3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    1/101

    PERATURAN PEMERINTAH (PP) REPUBLIK INDONESIA

    NOMOR 29 TAHUN 2000

    Jo PP.59 TAHUN 2010

    TENTANG

    PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI

    Dosen: Dr Ir A.Sarwiyana [email protected]

    1/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    2/101

    BAB I. KETENTUAN UMUM

    Pasal 1.Dalam PP ini yang dimaksud dengan:

    CATATAN: Huruf italik adalah perubahan sesuai PP 59 tahun 2010.

    •Pelelangan umum  adalah pelelangan yang dilakukan secara terbuka dengan pengumumansecara luas melalui media massa, sekurang-kurangnya 1 (satu) media cetak dan papan

    pengumuman resmi untuk umum sehingga masyarakat luas dunia usaha yang berminat danmemenuhi kualifikasi dapat mengikutinya.

    Pelelangan umum adalah pelelangan yang dilakukan secara terbuka dan diumumkan secaraluas melalui media elektronik dan/atau media cetak.

    •Pelelangan terbatas  adalah pelelangan untuk pekerjaan tertentu yang diikuti oleh penyedia jasa yang dinyatakan telah lulus prakualifikasi dan jumlahnya diyakini terbatas denganpengumuman secara luas melalui media massa, sekurang-kurangnya 1 (satu) media cetak dan

    papan pengumuman resmi untuk umumsehingga masyarakat luas dunia usaha yang berminatdanmemenuhi kualifikasi dapat mengikutinya.

    Pelelangan terbatas adalah pelelangan untuk pekerjaan tertentu yang diyakini jumlah penyedia jasanya terbatas dan dinyatakan telah lulus prakualifikasi, yang diumumkan secara luas melaluimedia elektronik dan/ atau media cetak.

    2/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    3/101

    BAB I. KETENTUAN UMUM

    • Pemilihan langsung  adalah pengadaan jasa konstruksitanpa melalui pelelangan umum atau pelelangan terbatas,yang dilakukan dengan membandingkan sekurang-

    kurangnya 3 (tiga) penawar dari penyedia jasa dan dapatdilakukan negosiasi, baik dari segi teknis maupun harga,sehingga diperoleh harga yang wajar dan secara teknisdapat dipertanggungjawabkan.

    3/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    4/101

    BAB I. KETENTUAN UMUM

    •   Penunjukan langsung adalah pengadaan jasa konstruksi yang dilakukan tanpamelalui pelelangan umum, pelelangan terbatas, atau pemilihan langsung yangdilakukan hanya terhadap 1 (satu) penyedia jasa dengan cara melakukannegosiasi baik dari segi teknis maupun harga sehingga diperoleh harga yang wajar dan secara teknis dapat dipertanggungjawabkan.

    •  Lembaga adalah organisasi sebagaimana dimaksud dalam Undang-undangNomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi, yang bertujuan untuk

    mengembangkan kegiatan jasa konstruksi nasional.

    •   Menteri  adalah Menteri yang bertanggung jawab dalam bidang konstruksi.

    4/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    5/101

    BAB I. KETENTUAN UMUM

    Pasal 2.

    Lingkup pengaturan penyelenggaraan pekerjaan konstruksi meliputi :

    •   pemilihan penyedia jasa

    •   kontrak kerja konstruksi,•   penyelenggaraan pekerjaan konstruksi,

    •   kegagalan bangunan,

    •   penyelesaian sengketa,

    •   larangan persekongkolan, dan

    •   sanksi administratif.

    5/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    6/101

    BAB II. PEMILIHAN PENYEDIA JASA

    Umum

    Pasal 3

    (1). Pemilihan penyedia jasa yang meliputi perencana konstruksi, pelaksana konstruksi, danpengawas konstruksi oleh pengguna jasa dapat dilakukan dengan cara pelelangan umum,pelelanganterbatas, pemilihanlangsung, ataupenunjukan langsung.

    (2). Dalampemilihanpenyedia jasadengancara pelelanganumumsebagaimanadimaksuddalamayat (1), pengguna jasadapat melakukanprakualifikasi danpascakualifikasi.

    (3). Dalam pemilihan penyedia jasa dengan cara pelelangan terbatas sebagaimana dimaksuddalamayat (1), penggunajasawajibmelakukanprakualifikasi.

    (4). Perusahaannasional yangmengadakan kerjasama denganperusahaan nasional lainnya danatauperusahaan asingdapat mengikuti prakualifikasi dandinilai sebagai perusahaan gabungan.

    6/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    7/101

    BAB II. PEMILIHAN PENYEDIA JASA

    (5) Dalam pelelangan umum, pelelangan terbatas, atau pemilihanlangsung penyedia jasa, pengguna jasa harus mengikut sertakansekurang-kurangnya 1(satu) perusahaan nasional.

    (6) Dalam pemilihan perencana konstruksi dan pengawas konstruksidapat disyaratkan adanya kewajiban :a.jaminan penawaran dan jaminan pelaksanaan pekerjaan perencanaan untuk perencanaankonstruksi; ataub.jaminan penawaran untuk pengawaskonstruksi,apabila hal tersebut disepakati oleh pengguna jasa danpenyedia jasa yang mengikuti pemilihan.

    7/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    8/101

    BAB II. PEMILIHAN PENYEDIA JASA

    Perencana Konstruksi dan Pengawas Konstruksi

    Pasal 4

    (1). Pemilihan perencana konstruksi dan atau pengawas konstruksi oleh pengguna jasa dengan cara pelelangan umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat(1), berlakuuntuksemuapekerjaanperencanaandanpengawasankonstruksi.

    (2). Pemilihan perencanakonstruksi dan pengawaskonstruksi sebagaimana dimaksuddalamayat (1) dilakukandengansyarat :

    a. diumumkan secara luas melalui media massa sekurang-kurangnya 1 (satu)media cetakdanpapanpengumumanresmi untukumum;

    a. diumumkan secara luas melalui media elektronik dan/atau media cetak;

    8/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    9/101

    BAB II. PEMILIHAN PENYEDIA JASA

    b. pesertayangberbentukbadanusahaatauusahaorangperseoranganharussudahdiregistrasi padaLembaga; dan

    c. tenagaahli dan tenagaterampil yangdipekerjakanolehbadanusahaatauusahaorangperseoranganharusbersertifikat yangdikeluarkanolehLembaga.

    9/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    10/101

    BAB II. PEMILIHAN PENYEDIA JASA

    (3).Tatacarapemilihanperencanakonstruksi danpengawaskonstruksi sebagaimanadimaksuddalamayat (1) terdiri dari:

    Tata cara pemilihan perencana konstruksi dan pengawas konstruksi sebagaimanadimaksud pada ayat (1) paling sedikit memenuhi tahapan:

    a. pengumuman;

    b.pendaftaranuntukmengikuti pelelangan;

    c. penjelasan;d. pemasukan penawaran;

    e. evaluasi penawaran;

    f. penetapancalonpemenang dilakukanberdasarkan penilaiankualitasdanataugabungankualitas danhargadanatauharga tetapdanatauharga terendah;

    g. pengumumancalonpemenang;

    h. masasanggah; dan

    i. penetapan pemenang.

    10/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    11/101

    BAB II. PEMILIHAN PENYEDIA JASA

    (4) Pemilihancaraevaluasi penawaransebagaimana

    dimaksuddalamayat (3) huruf editetapkanoleh

    penggunajasa.

    11/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    12/101

    BAB II. PEMILIHAN PENYEDIA JASA

    Pasal 5

    (1)Pemilihanperencanakonstruksi untuk mendapatkan gagasanarsitektural terbaik danperencanakonstruksi untukperencanaan

    sistemdapat dilakukan melalui sayembaraterbuka atauterbatas.

    (2) Lembagamerumuskan danmenerbitkan model dokumentermasuktatacaramengenai sayembara sebagaimanadimaksud dalamayat(1) sebagai acuan bagi pengguna jasa.

    12/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    13/101

    BAB II. PEMILIHAN PENYEDIA JASAPasal 6

    (1).Pemilihanperencanakonstruksi danpengawaskonstruksi dengancarapelelanganterbatassebagaimana dimaksuddalamPasal 3ayat (3), dilakukan untukpekerjaan yang:

    a.mempunyai risiko tinggi; danatau

    b. mempunyai teknologi tinggi.

    (2).Pemilihanperencanakonstruksi danpengawaskonstruksi sebagaimana dimaksuddalamayat

    (1)dilakukan dengansyarat:a.diumumkan secara luas melalui media massa, sekurang-kurangnya 1(satu)media cetakdan

    papan pengumumanresmi untuk umum;

    b. jumlahpenyedia jasayangtersediaterbatas;

    c. melalui proses prakualifikasi untukmenetapkandaftar pendekpeserta pelelangan;

    d.pesertayangberbentukbadan usahaatauusahaorangperseorangan harussudahdiregistrasi padaLembaga;

    e. tenagaahli dan tenagaterampil yangdipekerjakan olehbadanusahaatauusaha orangperseoranganharusbersertifikat yangdikeluarkan oleh Lembaga;

    13/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    14/101

    BAB II. PEMILIHAN PENYEDIA JASA

    Huruf f dihilangkan dan diganti dengan ayat 2a:

    f. kriteriapenetapandaftarpendeksebagaimanadimaksudbutir cmeliputi:

    1)pengalamanperusahaanuntukpekerjaansejenis; dan

    2) kualifikasi tenagaahli yangdimiliki.

    (2a) Kriteria penetapan daftar pendek sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf cmeliputi:

    1). pengalaman perusahaan untuk pekerjaan sejenis; dan

    2). kualifikasi tenaga ahli yang dimiliki.

