7
2.Bagaimana pelaksanaan atau penggunaan kromatografi lapis tipis?3.Bagaimana cara mengetahui atau mengidentifikasi kromatografi lapis tipis pada substansi tidak berwarna? 4.Bagaimana cara kerja kromatografi lapis tipis?5.Apa kegunaan dari kromatografi lapis tipis? C . T u j u a n Adapun tujuan dari makalah ini yaitu sebagai berikut :1 .Mengetahui definisi dari kromatografi lapis tipis.2.Mengetahui cara pelaksanaan atau penggunaan kromatografi lapis tipis.3.Mengenal cara mengetahui atau mengidentifikasi kromatografi lapis

Document2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fd

Citation preview

Page 1: Document2

 

2 . B a g a i m a n a p e l a k s a n a a n a t a u

p e n g g u n a a n k r o m a t o g r a f i

l a p i s t i p i s ? 3 . B a g a i m a n a c a r a

m e n g e t a h u i a t a u

m e n g i d e n t i f i k a s i k r o m a t o g r a f i

l a p i s t i p i s pada substansi tidak berwarna?

4 . B a g a i m a n a c a r a k e r j a

k r o m a t o g r a f i l a p i s t i p i s ?

5 . A p a k e g u n a a n d a r i

k r o m a t o g r a f i l a p i s t i p i s ?

C . T u j u a

n Adapun tujuan dari makalah ini yaitu

sebagai berikut :1 . M e n g e t a h u i

d e f i n i s i d a r i k r o m a t o g r a f i

l a p i s t i p i s . 2 . M e n g e t a h u i c a r a

p e l a k s a n a a n a t a u p e n g g u n a a n

k r o m a t o g r a f i l a p i s

t i p i s . 3 . M e n g e n a l c a r a

m e n g e t a h u i a t a u

m e n g i d e n t i f i k a s i k r o m a t o g r a f i

l a p i s t i p i s pada substansi tidak

berwarna.4 . M e n g e t a h u i c a r a

k e r j a k r o m a t o g r a f i l a p i s

t i p i s . 5 . M e n g e t a h u i

k e u n t u n g a n d a r i

k r o m a t o g r a f i l a p i s t i p i s . BAB

IIPEMBAHASAN1 . P e n g e r t i a n

k r o m a t o g r a f i l a p i s

t i p i s Kromatografi lapis tipis (KLT)

dikembangkan oleh Izmailoff dan Schraiberpada

tahun 1938. KLT merupakan bentuk kromatografi

planar, selain kromatografikertas dan elektroforesis.

Berbeda debgan kromatografi kolom yang mana

Page 2: Document2

fase diamnya diisikan atau dikemas di dalamnya,

pada kromatografi lapis tipis, fase diamnya berupa

lapisan yang seragam (uniform) pada permukaan

bidang datar yang didukung oleh lempeng kaca,

pelat aluminium atau pelat plastik. Meskipun

demikian, kromatografi planar ini dapat dikatakan

sebagai bentuk terbuka dari kromatografi

kolom.Kromatografi lapis tipis merupakan salah

satu analisis kualitatif dari suatu sampel yang ingin

dideteksi dengan memisahkan komponen-

komponen sampel berdasarkan perbedaan

kepolaran. Kromatografi juga merupakan analisis

cepat yang memerlukan bahan sangat sedikit, baik

penyerap maupun cuplikannya.KLT dapat

digunakan untuk memisahkan senyawa – senyawa

yang sifatnya hidrofobik seperti lipida – lipida dan

hidrokarbon yang sukar dikerjakan dengan

kromatografi kertas. KLT juga dapat berguna untuk

mencari eluen untuk kromatografi kolom, analisis

fraksi yang diperoleh dari kromatografi kolom,

identifikasi senyawasecara kromatografi, dan isolasi

senyawa murni skala kecil.Pelarut yang dipilih

untuk pengembang disesuaikan dengan sifat

kelarutansenyawa yang dianalisis. Bahan lapisan

tipis seperti silika gel adalah senyawayang tidak

bereaksi dengan pereaksi – pereaksi yang lebih

reaktif seperti asam sulfat. Data yang diperoleh dari

KLT adalah nilai Rf yang berguna untuk identifikasi

senyawa. Nilai Rf untuk senyawa murni dapat

dibandingkan dengan nilai Rf dari senyawa standar.

