13

Click here to load reader

Document2

  • Upload
    frangki

  • View
    215

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

2

Citation preview

Slide 1

KONSEP GENDER DALAM KESPRODEFINISI GENDER (WHO, 1998)Peran sosial dimana peran laki-laki dan perempuan ditentukan perbedaan fungsi, peran & tanggung jawab laki-laki dan perempuan sebagai hasil konstruksi sosial yang dapat berubah atau diubah sesuai perubahan zaman peran dan kedudukan sso yang dikonstruksikan oleh masy. & budayanya karena sso lahir sebagai laki-laki / perempuan.Gender berhubungan dengan persepsi dan pemikiran serta tindakan yang diharapkan sebagai perempuan dan laki-laki yang dibentuk masyarakat,bukan karena biologis.

Peran GenderPeran produktifPeran reproduktifPeran sosial Peran Kodrati (Pria, wanita, peran gender)

Pengertian Seksualitas/ J.KKarakteristik biologis-anatomis (system reproduksi dan hormonal) diikuti dengan karakteristik fisiologis tubuh yang menentukan seseorang adalah laki-laki atau perempuan (Depkes RI, 2002:2).Perbedaan fisik biologis yang mudah dilihat melalui ciri fisik primer dan secara sekunder yang ada pada kaum laki-laki dan perempuan(Badan Pemberdayaan Masyarakat, 2003)Pembagian jenis kelamin yang ditentukan secara biologis melekat pada jenis kelamin tertentu (Handayani, 2002)Karakteristik genetic/fisiologis atau biologis seseorang yang menunjukkan apakah dia seorang perempuan atau laki-laki (WHO, 1998)

Gender Vs SeksualitasNoKarakteristikGenderSeks1.Sumber pembedaManusia (masyarakat)Tuhan2.Visi, MisiKebiasaanKesetaraan3.Unsur pembedaKebudayaan (tingkah laku)Biologis (alat reproduksi)4.SifatHarkat, martabat dapat dipertukarkanKodrat, tertentu tidak dapat dipertukarkan5.DampakTerciptanya norma-norma/ketentuan tentang pantas atau tidak pantas laki-laki pantas menjadi pemimpin, perempuan pantas dipimpin dll. Sering merugikan salah satu pihak, kebetulan adalah perempuanTerciptanya nilai-nilai : kesempurnaan, kenikmatan, kedamaian dll. Sehingga menguntungkan kedua belah pihak.6.Ke-berlaku-anDapat berubah, musiman dan berbeda antara kelasSepanjang masa dimana saja, tidak mengenal pembedaan kelas.Gender Vs Seksualitas (BPM)Jenis KelaminGenderTidak dapat berubah,Dapat berubah, contohnya peran dalam kegiatan sehari-hari, seperti banyak perempuan menjadi juru masak jika dirumah, tetapi jika di restoran juru masak lebih banyak laki-laki.Tidak dapat dipertukarkan, contohnya jakun pada laki-laki dan payudara pada perempuanDapat dipertukarkanBerlaku sepanjang masaTergantung budaya dan kebiasaan,Berlaku dimana saja, contohnya di rumah, dikantor dan dimanapun berada, seorang laki-laki/perempuan tetap laki-laki dan perempuanTergantung budaya setempat, contohnya pembatasan kesempatan di bidang pekerjaan terhadap perempuan dikarenakan budaya setempat antara lain diutamakan untuk menjadi perawat, guru TK, pengasuh anakMerupakan kodrat Tuhan, contohnya laki-laki mempunyai ciri-ciri utama yang berbeda dengan ciri-ciri utama perempuan yaitu jakun.Bukan merupakan budaya setempat, contohnya pengaturan jumlah anak dalam satu keluargaCiptaan Tuhan, contohnya perempuan bisa haid, hamil, melahirkan dan menyusui sedang laki-laki tidak. Buatan manusia, contohnya laki-laki dan perempuan berhak menjadi calon ketua RT, RW, dan kepala desa bahkan presiden.Budaya mempengaruhi gender??Pengertian Diskriminasi GenderKetidakadilan gender yang merupakan akibat dari adanya system (struktur) social dimana salah satu jenis kelamin (laki-laki atau perempuan) menjadi korban. Bentuk-Bentuk Ketidakadilan GenderMarginalisasi (peminggiran).Subordinasi (penomorduaan) Stereotip (citra buruk) Violence (kekerasan)Beban kerja berlebihan

Isu Gender dalam Kesehatan ReproduksiSuatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan laki-laki dan perempuan yaitu adanya kesenjangan antara kondisi yang dicita-citakan (normatif) dengan kondisi sebagaimana adanya (obyektif).Isu GenderKekerasan terhadap perempuanKesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir (Safe Motherhood)PMSKeluarga Berencana.Prilaku diskriminatif terhadap perempuanPerempuan dinomor duakan dalam aspek kehidupan (makan sehari-hari, pendidikan, kerja dan kedudukan)Perempuan terpaksa nikah di usia muda karena tekanan ekonomi ortuKeterbatasan perempuan dalam mengambil keputusan untuk kepentingan dirinyaTingkat pendidikan perempuan yang belum merata dan masih rendah menyebabkan informasi yang diterima tentang kespro terbatas.