Upload
didik-waskito
View
218
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
TUGAS 2
PEMBUATAN PROPOSAL PENELITIAN
Mata Kuliah: Metodologi Penelitian SDM
Dosen Pengampu: Dra. Trias Setiawati, M .Si
Disusun oleh:
Didik Budi Waskito (13311527)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2016
ii
Dosen Pengampu : Dra. Trias Setiawati, M .Si
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian SDM
Kelas : C
Nama Mahasiswa : Didik Budi Waskito
NIM : 13311527
Nomor Tugas : 2
Judul Tugas : Draf 2
Deadline Tugas : 15 April 2016
Komentar Dosen :
Catatan Dosen :
Kriteria Nilai : SB – B – C – K – SK
Nilai :
Mahasiswa Mata Kuliah: Dosen Pengampu Mata Kuliah:
Metodologi Penelitian SDM Metodologi Penelitian SDM
Kelas C Kelas C
Didik Budi Waskito Dra. Trias Setiawati, M .Si
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita pajatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
karunia dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Metodologi Penelitian
Sumber Daya Manusia dengan judul “Pengaruh Pelatihan dan Pemberian Kompensasi terhadap
Kinerja Karyawan”. Penulis mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan yang senantiasa
membimbing dan membantu penelitian ini. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis
mengucapkan termakasih kepada;
1. Dr. Trias Setiawati, M.Si selaku Dosen Metodologi Penelitian Sumber Daya Manusia
2. Ifta Syayyidah, S.E selaku Asisten Dosen Metodologi Penelitian Sumber Daya Manusia.
3. Serta rekan-rekan yang turut membantu dalam penulisan ini.
Penulis menyadari penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna. Semoga makalah mini
riset ini dapat bermanfaat dan berguna untuk kita semua. Mohon maaf apabila ada kata-kata yang
kurang berkenan, akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.
Yogyakarta, 18 Maret 2016
Penulis,
Didik Budi Waskito
iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul......................................................................................................................i
Kata Pengantar....................................................................................................................iv
Daftar Isi..............................................................................................................................v
1. Latar Belakang.................................................................................................................1
2. Rumusan Masalah............................................................................................................3
3. Tujuan Penelitian.............................................................................................................3
4. Manfaat Penelitian...........................................................................................................4
5. Kajian Pustaka.................................................................................................................4
5.1. Penelitian Terdahulu.........................................................................................4
5.2. Landasan Teori..................................................................................................8
5.3. Kerangka Pemikiran........................................................................................19
6. Hipotesis Penelitian.......................................................................................................19
7. Metodologi Penelitian....................................................................................................20
7.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian.....................................................................20
7.2. Lokasi Penelitian.............................................................................................21
v
7.3. Populasi dan Sampel.......................................................................................21
7.4. Definisi Operasional.......................................................................................21
7.5. Metode Pengumpulan Data.............................................................................24
7.6. Uji Validitas dan Reliabilitas..........................................................................24
7.7. Metode Analisis Data......................................................................................25
8. Daftar Pustaka................................................................................................................28
9.Lampiran.........................................................................................................................29
9.1. Kuesioner........................................................................................................29
vi
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang Masalah
Pelatihan mengacu pada upaya terencana oleh perusahaan untuk memfasilitasi
pembelajaran karyawan terkait kompetensi pekerjaan. Kompetensi ini mencakup
pengetahuan, keterampilan, atau perilaku yang sangat penting untuk kinerja pekerjaan
yang sukses. Tujuan dari pelatihan ini bagi karyawan adalah untuk menguasai
pengetahuan, keterampilan, perilaku yang ditekankan dalam program pelatihan dan
menerapkannya untuk kegiatan sehari-hari mereka. Bagi perusahaan untuk mendapatkan
keuntungan kompetitif, pelatihan harus melibatkan lebih dari sekedar pengembangan
keterampilan dasar (Neo 2010). Angkatan kerja yang berpengaruh pada tempat kerja
membuat pelatihan menjadi bahan kunci untuk kesuksesan perusahaan. Pelayanan
pelanggan, produktivitas, keselamatan, retensi karyawan, pertumbuhan dan penurunan
dalam perekonomian, mengatasi pensiun untuk karyawan terampil, ini adalah beberapa
isu yang mempengaruhi perusahaan di semua industri dan ukuran dan praktek dari
pelatihan mempengaruhi hal-hal tersebut (Neo 2010)
Penelitian menunjukan bahwa pendapatan organisasi dan keuntungan keseluruhan
organisasi secara positif berkorelasi terhadap jumlah pelatihan yang diberikan (bohlander,
Snell 2013). Pelatihan telah dipelajari panjang lebar di Amerika Serikat, hasil penelitian
menunjukkan bahwa pelatihan dinilai sebagai sesuatu yang penting atau sangat penting
oleh 94% dari sumber daya manusia yang profesional (Mathis, Jackson 2010).
Pelatihan terbukti memiliki kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan
dan kemajuan perusahaan. Pelatihan bisa menjadi solusi dari tantangan yang ada bagi
perusahaan. Pelatihan dipandang sebagai salah satu dari beberapa solusi yang mungkin
1
untuk meningkatkan kinerja. Solusi lain mencakup tindakan seperti mengubah pekerjaan
atau meningkatkan motivasi karyawan melalui gaji dan insentif (Noe 2010).
