26
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karbohidrat merupakan kalori utama bagi hampir seluruh penduduk dunia , khususnya bagi penduduk negara yang berkembang. Walaupun jumblah kalori yang dihasilkan oleh satu gram karbohidrat(dalam hal ini pati) hanya 4 kalori dibanding protein dan lemak, karbohidrat merupakan sumber kalori yang murah. Selain ittu karbohidrat menghasilkan serat – serat (dierty fiber) yang berguna bagi pencernaan. Karbohidrat adalah senyawa yang mengandung unsur- unsur: C, H dan O, terutama terdapat didalam tumbuh- tumbuhan yaitu kira-kira 75%. Dinamakan karbohidrat karena senyawa-senyawa ini sebagai hidrat dari karbon; dalam senyawa tersebut perbandingan antara H dan O sering 2 berbanding 1 seperti air. Jadi C6H12O6 dapat ditulis C6(H2O)6, C12H22O11 sebagai C12 (H2O)11 dan seterusnya, dan perumusan empiris ditulis sebagai CnH2nOn atau Cn (H2O)n (Sastrohamidjojo, H., 2005). Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hydrogen dan oksigen yang terdapat dalam alam. Banyak karbohidrat mempunyai rumus empiris CH 2 O; misalnya rumus molekul glukosa ialah C 6 H 12 O 6 . Senyawa ini pernah disangka “hidrat dari karbon” sehingga disebut karbohidrat. Dalam tahun 1880-an disadari bahwa gagasan hidrat dari karbon merupakan gagasan yang salahdan karbohidrat

3. KADAR Karbohidrat Rifqi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 3. KADAR Karbohidrat Rifqi

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karbohidrat merupakan kalori utama bagi hampir seluruh penduduk dunia ,

khususnya bagi penduduk negara yang berkembang. Walaupun jumblah kalori

yang dihasilkan oleh satu gram karbohidrat(dalam hal ini pati) hanya 4 kalori

dibanding protein dan lemak, karbohidrat merupakan sumber kalori yang murah.

Selain ittu karbohidrat menghasilkan serat – serat (dierty fiber) yang berguna bagi

pencernaan.

Karbohidrat adalah senyawa yang mengandung unsur-unsur: C, H dan O,

terutama terdapat didalam tumbuh-tumbuhan yaitu kira-kira 75%. Dinamakan

karbohidrat karena senyawa-senyawa ini sebagai hidrat dari karbon; dalam

senyawa tersebut perbandingan antara H dan O sering 2 berbanding 1 seperti air.

Jadi C6H12O6 dapat ditulis C6(H2O)6, C12H22O11 sebagai C12 (H2O)11 dan

seterusnya, dan perumusan empiris ditulis sebagai CnH2nOn atau Cn (H2O)n

(Sastrohamidjojo, H., 2005).

Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hydrogen dan oksigen yang terdapat

dalam alam. Banyak karbohidrat mempunyai rumus empiris CH2O; misalnya

rumus molekul glukosa ialah C6H12O6. Senyawa ini pernah disangka “hidrat dari

karbon” sehingga disebut karbohidrat. Dalam tahun 1880-an disadari bahwa

gagasan hidrat dari karbon merupakan gagasan yang salahdan karbohidrat

sebenarnya adalah polihidroksi aldehid dan keton atau turunan mereka.

Karbohidrat sangat beranekaragam sifatnya. Misalnya, sukrosa (gula pasir) dan

kapas, keduanya adalah karbohidrat. Salah satu perbedaan utama antara berbagai

tipe karbohidrat ialah ukuran molekulnya. ( Ralp J Fessenden. 1986 : 318)

Ada banyak cara yang dapat digunakan untuk menentukan kandungan karbohidrat

dalam bahan pangan, misalnya dengan cara kimiawi, fisik, enzimatis, biokimia,

maupun kromatografi. Analisa karbohidrat dapat dilakukan terhadap kandungan

total karbohidrat, kandungan total gula, kandungan pati, serat kasar, serat pangan,

dan senyawa pektin. Semua senyawa karbohidrat tersebut dapat menentukan nilai

gizi pangan bahan sumber karbohidrat.

