26
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN 2.1. Tugas, Fungsidan Struktur Organisasi Sesuai dengan amanat dalam Perda Nomor 3 Tahun 2008 Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Kulon Progo mempunyai fungsi penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah dan tugas pembantuan di bidang pertanian dan kehutanan, sedangkan tugasnya sebagai berikut: a. menyelenggarakan kegiatan di bidang tanaman pangan; b. menyelenggarakan kegiatan di bidang hortikultura; c. menyelenggarakan kegiatan di bidang kehutanan; d. menyelenggarakan kegiatan di bidang perkebunan; e. melaksanakan kegiatan ketatausahaan; Sesuai dengan amanat Peraturan Bupati Nomor 69 Tahun 2008 tentang tugas dan fungsi eselon III, yaitu : Sekretariat, Bidang Tanaman Pangan, Bidang Hortikultura, Bidang Kehutanan dan Bidang Perkebunan pada Dinas Pertanian dan Kehutanan adalah sebagai berikut : 1. Sekretariat, mempunyai fungsi pelaksanaan urusan umum dan Kepegawaian, perencanaan dan keuangan. a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Mempunyai tugas melaksanakan urusan rumah tangga,perlengkapan, perbekalan , ketatausahaan, kearsipan dan kepustakaan serta urusan kepegawaian. b. Sub Bagian Perencanaan Mempunyai tugas melaksanakan penyusunan perencanaan, pengembangan dan pelaporan c. Sub Bagian Keuangan Mempunyai tugas melaksanakan penyusunan perencanaan, pengembangan dan pelaporan 2. Bidang Tanaman Pangan, mempunyai fungsi penyelenggaraan bimbingan teknis, serealia, kacang-kacangan dan umbi-umbian.

2. BAB IIBAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN 2.1. Tugas, Fungsidan Struktur Organisasi Sesuai dengan amanat dalam Perda Nomor 3 Tahun 2008 Dinas Pertanian dan

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 2. BAB IIBAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN 2.1. Tugas, Fungsidan Struktur Organisasi Sesuai dengan amanat dalam Perda Nomor 3 Tahun 2008 Dinas Pertanian dan

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN

2.1. Tugas, Fungsidan Struktur Organisasi

Sesuai dengan amanat dalam Perda Nomor 3 Tahun 2008 Dinas Pertanian dan

Kehutanan Kabupaten Kulon Progo mempunyai fungsi penyelenggaraan urusan

pemerintahan daerah dan tugas pembantuan di bidang pertanian dan kehutanan,

sedangkan tugasnya sebagai berikut:

a. menyelenggarakan kegiatan di bidang tanaman pangan;

b. menyelenggarakan kegiatan di bidang hortikultura;

c. menyelenggarakan kegiatan di bidang kehutanan;

d. menyelenggarakan kegiatan di bidang perkebunan;

e. melaksanakan kegiatan ketatausahaan;

Sesuai dengan amanat Peraturan Bupati Nomor 69 Tahun 2008 tentang tugas

dan fungsi eselon III, yaitu : Sekretariat, Bidang Tanaman Pangan, Bidang Hortikultura,

Bidang Kehutanan dan Bidang Perkebunan pada Dinas Pertanian dan Kehutanan

adalah sebagai berikut :

1. Sekretariat, mempunyai fungsi pelaksanaan urusan umum dan

Kepegawaian, perencanaan dan keuangan.

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Mempunyai tugas melaksanakan urusan rumah tangga,perlengkapan,

perbekalan , ketatausahaan, kearsipan dan kepustakaan serta urusan

kepegawaian.

b. Sub Bagian Perencanaan

Mempunyai tugas melaksanakan penyusunan perencanaan,

pengembangan dan pelaporan

c. Sub Bagian Keuangan

Mempunyai tugas melaksanakan penyusunan perencanaan,

pengembangan dan pelaporan

2. Bidang Tanaman Pangan, mempunyai fungsi penyelenggaraan bimbingan

teknis, serealia, kacang-kacangan dan umbi-umbian.

Page 2: 2. BAB IIBAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN 2.1. Tugas, Fungsidan Struktur Organisasi Sesuai dengan amanat dalam Perda Nomor 3 Tahun 2008 Dinas Pertanian dan

a. Seksi Serealia

Mempunyai tugas menyelenggarakan penyusunan kebijakan teknis

serta menyelenggarakan bimbingan teknis serealia.

b. Seksi Kacang-kacangan dan Umbi-umbian

Mempunyai tugas menyelenggarakan penyusunan kebijakan teknis

serta menyelenggarakan bimbingan teknis kacang kacangandan

umbi-umbian.

3. Bidang Hortikultura, mempunyai fungsi penyelenggaraan bimbingan teknis

sayuran dan tanaman obat, buah-buahan dan tanaman hias.

a. Seksi Sayuran dan Tanaman Obat

Mempunyai tugas menyelenggarakan penyusunan kebijakan teknis

serta menyelenggarakan bimbingan teknis sayuran dan tanaman

obat.

b. Seksi Buah-buahan dan Tanaman Hias

Mempunyai tugas menyelenggarakan penyusunan kebijakan teknis

serta menyelenggarakan bimbingan teknis buah buahan dan tanaman

hias.

4. Bidang Kehutanan, mempunyai fungsi penyelenggaraan konservasi dan

rehabilitasi, perhutanan sosial dan aneka usaha.

a. Seksi Konservasi dan Rehabilitasi

Mempunyai tugas menyelenggarakan penyusunan kebijakan teknis

serta menyelenggarakan bimbingan teknis konservasi dan rehabilitasi

bidang kehutanan.

b. Seksi Perhutanan Sosial dan Aneka Usaha

Mempunyai tugas menyelenggarakan penyusunan kebijakan teknis

serta menyelenggarakan bimbingan teknis di bidang perhutanan

sosial dan aneka usaha kehutanan.

5. Bidang Perkebunan, mempunyai fungsi penyelenggaraan produksi dan

perlindungan, kelembagaan dan bina usaha.

a. Seksi Produksi dan Perlindungan

Page 3: 2. BAB IIBAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN 2.1. Tugas, Fungsidan Struktur Organisasi Sesuai dengan amanat dalam Perda Nomor 3 Tahun 2008 Dinas Pertanian dan

Mempunyai tugas menyelenggarakan, menyusun kebijakan teknis

serta menyelenggarakan bimbingan teknis di bidang produksi

perkebunan.

b. Seksi Kelembagaan dan Bina Usaha

Mempunyai tugas menyelenggarakan penyusunan kebijakan teknis

serta menyelenggarakan bimbingan teknis di bidang bina usaha

perkebunan

Kedudukan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) lingkup Dinas Pertanian dan

Kehutanan diatur dalam Perda Nomor 5 Tahun 2008 tentang pembentukan, organisasi

dan tata kerja unit pelaksana teknis dinas daerah di lingkungan pemerintah Kabupaten

Kulon Progo yang terdiri dari UPTD Perbibitan Tanaman Pangan dan Hortikultura dan

UPTD Perbibitan Kehutanan Perkebunan. UPTD Perbibitan Tanaman Pangan dan

Hortikultura mempunyai fungsi penyelenggaraan perbibitan tanaman pangan dan

hortikultura sedangkan tugasnya adalah:

1. menyelenggarakan usaha perbibitan tanaman pangan dan hortikultura;

2. memasarkann dan mengembangkan usaha perbibitan tanaman pangan dan

hortikultura;

3. membina pengembangan produksi dan distribusi di bidang benih dan bibit

tanaman pangan dan hortikultura; dan

4. melaksanakan kegiatan ketatausahaan.

