6
JURNAL MATRIX VOL. 2, NO. 1, MARET 2012 51 PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN KONSEP 3R STUDI KASUS : KECAMATAN DENPASAR SELATAN (KODYA DENPASAR) I Made Tapa Yasa dan I Made Sudiarsa JurusanTeknik Sipil, Politeknik Negeri Bali Bukit Jimbaran,P.O.Box 1064 Tuban Badung-Bali Phone :+62-361-701981,Fax : +62-361-701128 Abstrak : Pengelola an sampa h saat ini masih me ngandalkan sis tem ko nvensional y aitu kumpul-angkut-b uang sehingga masih bergantung pada tempat pembuangan sampah (TPA) sedangkan TPA yang tersedia sangat terbatas sesuai dengan umur pakai. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengurangi beban dalam penanganan sampah yaitu dengan mereduksi volume sampah baik dari sumber maupun di tempat pengolahan sampah. Konsep daur ulang sampah atau yang biasa disebut juga dengan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) merupakan salah satu solusi yang dapat dipertimbangkan, sehingga nilai ekonomis yang masih terka ndung di dalam sampah dapat dimanfaatka n. Dalam melakukan studi evaluasi pengelolaan sampah perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui volume timbulan sampah, komposisi sampah dan kondisi eksistingnya. Metode sampling menggunakan SNI 19-3964-1994 dan untuk menghitung proyeksi jumlah penduduk digunakan metode Geometrik. Pada tahun 2011, jumlah penduduk di Kecamatan Denpasar Selatan sebesar 244.957 jiwa dengan volume timbulan sampah sebesar 627,39 m3/hari dan laju timbulan sampah sebe sar 2,56 liter/orang/hari. Sumber sampah y ang dihasilkan wilayah Kecamatan Denpasar Selatan sebesar 46,33% berasal dari sampah organik dan sampah plastik sebesar 33,33% dan sampah gelas sebesar1,33 %, sampah kertas sebesar 15 %, sampah kain 1,9 %, sampah kaleng 1,04 % dan sampah karet sebesar 1,1 %.  Kata kun ci : samp ah, kebi asaan , pengelola an WASTE MANAGEMENT with the CONCEPT of 3R (case study: TOWN SOUTH of DENPASAR )  Abstract : Waste management currently still rely on conv entional system w hich transports waste get-togethers so that still rely heavily on landfi lls whereas landfills available very limi ted complies w ith the age wear. One of the efforts made to reduce the burden of handling garbage by reducing the volume of waste from both the source and the processing of waste. The concept of recycling trash or commonly referred as well to the 3R (Reduce, Reuse,  Recycle) is one of the solutions that can be considered, so that the economic value that is still contained in the trash can be utilized. In conducting the study evaluation of waste management needs to be done the research to  find out the volume of garbage, garba ge composition and conditions of eksisting. The sampling method using SNI 19-3964-1994 and to calculate the population projection used Geometric methods. In 2011, the number of residents in the Town of 244.957 South of Denpasar and the volume of garbage 627,39 m3/day and the rate of 2.46 garbage liters/person/day. Sources of waste generated subdistrict Denpasar South of 46,33% comes from organic waste and garbage of plastic and garbage glass 33,33% at 1,33% paper, rubbish, garbage by 15%, 1.9% garbage cans and trash rubber 1.04% amounting to 1.1%.  Keywords : solid wa ste, co nventiona l, mana gement I. PENDAHULUAN Berdasarkah hasil evaluasi kebersihan kota-kota di Indonesia, disimpulkan bahwa tidak seluruh sampah dibuang ke TPA. Menurut Damanhuri, 2004 [1], hal tersebut disebabkan karena pengelolaan sampah di DKI Jakarta saat ini masih mengandalkan sistem kumpul-angkut-buang. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengurangi beban dalam  penanganan sampah yaitu dengan mereduksi volume sampah baik dari sumber maupun di tempat  pengolahan sampah. Konsep daur ulang sampah atau yang biasa disebut juga dengan 3R (  Reduce, Reuse,  Recycle) merupakan salah satu solusi yang dapat dipertimbangkan, sehingga nilai ekonomis yang masih terkandung di dalam sampah dapat dimanfaatkan [1]. Pengelolaan sampah yang mengikuti konsep 3R dapat dilakukan secara terpadu atau terintegrasi. Kecamatan Denpasar Selatan

