Upload
atika-dwi-kusuma
View
11
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
nado molla
Citation preview
0112F – Akuntansi Organisasi Nirlaba
LECTURE NOTES
Akuntansi Partai Politik dan LSM (2)
Gatot Soepriyanto, SE., Ak., M.Buss(Acc)
0112F – Akuntansi Organisasi Nirlaba
LEARNING OBJECTIVES
1. Mahasiswa dapat memahami pengelolaan keuangan LSM di Indonesia;
2. Mahasiswa dapat memahami penerapan akuntansi di organisasi LSM Indonesia.
0112F – Akuntansi Organisasi Nirlaba
3.1 PENGERTIAN AKUNTANSI LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT.
“Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengakuan, pencatatan, dan pelaporan
transaksi ekonomi (keuangan) dari suatu organisasi yang dijadikan sebagai informasi dalam
rangka pengambilan keputusan ekonomi oleh pihak-pihak yang memerlukan.” (American
Accounting Association , 1966)
“Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa yang berfunsi menyediakan informasi kuantitatif,
terutama yang bersifat keuangan, yaitu tentang ekonomi organisasi yang dimaksudkan agar
berguna dalam pengambilan keputusan ekonomis dalam membuat pilihan-pilihan yang nalar
di anatara berbagai alternative arah tindakan.” (Accounting Principle Board, 1970).
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) adalah untuk membebaskan penderitaan,
memajukan kaum miskin, melindungi lingkungan, menyediakan pelayanan dasar masyarakat,
atau menangani pengembangan masyarakat. Atau LSM suatu organisasi yang berbasis nilai
tergantung, dalam keseluruhan ataau bagian, pada lembaga donor dan pelayanan sukarela.
Ilmu Akuntansi digunakan dalam LSM dikarenakan kebanyakan organisasi nirlaba
menggunakan beberapa parameter tunggal sebagai ukuran keberhasilannya, seperti jumlah
aloksai dana yang diperoleh, pertumbuhan daerah dampingan, jumlah orang yang dilayani,
dan biaya overhead yang mampu diminimalisasikannya.
Akuntansi yang diterapkan pada LSM memiliki kaitan erat dengan penerapan dan
perlakuan Akuntansi pada domain public. Domain public yang dimaksud adalah masyarakat
yang didampingi oleh LSM terkait.
3.2 RUANG LINGKUP AKUNTANSI LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT.
Aktivitas program LSM berupa program-program bantuan dan layanan sosial, terutama
bagi kelompok masayarakat lemah..
Setiap LSM mempunyai tujuan, agenda kegiatan, maupun kebutuhan akan
pengelolahan organisasi LSM tersebut. Pengelolahan LSM ini erat kaitnya dengan
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pelaporan seluruh kegiatan.
0112F – Akuntansi Organisasi Nirlaba
3.3 SIFAT DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI LEMBAGA SWADAYA
MASYARAKAT.
Akuntansi LSM berbeda dengan Akuntansi lainnya, dikarenakan LSM sifat dan
karakteristik organisasi LSM tergolong ke dalam organisasi nirlaba serta organisasi lainnya
yang profit oriented dapat dilihat dengan membandingkan tujuan organisasi, sumber
pendanaan, pola pertanggungjawaban, struktur keorganisasian, dan anggaranya.
Tujuan LSM yaitu memperoleh laba tetapi memberikan pelayanan dan
menyelengarakan seluruh aktivitas yang terkait dengan pemberian dana oleh sebuah lembaga
donor yang dibutuhkan maupun yang telah menjadi kegiatan rutin dalam LSM bersangkutan.
Sumber pembiayaan LSM berasal dari lembaga donor dan sumbangan pihak tertentu.
Pertanggungjawaban organisasi LSM merupakan bagian terpenting dalam menciptakan
kredittibilitas pengelolaan yang dijalankan.