Page 2: 3. KADAR Karbohidrat Rifqi

Oleh karena itu, dalam kegiatan praktikum kali ini akan dilakukan penentuan

kadar gula reduksi sebab gula reduksi mempunyai pengaruh langsung terhadap

nilai gizi pangan bahan sumber karbohidrat.

1.2 Tujuan 1. Untuk mengetahui cara penentuan gula reduksi bahan pangan dan hasil

pertanian,2. Untuk mengetahui cara pengambilan sample yang akan di

analisa(homogenisasi),3. Untuk mengetahui cara ekstraksi gula reduksi di dalam preparasi sample

bahan pangan dan hasil pertanian yang akan dianalisis kadar gula reduksinya.

Page 3: 3. KADAR Karbohidrat Rifqi

BAB 2. TINJAUN PUSTAKA

2.1 Pengertian Karbohidrat dan Gula reduksi

2.1.1 Pengertian Karbohidrat

Karbohidrat adalah polihidroksi aldehida atau polihidroksi keton atau

turunan turunan. Keduanya dengan rumus umum (Cn(H2O)m). Dimana n= n 1

atau kelipatan bilangan bulat lainnya.(Sumardjo,1998).

Secara alami, terdapat tiga bentuk karbohidrat yang terpenting, yaitu monosakarida, oligosakarida (terdiri atas 2-10 unit monoskarida), dan polisakarida (terdiri lebih dari 10 unit monosakarida). Contoh monosakarida adalah glukosa. Contoh oligosakarida adalah sukrosa. Contoh polisakarida adalah pati, amilum, selulosa, pektin, gum. Karbohidrat sebagai polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton mempunyai kemampuan untuk mereduksi suatu senyawa. Sifat reduktif ini terdapat pada gugus hidroksil atom C nomor 1 untuk aldosa dan pada atom C nomor 2 untuk ketosa (Tejasari, 2005: 6).

2.1.2 Gula Perekduksi

Gula reduksi adalah gula yang mempunyai kemampuan untuk mereduksi.

Hal ini dikarenakan adanya gugus aldehid atau keton bebas. Senyawa-senyawa

yang mengoksidasi atau bersifat reduktor adalah logam-logam oksidator seperti

Cu (II). Contoh gula yang termasuk gula reduksi adalah glukosa, manosa,

fruktosa, laktosa, maltosa, dan lain-lain. Salah satu contoh dari gula reduksi

adalah galaktosa. Galaktosa merupakan gula yang tidak ditemui di alam bebas,

tetapi merupakan hasil hidrolisis dari gula susu (laktosa) melalui proses

metabolisme akan diolah menjadi glukosa yang dapat memasuki siklus kreb’s

untuk diproses menjadi energi. Galaktosa merupakan komponen dari Cerebrosida,

yaitu turunan lemak yang ditemukan pada otak dan jaringan saraf (Budiyanto,

2002).

Penjelasan Bahan Baku

2.2.1 Ubi Jalar

Ubi jalar merupakan satu komoditi pertanian yang mempunyai

prospek untuk dikembangkan di lahan yang kurang subur dan sebagai bahan

Page 4: 3. KADAR Karbohidrat Rifqi

olahan ataupun sebagai bahan baku industry. Menurut sejarahnya, tanaman ubi

jalar berasal dari Amerika Tengah tropis, namun ada yang berpendapat lain

yaitu dari Polinesia. Tanaman ubi jalar masuk ke Indonesia diduga dibawa para

saudagar rempah-rempah(Irani, E dan Meinarti N, 1996)

Tabel 1. Komponen Gizi beberapa Jenis Ubi Jalar per 100 grambahan.

