14
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan bank sangatlah penting bagi perekonomian suatu negara dalam hal mendukung pembangunan, karena pembangunan ekonomi di suatu negara sangat bergantung kepada dinamika perkembangan dan kontribusi nyata dari sektor perbankan. Bank sebagai agen pembangunan (agent of depelovement) terutama bagi bank- bank milik pemerintah diharapkan mampu memelihara kestabilan moneter. Memelihara kestabilan moneter salah satunya bisa dilakukan dengan mengatur perputaran uang di masyarakat melalui peranan bank sebagai perantara keuangan (financial intermediary). Fakta menunjukkan bahwa dewasa ini hampir semua sektor yang berkaitan dengan kegiatan keuangan membutuhkan jasa bank tidak terkecuali suatu perusahaan, sehingga peran sebagai perantara keuangan yang dimiliki oleh bank dengan melakukan penghimpunan dan penyaluran dana juga akan menunjang kelancaran aktivitas perekonomian. Peranan bank yang sangat besar dan penting ini akan dapat benar - benar terwujud tentunya dengan dukungan pihak - pihak yang terkait dengan bank, tidak terkecuali individu - individu di masyarakat sebagai calon pengguna jasa bank. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah tersebut kita dapat merumuskan masalah-masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana sistem perbankan di Indonesia 2. Apa tujuan didirikannya Bank 3. Bagaimana hubungan bank dengan perusahaan

213786103 Makalah Pengantar Bisnis Manajemen

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Makalah pengantar bisnis manajemen

Citation preview

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Peranan bank sangatlah penting bagi perekonomian suatu negara dalam hal mendukung

pembangunan, karena pembangunan ekonomi di suatu negara sangat bergantung kepada

dinamika perkembangan dan kontribusi nyata dari sektor perbankan. Bank sebagai agen

pembangunan (agent of depelovement) terutama bagi bank- bank milik pemerintah

diharapkan mampu memelihara kestabilan moneter. Memelihara kestabilan moneter

salah satunya bisa dilakukan dengan mengatur perputaran uang di masyarakat melalui

peranan bank sebagai perantara keuangan (financial intermediary). Fakta menunjukkan

bahwa dewasa ini hampir semua sektor yang berkaitan dengan kegiatan keuangan

membutuhkan jasa bank tidak terkecuali suatu perusahaan, sehingga peran sebagai

perantara keuangan yang dimiliki oleh bank dengan melakukan penghimpunan dan

penyaluran dana juga akan menunjang kelancaran aktivitas perekonomian. Peranan

bank yang sangat besar dan penting ini akan dapat benar - benar terwujud tentunya

dengan dukungan pihak - pihak yang terkait dengan bank, tidak terkecuali individu -

individu di masyarakat sebagai calon pengguna jasa bank.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah tersebut kita dapat merumuskan masalah-masalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem perbankan di Indonesia

2. Apa tujuan didirikannya Bank

3. Bagaimana hubungan bank dengan perusahaan

2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Singkat Perbankan di Indonesia

Negara yang sedang berkembang seperti Indonesia memerlukan keadaan ekonomi

yang stabil yang akan membantu dan memperlancar usaha Pemerintah dalam

mengadakan perhitungan perencanaan pembangunan. Kondisi ekonomi yang stabil

memudahkan pemerintah mengadakan evaluasi serta ramalan di dalam menyusun

rencana pembangunan. Dengan kondisi perekonomian yang stabil ini diharapkan agar

perhitungan-perhitungan dalam perencanaan tidak akan mengalami banyak

penyimpangan dalam pelaksanaannya.

Untuk mencapai suatu keadaan perekonomian yang stabil, pertama-tama perlu

diusahakan suatu kondisi moneter yang mantap. Kondisi tersebut akan tercapai apabila

ditunjang oleh sistem perbankan yang sehat dan sempurna.

Industri perbankan di Indonesia dilihat dari sudut usianya relatif sudah cukup

berumur. Bank-bank komersial pertama dibentuk pada akhir abad 19 yang dimaksudkan

sebagai lembaga yang dapat menunjang penanaman modal kapitalis Belanda. Kemudian

setelah Indonesia merdeka, bank-bank tersebut berubah menjadi bank-bank milik

Pemerintah seperti Bank Bumi Daya, Bank Ekspor Impor Indonesia, Bank Dagang

Negara. Bahkan pada saat itu “The Java’s Bank” lebih dulu dibentuk dari pada “The

Nederland bank” di Belanda. Meskipun industri perbankan di Indonesia itu cukup

berumur, tetapi perkembangannya yang meningkat dan cepat justru terjadi pada dua

dekade terakhir ini.