Pelatihan yang dilakukan oleh organisasi harus bisa dihubungkan terhadap
kebutuhan organisasi termasuk didalamnya adalah pengembangan karir. Pelatihan juga
dapat mempengaruhi daya saing organisasi dengan membantu dalam
retensi karyawan. Salah satu alasan mengapa banyak orang tinggal atau pergi
dari organisasi adalah kesempatan pelatihan dan pengembangan karir. pengusaha
yang berinvestasi dalam pelatihan dan pengembangan karyawan mereka dapat
meningkatkan upaya retensi (Mathis, Jackson 2010)
Pelatihan merupakan salah satu fungsi dari manajemen yang tidak bisa dipisahkan
dari kegiatan operasional perusahaan. Hal ini penting untuk diteliti apakah pelatihan yang
merupakan kunci untuk menjawab tantangan bahwa angkatan kerja yang ada akan
berpengaruh pada tempat kerja sehingga perlu dilakukan pelatihan untuk
mengoptimalkan kinerja karyawan ketika bekerja nantinya.
2
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan Gubuk Makan Mang
Engking Yogyakarta?
2. Bagaimana pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan Gubuk Makan Mang
Engking Yogyakarta?
3. Bagaimana pelatihan kerja dan kompensasi secara bersama-sama dapat berpengaruh
terhadap kinerja karyawan Gubuk Makan Mang Engking Yogyakarta?
1.3. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan Gubuk Makan
Mang Engking Yogyakarta
2. Untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan Gubuk Makan
Mang Engking Yogyakarta
3. Untuk mengetahui pengaruh pelatihan kerja dan kompensasi organisasi secara
bersama-sama dapat berpengaruh terhadap kinerja karyawan Gubuk Makan Mang
Engking Yogyakarta
3
1.4. Manfaat Penelitian
Dengan diperolehnya informasi secara empirik tentang pelatihan, kompensasi, kinerja
karyawan Gubuk Makan Mang Engking Cabang Yogyakarta diharapkan:
1. Secara teoritis hasil penelitian ini menambah, memperkaya dan memperjelas teori yang
sudah ada tentang pelatihan dan kompensasi terhadap kinerja karyawan Gubuk Makan
Mang Engking cabang Yogyakarta.
2. Secara praktis hasil penelitian ini sebagai bahan masukan:
Bagi manajemen Gubuk Makan Mang Engking Cabang Yogyakarta dalam
meningkatkan kinerja karyawan melalui kegiatan pelatihan dan kompensasi yang
diberikan guna mencapai kinerja karyawan yang lebih baik dan pencapaian tujuan
perusahaan sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan.
2. Tinjauan Pustaka
2.1. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Aldila (2014) dengan judul “Pengaruh Pelatihan
Kerja dan Pemberian Insentif terhadap Kinerja Karyawan CV Kedai Digital
Yogyakarta”. Hasil penelitian menunjukan karyawan yang mengikuti pelatihan kerja
dengan baik akan meningkatkan knowledge, skill,attitude dan behavior mereka,
sehingga kinerja karyawan akan meningkat.
Persamaan pada penelitian ini dengan yang akan dilakukan terletak pada sama-
sama ingin menguji pengaruh pelatihan terhadap Kinerja Karyawan. Perbedaan pada
4
penelitian ini dengan yang akan dilakukan yaitu teori yang digunakan dan lokasi
penelitian.
Penelitian yang dilakukan oleh Kurniadi (2011) dengan Judul “Pengaruh
Kompensasi dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan di Apotek Berkah”. Hasil
penelitian menunjukan variabel kompensasi memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan apotek Berkah. Variabel motivasi memiliki
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan apotek Berkah.
Persamaan dengan penelitian saya adalah sama-sama menggunakan variable
kinerja dan kompensai. Perbedaannya adalah mereka menggunakan variable kinerja,
motivasi dan kompensasi sedangkan variable yang saya gunakan adalah pelatihan,
Kompensasi dan kinerja, dan beda tujuan penelitian, serta tempat meneliti saya di
Gubuk Makan Mang Engking yogyakarta.
Penelitian yang dilakukan oleh Fauziah (2013) dengan judul “ Pengaruh
Motivasi, Pelatihan dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Nadira Prima
Semarang”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh motivasi kerja,
pelatihan dan kompensasi terhadap kinera karyawan PT. Nadira Prima Semarang.
Persamaan dengan penelitian saya adalah sama-sama menggunakan variable
pelatihan, kompensasi dan kinerja karywan. Perbedaannya pada tujuan penelitian serta
tempat meneliti saya di Gubug Makan Mang Engking Yogyakarta.
Penelitian yang dilakukan oleh Goni at al. (2015) dengan judul “Pengaruh
Pelatihan, Penempatan kerja, dan kompensasi terhadap Karyawan pada PT. Bank
Sulutgo Kantor Pusat Manado”. Hasil penelitian menunjukan pelatihan, penempatan
5
kerja dan kompensasi berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan
PT. Bank Sulutgo Kantor Pusat Manado.
Persamaan dengan penelitian saya adalah sama-sama menggunakan variable
kinerja dan pelatihan dan kompensasi. Perbedaannya adalah mereka menggunakan
banyak variable, sedangkan variable yang saya gunakan adalah pelatihan, kompensasi
dan kinerja, dan beda tujuan penelitian, serta tempat meneliti saya di Gubug Makan
Mang Engking Yogyakarta.
Penelitian yang dilakukan oleh Atan et al. dengan judul “Impact of Training on
Employees’ Job Performance: A Case Study of Malaysian Small Medium Enterprise”.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pelatihan yang efektif untuk meningkatkan
prestasi kerja karyawan. Dasar pemikiran dari penelitian ini adalah untuk menguji
hubungan antara praktek HRM pelatihan di unit produksi Linaco. hipotesis diterima.
Praktek-praktek HRM dan kerja karyawan kinerja memiliki hubungan yang positif dan
signifikan dalam penelitian ini.
