Upload
andri
View
110
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
penganter bisnis
Citation preview
MAKALAH PENGANTAR BISNIS
BELAJAR BISNIS
Diajukan sebagai Tugas Mandiri Mata Kuliah NTM
Semester Genap Tahun Akademik 2013 / 2014
Angkatan XIII
Disusun Oleh :
Andri Irawan Sanjaya
( 2130 402 028 )
FAKULTAS MANAGEMENT PERHOTELAN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PARIWISATA INTERNASIONAL
S T E I N
JAKARTA 2 0 1 4
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul: “BELAJAR MENGENAL BISNIS”
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu
dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Ibu Rivera Pantro Sukma, M.Ak. selaku dosen pembimbing mata
kuliah Pengantar Bisnis dan semua pihak yang membantu dalam pembuatan karya tulis
ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan karya tulis ini masih dari jauh
dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis
telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat
selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan
terbuka menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan karya tulis ini.
Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
seluruh pembaca.
Jakarta, 13 Juli 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………….......ii
DAFTAR ISI ………………………………………………..……........iii
BAB I. PENDAHULUAN ……………………………………………...1
1.1 Latar Belakang …………………………………………………...1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………..2
1.3 Tujuan Penulisan ………………………………………………...2
1.4 Manfaat Penulisan ……….………………………………….........2
1.5 Metodologi Penulisan ……………………………………….........2
BAB II. ISI ……………………………..……………………………......3
2.1 Pengertian Bisnis …………………………………............3
2.2 Tujuan Bisnis……………………….………………..........5
2.3 Fungsi Bisnis…………………………………………........6
2.4 Elemen-elemen Bisnis…………………………...…..........7
2.5 Aspek-aspek Bisnis……………………………..……........8
2.6 Karakteristik Bisnis…………………………………..........8
2.7 Faktor yang Mempengaruhi Bisnis…………………..........9
2.8 Problema Bisnis……………………………………….......11
2.9 Bentuk Dasar Kepemilikan Bisnis…………………...........14
2.10 Klasifikasi Bisnis…………………..………………...........19
2.11 Manajemen Bisnis…………………..………………..........24
BAB III. PENUTUP …………………………...……………………........27
3.1 Kesimpulan……………...……………………………........28
3.2 Saran………………………………………………….........28
DAFTAR PUSTAKA ………………………………..……………...........30
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bisnis merupakan aktivitas yang selalu ada di sekitar kita dan dikenal oleh kaum
muda hingga kaum tua. Pada era globalisasi saat ini, masyarakat Indonesia khususnya
para mahasiswa masih bingung dengan manfaat dan tujuan dari bisnis tersebut. Bangsa
Indonesia, merupakan bangsa yang memiliki kekayaan alam yang melimpah jika kita
tidak pandai mengatur itu semua, maka bangsa kita akan jatuh ke dalam keterpurukan
dalam hal perekonomian, kemiskinan dan menjadikan negeri kita gagal atau miskin. Pasti
sebagai rakyat Indonesia kita tidak mau jika hal tersebut terjadi di negara yang kita
cintai.
Dilihat dari pertumbuhan ekonomi kita saat ini, jumlah pengangguran di Indonesia
menduduki angka yang sangat fantastis. Namun, pemerintah belum bisa mengatasi
problema tersebut. Jika adanya pasar kerja yang dibuka, masyarakat berbondong-
bondong untuk menjadi pegawai negeri yang di impikan tetapi pekerjaan kita tidak hanya
pegawai negeri saja. Masih banyak pekerjaan yang bisa kita lakukan pewirausaha atau
pengusaha.
Maka dari itu, penulis ingin membahas makalah ini yang berjudul “Belajar Mengenal
Bisnis” yang menjadi salah satu topik pembahasan penulis. Penulis berusaha untuk
menyusun makalah ini semenarik mungkin agar para masyarakat khususnya mahasiswa
dapat menyukai makalah ini. Sehingga, mahasiswa dapat mengenal dan mengerti bahkan
mampu memahami serta menambah wawasan dalam dunia bisnis.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam pembahasan makalah ini adalah :
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan bisnis ?
1.2.2 Apa tujuan bisnis ?
1.2.3 Apa fungsi bisnis ?
1.2.4 Apa elemen-elemen dalam bisnis ?
1.2.5 Apa aspek-aspek bisnis ?
1.2.6 Apa karakteristik bisnis ?
1.2.7 Apa faktor yang menentukkan bisnis ?
1.2.8 Apa problema bisnis yang dihadapi saat ini ?
1.2.9 Bagaimana bentuk dasar kepemilikan bisnis ?
1.2.10 Apa klasifikasi bisnis ?
1.2.11 Apa manajemen bisnis ?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dalam penulisan makalah ini adalah :
1.3.1 Untuk memenuhi dan melengkapi tugas pengantar bisnis yang bermuatan softskill
1.3.2 Untuk memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai materi pengantar bisnis
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan dalam penulisan makalah ini adalah :
1.4.1 Agar mahasiswa mengenal dan memahami dunia bisnis
1.4.2 Agar menambah wawasan pengetahuan kepada mahasiswa mengenai bisnis
1.5 Metodologi Penulisan
Untuk mempermudah dan membantu kelancaran penulisan yang dilaksanakan, maka
penulis menggunakan metode kepustakaan, yakni:
a. Penulis mencari berbagai referensi buku sebagai sumber penulis untuk membuat
makalah ini.
b. Penulis juga mencari sumber lainnya melalui situs-situs internet.
BAB II
ISI
2.1 Pengertian Bisnis
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa
kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata
bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam
konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan
aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang
sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata "bisnis" sendiri
memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya — penggunaan singular kata bisnis dapat
merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang
bertujuan mencari laba atau keuntungan.
