75
MO DE L KU RI KU LU M SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL PUSAT KURIKULUM BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2007

20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

MO DE L KU RI KU LU M

S E K O L A H B E R T A R A F I N T E R N A S I O N A L

P U S A T K U R I K U L U MBA DA N P E NE L IT I A N DA N P E NG E M B AN G A N

D E P A R T E M E N P E N D I D I K A N N A S I O N A L2 0 0 7

Page 2: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional-2007 ii

ABSTRAKPengembangan Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional

Pemerintah terus berupaya memenuhi hak setiap warga negara dalam memperolehlayanan pendidikan untuk meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia. Sejalandengan itu, Pemerintah telah menetapkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005tentang Standar Nasional Pendidikan untuk menyelengarakan sekolah yang bertrafinternasional.

Pada tahun 2006 Pusat Kurikulum melakukan studi/penelitian tentang penyelenggaraansekolah bertaraf internasional (SBI) di seluruh Indonesia pada sekolah yang menyebutdiriny bertaraf internasionl bik sekolah swasta maupun negeri meliputi TK, SD, SMP,dan SMA. Hasil studi memetakan profil sekolah meliputi keadaan tenaga pendidik danpesera didik, keberadaan sarana dan prasarana, kurikulum, proses pembelajaran danpenilaian yang dilaksanakan di sekolah serta pandangan dan pendapat sekolah tentangSBI. Studi merekomendasikan disusunnya model kurikulum bertaraf internasional.

Tujuan disusunnya model ini untuk memberikan wacan pada satuan pendidikan modelkurikulum yang diperkaya dengan kurikulum sekolah unggul dari negara anggota OECD dan /atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan.Model kurikulum ini selanjutnya dapat diadaptasi maupun diadopsi oleh sekolah.Ruang lingkup model ini adalah 12 model kurikulum meliputi jenjang pendidikan SD,SMP, dan SMA yaitu mata pelajaran bahasa Ingrris (3 model), Sains (3 model),Matematika (3 model), dan TIK (3 model).

Berbagai metode kegiatan telah dilakukan baik melalui workshop, kajian literatur, kerjaindividu, maupun diskusi. Langkah kegiatan telah dilaksanakan untuk mendapatkanmodel ini antara lain penyusunan desain pengembangan model kurikulum SBI, kajiankonsep kajian kebutuhan lapangan, penyusunan model kurikulum satuan pendidikan SD,SMP, dan SMA. Kegiatan ini didahului dengan penyamaan persepsi tentang apa,mengapa, dan bagaimana kurikulum SBI serta bentuk formatnya yang dilanjutkanpenyusunan model kurikulum SD, SMP, dan SMA mata pelajaran IPA, Matematika,Bahas Inggris, dan IT. Selanjutnya review model kurikulum dilanjutkan dengan ujicobamodel di dua provinsi dalam Jawa yaitu Bandung -Jawa Barat dan Yogyakarta – DIY.Hasil uji coba dianalisis sebagai dasar untuk melaksanakan perbaikan model untukmenghasilkan model kurikulum yang lebih sempurna

Page 3: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional-2007 ii

DAFT AR ISI

AbstrakDaftar Isi

Bab I. PendahuluanA. Latar BelakangB. TujuanC. Ruang Lingkup

Bab II. Kajian KonsepA. Landasan KebijakanB. Konsepsi Sekolah/ Madrasah Bertaraf Internasioal

1. Pengertian Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional2. Kurikulum, Proses Pembelajaran, dan Penilaian3. Karakteristik SBI dan Implmentasinya

terhadap model Kurikulum4. Sistematika Model Kurikulum SBI

Bab III. Model Kurikulum Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional

A. SD:1. Bahasa Inggris2. Matematika3. Sains4. ICT/TIK

B. SMP:1. Bahasa Inggris2. Matematika3. Sains4. ICT/TIK

C. SMA:1. Bahasa Inggris2. Matematika3. Biologi4. Fisika5. Kimia6. ICT/TIK

Page 4: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional-2007 1

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemerintah terus berupaya memenuhi hak setiap warga negara dalam memperoleh

layanan pendidikan untuk meningkatkan kualitas hidup ba ngsa Indonesia. Sejalan

dengan itu, Pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat telah menetapkan Undang -

Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Selanjutnya, untuk

menjamin terselenggaranya pendidikan bermutu yang didasarkan pada Standar Nasional

Pendidikan telah ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan.

Kebutuhan masyarakat Indonesia yang semakin tinggi terhadap pendidikan yang

bermutu menunjukkan bahwa pendidikan telah menjadi salah satu pranata kehidupan

sosial yang kuat dan berwibawa, serta memiliki peranan yang sangat penting dan

strategis dalam pembangunan peradaban bangsa Indonesia. Pendidikan telah

memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam membangun peradaban bangsa

Indonesia dari satu masa ke masa yang lainnya, baik sebelum kemerdekaan maupun

sesudah kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berbagai kajian dan

pengalaman menunjukkan bahwa pendidikan memberi manfaat yang luas bagi kehidupan

suatu bangsa. Pendidikan mampu melahirkan masyarakat terpelajar dan berakhlak mulia

yang menjadi pilar utama dalam membangun masyarakat sejahtera. Pendidikan juga

meningkatkan kesadaran masyarakat sehingga mampu hidup harmoni dan toleran dalam

kemajemukan, sekaligus memperkuat kohesi sosial dan memantapkan wawasan

kebangsaan untuk mewujudkan masyarakat yang demokratis. Disisi lain era globalisasi saat

ini yang ditandai dengan persaingan antar negara, baik tingkat regional (ASEAN) maupun

internasional. Oleh karenanya, tidak hanya potens i Sumber Daya

Alam (SDA) semata, tetapi juga dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

Bahkan Depdiknas berkeinginan menghasilkan “Insan Indonesia Cerdas dan Kompetit if” pada

tahun 2025 (Renstra Depdiknas 2005 -2009, hal: 12). Keinginan untuk bersaing dengan mutu

pendidikan di negara maju sehingga mendorong beberapa anak belajar ke luar negeri, dengan

harapan mendapatkan pendidikan yang berkualitas.

Fakta di atas mendorong perlunya peningkatan kualitas layanan pendidikan, seperti layanan

pendidikan yang berstandar internasional. Salah satu upaya untuk menyelenggarakan

pendidikan yang bermutu sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 50 Ayat (3), yakni

Page 5: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional-2007 2

“Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah menyelenggarakan sekurang -kurangnya satu

satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi sekolah

yang bertaraf internasional”. Pengembangan Sekolah Bertaraf Internasional

dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan dan daya saing bangsa Indonesia di

forum internasional.

Pada tahun 2006 Pusat Kurikulum melakukan studi/penelitian tentang penyelenggaraan

sekolah bertaraf internasional (SBI) di seluruh Indonesia meliputi satuan pendidikan TK,

SD, SMP, dan SMA. Studi dilakukan di 22 provinsi yang mewakili seluruh Indonesia

pada 48 sekolah yang menyatakan dirinya bertaraf Internasional dari TK hingga SMA

baik sekolah negeri maupun swasta. Hasil studi berhasil memetakan profil sekolah

meliputi keadaan tenaga pendidik dan pesera didik, keberadaan sarana dan prasarana,

kurikulum, proses pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah serta pandangan dan

pendapat sekolah tentang SBI.

Hasil studi membuat rekomendasi perlunya disusun sebuah model kurikulum bertaraf

internasional yang dapat disejajarkan dengan kurikulummnegara maju di bidang

pendidikan atau kurikulum bertaraf internasional lainnya, yang menggunakan standar

yang lebih tinggi dari Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan untuk menghasilkan

lulusan yang kompetitif pada level internasional. Dalam buku Pedoman Penjaminan Mutu

Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional pada jenjang Pendidikan dasar

dan Menengah menyatakan bahwa Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional merupakan

“Sekolah/Madrasah yang sudah memenuhi seluruh Standar Nasio nal Pendidikan dan

diperkaya dengan mengacu pada standar pendidikan salah satu negara anggota

Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) dan/atau negara

maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan sehingga

memiliki daya saing di forum internasional”.

Dari sisi kurikulum sekolah/madrasah bertaraf internasional harus menerapkan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), memenuhi Standar Isi, dan memenuhi Standar Kompetensi

Lulusan (SKL), serta dapat menerapkan sistem satuan kredit semester di SMP. Selain itu

muatan mata pelajaran setara atau lebih tinggi dari muatan pelajaran yag sama dari sekolah

unggul dari salah satu negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai

keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan melalui adaptasi atau adopsi. Serta menerapkan

standar kelulusan yang lebih tinggi dari Standar Kompetensi Lulusan.

Sama halnya dengan proses pembelajaran dan penilaian diperkaya dengan model proses

pembelajaran atau penilaian sekolah unggul dari negara anggota OECD dan / atau negara

Page 6: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional-2007 3

maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan, serta menerapkan

pembelajaran berbasis TIK pada semua mata pelajaran.

Berdasarkan hal-hal di tas perlu kiranya disusun model kurikulum untuk dapat digunakan pada

sekolah yang bertaraf internasional. Model kurikulum ini selanjutnya dapat diadaptasi

maupun diadopsi oleh sekolah. Berbagai metode kegiatan telah dilakukan baik melalui

workshop, kajian literatur, kerja individu, maupun diskusi. Adapun langkah kegiatan

telah dilaksanakan untuk mendapatkan model ini antara lain penyusunan desain

pengembangan model kurikulum SBI, kajian konsep kajian kebutuhan lapangan,

penyusunan model kurikulum satuan pendidikan SD, SMP, dan SMA. Kegiatan ini

didahului dengan penyamaan persepsi tentang apa, mengapa, dan bagaimana kurikulum

SBI serta bentuk formatnya yang dilanjutkan penyusunan model kurikulum SD, SMP,

dan SMA mata pelajaran IPA, Matematika, Bahas Inggris, dan IT. Selanjutnya review

model kurikulum dilanjutkan dengan ujicoba model di dua provinsi dalam Jawa yaitu

Bandung -Jawa Barat dan Yogyakarta – DIY. Hasil uji coba sebagai dasar untuk

melaksanakan perbaikan model untuk menghasilkan model yang sudah final.

B. Tujuan

Model kurikulum ini disusun untuk sekolah bertafaf internasional yang agar dapat

menghasilkan lulusan yang kompetitif pada level internasional, Dengan adanya model

kurikulum ini diharapkan satuan pendidikan dapat:

1. memiliki persepsi yang sama tentang pola pengembangan kurikulum SBI yang

dilakukan untuk memperkaya Standar Isi atau KTSP satuan pendidikan;

2. memiliki persepsi yang sama tentang jenis mata pelajaran yang dapat diperkaya

dari kurikulum negara maju;

3. melakukan penyesuaian baik adopsi maupun adaptasi terhadap model-model

kurikulum yang sudah ada berdasarkan kebutuhan masing-masing;

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup model adalah model kurikulum sekolah bertaraf internasional meliputi

jenjang pendidikan SD, SMP, SMA sedangkan ruang lingkup mata pelajaran adalah

Bahasa Inggris, Sains, Biologi, Fisika, Kimia, dan ICT/TIK sebagai berikut:

Page 7: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional-2007 4

1. Model kurikulum SD terdiri dari 4 mata pelajaran bahasa Inggris, Matematika,

Sains, dan ICT/TIK

2. Model kurikulum SMP terdiri dari 4 mata pelajaran bahasa Inggris, Matematika,

Sains, dan ICT/TIK

3. Model kurikulum SMA terdiri dari 6 mata pelajaran bahasa Inggris, Matematika,

Biologi, Fisika, Kima, dan ICT/TIK

Page 8: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional-2007 5

BAB II. KAJIAN KONSEP

A. Landasan Kebijakan

Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional secara yuridis formal berlandaskan

pada:

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam

Pasal 50 menyatakan bahwa:

Ayat (1): Pengelolaan sistem pendidikan nasional merupakan tan ggung jawab

Menteri.

Ayat (2): Pemerintah menentukan kebijakan nasional dan standar nasional

pendidikan untuk menjamin mutu pendidikan nasional.

Ayat (3): Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah menyelenggarakan sekurang-

kurangnya satu sekolah pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan

menjadi sekolah yang bertaraf intern asional.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

dalam Pasal 61 Ayat (1) menyatakan bahwa: Pemerintah bersama-sama pemerintah

daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu sekolah pada jenjang

pendidikan dasar dan sekurang-kurangnya satu sekolah pada jenjang pendidikan

men engah untuk dikem ban gkan menjadi sekolah bertaraf internasional.

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi

untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 20 06 tentang Standar

Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan

Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan

Menengah.

7. Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2005-2009 menyatakan

bahwa untuk meningkatkan daya saing bangsa, perlu dikembangkan sekolah bertaraf

internasional pada tingkat kabupaten/kota melalui kerjasama yang konsisten antara

pemerintah dengan pemerintah kabupaten/kota yang bersangkutan, untuk

mengembangkan SD, SMP, SMA, dan SMK yang bertaraf internasional sebanyak 112

unit di seluruh Indonesia.

Page 9: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional-2007 6

8. Buku Pedoman Penjaminan Mutu Sekolah/Madrasah Beraraf Internasional Pada Jenjang

Pendidikan Dasar dan Menengah, dalam bab IV tentang peranan Institusi berkenaan dengan

Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional menyatakan bahwa Badan Penelitian dan

Pengembangan (Balitbang) melakukan model adaptasi dan adopsi kurikulum, proses

pembelajaran, dan penilaian dengan mengacu pada standar pendidikan salah satu negara

anggota OECD dan/ atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam

bidang pendidikan.

B. Konsepsi Sekolah/Madrasah Bertaraf Intern asional

1. Pengertian Sekolah/Madrasah Bertaraf Intern asional (SBI)

Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional merupakan “Sekolah/Madrasah yang sudah

memenuhi seluruh Standar Nasional Pendidikan dan diperkaya dengan mengacu

pada standar pendidikan salah satu negara anggota Organization for Economic

Co-operation and Development dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai

keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan sehingga memiliki daya saing di

forum internasional”. Pada prinsipnya, Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional harus

bisa memberikan jaminan mutu pendidikan dengan standar yang lebih tinggi dari

Standar Nasional Pendidikan.

Esensi dari rumusan konsepsi Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional tersebut

dijabarkan sebagai berikut:

a. Sekolah/Madrasah yang sudah memenuhi seluruh Standar Nasional Pendidikan

yaitu Sekolah/Madrasah yang sudah melaksanakan standar isi, standar proses,

standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar

sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar

penilaian.

b. Diperkaya dengan mengacu pada standar pendidikan salah satu anggota OECD

dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam

bidang pendidikan dapat dilaksanakan melalui dua cara sebagai berikut:

c. Adaptasi yaitu penyesuaian unsur-unsur tertentu yang sudah ada dalam Standar

Nasional Pendidikan dengan mengacu pada standar pendidikan salah satu negara

anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan

tertentu dalam bidang pendidikan; dan

Page 10: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional-2007 7

d. Adopsi yaitu penambahan unsur-unsur tertentu yang belum ada dalam Standar

Nasional Pendidikan dengan mengacu pada standar pendidikan salah satu negara

anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan

tertentu dalam bidang pendidikan.

2. Kurikulum, Proses Pembelajaran, dan Penilaian SBI

Selain memenuhi Standar Isi, memenuhi SKL, dan menerapkan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP), serta menerapkan sistem satuan kredit semester di

SMP/MTs, model kurrikulum SBI ini memenuhi:

1. sistem administrasi akademik berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi

(TIK) di mana setiap saat siswa bisa mengakses transkripnya masing-masing;

2. muatan mata pelajaran setara atau lebih tinggi dari muatan pelajaran yang

sama pada sekolah unggul dari salah satu negara anggota OECD dan/atau

negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang

pendidikan; dan

3. menerapkan standar kelulusan sekolah/madrasah yang lebih tinggi dari Standar

Kompetensi Lulusan.

Proses pembelajaran disesuaikan dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta

psikologis peserta didik yang memenuhi Standar Proses.

Selain itu, proses pembelajaran ditandai dengan pencapaian indikator kinerja kunci

tambahan sebagai berikut:

1) proses pembelajaran pada semua mata pelajaran menjadi teladan bagi

sekolah/madrasah lainnya dalam pengembangan akhlak mulia, budi pekerti luhur,

kepribadian unggul, kepemimpinan, jiwa entrepreneural, jiwa patriot, dan jiwa

inovator;

2) diperkaya dengan model proses pembelajaran sekolah unggul dari negara anggota

OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam

bidang pendidikan;

3) menerapkan pembelajaran berbasis TIK pada semua mata pelajaran;

4) pembelajaran mata pelajaran kelompok sains, matematika, dan inti kejuruan

menggunakan bahasa Inggris, sementara pembelajaran mata pelajaran lainnya,

kecuali pelajaran bahasa asing, harus menggunakan bahasa Indonesia; dan

5) pembelajaran dengan bahasa Inggris untuk mata pelajaran kelompok sains dan

matematika untuk SD/MI baru dapat dimulai pada Kelas IV.

Page 11: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional-2007 8

Dalam proses pembelajaran selain menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris,

juga bisa menggunakan bahasa lainnya yang sering digunakan dalam forum

internasional, seperti bahasa Perancis, Spanyol, Jepang, Arab, dan China. Penilaian

dilakukan untuk mengendalikan mutu pendidikan sebagai bentuk akuntabilitas kinerja

pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Penilaian terhadap peserta didik

dilakukan oleh para guru untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar

peserta didik secara berkesinambungan yang memenuhi Standar Penilaian.

Selain itu, proses penilaian diperkaya penilaian kinerja pendidikan dengan model

penilaian sekolah unggul dari negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang

mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan.

3. Karakteristik SBI dan Implementasinya terhadap Model Kurikulum

Berdasarkan konsepsi SBI di atas, ada 4 aspek yang terkait dengan karakteristik SBI

yang digunakan sebagai acuan pengembangan model Kurikulum SBI yang diperkaya

dengan cara mengadaptasi kurikulum dari negara anggota OECD dan / atau negara maju

lainnya berstandar Internasional, yaitu:

a. Aspek Fisik

b. Aspek Intelektual

c. Aspek Sosial

d. Aspek Spiritual

Keempat aspek disebut sebagai aspek FISS dijabarkan dalam karakteristik SBI dan

implikasinya terhadap kurikulum sebagai berikut:

a. ASPEK FISIK

Karakteri stik SBI Implikasi terhadap Kurikulum1. Melatih peserta didik 1. Membangun budaya sekolah yang disiplin sesuai standard

untuk disiplin dan yang berlaku secara universal (mis: menghargai waktu,bermotivasi tinggi agar budaya antri, mengerjakan tugas tepat waktu, menghargaimampu bersaing di orisinali tas, taat pada peraturan sekolah dan negara, beranidunia internasional. mengambil resiko, dll).

2. Merangsang peserta didik agar selalu berorientasi pada prestasidi tingkat nasional maupun internasional.

3. Membuka wawasan peserta didik agar dapat membandingkankemajuan di negaranya dengan kemajuan di negara -negaralain.

4. Menyiapkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yanglebih tinggi baik di dalam maupun di luar negeri.

Page 12: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional-2007 9

b. ASP EK INT ELE KT UAL

Karakteris tik SBIImplikasi terhadap Kurikulum

2. Menggunakan standar 1. Mengadaptasi dan/ atau mengadopsi (menerapkan) isi,yang lebih tinggi dari metode, pendekatan, penilaian dan hasil pembelajaran secaraStandar Isi dan Standar komprehensif sesuai dengan standar Internasional yang diacu.Kompetensi Lulusan 2. Mendorong guru untuk menggunakan multi metode (termasukyang diperkaya dengan riset, penulisan karya ilmiah, dan pembelajaran denganmengadaptasi kurikulum eksperimen)negara lain yang sudah 3. Mendorong peserta didik untuk menggali keterkaitan antaramaju dan atau kurikulum etika, sains, estetika, dan teknolgi (misalnya kloning)internasional 4. Mendorong peserta didik untuk terlibat dalam kegiatan

iInteraksi antara kurikulum dengan kehidupan nyata (sepertipelayanan masyarakat, kepedulian lingkungan, pendidikankesehatan dan sosial)

5. Mendorong dan memfasilitasi peserta didik melakukan risetdan penulisan karya ilmiah.

3. Mengembangkan kemam- 1. Menciptakan komunitas dwi-bahasa (Bilingual Community)puan komunikasi peserta dalam sekolah.didik dengan sekurang- 2. Mendorong siswa agar mampu mengkomunikasikan gagasan,kurangnya satu bahasa baik dalam bahasa asing maupun dalam bahasa ibu secaraasing lisan dan tulisan

4. Menerapkan bidang ICT 1. Mendorong siswa agar mampu menggunakan teknologisebagai daya saing di informasi dan komunikasi dalam mengerjakan tugas-tugasdunia internasional. sekolah.

2. Memberikan fasilitas yang mendukung untuk dapatmenerapkan ICT dengan baik.

3. Menciptakan situasi yang ”melek” ICT di sekolah.4. Menyediakan sofware and hardware yang memadai untuk

menerapkan ICT di sekolah.5. Menggunakan sistem 1. Menggunakan sistem paket dan sistem SKS di SMP jika

pengelolaan sekolah telah menyiapkan semua sarana dan prasaranapembelajaran satuankredit semester (sks)

pendukung.

2. Menerapkan sistem SKS di SMA.

c. ASP EK SO SIAL

Karakteristik SBIImplikasi terhadap Kurikulum

6. Mengembangkan sikappeduli terhadaplingkungan alam, sosial,dan budaya Indonesia

1.

2.

3.

Memberikan pemahaman kepada peserta didik tentangkonservasi lingkungan hidup dan menumbuhkan tanggungjawab peserta didik terhadap lingkungannya (misalnyamenggunakan bahan-bahan daur ulang, menanam pohon,membuang sampah pada tempatnya).Menyediakan sarana untuk menunjang sikap peduli terhadaplingkungan alam (mis: tong sampah yang berbeda untuksampah organik dan non organik, menyediakan lahan untukbercocok tanam/green house)Mendorong peserta didik mengerti mengenai masalah-masalahsosial dan berperan aktif dalam memecahkannya.

Page 13: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

Karakteristik SBIImplikasi terhadap Kurikulum

4. Menyediakan pelajaran dan sarana belajar untuk tempatpengembangan minat terhadap budaya Indonesia (musik, tari -tarian, kuliner, kerajinan tangan/ketrampi lan khas Indonesia,

dll)7. Menyiapkan peserta didik

menjadi warga duniayang bangga terhadapbudaya bangsanya,mampu berpikir kritisdan holistik,memecahkan masalah,mandiri serta dapatberkerja sama denganorang lain

a. Mendorong siswa agar mampu melihat masalah dari berbagaisudut pandang

b. Membiasakan siswa untuk berdiskusi agar bersedia menerimaperbedaan pendapat dan bekerja sama dengan orang lain

c. Mendorong siswa agar mampu mandiri dan dapat menjalinkerja sama baik dengan orang lain maupun bangsa lain

d. Menyel enggarakan kegiatan-kegiatan kebudayaan baikbersifat nasional maupun internasional

e. Mendorong siswa agar dapat mengapresiasi karya budayabangsa Indonesia dan bangsa lainnya.

d. ASPEK SPIRITUAL

Karakteristik SBIImplikasi terhadap Kurikulum

8. Mengembangkan peserta 1. Menjadikan peserta didik subyek pembelajarandidik menjadi manusia 2. Menyediakan sarana dan media bagi peserta didik untuk

Indonesia yang beriman mengutarakan pendapatnya sebagai warga sekolah dan wargadan bertakwa kepada negara yang demokratis dan menghargai pendapat orang lain.

Tuhan Yang Maha Esa, 3. Membimbing peserta didik melakukan cara belajar yangberahklak mulia, dan benar (L ea rn in g How to Lea rn ).menjadi warga negara

yang demokratis4. Memberikan pengenalan nilai -nilai universal

4. Sistematika Model Kurikulum SBI

Model kurikulum disusun dengan sistematika berikut:

Page 14: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

1. Pendahuluan

2. Tujuan

3. Ruang Lingkup

4. Proses pembelajaran

5. Penilaian

Page 15: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

B. SMP

1. BAHASA INGGRIS

I. PENDAHULUAN

Penyusunan kurikulum Bahasa Inggris pada Sekolah Bertaraf Internasional mengacu pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan

yang diperkaya dengan kurikulum, pembelajaran, dan penilaian dari salah satu negara anggota OECD dan/ atau negara maju lainnya

yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan dan dikembangkan dengan cara mengadaptasi atau mengadopsi.

Pendekatan kurikulum “SBI” di bidang pembelajaran Bahasa Inggris dilakukan secara menyeluruh untuk mempersiapkan suatu struktur

pengembangan kemampuan berpikir, tingkah laku dan individu yang dapat berdiri sendiri serta menciptakan suatu pembelajaran seumur

hidup.

Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulis. Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan

informasi, pikiran, perasaan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya. Kemampuan berkomunikasi dalam

pengertian yang utuh adalah kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks lisan dan/atau tulis yang

direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan inilah

yang digunakan untuk menanggapi atau menciptakan wacana dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, mata pelajaran Bahasa

Inggris diarahkan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan tersebut agar lulusan mampu berkomunikasi dan berwacana dalam

bahasa Inggris pada tingkat literasi tertentu.

Page 16: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

Pada akhirnya akan menciptakan sosok manusia yang mampu berkomunikasi secara efektif, memiliki percaya diri yang tinggi, kritis

dalam berfikir dan mampu memecahkan masalah serta berperan aktif baik secara mandiri maupun dalam kelompok.

Dalam pelaksanaannya, pembelajaran bahasa Inggris di SMP/MTs ditargetkan agar peserta didik dapat mencapai tingkat functional yakni

berkomunikasi secara lisan dan tulisan secara lancar untuk menyelesaikan masalah sehari-hari. Namun demikian, tidak hanya secara

fungsional – memahami kaidah bahasa—tetapi juga secara kritis memahami bahwa bahasa terkait dengan budaya, dan masyarakat.

Pada bagian berikut akan ditemukan materi/ kalimat yang diberi tanda garis bawah (under lined), yang merupakan bagian yang

memperkaya Standar Isi (SI) dengan cara adopsi atau adaptasi dari kurikulum negara yang diacu.

II. OBJECTIVES

The objective of teaching English in International Standard Schools is to develop the abilities of students to make them able to:

a. develop listening skills through using various media.

b. communicate with others in English orally and in written correctly.

c. present information, opinions, ideas, etc. in organized manners with correct grammar and pronunciation

d. comprehend more variety of readings with the maximum of 200 pages novels by using many kinds of reading techniques.

e. write various types of writings (narratives, descriptions, argumentations, procedures, reports, formal letters, poems, drama scripts,

etc).

f. appreciate simple literatures in verbal and in written.

g. analyze films, poems, books, and other media.

Page 17: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

h. use English in daily life and in formal settings

i. develop the understanding of relationship between language and cultures

III. LEARNING PROCESSES

Learning processes that are used in teaching English are as follows:

a. applying experiential learning

b. providing challenges to achieve required progress

c. relating materials with students’ abilities and interests

d. using language skills

e. explaining the goals of study to motivate students

f. encouraging students to appreciate different people, races, nations, and religions

g. motivating students to be independent learners

h. training students how to work either in big groups or small groups

i. creating conducive physical and psychological environment to support students’ development

IV. SCOPE AND SEQUENCE

There are five aspects that should be taught continuously to students so they can master the language. Those aspects are:

a. Listening

b. Speaking

c. Reading

Page 18: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

d. Writing

e. Viewing

f. Grammar

The descriptions of each aspect are as follows:

a. Listening

- to comprehend more complex instruction

- to comprehend more diverse and longer narratives, procedures, reports, speeches, lectures, announcements, etc. for thirty minutes

at the maximum.

- to comprehend more complex information from what they hear through audio and audio-visual media.

- to comprehend long conversation from two or more than two people.

- to identify different pronunciation of speakers (Americans, Australians, British, etc.)

b. Speaking

- to interact with other people fluently and accurately in daily conversation and/or in a formal setting directly and/or on the phone

using a broad range vocabularies and accurate structures in sentences.

- to express personal opinions, agreements, disagreements, suggestions, praises, appreciation, admiration, attention, desires, etc.

- to lead discussions in small groups.

- to present fifteen-minute speeches, information, and presentations accurately and fluently.

- to make comments on films, books, or any other media in details.

Page 19: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

- to use more complex sentences in expressing ideas and opinions.

c. Reading

- to pronounce four syllables words correctly and fluently

- to use intonation and punctuation accurately

- to comprehend various types of writings (simple scientific writings, newspapers, magazines, reports, business letters, etc.)

- to use various reading techniques in reading any reading materials

- to comprehend 200-page novels.

- to comprehend some terminologies in reading various materials (not only school textbooks).

d. Writing

- to write short writing (book reports, procedures, journals, short stories, essays) for the maximum of 2 pages

- to use more complex grammar rules in writing

- to make compositions, poems, advertisements, comments, notes, letters, etc. with correct grammars.

- to review books, articles, films, poems, etc. in 500 words

- to master the processes of writing (collecting materials, determining the readers, explaining ideas in written, making outlines,

writing, rewriting, editing, and finalizing the writing)

e. Viewing

- to identify gestures, body languages, facial expressions, and other behaviors of speakers in details.

- to comprehend various types of films, dramas, and other performances.

Page 20: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

- to analyze the maximum of one-hour news, scientific films, dramas, and other performances with critical thinking.

f.Grammar

The level of grammar teaching in middle school is in intermediate level. Students should be able to understand more complex

grammars. However, the teaching of grammar should be internalized in every aspects of English learning. Students should also

apply the grammars in their speaking, responding, and writing.

V. EVALUATION

The evaluation is used to develop students in learning English, to provide guidance and feedback to students’ achievements, and to

evaluate the effectiveness of the programs.

a. Types of Evaluation

- Formative

The evaluation is done in each unit to diagnose what students have known and understood. The result can be used to plan the

following programs.

- Summative

The evaluation is done at the end of teaching learning process. This evaluation is for giving opportunities to students in showing

their whole comprehension.

b. Principles of Evaluation

a. Valid

Page 21: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

b. Educative

c. Open

d. Fair

e. Comprehensive

c. Criteria

- Knowledge and Concept

- Skills

- Attitudes

- Action

d. Techniques of Evaluation

- Observation

Teacher observes and records all situations happening in class including the development of students in learning English.

- Production

Teacher evaluates students’ writings and/or “pen and pencil tests.

- Performances

Students can show their abilities in English by performing many kinds of plays (dramas, skits, monologues, etc.).

- Presentation

Page 22: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

Teacher can evaluate how students explain their ideas, opinions, speeches, etc.

- Reflection

Students write what they have learned in English class that is useful and beneficial for their development as a person.

- Project

Students should do a task in a period of time determined by the teacher. The project includes planning, collecting data, organizing

information, reporting, and presenting the results.

- Portfolio

The portfolio is a continuous evaluation based on the collection of information that shows the development of students’ abilities

individually in a period of time.

Page 23: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

2. MATEMATIKA

I. PENDAHULUAN

Penyusunan kurikulum Matematika pada Sekolah Bertaraf Internasional mengacu pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan yang

diperkaya dengan kurikulum, pembelajaran, dan penilaian dari salah satu negara anggota OECD dan/ atau negara maju lainnya yang

mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan dan dikembangkan dengan cara mengadaptasi atau mengadopsi.

Pembelajaran matematika di tingkat SMP-SBI bertujuan untuk meningkatkan penghargaan peserta didik terhadap kegunaan, kekuatan dan

keanggunan dari matematika itu sendiri. Bahasa matematika memungkinkan orang untuk membuat model dari suatu kejadian dan situasi,

serta memberikan pemahaman terhadap dunia sekitar kita. Pembelajaran matematika juga memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk mempelajari bahasa matematika itu sendiri.

Dengan berkembangnya informasi dan teknologi yang sangat cepat, sulit sekali untuk memprediksi kemampuan matematika apa yang

diperlukan bagi peserta didik di masa datang. Tetapi, dengan membekali peserta didik kemampuan dasar matematika yang solid, ketrampilan

dan sikap yang positif, akan membantu peserta didik untuk beradaptasi dengan dunianya di masa datang.

Pada bagian berikut akan ditemukan materi/ kalimat yang diberi tanda garis bawah (under lined), yang merupakan bagian yang memperkaya

Standar Isi (SI) dengan cara adopsi atau adaptasi dari kurikulum negara yang diacu.

Page 24: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

II. TUJUAN

Diharapkan pada akhir pembelajaran matematika SMP peserta didik dapat:

1. mengembangkan sikap positif dalam pembelajaran matematika secara berkelanjutan.

2. menghargai kegunaan, kekuatan, keanggunan matematika dan mengenal keterkaitan matematika dengan disiplin ilmu yang lain dan

kehidupan sehari-hari.

3. memperoleh pengetahuan dan mengembangkan pemahaman konsep matematika.

4. mengembangkan ketrampilan matematika dan dapat menggunakannya dalam pemecahan masalah.

5. mengembangkan kemampuan komunikasi dalam penggunaan simbol-simbol matematika dan bahasa secara tepat.

6. merefleksikan dan mengevaluasi hasil pekerjaan diri dan hasil karya orang lain

7. mengembangkan sikap sabar dan ketekunan dalam menyelesaikan masalah

8. mengembangkan dan menerapkan ketrampilan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran matematika.

III. RUANG LINGKUP

Mata pelajaran Matematika SBI meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1. Bilangan

2. Aljabar

3. Geometri, Trigonometri, dan Pengukuran

Page 25: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

4. Statistika dan Peluang

5. Matematika diskrit

Telah dikemukakan di atas bahwa tujuan pembelajaran matematika SBI adalah mengupayakan peserta didik memiliki pengetahuan dan

pemahaman konsep yang baik, trampil, dan mempunyai sikap yang positif, sehingga mampu berkompetisi di dunia. Oleh karena itu,

diperlukan beberapa kompetensi dasar yang harus dimiliki peserta didik agar dapat mencapai tujuan tersebut.

Bilangan

Di akhir tahun, peserta didik diharapkan dapat:

Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan penggunaannya dalam pemecahan masalah

Menggunakan estimasi dan aproksimasi dalam pemecahan masalah

Memahami sifat-sifat bilangan berpangkat dan bentuk akar serta penggunaannya dalam pemecahan masalah sederhana

Memahami sifat-sifat operasi bilangan logaritma serta penggunaannya dalam pemecahan masalah sederhana*) ( untuk high level)

Memahami barisan dan deret bilangan serta penggunaannya dalam pemecahan masalah

Menggunakan ICT dalam mengoperasikan bilangan.

Aljabar

Di akhir tahun, peserta didik diharapkan dapat:

Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel

Menggunakan bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel, dan perbandingan dalam pemecahan masalah.

Page 26: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus

Memahami sistem persamaan linear dua variabel dan menggunakannya dalam pemecahan masalah

Memahami penjabaran perkalian faktor-faktor linier menjadi bentuk aljabar yang berpangkat dua.

Memahami pemfaktoran bentuk aljabar yang berpangkat dua ke dalam faktor-faktor linier.

Menyelesaikan persamaan kuadrat dan menggunakannya ke dalam pemecahan masalah.

Menggambar fungsi kuadrat, menentukan titik balik maksimum/minimum, sumbu simetri dan titik-titik potongnya dengan sumbu-

sumbu koordinat, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah.

Menyelesaikan sistem persamaan campuran, satu persamaan linier dan satu persamaan kuadrat, serta menggunakannya dalam

pemecahan masalah.*) (untuk high level)

Geometri dan pengukuran

Di akhir tahun, peserta didik diharapkan dapat:

Menggunakan estimasi dan aproksimasi dalam pengukuran dan pemecahan masalah

Memahami hubungan garis dengan garis, garis dengan sudut, sudut dengan sudut, serta menentukan ukurannya

Memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentukan ukurannya

Menggunakan Teorema Pythagoras dalam pemecahan masalah

Menentukan unsur, bagian lingkaran serta ukurannya

Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya

Memahami kesebangunan bangun datar dan penggunaannya dalam pemecahan masalah

Page 27: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

Memahami transformasi isometrik dan penggunaannya dalam pemecahan masalah

Memahami sifat-sifat tabung, kerucut dan bola, serta menentukan ukurannya

Menentukan nilai rasio trigonometri dan penggunaannya dalam pemecahan masalah*) ( untuk high level)

Statistika dan Peluang

Di akhir tahun, peserta didik diharapkan dapat:

Menentukan rata-rata, median, dan modus data tunggal serta penafsirannya

Menyajikan data dalam bentuk tabel dan diagram batang, garis, dan lingkaran

Menyelesaikan masalah dengan menggunakan box plot (posisi ukuran data) *) (materi untuk high level)

Menyajikan data dalam bentuk distribusi frekuensi *) (untuk high level)

Memahami peluang kejadian sederhana

Memahami peluang kejadian majemuk *) (untuk high level)

Matematika Diskrit

Di akhir tahun, peserta didik diharapkan dapat:

Menggunakan konsep himpunan dan diagram Venn dalam pemecahan masalah

Page 28: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

Menyelesaikan masalah dengan menggunakan logika

Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut, maka diperlukan tatap muka di kelas minimal 5 jam pelajaran (5 x 40 menit) per minggu.