No Kandungan Gizi Banyaknya dalam

Ubi Putih Ubi ungu Ubi kuning Daun

1 Kalori (kal) 123 123 136 47

2 Protein (gr) 1,8 1,8 1,1 2,8

3 Karbohidrat (gr) 27,9 27,9 32,3 10,4

4 Air (gr) 68,5 68,9 - 87,7

5 Serat Kasar (gr) 0,90 1,2 1,4 -

6 Kadar gula (gr) 0,40 0,4 0,3 -

7 Lemak (gr) 0,7 0,7 0,4 0,4

8 Beta karoten

(mg)

31,2 174,2 - -

Sumber : Direktorat Gizi Depkes RI, 1981 dalam Jamriyanti, 2007

2.2.2 Ubi Talas

Talas merupakan tanaman pangan berupa herba menahun. Talas

termasuk dalam suku talas-talasan (Araceae), berperawakan tegak,tinggi 1 m

atau lebih dan merupakan tanaman semusim atau sepanjang tahun. Asal mula

tanaman ini berasal dari daerah Asia Tenggara, menyebar ke cina dalam abad

pertama, ke Jepang, kedaerh Asia Tenggara lainnya dan beberapa Pulau di

Samudra Pasifik, terbawa oleh migrasi penduduk.

Page 5: 3. KADAR Karbohidrat Rifqi

Tabel 2. Komposisi kandungan gizi talas per 100 gram

Zat Gizi Umbi Talas Daun Talas

Energi yang dihasilkan(kal) 104 85

Air (gram) 73,0 79,4

Protein(gram) 1,9 4,1

Lemak(gram) 0,2 2,1

Karbohidrat (gram) 23,7 12,3

Kalsium (mg) 28 302

Fosfor(mg) 61 47

Zat Besi 1,o 8,3

Vitamin A(mg) 6 3118

Vitamin C(mg) 4 163

Sumber : Buku Daftar Analisa Bahan Makanan

2.2.3 Buah Pisang

Pisang merupakan buah yang mempunyai kandungan gizi yang anyak

oleh karean itu pisang banyak digunakan untuk pengobatan misalnya untuk orang

yang anemia,depresi dan stress berat, sakit lambung, meningkatkan daya ingat,

hipertensi dan stroke. Nutrien yang terdapat di dalam setiap 100 gr pisang matang

ada dalam table 3 dibawah ini :

Nutrisi Jumlah (%)

Air 7,4

Lemak 1,4

Protein 3,2

Karbohidrat

a. Pati

b. Sukrosa

c. Gula reduksi

85,1

38,6

31,2

15,3

Abu 2,9

Sumber : Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI

Page 6: 3. KADAR Karbohidrat Rifqi

2.2.4 Buah Jambu

Buah jambu berbentuk bulat, bulat agak lonjong, dan daging buah

berwarna putih ada yang merah tergantung pada varietasnya. Buah memiliki

kulit tipi dan permukaannya halus sampai kasar. Buah yang telah masak

dagingnya luna, sedang yang belum masak dagingnya agak keras dan

renyah. Buah tersa manis, kurang manis, dan hambar, tergantung dari

varietasnya (Bambang,2010)

Kandungan gizi buah jambu :

Page 7: 3. KADAR Karbohidrat Rifqi

2.2 Penjelasan Macam-macam Analisa Karbohidrat

Berikut ini adalah beberapa prinsip analisa yang dapat digunakan untuk

menganalisis kandungan karbohidrat pada bahan hasil pertanian, yaitu :

1. Penetapan kadar gula reduksi : monosakarida mempunyai kemampuan

untuk mereduksi suatu senyawa. Apabila monosakarida mengalami polimerisasi,

maka sifat mereduksinya akan berkurang atau hilang. Metode oksidasi ini

didasarkan pada peristiwa tereduksinya kupri okisida menjadi kupro oksida

karena adanya andungan senyawa gula reduksi pada bahan.

Contoh : Metode Lane-eynon adalah metode titrasi (volumetri) untuk penentuan gula pereduksi. Penentuan gula reduksi dengan metode ini didasarkan atas pengukuran standar yang dibutuhkan untuk mereduksi preaksi tembaga basa yang diketahui volumenya. Titik akhir titrasi ditunjukkan dengan hilangnya warna indikator metilen biru. Titik akhir titrasi merupakan jumlah yang dibutuhkan untuk mereduksi semua tembaga. (Apriyanto, 1989).

