Upload
nasution-fithri
View
186
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
NAMA : SUSANTO
SMSTR/KELAS : V/B
NIM : 1071108713
MK : METODOLOGI PENELITIAN
Metode Penelitian Pendidikan
1.Pengertian Metode Penelitian Pendidikan
Metodologi berarti ilmu tentang jalan yang ditempuh untuk memperoleh
pemahaman tentang sasaran yang telah disebutkan sebelumnya.
Sedangkan Penelitian digunakan sebagai padanan research dalam bahasa
Inggris(re berarti kembali,dan search berarti mencari) dengan demikian research
berarti mencari kembali. Kata research berasal dari bahasa latin reserare yang
berarti mengungkapkan atau membuka. Kata ini juga diindonesiakan menjadi
riset. Jadi research diartikan sebagai kegiatan mengungkapkan atau membuka
pengetahuan karena pengetahuan, baik yang telah ada maupun yang masih belum
ditemukan, dianggap sudah ada atau tersembunyi dialam yang hanya memerlukan
pengungkapannya.(Irawan Suhartono, 2000:1)
Penelitian dapat diartikan sebagai semua kegiatan pencarian, penyelidikan
dan percobaan secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu untuk mendapatkan
fakta-fakta atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan
pengertian baru dan menaikkan tingkat ilmu dan teknologi.(Amirul Hadi dan
Haryono,1998: 39).
Penelitan pendidikan adalah suatu proses atau kegiatan yang dilakukan
secara sistematis, logis, dan berencana untuk mengumpulkan, mengolah,
menganalisis dan menyimpulkan data dengan menggunakan metode tertentu
untuk mencari jawaban atas permasalahan yang timbul dalam bidang pendidikan.
(Amirul Hadi, 1998:12)
Berdasarkan uraian diatas maka dapat dikemukakan bahwa metode
penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data
yang valid dengan tujuan dapat di temukan, dikembangkan, dan dapat dibuktikan,
suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk
memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.
(Sugiono, 2009: 6)
2.Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian bertujuan untuk menemukan, mengembangkan
dan membuktikan kebenaran suatu pengetahuan.
Penemuan
Penemuan disini berarti mendapatkan sesuatu yang baru untuk
mengusi kekurangan atau kekosongan atu menciptakan sesuatu yang
sebelumnya belum ada.
Pembuktian
Pembuktian berarti data yang yang diperoleh itu digunakan untuk
membuktikan adanya keraguan terhadap informasi atau pengetahuan
tertentu.
Pengembangan
Pengembangan berarti memperluas dan menggali lebih dalam realitas
atu problem yang sudah ada.(Kartini Kartono,1996:29)
Sedangkan pendapat lain menyatakan dari segi tujuannya aktifitas penelitian
secara umum dikelompokkan pada penelitian :eksplorasi,deskripsi,dan eksplanasi
a.Penelitian yang masuk dalam eksplorasi adalah yang bertujuan untuk :
Semata-mata ingin memuaskan rasa atau hasrat ingin tahu agar
memperoleh pemahaman lebih jelas tentang peristiwa social yang terjadi.
Memperoleh tingkat kelayakan melakukan penelitian yang lebih
teliti,careful study
Mengembangkan metode –metode yang hendak digunakan dalam
penelitian yang lebih teliti
b.Penelitian deskripsi
Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan secara teliti (accurately and
precisely)tentang karakteristik yang sangat luas dari populasi.
c.Penelitian eksplanasi
Penelitian eksplanasi dikenal sebagai penelitian yang bertujuan untuk
memberikan eksplanasi yakni mengungkapkan hubungan antara dua orang atau
lebih konsep variabel dari suatu fenomena social.(Hamidi,2007:12)
3. jenis-jenis penelitian
Penggolongan jenis-jenis penelitian itu sangat bergantungpada peristiwa
dari mana seseorang hendak meninjau persoalannya, namun secara umum
penelitian dapat digolongksn dalam beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:
a. Ditinjau dari segi tujuan esensialnya, penelitian dibedakan dalam dua
macam, yaitu:
Penelitian dasar atau basic research, penelitian ini bertujuan
menemukan suatu generalisasi atau keumuman, dan berusaha
menemukan teori-teori yang berlaku secara umum.
Penelitian penerapan atau applied research, penelitian ini diarahkan
pada penggunaan secara praktis dibidang kehidupan sehari-hari.
b. Penggolongan menurut bidangnya, antara lain ialah: penelitian-penelitian
pendidikan, sejarah, ekonomi, bahasa tehnik dan lain-lain.
c. Penggolongan menurut tempat dilaksanakan penelitian, yaitu:
Penelitian laboratorium, dilakuakn dalam suatu tempat khusus untuk
mengadakan studi ilmiah dan kerja ilmiah.
Penelitian lapangan, dilakukan dalam kancah kehidupan sebenarnya.
Penelitian kepustakaan, bertujuan untuk mengumpulkan data dan
informasi dengan bantuan macam-macam material yang terdapat di
ruang perpustakaan.
d. Penggolonan menurut tujuan umum dibagi dalam:
Penelitian eksploratif.
Penelitian pengembangan.
Penelitian verivikatif.
e.Penggolongan menurut tarafnya, dibagi menjadi:
Penelitian deskriptif.
Penelitian inferensial, untuk busa menarik kesimpulan umum.
f. Penggolongan menurut proses berlangsungnya prosedur penelitian, yaitu:
Penelitian histories documenter.
Penelitian eksperimental.
g.Penggolongan menurut jenis aktivitas yang dilakukan yaitu:
Penelitian penemuan fakta.
Interpetasi kritis.
Penelitian lengkap.(Kartini Kartono,1996:30-35)
C. Ciri-Ciri Kegiatan Penelitian
a..Kegiatan penelitian dirancang dan diarahkan untuk memecahkan suatu
masalahtertentu, yang dapat berupa jawaban maslah atau dapat menentukan
hubungan antara, variabel-variabel penelitian
b. Kegiatan penelitian menekankan pada pengembangan generalisasi prinsip-
prinsip dan teori-teori
c. Kegiatan penelitian berpangkal pada masalah yang dapat diobservasi
d. Kegiatan penelitian memerlukan observasi dan deskripsi yang mapan
e. Kegiatan penelitian berkepentingan dengan penemu baru
f. Prosedur kegiatan penelitian diracang secara teliti dan rasional
g. Kegiatan ppenelitian menuntut keahlian
h. Kegiatan openelitian ditandai dengan usaha objekktif dan logis
i. Kegiatan penelitian harus dilakukan secara cermat. Teliti dan sabar
Berdasarkan atas cirri-ciri penelitian seperti yang telah disebutkan diatas
maka penellitian memiliki nilai-nilai sebagai berikut
1. Netralis emosional
2. Keterbukaan
3. Ketegakan diri (Amirul Hadi,1998: 41-42)
D. Langkah-langkah Penelitian
Adapun langkah-langkah penelitian ini pada umumnya sebagai berikut
1. Identifikasi, pemilihan dan perumusan masalah
2. Penelaah kepustakaan
3. Penyusunan hipotesis
4. Identivikasi, klasifikasi, dan pemberian definisi oprasioanl variabel
5. Pemilihan atau pengembangan alat pengambil data
6. Penyusun rancangan penelitian
7. Penentuan sampel
8. Pengumpulan data
9. Pengolahan dan analisis data
10. Interpretasi hasil anslisis
11. Penyusun laporan
Kesebelas langkah tersebut berturut akan disajikan secara ringkas, dengan
menunjukan hal-hal yang pokok serta praktis.(Amirul Hadi,1998: 43-44).
DAFTAR PUSTAKA
Hadi, Amirul. 1998. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka
Setia.
Hadi, Amirul dan Haryono. 1998. Metodologi Penelitian Pendidikan II.
Bandung: Pustaka Setia.
Hamidi. 2007.Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. Malang: Press
Malang.
Irawan Soehartono. 2000. Metode Penelitian Social. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Kartono, kartini. 1996. Pengantar Metodologi Riset Social. Bandung:
Mandar Maju.
Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Bandung: Alfabeta.
Di sisi lain Dirjen pendidikan Tinggi menyebutkan salah satu cara
penggolongan mengenai macam rancangan penelitian berdasarkan atas sifat-sifat
masalahnya. Berdasarkan sifat-sifat masalah tersebut, rancangan penelitian dapat
digolongkan sebagai berikut :
1. Penelitian historis
2. Penelitian deskriptif
3. Penelitian perkembangan
4. Penelitian kasus dan penelitian lapangan
5. Penelitian korelasional
6. Penelitian kausal komparatif
7. Penelitian experimental sungguhan
8. Penelitian experimental semu
9. Penelitian tindakan
Penjelasan singkat untuk tiap-tiap macam penelitian dari sembilan macam
tersebut yaitu:
1. Penelitian historis
a. Definisi
Sejarah adalah pengetahuan yang tepat terhadap apa yang telah terjadi.
Sejarah adalah deskripsi yang terpadu dari keadaan-keadaan atau fakta-fakta masa
lampau yang ditulis berdasarkan penelitian serta studi yang kritis untuk mencari
kebenaran. Penelitian dengan menggunakan metode sejarah penyelidikan yang
kritis terhadap keadaan-keadaan, perkembangan serta pengalaman di masa lampau
dan menimbang secara cukup teliti dan hati-hati tentang bukti validitas dari
sumber sejarah serta interpretasi dari sumber-sumber keterangan tersebut.
b. Tujuan
Penelitian historis bertujuan untuk merekonstruksi masa lampau secara
sistematis dan objektif dengan cara mengumpulkan mengevaluasi dan
memverifikasikan, serta mensistematiskan bukti-bukti untuk memegakkan fakta
dan memperoleh kesimpulan yang kuat, dihubungkan dengan fakta yang ada pada
masa sekarang dan proyeksi masa depan.
c. Contoh
Studi mengenai praktek dukun bayi di daerah pedesaan di Aceh yang
bermaksud memahami dasarnya dimasa lampau serta relevansinya untuk masa
kini.
d. Ciri-ciri
Penelitian historis lebih tergantung kepada data yang diobservasi oleh
penelitian sendiri. Data yang baik akan dihasilkan oleh kerja ynag cermat
yang menganalisis keautentikan, ketetapan dan pentingnya sumber-
sumbernya.