1336100839_Tapayasa

Embed Size (px)

Citation preview

  • JURNAL MATRIX VOL. 2, NO. 1, MARET 2012 51

    PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN KONSEP 3R STUDI KASUS : KECAMATAN DENPASAR SELATAN

    (KODYA DENPASAR)

    I Made Tapa Yasa dan I Made Sudiarsa JurusanTeknik Sipil, Politeknik Negeri Bali

    Bukit Jimbaran,P.O.Box 1064 Tuban Badung-Bali Phone :+62-361-701981,Fax : +62-361-701128

    Abstrak : Pengelolaan sampah saat ini masih mengandalkan sistem konvensional yaitu kumpul-angkut-buang sehingga masih bergantung pada tempat pembuangan sampah (TPA) sedangkan TPA yang tersedia sangat terbatas sesuai dengan umur pakai. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengurangi beban dalam penanganan sampah yaitu dengan mereduksi volume sampah baik dari sumber maupun di tempat pengolahan sampah. Konsep daur ulang sampah atau yang biasa disebut juga dengan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) merupakan salah satu solusi yang dapat dipertimbangkan, sehingga nilai ekonomis yang masih terkandung di dalam sampah dapat dimanfaatkan. Dalam melakukan studi evaluasi pengelolaan sampah perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui volume timbulan sampah, komposisi sampah dan kondisi eksistingnya. Metode sampling menggunakan SNI 19-3964-1994 dan untuk menghitung proyeksi jumlah penduduk digunakan metode Geometrik. Pada tahun 2011, jumlah penduduk di Kecamatan Denpasar Selatan sebesar 244.957 jiwa dengan volume timbulan sampah sebesar 627,39 m3/hari dan laju timbulan sampah sebesar 2,56 liter/orang/hari. Sumber sampah yang dihasilkan wilayah Kecamatan Denpasar Selatan sebesar 46,33% berasal dari sampah organik dan sampah plastik sebesar 33,33% dan sampah gelas sebesar1,33 %, sampah kertas sebesar 15 %, sampah kain 1,9 %, sampah kaleng 1,04 % dan sampah karet sebesar 1,1 %. Kata kunci : sampah, kebiasaan, pengelolaan

    WASTE MANAGEMENT with the CONCEPT of 3R (case study: TOWN SOUTH of DENPASAR )

    Abstract : Waste management currently still rely on conventional system which transports waste get-togethers so that still rely heavily on landfills whereas landfills available very limited complies with the age wear. One of the efforts made to reduce the burden of handling garbage by reducing the volume of waste from both the source and the processing of waste. The concept of recycling trash or commonly referred as well to the 3R (Reduce, Reuse, Recycle) is one of the solutions that can be considered, so that the economic value that is still contained in the trash can be utilized. In conducting the study evaluation of waste management needs to be done the research to find out the volume of garbage, garbage composition and conditions of eksisting. The sampling method using SNI 19-3964-1994 and to calculate the population projection used Geometric methods. In 2011, the number of residents in the Town of 244.957 South of Denpasar and the volume of garbage 627,39 m3/day and the rate of 2.46 garbage liters/person/day. Sources of waste generated subdistrict Denpasar South of 46,33% comes from organic waste and garbage of plastic and garbage glass 33,33% at 1,33% paper, rubbish, garbage by 15%, 1.9% garbage cans and trash rubber 1.04% amounting to 1.1%.

    Keywords : solid waste, conventional, management I. PENDAHULUAN Berdasarkah hasil evaluasi kebersihan kota-kota di Indonesia, disimpulkan bahwa tidak seluruh sampah dibuang ke TPA. Menurut Damanhuri, 2004 [1], hal tersebut disebabkan karena pengelolaan sampah di DKI Jakarta saat ini masih mengandalkan sistem kumpul-angkut-buang. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengurangi beban dalam penanganan sampah yaitu dengan mereduksi volume

    sampah baik dari sumber maupun di tempat pengolahan sampah. Konsep daur ulang sampah atau yang biasa disebut juga dengan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) merupakan salah satu solusi yang dapat dipertimbangkan, sehingga nilai ekonomis yang masih terkandung di dalam sampah dapat dimanfaatkan [1]. Pengelolaan sampah yang mengikuti konsep 3R dapat dilakukan secara terpadu atau terintegrasi. Kecamatan Denpasar Selatan

