Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
4. ANALISA DATA
4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian 4.1.1 Mattel Incorporation
Mattel didirikan pertama kali pada tahun 1945 oleh Ruth Handler, Elliot
Handler (suami Ruth Hadler), dan Harold Matson di California Selatan.Mattel
menetap di kantor Hawthorne, California, sejak tahun 1948. Di tahun 1974,
Mattel melakukan restrukturisasi dan berganti nama menjadi Mattel
Incorporation. Visi dari perusahaan Mattel adalah “Creating the Future of Play”,
dimana artinya Mattel berusaha untuk menciptakan mainan-mainan terbaru untuk
membentuk masa depan dari dunia mainan. Misi mereka mengarah pada
“Kepemimpinan”. Arti kepemimpinan menurut versi Mattel adalah kemampuan
untuk mengembangkan dan mengkomunikasikan gambaran menarik dari masa
depan yang mengilhami dan memotivasi orang lain untuk mengambil tindakan.
Mattel juga menunjukkan kompetensi kepemimpinan dan dorongan untuk sukses
dalam strategi bisnis mereka.Tahun 1975, Ruth dan Elliot Handler keluar dari
Mattel karena usia mereka yang tua dan saat ituRuth Handler sedang menjalankan
pengobatan atas penyakit kanker payudara dan kemudian meninggal di Los
Angeles, California, pada tahun 2002. Sejak itu, Harold Matson berjuang demi
mengembangkan Mattel sesuai dengan visi dan misinya.
Salah satu organisasi Mattel yang diberi nama Mattel Children’s
Foundation,didirikan pada tahun 1978, dengan tujuan untuk membantu anak-anak
Amerika yang memiliki kesulitan dalam hal akuntabilitas keuangan. Para pendiri
MattelChildren’s Foundation percaya bahwa anak berhak mendapatkan
kesempatan untuk bermain, karena melalui bermain, anak dapat mengembangkan
sosialisasi, emosional, kemampuan fisik, berimajinasi, dan memiliki mimpi.
Sasaran program yang diadakan Mattel Children’s Foundation adalah anak-anak,
dengan empat fokus utama yaitu Time to Play, Place to Play, Tools to Play, dan
Advocate toPlay. Dalam organisasi tersebut, Mattel juga membuat program yang
hanya diikuti oleh anak perempuan Amerika, yaitu “Shine On Now”. Program
“Shine On Now” mengajak anak-anak perempuan Amerika untuk memberikan
35
Universitas Kristen Petra
perhatian kepada anak-anak di seluruh Amerika, misalnya dengan mengajak
mereka bermain dan memberikan donasi berupa mainan, uang, ataupun buku,
kepada anak-anak yang membutuhkannya.
Pada awal berdiri, perusahaan Mattel membuat mainan yang bentuknya
diadopsi dari karakter Walt Disney, yaitu Mickey Mouse. Dan pada tahun 1959,
boneka Barbie produksi Mattel akhirnya dijual secara luas. Tahun 1961, boneka
Ken juga berhasil diproduksi dan diperkenalkan sebagai pacar Barbie. Sedangkan
boneka yang menjadi African-American Barbie, bernama Christie, memasuki
pasar pada tahun 1968. Tahun 1997, Mattel berhasil memproduksi boneka yang
menjadi teman Barbie, bernama Becky. Becky adalah teman Barbie yang
mengalami cacat fisik dan duduk di kursi roda. Tahun 1998, Barbie menjadi
merek utama yang dijual untuk anak perempuan berusia 3-7 tahun di The
American Girl. The AmericanGirl merupakan merek terbesar kedua di dunia yang
menjual produk-produk anak perempuan berusia 7-12 tahun. Pada tahun 2001,
Barbie memulai karirnya sebagai artis computer-generated imagery (CGI) di film
Barbie in the Nutcracker yang dipasarkan dalam bentuk DVD pada tanggal 23
Oktober 2001. Hingga saat ini, karakter Barbie masih menjadi tokoh utama serial
film animasi Barbie (www.corporate.mattel.com diakses 31 Juli 2013).
4.1.2 Sinopsis Film Barbie
4.1.2.1 Barbie in the Nutcracker (2001)
Gambar 4.1 Cover DVD Film Barbie in the Nutcracker (2001)
Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013
36
Universitas Kristen Petra
Film ini disutradarai oleh Owen Hurley dan resmi ditayangkanpada
tanggal 23 Oktober 2001. Durasi film ini adalah 78 menit. Kisah film ini diawali
dengan adegandua orang balerina bernama Barbie dan Kelly yang sedang berlatih
untuk drama musikal berjudul “Nutcracker”. Namun Kelly merasa putus asa
karena dia selalu melakukan kesalahan saat berlatih. Karena hal itu, Barbie
menceritakan dongeng mengenai negeri Nutcracker.
Seorang anak yatim piatu bernama Clara menerima hadiah spesial berupa
boneka kayu berbentuk serdaduNutcracker dari Tante Elizabeth. Malam harinya
dia bermimpi berpetualang di Negeri Nutcracker. Disana dia bertemu dengan Raja
Tikus, penguasa yang menyebabkan Negeri Nutcracker hancur. Clara bersama
dengan Nutcracker dan teman-teman lainnya bersatu untuk menggulingkan Raja
Tikus dengan cara menemukan puteriSugar Plum, yang dipercaya dapat
membantu mereka. Akhirnya, Raja Tikus berhasil dikalahkan dan warga desa pun
kembali merasakan hidup tentram. Kutukan Nutcrackersirna dan berubah menjadi
Pangeran Erick, penguasa negeri Nutcracker sebelumnya. Karena keberaniannya,
Clara juga berubah menjadi puteriSugar Plum. Ketika mimpi hampir mencapai
puncaknya, Clara terbangun dari mimpinya. Namun dia tetap bisa bersama dengan
Erick di kehidupan nyata.
4.1.2.2 Barbie in as Rapunzel(2002)
Gambar 4.2 Cover DVD Film Barbie as Rapunzel (2002)
Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013
37
Universitas Kristen Petra
Sama seperti film Barbie sebelumnya, film ini juga disutradarai oleh
Owen Hurley dengan durasi 83 menit. Kisah ini diawali dengan Barbie dan Kelly
yang sedang berlatih melukis, namun Kelly tidak percaya diri dengan kemampuan
melukisnya. Kemudian Barbie pun menceritakan dongeng tentang Rapunzel.
Rapunzel menghabiskan hidupnya untuk melayani penyihir bernama
Gothel di kastil terpencil. Rapunzel hanya memiliki teman binatang bernama
Penelope (anak naga) dan Hobbie (kelinci tua). Rapunzel percaya bahwa Gothel
telah menyelamatkannya sewaktu dia masih bayi. Suatu saat, Rapunzel
menemukan hadiah ulang tahun yang ternyata dari ayah dan ibunya, sehingga
Rapunzel penasaran dengan masa lalunya. Rapunzel juga menemukan ruang
rahasiayang membawanya ke sebuah desa. Disana dia menolong seorang puteri
kecil bernama Katrina dan bertemu dengan seorang pemuda bernama Stefan. Otto
(binatang peliharaan Gothel) mengamatinya dan melaporkan semuanya kepada
Gothel.Gothel pun menghukum Rapunzel. Gothel menyihir ruang tempat tidur
Rapunzel menjadi menara yang tinggi tanpa pintu.
Suatu malam, Rapunzel dapat memecahkan teka-teki atas sisir yang
diberikan ayah dan ibunya. Keesokan harinya sisir tersebut telah berubah menjadi
kuas ajaib,yang dapat membuat lukisan menjadi nyata. Dengan kuas itu, Rapunzel
menggambar desa tempat yang ingin dia kunjungi, sehingga dia bisa menuju ke
sana. Keragu-raguan Rapunzel pun terkuak pada saat Raja Frederick dan Raja
Wilhelm bertemu. Raja Wilhelmpercaya bahwa Raja Frederick telah menculik
puterinya, padahal hal itu dilakukan oleh Gothel. Gothel melakukan hal itu karena
dia sakit hati atas penolakan cinta dari Raja Wilhelm. Pada akhirnya, Gothel
berhasil disingkirkan dengan keberanian Rapunzel dan teman-temannya. Dia pun
bisa bersama dengan pangeran Stefan yang disukainya sejak pertama mereka
bertemu di desa.
38
Universitas Kristen Petra
4.1.2.3 Barbie as Swan Lake (2003)
Gambar 4.3 Cover DVD Film Barbie of Swan Lake (2003)
Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013
Owen Hurley kembali mengarahkan film Barbie. Film ini memiliki
durasi 83 menit. Cerita film ini diawali dengan suasana camping. Kelly merasa
tidak terbiasa dengan keadaan camping dan juga takut akan lomba yang diadakan
besok. Barbie sebagai kakaknya pun menenangkannya dengan menceritakan
sebuah dongeng.
Dongeng ini menceritakan mengenai Oddete, seorang puteri dari tukang
roti, yang diubah menjadi angsa oleh Rothbart, ketika dia mengikuti seekor kuda
bertanduk tunggalmenuju ke hutan sihir. Sebelumnya, Oddete telah bertemu
dengan Ratu Peri. Ratu Peri berhasil menghalau kutukan angsa tapi tidak
sepenuhnya. Oddete bisa menjadi manusia namun hanya pada malam hari. Karena
sihir Rothbart belum hilang sepenuhnya, Oddete harus mengumpulkan
keberaniannya untuk mengalahkan Rothbart untuk menghilangkan kutukannya
sekaligus menyelamatkan hutan sihir. Berkat keberanian, kejujuran dan kepintaran
Oddete, akhirnya Rothbart pun berhasil digulingkan. Hal itu juga dikarenakan
cinta antara Oddete dan Pangeran Daniel lebih kuat dibandingkan sihir Rothbart.