Berikut beberapa pengertian bisnis menurut beberapa tokoh diantaranya :
a. Menurut Brown dan Petrello
“Business is an institution which produces goods and services demanded by people”,
yang berarti bisnis adalah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang
dibutuhkan oleh masyarakat sambil memperoleh laba. (1976)
b. Menurut Steinford
“Business is all those activities involved in providing the goods and services needed or
desired by people”, yang berarti bisnis sebagai aktivitas yang menyediakan barang atau
jasa yang diperlukan atau diinginkan oleh konsumen. (1979)
c. Menurut Griffin dan Ebert
“Business is an organization that provides goods or services in order to earn provit” ,
yang berarti bisnis merupakan suatu organisasi yang menyediakan barang dan jasa yang
bertujuan untuk menghasilkan profit (laba). (1996)
d. Menurut Hughes dan Kapor
“Business is the organized effort of individuals to produces and sell for a provit, the
goods and services that satisfy societies needs. The general terms business refer to all
such efforts within a society or within a industry”, yang berarti bisnis adalah suatu
kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan
jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri.
e. Menurut Allan Afuah
Bisnis adalah sekumpulan aktivitas yang dilakukan untuk menciptakan dengan cara
menggembangkan dan mentransformasikan berbagai sumber daya menjadi barang atau
jasa yang diinginkan konsumen. (2004)
f. Menurut Glos, Steade dan Lowry
Bisnis merupakan jumlah seluruh kegiatan yang diorganisir oleh orang-orang yang
berkecimpung dalam bidang perniagaan dan industry yang menyediakan barang dan jasa
untuk kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki standart serta kualitas hidup mereka.
g. Menurut Musselman dan Jackson
Bisnis merupakan suatu aktivitas yang memenuhi kebutuhan dan keinginan ekonomis
masyarakat dan perusahaan diorganisasikan untuk terlibat dalam aktivitas tersebut.
2.2 Tujuan Bisnis
Dalam bukunya “How Will You Measure Your Life?”, Clayton Christensen menuliskan
banyak poin yang penting yang bisa diambil untuk dipelajari dan dipraktikkan entrepreneur
dalam kegiatan mereka sehari-hari. Di sini, Christensen memberikan pandangan-pandangannya
mengenai kehidupan dari perspektif bisnis, tidak berkenaan dengan keuntungan atau kerugian,
tetapi lebih pada idealisme, etika, integritas dan kejujuran mengenai diri pribadi, jati diri dan
tujuan hidup. Buku ini mengajak Anda menjadi entrepreneur dengan tujuan yang bermakna besar.
Di bagian epilog, Profesor Christensen membicarakan mengenai keuntungan
mendefinisikan sebuah tujuan bagi suatu keluarga dan bagaimana ini bisa diterapkan dalam
lingkungan bisnis, baik yang masih startup maupun yang sudah mapan.
Berikut merupakan 3 unsur utama dari sebuah tujuan yang idealnya dimiliki oleh sebuah
perusahaan:
• Kemiripan: Para pemimpin kunci dan pegawai-pegawainya harus memiliki
kemiripan dalam tujuan di benak mereka sehingga mereka pada akhirnya bertemu di
satu titik tujuan yang sama walaupun sebenarnya berjalan dengan rute berbeda.
• Komitmen: Saat kemiripan dalam pola pikir untuk mencapai tujuan yang sama itu
tercapai, para pemimpin dan pegawainya akan mencapai tingkatan yang lebih dalam
dari tujuan perusahaan.
• Metrics: Dengan metrics atau tolok ukur kinerja, semua orang dalam perusahaan
dapat mendefinisikan hasil yang dicapai dan menyempurnakan kinerja mereka
selanjutnya.
Dengan ketiga unsur di atas dalam tujuan perusahan, para anggota tim bisnis
dalam perusahaan akan mendapatkan kejelasan dan keselarasan yang pada gilirannya
akan meningkatkan peluang untuk sukses. Tujuan perusahaan termasuk dalan hal-hal
seperti misi, visi dan prinsip perusahaan untuk memberikan gambaran jelas dari sisi
paling strategis dalam perusahaan.
Bagi para wiraswasta ataupun pengusaha tujuan mereka berbisnis yakni berusaha
mengolah bahan untuk dijadikan produk yang diperlukan oleh konsumen yaitu berupa
barang dan jasa.
Namun tujuan berbisnis bagi sebuah perusahaan yakni mendapatkan laba
maksimum yang merupakan suatu imbalan yang diperoleh oleh perusahaan dari
penyediaan suatu produk bagi para konsumen.
2.3 Fungsi Bisnis
Fungsi bisnis terbagi menjadi dua yakni menurut tokoh dan fungsi dalam mikro dan
makro yakni :
a. Menurut Steinhoff (1979:17), fungsi yang dilakukan oleh aktivitas bisnis dapat
dikelompokkan ke dalam tiga fungsi dasar, yaitu :
1. Acquiring Raw Materials ( Memperoleh bahan baku )
Dalam membuat roti kita memerlukan tepung terigu untuk membuatnya, membuat lemari
kita juga memerlukan kayu untuk membuatnya, dan dalam membuat buku tulis kita
memerlukan dahan untuk dapat membuatnya.
2. Manufacturing Raw Materials into Products
Setelah bahan baku yang kita peroleh nanti akan diolah menjadi sebuah produk.
misalnya : dalam membuat roti, tepung terigu diubah menjadi roti dengan berbagai rasa.
3. Distributing Products to Consumers
Produk yang dihasilkan lalu di distribusikan kepada konsumen.
b. 1. Fungsi mikro bisnis
Konstribusi terhadap pihak yang berperan langsung, yakni :
a. Pekerja atau Karyawan
Pekerja menginginkan gaji yang layak dari hasil kinerjanya, sedangkan manajer
menginginkan kinerja yang tinggi yang ditunjukkan dengan omzet penjualan dan laba.
b. Dewan Komisaris
Mengawasi dan memantau kegiatan manajemen dan memastikan berjalannya kegiatan
hingga mencapai tujuan perusahaan.
c. Pemegang Saham
Investor memiliki kepentingan dan tanggung jawab tertentu terhadap suatu perusahaan.