    14/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    15/101

    BAB II. PEMILIHAN PENYEDIA JASA

    (3). Tata cara pemilihan perencana konstruksi dan pengawas konstruksi sebagaimana dimaksuddalamayat (1) terdiri dari:

    a. pengumumanprakualifikasi;

    b. pemasukandokumenprakualifikasi;

    c. evaluasi prakualifikasi danmenetapkandaftar pendek;

    d.undangan parapesertayangtermasukdalamdaftar pendek;

    e. penjelasan;f. pemasukanpenawaran;

    g. evaluasi penawaran;

    h. penetapan calon pemenang dilakukan berdasarkan penilaian kualitas dan atau gabungankualitas danharga danatauharga tetap danatauharga terendah;

    i. pengumumancalon pemenang;

     j.masasanggah; dan

    k. penetapan pemenang.

    (4). Pemilihan cara evaluasi penawaransebagaimana dimaksud dalamayat (3) huruf g ditetapkanoleh penggunajasa.

    15/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    16/101

    BAB II. PEMILIHAN PENYEDIA JASA

    Pasal 7

    (1)Pemilihanperencanakonstruksi danpengawaskonstruksi dengancarapemilihanlangsungsebagaimanadimaksuddalamPasal 3hanyaberlakuuntukkeadaantertentu,yaitu:

    a. penanganandarurat untukkeamanandankeselamatanmasyarakat yangmasihmemungkinkanuntukmengadakanpemilihanlangsung;

    b.pekerjaanyangkompleksyanghanyadapat dilaksanakanolehpenyedia jasayangsangat terbatas jumlahnya, denganketentuanpekerjaanhanyadapatdilakukandenganteknologi barudanpenyediajasayangmampumengaplikasikannyasangat terbatas;

    c. pekerjaanyang, perlu dirahasiakan, yangmenyangkut keamanandankeselamatanNegara yangditetapkanolehPresiden; danatau

    16/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    17/101

    BAB II. PEMILIHAN PENYEDIA JASA

    d. pekerjaan yang berskala kecil dengan ketentuan:

    •   1)untuk kepentingan pelayanan umum;

    •   2)mempunyai risiko kecil;•   3)menggunakan teknologi sederhana; dan atau

    •   4)dilaksanakan penyedia jasa usaha orang perseorangan

    dan badan usaha kecil.

    17/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    18/101

    BAB II. PEMILIHAN PENYEDIA JASA

    (2). Pemilihan perencana konstruksi danpengawas konstruksisebagaimanadimaksud dalamayat (1)dilakukan dengan syarat:

    a. mengundang sekurang-kurangnya 3 (tiga) penawar;

    b. memilih dari beberapapenawar;c. pesertayangberbentuk badan usaha atauusahaorang

    perseorangan harussudahdiregistrasi pada Lembaga; dan

    d. tenaga terampil danahli yang dipekerjakan olehbadan usahaatauusaha orang perseorangan harus bersertifikat yangdikeluarkanolehLembaga.

    18/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    19/101

    BAB II. PEMILIHAN PENYEDIA JASA

    (3) Tatacarapemilihan langsungsebagaimanadimaksuddalamayat (1) terdiri dari:

    (3) Tata cara pemilihan langsung sebagaimana dimaksud

    pada ayat (1) paling sedikit memenuhi tahapan:

    a. undangan;

    b. penjelasan;

    c. pemasukanpenawaran;

    d.evaluasi penawarandi lakukanberdasarkanpenilaiankualitas danataugabungankualitas danhargadanatauharga tetapdanatauharga terendah;

    e.klarifikasi dannegoisasi setelahditentukanperingkatnya; dan

    f. penetapanpemenang.

    (4) Pemilihan cara evaluasi penawaransebagaimana dimaksud dalamayat (3) huruf dditetapkanolehpenggunajasa.

    19/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    20/101

    BAB II. PEMILIHAN PENYEDIA JASA

    Pasal 8

    (1). Pemilihan perencana konstruksi dan pengawas konstruksi dengan carapenunjukanlangsungsebagaimanadimaksuddalamPasal 3berlakuuntuk:

    a. keadaan tertentu, yaitu:

    1). penanganan darurat untuk keamanan dan keselamatanmasyarakat yangpelaksanaan pekerjaannya tidakdapat ditunda atauharus dilakukandengan segera;

    2). pekerjaanyang kompleks yang hanya dapatdilaksanakanoleh penyedia jasa yang sangat terbatas jumlahnyadengan ketentuan pekerjaan hanyadapat dikerjakandengan teknologi baru dan penyedia jasa yangmampu

    mengaplikasikannya hanya satusatunya;

    20/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    21/101

    BAB II. PEMILIHAN PENYEDIA JASA3). pekerjaan yang perlu dirahasiakan yang menyangkut keamanan dan keselamatan

    Negarayangditetapkan olehPresiden;

    4). pekerjaan yangberskala kecil denganketentuan:

    a)untukkeperluan sendiri/pribadi;

    b)mempunyai risikokecil;

    c) menggunakanteknologi sederhana; danatau

    d) dilaksanakan oleh penyedia jasa usaha orang perseorangan dan badan usahakecil; danatau

    5). pekerjaan lanjutan yang secara teknis merupakan kesatuan konstruksi yang sifatpertanggungannya terhadap kegagalan bangunan tidak dapat dipecah-pecah daripekerjaan yangsudahdilaksanakan sebelumnya; atau

    b. pekerjaan yang hanya dilakukan oleh pemegang hak cipta atau pihak lain yang telahmendapat lisensi.

    (2). Pemilihanperencanakonstruksi dan pengawaskonstruksi sebagaimana dimaksud dalamayat (1)dilakukandengansyarat:

    a. penyedia jasayangberbentuk badan usahaharus sudah diregistrasi pada Lembaga;b. tenaga ahli dan tenaga terampil yang dipekerjakan oleh badan usaha atau usaha orang

    perseoranganharusbersertifikat yangdikeluarkan oleh Lembaga; atau

    c. penyedia jasa yang bersangkutan merupakan pemegang hak cipta atau pihak lain yang telahmendapat lisensi.

    21/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    22/101

    BAB II. PEMILIHAN PENYEDIA JASA

    (3) Tata cara pemilihan perencana konstruksi dan pengawaskonstruksi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) terdiridari:

    (3). Tata cara pemilihan perencana konstruksi dan

    pengawas konstruksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling

    sedikit memenuhi tahapan:

    a. undangan;

    b. penjelasan;

    c. pemasukan penawaran;

    d. negosiasi; dane. penetapan pemenang.

    22/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    23/101

    BAB II. PEMILIHAN PENYEDIA JASA

    Pelaksana Konstruksi

    Pasal 9

    (1). Pemilihan pelaksana konstruksi dengan cara pelelangan umum sebagaimanadimaksud dalam Pasal 3 berlaku untuk semua pekerjaan pelaksanaan konstruksi.

    (2). Pemilihan pelaksana konstruksi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukandengan syarat:

    a. diumumkan secara luas melalui media massa, sekurang-kurangnya 1 (satu)media cetak dan papan pengumuman;

    a.diumumkan secara luas melalui media elektronik dan/atau media cetak;

    b.dilakukanpenilaiankualifikasi baik prakualifikasi maupunpascakualifikasi;

    c. peserta yang berbentuk badan usaha harus sudah diregistrasi padaLembaga; dan

    d. tenaga ahli dan tenaga terampil yang dipekerjakan oleh badan usaha atauusahaorang perseorangan harus bersertifikat yang dikeluarkan olehLembaga.

    23/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    24/101

    BAB II. PEMILIHAN PENYEDIA JASA

    (3). Tatacarapelelanganumumsebagaimanadimaksuddalamayat (1) terdiri dari:

    a. pengumuman;

    b.pendaftaranuntukmengikuti pelelangan;

    c. penjelasan;

    d. pemasukanpenawaran;

    e.evaluasi penawaran;

    f. penetapan calon pemenang berdasarkan harga terendah terevaluasidiantara penawaran yang telah memenuhi persyaratan administrasidan teknisserta tanggapterhadapdokumenpelelangan;

    g. pengumumancalonpemenang;

    h.masasanggah; dan

    i. penetapanpemenang.

    24/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    25/101

    BAB II. PEMILIHAN PENYEDIA JASA

    Pasal 10

    (1). Pemilihan pelaksana konstruksi dengan cara pelelangan terbatas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3berlaku untuk pekerjaan dengan ketentuan:

    a. mempunyai risiko tinggi; dan

    b. menggunakan teknologi tinggi.

    (2). Pemilihan pelaksana konstruksi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dengan syarat:a.diumumkan melalui media massa sekurang-kurangnya 1 (satu) media cetak dan papan pengumumanresmi;

    b.jumlah penyedia jasa terbatas;

    c.melalui proses prakualifikasi;

    d.peserta pelelangan yang berbentuk badan usaha harus sudah diregistrasi pada Lembaga; dan

    e.tenaga ahli dan tenaga terampil yang dipekerjakan oleh badan usaha atau usaha orang perseoranganharus bersertifikat yang dikeluarkan oleh Lembaga.

    25/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    26/101

    BAB II. PEMILIHAN PENYEDIA JASA

    (3). Tata cara pelelangan terbatas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) terdiri atas:

    (3). Tata cara pelelangan umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memenuhitahapan:

    a. pengumuman untuk prakualifikasi;

    b. pemasukan dokumen prakualifikasi;

    c. evaluasi prakualifikasi;

    d. undangan berdasarkan hasil prakualifikasi;

    e. penjelasan;

    f. pemasukan penawaran;

    g. evaluasi penawaran;

    h. penetapan calon pemenang berdasarkan harga terendah terevaluasi diantara penawaranyang telah memenuhi persyaratan administrasi dan teknis serta tanggap terhadap dokumenpelelangan;

    i. pengumuman calon pemenang;j.masa sanggah; dank.penetapan pemenang.