39
Universitas Kristen Petra
4.1.2.4 Barbie as the Princess and the Pauper(2004)
Gambar 4.4 Cover DVD Film Barbie as the Princess and the Pauper (2004)
Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013
Kali ini film Barbie disutradari oleh William Lau dan berdurasi 85 menit.
Cerita film ini berawal dari sebuah kehidupan di istana kerajaan, dimana di sana
hiduplah seorangputeri bernama Anneliese. Anneliese selalu ingin hidup bebas
dari kungkungan kehidupan seorang puteri yang sangat kaku. Saat Anneliese
sedang berjalan-jalan di desa, dia bertemu dengan seorang perempuan yang
memiliki paras yang sama dengan parasnya. Perempuan itu adalah Erika. Erika
adalah seorang pelayan dari seorang majikan yang kejam. Seperti Anneliese,
Erika ingin lepas dari kehidupannya yang miskin dan dia selalu membenci
posisinya sebagai pelayan.
Suatu ketika, Erika mendapat kesempatan untuk tinggal di istana untuk
menggantikan Anneliese yang diculik oleh sekelompok penjahat. Guru Puteri
Anneliese, Julian, yang diam-diam menaruh hati pada Puteri Anneliese berusaha
menyelamatkan sang puteri. Ternyata penculikan itu didalangi oleh Preminger
(penasehat Ratu), yang ingin menguasai kerajaan dengan mencuci otak Ratu.
Sebelum itu terjadi, Juliandan teman-temannya berhasil menyelamatkan Puteri
Anneliese dan membongkar kelicikan Preminger. Puteri Anneliese pun jatuh cinta
kepada Julian karena terpesona dengan perjuangan Julian saat menyelamatkannya.
Di lain sisi Pangeran Dominick, pangeran dari kerajaan tetangga, yang seharusnya
dijodohkan dengan Puteri Anneliese. Namun saat mereka dipertemukan, Erika
40
Universitas Kristen Petra
sedang menyamar menjadi Puteri Anneliese. Erika dan Pangeran Dominick pun
jatuh cinta saat pertama kali mereka bertemu. Akhirnya, kedua pasangan hidup
bahagia bersama selamanya.
4.1.2.5 Barbie Fairytopia(2005)
Gambar 4.5 Cover DVD Film Barbie Fairytopia (2005)
Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013
Film ini diarahkan oleh Walter P. Martishius dan dibantu oleh sutradara
film Barbie sebelumnya, yaitu William Lau. Kedua sutradara membuat film
Barbie ini dengan durasi 70 menit. Film ini diawali dengan keadaan negeri
Fairytopia, dimana negeri ini merupakan negeri yang penuh dengan bunga-bunga
bermekaran dan peri-peri cantik berterbangan kesana-kemari. Elina adalah
penduduk negeri Fairytopia, namun anehnya dia tidak memiliki sayap. Hal ini
membuat Elina terisolasi dari penduduk lainnya.
Negeri Fairytopia adalah negeri yang indah dan tentram, tapi kemudian
penyihir jahat bernama Laverna merusak negeri tersebut. Dia menyihir negeri itu
menjadi negeri yang gersang dan membuat semua bunga menjadi layu. Disinilah
kekurangan Elina justru menjadi penolong bagi negerinya. Dia berjalan melalui
banyak rintangan dan menemukan teman-teman baru demi bertemu dengan Azura
guna menyelamatkan negerinya. Usahanya tidaklah sia-sia. Dia berhasil bertemu
dengan Azura dan akhirnya Laverna berhasil dikalahkan. Negeri Fairytopia
kembali seperti dulu dan atas keberaniannya, Elina mendapatkan sayapnya secara
alami serta dilantik sebagai Puteri Mahkota oleh Azura.
41
Universitas Kristen Petra
4.1.2.6 Barbie and the Magic Pegasus (2005)
Gambar 4.6 Cover DVD Barbie and the Magic Pegasus (2005)
Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013
Film ini diarahkan oleh Greg Richardson dan berdurasi 85 menit.
Karakter Barbie dalam film ini berperan sebagai Puteri Annika. Puteri Annika
adalah puteri kerajaan yang cantik. Suatu ketika Annika mendatangi sebuah
festival di desa. Di sana dia bertemu dengan seorang penyihir bernama Wenlock.
Saat itu juga Wenlock melamar Annika dan tentu saja dia menolak, karena
Annika tidak mengenal Wenlock sama sekali. Karena marah, Wenlok bermaksud
menyihir Annika, tapi kemudian diselamatkan oleh seekorkuda bersayap.
Wenlock tidak kehabisan akal, dia malah menyihir seluruh penduduk desa
termasuk ayah-ibunya menjadi beku.
Rieta membawa Annika ke negeri langit untuk menyelamatkannya dari
Wenlock. Di sana, Annika mengetahui bahwa Rieta adalah korban kutukan
Wenlock setelah menolak lamarannya. Selain itu, Annika juga mengetahui bahwa
Rieta adalah kakaknya yang telah menghilang bertahun-tahun lamanya. Annika
pun mengumpulkan keberaniannya untuk menghancurkan Wenlock.Annika, Rieta
dan dibantu teman Annika, bernama Aidan, bersatu untuk mengalahkan Wenlock.
Akhirnya Wenlock pun dapat digulingkan. Seletah itu Rieta dapat kembali seperti
semua. Puteri Annika dan Aidan pun saling mengakui perasaan cinta mereka
masing-masing dan hidup bersama selamanya.
42
Universitas Kristen Petra
4.1.2.7 The Barbie Diaries(2006)
Gambar 4.7 Cover DVD Film The Barbie Diaries (2006)
Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013
Film ini disutradarai oleh Eric Fogel dan dibantu oleh rekannya yang
bernama Kallen Kagen. Film ini menceritakan mengenai masa remaja Barbie
selama 70 menit. Diceritakan bahwa Barbie berteman dekat dengan Tia dan
Courtney, dimana mereka sering meluangkan waktu untuk bermain musik. Barbie
juga memiliki teman bernama Kevin, dimana Kevin adalah teman Barbie sejak
kecil dan telah menyukai Barbie sejak lama, namun Barbie tidak pernah
menyadari hal itu. Barbie terlalu sibuk dengan keinginannya untuk menjadi
bintang di sekolahnya. Tapi kesempatan untuk meraihnya selalu gagal karena
Rachel.
Suatu ketika, Barbie mendapatkan gelang emas dan buku harian dari
seorang pelayan toko. Setiap hari Barbie mengutarakan keinginannya dalam buku
harian tersebut, dan secara ajaib, semua keinginan tersebut terkabul dan kini dia
menjadi bintang yang terkenal di sekolahnya, dan juga dapat menaklukan Todd,
anak laki-laki yang paling terkenal di sekolahnya. Namun semua berakhir ketika
dia mengetahui bahwa anak laki-laki yang dia sukai ternyata adalah Kevin. Pada
akhirnyaBarbie dan teman-temannya, Tia dan Courtney, memiliki kesempatan
untuk tampil di acara Fall Formal (acara penutupan tahun yang bergengsi),
meskipun mereka sempat mengalami perpecahan karena pertengkaran kecil.
43
Universitas Kristen Petra
4.1.2.8 Barbie Fairytopia: Mermaidia(2006)
Gambar 4.8 Cover DVD Film Barbie Fairytopia: Mermaidia (2006)
Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013
Walter P. Martishius dan William Lau kembali menjadi sutradara film
Barbie. Film ini berdurasi 85 menit dan merupakan bagian dari film Barbie yang
berjudul Barbie Fairytopia. Kisah film ini menceritakan mengenai petualangan
Elina, seorang peri kupu-kupu, di negeri Mermaidia, negeri duyung. Dia
mendapat informasi bahwa Nalu, teman duyungnya, ditangkap oleh sekelompok
penjahat fungi atas suruhan Laverna. Laverna menginginkan Nalu untuk
memberikan arah tempat mendapatkan Immunity Berry, buah berry yang dapat
melindungi tubuh dari semua sihir.
Petualangan Elina bersama dengan teman duyung Nalu, Nori, dan Bibble
(teman binatang Elina) dimulai. Akhirnya sampailah mereka di tempat para fungi
menawan Nalu. Setelah mereka dapat membebaskan Nalu, mereka harus
menggagalkan para fungi mendapatkan Immunity Berry, dengan cara menukarkan
berry tersebut dengan buah berry palsu yang ternyata buah berry palsu tersebut
dapat menunjukkan jati diri asli mereka. Akhirnya hal itu berhasil, Laverna yang
mengira berry yang diterima adalah Immunity Berry, tapi ternyata itu adalah buah
berry jati diri, dan malah mengubah bentuk Laverna menjadi katak. Di lain sisi,
Elina yang telah mengorbankan sayapnya dengan ekor duyung juga memakan
buah berry jati diri, dan ternyata dia berhasil kembali menjadi peri kupu-kupu.
44
Universitas Kristen Petra
4.1.2.9 Barbie in the Twelve Dancing Princesses(2006)
Gambar 4.9 Cover DVD Film Barbie in the Twelve Dancing Princesses (2006)
Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013
Film ini diarahkan oleh Greg Richardson dan memiliki durasi 81 menit.
Dikisahkan bahwa karakter Barbie diperankan oleh Genevieve, yang memiliki 11
saudara, antara lain: Ashlyn, Blair, Courtney, Delia, Edeline, Fallon, Hadley, Isla,
Janessa, Kathleen and Lacey. Para gadis-gadis tersebut memiliki jiwa yang selalu
ingin berpetualang bebas, namun menurut para anggota kerajaan bukanlah hal
yang benar. Karena halitu, Raja selalu merasa tidak aman. Raja pun mengajak
Duchess Rowena, sepupunya untuk membantu menjaga anak-anak.