  • 52 JURNAL MATRIX VOL. 2, NO. 1, MARET 2012

    merupakan salah satu Kecamatan di Kodya Denpasar dan berdasarkan data Kodya Denpasar dalam Angka, 2010 , luas wilayah Kecamatan Denpasar Selatan sebesar 49,99 km

    2 yang terdiri dari 10 (sepuluh)

    kelurahan. Dengan jumlah penduduk sebesar 244.957 jiwa pada tahun 2010 serta timbulan sampah sebesar 632,5 m3 hari.

    Tujuan dari studi evaluasi ini yaitu:

    1. Mengetahui sumber sampah, komposisi, serta timbulan sampah beserta proyeksi dimasa mendatang di setiap kelurahan yang berada di Kecamatan Denpasar Selatan.

    2. Mengetahui pola teknis operasional pengelolaan sampah eksisting di Kecamatan Denpasar Selatan.

    Peta Kodya Denpasar dapat dilihat pada Gambar 1.

    Gambar 1. Kota Denpasar

    Sampah mempunyai potensi untuk didaur ulang. Proses daur ulang harus memperhatikan komposisi dan karakteristik sampah yang dominan. Proses daur ulang juga dilakukan di sumber timbulan dan TPS atau pada skala kawasan, sehingga dapat meminimalkan biaya pengangkutan ke TPA . Pengelolaan sampah terintegrasi atau terpadu dapat didefinisikan sebagai pemilihan dan penerapan teknik-teknik, teknologi, dan program-program manajemen yang sesuai untuk mencapai sasaran dan tujuan yang spesifik dari pengelolaan sampah . Menurut Tchobanoglous, 1997 , pengelolaan sampah terpadu yakni: pengurangan sampah diawal sumber (source reduction), daur ulang (recycling),

    pengolahan limbah (waste transformastion) dan landfilling. Namun, pada intinya, setiap elemen pada konsep pengelolaan sampah terpadu/terintegrasi harus berjalan dengan semestinya dan terus dikembangkan karena saling berkesinambungan serta saling melengkapi satu dengan yang lainnya. Seperti contohnya, tahap kegiatan daur ulang baru bisa berjalan ketika kegiatan pengurangan sampah diawal sumber telah berjalan. Sama halnya dengan pengolahan limbah dapat dilakukan setelah kegiatan daur ulang telah berjalan, sehingga sampah yang diolah hanyalah sampah yang tidak dapat didaur ulang .

  • I Made Tapa Yasa Dan I Made Sudiarsa : Pengelolaan Sampah Dengan Konsep 3R... 53

    II. METODOLOGI Pengumpulan data primer antara lain sampling timbulan sampah dengan menentukan jumlah sampel dan melakukan pengukuran berdasarkan SNI 19-3964-1994.

    TAHAP PERSIAPAN Studi Literatur

    PENGUMPULAN DATA :

    Data Sekunder

    PENGOLAHAN DATA :

    Perhitungan proyeksi penduduk Analisis hasil sampling sampah, proyeksi timbulan dan komposisi sampah

    REKOMENDASI HASIL PENELITIAN : Alternatif pengelolaan sampah dengan konsep 3R

    Gambar 2. Diagram pelaksanaan penelitian

    III. HASIL DAN PEMBAHASAN Proyeksi Jumlah Penduduk, Timbulan dan Komposisi Sampah Kecamatan Denpasar Selatan. Dasar-dasar yang digunakan dalam melakukan perhitungan proyeksi jumlah penduduk yakni data jumlah penduduk Kecamatan Denpasar Selatan dari tahun 2010 hingga tahun 2015. Metode yang digunakan dalam perhitungan proyeksi jumlah penduduk yakni, Metode Aritmatik dan Metode Geometrik, karena keduanya memiliki ketelitian yang tinggi. Berdasarkan hasil perhitungan proyeksi penduduk menggunakan kedua metode tersebut maka metode terpilih dengan nilai standard deviasi terkecil yaitu metode Geometrik.