Persamaan dengan penelitian yang akan saya lakukan adalah sama-sama
menggunakan variable pelatihan dan kinerja. Perbedaannya yaitu pada tempat meneliti
saya di Gubug Makan Mang Engking Yogyakarta.
Penelitian yang dilakukan oleh Hameed et al. dengan judul “Impact of
Compensation on Employee Performance (Empirical Evidence from Banking Sector of
Pakistan)”. Hasil penelitian menunjukan bahwa kompensasi memiliki dampak positif
pada kinerja karyawan. Hal ini dibuktikan dari analisis korelasi bahwa semua variabel
independen memiliki hubungan positif lemah atau sedang satu sama lain.
6
Persamaan dengan penelitian yang akan saya lakukan adalah sama-sama
menggunakan variable kompensasi. Perbedaannya yaitu pada tempat meneliti saya di
Gubug Makan Mang Engking Yogyakarta.
Penelitian yang akan saya lakukan berjudul “ Pengaruh Pelatihan dan Sistem
Pengembangan Karir Organisasi terhadap Kinerja Karyawan Gubug Makan Mang
Engking Yogyakarta “ . Meneliti apakah terdapat pengaruh positif antara pelatihan dan
sistem pengembangan karir diperusahaan terhadap dan kinerja Pegawai Gubug Makan
Mang Engkin Yogyakarta. Penelitian menggunakan metode kuantitatif.
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia (SDM) adalah merancang sistem manajemen
untuk memastikan bahwa bakat manusia digunakan secara efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan organisasi (Mathis, Jackson 2010). Manajemen sumber daya manusia
mengacu pada kebijakan, praktik, dan sistem yang mempengaruhi perilaku, sikap, dan
kinerja karyawan. Praktik sumber daya manusia memainkan peran kunci dalam menarik,
memotivasi, memberi penghargaan, dan mempertahankan karyawan. praktek manajemen
sumber daya manusia lainnya termasuk merekrut karyawan, memilih karyawan,
7
merancang kerja, kompensasi karyawan, dan mengembangkan tenaga kerja dan
hubungan baik karyawan (Noe 2010).
Manajemen sumber daya manusia (SDM) berkaitan dengan semua aspek dari
bagaimana orang bekerja dan dikelola dalam organisasi. Ini mencakup kegiatan HRM
strategis, manajemen sumber daya manusia, manajemen pengetahuan, tanggung jawab
sosial perusahaan, pengembangan organisasi, sumber daya (perencanaan tenaga kerja,
rekrutmen, seleksi dan management talent), pembelajaran dan pengembangan,
manajemen kinerja dan penghargaan, hubungan karyawan, kesejahteraan dan penyediaan
layanan karyawan. Manajemen sumber daya manusia juga memiliki dimensi
internasional (Amstrong, Taylor 2013).
2.2.2. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Mathis dan Jackson 2013 fungsi dari manajemen sumber daya manusia
adalah :
a. Strategis HR Manajemen
Sebagai bagian dari mempertahankan daya saing organisasi ,perencanaan
strategis juga untuk meningkatkan efektivitas HR melalui penggunaan metrik
HR dan teknologi HR.
b. Kesetaraan Kesempatan Kerja
Pemenuhan terhadap kesetaraan kesempatan kerja, undang-undang dan
peraturan mempengaruhi semua kegiatan HR lainnya.
c. Personalia
8
Tujuan dari staffing adalah untuk menyediakan pasokan individu yang cukup
berkualitas untuk mengisi pekerjaan di sebuah organisasi.
d. Manajemen Bakat dan Pengembangan
Dimulai dengan orientasi karyawan baru, manajemen bakat dan
pengembangan termasuk jenis yang berbeda dari pelatihan. Pengembangan
SDM dan perencanaan suksesi karyawan dan manajer untuk mempersiapkan
tantangan masa depan. Perencanaan karir mengidentifikasi jalur dan aktivitas
bagi karyawan individu sebagai individu yang bergerak dalam organisasi.
e. Total hadiah
Kompensasi dalam bentuk gaji, insentif, dan tunjangan imbalan atas kinerja
mereka dalam organisasi.
f. Manajemen Risiko dan Perlindungan Pekerja
Pengusaha harus mengatasi berbagai risiko kerja untuk memastikan
perlindungan pekerja dengan memenuhi persyaratan hukum dan menjadi lebih
responsif terhadap kepedulian untuk kesehatan dan keselamatan kerja.
g. Karyawan dan Hubungan Tenaga Kerja
Hubungan antara manajer dan karyawan mereka harus ditangani secara
hukum dan efektif. Hak majikan dan karyawan harus diatasi.
Noe et al. menyatakan bahwa manajemen sumber daya manusia memiliki
beberapa tanggung jawab. Salah satu cara untuk menentukan tanggung jawab departemen
SDM adalah dengan berpikir HR sebagai bisnis dalam perusahaan dengan tiga lini
produk:
9
1. Jasa administrasi dan transaksi
Menangani tugas-tugas administratif (misalnya, mempekerjakan karyawan
dan menjawab pertanyaan tentang manfaat) secara efisien dan dengan
komitmen terhadap kualitas. Ini membutuhkan keahlian dalam tugas-tugas
tertentu.
2. Layanan mitra bisnis
Mengembangkan sistem HR yang efektif yang membantu organisasi mencapai
tujuan-tujuannya untuk menarik, menjaga, dan mengembangkan orang dengan
keterampilan yang dibutuhkan. Untuk sistem efektif, orang HR harus
memahami bisnis sehingga dapat memahami apa kebutuhan bisnis.