Penelitian historis haruslah tertib ketat, sistematis dan teratur.
Penelitian historis tergantung dua data yaitu data primer, ialah data yang
secara langsung diperoleh oleh peneliti dan sumber primer (data asli) dan data
sekunder yaitu data yang diperoleh penelitian dari orang lain atau sumber
sekunder jadi bukan asli.
Penelitian historis menghendaki kritik untuk memperoleh kualitas data.
Ada dua macam kritik
1. Kritik eksternal menanyakan apakah data itu autentik artinya data aslinya
atau tiruan dan apabila autentik apakah relevan serta akurat
2. Kritik internal yaitu kritik yang menguji motif, objektifitas dan kecermatan
peneliti terhadap data yang diperoleh. Dengan kritik ini penelitian historis
akan lebih ketat, sistematis dan obyektif.
Penelitian historis menggunakan pendekatan yang lebih utama dan dapat
menggali informasi yang lebih tua dibanding penelaahan pustaka.
Sumber data harus dinyatakan secara definitif, baik nama pengarang,
tempat dan waktu. Sumber tersebut harus diuji kebenaran dan keuletannya.
Fakta harus dibenarkan oleh sekurang-kurangnya saksi yang tidak pernah
berhubungan.
1. e. Sumber data pada metode history
Sumber data merupakan data yang digunakan dalam penelitian dengan metode
sejarah dapat diklasifikasikan secara bermacam-macam. Antara lain : remain,
dokumen, sumber primer, sumber sekunder, materi fisik, materi tulisan dan
sebagainya.
1. Remain dan Dokumen
Jika sumber sejarah ditinjau dari sengaja atau tidak sengajanya bahan atau sumber
data tersebut ditinggalkan, maka sumber sejarah dapat dibagi dua yaitu remain
dan dokumen. Remain adalah peninggalan-peninggalan yang tidak disengaja baik
berupa barang fisik maupun peninggalan rohani. Di lain pihak terdapat juga
catatan-catatan yang sengaja ditinggalkan dan disebut dokumen. Pengertian
remain dan dokumen adalah :
1) Remain atau Relics, yaitu bahan-bahan fisis atau tulisan yang mempunyai
nilai-nilai sejarah yang terdapat tanpa suatu kesadaran menghasilkannya untuk
suatu keperluan pembuktian sejarah. Peninggalan materi termasuk : alat perkakas,
perhiasan-perhiasan kuno, bangunan seperti piramida, candi, senjata-senjata,
sendok, benda budaya, dsb.
2) Dokumen yaitu laporan dari kejadian-kejadian yang berisi pandangan serta
pemikiran-pemikiran manusia di masa yang lalu. Dokumen tersebut secara sadar
ditulis untuk tujuan komunikasi dan transmisi keterangan. Contoh dari dokumen
anatara lain buku harian, batu tertulis, daun-daun lontar, relief-relief pada candi,
surat kabar, dsb.
Jika sumber sejarah diatas diperluas lagi, maka sumber tersebut dapat kita bagi
sebagai berikut :
1) Keterangan ditinggalkan secara sadar
Sumber tertulis : catatan harian, memoir, bopgrafi, dsb.
Karangan tradisional : balada, cerita-cerita tradisional, anekdot, dsb.
Hasil-hasil artistik : potret, gambar, lukisan, patung, dsb.
2) Relic atau testimoni tanpa sadar : pakaian, bahan makanan, alat rumah
tangga, mesin-mesin, buku, makam, dsb.
3) Inskripsi, dokumen, momumen : memorial, kuburan, candi, dsb. Sebuah
makam dapat dimasukkan dalam dua kategori diatas. Jika sebuah makam
ditemukan dan pada makam tersebut hanay ada nama saja yang tertulis maka
makam tersebut adalah relic. Tetapi, jika dibawah nama tersebut terdapat lagi
berbagai keterangan seperti jabatan, kelahiran, serta tugas-tugas lain maka makam
tersebut merupakan dokumen yang sengaja ditinggalkan.
1. Sumber primer dan sekunder
Sumber primer adalah tempat atau gudang penyimpanan yang orisinal dari
data sejarah. Data primer merupakan sumber-sumber dasar yang
merupakan bukti atau saksi utamadari kejadian yang lain.
Contoh : catatan resmi yang dibuat pada suatu acara atau upacara, suatu
keterangan oleh saksi mata, keputusan rapat, foto, dsb.
Sumber sekunder adalah catatan tentang adanya suatu peristiwa ataupun
catatan yang jaraknya telah jauh dari sumber orisinal.
Contoh : keputusan rapat suatu perkumpulan bukan didasarkan dari keputusan
dari rapat itu sendiri tetapi dari sumber berita di surat kabar. Berita surat kabar
tentang rapat itu adalah sumber sekunder.
1. f. Jenis-jenis penelitian sejarah
Penelitian historis banyak sekali macamnya. Tetapi secara umum dapat dibagi atas
empat jenis yaitu :
1. Penelitian sejarah komparatif
Jika penelitian dengan metode sejarah dikerjakan untuk membandingkan faktor-
faktor dari fenomena sejenis pada suatu periode masa lampau maka penelitian
tersebut dinamakan penelitian sejarah komparatif.
1. Penelitian yuridis atau legal
Jika dalam metode sejarah diinginkan untuk menyelidiki hal-hal yang
menyangkut dengan hukum baik hukum formal maupun nonformal dalam masa
lalu, maka penelitian sejarah tersebut digolongkan dalam penelitian yuridis.
1. Penelitian biografis
Metode sejarah yang digunakan untuk meneliti kehidupan seseorang dan
hubungannya dengan masyarakat dinamakan penelitian biografis. Dalam
penelitian ini, diteliti sifat, watak, pengaruh, baik pengaruh lingkungan maupun
pengaruh pemikiran dan dari subyek penelitian dalam masa hidupnya serta
pembentukan watak, figur yang diterima selama hayatnya. Sumber-sumber data
sejarah untuk penelitian biografis antara lain : surat pribadi, buku harian, hasil
karya seseorang, karangan seseorang tentang figur yang diselidiki ataupun catatan
teman dari orang yang diteliti tersebut.
1. Penelitian bibliografis
Penelitian dengan metode sejarah untuk mencari, menganalisis, membuat
interpretasi serta generalisasi dari fakta-fakta yang merupakan pendapat para ahli
dalam suatu masalah atau suatu organisasi dikelompokkan dalam penelitian
bibliografis. Penelitian ini mencangkup hasil pemikiran dan ide yang telah ditulis
oleh pemikir dan ahli.
1. g. Langkah-langkah pokok
1) Mengidentifikasi masalah yang meliputi antara lain :
Apakah pendekata historis merupakan yang terbaik bagi masalah yang
digarap?
Apakah data penting yang diperlukan mungkin didapat?
Apakah hasilnya dapat digunakan?
2) Merumuskan tujuan penelitian (kalau perlu sampai hipotesis)
Dari masalah telah diformulasikan, maka rumuskan tujuan-tujuan dari penelitian.
Dalam merumuskan tujuan ini maka hubungkan dia dengan teori, jika ada dan
kaitkan dengan hipotesa yang ingin dibentuk.
3) Merumuskan hipotesa
Rumuskan hipotesa sebagai keterangan sementara yang akan diuji kebenarannya.
Hipotesa tersebut amat berguna untuk memberi arah dan fokus bagi kegiatan
penelitian.
4) Mengumpulkan data.
Untuk itu diperlukan pencatatan data misalnya dengan sistem kartu atau sistem
lembaran. Mengumpulkan data dengan mengingat sumber-sumber. Tujukan
pengumpulan data terhadap data primer lebih dahulu, baru ditunjang dengan data
sekunder.
5) Evaluasi data
Data yang dikumpulkan perlu dievaluasi dengan melakukan kritis eksternal
maupun internal.
6) Interpretasi dan generalisasi
Analisis data serta buat interpretasi dan generalisasi dari fenomena-fenomena
yang diselidiki kemudian membuat kesimpulan-kesimpulan.
7) Menyusun laporan
Menuliskan laporan penelitian.
1. 2. Penelitian deskriptif
1. a. Definisi
Menurut Whitney metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi
yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-maslah dalam masyarakat,
serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi tertentu termasuk
tentang hubungan kegiatan, sikap, pandangan serta proses yang sedang
berlangsung dan pengaruh dari suatu fenomena.
1. b. Tujuan
Penelitian deskriptif bertujuan untuk pemecahan masalah secara sistematis dan
faktual mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi.
1. c. Contoh
Survei mengenai sikap masyarakat petani terhadap program KB. Penelitian
tentang pendapat masayarakat untuk mengembangkan pendidikan luar biasa.
1. d. Ciri-ciri
a) Padap umumnya bersifat menyajikan potret keadaan yang bisa mengajukan
hipotesis atau tidak.
b) Merancang cara pendekatannya hal ini meliputi macam datanya, penentuan
sampelnya, penentuan metode pengumpulan datanya, melatih pada tenaga
lapangan dsb.
c) Mengumpulkan data
d) Menyususn laporan
1. 3. Penelitian perkembangan
1. a. Tujuan
Penelitian perkembangan bertujuan untuk menyelidiki pula dan perurutan
pertumbuhan atau perubahan sebagai fungsi waktu
1. b. Contoh
Studi longtudinal mengenai pertumbuhan anak ia secara langsung mengukur sifat-
sifat pertumbuhan dan perkembangan anak (individu) yang diteliti.
1. c. Ciri-Ciri
1) Memusatkan perhatian pada studi tentang variabel –variabel dan
perkembangannya selama beberapa waktu (bulan atau tahun). Tugasnya adalah
menjawab pertanyaan-pertanyaan bagaimanakah pola-pola pertumbuhan, lajunya,
arahnya, dan berbagai faktor yang mempengaruhi sifat-sifat perkembangan itu
2) Dalam studi cross sectional
Biasanya dapat mencakup subyek yang lebih banyak tetapi hanya memotret faktor
yang lebih sedikit dibanding studi longitudinal. Dalam metode cross section ini
biasanya slit dalam mengambil sampel antara lain karena umumnya yang
beragam.