2. Penggunaan cara Luff-Schoorl : metode ini dilakukan dengan cara

menentukan kupri oksida dalam larutan sebelum direaksikan dengan gula reduksi

setelah reaksi dengan sampel gula reduksi yang dititrasi dengan Na-thiosulfat.

Selisihnya merupakan kadar gula reduksi. Cara Nelson Somogy, yang direduksi

adalah jumlah kuprooksida yang bereaksi dengan arsenomolybdat dan akan

mereduksi menjadi molybdine blue dan warna biru inilah yang akan diukur nilai

absorbansinya.

Contoh : Metode Nelson Somogyi digunakan dalam mengukur kadar gula reduksi

dengan menggunakan pereaksi tembaga-arsenol-molibdat. Prinsip kerja Nelson

Somogyi yaitu tereduksinya jumlah endapan kuprooksida yang bereaksi dengan

arsenomolibdat yang tereduksi menjadi molybdine blue dan warna biru diukur

absorbansinya. Reagen nelson somogyi berfungsi sebagai oksidator antara

kuprooksida yang bereaksi dengan gula reduksi membentuk endapan merah bata.

Dalam hal ini, pereaksi Somogyi merupakan pereaksi tembaga alkali yang

mengandung Na2PO4 anhidrat dengan garam K-Na-tartrat (garam Rochelle),

sedangkan pereaksi Nelson mengandung amonium molibdat H2SO4, NaHAsO4,

7H2O. Dengan membandingkan hal tersebut terhadap larutan standar, konsentrasi

Page 8: 3. KADAR Karbohidrat Rifqi

gula dalam sampel dapat ditentukan. Reaksi warna yang telah terbentuk dapat

menentukan konsentrasi gula dalam sampel dengan mengukur absorbansinya.

(Puspitasari,Ayu, 2000)

3. Penetapan sukrosa : sukrosa dihidrolisa menjadi monosakarida dengan

menggunakan asam atau panas. Setelah diketahui jumlah gula reduksinya, maka

jumlah sukrosa dengan mengalikan faktor 0,95.

4. Penetapan pati : pati dihidrolisa dengan asam atau enzim sehingga

diperoleh gula reduksi. Jumlah pati sama dengan 0,9 dikali jumlah gula reduksi.

5. Penetapan serat kasar, defating, digestion, dan penyaringan. Defating

dilakukandengan menggunakan pelarut lemak. Digesti dilakukan dengan

menggunakan asam atau basa dalam keadaan tertutup dan suhu yang terkontrol.

Sedangkan residu setelah proses penyaringan merupakn suatu serat kasar.

2.3 Prinsip Analisa Gula Reduksi

Metode Nelson Somogyi digunakan dalam mengukur kadar gula reduksi

dengan menggunakan pereaksi tembaga-arsenol-molibdat. Prinsip kerja Nelson

Somogyi yaitu tereduksinya jumlah endapan kuprooksida yang bereaksi dengan

arsenomolibdat yang tereduksi menjadi molybdine blue dan warna biru diukur

absorbansinya. Reagen nelson somogyi berfungsi sebagai oksidator antara

kuprooksida yang bereaksi dengan gula reduksi membentuk endapan merah bata.

Dalam hal ini, pereaksi Somogyi merupakan pereaksi tembaga alkali yang

mengandung Na2PO4 anhidrat dengan garam K-Na-tartrat (garam Rochelle),

sedangkan pereaksi Nelson mengandung amonium molibdat H2SO4, NaHAsO4,

7H2O. Dengan membandingkan hal tersebut terhadap larutan standar, konsentrasi

gula dalam sampel dapat ditentukan. Reaksi warna yang telah terbentuk dapat

menentukan konsentrasi gula dalam sampel dengan mengukur absorbansinya.