3. Mitra Strategis
Berkontribusi untuk strategi perusahaan melalui pemahaman yang ada dan
sumber daya manusia yang dibutuhkan dan praktek departemen SDM dapat
memberikan perusahaan keunggulan kompetitif. Ide-ide strategis yang efektif,
departemen SDM harus memahami bisnis, industri, dan pesaingnya
2.2.3. Pelatihan
Pelatihan merupakan salah satu fungsi dari manajemen yang memiliki pengaruh
terhadap kemampuan perusahaan untuk menjawab tantangan yang ada. Beragamnya
kemampuan yang ada pada angkatan kerja membuat perusahaan harus melakuakn
pelatihan terkait dengan kompetensi yang dibutuhkan dalam pekerjaan guna
mengoptimalkan kinerja karyawan.
10
Pelatihan mengacu pada upaya terencana oleh perusahaan untuk memfasilitasi
pembelajaran karyawan terkait kompetensi kerja. Kompetensi ini mencakup pengetahuan,
keterampilan, atau perilaku yang sangat penting untuk kinerja pekerjaan. Tujuan dari
pelatihan ini bagi karyawan untuk menguasai pengetahuan, keterampilan, dan perilaku
yang ditekankan dalam program pelatihan dan menerapkannya untuk kegiatan sehari-hari
mereka. Bagi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan kompetitif, pelatihan harus
melibatkan lebih dari sekedar pengembangan keterampilan dasar. Artinya, untuk
menggunakan pelatihan mendapatkan keuntungan kompetitif, perusahaan harus melihat
pelatihan secara luas sebagai cara untuk menciptakan modal intelektual. modal
intelektual mencakup keterampilan dasar (kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan
pekerjaan seseorang), keterampilan lanjutan (seperti bagaimana menggunakan teknologi
untuk berbagi informasi dengan karyawan lainnya), pemahaman tentang pelanggan atau
sistem manufaktur, kreativitas, dan motivasi diri (Noe 2010).
Mathis, Jackson(2010) mendefinisikan pelatihan merupakan proses seseorang
memperoleh kemampuan untuk melakukan pekerjaan. Pelatihan menurut Amstrong,
Taylor(2014) adalah instruksi kegiatan yang sistematis dan terencana untuk mendorong
pembelajaran. Amstrong, Taylor (2014) Program atau aktivitas pelatihan dapat berkaitan
dengan salah satu dari hal berikut:
a. Keterampilan manual, termasuk magang
b. Kemampuan IT
c. Pelatihan kepemimpinan tim atau supervisor
d. Pelatihan manajemen
e. Keterampilan interpersonal
11
f. Keterampilan personal
g. Pelatihan dalam prosedur atau praktek organisasi
Noe (2010) Pelatihan dipandang sebagai salah satu dari beberapa solusi yang
mungkin untuk meningkatkan kinerja. Solusi lain mencakup tindakan seperti mengubah
pekerjaan atau meningkatkan motivasi karyawan melalui gaji dan insentif. Saat ini ada
penekanan lebih besar pada
a. Memberikan kesempatan pendidikan bagi seluruh karyawan. Kesempatan
pendidikan termasuk program-program pelatihan, tetapi juga mencakup
dukungan untuk mengambil kursus yang ditawarkan di luar perusahaan,
belajar mandiri, dan belajar melalui rotasi pekerjaan.
b. Peningkatan kinerja sebagai proses yang berkelanjutan yang langsung terukur
daripada acara pelatihan satu kali
c. Mendemonstrasikan untuk eksekutif, manajer, dan trainee manfaat dari
pelatihan.Learning sebagai acara seumur hidup di mana manajemen senior,
manajer pelatih, dan karyawan memiliki kepemilikan.
d. Pelatihan yang digunakan untuk membantu mencapai tujuan bisnis strategis,
yang membantu perusahaan mendapatkan keuntungan kompetitif.
Berdasarkan teori yang dikenalkan oleh Kirkpatrick dalam Noe (2010) yang
digunakan untuk mengevaluasi kinerja, evaluasi pelatihan kerja dapat diukur berdasarkan
5 tingkatan evaluasi, meliputi:
a. Reaksi dari pelatihan kerja, merupakan reaksi pekerja terhadap konten atau isi
pelatihan kerja yang diberikan, kualitas pelatih dan pembiayaan pelatihan
kerja.
12
b. Hasil pembelajaran, merupakan hasil yang didapat pekerja dalam kompetensi
kognitif dan kemampuan teknik setelah mengikuti pelatihan kerja.
c. Perubahan kebiasaan, merupakan perubahan kebiasaan pekerja dalam hal
komitmen dan pertanggungjawaban kerja setelah mengikuti pelatihan kerja.
d. Dampak organisasional, yaitu dampak pelatihan kerja terhadap kinerja pekerja
setelah mengikuti pelatihan kerja.
e. Return on Investment (ROI), ROI merujuk pada pembandingan manfaat
moneter dari suatu pelatihan dengan biaya-biaya pelatihan. Tujuannya adalah
mengetahui nilai balik modal dari pelaksanaan pelatihan.
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pelatihan yang
dilakukan oleh perusahaan merupakan langkah penting untuk memperbaiki dan
mengoptimalkan performa karyawan pada semua tingkatan dalam organisasi untuk
memperoleh kompetensi dalam pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan karyawan
yang nantinya akan membantu perusahaan untuk mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan dan mendapatkan keunggulan kompetitif. Indikator pelatihan kerja yang
digunakan dalam penelitian ini adalah reaksi dari pelatihan kerja, hasil pembelajaran,
perubahan kebiasaan, dan dampak organisasional.
