Upload
masanun
View
224
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
-
Citation preview
DEPARTEMEN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
KKOOMMIITTEE NNAASSIIOONNAALL KKEESSEELLAAMMAATTAANN TTRRAANNSSPPOORRTTAASSII Gedung Karsa Lt.2 Departemen Perhubungan - Jl. Medan Merdeka Barat No. 8 JKT 10110 INDONESIA Phone: (021) 3517606, (021) 3811308 Ext. 1497 / Fax: (021) 3517606 e-mail [email protected]
LEMBARAN TEMUAN DATA DAN INFORMASI LAPANGAN Kecelakaan Rangkaian Kereta Bima, tanggal 03 Januari 2003,
lokasi di Wesel nomor 13A Km 313+8/9 Emplasmen Stasiun Bumiayu Antara Stasiun Kretek - Linggapura
Bersama ini disampaikan laporan awal kecelakaan rangkaian KA 73 Bima, jurusan
Surabaya-Gambir, yang terjadi pada :
Tanggal : 03 Januari 2003
Jam : 04.45 WIB
Lokasi : Km 312+8/9 Emplasmen Stasiun Bumiayu, Wesel no. 13A
Petak jalan antara Stasiun Kretek Linggapura
Lintas Kroya - Cirebon
Korban : Tidak ada
Kerugian : Rp 237.750.000,00 (duaratus tigapuluh tujuh juta tujuhratus limapuluh ribu rupiah)
Kecelakaan anjloknya KA 73 Bima tersebut terjadi karena patahnya stang wesel no. 13A
emplasmen Stasiun Bumiayu. Stang wesel telah mengalami modifikasi untuk
memperpanjang stang sehingga jarak antara mesin penggerak wesel dengan track menjadi
lebih besar. Perpanjangan stang wesel adalah untuk mencegah terjadinya benturan mesin
penggerak wesel dengan benda keras (antara lain pintu gerbong batu/ pasir yang terbuka
dan mengenai motor wesel).
Pemeriksaan Sarana dan Prasarana KERETA API Rangkaian KA beserta keadaannya akibat PLH adalah sebagai berikut :
No. Rangkai
an
Jenis gerbong dan no. seri Keadaan
Lok. CC 20337 Tidak anjlok 1 K1 95804 Tidak anjlok 2 K1 95802 Tidak anjlok 3 K1 95801 Tidak anjlok 4 K1 95810 Anjlok 2 as 5 M1 95803 Anjlok 4 as 6 K1 95806 Anjlok 4 as 7 K1 95822 Anjlok 4 as 8 K1 95823 Anjlok 4 as 9 K1 95824 Anjlok 1 boogie 10 BP 95803 Tidak anjlok
WESEL Wesel no 13A adalah wesel yang telah dimodifikasi dengan memotong dan
memperpanjang stang lidah wesel, dimaksudkan sebagai pengamanan motor wesel terhadap benturan benda keras (antara lain pintu gerbong batu/ pasir yang terbuka dan mengenai motor wesel).
Terdapat bekas patahan di stang wesel nomor 13A dan bekas las.
Temuan aspek operasional KERETA API Lintas Purwokerto Bumiayu kecepatan maksimum 70 Km/jam
Lintas Bumiayu Prupuk kecepatan maksimum 80 Km/jam Lintas Purwokerto Prupuk adalah langsung, artinya kereta api tidak harus berhenti Saat memasuki stasiun Bumiayu sinyal masuk aman, KA 73/ Bima memasuki
emplasmen spoor II/ lurus terjadi PLH, lokomotif CC 20337 bersama-sama dengan 3 (tiga) kereta masuk spoor II/ lurus, sedangkan 6 (enam) kereta anjlok dan memasuki spoor I/ belok.
Temuan aspek teknis WESEL Wesel nomor 13A stasiun Bumiayu buatan Westinghouse, Australia. Wesel nomor 13A stasiun Bumiayu mempergunakan sistem Kait (dengan
pengertian bila stang wesel putus maka lidah wesel dapat berubah posisi/ bergerak sendiri) dan dengan motor penggerak wesel tipe T. 84 M.
Temuan aspek yuridis Tidak ditemukan aturan yang berisi prosedur kerja modifikasi wesel.
Perkiraan Kerugian
Item Taksiran KerugianPrasaran Jalan + Jembatan = 57,750,000.00Rp Prasaran Sinyal + Telekomunikasi = 30,000,000.00Rp 6 (enam) kereta eksekutif = 150,000,000.00Rp
Jumlah = 237,750,000.00Rp
Rekomendasi Oleh karena itu Komite Nasional Keselamatan Transportasi, merasakan perlu untuk
mengusulkan melalui Yth. Bp Menteri Perhubungan saran-saran penanganan
pencegahan terulang kembalinya kecelakaan serupa,
a. Menghimbau Direktorat Perkeretapian/ PT KAI untuk melakukan tindakan-
tindakan segera yang dapat meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api
dan khususnya terhadap pemasangan, pemeliharaan dan modifikasi sistem
wesel;
b. Menghimbau Direktorat Perkeretapian/ PT KAI untuk melakukan
pengelasan sesuai dengan prosedur yang ada;
c. Menghimbau Direktorat Perkeretapian/ PT KAI untuk melakukan tindakan
pemeriksaan terhadap seluruh sistem wesel yang telah mengalami
perpanjangan stang wesel dengan pengelasan;
d. Menghimbau Direktorat Perkeretaapian/ PT KAI untuk mengembalikan
prosedur inspeksi terhadap lintas ke prosedur yang ada.
KNKT juga mohon agar Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, sebagai regulator dan otoriti
menentukan dan menerapkan kebijakan dan tindakan-tindakan yang diperlukan
selanjutnya. Bila kemudian saran-saran di atas ini tidak disetujui atau diterima, maka
mohon agar penjelasan tentang alasan-alasan tidak menyetujui atau menerima saran ini
dan disampaikan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi.
Demikian agar dapat diperhatikan sebagai masukan untuk keputusan kebijakan tindak
lanjut dalam rangka memperbaiki tingkat keselamatan penyelenggaraan perhubungan di
Indonesia.
Gambar 3. Pengelasan Stang Wesel No. 13 A yang patah
Lembaran Temuan Data dan Informasi Lapangan KERETA API WESEL Temuan aspek operasional KERETA API
Temuan aspek teknis WESEL
Temuan aspek yuridis Perkiraan Kerugian Rekomendasi Gambar 3. Pengelasan Stang Wesel No. 13 A yang patah