Upload
doraprade
View
249
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
THT
Citation preview
TRAUMA LARINGEtiologi menurut Ballenger : Trauma mekanik eksternal (trauma
tumpul, tajam, komplikasi trakeostomi/krikotirotomi) dan internal (endoskopi, intubasi endotrakea atau pemasangan NGT).
Akibat luka bakar oleh panas dan kimia (alkohol, amonia, Natrium hipoklorit, lisol) yang terhirup.
Akibat radioterapi Trauma otogen akibat vocal abuse
Patofisiologi
Edema plika ariepiglotik dan plika ventrikularis. Mukosa faring dan laring mudah robek
infeksi sekunder (selulitis, abses, fistel) dan emfisema subkutis.
Fraktur dan dislokasi tlg rawan laring. Kerusakan perikhondrium hematoma,
nekrosis tlg rawan, perikondritis. Pembagian menurut Boyes (1968) : Trauma dgn kelainan mukosa saja. Trauma beserta hancurnya tlg rawan (crushing
injuries). Trauma dgn kehilangan sebagian jaringan.
Gejala Klinik : Stridor perlahan sampai kuat. Disfoni/afoni Emfisema subkutan Hemoptisis Disfagi/odinofagi
Penatalaksanaan :
1. Luka Terbuka Diagnosis gelembung udara di daerah luka
ok keluar dari trakea. Ditujukan utk perbaikan sal nafas dan
mencegah aspirasi ke paru. Tindakan segera : Trakeostomi dgn kanul
yang memakai balon. Eksplorasi mencari dan mengikat pemb.
Darah. Antibiotika dan serum ATS. Komplikasi : aspirasi darah, paralisis pita
suara dan stenosis laring.
2. Luka Tertutup ( closed injury) Diagnosis lebih sulit tapi penting utk
menentukan tindakan selanjutnya melalui laringoskopi direk atau indirek, foto jar. lunak leher, foto toraks, CT-scan.
Tindakan eksplorasi dan konservatif tergantung diagnosa diatas.
Konservatif : Istirahat suara Humidifikasi Kortikosteroid bila mukosa edem, hematom atau
laserasi ringan tanpa sumbatan laring. Indikasi eksplorasi :
Sumbatan nafas yg perlu trakeostomi Emfisema subkutis yg progresif Laserasi mukosa yg luas Terbukanya tlg rawan krikoid Paralisis bilateral pita suara
Eksplorasi : Insisi kulit horizontal utk reposisi tulang
rawan/sendi yang fraktur/dislokasi. Menjahit mukosa robek dgn gelambir (flap)
atau kulit (graft). Sbg penyanggah lumen laring stent atau
mold dari silastik, porteks atau silikon selama 4-6 mgg.
Komplikasi : Terbentuk jar. parut dan stenosis laring. Paralisis nervus rekuren. Infeksi luka perikondritis.