IV. PROSES PEMBELAJARAN

Dalam pembelajaran matematika SBI, peserta didik diharapkan dapat menggunakan ilmu dan ketrampilan matematika di berbagai aspek

kehidupan sehari-hari. Pengetahuan dan pemahaman ini diperlukan dalam mengambil keputusan dan berpartisipasi dalam perkembangan

sosial dan kebudayaan di masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka pembelajaran matematika diarahkan pada aspek-aspek berikut

ini:

A. Pembelajaran matematika merupakan proses pembelajaran secara keseluruhan.

Ketrampilan matematika juga diperlukan untuk disiplin ilmu lain. Oleh karena itu dalam pembelajaran matematika diperlukan

integrasi dengan disiplin ilmu lain. Dengan demikian, guru diharapkan mencari keterkaitan ilmu matematika dengan disiplin ilmu lain

secara aktif. Implementasi dari pembelajaran secara keseluruhan ini adalah:

1. diperlukan kerja sama yang baik antara guru matematika dengan guru bidang studi lainnya

2. adanya perencanaan pembelajaran terpadu yang melibatkan guru-guru bidang studi lainnya

3. selalu menggunakan pendekatan pembelajaran yang tepat

B. Pembelajaran matematika menumbuhkan kesadaran lintas budaya

Page 29: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

Pembelajaran matematika juga memberikan pemahaman dan pandangan kepada peserta didik bagaimana kebudayaan, sosial dan

sejarah mempengaruhi perkembangan matematika, misalnya dengan cara:

1. memahami bagaimana pengaruh kebudayaan yang berbeda terhadap sejarah perkembangan bilangan.

2. menghargai karya seni, motif, serta pola dari berbagai kebudayaan dan memahami hubungannya dengan konsep matematika

3. memahami bagaimana kekuatan kebudayaan mempengaruhi perkembangan matematika secara global, contohnya kolonialisasi

Inggris di sekitar abad 18 dan abad 19 mempengaruhi penggunaan satuan pengukuran, seperti feet, mil, pon, dan ons.

4. memahami berbagai pandangan mengenai peluang.

C. Pembelajaran matematika juga mengembangkan ketrampilan berkomunikasi

Seperti telah dijelaskan bahwa tujuan akhir pembelajaran matematika adalah peserta didik dapat menggunakan bahasa dan simbol

matematika secara tepat melalui berbagai macam media dan teknologi. Guru diharapkan menumbuhkan kesadaran peserta didik,

bahwa bahasa matematika adalah bahasa yang universal. Untuk menumbuhkan kesadaran tersebut sebaiknya guru:

1. memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengkomunikasikan pemahaman matematikanya baik secara individual

maupun secara berkelompok

2. mendorong peserta didik untuk menggunakan teknologi informasi dalam menelaah masalah matematika

Dalam mewujudkan ketiga aspek di atas, maka diperlukan pendekatan yang tepat dalam pembelajaran matematika.

Strategi Pendekatan Pembelajaran Aplikasi

Page 30: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

Ketrampilan mengorganisasi pekerjaan,

yang termasuk di dalamnya adalah pekerjaan

rumah, proyek, jurnal, konseling bagi peserta

didik yang memiliki kesulitan, pengaturan

waktu, menetapkan tujuan, dan disiplin dalam

mengumpulkan hasil pekerjaan tepat waktu

Mencatat pekerjaan rumah dan tugas dalam buku

harian peserta didikExercise book headings (e.g.

date, “homework.”)

Membuat perencanaan waktu dalam

menyelesaikan suatu proyek dan tugas

Membuat refleksi dan evaluasi proses dan hasil

pekerjaan yang dibuat.

Membuat table di kelas untuk mencatat kemajuan

peserta didik dalam mengerjakan tugas yang

diberikan

Ketrampilan berkomunikasi, yang termasuk

di dalamnya adalah menulis dan berbicara

dalam berbagai bentuk, seperti laporan, essay,

dan ketrampilan bertanya, mendengar, serta

presentasi.

Menulis laporan dalam format essay

Mempresentasikan hasil pekerjaan dengan

memberikan alasan-alasan yang logis

Mendorong peserta didik untuk menjawab dan

bertanya di dalam kelas

Ketramplian riset dan penggunaan

teknologi, yang termasuk di dalamnya adalah

ketrampilan dalam penelitian,

mengelompokkan informasi, menggunakan

organisasi grafis dan pemetaan,

Menentukan pokok pikiran dari sumber-sumber

yang diberikan

Mengumpulkan pokok-pokok pikiran dari

berbagai sumber, seperti internet, buku,

ensiklopedi, koran, dan lain-lain.

Page 31: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

mengidentifikasi penggunaan teknologi

informasi yang mendukung pembelajaran

Mengevaluasi reliabilitas dari sumber materi

Menggunakan table, diagram dan gambar untuk

mendukung ide

Mencatat referensi

Memahami dan menghindari plagiarisme

Menggunakan teknologi informasi dalam

pengolahan data

Ketrampilan berpikir, yang termasuk di

dalamnya adalah kemampuan mencatat,

mengelompokkan informasi berdasarkan

klasifikasi tertentu, membuat jurnal refleksi.

Mencatat konsep dan definisi dari topik yang

diajarkan dan contoh soal

Mengumpulkan informasi dengan memberikan

judul untuk tiap topik

Membuat jurnal refleksi

Mengevaluasi seberapa pentingnya data yang

telah didapat dan penggunaannya untuk topik

selanjutnya

Menyelesaikan soal latihan matematika yang

telah ditentukan

Ketrampilan bekerja secara kolaboratif,

yang termasuk di dalamnya adalah bekerja

dalam kelompok, bersosialisasi dalam

Memberikan tugas atau proyek dalam bentuk

kelompok

Mendorong peserta didik untuk mengungkapkan

Page 32: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

kelompok, ketrampilan berdiskusi. ide dan gagasan dalam kelompok

Mendorong peserta didik untuk mendengar dan

merespon pendapat peserta didik lain dalam satu

kelompok

Membuat aturan yang berlaku bagi kelompoknya

Membuat identitas kelompok

Dalam pembelajaran matematika SBI juga perlu memperhatikan area interaksi yang membantu peserta didik untuk mendapatkan pengalaman

belajar yang lebih luas, menempatkan pembelajaran sesuai dengan konteks, dan mengembangkan sikap dan nilai yang positif berdasarkan

pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh dalam proses pembelajaran.

Area-area interaksi tersebut adalah:

A. Pendekatan pembelajaran

Pembelajaran matematika mendukung cara berpikir yang tertuang dalam cara kerja yang ditunjukkan.

Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menggali sejarah matematika dan pengaruh budaya terhadap perkembangan

matematika.

Dalam pemecahan masalah, peserta didik diberikan kesempatan untuk mendiskusikan ide dan pendekatan-pendekatan yang dipilih

untuk memecahkan masalah.

Page 33: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

Proses pembelajaran matematika membantu peserta didik untuk mengembangkan kemampuan sikap yang positif terhadap penemuan

dan pembelajaran

B. Pelayanan kepada komunitas di sekitarnya

Proses pembelajaran matematika memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk meningkatkan kesadaran dan melakukan tindakan

dalam berbagai isu yang ada di sekitar kita. Contohnya: isu mengenai kemacetan di sekitar sekolah pada waktu-waktu tertentu. Peserta didik

mencoba mengumpulkan data dan mengolah data untuk menjawab kenapa terjadi kemacetan pada waktu-waktu tertentu dan peserta didik

berusaha mencari solusi agar tidak lagi terjadi kemacetan.

C. Pendidikan sosial dan kesehatan

Pembelajaran matematika dapat melibatkan isu-isu kesehatan, seperti hubungan pertumbuhan populasi dengan angka kematian di

negara kita. Kemampuan statistika sangatlah dibutuhkan untuk membahas isu ini.

Penggunaan geometri dan trigonometri dalam mengukur tingkat kesehatan dalam masyarakat.

Peserta didik juga diberikan kesempatan untuk belajar mengenai kesehatan mental dan penggunaan waktu yang efektif.

Penggunaan pola dan aljabar dalam membuat keputusan yang berhubungan dengan isu-isu kesehatan.

D. Lingkungan hidup

Area ini menekankan pentingnya konservasi dan tanggung jawab peserta didik dalam memelihara dan memperbaiki lingkungan di

alam sekitarnya. Melalui penelitian dan analisa data, peserta didik dapat menentukan dampak positif dan negatif terhadap lingkungan

dari suatu kejadian atau perbuatan yang dilakukan, dan memberikan solusi untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Page 34: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

E. Kreatifitas dan apresiasi terhadap perkembangan peradaban manusia

Pembelajaran matematika memberikan kesempatan kepada guru dan peserta didik untuk mempelajari sejarah matematika dan

pengaruh filsuf-filsuf yang telah memberikan kontribusinya kepada perkembangan matematika. Di area ini peserta didik juga diberi

kesadaran akan pengaruh budaya terhadap perkembangan matematika. Oleh karena itu, untuk menunjang area ini, guru memberikan

suatu proyek matematika yang berintegrasi dengan disiplin ilmu lain.

Dengan membuka pandangan dan cakrawala kita dalam proses pembelajaran matematika, diharapkan peserta didik lebih mampu memahami

matematika dan lebih menghargai matematika sebagai bahasa ilmiah dalam pemecahan masalah.

V. PENILAIAN

Secara umum penilaian hasil belajar matematika dikelompokkan dalam 4 kriteria, yaitu:

A. Pengetahuan dan pemahaman

Peserta didik diharapkan dapat:

1. Mengetahui dan memahami konsep, mendemonstrasikan ketrampilan matematika.

2. Memahami dan menggunakan berbagai bentuk matematika dan bisa mengkonversi dari suatu bentuk ke bentuk lain secara

tepat.

B. Aplikasi dan Penalaran

Peserta didik diharapkan dapat:

Page 35: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

1. Memilih dan menggunakan pengetahuan matematika dalam menelaah suatu masalah

2. Memilih dan mengaplikasikan ketrampilan matematika dan teknik dalam penyelesaian masalah

3. Mengenali pola dan struktur, serta menjelaskan hubungannya.

4. Membuat generalisasi dalam menyelesaikan masalah

5. Menarik kesimpulan secara konsistent

6. Menjelaskan hubungan secara matematis dalam penyelesaian masalah

C. Komunikasi

Peserta didik diharapkan dapat:

1. Menggunakan bahasa dan simbol matematika secara tepat

2. Menggunakan berbagai media dan teknologi

D. Refleksi dan Evaluasi

Peserta didik diharapkan dapat:

1. Merefleksi metode dan proses

2. Mempertimbangkan alternatif pendekatan lain dalam penyelesaian masalah

3. Mengevaluasi pentingnya dan reliabilitas dari penemuan-penemuan.

Page 36: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

Penilaian dilakukan dalam 2 bentuk, yaitu penilaian formatif dan sumatif.

Penilaian formatif merupakan penilaian proses dan memberikan kesempatan pada peserta didik untuk menganalisa pembelajarannya dan

memahmi bagian mana yang harus diperbaiki. Pada saat ini guru bisa mengidentifikasi peserta didik mana yang mempunyai kesulitan belajar

dan melakukan remedial bagi peserta didik yang bermasalah.

Penilaian sumatif merupakan penilaian yang dilakukan guru berdasarkan standard kompetensi yang dicapai pada akhir pembelajaran.

Guru bebas menentukan bentuk penilaian yang sesuai, asalkan dalam waktu menentukan tingkat keberhasilan peserta didik, haruslah

disesuaikan dengan 4 kriteria di atas.

Bentuk-bentuk penilaian pembelajaran matematika yang dikembangkan dalam SBI:

1. Observasi

Guru mengamati konsep dan ketrampilan peserta didik yang ditunjukkan dalam mengerjakan tugas.

2. Wawancara.

Guru memberi tugas kepada peserta didik untuk menerangkan dan menunjukkan apa yang mereka ketahui. Wawancara ini sebaiknya

dilakukan secara individual. Tujuannya adalah menilai proses berpikir dan kemampuan komunikasi peserta didik.

Page 37: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

3. Jurnal

Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk menuliskan proses dan menerangkan pemikiran mereka. Jurnal ini dapat dibuat

secara berkala sesuai dengan tugas yang diberikan guru.

4. Latihan terbimbing atau mandiri

Guru mengawasi pekerjaan harian dan pekerjaan rumah untuk memastikan peserta didik bekerja dengan baik dan sesuai dengan

ketrampilan yang diharapkan. Tujuan penilaian ini untuk menentukan bagian mana yang telah dipahami atau yang belum dipahami

oleh peserta didik dengan baik.

5. Quiz

Guru mendisain dan mengevaluasi tujuan pembelajaran. Biasanya dilakukan pada akhir pelajaran. Tujuannya adalah menilai

kemampuan peserta didik dalam menyerap materi yang telah diajarkan.

