4. HIPERKES KUNJUNGAN

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/24/2019 4. HIPERKES KUNJUNGAN

    1/45

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1 Latar Belakang

    Tenaga kerja merupakan pelaku pembangunan terutama di sektor industri

    yang memiliki peranan dan kedudukan yang sangat penting dalam pembangunan

    nasional. Kesehatan dan keselamatan bagi perkerja haruslah diperhatikan agar

    dapat bekerja dengan aman dan nyaman tanpa khawatir akan terjadinya penyakit

    akibat kerja ataupun kecelakaan kerja. Sehingga diharapkan produktivitas kerja

    akan meningkat.

    Kesehatan dan Keselamatan Kerja atau K3 adalah suatu sistem program

    yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan timbulnya

    kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan kerja

    dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja

    dan penyakit akibat hubungan kerja, dan tindakan antisipatif bila terjadi hal

    demikian. Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai suatu program didasari

    pendekatan ilmiah dalam upaya mencegah atau memperkecil terjadinya bahaya

    dan risiko terjadinya penyakit dan kecelakaan, maupun kerugian-kerugian lainya

    yang mungkin terjadi. adi dapat dikatakan bahwa Keselamatan dan Kesehatan

    Kerja adalah suatu pendekatan ilmiah dan praktis dalam mengatasi potensi bahaya

    dan risiko kesehatan dan keselamatan yang mungkin terjadi.

    !

  • 7/24/2019 4. HIPERKES KUNJUNGAN

    2/45

    "enurut perkiraan #$%, setiap tahun di seluruh dunia & juta orang

    meninggal karena masalah akibat kerja. 'erdasarkan jumlah jumlah ini, 3().***

    orang mengalami kecelakaan fatal. +isamping itu, setiap tahuna ada &* juta

    pekerja yang mengalami kecelakaan akibat kerja dan !* juta yang terkena

    penyakt akibat kerja. 'iaya yang cukup besar nantinya harus dikeluarkan apabila

    hal-hal tersebut terjadi.

    emerintah dalam menjawab permasalahan tersebut di atas, +inas Tenaga

    Kerja dan Transmigrasi melalui 'alai /iperkes dan Keselamatan Kerja sesuai

    dengan tugas pokok dan fungsinya memberikan perlindungan terhadap tenaga

    kerja, berupaya menciptakan kondisi lingkungan kerja yang sehat, aman dan

    nyaman yang dapat menjamin tenaga kerjadapat bekerja secara efektif dan efisien

    guna mewujudkan produkivitas yang optimal. +okter perusahaan dapat mewakili

    pihak perusahaan dalam melaksanakan perlindungan terhadap tenaga kerja

    tersebut. 0amun demikian untuk mencapai tujuan tersebut tidak akan tercapai

    tanpa adanya peran aktif dari pihak perusahaan dan tenaga kerja secara langsung.

    T. rimarindo 1sia #nfrastruktur, Tbk adalah salah satu perusahaan yang

    bergerak dalam bidang industri sepatu, khususnya sepatu olahraga. 'ahan baku

    utama dan proses yang digunakan selama produksi berlangsung tidak lepas dari

    hal-hal yang dapat mengganggu kesehatan. %leh karena itu diperlukan tindakan

    pencegahan dan pengendalian terhadap bentuk keselamatan kerja untuk

    menghindari penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja dari pihak T. rimarindo

    1sia #nfrastruktur, Tbk baik dari segi manajerial, operasional dan juga sarana bagi

    karyawannya untuk mengurangi resiko penyakit akibat kerja. +alam upaya

    &

  • 7/24/2019 4. HIPERKES KUNJUNGAN

    3/45

    melaksanakan pekerjaan dengan keselamatan kerja, perlu dipertimbangkan

    beberapa faktor yaitu2 manusia, mesin, material, metode kerja dan lingkungan

    kerja.

    1tas dasar-dasar tersebut, kami akan melakukan penelitian observasional

    mengenai bentuk kesehatan dan keselamatan tenaga kerja di T. rimarindo 1sia

    #nfrastruktur.

    1.2 Dasar Hukum

    1. ndang-undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja no.!34&**3 asal 5 6

    !. Setiap pekerja4buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan

    atas 6

    i. Keselamatan dan Kesehatan kerja

    ii. "oral dan kesusilaan

    iii. erlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia

    iv. "elindungi keselamatan kerja atau buruh guna mewujudkan

    produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya K3

    &. erlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat 7!8 dan 7&8 dilaksanakan

    sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    '. ndang-undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja no.!)4!99

    asal 96

    Tiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atas6 keselamatan,

    kesehatan, kesusilaan, dan pemeliharaan moril kerja serta perlakuan yang

    sesuai dengan martabat manusia dan moral agama.

    asal !*6

    3

  • 7/24/2019 4. HIPERKES KUNJUNGAN

    4/45

    emerintah membina norma perlindungan tenaga kerja yang meliputi6

    i. 0orma keselamatan kerjaii. 0orma kesehatan kerja

    iii. 0orma kerja

    iv. emberian ganti kerugian, perawatan, dan rehabilitasi dalam hal

    kecelakaan kerja

    :. ndang-ndang Keselamatan dan Kesehatan Kerja no.!4!9*

    !. 1gar pekerja dan setiap orang lainnya yang berda ditempat kerja

    selalu berada dalam keadaan sehat dan selamat.

    &. 1gar sumber-sumber produksi dapat dipakai dan digunakan secara

    aman dan efisien

    3. 1gar proses produksi berjalan secara lancar tanpa hambatan

    +. ndang-undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja no.34!99&

    !. Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi berhubungan

    dengan hubungan kerja termasuk penyakit yang timbul karena

    hubungan kerja, demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam

    perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja dan pulang

    kerumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui.

    &. Tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja berhak menerima

    jaminan kecelakaan kerja meliputi 6

    'iaya pengangkutan

    'iaya pemeriksaan pengobatan dan atau perawatan

    'iaya rehabilitasi

    Santunan berupa uang meliputi 6 santunan sementara

    tidak mampu bekerja, santunan cacat sebagian atau

    untuk selamanya, santunan cacat total untuk selamanya

    baik fisik maupun mental, dan santunan kematian.

    1.3 Profil Perusahaan

    )

  • 7/24/2019 4. HIPERKES KUNJUNGAN

    5/45

    T. rimarindo 1sia #nfrastructure, Tbk didirikan pada tanggal ! juli !955

    dengan nama T. 'intang Kharisma dengan status enanaman "odal +alam

    0egeri 7"+08 dan bergerak dalam bidang industri sepatu. ada tahun !99,

    perusahaan merencanakan untuk melakukan diverifikasi usaha ke bidang lain

    yang juga mempunyai prospek cerah. ntuk itu, perusahaan mengganti nama

    menjadi T. rimarindo 1sia #nfrastructure, Tbk. Sebelum direncanakan

    diverifikasi dapat terealisasi, kondisi ekonomi di #ndonesia mulai memburuk

    sehingga perusahaan memutuskan untuk menunda rencana tersebut.

    ada tahun &**!, erseroan memproduksi hanya satu branded buyer yaitu

    merek ;eebok. ada bulan april &**&, perseroan menerima pemberitahuan dari

    ;eebok #nternational $imited sebagai single buyer dari perseroan bahwa pesanan

    sepatu yang diberikan kepada perseroan hanya sampai dengan bulan juli &**&,

    sehingga sejak bulan juli &**& perseroan tidak lagi memproduksi sepatu merek

    ;eebok.