Industri perbankan di Indonesia sampai dengan tahun 1951 relatif belum memasuki

periode yang teratur. Pada periode berikutnya sampai dengan tahun 1965 relatif industri

perbankan mengalami berbagai gejolak yang kurang menyenangkan bagi

pertumbuhannya. Perekonomian pada saat itu ditandai dengan tingkat inflasi yang

tinggi, hubungan di antara sumbur-sumber ekonomi menjadi terganggu dan industri

3

perbankan pun mengalami masa suram yang tidak menentu. Barulah keudian pada tahap

berikutnya ketika dikeluarkan undang-undang pokok perbankan pada tahun 1967,

industri perbankan mulai membenahi dirinya, yaitu menyesuaikan dirinya dengan

perkembangan yang terjadi di sekitarnya yang sudah jauh lebih maju dibandingkan

dengan periode sebelum tahun 1967.

Tata perbankan di Indonesia, baik mengenai organisasinya maupun strukturnya

dibentuk sedemikian rupa sehingga Bank Indonesia sebagai Bank Sentral bertindak

sebagai pembimbing pelaksanaan kebijakan moneter. Dalam hal ini Bank Indonesia

Mengkoordinasikan, membina serta mengawasi semua perbankan yang ada, baik

terhadap bank-bank pemerintah maupun terhadap bank Swasta Nasional serta Bank

Asing di indonesia.

Secara umum dapat dikatakan bahwa tugas pokok perbankan di indonesia adalah

membantu pemerintah dalam mengatur, menjaga dan memelihara kestabilan nilai

rupiah, mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas

kesempatan kerja guna meningkatkan taraf hidup rakyat.

Sedangkan tujuan perbankan di indonesia adalah menunjang pelaksanaan pembangunan

nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas

nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.

B. Sistem Perbankan di Indonesia

Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1967 tentang Pokok Perbankan, disbutkan

yang dimaksud dengan:

Bank

Adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah memberikan kredit dan jasa-

jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.

Lembaga keuangan

Adalah semua badan yang melalui kegiatan-kegiatannya di bidang keuangan menarik

uang dari dan menyalurkannya ke dalam masyarakat.

4

Jenis lembaga perbankan menurut fungsinya dibedakan ke dalam:

1. Bank Sentral (Central Bank)

Yaitu bank indonesia yang bertugas mengatur, menjaga dan memelihara kestabilan nilai

rupiah, membimbing pelaksanaan kebijakan moneter serta mengkoordinasikan,

membina dan mengawasi semua perbankan.

2. Bank Umum (Commercial Bank)

Adalah bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam

bentuk giro dan deposito dan dalam usahanya terutama memberikan kredit jangka

pendek.

3. Bank Tabungan (Saving Bank)

Ialah bank yang dalam pengumpulan dananya menerima simpanan dalam bbentuk

tabungan dan dalam usahanya terutama membungakan dananya dalam kertas berharga.

4. Bank Pembangunan (Development Bank)

Yaitu bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam

bentuk deposito dan atau mengeluarkan kertas berharga jangka menengah dan panjang,

dalam usahanya terutama memberikan kredit jangka menengah dan panjang di bidang

pembangunan.

5. Bank Desa (Rular Bank)

Adalah bank yang menerima simpanan dalam bentuk uang dan natura (padi, jagung, dan

lain-lain) dan dalam usahanya memberikan kredit jangka pendek dalam bentuk uang

maupun dalam bentuk natura kepada sektor pertanian dan pedesaan.

Sedangkan dalam Undang-Undang nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan Bab

I dinyatakan bahwa, yang dimaksud dengan:

6. Bank Campuran

Adalah Bank Umum yang didirikan bersama oleh satu atau lebih Bank Umum yang

berkedudukan di indonesia dan didirikan oleh warga negara indonesia dan atau badan

5

hukum indonesia yang dimiliki sepenuhnya oleh warga negara indonesia, dengan satu

atau lebih baik yang berkedudukan di luar negeri.

7. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam dalam bentuk deposito berjangka,

tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

Usaha Bank Perkreditan Rakyat meliputi:

a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito

berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu;

b. Memberi kredit;

c. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai

dengan ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah;

d. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI),

deposito berjangka, sertifikat deposito dan atau tabungan pada bank lain.

Dalam hal ini Bank Perkreditan Rakyat dilarang:

a) Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas

pembayaran

b) Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing

c) Melakukan penyertaan modal

d) Melakukan usaha perasuransian

e) Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana tersebut di

muka.