6. Proyek dan unjuk kerja

Secara individual atau kelompok, peserta didik diharapkan menunjukkan proses dan hasil dari investigasi matematika.

Dengan menggunakan beberapa teknik penilaian yang ada, diharapkan peserta didik dapat lebih mengembangkan kemampuan matematika

dan juga mengembangkan kemampuan guru untuk selalu kreatif dalam menentukan penilaian yang sesuai bagi peserta didiknya.

Page 38: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

3. SAINS/ ILMU PENGETAHUAN ALAM

II. PENDAHULUAN

Penyusunan kurikulum Sains pada Sekolah Bertaraf Internasional mengacu pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan yang diperkaya

dengan kurikulum, pembelajaran, dan penilaian dari salah satu negara anggota OECD dan/ atau negara maju lainnya yang mempunyai

keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan dan dikembangkan dengan cara mengadaptasi atau mengadopsi.

Pendekatan kurikulum “SBI” di bidang pembelajaran Sains dilakukan secara menyeluruh untuk mempersiapkan suatu struktur

pengembangan kemampuan berpikir, tingkah laku dan individu yang dapat berdiri sendiri serta menciptakan suatu pembelajaran seumur

hidup.

Sains dengan metode investigasinya memberikan solusi pembelajaran melalui inkuiri (rasa ingin tahu) yang dapat memberikan kontribusi

kepada pengembangan kemampuan menganalisis dan berpikir kritis.

Sains dalam kurikulum SBI memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengaplikasikan metode ilmiah dalam mempelajari sains

dan mengeksplorasi keterlibatan sains dalam perkembangan dunia. Sains dalam kurikulum SBI berfungsi untuk menciptakan peserta didik

yang dapat menghargai keterikatan antara sains dan kehidupan sehari-hari. Sains menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara

Page 39: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah yang diaplikasikan ke dalam Standar Kompetensi

(SK) dan Kompetensi Dasar (KD) diperkaya dengan mengadaptasi kurikulum bertaraf internasional atau negara maju yang

mengembangkan: (1) Pembelajaran yang menyeluruh, (2) Kesadaran lintas budaya, dan (3) Komunikasi, yang dituangkan lebih lanjut pada

ruang lingkup pembelajaran.

Pada bagian berikut akan ditemukan materi/ kalimat yang diberi tanda garis bawah (under lined), yang merupakan bagian yang memperkaya

Standar Isi (SI) dengan cara adopsi atau adaptasi dari kurikulum negara yang diacu

III. TUJUAN

Tujuan pengajaran dan pembelajaran sains dalam kurikulum SBI adalah untuk mengembangkan kemampuan dan memberi kesempatan

kepada peserta didik untuk:

Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

Mengembangkan rasa keingintahuan terhadap sains dan alam

Mendapatkan pengetahuan, pengertian konsep sains dan keahlian dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan dalam

konteks sains

Mengembangkan kemampuan inquiri untuk mendesain dan melakukan investigasi sains dan mengevaluasi bukti -bukti/hasil-hasil

saintifik untuk mencapai suatu kesimpulan

Mengkomunikasikan isu-isu saintifik, pendapat, dan hasil-hasil eksperimen secara akurat dengan berbagai cara

Berpikir secara analitik, kritis, dan kreatif dalam memecahkan masalah, menilai suatu pendapat, dan membuat suatu kesimpulan

dalam konteks sains dan cabang ilmu lainnya

Page 40: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

Menyadari kelebihan dan kekurangan sains dan implikasinya terhadap perkembangan teknologi

Menyadari keterikatan sains terhadap teknologi dan lingkungan sosial

Memperlihatkan sikap dan mengembangkan kejujuran dan saling menghormati sesamanya

Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan ketrampilan sains sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya

IV. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup kurikulum Sains meliputi ruang lingkup kompetensi dan konsep-konsep dasar yang ada pada standar isi diperkaya dengan

pola pendekatan belajar dan ruang lingkup interaksi yang melekat pada konsep dasar tersebut

1. Konsep-konsep dasar

Bahan kajian sains untuk SMP/MTs SBI mengacu pada Standar Isi yang merupakan kelanjutan bahan kajian sains SD/MI meliputi:

a. Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan

b. Materi dan Sifatnya

c. Energi dan Perubahannya

d. Bumi dan Alam Semesta

Bahan Kajian diperkaya dengan beberapa aspek dalam:

a. Pendahuluan Sains

Page 41: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

Cabang-cabang dari ilmu sains

Besaran dan satuan

Metode pengukuran dan pengenalan adanya kesalahan pengukuran dari data

Penggunaan metode ilmiah dalam investigasi

Pengenalan struktur umum laporan penelitian

b. The concept of change (konsep perubahan) yang meliputi:

Perubahan kimia dan fisika

Gaya dan usaha

Siklus alam

Homeostasis (kesetimbangan)

Perubahan bentuk energi

Metamorphosis

Perubahan temperatur bumi disebabkan efek rumah kaca

c. The concept of energy (konsep energi) yang meliputi:

Aliran energi dalam ekosistem

Reaksi kimia

Tipe-tipe energi: energi kalor,energi kinetik,energi mekanik,energi potensial, energi gravitasi,energi cahaya,energi bunyi,energi

listrik.

Getaran,gelombang dan bunyi

Kekekalan energi

Page 42: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

Masalah kelangkaan energi dan sumber daya energi alternatif

d. The concept of structure, patterns and systems (konsep struktur, pola dan sistem) yang meliputi:

Struktur materi:atom, ion, molekul

Perkembangan model atom

Rangkaian listrik

Magnet dan penerapannya di kehidupan sehari-hari

Wujud zat,perubahan wujud dan susunan partikel zat

Unsur, senyawa dan campuran

Larutan asam, basa dan garam

Struktur dan fungsi bagian-bagian tubuh makhluk hidup meliputi:

- Struktur sel dan fungsinya dalam kehidupan

- Membedakan sel hewan dan tumbuhan

- Sistem organ makhluk hidup

Evolusi dan adaptasi

Konsep pengklasifikasian

Tata surya, Struktur bumi, dan Fenomena atmosfer

e. Optik

Cahaya sebagai bagian spektrum gelombang elektromagnet

Sifat-sifat cahaya

Bentuk-bentuk cermin dan lensa serta sifat-sifat bayangannya

Page 43: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

Alat-alat optik dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.

f. Personal, social and global awareness

Menganalisis isu-isu kontroversi yang menyangkut perubahan iklim, bioteknologi

dari berbagai aspek-aspek sosial, ekonomi, politik, budaya dan etika, termasuk membahas beberapa penyelesaian masalah yang

memungkinkan.

2. Pendekatan belajar dengan (a) Pembelajaran yang menyeluruh, (b) Kesadaran lintas budaya, dan (c) Komunikasi,

A. Pembelajaran yang menyeluruh

Implikasi dari konsep “Pembelajaran yang menyeluruh” adalah para guru sains diharapkan untuk:

Dapat berkolaborasi lintas bidang studi dengan cara mengintegrasikan topik yang diajarkan.

Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk dapat menghargai kontribusi yang telah diberikan oleh sains terhadap

kehidupan dan kualitas hidup manusia

B. Kesadaran lintas budaya

Sains memberikan kontribusi dalam pengembangan kesadaran interkultural dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk mengeksplorasi isu-isu sains, baik lokal maupun global. Dengan memberi kesempatan peserta didik untuk mengekplorasi topik-

topik secara kritis, melalui perspektif global dan multikultural, diharapkan dapat menumbuhkan rasa toleransi, saling menghormati,

dan empati. Selain itu, peserta didik juga mendapatkan kesempatan untuk merefleksikan peran dan tanggung jawab mereka terhadap

Page 44: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

lingkungan mereka dan dunia.

C. Komunikasi

Sains memfokuskan kepada pentingnya pengembangan kemampuan untuk memahami dan mengkomunikasikan pemikiran-pemikiran

saintifik secara efektif. Untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi, peserta didik harus diberikan kesempatan untuk

membaca, menulis, dan mendiskusikan masalah-masalah yang berhubungan dengan sains. Peserta didik harus diberi kesempatan

untuk menggunakan bermacam-macam cara/metode komunikasi, yaitu secara oral atau tertulis, secara visual, simbol matematika dan

multimedia.

3. Ruang Lingkup Interaksi yang meliputi: (a) Pendekatan pembelajaran (b) Pelayanan terhadap komunitas di sekitarnya (c)

Apresiasi terhadap perkembangan sains (d) Lingkungan Hidup (e) Kesehatan dan kehidupan sosial

A. Pendekatan pembelajaran

Kemampuan dan tingkah laku peserta didik yang harus dikembangkan adalah:

Kemampuan memahami konsep-konsep saintifik

Aplikasi pengetahuan seperti menggunakan berbagai macam strategi untuk memecahkan masalah

Kemampuan analisis seperti mampu mengenali hubungan atau pola pada suatu data

Kolaborasi (dapat bekerja sama dengan peserta didik lainnya)

Page 45: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

B. Pelayanan terhadap komunitas di sekitarnya

Kegiatan-kegiatan yang dapat dikategorikan sebagai pelayanan terhadap komunitas adalah:

Menyelidiki suatu isu dalam sains dan implikasinya terhadap lingkungan sekitarnya

Melaksanakan kesehatan dan lingkungan hidup di sekolah atau lingkungan sekitarnya

C. Apresiasi terhadap perkembangan sains

Kegiatan-kegiatan yang dapat dikategorikan sebagai homo faber adalah

Investigasi mengenai bagaimana terbentuknya suatu teori dalam sains

Evaluasi terhadap implikasi sosial dan etik dari perkembangan sains dan teknologi

D. Lingkungan Hidup

Kegiatan-kegiatan yang dapat dikategorikan sebagai area interaksi lingkungan adalah:

Investigasi mengenai dampak intervensi manusia terhadap lingkungannya, seperti perubahan iklim, kepunahan suatu spesies,

penggundulan hutan.

Membuat suatu rencana untuk menjaga keseimbangan lingkungan

Page 46: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

E. Pendidikan Kesehatan dan Kehidupan sosial

Kegiatan-kegiatan yang dapat dikategorikan sebagai area interaksi pendidikan kesehatan dan kehidupan sosial adalah:

Riset mengenai malnutrisi di berbagai budaya dan keadaan ekonomi

Menyelidiki bahwa kehidupan sosial dan peer pressure dapat membahayakan kesehatan

Riset mengenai topik-topik kesehatan dan sosial di berbagai Negara

IV. PROSES PEMBELAJARAN

Untuk mencapai tujuan pengajaran dan pembelajaran sains, proses pembelajaran dilaksanakan dengan untuk mencapai kompetensi:

1 Menunjukkan pemahaman konsep, fakta, metodologi, istilah, dan cara mempresentasikan data saintifik dengan cara:

a Menjelaskan suatu istilah saintifik dengan tepat

b Menggambar suatu diagram

c Mengurutkan suatu peristiwa saintifik

d Mengukur suatu material

e Menyebutkan suatu istilah saintifik

2 Mengaplikasikan dan menggunakan fakta, konsep, metodologi, istilah saintifik untuk berkomunikasi secara efektif, metode yang sesuai

untuk mempresentasikan informasi saintifik dengan cara :

a Memberikan keterangan singkat pada suatu diagram atau grafik

Page 47: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

b Mengaplikasikan teori, persamaan dan prinsip-prinsip dasar pada situasi yang baru

c Menggunakan keterampilan berhitung untuk menjawab suatu pertanyaan

d Membandingkan persamaan dan perbedaan dari suatu benda atau keadaan

e Memberikan informasi secara detail

f Menjelaskan perbedaan antara dua atau lebih benda atau keadaan

g Menaksir suatu nilai yang tidak diketahui berdasarkan informasi yang diberikan dan latar belakang teori

h Memberi jawaban berdasarkan berbagai macam pilihan situasi atau keadaan

i Menjelaskan secara singkat

3 Menyusun, menganalisis, dan mengevaluasi hipotesis, metodologi, dan penjelasan saintifik dengan cara:

a Menginterpretasikan data untuk mencapai suatu kesimpulan

b Membuat suatu grafik

c Membuat suatu kesimpulan berdasarkan informasi yang diberikan

d Memanipulasi persamaan matematika untuk menghasilkan persamaan yang baru

e Membuat rencana eksperimen atau model saintifik

f Menentukan jawaban yang benar

g Memberikan argument atau alternative hipotesis

h Menganalisis implikasi dan kekurangan suatu eksperimen

i Memberi penjelasan secara detail, yang termasuk sebab akibat dan mekanisme suatu kondisi

j Memprediksi hasil suatu eksperimen

Page 48: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

k Menjawab pertanyaan dengan menggunakan tehnik aljabar dan angka

l Menawarkan suatu hipotesis atau kemungkinan lain

4 Kolaborasi: dapat bekerja sama dengan orang lain

a Menghargai pendapat kawan

b Dapat memberi petunjuk bila diperlukan

c Mengemukakan pendapat dengan sopan

d Sabar

e Mau menerima perbedaan pendapat

V. PENILAIAN

Penilaian dilakukan berdasarkan pengetahuan dan pemahaman materi, proses pembelajaran, proyek, praktikum, keahlian dalam

melakukan penelitian baik secara individu maupun di dalam tim, kepedulian terhadap lingkungan, serta teknik presentasi.

a. Bentuk Penilaian:

Terdapat dua bentuk penilaian yaitu formatif dan sumatif.

