Upload
tika-resti-jilid-ii
View
107
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
MO DE L KU RI KU LU M
S E K O L A H B E R T A R A F I N T E R N A S I O N A L
P U S A T K U R I K U L U MBA DA N P E NE L IT I A N DA N P E NG E M B AN G A N
D E P A R T E M E N P E N D I D I K A N N A S I O N A L2 0 0 7
Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional-2007 ii
ABSTRAKPengembangan Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional
Pemerintah terus berupaya memenuhi hak setiap warga negara dalam memperolehlayanan pendidikan untuk meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia. Sejalandengan itu, Pemerintah telah menetapkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005tentang Standar Nasional Pendidikan untuk menyelengarakan sekolah yang bertrafinternasional.
Pada tahun 2006 Pusat Kurikulum melakukan studi/penelitian tentang penyelenggaraansekolah bertaraf internasional (SBI) di seluruh Indonesia pada sekolah yang menyebutdiriny bertaraf internasionl bik sekolah swasta maupun negeri meliputi TK, SD, SMP,dan SMA. Hasil studi memetakan profil sekolah meliputi keadaan tenaga pendidik danpesera didik, keberadaan sarana dan prasarana, kurikulum, proses pembelajaran danpenilaian yang dilaksanakan di sekolah serta pandangan dan pendapat sekolah tentangSBI. Studi merekomendasikan disusunnya model kurikulum bertaraf internasional.
Tujuan disusunnya model ini untuk memberikan wacan pada satuan pendidikan modelkurikulum yang diperkaya dengan kurikulum sekolah unggul dari negara anggota OECD dan /atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan.Model kurikulum ini selanjutnya dapat diadaptasi maupun diadopsi oleh sekolah.Ruang lingkup model ini adalah 12 model kurikulum meliputi jenjang pendidikan SD,SMP, dan SMA yaitu mata pelajaran bahasa Ingrris (3 model), Sains (3 model),Matematika (3 model), dan TIK (3 model).
Berbagai metode kegiatan telah dilakukan baik melalui workshop, kajian literatur, kerjaindividu, maupun diskusi. Langkah kegiatan telah dilaksanakan untuk mendapatkanmodel ini antara lain penyusunan desain pengembangan model kurikulum SBI, kajiankonsep kajian kebutuhan lapangan, penyusunan model kurikulum satuan pendidikan SD,SMP, dan SMA. Kegiatan ini didahului dengan penyamaan persepsi tentang apa,mengapa, dan bagaimana kurikulum SBI serta bentuk formatnya yang dilanjutkanpenyusunan model kurikulum SD, SMP, dan SMA mata pelajaran IPA, Matematika,Bahas Inggris, dan IT. Selanjutnya review model kurikulum dilanjutkan dengan ujicobamodel di dua provinsi dalam Jawa yaitu Bandung -Jawa Barat dan Yogyakarta – DIY.Hasil uji coba dianalisis sebagai dasar untuk melaksanakan perbaikan model untukmenghasilkan model kurikulum yang lebih sempurna
Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional-2007 ii
DAFT AR ISI
AbstrakDaftar Isi
Bab I. PendahuluanA. Latar BelakangB. TujuanC. Ruang Lingkup
Bab II. Kajian KonsepA. Landasan KebijakanB. Konsepsi Sekolah/ Madrasah Bertaraf Internasioal
1. Pengertian Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional2. Kurikulum, Proses Pembelajaran, dan Penilaian3. Karakteristik SBI dan Implmentasinya
terhadap model Kurikulum4. Sistematika Model Kurikulum SBI
Bab III. Model Kurikulum Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional
A. SD:1. Bahasa Inggris2. Matematika3. Sains4. ICT/TIK
B. SMP:1. Bahasa Inggris2. Matematika3. Sains4. ICT/TIK
C. SMA:1. Bahasa Inggris2. Matematika3. Biologi4. Fisika5. Kimia6. ICT/TIK
Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional-2007 1
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemerintah terus berupaya memenuhi hak setiap warga negara dalam memperoleh
layanan pendidikan untuk meningkatkan kualitas hidup ba ngsa Indonesia. Sejalan
dengan itu, Pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat telah menetapkan Undang -
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Selanjutnya, untuk
menjamin terselenggaranya pendidikan bermutu yang didasarkan pada Standar Nasional
Pendidikan telah ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.
Kebutuhan masyarakat Indonesia yang semakin tinggi terhadap pendidikan yang
bermutu menunjukkan bahwa pendidikan telah menjadi salah satu pranata kehidupan
sosial yang kuat dan berwibawa, serta memiliki peranan yang sangat penting dan
strategis dalam pembangunan peradaban bangsa Indonesia. Pendidikan telah
memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam membangun peradaban bangsa
Indonesia dari satu masa ke masa yang lainnya, baik sebelum kemerdekaan maupun
sesudah kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berbagai kajian dan
pengalaman menunjukkan bahwa pendidikan memberi manfaat yang luas bagi kehidupan
suatu bangsa. Pendidikan mampu melahirkan masyarakat terpelajar dan berakhlak mulia
yang menjadi pilar utama dalam membangun masyarakat sejahtera. Pendidikan juga
meningkatkan kesadaran masyarakat sehingga mampu hidup harmoni dan toleran dalam
kemajemukan, sekaligus memperkuat kohesi sosial dan memantapkan wawasan
kebangsaan untuk mewujudkan masyarakat yang demokratis. Disisi lain era globalisasi saat
ini yang ditandai dengan persaingan antar negara, baik tingkat regional (ASEAN) maupun
internasional. Oleh karenanya, tidak hanya potens i Sumber Daya
Alam (SDA) semata, tetapi juga dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
Bahkan Depdiknas berkeinginan menghasilkan “Insan Indonesia Cerdas dan Kompetit if” pada
tahun 2025 (Renstra Depdiknas 2005 -2009, hal: 12). Keinginan untuk bersaing dengan mutu
pendidikan di negara maju sehingga mendorong beberapa anak belajar ke luar negeri, dengan
harapan mendapatkan pendidikan yang berkualitas.
Fakta di atas mendorong perlunya peningkatan kualitas layanan pendidikan, seperti layanan
pendidikan yang berstandar internasional. Salah satu upaya untuk menyelenggarakan
pendidikan yang bermutu sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 50 Ayat (3), yakni
Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional-2007 2
“Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah menyelenggarakan sekurang -kurangnya satu
satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi sekolah
yang bertaraf internasional”. Pengembangan Sekolah Bertaraf Internasional
dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan dan daya saing bangsa Indonesia di
forum internasional.
Pada tahun 2006 Pusat Kurikulum melakukan studi/penelitian tentang penyelenggaraan
sekolah bertaraf internasional (SBI) di seluruh Indonesia meliputi satuan pendidikan TK,
SD, SMP, dan SMA. Studi dilakukan di 22 provinsi yang mewakili seluruh Indonesia
pada 48 sekolah yang menyatakan dirinya bertaraf Internasional dari TK hingga SMA
baik sekolah negeri maupun swasta. Hasil studi berhasil memetakan profil sekolah
meliputi keadaan tenaga pendidik dan pesera didik, keberadaan sarana dan prasarana,
kurikulum, proses pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah serta pandangan dan
pendapat sekolah tentang SBI.
Hasil studi membuat rekomendasi perlunya disusun sebuah model kurikulum bertaraf
internasional yang dapat disejajarkan dengan kurikulummnegara maju di bidang
pendidikan atau kurikulum bertaraf internasional lainnya, yang menggunakan standar
yang lebih tinggi dari Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan untuk menghasilkan
lulusan yang kompetitif pada level internasional. Dalam buku Pedoman Penjaminan Mutu
Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional pada jenjang Pendidikan dasar
dan Menengah menyatakan bahwa Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional merupakan
“Sekolah/Madrasah yang sudah memenuhi seluruh Standar Nasio nal Pendidikan dan
diperkaya dengan mengacu pada standar pendidikan salah satu negara anggota
Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) dan/atau negara
maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan sehingga
memiliki daya saing di forum internasional”.
Dari sisi kurikulum sekolah/madrasah bertaraf internasional harus menerapkan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), memenuhi Standar Isi, dan memenuhi Standar Kompetensi
Lulusan (SKL), serta dapat menerapkan sistem satuan kredit semester di SMP. Selain itu
muatan mata pelajaran setara atau lebih tinggi dari muatan pelajaran yag sama dari sekolah
unggul dari salah satu negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai
keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan melalui adaptasi atau adopsi. Serta menerapkan
standar kelulusan yang lebih tinggi dari Standar Kompetensi Lulusan.
Sama halnya dengan proses pembelajaran dan penilaian diperkaya dengan model proses
pembelajaran atau penilaian sekolah unggul dari negara anggota OECD dan / atau negara
Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional-2007 3
maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan, serta menerapkan
pembelajaran berbasis TIK pada semua mata pelajaran.
Berdasarkan hal-hal di tas perlu kiranya disusun model kurikulum untuk dapat digunakan pada
sekolah yang bertaraf internasional. Model kurikulum ini selanjutnya dapat diadaptasi
maupun diadopsi oleh sekolah. Berbagai metode kegiatan telah dilakukan baik melalui
workshop, kajian literatur, kerja individu, maupun diskusi. Adapun langkah kegiatan
telah dilaksanakan untuk mendapatkan model ini antara lain penyusunan desain
pengembangan model kurikulum SBI, kajian konsep kajian kebutuhan lapangan,
penyusunan model kurikulum satuan pendidikan SD, SMP, dan SMA. Kegiatan ini
didahului dengan penyamaan persepsi tentang apa, mengapa, dan bagaimana kurikulum
SBI serta bentuk formatnya yang dilanjutkan penyusunan model kurikulum SD, SMP,
dan SMA mata pelajaran IPA, Matematika, Bahas Inggris, dan IT. Selanjutnya review
model kurikulum dilanjutkan dengan ujicoba model di dua provinsi dalam Jawa yaitu
Bandung -Jawa Barat dan Yogyakarta – DIY. Hasil uji coba sebagai dasar untuk
melaksanakan perbaikan model untuk menghasilkan model yang sudah final.
B. Tujuan
Model kurikulum ini disusun untuk sekolah bertafaf internasional yang agar dapat
menghasilkan lulusan yang kompetitif pada level internasional, Dengan adanya model
kurikulum ini diharapkan satuan pendidikan dapat:
1. memiliki persepsi yang sama tentang pola pengembangan kurikulum SBI yang
dilakukan untuk memperkaya Standar Isi atau KTSP satuan pendidikan;
2. memiliki persepsi yang sama tentang jenis mata pelajaran yang dapat diperkaya
dari kurikulum negara maju;
3. melakukan penyesuaian baik adopsi maupun adaptasi terhadap model-model
kurikulum yang sudah ada berdasarkan kebutuhan masing-masing;
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup model adalah model kurikulum sekolah bertaraf internasional meliputi
jenjang pendidikan SD, SMP, SMA sedangkan ruang lingkup mata pelajaran adalah
Bahasa Inggris, Sains, Biologi, Fisika, Kimia, dan ICT/TIK sebagai berikut:
Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional-2007 4
1. Model kurikulum SD terdiri dari 4 mata pelajaran bahasa Inggris, Matematika,
Sains, dan ICT/TIK
2. Model kurikulum SMP terdiri dari 4 mata pelajaran bahasa Inggris, Matematika,
Sains, dan ICT/TIK
3. Model kurikulum SMA terdiri dari 6 mata pelajaran bahasa Inggris, Matematika,
Biologi, Fisika, Kima, dan ICT/TIK
Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional-2007 5
BAB II. KAJIAN KONSEP
A. Landasan Kebijakan
Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional secara yuridis formal berlandaskan
pada:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam
Pasal 50 menyatakan bahwa:
Ayat (1): Pengelolaan sistem pendidikan nasional merupakan tan ggung jawab
Menteri.
Ayat (2): Pemerintah menentukan kebijakan nasional dan standar nasional
pendidikan untuk menjamin mutu pendidikan nasional.
Ayat (3): Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah menyelenggarakan sekurang-
kurangnya satu sekolah pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan
menjadi sekolah yang bertaraf intern asional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
dalam Pasal 61 Ayat (1) menyatakan bahwa: Pemerintah bersama-sama pemerintah
daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu sekolah pada jenjang
pendidikan dasar dan sekurang-kurangnya satu sekolah pada jenjang pendidikan
men engah untuk dikem ban gkan menjadi sekolah bertaraf internasional.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 20 06 tentang Standar
Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan
Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah.
7. Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2005-2009 menyatakan
bahwa untuk meningkatkan daya saing bangsa, perlu dikembangkan sekolah bertaraf
internasional pada tingkat kabupaten/kota melalui kerjasama yang konsisten antara
pemerintah dengan pemerintah kabupaten/kota yang bersangkutan, untuk
mengembangkan SD, SMP, SMA, dan SMK yang bertaraf internasional sebanyak 112
unit di seluruh Indonesia.
Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional-2007 6
8. Buku Pedoman Penjaminan Mutu Sekolah/Madrasah Beraraf Internasional Pada Jenjang
Pendidikan Dasar dan Menengah, dalam bab IV tentang peranan Institusi berkenaan dengan
Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional menyatakan bahwa Badan Penelitian dan
Pengembangan (Balitbang) melakukan model adaptasi dan adopsi kurikulum, proses
pembelajaran, dan penilaian dengan mengacu pada standar pendidikan salah satu negara
anggota OECD dan/ atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam
bidang pendidikan.
B. Konsepsi Sekolah/Madrasah Bertaraf Intern asional
1. Pengertian Sekolah/Madrasah Bertaraf Intern asional (SBI)
Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional merupakan “Sekolah/Madrasah yang sudah
memenuhi seluruh Standar Nasional Pendidikan dan diperkaya dengan mengacu
pada standar pendidikan salah satu negara anggota Organization for Economic
Co-operation and Development dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai
keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan sehingga memiliki daya saing di
forum internasional”. Pada prinsipnya, Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional harus
bisa memberikan jaminan mutu pendidikan dengan standar yang lebih tinggi dari
Standar Nasional Pendidikan.
Esensi dari rumusan konsepsi Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional tersebut
dijabarkan sebagai berikut:
a. Sekolah/Madrasah yang sudah memenuhi seluruh Standar Nasional Pendidikan
yaitu Sekolah/Madrasah yang sudah melaksanakan standar isi, standar proses,
standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar
penilaian.
b. Diperkaya dengan mengacu pada standar pendidikan salah satu anggota OECD
dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam
bidang pendidikan dapat dilaksanakan melalui dua cara sebagai berikut:
c. Adaptasi yaitu penyesuaian unsur-unsur tertentu yang sudah ada dalam Standar
Nasional Pendidikan dengan mengacu pada standar pendidikan salah satu negara
anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan
tertentu dalam bidang pendidikan; dan
Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional-2007 7
d. Adopsi yaitu penambahan unsur-unsur tertentu yang belum ada dalam Standar
Nasional Pendidikan dengan mengacu pada standar pendidikan salah satu negara
anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan
tertentu dalam bidang pendidikan.
2. Kurikulum, Proses Pembelajaran, dan Penilaian SBI
Selain memenuhi Standar Isi, memenuhi SKL, dan menerapkan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP), serta menerapkan sistem satuan kredit semester di
SMP/MTs, model kurrikulum SBI ini memenuhi:
1. sistem administrasi akademik berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) di mana setiap saat siswa bisa mengakses transkripnya masing-masing;
2. muatan mata pelajaran setara atau lebih tinggi dari muatan pelajaran yang
sama pada sekolah unggul dari salah satu negara anggota OECD dan/atau
negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang
pendidikan; dan
3. menerapkan standar kelulusan sekolah/madrasah yang lebih tinggi dari Standar
Kompetensi Lulusan.
Proses pembelajaran disesuaikan dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik yang memenuhi Standar Proses.
Selain itu, proses pembelajaran ditandai dengan pencapaian indikator kinerja kunci
tambahan sebagai berikut:
1) proses pembelajaran pada semua mata pelajaran menjadi teladan bagi
sekolah/madrasah lainnya dalam pengembangan akhlak mulia, budi pekerti luhur,
kepribadian unggul, kepemimpinan, jiwa entrepreneural, jiwa patriot, dan jiwa
inovator;
2) diperkaya dengan model proses pembelajaran sekolah unggul dari negara anggota
OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam
bidang pendidikan;
3) menerapkan pembelajaran berbasis TIK pada semua mata pelajaran;
4) pembelajaran mata pelajaran kelompok sains, matematika, dan inti kejuruan
menggunakan bahasa Inggris, sementara pembelajaran mata pelajaran lainnya,
kecuali pelajaran bahasa asing, harus menggunakan bahasa Indonesia; dan
5) pembelajaran dengan bahasa Inggris untuk mata pelajaran kelompok sains dan
matematika untuk SD/MI baru dapat dimulai pada Kelas IV.
Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional-2007 8
Dalam proses pembelajaran selain menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris,
juga bisa menggunakan bahasa lainnya yang sering digunakan dalam forum
internasional, seperti bahasa Perancis, Spanyol, Jepang, Arab, dan China. Penilaian
dilakukan untuk mengendalikan mutu pendidikan sebagai bentuk akuntabilitas kinerja
pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Penilaian terhadap peserta didik
dilakukan oleh para guru untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar
peserta didik secara berkesinambungan yang memenuhi Standar Penilaian.
Selain itu, proses penilaian diperkaya penilaian kinerja pendidikan dengan model
penilaian sekolah unggul dari negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang
mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan.
3. Karakteristik SBI dan Implementasinya terhadap Model Kurikulum
Berdasarkan konsepsi SBI di atas, ada 4 aspek yang terkait dengan karakteristik SBI
yang digunakan sebagai acuan pengembangan model Kurikulum SBI yang diperkaya
dengan cara mengadaptasi kurikulum dari negara anggota OECD dan / atau negara maju
lainnya berstandar Internasional, yaitu:
a. Aspek Fisik
b. Aspek Intelektual
c. Aspek Sosial
d. Aspek Spiritual
Keempat aspek disebut sebagai aspek FISS dijabarkan dalam karakteristik SBI dan
implikasinya terhadap kurikulum sebagai berikut:
a. ASPEK FISIK
Karakteri stik SBI Implikasi terhadap Kurikulum1. Melatih peserta didik 1. Membangun budaya sekolah yang disiplin sesuai standard
untuk disiplin dan yang berlaku secara universal (mis: menghargai waktu,bermotivasi tinggi agar budaya antri, mengerjakan tugas tepat waktu, menghargaimampu bersaing di orisinali tas, taat pada peraturan sekolah dan negara, beranidunia internasional. mengambil resiko, dll).
2. Merangsang peserta didik agar selalu berorientasi pada prestasidi tingkat nasional maupun internasional.
3. Membuka wawasan peserta didik agar dapat membandingkankemajuan di negaranya dengan kemajuan di negara -negaralain.
4. Menyiapkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yanglebih tinggi baik di dalam maupun di luar negeri.
Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional-2007 9
b. ASP EK INT ELE KT UAL
Karakteris tik SBIImplikasi terhadap Kurikulum
2. Menggunakan standar 1. Mengadaptasi dan/ atau mengadopsi (menerapkan) isi,yang lebih tinggi dari metode, pendekatan, penilaian dan hasil pembelajaran secaraStandar Isi dan Standar komprehensif sesuai dengan standar Internasional yang diacu.Kompetensi Lulusan 2. Mendorong guru untuk menggunakan multi metode (termasukyang diperkaya dengan riset, penulisan karya ilmiah, dan pembelajaran denganmengadaptasi kurikulum eksperimen)negara lain yang sudah 3. Mendorong peserta didik untuk menggali keterkaitan antaramaju dan atau kurikulum etika, sains, estetika, dan teknolgi (misalnya kloning)internasional 4. Mendorong peserta didik untuk terlibat dalam kegiatan
iInteraksi antara kurikulum dengan kehidupan nyata (sepertipelayanan masyarakat, kepedulian lingkungan, pendidikankesehatan dan sosial)
5. Mendorong dan memfasilitasi peserta didik melakukan risetdan penulisan karya ilmiah.
3. Mengembangkan kemam- 1. Menciptakan komunitas dwi-bahasa (Bilingual Community)puan komunikasi peserta dalam sekolah.didik dengan sekurang- 2. Mendorong siswa agar mampu mengkomunikasikan gagasan,kurangnya satu bahasa baik dalam bahasa asing maupun dalam bahasa ibu secaraasing lisan dan tulisan
4. Menerapkan bidang ICT 1. Mendorong siswa agar mampu menggunakan teknologisebagai daya saing di informasi dan komunikasi dalam mengerjakan tugas-tugasdunia internasional. sekolah.
2. Memberikan fasilitas yang mendukung untuk dapatmenerapkan ICT dengan baik.
3. Menciptakan situasi yang ”melek” ICT di sekolah.4. Menyediakan sofware and hardware yang memadai untuk
menerapkan ICT di sekolah.5. Menggunakan sistem 1. Menggunakan sistem paket dan sistem SKS di SMP jika
pengelolaan sekolah telah menyiapkan semua sarana dan prasaranapembelajaran satuankredit semester (sks)
pendukung.
2. Menerapkan sistem SKS di SMA.
c. ASP EK SO SIAL
Karakteristik SBIImplikasi terhadap Kurikulum
6. Mengembangkan sikappeduli terhadaplingkungan alam, sosial,dan budaya Indonesia
1.
2.
3.
Memberikan pemahaman kepada peserta didik tentangkonservasi lingkungan hidup dan menumbuhkan tanggungjawab peserta didik terhadap lingkungannya (misalnyamenggunakan bahan-bahan daur ulang, menanam pohon,membuang sampah pada tempatnya).Menyediakan sarana untuk menunjang sikap peduli terhadaplingkungan alam (mis: tong sampah yang berbeda untuksampah organik dan non organik, menyediakan lahan untukbercocok tanam/green house)Mendorong peserta didik mengerti mengenai masalah-masalahsosial dan berperan aktif dalam memecahkannya.
Karakteristik SBIImplikasi terhadap Kurikulum
4. Menyediakan pelajaran dan sarana belajar untuk tempatpengembangan minat terhadap budaya Indonesia (musik, tari -tarian, kuliner, kerajinan tangan/ketrampi lan khas Indonesia,
dll)7. Menyiapkan peserta didik
menjadi warga duniayang bangga terhadapbudaya bangsanya,mampu berpikir kritisdan holistik,memecahkan masalah,mandiri serta dapatberkerja sama denganorang lain
a. Mendorong siswa agar mampu melihat masalah dari berbagaisudut pandang
b. Membiasakan siswa untuk berdiskusi agar bersedia menerimaperbedaan pendapat dan bekerja sama dengan orang lain
c. Mendorong siswa agar mampu mandiri dan dapat menjalinkerja sama baik dengan orang lain maupun bangsa lain
d. Menyel enggarakan kegiatan-kegiatan kebudayaan baikbersifat nasional maupun internasional
e. Mendorong siswa agar dapat mengapresiasi karya budayabangsa Indonesia dan bangsa lainnya.
d. ASPEK SPIRITUAL
Karakteristik SBIImplikasi terhadap Kurikulum
8. Mengembangkan peserta 1. Menjadikan peserta didik subyek pembelajarandidik menjadi manusia 2. Menyediakan sarana dan media bagi peserta didik untuk
Indonesia yang beriman mengutarakan pendapatnya sebagai warga sekolah dan wargadan bertakwa kepada negara yang demokratis dan menghargai pendapat orang lain.
Tuhan Yang Maha Esa, 3. Membimbing peserta didik melakukan cara belajar yangberahklak mulia, dan benar (L ea rn in g How to Lea rn ).menjadi warga negara
yang demokratis4. Memberikan pengenalan nilai -nilai universal
4. Sistematika Model Kurikulum SBI
Model kurikulum disusun dengan sistematika berikut:
1. Pendahuluan
2. Tujuan
3. Ruang Lingkup
4. Proses pembelajaran
5. Penilaian
B. SMP
1. BAHASA INGGRIS
I. PENDAHULUAN
Penyusunan kurikulum Bahasa Inggris pada Sekolah Bertaraf Internasional mengacu pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan
yang diperkaya dengan kurikulum, pembelajaran, dan penilaian dari salah satu negara anggota OECD dan/ atau negara maju lainnya
yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan dan dikembangkan dengan cara mengadaptasi atau mengadopsi.
Pendekatan kurikulum “SBI” di bidang pembelajaran Bahasa Inggris dilakukan secara menyeluruh untuk mempersiapkan suatu struktur
pengembangan kemampuan berpikir, tingkah laku dan individu yang dapat berdiri sendiri serta menciptakan suatu pembelajaran seumur
hidup.
Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulis. Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan
informasi, pikiran, perasaan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya. Kemampuan berkomunikasi dalam
pengertian yang utuh adalah kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks lisan dan/atau tulis yang
direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan inilah
yang digunakan untuk menanggapi atau menciptakan wacana dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, mata pelajaran Bahasa
Inggris diarahkan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan tersebut agar lulusan mampu berkomunikasi dan berwacana dalam
bahasa Inggris pada tingkat literasi tertentu.
Pada akhirnya akan menciptakan sosok manusia yang mampu berkomunikasi secara efektif, memiliki percaya diri yang tinggi, kritis
dalam berfikir dan mampu memecahkan masalah serta berperan aktif baik secara mandiri maupun dalam kelompok.
Dalam pelaksanaannya, pembelajaran bahasa Inggris di SMP/MTs ditargetkan agar peserta didik dapat mencapai tingkat functional yakni
berkomunikasi secara lisan dan tulisan secara lancar untuk menyelesaikan masalah sehari-hari. Namun demikian, tidak hanya secara
fungsional – memahami kaidah bahasa—tetapi juga secara kritis memahami bahwa bahasa terkait dengan budaya, dan masyarakat.
Pada bagian berikut akan ditemukan materi/ kalimat yang diberi tanda garis bawah (under lined), yang merupakan bagian yang
memperkaya Standar Isi (SI) dengan cara adopsi atau adaptasi dari kurikulum negara yang diacu.
II. OBJECTIVES
The objective of teaching English in International Standard Schools is to develop the abilities of students to make them able to:
a. develop listening skills through using various media.
b. communicate with others in English orally and in written correctly.
c. present information, opinions, ideas, etc. in organized manners with correct grammar and pronunciation
d. comprehend more variety of readings with the maximum of 200 pages novels by using many kinds of reading techniques.
e. write various types of writings (narratives, descriptions, argumentations, procedures, reports, formal letters, poems, drama scripts,
etc).
f. appreciate simple literatures in verbal and in written.
g. analyze films, poems, books, and other media.
h. use English in daily life and in formal settings
i. develop the understanding of relationship between language and cultures
III. LEARNING PROCESSES
Learning processes that are used in teaching English are as follows:
a. applying experiential learning
b. providing challenges to achieve required progress
c. relating materials with students’ abilities and interests
d. using language skills
e. explaining the goals of study to motivate students
f. encouraging students to appreciate different people, races, nations, and religions
g. motivating students to be independent learners
h. training students how to work either in big groups or small groups
i. creating conducive physical and psychological environment to support students’ development
IV. SCOPE AND SEQUENCE
There are five aspects that should be taught continuously to students so they can master the language. Those aspects are:
a. Listening
b. Speaking
c. Reading
d. Writing
e. Viewing
f. Grammar
The descriptions of each aspect are as follows:
a. Listening
- to comprehend more complex instruction
- to comprehend more diverse and longer narratives, procedures, reports, speeches, lectures, announcements, etc. for thirty minutes
at the maximum.
- to comprehend more complex information from what they hear through audio and audio-visual media.
- to comprehend long conversation from two or more than two people.
- to identify different pronunciation of speakers (Americans, Australians, British, etc.)
b. Speaking
- to interact with other people fluently and accurately in daily conversation and/or in a formal setting directly and/or on the phone
using a broad range vocabularies and accurate structures in sentences.
- to express personal opinions, agreements, disagreements, suggestions, praises, appreciation, admiration, attention, desires, etc.
- to lead discussions in small groups.
- to present fifteen-minute speeches, information, and presentations accurately and fluently.
- to make comments on films, books, or any other media in details.
- to use more complex sentences in expressing ideas and opinions.
c. Reading
- to pronounce four syllables words correctly and fluently
- to use intonation and punctuation accurately
- to comprehend various types of writings (simple scientific writings, newspapers, magazines, reports, business letters, etc.)
- to use various reading techniques in reading any reading materials
- to comprehend 200-page novels.
- to comprehend some terminologies in reading various materials (not only school textbooks).
d. Writing
- to write short writing (book reports, procedures, journals, short stories, essays) for the maximum of 2 pages
- to use more complex grammar rules in writing
- to make compositions, poems, advertisements, comments, notes, letters, etc. with correct grammars.
- to review books, articles, films, poems, etc. in 500 words
- to master the processes of writing (collecting materials, determining the readers, explaining ideas in written, making outlines,
writing, rewriting, editing, and finalizing the writing)
e. Viewing
- to identify gestures, body languages, facial expressions, and other behaviors of speakers in details.
- to comprehend various types of films, dramas, and other performances.
- to analyze the maximum of one-hour news, scientific films, dramas, and other performances with critical thinking.
f.Grammar
The level of grammar teaching in middle school is in intermediate level. Students should be able to understand more complex
grammars. However, the teaching of grammar should be internalized in every aspects of English learning. Students should also
apply the grammars in their speaking, responding, and writing.
V. EVALUATION
The evaluation is used to develop students in learning English, to provide guidance and feedback to students’ achievements, and to
evaluate the effectiveness of the programs.
a. Types of Evaluation
- Formative
The evaluation is done in each unit to diagnose what students have known and understood. The result can be used to plan the
following programs.
- Summative
The evaluation is done at the end of teaching learning process. This evaluation is for giving opportunities to students in showing
their whole comprehension.
b. Principles of Evaluation
a. Valid
b. Educative
c. Open
d. Fair
e. Comprehensive
c. Criteria
- Knowledge and Concept
- Skills
- Attitudes
- Action
d. Techniques of Evaluation
- Observation
Teacher observes and records all situations happening in class including the development of students in learning English.
- Production
Teacher evaluates students’ writings and/or “pen and pencil tests.
- Performances
Students can show their abilities in English by performing many kinds of plays (dramas, skits, monologues, etc.).
- Presentation
Teacher can evaluate how students explain their ideas, opinions, speeches, etc.
- Reflection
Students write what they have learned in English class that is useful and beneficial for their development as a person.
- Project
Students should do a task in a period of time determined by the teacher. The project includes planning, collecting data, organizing
information, reporting, and presenting the results.
- Portfolio
The portfolio is a continuous evaluation based on the collection of information that shows the development of students’ abilities
individually in a period of time.
2. MATEMATIKA
I. PENDAHULUAN
Penyusunan kurikulum Matematika pada Sekolah Bertaraf Internasional mengacu pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan yang
diperkaya dengan kurikulum, pembelajaran, dan penilaian dari salah satu negara anggota OECD dan/ atau negara maju lainnya yang
mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan dan dikembangkan dengan cara mengadaptasi atau mengadopsi.
Pembelajaran matematika di tingkat SMP-SBI bertujuan untuk meningkatkan penghargaan peserta didik terhadap kegunaan, kekuatan dan
keanggunan dari matematika itu sendiri. Bahasa matematika memungkinkan orang untuk membuat model dari suatu kejadian dan situasi,
serta memberikan pemahaman terhadap dunia sekitar kita. Pembelajaran matematika juga memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mempelajari bahasa matematika itu sendiri.
Dengan berkembangnya informasi dan teknologi yang sangat cepat, sulit sekali untuk memprediksi kemampuan matematika apa yang
diperlukan bagi peserta didik di masa datang. Tetapi, dengan membekali peserta didik kemampuan dasar matematika yang solid, ketrampilan
dan sikap yang positif, akan membantu peserta didik untuk beradaptasi dengan dunianya di masa datang.
Pada bagian berikut akan ditemukan materi/ kalimat yang diberi tanda garis bawah (under lined), yang merupakan bagian yang memperkaya
Standar Isi (SI) dengan cara adopsi atau adaptasi dari kurikulum negara yang diacu.
II. TUJUAN
Diharapkan pada akhir pembelajaran matematika SMP peserta didik dapat:
1. mengembangkan sikap positif dalam pembelajaran matematika secara berkelanjutan.
2. menghargai kegunaan, kekuatan, keanggunan matematika dan mengenal keterkaitan matematika dengan disiplin ilmu yang lain dan
kehidupan sehari-hari.
3. memperoleh pengetahuan dan mengembangkan pemahaman konsep matematika.
4. mengembangkan ketrampilan matematika dan dapat menggunakannya dalam pemecahan masalah.
5. mengembangkan kemampuan komunikasi dalam penggunaan simbol-simbol matematika dan bahasa secara tepat.
6. merefleksikan dan mengevaluasi hasil pekerjaan diri dan hasil karya orang lain
7. mengembangkan sikap sabar dan ketekunan dalam menyelesaikan masalah
8. mengembangkan dan menerapkan ketrampilan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran matematika.
III. RUANG LINGKUP
Mata pelajaran Matematika SBI meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Bilangan
2. Aljabar
3. Geometri, Trigonometri, dan Pengukuran
4. Statistika dan Peluang
5. Matematika diskrit
Telah dikemukakan di atas bahwa tujuan pembelajaran matematika SBI adalah mengupayakan peserta didik memiliki pengetahuan dan
pemahaman konsep yang baik, trampil, dan mempunyai sikap yang positif, sehingga mampu berkompetisi di dunia. Oleh karena itu,
diperlukan beberapa kompetensi dasar yang harus dimiliki peserta didik agar dapat mencapai tujuan tersebut.
Bilangan
Di akhir tahun, peserta didik diharapkan dapat:
Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan penggunaannya dalam pemecahan masalah
Menggunakan estimasi dan aproksimasi dalam pemecahan masalah
Memahami sifat-sifat bilangan berpangkat dan bentuk akar serta penggunaannya dalam pemecahan masalah sederhana
Memahami sifat-sifat operasi bilangan logaritma serta penggunaannya dalam pemecahan masalah sederhana*) ( untuk high level)
Memahami barisan dan deret bilangan serta penggunaannya dalam pemecahan masalah
Menggunakan ICT dalam mengoperasikan bilangan.
Aljabar
Di akhir tahun, peserta didik diharapkan dapat:
Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Menggunakan bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel, dan perbandingan dalam pemecahan masalah.
Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus
Memahami sistem persamaan linear dua variabel dan menggunakannya dalam pemecahan masalah
Memahami penjabaran perkalian faktor-faktor linier menjadi bentuk aljabar yang berpangkat dua.
Memahami pemfaktoran bentuk aljabar yang berpangkat dua ke dalam faktor-faktor linier.
Menyelesaikan persamaan kuadrat dan menggunakannya ke dalam pemecahan masalah.
Menggambar fungsi kuadrat, menentukan titik balik maksimum/minimum, sumbu simetri dan titik-titik potongnya dengan sumbu-
sumbu koordinat, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah.
Menyelesaikan sistem persamaan campuran, satu persamaan linier dan satu persamaan kuadrat, serta menggunakannya dalam
pemecahan masalah.*) (untuk high level)
Geometri dan pengukuran
Di akhir tahun, peserta didik diharapkan dapat:
Menggunakan estimasi dan aproksimasi dalam pengukuran dan pemecahan masalah
Memahami hubungan garis dengan garis, garis dengan sudut, sudut dengan sudut, serta menentukan ukurannya
Memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentukan ukurannya
Menggunakan Teorema Pythagoras dalam pemecahan masalah
Menentukan unsur, bagian lingkaran serta ukurannya
Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya
Memahami kesebangunan bangun datar dan penggunaannya dalam pemecahan masalah
Memahami transformasi isometrik dan penggunaannya dalam pemecahan masalah
Memahami sifat-sifat tabung, kerucut dan bola, serta menentukan ukurannya
Menentukan nilai rasio trigonometri dan penggunaannya dalam pemecahan masalah*) ( untuk high level)
Statistika dan Peluang
Di akhir tahun, peserta didik diharapkan dapat:
Menentukan rata-rata, median, dan modus data tunggal serta penafsirannya
Menyajikan data dalam bentuk tabel dan diagram batang, garis, dan lingkaran
Menyelesaikan masalah dengan menggunakan box plot (posisi ukuran data) *) (materi untuk high level)
Menyajikan data dalam bentuk distribusi frekuensi *) (untuk high level)
Memahami peluang kejadian sederhana
Memahami peluang kejadian majemuk *) (untuk high level)
Matematika Diskrit
Di akhir tahun, peserta didik diharapkan dapat:
Menggunakan konsep himpunan dan diagram Venn dalam pemecahan masalah
Menyelesaikan masalah dengan menggunakan logika
Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut, maka diperlukan tatap muka di kelas minimal 5 jam pelajaran (5 x 40 menit) per minggu.