Bentuk hukum suatu Bank Perkreditan Rakyat dapat berupa salah satu dari:

Perusahaan Daerah

Koperasi

Perseroan Terbatas

Bentuk lain yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah.

6

C. Tugas dan Fungsi Bank

1. Tugas Bank

a. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.

a) Menetapkan sasaran monter dengan memperhatikan laju inflasi yang

ditetapkannya.

b) Melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara

termasuk tetapi tidak terbatas pada :

Operasi pasar terbuka di pasar uang, baik rupiah maupun

valuta asing

Penetapan tingkat diskonto

Penetapan cadangan wajib minimum

Pengaturan kredit dan pembiayaan

b. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran

a) Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas jasa sisa

pembayaran

b) Mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk

menyampaikan laporan tentang kegiatannya

c) Menetapkan penggunaan alat pembayaran

c. Mengatur dan mengawasi bank

2. Fungsi Bank

Fungsi bank secara umum adalah menghimpun dana dari masyrakat

luas(funding) dan menyalurkan dalam bentuk pinjaman atau kredit(lending)

untuk berbagai tujuan. Tetapi sebenarnya fungsi bank dapat dijelaskan

dengan lebih spesifik sebgai berikut:

a. Agent of Trust

Dasar utama kegiatan perbankan adalah trust atau kepercayaan, baik

dalam hal menghimpun dana maupun penyaluran dana.

b. Agent of Development

Kelancaran kegiatan investasi, distribusi, konsumsi ini tidak lain

adalah kegiatan pembangunan perekonomian masyarakat.

7

c. Agent of Service

Selain menghimpun dan menyalurkan dana, bank juga memberikan

penawaran jasa-jasa perbankan yang lain kepada masyarakat seperti

jasa pengiriman uang , jasa penitipa n barang berharga, dll.

D. Peranan Bank

Dalam menjalankan kegiatannya bank mempunyai peran penting dalam sistem

keuangan, yaitu :

1. Peranan Bank Umum

a. Menghimpun Dana (Funding)

Kegiatan menghimpun dana merupakan kegiatan membeli dana

dari masyarakat. Kegiatan ini dikenal juga dengan kegiatan funding.

Kegiatan membeli dana dapat dilakukan dengan cara menawarkan

berbagai jenis simpanan. Simpanan sering disebut dengan nama reke-

ning atau account. Jenis-jenis simpanan yang ada dewasa ini adalah:

a) Simpanan Giro (Demand Deposit)

b) Simpanan Tabungan (Saving Deposit)

c) Simpanan Deposito (Time Deposit)

b. Menyalurkan Dana (Lending)

Sebelum kredit dikucurkan bank terlebih dulu menilai kelayakan

kredit yang diajukan oleh nasabah. Kelayakan ini meliputi berbagai

aspek penilaian. Penerima kredit akan dikenakan bunga kredit yang

besarnya tergantung dari bank yang menyalurkannya. Besar kecilnya

bunga kredit sangat mempengaruhi keuntungan bank, mengingat

keuntungan utama bank adalah dari selisih bunga kredit dengan

bunga simpanan. Secara umum jenis-jenis kredit yang ditawarkan

meliputi :

a) Kredit Investasi,

b) Kredit Modal Kerja,

c) Kredit Perdagangan

d) Kredit Produktif

e) Kredit Konsumtif

f) Kredit Profesi

8

d. Memberikan jasa- jasa Bank Lainnya (Services)

Jasa-jasa bank lainnya merupakan kegiatan penunjang untuk

mendukung kelancaran kegiatan menghimpun dan menyalurkan

dana. Sekalipun sebagai kegiatan penunjang, kegiatan ini sangat

banyak memberikan keuntungan bagi bank dan nasabah, bahkan

dewasa ini kegiatan ini memberikan kontribusi keuntungan yang

tidak sedikit bagi keuntungan bank, apalagi keuntungan dari spread

based semakin mengecil, bahkan cenderung negatif spread (bunga

simpanan lebih besar dari bunga kredit).

