17bca80154c92ed4ce52807e4320e58c

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/21/2019 17bca80154c92ed4ce52807e4320e58c

    1/10

    1

    HUBUNGAN ANTARA VOLUME TOTAL GINJAL BERDASARKAN

    ULTRASONOGRAFI DAN LAJU FILTRASI GLOMERULUS

    PADA PENDERITA PENYAKIT GINJAL KRONIK

    THE CORRELATION BETWEEN TOTAL KIDNEY VOLUME BASED ON

    ULTRASONOGRAPHY AND GLOMERULAR FILTRATION RATE

    IN CHRONIC KIDNEY DISEASE PATIENTS

    Nuraeni1, Nurlaily Idris1, Muhammad Ilyas1,Frans Liyadi1,

    Hasyim Kasim2, R. Satriono3,4

    1Bagian Ilmu Radiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin Makassar

    2Bagian Ilmu Penyakit Dalam Sub Ginjal Hipertensi Fakultas Kedokteran, Universitas

    Hasanuddin Makassar3Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin Makassar

    4

    Bagian Ilmu Gizi Klinik Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin Makassar

    Alamat Korespondesi :

    Nuraeni

    Fakultas Kedokteran Universitas HasanuddinMakassar, 90467

    HP : 081240061377

    Email : [email protected]

  • 7/21/2019 17bca80154c92ed4ce52807e4320e58c

    2/10

    2

    ABSTRAK

    Penyakit ginjal kronik (PGK) adalah suatu proses patofisiologi dengan etiologi yang beragam, mengakibatkan

    penurunan fungsi ginjal yang progresif dan pada umumnya berakhir dengan gagal ginjal. Penelitian ini bertujuan

    untuk mengetahui hubungan antara volume total ginjal yang ditentukan dengan ultrasonografi dan fungsi ginjalyang ditentukan dengan laju filtrasi glomerulus pada penderita penyakit ginjal kronik dibandingkan kelompokkontrol.Penelitian ini bersifat cross sectional yang dilakukan di bagian Radiologi RSUP. dr. WahidinSudirohusodo Makassar yang dilakukan pada bulan November 2012sampai Januari 2013. Sampel yang diambil

    sebanyak 36 orang, berumur 20 sampai 60 tahun. Volume ginjal diukur dengan pengukuran tiga aksis ortogonalginjal dan dimasukkan kedalam formula elipsoid (Dinkels formulae)dan dinyatakan dalam satuan sentimeterkubik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara volume total ginjal berdasarkanUSG dan LFG berdasarkan kreatinin serum pada penderita PGK dengan nilai p=0,005 (p

  • 7/21/2019 17bca80154c92ed4ce52807e4320e58c

    3/10

    3

    PENDAHULUAN

    Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan permasalahan kesehatan masyarakat dunia

    yang sering dihubungkan dengan risiko penyakit jantung dan kematian. Berbagai sumber

    menyebutkan bahwa gagal ginjal terminal telah terjadi di seluruh dunia dengan biaya

    pengobatan yang amat mahal (Arora, 2010). Berdasarkan data dari Third National Health and

    Nutrition Examination Survey(NHANES III), diperkirakan 6,2 juta orang (3% total populasi

    Amerika Serikat) dengan usia di atas 12 tahun memiliki nilai serum kreatinin di atas 1,5 mg/dl

    dan 8 juta orang memiliki laju filtrasi glomerulus (LFG)

  • 7/21/2019 17bca80154c92ed4ce52807e4320e58c

    4/10

    4

    ada tanda kerusakan ginjal, diagnosis penyakit ginjal kronik ditegakkan jika nilai laju filtrasi

    glomerulus kurang dari 60 ml/menit/1,73m (Bexter, 2005).

    Pada pasien dengan penyakit ginjal kronik, klasifikasi stadium ditentukan oleh nilai

    laju filtrasi glomerulus, yaitu stadium yang lebih tinggi menunjukkan nilai laju filtrasi

    glomerulus yang lebih rendah. Klasifikasi tersebut membagi penyakit ginjal kronik dalam

    lima stadium. Stadium 1 adalah kerusakan ginjal dengan fungsi ginjal yang masih normal,

    stadium 2 kerusakan ginjal dengan penurunan fungsi ginjal yang ringan, stadium 3 kerusakan

    ginjal dengan penurunan yang sedang fungsi ginjal, stadium 4 kerusakan ginjal dengan

    penurunan berat fungsi ginjal, dan stadium 5 adalah gagal ginjal (Bexter, 2005).