    T. rimarindo 1sia #nfrastructure, Tbk bergerak dalam bidang industri-

    industri sepatu, khususnya sepatu olah raga dan memproduksi dalam berbagai

    fungsi dan ukuran. Selama ini produksi T. rimarindo 1sia #nfrastructure, Tbk

    didasarkan atas pesanan pelanggan yang berasal dari luar negeri. +engan

    demikian hampir seluruh sepatu olah raga hasil prodoksi perseroan adalah untuk

    diekspor dah harus memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan oleh pembeli

    dengan disain yang dibuat perusahaan atau pelanggan yang merupakan pemegang

    merek atau pemegang lisensi dari merek terkemuka.

    (

  • 7/24/2019 4. HIPERKES KUNJUNGAN

    6/45

    T. rimarindo 1sia #nfrastructure, Tbk telah dipercaya memproduksi

    merek terkenal seperti %sKhos '

  • 7/24/2019 4. HIPERKES KUNJUNGAN

    7/45

    a. :ompound

    b. Kneader ;olling

    c. ressoutsoldd. Stock fitt

    ).

    5. Kedua bagian ini selanjutnya dilakukan assembling, finishing goods dan

    delivery.

  • 7/24/2019 4. HIPERKES KUNJUNGAN

    8/45

    !. 1." Lanasan #eori

    . Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang memiliki

    peranan penting dan sangat menentukan dalam kegiatan perusahaan.

    +alam melaksanakan pekerjaannya, setiap tenaga kerja akan menghadapi

    ancaman baagi keselamatan dan kesehatan kerja yang datang dari

    pelaksanaan tugas mereka tersebut karena setiap perusahaan yang

    memperkerjakan tenaga kerja sebanyak seratus orang atau lebih

    mempunyai potensi bahaya dalam kecelakaan kerja seperti peledakan,

    kebakaran, pencemaran dan penyakit akibat kerja. %leh karena itu, dengan

    adanya Sistem "anajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja 7S"K38

    akan membawa iklim keamanan dan ketenagaan kerja, sehingga

    membantu hubungan tenaga kerja dan pengusaha yang merupakan

    landasan kuat bagi kelancaran produksi. 'egitu juga, sudah saatnya para

    pelaku insustri jasa konstruksi secara bersama-sama memikirkan

    penerapan S"K3 konstruksi yang lebih baik dalam pelaksanaan proyek.

    7Sutarto, &**58. +ari keinginan tersebut, penerapan Sistem "anajemen

    Keselamatan dan Kesehatan Kerja 7S"K38 yang secara berkesinambungan

    merupakan hal yang perlu didorong agar dapat lebih meyakinkan

    tercapainya lingkungan kerja yang aman, sehat dan sejahtera. enerapan

    S"K3 merupakan suatu kebijaksanaan yang mempunyai arti penting

    dalam upaya peningkatan kualitas S+" maupun perlindungan tenaga

    kerja dari aspek ekonomi, sosial, budaya dan politis.

    5.

    5

  • 7/24/2019 4. HIPERKES KUNJUNGAN

    9/45

    $. 1.".1 %eselamatan an %esehatan %er&a

    !*. Keselamatan dan Kesehatan Kerja 7K38 merupakan pemberian

    perlindungan kepada setiap orang yang berada di tempat kerja yang

    berhubungan dengan pemindahan bahan baku, penggunaan peralatan kerja

    konstruksi, proses produksi dan lingkungan sekitar tempat kerja. 7ermen,

    &**58. K3 juga merupakan suatu hal yang penting dalam sektor konstruksi

    demi kelancaran suatu pembangunan pada setiap proyek maupun dalam

    proses operasionalnya.

    !!. 1. Keselamatan Kerja

    !&. Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan

    mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan

    tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan suatu

    pekerjaan. 7Sumamur, !95!8

    !3. Keselamatan kerja dapat berkenaan di suatu tempat kerja

    konstruksi bangunan yang berhubungan dengan para pekerja dan

    karyawan. Keselamatan kerja juga menyangkut segenap produksi dan

    distribusi baik barang maupun jasa serta sarana untuk pencegahan

    kecelakaan, cacat dan kematian sebagai akibat kecelakaan kerja.

    !). 1dapun tujuan keselamatan kerja adalah sebagai berikut6

    9

  • 7/24/2019 4. HIPERKES KUNJUNGAN

    10/45

    "elindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan

    pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta

    produktivitas nasional.

    "enjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja.

    Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efsien.

    7Silalahi,!95(8.

    !(. +alam upaya melaksanakan pekerjaan dengan selamat, perlu

    dipertimbangkan beberapa faktor yaitu2 manusia, mesin, material, metode

    kerja dan lingkungan kerja. Kecelakaan kerja yang disebabkan oleh faktor

    manusia merupakan faktor kecelakaan terbesar yaitu sebesar 5(?. "aka

    dari itu, usaha keselamatan selain ditujukan kepada teknik mekanik, juga

    harus memperhatikan secara khusus untuk aspek manusiawi. +alam hal

    ini, pendidikan dan penggairahan keselamatan kerja kepada tenaga kerja

    merupakan sarana penting. 7Suma mur, !95!8

    !. '. Kesehatan Kerja

    !. Selain faktor keselamatan, hal penting yang juga harus

    diperhatikan oleh manusia pada umumnya dan para pekerja konstruksi

    khususnya adalah faktor kesehatan. Kesehatan berasal dari bahasa #nggris

    @health yang tidak hanya berarti terbebasnya seseorang dari penyakit,

    tetapi pengertian sehat mempunyai makna sehat secara fisik, mental dan

    juga sehat secara sosial. +engan demikian pengertian sehat secara utuh

    menunjukkan pengertian sejahtera 7well-being8. "enurut %rganisasi

    Kesehatan +unia 7A/%8 tahun !9)5 menyebutkan bahwa pengertian

    !*

  • 7/24/2019 4. HIPERKES KUNJUNGAN

    11/45

    kesehatan adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial kesejahteraan dan

    bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan. Kesehatan adalah konsep

    positif menekankan sumber daya sosial dan pribadi serta kemampuan fisik.

    !5. Sedangkan menurut Suma

  • 7/24/2019 4. HIPERKES KUNJUNGAN

    12/45

    Tindakan atau perbuatan manusia yang tidak memenuhi keselamatan

    7unsafe human acts8 yang berarti manusialah penyebab dari kecelakaan. Keadaan lingkungan yang tidak nyaman 7unsafe conditions8 yang berarti

    situasi atau keadaan lingkungan sekitarlah yang menyebabkan kecelakaan.

    23.

    24. 1.".3 #u&uan Penera(an %eselamatan an %esehatan %er&a

    &(. 1dapun tujuan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja 7K38

    ialah sebagai berikut6

    1gar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan baik

    secara fisik, sosial dan psikologis.

    1gar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya

    dengan seefektif mungkin.

    1gar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.

    1gar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan giCi

    pegawai.

    1gar meningkatkan kegairahan, keserasian dan partisipasi kerja.

    1gar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan

    atau kondisi kerja.

    1gar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja.

    7$uckyta, &*!&8

    &.