2. Fungsi makro bisnis
a. Masyarakat Sekitar Perusahaan
Memberikan kontribusi kepada masyarakat sekitar sebagai bentuk tanggung jawab
perusahaan.
b. Bangsa dan Negara
Bertanggung jawab kepada bangsa dan negara yang diwujudkan dalam bentuk membayar
pajak.
2.4 Elemen-elemen Bisnis
Elemen – elemen bisnis terbagi menjadi empat, yaitu :
1. Modal ( Capital )
Sejumlah uang yang digunakan untuk menjalankan kegiatan bisnis yaitu transaksi.
2. Bahan-bahan ( Materials )
Factor produksi yang diperlukan dalam melaksanakan aktifitas bisnis untuk diolah dan
menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat.
3. Sumber Daya Manusia ( SDM )
Kualifikasi SDM yakni memiliki kemampuan kompetitif dan berkualitas tinggi.
4. Keterampilan Manajemen ( Management Skill )
Sistem manajemen yang dijalankan berdasarkan prosedur dan tata kerja manajemen.
2.5 Aspek-aspek Bisnis
Definisi bisnis menurut ilmu ekonomi adalah suatu organisasi yang menjual
barang serta jasa atau lainnya kepada para konsumen agar mendapatkan laba atau
keuntungan. Ada juga pengertian yang menyebutkan mengenai definisi bisnis, bisnis
adalah sebuah bangunan yang dibangun diatas pondasi dan tiang-tiang.Untuk pengertian
yang lebih mengenai bisnis bisa and abaca juga website Wikipedia.
Disini saya telah merangkum mengenai aspek dasar dalam bisnis, dimana ada 4 aspek
dasar dalam bisnis dan ini sangatlah penting terutama bagi para pebisnis pemula. Dari ke
4 aspek dasar itu adalah sebagai berikut :
• Modal Dasar : disini yang dimaksud dengan modal dasar bukan hanya berbentuk
uang akan tetapi bisa juga berbentuk keterampilan. Dengan keterampilan yang
anda miliki anda sudah bisa memulai bisnis dan uang sebagai penyokong dan
penyangga bisnis anda
• Biaya Operasional : Barula di poin ini kita bicara uang. Disini kita harus sangat
jeli dan memperhitungkan bagaimana suatu bisnis itu terbangun serta berjalan
dengan lancer agar bisa mengalami kemajuan dan mendapatkan keuntungan yang
semakin besar lagi.
• Keuntungan (laba) : setelah menguraikan mengenai modal dasar serta biaya
operasional dalam menjalakan bisnis maka mulailah bisnis terbangun dan berjalan
disitu kita bisa menghitung apakah bisnis ini mempunyai keuntungan jika secara
terus-menerus bisnis tidak mengalami kemajuan dan keuntungan, alangkah
baiknya jika anda berhenti berbisnis.
• Modal Investasi Kedepan : keuntungan menjadi tolok ukur keberhasilan suatu
bisnis dan apa langkah selanjutnya ? dalam artian setelah bisnis telah kembali
modalnya bagaimana seorang pebisnis itu mengembangkan modal awalnya dan
menabung keuntungan yang telah kita dapat dari bisnis yang sudah dijalani.
2.6 Karakteristik Bisnis
Karakteristik masing-masing jenis usaha didasarkan atas kriteria besaran usaha, dapat
dilihat sebagai berikut:
1.Segmen Mikro
Ciri-ciri usaha yang bergerak di segmen mikro, antara lain sebagai berikut:
-Usaha dilakukan secara informal, tidak memiliki rencana bisnis yang formal
-Status legal sering kurang lengkap, bahkan tidak ada
-Dilakukan oleh kelompok, yang sebagian besar oleh kelompok perempuan miskin
-Barrier to entry (hambatan untuk masuk bisnis ini) nyaris tidak ada
-Pertumbuhan usaha lambat
-Umumnya multi usaha
-Perputaran usaha relatif cepat
-Daya tahan terhadap perubahan lingkungan dan tekanan ekonomi cukup tinggi
-Pertumbuhan aset tidak meningkat secara signifikan
2.Segmen Ritel
-Pada umunya telah mempunyai ijin usaha dan legalitas formal terbatas
-Mempunyai administrasi keuangan yang mulai tertata, walaupun masih sederhana
-Dijalankan oleh keluarga (tenaga kerja berasal dari anggota keluarga ini, maupun
saudara dekat), maupun oleh kelompok
-Barrier to entry relatif nyaris tidak ada
-Sering berganti jenis usaha
-Sebagian besar bersifat multi usaha
-Perputaran usaha relatif cepat
-Pertumbuhan usaha tidak mudah meningkat secara signifikan
3.Segmen Menengah
-Skala usaha mulai besar
-Telah ada struktur organisasi dan delegasi wewenang untuk pengambilan keputusan
-Administrasi keuangan pada umumnya tertib dan mulai akurat
-Telah ada pembagian dalam manajemen, Direktur keuangan biasanya mendapat
tanggung jawab dalam melakkukan kebijakan pembiayaan perusahaan
Pemahaman tentang karakteristik bisnis berdasar segmen besarannya, sangat penting bagi
seorang AO (Account Officer) atau RM (Relationship Management), untuk menentukan
ke arah mana portofolio bisnis yang ada dibawah tanggung jawabnya. Apabila seorang
RM mencapai target bisnis yang dibiayai, dengan sebagian besar merupakan segmen
menengah, ada plus minusnya. Pada saat kondisi ekonomi membaik, maka account yang
dikelolanya akan memberikan keuntungan memadai. Tapi begitu kondisi ekonomi
menurun, dampak atas penurunan ekonomi lebih berat terhadap usaha menengah
dibanding usaha kecil, karena banyak sektor menengah yang tak mudah keluar dari
industrinya. Misalkan industri tekstil, kalaupun ada masalah, pemilik usaha tak mudah
menjual alat produksinya dan berganti usaha. Ini berbeda dengan ritel, yang sebagian
besar masih bersifat multi usaha, namun usaha ritel tak meningkat secara signifikan
dibanding usaha menengah pada saat ekonomi bagus.