    Pemeriksaan ultrasonografi (USG) sebagai salah satu modalitas pemeriksan radiologi

    merupakan metode yang bermanfaat untuk mengevalusi ginjal pada pasien PGK. Secara

    umum telah diterima bahwa panjang ginjal berkorelasi dengan fungsi ginjal pada pasien PGK,

    sehingga ukuran panjang bipolar ginjal hampir selalu dilaporkan pada pemeriksan USG ginjal.

    Namun, panjang ginjal tidak akurat sebagai prediktor pada penyakit ginjal. Volume ginjal

    dibandingkan panjang ginjal telah ditekankan oleh beberapa peneliti sebagai prediktor ukuran

    ginjal. Emamian et almenyebut bahwa volume ginjal adalah pengukuran yang paling pasti

    dari ukuran ginjal, sementara Jones et al mengatakan bahwa volume ginjal lebih sensitif

    dalam mendeteksi abnormalitas pada ginjal dibandingkan pengukuran linier. Volume ginjal

    lebih disukai karena berkorelasi dengan luas permukaan tubuh (BSA) sementara panjang

    ginjal berkorelasi dengan tinggi badan. Selain itu panjang ginjal menurun sesuai usia

    sebagaimana ginjal menjadi lebih tebal dan lebar sedangkan volume ginjal stabil dengan

    relatif sedikit perubahan (Emamian, 2003, Kim, 2012, Sanusi, 2009).

    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara

    volume total ginjal yang ditentukan dengan ultrasonografi dan fungsi ginjal yang ditentukan

    dengan laju filtrasi glomerulus pada penderita PGK dibandingkan kelompok kontrol?

    METODE PENELITIAN

    Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan metode cross sectional

    yang dilakukan di Bagian Radiologi RSUP. dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar mulai

    Oktober 2012 sampai Januari 2013. Didapatkan 36 sampel penderita PGK yang memenuhi

    kriteria inklusi dan 36 sampel kelompok kontrol. Sampel penelitian diperoleh dengan cara

    consecutive sampling. Kriteria inklusi untuk penelitian ini adalah pasien dengan klinis PGK

    dengan etiologi glomerulonefritis, pielonefritis, hipertensi, nefropati toksik, gangguan

    jaringan ikat dan penyakit sistemik lainnya yang dikirim klinisi untuk menjalani pemeriksaan

  • 7/21/2019 17bca80154c92ed4ce52807e4320e58c

    5/10

    5

    USG dan bersedia ikut dalam penelitian (informed consent). Pasien PGK dengan keadaan

    umum pasien tidak memungkinkan untuk kooperatif selama menjalani prosedur pemeriksaan

    USG (tidak dapat menahan napas/tidak dapat diposisikan), pasien dengan meteorismus, pasien

    PGK dengan etiologi nefropati obstruktif, pasien PGK dengan etiologi diabetes mellitus, dan

    pasien PGK dengan etiologi penyakit ginjal polikistik akan dieksklusi dari penelitian ini.

    Pada sampel penelitian dilakukan pemeriksaan USG ginjal posisi supine dalam

    keadaan buli-buli kosong dan jika diperlukan dilakukan scanning posisi lateral dekubitus

    kanan dan kiri maupun prone sampai didapatkan visualisasi paling optimal dari polus ginjal,

    dimana tidak terganggu oleh bayangan udara usus maupun struktur lainnya, kemudian

    dilakukanscanninglongitudinal dan transversal pada kedua ginjal untuk menentukan volume

    total ginjal dengan mengukur tiga aksis ortogonal ginjal dan dimasukkan kedalam formula

    elipsoid (Dinkels formulae) dan dinyatakan dalam satuan sentimeter kubik. Fungsi ginjal

    dinilai dengan menghitung LFG berdasarkan kreatinin serum. Data yang diperoleh dianalisis

    dengan analisis univariat, uji Spearman, uji Pearson, dan uji komparatif variabel numerik 2

    kelompok berpasangan sesuai dengan tujuan dan skala ukur dengan tingkat kemaknaan

    p

  • 7/21/2019 17bca80154c92ed4ce52807e4320e58c

    6/10

    6

    Hubungan antara volume total ginjal dengan stadium PGK bermakna berdasarkan uji

    statistik, Spearman, dengan nilai p = 0,037. Nilai korelasi Spearman sebesar -0,348

    menunjukkan arah korelasi negatif dengan kekuatan korelasi lemah (Tabel 4).

    Tabel 5 menunjukkan uji statistik dengan uji komparatif variabel numerik 2 kelompok

    berpasangan didapatkan perbedaan bermakna antara volume total ginjal pada penderita

    penyakit ginjal kronik dan kelompok kontrol. Nilai IK adalah -101,07 sampai dengan -57,26.