Nilai Rf dapat didefinisikan sebagai jarak yang

ditempuh oleh senyawa dari titik asal dibagi dengan

jarak yang ditempuh oleh pelarut dari titik asal.

Oleh karena itu bilangan Rf selalu lebih kecil dari

Page 3: Document2

1,0.Semua kromatografi memiliki fase diam (dapat

berupa padatan,atau kombinasi cairan-padatan) dan

fase gerak (berupa cairan atau gas).Fase gerak

mengalirmelalui fase diam dan membawa

komponen-komponen yang terdapat dalam

campuran. Komponen-komponen yang berbeda

bergerak pada laju yang

berbeda.• F a s a

d i a m

  Pelaksaanan kromatografi lapis tipis menggunakan sebuah lapis tipis silika atau alumina yang seragam pada sebuah lempeng gelas atau logam atau plastik yang keras. Jel silika (atau alumina) merupakan fase diam. Fase diam untuk kromatografi lapis tipis seringkali juga mengandung substansi yang mana dapat berpendar flour dalam sinar ultra violet.Fase gerak merupakan pelarut atau campuran pelarut yang sesuai. Fase diam lainnya yang biasa digunakan adalah alumina-aluminiumoksida. Atom aluminium pada permukaan juga memiliki gugus -OH. Apa yang kita sebutkan tentang jel silika kemudian digunakan serupa untuk alumina.• F a s a g e r a k Dalam kromatografi, eluent adalah fasa gerak yang berperan penting padaproses elusi bagi larutan umpan (feed) untuk melewati fasa diam (adsorbent). Interaksi antara adsorbent dengan eluent sangat 2 menentukan terjadinya pemisahan komponen. Oleh sebab itu pemisahan komponen gula dalam tetes secara kromatografidipengaruhi oleh laju alir eluent dan jumlah umpan. Eluent dapat digolongkan menurut ukuran kekuatan teradsorpsinya pelarut atau campuran pelarut tersebut padaadsorben dan dalam hal ini yang banyak digunakan adalah jenis adsorben alumina atau sebuah lapis tipis silika. Penggolongan ini dikenal sebagai deret eluotropikpelarut. Suatu pelarut yang bersifat larutan relatif polar, dapat mengusir pelarutyang relatif tak polar dari ikatannya dengan alumina (jel silika).2 . P e l a k s a n a a n k r o m a t o g r a f i l a p i s t i p i s Pelaksaanan kromatografi lapis tipis menggunakan sebuah lapis tipis silika atau alumina yang seragam pada sebuah lempeng gelas atau logam atau plastik yang keras. Jel silika (atau alumina) merupakan fase diam. Fase diam untuk kromatografi lapis tipis seringkali juga mengandung substansi yang mana dapat berpendarflour dalam sinar ultra violet. Fase gerak merupakan pelarut atau campuran pelarut yang sesuai.Pelaksanaan ini biasanya dalam pemisahan warna yang merupakan gabungan dari beberapa zat pewarna atau pemisahan dan isolasi pigment tanaman yangberwarna hijau dan kuninga. KromatogramPelaksanaan kromatografi biasanya digunakan dalam pemisahan pewarna yangmerupakan sebuah campuran dari beberapa zat pewarna.Contoh pelaksanaan kromatografi lapis tipis:Sebuah garis menggunakan pinsil digambar dekat bagian bawah lempengan dan setetes pelarut dari campuran pewarna ditempatkan pada garis itu. Diberikan penandaan pada garis di lempengan untuk menunjukkan posisi awal dari tetesan. Jikaini dilakukan menggunakan tinta, pewarna dari tinta akan bergerak selayaknya kromatogram dibentuk.Ketika bercak dari campuran itu mengering, lempengan ditempatkan dalam sebuah gelas kimia bertutup berisi pelarut dalam jumlah yang tidak terlalu banyak. Perlu diperhatikan bahwa batas pelarut berada di bawah garis dimana posisi bercak berada.Alasan untuk menutup gelas kimia adalah untuk meyakinkan bawah kondisi dalam gelas kimia terjenuhkan oleh uap dari pelarut. Untuk mendapatkan kondisi ini, dalam gelas kimia