UPTD Perbibitan Kehutanan Perkebunan mempunyai fungsi penyelenggaraan

perbibitan kehutanan perkebunan sedangkan tugasnya adalah:

1. menyelenggarakan usaha perbibitan kehutanan dan perkebunan;

2. melaksanakan pemasaran dan pengembangan usaha perbibitan kehutanan dan

perkebunan;

3. membina pengembangan produksi dan distribusi di bidang benih dan bibit

tanaman kehutanan dan perkebunan; dan

4. melaksanakan kegiatan ketatausahaan.

Page 4: 2. BAB IIBAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN 2.1. Tugas, Fungsidan Struktur Organisasi Sesuai dengan amanat dalam Perda Nomor 3 Tahun 2008 Dinas Pertanian dan

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 3 Tahun 2008

tentang Pembentukan, organisasi dan tata kerja dinas daerah, Dinas Pertanian dan

Kehutanan memiliki susunan organisasi sebagai berikut:

a. Kepala Dinas

b. Sekretariat terdiri dari:

1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

2) Sub Bagian Perencanaan

3) Sub Bagian Keuangan

c. Bidang Tanaman Pangan terdiri dari:

1) Seksi Serealia

2) Seksi Kacang-kacangan dan Umbi-umbian

d. Bidang Hortikultura terdiri dari :

1) Seksi Sayuran dan Tanaman Obat

2) Seksi Buah-buahan dan Tanaman Hias

e. Bidang Kehutanan terdiri dari :

1) Seksi Konservasi dan Rehabilitasi

2) Seksi Perhutanan Sosial dan Aneka Usaha

f. Bidang Perkebunan terdiri dari :

1) Seksi Produksi dan Perlindungan

2) Seksi Kelembagaan dan Bina Usaha

g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (diatur lebih lanjut dalam Perda No. 5 Tahun

2008

1) UPTD Perbibitan Tanaman Pangan dan Hortikultura

2) UPTD Perbibitan Kehutanan dan Perkebunan

h. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok jabatan fungsional yang berada di Dinas Pertanian dan

Kehutanan :

1. Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) yang diatur

dalam Peraturan Bupati Nomor 54 Tahun 2006

Page 5: 2. BAB IIBAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN 2.1. Tugas, Fungsidan Struktur Organisasi Sesuai dengan amanat dalam Perda Nomor 3 Tahun 2008 Dinas Pertanian dan

2. Analis Pasar Hasil Pertanian (APHP) yang diatur dalam Peraturan

Bupati Nomor 23 Tahun 2014 tanggal 30 Mei 2014 tentang Perubahan

Perbub Nomor 42 Tahun 2012 tentang Kualifikasi JFT pada Pemerintah

Daerah.

Bagan struktur organisasi Dinas Pertanian dan Kehutanan disajikan pada

Gambar 2.1.

Page 6: 2. BAB IIBAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN 2.1. Tugas, Fungsidan Struktur Organisasi Sesuai dengan amanat dalam Perda Nomor 3 Tahun 2008 Dinas Pertanian dan

Gambar 2.1.Bagan struktur organisasi Dinas Pertanian dan Kehutanan

BIDANG TANAMAN

PANGAN

BIDANG HORTIKULTURA BIDANG KEHUTANAN

SEKRETARIAT

SUB BAGIAN UMUM DAN

KEPEGAWAIAN

SUB BAGIAN

PERENCANAANi.) SUB BAGIAN KEUANGAN

SEKSI SEREALIA

SEKSI KACANG-KACANGAN DAN UMBI-

UMBIAN

SEKSI KONSERVASI DAN

REHABILITASI

SEKSI PERHUTANAN SOSIAL DAN ANEKA

USAHA

BIDANG PERKEBUNAN

SEKSI SAYURAN DAN

TANAMAN OBAT

SEKSI BUAH-BUAHAN

DAN TANAMAN HIAS

SEKSI PRODUKSI DAN

PERLINDUNGAN

SEKSI KELEMBAGAAN DAN BINA USAHA

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

UPDT PERBIBITAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

UPTD PERBIBITAN KEHUTANAN PERKEBUNAN

KEPALA DINAS

Page 7: 2. BAB IIBAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN 2.1. Tugas, Fungsidan Struktur Organisasi Sesuai dengan amanat dalam Perda Nomor 3 Tahun 2008 Dinas Pertanian dan

2.2. Sumber Daya

2.2.1. Sumber Daya SKPD

2.2.1.1. Sumber Daya Manusia

Sumberdaya yang dimiliki Dinas Pertanian dan Kehutanan dalam memberikan

pelayanan antara lain sumber daya manusia dan sarana dan prasarana. Sumberdaya

manusia Dinas Pertanian dan Kehutanan berupa pegawai dengan jumlah pegawai pada

Tahun 2013 sebanyak 89 orang.Dilihat dari susunan kepegawaian, terdiri dari 1 orang

pejabat eselon II, 5 orang pejabat eselon III, 13 orang pejabat eselon IV, 7 orang

pejabat fungsional tertentu dan 63 orang jabatan fungsional umum.Perincian

selengkapnya disajikan pada Tabel 2.1 .

Tabel 2.1. Data Keadaan Pegawai Dinas Pertanian dan Kehutanan

KabupatenKulon Progo Tahun 2013

No. Klasifikasi Pegawai Jumlah

1 2 3

1. Berdasarkan Golongan

- Golongan IV 8 orang

- Golongan III 62 orang

- Golongan II 17 orang

- Golongan I 2 orang

2. Berdasarkan jenjang pendidikan (pendidikan

terakhir)

- S-2 Manajemen Agribisnis 3 orang

- S-2 Ekonomi Pembangunan 1 orang

- S-1 Pertanian 29 orang

- S-1 Biologi 3 orang

- S-1 Statistik 1 orang

- S-1 Administrasi Negara 2 orang

- S-1 Ekonomi (Manajemen) 1 orang

- D-3 Penyuluhan Pertanian/Peternakan 2 orang

- D-3 Pertanian 7 orang

- SMA 11 orang

- SMEA 4 orang

- SPP/SPMA 7 orang

Page 8: 2. BAB IIBAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN 2.1. Tugas, Fungsidan Struktur Organisasi Sesuai dengan amanat dalam Perda Nomor 3 Tahun 2008 Dinas Pertanian dan

- SPP Nak/SNAKMA 1 orang

- STM Pertanian 1 orang

- STM 7 orang

- SPbMA 5 orang

- SKMA 1 orang

- SMP 2 orang

- SD 1 orang

3. Berdasarkan Jenis Kelamin

- Laki-laki 62 orang

- Perempuan 27 orang

4. Tenaga Honorer

a). Dengan SK Kepala Dinas (penjaga malam) 1 orang

Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan (2013).

Kondisi kepegawaian pada Dinas Pertanian dan Kehutanan di akhir Tahun 2013

berdasarkan Peraturan Bupati No 107 Tahun 2008 tentang Kualifikasi Jabatan

Struktural dan Jabatan Fungsional Umum pada Pemerintah Daerah dan Peraturan

Bupati Nomor 54 Tahun 2006 tentang Jabatan Fungsional Tertentu pada Perangkat

Daerah disajikan padatabel 2.2 .