2.2.4. Kompensasi
Menurut Rivai (2005) kompensasi adalah sesuatu yang diterima karyawan sebagai
imbalan atau pengganti kontribusi jasa mereka kepada perusahaan.Pada dasarnya
motivasi terbesar manusia untuk bekerja adalah agar mendapatkan imbalan untuk dapat
menghidupi diri dan keluarganya. Maka dari itu sudah seharusnya perusahaan
memperhatikan kompensasi yang diberikan kepada karyawannya. Karena pemberian
13
kompensasi yang baik atau sesuai, yang dapat memenuhi harapan karyawan dapat
meningkatkan semangat kerja karyawan
Menurut Mathis dan Jacson (2013) ada tiga tipe kompensasi :
a. Base pay atau gaji pokok
Kompensasi dasar yang diterima karyawan, biasanya berupa upah atau
gaji, atau disebut gaji pokok.
b. Variabel pay atau gaji variable
Tipe lain dari kompensasi langsung adalah gaji variabel, yang merupakan
kompensasi dihubungkan langsung ke individu, tim, atau kinerja
organisasi. Ini merupakan jenis yang paling umum dari variabel membayar
untuk sebagian besar karyawan yang bonus dan pembayaran program
insentif
c. Benefit
Banyak organisasi memberikan imbalan secara tidak langsung. Dengan
kompensasi tidak langsung, karyawan menerima nilai nyata dari
penghargaan tanpa menerima uang tunai yang sebenarnya
Menurut Hasibuan (2009), tujuan pemberian kompensasi (balas jasa) antara lain adalah:
a) Ikatan Kerja Sama
Dengan pemberian kompensasi terjalinlah ikatan kerja sama formal antara
majikan dengan karyawan. Karyawan harus mengerjakan tugas-tugasnya
dengan baik, sedangkan pengusaha /majikan wajib membayar kompensasi
sesuai dengan perjanjian yang disepakati.
b) Kepuasan Kerja
14
Perusahaan memberikan balas jasa sesuai dengan beban kerja yang
dikerjakan oleh karyawan serta memberikan bonus, hadiah dan
penghargaan sesuai dengan kinerja dan prestasi karyawan. Kepuasan kerja
muncul karena adanya rasa dihargai oleh perusahaan, kesesuaian atau
keadilan kompensasi atas pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan
tersebut..
c) Pengadaan Efektif
Jika program kompensasi ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan
yang qualified untuk perusahaan akan lebih mudah. Perusahaan akan
dengan mudah merekrut atau memperoleh karyawan yang berkualitas.
d) Motivasi
Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah
memotivasi bawahannya. Sesuai dengan tujuan utama karyawan bekerja
adalah untuk memperoleh kompensasi sebagai alat pemenuhan kebutuhan
hidupnya.
e) Stabilitas Karyawan
Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta eksternal
konsistensi yang kompentatif maka stabilitas karyawan lebih terjamin
karena turnover relatif kecil.
f) Disiplin
15
Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin karyawan
semakin baik. Mereka akan menyadari serta mentaati peraturan-peraturan
yang berlaku, karena tidak mau diberhentikan oleh perusahaan.
g) Pengaruh Serikat Buruh
Dengan program kompensasi yang baik pengaruh serikat buruh dapat
dihindarkan dan karyawan akan berkonsentrasi pada pekerjaannya.
h) Pengaruh Pemerintah
Program kompensasi harus sesuai dengan undang-undang perburuhan
yang berlaku (seperti batas upah minimum).
2.2.5. Kinerja
Kinerja adalah berkaitan dengan seberapa baik sesuatu itu dilakukan dan reward /
imbalan adalah dengan bagaimana seseorang harus diakui karena melakukan sesuatu
(Mathis, Jackson 2010).
Menurut Sinambela, dkk (2011:136) Kinerja pegawai didefinisikan sebagai
kemampuan pegawai dalam melakukan sesuatu keahlian tertentu.
Menurut Sentono (1992:2) (dalam Sinambela, 2012:5) kinerja adalah hasil kerja yang
dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai
dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai
tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan
moral dan etika.
Menurut Malthis&Jackson (2006:378) Kinerja adalah apa yang dilakukan atau tidak
dilakukan oleh karyawan. Kinerja karyawan yang umum untuk kebanyakan pekerjaan
meliputi elemen:
16
a) Kuantitas dari hasil
b) Kualitas dari hasil
c) Ketepatan waktu dari hasil
d) Kehadiran
e) Kemampuan bekerja sama
Menurut Dessler (2007:322) penilaian kinerja berarti mengevaluasi kinerja
karyawan saat ini dan/atau di masa lalu relatif terhadap standar prestasinya. Komponen
dalam menilai kinerja yaitu:
a. Kualitas : akurasi, ketelitian, tingkat dapat diterimanya kinerja pekerja
b. Produktivitas : kualitas dan efisiensi yang dihasilkan pekerjaan dalam periode
waktu tertentu.
c. Pengetahuan mengenai pekerjaan : keahlian praktis dan teknik dan informasi yang
digunakan di pekerjaan.
d. Keterpercayaan : tingkatan di mana karyawan dapat dipercaya berkaitan dengan
penyelesaian pekerjaan dan penindaklanjutan.
e. Ketersediaan : tingkatan di mana karyawan tepat waktu, mengobservasi
penentuan waktu istirahat/ jam makan, dan keseluruhan catatan kehadiran.
f. Kebebasan : tingkatan kinerja pekerjaan dengan sedikit atau tanpa supervisi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan sebuah ukuran yang digunakan
oleh perusahaan untuk mengetahui kontribusi karyawan terhadap pencapaian tujuan
organisasi dan mendapatkan keunggulan kompetitif.