Penilaian formatif difokuskan kepada proses dari kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung

o Merupakan bagian penting dalam pengalaman belajar sehari-hari

o Dilakukan selama mengerjakan tugas atau unit pelajaran sebelum penilaian final

Page 49: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

o Memberikan umpan baik mengenai kemajuan dan hal penting bagaimana peserta didik dapat memperbaiki kekurangannya

Penilaian sumatif difokuskan pada penilaian akhir pada suatu unit pembelajaran:

o Merupakan penilaian yang dibuat oleh guru terhadap standar kemampuan yang telah diraih oleh peserta didik pada akhir tugas,

unit, atau semester

o Penilaian ini berhubungan langsung dengan tujuan pembelajaran

Keduanya merupakan:

1. Refleksi dari keberhasilan peserta didik berdasarkan kriteria yang telah ditentukan

2. Nilai yang didasarkan pada kesepakatan bersama antara para pengajar pada tingkat pendidikan tertentu dan harus

dikomunikasikan kepada peserta didik dan orang tua

3. Kesempatan bagi peserta didik untuk menganalisis cara belajar mereka dan menyadari kekurangan yang perlu diperbaiki

b. Prinsip-prinsip penilaian

Prinsip-prinsip penilaian meliputi: validitas, bersifat mendidik, eksplisit, adil dan komprehensif.

1. Bersifat Valid berarti penilaian seharsnya menyediakan informasi yang valid pada gagasan, proses, produk dan nilai aktual yang

diharapkan dari peserta didik.

o Berdasar serangkaian pengukuran yang secara jelas mendokumentasikan proses dan solusi (contoh:internal marking scheme)

Page 50: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

o Menggunakan berbagai bukti (kriteria penilaian pada internal marking scheme).

o Fokus pada perkembangan, adaptasi, dan aplikasi solusi yang dimiliki peserta didik dalam memenuhi tuntutan (fokus nilai di

kriteria penilaian adalah pada proses, analisis dan evaluasi dari peserta didik).

o Meliputi evaluasi diri peserta didik; jurnal peserta didik; refleksi guru saaat berinteraksi dengan berbagai individu peserta didik

(fokus nilai di kriteria penilaian adalah pada proses, analisis dan evaluasi dari peserta didik).

2. Bersifat Mendidik berimplikasi bahwa penilaian harus mempunyi kontribusi positif pada pembelajaran peserta didik

o Menyatu dengan perkembangan proses tehnologi baik dalam bentuk tes formatif, sumatif, maupun diaknostik

o Punya kontribusi langsung dalam pembelajaran jangka panjang.Memfokuskan pada perbaikan hasil kerja peserta didik dan

bukan sekadar ceklist atau analisis angka saja.

o Mendorong peserta didik mau ambil risiko (risk taker)dalam memenuhi parameter dan mengolah data

o Meningkatkan jiwa kompetitif diantara peserta didik.

3. Eksplisit berarti penilaian harus jelas dan bersifat terbuka, (diketahui peserta didik, guru, orangtua, sekolah)

o Peserta didik harus tahu kriteria penilaian yang dijabarkan secara jelas sebelum memulai aktivitas (internal marking scheme).

o Kriteria harus mencerminkan outcomes dan berfokus pada pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, memberdayakan

peserta didik dengan cara meningkatkan kesadaran peserta didik serta memungkinkan peserta didik merefleksikan bagaimana

peserta didik belajar.

o Peserta didik perlu diberi kesempatan mempertanyakan dan mendiskusikan penilaian dengan guru sebagaimana peserta didik

memecahkan masalah.

4. Adil mempunyai implikasi bahwa penilaian harus adil bagi semua peserta didik, tidak bersifat diskriminatif, dan tidak didasarkan

Page 51: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

pada landasan yang tidak relevan pada pencapaian tujan pembelajaran.

o Penilaian berdasar kriteria yang akurat dan sudah diketahui semua pihak dan endukung terciptanya tujuan yang diraih individu

peserta didik, tanpa membedakan kondisinya.

o Peserta didik dari asal dan budaya yang berbeda pun mempunyai kesempatan yang sama

o Komprehensif

o Penilaian atas kemajuan peserta didik berdasarkan berbagai jenis dan sumber bukti

o Guru harus menyimpan dokumentasi penilaian peserta didik

c. Kriteria Penilaian

Penilaian dalam Sains didasarkan pada enam kriteria

1. Wawasan Global dalam arti: (a) Peserta didik dapat menjelaskan dan men-diskusikan aplikasi sains dan peng-gunaannya dalam

menyelesaikan masalah, baik masalah lokal maupun masalah global; (b) Peserta didik dapat menjelaskan dan mendiskusikan

keuntungan dan kekurangan sains dan aplikasinya; (c) Mendiskusikan interaksi sains dengan faktor sosial, ekonomi, politik,

lingkungan, kebudayaan, dan etik

2. Ketrampilan Berkomunikasi: (a) Peserta didik mampu menggunakan istilah-istilah sains; (b) Peserta didik mampu menjelaskan

sains menggunakan cara yang bermacam-macam; (c) Peserta didik mampu menghargai hasil orang lain

3. Pengetahuan dan Pemahaman: (a) Peserta didik mampu memahami dan menyebutkan kembali topik-topik sains yang diajarkan;

(b) Peserta didik mampu menganalisis data, baik melalui eksperimen maupun data dari suatu sumber

Page 52: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

4. Inkuiri Ilmiah: (a) Peserta didik mampu merumuskan suatu masalah atau hipotesis untuk suatu eksperimen; (b) Peserta didik

mampu mendesain dan mengevaluasi suatu eksperimen.

5. Pemrosesan Data: (a) Peserta didik mampu mengumpulkan data; (b) Peserta didik mampu mempresentasikan data dalam berbagai

macam bentuk; (c) Peserta didik mampu menganalisis dan membuat suatu kesimpulan dari suatu eksperimen.

6. Sikap dan Tingkah Laku: (a) Peserta didik mampu melakukan eksperimen dengan baik dan benar; (b) Peserta didik mampu

bekerja sama dengan peserta didik lainnya

d. Tehnik penilaian

1. Penilaian unjuk kerja

Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan

sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas

tertentu seperti praktik di laboratorium.

Cara penilaian ini dianggap lebih otentik daripada tes tertulis karena yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan peserta

didik yang sebenarnya. Untuk mata pelajaran IPA, penilaian semacam ini dapat dilakukan melalui kegiatan seperti

pengujian/penelitian, melakukan percobaan-percobaan, dan lain-lain. Dalam penilaian kinerja perlu dipertimbangkan hal-hal

berikut:

Identifikasi langkah-langkah kinerja yang diharapkan sesuai dengan tuntutan kompetensi

Page 53: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut.

Upayakan kemampuan yang dinilai tidak terlalu banyak agar dapat diamati.

Kemampuan yang dinilai diurutkan berdasarkan urutan yang diamati.

Penilaian kemampuan kinerja dapat dilakukan dengan cara yang paling sederhana yaitu menggunakan:

daftar cek (checklist). Pada penilaian ini peserta didik mendapat nilai apabila kriteria penguasaan kemampuan tertentu

dapat diamati oleh penilai. Kelemahan cara ini adalah penilai hanya bisa memilih dua pilihan absolut yaitu teramati atau

tidak teramati, jika tidak dapat diamati maka peserta didik tidak memperoleh nilai (tidak ada nilai tengah);

skala rentang (rating scale). Pada penilaian ini memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan

kompetensi tertentu, karena pemberian nilai secara kontinu dimana pilihan kategori nilai lebih dari dua. Penilaian

sebaiknya dilakukan lebih dari satu penilai untuk menghindari subjektivitas.

2. Penilaian sikap

Penilaian sikap dalam mata pelajaran IPA dapat dilakukan berkaitan dengan berbagai objek sikap antara lain: sikap terhadap

mata pelajaran, guru mata pelajaran, proses pembelajaran, materi pembelajaran, dan sikap-sikap yang berhubungan nilai-nilai

yang ingin ditanamkan dalam diri peserta didik melalui materi tertentu.

Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan berbagai cara di antaranya observasi perilaku, pertanyaan langsung, dan

penggunaan skala sikap. Ada beberapa model skala yang dikembangkan oleh pakar psikologi untuk mengukur sikap di

antaranya Skala Diferensiasi Semantik dan Skala Likert. Petunjuk pengerjaan skala sikap harus selalu disertakan untuk

Page 54: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

memudahkan peserta didik mengerjakan, termasuk pernyataan bahwa tidak ada jawaban benar atau salah dan tidak memberi

pengaruh terhadap nilai mata pelajaran.

Penyusunan butir-butir pernyataan skala Likert harus memperhatikan:

kalimat tidak mengandung banyak interpretasi

rumusan pernyataan singkat dan jelas

kalimat memiliki satu pikiran yang lengkap

penggunaan kalimat yang sederhana

penggunaan kata-kata: semua, selalu, tidak pernah dan sejenisnya dihindari.

jumlah pernyataan positif dan negatif relatif seimbang

3. Penilaian tertulis

Penilaian tertulis dilakukan dengan tes secara tertulis. Tes tertulis merupakan tes di mana soal yang diberikan kepada peserta

didik dalam bentuk tulisan, namun jawaban yang diberikan peserta didik bisa dalam bentuk tulisan, mewarnai, menggambar,

memberi tanda, melakukan sesuatu dan lain sebagainya. Bentuk penilaian tertulis dalam bidang sains misalnya: tes pilihan

berganda, menjodohkan, isian singkat, uraian,dan sebab-akibat.

Penyusunan soal tes tertulis memperhatikan kaidah-kaidah penulisan soal dilihat dari segi materi, konstruksi, maupun bahasa,

dan menuntut penalaran yang tinggi. Hal ini dapat dilakukan guru dengan cara:

Page 55: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

Materi yang ditanyakan mengukur perilaku pemahaman, penerapan, sintesis, analisis, atau evaluasi. Perilaku ingatan juga

diperlukan namun kedudukannya adalah sebagai langkah awal sebelum peserta didik dapat mengukur perilaku yang

disebutkan di atas.

Setiap pertanyaan diberikan dasar pertanyaan (stimulus), misalnya dalam bentuk ilustrasi/bahan bacaan seperti kasus,

contoh, tabel dan sebagainya.

Mengukur kemampuan berpikir kritis.

Mengukur keterampilan pemecahan masalah.

4. Penilaian proyek

Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu.

Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, pelaporan

dan penyajian data.

Bentuk penilaian proyek dalam bidang sains misalnya: Penilaian proses pengerjaan proyek ilmiah yang mewajibkan peserta

didik untuk melaporkan perkembangan proyeknya secara berkala dimulai dari tahap perencanaan, pengumpulan data,

melaksanakan serangkaian percobaan, pengolahan data hasil percobaan, pelaporan dan penyajian hasil dalam bentuk

demonstrasi dan penyampaian secara lisan maupun tulisan

5. Penilaian produk

Penilaian produk adalah penilaian terhadap keterampilan dalam membuat suatu produk dan kualitas produk tersebut. Penilaian

Page 56: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

produk tidak hanya diperoleh dari hasil akhir, namun juga proses pembuatannya. Pengembangan produk meliputi 3 tahap dan

dalam setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu:

Tahap persiapan meliputi penilaian terhadap kemampuan peserta didik dalam merencanakan, menggali, mengembangkan

gagasan, dan mendesain produk.

Tahap pembuatan (produk) meliputi penilaian terhadap kemampuan peserta didik dalam menyeleksi, menggunakan bahan,

alat dan teknik.

Tahap penilaian meliputi penilaian terhadap kemampuan peserta didik membuat produk sesuai dengan yang diharapkan.

Teknik Penilaian Produk

Cara holistik yaitu berdasarkan kesan keseluruhan produk

Cara analitik yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua

tahap proses pembuatan produk.