Dibalik kebaikanRowena, ternyata dia memiliki keinginan untuk
menguasai kerajaan. Rowena terus mempengaruhi Raja agar berpihak padanya,
hingga dia meracuni Raja. Raja pun jatuh sakit dan Rowena mengambil alih
kekuasaan Raja untuk sementara waktu. Rowena membuat banyak peraturan baru
untuk menunjukkan kekuasaannya.Rowena juga melarang siapapun yang ada di
istana untuk bernyanyi dan menari. Hal ini membuat para gadis merasa
terkungkung. Sehingga mereka selalu berimajinasi mengenai dongeng yang sering
diceritakan oleh mendiang ibu mereka, Ratu Isabella. Ratu menceritakan bahwa
ada sebuah kerajaan magis yang dapat mengabulkan permohonan mereka untuk
menari dan bernyanyi. Akses menuju kerajaan tersebut ada di kamar tidur mereka
dan mereka harus menari di atas batu tertentu. Setelah mencoba hal itu, ternyata
benar apa yang dikatakan ibu mereka. Para gadis sampai di paviliun kerajaan
45
Universitas Kristen Petra
magis tersebut dengan menari di atas batu bergambar bunga di lantai kamar tidur
mereka. Para gadis merasa senang berada di sana, karena bisa melakukan semua
hal tanpa ada yang melihat dan melarang mereka.
Beberapa hari kemudian, Rowena merasa curiga dengan para gadis,
sebab hampir setiap hari mereka selalu terlihat letih. Para gadis pun menceritakan
apa yang mereka alami dengan jujur, namun Rowena tidak mempercayainya.
Semakin lama, Rowena semakin bertingkah seenaknya, hal itu membuat para
gadis muak dengannya. Mereka pun mengumpulkan keberanian untuk
menghadapi Rowena. Mereka menyusun dan menjalankan rencana yang mereka
susun. Pada akhirnya, Rowena akan menyihir Genevieve supaya menari
selamanya menggunakan debu sihir, namun Genevieve berhasil menangkis
dengan kipas miliknya, dan malah berbalik ke arah Rowena.
Akhrinya,Rowenapun berhasil dikalahkan. Raja pun dapat disembuhkan berkat
perjuangan keduabelas puterinya. Derek, seorang tukang sepatu di kerajaan diam-
diam telah menyukai Genevieve sejak lama. Genevieve merasa tersanjung dengan
bantuan Derek saat mengalahkan Rowena. Mereka pun jatuh cinta dan menikah.
4.1.2.10 Barbie Fairytopia: Magic of the Rainbow(2007)
Gambar 4.10 Cover DVD Film Barbie Fairytopia: Magic of the Rainbow (2007)
Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013
Film dengan durasi 72 menit ini diarahkan oleh William Lau. Kali ini,
penguasa Fairytopia, Enchantress, sang pelindung Fairytopia mengadakan
46
Universitas Kristen Petra
pemilihan satu orang di setiap daerah di Fairytopia untuk mengikuti program
magang di sebuah tempat bernama Crystal Palace, untuk menentukan peri kupu-
kupu terbaik di Fairytopia. Enchantress dibantu dengan Azura menyusun
program-program yang harus diikuti oleh seluruh peserta magang.
Elina kembali menjadi tokoh pertama, dimana dia menjadi wakil dari
daerahnya,Magic Meadow. Penyihir jahat, Laverna, kembali datang ke negeri
Fairytopia untuk melakukan pembalasan terhadap apa yang telah dia peroleh
sebelumnya (terdapat pada film Barbie Fairytopia dan Barbie Fairytopia:
Mermaidia), dengan rencana menggagalkan program magang tersebut. Namun
karena keberanian Elina dan teman-temannya, mereka semua dapat
menghancurkan Laverna dan program magang pun berjalan dengan sukses.
Semua peserta magang mendapatkan kelulusan mereka semua dan mereka pun
kembali ke daerah tempat tinggal mereka masing-masing dengan tenang.
4.1.2.11 Barbie as the Island Princess (2007)
Gambar 4.11 Cover DVD Film Barbie as the Island Princess (2007)
Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013
Greg Richardson kembali menjadi sutradara film Barbie. Kali ini dia
mengarahkan film Barbie dengan durasi 85 menit. Barbie berperan sebagai
perempuan remaja bernama Ro yang tidak mengingat masa lalunya. Dia tinggal
bersama dengan binatang setiap harinya, sehingga memungkinkan Ro untuk
berkomunikasi dengan semua binatang. Suatu hari, Ro mendapatkan kesempatan
untuk berlayar menuju pulau seberang bersama dengan Antonio, pangeran
47
Universitas Kristen Petra
Kerajaan Apollonia. Sesampainya di kerajaan Antonio, Ro tidak diterima
sepenuhnya. Ratu Ariana, yang ingin membalas dendam kepada keluarga
Antonio, merasa Ro adalah ancaman bagi rencana jahatnya, dia membuat
Kerajaan Apollonia membenci dan mengembalikan Ro ke hutannya terdahulu.
Secara tiba-tiba, Ro mengingat bahwa namanya adalah Rosella. Saat di
hutan, Rosella mendengar bahwa banyak orang dan hewan keracunan saat pesta
pernikahan Antonio dengan Luciana (puteri Ratu Ariana), Rosella pun
berkeinginan untuk menolong kerajaan. Dia datang kembali ke istana kerajaan dan
mengatakan bahwa dia bisa memulihkan semua orang dan juga binatang yang
terkena racun tersebut. Setelah kelicikan Ratu Ariana terbongkar, Ratu Ariana
tidak lagi mendapat kepercayaan dari Kerajaan Apollonia. Di akhir cerita, Rosella
bertemu dengan ibunya, yang ternyata adalah ratu dari kerajaan tetangga dan dia
pun menikah dengan Antonio.
4.1.2.12 Barbie Mariposa(2008)
Gambar 4.12 Cover DVD Film Barbie Mariposa (2008)
Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013
Film ini diarahkan oleh Conrad Helten dengan durasi 75 menit. Karakter
film ini awalnya menggunakan Elina dan Bibble, tokoh protagonis dalam film
serial Barbie Fairytopia. Diceritakan, Bibble merasa minder dengan dirinya
sendiri dan selalu merasa mempermalukan teman-temannya. Elina sebagai sahabat
pun mencoba menenangkan Bibble dengan menceritakan kisah tentang Mariposa.
48
Universitas Kristen Petra
Mariposa adalah peri kupu-kupu yang tinggal di Flutterfield, slah satu
bagian negeriFairytopia. Suatu hari Ratu Marabella jatuh sakit karena telah
diracuni oleh Henna, peri kupu-kupu jahat yang ingin menguasai Flutterfield.
Selain itu dia juga menjadi otak penyerangan Skeezites (monster pemakan peri
kupu-kupu yang takut akan cahaya) terhadap penduduk negeri Flutterfield.
Karena kelakuan jahat Henna, Mariposa dan teman-temannya harus pergi
melakukan perjalanan untuk mencari obat penawar racun tersebut. Banyak
rintangan yang harus mereka hadapi selama perjalanan, terutama adalah serangan
Skeezites. Akhirnya perjuangan mereka berhasil, Mariposa dan teman-temannya
menemukan obat penawar dari Gua Refleksi. Ratu Marabella pulih dari kutukan
dan mengusir Henna dari negeri mereka atas kelakuannya yang telah
membahayakan negeri.
4.1.2.13 Barbie and the Diamond Castle(2008)
Gambar 4.13 Cover DVD Film Barbie and the Diamond Castle (2008)
Sumber:www.barbie-movies.wikia.com, 2013
Film ini diarahkan oleh Gino Nichele dan berdurasi 78 menit. Film ini
diawali dengan dua orang sahabat yaitu Barbie dan Teresa, yang sedang menulis
lagu. Kemudian adik Barbie, Stacie, datang ke tempat mereka sambil mengomel
karena marah dengan temannya. Barbie menenangkan Stacie dengan cara
menceritakan dongeng tentang persahabatan Liana dan Alexa dalam membantu
Melody untuk menemukan Puri Berlian.
49
Universitas Kristen Petra
Liana dan Alexa mendapatkan sebuah cermin dari wanita tua. Tenyata
cermin itu adalah tempat persembunyian seorang penjaga Puri Berlian bernama
Melody. Saat ini Melody sedang dalam pengejaran oleh Lydia, seorang senior
penjaga puri yang jahat. Lydia ingin menguasai Puri Berlian sendiri, namun
Melody berhasil menyembunyikan puri tersebut dan melarikan diri. Liana dan
Alexa pun membantu melindungi Melody dari Lydia dan mencari cara untuk
menyelamatkan puri tersebut dari incaran Lydia. Karena situasi semakin sulit, di
tengah perjalanan, Liana dan Alexa mengalami perdebatan. Liana ingin pergi,
sedangkan Alexa tetap ingin memenuhi janjinya dengan Melody dalam
menyelamatkan Puri Berlian.
Akhirnya Liana pergi dan di tengah perjalanan dia diculik oleh Lydia.
Sementara itu, Alexa dan Melody berhasil menemukan letak Puri Berlian dan
percaya bahwa suara Melody adalah akses untuk mengungkapkan puri tersebut.
Akhirnya Melody bisa bebas dari cermin itu dan melawan Lydia. Lydia pun
berhasil disingkirkan dan penjaga lainnya pun bisa dipulihkan dari mantra sihir
Lydia, yang juga berarti Puri Berlian berhasil diselamatkan.Karena ketulusan
Liana, Alexa pun meminta maaf atas keegoisannya dan mereka kembali berteman.
4.1.2.14 Barbie in a Christmas Carol (2008)
Gambar 4.14 Cover DVD Film Barbie in a Christmas Carol (2008)
Sumber:www.barbie-movies.wikia.com, 2013
50
Universitas Kristen Petra
William Lau kembali menyajikan film Barbie. Film ini berdurasi 76
menit. Kelly menolak saat diajak untuk ikut dalam bagian pesta Natal karena hal
itu terlalu membosankan. Untuk menegur Kelly, Barbie menceritakan dongeng
mengenai Eden Starling.