    26/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    27/101

    BAB II. PEMILIHAN PENYEDIA JASA

    Pasal 11

    (1). Pemilihan pelaksana konstruksi dengan cara pemilihan langsung sebagaimana dimaksuddalamPasal 3berlakuuntuk keadaan tertentu, yaitu:

    a. penanganan darurat untukkeamanandankeselamatan masyarakat yangmasihmemungkinkan untukmengadakan proses pemilihan langsung;

    b. pekerjaan yangkompleksyanghanyadapat dilaksanakan dengan teknologibarudanpenyediajasayangmampumengaplikasikannya sangat terbatas;

    c. pekerjaan yangperludirahasiakan, yangmenyangkut keamanan dankeselamatan Negarayangditetapkan oleh Presiden; dan atau

    d.pekerjaan yangberskala kecil denganketentuan:

    1)untukkepentingan pelayanan umum;

    2)mempunyai risikokecil;

    3)menggunakanteknologi sederhana; danatau

    4)dilaksanakanoleh penyedia jasausahaorang

    perseoranganataubadan usahakecil.

    27/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    28/101

    BAB II. PEMILIHAN PENYEDIA JASA

    (2). Pemilihan pelaksana konstruksi sebagaimana dimaksud dalam ayat(1) dilakukan dengan syarat:

    a. diundang sekurang-kurangnya 3 (tiga) penawar;

    b. pemasukan dan pembukaan dokumen penawaran tidak perlupada waktu yang bersamaan;

    c. peserta yang berbentuk badan usaha harus sudahdiregistrasipada Lembaga; dan

    d. tenaga ahli dan tenaga terampil yang dipekerjakan oleh badanusaha atau usaha orang perseorangan harus bersertifikat yangdikeluarkan oleh Lembaga.

    28/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    29/101

    BAB II. PEMILIHAN PENYEDIA JASA

    (3). Tata cara pemilihan pelaksana konstruksi sebagaimana dimaksuddalam ayat (1 ) terdiri dari:

    (3). Tata cara penunjukan langsung pelaksana konstruksi sebagaimanadimaksud pada ayat (1) paling sedikit memenuhi tahapan:

    a. undangan;

    b. penjelasan;c. pemasukan penawaran;

    d. evaluasi penawaran;

    e. dapat dilakukan negosiasi setelah ditentukan peringkatnya; dan

    f. penetapan pemenang.

    29/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    30/101

    BAB II. PEMILIHAN PENYEDIA JASAPasal 12

    (1). Penunjukan langsung pelaksana konstruksi sebagaimana dimaksud dalamPasal 3berlakuuntuk:

    a.keadaantertentu, yaitu:

    1). penanganan darurat untuk keamanan dan keselamatan masyarakat yangpelaksanaanpekerjaannya tidakdapat ditunda/harusdilakukansegera;

    2). pekerjaan yang kompleks yang hanya dapat dilaksanakan denganpenggunaan teknologi baru dan penyedia jasa yang mampumengaplikasikannyahanyasatu-satunya;

    3). pekerjaan yang perlu dirahasiakan yang menyangkut keamanan dankeselamatanNegarayangditetapkanolehPresiden;

    30/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    31/101

    BAB II. PEMILIHAN PENYEDIA JASA

    4). pekerjaanyangberskalakecil denganketentuan:

    a)untukkeperluansendiri;

    b)mempunyai risikokecil;

    c)menggunakan teknologi sederhana; danatau

    d)dilaksanakan oleh penyedia jasa usaha orang perseorangan dan badanusahakecil, danatau

    5). pekerjaan lanjutan yangsecara teknis merupakankesatuan konstruksi yangsifat pertanggungannyaterhadapkegagalan bangunantidakdapat dipecah-pecahdari pekerjaanyangsudahdilaksanakan sebelumnya;atau

    b. pekerjaanyanghanyadapat dilakukanolehpemeganghak patenataupihak lainyangtelahmendapat izin.

    31/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    32/101

    BAB II. PEMILIHAN PENYEDIA JASA

    (2). Penunjukan langsung pelaksana konstruksi sebagaimana dimaksuddalam ayat (1) dilakukan dengan syarat:

    a. peserta yang berbentuk badan usaha dan usaha orangperseorangan harus sudah diregistrasi pada Lembaga;

    b. tenaga ahli dan atau tenaga terampil yang dipekerjakan olehbadanusaha dan usaha orang perseorangan harus bersertifikatyang dikeluarkan oleh Lembaga; dan

    c. penyedia jasa yang bersangkutan merupakan pemeganghakpaten atau pihak lain yang telah mendapat lisensi.

    32/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    33/101

    BAB II. PEMILIHAN PENYEDIA JASA

    (3). Tata cara penunjukan langsung pelaksana

    konstruksi sebagaimana dimaksud dalam ayat

    (1) terdiri dari:

    a. undangan;b. penjelasan;

    c. pemasukan penawaran;

    d. negosiasi; dane. penetapan penyedia jasa.

    33/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    34/101

    BAB II. PEMILIHAN PENYEDIA JASAPasal 13

    (1). Pemilihan penyedia jasa terintegrasi dilakukan mengikuti tata cara pemilihan pelaksanakonstruksi dengancarapelelenganterbatas.

    (2). Pekerjaanyang dapat dilakukandengan layanan jasakonstruksi secara terintegrasi adalahpekerjaan yang:

    a.bersifat kompleks;

    b.memerlukan teknologi tinggi;c.mempunyai risiko tinggi; dan

    d.memiliki biayabesar.

    (3). Pemilihanpenyedia jasaterintegrasi dilakukan dengansyarat:

    a.diumumkansecara luas melalui mediamassa,sekurang-kurangnya1 (satu) media cetakdanpapan pengumumanresmi untukumum;

    a. diumumkan secara luas melalui media elektronik dan/atau media cetak;b. jumlahpenyedia jasa terbatas; dan

    c. melalui proses prakualifikasi.

    34/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    35/101

    BAB II. PEMILIHAN PENYEDIA JASA

    (4). Tatacarapemilihan sebagaimana dimaksuddalamayat (1) terdiri dari:

    (4)Tata cara pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memenuhi tahapan:

    a. pengumumanprakualifikasi;

    b. pemasukandokumenprakualifikasi;

    c. evaluasi prakualifikasi;

    d.undanganberdasarkan hasil prakualifikasi;e. penjelasan;

    f. pemasukanpenawaran;

    g. evaluasi penawaran;

    h. penetapan calon pemenang berdasarkan harga terendah terevaluasi di antarapenawaran yang telah memenuhi persyaratan administrasi dan teknis serta tanggapterhadap dokumenpelelangan;

    i. pengumumancalon pemenang;

     j.masasanggah; dan

    k. penetapan pemenang.

    35/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    36/101

    BAB II. PEMILIHAN PENYEDIA JASA

    (5). Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria

    sebagaimanadimaksud dalam ayat (2) dan syarat-

    syarat sebagaimana dimaksud dalam ayat (3), danpekerjaan yang dapat dilakukan secara terintegrasi

    ditentukan oleh Menteri.

    36/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    37/101

    BAB II. PEMILIHAN PENYEDIA JASA

    Pasal 14

    (1). Lembaga merumuskan dan menerbitkan model dokumen untuk pemilihanpenyedia jasa sebagai acuan bagi pengguna jasa dalammelaksanakan pemilihanpenyedia jasakonstruksi.

    (2). Pedoman tentang tata cara pelelangan umum dan tata cara evaluasi ditetapkanolehLembaga.

    (3). Petunjuk pelaksanaan pemilihan penyedia jasa dalam rangka pelaksanaanpekerjaan konstruksi yang pembiayaannya dibebankan pada anggaran Negarayang meliputi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Anggaran Pendapatandan Belanja Daerah maupun dana bantuan luar negeri, ditetapkan dengan

    Keputusan Presiden, dengan tetap berpedoman pada ketentuan dalamPeraturanPemerintahini.

    37/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    38/101

    BAB II. PEMILIHAN PENYEDIA JASAKewajiban dan Hak Pengguna Jasa

    Pasal 15

    Pengguna jasa dalam pemilihan penyedia jasa berkewajiban untuk:a. mengumumkan secara luas melalui media massa dan papan pengumuman setiap pekerjaan

    yang ditawarkan dengan cara pelelangan umum atau pelelangan terbatas;

    a. mengumumkan secara luas melalui media elektronik dan/atau media cetak untuk setiappekerjaan yang ditawarkan dengan cara pelelangan umum atau pelelangan terbatas;

    b. menerbitkan dokumen pelelangan umum, Pelelangan terbatas, dan pemilihan langsungsecaralengkap, jelas, dan benar serta dapat dipahami, yang memuat:

    1) petunjuk bagi penawaran:2) tata cara pelelangan dan atau Pemilihan mencakup prosedur, persyaratan, dan

    kewenangan;

    2) tata cara pelelangan umum, pelelangan terbatas, atau pemilihan langsungmencakup prosedur, persyaratan, dan kewenangan;

    3) persyaratan kontrak mencakup syarat umum dan syarat khusus; dan

    4) ketentuan evaluasi;

    c. mengundang semua penyedia jasa yang lulus prakualifikasi untuk memasukkan penawaran;d. menerbitkan dokumen penunjukan langsung secara lengkap, jelas, dan benar sertadapat

    dipahami yang memuat:

    1) tata cara penunjukan langsung mencakup prosedur, Persyaratan, dan kewenangan;dan 2) syarat-syarat kontrak mencakup syarat umum dan syarat khusus;

    38/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    39/101

    BAB II. PEMILIHAN PENYEDIA JASA

    e. memberikan penjelasan tentang pekerjaan termasuk mengadakan peninjauanlapanganapabiladiperlukan;

    f. memberikantanggapanterhadapsanggahandari penyedia jasa;

    g.menetapkanpenyedia jasadalambataswaktu yangditentukandalamdokumenlelang;

    h. mengembalikan jaminan penawaran bagi penyedia jasa yang kalah, sedangkan bagipenyedia jasa yang menang mengikuti ketentuan yang diatur dalam dokumenpelelangan;

    i. menunjukkanbukti kemampuanmembayar, j. menandatangani kontrak kerja konstruksi dalam batas waktu yang ditentukan dalamdokumenlelang;

    k. mengganti biaya yang dikeluarkan oleh penyedia jasa untuk penyiapan pelelanganapabila penggunajasamembatalkanpemilihanpenyedia jasa; dan

    k. mengganti biaya yang dikeluarkan oleh penyedia jasa untuk penyiapan pelelanganapabila pengguna jasa membatalkan pemilihan penyedia jasa tanpa alasan yang dapat

    dipertanggungjawabkan; danl. memberikan penjelasan tentang risiko pekerjaan termasuk kondisi dan bahaya yangdapat timbul dalam pekerjaan konstruksi dan mengadakan peninjauan lapanganapabiladiperlukan.