(Puspitasari,Ayu, 2000)

Page 9: 3. KADAR Karbohidrat Rifqi

BAB 3. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat

- Bulb pipet- Beaker glass - Gelas piala- Labu ukur- Neraca analitis- Penangas air- Pipet volume - Spektrofotmeter

3.1.2 Bahan

- Aquades- BaOh dan ZnSO4

- CaCO3

- Nelson samogy- Tissue- Arsenomolibdat - Pisang - Talas- Ubi jalar- Jambu merah

Page 10: 3. KADAR Karbohidrat Rifqi

3.2 Prosedur Analisa

3.2.1 Kurva Standar

Pada preparasi kurva standar, mula-mula mengambil larutan glukosa 0,1

gr/ml menggunakan pipet dengan konsentrasi 0,25 ml, 0,5 ml, 0,75 ml, 1 ml, 1,25

ml, dan 1,5 ml. Setelah itu menambahkan nelson somogi sebanyak 1 ml

digunakan untuk mereduksi, selain itu untuk mengoksidasi kuprioksida menjadi

endapan kuprooksida yang berwarna merah, kemudian dipanaskan selama 20

menit untuk mempercepat reaksi, selanjutnya menambahkan arsenomolibdat

sebanyak 10 ml, pada penambahan larutan arsenomolibdat ini akan bereaksi

dengan endapan endapan koprooksida sehingga dapat membentuk molibdine blue

yang berwarna biru. Setelah itu menera larutan dengan 10 ml aquades, supaya

larutan tidak terlalu pekat. Kemudian di fortex untuk menghomogenkan larutan

setelah itu ukur nilai absorban. Dan membuat kurva standar menggunakan excel.

3.2.2 Persiapan sample

Pada preparasi sampel, mula-mula menumbuk buah pisang untuk

memperkecil ukuran dan memperluas permukaan, kemudian bahan dimasukkan

dalam beaker galss sebanyak 1 gram, dan ditera dengan aquades 75 ml,

selanjutnya di stirer 15 menit untuk menghomogenkan larutan dan

mengoptimalkan dalam proses ekstraksi, setelah itu dilakukan penambahan

CaCO3 untuk menjaga gula reduksi agar tidak berikatan dengan asam organik,

kemudian dipanaskan selama 30 menit, selanjutnya larutan disaring dan

ditambahkan dengan BaOH 3,5 ml yang berfungsi untuk mengendapkan senyawa

non reduksi, kemudian ditambah dengan ZnSO4 untuk mendegradasi pigmen

larutan, setelah itu larutan disaring untuk memperoleh gula reduksi, kemudian

mengambil larutan ditera dengan aquades hingga 100 ml.

3.2.3 Analisa bahan

Larutan dipipet sebanyak 0.2, 0.3, dan 0,4 ml dituangkan dalam masing-

masing tabung reaksi dengan tiga kali pengulangan. Kemudian ditambahkan

Page 11: 3. KADAR Karbohidrat Rifqi

larutan nelson somogi 1 ml untuk mereduksi senyawa kuprioksida menjadi

kuprooksida. Setelah itu dipanaskan selama 20 menit untuk mempercepat reaksi,

selanjutnya menambahkan arsenololibdat sebanyak 1 ml supaya mereduksi

endapan kuprooksida menjadi molibdin blue. Kemudian larutan ditera dengan

aquades hingga 100 ml agar tidak terlalu pekat, setelah ditera larutan di vortex

agar tercampur rata. Setelah itu diukur nilai absorbansi dengn panjang gelombang

540 nm.