    2). 1.".4 As(ek Dasar *tanar %3

    &5. 1dapun beberapa alasan yang mendasari perlunya standar

    K3 dapat ditinjaudari 3 aspek yaitu6

    &9. 1. 1spek "oral 7Kemanusiaan8

    !&

  • 7/24/2019 4. HIPERKES KUNJUNGAN

    13/45

    3*. >aktor ini sangat penting karena jiwa manusia tidak dapat dihitung

    secara

    3!. ekonomi, tetapi dengan menonjolkan faktor ini dan mengabaikan faktor

    ekonomi

    3&. adalah kurang bijaksana. Setiap pekerja tidak seharusnya mendapatkan

    risiko cedera dan sakit di tempat kerja, begitu juga setiap orang yang

    berhubungan dalam lingkungan kerja. >aktor ini sangat ditonjolkan

    pemerintah dan organisasi pekerja, sehingga kriteria accident adalah bila

    terjadi kecelakaan yang mengakibatkan meninggalnya manusia atau cacat

    permanen.

    33. '. 1spek Bkonomis

    3). ;endahnya kinerja K3 dengan adanya kecelakaan dan penyakit

    akibat kerja yang berakibat6

    eningkatkan biaya negara dan biaya sosial 7melalui pembayaran

    keamanan sosial, biaya pengobatan, kerugian, hilangnya kesempatan

    bekerja bagi pekerja, terganggu dan menurunnya produktifitas semua

    pihak yang terkena dampaknya8,

    erusahaan pengguna dan organisasi pengerah tenaga kerja juga

    menanggung biaya atas kejadian kecelakaan 7biaya administrasi resmi,

    denda, kompensasi kerusakan dan kecelakaan, waktu penyelidikan,

    terhentinya produksi, hilangnya kepercayaan dari tenaga kerja, dari

    pelanggan dan dari masyarakat luas8.

    !3

  • 7/24/2019 4. HIPERKES KUNJUNGAN

    14/45

    3(.

    3. :. 1lasan /ukum

    3. ersyaratan K3 harus diperkuat oleh peraturan hukum perdata dan

    pidana. Karena tanpa dorongan ekstra tindakan pengaturan4penuntutan

    hukum yang tegas, banyak perusahaan tidak akan memenuhi kewajiban

    moralnya. 7'eesono, &*!&8

    35. Sesuai ketentuan pada asal ) ayat ! ermen 0o.9 Tahun &**5

    kegiatan jasa konstruksi yang dilaksanakan oleh pengguna jasa terdiri dari

    jasa pemborongan, jasa konsultansi dan kegiatan swakelola yang

    aktifitasnya melibatkan tenaga kerja dan peralatan kerja. ntuk keperluan

    pelaksanaan pekerjaan fisik di lapangan, wajib menyelenggarakan Sistem

    "anajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja 7S"K38 konstruksi bidang

    ekerjaan mum.

    39.

    4+. 1."." Definisi *istem ,ana&emen %eselamatan an %esehatan %er&a

    -*,%3

    )!. Sistem "anajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja 7S"K38

    adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi

    struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur,

    proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan penerapan,

    pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan

    !)

  • 7/24/2019 4. HIPERKES KUNJUNGAN

    15/45

    kesehatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang selamat, aman, efisien

    dan produktif. 7ermen, &**58.)&. Sedangkan menurut eraturan "enteri Tenaga Kerja 0omor6

    *(4"B04!99 'ab ! asal !, Sistem "anajemen Keselamatan dan

    Kesehatan Kerja 7S"K38 adalah bagian dari sistem manajemen secara

    keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, pelaksanaan,

    tanggung jawab, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi

    pengembangan penerapan, pencapaian, dan pemeliharaan kebijakan

    keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko yang

    berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman,

    efisien, dan produktif. ada dasarnya S"K3 merupakan implementasi

    ilmu dan fungsi manajemen dalam melakukan perencanaan, implementasi,

    maupun evaluasi program K3 di tempat kerja dalam suatu sistem.

    )3. Sistem "anajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja 7S"K38

    mencakup

    )). hal-hal sebagai berikut2 struktur organisasi, perencanaan, pelaksanaan,

    tanggung jawab, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi

    pengembangan penerapan, pencapaian, dan pemeliharaan kebijakan

    keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko yang

    berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman,

    efisien, dan produktif.

    )(. Tujuan dan sasaran manajemen K3 adalah menciptakan sistem

    keselamatan dan kesatuan kerja di tempat kerja dengan melibatkan unsur

    manajemen, tenaga kerja, kondisi, dan lingkungan kerja yang terintegrasi

    dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat

    !(

  • 7/24/2019 4. HIPERKES KUNJUNGAN

    16/45

    kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman dan efisien, dan produktif.

    7Sastrohadiwiryo, &**!8.

    ). Blemen-elemen yang patut dipertimbangkan dalam

    mengembangkan program keselamatan kerja adalah2 komitmen

    perusahaan, kebijakan pemimpin, ketentuan penciptaan lingkungan kerja,

    ketentuan pengawaasan selama proyek berlangsung, pendelegasian

    wewenang, penyelidikan pelatihan dan pendidikan, mengukur kinerja

    program K3 dan pendokumentasian yang memadai secara kontinu.

    7Brvianto, &**98.

    ). enanggulangan kecelakaan dan penyakit akibat kerja hanya akan

    berhasil apabila6

    "anajemen sungguh-sungguh menyadari bahwa akar dari setiap

    kecelakaan atau penyakit akibat kerja terletak pada manajemen.

    "anajemen memberi wewenang penuh kepada manajer K3.

    Kebijakan K3 yang ditetapkan.

    erlengkapan kebijkan K3 dimasyarakatkan kepada karyawan.

    )5. emahaman tentang sistem manajemen keselamatan dan kesehatan

    kerja 7S"K38 yang benar dari semua aspek sangat berguna untuk

    pencegahan kecelakaan dalam kegiatan konstruksi dimana diharapkan

    produksi meningkat dengan meminimalkan atau mengurangi kecelakaan

    bahkan meniadakan kecelakaan.

    !

  • 7/24/2019 4. HIPERKES KUNJUNGAN

    17/45

    )9. Sesuai dengan 'ab ### pasal 3 ayat !, eraturan "enteri Tenaga

    Kerja 0omor6 B;.*(4"B04!99 tentang penerapan S"K3 diwajibkan

    yang kepada perusahaan dengan syarat6

    (*. a. Setiap perusahaan yang memperkerjakan tenaga kerja sebanyak !**

    orang atau lebih dan atau mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan

    oleh karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat mengakibatkan

    kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran, pencemaran dan penyakit

    akibat kerja wajib menerapkan Sistem "anajemen K3.

    (!. b. Sistem "anajemen K3 sebagaimana dimaksud dalam ayat 7!8 wajib

    dilaksanakan oleh pengurus, pengusaha dan seluruh tenaga kerja sebagai

    satu kesatuan. ada lampiran #D dalam eraturan "enteri Tenaga Kerja

    0omor6 B;.*(4"B04!99, penerapan S"K3 diwajibkan yang kepada

    perusahaan dengan tingkat penerapan sebagai berikut6

    erusahaan kecil atau perusahaan dengan tingkat resiko rendah harus

    menerapkan sebanyak ) 7enam puluh empat8 elemen.

    erusahaan sedang atau perusahaan dengan tingkat resiko menengah harus

    menerapkan sebanyak !&& 7seratus dua puluh dua8 elemen.

    erusahaan besar atau perusahaan dengan tingkat resiko tinggi harus

    menerapkan sebanyak ! 7seratus enam puluh enam8 elemen. +ilihat dari

    tingkat penerapan di atas, maka pembangunan proyek gedung Siloam

    /ospital termasuk kategori perusahaan besar yang menerapkan sebanyak

    ! elemen yang terdapat dalam S"K3. /al dikarenakan proyek ini

    memiliki pekerja lebih dari !** orang.