Tabel 2. 2. Kondisi Kepegawaian Dinas Pertanian dan Kehutanan

Kabupaten Kulon Progo Tahun 2013

No. Jabatan Jumlah

Sesuai Perbup Kondisi saat ini 1. Eselon II b 1 orang 1 orang 2. Eselon III a 1 orang 1 orang 3. Eselon III b 4 orang 4 orang 4. Eselon IV a 13 orang 13 orang 5. Fungsional POPT 7 orang 7 orang 6. Fungsional APHP 3 orang - 7. Fungsional Umum 97 orang 63 orang Jumlah 126 89

Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan (2014).

2.2.1.2. Asset

Kondisi asset Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Kulon Progo Tahun

2011-2013 disajikan pada Tabel 2.3 sedangkanAsset bangunan gedung dan tanah Dinas

Pertanian disajikan pada tabel 2.4

Page 9: 2. BAB IIBAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN 2.1. Tugas, Fungsidan Struktur Organisasi Sesuai dengan amanat dalam Perda Nomor 3 Tahun 2008 Dinas Pertanian dan

Tabel 2.3. Kondisi Asset Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011-2013

No Jenis Asset Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013

Jumlah (Unit)

Kondisi Baik

% Jumlah (Unit)

Kondisi Baik

% Jumlah (Unit)

Kondisi Baik

%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Kendaraan Roda Empat 4 4 100 4 4 100 4 4 100

2 Kendaraan Roda Dua 55 55 100 63 63 100 69 69 100

3 Komputer/Laptop 22 22 100 35 35 100 43 43 100

4 Aalat-alat bengkel dan alat ukur 58 58 100 12 12 100 5 5 100

5 Alat-alat pertanian/peternakan 162 162 100 351 351 100 118 118 100

6 Alat –alat kantor dan rumah tangga 577 577 100 617 617 100 257 257 100

7 Alat-alat studio dan komunikasi 42 42 100 46 46 100 46 46 100

8 Alat-alat laboratorium - - 11 11 100 5 5 100 Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan, 2013

Page 10: 2. BAB IIBAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN 2.1. Tugas, Fungsidan Struktur Organisasi Sesuai dengan amanat dalam Perda Nomor 3 Tahun 2008 Dinas Pertanian dan

Tabel 2.4 Asset Bangunan Gedung dan Tanah Dinas Pertanian dan KehutananKabupaten

Kulon Progo Tahun 2013

No. Jenis Luas

Tanah (m2)

Luas Bangunan

(m2) Keterangan

1. Bangunan Gedung Dinas

(Sekretariat, Bidang TP,

Bidang Hortikultura)

2.856 758,54 Status Tanah

Pembelian Tahun

1974

2. Lantai jemur 629 - Status tanah

pembelian tahun

1974

3. Bangunan Gedung

Bidang Kehutanan,

Bidang Perkebunan

1.500 532,25 Status tanah

pembelian tahun

1998

4. UPTD Perbibitan Tan

Pangan dan Hortikultura

1.990 1.529,79 Status tanah

pembelian tahun

2005

Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan , 2013

2.2.2.Sumber Daya Lainnya

2.2.2.1.Kondisi Sumber Daya Alam

Secara administratif Kabupaten Kulon Progo terdiri dari 12 kecamatan, 87 desa

dan 1 kelurahan. Luas wilayah Kabupaten Kulon Progo 58.627 ha dengan perincian

penggunaan lahan pada tahun 2013 sebagai berikut:

a. Lahan sawah : 10.297 ha

b. Lahan bukan sawah : 35.027 ha

c. Lahan bukan pertanian : 13.303 ha

Lahan sawah yang ada di Kabupaten Kulon Progo selama kurun waktu 10 tahun

terakhir (2004 s/d 2013) cenderung menurun. Penurunan luas lahan sawah dari tahun

ke tahun disebabkan oleh adanya alih fungsi lahan sawah ke sektor lain seperti untuk

perumahan, jalan dan sebagainya. Kondisi lahan sawah di Kabupaten Kulon Progo

Tahun 2004 sampai dengan 2013 disajikan pada gambar 2.2.

Page 11: 2. BAB IIBAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN 2.1. Tugas, Fungsidan Struktur Organisasi Sesuai dengan amanat dalam Perda Nomor 3 Tahun 2008 Dinas Pertanian dan

Gambar 2.2 Luas Lahan Sawah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2004-2013

Sesuai dengan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 390 Tahun

2007tentang PenetapanStatus Daerah Irigasi Yang Pengelolaannya Menjadi

wewenang dan Tanggung Jawab Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah

Kabupaten/Kota, Daerah Irigasi yang berada di Kabupaten Kulon Progo terbagi dalam

3 daerah irigasi yaitu DI Kalibawang (Kewenangan Pusat), DI Sapon (Kewenangan

Propinsi) dan DI Kecil (Kewenangan Kabupaten) Pembagian daerah irigasi

selengkapnya disajikan pada tabel 2.5.

Tabel 2.5. Pembagian Daerah Irigasi menurut Kewenangan

di KabupatenKulon Progo Tahun 2013

No Nama Daerah Irigasi Luas

Daerah Wilayah Kecamatan

Irigasi (Ha)

I D I Kalibawang ( Kewenangan Pusat ) 1.1 Intake Kalibawang 2.594 Kalibawang, Samigaluh,

Girimulyo,Nanggulan, Sentolo

1.2 Bendung Papah 983 Sentolo,Pengasih,Lendah

1.3 Bendung Clereng 150 Pengasih,Nanggulan

1.4 Bendung Jelog 80 Sentolo

1.5 Bendung Krengseng 80 Nanggulan

1.6 Bendung Monggang 30 Sentolo

1.7 Bendung Nabin 26 Pengasih

1.8 Bendung Brangkal 22 Nanggulan

1.9 Bendung Tawang 10 Nanggulan,Pengasih

1.10 Bendung Degung 8 Sentolo

10.86710.833 10.833

10.397

10.280 10.280 10.304 10.304 10.29910.297

9.900

10.000

10.100

10.200

10.300

10.400

10.500

10.600

10.700

10.800

10.900

11.000

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Lua

s La

ha

n S

aw

ah

(H

a)

Luas Lahan Sawah Kabupaten Kulon Progo Th 2004-2013

Page 12: 2. BAB IIBAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN 2.1. Tugas, Fungsidan Struktur Organisasi Sesuai dengan amanat dalam Perda Nomor 3 Tahun 2008 Dinas Pertanian dan