Page 12: 3. KADAR Karbohidrat Rifqi

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

pisang ubi jalar jambu merah

talas0.000

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

Series1

4.1 Pembahasan

Dari hasil praktikum yang diperoleh didapatkan 4 data yang berbeda dari setiap bahan dan kurva standart yang digunakan dengan nilai y = 5,79x – 0,0064 dengan nilai R2 = 0.9636 untuk semua bahan. Untuk bahan pisang diperoleh kadar gula reduksinya sebesar 4,360 hal ini tidak sesuai dengan literatur. Pada literatur didapat nilai kadar gula reduksi pisang sebesar 15,3% hal ini mungkin dikarenakan hilangnya senyawa – senyawa gula – gula peruduksi karna penyimpanan buah ,mungkin juga saat pemanenan buah dalam kondisi yang kurang matang. Untuk nilai RSDnya diperoleh nilai sebesar 14,09% nilai RSD terlalu tinggi sehingga dapat dianalisis data yang diperoleh kurang akurat.pada literatur nilai RSD yang dapat diterima adalah <5%. Hal ini dikarenakan muungkin dari kesalahan praktikan saat praktikum khususnya dalam pemipetan larutan, dan Kesalahan ini juga dapat disebabkan karena terjadinya kekeliruan saat preparasi sampel, misalnya terlalu encer dalam membuat sampel ataupun kesalahan seperti kelebihan penambahan reagen.

Pada ubi jalar ungu diperoleh kadar gula reduksinya sebesar 3,620 hal ini sudah sesuai dengan literatur. Pada literatur diperoleh data sebesar 2,79% .Untuk nilai RSDnya diperoleh nilai sebesar 17,60% nilai RSD terlalu tinggi sehingga dapat dianalisis data yang diperoleh kurang akurat. Pada literatur nilai RSD yang dapat diterima adalah <5%. Jika ingin menurunkan nilai RSD agar lebih akurat perlu dilakukan pengulangan Hal ini dikarenakan mungkin dari kesalahan

Page 13: 3. KADAR Karbohidrat Rifqi

praktikan saat praktikum khususnya dalam pemipetan larutan, dan Kesalahan ini juga dapat disebabkan karena terjadinya kekeliruan saat preparasi sampel.

Pada jambu merah diperoleh kadar gula reduksinya sebesar 5,993 hal ini berbeda dengan literatur .pada literatur diperoleh nilai sebesar 11,08 hal ini dikarenakan adanya kerusakan ataupun kehilangan senyawa gula reduksi dalam buah sehingga tidak sesuai dengan literatur. Untuk nilai RSDnya diperoleh nilai sebesar 15,403% nilai RSD terlalu tinggi sehingga dapat dianalisis data yang diperoleh kurang akurat.pada literatur nilai RSD yang dapat diterima adalah <5%. Jika ingin menurunkan nilai RSD agar lebih akurat perlu dilakukan pengulangan Hal ini dikarenakan mungkin dari kesalahan praktikan saat praktikum khususnya dalam pemipetan larutan, dan Kesalahan ini juga dapat disebabkan karena terjadinya kekeliruan saat preparasi sampel .

Pada talas diperoleh kadar gula reduksinya sebesar hal ini ,.,.,.,.,.,.,.,.,dengan literatur. Pada literatur diperoleh data sebesar ,,,,,.,../ .untuk nilai RSDnya diperoleh nilai sebesar 80,84% nilai RSD sangat tinggi sehingga dapat dianalisis data yang diperoleh tidak akurat. Pada literatur nilai RSD yang dapat diterima adalah <5%. Jika ingin menurunkan nilai RSD agar lebih akurat perlu dilakukan pengulangan Hal ini dikarenakan mungkin dari kesalahan praktikan saat praktikum khususnya dalam pemipetan larutan, dan Kesalahan ini juga dapat disebabkan karena terjadinya kekeliruan saat preparasi sampel.

Page 14: 3. KADAR Karbohidrat Rifqi

BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Kadar gula reduksi terkecil terrdapat pada talas dengan kadar 0,073.2. Kadar gula reduksi yang terbesar adalah pada jambu yaitu sebesar 4,90.3. RSD yabg diperoleh menunjukan keakuratan dari hasil praktikum yang

diperoleh.

5.2 Saran

1. Untuk penambahkan reagen harus seteliti mungkin untuk meminimalkan penyimpangan

2. Dalam melakukan pencatatan data harus dilakukan sebaik mungkin untuk mengurangi kesalahan.

Page 15: 3. KADAR Karbohidrat Rifqi

DAFTAR PUSTAKA

Apriantono, Fardiaz dan Puspitasari. 1989. Analisa Pangan. Bogor: IPB.