    !

  • 7/24/2019 4. HIPERKES KUNJUNGAN

    18/45

    (&. Keberhasilan penerapan Sistem "anajemen Keselamatan

    dan Kesehatan Kerja 7S"K38 di tempat kerja dapat diukur menurut

    ermenaker 0omor6 *(4"B04!99 sebagai berikut6

    (3. a. ntuk tingkat pencapaian *-(9? dan pelanggaran peraturan

    perundangan 7nonconformance8 dikenai tindakan hukum.

    (). b. ntuk tingkat pencapaian *-5)? diberikan sertifikat dan bendera

    perak.

    ((. c. ntuk tingkat pencapaian 5(-!**? diberikan sertifikat dan bendera

    emas.(. +itinjau dari segi kinerja penerapan penyelenggaraan

    S"K3 konstruksi bidang ekerjaan mum menurut ermen 0omor6

    *94;T4&**5 terbagi menjadi 3 bagian, yaitu6

    (. a. 'aik, bila mencapai hasil penilaian E 5(?.

    (5. b. Sedang, bila mencapai hasil penilaian *? - 5(?.

    (9. c. Kurang, bila mencapai hasil penilaian F *?.

    *.

    !1. 1.".!. Elemen / Elemen Penera(an *,%3

    &. +alam penerapan Sistem "anajemen Keselamatan dan

    Kesehatan Kerja 7S"K38 perusahaan wajib melaksanakan ketentuan-

    ketentuan sebagai berikut6

    "enetapkan kebijakan K3 dan menjamin komitmen terhadap penerapan

    S"K3.

    "erencanakan pemenuhan kebijakan, tujuan, dan sasaran penerapan

    keselamatan dan kesehatan kerja.

    "enerapkan kebijakan K3 secara efektif dengan mengembangkan

    kemampuan dan mekanisme pendukung yang diperlukan mencapai

    kebijakan, tujuan dan sasaran keselamatan dan kesehatan kerja.

    !5

  • 7/24/2019 4. HIPERKES KUNJUNGAN

    19/45

    "engukur, memantau dan mengevaluasi kinerja K3 serta melakukan

    tindakan perbaikan dan pencegahan. "eninjau secara teratur dan meningkatkan pelaksanaan S"K3 secara

    berkesinambungan dengan tujuan meningkatkan kinerja K3.

    3. Sebagaimana yang telah disebutkan dalam peraturan

    "enteri ekerjaan mun 0omor6 *94;T4"4&**5 tentang pedoman

    S"K3 konstruksi bidang ekerjaan mum tercantum elemen-elemen

    yang harus dilaksanakan oleh enyedia asa sebagai berikut6

    ). 1. Komitmen dan Kebijakan K3

    (. engurus dan pengusaha menunjukkan komitmen terhadap

    K3 sehingga mengeluarkan suatu kebijakan K3 demi memulai sebuah

    aturan terhadap pelaksanaan

    . S"K3 di proyek konstruksi. Kebijakan K3 suatu pernyataan tertulis yang

    ditandatangani oleh pengusaha dan pengurus yang memuat seluruh visi

    dan tujuan perusahaan, komitmen dan tekad melaksanakan K3, kerangka

    dan program kerja yang mencakup kegiatan perusahaan secara menyeluruh

    yang bersifat umum dan atau operasinal. 7ermenaker, !998

    . '. erencanaan K3

    5. erusahaan harus membuat perencanaan yang efektif guna

    mencapai keberhasilan penerapan Sistem "anajemen K3 dengan sasaran

    yang jelas dan dapat diukur. erencanaan juga memuat tujuan, sasaran dan

    indikator kinerja yang diterapkan dengan mempertimbangkan identifikasi

    !9

  • 7/24/2019 4. HIPERKES KUNJUNGAN

    20/45

    sumber bahaya penilaian dan pengendalian resiko sesuai dengan

    persyaratan perundangan yang berlaku serta hasil pelaksanaan tinjauan

    awal terhadap keselamatan dan kesehatan kerja. 7Sastrohadiwiryo, &**!8

    9. :. enerapan dan %perasi Kegiatan

    *. +alam mencapai tujuan K3, perusahaan harus menunjuk

    personel yang mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan sistem yang

    diterapkan. 1dapun kualifikasi yang tercantum dalam ermen 0o. 9 tahun

    &**5 adalah sebagai berikut6

    Sumber +aya, Struktur %rganisasi dan ertanggungjawaban

    Kompetensi, elatihan dan Kepedulian

    Komunikasi, Keterlibatan dan Konsultansi

    !. +. emeriksaan 7Bvaluasi8

    &. emeriksaan myerupakan pengukuran, pemantauan dan

    evaluasi kinerja S"K3 dan hasilnya harus dianalisis guna menentukan

    keberhasilan atau untuk melakukan identifikasi tindakan perbaikan.

    Seperti yang terdapat pada pasal !* pada ermen 0omor6 *94;T4"4&**5

    menyatakan bahwa dalam hal materi penyelenggaraan S"K3 konstruksi

    bidang ekerjaan mum yang dijadikan salah satu bahan evaluasi dalam

    proses pemilihan penyedia jasa, maka K wajib menyediakan acuannya.

    K 7ejabat embuat Komitmen8 ialah pejabat yang melakukan tindakan

    yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja. 'erikut ini adalah

    peraturan dalam setiap evaluasi atau pengukuran kinerja S"K36

    &*

  • 7/24/2019 4. HIPERKES KUNJUNGAN

    21/45

    engukuran dan emantauan

    Bvaluasi Kepatuhan

    enyelidikan #nsiden, Ketidaksesuaian, Tindakan erbaikan G

    engendalian ;ekaman

    1udit #ntenal

    3.

    )4. 1.".) Pengenalian 0esiko

    (. engendalian resiko merupakan upaya pencegahan

    terjadinya kecelakaan kerja yang terbagi atas ( hierarki sebagai berikut6

    Bliminasi

    Substitusi

    Bngineering

    1dministrasi

    1lat pelindung diri 71+8

    . Kelima hierarki di atas memperlihatkan adanya hierarki

    cara berfikir yang harus ditanamkan kepada pelaksana dalam rangka

    mengendalikan resiko. elaksana harus memulai dari butir a 7eliminasi8,

    kemudian butir b 7substitusi8, lalu ke butir c 7engineering8, demikan

    seterusnya sampai butir e.

    . engendalian resiko akan direalisasikan ke dalam rogram

    Kerja K3 yang terdiri dari6

    #tem program kerja.

    +urasi masing-masing program kerja.

    Aaktu dimulainya program kerja.

    Keterkaitan satu program kerja dengan program kerja lainnya.

    enanggung jawab masing-masing program kerja. 7'KS+", &**98

    5.

    )$. 1.". Program %er&a %3

    &!

  • 7/24/2019 4. HIPERKES KUNJUNGAN

    22/45

    5*. /asil dari #'; diutamakan dalam penyusunan sasaran dan

    program K3 konstruksi, yaitu merencanakan kebutuhan fasilitas dan

    kegiatan K3 yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek konstruksi

    tersebut. erlindungan dari bahaya kecelakaan harus diprogramkan dengan

    cara memberi keterampilan kerja dengan memperhatikan upaya K3 agar

    terlindung dan mencegah dari resiko bahaya yang mengancam kepada

    setiap personil yang berada di lokasi proyek konstruksi sampai pada batas

    yang dapat diterima. rogram K3 harus dibuat tidak terlepas dari program

    pembelajaran yang harus dilakukan untuk menerapkan K3 dalam

    melaksanakan pekerjaan proyek konstruksi agar semua pihak yang

    berkepentingan dalam proyek tersebut memahami kondisi proyek yang

    beresiko tinggi.