Segmen manapun yang dipilih, paling tidak kita memahami keuntungan dan kerugiannya,
serta dapat mengelola portofolio agar bisa mendapatkan profit yang memadai.
2.7 Faktor yang Mempengaruhi Bisnis
Terdapat tiga faktor yang menentukkan iklim bisnis, diantaranya :
a. Investasi
Pengertian Investasi sering diartikan secara singkat penanaman modal atau
pembentukan modal. Atau dengan kata lain Definisi Investasi merupakan pengeluaran
perusahaan untuk membeli atau menambah segala bentuk barang yang dibutuhkan
untuk menunjang kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-.
Singkatnya, anda mengeluarkan uang untuk membeli beberapa barang yang di perlukan
agar usaha anda berjalan. Contoh kasus, untuk pengertian Investasi semisal anda
memiliki uang 5 juta untuk usaha anda, maka uang 5 juta yang anda gunakan itulah yang
disebut investasi.
Di jaman ini, investasi mulai akrab di masyarakat karena pertumbuhan kesadaran
masyarakat tentang investasi, dari pada uang di tabung atau di simpan sehingga tidak
produktif, maka lebih baik uang di investkan sehingga anda mendapatkan penghasilan
dari uang anda.
Dalam ekonomi ada istilah “there is no (economic) growth without investment”
atau berarti tidak ada pertumbuhan ekonomi tanpa investasi. Kenapa? Karena ada
beberapa alasan diantaranya :
Pertama, fungsi jangka pendek dalam pengaruhnya terhadap permintaan yang
akan meningkatkan output dan lapangan kerja.
Kedua, efeknya mengenai pembentukan kekuatan ekonmi. Investasi akan
menjadikan bertambahnya berbagai hal yang dibutuhkan untuk perusahaan dalam
melakukan kinerja usahanya sehingga. akan meningkatkan kemampuan produksi dan
kemampuan ekonomi terus meningkat secara berkelanjutan.
b. Tabungan
Menurut Undang-undang No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, Tabungan adalah
simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang
disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan /atau alat lainnya yang
dipersamakan dengan itu.
Tujuan Menabung dibank adalah :
• Penyisihan sebagian hasil pendapatan nasabah untuk dikumpulkan sebagai
cadangan hari depan
• Sebagai alat untuk melakukan transaksi bisnis atau usaha individu / kelompok
Sarana Penarikan Tabungan :
• Buku Tabungan
• Slip penarikan
• ATM (Anjungan Tunai Mandiri)
• Sarana lainnya (Formulir Transfer, Internet Banking, Mobile Banking, dll)
Perhitungan Bunga Tabungan :
a. Metode Saldo Terendah Besarnya bunga tabungan dihitung dari jumlah saldo terendah
pada bulan laporan dikalikan dengan suku bunga per tahun kemudian dikalikan dengan
jumlah hari pada bulan laporan dan dibagi dengan jumlah hari dalam satu tahun.
Misalnya untuk menghitung bunga pada bulan Mei, maka besarnya bunga dihitung :
Bunga tabungan = .... % * 31/365 * saldo terendah pada bulan Mei
b. Metode Perhitungan Bunga Berdasarkan Saldo Rata-rata Pada metode ini, bunga
dalam satu bulan dihitung berdasarkan saldo rata-rata dalam bulan berjalan. Saldo rata-
rata dihitung berdasarkan jumlah saldo akhir tabungan setiap hari dalam bulan berjalan,
dibagi dengan jumlah hari dalam bulan tersebut.
c. Metode Perhitungan Bunga Berdasarkan Saldo Harian Pada metode ini bunga dihitung
dari saldo harian. Bunga tabungan dalam bulan berjalan dihitung dengan menjumlahkan
hasil perhitungan bunga setiap harinya.
Faktor-faktor tingkat Tabungan
• Tinggi rendahnya pendapatan masyarakat
• Tinggi rendahnya suku bunga bank
• adanya tingkat kepercayaan terhadap bank
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
• Sebelum Anda menabung, tanyakan metode perhitungan bunga yang diberlakukan
oleh bank tersebut.
• Suku bunga tabungan dapat berubah sewaktuwaktu,karena itu suku bunga ini
disebut suku bunga mengambang atau floating rate.
• Beberapa bank menetapkan suku bunga tabungan tetap untuk jangka waktu
tertentu (fixed rate).
• Atas bunga tabungan yang diperoleh akan dikenakan pajak sesuai ketentuan
berlaku.
Jumlah yang diputuskan oleh para pekerja untuk ditabung akan menentukan kuat
lemahnya multiplier tersebut. Semakin banyak tabungan berarti semakin sedikit
pengeluaran dan semakin lemah multiplier tersebut.
c. Pemerintah
Pemerintah berperan sebagai pengelola sistem bisnis. Pemerintah memiliki dua
kebijaksanaan yang dapat mempengaruhi bisnis, yaitu :
1. Kebijaksanaan Fiskal
Kebijaksanaan yang digunakan umtuk mempengaruhi permintaan dengan meningkatkan
pajak (mengurangi permintaan) atau meningkatkan pengeluaran pemerintah
(meningkatkan permintaan)
2. Kebijaksanaan Moneter
Kebijaksanaan yang berkaitan dengan pengelolaan supply (penawaran) uang untuk
meningkatkan atau menurunkan permintaan.
2.8 Problema Bisnis
Tiga persoalan yang selalu menjadi perhatian pemerintah maupun masyarakat karena
dapat mempengaruhi setiap konsumen dalam sistem bisnis, yaitu :
a. Inflasi
Banyak pengertian inflasi yang dapat kita jumpai pada beberapa sumber. Diantaranya:
- Inflasi adalah kenaikan harga secara umum
• Inflasi dikatakan sebagai suatu proses kenaikan harga, yaitu adanya
kecenderungan bahwa harga barang meningkat secara terus-menerus.
- Inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu.
• Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga.
Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi
- Inflasi adalah suatu proses atau peristiwa kenaikan tingkat harga barang-barang secara
umum.
• Dikatakan tingkat harga secara umum karena barang dan jasa itu banyak sekali
jumlah dan jenisnya. Ada kemungkinan harga sejumlah barang turun banyak
barang lainnya yang justru naik harganya. Kenaikan satu dua barang saja bukan
merupakan inflasi, kecuali bila kenaikan harga barang tersebut meluas pada
sebagian besar harga barang-barang lainya.
Inflasi adalah suatu keadaan di mana harga barang-barang secara umum mengalami
kenaikan dan berlangsung dalam waktu yang lama terus-menerus. Harga barang yang ada
mengalami kenaikan nilai dari waktu-waktu sebelumnya dan berlaku di mana-mana dan
dalam rentang waktu yang cukup lama
b. Produktivitas
Menurut Dewan Produktivitas Nasional (dalam Husien, 2002: 9) menjelaskan bahwa:
Produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang dicapai (output)
dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input). Dengan kata lain bahwa
produktivitas memliliki dua dimensi. Dimensi pertama adalah efektivitas yang mengarah
kepada pencapaian target berkaitan dengan kuaitas, kuantitas dan waktu. Yang kedua
yaitu efisiensi yang berkaitan dengan upaya membandingkan input dengan realisasi
penggunaannya atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan.
Pendapat yang demikian itu menunjukkan bahwa produktivitas mencakup sejumlah
persoalan yang terkait dengan kegiatan manajemen dan teknis operasional.
Sedangkan konsep produktivitas dijelaskan oleh Ravianto (1989: 18) sebagai berikut:
• Produktivitas adalah konsep universal, dimaksudkan untuk menyediakan semakin
banyak barang dan jasa untuk semakin banyak orang dengan menggunakan
sedikit sumber daya.
• Produktivitas berdasarkan atas pendekatan multidisiplin yang secara efektif
merumuskan tujuan rencana pembangunan dan pelaksanaan cara-cara produktif
dengan menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien namun tetap
menjaga kualitas.
• Produktivitas terpadu menggunakan keterampilan modal, teknologi manajemen,
informasi, energi, dan sumber daya lainnya untuk mutu kehidupan yang mantap
bagi manusia melalui konsep produktivitas secara menyeluruh.
• Produktivitas berbeda di masing-masing negara dengan kondisi, potensi, dan
kekurangan serta harapan yang dimiliki oleh negara yang bersangkutan dalam
jangka panjang dan pendek, namun masing-masing negara mempunyai kesamaan
dalam pelaksanaan pendidikan dan komunikasi.
• Produktivitas lebih dari sekedar ilmu teknologi dan teknik manajemen akan tetapi
juga mengandung filosofi dan sikap mendasar pada motivasi yang kuat untuk
terus menerus berusaha mencapai mutu kehidupan yang baik.
Sinungan (1995: 18) menjelaskan produktivitas dalam beberapa kelompok sebagai
berikut :
• Rumusan tradisional bagi keseluruhan produksi tidak lain adalah ratio apa yang
dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang digunakan.
• Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik dari pada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini.
• Produktivitas merupakan interaksi terpadu serasi dari tiga faktor esensial, yakni :
Investasi termasuk pengetahuan dan tekhnologi serta riset, manajemen dan tenaga
kerja.
Peningkatan produktivitas merupakan dambaan setiap perusahaan, produktivitas
mengandung pengertian berkenaan denagan konsep ekonomis, filosofis, produktivitas
berkenaan dengan usaha atau kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa
yang berguna untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia dan masyarakat pada
umumnya. Sebagai konsep filosofis, produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana keadaan
hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan mutu kehidupan hari esok harus lebih baik
dari hari ini. Hal ini yang memberi dorongan untuk berusaha dan mengembangkan diri.
Sedangkan konsep sistem, memberikan pedoman pemikiran bahwa pencapaian suatu
tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-unsur yang relevan sebagai
sistem.
c. Pengangguran
Pengangguran merupakan salah satu permasalahan yang berkaitan dengan kegiatan
perekonomian, hubungan kemasyarakatan dan juga permasalahan kemanusiaan. Apabila
masalah pengangguran ini tidak dapat diselesaikan, maka akan muncul bahaya yang
semakin hari semakin meluas dan berdampak buruk bagi kehidupan individu masyarakat,
keluarga, dan juga masyarakat secara umum.
Faktor – Faktor timbulnya pengangguran
faktor – faktor yang mendorong timbulnya pengangguran adalah sebagai berikut :
- jumlah pencari kerja lebih besar dari jumlah peluang kerja yang tersedia (kesenjangan antara
supply and demand).
- kesenjangan antara kompetensi pencari kerja dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh pasar
kerja.
- masih adanya anak putus sekolah dan lulus tidak melanjutkan yang tidak terserap dunia
kerja/berusaha mandiri karena tidak memiliki keterampilan yang memadai.
- terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) karena krisis global.
- terbatasnya sumber daya alam di kota yang tidak memungkinkan lagi warga masyarakat
untuk mengolah sumber daya alam menjadi mata pencaharian.
Jenis Dan Macam-Macam Pengangguran
1. Pengangguran Terselubung (Disguissed Unemployment) : tenaga kerja yang tidak
bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
2. Setengah Menganggur (Under Unemployment) : tenaga kerja yang tidak bekerja secara
optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur
ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
3. Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) : tenaga kerja yang sungguh-sungguh
tidak mempunyai pekerjaan.
pengangguran berdasarkan penyebab terjadinya dikelompokkan menjadi beberapa
jenis, yaitu :
a. Pengangguran konjungtural (Cycle Unemployment) adalah pengangguran yang
diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus
ekonomi.
b. Pengangguran struktural (Struktural Unemployment) adalah pengangguran yang
diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang.