Budiyanto, M.A.K., (2002), Dasar-dasar Ilmu Gizi, Malang: UMM Press. Hal.

149.

Fessenden,R, Fessenden,joans. 1986.KIMIA ORGANIK Jilid 1 hal 318, eirlangga

,jakarta

Lehninger AL. 1982. Dasar-Dasar Biokimia Jilid 1. Suhartono MT, penerjemah.

Jakarta: Erlangga.

Puspitasari,Ayu. 2000. Penentuan Kadar Gula Metode Somogyi-Nelson.

Politekhnik Kesehatan Kementrian Kesehatan Surabaya : Surabaya

Sastrohamidjojo, H. 2005, Kimia Organik. Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press.

Tejasari. 2005. Nilai Gizi Pangan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Page 16: 3. KADAR Karbohidrat Rifqi

LAMPIRAN

2.1 HasilTable 1.KurvaStandar

konsentrasiglukosa

absorbansi-blanko

Absorbansi

0 0 0,050,025 0,118 0,168

0,05 0,289 0,3390,075 0,436 0,486

0,1 0,572 0,6220,125 0,734 0,784

0,15 0,846 0,896

Table 2.HasilAnalisis

Konsentrasisampel (ml)

absorbansi Rata-rata

absorbansi

Konsentrasiglukosa

% gularedu

ksiUlangan 1

Ulangan 2

Ulangan 3

0,2 0,297 0,436 0,263 0,332 0,0584 2,92230,3 0,434 0,431 0,431 0,432 0,0757 3,78580,4 0,48 0,43 0,519 0,4763 0,0834 4,1687

Rata-rata 3,6256SD 0,6385

RSD (%) 17,6099

Page 17: 3. KADAR Karbohidrat Rifqi

Perhitungan:

Konsentrasiglukosa 0,2 ml

Rata-rata abs = 0,297+0,436+0,263

3 = 0,332

Nilai x → y = 5,79x – 0,0064

0,332 = 5,79x – 0,0064

0,3384 = 5,79x

x = 0,3384

5,79

= 0,0584

% gulareduksi = (X . FP)/(V . mg bahan) x 100

= (0,0584x 100)/(0,2 x 1000) x 100

= (5,84/ 200) x 100

= 2,9223 %

Konsentrasiglukosa 0,3 ml

Rata-rata abs =0,434+0,431+0,431

3 = 0,432

Nilai x → y = 5,79x – 0,0064

0,432 = 5,79x – 0,0064

0,4384 = 5,79x

x = 0,4384

5,79

= 0,0757

Page 18: 3. KADAR Karbohidrat Rifqi
Page 19: 3. KADAR Karbohidrat Rifqi

% gulareduksi = (X . FP)/(V . mg bahan) x 100

= (0,0757 x 100)/(0,3 x 1000) x 100

= (7,57 / 300) x 100

= 3,7858 %

Konsentrasiglukosa 0,4 ml

Rata-rata abs = 0,48+0,43+0,519

3 = 0,4763

Nilai x → y = 5,79x – 0,0064

0,4763 = 5,79x – 0,0064

0,4827 = 5,79x

x = 0,4827

5,79

= 0,0834

% gulareduksi = (X . FP)/(V . mg bahan) x 100

= (0,0834 x 100)/(0,2 x 1000) x 100

= (8,34 / 200) x 100

= 4,1687 %

Rata-rata % gulareduksi

∑ = 2,9223+3,7858+4,1687

3 = 3,6256

SD= √ (2,9223−3,6256)2+(3,7858−3,6256 )2+(4,1687−3,6256)2

3−1

Page 20: 3. KADAR Karbohidrat Rifqi

= √ 0,49463089+0,02566404+0,294957612

= √ 0,815252542

= √0 , 40762627

= 0,6385

RSD = SDΣ

x 100%

= 0,63853,6256

x 100%

= 17,6099 %