Eden adalah seorang diva yang terkenal. Namun sikapnya terlalu arogan
dan egois. Dia membenci perayaan Natal, maka itu semua pekerjanya harus tetap
bekerja meskipun saat itu adalah hari Natal. Suatu malam, Eden mendapatkan
mimpi dimana almarhum bibinya, Marie memberikan penglihatan. Bibi Marie
menunjukkan tiga roh yang dimiliki oleh Eden, yaitu roh masa lalu, sekarang, dan
masa depan. Roh masa lalu menunjukkan bahwa Eden tertekan dengan
keadaannya, karena Bibi Marie terlalu ketat dengan jadwal Eden, dan dia tidak
pernah diperbolehkan merayakan Natal. Roh sekarang ditunjukkan bahwa dia
memerintah semua karyawan seperti yang dilakukan oleh Eden kepadanya. Pada
roh masa depan, Eden akan mengalami hidup yang hambar dan miskin ekonomi
serta sosial. Eden akan meratapi nasibnya dengan melihat hasil rancangan
Catherine.
Pada kisah Catherine, dia tidak hanya menjadi desainer terkenal, tapi dia
juga memerintah karyawannya sama seperti yang dilakukan Eden terhadapnya.
Akhirnya, Eden pun berubah menjadi gadis yang baik.Mendengar cerita Barbie,
Kelly pun akhirnya mau turut serta dalam pesta sumbangan Natal, karena dia
tidak ingin mengalami hidup seperti Eden.
51
Universitas Kristen Petra
4.1.2.15 Barbie Thumbelina(2009)
Gambar 4.15 Cover DVD Film Barbie Thumbelina (2009)
Sumber:www.barbie-movies.wikia.com, 2013
Film ini disutradarai oleh Conrad Helten dan berdurasi 75 menit. Film ini
diawali dengan Emma, seorang siswi TK, yang ditertawakan oleh teman-
temannya karena memilih pohon kecil sebagai tanamannya. Namun Barbie malah
memberi pujian kepada Emma, dan kemudian mengumpamakannya seperti cerita
Thumbelina.
Thumbelina adalah salah satu Twillerbees, peri bunga yang mampu
membuat tanaman tumbuh dengan lebih cepat. Dia berteman dengan Janessa dan
Chrysella. Suatu hari ketika mereka pergi bermain bertiga, mereka terjebak di
sebuah apartemen. Anak pemilik apartemen yang bernama Makena menangkap
mereka untuk dipamerkan kepada temannya.
Pada hari mereka diculik, ketiga Twillerbees tersebut mendengar Makena
mengatakan bahwa taman tempat Thumbelina tinggal akan dihancurkan dan
dibuat pembangunan pabrik. Karena hal itu Thumbelina bersikeras meminta
bantuan Makena membujuk orang tuanya, agar pembangunan pabrik tersebut
dibatalkan. Akhirnya pembangunan tersebut berhasil digagalkan berkat
keberanian Makena dengan dibantu oleh Twillerbees.
52
Universitas Kristen Petra
4.1.2.16 Barbie and the Three Musketeers(2009)
Gambar 4.16 Cover DVD Film Barbie and the Three Musketeers (2009)
Sumber:www.barbie-movies.wikia.com, 2013
Film Barbie kali ini disutradari kembali oleh William Lau. Durasi film
ini adalah 81 menit. Film ini mengisahkan tentang seorang gadis bernama Corrine
yang memiliki mimpi untuk menjadi musketeer handal.Corrine mengirim surat
lamarannya untuk Monsieur Treville dengan tujuan menjadi musketeer. Namun
hal itu tidaklah mudah, Corrine malah ditertawakan oleh semua orang karena
perempuan tidak dapat menjadi musketeer. Corrine diterima di istana tapi dia
diperkerjakan sebagai pelayan. Di sana dia juga bertemu dengan tiga orang yang
ternyata juga memiliki keinginan untuk menjadi musketeer. Mereka berempat pun
berteman dan sering bertukar pikiran mengenai musketeer.
Secara tak sengaja, pembicaraan mereka didengar oleh seorang perawan
tua bernama Helen. Helen pun membantu melatih mereka agar pantas untuk
menjadi musketeer. Pada suatu kesempatan, mereka muncul di istana sebagai
musketeer perempuan untuk mengagalkan rencana sepupu dari Pangeran Louis
untuk menyingkirkan pangeran dan menguasai kerajaan. Akhirnya mereka pun
bisa membuktikan diri mereka di depan pangeran Louis bahwa mereka juga
mampu melindungi istana. Karena keberanian para gadis musketeer, pangeran pun
meresmikan jabatan mereka berempat untuk menjadi musketeer istana secara
resmi.
53
Universitas Kristen Petra
4.1.2.17 Barbie in a Mermaid Tale(2010)
Gambar 4.17 Cover DVD Film Barbie in a Mermaid Tale (2010)
Sumber:www.barbie-movies.wikia.com, 2013
Film ini disutradari oleh Adam L. Wood dan berdurasi 75 menit. Merliah
Summer atau biasa dipanggil Liah adalah seorang perempuan remaja yatim piatu
yang tinggal bersama kakeknya. Liah adalah seorang surfer. Suatu ketika saat dia
melakukan surfing, tiba-tiba beberapa helai rambutnya berubah warna menjadi
merah muda secara alami. Dan ketika dia mencoba mencari tahu ke dalam air,
Liah bisa bernafas layaknya ikan dan bertemu dengan lomba-lumba yang bisa
berbicara. Saat itulah kakeknya menceritakan kepada Liah bahwa ayahnya,
seorang manusia asli, telah menikahi seekor duyung.
Di lain waktu, lumba-lumba membawa Liah menuju ke negeri duyung di
dasar laut. Negeri duyung saat ini sedang mengalami kekacauan karena
pemerintahan Eris yang kejam dan diktator. Tidak seekor duyung pun yang
menyukai pemerintahan Eris saat itu. Liah bersama teman-temannya melakukan
perjalanan demi mencari bantuan untuk mengembalikan negeri tersebut seperti
semula. Akhirnya Liah pun bisa mengalahkan Eris dan mendapatkan ekor asli
seperti duyung lainnya. Pada saat itu juga Liah bertemu dengan ibu kandungnya
yang ternyata adalah Ratu Calissa, pemimpin negeri duyung tersebut.
54
Universitas Kristen Petra
4.1.2.18 Barbie: A Fashion Fairytale(2010)
Gambar 4.18 Cover DVD Film Barbie: A Fashion Fairytale (2010)
Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013
Film ini diarahkan oleh William Lau dengan durasi 79 menit. Film ini
mengisahkan tentang seorang artis bernama Barbie yang baru saja dipecat dari
dunia entertainment dan diputuskan oleh pacarnya, Ken. Namun, secara tak
sengaja, teman Barbie mengetahui bahwa Ken memutuskan hubungannya dengan
Barbie atas tipuan dari Raquelle. Namun semuanya terlambat, Barbie telah pergi
ke Paris, dia memutuskan untuk pergi berlibur mengunjungi bibinya, Millicent.
Sesampainya di sana, Barbie membantu memasarkan butik milik Bibi
Millicent. Barbie bertemu dengan Grace, murid bibinya yang juga bekerja di butik
tersebut. Mereka berencana membuat acara fashion show untuk mempertunjukkan
hasil rancangan-rancangan terbaru mereka. Acara fashion show mereka mampu
mengalahkan peminat acara fashion show dari rival mereka yang bernama
Jacqueline. Pembeli meningkat, bahkan seorang perempuan membeli hingga
10.000 buah dari fashion line milik Bibi Millicent. Di samping itu, Ken datang
meminta maaf dan menjelaskan semuanya. Pihak entertainmentmanajemen Barbie
sebelumnya, kembali menghubungi Barbie dan berharap Barbie mau bekerja sama
kembali dengan mereka.
55
Universitas Kristen Petra
4.1.2.19 Barbie: A Fairy Secret(2011)
Gambar 4.19 Cover DVD Film Barbie: A Fairy Secret (2011)
Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013
Film hasil garapan William Lau dan Terry Klassen ini berdurasi 75
menit. Film ini mengisahkan tentang Barbie dan Raquelle yang selalu menjadi
musuh dalam bidang fashion. Suatu hari mereka menemukan bahwa Puteri
Graciella dari Gloss Angeles terkena ramuan cinta dan sekarang otaknya hanya
dipenuhi oleh Ken, pacar Barbie. Hal itu dikarenakan keusilan peri bernama
Crystal yang memberikan ramuan cinta kepada Graciella. Graciella menyuruh
pasukannya untuk mencuri Ken dan berniat untuk menikahinya.
Barbie, Taylor, Carrie, dan Raquelle pun menjalankan petualangan
mereka di negeri peri, untuk menyelamatkan Ken. Di tengah perjalanan, mereka
juga dibantu oleh Liliana Roxelle, artis yang menguasai dunia peri, dengan
memberikan obat penawar untuk menghilangkan efek ramuan cinta Graciella.
Hingga pernikahan antara Graciella dan Ken, akhirnya obat penawar itu bisa
diminum oleh Graciella. Graciella pun kembali seperti semula dan menikah
dengan Zane, pacar terdahulu. Atas perbuatannya, Crystal dihukum menjadi
pembantu dalam istana Puteri Graciella.
56
Universitas Kristen Petra
4.1.2.20 Barbie: Princess Charm School(2011)
Gambar 4.20 Cover DVD Film Barbie: Princess Charm School (2011)
Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013
Film ini disutradari oleh Zeke Norton dan berdurasi 81 menit. Karakter
Barbie dalam film ini diperankan oleh Blair Willows, seorang perempuan pekerja
keras yang tinggal bersama ibu dan adiknya. Blair merupakan anak adopsi dalam
keluarganya.Atas keusilan adiknya,Blair menjadi gadis terpilih yang akan
mengikutipemilihan dalam program bergengsi Princess Charm School, dengan
dua konsentrasi yaitu Princess dan Lady. Dibantu dengan peri kecil, Blair
menjalani pelatihan untuk menjadi seorang gadis pintardengan perilaku yang
anggun dan beretika. Dalam melakukan hari-harinya, Blair selalu bersama dengan
kedua temannya, Hadley dan Isla. Dengan bantuan Madam Privet, sedikit demi
sedikit Blair berubah menjadi gadis menawan yang elegan. Dame Devin, salah
satu pembimbing, sekaligus ibu Delancy, berusaha agar puterinya bisa menjadi
gadis terpilih agar bisa tinggal di istana tersebut.