    PEMBAHASAN

    Penelitian ini menemukan metode yang lebih sederhana dalam menentukan kapasitas

    fungsional ginjal pada penderita PGK. Kami berusaha meneliti manfaat USG dengan

    menentukan volume ginjal sebagai pengukuran fungsi ginjal (LFG). Penyakit ginjal kronik

    merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas khususnya stadium lanjut. Peranan

    diagnosis dini penyakit ginjal kronis termasuk pemeriksaan radiologi merupakan upaya yang

    harus ditingkatkan untuk mengurangi populasi gagal ginjal terminal (Arora et al, 2012).

    Telah dilakukan penelitian pada pasien dengan klinis penyakit ginjal kronik yang

    menjalani pemeriksaan USG ginjal pada bulan Oktober 2012 sampai Januari 2013. Jumlah

    sampel penelitian yang didapatkan 36 sampel penderita PGK dan 36 orang subjek kontrol.

    Sampel penelitian kami kendalikan dalam rentang umur 20-60 tahun dengan latar

    belakang penyakit ginjal kronik ditemukan pada semua umur. Namun sampel penelitian ini

    dibatasi sampai umur 60 tahun karena umur merupakan prediktor utama penyakit ini dimana

    proses menua (aging process) menjadi penyebab perubahan struktural dan fungsional pada

    ginjal, dimana massa ginjal menurun secara progresif. Kondisi glomerulosklerosis memicu

    penurunan berat ginjal, penelitian histologik mencatat terjadi penurunan jumlah glomerulus

    sekitar 30-50% pada umur 70 tahun (CDC, 2007).

    Pada penelitian kami, didapatkan bahwa pasien PGK lebih banyak ditemukan pada

    laki-laki (63,87%) dibandingkan dengan perempuan (36,03%). Temuan data di atas sesuai

    dengan data USRDS tahun 2004 yang menunjukkan angka kejadian PGK lebih tinggi pada

    laki-laki yaitu sebesar 409 per juta penduduk dibanding perempuan sebesar 276 per juta

    penduduk (CDC, 2007). Pada kelompok umur, didapatkan kejadian PGK terbanyak pada

    kelompok umur 51-60 tahun (66,66%), hal ini sesuai dengan hasil penelitian Egberongbe et

    al. Dalam penelitiannya Egberongbe et almendapatkan insiden PGK rata-rata pada usia 60,6

    tahun (Egberongbe et al, 2009).

    Berdasarkan hasil analisis statistik, didapatkan korelasi bermakna positif sedang antaravolume total ginjal dan LFG pada penderita PGK. Ini mendukung hasil penelitian Femurewa

  • 7/21/2019 17bca80154c92ed4ce52807e4320e58c

    7/10

    7

    et alyang mendapatkan korelasi positif lemah antara volume ginjal dan LFG. Femurewa et al

    menyimpulkan bahwa volume ginjal yang ditentukan dengan USG berkorelasi dengan LFG

    dan oleh karena itu dapat digunakan sebagai prediktor pada penderita PGK, terutama pada

    daerah dengan sarana terbatas (Sanusi et al, 2009, Cheong et al, 2010). Pada pasien PGK,

    volume ginjal menurun secara progresif sesuai penurunan fungsi ginjal (Kasper et al, 2005).

    Pada penelitian ini didapatkan pula korelasi negatif lemah antara volume total ginjal dan

    stadium PGK. Ini sesuai dengan penelitian Kim et al yang menemukan bahwa rata-rata

    volume total ginjal secara bermakna lebih besar pada stadium 0 dan 1 dibandingkan stadium

    lainnya (Kim et al, 2010). Penelitian ini tidak menemukan korelasi antara umur dengan LFG

    pada penderita PGK, namun pada kelompok kontrol kontrol didapatkan korelasi negatif lemah

    yang menunjukkan semakin bertambah usia fungsi ginjal semakin menurun. Hasil ini sesuai

    dengan penelitian Egberongbe et al yang mengatakan volume ginjal menurun sesuai usia

    (Egberongbe et al, 2009). Jumlah nefron pada ginjal normal 400.000-1.000.000 nefron per

    ginjal berkurang sesuai peningkatan usia (Nyengard et al, 2002).

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Pada penderita PGK, terdapat korelasi bermakna antara volume total ginjal

    berdasarkan USG dan LFG berdasarkan kreatinin serum dan terdapat korelasi bermakna

    antara volume total ginjal dan stadium PGK. Terdapat perbedaan bermakna antara volume

    total ginjal pada penderita PGK dan kelompok kontrol. Volume total ginjal yang ditentukan

    berdasarkan USG dapat digunakan sebagai prediktor fungsi ginjal pada penderita penyakit

    ginjal kronik namun dibutuhkan jumlah sampel yang lebih besar untuk menilai hubungan

    antara volume total ginjal dan fungsi ginjal.