Page 4: Document2

biasanya ditempatkan beberapa kertas saring yang terbasahioleh pelarut. Kondisi jenuh dalam gelas kimia dengan uap mencegah penguapan pelarut.Karena pelarut bergerak lambat pada lempengan, komponen-komponen yang berbeda dari campuran pewarna akan bergerak pada kecepatan yang berbeda dan akan tampak sebagai perbedaan bercak warna.  Pelarut dapat mencapai sampai pada bagian atas dari lempengan. Ini akanmemberikan pemisahan maksimal dari komponen-komponen yang berwarna untuk kombinasi tertentu dari pelarut dan fase diam.b. Perhitungan nilai RfJumlah perbedaan warna yang telah terbentuk dari campuran, pengukuran diperoleh dari lempengan untuk memudahkan identifikasi senyawa-senyawa yang muncul. Pengukuran ini berdasarkan pada jarak yang ditempuh oleh pelarut dan jarak yang tempuh oleh bercak warna masing-masing.Ketika pelarut mendekati bagian atas lempengan, lempengan dipindahkan dari gelas kimia dan posisi pelarut ditandai dengan sebuah garis, sebelum mengalami proses penguapan.Pengukuran berlangsung sebagai berikut:Nilai Rf untuk setiap warna dihitung dengan rumus sebagai berikut: Rf=jarak yang ditempuh oleh komponen jarak yang ditempuh oleh pelarutSebagai contoh, jika komponen berwarna merah bergerak dari 1.7 cm dari garis awal, sementara pelarut berjarak 5.0 cm, sehingga nilai Rf untuk komponen berwarnamerah menjadi:nilai Rf yang akan diperoleh untuk setiap warna akan selalu sama. Sebagai contoh, nilai Rf untuk warna merah selalu adalah 0.34. Namun, jika terdapat perubahan(suhu, komposisi pelarut dan sebagainya), nilai tersebut akan berubah.c. mengidentifikasi senyawa-senyawaDimisalkan campuran asam amino yang ingin diketahui senyawanya.Caranya :Setetes campuran ditempatkan pada garis dasar lempengan lapis tipis danbercak-bercak kecil yang serupa dari asam amino yang telah diketahui juga ditempatkan pada disamping tetesan yang akan diidentifikasi. Lempengan lalu ditempatkan pada posisi berdiri dalam pelarut yang sesuai dan dibiarkan seperti sebelumnya.3 . K r o m a t o g r a f i l a p i s t i p i s p a d a s u b s t a n s i t i d a k b e r w a r n a a . M e n g g u n a k a n p e n d a r f l o u r Fase diam pada sebuah lempengan lapis tipis seringkali memiliki substansi yang ditambahkan kedalamnya, supaya menghasilkan pendaran flour ketika diberikan sinarultraviolet (UV). Itu berarti jika menyinarkannya dengan sinar UV, akan berpendar.Pendaran ini ditutupi pada posisi dimana bercak pada kromatogram berada, meskipun bercak-bercak itu tidak tampak berwarna jika dilihat dengan mata. Itu berartibahwa menyinarkan sinar UV pada lempengan, akan timbul pendaran dari posisi yangberbeda dengan posisi bercak-bercak. Bercak tampak sebagai bidang kecil yang gelap.Sementara UV tetap disinarkan pada lempengan, dan tandai posisi-posisi dari bercak-bercak dengan menggunakan pinsil dan melingkari daerah bercak-bercakitu. Seketika anda mematikan sinar UV, bercak-bercak tersebut tidak tampak kembali.b . M e n g g u n a k a n b e r c a k s e c a r a k i m i a Untuk membuat bercak-bercak menjadi

tampak dengan jalan mereaksikannya d