2.3. Kerangka Pemikiran
17
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut;
H1
H3
H2
18
Pelatihan (X1)
a) Reaksi dari pelatihan kerja
b) Hasil pembelajaran
c) Perubahan kebiasaan
d) Dampak organisasional
e) Return on Investment (ROI)
f)
Kompensasi (X2)
Kompensasi langsung
a) Gajib) Upahc) Upah Insentif
Kompensasi tidak langsung
a) Asuransi b) Fasilitas Kantorc) Tunjangan
Kinerja Karyawan (Y)
a) Kualitas
b) Produktivitas
c) Pengetahuan
mengenai pekerjaan
d) Keterpercayaan
e) Ketersediaan
f) Kebebasan
Dessler (2007:329)
2.4. Hipotesis
Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis penelitian ini adalah;
H1 : diduga ada pengaruh antara pelatihan terhadap kinerja karyawan
H2 : diduga ada pengaruh antara kompensasi terhadap kinerja karyawan
H3 : diduga ada pengaruh antara pelatihan dan kompensasi terhadap kinerja karyawan
3.Metode Penelitian
3.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.
Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara
random, pengumpulan data yang menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2010).
Jenis data dalam penelitian ini terdiri dari;
1. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden dengan riset atau
penelitian lapangan. Untuk memperoleh data ini digunakan metode kuesioner. Dalam
rangka untuk memenuhi kebutuhan penelitian, data diperoleh dari penyebaran angket
kepada responden dimana pertanyaan terlebih dahulu disediakan oleh peneliti.
2. Data sekunder merupakan data intern yang diperoleh dari organisasi berupa profil,
sejarah dan tujuan organisasi didirikan.
19
3.2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah Gubug Makan Mang Engking Yogyakarta yang terletak di Jalan
Sorogan No. 13, Yogyakarta.
3.3. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek dan subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Populasi dalam
penelitian adalah seluruh karyawan Gubug Makan Mang Engking Yogyakarta.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari penelitian yang dilakukan dengan mengambil populasi
yang karakteristiknya hendak diselidiki dan dianggap bisa mewakili seluruh populasi
(Sugiyono, 2010). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi karyawan
Gubug Makan Mang Engking Yogyakarta.
3.4. Definisi Operasional
Variabel yang digunakan dalam menguji hipotesis ini terdiri dari satu variabel
dependen dan dua variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
kinerja karyawan. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pelatihan kerja dan pengembangan karir. Berikut adalah pengukuran variabel-variabel
tersebut:
20
a. Variabel Dependen
Variabel dependen (variabel terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau
menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini
adalah kinerja (Y). Menurut Prawiro Sentono (1992:2) dalam Lijan (2012:5) kinerja
adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam
suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing,
dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak
melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika.
Menurut Dessler kinerja dapat diukur dengan
1. Kualitas
2. Produktivitas
3. Pengetahuan Mengenai Pekerjaan
4. Keterpercayaan
5. Ketersediaan
6. Kebebasan
b. Variabel Independen
Variabel independen (variabel bebas) merupakan variabel yang mempengaruhi
atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen/terikat. Variabel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pelatihan kerja dan insentif. Masing-
masing variabel memiliki definisi operasional sebagai berikut:
21
1. Pelatihan kerja (X1)
Menurut Neo (2011) , Pelatihan adalah usaha perencanaan organisasi
untuk membantu kebutuhan kerja karyawan terkait dengan pengetahuan,
ketrampilan, kemampuan serta dan perilaku dalam pengaplikasian pekerjaan
Indikator pelatihan kerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori
dari Kirk dalam Noe (2013)
a) reaksi dari pelatihan kerja,
b) hasil pembelajaran,
c) perubahan kebiasaan,
d) dampak organisasional.
e) Return On Invesment (ROI)
2. Kompensasi (X2)
Menurut Rivai (2005) kompensasi adalah sesuatu yang diterima karyawan sebagai
imbalan atau pengganti kontribusi jasa mereka kepada perusahaan.Pada dasarnya
motivasi terbesar manusia untuk bekerja adalah agar mendapatkan imbalan untuk dapat
menghidupi diri dan keluarganya. Maka dari itu sudah seharusnya perusahaan
memperhatikan kompensasi yang diberikan kepada karyawannya. Karena pemberian
kompensasi yang baik atau sesuai, yang dapat memenuhi harapan karyawan dapat
meningkatkan semangat kerja karyawan
22
Menurut Herman Sofyandi (2008), kompensasi adalah suatu bentuk biaya yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan dengan harapan bahwa perusahaan akan memperoleh imbalan
dalam bentuk prestasi kerja dari karyawannya. Adapun indikator yang digunakan untuk
mengukur kompensasi menurut Simamora (2004) adalah sebagai berikut :
1. Upah dan gaji
Upah biasanya berhubungan dengan tarif gaji per jam. Upah merupakan basis
bayaran yang kerapkali digunakan bagi pekerja-pekerja produksi dan
pemeliharaan. Gaji umumnya berlaku untuk tarif bayaran mingguan, bulanan,
atau tahunan.
2. Insentif
Insentif adalah tambahan kompensasi di atas atau di luar gaji atau upah yang
diberikan oleh organisasi.
3. Tunjangan
Contoh-contoh tunjangan adalah asuransi kesehatan dan jiwa, liburan yang
ditanggung perusahaan, program pensiun, dan tunjangan lainnya yang berkaitan
dengan hubungan kepegawaian.
4. Fasilitas
Contoh-contoh fasilitas adalah kenikmatan/fasilitas seperti mobil perusahaan,
keanggotaan klub, tempat parkir khusus, atau akses ke pesawat perusahaan yang
diperoleh karyawan. Fasilitas dapat mewakili jumlah substansial dari kompensasi,
terutama bagi eksekutuf yang dibayar mahal
23
3.5. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner adalah
pengumpulan data melalui daftar pertanyaan yang telah disediakan disertai dengan pilihan
jawaban yang diberikan kepada responden. Untuk pengumpulan data peneliti menggunakan cara
menyebarkan angket kepada kuesioner, sehingga bentuk datanya bersifat primer.