3) Dalam studi longitudinal biasanya sulit dalam masalah sampling sebab
subyeknya terbatas studi longitudinal ini menuntut kontinuitas, waktu yang
panjang, biaya yang banyak dan penelitian yang ulet.
4) Studi-studi kecenderungan mengandung kekemahan bahwa faktor-faktor
yang tak dapat diramalkan mungkin masak dan memodifikasi atau membuat
kecenderungan yang didasarkan masa lampau menjad tidak usah. Pada umumya
ramalan untuk masa panjang adalah educated guess sedang ramalan untuk waktu
yang pendek lebih reliabel dan lebih valid.
1. d. Langkah- Langkah Pokok
1) Definisikan masalah atau rumuskan tujuan-tujuannya
2) Lakukan penelaahan kepustakaan untuk menentukan garis dasar informasi
yang ada dan memperbandingkan metodologi-metodologi penelitian, termasuk
alat-alat yang telah ada dan teknik-teknik pengumpulan data yang telah
dikembangkan.
3) Rancangan cara pendekatan
4) Kumpulan data
5) Evaluasi data yang terkumpul
6) Susun laporan mengenai hasil evaluasi tersebut
1. 4. Penelitian kasus dan penelitian lapangan
1. a. Tujuan
Tujan penelitian kasus dan penelitian lapangan adalah untuk mempelajari secara
intensif tentang latar belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan suatu
unit sosial, individu, kelompok, lembaga atau masyarakat.
1. b. Contoh
Studi lapangan yang tuntas mengenai kebudayaan kelompok-kelompok
masyarakat terpencil.
Studi secara mendalam mengenai seorang anak yang mengalami ketidakmampuan
belajar yang dilakukan oleh seorang ahli psikologi.
1. c. Ciri-ciri
1) Penelitian kasus adalah penelitian yang mendalam menegenai kasus tertentu
yang hasilnya merupakan gambaran lengkap dan terorganim mengenai kasus itu
penelitian ini antar alain mencakup keseluruhan sklus kehidupan, kaang-kadang
hanya meliputi segmen-segmen tertentu pada faktor-faktor kasus.
2) Studi kasus cenderung untuk meneliti jumlah unit yang kecil tetapi
mengenai variabel dan kondisi yang besar jumlahnya
a) Penelitian kasus sangat berguna untuk informasi latar belakang guna
merencanakan yang lebih besar dalam ilmu sosial. Ia lebihnintensif menerangi
variabel yang penting, proses dan interaksi yang memerlukan perhatian yang lebih
luas. Penelitian ini merupakan perintis bagi penelitian lanjutan juga merupakan
sumber hipotesis.
b) Penelitian kasus memberikan contoh yang berguna berdasarkan data yang
diperoleh untuk memberikan gambaran mengenai penemuan-penemuan yang
disimpulkan dengan statistik
Kelemahan :
Tidak memungkinkan generalisasi yang obyektif pada populasi sebab
perincian kasus memang sangat terbatas representatnya.
Penelitian kasus sangat peka terhadap keberatan sebelahan yang subyektif
maka hasilnya kurang obyektif
1. d. Langkah-langkah pokok
1) Merumuskan tujuan-tujuan yang akan dicapai. Apakah yang dijadikan unit
studi itu sifat-sifat, saling berhubungan serta proses-proses yang mana yang akan
menuntun penelitian
2) Merencanakan cara pendekatannya. Bagaimana unit-unit itu akan dipilih?
Sumber-sumber data mana yng tersedia, metode pengumpulan data mana yang
digunakan?
3) Mengumpulkan data
4) Mengorganisasikan data dan informasi yang diperoleh itu menjadi
rekonstruksi unit studi yang koheren dan terpadu secara baik.
5) Menyusun laporannya dengan sekaligus mendiskusikan makna hasil
tersebut.
1. 5. Penelitian korelasional
1. a. Tujuan
Tujuan penelitian korelasional adalah untuk meyelidiki sejauh mana variasi pada
suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain
berdasarkan padaa koefisien korelasi
1. b. Contoh
1) Studi untuk meramalkan keberhasilan belajar berdasarkan atas skor pada tes
bakat.
2) Studi yang mempelajari saling hubungan antara skor pada tes masuk
perguruan tinggi dengan indeks prestasi.
1. c. Ciri-Ciri
1) Penelitian ini memungkinkan pengukuran beberapa variabel dan saling
hubungannya secara serentak dalam keadaan realistiknya.
2) Penelitian ini menunjukkan taraf tinggi hendaknya salinh hubungan bukan
ada atau tidaknya saling hubungan tersebut.
3) Penelitian cocok bila variabel-variabel bebas akibatnya kurang tertib dan
kurang ketat.
4) Sering menggunakan data yang tanpa pilih-pilih
1. d. Langkah-langkah pokok
1) Mendefinisikan masalah
2) Melakukan telaah pustaka
3) Merancang cara pendekatannya
a) Mengidentifikasikan variabel yang relevan
b) Menentukan subyeknya yang sebaik-baiknya
c) Memilih atau menyusun alat pengukur yang cocok
d) Memilih metode korelasional yang cocok untuk masalah yang sedang
digarap
4) Mengumpulkan data
5) Menganalisis data yang telah dikumpulkan dan dinuat interpretasinya
6) Menuliskan laporan
1. 6. Penelitian kausal komparatif
1. a. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat
berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang ada, mencari kembali fakta yang
mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu.
1. b. Contoh
1) Penelitian untuk menentukan ciri-ciri guru yang efektif dengan
menggunakan data yang berupa catatan mengenai sejarah pekerjaan selengkap
mungkin
2) Mencari pola tingkah laku prestasi belajar yang berkaitan dengan perbedaan
umur pada waktu masuk sekolah dengan cara menggunakan data deskriptif
mengenai tingkah laku dan skor tes prestasi belajar yang terkumpul sampai anak-
anak tersebut kelas VI SD.
1. c. Ciri pokok
Penelitian kausal komparatif bersifat ex post facta artinya dikumpulkan setelah
semua kejadian yang diperoleh berlangsung atau lewat. Penelitian mengambil satu
atau lebih akibat dan menguju data itu dengan menelusur kembali ke masa lampau
untuk mencari sebab-sebab, saling hubungan dan maknanya.
Kelebihannya :
Metode kausal komparatif baik untuk berbagai keadaan apabila bersama
dengan metode eksperimen.
Metode kausal komparatif menghasilkan informasi yang sangat berguna
mengenai sifat gejala yang dipersoalkan.
Perbaikan dalam hal teknik metode statistik dan rancangan dengan kontrol
persial, dewasa ini telah membuat studi kausal komparatif lebih dapat
dipertanggungjawabkan.
Kelemahannya :
Tidak ada kotrol terhadap variabel bebas merupakan kelemahan utama
dalam setiap rancangan ex post facta
Sukar memperoleh kepastian bahwa faktor-faktor penyebab yang relevan
telah benar-benar tervcakup dalam kelompok faktor-faktor yang diselidiki.
Faktor penyebab ternyata bukan faktor tunggal melainkan faktor dalam
kondisi tertentu untuk menghasilkan data yang disaksikan menyebabkan
soalnya sangat kompleks.
Suatu gejala mungkin tidak hanya merupakan akibat dari sebab-sebab
ganda tetapi dapat pula disebabkan oleh sesuatu pada kejadian tertentu dan
oleh sebab lain pada kejadian lain.
Apabila saling hubungan antara dua variabel telah ditemukan mungkin
sukar untuk menentukan mana yang sebab mana yang akibat
Kenyataan bahwa dua atau lebih faktor saling berhubungan tidak mesti
memberi implikasi adanya hubungan sebab akibat
Studi komparasi dalam situasi alami tidak memungkinkan pemilihan
subyek secara terkontrol. Sebab sangat sukar menempatkan kelompok
yang telah ada yang mempunyai kesamaan dalam berbagai hal kecuali
dalam hal menghadapkannya kepada variabel bebas
Menggolongkan subyek dalm kategori dikotoki (misalnya : golongan
pandai dan golongan bodoh). Untuk tujuan perbandingan, menimbulkan
persoalan karena kategori macam itu sifatnya kabur, bervariasi, mantap.
Penelitian semacam itu sering menimbulkan penemuan yang tidak
berguna.
1. d. Langkah-langkah pokok
1) Mendefinisikan masalah
2) Melakukan telaah pustak
3) Merumuskan hipotesis
4) Merumuskan asumsi-asumsi yang mendasari hipotesis serta produser yang
akan digunakan
5) Menyusun rancangan cara pendekatannya
a) Memilih subyek yang akan digunakan serta produser yang akan digunakan
b) Memilih teknik yang akan digunakan untuk mengumpulkan data
c) Menetukan kategori untuk mengklasifikasikan data yang jelas sesuai dengan
tujuan studi
6) Mencari validitas teknik untuk pengumpulan data dan menginterpretasikan
hasilnya dalam cara yang jelas dan cermat
7) Mengumpulkan, menganalisis dan mengolah data
8) Menyusun laporan
1. 7. Penelitian experimental sungguhan
1. a. Tujuan
Penelitian experimental sungguhan bertujuan untuk menyelidiki kemungkina
saling hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih
kelompok eksperimental satu atau lebih kondisi perlakuan dari membandingkan
hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenal kondisi
perlakuan
1. b. Contoh
1) Penelitian untuk meyelidiki pengaruh metode ceramah dengan metode
demonstrasi dalam bidang studi IPA pda murid kelas II SMA sebagai fungsi
ukuran kelas (besar dan kecil) dan taraf intelegensi murid (tinggi, sedang, rendah)
dengan cara menempatkan guru secara random berdasarkan intelegensi, ukuran
kelas dan metode mengajar.
2) Penelitian untuk menyelidiki efek pemberian tambahan makanan di sekolah
kepada murid-murid SD di suatu daerah dengan memperhatikan keadaan sosial
ekonomi orang tua dan taraf intelegensinya.