    Pada Gambar 3, terlihat bahwa peningkatan penduduk setiap tahunnya di Kecamatan Denpasar Selatan yakni rata-rata sebesar 11,19% per tahun. Kenaikan jumlah penduduk di Kecamatan Denpasar Selatan setiap tahunnya akan berdampak pada timbulan sampah yang dihasilkan setiap tahunnya. Data timbulan sampah di Kecamatan Denpasar Selatan selama 5 tahun terakhir, yakni dari tahun 2010 hingga 2015 diperlukan untuk melihat kecenderungan peningkatan volume timbulan sampah yang dihasilkan penduduk di Kecamatan Denpasar Selatan.

  • 54 JURNAL MATRIX VOL. 2, NO. 1, MARET 2012

    Gambar 3 Jumlah penduduk kecamatan Denpasar Selatan tahun 2010 - 2014

    Gambar 4 Jumlah penduduk dan timbulan sampah pada kec. Denpasar Selatan tahun 2010 2015 Pada Gambar 4 menyajikan jumlah penduduk di Kecamatan Denpasar Selatan beserta timbulan sampah yang dihasilkan dari tahun 2010 hingga 2015. Berdasarkan Gambar 4, terlihat bahwa terdapat hubungan antara jumlah penduduk dengan volume timbulan sampah yang dihasilkan Jumlah penduduk yang terus meningkat menghasilkan volume timbulan sampah yang fluktuatif (naik-turun). Volume timbulan sampah yang berfluktuatif tersebut disebabkan karena di beberapa lokasi terdapat kegiatan 3R. Rata-rata penurunan volume timbulan sampah kecenderungannya sebesar 25% per 5 tahun atau 5% per tahun. Berdasarkan pada Tabel 1, proyeksi komposisi sampah di Kecamatan Denpasar Selatan di dominasi oleh sampah organik. Sementara sampah anorganik yang paling banyak dihasilkan adalah sampah kertas, plastik serta kaca/gelas. Dengan mengetahui komposisi dominan sampah yang dihasilkan maka dapat direncanakan pengolahan sampah yang paling

    tepat di Kecamatan Denpasar Selatan. Dari persentase komposisi sampah yang dihasilkan maka akan dapat diketahui kapasitas sampah sesuai dengan komposisi sampah yang akan diolah. Selain itu, dapat diketahui pula jumlah serta jenis peralatan yang dibutuhkan untuk mengolah sampah di TPS skala kawasan. Sumber Sampah. Menurut data dari Kantor Lingkungan Hidup Kota Denpasar, dijelaskan bahwa karakteristik sampah yang dihasilkan dibedakan atas sampah organic ( dedaunan,kertas) dan sampah anorganik ( plastic, besi dan sebagainya). Umumnya sampah organic di Bali adalah sekitar 75% dan selebihnya sampah anorganik sekitar 25 %. Perbedaan karakteristik sampah ini akan mempengaruhi strategi dan cara pengolahan sampah sehingga sampah-sampah yang dihasilkan benar-benar dapat menjadi sumberdaya yang akan memberikan nilai tambah dan peningkatan penghasilan bagi masyarakat.

    0100000

    200000300000

    400000500000

    2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

    Jumlah penduduk kec.Denpasar Selatan tahun 2010-2015

    Y-

    2014; 374415

    2014; 958,960

    200000

    400000

    600000

    2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

    Axi

    s Ti

    tle

    Axis Title

    Jumlah penduduk dan timbulan sampah 2010-2015

    Y-Values

  • I Made Tapa Yasa Dan I Made Sudiarsa : Pengelolaan Sampah Dengan Konsep 3R... 55

    Tabel 1. Proyeksi komposisi sampah kecamatan Denpasar Selatan

    No Tahun Penduduk Timbulan m3/hr Vol. Sampah

    (Jiwa) Domestik Nondomestik (m3)

    1 2010 244.957 318,23 201,12 519,35 2 2011 272.368 376,43 250,95 627,39 3 2012 302.846 465,39 310,26 775,65 4 2013 336.734 517,47 344,98 862,45 5 2014 374.415 575,37 383,58 958,96 6 2015 416.312 639,76 426,51 1066,26

    Gambar 5. Persentase timbulan sampah menurut sumbernya berdasarkan komposisi sampah pemukiman Timbulan Sampah. Volume timbulan sampah di Kecamatan Denpasar Selatan berdasarkan hasil perhitungan dan penelitian di lapangan, menghasilkan sebanyak 627,39 m