IV. PROSES PEMBELAJARAN
Dalam pembelajaran matematika SBI, peserta didik diharapkan dapat menggunakan ilmu dan ketrampilan matematika di berbagai aspek
kehidupan sehari-hari. Pengetahuan dan pemahaman ini diperlukan dalam mengambil keputusan dan berpartisipasi dalam perkembangan
sosial dan kebudayaan di masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka pembelajaran matematika diarahkan pada aspek-aspek berikut
ini:
A. Pembelajaran matematika merupakan proses pembelajaran secara keseluruhan.
Ketrampilan matematika juga diperlukan untuk disiplin ilmu lain. Oleh karena itu dalam pembelajaran matematika diperlukan
integrasi dengan disiplin ilmu lain. Dengan demikian, guru diharapkan mencari keterkaitan ilmu matematika dengan disiplin ilmu lain
secara aktif. Implementasi dari pembelajaran secara keseluruhan ini adalah:
1. diperlukan kerja sama yang baik antara guru matematika dengan guru bidang studi lainnya
2. adanya perencanaan pembelajaran terpadu yang melibatkan guru-guru bidang studi lainnya
3. selalu menggunakan pendekatan pembelajaran yang tepat
B. Pembelajaran matematika menumbuhkan kesadaran lintas budaya
Pembelajaran matematika juga memberikan pemahaman dan pandangan kepada peserta didik bagaimana kebudayaan, sosial dan
sejarah mempengaruhi perkembangan matematika, misalnya dengan cara:
1. memahami bagaimana pengaruh kebudayaan yang berbeda terhadap sejarah perkembangan bilangan.
2. menghargai karya seni, motif, serta pola dari berbagai kebudayaan dan memahami hubungannya dengan konsep matematika
3. memahami bagaimana kekuatan kebudayaan mempengaruhi perkembangan matematika secara global, contohnya kolonialisasi
Inggris di sekitar abad 18 dan abad 19 mempengaruhi penggunaan satuan pengukuran, seperti feet, mil, pon, dan ons.
4. memahami berbagai pandangan mengenai peluang.
C. Pembelajaran matematika juga mengembangkan ketrampilan berkomunikasi
Seperti telah dijelaskan bahwa tujuan akhir pembelajaran matematika adalah peserta didik dapat menggunakan bahasa dan simbol
matematika secara tepat melalui berbagai macam media dan teknologi. Guru diharapkan menumbuhkan kesadaran peserta didik,
bahwa bahasa matematika adalah bahasa yang universal. Untuk menumbuhkan kesadaran tersebut sebaiknya guru:
1. memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengkomunikasikan pemahaman matematikanya baik secara individual
maupun secara berkelompok
2. mendorong peserta didik untuk menggunakan teknologi informasi dalam menelaah masalah matematika
Dalam mewujudkan ketiga aspek di atas, maka diperlukan pendekatan yang tepat dalam pembelajaran matematika.
Strategi Pendekatan Pembelajaran Aplikasi
Ketrampilan mengorganisasi pekerjaan,
yang termasuk di dalamnya adalah pekerjaan
rumah, proyek, jurnal, konseling bagi peserta
didik yang memiliki kesulitan, pengaturan
waktu, menetapkan tujuan, dan disiplin dalam
mengumpulkan hasil pekerjaan tepat waktu
Mencatat pekerjaan rumah dan tugas dalam buku
harian peserta didikExercise book headings (e.g.
date, “homework.”)
Membuat perencanaan waktu dalam
menyelesaikan suatu proyek dan tugas
Membuat refleksi dan evaluasi proses dan hasil
pekerjaan yang dibuat.
Membuat table di kelas untuk mencatat kemajuan
peserta didik dalam mengerjakan tugas yang
diberikan
Ketrampilan berkomunikasi, yang termasuk
di dalamnya adalah menulis dan berbicara
dalam berbagai bentuk, seperti laporan, essay,
dan ketrampilan bertanya, mendengar, serta
presentasi.
Menulis laporan dalam format essay
Mempresentasikan hasil pekerjaan dengan
memberikan alasan-alasan yang logis
Mendorong peserta didik untuk menjawab dan
bertanya di dalam kelas
Ketramplian riset dan penggunaan
teknologi, yang termasuk di dalamnya adalah
ketrampilan dalam penelitian,
mengelompokkan informasi, menggunakan
organisasi grafis dan pemetaan,
Menentukan pokok pikiran dari sumber-sumber
yang diberikan
Mengumpulkan pokok-pokok pikiran dari
berbagai sumber, seperti internet, buku,
ensiklopedi, koran, dan lain-lain.
mengidentifikasi penggunaan teknologi
informasi yang mendukung pembelajaran
Mengevaluasi reliabilitas dari sumber materi
Menggunakan table, diagram dan gambar untuk
mendukung ide
Mencatat referensi
Memahami dan menghindari plagiarisme
Menggunakan teknologi informasi dalam
pengolahan data
Ketrampilan berpikir, yang termasuk di
dalamnya adalah kemampuan mencatat,
mengelompokkan informasi berdasarkan
klasifikasi tertentu, membuat jurnal refleksi.
Mencatat konsep dan definisi dari topik yang
diajarkan dan contoh soal
Mengumpulkan informasi dengan memberikan
judul untuk tiap topik
Membuat jurnal refleksi
Mengevaluasi seberapa pentingnya data yang
telah didapat dan penggunaannya untuk topik
selanjutnya
Menyelesaikan soal latihan matematika yang
telah ditentukan
Ketrampilan bekerja secara kolaboratif,
yang termasuk di dalamnya adalah bekerja
dalam kelompok, bersosialisasi dalam
Memberikan tugas atau proyek dalam bentuk
kelompok
Mendorong peserta didik untuk mengungkapkan
kelompok, ketrampilan berdiskusi. ide dan gagasan dalam kelompok
Mendorong peserta didik untuk mendengar dan
merespon pendapat peserta didik lain dalam satu
kelompok
Membuat aturan yang berlaku bagi kelompoknya
Membuat identitas kelompok
Dalam pembelajaran matematika SBI juga perlu memperhatikan area interaksi yang membantu peserta didik untuk mendapatkan pengalaman
belajar yang lebih luas, menempatkan pembelajaran sesuai dengan konteks, dan mengembangkan sikap dan nilai yang positif berdasarkan
pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh dalam proses pembelajaran.
Area-area interaksi tersebut adalah:
A. Pendekatan pembelajaran
Pembelajaran matematika mendukung cara berpikir yang tertuang dalam cara kerja yang ditunjukkan.
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menggali sejarah matematika dan pengaruh budaya terhadap perkembangan
matematika.
Dalam pemecahan masalah, peserta didik diberikan kesempatan untuk mendiskusikan ide dan pendekatan-pendekatan yang dipilih
untuk memecahkan masalah.
Proses pembelajaran matematika membantu peserta didik untuk mengembangkan kemampuan sikap yang positif terhadap penemuan
dan pembelajaran
B. Pelayanan kepada komunitas di sekitarnya
Proses pembelajaran matematika memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk meningkatkan kesadaran dan melakukan tindakan
dalam berbagai isu yang ada di sekitar kita. Contohnya: isu mengenai kemacetan di sekitar sekolah pada waktu-waktu tertentu. Peserta didik
mencoba mengumpulkan data dan mengolah data untuk menjawab kenapa terjadi kemacetan pada waktu-waktu tertentu dan peserta didik
berusaha mencari solusi agar tidak lagi terjadi kemacetan.
C. Pendidikan sosial dan kesehatan
Pembelajaran matematika dapat melibatkan isu-isu kesehatan, seperti hubungan pertumbuhan populasi dengan angka kematian di
negara kita. Kemampuan statistika sangatlah dibutuhkan untuk membahas isu ini.
Penggunaan geometri dan trigonometri dalam mengukur tingkat kesehatan dalam masyarakat.
Peserta didik juga diberikan kesempatan untuk belajar mengenai kesehatan mental dan penggunaan waktu yang efektif.
Penggunaan pola dan aljabar dalam membuat keputusan yang berhubungan dengan isu-isu kesehatan.
D. Lingkungan hidup
Area ini menekankan pentingnya konservasi dan tanggung jawab peserta didik dalam memelihara dan memperbaiki lingkungan di
alam sekitarnya. Melalui penelitian dan analisa data, peserta didik dapat menentukan dampak positif dan negatif terhadap lingkungan
dari suatu kejadian atau perbuatan yang dilakukan, dan memberikan solusi untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
E. Kreatifitas dan apresiasi terhadap perkembangan peradaban manusia
Pembelajaran matematika memberikan kesempatan kepada guru dan peserta didik untuk mempelajari sejarah matematika dan
pengaruh filsuf-filsuf yang telah memberikan kontribusinya kepada perkembangan matematika. Di area ini peserta didik juga diberi
kesadaran akan pengaruh budaya terhadap perkembangan matematika. Oleh karena itu, untuk menunjang area ini, guru memberikan
suatu proyek matematika yang berintegrasi dengan disiplin ilmu lain.
Dengan membuka pandangan dan cakrawala kita dalam proses pembelajaran matematika, diharapkan peserta didik lebih mampu memahami
matematika dan lebih menghargai matematika sebagai bahasa ilmiah dalam pemecahan masalah.
V. PENILAIAN
Secara umum penilaian hasil belajar matematika dikelompokkan dalam 4 kriteria, yaitu:
A. Pengetahuan dan pemahaman
Peserta didik diharapkan dapat:
1. Mengetahui dan memahami konsep, mendemonstrasikan ketrampilan matematika.
2. Memahami dan menggunakan berbagai bentuk matematika dan bisa mengkonversi dari suatu bentuk ke bentuk lain secara
tepat.
B. Aplikasi dan Penalaran
Peserta didik diharapkan dapat:
1. Memilih dan menggunakan pengetahuan matematika dalam menelaah suatu masalah
2. Memilih dan mengaplikasikan ketrampilan matematika dan teknik dalam penyelesaian masalah
3. Mengenali pola dan struktur, serta menjelaskan hubungannya.
4. Membuat generalisasi dalam menyelesaikan masalah
5. Menarik kesimpulan secara konsistent
6. Menjelaskan hubungan secara matematis dalam penyelesaian masalah
C. Komunikasi
Peserta didik diharapkan dapat:
1. Menggunakan bahasa dan simbol matematika secara tepat
2. Menggunakan berbagai media dan teknologi
D. Refleksi dan Evaluasi
Peserta didik diharapkan dapat:
1. Merefleksi metode dan proses
2. Mempertimbangkan alternatif pendekatan lain dalam penyelesaian masalah
3. Mengevaluasi pentingnya dan reliabilitas dari penemuan-penemuan.
Penilaian dilakukan dalam 2 bentuk, yaitu penilaian formatif dan sumatif.
Penilaian formatif merupakan penilaian proses dan memberikan kesempatan pada peserta didik untuk menganalisa pembelajarannya dan
memahmi bagian mana yang harus diperbaiki. Pada saat ini guru bisa mengidentifikasi peserta didik mana yang mempunyai kesulitan belajar
dan melakukan remedial bagi peserta didik yang bermasalah.
Penilaian sumatif merupakan penilaian yang dilakukan guru berdasarkan standard kompetensi yang dicapai pada akhir pembelajaran.
Guru bebas menentukan bentuk penilaian yang sesuai, asalkan dalam waktu menentukan tingkat keberhasilan peserta didik, haruslah
disesuaikan dengan 4 kriteria di atas.
Bentuk-bentuk penilaian pembelajaran matematika yang dikembangkan dalam SBI:
1. Observasi
Guru mengamati konsep dan ketrampilan peserta didik yang ditunjukkan dalam mengerjakan tugas.
2. Wawancara.
Guru memberi tugas kepada peserta didik untuk menerangkan dan menunjukkan apa yang mereka ketahui. Wawancara ini sebaiknya
dilakukan secara individual. Tujuannya adalah menilai proses berpikir dan kemampuan komunikasi peserta didik.
3. Jurnal
Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk menuliskan proses dan menerangkan pemikiran mereka. Jurnal ini dapat dibuat
secara berkala sesuai dengan tugas yang diberikan guru.
4. Latihan terbimbing atau mandiri
Guru mengawasi pekerjaan harian dan pekerjaan rumah untuk memastikan peserta didik bekerja dengan baik dan sesuai dengan
ketrampilan yang diharapkan. Tujuan penilaian ini untuk menentukan bagian mana yang telah dipahami atau yang belum dipahami
oleh peserta didik dengan baik.
5. Quiz
Guru mendisain dan mengevaluasi tujuan pembelajaran. Biasanya dilakukan pada akhir pelajaran. Tujuannya adalah menilai
kemampuan peserta didik dalam menyerap materi yang telah diajarkan.