1.11 Bendung Gedangan 8 Sentolo

1.12 Bendung Kali Salak 8 Sentolo

1.13 Bendung Sadang 6 Nanggulan

1.14 Bendung Gayam 5 Nanggulan

1.15 Bendung Pengasih 2.035 Pengasih,Kokap,Wates, Temon,Panjatan

1.16 Bendung Kamal 80 Pengasih

1.17 Bendung Pekik Jamal 827 Wates,Panjatan

1.18 Bugel (Lahan Pantai) 80 Panjatan

1.19 Garongan (lahan Pantai) 60 Panjatan

1.20 Pleret (Lahan Pantai) 60 Panjatan

JUMLAH I 7.152

II. D I Sapon ( Kewenangan Propinsi )

2.1 D I Sapon 1.900 Lendah,Galur,Panjatan

JUMLAH II 1.900

III. D I Kecil ( Kewenangan Kabupaten )

3.1 D I Balong 7 Samigaluh

3.2 D I Banaran 3 Girimulyo

3.3 D I Banjaran 17 Pengasih

3.4 D I Belik 2 4 Samigaluh

3.5 D I Bogor 15 Pengasih

3.6 D I Borongaren 8 Kalibawang

3.7 D I Brangkalan 21 Kalibawang 3.8 D I Cikli 36 Girimulyo

3.9 D I Clangkring 4 Samigaluh

3.10 D I Clumprit 5 Samigaluh 3.11 D I DAS Nganten 30 Samigaluh 3.12 D I Dukuh 8 Samigaluh

3.13 D I Dung Dekem 8 Samigaluh 3.14 D I Mudal 26 Samigaluh

3.15 D I Gegunung 7 Pengasih

3.16 D I Germalang 11 Samigaluh

3.17 D I Grembul 6 Kalibawang

3.18 D I Jambiaji 30 Samigaluh

3.19 D I Jati 6 Samigaluh

3.20 D I Jetis 8 Samigaluh

3.21 D I Jurug 59 Lendah

3.22 D I Kanjangan 37 Kokap

3.23 D I Karang 12 Samigaluh

3.24 D I Kayangan 198 Girimulyo

3.25 D I Kebon Harjo 24 Samigaluh

3.26 D I Kedung Banteng 5 Samigaluh

3.27 D I Kedung Bisu 5 Samigaluh

3.28 D I Kedung Kobong 5 Samigaluh

3.29 D I Kedung Mejing 4 Samigaluh

3.30 D I Kembang Malang 4 Samigaluh

3.31 D I Klampok 3 Pengasih

3.32 D I Kluwihan 8 Samigaluh

3.33 D I Mejing 6 Samigaluh

Page 13: 2. BAB IIBAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN 2.1. Tugas, Fungsidan Struktur Organisasi Sesuai dengan amanat dalam Perda Nomor 3 Tahun 2008 Dinas Pertanian dan

3.34 D I Melar 30 Samigaluh

3.35 D I Ngobaran 30 Samigaluh

3.36 D I Niten 125 Girimulyo

3.37 D I Nyemani 15 Samigaluh

3.38 D I Pandan 7 Samigaluh

3.39 D I Penggung 32 Girimulyo

3.40 D I Pengkol 34 Samigaluh

3.41 D I Pereng 7 Samigaluh

3.42 D I Plelen 74 Pengasih

3.43 D I Promasan 5 Kalibawang

3.44 D I Sarigono 30 Samigaluh

3.45 D I Sarimulyo 4 Samigaluh

3.46 D I Ngancar 9 Pengasih

3.47 D I Sepranti 6 Samigaluh

3.48 D I Singo Goweng 25 Girimulyo

3.49 D I Soko 8 Samigaluh

3.50 D I Sumitro 98 Girimulyo 3.51 D I Tulangan 15 Samigaluh 3.52 D I Wadas 20 Nanggulan

JUMLAH III 1.204 JUMLAH ( I+ II + III ) 10.256

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kulon Progo Tahun 2013

Sumber irigasi lain berasal dari Waduk Sermo dan dari sumur-sumur ladang

yang dibangun di lahan pantai. Waduk Sermo di Kecamatan Kokap mempunyai luas

genangan 157 ha, dengan sumber air berasal dari Kali Dungpapak beserta anak-anak

cabangnya, Kali Menguri dan anak-anak cabangnya, Kali Pantaran, Kali Kembang, Kali

Papon dan sungai-sungai kecil lain yang bermuara ke Kali Ngrancah. Kali Ngrancah

yang mempunyai 6 anak-cabang beserta ranting-rantingnya dalam keadaan normal

menghasilkan sekitar 15% dari seluruh aliran Kali Serang. Daerah peresapan untuk Kali

Ngrancah adalah 22 km2 sedangkan Kali Serang lebih kurang 270 km2. Besarnya aliran

Kali Ngrancah secara rata-rata pertahun adalah 1,39 m3/detik. Air dari Waduk Sermo ini

mampu berfungsi sebagai suplisi irigasi untuk mengairi sawah seluas kurang lebih

1.500 ha yang berada di Kecamatan Temon, Wates dan Pengasih.

Dari potensi lahan di Kabupaten Kulon Progo, yang perlu mendapat perhatian

adalah masih dijumpainya lahan kritis dengan luasan tersebar di 12

Kecamatan.Penurunan luas lahan kritis setiap tahun merupakan dampak keberhasilan

rehabilitasi hutan dan lahan baik melalui metode vegetatif (penanaman) dan sipil teknis

(pembuatan bangunan konservasi tanah dan air). Data luas hutan rakyat Tahun 2009 -

Page 14: 2. BAB IIBAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN 2.1. Tugas, Fungsidan Struktur Organisasi Sesuai dengan amanat dalam Perda Nomor 3 Tahun 2008 Dinas Pertanian dan

2013 selengkapnya disajikan pada tabel 2.6 sedangkan sebaran lahan kritis Tahun

2009-2013 disajikan pada tabel 2.7.

Tabel. 2.6 Luas Hutan Rakyat Kabupaten Kulon Progo Tahun 2009– 2013

No Kecamatan Luas Hutan Rakyat (Ha)

2009 2010 2011 2012 2013

1 Temon 794,25 799,75 804,25 807,15 810,5

2 Wates 184,00 184,00 186,9 189,3 190

3 Panjatan 651,00 659,50 669,5 681,4 688,4

4 Galur 291,63 301,75 310 313,75 317,5

5 Lendah 572,67 582,35 590 594,4 594,4

6 Sentolo 947,55 972,55 997,55 1010 1.013,00

7 Pengasih 1.389,50 1.489,50 1589,5 1.618,5 1.688,50

8 Kokap 4.247,31 4.347,31 4447,31 4.515,31 4.742,10

9 Nanggulan 435,00 460,00 470 475 477

10 Girimulyo 3.095,50 3.195,00 3245 3.287 3.407,00

11 Samigaluh 3.675,00 3.770,00 3870 3.980 4.090,00

12 Kalibawang 1.855,37 1.970,26 2020,26 2.075,5 2.159,29

Jumlah 18.138,78 18.731,97 19.200,27 19.547,31 20.177,69

Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan, 2013

Tabel. 2.7 Luas Lahan Kritis Kabupaten Kulon Progo Tahun 2009– 2013

No Kecamatan Luas Lahan Kritis (Ha)

2009 2010 2011 2012 2013

1 Temon 822,90 807,25 791,5 775,75 756,56

2 Wates 331,31 325,00 319 312 296,87

3 Panjatan 702,09 690,00 680 672 663,5

4 Galur 774,56 764,56 749,56 737,15 727,45

5 Lendah 200,28 190,68 180,65 176,75 170,75

6 Sentolo 536,27 516,85 490,63 479,3 471,67

7 Pengasih 340,34 310,15 280,3 272,95 267,72

8 Kokap 252,11 235,00 220 213 197,12

9 Nanggulan 154,88 144,85 134,8 127,5 118,5

10 Girimulyo 578,36 542,10 515,3 499,3 484,96

11 Samigaluh 659,83 608,00 552,43 507,45 478

12 Kalibawang 742,14 713,14 691,14 675,2 623,9

Jumlah 6.095,07 5.847,58 5.605,31 5.448,35 5.257,00

Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan, 2013

Page 15: 2. BAB IIBAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN 2.1. Tugas, Fungsidan Struktur Organisasi Sesuai dengan amanat dalam Perda Nomor 3 Tahun 2008 Dinas Pertanian dan

2.2.2.2. Kondisi Sumber Daya Manusia

Keberadaan kelompok tani sebagai wadah berkumpulnya petani menjadi hal

yang sangat penting, mengingat konsep pemberdayaan petani yang dilakukan oleh

Dinas Pertanian dan Kehutanan adalah pemberdayaan kelompok tani. Dengan

semakin banyaknya jumlah petani yang mau bergabung dalam kelompok tani akan

mempermudah dinas dan stakeholder terkait untuk memberdayakan petani.