    39/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    40/101

    BAB II. PEMILIHAN PENYEDIA JASA

    Pasal 16

    Penggunajasa dalampemilihanpenyedia jasaberhak untuk:

    a. Memungut biaya penggandaan dokumen pelelangan umum danpelelangan terbatasdari penyedia jasa;

    b. Mencairkan jaminan penawaran dan selanjutnya memiliki uangnyadalamhal penyedia jasa tidak memenuhi ketentuan pelelangan; dan

    c. menolak seluruh penawaran apabila dipandang seluruh penawarantidak menghasilkan kompetisi yang efektif atau seluruh penawarantidakcukup tanggapterhadapdokumenpelelangan.

    40/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    41/101

    BAB II. PEMILIHAN PENYEDIA JASA

    Kewajiban dan Hak Penyedia Jasa

    Pasal 17

    Penyedia jasadalampemilihanpenyedia jasaberkewajiban untuk:

    a. menyusun dokumen penawaran yang memuat rencana dan metode

    kerja, rencana usulan biaya,tenaga terampil dan tenaga ahli,rencana dan anggaran keselamatan dan kesehatan kerja, danperalatan;

    b. menyerahkan jaminanpenawaran; dan

    c. menandatangani kontrak kerjakonstruksi dalambatas waktu yangditentukan dalamdokumenlelang.

    41/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    42/101

    BAB II. PEMILIHAN PENYEDIA JASA

    Pasal 18

    Penyedia jasadalampemilihanpenyedia jasaberhak untuk:

    a. memperolehpenjelasan pekerjaan;

    b. melakukan peninjauan lapanganapabila diperlukan;c. mengajukan sanggahan terhadap pengumumanhasil lelang;

    d. menarik jaminanpenawaran bagi penyedia jasayang kalah; dan

    e. mendapat ganti rugi apabila terjadi pembatalan pemilihan jasa yangtidak sesuai denganketentuan dokumen lelang.

    42/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    43/101

    BAB II. PEMILIHAN PENYEDIA JASA

    Penetapan Penyedia Jasa

    Pasal 19

    (1). Pengguna jasa atau wakil yang diberi wewenang, menetapkan secara tertulispenyedia jasasebagai pemenangdalampemilihanpenyedia jasa.

    (2). Penetapan perencana konstruksi dan pengawas konstruksi didasarkan padapemilihankualitas danataugabungankualitas danhargadanataukualitasdenganhargatetapdanatauhargaterendah.

    (3). Penetapan pelaksana konstruksi didasarkan pada harga terendah terevaluasi diantara penawaran yang telah memenuhi persyaratan serta tanggap terhadapdokumenpelelangan.

    (4). Penetapan penyedia jasa dalam penunjukan langsung didasarkan pada hasilnegosiasi antarapenggunajasadanpenyedia jasa.

    43/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    44/101

    BAB III. KONTRAK KERJA KONSTRUKSI

    Pasal 20

    (1). Kontrakkerja konstruksi padadasarnyadibuat secaraterpisahsesuai tahapandalampekerjaan konstruksi yang terdiri dari kontrak kerja konstruksi untuk pekerjaanperencanaan, kontrak kerja konstruksi untuk pekerjaan pelaksanaan, dan kontrakkerja konstruksi untukpekerjaanpengawasan.

    (2). Dalam hal pekerjaan terintegrasi, kontrak kerja konstruksi sebagaimana dimaksuddalamayat (1)dapat dituangkandalam1(satu)kontrakkerjakonstruksi.

    (3). Kontrak kerja konstruksi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dibedakanberdasarkan:

    a. Bentuk imbalanyangterdiri dari:

    1). LumpSum;

    2). hargasatuan;3). biayatambah imbalanjasa:

    4). gabunganLumpSumdanhargasatuan; atau

    5).Aliansi.44/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    45/101

    BAB III. KONTRAK KERJA KONSTRUKSI

    b. Jangka waktu pelaksanaanpekerjaankonstruksi

    yang terdiri dari:

    1) tahun tunggal; atau

    2) tahun jamak.c. Cara pembayaran hasil pekerjaan:

    1) sesuai kemajuan pekerjaan; atau

    2) secara berkala.

    45/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    46/101

    BAB III. KONTRAK KERJA KONSTRUKSI

    Pasal 21

    (1). Kontrak kerja konstruksi dengan bentuk imbalan Lump Sum sebagaimanadimaksud dalam Pasal 20 ayat (3) huruf a angka 1 merupakan kontrak jasa ataspenyelesaian seluruh pekerjaan dalamjangka waktu tertentu dengan jumlah hargayang pasti dan tetap serta semua risiko yang mungkin terjadi dalam prosespenyelesaian pekerjaan yang sepenuhnya ditanggung oleh penyedia jasasepanjanggambar danspesifikasi tidakberuhah.

    (2). Kontrak kerja konstruksi dengan bentuk imbalan Harga Satuan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 20 ayat (3) huruf a angka 2 merupakan kontrak jasa atas

    penyelesaian seluruh pekerjaan dalam jangka waktu tertentu berdasarkan hargasatuan yang pasti dan tetap untuk setiap satuan/unsur Pekerjaan denganspesifikasi teknis tertentu, yang volume pekerjaannya didasarkan pada hasilpengukuran bersama atas volume pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakanolehpenyedia jasa.

    (3). Kontrak kerja konstruksi dengan bentuk imbalan Biaya Tambah Imbalan Jasasebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (3) huruf a angka 3 merupakankontrak jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam jangka waktu tertentu,dimana jenis-jenis pekerjaan dan volumenya belum diketahui dengan pasti,sedangkan pembayarannya dilakukan berdasarkan pengeluaran biaya yangmeliputi pembelian bahan, sewa peralatan, upah pekerja dan lain-lain, ditambahimbalanjasayangtelahdisepakati olehkeduabelahpihak.

    46/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    47/101

    BAB III. KONTRAK KERJA KONSTRUKSI

    (4). Kontrak kerja konstruksi dengan bentuk imbalan Gabungan Lump Sumdan HargaSatuansebagaimanadimaksud dalamPasal 20ayat (3) huruf aangka 4 merupakangabungan Lump Sumdan atau harga satuan dan atau tambah imbalan jasadalam1(satu)pekerjaanyangdiperjanjikansejauhyangdisepakati parapihakdalamkontrakkerja konstruksi.

    (5). Kontrak kerja konstruksi dengan bentuk imbalan Aliansi sebagaimana dimaksuddalamPasal 20ayat (3) huruf aangka4merupakankontrakpengadaan jasadimanasuatu harga kontrak referensi ditetapkan lingkup dan volume pekerjaan yangbelum diketahui ataupun diperinci secara pasti sedangkan Pembayarannyadilakukan secara biaya tambah imbal jasa dengan suatu pembagian tertentu yangdisepakati bersama atas penghematan ataupun biaya lebih yang timbul dariPerbedaanbiayasebenarnyadanhargakontrak referensi.

    47/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    48/101

    BAB III. KONTRAK KERJA KONSTRUKSIPasal 22

    Kontrakkerja konstruksi sebagaimanadimaksuddalamPasal 20ayat (1) sekurang-kurangnyaharus

    memuat dokumenyangmeliputi:

    a.Suratperjanjianyangditandatangani penggunajasadanpenyedia jasayangmemuat antara lain:

    1)uraianparapihak;

    2)konsiderasi;

    3) lingkuppekerjaan;

    4)hal-hal pokokseperti nilai kontrak, jangkawaktupelaksanaan; dan

    5) daftar dokumen-dokumenyangmengikat besertaurutankeberlakuannya.b. dokumen lelang, yaitu dokumen yang disusun oleh pengguna jasa yang merupakan dasar bagipenyedia jasa untuk menyusun usulan atau penawaran untuk pelaksanaan tugas yang berisilingkup tugasdan persyaratannya (umumdankhusus, teknis dan administratif, kondisi kontrak);

    c. usulanatau penawaran, yaitu dokumenyangdisusunoleh penyedia jasa berdasarkan dokumenlelangyangberisi metode, hargapenawaran, jadual waktu, dansumber daya;

    d. berita acara berisi kesepakatan yang terjadi antara pengguna jasa dan penyedia jasa selamaproses evaluasi usulanataupenawaranolehpenggunajasaantara lainklarifikasi atas hal-hal

    yangmenimbulkankeragu-raguan;e. surat pernyataan dari pengguna jasa menyatakan menerima atau menyetujui usulan atau

    penawaran dari penyedia jasa; dan

    f. surat pernyataan dari penyedia jasa yang menyatakan kesanggupan untuk melaksanakanpekerjaan.