Suatu hari, ketika murid-murid melakukan kunjungan ke istana Kerajaan
Gardenia (dimana Princess dan Lady terpilih akan tinggal), Blair menemukan foto
dirinya yang besar terpajang di dinding sejarah. Bukti-bukti pun menunjukkan
bahwa dia adalah anak kandung dari Ratu Sofia yang hilang saat bayi. Ratu Sofia
merupakan pemilik istana Kerajaan Gardenia. Karena puterinya yang hilang,
maka tidak ada pewaris tetap dari kerajaan tersebut. Blair pun menjadi ahli waris
57
Universitas Kristen Petra
istana Kerajaan Gardenia dan karena hal itu, dia menjadi Princess terpilih dan
mutlak yang akan tinggal di istana tersebut.
4.1.2.21 Barbie: A Perfect Christmas(2011)
Gambar 4.21 Cover DVD Film Barbie: A Perfect Christmas (2011)
Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013
Film ini disutradarai oleh Elise Allen dengan durasi 74 menit. Film ini
mengisahkan tentang petualangan Natal Barbie bersama dengan adik-adiknya
yang bernama Skipper, Stacie, dan Chalsea. Awalnya mereka ingin merayakan
Natal di Kota New York. Namun karena badai salju, mereka terdampar di sebuah
pedesaan kecil bernama Minnesota. Mereka disambut dengan hangat oleh teman-
teman baru di desa tersebut dan banyak mengalami pengalaman magis.
Mereka berusaha menerima kondisi mereka cukup membuat mereka
kesal dan mengadakan acara Natal bersama seluruh penduduk desa tersebut. Tak
hanya itu, mereka juga menyumbangkan performa melalui bakat musik yang
mereka punya untuk rasa terima kasih mereka terhadap warga desa. Pada tahun
ini, rencana mereka gagal total, namun Barbie dan adik-adiknya merasakan
kegembiraan Natal yang sungguh-sungguh nyata dan hangat dibandingkan dengan
tahun-tahun sebelumnya.
58
Universitas Kristen Petra
4.1.2.22 Barbie in a Mermaid Tale 2(2012)
Gambar 4.22 Cover DVD Film Barbie in a Mermaid Tale 2 (2012)
Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013
Film ini merupakan cerita kedua setelah judul sebelumnya, yaitu Barbie
in a Mermaid Tale. Berbeda dengan film sebelumnya, film ini disutradarai oleh
William Lau dan berdurasi 74 menit. Film ini mengisahkan tentang Merliah
Summer. Merliah kembali memenangkan kompetisi surfing, dan kini dia akan
menuju ke Australia untuk melanjutkan kompetisinya di sana. Namun saat dia
berpamitan kepada ibunya, Ratu Calissa, ibunya berharap Merliah bisa hadir di
acara Upacara Pergantian Tides, yang dilakukan 20 tahun sekali di Aquellia,
Selandia Baru. Namun Merliah memilih menuju ke Australia meraih mimpinya
dan meninggalkan ibunya.
Suatu ketika, kalung Liah yang merupakan pemberian Ratu Calissa,
hilang. Ternyata kalung itu dicuri oleh Kylie dan menuntun Kylie membebaskan
Eris, penguasa negeri duyung yang kejam. Dia berencana menghancurkan upacara
di Aquellia dan menyerap semua energi laut. Eris mengurung para kandidat
pemimpin, termasuk Ratu Calissa. Liah yang mencari kalung menyadari bahwa
dia terlalu meremehkan kekuatan kalung pemberian ibunya. Liah sadar akan
kesalahannya dan merasa menyesal meninggalkan ibunya. Dia pun berenang
menuju ke negeri duyung untuk meminta maaf kepada ibunya. Sesampainya di
sana, dia menyadari akan kekacauan yang dilakukan oleh Eris. Liah bersama
dengan Kylie bersatu untuk menyelamatkan upacara tersebut. Di akhir cerita, Eris
59
Universitas Kristen Petra
berhasil dikalahkan dan Liah menjadi penghubung energi dalam upacara
menggantikan ibunya. Namun sebagai gantinya, Liah mendapatkan ekor secara
mtutlak dan tidak bisa mendapatkan kakinya kembali.
4.1.2.23 Barbie: the Princess and the Popstar (2012)
Gambar 4.23 Cover DVD Film Barbie: the Princess and the Popstar (2012)
Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013
Film ini disutradarai oleh Zeke Norton dan memiliki durasi 86 menit.
Kisah ini dimulai dari perayaan ulang tahun kerajaan magis Meribella yang ke
500. Tori bersama bibi dan adik-adiknya sibuk mengurus pesta tersebut. Keira,
artis pop yang terkenal di dunia juga akan datang untuk mengisi acara. Tori selalu
mengidolakan Keira dan ingin menjadi sepertinya. Sedangkan Keira justru ingin
menjadi puteri kerajaan seperti Tori.
Suatu kesempatan, Tori dan Keira bertemu satu sama lain, mereka cepat
menjadi teman akrab. Ketika keduanya saling bertukar asesoris dan baju, ternyata
mereka mirip satu sama lain. Akhirnya mereka merencanakan untuk bertukar
tempat sementara waktu untuk menemukan sensasi baru. Tanpa disadari ternyata
Crider (manajer Keira) tertarik dengan tanaman berlian yang ada di kebun
kerajaan. Crider dan asistennya merencanakan untuk mencurinya. Peri kebun
berusaha menghentikan kelakuan manajer Keira, tetapi gagal. Untunglah Keira
dan Tori datang tepat waktu, mereka menyelamatkan tanaman itu dengan kalung
60
Universitas Kristen Petra
berlian persahabatan mereka. Di akhir cerita, Tori kembali ke kehidupannya
sebagai puteri dan Keira pun tetap menjalani profesinya sebagai musisi pop.
4.1.2.24 Barbie in the Pink Shoes(2013)
Gambar 4.24 Cover DVD Film Barbie in the Pink Shoes (2013)
Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013
Film ini berdurasi 72 menit dan diarahkan kembali oleh Owen Hurley.
Karakter Barbie di film ini diperankan dengan nama Kristyn. Film ini diawali
dengan adegan Madam Natasha yang mengawasi murid-muridnya berlatih
menaribalet. Madam Natasha mengajarkan murid-muridnya menari sesuai dengan
pola aturan yang ada. Ketika Kristyn menunjukkan tarian solonya dan kemudian
menambahkan koreografi baru yang menyimpang dari aturan, Madam Natasha
menghentikan Kristyn. Madam Natasha juga merobek sepatu balet Kristyn,
menyebabkan Kristyn tidak bisa melanjutkan latihan baletnya.
Sepulang berlatih, Kristyn mencari sepatu balet baru dItemani dengan
temannya, Hailey. Kristyn pun mendapatkan sepatu balet berwarna merah muda
gelap dari Madam Katerina. Ajaibnya, sepatu itu membawa Kristyn dan Hailey
menuju ke cerita-cerita dongeng balerina yang terkenal, seperti Gisselle dan
Oddete. Dalam cerita tersebut, Kristyn menjadi tokoh utama dan dia dapat menari
balet sesukanya.Namun, akhirnya Kristyn melepas sepatu ajaib tersebut dan
kembali ke kehidupan nyata. Pada hari perayaan, Tara, temannya, memberikan
Kristyn sepasang sepatu balet dan mengatakan bahwa sesaat lagi Kristyn harus
tampil di panggung. Ketika tampil di panggung, dengan berani Kristyn
61 Universitas Kristen Petra
menampilkan koreografi barunya dan menyebabkan gaunnya terlihat berkilauan
dengan warna yang beragam. Koreografi barunya pun diterima oleh Madam
Natasha dan dia diberi kesempatan untuk tampil di panggung internasional.
4.1.3 Sutradara Film Animasi Barbie
Sasaran dari penelitian ini adalah film-film animasi Barbie dari tahun 2001
hingga tahun 2013, sebab pada tahun tersebut pembuatan film animasi telah
menggunakan teknik animasi komputer. Film animasi Barbie diproduksi oleh
perusahaan Mattel, namun setiap filmnya diarahkan oleh sutradara yang berbeda-
beda. Terdapat 11 nama yang menjadi sutradara film Barbie dari tahun 2001-
2013.
Owen Hurley. Pada awal Hurley memasuki dunia perfilman, Hurley
menjadi perancang karakter visual (1988). Sejak tahun 1994, Hurley mengawali
karir sutradara dengan menjadi sutradara freelance dalam film aksi live. Tahun
1996, Hurley mulai menjadi sutradara film animasi. Film pertama yang dibuat
Hurley adalah Barbie in the Nutckracker. Film tersebut banyak memenangkan
penghargaan, salah satunya adalah Best Animated Movie (2001). Selanjutnya
masih banyak film-film animasi lain yang disutradarai oleh Hurley, seperti
Casper’s Haunted Christmas, Reboot, serial Down of War, serial Company of
Heroes, dan masih banyak lagi. Hingga saat ini, Hurley masih menjadi sutradara.
Judul film hasil arahannya yang terbaru adalah Barbie in the Pink Shoes yang
ditayangkan pada awal tahun 2013 (www.owenhurley.com diakses 18 Mei 2013).
William Lau. William telah berpengalaman sedikitnya 16 tahun di bidang
animasi komputer (Computer-Generated Animation). Will dikenal sebagai kepala
sutradara di film animasi dan aksi live. Beberapa film yang disutradarai oleh Will
adalah beberapa episode Reboot, Glitched, Reel, dan masih banyak lagi. Banyak
penghargaan yang diterima oleh film Barbie berkat penyutradaraan Will.