    DAFTAR PUSTAKA

    Arora, P., Batuman, V. Mar 28 ( 2012). Chronic Kidney Disease.Medscape, 1-6.

    Bexter, G.M. (2005). Ultrasound of the Urogenital System. Thieme Stuttgart: New York.

    15-7.

    Cheong, C.M., Chrysochou, C., Shurrab, A.E. (2010). Effects of Renal Volume and Single-

    Kidney Glomerular Filtration Rate on Renal Function Outcome in Atherosclerotic

    Renal Artery Stenosis.Nephrol Dial Transplant. 25: 1133-40.

    Centers for Disease Control and Prevention. (2007). Prevalence of Chronic Kidney Disease

    and Association Factors-United States, 1999-2004. 56(08): 161-165.

  • 7/21/2019 17bca80154c92ed4ce52807e4320e58c

    8/10

    8

    Egberongbe, A.A., Adetiloye, V.A., Adeyinka A.O, Afolabi O.T, Akintomade A.O, Ayoola

    O.O. (2010). Evaluation of Renal Volume by Ultrasonography in Patients with

    Essential Hypertension in Ile-Ife, South Western Nigeria.Libyan J Med. 5: 4848.

    Emamian, S.A., Nielsen, M.B., Pedersen, J.F., et al. (2003). Kidney Dimensions at

    Sonography: Correlation with Age, Sex and Habitus in 665 Adult Volunteers. AJR.

    160: 86-96.

    Goldman, .L, Ausiello, D. (2004). Cecil Textbook of Medicine. 22nd edition. Volume 1.

    Saunders: Philadelphia.. 708-16.

    Hansen, J.T., Koeppen, B.M. (2005). Netter Atlas of Human Physiology

    Kasper, D.L., Fauci, A.S., Longo, D.L. (ed). (2005). Harrisons Principles of Internal

    Medicine. 16thedition. Volume II. Mc Graw-Hill: New Yoyk.: 1653-5.

    Kim, H.C., Yang, D.M., and Lee, S.H. (2010). Relation between Total Renal Volume and

    Renal Function: Usefullness of 3D Sonographic Measurement with A Matrix Array

    Transducer.AJR. 194: 186-192.

    Nyengard JR, Bendsten TF. (2002). Glomerular Number and Size in Relation to Age, Kidney

    Weight and Body Surface in Normal Man.Anat. Rec. 232: 194-201

    Sanusi, A.A., Arogundade, F.A., Famurewa, O.C., Akintomade A.O., Soyinka F.P., Ojo O.E.

    et al. (2009). Relationship of Ultrasonographycally Determined Kidney Volume withMeasured GFR, Calculated Clearance and Other Parameter in Chronic Kidney Disease

    (CKD).Nephrol Dial Transplant. 24: 1690-4.

    Wilson, L.M. 2006.Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi 7. Volume 2.

    EGC: Jakarta. 912-63.

  • 7/21/2019 17bca80154c92ed4ce52807e4320e58c

    9/10

    9

    Lampiran

    Daftar Tabel

    Tabel 1 Karakteristik sampel penelitian berdasarkan umur dan jenis kelamin

    KarakteristikPenderita PGK(n=36) Kelompok kontrol(n=36)

    Jenis kelamin Jenis kelamin

    L(%) P(%) L(%) P(%)

    Umur

    (tahun)

    30 - 40

    41 - 50

    51 - 60

    2(5,56%) 1(2,78%) 2(5,56%) 1(2,78%)

    5(13,89%) 4(11,11%) 5(13,89%) 4(11,11%)

    16(44,44%) 8(22,22%) 16(44,44%) 8(22,22%)

    Jumlah 23 (63,87%) 13(36,03%) 23 (63,87%) 13(36,03%)Keterangan: n=jumlah sampel; L=laki-laki; P=perempuan

    Tabel 2 Korelasi antara volume total ginjal dengan LFG pada penderita penyakit ginjal

    kronik

    LFG

    p R

    Volume total ginjal (cm3

    ) 0.005 0.463

    Uji korelasi SpearmanKeterangan: cm3=sentimeter kubik; p = kemaknaan (

  • 7/21/2019 17bca80154c92ed4ce52807e4320e58c

    10/10

    10

    Tabel 4 Korelasi antara volume total ginjal dengan stadium PGK

    Stadium PGK

    p r

    Volume total ginjal (cm3) 0,037 -0,348

    Uji korelasi SpearmanKeterangan: p = kemaknaan (