3.4 TUJUAN AKUNTANSI LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT.
Tujuan Akuntansi dalam LSM adalah untuk:
1. Memberikan informasi yang diperlukan dalam mengelola secara tepat, efisien, dan
ekonomis atas suatu kegiatan serta alokasi sumber daya yang dipercayakan kepada
organisasi. Tujuan ini terkait dengan pengendalian pengelolaan.
2. Memberikan informasi yang memungkinkan pengelola organisasi untuk
melaporkan pelaksanaan tanggung jawabnya mengelola secara tepat dan efektif
program beserta penggunaan sumber daya menjasi wewenangnya, disamping untuk
melaporkan kepada public atau lembaga pemberi dana hasil operasi organisasi.
Tujuan ini terkait dengan akunbilitas.
Informasi Akuntansi bermanfaat sebagai salah satu pedoman dalam pengambilan
keputusan, terutama untuk membantu pengurusan organisasi dalam melakukan alokasi
sumber daya. Informasi Akuntansi juga digunakan menetukan biaya suatu program atau
kegiatan beserta kelayakannya, baik secara ekonomis maupun teknis.
0112F – Akuntansi Organisasi Nirlaba
Manfaat informasi Akuntansi maka pengurus organisasi dapat menetukan biaya
operasional yang akan diberikan kepada masyarakat sasarannya, menetapkan biaya standar,
dan harga yang akan dibebankan kepada LSM bersangkutan.
3.5 AKUNTANSI LEMABAGA SWADAYA MASYARAKAT: SEBUAH JAWABAN
ATAS TUNTUTAN REFORMASI.
Prinsip good governance atau tata pemerintahan yang baik pada umumnya diterapkan
dalam organisasi sektor publik, khususnya pemerintahan dan organisasi public termasuk
LSM.
Pelaksanaan good governance pada LSM memiliki prinsip diantaranya, akunbilitas,
transparansi, partisipasi, penegakan hukum, responsivitas/daya tanggap, kesetaraan, efisiensi,
efektivitas, profesionalisme, dan pengawasan.
Untuk mencapai good public, maupun good corporate governance di LSM diperlukan
perubahan pada organisasi penyelenggarannya. Bentuk perubahan ini identik kepada alat-alat
yang digunakan dalam mendukung berjalannya organisasi secara efisien, efektif, transparan,
dan akuntabel.
4.1 SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAN AKUNTANSI BIAYA LSM
Pendanaan LSM dapat diperoleh dari sumber lembaga donor baik nasional maupun
internasional, fundraising lembaga, atau masyarakat. Penerimaan dan penggunaan dana yang
diperoleh dari pihak luar negeri diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
LSM menyelenggarakan pembukuan terpadu berdasarkan perturan tata buku yang
berlaku. Pembukuan keuangan LSM diperiksa oleh peninjau organisasi dan pemberi dana.
Dan untuk kewenangan penerimaan, penyimpangan dan penggunaan dana, serta pembukuan
keuangan LSM yang diselenggarakan oleh pelaku organisasi LSM ditentukan oleh badan
penyandang dana berdasarkan status LSM yang dimaksud.
Siklus kegiatan LSM dimulai dengan pembelian barang sesuai kebutuhan program dan
tanpa melalui pengolahan lebih lanjut dan diakhiri dengan penyediaan layanan bagi
masyarakat sasarannya. Transaki-transaksi LSM tidak akan terlepas dari pembiayan.
0112F – Akuntansi Organisasi Nirlaba
Proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian, serta penafsiran
informasi biaya tergantung pada siapa proses ditujukan. Proses Akuntansi biaya harus
memperhatikan karakteristik Akuntansi keuangan.
4.2 SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN PADA LSM.
4.2.1 PSAK No. 45 tentang standar Akuntansi untuk Entitas Nirlaba.
Dasar akuntabilitas pertanggungjawaban keuangan terhadap segala aktivitas pada
semua organisai LSM, adalah PSAK No. 45 mengenai peloparan keuangan organisasi nirlaba.
Perbedaan Karakteristik organisasi nirlaba dengan organisai bisnis adalah cara
organisasi itu meperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas
operasionalnya.