6. Proyek dan unjuk kerja
Secara individual atau kelompok, peserta didik diharapkan menunjukkan proses dan hasil dari investigasi matematika.
Dengan menggunakan beberapa teknik penilaian yang ada, diharapkan peserta didik dapat lebih mengembangkan kemampuan matematika
dan juga mengembangkan kemampuan guru untuk selalu kreatif dalam menentukan penilaian yang sesuai bagi peserta didiknya.
3. SAINS/ ILMU PENGETAHUAN ALAM
II. PENDAHULUAN
Penyusunan kurikulum Sains pada Sekolah Bertaraf Internasional mengacu pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan yang diperkaya
dengan kurikulum, pembelajaran, dan penilaian dari salah satu negara anggota OECD dan/ atau negara maju lainnya yang mempunyai
keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan dan dikembangkan dengan cara mengadaptasi atau mengadopsi.
Pendekatan kurikulum “SBI” di bidang pembelajaran Sains dilakukan secara menyeluruh untuk mempersiapkan suatu struktur
pengembangan kemampuan berpikir, tingkah laku dan individu yang dapat berdiri sendiri serta menciptakan suatu pembelajaran seumur
hidup.
Sains dengan metode investigasinya memberikan solusi pembelajaran melalui inkuiri (rasa ingin tahu) yang dapat memberikan kontribusi
kepada pengembangan kemampuan menganalisis dan berpikir kritis.
Sains dalam kurikulum SBI memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengaplikasikan metode ilmiah dalam mempelajari sains
dan mengeksplorasi keterlibatan sains dalam perkembangan dunia. Sains dalam kurikulum SBI berfungsi untuk menciptakan peserta didik
yang dapat menghargai keterikatan antara sains dan kehidupan sehari-hari. Sains menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara
langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah yang diaplikasikan ke dalam Standar Kompetensi
(SK) dan Kompetensi Dasar (KD) diperkaya dengan mengadaptasi kurikulum bertaraf internasional atau negara maju yang
mengembangkan: (1) Pembelajaran yang menyeluruh, (2) Kesadaran lintas budaya, dan (3) Komunikasi, yang dituangkan lebih lanjut pada
ruang lingkup pembelajaran.
Pada bagian berikut akan ditemukan materi/ kalimat yang diberi tanda garis bawah (under lined), yang merupakan bagian yang memperkaya
Standar Isi (SI) dengan cara adopsi atau adaptasi dari kurikulum negara yang diacu
III. TUJUAN
Tujuan pengajaran dan pembelajaran sains dalam kurikulum SBI adalah untuk mengembangkan kemampuan dan memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk:
Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
Mengembangkan rasa keingintahuan terhadap sains dan alam
Mendapatkan pengetahuan, pengertian konsep sains dan keahlian dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan dalam
konteks sains
Mengembangkan kemampuan inquiri untuk mendesain dan melakukan investigasi sains dan mengevaluasi bukti -bukti/hasil-hasil
saintifik untuk mencapai suatu kesimpulan
Mengkomunikasikan isu-isu saintifik, pendapat, dan hasil-hasil eksperimen secara akurat dengan berbagai cara
Berpikir secara analitik, kritis, dan kreatif dalam memecahkan masalah, menilai suatu pendapat, dan membuat suatu kesimpulan
dalam konteks sains dan cabang ilmu lainnya
Menyadari kelebihan dan kekurangan sains dan implikasinya terhadap perkembangan teknologi
Menyadari keterikatan sains terhadap teknologi dan lingkungan sosial
Memperlihatkan sikap dan mengembangkan kejujuran dan saling menghormati sesamanya
Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan ketrampilan sains sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya
IV. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup kurikulum Sains meliputi ruang lingkup kompetensi dan konsep-konsep dasar yang ada pada standar isi diperkaya dengan
pola pendekatan belajar dan ruang lingkup interaksi yang melekat pada konsep dasar tersebut
1. Konsep-konsep dasar
Bahan kajian sains untuk SMP/MTs SBI mengacu pada Standar Isi yang merupakan kelanjutan bahan kajian sains SD/MI meliputi:
a. Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
b. Materi dan Sifatnya
c. Energi dan Perubahannya
d. Bumi dan Alam Semesta
Bahan Kajian diperkaya dengan beberapa aspek dalam:
a. Pendahuluan Sains
Cabang-cabang dari ilmu sains
Besaran dan satuan
Metode pengukuran dan pengenalan adanya kesalahan pengukuran dari data
Penggunaan metode ilmiah dalam investigasi
Pengenalan struktur umum laporan penelitian
b. The concept of change (konsep perubahan) yang meliputi:
Perubahan kimia dan fisika
Gaya dan usaha
Siklus alam
Homeostasis (kesetimbangan)
Perubahan bentuk energi
Metamorphosis
Perubahan temperatur bumi disebabkan efek rumah kaca
c. The concept of energy (konsep energi) yang meliputi:
Aliran energi dalam ekosistem
Reaksi kimia
Tipe-tipe energi: energi kalor,energi kinetik,energi mekanik,energi potensial, energi gravitasi,energi cahaya,energi bunyi,energi
listrik.
Getaran,gelombang dan bunyi
Kekekalan energi
Masalah kelangkaan energi dan sumber daya energi alternatif
d. The concept of structure, patterns and systems (konsep struktur, pola dan sistem) yang meliputi:
Struktur materi:atom, ion, molekul
Perkembangan model atom
Rangkaian listrik
Magnet dan penerapannya di kehidupan sehari-hari
Wujud zat,perubahan wujud dan susunan partikel zat
Unsur, senyawa dan campuran
Larutan asam, basa dan garam
Struktur dan fungsi bagian-bagian tubuh makhluk hidup meliputi:
- Struktur sel dan fungsinya dalam kehidupan
- Membedakan sel hewan dan tumbuhan
- Sistem organ makhluk hidup
Evolusi dan adaptasi
Konsep pengklasifikasian
Tata surya, Struktur bumi, dan Fenomena atmosfer
e. Optik
Cahaya sebagai bagian spektrum gelombang elektromagnet
Sifat-sifat cahaya
Bentuk-bentuk cermin dan lensa serta sifat-sifat bayangannya
Alat-alat optik dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
f. Personal, social and global awareness
Menganalisis isu-isu kontroversi yang menyangkut perubahan iklim, bioteknologi
dari berbagai aspek-aspek sosial, ekonomi, politik, budaya dan etika, termasuk membahas beberapa penyelesaian masalah yang
memungkinkan.
2. Pendekatan belajar dengan (a) Pembelajaran yang menyeluruh, (b) Kesadaran lintas budaya, dan (c) Komunikasi,
A. Pembelajaran yang menyeluruh
Implikasi dari konsep “Pembelajaran yang menyeluruh” adalah para guru sains diharapkan untuk:
Dapat berkolaborasi lintas bidang studi dengan cara mengintegrasikan topik yang diajarkan.
Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk dapat menghargai kontribusi yang telah diberikan oleh sains terhadap
kehidupan dan kualitas hidup manusia
B. Kesadaran lintas budaya
Sains memberikan kontribusi dalam pengembangan kesadaran interkultural dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengeksplorasi isu-isu sains, baik lokal maupun global. Dengan memberi kesempatan peserta didik untuk mengekplorasi topik-
topik secara kritis, melalui perspektif global dan multikultural, diharapkan dapat menumbuhkan rasa toleransi, saling menghormati,
dan empati. Selain itu, peserta didik juga mendapatkan kesempatan untuk merefleksikan peran dan tanggung jawab mereka terhadap
lingkungan mereka dan dunia.
C. Komunikasi
Sains memfokuskan kepada pentingnya pengembangan kemampuan untuk memahami dan mengkomunikasikan pemikiran-pemikiran
saintifik secara efektif. Untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi, peserta didik harus diberikan kesempatan untuk
membaca, menulis, dan mendiskusikan masalah-masalah yang berhubungan dengan sains. Peserta didik harus diberi kesempatan
untuk menggunakan bermacam-macam cara/metode komunikasi, yaitu secara oral atau tertulis, secara visual, simbol matematika dan
multimedia.
3. Ruang Lingkup Interaksi yang meliputi: (a) Pendekatan pembelajaran (b) Pelayanan terhadap komunitas di sekitarnya (c)
Apresiasi terhadap perkembangan sains (d) Lingkungan Hidup (e) Kesehatan dan kehidupan sosial
A. Pendekatan pembelajaran
Kemampuan dan tingkah laku peserta didik yang harus dikembangkan adalah:
Kemampuan memahami konsep-konsep saintifik
Aplikasi pengetahuan seperti menggunakan berbagai macam strategi untuk memecahkan masalah
Kemampuan analisis seperti mampu mengenali hubungan atau pola pada suatu data
Kolaborasi (dapat bekerja sama dengan peserta didik lainnya)
B. Pelayanan terhadap komunitas di sekitarnya
Kegiatan-kegiatan yang dapat dikategorikan sebagai pelayanan terhadap komunitas adalah:
Menyelidiki suatu isu dalam sains dan implikasinya terhadap lingkungan sekitarnya
Melaksanakan kesehatan dan lingkungan hidup di sekolah atau lingkungan sekitarnya
C. Apresiasi terhadap perkembangan sains
Kegiatan-kegiatan yang dapat dikategorikan sebagai homo faber adalah
Investigasi mengenai bagaimana terbentuknya suatu teori dalam sains
Evaluasi terhadap implikasi sosial dan etik dari perkembangan sains dan teknologi
D. Lingkungan Hidup
Kegiatan-kegiatan yang dapat dikategorikan sebagai area interaksi lingkungan adalah:
Investigasi mengenai dampak intervensi manusia terhadap lingkungannya, seperti perubahan iklim, kepunahan suatu spesies,
penggundulan hutan.
Membuat suatu rencana untuk menjaga keseimbangan lingkungan
E. Pendidikan Kesehatan dan Kehidupan sosial
Kegiatan-kegiatan yang dapat dikategorikan sebagai area interaksi pendidikan kesehatan dan kehidupan sosial adalah:
Riset mengenai malnutrisi di berbagai budaya dan keadaan ekonomi
Menyelidiki bahwa kehidupan sosial dan peer pressure dapat membahayakan kesehatan
Riset mengenai topik-topik kesehatan dan sosial di berbagai Negara
IV. PROSES PEMBELAJARAN
Untuk mencapai tujuan pengajaran dan pembelajaran sains, proses pembelajaran dilaksanakan dengan untuk mencapai kompetensi:
1 Menunjukkan pemahaman konsep, fakta, metodologi, istilah, dan cara mempresentasikan data saintifik dengan cara:
a Menjelaskan suatu istilah saintifik dengan tepat
b Menggambar suatu diagram
c Mengurutkan suatu peristiwa saintifik
d Mengukur suatu material
e Menyebutkan suatu istilah saintifik
2 Mengaplikasikan dan menggunakan fakta, konsep, metodologi, istilah saintifik untuk berkomunikasi secara efektif, metode yang sesuai
untuk mempresentasikan informasi saintifik dengan cara :
a Memberikan keterangan singkat pada suatu diagram atau grafik
b Mengaplikasikan teori, persamaan dan prinsip-prinsip dasar pada situasi yang baru
c Menggunakan keterampilan berhitung untuk menjawab suatu pertanyaan
d Membandingkan persamaan dan perbedaan dari suatu benda atau keadaan
e Memberikan informasi secara detail
f Menjelaskan perbedaan antara dua atau lebih benda atau keadaan
g Menaksir suatu nilai yang tidak diketahui berdasarkan informasi yang diberikan dan latar belakang teori
h Memberi jawaban berdasarkan berbagai macam pilihan situasi atau keadaan
i Menjelaskan secara singkat
3 Menyusun, menganalisis, dan mengevaluasi hipotesis, metodologi, dan penjelasan saintifik dengan cara:
a Menginterpretasikan data untuk mencapai suatu kesimpulan
b Membuat suatu grafik
c Membuat suatu kesimpulan berdasarkan informasi yang diberikan
d Memanipulasi persamaan matematika untuk menghasilkan persamaan yang baru
e Membuat rencana eksperimen atau model saintifik
f Menentukan jawaban yang benar
g Memberikan argument atau alternative hipotesis
h Menganalisis implikasi dan kekurangan suatu eksperimen
i Memberi penjelasan secara detail, yang termasuk sebab akibat dan mekanisme suatu kondisi
j Memprediksi hasil suatu eksperimen
k Menjawab pertanyaan dengan menggunakan tehnik aljabar dan angka
l Menawarkan suatu hipotesis atau kemungkinan lain
4 Kolaborasi: dapat bekerja sama dengan orang lain
a Menghargai pendapat kawan
b Dapat memberi petunjuk bila diperlukan
c Mengemukakan pendapat dengan sopan
d Sabar
e Mau menerima perbedaan pendapat
V. PENILAIAN
Penilaian dilakukan berdasarkan pengetahuan dan pemahaman materi, proses pembelajaran, proyek, praktikum, keahlian dalam
melakukan penelitian baik secara individu maupun di dalam tim, kepedulian terhadap lingkungan, serta teknik presentasi.
a. Bentuk Penilaian:
Terdapat dua bentuk penilaian yaitu formatif dan sumatif.