3.6. Uji Validitas dan Reliabilitas
3.6.1. Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan
suatu instrument. Suatu instrument dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan (Simamora, 2004). Metode yang digunakan untuk uji validitas adalah uji korelasi
pearson.
3.6.2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat kehandalan kuesioner. Kuesioner yang reliabel adalah
kuesioner yang apabila dicoba secara berulang-ulang kepada kelompok yang sama, akan
menghasilkan data yang sama. Asumsinya, tidak terdapat perubahan psikologi pada responden
(Simamora, 2004). Metode yang digunakan dalam reliabilitas adalah teknik alpha.
3.7. Metode Analisis Data
3.7.1. Analisis Deskriptif
24
Teknik analisis statistic deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana
adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan ynag berlaku umum atau generalisasi (Sugiyono,
2010). Analisis ini bersifat uraian yang menjelaskan tentang identitas dari responden.
3.7.2. Uji t
Digunakan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel, baik variabel bebas
terhadap variabel terikat tersebut yang signifikan secara statistic. Menggunakan uji masing-
masing koefisien regresi variabel bebas apakah mempunyai pengaruh yang bermakna atau tidak
terhadap variabel terikat (Umar, 2003:153).
3.7.3. Uji F
Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh-pengaruh variabel independent (bebas) terhadap
dependent (terikat) secara bersama-sama atau serentak (Umar, 2003:154).
3.7.4. Uji Regresi Linear Berganda
Regresi linear berganda merupakan suatu metode analisis statistik untuk menegtahui pola
hubungan antara dua atau lebih variabel (Umar, 2003:152). Pada kenyataan sehari-hari sering
dijumpai sebuah kejadian dipengaruhi oleh lebih dari satu variabel, oleh karenanya
dikembangkan analisis linear berganda dengan model:
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan:
25
Y = Variabel dependent
X1 = Variabel independent
X2 = Variabel independent
a = Konstanta
b1, b2 = Koefisien regresi
e = Variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model
3.7.5. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah data yang digunakan dalam
penelitian memiliki distribusi normal baik secara multivariate maupun univariat. Untuk
mengetahui ada tidaknya normalitas dalam model regresi, yaitu dengan uji normalitas
Kolmogorov Smirnov. (Umar, 2003: 160)
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Korelasi adalah adanya derajat kekuatan
hubungan antara dua variabel atau lebih (Umar, 2003:151).
3. Uji Heteroskedastisitas
Salah satu syarat uji regresi adalah tidak terjadi heteroskedasitisitas, akan tetapi
yang diharapkan adalah terjadinya homoskedasitisitas. Sebagaimana dalam uji asumsi
26
klasik, rumus regresi diperoleh dengan asumsi bahwa variabel pengganggu (error) atau e,
diasumsikan memiliki varian yang konstan (rentang e kurang lebih sama). Jika ternyata
varian dari e tidak konstan misalnya membesar atau mengecil pada nilai X yang lebih
tinggi, maka kondisi tersebut dikatakan tidak homoskedastik atau mengalami
heteroskedastik (Umar,2003:155)
27
DAFTAR PUSTAKA
Nursanti, Aldila. (2014). Pengaruh Pelatihan dan pemberian insentif terhadap Kineja Karyawan
CV Kedai Digital Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta : tidak diterbitkan.
Kurniadi, Fajar. (2012). Pengaruh Kompensasi dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan diApotek Berkah. Universitas Widyatama : tidak diterbitkan
Fauziah, Lia. (2013). Pengaruh Motivasi, Pelatihan dan Kompensasi terhadap KinerjaKaryawan PT Nadira Prima Semarang.
Goni et al. (2015). Pengaruh Pelatihan, Penempatan kerja, dan kompensasi terhadap Karyawan pada PT. Bank Sulutgo Kantor Pusat Manado. Jurnal EMBA Vol.3 No.4 Desember 2015, Hal. 44-54
Atan et al. (2015). Impact of Training on Employees’ Job Performance: A Case Study of Malaysian Small Medium Enterprise. Review of Management, Vol. 5, No. 1/2, June 2015
Hameed et al. (2014). Impact of Compensation on Employee Performance (Empirical Evidence from Banking Sector of Pakistan). International Journal of Business and Social Science Vol. 5 No. 2; February 2014
Amstrong, Michael dan Stephen Taylor. (2014). Human Resource Management Practice 13th
Edition. London : Koganpage
Malthis, Robert L dan John H. Jackson. (2010). Human Resource Management 13th Edition. USA:South-Western, Cengage Learning
Noe, Raymond A et al. (2011). Fundamental Of Human Resource Management 4th Edtion. USA : McGraw-Hill/Irwin
Neo, Raymon A. (2010). Employee Training and Development 5th Edition. USA : McGraw-Hill/Irwin
Bohlander, George W dan Scott A. Snell. (2013). Principles Of Human Resource Management 16th Editin. USA:South-Western, Cengage Learning
Sinambela, Lijan Poltak. (2012). Kinerja Pegawai: Teori Pengukuran dan Implikasi.
Yogyakarta:Graha Ilmu.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
28
KUESIONER
Berikut ini adalah kuesioner yang berkaitan dengan kompensasi baik itu kompensasi
finansial atau kompensasi non finansial serta Pelatihan dan juga mengenai kinerja karyawan.