1. c. Ciri-Ciri
1) Menurut pengaturan variabel dan kondisi eksperimen secara tertib dan ketat
baik dengan kontrol atau manipulasi langsung maupun randomisasi.
2) Secara khas menggunakan kelompok kontrol sebagi garis dasar untuk
dibandingkan dengan kelompok yang dikeni perlakuan eksperimental
3) Memusatkan usaha pada pengontrolan variasi
a) Untuk memaksimalkan varian variabel yang berkaitan dengan hipotesis
b) Untuk meminimalkan varian variabel pengganggu atau yang tidak
diinginkan dan yang mungkin mempengaruhi hasil eksperimen tetapi yang tidak
menjadi tujuan penelitian.
c) Untuk meminimalkan varian kekeliruan atau varian rambang, termasuk apa
yang disebut kekeliruan pegukuran maka penyelesaian terbaik adalah memilih
secara rambang mengenai subyek dalm kelompok-kelompok dan perlakuan
eksperimental pada kelompok
4) Rancangan ini menuntut interval validity yang merupakan tujuan pertama
metode eksperimen. Apakah manipulasi eksperimen pada penelitian ini memang
benar-benar penimbulkan perbedaan.
5) Rancangan ini juga menuntut interval validity yaitu seberapa
representatifkah penemuan-penemuan penelitian ini dan seberapa jauh hasilnya
dapat disimpulkan
6) Kemajuan dalam metodologi penelitian, misalnya rancangan faktorial dan
analisis varian telah memungkinkan peneliti untuk memanipulasi atau
membiarkan bervariasi lebih dari satu variabel dan sekaligus menggunakan lebih
dari satu kelompok eksperimen. Hal ini memungkinkan untuk secar serempak
menentukan :
a) Efek variabel bebas utama (perlakuan)
b) Variasi yang berkaitan dengan variabel yang digunakan membuat klasifikasi
dan
c) Interaksi antara kombinasi variabel bebas dan variabel yang digunakan
untuk membuat klasifikasi tertentu.
Kelemahan :
Kalau metode ini dikenakan kepada dunianya, karena manusia sering berbuat lain
apabila tingkah lakunya dibatasi secara artifisial dimanipulasi atau diobservasi
secara sistematis.
1. d. Langkah-langkah pokok
1) Melakukan survei kepustakaan yang relevan bagi masalah yang akan
digarap
2) Mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah
3) Merumuskan hipotesis, berdasarkan atas penelaahan kepustakaan
4) Mengidentifikasikan pengertian dasar dan variabel utama
5) Menyusun rancangan eksperimen
a) Mengidentifikasikan bermacam-macam variabel yang
relevanmengidentifikasikan variabel dan noneksperimental yang mungkin
mencemarkan eksperimen dan menentukan bagaimana caranya mengontrol
variabel tersebut
b) Menentikan rancangan eksperimennya
c) Memilih subyek yang representatif bagi populasi tertentu, menentukan
siapa-siapa yang masuk kelompok kontrol dan siapa yang masuk kelompok
eksperimen
d) Menerapkan perlakuan
e) Memilih atau menyusun alat untuk mengukur hasil eksperimen dan
validasikan alat tersebut.
f) Merancangkan prosedur pengumpulan data, dan jika mungkin lakukan pilat
atau trial runtest untuk menyempurnakan alat pengukur atau rancangan
eksperimennya.
g) Rumuskan hipotesis nol nya
6) Melaksanakan eksperimen
7) Mengatur data kasar itu dalamcara yang mempermudah analisis selanjutnya
dengan menempatkan dalam rancangan yang memungkinkan memperhatikan efek
yang diperkirakan akan ada.
1. 8. Penelitian experimental semu
1. a. Tujuan
Penelitian eksperimental semu bertujuan untuk memperoleh informasi yang
merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen
yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol
atau memanipulasikan semua variabel yang relevan
1. b. Contoh
1) Berbagai penelitian mengenai berbagai problem sosial seperti kenakalan,
keresahan, merokok jumlah penderita jantung yang di dalamnya kontrol dan
manipulasi tidak selalu dapat dilakukan.
2) Penelitian pendidikan yang menggunakan pre-test post-test di dalamnya
variabel-variabel seperti kematangan, efek testing, regresi statistik dan adaptasi
terlewatkan dari penelitian
1. c. Ciri-Ciri
1) Penelitian eksperimental semu secara khas mengenai keadaan praktis yang
di dalamnya tidak mungkin mengontrol semua variabel yang relevan kecuali
beberapa variabel saja
2) Perbedaan antara penelitian eksperimental sungguh dan semua sangat kecil
terutama kalau yang dipergunakan subyek adalah manusia
1. d. Langkah-langkah pokok
Langkah pokok dalam penelitian eksperimental semua adalah sama dengan
langkah-langkah dalam melakukan penelitian eksperimental sungguhan dengan
pengalaman secara teliti terhadap masing-masing keterbatasan dalam hal validitas
internal dan validitas eksternalnya.
1. Penelitian tindakan
1. a. Tujuan
Penelitian ini bertujuan mengembangkan keterampilan atau cara pendekatan baru
untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia kerja atau dunia
aktual lain.
1. b. Contoh
Program inservice training untuk melatih para orthopaedagog bekerja untuk
menangani anak-anak yang mengalami kesulitan belajar di sekolah
1. c. Ciri-Ciri
1) Praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual
2) Fleksibeldan adaptif
3) Cara penelitian impiris
4) Penelitian tindakan kekurangan ketertiban ilmiah
1. d. Langkah-langkah pokok
1) Menetapkan tujuan
2) Melakukan telaah pustaka
3) Merumuskan hipotesis
4) Mengatur research setting
5) Menentukan kriteria evaluasi
6) Mengumpulkan,menganalisis,mengolah data, dan mengevaluasi
7) Menulis laporan
Sumber :
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi. 2007. Metodologi Penelitian. Jakarta : Bumi
Aksara
Moh. Nazir. 1999. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia
JENIS-JENIS PENELITIAN ILMIAH
Penelitian dapat digolongkan / dibagi ke dalam beberapa jenis berdasarkan
kriteriakriteria tertentu, antara lain berdasarkan: (1) Tujuan; (2) Pendekatan; (3)
Tempat; (4) Pemakaian atau hasil / alasan yang diperoleh; (5) Bidang ilmu yang
diteliti; (6) Taraf Penelitian; (7) Teknik yang digunakan; (8) Keilmiahan; (9)
Spesialisasi bidang (ilmu) garapan. Berikut ini masing-masing pembagiannya.
Berdasarkan hasil/alasan yang diperoleh:
1. Basic Research (Penelitian Dasar),
Mempunyai alasan intelektual, dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan;
1. Applied Reseach (Penelitian Terapan), Mempunyai alasan praktis,
keinginan untuk mengetahui; bertujuan agar dapat melakukan sesuatu
yang lebih baik, efektif, efisien.
Berdasarkan Bidang yang diteliti:
1. Penelitian Sosial, secara khusus meneliti bidang sosial: ekonomi,
pendidikan, hukum, dsb.
2. Penelitian Eksakta, secara khusus meneliti bidang eksakta: Kimia, Fisika,
Teknik, dsb.
Berdasarkan Tempat Penelitian :
1. Field Research (Penelitian Lapangan), langsung di lapangan;
2. Library Research (Penelitian Kepustakaan), dilaksanakan dengan
menggunakan literatur (kepustakaan) dari penelitian sebelumnya;
3. Laboratory Research (Penelitian Laboratorium), dilaksanakan pada tempat
tertentu / lab, biasanya bersifat eksperimen atau percobaan;
Berdasarkan Teknik yang digunakan :
1. Survey Research (Penelitian Survei), tidak melakukan perubahan (tidak
ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti.
2. Experimen Research (Penelitian Percobaan), dilakukan perubahan (ada
perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti.
Berdasarkan Keilmiahan :
1. 1. Penelitian Ilmiah
Menggunakan kaidah-kaidah ilmiah (Mengemukakan pokok-pokok pikiran,
menyimpulkan dengan melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan
pembuktian ilmiah/meyakinkan. Ada dua kriteria dalam menentukan
kadar/tinggirendahnya
mutu ilmiah suatu penelitian yaitu:
1. Kemampuan memberikan pengertian yang jelas tentang masalah yang
diteliti:
2. Kemampuan untuk meramalkan: sampai dimana kesimpulan yang sama
dapat dicapai apabila data yang sama ditemukan di tempat/waktu lain;
Ciri-ciri penelitian ilmiah adalah:
1. 1. Purposiveness, fokus tujuan yang jelas;
2. 2. Rigor, teliti, memiliki dasar teori dan disain metodologi yang baik;
3. 3. Testibility, prosedur pengujian hipotesis jelas
4. 4. Replicability, Pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama atau yang
sejenis;
5. 5. Objectivity, Berdasarkan fakta dari data aktual : tidak subjektif dan
emosional;
6. 6. Generalizability, Semakin luas ruang lingkup penggunaan hasilnya
semakin berguna;
7. Precision, Mendekati realitas dan confidence peluang kejadian dari
estimasi dapat dilihat;
8. 8. Parsimony, Kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan metode
penelitiannya.
1. 2. Penelitian non ilmiah (Tidak menggunakan metode atau kaidah-
kaidah ilmiah)
2. Berdasarkan Spesialisasi Bidang (ilmu) garapannya : Bisnis (Akunting,
Keuangan, Manajemen, Pemasaran), Komunikasi (Massa, Bisnis,
Kehumasan/PR, Periklanan), Hukum (Perdata, Pidana, Tatanegara
Internasional), Pertanian (agribisnis, Agronomi, Budi Daya Tanaman,
Hama Tanaman), Teknik, Ekonomi (Mikro, Makro, Pembangunan), dll.
1. Berdasarkan dari hadirnya variabel (ubahan) : variabel adalah hal yang
menjadi objek penelitian, yang ditatap, yang menunjukkan variasi baik
kuantitatif maupun kualitatif. Variabel : masa lalu, sekarang, akan datang.
Penelitian yang dilakukan dengan menjelaskan menggambarkan variabel
masa lalu dan sekarang (sedang terjadi) adalah penelitian deskriptif ( to
describe = membeberkan/menggambarkan). Penelitian dilakukan terhadap
variabel masa yang akan datang adalah penelitian eksperimen.