    5!. 1dapun beberapa bagian dari program kerja Keselamtan

    dan Kesehatan Kerja

    5&. 7K38 adalah sebagai berikut6

    53. a. Kelengkapan 1dministrasi K3

    5). b. elaksanakan Kegiatan K3 di $apangan

    5(. elaksanaan kegiatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

    7K38 di lapangan

    5. meliputi6

    Kegiatan K3 di lapangan berupa pelaksanaan safety plan melalui kerja

    sama

    5. dengan instansi yang terkait K3 yaitu depnaker, polisi dan rumah

    sakit.

    engawasan pelaksanaan K3, meliputi kegiatan safety patrol, safety

    supervisor, safety meeting.

    elaporan dan penanganan kecelakaan berat, ringan, korban meninggal

    dan peralatan berat. 7'eesono, &*!&8

    55. c. elatihan K3

    &&

  • 7/24/2019 4. HIPERKES KUNJUNGAN

    23/45

    59.

    $+. 1.".$ Perlengka(an an Peralatan %3

    9!. +alam bidang konstruksi ada beberapa perlengkapan dan peralatan

    yang digunakan untuk melindungi seseorang dari kecelakaan ataupun

    bahaya yang kemungkinan bisa terjadi dalam proses konstruksi.

    erlengkapan dan peralatan ini wajib digunakan oleh seseorang yang

    bekerja dalan suatu lingkungan konstruksi. 0amun tidak banyak yang

    menyadari betapa pentingnya peralatan-peralatan ini untuk digunakan

    sebab K3 adalah dua hal yang sangat penting. %leh karenanya, semua

    perusahaan kontraktor berkewajiban menyediakan semua keperluan

    peralatan4perlengkapan perlindungan diri atau personal protective

    eHuipment 7B8 untuk semua karyawan yang bekerja. erlengkapan dan

    peralatan penunjang program K3 meliputi hal sebagai berikut6

    9&. a. engendalian 1dministrasi

    93. engendalian administrasi ini mencakup promosi program

    keselamatan dan kesehatan kerja 7K38 yang terdiri dari6

    emasangan bendera K3, bendera ;# dan bendera perusahaan,

    emasangan sign board K3 yang berisi slogan-slogan yang mengingatkan

    9). perlunya bekerja dengan selamat.9(. b. emakaian 1+ 71lat elindung +iri8

    9. +alam pekerjaan konstruksi, ada peralatan yang digunakan

    untuk melindungi seseorang dari kecelakaan ataupun bahaya konstruksi.

    eralatan ini wajib digunakan dalam pelaksanaan konstruksi. 0amun

    banyak pekerja yang tidak menyadari pentingnya arti peralatan ini. Sarana

    peralatan yang melekat pada orang atau disebut perlengkapan

    &3

  • 7/24/2019 4. HIPERKES KUNJUNGAN

    24/45

    perlindungan diri atau personal protective eHuipment 7B8 diantaranya

    adalah6 elindung Kepala 7/elmet8

    elindung "ata

    elindung Aajah

    elindung Telinga 7Bar "uff8

    elindung Tangan 7Sarung Tangan8

    elindung Kaki 7Sepatu Kerja8

    elindung Tubuh

    elindung 'ahaya atuh 7Safety 'elt8

    9. c. Sarana eralatan $ingkungan

    95. Sarana peralatan lingkungan terdiri dari sebagai berikut6

    Tabung emadam Kebakaran,

    agar engamanan,

    enangkal etir +arurat,

    emeliharaan alan Kerja +an embatan Kerja,

    aring engaman ada 'angunan Tinggi,

    agar engaman $okasi royek,

    Tangga,

    ertolongan ertama ada Kecelakaan 73k8

    99. d. ;ambu-;ambu eringatan

    1++. BAB II

    1+1. PELA%*ANAAN

    1+2.

    2.1. #anggal an aktu Pelaksanaan

    !*3. /ari dan Tanggal 6 Selasa, 9 uni &*!(!*). Aaktu 6 ukul !).** s.d.selesai

    !*(.

    2.2. Lokasi Pengamatan

    !*. $okasi pengamatan yaitu T. rimarindo 1sia

    #nfrastructure, Tbk. yang berlokasi di alan ;ancabolang 0o.95 =edebage

    Kabupten 'andung, rovinsi awa 'arat.

    &)

  • 7/24/2019 4. HIPERKES KUNJUNGAN

    25/45

    !*.

    1+. 2.3 Dokumen Pengamatan

    !*9. Kuesioner pengamatan industri keselamatan kerja di T.

    rimarindo 1sia #nfrastructure, Tbk6

    !!*. 1. "esin, alat kerja yang digunakan

    'erapa jumlah mesin yang ada di perusahaan ini I

    'erapa jumlah mesin yang masih kondisi layak pakai dan tidak layak

    pakaiI

    'agaimana perawatan mesin produksi secara berkala I

    +imana saja mesin-mesin di letakan I

    1pakah jarak antar mesin saling berdekatan atau jauh I

    1pakah sebelum di operasikan mesin dilakukan check and recheck I

    1pakah hasil produksi dari tiap jenis mesin I

    1pa ada alat-alat yang lain sebagai pendukung dalam perusahaan ini I

    Sebutkan nama dan fungsi dari alat-alat tersebut I

    !!!. '. 'ahan dan proses kerja sesuai dengan prinsip K3

    1pa saja bahan-bahan produksi pada perusahaan ini I

    +imana perusahaan ini memperoleh bahan-bahan produksi I

    'erapa banyak bahan produksi untuk membentuk satu hasil produk I

    1pakah proses kerja diperusaan ini sesuai dengan kesehatan dan

    keselamatan kerja 7K38 I

    !!&. :. $andasan kerja 7S%8

    1pakah perusahaan ini memiliki standar operasional prosedur 7S%8 I

    ika ya, apakah semua karyawan tau semua S% yang ada I

    1pakah semua karyawan dalam praktik kerjanya sesuai dengan S% yang

    ada I

    1dakah sebagian karyawan ada yang bekerja sesuai S% I

    !!3. +. #nstalasi listrik

    &(

  • 7/24/2019 4. HIPERKES KUNJUNGAN

    26/45

    1pakah di industri ini memiliki instalasi listrik I

    ika ada, berapa mesin yang menjadi sumber listrik I

    1pakah ada mesin cadangan jika sumber listrik mati I

    1pakah seluruh ruangan ada sambungan listrik I

    !!).

    !!(. B. rasarana kerja lainnya 7seperti penangkal petir, lift, listrik dan

    lain-lain8

    1pakah industri ini dilengkapi dengan penangkal petir I

    1pakah bangunan industri ini menggunakan lift I 7ika bangunan lebih

    dari & tingkat8

    !!. >. Konstruksi tempat kerja

    'agaimana konstruksi di industri ini I

    1pakah konstruksi sudah sesuai dengan standar I

    1pakah tiap ruangan terdapat ventilasi yang baik I

    1pakah tata ruang sudah memenuhi standar I

    !!. =. Sarana penanggulangan kebakaran

    1pakah industri ini memiliki alat pemadam kebakaran I 'erapa jumlah

    alat pemadam kebakaran di industri ini I

    1pakah mudah dijangkau alat pemadam kebakaran pada industri iniI

    1pakah setiap ruangan dilengkapi dengan alarm ketika terjadi kebakaran I

    1pakah tiap ruangan terdapat saluran air otomatis pada atap ruangan I

    !!5. /. ;ambu-rambu keselamatan kerja

    1pakah perusahaan ini memiliki rambu-rambu keselamatan kerja I

    +imana saja rambu-rambu itu di letakan di perusahaan ini I

    1pakah pekerja memahami mengenai rambu-rambu keselamatan kerja I

    !!9.