2.9 Bentuk Dasar Kepemilikan Bisnis
Meskipun bentuk kepemilikan bisnis berbeda-beda pada setiap negara, ada beberapa
bentuk yang dianggap umum:
§ Perusahaan perseorangan: Pengertian Perusahaan Perseorangan
perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang dimiliki oleh seorang yang langsung
memimpin perusahaan tersebut. Pemiliknya memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas
atas utang-utang perusahaan dan berkuasa penuh atas pengelolaan dan pengendalian
perusahaan. tanggung jawab tidak terbatas artinya bahwa orang tersebut (pemilik)
bertanggung jawab atas kewajiban atau utang-utangnya dengan mengorbankan modal
yang dimasukkannya ke dalam perusahaan tersebut dengan dan dengan seluruh milik
pribadinya. Perusahaan perseorangan ini paling banyak terdapat di Indonesia karena
bentuknya sederhana dan mudah mendirikannya. Bisnis yang kepemilikannya dipegang
oleh satu orang. Pemilik perusahaan perseorangan memiliki tanggung jawab tak terbatas
atas harta perusahaan. Artinya, apabila bisnis mengalami kerugian, pemilik lah yang
harus menanggung seluruh kerugian itu.
§ Persekutuan: Bentuk bisnis dimana dua orang atau lebih bekerja sama mengoperasikan
perusahaan untuk mendapatkan profit. Sama seperti perusahaan perseorangan, setiap
sekutu (anggota persekutuan) memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta
perusahaan. Persekutuan dapat dikelompokkan menjadi persekutuan
komanditer dan firma.
1. Bentuk – bentuk perusahaan persekutuan
Pengertian Firma
Persekutuan firma merupakan salah satu organisasi bisnis, di mana dilakukan perjanjian
antara dua orang atau lebih untuk melakukan kerjasama dengan tujuan memperoleh
keuntungan bersama. Pendirian firma harus resmi, artinya harus dibuat di depan Notaris
dan terdaftar di pengadilan. Oleh karena itu pendirian firma lebih sulit dibanding dengan
perusahaan perorangan. Setiap anggota firma harus menyerahkan seluruh atau sebagian
kekayaannya kepada perusahaan dan harus tercantum dalam akte pendirian organisasi,
dibuat di hadapan notaris, didaftarkan di Pengadilan dan diumumkan di Berita Negara.
Organisasi firma memperoleh keuntungan, maka akan dibagi berdasarkan berbandingan
yang telah disetujui bersama oleh anggota firma, sedangkan apabila terjadi kerugian,
maka seluruh anggota firma harus menanggung secara bersama-sama, dan bilamana perlu
dengan seluruh kekayaan pribadinya.
Persekutuan Komanditer
Persekutuan Komanditer (commanditaire vennootschap atau CV) adalah suatu
persekutuan yang didirikan oleh seorang atau beberapa orang yang mempercayakan uang
atau barang kepada seorang atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan dan
bertindak sebagai pemimpin.
Dari pengertian di atas, sekutu dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
Sekutu aktif atau sekutu Komplementer, adalah sekutu yang menjalankan perusahaan
dan berhak melakukan perjanjian dengan pihak ketiga. Artinya, semua kebijakan
perusahaan dijalankan oleh sekutu aktif. Sekutu aktif sering juga disebut sebagai persero
kuasa atau persero pengurus.
Sekutu Pasif atau sekutu Komanditer, adalah sekutu yang hanya menyertakan
modal dalam persekutuan. Jika perusahaan menderita rugi, mereka hanya bertanggung
jawab sebatas modal yang disertakan dan begitu juga apabila untung, uang mereka
memperoleh terbatas tergantung modal yang mereka berikan. Status Sekutu Komanditer
dapat disamakan dengan seorang yang menitipkan modal pada suatu perusahaan, yang
hanya menantikan hasil keuntungan dari inbreng yang dimasukan itu, dan tidak ikut
campur dalam kepengurusan, pengusahaan, maupun kegiatan usaha perusahaan. Sekutu
ini sering juga disebut sebagai persero diam. Persekutuan komanditer biasanya didirikan
dengan akta dan harus didaftarkan. Namun persekutuan ini bukan merupakan badan
hukum (sama dengan firma), sehingga tidak memiliki kekayaan sendiri.
§ Perseroan:
Pengertian Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas (PT) yang digunakan dewasa ini, sebelumnya dikenal
dengan istilah dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD). Bentuk usaha
yang saat ini paling banyak dipakai dalam melakukan kegiatan usaha adalah bentuk usaha
berbentuk Perseroan Terbatas yang terus berkembang seiring dengan
perkembangan ekonomi di Indonesia. Perkembangan Perseroan Terbatas tersebut
juga tidak terlepas dari regulasi yang dikeluarkan pemerintah dalam rangka
memberikan kemudahan dan tanggung jawab pada Perseroan Terbatas sebagai
Badan Hukum.
Istilah Perseroan Terbatas yang digunakan sekarang ini disingkat PT, telah
menjadi baku di dalam masyarakat bahkan juga dibakukan di dalam berbagai
Peraturan Perundang-Undangan, misalnya UU No. 1 Tahun 1995, yang telah
diganti dengan UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, UU No. 8
Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Dengan keluarnya UU No. 1 Tahun 1995 yang
merupakan peraturan yang mencabut ketentuan Pasal 36-56 Kitab Undang-Undang
Hukum Dagang yang
mengatur tentang Perseroan Terbatas. Penyempurnaan Undang-Undang Perseroan
Bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh beberapa orang dan diawasi oleh dewan
direktur. Setiap pemilik memiliki tanggung jawab yang terbatas atas harta perusahaan.
§ Koperasi:
Bisnis yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya.