Penilaian formatif difokuskan kepada proses dari kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung
o Merupakan bagian penting dalam pengalaman belajar sehari-hari
o Dilakukan selama mengerjakan tugas atau unit pelajaran sebelum penilaian final
o Memberikan umpan baik mengenai kemajuan dan hal penting bagaimana peserta didik dapat memperbaiki kekurangannya
Penilaian sumatif difokuskan pada penilaian akhir pada suatu unit pembelajaran:
o Merupakan penilaian yang dibuat oleh guru terhadap standar kemampuan yang telah diraih oleh peserta didik pada akhir tugas,
unit, atau semester
o Penilaian ini berhubungan langsung dengan tujuan pembelajaran
Keduanya merupakan:
1. Refleksi dari keberhasilan peserta didik berdasarkan kriteria yang telah ditentukan
2. Nilai yang didasarkan pada kesepakatan bersama antara para pengajar pada tingkat pendidikan tertentu dan harus
dikomunikasikan kepada peserta didik dan orang tua
3. Kesempatan bagi peserta didik untuk menganalisis cara belajar mereka dan menyadari kekurangan yang perlu diperbaiki
b. Prinsip-prinsip penilaian
Prinsip-prinsip penilaian meliputi: validitas, bersifat mendidik, eksplisit, adil dan komprehensif.
1. Bersifat Valid berarti penilaian seharsnya menyediakan informasi yang valid pada gagasan, proses, produk dan nilai aktual yang
diharapkan dari peserta didik.
o Berdasar serangkaian pengukuran yang secara jelas mendokumentasikan proses dan solusi (contoh:internal marking scheme)
o Menggunakan berbagai bukti (kriteria penilaian pada internal marking scheme).
o Fokus pada perkembangan, adaptasi, dan aplikasi solusi yang dimiliki peserta didik dalam memenuhi tuntutan (fokus nilai di
kriteria penilaian adalah pada proses, analisis dan evaluasi dari peserta didik).
o Meliputi evaluasi diri peserta didik; jurnal peserta didik; refleksi guru saaat berinteraksi dengan berbagai individu peserta didik
(fokus nilai di kriteria penilaian adalah pada proses, analisis dan evaluasi dari peserta didik).
2. Bersifat Mendidik berimplikasi bahwa penilaian harus mempunyi kontribusi positif pada pembelajaran peserta didik
o Menyatu dengan perkembangan proses tehnologi baik dalam bentuk tes formatif, sumatif, maupun diaknostik
o Punya kontribusi langsung dalam pembelajaran jangka panjang.Memfokuskan pada perbaikan hasil kerja peserta didik dan
bukan sekadar ceklist atau analisis angka saja.
o Mendorong peserta didik mau ambil risiko (risk taker)dalam memenuhi parameter dan mengolah data
o Meningkatkan jiwa kompetitif diantara peserta didik.
3. Eksplisit berarti penilaian harus jelas dan bersifat terbuka, (diketahui peserta didik, guru, orangtua, sekolah)
o Peserta didik harus tahu kriteria penilaian yang dijabarkan secara jelas sebelum memulai aktivitas (internal marking scheme).
o Kriteria harus mencerminkan outcomes dan berfokus pada pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, memberdayakan
peserta didik dengan cara meningkatkan kesadaran peserta didik serta memungkinkan peserta didik merefleksikan bagaimana
peserta didik belajar.
o Peserta didik perlu diberi kesempatan mempertanyakan dan mendiskusikan penilaian dengan guru sebagaimana peserta didik
memecahkan masalah.
4. Adil mempunyai implikasi bahwa penilaian harus adil bagi semua peserta didik, tidak bersifat diskriminatif, dan tidak didasarkan
pada landasan yang tidak relevan pada pencapaian tujan pembelajaran.
o Penilaian berdasar kriteria yang akurat dan sudah diketahui semua pihak dan endukung terciptanya tujuan yang diraih individu
peserta didik, tanpa membedakan kondisinya.
o Peserta didik dari asal dan budaya yang berbeda pun mempunyai kesempatan yang sama
o Komprehensif
o Penilaian atas kemajuan peserta didik berdasarkan berbagai jenis dan sumber bukti
o Guru harus menyimpan dokumentasi penilaian peserta didik
c. Kriteria Penilaian
Penilaian dalam Sains didasarkan pada enam kriteria
1. Wawasan Global dalam arti: (a) Peserta didik dapat menjelaskan dan men-diskusikan aplikasi sains dan peng-gunaannya dalam
menyelesaikan masalah, baik masalah lokal maupun masalah global; (b) Peserta didik dapat menjelaskan dan mendiskusikan
keuntungan dan kekurangan sains dan aplikasinya; (c) Mendiskusikan interaksi sains dengan faktor sosial, ekonomi, politik,
lingkungan, kebudayaan, dan etik
2. Ketrampilan Berkomunikasi: (a) Peserta didik mampu menggunakan istilah-istilah sains; (b) Peserta didik mampu menjelaskan
sains menggunakan cara yang bermacam-macam; (c) Peserta didik mampu menghargai hasil orang lain
3. Pengetahuan dan Pemahaman: (a) Peserta didik mampu memahami dan menyebutkan kembali topik-topik sains yang diajarkan;
(b) Peserta didik mampu menganalisis data, baik melalui eksperimen maupun data dari suatu sumber
4. Inkuiri Ilmiah: (a) Peserta didik mampu merumuskan suatu masalah atau hipotesis untuk suatu eksperimen; (b) Peserta didik
mampu mendesain dan mengevaluasi suatu eksperimen.
5. Pemrosesan Data: (a) Peserta didik mampu mengumpulkan data; (b) Peserta didik mampu mempresentasikan data dalam berbagai
macam bentuk; (c) Peserta didik mampu menganalisis dan membuat suatu kesimpulan dari suatu eksperimen.
6. Sikap dan Tingkah Laku: (a) Peserta didik mampu melakukan eksperimen dengan baik dan benar; (b) Peserta didik mampu
bekerja sama dengan peserta didik lainnya
d. Tehnik penilaian
1. Penilaian unjuk kerja
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan
sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas
tertentu seperti praktik di laboratorium.
Cara penilaian ini dianggap lebih otentik daripada tes tertulis karena yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan peserta
didik yang sebenarnya. Untuk mata pelajaran IPA, penilaian semacam ini dapat dilakukan melalui kegiatan seperti
pengujian/penelitian, melakukan percobaan-percobaan, dan lain-lain. Dalam penilaian kinerja perlu dipertimbangkan hal-hal
berikut:
Identifikasi langkah-langkah kinerja yang diharapkan sesuai dengan tuntutan kompetensi
Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut.
Upayakan kemampuan yang dinilai tidak terlalu banyak agar dapat diamati.
Kemampuan yang dinilai diurutkan berdasarkan urutan yang diamati.
Penilaian kemampuan kinerja dapat dilakukan dengan cara yang paling sederhana yaitu menggunakan:
daftar cek (checklist). Pada penilaian ini peserta didik mendapat nilai apabila kriteria penguasaan kemampuan tertentu
dapat diamati oleh penilai. Kelemahan cara ini adalah penilai hanya bisa memilih dua pilihan absolut yaitu teramati atau
tidak teramati, jika tidak dapat diamati maka peserta didik tidak memperoleh nilai (tidak ada nilai tengah);
skala rentang (rating scale). Pada penilaian ini memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan
kompetensi tertentu, karena pemberian nilai secara kontinu dimana pilihan kategori nilai lebih dari dua. Penilaian
sebaiknya dilakukan lebih dari satu penilai untuk menghindari subjektivitas.
2. Penilaian sikap
Penilaian sikap dalam mata pelajaran IPA dapat dilakukan berkaitan dengan berbagai objek sikap antara lain: sikap terhadap
mata pelajaran, guru mata pelajaran, proses pembelajaran, materi pembelajaran, dan sikap-sikap yang berhubungan nilai-nilai
yang ingin ditanamkan dalam diri peserta didik melalui materi tertentu.
Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan berbagai cara di antaranya observasi perilaku, pertanyaan langsung, dan
penggunaan skala sikap. Ada beberapa model skala yang dikembangkan oleh pakar psikologi untuk mengukur sikap di
antaranya Skala Diferensiasi Semantik dan Skala Likert. Petunjuk pengerjaan skala sikap harus selalu disertakan untuk
memudahkan peserta didik mengerjakan, termasuk pernyataan bahwa tidak ada jawaban benar atau salah dan tidak memberi
pengaruh terhadap nilai mata pelajaran.
Penyusunan butir-butir pernyataan skala Likert harus memperhatikan:
kalimat tidak mengandung banyak interpretasi
rumusan pernyataan singkat dan jelas
kalimat memiliki satu pikiran yang lengkap
penggunaan kalimat yang sederhana
penggunaan kata-kata: semua, selalu, tidak pernah dan sejenisnya dihindari.
jumlah pernyataan positif dan negatif relatif seimbang
3. Penilaian tertulis
Penilaian tertulis dilakukan dengan tes secara tertulis. Tes tertulis merupakan tes di mana soal yang diberikan kepada peserta
didik dalam bentuk tulisan, namun jawaban yang diberikan peserta didik bisa dalam bentuk tulisan, mewarnai, menggambar,
memberi tanda, melakukan sesuatu dan lain sebagainya. Bentuk penilaian tertulis dalam bidang sains misalnya: tes pilihan
berganda, menjodohkan, isian singkat, uraian,dan sebab-akibat.
Penyusunan soal tes tertulis memperhatikan kaidah-kaidah penulisan soal dilihat dari segi materi, konstruksi, maupun bahasa,
dan menuntut penalaran yang tinggi. Hal ini dapat dilakukan guru dengan cara:
Materi yang ditanyakan mengukur perilaku pemahaman, penerapan, sintesis, analisis, atau evaluasi. Perilaku ingatan juga
diperlukan namun kedudukannya adalah sebagai langkah awal sebelum peserta didik dapat mengukur perilaku yang
disebutkan di atas.
Setiap pertanyaan diberikan dasar pertanyaan (stimulus), misalnya dalam bentuk ilustrasi/bahan bacaan seperti kasus,
contoh, tabel dan sebagainya.
Mengukur kemampuan berpikir kritis.
Mengukur keterampilan pemecahan masalah.
4. Penilaian proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu.
Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, pelaporan
dan penyajian data.
Bentuk penilaian proyek dalam bidang sains misalnya: Penilaian proses pengerjaan proyek ilmiah yang mewajibkan peserta
didik untuk melaporkan perkembangan proyeknya secara berkala dimulai dari tahap perencanaan, pengumpulan data,
melaksanakan serangkaian percobaan, pengolahan data hasil percobaan, pelaporan dan penyajian hasil dalam bentuk
demonstrasi dan penyampaian secara lisan maupun tulisan
5. Penilaian produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap keterampilan dalam membuat suatu produk dan kualitas produk tersebut. Penilaian
produk tidak hanya diperoleh dari hasil akhir, namun juga proses pembuatannya. Pengembangan produk meliputi 3 tahap dan
dalam setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu:
Tahap persiapan meliputi penilaian terhadap kemampuan peserta didik dalam merencanakan, menggali, mengembangkan
gagasan, dan mendesain produk.
Tahap pembuatan (produk) meliputi penilaian terhadap kemampuan peserta didik dalam menyeleksi, menggunakan bahan,
alat dan teknik.
Tahap penilaian meliputi penilaian terhadap kemampuan peserta didik membuat produk sesuai dengan yang diharapkan.
Teknik Penilaian Produk
Cara holistik yaitu berdasarkan kesan keseluruhan produk
Cara analitik yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua
tahap proses pembuatan produk.