    12+. BAB III

    121. HA*IL PENU%U0AN DAN PENA,A#AN

    122.

    &

  • 7/24/2019 4. HIPERKES KUNJUNGAN

    27/45

    3.1. Hasil Pengukuran an Pengamatan %eselamatan %er&a

    engukuran dan pengamatan dilakukan di T. ;#"1;#0+%

    7ersero8 pada tanggal 9 uni &*!( pukul !(.** A#' yang dilakukan pada

    semua bagian, yaitu material, cutting, sewing, assembling dan cleaning.

    3.1.1. ,esin an Alat ang Digunakan

    /asil pengamatan mesin di perusahaan ini menunjukkan ada

    beberapa mesin dan alat yang digunakan pada seluruh bagian produksi

    yaitu alat pengangkat bahan material, mesin pemotong, mesin jahit, mesin

    pemanas dan mesin perekat lem. +isetiap bagian pada proses produksi ini

    tersedia beberapa tenaga mekanik yang bertugas melakukan pengecekan

    seluruh mesin dan alat 3* menit sebelum alat akan digunakan untuk proses

    produksi sehingga dapat meningkatkan keselamatan kerja. Selain itu

    mekanik juga bertugas mengecek dan memperbaiki mesin dan alat yang

    dirasakan rusak oleh pekerja.

    Selain itu, pekerja juga disarankan menggunakan 1+ saat bekerja.

    'eberapa 1+ yang digunakan adalah masker dan sarung tangan, namun

    mayoritas tidak dipakai merata oleh seluruh pekerja. /anya sedikit yang

    menggunakan 1+ saat bekerja, itupun tidak lengkap. 1da yang masker

    tanpa sarung tangan, ada yang menggunakan sarung tangan namun hanya

    tangan kanan saja. 1+ tersebut diberikan oleh pihak perusahaan, baik

    yang sekali pakai atau yang dapat dipakai terus-menerus. +alam hal ini,

    resiko kecelakaan kerja sangat mungkin terjadi.

    &

  • 7/24/2019 4. HIPERKES KUNJUNGAN

    28/45

    =ambar 3.!. "esin emotong

    =ambar 3.&. "esin emanas

    &5

  • 7/24/2019 4. HIPERKES KUNJUNGAN

    29/45

    =ambar 3.3. "esin erekat $em

    =ambar 3.). ekerja Tanpa 1+

    =ambar 3.(. ekerja "enggunakan Sarung Tangan Kanan Saja

    3.1.2. Bahan an Proses %er&a *esuai Dengan Prinsi( %3

    'ahan yang digunakan untuk proses produksi pada perusahaan ini

    ada beberapa macam, yaitu bahan kulit, busa, metal, benang nylon, karet

    dan bahan kimia. 'ahan J bahan tersebut khusus bahan kulit diimpor dari

    beberapa negara, seperti :hina dan Korea. ntuk bahan kulit sebelum

    akan digunakan untuk proses produksi, akan dilakukan pemeriksaan lab

    yang berfungsi untuk melihat kelayakan bahan dan menghilangkan agen

    &9

  • 7/24/2019 4. HIPERKES KUNJUNGAN

    30/45

    agen infeksi, seperti virus dan bakteri. ntuk pemeriksaan ini, disediakan

    gedung tersendiri sebagai tindakan pemcegahan penyebaran lebih luas

    oleh agen infeksi tersebut. Selain itu juga, pemantauan penggunaan 1+

    pada bagian ini sangat diperhatikan untuk mencegah pekerja mengalami

    penularan infeksi. ntuk bahan sejenis lainnya akan dilakukan pemilahan

    sebelum dilakukan proses produksi.

    'ahan kimia yang akan digunakan untuk proses produksi sudah

    dipilah dan diberi label bahan kimia berbahaya atau tidak untuk mencegah

    kecelakaan kerja. enggunaan 1+ pun sudah diprioritaskan oleh

    perusahaan. 0amun, mayoritas pekerja masih tidak menggunakan 1+

    seperti sarung tangan, masker dan headcap saat melakukan proses

    produksi dengan alasan berkurangnya kenyamanan saat bekerja.

    =ambar 3.. 'ahan Kulit Sebelum roduksi

    3*

  • 7/24/2019 4. HIPERKES KUNJUNGAN

    31/45

    =ambar 3..

    'ahan Kulit

    Sebelum

    roduksi

    =ambar 3.5. 'ahan roduksi Setelah +ipilah

    3!

  • 7/24/2019 4. HIPERKES KUNJUNGAN

    32/45

    =ambar 3.9. ekerja /anya "emakai "asker

    3.1.3. Lanasan %er&a -*5P

    /asil pengamatan S% menunjukkan sudah tersedianya tulisan

    prosedural penggunaan mesin dan alat yang memadai di setiap bagian di

    seluruh perusahaan dan sudah diletakkan di setiap mesin dan alat yang

    akan digunakan. enggunaan bahasa yang lugas mempermudah pekerja

    untuk mengerti cara menggunakan setiap mesin dan alat di perusahaan

    tersebut sehingga mengurangi kesalahan saat menggunakan mesin dan

    alat.

    =ambar 3.!*. S% di 'agian "aterial

    3&

  • 7/24/2019 4. HIPERKES KUNJUNGAN

    33/45

    =ambar 3.!!. S% di 'agian :utting

    =ambar 3.!&. S% di 'agian Sewing

    =ambar 3.!3. S% di 'agian :leaning

    3.1.4. Instalasi Listrik

    #nstalasi listrik pada perusahaan ini menggunakan &Power Room

    yang masing J masing menyuplai hampir setengah dari keseluruhan

    33

  • 7/24/2019 4. HIPERKES KUNJUNGAN

    34/45

    gedung di perusahaan tersebut, sementara sisanya ada yang menggunakan

    teknologi boiler, seperti pada gedung bahan kimia. Selain itu, tersedia juga

    Genset Room yang dapat digunakan apabila listrik apabila tenaga utama

    mati. Genset Roomini dapat mengaliri listrik pada seluruh gedung yang

    menggunakan listrik dari Power Room. Sistem kelistrikan pada setiap

    Power Roomtidak saling terhubung, sehingga apabilaPower Room! mati

    maka tidak mempengaruhi kelistrikan padaPower Room&.

    =ambar 3.!). ower ;oom dan =enset ;oom

    123. 3.1.". Prasarana %er&a Lainn6a

    !&). 'erdasarkan hasil pengamatan dan hasil wawancara,

    prasarana kerja diperusahaan cukup baik, dimana terdapat klinik ditempat

    perusahaan telah memenuhi kebutuhan ruangan yang minimal berukuran

    3) m. Klinik perusahaan ini memiliki luas sekitar )!* m yang terdiri

    dari & bagian yaitu2 ruang pemeriksaan dan ruang perawatan dan telah

    tersedia peralatan kesehatan namun tidak terdapat dokter diklinik

    perusahaan tersebut sehingga klinik belum berfungsi dengan maksimal dan

    3)

  • 7/24/2019 4. HIPERKES KUNJUNGAN

    35/45

    jika terdapat kecelakaan kerja karyawan diirujuk ke klinik lain diluar

    perusahaan. Sarana wastafel disertai air mengalir telah tersedia dengan

    baik. Kantin telah tersedia namun belum berfungsi dan tidak pernah

    digunakan sehingga hanya terlihat berupa bangunan kosong. Toilet

    diperusahaan ini sudah tersedia namun tidak terpelihara sehingga air

    terlihat kotor.