Jumlah petani dan buruh tani di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2013 sebanyak

142.086 orang, dan yang tergabung dalam kelompok tani sebanyak 78.271 orang.

Jumlah kelompok tani pada tahun 2013 sebanyak 1.702 kelompok. Jumlah petani dan

keanggotaan dalam kelompok tani Tahun 2009-2013 disajikan dalam tabel 2.8

sedangkan perkembangan jumlah dan kelas Kelompok Tani disajikan dalam tabel 2.9.

Tabel 2.8 Jumlah Petani dan Keanggotaan dalam Kelompok Tani Kabupaten

Kulon Progo Tahun 2009-2013

No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013

1. Jumlah

petani/buruh tani

140.729 135.669 137.521 137.359 142.086

2. Jumlah

keanggotaan

kelompok tani

70.998 72.431 74.181 75.813 78.271

3. Rasio (%) 50,45 53,38 53,94 55,19 56,55

Sumber : Kantor Ketahanan Pangan Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan, 2013

Tabel 2.9 Perkembangan Jumlah dan Kelas Kelompok Tani Kabupaten Kulon

Progo Tahun 2009-2013

No Tahun Kelas Kelompok

Pemula Lanjut Madya Utama Jumlah

1 2009 468 337 561 79 1.445

2 2010 349 456 646 87 1.538

3 2011 392 473 662 87 1.614

4 2012 377 551 655 71 1.654

5 2013 348 517 742 95 1.702

Sumber : Kantor Ketahanan Pangan Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan, 2013

Page 16: 2. BAB IIBAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN 2.1. Tugas, Fungsidan Struktur Organisasi Sesuai dengan amanat dalam Perda Nomor 3 Tahun 2008 Dinas Pertanian dan

Di samping kelembagaan kelompok tani, terdapat juga lembaga petani yang lain

yaitu Gapoktan sejumlah 88, Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) sebanyak 36,

Koperasi Tani sebanyak 12 Kelompok, Kelompok Penangkar Benih sebanyak 14, Regu

Pengendali Hama sebanyak 36, Asosiasi Tebu Rakyat, Asosiasi Kopi, Asosiasi Kakao,

Asosiasi Cengkeh, Asosiasi Kelapa, Asosiasi Teh, Asosiasi Empon-empon, Asosiasi

Jagung, Asosiasi Tanaman Hias, 13 Kelompok Gabungan P3A dan 228 organisasi

P3A, 12 Kelompok KTNA tingkat Kecamatan dan 1 Kelompok KTNA tingkat Kabupaten

sertaHKTI sebanyak 1 lembaga.

2.2.2.3. Kondisi Sarana Prasarana Pertanian

Kondisi Sarana berupa alat dan mesin pertanian di Kabupaten Kulon Progo

Tahun 2011- 2013disajikan dalamTabel 2.10. sedangkan kondisi prasarana berupa

jalan pertanian dan jaringan irigasi disajikan dalam tabel 2.11.

Tabel 2.10. Alat dan Mesin Pertanian Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011-2013

No. Jenis Alsintan Jumlah Kondisi Baik

2011 2012 2013

1 Traktor Roda Dua 536 580 608

2 Transplanter 1 1 3

3 Hand Sprayer dan Power Sprayer 3.698 4.366 4.325

4 Emposan tikus 159 233 225

5 Pembersih Gulma 418 387 371

6 Pompa Air 3.046 3.491 3.485

7 Sabit bergerigi 3.167 2.539 2.399

8 Pemotong Padi Type Gunting (Reaper) 1 13 13

9 Perontok Padi (Thresher) 3.109 3.304 3.250

10 Pemipil Jagung (Cornsheller) 97 102 92

11 Perontok Kedelai 2 2 2

12 Pembersih Gabah (winower) 1 1 2

13 Pengering Tipe Datar (Flat Bed Dryer) 3 4 5

14 Pengering Type Vertikal (Continuous Dryer) 3 3 1

15 Penggilingan Padi Kecil (Small Rice Mill) 132 152 149

Page 17: 2. BAB IIBAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN 2.1. Tugas, Fungsidan Struktur Organisasi Sesuai dengan amanat dalam Perda Nomor 3 Tahun 2008 Dinas Pertanian dan

16 Penggilingan Padi Menengah (Medium Rice Mill) 89 89 86

17 Penggilingan Padi Besar (Large Rice Mill) 65 67 67

18 Penyimpanan Hasil Tanaman Pangan (Silo) 16 16 16

19 Alat Pembuat Pupuk Organik 21 50 52

Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Kulon Progo, 2013

Tabel 2.11. Kondisi Jalan Pertanian dan Jaringan Irigasi Kabupaten Kulon Progo tahun 2011-2013

No Jenis Prasarana 2011 2012 2013

1 Jalan Pertanian (meter) 46.170 62.502 80.253,68

2 Jaringan Irigasi (meter) 55.825 65.706 75.093

2.3. Kinerja Pelayanan SKPD

Kinerja pelayanan Dinas Pertanian dan Kehutanan adalah dalam urusan

pertanian dan kehutanan yang selengkapnya disajikan dalam tabel 2.12. sedangkan

anggaran dan realisasi pendanaan Dinas Pertanian dan Kehutanan untuk urusan

pertanian dan urusan kehutanan Tahun 2012-2014 disajikan pada tabel 2.13 dan 2.14.

Program dan Kegiatan dalam Urusan Pertanian dilaksanakan dengan tujuan

untuk mewujudkan target-target capaian indikator kinerja yang telah dituangkan dalam

RPJMD Kabupaten Kulon Progo 2011-2016 terutama perwujudan misi ke 3, yaitu

mewujudkan kemandirian ekonomi daerah yang berbasis pada pertanian dalam arti

luas, industri dan pariwisata yang berdaya saing dan berkelanjutan bertumpu pada

pemberdayaan masyarakat.

Tabel 2.12 menunjukkan bahwa Indikator Kinerja Kunci (IKK) untuk urusan

pertanian yaitu Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar

mengalami penurunan pada tahun 2013 dibanding tahun 2012.Penurunan produktivitas

padi pada tahun 2013 disebabkan adanya kelangkaan bahan bakar solar untuk traktor

pada musim tanam Sub Round 1.Hal tersebut menyebabkan mundurnya pengolahan

tanah sehingga bibit padi yang ditanam sudah tua dan akibatnya anakan produktif yang

dihasilkan sedikit.Kondisi yang demikian menyebabkan produktivitas padi relatif

menurun. Disamping hal tersebut adanya serangan Organisme Pengganggu

Page 18: 2. BAB IIBAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN 2.1. Tugas, Fungsidan Struktur Organisasi Sesuai dengan amanat dalam Perda Nomor 3 Tahun 2008 Dinas Pertanian dan

Tanaman terutama hama wereng dan hama tikus di Sub Round 3 menyebabkan

penurunan produktivitas padi.

Indikator Kinerja Kunci Kontribusi Sektor Pertanian terhadap PDRB juga

mengalami penurunan pada Tahun 2013. Hal tersebut disebabkan adanya penurunan

produksi komoditas pertanian yang mempunyai kontribusi cukup besar terhadap PDRB

yaitu untuk komoditas padi palawija, komoditas sayuran dan buah semusim serta

komoditas perkebunan.

Indikator Kinerja Kunci urusan Kehutanan yaitu Rehabilitasi Hutan dan Lahan

Kritis mengalami peningkatan. Hal tersebut merupakan indikasi keberhasilan upaya

rehabilitasi hutan dan lahan, terutamayang dilaksanakan melalui metode penanaman

(vegetatif) . Untuk Indikator Kinerja Kunci Kerusakan Kawasan Hutan pada Tahun 2013

cukup berhasil yaitu dengan tidak adanya kerusakan kawasan hutan.