Untuk pelajaran IPA, kadang-kadang antara penilaian kinerja, projek ataupun produk tidak ada perbedaan yang nyata. Hal
yang membedakan sebenarnya adalah titik berat pada aspek yang dinilai. Pada penilaian kinerja titik berat terdapat pada
kinerja peserta didik saat melakukan tugas, jadi saat melaksanakan tugas tersebut guru mengamati kinerja yang dilakukan
peserta didik. Karena itu tugas/percobaan harus dilakukan di sekolah, agar kinerja peserta didik benar-benar dapat diamati.
Penilaian projek menitik beratkan pada cara merancang dan membuat laporan tugas/percobaan, sedangkan penilaian produk
menitik beratkan pada produk/hasil karya yang dihasilkan peserta didik. Bobot yang diukur pada masing-masing aspek
berbeda. Pada penilaian kinerja aspek pelaksanaan diberi bobot tinggi, aspek penulisan laporan diberi bobot tinggi pada
penilaian projek, sedangkan pada penilaian produk aspek hasil diberi bobot tinggi.
6. Penilaian portofolio
Portofolio adalah alat penilaian yang berupa kumpulan dokumen dan hasil karya beserta catatan perkembangan belajar peserta
didik yang disusun secara sistematis, yang bertujuan untuk mendukung belajar tuntas. Hasil karya yang dimasukkan ke dalam
bundel portofolio dipilih yang benar-benar dapat menjadi bukti pencapaian suatu kompetensi. Setiap hasil karya dicatat dalam
jurnal atau sebuah format dan ada catatan guru yang menunjukkan tingkat perkembangan sesuai dengan aspek yang
dititikberatkan. Komponen penilaian portofolio meliputi: Catatan guru, hasil pekerjaan peserta didik, dan profil perkembangan
peserta didik.
7. Penilaian diri
Penilaian diri adalah suatu tehnik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan
status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya.
Penerapan penilaian diri (self assessment) dalam bidang sains dapat dilakukan dengan cara memberikan lembaran refleksi
setelah peserta didik menuntaskan suatu tugas / kegiatan (misalnya: proyek ilmiah, percobaan, presentasi, dan lain-lain)
8. Komunikasi (Presentasi)
Menilai kemampuan peserta didik menyalurkan ide, menyusun data, menganalisis dan mengambil kesimpulan secara jelas dan
lengkap dalam laporan praktikum yang dilakukan secara berkala dikelas dan juga dalam karya ilmiah yang mereka buat.
Kemampuan komunikasi peserta didik juga dapat dinilai selama kegiatan Strategi Belajar Terpadu (SBT) contohnya dalam
diskusi atau debat ilmiah di kelas.
e. Analisis dan tindak lanjut penilaian
Hasil penilaian dianalisis untuk mengetahui kemajuan belajar peserta didik, sekaligus untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan
belajarnya dan digunakan untuk menentukan bantuan belajar yang tepat sehingga peserta didik dapat belajar secara optimal. Peserta
didik yang secara cepat menguasai kompetensi yang dilatihkan berhak mendapat pengayaan. Peserta didik yang belum mencapai
standar kompetensi yang diharapkan mendapat program perbaikan.
4. TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
V. PENDAHULUAN
Memasuki abad ke-21, bidang teknologi informasi dan komunikasi berkembang dengan pesat yang dipicu oleh temuan dalam bidang
rekayasa material mikroelektronika. Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT/TIK) dimaksudkan untuk mempersiapkan
peserta didik agar mampu mengantisipasi pesatnya perkembangan tersebut. Mata pelajaran ini perlu diperkenalkan, dipraktikkan dan
dikuasai peserta didik sedini mungkin agar mereka memiliki bekal untuk menyesuaikan diri dalam kehidupan global yang ditandai
dengan perubahan yang sangat cepat. Untuk menghadapi perubahan tersebut diperlukan kemampuan dan kemauan belajar sepanjang
hayat dengan cepat dan cerdas. Hasil-hasil teknologi informasi dan komunikasi banyak membantu manusia untuk dapat belajar secara
cepat. Dengan demikian selain sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, teknologi informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan untuk
merevitalisasi proses belajar yang pada akhirnya dapat mengadaptasikan peserta didik dengan lingkungan dan dunia kerja.
Penyusunan kurikulum ICT/TIK pada Sekolah Bertaraf Internasional mengacu pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan yang
diperkaya dengan kurikulum, pembelajaran, dan penilaian dari salah satu negara anggota OECD dan/ atau negara maju lainnya yang
mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan dan dikembangkan dengan cara mengadaptasi atau mengadopsi.
Kurikulum ICT/TIK menekankan pada pengembangan sikap kritis, kreatif, dan apresiatif dalam mengunakan informasi dan komunikasi
dengan menghargai Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) di bidang teknologi informasi dan komunikasi serta mengembangkan beberapa
perangkat lunak untuk menunjang kecakapan pada pembelajaran, yang diaplikasikan ke dalam Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi
Dasar (KD) diperkaya dengan mengadaptasi kurikulum bertaraf internasional dari salah satu negara anggota OECD dan/ atau negara maju
yang diacu
Pada bagian berikut akan ditemukan materi/ kalimat yang diberi tanda garis bawah (under lined), yang merupakan bagian yang
memperkaya Standar Isi (SI) dengan cara adopsi atau adaptasi dari kurikulum negara yang diacu
VI. TUJUAN
Tujuan pengajaran dan pembelajaran ICT/TIK dalam kurikulum SBI di SMP adalah untuk mengembangkan kemampuan dan memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk dapat:
melakukan operasi dasar komputer, memahami dan mengidentifikasi perangkat keras dan perangkat lunak.
menggunakan Operating System computer
menggunakan perangkat lunak pengolah kata.
mengembangkan sikap kritis, kreatif apresiatif dalam mengunakan informasi dan komunikasi dengan menghargai Hak Kekayaan
Intelektual (HAKI) di bidang teknologi informasi dan komunikasi.
mengembangkan pengetahuan dasar komputer dan cara memelihara perangkat keras dan perangkat lunak komputer
menggunakan berbagai perangkat lunak aplikasi untuk mengolah kata, angka, dan presentasi
terbiasa memindahkan data digital dari scanner, kamera digital atau handycam dan menggunakan perangkat lunak
penyunting/manipulasi gambar.
mengeksplorasi desain komunikasi visual yang meliputi produksi video digital hingga pemindahan ke media compact (CD atau DVD).
mengenali dan bekerja di lingkungan pemrograman dasar (programming environment) dan dapat menghasilkan sebuah unofficial
school/personal homepage yang di upload ke internet.
Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan ketrampilan sains sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya
VII. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup materi dalam ICT/TIK ini acauan dasarnya adalah standar ini diperkaya dengan beberapa aspek yaitu:
Aspek ilmu/Materi
1. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dan prospeknya di masa mendatang
2. Operasi dasar peralatan komputer
3. Keterampilan/kecakapan dasar penggunaan komputer
4. Perangkat lunak pengolah kata dan angka untuk menyajikan informasi
5. Perangkat lunak basis data untuk mengolah data, pengolah grafis yang menyajikan informasi dan pengolah
animasi yang menghasilkan karya multimedia
6. Dasar-dasar penggunaan Internet/intranet untuk memperoleh informasi
7. Pengembangan sistem melalui perkembangan teknologi dalam bidang permesinan dan konstruksi.
8. Pemecahan masalah teknik sesuai dengan kebutuhan masyarakat
9. Deskripsi bagian-bagian, fungsi dan hubungan bagian-bagian sistem komunikasi masa kini (transmisi sinyal,
penyimpanan dan konversi).
10. Desain produk berdasarkan hasil rancangan sendiri dengan menggunakan berbagai jenis bahan yang sesuai
untuk komunikasi
11. Deskripsi bagian-bagian, fungsi dan hubungan antar bagian sistem pengendali meliputi sinyal-sinyal : input
(sensor), proses (orang, hubungan elektronik, komputer), output (penggerak).
12. Sistem analog dan sistem digital dalam memproses informasi.
13. Riset cara kerja sistem pengendali.
14. Gagasan baru untuk memecahkan masalah teknik sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
High Level:
1. Merancang animasi sederhana.
2. Desain Web statis menggunakan beberapa aplikasi (Front Page, Publisher, Dreamweaver dan lain sebagainya).
3. Melakukan penyuntingan video/video Editing
Proses Tehnologi
Peserta didik lebih lanjut mengembangkan pemahaman mereka tentang menginvestigasi, membedakan, menghasilkan dan mengevaluasi
sesuatu lewat berbagai kesempatan dalam rangka menerapkan berbagai versi proses teknologi. Mereka paham pentingnya hubungan antara
bagian-bagian dalam proses tehnologi dan mengaplikasikan proses untuk mengembangkan solusi yang diperlukan.
Peserta didik didorong untuk terus berpikir kreatif dan melihat berbagai solusi atas tantangan tehnologi yang ada.
Program belajar mengajar seharusnya memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk memahami bahwa tehnologi itu sifatnya pervasif
dalam masyarakat dan bahwa berbagai tehnologi saat ini dipakai dan dinilai. Melalui penelitian bagaimana tehnologi dikembangkan,
diadaptasi dan dipakai oleh berabagai individu dan masyarakat, peserta didik akhirnya paham bahwa kebutuhan bisa dipenuhi dengan
berbagai cara.
Materi
Peserta didik perlu melakukan penelitian bagaimana properti materi yang digunakan dalam suatu produk memenuhi persyaratan
fungsional, estetika dan lingkungan masyarakat tertentu. Ketika mengeksplorasi materi alternatif, peserta didik menerapkan pengetahuan
mereka tentang properti materi untuk mencapai hasil dan efek yang diharapkan. Mereka juga diharapkan paham dampak sosial dan
lingkungan penggunaan materi tertentu.
Informasi
Peserta didik seharusnya diberi kesempatan menjelaskan bagaimana keragaman cara penyajian dan pengiriman informasi mempengaruhi
bagaimana informasi itu dipakai dan akibat yang ditimbulkannya bagi penerima. Mereka juga menjelaskan bagiamana efektivitas transfer
informasi ditentukan oleh serangkaian faktor seperti kreativitas, dampak dan minat.
Mereka mengembangkan ketanpilan dan pemahaman dalam pengoperasian komputer yang menyediakan dasar aplikasi bagi lingkungan
kerja di masa depan.
Sistem
Program belajar mengajar seharusnya memberi peserta didik kesempatan dan pengalaman untuk meneliti elemen, struktur, urutan,
pengoperasian dan kontrol atas sistem yang ada dan menentukan bagaimana semua itu mempengaruhi cara orang berinterkasi baik dengan
sistem maupun lingkungannya.
Peserta didik juga meneliti komponen sistem dan bagaimana mereka telah dikembangkan untuk mengembangkan kualitas hidup dengan
cara hemat waktu, energi, materi dan sumber-sumber daya lainnya. Mereka mengevaluasi dampak positif sistem bagi individu, komunitas,
dan lingkungan, seraya juga mengenali dampak-dampak yang berbahaya dan tidak diharapkan.
Tehnologi Komputer
Ketrampilan inti: Aplikasi dan Pemograman
Mata pelajaran ini seharusnya mendukung siswa dalam mengembangkan ketrampilan menggunakan sistem komputer sekaligus
memperhatikan dampak sistem komputer dlam masyarakat dan lingkungannya
Penugasan meliputi empat hal: investigasi, perencanaan, pembuatan produk/solusi, evaluasi
Komputer sebagai alat pembelajaran
Bisa diaplikasikan untuk semua mata pelajaran
Tugas berupa: mengidentifikasi, menempatkan, memilih, mengatur, menyajikan dan mengevaluasi informasi.
Ruang lingkup Kompetensi Dasar, Indikator, dan Penilaian
Kelas VII Semester 1
KOMPETENSIDASAR
INDIKATOR PENILAIAN
1. Memahami penggunaanteknologi informasidan komunikasi, danprospeknya di masamendatang
1.1 Mengidentifikasi berbagai peralatan teknologiinformasi dan komunikasi
1.2 Mendeskripsikan sejarah perkembangan teknologiinformasi dan komunikasi dari masa lalu sampaisekarang
1.3 Menjelaskan peranan teknologi informasi dankomunikasi di dalam kehidupan sehari-hari
1.4 Mengidentifikasi berbagai keuntungan daripenggunaan teknologi informasi dan komunikasi
1.5 Mengidentifikasi berbagai dampak negatif daripenggunaan teknologi informasi dan komunikasi
Pemahaman konsep :
Konsep teknologi informasi dan komunikasi, danprospeknya di masa mendatang
Mampu menjelaskan peranan teknologi informasi
Refleksi :
Mengindentifikasi keuntungan dan dampak negatifdari penggunaan teknologi informasi dankomunikasi.