    48/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    49/101

    BAB III. KONTRAK KERJA KONSTRUKSI

    Pasal 23

    (1). Kontrak kerja konstruksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20ayat (1)sekurang-kurangnya harus memuat uraianmengenai:

    a. Parapihak yangmeliputi:

    1) akta badanusahaatauusahaorangperseorangan;

    2) nama wakil/kuasabadanusahasesuai kewenanganpadaaktabadan usaha atau sertifikat keahlian kerja dan sertifikatketerampilan kerja bagi usaha orangperseorangan; dan

    3) tempat kedudukan dan alamat badan usaha atau usaha orangperseorangan;

    49/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    50/101

    BAB III. KONTRAK KERJA KONSTRUKSI

    b. Rumusanpekerjaan yangmeliputi:1)pokok-pokok pekerjaan yangdiperjanjikan;

    2)volume ataubesaranpekerjaan yang harus dilaksanakan;

    3)nilai pekerjaan dan ketentuan mengenai penyesuaian nilaipekerjaan akibat fluktuasi harga untuk kontrak kerja konstruksi

    bertahunjamak;4) tatacarapenilaian hasil pekerjaan danpembayaran; dan

    5) jangkawaktupelaksanaan;

    50/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    51/101

    BAB III. KONTRAK KERJA KONSTRUKSI

    c. Pertanggungandalamkontrak kerja konstruksi meliputi:

    1). jenis pertanggungan yang menjadi kewajiban penyedia jasa yang berkaitandengan pembayaran uang muka, pelaksanaan pekerjaan, hasil pekerjaan,tenagakerja, tuntutanpihakketigadankegagalanbangunan;

    2). pertanggungansebagaimanadimaksuddalamangka1)memuat:a. nilai jaminan;

    b. jangkawaktupertanggungan;c. prosedurpencairan;dand.hakdankewajibanmasing-masingpihak; dan

    3). Dalam hal penyedia jasa tidak memenuhi kewajiban sesuai dengan kontrakkerja konstruksi, pengguna jasa dapat mencairkan dan selanjutnyamenggunakan jaminan dari penyedia jasa sebagai kompensasi pemenuhankewajibanpenyedia jasa;

    51/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    52/101

    BAB III. KONTRAK KERJA KONSTRUKSI

    d.Tenagaahli yangmeliputi:

    1). persyaratanklasifikasi dankualifikasi tenagaahli;

    2). prosedur penerimaan dan atau pemberhentian tenaga ahli yangdipekerjakan; dan

    3). jumlah tenagaahli sesuai dengan jenis pekerjaan;

    e. Hakdankewajibanparapihak dalamkontrak kerjakonstruksi meliputi:

    1). hakdankewajibanpengguna jasa; dan2). hakdankewajibanpenyedia jasa;

    f. Carapembayaranmemuat:

    1). volume/besaran fisik;

    2). carapembayaranhasil pekerjaan;

    3). jangkawaktupembayaran;4). dendaketerlambatanPembayaran; dan

    5). jaminanpembayaran;

    52/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    53/101

    BAB III. KONTRAK KERJA KONSTRUKSI

    g. Ketentuan mengenai cidera janji yang meliputi:

    1). bentuk cidera janji:

    a. oleh penyedia jasayang meliputi:

    -tidak menyelesaikan tugas;

    -tidak memenuhi mutu;

    -tidak memenuhi kuantitas; dan-tidak menyerahkan hasil pekerjaan; dan

    b. olehpengguna jasayangmeliputi:

    -terlambat membayar;

    -tidak membayar; dan-terlambat menyerahkan sarana pelaksanaan pekerjaan; dan

    53/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    54/101

    BAB III. KONTRAK KERJA KONSTRUKSI

    2). Dalam hal terjadi cidera janji yang dilakukan olehpenyedia jasaatau pengguna jasa, pihak yang dirugikanberhakuntukmemperolehkompensasi, penggantian biayadanatauperpanjangan waktu, perbaikan atau pelaksanaan ulang hasilpekerjaanyang tidak sesuai dengan yang diperjanjikan atau

    pemberianganti rugi;

    h. Penyelesaian perselisihan memuat:

    1). penyelesaian di luar pengadilan melalui alternatif penyelesaiansengketa, atau arbitrase; dan

    2). penyelesaian melalui pengadilan sesuai dengan HukumAcaraPerdata yangberlaku;

    54/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    55/101

    BAB III. KONTRAK KERJA KONSTRUKSI

    i. Ketentuanpemutusankontrakkerja konstruksi memuat:

    1). bentukpemutusanyang meliputi pemutusan yangdisepakati parapihakataupemutusansecarasepihak; dan

    2). hak dan kewajiban pengguna jasa dan penyedia jasa sebagaikonsekuensi dari pemutusankontrakkerja konstruksi;

     j. Keadaanmemaksamencakupkesepakatanmengenai:

    1). risikokhusus;2). macamkeadaanmemaksalainnya; dan

    3). hak dan kewajiban pengguna jasa dan penyedia jasa pada keadaanmemaksa;

    k. Kewajibanparapihak dalamkegagalanbangunanmeliputi:

    1). jangkawaktupertanggungjawabankegagalanbangunan; dan2). bentuk tanggung jawabterhadapkegagalanbangunan;

    55/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    56/101

    BAB III. KONTRAK KERJA KONSTRUKSI

    l. Perlindunganpekerjamemuat:

    1). kewajiban terhadap pemenuhanketentuanperaturanperundangundangan yangberlaku; dan

    2). bentuk tanggung jawab dalamperlindunganpekerja; dan

    m.Aspek lingkunganmemuat:

    1). kewajiban terhadap pemenuhan ketentuan undang-undangyangberlaku; dan

    2). bentuk tanggung jawab mengenai gangguan terhadaplingkungandan manusia.

    56/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    57/101

    BAB III. KONTRAK KERJA KONSTRUKSI

    (2). Kontrak kerja konstruksi harus memuat ketentuan tentang Hak AtasKekayaan Intelektual yangmencakup:

    a. kepemilikan hasil perencanaan, berdasarkan kesepakatan; dan

    b. pemenuhan kewajiban terhadap hak cipta atas hasilperencanaan yang telah dimiliki oleh pemegang hak cipta dan

    hak paten yang telah dimiliki oleh pemegang hak paten sesuaiundang-undang tentang hak cipta dan undang-undang tentanghak paten.

    (3). Kontrak kerja konstruksi dapat memuat ketentuan tentang insentif yang mencakup persyaratan pemberian insentif, dan bentuk

    insentif.

    57/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    58/101

    BAB III. KONTRAK KERJA KONSTRUKSI

    (4). Kontrak kerja konstruksi dapat memuat ketentuan tentang subpenyedia jasa dan atau pemasok bahan dan atau komponenbangunan dan atau peralatan mengenai hal-hal:a.pengusulan oleh penyedia jasa dan pemberian izin oleh pengguna

     jasa untuk sub penyedia jasa/pemasok bahan dan ataukomponenbangunan dan atau peralatan;

    b.tanggung jawab penyedia jasa dalam kaitan penggunaan subpenyedia jasa/pemasok terhadap pemenuhan ketentuankontrakkerjakonstruksi; dan

    c.hak intervensi pengguna jasa dalam hal:

    1) pembayaran dari penyedia jasa kepada sub penyedia

     jasa/pemasok terlambat; dan2) sub penyedia jasa/pemasok tidak memenuhi ketentuankontrak

    kerja konstruksi;

    58/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    59/101

    BAB III. KONTRAK KERJA KONSTRUKSI

    (5). Pada kontrak kerja konstruksi dengan mempergunakan 2

    (dua) bahasa harus dinyatakan secara tegas hanya 1

    (satu) bahasa yang mengikat secara hukum.

    (6). Kontrak kerja konstruksi tunduk pada hukum yang berlaku

    di Indonesia.

    59/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    60/101

    BAB IV PENYELENGGARAAN PEKERJAAN

    KONSTRUKSI

    Umum

    Pasal 24

    Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi wajib

    dimulai dengan tahap perencanaan yangselanjutnya diikuti dengan tahap pelaksanaanbeserta pengawasannya yang masing-masingtahap dilaksanakan melalui kegiatan penyiapan,pengerjaan, dan pengakhiran.

    60/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    61/101

    BAB IV PENYELENGGARAAN PEKERJAAN

    KONSTRUKSI

    Tahap Perencanaan

    Pasal 25

    Lingkup tahap perencanaan pekerjaan konstruksi meliputi prastudi kelayakan, studikelayakan, perencanaan umum, dan perencanaan teknik.

    Pasal 26

    (1). Dalam perencanaan pekerjaan konstruksi dengan pekerjaan risiko tinggi harusdilakukan prastudi kelayakan, studi kelayakan, perencanaan umum, danperencanaan teknik;

    (2). Dalam perencanaan pekerjaan konstruksi dengan pekerjaan risiko sedang harusdilakukan studi kelayakan, perencanaan umum, dan perencanaan teknik.

    (3). Dalam perencanaan pekerjaan konstruksi dengan pekerjaan risiko kecil harusdilakukan perencanaan teknik.

    61/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    62/101

    BAB IV PENYELENGGARAAN PEKERJAAN

    KONSTRUKSI

    Pasal 27

    (1). Perencanaan pekerjaan konstruksi sebagaimana dimaksud dalamPasal 26 wajib didukung dengan ketersediaan lapangan, dokumen,fasilitas, dan peralatan serta tenaga kerja konstruksi yang masing-masingdisesuaikan dengankegiatan tahapanperncanaan.

    (2). Penyedia jasa wajibmenyerahkan hasil pekerjaan perencanaanyangmeliputi hasil tahapan pekerjaan, hasil penyerahan pertama, dan hasilpenyerahan akhir secara tepat biaya, tepat mutu, dan tepat waktu.

    (3). Pengguna jasa wajib melaksanakan pembayaran atas penyerahanhasil pekerjaan penyedia jasa secara tepat jumlahdan tepat waktu.