1. Data Responden
a. Nama :
b. Jabatan :
c. Usia :
1) Kurang dari 25 tahun
2) 26-35 tahun
3) 36-45 tahun
4) Lebih dari 46 tahun
d. Jenis kelamin :
1) Laki-laki
2) Perempuan
e. Pendidikan :
1) SMP/Sederajat
2) SMA/Sederajat
3) Sarjana (D-3)
4) Sarjana (S-1)
f. Masa Kerja :
1) Kurang dari 5 tahun
2) 6-10 tahun
29
3) 11-15 tahun
4) Lebih dari 16 tahun
2. Petunjuk kuesioner
a. Mohon kesediaan Bapak/Ibu/ Saudara/ i untuk menjawab kuesioner dengan sebenar-
benarnya sebagai karyawan Gubug Makan Mang Engking Yogyakarta.
b. Berilah tanda silang (X) atau tanda silang (√) pada kolom yang sudah disediakan
sesuai dengan pendapat anda.
c. Untuk jawaban kuesioner kompensasi ada empat alternatif jawaban yang dapat di
pilih yaitu:
1) 5 = Sangat Setuju (SS)
2) 4 = Setuju (S)
3) 3 = Kurang Setuju (KS)
4) 2 = Tidak Setuju (TS)
5) 1 = Sangat Tidak Setuju (STS)
Untuk jawaban kuesioner motivasi kerja ada empat alternatif jawaban yang dapat
dipilh yaitu:
1) 5 = Sangat Setuju (SS)
2) 4 = Setuju (S)
3) 3 = Kurang Setuju (KS)
4) 2 = Tidak Setuju (TS)
5) 1 = Sangat Tidak Setuju (STS)
30
Untuk jawaban kuesioner kinerja karyawan ada empat alternatif jawaban yang dapat
dipilh yaitu:
1) 5 = Sangat Setuju (SS)
2) 4 = Setuju (S)
3) 3 = Kurang Setuju (KS)
4) 2 = Tidak Setuju (TS)
5) 1 = Sangat Tidak Setuju (STS)
3. Kuesioner Pelatihan (X1)
31
No Pernyataan SS S KS TS STS
1. Pelatihan yang diberikan sesuai dengan
pekerjaan saya
2. Pengetahuan saya meningkat setelah saya
mengikuti pelatihan
3. Pengetahuan yang saya miliki, membantu saya
dalam bekerja
4. Kemampuan saya meningkat setelah saya
mengikuti pelatihan
5. Kemampuan yang saya miliki, membantu saya
dalam bekerja
6. Saya bersikap baik dengan rekan kerja
7. Saya bersikap baik dengan orang-orang diluar
tempat kerja
8. Sikap saya menjadi lebih baik dalam bekerja
setelah adanya pelatihan
9. Keterampilan saya meningkat setelah saya
mengikuti pelatihan
10. Keterampilan yang saya miliki, membantu saya
dalam bekerja
4. Variabel Kompensasi (X2)
No Pernyataan SS S N TS STS1 Gaji yang diterima sesuai harapan 5 4 3 2 1
2Gaji secara keseluruhan sesuai dengan usaha yangDikeluarkan 5 4 3 2 1
3Perbedaan gaji antar bagian dalam perusahaan sudah sesuai dengan harapan 5 4 3 2 1
4Bonus yang diberikan perusahaan sebanding dengan waktu kerja lembur SS S N TS STS
5 Tunjangan yang diterima sesuai harapan 5 4 3 2 1
6Puas dengan jaminan sosial tenaga kerja yang diberikan perusahaan 5 4 3 2 1
7
Besarnya jaminankecelekaan kerja sudahsesuai dengan resikopekerjaan SS S N TS STS
8
Perusahaanmemperhatikanpemenuhan kebutuhandan fasilitas karyawan 5 4 3 2 1
5. Variabel Kinerja (Y1)
Responden diminta untuk memberikan penilaian terhadap kinerja di Gubug Makan
Mang Engking Yogyakarta dengan memberikan jawaban terhadap pernyataan-pernyataan
di bawah ini sesuai dengan kenyataan, dengan memberikan tanda silang (X) pada salah satu
jawaban:
32
SS = Sangat Setuju S = Setuju N = Netral
TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
A Kualitas SS S N TSSTS
1 Mampu melakukan pekerjaan dengan tepat 5 4 3 2 12 Teliti dalam melakukan pekerjaan 5 4 3 2 13 Pekerjaan yang telah dlakukan dapat diterima dengan baik 5 4 3 2 1
B Produktivitas SS S N TSSTS
1 Kualitas pekerjaan yang telah dilakukan baik 5 4 3 2 12 Mampu melakukan pekerjaan dengan efisien 5 4 3 2 1
C Pengetahuan Mengenai Pekerjaan SS S N TSSTS
1 Memiliki keahlian yang tepat sesuai dengan pekerjaan 5 4 3 2 12 Mempunyai informasi mengenai pekerjaan yang dilakukan 5 4 3 2 1
D Keterpercayaan SS S N TSSTS
1 Saya dipercaya untuk melaksanakan pekerjaan 5 4 3 2 1
2Saya diberikan amanah untuk melanjutkan pekerjaan yang telah saya lakukan 5 4 3 2 1
3Saya diberikan kepercayaan untuk menyelesaikan pekerjaan yang saya lakukan 5 4 3 2 1
E Ketersediaan SS S N TSSTS
1 Saya sampai di tempat kerja dengan tepat waktu 5 4 3 2 12 Saya pulang bekerja dengan tepat pada waktu yang ditentukan 5 4 3 2 13 Saya kembali ke kantor setelah jam makan siang dengan tepat 5 4 3 2 14 Saya memiliki catatan kehadiran dengan baik 5 4 3 2 1
F Kebebasan SS S N TSSTS
1 Saya melakukan pekerjaan tanpa supervisi 5 4 3 2 12 Saya diawasi oleh pemimpin dalam bekerja 5 4 3 2 1
33