2. Mengenal operasi dasarperalatan komputer
2.1. Mengaktifkan komputer sesuai prosedur
2.2. Mematikan komputer sesuai prosedur
2.3. Melakukan operasi dasar pada operating system dengansistematis
Aplikasi/Skill :
Menerapkan pengoperasian dasar peralatankomputer
3. Mempraktikkanketerampilan dasarkomputer
3.1. Mengidentifikasi berbagai komponen perangkatkeras komputer
3.2. Mengidentifikasi berbagai perangkat lunakprogram aplikasi
3.3. Memahami kegunaan dari beberapa programaplikasi
3.4. Mempraktikkan satu program aplikasi
Pemahaman :
Mengidentifikasi berbagai perangkat lunakprogram aplikasi
Memahami kegunaan dari beberapa programaplikasi
Aplikasi/Skill :
Mendemostrasikan ketrampilan dasar komputer.
4. Menggunakanperangkat lunakpengolah kata untukmenyajikan informasi
4.1. Mengidentifikasi menu dan ikon pada perangkat lunakpengolah kata
4.2. Menjelaskan fungsi menu dan ikon pada programpengolah kata
4.3. Menggunakan menu dan ikon pokok pada perangkatlunak pengolah kata
4.4. Membuat dokumen pengolah kata sederhana
Pemahaman :
Mengidentifikasi menu dan ikon pada perangkatlunak pengolah kata
Menjelaskan fungsi menu dan ikon pada programpengolah kata
Aplikasi/Skill :
Menggunakan menu dan ikon pokok padaperangkat lunak pengolah kata
Membuat dokumen pengolah kata sederhana
Kelas VII Semester 2
KOMPETENSIDASAR INDIKATOR PENILAIAN
5. Menggunakanperangkat lunakpengolah angkauntuk menyajikaninformasi
5.1. Mengidentifikasi menu dan ikon pada perangkatlunak pengolah angka
5.2. Menjelaskan fungsi menu dan ikon pada programpengolah angka
5.3. Menggunakan menu dan ikon pokok padaperangkat lunak pengolah angka
5.4. Membuat dokumen pengolah angka sederhana(berintegrasi dengan mata pelajaran matematikatopik: bilangan dan operasinya)
Knowledge :
Mengidentifikasi dan menjelaskan fungsimenu dan ikon pada program pengolah kata.
Skill :
Mendemonstrasikan penggunaan perangkatlunak pengolah kata
6. Menggunakanperangkat lunak basisdata untuk mengolahdata
6.1. Mengidentifikasi menu dan ikon pada perangkatlunak basis data
6.2.Menjelaskan fungsi menu dan ikon pada programbasis data
6.3. Menggunakan menu dan ikon pokok padaperangkat lunak basis data
6.4.Membuat karya sistem basis data (membuatproject basis data digital siswa satu kelas)
Knowledge :
Mengidentifikasi dan menjelaskan menu, ikondan fungsinya pada program basis data
Skill :
Mendemonstrasikan penggunaan menu, ikondan fungsi pada program basis data
Kelas VIII Semester 1
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENILAIAN
7. Menggunakan perangkatlunak pengolah grafis untukmenyajikan informasi
7.1.Mengidentifikasi menu dan ikon padaperangkat lunak pengolah grafis
7.2. Menjelaskan fungsi menu dan ikonpada program pengolah grafis
7.3. Menggunakan menu dan ikon pokokpada perangkat lunak pengolah grafis
7.4. Membuat karya grafis sederhana
Knowledge :
Menjelaskan fungsi menu dan ikon padaprogram pengolah grafis
Skill :
Mendemostrasikan penggunaan menu dan ikonpada program pengolah grafis
Membuat karya grafis sederhana
8. Menggunakan perangkatlunak pengolah animasimenghasilkan karyamultimedia
8.1. Mengidentifikasi menu dan ikonpada perangkat lunak pengolah animasi
8.2. Menjelaskan fungsi menu dan ikonpada program pengolah animasi
8.3. Menggunakan menu dan ikon pokokpada perangkat lunak pengolah animasi
8.4. Membuat karya animasi sederhana
Knowledge :
Menjelaskan fungsi menu dan ikon padaperangkat lunak pengolah animasi
Skill :
Mendemostrasikan penggunaan menu dan ikonpada pada perangkat lunak pengolah animasi
Membuat karya animasi sederhana
Kelas VIII Semester 2
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENILAIAN
9. Memahami dasar-dasarpenggunaan Internet/intranet
9.1. Menjelaskan pengertian dasarInternet/intranet
9.2.Memahami dasar-dasar sistem jaringandi Internet/intranet
9.3.Mengenal ukuran kecepatan aksesInternet
9.4.Mengidentifikasi perangkat keras yangdigunakan dalam akses Internet/intranet
9.5.Mendemonstrasikan berbagai cara untukmemperoleh sambungan jaringan lokal(intranet) mulai dari Cable Based LANsampai Wireless Access Point
9.6.Mendemonstrasikan berbagai cara untukmemperoleh sambungan Internet
Knowledge :
Menjelaskan pengertian dasar Internet/intranet
Menjelaskan dasar-dasar sistem jaringan diInternet/intranet
Mengenal ukuran kecepatan akses Internet
Mengidentifikasi perangkat keras yangdigunakan dalam akses Internet/intranet
Skill :
Menghubungkan dengan berbagai cara untukmemperoleh sambungann lokal (intranet)
10. Menggunakan Internetuntuk memperolehinformasi
10.1.Mendemonstrasikan akses internetsesuai dengan prosedur
10.2.Mengidentifikasi beberapa layananinformasi yang ada di Internet
10.3.Mengakses beberapa situs untukmemperoleh informasi yangbermanfaat
10.4.Mengolah informasi dari internet
Knowledge :
Mengidentifikasi beberapa layanan informasiyang ada di Internet
Skill :
Mendemostrasikan cara mengakses internetsesuai prosedur untuk memperoleh informasiyang bermanfaat dan mengolahnya dengan
dengan menggunakan programaplikasi (+)
menggunakan program aplikasi tertentu.
Kelas IX Semester 1
Sistem Teknik
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENILAIAN
11. Mengembangkan pendekatan sistemmelalui perkembangan teknologi dalambidang permesinan dan konstruksi.
11.1. Mengidentifikasi Input Proses Output (IPO) pada alat teknik.
11.2. Mengidentifikasi komponenpendukung sistem teknik yangmenyangkut materi, energi, daninformasi.
11.3. Menunjukan cara kerja komponenteknik
Knowledge : Mengidentifikasi IPO sebagai alat teknik dan
komponen pendukung sistem teknikmenyangkut materi, energi, dan informasi.
Skill :
Menunjukan cara kerja komponen teknik
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENILAIAN
12. Menemukan gagasan baru untukmemecahkan masalah teknik sesuaidengan kebutuhan masyarakat
.
12.1. Memecahkan masalahpersambungan dan konstruksi.
12.2. Memecahkan masalah kontrol ataupengendalian sistem.
Skill : Problem solving
Teknologi Komunikasi
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENILAIAN
13. Menggambarkan bagian-bagian,fungsi dan hubungan bagian-bagiansistem komunikasi masa kini (transmisisinyal, penyimpanan dan konversi).
13.1. Menjelaskan prinsip kerja dari sistemkomunikasi tradisional dan masa kini.
13.2. Mengenal fungsi media penghantar padasistem telekomunikasi.
13.3.Menjelaskan pengertian komunikasiisyarat.
13.4. Menjelaskan istilah-istilah yang terdapatpada sistem komunikasi.
13.5. Menerapkan komputer sebagai saranauntuk berkomunikasi.
Knowledge : Menjelaskan prinsip kerja dari :
o sistem komunikasi tradisionaldan masa kini,
o fungsi media penghantar padasistem telekomunikasi,
o pengertian komunikasi isyarat.o istilah-istilah yang terdapat pada
sistem komunikasi.
Skill : Menerapkan komputer sebagai sarana
untuk berkomunikasi.
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENILAIAN
14. Membuat produk berdasarkan hasilrancangan sendiri dengan menggunakanberbagai jenis bahan yang sesuai untukkomunikasi
14.1. Mengidentifikasi masalah-masalah teknisuntuk pembuatan peralatan komunikasi.
14.2. Membuat peralatan komunikasisederhana.
Knowledge : Mengidentifikasi masalah-masalah
teknis untuk pembuatan peralatankomunikasi.
Skill : Membuat peralatan komunikasi
sederhana.(projek)
Kelas IX Semester 2
Teknologi Pengendali
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENILAIAN
15. Menggambarkan bagian-bagian,fungsi dan hubungan antar bagiansistem pengendali meliputi sinyal-sinyal : input (sensor), proses (orang,hubungan elektronik, komputer), output(penggerak).
15.1. Menjelaskan prinsip kerja dan fungsibagian-bagian pada sistem pengendali.
15.2. Menerapkan prinsip sistem pengendalisederhana pada kehidupan sehari-hari.
Knowledge : Menjelaskan prinsip kerja dan fungsi
bagian-bagian pada sistem pengendali.
Skill : Menerapkan prinsip sistem pengendali
sederhana pada kehidupan sehari-hari.
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENILAIAN
16. Membandingkan sistem analog dansistem digital dalam memprosesinformasi.
16.1. Menjelaskan prinsip kerja dan fungsiantara sistem analog dan sistem digital.
16.2. Membedakan (kelebihan dan kekurangan)antara sistem analog dan sistem digital.
Knowledge : Menerapkan prinsip sistem pengendali
sederhana pada kehidupan sehari-hari. Membedakan (kelebihan dan
kekurangan) antara sistem analog dansistem digital.
17. Menyelidiki cara kerja sistempengendali.
17.1. Menggambarkan bagian-bagian danhubungan antar bagian pada sistem pengendali.
17.2. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja daribagian-bagian pada sistem pengendali danmenerapkan pada kehidupan sehari-hari.
Knowledge : Menggambarkan bagian-bagian dan
hubungan antar bagian pada sistempengendali.
Menjelaskan fungsi dan prinsip kerjadari bagian-bagian pada sistempengendali dan menerapkan padakehidupan sehari-hari.
18. Menemukan gagasan baru untukmemecahkan masalah teknik sesuaidengan kebutuhan masyarakat.
18.1. Mengidentifikasi masalah yang terkaitdengan sistem pengendali sederhana yangdibutuhkan masyarakat.
18.2. Membuat sistem pengendali sederhanauntuk memecahkan masalah dimasyarakat.
Knowledge : Mengidentifikasi masalah yang terkait
dengan sistem pengendali sederhanayang dibutuhkan masyarakat.
Skill : Membuat sistem pengendali sederhana
untuk memecahkan masalahdimasyarakat.
Pilihan :
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENILAIAN
19. Membuat desain WEB (FrontPage, Publisher, dreamwiverdsb.)
19.1. Mengidentifikasi menu dan ikon padaperangkat lunak pengolah animasi
19.2. Menjelaskan fungsi menu dan ikonpada program desain WEB
19.3.Menggunakan menu dan ikon untukdesain WEB
19.4.Membuat desain WEB sederhana
Knowledge :
Mengidentifikasi menu dan ikonpada perangkat lunak pengolahanimasi
Menjelaskan fungsi menu danikon pada program desain WEB
Skill :
Menggunakan menu dan ikonuntuk desain WEB
Membuat desain WEB sederhana
20. Melakukan Video Editing 20.1.Pengambilan video (Capture)
20.2.Mengedit clip video
20.3.Memberikan efek animasi
20.4.Membuat karya video sederhana
Skill :
Pengambilan video (Capture)
Mengedit clip video
Memberikan efek animasi
Membuat karya video sederhan
Teknik Penilaian :
Observasi: guru bisa melakukan observasi dalam proses di kelas. Di sini guru mencatat hal-hal positif/kemajuan peserta didik dalam
catatan anecdotal.
Produk: hasil karya peserta didik, berupa tulisan/karangan atau model “pen and pencil” tes.
Performance/Unjuk Kerja peserta didik dinilai melalui apa yang dilakukannya, pendekatan yang dipakai, dan preentasi peserta didik.
Presentasi:dinilai lewat presentasi peserta didik, dalam hal pengungkapan gagasan, struktur presentasi, isi gagasan.
Refleksi: peserta didik melakukan refleksi atas apa yang sudah mereka alami secara tertulis.
Proyek: dinilai dari tugas yang dikerjakan peserta didik, bisa berupa karangan, riset, presentasi visual.