PENELITIAN SECARA UMUM :
o Penelitian Survei:
Untuk memperoleh fakta dari gejala yang ada;
Mencari keterangan secara faktual dari suatu kelompok, daerah dsb.
Melakukan evaluasi serta perbandingan terhadap hal yang telah dilakukan orang
lain dalam menangani hal yang serupa;
Dilakukan terhadap sejumlah individu / unit baik secara sensus maupun secara
sampel;
Hasilnya untuk pembuatan rencana dan pengambilan keputusan;
Penelitian ini dapat berupa :
1. Penelitian Exploratif (Penjajagan). Terbuka, mencari-cari, pengetahuan
peneliti tentang masalah yang diteliti masih terbatas. Pertanyaan dalam
studi penjajagan ini misalnya : Apakah yang paling mencemaskan anda
dalam hal infrastruktur di daerah Kalbar dalam lima tahun terakhir ini?
Menurut anda, bagaimana cara perawatan infrastruktur jalan dan jembatan
yang baik.
2. Penelitian Deskriptif. Mempelajari masalah dalam masyarakat, tata cara
yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi, sikap, pandangan,
proses yang sedang berlangsung, pengaruh dari suatu fenomena;
pengukuran yang cermat tentang fenomena dalam masyarakat. Peneliti
mengembangkan konsep, menghimpun fakta, tapi tidak menguji hipotesis.
3. Penelitian Evaluasi. Mencari jawaban tentang pencapaian tujuan yang
digariskan sebelumnya. Evaluasi di sini mencakup formatif (melihat dan
meneliti pelaksanaan program), Sumatif (dilaksanakan pada akhir program
untuk mengukur pencapaian tujuan).
4. Penelitian Eksplanasi (Penjelasan). Menggunakan data yang sama,
menjelaskan hubungan kausal antara variabel melalui pengujian hipotesis.
5. Penelitian Prediksi. Meramalkan fenomena atau keadaan tertentu;
6. Penelitian Pengembangan Sosial. Dikembangkan berdasarkan survei yang
dilakukan secara berkala: Misal: Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin
di Kalbar, 1998-2003;
o Grounded Research
Mendasarkan diri pada fakta dan menggunakan analisis perbandingan; bertujuan
mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsep, membuktikan teori,
mengembangkan teori; pengumpulan dan analisis data dalam waktu yang
bersamaan. Dalam riset ini data merupakan sumber teori, teori berdasarkan data.
Ciri-cirinya : Data merupakan sumber teori dan sumber hipotesis, Teori
menerangkan data setelah data diurai.
TUJUAN PENELITIAN :
Secara umum ada empat tujuan utama :
1. Tujuan Exploratif (Penemuan) : menemukan sesuatu yang baru dalam
bidang tertentu
2. Tujuan Verifikatif (Pengujian): menguji kebenaran sesuatu dalam bidang
yang telah ada
3. Tujuan Developmental (Pengembangan) : mengembangkan sesuatu dalam
bidang yang telah ada
4. Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, Disertasi)
Sumber : http://skripsistikes.wordpress.com
Jenis penelitian berdasarkan pendekatan
Berdasarkan pendekatan, secara garis besar dibedakan dua macam penelitian,
yaitu :
1. Penelitian Kuantitatif
Penelitian Kuantitatif adalah suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan
pendekatan deduktif – induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka
teori , gagasan para ahli ataupun pemahaman peneliti berdasarkan
pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan
beserta pemecahan-pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran
(verifikasi) dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan.
1. Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkapkan
gejala secara holistic- kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami
dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrument kunci. Penelitian kualitatif
bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan
induktif
Jenis penelitian berdasarkan fungsinya
Secara umum penelitian mempunyai dua fungsi utama, yaitu mengembangkan
ilmu pengetahuan dan memperbaiki praktek.
Secara umum dan mendasar dapat dibedakan menjadi 3 macam penelitian :
1. Penelitian Dasar
Penelitian dasar (basic research) disebut juga penelitian murni (pure research) atau
penelitian pokok (fundamental research), yaitu penelitian yang diarahkan pada
pengujian teori, dengan hanya sedikit atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya
untuk kepentingan praktik
1. Penelitian Terapan
Penelitian terapan (applied research) berkenaan dengan kenyataan-kenyataan
praktis, penerapan, dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh
penelitian dasar dalam kehidupan nyata.
1. Penelitian Evaluatif
Penelitian evaluatif (Evaluation research) difokuskan pada suatu kegiatan dalam
suatu unit tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses ataupun
hasil kerja, sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi, tau lembaga.
JENIS – JENIS PENELITIAN BERDASARKAN TUJUANNYA
Jenis – jenis penelitian berdasarkan penelitiannya di bedakan antara lain
penelitian deskriptif , prediktif , improftif , dan eksplanatif.
A. Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif (deskriptif research) ditujukan untuk mendeskripsikan suatu
keadaan atau fenomena-fenomena apa adanya. Dalam studi ini para peneliti tidak
melakukan manipulasi atau memberikan perlakuan-perlakuan tertentu terhadap
objek penelitian, semua kegiatan atau peristiwa berjalan seperti apadanya.
B. Penelitian Prediktif
Penelitian prediktif (predictive research) ditujukan untuk memprediksi atau
memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada saat yang akan
datang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini. Dapat dilakukan melalui studi
kecenderungan dengan melihat perkembangan melalui jangka waktu tertentu,
pada saat ini atau pada saat yang lalu dapat dilihat kecenderungannya pada masa
yang akan datang.
C. Penelitian Improftif
Penelitian inproftif (improvetive reasearch) ditujukan untuk memperbaiki,
meningkatkan atau menyempurnakan suatu keadaan, kegiatan atau pelaksanaan
suatu program.
D. Penelitian Eksplanatif
Penelitian eksplanatif (explanative research) ditujukan untuk memberikan
penjelasan tentang hubungan antar suatu fenomena untuk variabel. Penelitian
eksplanatif mencoba untuk mencarai hubungan antar hal tersebut. Hubungan
tersebut bisa berbentuk hubungan korelasional atau saling hubungan, sumbangan
atau kontribusi suatu variabel terhadap variabel lainnya.
Sumber : gayul.wordpress.com
PENELITIAN DESKRIPTIF
Setelah mempelajari materi ini, anda diharapkan akan dapat:
Menjelaskan prinsip-prinsip pemahaman menggunakan metode
pemahaman deskriptif.
Menguasai macam-macam penelitian deskriptif.
Menggunakan penelitian deskriptif sesuai dengan permasalahan dan
kebutuhannya.
Menyebutkan tiga macam penelitian deskriptif dengan tepat.
Menerangkan langkah-langkah penelitian deskriptif secara benar.
Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan
dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya ( Best,1982:119). Penelitian
ini juga sering disebut noneksperimen, karena pada penelitian ini penelitian tidak
melakukan kontrol dan manipulasi variabel penelitian. Dengan metode deskriptif,
penelitian memungkinkan untuk melakukan hubungan antar variabel, menguji
hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan teori yang memiliki
validitas universal (west, 1982). Di samping itu, penelitian deskriptif juga
merupakan penelitian, dimana pengumpulan data untuk mengetes pertanyaan
penelitian atau hipotesis yang berkaitan dengan keadan dan kejadian sekarang.
Mereka melaporkan keadaan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa
adanya.
Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu
menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan sobjek yang
diteliti secara tepat. Dalam perkembangan akhir-akhir ini, metode penelitian
deskriptif juga banyak di lakukan oleh para penelitian karena dua alasan. Pertama,
dari pengamatan empiris didapat bahwa sebagian besar laporan penelitian di
lakukan dalam bentuk deskriptif. Kedua, metode deskriptif sangat berguna untuk
mendapatkan variasi permasalahan yang berkaitan dengan bidang pendidikan
maupun tingkah laku manusia.
Disamping kedua alasan seperti tersebut di atas, penelitian deskriptif pada
umumnya menarik para peneliti muda, karena bentuknya sangat sedarhana dengan
mudah di pahami tanpa perlu memerlukan teknik statiska yang kompleks.
Walaupun sebenarnya tidak demikian kenyataannya. Karena penelitian ini
sebenarnya juga dapat ditampilkan dalam bentuk yang lebih kompleks, misalnya
dalam penelitian penggambaran secara faktual perkembangan sekolah, kelompok
anak, maupun perkembangan individual. Penenelitian deskriptif juga dapat
dikembangkan ke arah penenelitian naturalistic yang menggunakan kasus yang
spesifik malalui deskriptif mendalam atau dengan penelitian setting alami
fenomenologis dan dilaporkan secara thick description (deskripsi mendalam) atau
dalam penelitian ex-postfacto dengan hubungan antarvariabel yang lebih
kompleks.
Penelitian deskriptif yang baik sebenarnya memiliki proses dan sadar yang sama
seperti penelitian kuantitatif lainnya. Disamping itu, penelitian ini juga
memerlukan tindakan yang teliti pada setiap komponennya agar dapat
menggambarkan subjek atau objek yang diteliti mendekati kebenaranya. Sebagai
contoh, tujuan harus diuraikan secara jelas, permasalahan yang diteliti signifikan,
variabel penelitian dapat diukur, teknik sampling harus ditentukan secara hati-hati,
dan hubungan atau komparasi yang tepat perlu dilaukan untuk mendapatkan
gambaran objek atau subjek yang diteliti secara lengkap dan benar.
Dalam penelitian deskriptif, peneliti tidak melakukan manipulasi variabel dan
tidak menetapkan peristiwa yang akan terjadi, dan biasanya menyangkut
peristiwa-peristiwa yang saat sekarang terjadi. Dengan penelitian deskriptifi,
peneliti memungkinkan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang berkaitan
dengan hubungan variabel atau asosiasi, dan juga mencari hubungan komparasi
antarvariabel.
Penelitian deskriptif mempunyai keunikan seperti berikut.
Penelitian deskriptif menggunakan kuesioner dan wawancara, seringkali
memperoleh responden yag sangat sediit, akibatnya biasa dalam membuat
kesimpulan.
