengan selalu mendorong siswa untuk mengkaitkan apa yang sedang dipelajari dengan pengetahuan/pengalaman sebelumnya dan fenomena kehidupan sehari-hari, serta mendorong siswa untuk membangun kesimpulan yang merupakan pemahaman siswa terhadap konsep atau teori yang sedang dipelajarinya.

Melakukan penilaian autentik (authentic assessment) yang memungkinkan siswa untuk menunjukkan penguasaan tujuan dan pemahaman yang mendalam terhadap pembelajarannya, sekaligus pada saat yang bersamaan dapat meningkatkan dan menemukan cara untuk peningkatan pengetahuannya.

Page 62: 11. CTL

13/04/23 62

PENILAIAN AUTENTIK

Penilaian autentik adalah suatu istilah/terminologi yang diciptakan untuk menjelaskan berbagai metode penilaian alternatif yang memungkinkan siswa dapat mendemonstrasikan kemampuannya dalam menyelesaikan tugas-tugas dan menyelesaikan masalah.

Sekaligus, mengekspresikan pengetahuan dan keterampilannya dengan cara mensimulasikan situasi yang dapat ditemui di dalam dunia nyata di luar lingkungan sekolah (Hymes, 1991).

Dalam hal ini adalah simulasi yang dapat mengekspresikan prestasi (performance) siswa yang ditemui di dalam praktek dunia nyata.

Page 63: 11. CTL

13/04/23 63

TUJUAN PENILAIAN AUTENTIK

Penilian autentik bertujuan mengevaluasi kemampuan siswa dalam konteks dunia nyata. Dengan kata lain, siswa belajar bagaimana mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilannya ke dalam tugas-tugas yang autentik.

Melalui penilaian autentik ini, diharapkan ber-bagai informasi yang absah/benar dan akurat dapat terjaring berkaitan dengan apa yang benar-benar diketahui dan dapat dilakukan oleh siswa atau tentang kualitas program pendidikan.

Page 64: 11. CTL

13/04/23 64

STRATEGI PENILAIAN AUTENTIK

Penilaian kinerja (Performance assessment) yang dikembangkan untuk menguji kemampuan siswa dalam mendemonstrasikan pengetahuan dan ke-terampilannya (apa yang mereka ketahui dan dapat dilakukan) pada berbagai situasi nyata dan konteks tertentu.

Observasi sistematik atau investigasi jangka pendek (System Observation – short investigation) yang ber-manfaat untuk menyajikan informasi tentang dampak aktivitas pembelajaran terhadap sikap siswa.

Page 65: 11. CTL

13/04/2313/04/23 6565

Pertanyaan terbuka. Sama halnya observasi Pertanyaan terbuka. Sama halnya observasi sistematik, ia memberikan stimulus dan bertanya sistematik, ia memberikan stimulus dan bertanya kepada siswa untuk memberikan tanggapan kepada siswa untuk memberikan tanggapan (respond). Tanggapan ini dapat berupa, antara (respond). Tanggapan ini dapat berupa, antara lain (i) suatu tulisan singkat atau jawaban lisan; lain (i) suatu tulisan singkat atau jawaban lisan; (ii) suatu pemecahan matematik; (iii) suatu (ii) suatu pemecahan matematik; (iii) suatu gambar; (iv) suatu diagram, chart atau grafik.gambar; (iv) suatu diagram, chart atau grafik.

Portofolio (Portofolio (PortfolioPortfolio) adalah koleksi/kumpulan dari ) adalah koleksi/kumpulan dari berbagai ketrampilan, ide, minat dan berbagai ketrampilan, ide, minat dan keberhasilan atau prestasi siswa selama jangka keberhasilan atau prestasi siswa selama jangka waktu tertentu (Hart, 1994). Koleksi tersebut waktu tertentu (Hart, 1994). Koleksi tersebut memberikan gambaran perkembangan siswa memberikan gambaran perkembangan siswa setiap saat. setiap saat.

Page 66: 11. CTL

13/04/2313/04/23 6666

Kajian/penilaian pribadi (Kajian/penilaian pribadi (self assessmentself assessment)Siswa )Siswa untuk mengevaluasi partisipasi, proses dan produk untuk mengevaluasi partisipasi, proses dan produk mereka. Pertanyaan evaluatif merupakan alat dasar mereka. Pertanyaan evaluatif merupakan alat dasar dalam kajian pribadi. dalam kajian pribadi.