Untuk pelajaran IPA, kadang-kadang antara penilaian kinerja, projek ataupun produk tidak ada perbedaan yang nyata. Hal

yang membedakan sebenarnya adalah titik berat pada aspek yang dinilai. Pada penilaian kinerja titik berat terdapat pada

kinerja peserta didik saat melakukan tugas, jadi saat melaksanakan tugas tersebut guru mengamati kinerja yang dilakukan

peserta didik. Karena itu tugas/percobaan harus dilakukan di sekolah, agar kinerja peserta didik benar-benar dapat diamati.

Penilaian projek menitik beratkan pada cara merancang dan membuat laporan tugas/percobaan, sedangkan penilaian produk

menitik beratkan pada produk/hasil karya yang dihasilkan peserta didik. Bobot yang diukur pada masing-masing aspek

berbeda. Pada penilaian kinerja aspek pelaksanaan diberi bobot tinggi, aspek penulisan laporan diberi bobot tinggi pada

Page 57: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

penilaian projek, sedangkan pada penilaian produk aspek hasil diberi bobot tinggi.

6. Penilaian portofolio

Portofolio adalah alat penilaian yang berupa kumpulan dokumen dan hasil karya beserta catatan perkembangan belajar peserta

didik yang disusun secara sistematis, yang bertujuan untuk mendukung belajar tuntas. Hasil karya yang dimasukkan ke dalam

bundel portofolio dipilih yang benar-benar dapat menjadi bukti pencapaian suatu kompetensi. Setiap hasil karya dicatat dalam

jurnal atau sebuah format dan ada catatan guru yang menunjukkan tingkat perkembangan sesuai dengan aspek yang

dititikberatkan. Komponen penilaian portofolio meliputi: Catatan guru, hasil pekerjaan peserta didik, dan profil perkembangan

peserta didik.

7. Penilaian diri

Penilaian diri adalah suatu tehnik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan

status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya.

Penerapan penilaian diri (self assessment) dalam bidang sains dapat dilakukan dengan cara memberikan lembaran refleksi

setelah peserta didik menuntaskan suatu tugas / kegiatan (misalnya: proyek ilmiah, percobaan, presentasi, dan lain-lain)

8. Komunikasi (Presentasi)

Menilai kemampuan peserta didik menyalurkan ide, menyusun data, menganalisis dan mengambil kesimpulan secara jelas dan

Page 58: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

lengkap dalam laporan praktikum yang dilakukan secara berkala dikelas dan juga dalam karya ilmiah yang mereka buat.

Kemampuan komunikasi peserta didik juga dapat dinilai selama kegiatan Strategi Belajar Terpadu (SBT) contohnya dalam

diskusi atau debat ilmiah di kelas.

e. Analisis dan tindak lanjut penilaian

Hasil penilaian dianalisis untuk mengetahui kemajuan belajar peserta didik, sekaligus untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan

belajarnya dan digunakan untuk menentukan bantuan belajar yang tepat sehingga peserta didik dapat belajar secara optimal. Peserta

didik yang secara cepat menguasai kompetensi yang dilatihkan berhak mendapat pengayaan. Peserta didik yang belum mencapai

standar kompetensi yang diharapkan mendapat program perbaikan.

Page 59: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

4. TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

V. PENDAHULUAN

Memasuki abad ke-21, bidang teknologi informasi dan komunikasi berkembang dengan pesat yang dipicu oleh temuan dalam bidang

rekayasa material mikroelektronika. Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT/TIK) dimaksudkan untuk mempersiapkan

peserta didik agar mampu mengantisipasi pesatnya perkembangan tersebut. Mata pelajaran ini perlu diperkenalkan, dipraktikkan dan

dikuasai peserta didik sedini mungkin agar mereka memiliki bekal untuk menyesuaikan diri dalam kehidupan global yang ditandai

dengan perubahan yang sangat cepat. Untuk menghadapi perubahan tersebut diperlukan kemampuan dan kemauan belajar sepanjang

hayat dengan cepat dan cerdas. Hasil-hasil teknologi informasi dan komunikasi banyak membantu manusia untuk dapat belajar secara

cepat. Dengan demikian selain sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, teknologi informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan untuk

merevitalisasi proses belajar yang pada akhirnya dapat mengadaptasikan peserta didik dengan lingkungan dan dunia kerja.

Penyusunan kurikulum ICT/TIK pada Sekolah Bertaraf Internasional mengacu pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan yang

diperkaya dengan kurikulum, pembelajaran, dan penilaian dari salah satu negara anggota OECD dan/ atau negara maju lainnya yang

mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan dan dikembangkan dengan cara mengadaptasi atau mengadopsi.

Kurikulum ICT/TIK menekankan pada pengembangan sikap kritis, kreatif, dan apresiatif dalam mengunakan informasi dan komunikasi

Page 60: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

dengan menghargai Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) di bidang teknologi informasi dan komunikasi serta mengembangkan beberapa

perangkat lunak untuk menunjang kecakapan pada pembelajaran, yang diaplikasikan ke dalam Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi

Dasar (KD) diperkaya dengan mengadaptasi kurikulum bertaraf internasional dari salah satu negara anggota OECD dan/ atau negara maju

yang diacu

Pada bagian berikut akan ditemukan materi/ kalimat yang diberi tanda garis bawah (under lined), yang merupakan bagian yang

memperkaya Standar Isi (SI) dengan cara adopsi atau adaptasi dari kurikulum negara yang diacu

VI. TUJUAN

Tujuan pengajaran dan pembelajaran ICT/TIK dalam kurikulum SBI di SMP adalah untuk mengembangkan kemampuan dan memberi

kesempatan kepada peserta didik untuk dapat:

melakukan operasi dasar komputer, memahami dan mengidentifikasi perangkat keras dan perangkat lunak.

menggunakan Operating System computer

menggunakan perangkat lunak pengolah kata.

mengembangkan sikap kritis, kreatif apresiatif dalam mengunakan informasi dan komunikasi dengan menghargai Hak Kekayaan

Intelektual (HAKI) di bidang teknologi informasi dan komunikasi.

mengembangkan pengetahuan dasar komputer dan cara memelihara perangkat keras dan perangkat lunak komputer

menggunakan berbagai perangkat lunak aplikasi untuk mengolah kata, angka, dan presentasi

Page 61: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

terbiasa memindahkan data digital dari scanner, kamera digital atau handycam dan menggunakan perangkat lunak

penyunting/manipulasi gambar.

mengeksplorasi desain komunikasi visual yang meliputi produksi video digital hingga pemindahan ke media compact (CD atau DVD).

mengenali dan bekerja di lingkungan pemrograman dasar (programming environment) dan dapat menghasilkan sebuah unofficial

school/personal homepage yang di upload ke internet.

Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan ketrampilan sains sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya

VII. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup materi dalam ICT/TIK ini acauan dasarnya adalah standar ini diperkaya dengan beberapa aspek yaitu:

Aspek ilmu/Materi

1. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dan prospeknya di masa mendatang

2. Operasi dasar peralatan komputer

3. Keterampilan/kecakapan dasar penggunaan komputer

4. Perangkat lunak pengolah kata dan angka untuk menyajikan informasi

5. Perangkat lunak basis data untuk mengolah data, pengolah grafis yang menyajikan informasi dan pengolah

animasi yang menghasilkan karya multimedia

6. Dasar-dasar penggunaan Internet/intranet untuk memperoleh informasi

7. Pengembangan sistem melalui perkembangan teknologi dalam bidang permesinan dan konstruksi.

8. Pemecahan masalah teknik sesuai dengan kebutuhan masyarakat

9. Deskripsi bagian-bagian, fungsi dan hubungan bagian-bagian sistem komunikasi masa kini (transmisi sinyal,

Page 62: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

penyimpanan dan konversi).

10. Desain produk berdasarkan hasil rancangan sendiri dengan menggunakan berbagai jenis bahan yang sesuai

untuk komunikasi

11. Deskripsi bagian-bagian, fungsi dan hubungan antar bagian sistem pengendali meliputi sinyal-sinyal : input

(sensor), proses (orang, hubungan elektronik, komputer), output (penggerak).

12. Sistem analog dan sistem digital dalam memproses informasi.

13. Riset cara kerja sistem pengendali.

14. Gagasan baru untuk memecahkan masalah teknik sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

High Level:

1. Merancang animasi sederhana.

2. Desain Web statis menggunakan beberapa aplikasi (Front Page, Publisher, Dreamweaver dan lain sebagainya).

3. Melakukan penyuntingan video/video Editing

Proses Tehnologi

Peserta didik lebih lanjut mengembangkan pemahaman mereka tentang menginvestigasi, membedakan, menghasilkan dan mengevaluasi

sesuatu lewat berbagai kesempatan dalam rangka menerapkan berbagai versi proses teknologi. Mereka paham pentingnya hubungan antara

bagian-bagian dalam proses tehnologi dan mengaplikasikan proses untuk mengembangkan solusi yang diperlukan.

Peserta didik didorong untuk terus berpikir kreatif dan melihat berbagai solusi atas tantangan tehnologi yang ada.

Program belajar mengajar seharusnya memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk memahami bahwa tehnologi itu sifatnya pervasif

Page 63: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

dalam masyarakat dan bahwa berbagai tehnologi saat ini dipakai dan dinilai. Melalui penelitian bagaimana tehnologi dikembangkan,

diadaptasi dan dipakai oleh berabagai individu dan masyarakat, peserta didik akhirnya paham bahwa kebutuhan bisa dipenuhi dengan

berbagai cara.

Materi

Peserta didik perlu melakukan penelitian bagaimana properti materi yang digunakan dalam suatu produk memenuhi persyaratan

fungsional, estetika dan lingkungan masyarakat tertentu. Ketika mengeksplorasi materi alternatif, peserta didik menerapkan pengetahuan

mereka tentang properti materi untuk mencapai hasil dan efek yang diharapkan. Mereka juga diharapkan paham dampak sosial dan

lingkungan penggunaan materi tertentu.

Informasi

Peserta didik seharusnya diberi kesempatan menjelaskan bagaimana keragaman cara penyajian dan pengiriman informasi mempengaruhi

bagaimana informasi itu dipakai dan akibat yang ditimbulkannya bagi penerima. Mereka juga menjelaskan bagiamana efektivitas transfer

informasi ditentukan oleh serangkaian faktor seperti kreativitas, dampak dan minat.

Mereka mengembangkan ketanpilan dan pemahaman dalam pengoperasian komputer yang menyediakan dasar aplikasi bagi lingkungan

kerja di masa depan.

Sistem

Program belajar mengajar seharusnya memberi peserta didik kesempatan dan pengalaman untuk meneliti elemen, struktur, urutan,

pengoperasian dan kontrol atas sistem yang ada dan menentukan bagaimana semua itu mempengaruhi cara orang berinterkasi baik dengan

sistem maupun lingkungannya.

Page 64: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

Peserta didik juga meneliti komponen sistem dan bagaimana mereka telah dikembangkan untuk mengembangkan kualitas hidup dengan

cara hemat waktu, energi, materi dan sumber-sumber daya lainnya. Mereka mengevaluasi dampak positif sistem bagi individu, komunitas,

dan lingkungan, seraya juga mengenali dampak-dampak yang berbahaya dan tidak diharapkan.

Tehnologi Komputer

Ketrampilan inti: Aplikasi dan Pemograman

Mata pelajaran ini seharusnya mendukung siswa dalam mengembangkan ketrampilan menggunakan sistem komputer sekaligus

memperhatikan dampak sistem komputer dlam masyarakat dan lingkungannya

Penugasan meliputi empat hal: investigasi, perencanaan, pembuatan produk/solusi, evaluasi

Komputer sebagai alat pembelajaran

Bisa diaplikasikan untuk semua mata pelajaran

Tugas berupa: mengidentifikasi, menempatkan, memilih, mengatur, menyajikan dan mengevaluasi informasi.

Page 65: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

Ruang lingkup Kompetensi Dasar, Indikator, dan Penilaian

Kelas VII Semester 1

KOMPETENSIDASAR

INDIKATOR PENILAIAN

1. Memahami penggunaanteknologi informasidan komunikasi, danprospeknya di masamendatang

1.1 Mengidentifikasi berbagai peralatan teknologiinformasi dan komunikasi

1.2 Mendeskripsikan sejarah perkembangan teknologiinformasi dan komunikasi dari masa lalu sampaisekarang

1.3 Menjelaskan peranan teknologi informasi dankomunikasi di dalam kehidupan sehari-hari

1.4 Mengidentifikasi berbagai keuntungan daripenggunaan teknologi informasi dan komunikasi

1.5 Mengidentifikasi berbagai dampak negatif daripenggunaan teknologi informasi dan komunikasi

Pemahaman konsep :

Konsep teknologi informasi dan komunikasi, danprospeknya di masa mendatang

Mampu menjelaskan peranan teknologi informasi

Refleksi :

Mengindentifikasi keuntungan dan dampak negatifdari penggunaan teknologi informasi dankomunikasi.