    62/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    63/101

    BAB IV PENYELENGGARAAN PEKERJAAN

    KONSTRUKSI

    Tahap Pelaksanaan Beserta PengawasannyaPasal 28

    (1). Lingkup tahap pelaksanaan beserta pengawasan pekerjaankonstruksi meliputi pelaksanaan fisik, pengawasan, uji coba, danpenyerahan hasil akhir pekerjaan.

    (2). Pelaksanaan beserta pengawasan pekerjaan konstruksi dilakukanberdasarkan hasil perencanaan teknik sebagaimana dimaksuddalamPasal 26.

    (3). Pelaksanaan beserta pengawasan sebagaimana dimaksud dalamayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan melalui kegiatan penyiapan,pengerjaan, danpengakhiran.

    63/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    64/101

    BAB IV PENYELENGGARAAN PEKERJAAN

    KONSTRUKSI

    Pasal 29

    (1). Pelaksanaan beserta pengawasan pekerjaan konstruksisebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 harus didukung denganketersediaan lapangan, dokumen, fasilitas, peralatan, dan tenagakerja konstruksi serta bahan/komponen bangunan yang masing-masing disesuaikan dengan kegiatan tahapan pelaksanaan danpengawasan.

    (2). Penyedia jasa wajib menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaanserta pengawasan yang meliputi hasil tahapan pekerjaan, hasil

    penyerahan pertama dan hasil penyerahan akhir secara tepat biaya,tepat mutu, dan tepat waktu.

    64/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    65/101

    BAB IV PENYELENGGARAAN PEKERJAAN

    KONSTRUKSI

    (3). Pengguna jasa wajib melaksanakan pembayaran atas penyerahanhasil pelaksanaan pekerjaan beserta pengawasan secara tepat

     jumlahdan tepat waktu.

    (4). Untuk pekerjaan tertentu uji coba wajib dilakukan atau disahkanoleh instansi yang berwenang sesuai denganperaturan perundang-undanganyangberlaku.

    65/101

    BAB IV PENYELENGGARAAN PEKERJAAN

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    66/101

    BAB IV PENYELENGGARAAN PEKERJAAN

    KONSTRUKSIStandar Keteknikan, Ketenaga Kerjaan, dan Tata Lingkungan

    Pasal 30(1).Untuk menjamin terwujudnya tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi,

    penyelenggara pekerjaan konstruksi wajib memenuhi ketentuan tentang:

    a.keteknikan, meliputi persyaratan keselamatan umum, konstruksibangunan, mutu hasil pekerjaan, mutu bahan dan atau komponenbangunan, dan mutu peralatan sesuai dengan standar atau normayangberlaku;

    b. keamanan, keselamatan, dan kesehatan tempat kerja konstruksi sesuaidengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

    c. perlindungan sosial tenaga kerja dalam pelaksanaan pekerjaankonstruksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yangberlaku;

    d. tata lingkungan setempat dan pengelolaan lingkungan hidup sesuaidenganperaturan perundang-undangan yang berlaku.

    66/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    67/101

    BAB IV PENYELENGGARAAN PEKERJAAN

    KONSTRUKSI

    (2). Ketentuan keteknikan sebagaimana dimaksud dalam ayat(1) huruf a diatur oleh Menteri teknis yang bersangkutan.

    (3). Ketentuan pembinaan dan pengendalian tentangkeselamatan dan kesehatan kerja di tempat kegiatankonstruksi diatur lebih lanjut oleh Menteri bersamaMenteri teknis yang terkait.

    67/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    68/101

    BAB IV PENYELENGGARAAN PEKERJAAN

    KONSTRUKSI

    Kegagalan Pekerjaan Konstruksi

    Pasal 31

    Kegagalan pekerjaan konstruksi adalah keadaan hasil

    pekerjaan konstruksi yang tidak sesuai dengan spesifikasipekerjaan sebagaimana disepakati dalam kontrak kerjakonstruksi baik sebagian maupun keseluruhan sebagaiakibat kesalahanpengguna jasaataupenyedia jasa.

    68/101

    BAB IV PENYELENGGARAAN PEKERJAAN

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    69/101

    BAB IV PENYELENGGARAAN PEKERJAAN

    KONSTRUKSIPasal 32

    (1). Perencana konstruksi bebas dari kewajiban untuk mengganti atau memperbaikikegagalan pekerjaan konstruksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 yangdisebabkan kesalahan pengguna jasa, pelaksana konstruksi, dan pengawaskonstruksi.

    (2). Pelaksana konstruksi bebas dari kewajiban untuk mengganti atau memperbaikikegagalan pekerjaan konstruksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 yangdisebabkan kesalahan pengguna jasa, perencana konstruksi, dan pengawaskonstruksi.

    (3). Pengawas konstruksi bebas dari kewajiban untuk mengganti atau memperbaikikegagalan pekerjaan konstruksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 yangdisebabkan kesalahan pengguna jasa, perencana konstruksi, dan pelaksanakonstruksi.

    (4). Penyedia jasawajib mengganti atau memperbaiki kegagalanpekerjaan konstruksisebagaimanadimaksuddalamPasal 31yangdisebabkankesalahanpenyedia jasaatasbiayasendiri.

    69/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    70/101

    BAB IV PENYELENGGARAAN PEKERJAAN

    KONSTRUKSI

    Pasal 33

    Pemerintah berwenang untuk mengambil tindakan

    tertentu apabila kegagalan pekerjaan konstruksimengakibatkan kerugian dan atau gangguan

    terhadapkeselamatanumum.

    70/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    71/101

    BAB V. KEGAGALAN BANGUNAN

    UmumPasal 34

    KegagalanBangunan merupakan keadaan bangunanyangtidak berfungsi, baik secara keseluruhan maupun sebagiandari segi teknis, manfaat, keselamatan dan kesehatankerja, dan atau keselamatan umum sebagai akibatkesalahanPenyediaJasadanatauPenggunaJasasetelahpenyerahanakhir pekerjaankonstruksi.

    71/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    72/101

    BAB V. KEGAGALAN BANGUNAN

    Jangka Waktu PertanggungjawabanPasal 35

    (1). Jangka waktu pertanggungjawaban atas kegagalan bangunan ditentukan sesuaidengan umur konstruksi yang direncanakan dengan maksimal 10 tahun, sejakpenyerahanakhir pekerjaankonstruksi.

    (2). Penetapan umur konstruksi yang direncanakan harus secara jelas dan tegasdinyatakan dalam dokumen perencanaan, serta disepakati dalam kontrak jasakonstruksi.

    (3). Jangka waktu pertanggungjawaban atas kegagalan bangunan harus dinyatakandengantegasdalamkontrak jasakonstruksi.

    72/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    73/101

    BAB V. KEGAGALAN BANGUNAN

    Penilaian Kegagalan BangunanPasal 36

    (1). Kegagalan bangunan dinilai dan ditetapkan oleh 1 (satu) atau lebih penilai ahliyang profesional dan kompeten dalam bidangnya serta bersifat independen danmampu memberikan penilaian secara obyektif, yang harus dibentuk dalamwaktupaling lama 1 (satu) bulan sejak diterimanya laporan mengenai terjadinya

    kegagalanbangunan.

    (2). Penilai ahli sebagaimana dimaksud dalamayat (1) dipilih, dan disepakati bersamaolehpenyediajasadanpenggunajasa.

    (3). Pemerintah berwenang untuk mengambil tindakan tertentu apabila kegagalanbangunan mengakibatkan kerugian dan atau menimbulkan gangguan pada

    keselamatan umum, termasuk memberikan pendapat dalam penunjukan, prosespenilaiandanhasil kerjapenilaiahli yangdibentukdandisepakati olehparapihak.

    73/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    74/101

    BAB V. KEGAGALAN BANGUNAN

    Pasal 37

    Penilai ahli sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1) harus memilikisertifikat keahliandanterdaftar padaLembaga.

    Pasal 38

    (1). Penilai ahli, bertugasuntuk antara lain:a. menetapkansebab-sebab terjadinyakegagalanbangunan;

    b.menetapkantidakberfungsinyasebagianataukeseluruhanbangunan;

    c. menetapkan pihak yang bertanggung jawab atas kegagalan bangunanserta tingkat dansifat kesalahanyangdilakukan;

    d. menetapkan besarnya kerugian, serta usulan besarnya ganti rugi yang

    harus dibayar olehpihakataupihak-pihak yangmelakukankesalahan;e.menetapkanjangkawaktupembayarankerugian.

    74/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    75/101

    BAB V. KEGAGALAN BANGUNAN

    (2). Penilai ahli berkewajiban untuk melaporkan hasilpenilaiannya kepada pihak yang menunjuknya danmenyampaikan kepada Lembaga dan instansi yangmengeluarkan izin membangun, paling lambat 3 (tiga)

    bulan setelah melaksanakan tugasnya.

    75/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    76/101

    BAB V. KEGAGALAN BANGUNAN

    Pasal 39

    Penilai ahli berwenang untuk:

    a. menghubungi pihak-pihak terkait, untuk memperoleh keteranganyangdiperlukan;

    b. memperolehdatayangdiperlukan;

    c. melakukan pengujian yang diperlukan;

    d. memasuki lokasi tempat terjadinyakegagalan bangunan.

    76/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    77/101

    BAB V. KEGAGALAN BANGUNAN

    Kewajiban dan Tanggung Jawab Penyedia JasaPasal 40

    (1). Sebagai dasar penetapan jangka waktu pertanggungjawaban,perencana konstruksi wajib menyatakan dengan jelas dan tegas

    tentang umur konstruksi yang direncanakan, dalam dokumenperencanaandandokumenlelang, dilengkapi denganpenjelasannya.

    (2). Apabila terjadi kegagalanbangunanyangdisebabkan olehkesalahanperencanakonstruksi, makaperencanakonstruksi hanya bertanggung

     jawab atas ganti rugi sebatas hasil perencanaannya yang belum/tidak

    diubah.