    !&(.

    !&.

    !&. =ambar 3.!(.Klinik perusahaan

    !&5.

    !&9. =ambar 3.! Klinik perusahaan yang telah disertai peralatan

    lengkap

    13+.

    131. 3.1.!. %onstruksi #em(at %er&a

    !3&. 'erdasarkan hasil pengamatan dan hasil wawancara

    mengenai konstruksi tempat kerja diperusahaan ini belum cukup baik,

    pengaturan udara4 ventilasi belum terlaksana dengan baik dikarenakan

    ventilasi maupun jendela tidak ditemukan, ventilasi udara didapatkan dari

    3(

  • 7/24/2019 4. HIPERKES KUNJUNGAN

    36/45

    pintu gedung yang dibiarkan terbuka. 1tap perusahaan ini terbuat dari

    baja ringan sehingga suasana dalam perusahaan tidak terlalu panas. .

    engaturan cahaya didapat dari cahaya lampu yang dipasang disetiap sudut

    meja kerja sehingga memudahkan karyawan dalam melakukan pekerjaan

    dan menghindari kecelakaan kerja. $antai terbuat dari keramik dan

    dinding berupa tembok kokoh dengan batu-bata yang telah dicat rapih.

    !33.

    !3).

    !3(. =ambar 3.!. =ambar atap, bangunan, lantai perusahaan!3.

    !3.

    !35. =ambar 3.!5. engaturan cahaya lampu disetiap sudut meja kerja

    !39.

    !)*. 3.1.).*arana Penanggulangan %e7akaran

    !)!. 'erdasarkan hasil pengamatan dan hasil wawancara,

    program penanggulangan kebakaran di perusahaan ini belum maksimal

    terlaksana. Tindakan untuk menanggulangi kebakaran yang sudah

    diterapkan diperusahaan ini adalah pengendalian setiap wujud energi

    3

  • 7/24/2019 4. HIPERKES KUNJUNGAN

    37/45

    panas seperti gesekan mekanik, dilarang merokok, menghindaei adanya

    pecikan api secara langsung, mengendalikan keamanan dan menyimpan

    bahan yang mudah terbakar, mengatur kompartemenisasi ruangan untuk

    mengendalikan penyebaran4 penjalaran api, asap dan gas, selain itu

    perusahaan juga sudah mengatur lay out proses yaitu letak jarak bangunan

    dan melakukan pembagian Cone menurut jenis dan tingkat bahaya, selain

    itu perusahaan juga sudah terdapat alat deteksi dini dan alarm untuk

    kebakaran. 0amun perusahaan ini tidak melakukan pelatihan pemadaman

    dan penanggulangan kebakaran pada setiap karyawan perusahaan, namun

    hanya bagian satpam yang melakukan pelatihan penanggulangan

    kebakaran. +an belum secara rutin melakukan inspeksi, pengujian dan

    perawatan terhadap sistem proteksi kebakaran secara teratur. +an terdapat

    beberapa sistem proteksi kebakaran yang sudah tidak dapat digunakan

    karena rusak dan tanda service yang sudah lama tidak dilakukan.

    !)&.

    !)3.

    !)). =ambar 3.!9. 1larm Kebakaran

    3

  • 7/24/2019 4. HIPERKES KUNJUNGAN

    38/45

    !)(.

    !). =ambar 3.&*. Tabung pemadam kebakaran disertai gambar cara

    pemakaian

    !).

    !)5.

    !)9. =ambar 3.&!. Tabung penanggulangan kebakaran terpasang

    disetiap dinding

    !(*.

    1"1. 3.1.. 0am7u/0am7u %eselamatan %er&a

    !(&. 'erdasarkan hasil pengamatan dan hasil wawancara

    penerapan rambu-rambu keselamatan kerja sudah terlaksana. Sudah

    terdapat rambu-rambu larangan merokok, menyalakan api, terdapat

    rambu-rambu rute evakuasi sarana penyelamat berupa tulisan yang

    menunjukan tempat dan daerah yang aman, juga sudah terdapat pintu

    darurat alat bantu yang digunakan untuk keluar menyelamatkan jiwa

    menuju tempat yang aman. Tulisan maupun gambar rambu-rambu

    berukuran besar sehingga dapat terlihat dan diberi warna merah sehingga

    terlihat jelas.

    35

  • 7/24/2019 4. HIPERKES KUNJUNGAN

    39/45

    !(3.

    !().

    !((. =ambar 3.&& ;ambu-rambu penulisan dilarang merokok diarea

    pekerjaan

    !(.

    !(.

    !(5. =ambar 3.&3. ;ambu-rambu arah evakuasi

    !(9.

    !*.

    !!. =ambar 3.&). ;ambu-rambu penggunaan pelindung telinga

    1!2.

    1!3. BAB I81!4. PE,E9AHAN ,A*ALAH

    !(.

    1!!. 4.1 Peme'ahan ,asalah

    !. 'erdasarkan hasil kunjungan dan pengamatan pada

    perusahaan T. rimarindo 1sia #nfrastruktur.Tbk ada beberapa hal yang

    menjadi perhatian dan diperlukannya pemecahan masalah. /al ini

    memerlukan kerjasama baik dari sistem manajemen pihak perusahaan,

    39

  • 7/24/2019 4. HIPERKES KUNJUNGAN

    40/45

    tenaga kerja dan pemerintah agar tercapai kesehatan tenaga kerja yang

    diharapkan.!5. 1dapun beberapa pemecahan masalah tersebut tertulis

    seperti di bawah ini6

    !. "esin dan alat kerja yang digunakan

    a. "esin

    !9. erlunya diadakan pelatihan mengenai keamanan mesin bagi

    semua pekerja sebelum pekerja diiCinkan mengoperasikan mesin apapun.

    elatihan ini harus mencakup daftar alat pelindung diri yang diperlukan dan

    sebelum mematikan mesin dalam situasi darurat. Selain itu harus dilakukan

    pemeriksaan dan perawatan rutin atas semua mesin produksi untuk

    memastikan semua alat dan mekanisme pengamanan sudah efektif, dan

    catatan pemeriksaan serta perawatan harus dikelola oleh pabrik.

    b. 1+

    Sarung tangan sangat diperlukan untuk melindungi tangan pekerja dari

    sumber bahaya mekanis, kimia maupun thermal. +i perusahaan ini sarung

    tangan diperlukan pekerja pada bagian pewarnaan dan pengeleman karena

    bahan kimia dapat mengenai tangan pekerja secata langsung. ihak

    perusahaan telah menyediakan sarung tangan namun pekerja merasa tidak

    nyaman.

    Sepatu pengaman diperlukan bagi pekerja yang bertugas dibagian

    pengoperasian peralatan yang bersifat mobile atau pengangkatan benda

    berat. 0amun di perusahaan ini belum disediakan sepatu pengaman dan

    terlihan para pekerja hanya menggunakan sandal jepit.