Karateristik utama koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain adalah anggota
koperasi memiliki identitas ganda. Identitas ganda maksudnya anggota koperasi
merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.
Koperasi adalah badan hukum yang berdasarkan atas asas kekeluargaan yang
anggotanya terdiri dari orang perorangan atau badan hukum dengan tujuan untuk
mensejahterakan anggotanya. Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama oleh
seluruh anggotanya, di mana setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap
keputusan yang diambil koperasi. Pembagian keuntungan koperasi (biasa disebut Sisa
Hasil Usahaatau SHU biasanya dihitung berdasarkan andil anggota tersebut dalam
koperasi, misalnya dengan melakukan pembagian laba berdasarkan besar pembelian atau
penjualan yang dilakukan oleh anggota. Selain pengertian di atas, terdapat beberapa
pengertian menurut para ahli, organisasi, dan menurut undang undang dasar diantaranya
adalah sebagai berikut :
1. Definisi menurut ILO (International Labour Organization)
Menurut ILO di dalam definisi koperasi terdapat 6 elemen yaitu :
• Koperasi adalah perkumpulan orang-orang
• Penggabungan orang-orang berdasarkan kesukarelaan
• Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai
• Koperasi berbentuk organisasi bisnis yang diawasi dan dikendalikan secara
demokratis
• Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan
• Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara seimbang
2. Definisi menurut Arifinal Chaniago
Koperasi sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan
hukum, yang memberikan kebebasan kepada anggota untuk masuk dan keluar, dengan
bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan
jasmaniah para anggotanya.
3. Definisi menurut P.J.V. Dooren
There is no single definition (for coopertive) which is generally accepted, but the
common principle is that cooperative union is an association of member, either personal
or corporate, which have voluntarily come together in pursuit of a common economic
objective. Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia berarti ”Tidak ada definisi tunggal
(untuk coopertive) yang umumnya diterima, tetapi prinsip yang umum menjelaskan
bahwa serikat koperasi adalah sebuah asosiasi anggota, baik pribadi atau perusahaan,
yang telah secara sukarela datang bersama-sama dalam mengejar tujuan ekonomi
umum”.
4. Definisi menurut Hatta ( Bapak Koperasi Indonesia )
Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi
berdasarkan tolong-menolong. Semangat tolong menolong tersebut didorong oleh
keinginan memberi jasa kepada kawan berdasarkan ‘seorang buat semua dan semua buat
seorang’ .
5. Definisi menurut Munkner
Koperasi sebagai organisasi tolong menolong yang menjalankan ‘urusniaga’ secara
kumpulan, yang berazaskan konsep tolong-menolong. Aktivitas dalam urusniaga semata-
mata bertujuan ekonomi, bukan sosial seperti yang dikandung gotong royong .
6. Definisi menurut UU No. 25 / 1992
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum
koperasi, dengan melandaskan kegiataannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan. Dari beberapa
pengertian diatas sehingga dapat kami simpulkan, bahwa Koperasi adalah suatu
perkumpulan orang orang atau badan hukum yang tujuannya untuk kesejahteraan
bersama dan didalam perkumpulan tersebut mengandung azas kekeluargaan yang saling
bergotong royong dan tolong menolong diantara anggota koperasi.
2.10 Klasifikasi Bisnis
Bisnis terdiri dari berbagai macam tipe, dan, sebagai akibatnya, bisnis dapat
dikelompokkan dengan cara yang berbeda-beda. Satu dari banyak cara yang dapat
digunakan adalah dengan mengelompokkan bisnis berdasarkan aktivitas yang
dilakukannya dalam menghasilkan keuntungan.
Bisnis terdiri dari berbagai macam tipe, dan, sebagai akibatnya, bisnis dapat
dikelompokkan dengan cara yang berbeda-beda. Satu dari banyak cara yang dapat
digunakan adalah dengan mengelompokkan bisnis berdasarkan aktivitas yang
dilakukannya dalam menghasilkan keuntungan.
• Manufaktur adalah bisnis yang memproduksi produk yang berasal dari barang
mentah atau komponen-komponen, kemudian dijual untuk mendapatkan
keuntungan. Contoh manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi barang
fisik seperti mobil atau pipa.
• Bisnis jasa adalah bisnis yang menghasilkan barang intangible, dan mendapatkan
keuntungan dengan cara meminta bayaran atas jasa yang mereka berikan. Contoh
bisnis jasa adalah konsultan dan psikolog.
• Pengecer dan distributor adalah pihak yang berperan sebagai perantara barang
antara produsen dengan konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan yang
berorientasi-konsumen adalah distributor atau pengecer. lihat pula: Waralaba
• Bisnis pertanian dan pertambangan adalah bisnis yang memproduksi barang-
barang mentah, seperti tanaman atau mineral tambang.
• Bisnis finansial adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dari investasi dan
pengelolaan modal.
• Bisnis informasi adalah bisnis menghasilkan keuntungan terutama dari pejualan-
kembali properti intelektual (intelellectual property).
• Utilitas adalah bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik, seperti listrik dan
air, dan biasanya didanai oleh pemerintah.
• Bisnis real estate adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan cara
menjual, menyewakan, dan mengembangkan properti, rumah, dan bangunan.
• Bisnis transportasi adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dengan cara
mengantarkan barang atau individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain.
§ Manufaktur adalah bisnis yang memproduksi produk yang berasal dari barang
mentah atau komponen-komponen, kemudian dijual untuk mendapatkan keuntungan.
Contoh manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi barang fisik seperti mobil atau
pipa.
§ Bisnis jasa adalah bisnis yang menghasilkan barang intangible, dan mendapatkan
keuntungan dengan cara meminta bayaran atas jasa yang mereka berikan. Contoh bisnis
jasa adalah konsultan dan psikolog.
§ Pengecer dan distributor adalah pihak yang berperan sebagai perantara barang antara
produsen dengan konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan yang berorientasi-
konsumen adalah distributor atau pengecer.