Penelitian deskriptif yang menggunakan observasi, kadangkala dalam
pengumpulan data tidak memperoleh data yang memadai. Untuk itu diperlukan
para observer yang terlatih dalam observasi, dan jika perlu membuat chek list
lebih dahulu tentang objek yang perlu dilihat, sehingga peneliti memperoleh data
yang diinginkan secara objektif dan reliable.
Penelitian deskriptif juga memerlukan permasalahan yang harus diidentifikasi dan
dirumuskan secara jelas, agar di lapangan, peneliti tidak mengalami kesulitan
dalam menjaring data yang diperlukan.
LANGKAH DALAM MELAKSANAKAN PENELITIAN DESKRIPTIF
Penelitian dengan metode deskriptif mempunyai langkah penting seperti berikut.
1. Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan
melalui metode deskriptif.
2. Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas.
3. Menentukan tujuan dan manfaat penelitian.
4. Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan.
5. Menentukan kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian dan atau
hipotesis penelitian.
6. Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk dalam hal
ini menentukan populasi, sampel, teknik sampling, menentukan instrumen,
mengumpulkan data, dan menganalisis data.
7. Mengumpulkan, mengorganisasikan, dan menganalisis data dengan
menggunakan teknik statistika yang relevan.
8. Membuat laporan penelitian
MACAM-MACAM PENELITIAN DESKRIPTIF
Banyak jenis penelitian yang termasuk sebagai penelitian deskriptif. Setiap ahli
penelitian sering dalam memberikan infomasi tentang pengelompokan jenis
penelitian deskriptif, cenderung sedikit bervariasi. Perbedaan itu biasanya
dipengaruhi oleh pandangan dan pengetahuan yang menjadi latar belakang para
ahli tersebut. Perbedaan pandangan tersebut, salah satu diantaranya bila dilihat
dari apek bagaimana proses pengumpulan data dalam penelitian deskriptif
dilakukan oleh peneliti.
Dari aspek bagaimana proses pengumpulan data dilakukan, macam-macam
penelitian deskrptif minimal dapat dbedakan menjadi tiga macam, yaitu laporan
dari atau self-report, studi perkembangan, studi lanjutan, (follow-up study), dan
studi sosiometrik.
Penelitian Laporan Dari (Self-Report research)
Dari kaitannya dengan data yang dikumpulkan maka penelitian deskriptif
mempunyai beberapa macam jenis termasuk di antaranya laporan diri dengan
menggunakan observasi. Dalam penelitian self-report, informasi dikumpulkan
oleh orang tersebut yang juga berfungsi sebagai peneliti.
Dalam penelitian self-report ini penelitian dianjurkan menggunakan teknik
observasi secara langsung, yaitu individu yang diteliti dikunjungi dan dilihat
kegiatanya dalam situasi yang alami. Tujuan obsevasi langsung adalah untuk
mendapatkan informasi yang sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian.
Dalam penelitian self-report, peneliti juga dianjurkan menggunakan alat bantu lain
untuk memperoleh data, termasuk misalnya dengan menggunakan perlengkapan
lain seperti catatan, kamera, dan rekaman. Alat-alat tersebut digunakan terutama
untuk memaksimalkan ketika mereka harus menjaring data dari lapangan.
Yang perlu diperhatikan oleh para peneliti yang dengan model self-report adalah
bahwa dalam menggunakan metode observasi dalam melakukan wawancara, para
peneliti harus dapat menggunakan secara simultan untuk memperoleh data yang
maksimal. Salah satu contoh penelitian menggunakan self-report dapat dilihat
dalam laporan tentang studi Kelembagaan dan Sistem Pembiayaan Usaha Kecil
dan Menengah.
Contoh Penelitian Deskriptif menggunakan self-report
Studi Kelembagaan dan Sistem Pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah
Studi banding tentang kelembagaan dan sistem pembiayaan usaha kecil menengah
ini mempunyai 5 tujuan penting, yaitu :
Mengidentifikasi faktor-faktor pembangunan usaha mikro kecil dan
menengah melalui sistem kelembagaan.
Memperoleh informasi tentang faktor-faktor pengembangan kelembagaan
bagi koperasi usaha kecil dan menengah.
Meningkatkan kerja sama lembaga pemerintah agar secara komperehensif
mempunyai sistem pembiayaan yang relevan dengan kebutuhan para
pengusaha.
Merumuskan kebijakan, implementasi, dan sistem monitoring yang
relevan dengan kelembagaan dan sistem pembiayaan usaha kecil dan
menengah.
Memperoleh model best practice tentang kelembagaan dan sistem
pembiayaan di Negara Filipina yang mungkin dapat diterapkan sesuai
dengan budaya masyarakat Indonesia.
Penelitian studi banding ini menggunakan metode dekriptif dengan pendekatan
self-report. Tempat penelitian adalah lembaga tinggi depertemen perdagangan dan
industri dan lembaga lain dan lembaga lain yang menangani pertumbuhan dan
perkembangan usaha kecil dan menengah. Lembaga lembaga lain tersebut
termasuk kantor Biro Pengembangan Usaha Kecil Menengah (BSMD), Kantor
Technology Livelihood Resource Center (TLRC). COLOMBO PLAN STAFF
CALLEGE (CPSC), dan Technology Universisty of Philippines (TUP). Subjek
penelitiannya adalah nara sumber yang memiliki informasi yang diperlukan dan
mereka yang berhasrat dan bersedia bekerja sama dalam memberikan informasi.
Studi banding ini mempunyai hasil yang dapat dikelompokan menjadi dua
bagian, yaitu lembaga pengelolaan dan sistem pembiayaan usaha kecil dan
menengah. Yang berkaitan dengan lembaga pengelola UKM diantaranya adalah
termasuk:
Pengembangan usaha kecil dan menengah di pilipina dibawah Department Of
Trade and Industry (DTI), dengan melibatkan beberapa biro yang ada ditingkat
nasional dan regional.
Yang termasuk pengusaha kecil dan menengah di pilipina, adalah para pengusaha
atau entrepreneur ,baik indifidual maupun kelompok warga Negara Filipina yang
memiliki ciri–ciri seperti berikut : Pengusaha mikro mempunyai asset
<P1,500,001; pengusaha kecil mempuyai asset P 1,500,001-P 15,000,000; dan
pengusaha menengah mempuyai P15,000,001-P60,000,000
Ada enam lembaga tinggi Negara dan beberapa kantor yang relevan dengan
macam-macam kegiatan bisnis sebagai sebagai tempat pendaftaran dan yang akan
membantu perkembangan dan pertumbuhan usaha baru tersebut. Program
pemerintah yang terkait dengan usaha kecil dan menengah di lakanakan oleh
semua lembaga yang relevan termasuk kantor yang berada dibawah tanggung
jawab departemen perdagangan dari industri, depertemen keuangan, anggaran dan
manajemen. Pertanian, reformasi agraria, lingkungan dan sumber daya alam,
tenaga kerja dan perburuhan, transportasi dan komunikasi, pekerjaan dan pubik
jalan raya, pemerintah dan dan pariwisata, sains dan teknologi, ekonomi nasional
dan otoritas pengembangan semua Bank sentral Filipina baik tingkat nasional,
regional, dan provinsi. Pada masing-masing kantor lembaga mempunyai prosedur,
wewenang,dan jumlah pembiayaan pendaftaran yang dicantumkan secara jelas.
Wewenang, prosedur dan jumlah biaya yang jelas tersebut, pada prinsipnya adalah
untuk mempermudah bagi para pengusaha, kita mereka melakukan pendaftaran
usahanya ke kantor lembaga tersebut.
Studi Perkembangan (Developmental Study)
Studi perkembangan atau devlopmental study banyak dilakukan oleh peneliti di
bidang pendidikan atau bidang psikologi yang berkaitan dengan tingkah laku,
sasaran penelitian perkembangan pada umumnya menyangkut variabel tingkah
laku secara individual maupun dalam kelompok. Dalam penelitian perkembangan
tersebut peneliti tertarik dengan variabel yang utamakan membedakan antara
tingkat umur, pertumbuhan atau kedewasaan subjek yang diteliti.
Studi perkembangan biasanya di lakukan dalam periode longitudinal dengan
waktu tertentu, bertujuan guna menemukan perkembangan demensi yang terjadi
pada seorang respoden. Demensi yang sering menjadi perhatian peneliti ini,
misalnya: intelektual, fisik, emosi, reaksi terhadapan tertentu, dan perkembangan
sosoial anak. Studi perkembangan ini biasa dilakukan
baik secara cross-sectional atau logiotudinal
Jika penelitian dilakukan dengan model cross-sectional, peneliti pada waktu yang
sama dan disimultan menggunakan berbagi tingkatan variabel untuk diselidiki.
Data yang diperoleh dari masing-masing tingkat dapat dideskripsi dan kemudian
di komparasi atau dicari tingkat asosiasinya. Dalam penelitian perkembangan
model longitudinal, peneliti menggunakan responden sebagai sampel tertentu,
misalnya: satu kelas satu sekolah, kemudian dicermati secara intensif
perkembangannya secara continue dalam jangka waktu tertentu seperti tiga bulan,
enam bulan, satu tahun. Semua fenomena yang muncul didokumentasi untuk
digunakan sebagai informasi dalam menganalisis guna mencapai hasil penelitian.
Studi Kelanjutan (Follow-up study)
Study kelanjutan dilakukan oleh peneliti untuk menentukan status responden
setelah beberapa periode waktu tertentu memproleh perlakuan, misalnya rogram
pendidikan. Studi kelanjutan ini di lakukan untuk melakukan evaluasi internal
maupun evaluasi eksteral, setelah subjek atau responden menerima program di
suatu lembaga pendidikan. Sebagai contoh Badan Akreditasi Nasional
menganjurkan adanya informasi tingkat serapan alumni dalam memasuki dunia
kerja, setelah mereka selesai program pendidikannya. Dalam penelitian studi
kelanjutan biasanya peneliti mengenal istilah antara output dan outcome. Out
(keluran) berkaitan dengan informasi hasil akhir setelah suatu program yang
diberikan kepada subjek sasaran di selesaikan. Sedangkan yang dimaksud dengan
data yang di ambil dari outcome (hasil) biasanya menyangkut pengaruh suatu
perlakuan, misalnya program pendidikan kepada subjek yang di teliti setelah
mereka kembali ke tempat asal yaitu masyarakat.