Contohnya penghargaan Children’s Tittle of the Year (2005) untuk film Barbie as
the Princess and the Pauper. Will juga memenangkan penghargaan Best Director
(2007) dalam ajang British Columbia’s Leo Awards atas pembuatan film Barbie
Fairytopia (www.willlaufilms.com diakses 18 Mei 2013).
62
Universitas Kristen Petra
Walter P. Martishius. Walter tidak banyak menyutradarai film, tapi dia
cukup mencintai dunia perfilman dan seni animasi. Walter menjadi desainer
produksi di sekian banyak film animasi. Walter menjadi sutradara dua kali dalam
film animasi, dan keduanya adalah film animasi Barbie, yaitu Barbie Fairytopia
dan Barbie Fairytopia: Mermaidia.
Greg Richardson. Greg mengawali karirnya di dunia perfilman dengan
menjadi editor film Barbie as Rapunzel. Sejak tahun 2002, Greg menjadi
sutradara dalam sinema video game The matrix. Hingga saat ini, Greg masih
menjadi sutradara, film terakhirnya adalah Max Steel – Monstrous Alliance pada
bulan Mei 2012. Greg juga mendapatkan penghargaan Best Direction dari tahun
2007, 2008, 2009, 2010, dan 2012. Dua penghargaan diantaranya adalah berkat
film animasi Barbie yang disutradarainya, yaitu Barbie as the Island Princess dan
Barbie in the Twelve Dancing Princesses (www.gregr.cadiakses 18 Mei 2013)
Eric Fogel. Eric menggeluti dunia animasi selama 20 tahun lebih. Eric
merancang karakter animasi pertama kali di film The Head pada umurnya yang ke
24 tahun. Eric Fogel tidak memiliki banyak pengalaman di bidang
penyutradaraan. Film animasi yang disutradarainya hanya satu film saja, yaitu
film animasi Barbie (www.ericfogel.comdiakses 18 Mei 2013).
Conrad Helten. Conrad tidak memiliki banyak pengalaman di bidang
penyutradaraan. Film animasi yang disutradarainya adalah berdasarkan
permintaan dari Mattel, dengan kata lain Conrad hanya menyutradarai film
animasi Barbie saja, yang berjudul Barbie Mariposa dan Barbie
Thumbelina(www.imdb.com diakses 18 Mei 2013).
Gino Nichele. Gino merupakan alumni dari Fakultas Animasi 2D dan 3D
dari Universitas Vancouver dan DigiPen Computer Graphics Inc.. Sejak
kelulusannya, Gino memasuki dunia perfilman animasi. Gino menjadi sutradara
pertama kali dalam serial Weird-Ohs episode 8B pada tahun 1999. Hingga saat
ini, Gino masih menjadi sutradara film animasi, salah satunya adalah film animasi
Barbie yang berjudul Barbie and the Diamond Castle (www.ginonichele.com
diakses 18 Mei 2013).
Adam L. Wood. Adam hanya memiliki satu film hasil arahannya, yaitu
Barbie in a Mermaid Tale. Setelah itu, pada tahun 2011 Adam menjadi editor
63
Universitas Kristen Petra
dalam film pendek berjudul The Arsebook Movie (www.imdb.com diakses 18 Mei
2013).
Terry Klassen. Pria berkebangsaan Canada ini mulai memasuki dunia
perfilman sejak tahun 1984. Terry merupakan seorang voice directorsekaligus
voice actor yang mengatur sistem audio dalam beberapa film animasi, seperti
Dragon Ball Z, Pocahontas, Hercules, The Nutcracker, Sleeping Beauty, dan
masih banyak lagi. Terry juga menjadi voice director dalam beberapa film animasi
Barbie, seperti Barbie and the Magic Pegasus 3D, Barbie Fairytopia: Mermaidia,
Barbie as the Island Princess, Barbie in a Mermaid Tale, Barbie in the Pink
Shoes, dan beberapa film animasi Barbie lainnya. Di tahun 2010, dia bersama
dengan sutradara William Lau dipercaya untuk membuat film animasi Barbie: A
Fairy Secret. Dalam film tersebut, Terry juga menggunakan suaranya untuk
mengisi salah satu karakter pria figuran (www.imdb.com diakses 18 Mei 2013)
Zeke Norton. Zeke merupakan alumni Universitas Vancouver. Zeke
memulai karir sutradara pada tahun 1992, dan pada tahun 1993 film hasil
arahannya ditayangkan. Zeke sangat menguasai teknik animasi komputer
(ComputerGenerated Imaginary Animation). Tahun 2003, film animasi Scary
Grandmother – Halloween Special (ditayangkan di Cartoon Network) hasil
arahan Zeke pernah mendapatkan penghargaan Best Animated Program, dan
berkat film tersebut, Zeke juga mendapatkan penghargaan Best Director
(www.wakingdream.ca diakses 18 Mei 2013). Film animasi Barbie yang
disutradarai oleh Zeke adalah Barbie: Princess Charm School dan Barbie: the
Princess and the Popstar.
Elise Allen. Elise adalah seorang penulis berbakat dan dimulai sejak tahun
1996. Karena itu, Mattel menarik Elise untuk membuat film animasi Barbie
dengan cerita dan arahan darinya. Elise juga menjadi sutradara dalam program
televisi anak, seperti The Muppets Kitchen with CatCora dan Hasty Tasty
Cookingwith Cat Cora and the Muppets (2010). Salah satu film animasi Barbie
berjudul Barbie: A Perfect Christmas merupakan film hasil arahan Elise. Adapun
film arahannya bersama Craig Bartlett dan Joe Purdy, yaituDinosaur Train,
berhasil masuk dalam nominasi Emmy Awards (www.eliseallen.com diakses 18
Mei 2013).
64
Universitas Kristen Petra
Film animasi Barbie tidak memiliki kesinambungan antara film animasi
Barbie yang satu dengan film animasi Barbie lainnya. Film-film animasi Barbie
selalu menggunakan fantasi sebagai salah genre. Genre fantasi menyuguhkan
kisah imajiner yang membuat audiens percaya akan sihir, lahan, makhluk, dan
orang-orang yang terlibat di dalamnya. Berdasarkan pengertian tersebut, maka
film animasi Barbie juga mengandung genre fantasi.
4.2 Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menguji kode jawaban setiap item
yang telah dikerjakan oleh para coder. Rumus yang digunakan adalah rumus
Cohen’s Kappa yang dikemukakan dalam buku Analisis Isi oleh Eriyanto (2011,
p.294), sebagai berikut:
𝑅𝑅 =% 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎
1 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎
Dengan keterangan:
R = Reliability
4.2.1 Perempuan Mengawasi Anak Pengkoder (A) 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1
Hakim (B) 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2
AxB 4 4 1 1 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 1 1 4 4 2
Agreement A A A A A DA A A A A A A A A DA A A A A A A A A DA
% observed agreement = 2124
= 0,875
% excepted agreement = 1𝑎𝑎2 (∑𝑒𝑒𝑎𝑎) = 1
242 (∑𝐴𝐴𝑒𝑒𝐴𝐴) = 1242 (78) = 0,135
𝑅𝑅 =% 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎
1 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎
=0,875 − 0,135
1 − 0,135
=0,855
65
Universitas Kristen Petra
4.2.2 Perempuan Berbicara dengan Anak Pengkoder (A) 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1
Hakim (B) 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1
AxB 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1
Agreement A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
% observed agreement = 2424
= 1
% excepted agreement = 1𝑎𝑎2 (∑𝑒𝑒𝑎𝑎) = 1
242 (∑𝐴𝐴𝑒𝑒𝐴𝐴) = 1242 (33) = 0,057
𝑅𝑅 =% 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎
1 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎
=1 − 0,0571 − 0,057
=1
4.2.3 Perempuan Melakukan Kontak Tubuh dengan Anak Pengkoder (A) 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1
Hakim (B) 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1
AxB 1 1 1 1 4 2 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1
Agreement A A A A A DA A A A A A A A A A A A A A A A A A A
% observed agreement = 2324
= 0,958
% excepted agreement = 1𝑎𝑎2 (∑𝑒𝑒𝑎𝑎) = 1
242 (∑𝐴𝐴𝑒𝑒𝐴𝐴) = 1242 (37) = 0,064
𝑅𝑅 =% 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎
1 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎
=0,958 − 0,064
1 − 0,064
=0,955
66
Universitas Kristen Petra
4.2.4 Perempuan Membantu Anak Melakukan Sesuatu Pengkoder (A) 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2
Hakim (B) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2
AxB 2 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 1 4 4 4 4
Agreement DA DA A A A A A A DA A A A A A A A A A A A A A A A
% observed agreement = 2124
= 0,875
% excepted agreement = 1𝑎𝑎2 (∑𝑒𝑒𝑎𝑎) = 1
242 (∑𝐴𝐴𝑒𝑒𝐴𝐴) = 1242 (81) = 0,141
𝑅𝑅 =% 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎
1 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎
=0,875 − 0,141
1 − 0,141
=0,855
4.2.5 Perempuan Menemani Anak Melakukan Sesuatu Pengkoder (A) 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1
Hakim (B) 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1
AxB 1 4 1 4 4 4 4 4 1 2 4 4 4 1 2 1 4 2 4 2 1 4 1 1
Agreement A A A A A A A A A DA A A A A DA A A DA A DA A A A A
% observed agreement = 2024
= 0,833
% excepted agreement = 1𝑎𝑎2 (∑𝑒𝑒𝑎𝑎) = 1
242 (∑𝐴𝐴𝑒𝑒𝐴𝐴) = 1242 (64) = 0,111
𝑅𝑅 =% 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎
1 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎
=0,833 − 0,111
1 − 0,111
=0,813
67
Universitas Kristen Petra
4.2.6 Perempuan Membeli, Menyediakan, Mencari Bahan dan atau
Makanan Pengkoder (A) 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2
Hakim (B) 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1
AxB 1 1 2 4 1 4 4 4 4 1 4 4 2 1 1 1 4 4 4 2 2 2 2 2
Agreement A A DA A A A A A A A A A DA A A A A A A DA A A A A
% observed agreement = 2124
= 0,875
% excepted agreement = 1𝑎𝑎2 (∑𝑒𝑒𝑎𝑎) = 1
242 (∑𝐴𝐴𝑒𝑒𝐴𝐴) = 1242 (61) = 0,106
𝑅𝑅 =% 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎
1 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎
=0,875 − 0,106
1 − 0,106
=0,860
4.2.7 Perempuan Melakukan Kegiatan Memasak Pengkoder (A) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Hakim (B) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
AxB 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Agreement A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
% observed agreement = 2424
= 1
% excepted agreement = 1𝑎𝑎2 (∑𝑒𝑒𝑎𝑎) = 1
242 (∑𝐴𝐴𝑒𝑒𝐴𝐴) = 1242 (93) = 0,161
𝑅𝑅 =% 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎
1 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎
=1 − 0,1611 − 0,161
=1
68
Universitas Kristen Petra
4.2.8 Perempuan Membeli dan atau Menyediakan Air Pengkoder (A) 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2
Hakim (B) 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
AxB 4 1 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4
Agreement A A A A A A A A A A A A A A DA A A A A A DA A A A
% observed agreement = 2224
= 0,917
% excepted agreement = 1𝑎𝑎2 (∑𝑒𝑒𝑎𝑎) = 1
242 (∑𝐴𝐴𝑒𝑒𝐴𝐴) = 1242 (83) = 0,144
𝑅𝑅 =% 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎
1 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎
=0,917 − 0,144
1 − 0,144
=0,903
4.2.9 Perempuan Menyiapkan Bahan Bakar untuk Memasak Pengkoder (A) 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Hakim (B) 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
AxB 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Agreement A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
% observed agreement = 2424
= 1
% excepted agreement = 1𝑎𝑎2 (∑𝑒𝑒𝑎𝑎) = 1
242 (∑𝐴𝐴𝑒𝑒𝐴𝐴) = 1242 (93) = 0,161
𝑅𝑅 =% 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎
1 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎
=1 − 0,1611 − 0,161
=1
69
Universitas Kristen Petra
4.2.10 Perempuan Mengisi Bahan Bakar Kendaraan Pengkoder (A) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Hakim (B) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
AxB 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Agreement A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
% observed agreement = 2424
= 1
% excepted agreement = 1𝑎𝑎2 (∑𝑒𝑒𝑎𝑎) = 1
242 (∑𝐴𝐴𝑒𝑒𝐴𝐴) = 1242 (96) = 0,167
𝑅𝑅 =% 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎
1 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎
=1 − 0,1671 − 0,167
=1
4.2.11 Perempuan Menyediakan Perlengkapan Rumah Tangga Pengkoder (A) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Hakim (B) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2
AxB 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4
Agreement A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A DA A A A
% observed agreement = 2324
= 0,958
% excepted agreement = 1𝑎𝑎2 (∑𝑒𝑒𝑎𝑎) = 1
242 (∑𝐴𝐴𝑒𝑒𝐴𝐴) = 1242 (94) = 0,163
𝑅𝑅 =% 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎
1 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎
=0,958 − 0,163
1 − 0,163
=0,950
70
Universitas Kristen Petra
4.2.12 Perempuan Menyediakan Peralatan Rumah Tangga Pengkoder (A) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Hakim (B) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
AxB 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Agreement A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
% observed agreement = 2424
= 1
% excepted agreement = 1𝑎𝑎2 (∑𝑒𝑒𝑎𝑎) = 1
242 (∑𝐴𝐴𝑒𝑒𝐴𝐴) = 1242 (96) = 0,167
𝑅𝑅 =% 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎
1 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎
=1 − 0,1671 − 0,167
=1
4.2.13 Perempuan Membeli Obat untuk Mengobati Anggota Keluarga Pengkoder (A) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Hakim (B) 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
AxB 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Agreement A A A A A A A A DA A A A A A A A A A A A A A A A
% observed agreement = 2324
= 0,958
% excepted agreement = 1𝑎𝑎2 (∑𝑒𝑒𝑎𝑎) = 1
242 (∑𝐴𝐴𝑒𝑒𝐴𝐴) = 1242 (91) = 0,158
𝑅𝑅 =% 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎
1 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎
=0,958 − 0,158
1 − 0,158
=0,951
71
Universitas Kristen Petra
4.2.14 Perempuan Membeli Obat Sebagai Persediaan Rumah Tangga Pengkoder (A) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Hakim (B) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
AxB 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Agreement A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
% observed agreement = 2424
= 1
% excepted agreement = 1𝑎𝑎2 (∑𝑒𝑒𝑎𝑎) = 1
242 (∑𝐴𝐴𝑒𝑒𝐴𝐴) = 1242 (96) = 0,167
𝑅𝑅 =% 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎
1 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎
=1 − 0,1671 − 0,167
=1
4.2.15 Perempuan Mengobati Anggota Keluarga Pengkoder (A) 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Hakim (B) 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
AxB 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Agreement A A A A A A A A A A DA A A A A A A A A A A A A A
% observed agreement = 2324
= 0,958
% excepted agreement = 1𝑎𝑎2 (∑𝑒𝑒𝑎𝑎) = 1
242 (∑𝐴𝐴𝑒𝑒𝐴𝐴) = 1242 (88) = 0,153
𝑅𝑅 =% 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎
1 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎
=0,958 − 0,153
1 − 0,153
=0,951
72
Universitas Kristen Petra
4.2.16 Perempuan Melakukan Pekerjaan di Luar/Dalam Rumah Pengkoder (A) 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1
Hakim (B) 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1
AxB 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 1 1
Agreement A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
% observed agreement = 2424
= 1
% excepted agreement = 1𝑎𝑎2 (∑𝑒𝑒𝑎𝑎) = 1
242 (∑𝐴𝐴𝑒𝑒𝐴𝐴) = 1242 (63) = 0,109
𝑅𝑅 =% 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎
1 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎
=1 − 0,1091 − 0,109
=1
4.2.17 Perempuan Mendapatkan Upah/Gaji atau Penghasilan Pengkoder (A) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2
Hakim (B) 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2
AxB 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 1 4 2 4 4 4 4
Agreement A A A DA A A A A A A A A A A A A A A A DA A A A A
% observed agreement = 2224
= 0,917
% excepted agreement = 1𝑎𝑎2 (∑𝑒𝑒𝑎𝑎) = 1
242 (∑𝐴𝐴𝑒𝑒𝐴𝐴) = 1242 (86) = 0,149
𝑅𝑅 =% 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎
1 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎
=0,917 − 0,149
1 − 0,149
=0,902
73
Universitas Kristen Petra
4.2.18 Perempuan Terlibat dalam Organisasi Kolektif Sosial Pengkoder (A) 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Hakim (B) 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1
AxB 1 2 1 4 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1
Agreement A DA A A A A A A A A DA A A A A A A A A A A A DA A
% observed agreement = 2124
= 0,875
% excepted agreement = 1𝑎𝑎2 (∑𝑒𝑒𝑎𝑎) = 1
242 (∑𝐴𝐴𝑒𝑒𝐴𝐴) = 1242 (30) = 0,052
𝑅𝑅 =% 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎
1 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎
=0,875 − 0,052
1 − 0,052
=0,868
4.2.19 Perempuan Turut Serta dalam Upacara Ritual yang diadakan di
Masyarakat Pengkoder (A) 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1
Hakim (B) 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
AxB 4 4 2 4 4 4 1 4 4 1 2 4 4 4 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1
Agreement A A DA A A A A A A A DA A A A DA DA DA A A A A A A A
% observed agreement = 1924
= 0,792
% excepted agreement = 1𝑎𝑎2 (∑𝑒𝑒𝑎𝑎) = 1
242 (∑𝐴𝐴𝑒𝑒𝐴𝐴) = 1242 (59) = 0,102
𝑅𝑅 =% 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎
1 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎
=0,792 − 0,102
1 − 0,102
=0,768
74
Universitas Kristen Petra
4.2.20 Perempuan Turut Serta Dalam Penyelenggaraan Acara Masyarakat Pengkoder (A) 2 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1
Hakim (B) 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1
AxB 4 1 1 2 1 4 1 4 4 1 1 1 4 4 4 2 1 1 1 1 4 1 1 1
Agreement A A A DA A A A A A A A A A A A DA A A A A A A A A
% observed agreement = 2224
= 0,917
% excepted agreement = 1𝑎𝑎2 (∑𝑒𝑒𝑎𝑎) = 1
242 (∑𝐴𝐴𝑒𝑒𝐴𝐴) = 1242 (50) = 0,087
𝑅𝑅 =% 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎
1 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎
=0,917 − 0,087
1 − 0,087
=0,909
4.2.21 Perempuan Mengikuti Kelompok/Klub Sosial yang Dibentuk
Berdasarkan Hobi atau Kebiasaan Pengkoder (A) 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1
Hakim (B) 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1
AxB 4 4 4 4 4 4 2 4 1 4 4 2 1 4 4 1 1 4 4 2 1 1 1 1
Agreement A A A A A A DA A A A A DA A A A A A A A DA A A A A
% observed agreement = 2124
= 0,875
% excepted agreement = 1𝑎𝑎2 (∑𝑒𝑒𝑎𝑎) = 1
242 (∑𝐴𝐴𝑒𝑒𝐴𝐴) = 1242 (66) = 0,115
𝑅𝑅 =% 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎
1 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎
=0,875 − 0,115
1 − 0,115
=0,859
75
Universitas Kristen Petra
4.2.22 Perempuan Menjadi Anggota Politik di Masyarakat Pengkoder (A) 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 1 1 1
Hakim (B) 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1
AxB 1 2 1 1 1 1 4 1 1 1 1 2 1 4 4 1 2 4 1 1 4 1 1 1
Agreement A DA A A A A A A A A A DA A A A A DA A A A A A A A
% observed agreement = 2124
= 0,875
% excepted agreement = 1𝑎𝑎2 (∑𝑒𝑒𝑎𝑎) = 1
242 (∑𝐴𝐴𝑒𝑒𝐴𝐴) = 1242 (42) = 0,073
𝑅𝑅 =% 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎
1 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎
=0,875 − 0,073
1 − 0,073
=0,865
4.2.23 Hasil Reliabilitas Enumarasi Peran Gender Perempuan dalam 24
Film Animasi Barbie
Berdasarkan pemilihan rumus perhitungan reliabilitasCohen’s Kappa, maka
koefisien reliabilitas yang diterima untuk rumus tersebut adalah 0,75 (Wimmer &
Dominick, 2003, p.159). Jika hasil perhitungan item antara peneliti dan coder
mencapai angka 0,75 dan atau di atas angka tersebut. Maka dapat dikatakan
bahawa item peran gender perempuan termasuk dalam kategori reliabel dan dapat
dipakai dalam meneliti film animasi Barbie. Berikut ini adalah hasil perhitungan
dari setiap itemperan gender perempuan menurut Caroline Moser (1993) dalam 24
film animasi Barbie.