2. Mengenal operasi dasarperalatan komputer

2.1. Mengaktifkan komputer sesuai prosedur

2.2. Mematikan komputer sesuai prosedur

2.3. Melakukan operasi dasar pada operating system dengansistematis

Aplikasi/Skill :

Menerapkan pengoperasian dasar peralatankomputer

Page 66: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

3. Mempraktikkanketerampilan dasarkomputer

3.1. Mengidentifikasi berbagai komponen perangkatkeras komputer

3.2. Mengidentifikasi berbagai perangkat lunakprogram aplikasi

3.3. Memahami kegunaan dari beberapa programaplikasi

3.4. Mempraktikkan satu program aplikasi

Pemahaman :

Mengidentifikasi berbagai perangkat lunakprogram aplikasi

Memahami kegunaan dari beberapa programaplikasi

Aplikasi/Skill :

Mendemostrasikan ketrampilan dasar komputer.

4. Menggunakanperangkat lunakpengolah kata untukmenyajikan informasi

4.1. Mengidentifikasi menu dan ikon pada perangkat lunakpengolah kata

4.2. Menjelaskan fungsi menu dan ikon pada programpengolah kata

4.3. Menggunakan menu dan ikon pokok pada perangkatlunak pengolah kata

4.4. Membuat dokumen pengolah kata sederhana

Pemahaman :

Mengidentifikasi menu dan ikon pada perangkatlunak pengolah kata

Menjelaskan fungsi menu dan ikon pada programpengolah kata

Aplikasi/Skill :

Menggunakan menu dan ikon pokok padaperangkat lunak pengolah kata

Membuat dokumen pengolah kata sederhana

Page 67: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

Kelas VII Semester 2

KOMPETENSIDASAR INDIKATOR PENILAIAN

5. Menggunakanperangkat lunakpengolah angkauntuk menyajikaninformasi

5.1. Mengidentifikasi menu dan ikon pada perangkatlunak pengolah angka

5.2. Menjelaskan fungsi menu dan ikon pada programpengolah angka

5.3. Menggunakan menu dan ikon pokok padaperangkat lunak pengolah angka

5.4. Membuat dokumen pengolah angka sederhana(berintegrasi dengan mata pelajaran matematikatopik: bilangan dan operasinya)

Knowledge :

Mengidentifikasi dan menjelaskan fungsimenu dan ikon pada program pengolah kata.

Skill :

Mendemonstrasikan penggunaan perangkatlunak pengolah kata

6. Menggunakanperangkat lunak basisdata untuk mengolahdata

6.1. Mengidentifikasi menu dan ikon pada perangkatlunak basis data

6.2.Menjelaskan fungsi menu dan ikon pada programbasis data

6.3. Menggunakan menu dan ikon pokok padaperangkat lunak basis data

6.4.Membuat karya sistem basis data (membuatproject basis data digital siswa satu kelas)

Knowledge :

Mengidentifikasi dan menjelaskan menu, ikondan fungsinya pada program basis data

Skill :

Mendemonstrasikan penggunaan menu, ikondan fungsi pada program basis data

Page 68: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

Kelas VIII Semester 1

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENILAIAN

7. Menggunakan perangkatlunak pengolah grafis untukmenyajikan informasi

7.1.Mengidentifikasi menu dan ikon padaperangkat lunak pengolah grafis

7.2. Menjelaskan fungsi menu dan ikonpada program pengolah grafis

7.3. Menggunakan menu dan ikon pokokpada perangkat lunak pengolah grafis

7.4. Membuat karya grafis sederhana

Knowledge :

Menjelaskan fungsi menu dan ikon padaprogram pengolah grafis

Skill :

Mendemostrasikan penggunaan menu dan ikonpada program pengolah grafis

Membuat karya grafis sederhana

8. Menggunakan perangkatlunak pengolah animasimenghasilkan karyamultimedia

8.1. Mengidentifikasi menu dan ikonpada perangkat lunak pengolah animasi

8.2. Menjelaskan fungsi menu dan ikonpada program pengolah animasi

8.3. Menggunakan menu dan ikon pokokpada perangkat lunak pengolah animasi

8.4. Membuat karya animasi sederhana

Knowledge :

Menjelaskan fungsi menu dan ikon padaperangkat lunak pengolah animasi

Skill :

Mendemostrasikan penggunaan menu dan ikonpada pada perangkat lunak pengolah animasi

Membuat karya animasi sederhana

Page 69: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

Kelas VIII Semester 2

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENILAIAN

9. Memahami dasar-dasarpenggunaan Internet/intranet

9.1. Menjelaskan pengertian dasarInternet/intranet

9.2.Memahami dasar-dasar sistem jaringandi Internet/intranet

9.3.Mengenal ukuran kecepatan aksesInternet

9.4.Mengidentifikasi perangkat keras yangdigunakan dalam akses Internet/intranet

9.5.Mendemonstrasikan berbagai cara untukmemperoleh sambungan jaringan lokal(intranet) mulai dari Cable Based LANsampai Wireless Access Point

9.6.Mendemonstrasikan berbagai cara untukmemperoleh sambungan Internet

Knowledge :

Menjelaskan pengertian dasar Internet/intranet

Menjelaskan dasar-dasar sistem jaringan diInternet/intranet

Mengenal ukuran kecepatan akses Internet

Mengidentifikasi perangkat keras yangdigunakan dalam akses Internet/intranet

Skill :

Menghubungkan dengan berbagai cara untukmemperoleh sambungann lokal (intranet)

10. Menggunakan Internetuntuk memperolehinformasi

10.1.Mendemonstrasikan akses internetsesuai dengan prosedur

10.2.Mengidentifikasi beberapa layananinformasi yang ada di Internet

10.3.Mengakses beberapa situs untukmemperoleh informasi yangbermanfaat

10.4.Mengolah informasi dari internet

Knowledge :

Mengidentifikasi beberapa layanan informasiyang ada di Internet

Skill :

Mendemostrasikan cara mengakses internetsesuai prosedur untuk memperoleh informasiyang bermanfaat dan mengolahnya dengan

Page 70: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

dengan menggunakan programaplikasi (+)

menggunakan program aplikasi tertentu.

Kelas IX Semester 1

Sistem Teknik

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENILAIAN

11. Mengembangkan pendekatan sistemmelalui perkembangan teknologi dalambidang permesinan dan konstruksi.

11.1. Mengidentifikasi Input Proses Output (IPO) pada alat teknik.

11.2. Mengidentifikasi komponenpendukung sistem teknik yangmenyangkut materi, energi, daninformasi.

11.3. Menunjukan cara kerja komponenteknik

Knowledge : Mengidentifikasi IPO sebagai alat teknik dan

komponen pendukung sistem teknikmenyangkut materi, energi, dan informasi.

Skill :

Menunjukan cara kerja komponen teknik

Page 71: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENILAIAN

12. Menemukan gagasan baru untukmemecahkan masalah teknik sesuaidengan kebutuhan masyarakat

.

12.1. Memecahkan masalahpersambungan dan konstruksi.

12.2. Memecahkan masalah kontrol ataupengendalian sistem.

Skill : Problem solving

Teknologi Komunikasi

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENILAIAN

13. Menggambarkan bagian-bagian,fungsi dan hubungan bagian-bagiansistem komunikasi masa kini (transmisisinyal, penyimpanan dan konversi).

13.1. Menjelaskan prinsip kerja dari sistemkomunikasi tradisional dan masa kini.

13.2. Mengenal fungsi media penghantar padasistem telekomunikasi.

13.3.Menjelaskan pengertian komunikasiisyarat.

13.4. Menjelaskan istilah-istilah yang terdapatpada sistem komunikasi.

13.5. Menerapkan komputer sebagai saranauntuk berkomunikasi.

Knowledge : Menjelaskan prinsip kerja dari :

o sistem komunikasi tradisionaldan masa kini,

o fungsi media penghantar padasistem telekomunikasi,

o pengertian komunikasi isyarat.o istilah-istilah yang terdapat pada

sistem komunikasi.

Skill : Menerapkan komputer sebagai sarana

untuk berkomunikasi.

Page 72: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENILAIAN

14. Membuat produk berdasarkan hasilrancangan sendiri dengan menggunakanberbagai jenis bahan yang sesuai untukkomunikasi

14.1. Mengidentifikasi masalah-masalah teknisuntuk pembuatan peralatan komunikasi.

14.2. Membuat peralatan komunikasisederhana.

Knowledge : Mengidentifikasi masalah-masalah

teknis untuk pembuatan peralatankomunikasi.

Skill : Membuat peralatan komunikasi

sederhana.(projek)

Kelas IX Semester 2

Teknologi Pengendali

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENILAIAN

15. Menggambarkan bagian-bagian,fungsi dan hubungan antar bagiansistem pengendali meliputi sinyal-sinyal : input (sensor), proses (orang,hubungan elektronik, komputer), output(penggerak).

15.1. Menjelaskan prinsip kerja dan fungsibagian-bagian pada sistem pengendali.

15.2. Menerapkan prinsip sistem pengendalisederhana pada kehidupan sehari-hari.

Knowledge : Menjelaskan prinsip kerja dan fungsi

bagian-bagian pada sistem pengendali.

Skill : Menerapkan prinsip sistem pengendali

sederhana pada kehidupan sehari-hari.

Page 73: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENILAIAN

16. Membandingkan sistem analog dansistem digital dalam memprosesinformasi.

16.1. Menjelaskan prinsip kerja dan fungsiantara sistem analog dan sistem digital.

16.2. Membedakan (kelebihan dan kekurangan)antara sistem analog dan sistem digital.

Knowledge : Menerapkan prinsip sistem pengendali

sederhana pada kehidupan sehari-hari. Membedakan (kelebihan dan

kekurangan) antara sistem analog dansistem digital.

17. Menyelidiki cara kerja sistempengendali.

17.1. Menggambarkan bagian-bagian danhubungan antar bagian pada sistem pengendali.

17.2. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja daribagian-bagian pada sistem pengendali danmenerapkan pada kehidupan sehari-hari.

Knowledge : Menggambarkan bagian-bagian dan

hubungan antar bagian pada sistempengendali.

Menjelaskan fungsi dan prinsip kerjadari bagian-bagian pada sistempengendali dan menerapkan padakehidupan sehari-hari.

18. Menemukan gagasan baru untukmemecahkan masalah teknik sesuaidengan kebutuhan masyarakat.

18.1. Mengidentifikasi masalah yang terkaitdengan sistem pengendali sederhana yangdibutuhkan masyarakat.

18.2. Membuat sistem pengendali sederhanauntuk memecahkan masalah dimasyarakat.

Knowledge : Mengidentifikasi masalah yang terkait

dengan sistem pengendali sederhanayang dibutuhkan masyarakat.

Skill : Membuat sistem pengendali sederhana

untuk memecahkan masalahdimasyarakat.

Page 74: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

Pilihan :

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENILAIAN

19. Membuat desain WEB (FrontPage, Publisher, dreamwiverdsb.)

19.1. Mengidentifikasi menu dan ikon padaperangkat lunak pengolah animasi

19.2. Menjelaskan fungsi menu dan ikonpada program desain WEB

19.3.Menggunakan menu dan ikon untukdesain WEB

19.4.Membuat desain WEB sederhana

Knowledge :

Mengidentifikasi menu dan ikonpada perangkat lunak pengolahanimasi

Menjelaskan fungsi menu danikon pada program desain WEB

Skill :

Menggunakan menu dan ikonuntuk desain WEB

Membuat desain WEB sederhana

20. Melakukan Video Editing 20.1.Pengambilan video (Capture)

20.2.Mengedit clip video

20.3.Memberikan efek animasi

20.4.Membuat karya video sederhana

Skill :

Pengambilan video (Capture)

Mengedit clip video

Memberikan efek animasi

Membuat karya video sederhan

Teknik Penilaian :

Observasi: guru bisa melakukan observasi dalam proses di kelas. Di sini guru mencatat hal-hal positif/kemajuan peserta didik dalam

catatan anecdotal.

Page 75: 20_model Kurikulum Sbi Gabungan New

Produk: hasil karya peserta didik, berupa tulisan/karangan atau model “pen and pencil” tes.

Performance/Unjuk Kerja peserta didik dinilai melalui apa yang dilakukannya, pendekatan yang dipakai, dan preentasi peserta didik.

Presentasi:dinilai lewat presentasi peserta didik, dalam hal pengungkapan gagasan, struktur presentasi, isi gagasan.

Refleksi: peserta didik melakukan refleksi atas apa yang sudah mereka alami secara tertulis.

Proyek: dinilai dari tugas yang dikerjakan peserta didik, bisa berupa karangan, riset, presentasi visual.