Studi Sosiometrik (Sociometric study)
Yang dimaksud dengan sosiometrik adalah analisis hubungan antarpribadi dalam
suatu kelompok individu. Melalui analisis pilihan individu atas dasar idola atau
penolakan sesorang terhadap orang lain dalam suatu kelompok dapat di tentukan.
Prinsif teori studi sosiometrik pada dasarnya adalah penanyakan pada masing-
masing anggota kelompok yang diteliti untuk menentukan denga siapa dia paling
suka, untuk bekerja sama dalam kegiatan kelompok. Pada kasus ini, dia dapat
memilih satu atau tiga dalam kelompoknya. Dari setiap anggota, peneliti akan
memperoleh jabatan yang bervariasi. Dengan menggunakan gambar sosiogram,
posisi seseorang akan dapat diterangkan kedudukannya dalam kelompok
organisasi.
Dalam sosiogram tersebut pada umumnya digunakan beberapa batasan istilah
yang dapat menunjukan posisi individu dalam kelompoknya. Beberapa istilah
tersebut seperti misalnya:
“Bintang” diberikan kepada mereka yang paling banyak dipilih oleh para
anggotanya,
“Terisolasi” di berikan kepada mereka yang tidak banyak dipilih oleh para
anggota dalam kelompok,
“Klik” diberikan kepada kelompok kecil anggota yang saling memilih
masing orang dalam kelompoknya.
Dibidang pendidikan, sosiometrik telah banyak digunakan untuk menentukan
hubungan variabel status seseorang misalnya pemimpin formal, pemimpin dalam
lembaga pendidikan atau posisi seseorang dalam kelompoknya dengan variabel
dalam kegiatan pendidikan. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian
yang berusaha menggambarlkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa
adanya, dengan tujuan menggambarkan secara sistematis fakta dan karakeristik
objek yang di teliti secara tepat.
Penelitian deskriptif mempunyai keunikan diantaranya, seperti berikut.
Menggunakan kuesioner atau wawancara sering kali hanya mendapatkan
responden yang sedikit yang dapat menakibatkan biasanya kesimpulan;
Penelitian deskriptif yang menggunakan observasi, kadang kala dalam
pengumpulan data tidak memperoleh data yang memadai;
Memerlukan permasalahan yang di rumuskan ssecara jelas, agar pada
waktu menjaring data di lapangan, peneliti tidak mengalami kesulitan.
Dilihat dari aspek pengumpulan data di lapangan, penelitian deskriptif dapat
dibedakan antara lain menjadi penelitian diri, studi perkembangan, studi
kelanjutan, dan studi sosiometrik.
Penelitian dengan metode deskriptif mempunyai langkah seperti berikut.
Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan
melalui metode deskriptif.
Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas.
Menentukan tujuan dan manfaat penelitian.
Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.
Menentukan kerangka berfikir, dan pertanyaan penelitian dan atau
hipotesis penelitian.
Mendesain metode penelitian yamg hendak di gunakan, termasuk dalam
hal ini menentukan populasi, sampel, teknik sampling, menentukan
instrumen pengumpul data, dan menganalisis data.
Mengumpulkan dan mengorganisasi serta menganalisis data dengan
menggunakan teknik statistika yang relevan.
Membuat laporan penelitian
Sumber: www.penalaran-unm.org
Metode Penelitian Kualitatif
Dalam penelitian sosial, masalah penelitian, tema, topik, dan judul penelitian
berbeda secara kualitatif maupun kuantitatif. Baik substansial maupun materil
kedua penelitian itu berbeda berdasarkan filosofis dan metodologis. Masalah
kuantitatif lebih umum memiliki wilayah yang luas, tingkat variasi yang kompleks
namun berlokasi dipermukaan. Akan tetapi masalah-masalah kualitatif berwilayah
pada ruang yang sempit dengan tingkat variasi yang rendah namun memiliki
kedalaman bahasan yang tak terbatas.
Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang
berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan
masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran
kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan
melakukan studi pada situasi yang alami (Creswell, 1998:15). Bogdan dan Taylor
(Moleong, 2007:3) mengemukakan bahwa metodologi kualitatif merupakan
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis
maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.
Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan.
Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah instrumen kunci. Oleh karena itu,
peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas jadi bisa bertanya,
menganalisis, dan mengkonstruksi obyek yang diteliti menjadi lebih jelas.
Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat nilai. Penelitian kualitatif
digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengetahui makna yang tersembunyi,
untuk memahami interaksi sosial, untuk mengembangkan teori, untuk memastikan
kebenaran data, dan meneliti sejarah perkembangan.
B. Sistematika Penelitian Kualitatif
Judul
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Bab I Pendahuluan
Konteks Penelitian
Fokus Kajian Penelitian
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Bab II Perspektif Teoritis dan Kajian Pustaka
Bab III Metode Penelitian
Pendekatan
Batasan Istilah
Unit Analisis
Deskripsi Setting Penelitian
Pengumpulan Data
Analisis Data
Keabsahan data
Bab IV Hasil dan pembahasan
Bab VI Kesimpulan dan saran
Daftar pustaka
Lampiran
Penjelasan secara ringkas keseluruhan unsur yang ada dalam penelitian
kualitatif, yaitu:
1. Judul, singkat dan jelas serta mengisyaratkan fenomena dan fokus kajian
penelitian. Penulisan judul sedapat mungkin menghindari berbagai tafsiran
yang bermacam-macam dan tidak bias makna.
2. Abstrak, ditulis sesingkat mungkin tetapi mencakup keseluruhan apa yang
tertulis di dalam laporan penelitian. Abstrak penelitian selain sangat
berguna untuk membantu pembaca memahami dengancepat hasil
penelitian, juga dapat merangsang minat dan selera orang lain untuk
membacanya.
3. Perspektif teoritis dan kajian pustaka, perspektif teori menyajikan tentang
teori yang digunakan sebagai perpektif baik dalam membantumerumuskan
fokus kajian penelitian maupun dalam melakukan analisis data atau
membahas temuan-temuan penelitian. Sementara kajian pustaka
menyajikan tentang studi-studi terdahulu dalam konteks fenomena dan
masalah yang sama atau serupa.
4. Metode yang digunakan, menyajikan secara rinci metode yang digunakan
dalam proses penelitian.
5. Temuan–temauan penelitian, menyajikan seluruh temuan penelitian yang
diorganisasikan secara rinci dan sistematis sesuai urutan pokok masalah
atau fokus kajian penelitian. Temuan-temuan penelitian yang disajikan
dalam laporan penelitian merupakan serangkaian fakta yang sudah
direduksi secara cermat dan sistematis, dan bukan kesan selintas peneliti
apalagi hasil karangan atau manipulasi peneliti itu sendiri.
6. Analisis temuan– temuan penelitian. Hasil temuanmemrlukan pembahasan
lebih lanjut dan penafsiran lebih dalam untuk menemukan makna di balik
fakta. Dalam melakukan pembahasan terhadap temuan-temuan penelitian,
peneliti harus kembali mencermati secara kritis dan hati-hati terhadap
perspektif teoritis yang digunakan.
C. Jenis-jenis Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif memiliki 5 jenis penelitian, yaitu:
1. Biografi
Penelitian biografi adalah studi tentang individu dan pengalamannya yang
dituliskan kembali dengan mengumpulkan dokumen dan arsip-arsip. Tujuan
penelitian ini adalah mengungkap turning point moment atau epipani yaitu
pengalaman menarik yang sangat mempengaruhi atau mengubah hidup seseorang.
Peneliti menginterpretasi subjek seperti subjek tersebut memposisikan dirinya
sendiri.
2. Fenomenologi
Penelitian fenomenologi mencoba menjelaskan atau mengungkap makna konsep
atau fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada
beberapa individu. Penelitian ini dilakukan dalam situasi yang alami, sehingga
tidak ada batasan dalam memaknai atau memahami fenomena yang dikaji.
Menurut Creswell (1998:54), Pendekatan fenomenologi menunda semua penilaian
tentang sikap yang alami sampai ditemukan dasar tertentu. Penundaan ini biasa
disebut epoche (jangka waktu). Konsep epoche adalah membedakan wilayah data
(subjek) dengan interpretasi peneliti. Konsep epoche menjadi pusat dimana
peneliti menyusun dan mengelompokkan dugaan awal tentang fenomena untuk
mengerti tentang apa yang dikatakan oleh responden.
3. Grounded theory
Walaupun suatu studi pendekatan menekankan arti dari suatu pengalaman untuk
sejumlah individu, tujuan pendekatan grounded theory adalah untuk menghasilkan
atau menemukan suatu teori yang berhubungan dengan situasi tertentu . Situasi di
mana individu saling berhubungan, bertindak, atau terlibat dalam suatu proses
sebagai respon terhadap suatu peristiwa. Inti dari pendekatan grounded theory
adalah pengembangan suatu teori yang berhubungan erat kepada konteks
peristiwa dipelajari.
4. Etnografi
Etnografi adalah uraian dan penafsiran suatu budaya atau sistem kelompok sosial.
peneliti menguji kelompok tersebut dan mempelajari pola perilaku, kebiasaan, dan
cara hidup. Etnografi adalah sebuah proses dan hasil dari sebuah penelitian.
Sebagai proses, etnografi melibatkan pengamatan yang cukup panjang terhadap
suatu kelompok, dimana dalam pengamatan tersebut peneliti terlibat dalam
keseharian hidup responden atau melalui wawancara satu per satu dengan anggota
kelompok tersebut. Peneliti mempelajari arti atau makna dari setiap perilaku,
bahasa, dan interaksi dalam kelompok.
5. Studi kasus
Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan
batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan
berbagai sumber informasi. Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan
kasus yang dipelajari berupa program, peristiwa, aktivitas, atau individu.