Semakin lengkap jasa-jasa bank yang dapat dilayani oleh suatu

bank maka akan semakin baik. Kelengkapan ini ditentukan dari

permodalan bank serta kesiapan bank dalam menyediakan SDM yang

handal. Disamping itu ,juga perlu didukung oleh kecanggihan

teknologi yang dimilikinya. Dalam praktiknya jasa-jasa bank yang

ditawarkan meliputi :

a) Kiriman Uang (Transfer)

b) Kliring (Clearing)

c) Inkaso (Collection)

d) Safe Deposit Box

e) Bank Card (Kartu kredit)

f) Bank Notes

g) Bank Garansi

h) Bank Draft

i) Letter of Credit (L/C)

j) Cek Wisata (Travellers Cheque)

k) Menerima setoran-setoran

l) Melayani pembayaran-pembayaran

m) Bermain di dalam pasar modal

2. Peranan bank menurut ruang lingkupnya

a. Peranan bank dalam negeri adalah untuk memenuhi kebutuhan ekonomi

dalam arti bahwa semua kegiatan yang dilakukan oleh bank itu

9

menyangkut masalah uang. Kegiatan tersebut meliputi : administrasi

keuangan, penggunaan uang, penampungan uang, perdagangan dan

penukaran, perkreditan, kiriman uang dan pengawasannya.

Bank sebagai pembimbing masyarakat dalam arti agar masyarakat selalu

berorientasi pada bank atau agar masyarakat menggunakan jasa

perbankan di dalam pengelolaan usahanya. Bentuk bimbingan bank

tersebut misalnya terdiri dari upaya mendorong hasrat menabung dalam

bentuk :

a) Deposito berjangka

Gerakan tabunga dalam bentuk deposito memberikan bimbingan

kepada masyarakat agar tidak menghabiskan begitu saja seluruh

pendapatannya tapi disimpan dalam bentuk deposito berjangka.

b) Rekening koran giro

Rekening koran giro dapat disetor dan diambil setiap waktu.

Manfaat menabung dalam bentuk ini adalah :

Pencatatan dana perusahaan menjadi lebih teratur, setiap uang

yang dikeluarkan cukup dilakukan dengan cek.

Pengelolaan uang tunai menjadi lebih mudah, karena tidak

perlu menghitung lembaran-lembaran uang tunai yang ada.

Keamanan uang perusahaan akan lebih terjamin karena

terhindar dari bahaya pencurian, perampokan,

penyalahgunaan, kebakaran dan sebagainya.

Bentuk bimbingan lainnya adalah pada proses pengambilan kredit.

b. Peranan bank diluar negeri yaitu sebagai jembatan antara dunia

internasional, dalam lalu lintas devisa (uang), hubungan moneter dan

perdagangan.

c. Peranan bank dalam dunia usaha.

Dalam perusahaan dagang

Kegiatan utamanya adalah melakukan pembelian dan penjualan

bahan baku, barang setengah jadi dan barang jadi. Untuk itu

perusahaan harus dapat menyediakan dana yag berupa uang agar

dapat memperlancar usaha tersebut.

10

Dalam perusahaan industri

Kegiatan pokoknya adalah memproses bahan baku atau bahan

setengah jadi menjadi barang jadi yang siap dipakai. Sebagai akibat

dari proses industri itu maka untuk menjaga kelancaran usahanya

diperlukan adanya mesin, gedung, pabrik, tenaga ahli

Uang tunai memegang peranan penting dalam pabrik, sehingga

mungkin akan menjadi masalah :

o Tindakan apa yang sebaiknya ditempuh jika perusahaan

belum mampu memnuhi kebutuhan uang tunai

o Tindakan apa yang sebaiknya ditempuh jika perusahaan

mempunyai cukup dana, supaya dana itu aman, efisien

pengelolaannya, praktis dan mudah menggunakan serta

terhindar dari penyalahgunaan.

Dalam hal ini sebaiknya perusahaan segera menghubungi bank

agar dapat mencari alternatif pemecahannya. Disinilah peran bank

atau hubungan antara bank dengan perusahaan akan terjalin dalam

usahanya untuk ikut serta melancarkan dunia usaha.

E. Hubungn Bank dengan Perusahaan Sebagai Nasabahnya

Perusahaan pada masa sekarang dapat dikatakan sangat memerlukan

jasa-jasa dari bank, baik itu berupa pegambilan pinjaman (kredit) maupun

melalui transaksi jasa pengiriman uang, penyimpanan uang dalam bentuk

rekening Koran giro, inkaso, kliring dan sebagainya. Dilain pihak, bank sebagai

lembaga keuangan menjual kepercayaan (kredit) dan jasa-jasa tersebut. Untuk

itu bank memperoleh bunga, komisi, atau provisi dari panjualan kredit dan

pemberian jasa itu. Dengan demikian bank berusaha sebanyak mungkin

menarik nasabah dengan cara memperbesar dana, memperluas pemberian kredit

dan jasa-jasa bank, peningkatan kualitas pelayanan dengan system pemasaran

yang terpadu.