Hal yang dinilai oleh LSM untuk laporan keuangan adalah:
1. Jasa yang diberikan oleh LSM dan kemampuannya utnuk terus memberikan jasa
tersebut.
2. Cara pengelola pelaksanaan dan pertanggungjawabannya.
3. Aspek kinerja pengelola.
Kemampuan organisasi untuk memberikan jasa dapat melalui laporan keuangan yang
menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiabn, aktiva bersih, dan informasi mengenai
hubungan di antara unsur-unsur tersebut.
Pertanggungjawaban pengelola mengenai kemampuanya mengelola sumber daya
organisasi yang diterima dari para penyumbang disajikan melalui laporan aktivitas dan
laporan arus kas.Laporan aktivitas harus menyajikan informasi mengenai perubahan yang
terjadi dalam kelopmpok aktiva bersih. Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur pelaoparn
keuangan organisasi nirlaba, yang dalam hal ini dalah LSM.
• Metode pencatatan Akrual
Tujuan dari pelaporan keuangan LSM adalah menyediakan informasi yang berguna
untuk pengambilan keputusan, dengan:
a. Menyediakan informasi mengenai sumber-sumber, alokasi, dan penggunaan
sumber daya keuangan.
0112F – Akuntansi Organisasi Nirlaba
b. Menyediakan informasi menegnai bagaimana organisasi LSM menandai
aktivitasnya dan memenuhi persyaratan kasnya
c. Menyediakan informasi yang berguna dalam mengevaluasi kemampuan organisasi
LSM untuk mendanai aktivitasnya dan untuk memenuhi kewajiban serta
komitmennya
d. Menyediakan informasi mengenai kondisi keuangan suatu organisasi LSM dan
perubahan di dalamnya
e. Menyediakan informasi menyeluruh yang berguna dalam mengevaluasi kinerja
organisasi LSM dari segi biaya jasa, efisiensi, dan pencapaian tujuan.
Laporan keuangan dapat juga menyediakan informasi kepada pemakainya, sepeti:
a. Mengindikasikan apakah sumber daya telah didapatkan dan digunakan sesuai
dengan anggaran yang ditetapkan.
b. Mengindikasikan apakah sumber daya telah didapatkan dan digunakan sesuai
dengan persyaratan, termasuk batas keuangan yang ditetapkan oleh pengambil
kebijakan di masing-masing LSM.
• Laporan Keuangan yang dihasilkan.
Laporan keuangan organisasi nirlaba meliputi:
a. Laporan Posisi Keuangan.
Tujuan untuk menyediakan informasi mengenai kativa, kewajiban dan aktiva
bersih, serta informasi mengenai hubungan di anatara unsure-unsur tersebut pada
waktu tertentu.
b. Laporan Aktivitas.
Tujuan utama laporan aktivitas adalah meyediakan informasi mengenai:
1. Pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah serta sifat aktiva
bersih.
2. Hubungan antara transaksi dan peristiwa lain.
3. Bagaimana sumber daya digunakan dalam pelaksanaan berbagai program atau
jasa.
• Perubahan Kelompok Aktiva.
a. laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan aktiva bersih terikat permanent,
terikat tempore, dan tidak terikat selama suatu periode.
0112F – Akuntansi Organisasi Nirlaba
b. Laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai penambahan aktiva bersih tidak
terikat, kecuali penggunaanya dibatasi oleh penyumbang dan menyajikan beban
sebagai pengurang aktiva bersih tidak terikat.
• Unsur-unsur laopran Keuangan.
a. Posisi Keuangan
Unsur yang berkaitan sebagai berikut:
1. Aktiva adalah sumber daya yang dimilik oleh organisasi LSM sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu dan manfaatnya di masa depan.
2. Kewajiban adalah utang organisasi LSM masa kini yang timbul dari peristiwa
masa lalu, dan penyelesaianya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari
sumber daya organisasi.
3. Ekuitas adalah hak residual atas aktiva organisasi LSM setelah dikurangi semua
kewajiban.
4.2.2 Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan LSM.
Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan LSM adalah:
1. Dapat dipahami.
2. Relevan. Informasi yang relevan mendukung proses pengambilan keputusan
3. Materialitas. Materialitas mempengaruhi relevan tidaknyainformasi.
4. Keandalan.
5. Penyajian jujur.
6. Substansi menungguli bentuk.
7. Netralitass. Informasi ditujukan bagi siapa saja bukan pihak tertentu.
8. Pertimbangan sehat.
9. Kelengkapan
10. Dapat dibandingkan.
4.3 SIKLUS AKUNTANSI KEUANGAN LSM
4.3.1 Pengertian Siklus Akuntansi.
Siklus Akuntansi adlah suatu proses penyediaan laporan keuangan organisasi selama
suatu periode tertentu. Siklus Akuntansi dapat dibagi menjadi pekerjaan selama periode
0112F – Akuntansi Organisasi Nirlaba
tersebut, yaitu: penjurnalan transaksi dan pemindahbukuan ke dalam buku besar, serta
penyiapan laporan keuangan pada akhir periode.
4.3.2 Alur Proses Siklus Akuntansi.
• Proses Akuntansi.
a. Pencatatan dan penggolongan ( dalam jurnal)
b. Peringkasan ( dalam akun-akun buku besar)
c. Penyajian dalam bentuk laporan keuangan, yaitu laporan posisi keuangan/neraca
laporan arus kas, dan laporan kativitas LSM.
4.3.3 Transaksi dan Bukti Transaksi.
Transaksi adalah suatu pertemuan antara 2 belah pihak (penjual dan pembeli) yang
saling menguntungkan dengan adanya data yang dimasukan ke dalam jurnal.
Bukti transaksi adalah dokumen sumber yang menandai bahwa transaksi yang sah
terjadi.
4.3.4 Jurnal
Jurnal adalah sarana untuk mencatat transaksi organisasi LSM yang dilakukan secara
kronologis atau berdasarkan urut waktu terjadinya, dengan menunjukan akun yang harus di
debet atau di kredit beserta jumlah nilai uangnya masing-masing.
4.3.5 Buku besar
Buku besar adalah suatu buku yang berisi kumpulan akun atau perkiraan yang telah
dicatat dalam jurnal. Akun-akun digunakan untuk mencatat secara terpisah aktiva, kewajiban
atau hutang dan ekuitas.
4.3.6 Kertas Kerja
Kertas Kerja adalah kumpulan data, naskah laporan keuangan dan analisis lain yang
bermanfaat disiapkan oleh akuntan.
4.3.7 Laporan Keuangan dan Komponennya.
0112F – Akuntansi Organisasi Nirlaba
Laporan keuangan adalah hasil akhir dari suatu proses Akuntansi, yaitu aktivitas
pengumpulan dan pengolahan data keuangan untuk disajikan dalam bentuk laporan
keuangan atau ikhtisar-ikhtisar lainnya yang dapat digunakan untuk membantu para
pemakainya dalam membuat atau mengambil keputusan.
4.4 PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI BIAYA LSM.
4.4.1 Definisi Akuntansi Biaya LSM
Akuntansi biaya adlah prose pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan penyajian
biaya pembuatan produk atau jasa serta penjualannya dengan cara-cara dan penafsiran
terhadapnya.
Proses Akuntansi biaya harus memperhatikan karakteristik akuntasni keuangan dan
manajemen organisasi. Proses Akuntansi biaya meliputi:
a. Pihak luar (eksternal), yaitu memenuhi karakteristik Akuntansi keuangan yang
merupakan bagian dari akuntasi.
b. Pihak dalam ( internal), yaitu memenuhi karakteristik Akuntansi manajemen yang
merupakan bagian dari Akuntansi manajemen.
4.4.2 Siklus Akuntansi Biaya LSm.
Bukti Akuntansi biaya LSM sangat dipengaruhi oleh siklus kegiatan LSM tersebut.
Siklus kegiatan LSM dimulai dengan pembelian barang atau perlatan dan jasa berdasarkan
kegiatan program yang telah ditentukan. Tujuan Akuntansi biaya adalah untuk menyajikan
peralatan serta pelaksanan program LSM tersebut.