D. Metode Pengumpulan Data
Beberapa metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif, yaitu:
1. Wawancara
Wawancara merupakan alat re-cheking atau pembuktian terhadap informasi atau
keterangan yang diperoleh sebelumnya. Tehnik wawancara yang digunakan dalam
penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (in–
depth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian
dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan
informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan
pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam
kehidupan sosial yang relatif lama.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang peneliti saat mewawancarai
responden adalah intonasi suara, kecepatan berbicara, sensitifitas pertanyaan,
kontak mata, dan kepekaan nonverbal. Dalam mencari informasi, peneliti
melakukan dua jenis wawancara, yaitu autoanamnesa (wawancara yang dilakukan
dengan subjek atau responden) dan aloanamnesa (wawancara dengan keluarga
responden). Beberapa tips saat melakukan wawancara adalah mulai dengan
pertanyaan yang mudah, mulai dengan informasi fakta, hindari pertanyaan
multiple, jangan menanyakan pertanyaan pribadi sebelum building raport, ulang
kembali jawaban untuk klarifikasi, berikan kesan positif, dan kontrol emosi
negatif.
2. Observasi
Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat),
pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan.
Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik
perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti
perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek
tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut.
Bungin (2007: 115) mengemukakan beberapa bentuk observasi yang dapat
digunakan dalam penelitian kualitatif, yaitu observasi partisipasi, observasi tidak
terstruktur, dan observasi kelompok tidak terstruktur.
Observasi partisipasi (participant observation) adalah metode
pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian
melalui pengamatan dan pengindraan dimana observer atau peneliti benar-
benar terlibat dalam keseharian responden.
Observasi tidak berstruktur adalah observasi yang dilakukan tanpa
menggunakan guide observasi. Pada observasi ini peneliti atau pengamat
harus mampu mengembangkan daya pengamatannya dalam mengamati
suatu objek.
Observasi kelompok adalah observasi yang dilakukan secara berkelompok
terhadap suatu atau beberapa objek sekaligus.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam observasi adalah topografi, jumlah
dan durasi, intensitas atau kekuatan respon, stimulus kontrol (kondisi dimana
perilaku muncul), dan kualitas perilaku.
3. Dokumen
Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk
dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat,
catatan harian, cenderamata, laporan, artefak, foto, dan sebagainya. Sifat utama
data ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada
peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam. Secara
detail bahan dokumenter terbagi beberapa macam, yaitu otobiografi, surat-surat
pribadi, buku atau catatan harian, memorial, klipping, dokumen pemerintah atau
swasta, data di server dan flashdisk, data tersimpan di website, dan lain-lain.
4. Focus Group Discussion (FGD)
Focus Group Discussion (FGD) adalah teknik pengumpulan data yang umumnya
dilakukan pada penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan makna sebuah
tema menurut pemahaman sebuah kelompok. Teknik ini digunakan untuk
mengungkap pemaknaan dari suatu kalompok berdasarkan hasil diskusi yang
terpusat pada suatu permasalahan tertentu. FGD juga dimaksudkan untuk
menghindari pemaknaan yang salah dari seorang peneliti terhadap fokus masalah
yang sedang diteliti.
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian kualitatif di dasarkan pada pendekatan yang
digunakan. Beberapa bentuk analisis data dalam penelitian kualitatif, yaitu:
1. Biografi
Langkah-langkah analisis data pada studi biografi, yaitu:
a. Mengorganisir file pengalaman objektif tentang hidup responden seperti tahap
perjalanan hidup dan pengalaman. Tahap tersebut berupa tahap kanak-kanak,
remaja, dewasa dan lansia yang ditulis secara kronologis atau seperti pengalaman
pendidikan, pernikahan, dan pekerjaan.
b. Membaca keseluruhan kisah kemudian direduksi dan diberi kode.
c. Kisah yang didapatkan kemudian diatur secara kronologis.
d. Selanjutnya peneliti mengidentifikasi dan mengkaji makna kisah yang
dipaparkan, serta mencari epipani dari kisah tersebut.
e. Peneliti juga melihat struktur untuk menjelaskan makna, seperti interaksi sosial
didalam sebuah kelompok, budaya, ideologi, dan konteks sejarah, kemudian
memberi interpretasi pada pengalaman hidup individu.
f. Kemudian, riwayat hidup responden di tulis dengan berbentuk narasi yang
berfokus pada proses dalam hidup individu, teori yang berhubungan dengan
pengalaman hidupnya dan keunikan hidup individu tersebut.
2. Fenomenologi
Langkah-langkah analisis data pada studi fenomenologi, yaitu:
a. Peneliti memulai mengorganisasikan semua data atau gambaran menyeluruh
tentang fenomena pengalaman yang telah dikumpulkan.
b. Membaca data secara keseluruhan dan membuat catatan pinggir mengenai data
yang dianggap penting kemudian melakukan pengkodean data.
c. Menemukan dan mengelompokkan makna pernyataan yang dirasakan oleh
responden dengan melakukan horizonaliting yaitu setiap pernyataan pada awalnya
diperlakukan memiliki nilai yang sama. Selanjutnya, pernyataan yang tidak
relevan dengan topik dan pertanyaan maupun pernyataan yang bersifat repetitif
atau tumpang tindih dihilangkan, sehingga yang tersisa hanya horizons (arti
tekstural dan unsur pembentuk atau penyusun dari phenomenon yang tidak
mengalami penyimpangan).
d. Pernyataan tersebut kemudian di kumpulkan ke dalam unit makna lalu ditulis
gambaran tentang bagaimana pengalaman tersebut terjadi.
e. Selanjutnya peneliti mengembangkan uraian secara keseluruhan dari fenomena
tersebut sehingga menemukan esensi dari fenomena tersebut. Kemudian
mengembangkan textural description (mengenai fenomena yang terjadi pada
responden) dan structural description (yang menjelaskan bagaimana fenomena itu
terjadi).
f. Peneliti kemudian memberikan penjelasan secara naratif mengenai esensi dari
fenomena yang diteliti dan mendapatkan makna pengalaman responden mengenai
fenomena tersebut.
g. Membuat laporan pengalaman setiap partisipan. Setelah itu, gabungan dari
gambaran tersebut ditulis.
3. Grounded theory
Langkah-langkah analisis data pada studi grounded theory, yaitu:
a. Mengorganisir data
b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode.
c. Open coding, peneliti membentuk kategori informasi tentang peristiwa
dipelajari.
d. Axial coding, peneliti mengidentifikasi suatu peristiwa, menyelidiki kondisi-
kondisi yang menyebabkannya, mengidentifikasi setiap kondisi-kondisi, dan
menggambarkan peristiwa tersebut.
e. Selective coding, peneliti mengidentifikasi suatu jalan cerita dan
mengintegrasikan kategori di dalam model axial coding.
Selanjutnya peneliti boleh mengembangkan dan menggambarkan suatu acuan
yang menerangkan keadaan sosial, sejarah, dan kondisi ekonomi yang
mempengaruhi peristiwa.
4. Etnografi
Langkah-langkah analisis data pada studi etnografi, yaitu:
a. Mengorganisir file.
b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode.
c. Menguraikan setting sosial dan peristiwa yang diteliti.
d. Menginterpretasi penemuan.
e. Menyajikan presentasi baratif berupa tabel, gambar, atau uraian.
5. Studi kasus
Langkah-langkah analisis data pada studi kasus, yaitu:
a. Mengorganisir informasi.
b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode.
c. Membuat suatu uraian terperinci mengenai kasus dan konteksnya.
d. Peneliti menetapkan pola dan mencari hubungan antara beberapa kategori.
e. Selanjutnya peneliti melakukan interpretasi dan mengembangkan generalisasi
natural dari kasus baik untuk peneliti maupun untuk penerapannya pada kasus
yang lain.
f. Menyajikan secara naratif.
F. Keabsahan Data
Banyak hasil penelitian kualitatif diragukan kebenarannya karena beberapa hal,
yaitu subjektivitas peneliti merupakan hal yang dominan dalam penelitian
kualitatif, alat penelitian yang diandalkan adalah wawancara dan observasi
mengandung banyak kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa
kontrol, dan sumber data kualitatif yang kurang credible akan mempengaruhi hasil
akurasi penelitian. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa cara menentukan
keabsahan data, yaitu:
1. Kredibilitas
Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya. Beberapa
kriteria dalam menilai adalah lama penelitian, observasi yang detail, triangulasi,
per debriefing, analisis kasus negatif, membandingkan dengan hasil penelitian
lain, dan member check.
Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian, yaitu:
a. Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan derajat
kepercayaan data yang dikumpulkan, bisa mempelajari kebudayaan dan dapat
menguji informasi dari responden, dan untuk membangun kepercayaan para
responden terhadap peneliti dan juga kepercayaan diri peneliti sendiri.
b. Pengamatan yang terus menerus, untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur
dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang diteliti,
serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.
c. Triangulasi, pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain
diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data
tersebut.
d. Peer debriefing (membicarakannya dengan orang lain) yaitu mengekspos hasil
sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan
rekan-rekan sejawat.
e. Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan dugaan-
dugaan yang berbeda dan mengembangkan pengujian-pengujian untuk mengecek
analisis, dengan mengaplikasikannya pada data, serta denganmengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang data.
2. Transferabilitas yaitu apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan pada situasi
yang lain.
3. Dependability yaitu apakah hasil penelitian mengacu pada kekonsistenan
peneliti dalam mengumpulkan data, membentuk, dan menggunakan konsep-
konsep ketika membuat interpretasi untuk menarik kesimpulan.
4. Konfirmabilitas yaitu apakah hasil penelitian dapat dibuktikan kebenarannya
dimana hasil penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan
dalam laporan lapangan. Hal ini dilakukan dengan membicarakan hasil penelitian
dengan orang yang tidak ikut dan tidak berkepentingan dalam penelitian dengan
tujuan agar hasil dapat lebih objektif.
G. Reliabilitas
Reliabilitas penelitian kualitatif dipengaruhi oleh definisi konsep yaitu suatu
konsep dan definisi yang dirumuskan berbeda-beda menurut pengetahuan peneliti,
metode pengumpulan dan analisis data, situasi dan kondisi sosial, status dan
kedudukan peneliti dihadapan responden, serta hubungan peneliti dengan
responden.(IAHS)