§ Bisnis pertanian dan pertambangan adalah bisnis yang memproduksi barang-barang
mentah, seperti tanaman atau mineral tambang.
§Bisnis finansial adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dari investasi dan
pengelolaan modal.
§ Bisnis informasi adalah bisnis menghasilkan keuntungan terutama dari pejualan-kembali
properti intelektual (intelellectual property).
§ Utilitas adalah bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik, seperti listrik dan air, dan
biasanya didanai oleh pemerintah.
§ Bisnis real estate adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan cara menjual,
menyewakan, dan mengembangkan properti, rumah, dan bangunan.
§ Bisnis transportasi adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dengan cara
mengantarkan barang atau individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain.
2.11 Manajemen Bisnis
Tujuan dari manajemen bisnis adalah untuk menciptakan kekayaan bagi pemilik usaha
dengan memberikan beberapa nilai yang konsumen butuhkan.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau disingkat APBN merupakan bentuk lain
dari suatu Accounting Balance Sheet yang diterapkan pada struktur pemerintahan. Setiap
Balance Sheet ini merupakan komposisi dari Tabel-tabel Pendapatan dan Pengeluaran.
Pada akhirnya Prinsip Ekonomi bahwa Modal Kecil Untung Besar merupakan dasar
kenapa sebuah Organisasi berdiri dan ingin Bertumbuh Berkembang.
Profit adalah Istilah yang menjadi Stigma Utama sebuah organisasi berangkat
membangun dan mengembang. Kalau tidak ada Untung kenapa juga mesti Jualan, kira-
kira demikianlah Ungkapan yang akan Anda dengar dari setiap Presentasi para Top
Management Perusahaan. Profit seolah menjadi harga mati dalam memproduksi Barang
dan Jasa.
Proses manajemen bisnis melibatkan :
· Meneliti pasar untuk peluang bisnis yang menguntungkan
· Mengembangkan strategi untuk manajemen pemasaran, manajemen operasi, manajemen
keuangan dan manajemen sumber daya manusia
· Melaksanakan strategi melalui perencanaan, pengorganisasian, memotivasi dan kontrol
kelangsungan hidup jangka panjang mengharuskan bahwa bisnis dikelola secara
bertanggung jawab dan beretika dengan membahas isu-isu lingkungan dan tujuan karir
karyawan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bisnis adalah suatu kegiatan atau organisasi yang menjual barang atau jasa kepada
konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Dari analisis diatas, penulis dapat
menyimpulkan bahwa menjalankan suatu bisnis itu tidak mudah kita harus memahami
apa saja komponen-komponen yang ada di dalam bisnis. Sehingga, kita tidak
mengalami kerugian atau gulung tikar dari usaha yang kita jalankan. Misalnya, Bisnis
warnet merupakan salah satu bisnis yang paling laris saat ini, banyak orang- orang yang
memerlukan akses internet yang cepat dan terjangkau harganya. Dengan demikian,
warnet seperti inilah yang menjadi solusi bagi masyarakat menengah ke bawah. Namun
ada kelemahan juga dalam membuka warnet, misalnya saat ada gangguan koneksi maka
hal itu akan terganggu ke semua user di warnet tersebut. Ada juga dampak negatif bagi
anak- anak yang sering bermain game online yaitu sulitnya belajar, berkonsentrasi,
merusak organ mata, dan sulitnya tidur.
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau
bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Dari analisis diatas, penulis dapat menyimpulkan
bahwa menjalankan suatu bisnis itu tidak mudah kita harus memahami terlebih dahulu
apa saja komponen-komponen yang ada di dalam bisnis. Sehingga kita tidak mengalami
kerugian atau gulung tikar dari usaha yang kita jalankan.
3.2 Saran dan Kritik
Adapun saran yang penulis berikan kepada pembaca, diantaranya :
§ Para pembaca dapat lebih memahami dan memaknai pentingnya belajar bisnis
§ Bagi generasi muda, khususnya mahasiswa mulailah berbisnis dari hati dan secara
tekun
§ Dalam melakukan atau menjalankan bisnis bagi pemula kita dapat bertanya kepada
pembisnis atau pengusaha yang sudah sukses dalam dunia bisnisnya.
Demikianlah makalah mengenai bisnis yang dapat penulis sampaikan, penulis berharap
kepada pembaca agar dapat memberikan penulis kritikan maupun masukkan yang positif
demi penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan faedah bagi kita
semua.
DAFTAR PUSTAKA
Widyatmini.1996.DiktatPengantarBisnis.Gunadarma:Jakarta.
DH Basu Swastha DR.1998.PengantarBisnisModern.Liberty:Yogyakarta.
Griffin, Ricky W. and Ronald J. Elbert. (2002). Business. 6th edition. Prentice Hall.
Sukirno, Sadono. (2004). Pengantar Bisnis. Prenada Media.
Griffin, Ricky W. and Ronald J. Ebert. (2002). Business. 6th Ed. Prentice Hall
International,Inc.
Hisdrich, Robert, et.al. (2005). Entrepreneurship. 6th Edition. McGraw Hill International.
http://contoh-karya-tulis.blogspot.com/contoh-makalah-pengantar-bisnis-lengkapSukardi,
Iman S. (1991). Intervensi Terencana Faktor-faktor Lingkungan terhadap Pembentukan
sifat-sifat Entrepreneur. Disertasi. Jakarta: Fakultas Pascasarjana UI.
Sukirno, Sadono. (2004). Pengantar Bisnis. Prenada Media.
Griffin, Ricky W. and Ronald J. Elbert. (2002). Business. 6th edition. Prentice Hall
Solihin Ismail.2006.PengantarBisnis.PrenadaMedia:Jakarta.
Zamroni M.2009.Buku Kantong Ekonomi IPS.Pustaka Widyatama:Yogyakarta.
http://id.wikipedia.org/wiki/Bisnis
http://nataliadwi.blogspot.com/2010/10/kata-pengantar-tiada-kata-yang-pantas.html