    77/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    78/101

    BAB V. KEGAGALAN BANGUNAN

    (3). Apabila terjadi kegagalan bangunan yang disebabkan olehkesalahan pelaksana konstruksi, maka tanggung jawab berupasanksi dan ganti rugi dapat dikenakan pada usaha orangperseorangan dan atau badan usaha pelaksana konstruksipenandatangankontrakkerja konstruksi.

    (4). Apabila terjadi kegagalan bangunan yang disebabkan olehpengawas konstruksi, makatanggung jawab berupasanksi dangantirugi dapat dikenakan pada usaha orang perseorangan dan ataubadan usaha pengawas konstruksi penandatangan kontrak kerjakonstruksi.

    78/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    79/101

    BAB V. KEGAGALAN BANGUNAN

    Pasal 41

    (1). Penyedia jasa konstruksi diwajibkan menyimpan dan memeliharadokumen pelaksanaan konstruksi yang dapat dipakai sebagai alatpembuktian, bilamana terjadi kegagalan bangunan.

    (2). Lama waktu menyimpan dan memelihara dokumen pelaksanaankonstruksi adalah sesuai dengan jangka waktu pertanggungan,dengan maksimal lama pertanggungan selama 10 (sepuluh) tahunsejakdilakukan penyerahanakhir hasil pekerjaan konstruksi.

    79/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    80/101

    BAB V. KEGAGALAN BANGUNAN

    Pasal 42

    Pertanggungjawaban berupa sanksi profesi dan atau administratif dapat dikenakan pada orang perseorangan dan atau badan usahapenandatanganankontrak kerja konstruksi.

    Pasal 43

    Sub penyedia jasa berbentuk usaha orang perseorangan dan ataubadan usaha yang dinyatakan terkait dalam terjadinya kegagalanbangunanbertanggung jawabkepadapenyedia jasautama.

    80/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    81/101

    BAB V. KEGAGALAN BANGUNAN

    Pasal 44

    (1). Apabila dokumen perencanaan sebagai bentuk fisik lain dari hasilpekerjaan konstruksi tidak segera dilaksanakan, maka yang dimaksuddengan kegagalan bentuk lain hasil pekerjaan konstruksi ini adalahkeadaan apabila dokumen perencanaan tersebut dipakai sebagaiacuan pekerjaan konstruksi menyebabkan terjadinya kegagalanbangunankarenakesalahanperencanaannya.

    (2). Apabila terjadi seperti dimaksud pada ayat (1), maka tanggung jawabperencana konstruksi, dalam hal dokumen perencanaannya tidaksegeradilaksanakan tetapsebatas umurkonstruksi yangdirencanakandengan maksimal 10 (sepuluh) tahun terhitung sejak penyerahandokumenperencanaan tersebut.

    81/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    82/101

    BAB V. KEGAGALAN BANGUNAN

    Kewajiban dan Tanggung Jawab Pengguna Jasa

    Pasal 45

    (1). Pengguna jasa wajib melaporkan terjadinya kegagalan bangunandan tindakan-tindakan yang diambil kepada Menteri atau instansiyangberwenang danLembaga.

    (2). Pengguna jasa bertanggungjawab atas kegagalan bangunan yangdisebabkanoleh kesalahanpengguna jasa.

    82/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    83/101

    BAB V. KEGAGALAN BANGUNAN

    Ganti Rugi dalam Hal Kegagalan Bangunan

    Pasal 46

    (1). Pelaksanaan ganti rugi dalam hal kegagalan bangunan dapat dilakukan denganmekanismepertanggunganpihakketigaatauasuransi, denganketentuan:

    a. persyaratan dan jangka waktu serta nilai pertanggungan ditetapkan atas dasar kesepakatan;

    b. premi dibayar oleh masing-masing pihak, dan biaya premi yang menjaditanggunganpenyedia jasamenjadi bagiandari unsur biayapekerjaankonstruksi.

    (2). Dalam hal pengguna jasa tidak bersedia memasukkan biaya premi sebagaimanadimaksud dalam ayat (1) huruf b, maka resiko kegagalan bangunan menjadi

    tanggungjawabpenggunajasa.

    (3). Ketentuan lebih lanjut mengenai pertanggungan/asuransi ini diatur oleh instansiyangberwenangdalambidangasuransi.

    83/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    84/101

    BAB V. KEGAGALAN BANGUNAN

    Pasal 47

    Penetapan besarnya kerugian oleh penilai ahli sebagaimanadimaksud dalamPasal 38ayat (1) huruf d, bersifat final danmengikat.

    Pasal 48

    (1). Biaya penilai ahli menjadi beban pihak atau pihak-pihak yangmelakukankesalahan.

    (2). Selama penilai ahli melakukan tugasnya, maka pengguna jasamenanggungpembiayaan pendahuluan.

    84/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    85/101

    BAB VI PENYELESAIAN SENGKETAPasal 49

    (1). Penyelesaian sengketa dalampenyelenggaraan jasa konstruksi diluar pengadilan dapat dilakukan dengancara:

    a. melalui pihak ketiga yaitu:

    1) mediasi (yang ditunjuk oleh para pihak atau oleh Lembaga

     ArbitrasedanLembagaAlternatif Penyelesaian Sengketa);2) konsiliasi; atau

    b. arbitrasemelalui LembagaArbitraseatauArbitraseAdHoc.

    (2). Penyelesaian sengketa secara mediasi atau konsiliasisebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a dapat dibantupenilai ahli untuk memberikan pertimbangan profesional aspektertentu sesuai kebutuhan.

    85/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    86/101

    BAB VI PENYELESAIAN SENGKETA

    Pasal 50

    (1). Penyelesaiansengketa denganmenggunakanjasamediasi sebagaimanadimaksuddalam Pasal 49 ayat (1) huruf a angka 1) dilakukan dengan bantuan satu orangmediator.

    (2). Mediator sebagaimana dimaksud dalamayat (1) ditunjuk berdasarkan kesepakatanparapihakyangbersengketa.

    (3). Mediator tersebut harus mempunyai sertifikat keahlian yang ditetapkan olehLembaga.

    (4).Apabiladiperlukan,mediator dapat mintabantuanpenilai ahli.

    (5). Mediator bertindak sebagai fasilitator yaitu hanya membimbing para pihak yangbersengketa untukmengatur pertemuandanmencapai suatukesepakatan.

    (6). Kesepakatan tersebutpadaayat (5) dituangkandalamsuatukesepakatantertulis.86/101

    BAB VI PENYELESAIAN SENGKETA

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    87/101

    BAB VI PENYELESAIAN SENGKETAPasal 51

    (1). Penyelesaian sengketa dengan menggunakan jasa konsiliasi sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 49 ayat (1) huruf a angka 2) dilakukan dengan bantuanseorangkonsiliator.

    (2). Konsiliator sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditunjuk berdasarkankesepakatanparapihakyangbersengketa.

    (3). Konsiliator tersebut harus mempunyai sertifikat keahlian yang ditetapkan olehLembaga.

    (4). Konsiliator menyusun dan merumuskan upaya penyelesaian untuk ditawarkankepadaparapihak.

    (5). Jika rumusan tersebut disetujui oleh parapihak, makasolusi yangdibuat konsiliator 

    menjadi rumusanpemecahanmasalah.

    (6). Rumusan pemecahan masalah sebagaimana tersebut pada ayat (5) dituangkandalamsuatukesepakatantertulis.

    87/101

    BAB VI PENYELESAIAN SENGKETA

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    88/101

    BAB VI PENYELESAIAN SENGKETA

    Pasal 52

    Kesepakatan tertulis dalam penyelesaian sengketa melalui alternatif penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud dalamPasal 49 ayat(1) huruf a butir 1 dan butir 2, Pasal 50, dan Pasal 51yang ditandatangani oleh kedua belah pihak bersifat final danmengikat parapihak untuk dilaksanakan dengan iktikad baik.

    Pasal 53

    (1). Penyelesaian sengketa dengan menggunakan jasa arbitrasesebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 ayat (1) huruf b dilakukandengan melalui arbitrase sesuai peraturan perundang-undanganyangberlaku.

    (2). Putusan arbitrasebersifat final dan mengikat.

    88/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    89/101

    BAB VI PENYELESAIAN SENGKETA

    Pasal 54

    Tata cara penyelesaian sengketa melalui mediasi,konsiliasi, dan arbitrase dilakukan berdasarkan

    ketentuan dalam peraturan perundang-undanganyang mengatur penyelesaian sengketa melaluialternatif penyelesaiansengketa.

    89/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    90/101

    BAB VII. LARANGAN PERSEKONGKOLAN

    Pasal 55

    (1). Pengguna jasa dan penyedia jasa atau antar penyedia jasa dilarangmelakukan persekongkolan untuk mengatur dan atau menentukanpemenang dalam pelelangan umum atau pelelangan terbatas sehinggamengakibatkan terjadinyapersainganusahayangtidaksehat.

    (2). Pengguna jasa dan penyedia jasa dilarang melakukan persekongkolanuntuk menaikkan nilai pekerjaan (mark up) yang mengakibatkan kerugianbagi masyarakat danataukeuanganNegara.

    (3). Pelaksana konstruksi dan atau sub pelaksana konstruksi dan atau

    pengawas konstruksi dan atau sub pengawas konstruksi dilarangmelakukan persekongkolan untuk mengatur dan menentukan pekerjaanyang tidak sesuai dengan kontrak kerja konstruksi yang merugikanpenggunajasadanataumasyarakat.

    90/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    91/101

    BAB VII. LARANGAN PERSEKONGKOLAN

    (4). Pelaksana konstruksi dan atau sub pelaksana konstruksi dan ataupengawas konstruksi dan atau sub pengawas konstruksi dan ataupemasok dilarang melakukan persekongkolan untuk mengatur danmenentukan pemasokan bahan dan atau komponen bangunan danatau peralatan yang tidak sesuai dengan kontrak kerja konstruksiyang merugikan pengguna jasa dan atau masyarakat.