Terkait dengan Millenium Development Goals (MDG’s), Dinas Pertanian dan

Kehutanan berkontribusi terhadap pencapaian tujuan ke-7 yaitu Memastikan

Kelestarian Lingkungan Hidup dengan 2 indikator yaitu:1)Rasio luas kawasan tertutup

pepohonan berdasarkan hasil pemotretan citra satelit dan survey foto udara terhadap

luas daratan dan 2).Rasio luas kawasan lindung untuk menjaga kelestarian

keanekaragaman hayati terhadap total luas kawasan hutan. Dari 2 indikator ini terjadi

peningkatan capaian pada Tahun 2013 dibanding tahun 2012.

Tabel 2.12 menunjukkan bahwa pada tahun 2012 dan tahun 2013sembilan

indikator kinerja RPJMD untuk urusan pertanian dapat mencapai target sedangkan 3

(tiga) indikator kinerja tidak dapat mencapai target. Pada tahun 2012, indikator kinerja

yang dapat mencapai target adalah produksi padi dan palawija, produksi sayuran dan

buah-buahan semusim, produksi buah dan sayuran tahunan, produksi tanaman obat,

alsin budidaya, alsin pasca panen/pengolahan, kemitraan usaha, peningkatan jalan

pertanian/perkebunan dan peningkatan jaringan irigasi. Tiga indikator kinerja yang tidak

dapat memenuhi target adalah produksi perkebunan, penyusunan SOP/GAP dan

Peningkatan Bangunan Konservasi Air. Pada tahun 2013, indikator kinerja yang dapat

mencapai target adalah produksi buah dan sayuran semusim, produksi buah dan

sayuran tahunan, produksi tanaman obat, peningkatan jumlah alat mesin pertanian

Page 19: 2. BAB IIBAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN 2.1. Tugas, Fungsidan Struktur Organisasi Sesuai dengan amanat dalam Perda Nomor 3 Tahun 2008 Dinas Pertanian dan

(alsin budidaya dan alsin pasca panen/pengolahan), terjalinnya kemitraan usaha

pertanian/perkebunan, penyusunan SOP/GAP, peningkatan jalan

pertanian/perkebunan, peningkatan jaringan irigasi dan peningkatan bangunan

konservasi air. Adapun indikator kinerja yang tidak dapat mencapai target adalah

produktivitas padi, produksi padi dan palawija serta produksi perkebunan .

Pada Tahun 2013, indikator kinerja yang mengalami peningkatan capaian dari

Tahun 2012 adalah sejumlah 7 (tujuh) indikator sedangkan5 (lima) indikator kinerja

mengalami penurunan .

Produksi padi dan palawija pada Tahun 2013 mencapai 198.769,00 ton. Dalam

hal ini terjadi penurunan produksi sebesar 9,86% dibanding produksi pada tahun 2012

yaitu 220.505,00 ton. Apabila dibandingkan dengan target RPJMD sebesar 210.269

ton, indikator ini tidak dapat memenuhi target yaitu dengan capaian 94,53%. Penurunan

produksi padi dan palawija serta tidak tercapainya target selain disebabkan oleh

adanya penurunan produktivitas juga disebabkan oleh penurunan luas panen sebesar

4,48% yaitu 32.287 Ha pada tahun 2012 menjadi 30.839 Ha pada tahun 2013.

Produksi buah-buahan dan sayuran tahunan pada tahun 2013 mencapai

65.203,70 ton. Dalam hal ini terjadi peningkatan sebesar 3,48 % dari tahun 2012

dengan produksi sebesar 63.012,70 ton. Luas panen untuk kelompok komoditas ini

meningkat sebesar 3,38%.

Peningkatan produksi disebabkan oleh peningkatan luas panen dan juga

peningkatan produktivitas. Dalam hal ini peningkatan produktivitas sangat dipengaruhi

oleh adanya peningkatan penerapan teknologi maupun peningkatan kualitas dan

kuantitas sarana produksi. Apabila dibandingkan dengan terget RPJMD, capaian untuk

indikator produksi buah-buahan dan sayuran tahunan dapat mencapai terget yaitu

sebesar 102,21%.

Produksi sayuran dan buah-buahan semusim pada tahun 2013 mencapai

49.839,50 ton. Dalam hal ini terjadi penurunan sebesar 3,17 % dari produksi tahun

2012 yang mencapai 51.470,70 ton . Luas panen kelompok komoditas ini meningkat

sebesar 4,44%. Penurunan produksi untuk beberapa komoditas utama (cabe,

semangka, melon) disebabkan oleh penurunan produktivitas. Apabila dibandingkan

Page 20: 2. BAB IIBAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN 2.1. Tugas, Fungsidan Struktur Organisasi Sesuai dengan amanat dalam Perda Nomor 3 Tahun 2008 Dinas Pertanian dan

dengan terget RPJMD, indikator produksi sayuran dan buah-buahan semusim dapat

mencapai terget dengan capaian sebesar 105,07%.

Produksi tanaman obat pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 7,00

% yaitu sebesar 15.035,54 ton dibandingkan tahun 2012 dengan produksi 14.051,29

ton, sedangkan luas panennya meningkat sebesar 6,62%. Hal ini menunjukkan bahwa

secara umum komoditas tersebut mengalami kenaikan produktvitas dikarenakan

peningkatan produksi lebih besar dibandingkan peningkatan luas panennya.

Produksi tanaman perkebunan mengalamai penurunan sebesar 2,18 % yaitu

66.873,48 ton pada tahun 2012 menjadi 65.417,12 ton pada tahun 2013. Untuk luas

panen juga mengalami penurunan sebesar 0,49%. Penurunan produksi selain

disebabkan oleh penurunan luas panen juga disebabkan oleh penurunan produktivitas

pada beberapa komoditas utama yaitu kopi, cengkeh dan tebu. Apabila dibandingkan

dengan target RPJMD, indikator produksi tanaman perkebunan tidak dapat memenuhi

target. Capaian untuk indikator ini sebesar 89,12%.

Jumlah penambahan alat dan mesin pertanian budidaya turun sebesar 33,33%

yaitu sejumlah 126 unit pada tahun 2013 sedangkan pada tahun 2012 mencapai 189

unit. Apabila dibandingkan dengan target RPJMD, indikator ini dapat memenuhi target

dengan capaian sebesar 157,50%. Jenis alat mesin pertanian untuk budidaya antara

lain Traktor roda-2, Traktor roda-4, pompa air, dan handsprayer.

Jumlah alat dan mesin pertanian pasca panen/pengolahan mengalami

peningkatan yaitu sebesar 1,32%. Pada tahun 2013 penambahan alat dan mesin

pertanian pasca panen/pengolahan mencapai 459 unit sedangkan pada tahun 2012

sejumlah 453 unit. Apabila dibandingkan dengan target RPJMD, indikator ini dapat

memenuhi target dengan capaian sebesar 459,00%.Jenis alat mesin pertanian untuk

pasca panen/pengolahan antara lain : RMU, Treser bermotor, peralatan pembuat gula

semut, alsin pasca panen dan pengolahan biofarmaka.