11

1. Macam-macam transaksi yang sering dilakukan perusahaan

a. Penggunaan Cek

Cek merupakan perintah pembayaran (kepada bank) dari orang yang

menandatanganinya untuk membayar kepada orang yang membawanya

atau orang yang namanya tersebut di atas cek itu, sejumlah uang yang

tertera di atasnya.

a) Cek Atas Unjuk

Bank akan membayar kepada siapa saja yang membawa,

menunjukkan dan menguangkan cek pada bank.

b) Cek Atas Nama

Bank akan membayar kepada orang atau badan yang namanya

tertera di atas cek itu. Jika dipindahkan haknya kepada orang lain

harus diberi keterangan oleh pemilik lama

c) Cek Silang (Cross Cheque)

cek ini dapat diuangkan dapat ditulis atas nama atau atas unjuk.

Cek ini deberi tanda dua garis paralel di ujung atas sebelah kiri

dan biasanya di ke dua garis itu dibubuhi tulisan “Hanya untuk

disetorkan”.

d) Cek atas nama atau si pembawa

Bank akan memperlakukan cek semacam ini sebagai cek atas

unjuk biasa, tetapi apabila sebutan “Atau si pembawa” dicoret,

maka cek ini berlaku atas nama.

e) Cek yang diberi tanggal kemudian (Post dated cheque)

yaitu cek yang bertanggal maju, atau tanggal menulisnya lebih

muda dari tanggal menguangkannya.

f) Cek kosong

Adalah penggunaan suatu cek ke bank yang tidak didukung oleh

adanya dana yang cukup. Tentu saja cek ini akan ditolak

penguangannya oleh bank sebab, sifat penarikannya tidak benar.

g) Cek Berpergian (Traveller’s Cheque)

Cek ini bermanfaat bagi orang-orang yang berpergian. Di

lingkungan tertentu seperti hotel, biro perjalanan dan ain-lain,

12

maka cek ini mendapat kepercayaan penuh. Dalam hal ini

traveller’s cheque itu menduduki fungsi sebagai uang kertas bank

(uang kartal).

h) Cek yang difiat (Certifed Cheque)

Yaitu sebuah cek yang dijamin oleh bank untuk tanda tangan dan

kecukupan dananya.

b. Rekening Koran Giro

Giro yaitu simpanan dari pihak ke tiga kepada bank yang

penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek,

surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindah bukuan.

Rekening koran adalah laporan yang diberikan Bank setiap bulan

kepada pemegang rekening Giro yang berisikan informasi tentang

transaksi yang dilakukan oleh bank terhadap rekening tersebut selama

satu bulan dansaldo Kas di Bank. Laporan ini sering dijadikan tumbal

oleh akuntan untuk melindung keterlambatan mereka dalam menyusun

laporan keuangan dan kita tahu laporan rekening koran dapat diterima

diatas tanggal 15 setiap bulannya.

Apapun alasannya laporan keuangan suatu perusahaan adalah

berdasarkan catatan yang dilakukan oleh perusahaan. Dan adanya

perbedaan antara catatan yang dilakukan perusahaan dengan yang

dilaporkan bank adalah masalah lain.

13

BAB III

SIMPULAN

Dari pembahasan diatas kita dapat menarik simplan:

1. System perbankan di Indonesia diatur oleh bank sentral yaitu Bank Indonesia.

Dalam hal ini Bank Indonesia Mengkoordinasikan, membina serta mengawasi

semua perbankan yang ada, baik terhadap bank-bank pemerintah maupun

terhadap bank Swasta Nasional serta Bank Asing di indonesia.

2. Tujuan didirikannya bank yaitu untuk mengatur keuangan dan perekonomian.

Dan dapat mengeluarkan kebijakan-kebijakan moneter.

3. Hubungan bank dengan perusahaan sangatlah erat dan penting, dimana suatu

bank harus dapat mengatur keuangan suatu perusahaan dan semua transaksi

perusahaan dilakukan di bank.

14

Daftar Pustaka

Anoraga, pandji. Manajemen Bisnis. Jakarta: Rineka Cipta, 2009

Sumarni, Murti dan John Soeprihanto, Pengantar Bisnis (Dasar-dasar Ekonomi

Perusahaan) edisi 5, Yogyakarta: Liberty, 2000

http://shandrakatherine.wordpress.com/2012/09/22/hubungan-perusahaan-dengan-lembaga-

keuangan/

https://www.google.com/#q=hubungan+perusahaan+dengan+bank