    "asker diperlukan untuk melindungi pekerja dari bahan-bahan berbahaya

    yang sifatnya inhalan. +i perusahaan ini masker dibutuhkan pada hampir

    sebagian besar proses produksi dan pihak perusahaan telah menyediakan

    )*

  • 7/24/2019 4. HIPERKES KUNJUNGAN

    41/45

    namun para pekerja merasa tidak nyaman sehingga tidak menggunakan

    masker. 'agi pekerja wanita yang tidak berkerudung disarankan untuk mengikat

    rambut dan menggunakan headcap.

    !*. %leh karena itu ada baiknya dilakukan sosialisasi ataupun

    diberlakukan sanksi bagi para pekerja yang tidak memakai alat pelindung

    diri serta perusahaan menyediakan alat pelindung yang belum tersedia.

    !!.

    &. 'ahan dan proses kerja sesuai dengan prinsip K3

    a. 'ahan baku

    !&. 'ahan yang digunakan pada perusahaan ini secara umum telah

    baik. 'ahan baku kulit maupun kain yang akan digunakan sudah diproses

    dengan baik. ara pekerja juga telah mengetahui bahaya dari bahan kimia

    tersebut namun pekerja yang belum menyadari pentingnya 1+.

    b. 'ahan Kimia!3. 'ahan kimia yang digunakan dalam pewarnaan pun telah terdapat

    label yang sesuai. erusahaan telah menyediakan alat irigasi untuk

    antisipasi pekerja yang terkena bahan kimia, namun alat tersebut tidak

    pernah dipakai dan dirawat sehingga tidak berfungsi. %leh karena itu,

    pihak perusahaan sebaiknya melakukan pengecekan secara berkala agar

    dapat berfungsi sebagaimana mestinya.!).

    3. $andasan kerja 7S%8

    !(. erusahaan telah menerapkan S% dan telah diinformasikan

    dengan baik, namun untuk pelaksanaan dikembalikan lagi kepada para

    pekerja.

    !.

    ). #nstalasi listrik

    )!

  • 7/24/2019 4. HIPERKES KUNJUNGAN

    42/45

    !. usat listrik telah dikelola dengan baik, namun terdapat kabel-

    kabel yang tampak berserakan di lantai yang dapat membahayakan pekerja

    yang berlalu lalang. %leh karena itu sebaiknya kabel-kabel tersebut dirapikan

    dan ditempatkan pada tempat yang aman.

    !5.

    (. rasarana kerja lainnya

    !9. Sebaiknya perusahaan memanfaatkan prasarana yang telah

    ada, misalnya klinik yang seharusnya terdapat dokter perusahaan dan tenaga

    kesehatan lainnya, kantin yang seharusnya menyediakan makanan dengan

    giCi seimbang bagi para pekerja, wastafel air yang berfungsi dengan baik

    serta kotak p3k yang seharusnya terdapat obat-obatan untuk pertolongan

    pertama.

    !5*.

    . Konstruksi tempat kerja

    !5!. Konstruktural bangunan pabrik dalam kondisi yang baik, hal ini

    tampak dari atap yang tinggi,koridor luas, rute jalur evakuasi tidak terhalang

    serta tertera petunjuk arah evakuasi di setiap dinding. %lehkarena itu

    dibutuhkan pemeliharaan bangunan lebih ditingkatkan agar kebersihan serta

    kenyamanan pekerja lebih baik. Selain itu dibutuhkan beberapa alat pendingin

    ruangan seperti kipas untuk kenyamanan para pekerja.!5&.

    . Sarana penanggulangan kebakaran

    !53. ihak perusahaan telah menyediakan sarana penanggulangan

    kebakaran dan pernah mengadakan simulasi kebakaran. 0amun simulasi ini

    dilakukan lebih dari satu tahun yang lalu serta hanya diikuti oleh satpam tanpa

    partisipasi pekerja. Sebaiknya dilakukan simulasi kebakaran secara berkala

    )&

  • 7/24/2019 4. HIPERKES KUNJUNGAN

    43/45

    terutama bagi para pekerja yang baru serta melibatkan para pekerja dalam

    kegiatan simulasi tersebut. Selain itu sistem proteksi kebakaran yang telah

    tersedia sebaiknya dilakukan pengecekan secara berkala.

    !5).

    !5(.

    !5.

    5. ;ambu-rambu keselamatan kerja

    !5. ;ambu-rambu telah tersedia dengan baik Tulisan maupun gambar

    rambu-rambu berukuran besar sehingga dapat terlihat dan diberi warna merah

    sehingga terlihat jelas dan dapat dimengerti oleh para pekerja.

    1. BAB II

    1$. %E*I,PULAN DAN *A0AN

    1$+.

    1$1. ".1 %esim(ulan

    !9&. 'erdasarkan hasil pengamatan kelompok, kami

    menyimpulkan bahwa perusahaan T ;#"1;#0+% 1sia #nfrasructure,

    Tbk dalam hal keselamatan kerja baik dalam hal penggunaan mesin

    dengan 1+, proses kerja, prasarana kerja lainnya seperti klinik dan

    kantin, sarana penanggulangan kebakaran dan bencana masih sangat

    kurang diperhatikan. Terutama penggunaan mesin dengan 1+ sehingga

    dapat meningkatkan jumlah kecelakaan kerja. "asih saja ditemukan

    tenaga kerja yang tidak menyadari akan pentingnya pengendalian potensi

    bahaya tersebut. 0amun, jika ditinjau dari aspek bahan, landasan kerja

    7S%8, instalasi listrik, konstruksi tempat kerja, dan rambu-rambu

    keselamatan kerja telah cukup baik. "asih saja ditemukan tenaga kerja

    )3

  • 7/24/2019 4. HIPERKES KUNJUNGAN

    44/45

    yang tidak menyadari akan pentingnya pengendalian potensi bahaya

    tersebut. +i lain sisi, perusahaan juga telah bekerjasama dengan program

    'S dan program asuransi kesehatan In Health untuk pengendalian

    potensi bahaya kesehatan yang akan muncul.

    !93.

    1$4. ".2. *aran

    !9(. 1tas dasar hasil pengamatan diatas, kelompok kami

    menyarankan beberapa hal yang diantaranya telah disebutkan pada bab ###

    dan #D. 0amun, yang terpenting dari apa yang telah kami sebutkan diatas,

    perlu ditingkatkannya kerjasama antara perusahaan dalam hal ini sistem

    manajemen keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan, tenaga kerja

    serta instansi pemerintahan yang terkait guna mencapai tujuan bersama

    seperti yang telah tercantum dalam undang-undang keselamatan dan

    kesehatan kerja.

    1$!. DA:#A0 PU*#A%A

    !. Suma

  • 7/24/2019 4. HIPERKES KUNJUNGAN

    45/45

    . edoman Klinik +i Tempat Kerja erusahaan, +irektorat 'ina Kesehatan

    Kerja +epartemen Kesehatan tahun6 &**9.

    . Bprints.uns.ac.id4&!4!4!5)3!5!&&*!!**!.pdf

    5. Slide resentasi elatihan /iperkes.

    9. oerwanto, /elena dan Syaifullah.Hu!um Perburuhan %idang Kesehatan

    dan Keselamatan Kerja. akarta6 'adan enerbit >akultas /ukum

    niversitas #ndonesia, &**(.

    !*. #ndonesia. "ndang$"ndang &omor ' (ahun ')*+ tentang Keselamatan

    Kerja.

    !!. #ndonesia. "ndang$"ndang &omor (ahun '))- tentang aminan/osial

    (enaga Kerja.!&. +armawan,1, dr. 'agian #lmu Kedokteran. &*!3

    197.