Indikator kinerja terjalinnya kemitraan usaha pertanian/perkebunan pada tahun

2013 dapat terealisasi 2 paket yaitu kemitraan dengan Bank Indonesia dalam rangka

pengembangan komoditas cabai dan kemitraan dengan PT Pertamina dalam rangka

pengembangan komoditas durian. Dibandingkan dengan realisasi tahun 2012 ada

Page 21: 2. BAB IIBAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN 2.1. Tugas, Fungsidan Struktur Organisasi Sesuai dengan amanat dalam Perda Nomor 3 Tahun 2008 Dinas Pertanian dan

peningkatan sebesar 100% sedangkan dilihat dari capaian terhadap target untuk

indikator ini mencapai 200%.

Indikator kinerja penyusunan SOP/GAP pada tahun 2013 dapat terealisasi

sejumlah 4 SOP untuk komoditas rambutan, bawang merah, kelapa dan padi.

Dibandingkan dengan realisasi tahun 2012 ada peningkatan yang cukup signifikan

di mana pada tahun 2012 tidak ada realisasi penyusunan SOP/GAP. Capaian

terhadap target untuk indikator ini mencapai 100%.

Indikator kinerja peningkatan jalan pertanian/perkebunan dapat memenuhi

target RPJMD dengan capaian sebesar 164,37%. Apabila dibandingkan dengan

realisasi tahun 2012, peningkatan jalan pertanian/perkebunan mengalami kenaikan

sebesar 8,69% . Peningkatan jalan pertanian/perkebunan pada tahun 2013 mencapai

17.751,68 meter sedangkan pada tahun 2012 mencapai 16.332 meter .

Indikator kinerja peningkatan jaringan irigasi dapat memenuhi target RPJMD

dengan capaian sebesar 193,42%. Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2012,

peningkatan jaringan irigasi mengalami kenaikan sebesar 17,45%. Peningkatan

jaringan irigasi pada tahun 2013 mencapai 11.605,00 meter sedangkan pada tahun

2012 mencapai 9.881,00 meter.

Indikator kinerja peningkatan bangunan konservasi air dapat memenuhi target

RPJMD dengan capaian sebesar 114,81%. Apabila dibandingkan dengan realisasi

tahun 2012, peningkatan bangunan konservasi air mengalami kenaikan sebesar

181,82%. Peningkatan bangunan konservasi air pada tahun 2013 mencapai 31 unit

sedangkan pada tahun 2012 mencapai 11 unit. Jenis bangunan konservasi air yang

dibangun pada tahun 2013 meliputi Jaringan Irigasi Tanah Dangkal dan Pompa,

Embung Kawasan Hortikultura danWaduk Mini.

Program dan kegiatan dalam Urusan Kehutanan dilaksanakan dengan tujuan

untuk mewujudkan target-terget capaian indikator kinerja yang telah dituangkan dalam

RPJMD Kabupaten Kulon Progo 2011-2016 terutama perwujudan misi ke 5, yaitu

mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan secara optimal dan

berkelanjutan.Adapun sasarannya adalah menurunnya kerusakan sumber daya lahan.

Page 22: 2. BAB IIBAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN 2.1. Tugas, Fungsidan Struktur Organisasi Sesuai dengan amanat dalam Perda Nomor 3 Tahun 2008 Dinas Pertanian dan

Pada Tahun 2012, enam indikator kinerja RPJMD Urusan Kehutanan dapat

mencapai target sedangkan empat indikator kinerja tidak dapat mencapai target.

Indikator kinerja yang dapat mencapai target adalah Luas hutan rakyat, populasi

tanaman kayu, Luas lahan kritis, jumlah pelaku usaha kehutanan (kayu dan bukan

kayu), produksi kayu olahan primer dan jumlah desa yang tertib melakukan

penatausahaan hasil hutan kayu. Indikator kinerja yang tidak mencapai target adalah

bangunan konservasi tanah dan air, produksi kayu bulat, produksi hasil hutan bukan

kayu madu dan bambu. Pada Tahun 2013 ,tujuh indikator kinerja dapat mencapai

target sedangkan 3 (tiga) indikator kinerja tidak dapat mencapai target. Indikator kinerja

yang dapat mencapai target adalah luas hutan rakyat, populasi tanaman kayu,

bangunan konservasi tanah dan air, luas lahan kritis, jumlah pelaku usaha kehutanan

(kayu dan bukan kayu), produksi kayu olahan primer dan jumlah desa yang tertib

melakukan penatausahaan hasil hutan kayu. Adapun indikator kinerja yang tidak

mencapai target adalah, produksi kayu bulat dan produksi hasil hutan bukan kayu

(madu) dan hasil hutan bukan kayu (bambu). Apabila dibandingkan dengan pencapaian

target pada Tahun 2012, ada 7 (tujuh) indikator kinerja yang mengalami kenaikan

sedangkan 2 (dua) indikator kinerja mengalami penurunan yaitu produksi kayu bulat

dan produksi kayu olahan primer.

Luas hutan rakyat Tahun 2013 dibandingkan Tahun 2012 mengalami

peningkatan sebesar 3,22%, yaitu dari 19.547,31 Ha menjadi 20.177,69 Ha. Apabila

dibandingkan dengan target RPJMD, capaian untuk luas hutan rakyat adalah 101,50%.

Populasi tanaman kayu mengalami peningkatan sebesar 3,10% yaitu dari

13.485.213 batang pada tahun 2012 menjadi 13.902.822 batang pada tahun 2013.

Dilihat dari target RPJMD, untuk populasi tanaman kayu juga dapat memenuhi target

dengan capaian 101,34%. Peningkatan populasi tanaman kayu diikuti dengan

peningkatan luas hutan rakyat akan tetapi sebagian besar kegiatan penanaman pohon

yang dilakukan bersifat pengkayaan (penambahan populasi per luasan lahan).Upaya

rehabilitasi hutan dan lahan dalam urusan kehutanan selain dilaksanakan melalui

metode penanaman (vegetatif), juga dilaksanakan melalui metode sipil teknis yaitu

melalui pembuatan bangunan konservasi tanah dan air.Pembuatan bangunan

Page 23: 2. BAB IIBAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN 2.1. Tugas, Fungsidan Struktur Organisasi Sesuai dengan amanat dalam Perda Nomor 3 Tahun 2008 Dinas Pertanian dan

konservasi tanah dan air pada tahun 2013 mencapai 27 unit. Dalam hal ini terjadi

peningkatan sebesar 22,73% apabila dibandingkan dengan tahun 2012 yang

melaksanakan pembuatan bangunan sipil teknis sejumlah 22 unit.

Apabila dibandingkan dengan target kinerja RPJMD, capaian untuk peningkatan

bangunan konservasi tanah dan air ini adalah sebesar 108%. Adapun jenis bangunan

konservasi tanah dan air yang dibangun pada tahun 2013 meliputi dam penahan, gully

plug (pengendali jurang) dan rehabilitasi teras.

Program dan kegiatan dalam urusan kehutanan yang dilaksanakan sebagai

upaya memberdayakan kelompok tani dalam pengelolaan lahan dan air telah

memberikan kontribusi nyata dalam upaya penurunan luas lahan kritis. Luas lahan kritis

mengalami penurunan sebesar 3,51% yaitu dari 5.448,35 Ha pada tahun 2012 menjadi

5.257,00 Ha pada tahun 2013. Dilihat dari target RPJMD, untuk indikator penurunan

lahan kritis juga dapat memenuhi target dengan capaian 100,32%.

Jumlah pelaku usahan kehutanan (kayu dan bukan kayu) pada tahun 2013

berjumlah 28 unit sedangkan pada tahun 2012 berjumlah 24 unit. Dalam hal ini terjadi

peningkatan sebesar 16,67%. Dilihat dari target RPJMD, untuk indikator ini dapat

memenuhi target dengan capaian 116,67%.