    (5). Pengguna jasa dan atau penyedia jasa dan atau pemasok yangmelakukan persekongkolan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) dikenakan sanksi sesuai peraturanperundang-undangan yang berlaku.

    91/101

    S S S

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    92/101

    BAB VIII. SANKSI ADMINISTRATIFPasal 56

    (1). Pelanggaran terhadap Peraturan Pemerintah ini dikenakan sanksiadministratif yang ditetapkan oleh Pemerintah kepada Lembaga, berupaperingatantertutis.

    (2). Pelanggaran terhadap Peraturan Pemerintah ini dikenakan sanksiadministratif yangditetapkanolehPemerintahkepadapenyedia jasa,berupa:

    a. peringatan tertulis;b. penghentiansementarasebagianataukeseluruhanpekerjaankonstruksi;

    c. pembekuanizin usaha;

    d. pencabutanizin usaha;

    e. pembekuanizin pelaksanaanpekerjaankonstruksi;

    f. pencabutan izin pelaksanaanpekerjaankonstruksi;

    g. larangansementarapenggunaanhasil pekerjaankonstruksi; atau laranganmelakukanpekerjaan.

    92/101

    BAB VIII SANKSI ADMINISTRATIF

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    93/101

    93/101

    BAB VIII. SANKSI ADMINISTRATIF

    (3). Pelanggaran terhadapPeraturanPemerintah ini dikenakan sanksiadministratif yang ditetapkan oleh Pemerintah kepada pengguna

     jasa, berupa:

    a. peringatan tertulis;

    b. penghentian sementara sebagian atau keseluruhan pekerjaankonstruksi;

    c. pembekuan izin pelaksanaan pekerjaan konstruksi;

    d. pencabutan izin pelaksanaan pekerjaan konstruksi; atau

    e. larangan sementara penggunaan hasil pekerjaan konstruksi.

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    94/101

    BAB VIII. SANKSI ADMINISTRATIF

    (4). Pelanggaran terhadap Peraturan Pemerintah ini dikenakan sanksiadministratif yang ditetapkan oleh Lembaga kepada penyedia jasadanasosiasi, berupa:

    a. peringatan tertulis; atau

    b. pembatasan bidang usaha danatauprofesi.

    (5). Pelanggaran terhadap Peraturan Pemerintah ini dikenakan sanksiadministratif yang ditetapkan oleh asosiasi kepada anggota,berupa:

    a. peringatan tertulis; atau

    b. pembekuansertifikat.

    94/101

    BAB VIII. SANKSI ADMINISTRATIF

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    95/101

    Pasal 57

    (1). Pengguna jasa yang tidak melaksanakan kewajiban tersebut dalamPasal 4 ayat (2) huruf adan ayat (3), Pasal 6 ayat (2) huruf a dan ayat (3), Pasal 7 ayat (2) huruf a dan ayat (3), Pasal

    9 ayat (2) huruf a dan ayat (3), Pasal 10 ayat (2) huruf a dan ayat (3), Pasal 11 ayat (2) huruf a, Pasal 13ayat (3) huruf adanayat (4), Pasal 15huruf a, huruf b, huruf d, danhuruf e. Pasal19 ayat (2) dan ayat (3), Pasal 21 ayat (1 )dan ayat (2), dikenakan sanksi administratif berupaperingatan tertulis.

    (2). Pengguna jasa tidakmelaksanakan kewajiban sebagaimana ditetapkan dalamPasal 15huruf c, huruf f, huruf g, huruf h, huruf i, huruf j, dan huruf k, serta dalampelaksanaan pekerjaankonstruksi tidak memenuhi Pasal 26, maka pengguna jasa dapat dikenakan sanksi

    administratif berupa peringatan tertulis atau penghentian sementara sebagian ataukeseluruhanpekerjaan konstruksi.

    (3). Pengguna jasa dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi tidak memenuhi persyaratan dalamPasal 26, 6 (enam) bulansejak peringatan tertulis dan ataupenghentian sementarasebagianatau keseluruhan pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), makapenggunajasadapat dikenakansanksi administratif berupapembekuanizinataupencabutanizinpelaksanaan pekerjaan konstruksi.

    (4). Pengguna jasadalampelaksanaan pekerjaan konstruksi tidak melaksanakan ketentuan Pasal26 sehingga mengakibatkan kerugian/gangguan keselamatan umum, harta benda dan ataukerusakan lingkungan, maka pengguna jasa dapat dikenakan sanksi administratif berupapembekuandan ataupencabutan izinpelaksanaan pekerjaan konstruksi.

    95/101

    BAB VIII SANKSI ADMINISTRATIF

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    96/101

    BAB VIII. SANKSI ADMINISTRATIF

    Pasal 58

    (1). Perencanakonstruksi yangtidak memenuhi ketentuan perencanaansebagaimanadimaksud dalamPasal 26dikenakan sanksi berupa:

    a. peringatan tertulis danataupenghentian sementara pekerjaan;

    b. pembatasan bidang usaha dan atau profesi atau pembekuan izin

    usaha dan atau profesi apabila perencana konstruksi tidakmemenuhi persyaratan perencanaan paling lama 6 (enam)bulan sejak peringatan tertulis dan atau penghentiansementarasebagian atau keseluruhan pelaksanaanpekerjaan;

    c. pembekuan atau pencabutan izin usaha dan atau profesi apabila

    dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi mengakibatkankerugian/kerusakan keselamatan umum, harta benda dan ataukeselamatan nyawa manusia dan atau lingkungan.

    96/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    97/101

    BAB VIII. SANKSI ADMINISTRATIF(2). Pelaksanakonstruksi dalamhal:

    a. menggunakan rencanayang tidakmemenuhi ketentuanperencanaan sebagaimanadimaksud dalamPasal 26 ayat ( 1 ) dan ayat (2) dalampelaksanaan pekerjaan dikenakansanksi administratif berupa peringatan tertulis dan atau penghentian sementara sebagianataukeseluruhan pekerjaan konstruksi;

    b.tidak memenuhi persyaratanperencanaantersebut padahuruf a palinglama6(enam) bulansejak peringatan tertulis dan atau penghentian sementara dikenakan sanksi administratif 

    berupa pembatasan bidang usaha dan atau profesi atau pembukuan izin usaha dan atauprofesi;

    c.pelaksanaan kegiatan menimbulkan gangguan pada keselamatan dan atau kerugian hartabenda dan atau keselamatan nyawa manusia dan atau bangunan/kerusakan padalingkungan sebagai akibat menggunakan rencana yang tidak memenuhi persyaratanperencanaan tersebut pada huruf a dikenakan sanksi administratif berupa pembekuanizinataupencabutan izinusahadanatau profesi;

    d.menggunakan rencana yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalamPasal 26 ayat (3) dalam pelaksanaan Pekerjaan dikenakan sanksi administratif berupaperingatan tertulis danataupenghentiansementarasebagian ataukeseluruhan pekerjaan.

    97/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    98/101

    BAB VIII. SANKSI ADMINISTRATIF

    (3). Pengawaskonstruksi dalamhal:a.menggunakan rencana yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 26 dalam pelaksanaan pengawasan dikenakan sanksi administratif berupa peringatan tertulis dan atau penghentian sementara sebagian ataukeseluruhanpekerjaankonstruksi;

    b. apabila pengawastidak memenuhi ketentuan perencanaan tersebut padahuruf apaling lama 6 (enam) bulan sejak peringatan tertulis dan atau penghentiansementara, dikenakan sanksi administratif berupaPembatasanbidangusaha danataupembekuanizinusahadanatauprofesi.

    (4).Penyedia jasa yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksuddalam Pasal 41 ayat (1) dan ayat (2), dikenakan sanksi administratif berupaperingatantertulis danataupembatasanbidangusahadanatauprofesi.

    98/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    99/101

    BAB VIII. SANKSI ADMINISTRATIF

    Pasal 59

    Pengguna jasa yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (3),Pasal 29ayat (3) dan penyedia jasa yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalamPasal 27ayat (2) danPasal 29ayat (2) dikenakan sanksi administratif berupa:

    a. peringatan tertulis;

    b. penghentian sementara atau keseluruhan pekerjaan konstruksi;c. pembatasan kegiatan usaha dan atau profesi;

    d. pembekuan izin usaha dan atau profesi;

    e. pencabutan izin usaha dan atau profesi:

    f. pembekuan izin pelaksanaan pekerjaan konstruksi;

    g. pencabutan izin pelaksanaan pekerjaan konstruksi; dan atau

    h. larangan sementara penggunaan hasil pekerjaan konstruksi.

    99/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    100/101

    BAB VIII. SANKSI ADMINISTRATIF

    Pasal 60

    Pengguna jasa dan penyedia jasa atau antar penyedia jasa dan atau sub penyedia jasa yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55, dikenakansanksi peringatan tertulis dan penghentian sementara sebagian atau keseluruhanpekerjaankonstruksi ataupembatasankegiatanusahaatauprofesi.

    Pasal 61

    Sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 ayat (2), ayat (3), danayat (4), Pasal 58, Pasal 59, dan Pasal 60 dikenakan sesuai dengan tingkatpelanggaran yang dilakukan.

    100/101

  • 8/18/2019 3. PP 29-2000 Jo 59-2010 New-GIS

    101/101

    BAB VIII. SANKSI ADMINISTRATIF

    Pasal 62

    (1). Tata laksana dan penerapan sanksi administratif terhadap pengguna jasa sebagaimana dimaksud dalamPasal 58, Pasal 59, dan Pasal 60 diatur lebih lanjut oleh

    Menteri.

    (2). Tata laksana dan penerapan sanksi administratif terhadappengguna jasa instansi/lembaga pemerintah dan ataulembagaNegaradiatur lebih lanjut olehMenteri.