    3/hari

    dengan laju timbulan sampah sebesar 2,56 l/jiwa/hari . Komposisi Sampah. Rata-rata komposisi fisik sampah dari masing-masing komposisi sampah pemukiman berdasarkan hasil penelitian di lapangan seperti yang terdapat pada gambar 5. Komposisi fisik sampah di Kecamatan Denpasar Selatan didominasi oleh sampah organik yaitu sebesar 46,33%. sedangkan sampah plastik sebesar 33,33% dan sampah gelas sebesar 1,3% dan sampah kertas sebesar 15% dan sampah kain sebesar 1,9% dan sampah kaleng 1,04 % ,sampah karet 1,1 %. Hasil Kuesioner. Kuesioner yang dibagikan kepada responden sebanyak 62 buah dan menunjukkan respon yang baik apabila akan dilakukan kegiatan pemilahan sampah mulai dari sumbernya (95% responden warga rumah permanen, semi permanen ). Secara umum, respon sangat positif terutama

    mengenai pengelolaan sampah dengan menerapkan konsep 3R. Hasil perhitungan pengisian kuesioner, sebanyak 44.28% responden telah melakukan pemilahan antara sampah organik dengan anorganik, yang terdiri dari 26.32% responden warga rumah permanen dan 80.90% responden warga rumah semi permanen. Sementara itu, sebanyak 95% responden dari warga untuk tiap jenis rumah bersedia melakukan pemilahan sampah mulai dari sumbernya. Selain itu, sebanyak 46.35% responden warga rumah permanen, 43.46% responden warga rumah semi permanen dan 95% responden warga rumah sementara, menyatakan bahwa pengelolaan sampah yang disarankan apabila TPA sudah tidak dapat menampung sampah lagi, yakni dengan pengelolaan sampah berdasarkan konsep 3R.

    46%

    34%

    1%15%

    2%

    1%1%

    komposisi sampah pemukiman (%)

    sampah organik plastik gelas

    kertas kain kaleng

    karet

  • 56 JURNAL MATRIX VOL. 2, NO. 1, MARET 2012

    4. Simpulan dan Saran 1. Timbulan sampah di Kecamatan Denpasar

    Selatan pada tahun 2011 adalah sebesar 627,39 m

    3/hari dengan laju timbulan sebesar 2,56

    L/jiwa/hari. 2. Komposisi sampah yang dihasilkan pada

    Kecamatan Denpasar Selatan didominasi oleh sampah organik yaitu sebesar 46,33%. sedangkan sampah plastik sebesar 33,33% dan sampah gelas sebesar 1,3% dan sampah kertas sebesar 15% dan sampah kain sebesar 1,9%, kaleng 1,04 % dan sampah karet sebesar 1,1 %.

    3. Peran serta masyarakat Kecamatan Denpasar Selatan dalam pengelolaan sampah dapat dikatakan cukup baik, hal tersebut ditandai dengan terdapatnya beberapa komunitas yang dengan inisiatif melakukan pengelolaan sampah berkonsep 3R di lingkungan rumah warga.

    4. Hasil penyebaran kuesioner, menyatakan bahwa sebesar 44,28% warga telah melakukan pemilahan di rumahnya dan 95% warga menyatakan bersedia melakukan pemilahan sampah di rumahnya.

    5. Perencanaan pengelolaan sampah terpadu/ terintegrasi dengan konsep 3R perlu dilakukan.

    Daftar Pustaka Arie S, 2008, Aspek Inovasi Dalam Implementasi 3 R Sampah : Kajian Dalam Perspektif Intitusional BPS, Kota Denpasar dalam Angka, 2010. Damanhuri, E., Pengelolan Sampah. ITB: Bandung, Djatmiko, dkk, 2000. Pendayagunaan Industrial Waste Management. PT. Citra Aditya Bakti, Bandung Klara Tiwon et all, 2003, Pengelolaan sampah

    terpadu sebagai salah satu upaya mengatasi proplem sampah diperkotaan.

    Tchobanoglous, G & R, Eliansen., Solid Waste Engineering Principle and Management Issu. McGraw-Hill Kogokuska LTD. Tokyo, 1997. Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang

    Pengelolaan Sampah Vesilind, Solid Waste Engineering, McGraw-Hill.

    Singapore, 2004.