Jurnal (Jurnal (JournalJournal) merupakan suatu proses refleksi ) merupakan suatu proses refleksi dimana siswa berpikir tentang proses belajar dan dimana siswa berpikir tentang proses belajar dan hasilnya, kemudian menuliskan ide-ide, minat dan hasilnya, kemudian menuliskan ide-ide, minat dan pengalamannya. Dengan kata lain jurnal membantu pengalamannya. Dengan kata lain jurnal membantu siswa dalam mengorgani-sasikan cara berpikirnya siswa dalam mengorgani-sasikan cara berpikirnya dan menuangkannya secara eksplisit dalam bentuk dan menuangkannya secara eksplisit dalam bentuk gambar, tulisan dan bentuk lainnya.gambar, tulisan dan bentuk lainnya.

Page 67: 11. CTL

13/04/23 67

DIAGRAM SISTEM DUKUNGAN UNTUK PELAKSANAAN CTL

Pembelajaran Siswa

Dukungan Keorganisasian Sekolah

Dukungan Masyarakat

Pengajaran

Page 68: 11. CTL

13/04/2313/04/23 6868

Diagram tsb menunjukkan bahwa tujuan akhir Diagram tsb menunjukkan bahwa tujuan akhir pelaksanaan CTL adalah mendukung pelaksanaan CTL adalah mendukung

pembelajaran yang berkualitas bagi siswa.pembelajaran yang berkualitas bagi siswa.

Untuk itu, setiap orang di sekolah terlebih dahulu Untuk itu, setiap orang di sekolah terlebih dahulu menyetujui tentang apa yang akan dipelajari oleh menyetujui tentang apa yang akan dipelajari oleh siswa dan strategi apa yang akan digunakan. siswa dan strategi apa yang akan digunakan.

Keorganisasian sekolah juga sedapat mungkin harus Keorganisasian sekolah juga sedapat mungkin harus mendukung keterlaksanaan proses pembelajaran mendukung keterlaksanaan proses pembelajaran dimanapun (ruang kelas, sekolah atau masyarakat). dimanapun (ruang kelas, sekolah atau masyarakat).

Terakhir, dukungan eksternal dari masyarakat adalah Terakhir, dukungan eksternal dari masyarakat adalah dalam hal penyediaan sumber dorongan yang dadalam hal penyediaan sumber dorongan yang dapatpat membantu siswa dan pendidik menciptakan membantu siswa dan pendidik menciptakan lingkungan belajar mengajar yang berkualitas.lingkungan belajar mengajar yang berkualitas.

Page 69: 11. CTL

13/04/2313/04/23 6969

CONTOH CONTOH 1 1 RENCANA PEMBELAJARAN BERBASISRENCANA PEMBELAJARAN BERBASIS

Matapelajaran Matapelajaran : : IPAIPA Kelas Kelas : IV: IV Caturwulan Caturwulan /Semester /Semester : 2: 2 WaktuWaktu : 2 X 40 : 2 X 40 menit menit (1 (1 kali pertemuan)kali pertemuan)

A. A. TUJUANTUJUANSiswa dapat membedakan antara tumbuhan berbiji tunggal Siswa dapat membedakan antara tumbuhan berbiji tunggal dengan tumbuhan berbiji banyak.dengan tumbuhan berbiji banyak.

B. MEDIAB. MEDIA1. Lima 1. Lima kantung plastik ukuran kantung plastik ukuran 30 X 20 Cm.30 X 20 Cm. 2. 2. Biji-bijian masing-masing Biji-bijian masing-masing 20 20 butirbutir Biji kacang tanah Biji kacang tanah 20 20 Biji Biji

rambutan rambutan 20 20 Biji jambeBiji jambe 20 20 Biji aren Biji aren 20 20 Biji salak Biji salak 20 20 Biji kedelai Biji kedelai 20 20 Biji kenari Biji kenari

3.3. Lima Lima pasang gambar, pasang gambar, yang yang masing-masing menunjukkan jenis masing-masing menunjukkan jenis akar tumbuhan berbiji tunggal dan berbiji jamakakar tumbuhan berbiji tunggal dan berbiji jamak

Catatan: Catatan: Setiap kantrtng plastik diisi dengan Setiap kantrtng plastik diisi dengan lima lima butir biji-bijian dari butir biji-bijian dari masing rmasing jenismasing rmasing jenis

Page 70: 11. CTL

13/04/2313/04/23 7070

C. C. SKENARIO PEMBELAJARANSKENARIO PEMBELAJARAN1. 1. Sebagai kegiatan pembuka, Sebagai kegiatan pembuka, guru guru menanyakan kepada siswa tentang menanyakan kepada siswa tentang a. a.

buah-buahan buah-buahan yang yang setiap hari dikonsumsinyasetiap hari dikonsumsinyab. b. biji-bijian bahan biji-bijian bahan pembuat makanan.pembuat makanan.