4.4.3 Klasifikasi Biaya LSM.
Proses dan sistematika Akuntansi biaya dapat dipecahkan melalui rincian tahap sebagai
berikut:
1. Pemahaman mengenai penegrtian biaya.
2. Klarifikasi dan identifikasi biaya yang terjadi di LSM ke dalam kategori tertentu
dengan pendekatan ABC system
3. Pembuatan konsep perhitungan biaya baru yang akurat dan informative
4. Pensimulasi aplikasi model perhitungan biaya.
0112F – Akuntansi Organisasi Nirlaba
Perhitungan dalam system pembiayaan dilakukan dalam 2 tingkatan dasar, yakni
pengumpulan dan penetapan. Pengumpulan biaya (cost accumulation) adalah pengumpulan
data biaya dengan berbagai cara dan menggunakan sarana system Akuntansi. Penetapan biaya
( cost assignment) sebuah istilah yang meliputi: penelusuran atau tracing pengumpulan biaya
pada objek biaya dan pengalokasian kumpulan biaya, di mana ada biaya objek.
Dari sudut pandang perencanaan dan pengendalian, cara yang paling berguna untuk
mengklarifikasikan biaya adalah berdasarkan perilaku biaya. Perilaku biaya (cost behavior)
berarti bagaimana biaya akan bereaksi terhadap perubahan tingkat aktivitas lembaga.
Biaya diklasifikasikan ke dalam 2 kategori, yaitu:
1. Biaya tetap adalah baiay yang jumlah totalnya tidak terpengaruhi oleh perubahan
kegiatan organisasi. Biaya tetap mempunyai sifat sebagai berikut:
a. Jumlah totalnya tidak berubah wlaupun kegiatan berubah.
b. Biaya per unit semakin kecil apabila kegiatan semakin besar
2. Biaya variable merupakan biaya yang jumlah totalnya dipengaruhi oleh perubahan
kegiatan. Biaya variable mempunyai sifat:
a. Jumlah totalnya ikut berubah secara prposional ketika kegiatan organisasi
berubah.
b. Biaya per unit tidak berubah walaupun kegiatan berubah.
3. Biaya semi variable merupakan biaya yang memiliki unsure tetap dan variable di
dalamnya.
4. Biaya langsung adalah biaya yang dipengaruhi secara tidak langsung oleh adanya
program atau kegiatan yang direncanakan.
5. Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak terpengaruhi secara langsung oleh
adanya program atau kegiatan.
4.4.4 Analisis Biaya LSM
Ada 3 jenis anggaran:
1. Anggaran modal ( capital budget) yang menggambarkan perencanaan pengelolahan
modal
2. Anggaran Kas (cash budget) yang menggambarkan rencana penerimaan dan
pengeluaran kas
0112F – Akuntansi Organisasi Nirlaba
3. Anggaran operasi (operating budget) yang menggambarkan perencanaan
pendanaan aktivitas.
Anggaran berfungsi sebagai berikut:
1. Anggaran merupakan hasil akhir dari proses penyusunan rencana kerja.
2. Anggaran meruapakan cetak biru aktivitas yang akan dilaksanakan di masa
mendatang
3. Anggaran sebagai alat komunikasi internal yang menghubungkan berbagai unit
kerja lembaga dan mekanisme kerja anatarmanajemen dan pelaksana program.
4. Anggaran sebagai alat pengendalian unit kerja lembaga.
5. Anggaran sebagai alat motivasi serta persuasi tindakan efektif dan efisien dalam
pencapaian visi organisasi.
4.4.5 Laporan Biaya LSM
Laporan biaya LSM dirancang untuk melaporkan “ apa yang telah terjadi’ dengan biaya
pelaksanaan kegiatan LSM. Namun beberapa laporan tidak selalu mengarah pada kegiatann
LSM. Informasi ini berisi laporan yang berasal dari catatan Akuntansi beru[pa penerimaan
dan pembiayaan.