Pelaku usaha kehutanan untuk kayu adalah pada produk kayu bulat dan kayu

olahan primer yang sebagian besar berupa kayu gergajian. Untuk pelaku usaha

kehutanan bukan kayu adalah pada produk lebah madu, kerajinan bambu dan olahan

tanaman bawah tegakan.

Produksi hasil hutan kayu rakyat berupa kayu bulat (gelondong) mengalami

penurunan sebesar 3,8 % dibanding tahun 2012 atau 44.196,08 m3 pada tahun 2012

menjadi 42.516,00 m3 pada tahun 2013. Apabila dibandingkan dengan target RPJMD,

untuk indikator ini tidak dapat memenuhi target, yaitu dengan capaian 89,51%.

Jumlah desa yang tertib melaksanakan penatausahaan hasil hutan kayu pada

tahun 2013 dibandingkan tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 46,67%, yaitu

dari 30 desa menjadi 44 desa. Apabila dibandingkan dengan target RPJMD, capaian

untuk indikator ini adalah 141,94%.

Page 24: 2. BAB IIBAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN 2.1. Tugas, Fungsidan Struktur Organisasi Sesuai dengan amanat dalam Perda Nomor 3 Tahun 2008 Dinas Pertanian dan

Peningkatan capaian dari tahun 2012 dan terpenuhinya target RPJMD pada

tahun 2013 untuk indikator jumlah desa yang tertib melaksanakan penatausahaan hasil

hutan kayu dipengaruhi oleh adanya peraturan perundangan baru tentang

Penatausahaan Hasil Hutan yang Berasal dari Hutan Hak yang mulai diberlakukan

pada tanggal 20 Agustus 2013. Peraturan perundangan baru ini membawa perubahan

yang cukup mendasar dan substansial dalam hal penatausahaan hasil hutan kayu.

Dalam hal ini desa mempunyai peranan yang sangat penting dalam hal penerbitan

Dokumen legalitas angkutan kayu yaitu SKAU (Surat Keterangan Asal-Usul).

Produksi madu pada tahun 2013 mencapai 1.614,00 liter atau meningkat

sebesar 13,32% dari produksi tahun 2012 yaitu 1.424,3 liter. Apabila dibandingkan

dengan target RPJMD, capaian untuk produksi madu adalah 92,16%. Peningkatan

produksi madu disebabkan mulai berkembangnya kegiatan pengembangan lebah madu

di beberapa kelompok tani di Kecamatan Kokap dan Kecamatan Samigaluh. Untuk ke

depannya lebah madu ini merupakan salah satu produk hasil hutan bukan kayu yang

cukup potensial dan prospektif untuk dikembangkan mengingat harga jualnya yang

relatif tinggi.

Produksi bambu pada tahun 2013 mencapai 58.412 m3 atau meningkat sebesar

2,09% dari produksi tahun 2012 yaitu 57.512,75 m3. Apabila dibandingkan dengan

target RPJMD, capaian produksi bambu adalah 76,35%. Peningkatan produksi bambu

disebabkan adanya penanaman bambu berkaitan dengan rencana penetapan bambu

sebagai komoditas hasil hutan bukan kayu (HHBK) unggulan Kabupaten Kulon Progo.

Capaian produksi madu dan bambu yang belum memenuhi target RPJMD

disebabkan pengembangan kedua hasil hutan bukan kayu ini belum dilaksanakan

secara intensif (masih merupakan usaha sampingan).

Tabel 2.13 menunjukkan bahwa rasio anggaran untuk Pendapatan Asli Daerah

mengalami penurunan pada Tahun 2013 dibanding Tahun 2012. Hal ini disebabkan

adanya penurunan hasil retribusi daerah berupa penjualan bibit tanaman hortikultura

dan tanaman perkebunan serta kehutanan. Untuk belanja langsung, rasio anggaran

mengalami peningkatan yaitu 0,95 pada tahun 2012 menjadi 0,96 pada tahun 2013.

Rasio anggaran kurang dari 1 disebabkan adanya sisa lelang untuk barang yang

Page 25: 2. BAB IIBAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN 2.1. Tugas, Fungsidan Struktur Organisasi Sesuai dengan amanat dalam Perda Nomor 3 Tahun 2008 Dinas Pertanian dan

diserahkan kepada masyarakat danpenyesuaian antara Standarisasi Harga Barang

dan Jasa dengan harga riil di pasaran.

Tabel 2.14 menunjukkan bahwa dari program yang dilaksanakan oleh Dinas

Pertanian dan Kehutanan rasio anggaran pada Tahun 2012 mencapai 0,95 sedangkan

pada Tahun 2013 mencapai 0,97.Rata-rata pertumbuhan anggaran mencapai 38%

sedangkan rata-rata pertumbuhan realisasi mencapai 43%. Hal ini menunjukkan

adanya peningkatan serapan/realisasi anggaran. Rasio yang tidak bisa mencapai 1,00

sebagian besar disebabkan oleh adanya sisa lelang untuk Belanja barang yang

diserahkan kepada masyarakat serta penyesuaian antara Standarisasi Harga Barang

dan Jasa dengan harga di pasaran. Permasalahan-permasalahan tersebut tentunya

perlu dilakukan telaah lebih lanjut didalam mekanisme penganggaran untuk dapat

disusun solusi optimasi pelaksanaan anggaran dan belanja.

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan

Tantangan yang dihadapi oleh Dinas Pertanian dan Kehutanan dalam hal

pengembangan pelayanan adalah sebagai berikut:

1. Adanya alih fungsi lahan pertanian dan konversi lahan produktif

2. Pemilikan lahan usaha tani relatif sempit

3. Posisi tawar produk pertanian lemah

4. Biaya produksi usahatani oleh petani masih tinggi

5. Terbatasnya pengetahuan, kemampuan dan permodalan tani

6. Adanya ancaman serangan hama dan penyakit serta bencana alam dan

ketidakpastian iklim

7. Degradasi sumber daya lahan dan air

8. Rendahnya akses permodalan

9. Berkembangnya pasar bebas

Adapun peluang dalam pengembangan pelayanan adalah sebagai berikut :

1. Partisipasi aktif stakeholders

2. Tersedia IPTEK pertanian terapan spesifik lokalita

3. Peluang pasar yang masih terbuka

Page 26: 2. BAB IIBAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN 2.1. Tugas, Fungsidan Struktur Organisasi Sesuai dengan amanat dalam Perda Nomor 3 Tahun 2008 Dinas Pertanian dan

4. Dukungan potensi sumber daya alam dan agroklimat yang sesuai

5. Dukungan infrastruktur dan sarana prasarana

6. Terbentuknyakelembagaan/organisasi pendukung dan pelaksana kegiatan

pertanian dan kehutanan

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 dan Peraturan

Daerah Nomor 3 tahun 2008, maka macam pelayanan dalam lingkup urusan Pertanian

dan Kehutanan dapat dikelompokkan sebagai berikut :

a. Urusan Pertanian

- Perumusan kebijakan teknis pertanian/perkebunan

- Bimbingan teknis, konsultasi, koordinasi, rekomendasi dan pelayanan

teknis usaha sektor pertanian/perkebunan

- Fasilitasi penyediaan sarana prasarana pertanian/perkebunan

b. Urusan Kehutanan

- Perumusan kebijakan teknis kehutanan

- Bimbingan teknis, konsultasi, koordinasi, rekomendasi dan pelayanan

teknis usaha sektor kehutanan

- Fasilitasi penyediaan sarana prasarana kehutanan