2. 2. Sfiswa dibagi dalam Sfiswa dibagi dalam lima lima kelompok. kelompok. Per Per kelompok menyebar mencari kelompok menyebar mencari tempat, boleh di lantai, boleh menghadap meja (dua atau tiga meja tempat, boleh di lantai, boleh menghadap meja (dua atau tiga meja disatukan).disatukan).

3. 3. Siswa menerima satu kantung plastik biji-bijian dan dua lembar gambar Siswa menerima satu kantung plastik biji-bijian dan dua lembar gambar (Gambar akar (Gambar akar yang yang di sa~npingnya berupa kolom di sa~npingnya berupa kolom yang yang bisa diisi biji-bisa diisi biji-bijian)bijian)

4. 4. Siswa membuka kantung plastik, kemudian mengamati secara teliti biji-Siswa membuka kantung plastik, kemudian mengamati secara teliti biji-bijian bijian yang yang ada.ada.

5. 5. Berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya, siswa mengelompokkan Berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya, siswa mengelompokkan biji bijian berdasarkan bentuk akar biji bijian berdasarkan bentuk akar yang yang ditunjukkan dalam gambar.ditunjukkan dalam gambar.

6. 6. Sfiswa menempatkan biji-bijian Sfiswa menempatkan biji-bijian yang yang telah dipisahkannya ke dalam telah dipisahkannya ke dalam kotak/ kolom kotak/ kolom yang yang ada di samping gambar.ada di samping gambar.

7. 7. Siswa membuat Catatan tentang pengelompokan jenis biji-bijian dengan Siswa membuat Catatan tentang pengelompokan jenis biji-bijian dengan istilah istilah yang yang ditemukannya sendiri.ditemukannya sendiri.

8. 8. Setelah tiga puluh menit bekerja, siswa menyampaikan secara lisan Setelah tiga puluh menit bekerja, siswa menyampaikan secara lisan temuannya. temuannya.

9. Guru 9. Guru memberi komentar temuan siswa dengan menyesuaikan istilah memberi komentar temuan siswa dengan menyesuaikan istilah yangyangdigunakan siswa dengan istilah dalam digunakan siswa dengan istilah dalam IPA.IPA.

10. 10. Selanjutnya, dengan cara Selanjutnya, dengan cara `sharing', `sharing', siswa menyebutkan sebanyak siswa menyebutkan sebanyak mungkin contoh tumbuh-tumbuhan untuk masing-asing jenis.mungkin contoh tumbuh-tumbuhan untuk masing-asing jenis.

11. 11. Sebagai kegiatan akhir, siswa diminta mengungkapkan sejumlah Sebagai kegiatan akhir, siswa diminta mengungkapkan sejumlah komoditas biji bijian unggulan di komoditas biji bijian unggulan di Indonesia.Indonesia.

Page 71: 11. CTL

13/04/2313/04/23 7171

D. D. PENILAIANPENILAIANPenilaian untuk kegiatan ini didasarkan padaPenilaian untuk kegiatan ini didasarkan pada

(1)(1) kerja sama dalam kelompok kerja sama dalam kelompok (2) format (2) format lembar kerja lembar kerja yang yang telah diisi siswatelah diisi siswa (3)(3) catatan catatan yang yang dibuat siswadibuat siswa

CATATAN:CATATAN:1. 1. Rencana pembelajaran tersebut, tentu bukan Rencana pembelajaran tersebut, tentu bukan yang ideal. yang ideal.

Hanya Hanya yang yang perlu mendapat perhatian, perlu mendapat perhatian, RP RP dalam dalam pembelajaran CTL benar-benar pembelajaran CTL benar-benar `program' `program' atau `rencana' atau `rencana' untuk pegangan untuk pegangan guru guru sendiri, sebelum ia mengajar. Tidak sendiri, sebelum ia mengajar. Tidak sama sekali untuk laporan kepada pihak sama sekali untuk laporan kepada pihak lain. lain. Dalam Dalam RP RP itu, itu, ia bisa melihat apa-apa ia bisa melihat apa-apa yang yang perlu disiapkannya sebelum perlu disiapkannya sebelum mengajar, dan mengingatkannya mungkin ia lupa mengajar, dan mengingatkannya mungkin ia lupa membawa gunting, kertas, atau biji-bijian membawa gunting, kertas, atau biji-bijian yang yang kurangkurang

2. 2. Fokus Fokus RP RP dalam pembelajaran CTL ada pada: rincian dalam pembelajaran CTL ada pada: rincian kegiatan tahap demi tahap (skenario pembelajarannya) dan kegiatan tahap demi tahap (skenario pembelajarannya) dan media yang media yang digunakan.digunakan.