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Reliabilitas Item
NO ITEM HASIL RELIABILITAS 1 Perempuan mengawasi anak 0,855 Reliabel 2 Perempuan berbicara dengan anak 0,956 Reliabel
3 Perempuan melakukan kontak tubuh dengan anak
0,911 Reliabel
4 Perempuan membantu anak melakukan sesuatu
0,855 Reliabel
76
Universitas Kristen Petra
5 Perempuan menemani anak melakukan sesuatu
0,813 Reliabel
6 Perempuan membeli, menyediakan, mencari bahan dan atau makanan
0,860 Reliabel
7 Perempuan melakukan kegiatan memasak 1 Reliabel
8 Perempuan membeli dan atau menyediakan air
0,903 Reliabel
9 Perempuan menyiapkan bahan bakar untuk memasak
1 Reliabel
10 Perempuan mengisi bahan bakar kendaraan 1 Reliabel
11 Perempuan menyediakan perlengkapan rumah tangga
0,950 Reliabel
12 Perempuan menyediakan peralatan rumah tangga
1 Reliabel
13 Perempuan membeli obat untuk mengobati anggota keluarga
0,951 Reliabel
14 Perempuan membeli obat sebagai persediaan rumah tangga
1 Reliabel
15 Perempuan mengobati anggota keluarga 0,951 Reliabel
16 Perempuan melakukan pekerjaan di luar/dalam rumah
1 Reliabel
17 Perempuan mendapatkan upah/gaji atau penghasilan
0,902 Reliabel
18 Perempuan terlibat dalam organisasi kolektif sosial
0,868 Reliabel
19 Perempuan turut serta dalam upacara ritual yang diadakan di masyarakat
0,768 Reliabel
20 Perempuan turut serta dalam penyelenggaraan acara masyarakat
0,909 Reliabel
21 Perempuan mengikuti kelompok/klub sosial yang dibentuk berdasarkan hobi atau kebiasaan
0,859 Reliabel
22 Perempuan menjadi anggota kelompok politik di masyarakat
0,910 Reliabel
Sumber: Olahan Peneliti, 2013
77
Universitas Kristen Petra
4.3 Temuan Data 4.3.1 Peran Gender Perempuan
Berikut ini adalah pembagian variabel peran gender perempuan menurut
Caroline O.N. Moser yang digunakan untuk mengkoding karakter perempuan
dalam film animasi Barbie.
1. Peran Reproduktif
Menjaga anak
Merawat anak
Menyiapkan makanan
Menyiapkan air
Menyiapkan bahan bakar
Menyediakan perlengkapan rumah tangga
Menyediakan peralatan rumah tangga
Menjaga kesehatan keluarga
2. Peran Produktif
Melakukan pekerjaan di luar ataupun di dalam rumah demi mendapatkan
nafkah
3. Peran Masyarakat
- Peran pengelolaan masyarakat
Mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial
Jasa upacara atau perayaan
Aktivitas peningkatan kualitas masyarakat
Berpartisipasi dalam sebuah kelompok atau klub sosial
- Peran politik masyarakat
Berpartisipasi dalam politik masyarakat lokal
78
Universitas Kristen Petra
4.3.1.1 Barbie in the Nutcracker (2001)
Diagram 4.1 Jumlah Karakter Perempuan PelakuIndikator Peran Gender
Perempuan dalam Film Barbie in the Nutcracker
Sumber: Olahan Peneliti, 2013
Nama karakter perempuan dalam film Barbie in the Nutcracker adalah
Barbie, Clara, dan Elizabeth. Peran yang paling banyak dilakukan adalah peran
reproduktif, karena semua karakter perempuan melakukan peran tersebut, dilihat
dari indikator merawat anak. Peran produktif tidak pernah dilakukan, terlihat dari
angka nol dalam indikator melakukan pekerjaan di luar/dalam rumah demi
mendapatkan upah/gaji atau penghasilan. Peran masyarakat dilakukan oleh Clara
dengan mengikuti organisasi kolektif sosial dan berpartisipasi dalam politik
masyarakat lokal.
03
0000000
1000
1
0 1 2 3 4
Menjaga anakMerawat anak
Menyiapkan makananMenyiapkan air
Menyiapkan bahan bakarMenyediakan perlengkapan rumah …
Menyediakan peralatan rumah tanggaMenjaga kesehatan keluarga
Melakukan pekerjaan di dalam/luar …Mengikuti organisasi kolektif kegiatan …
Jasa upacara atau perayaanAktivitas peningkatan kualitas …
Partisipasi dalam kelompok/klub sosialPartisipasi dalam politik masyarakat lokal
79
Universitas Kristen Petra
4.3.1.2 Barbie as Rapunzel (2002)
Diagram 4.2 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender
Perempuan dalam Film Barbie as Rapunzel
Sumber: Olahan Peneliti, 2013
Nama karakter perempuan dalam film Barbie as Rapunzel adalah Barbie,
Rapunzel, dan Gothel. Peran reproduktif paling banyak dilakukan dalam film ini.
Hal itu ditunjukkan dengan indikator merawat anak yang dilakukan oleh semua
karakter perempuan dalam film ini. Selain itu adapun indikator menyiapkan
makanan, menyiapkan air, dan menyiapkan bahan bakar yang dilakukan oleh
Rapunzel. Rapunzel juga melakukan peran masyarakat dengan mengikuti aktivitas
peningkatan kualitas masyarakat. Sedangkan peran produktif tidak pernah
dilakukan dalam film ini.
03
111
000000
100
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5
Menjaga anakMerawat anak
Menyiapkan makananMenyiapkan air
Menyiapkan bahan bakarMenyediakan perlengkapan rumah tangga
Menyediakan peralatan rumah tanggaMenjaga kesehatan keluarga
Melakukan pekerjaan di dalam/luar …Mengikuti organisasi kolektif kegiatan …
Jasa upacara atau perayaanAktivitas peningkatan kualitas masyarakat
Partisipasi dalam kelompok/klub sosialPartisipasi dalam politik masyarakat lokal
80
Universitas Kristen Petra
4.3.1.3 Barbie as Swan Lake (2003)
Diagram 4.3 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender
Perempuan dalam Film Barbie of Swan Lake
Sumber: Olahan Peneliti, 2013
Karakter-karakter perempuan yang berperan dalam film Barbie of Swan
Lake adalah Barbie, Odette, Ibu Pangeran Daniel, Ratu Peri, dan Odile. Peran
reproduktif dalam film ini ditunjukkan melaluin indikator menjaga anak (Barbie),
merawat anak (Barbie, Odette, Ibu Pangeran Daniel, dan Ratu Peri), dan
menyiapkan makanan (Odette). Peran produktif tidak pernah dilakukan oleh
karakter perenpuan. Sedangkan peran masyarakat dilakukan melalui indikator
mengikuti organisasi kolektif sosial (Odette dan Ratu Peri), jasa upacara atau
perayaan (Odile), Aktivitas peningkatan kualitas masyarakat (Odette dan Ibu
Pangeran Daniel), dan partisipasi dalam politik masyarakat lokal (Ibu Pangeran
Daniel dan Ratu Peri).
14
1000000
21
20
2
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5
Menjaga anakMerawat anak
Menyiapkan makananMenyiapkan air
Menyiapkan bahan bakarMenyediakan perlengkapan rumah tangga
Menyediakan peralatan rumah tanggaMenjaga kesehatan keluarga
Melakukan pekerjaan di dalam/luar …Mengikuti organisasi kolektif kegiatan …
Jasa upacara atau perayaanAktivitas peningkatan kualitas masyarakat
Partisipasi dalam kelompok/klub sosialPartisipasi dalam politik masyarakat lokal
81
Universitas Kristen Petra
4.3.1.4 Barbie as the Princess an the Pauper (2004)
Diagram 4.4 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender
Perempuan dalam Film Barbie as the Princess and the Pauper
Sumber: Olahan Peneliti, 2013
Dalam film ini, terdapat 4 karakter perempuan yang berperan penting,
diantaranya Anneliese, Erika, Ratu, dan Madam Carp. Peran reproduktif dalam
film ini dilakukan oleh Ratu melalui indikator menjaga anak dan merawat anak.
Peran produktif dalam film ini dilakukan oleh tiga orang, yaitu Erika, Ratu, dan
Madam Carp. Sedangkan peran masyarakat dilakukan oleh 2 orang diantaranya
Anneliese dan Ratu, dimana mereka melakukan indikator partisipasi dalam politik
masyarakat lokal.
11
000000
30000
2
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5
Menjaga anakMerawat anak
Menyiapkan makananMenyiapkan air
Menyiapkan bahan bakarMenyediakan perlengkapan rumah tangga
Menyediakan peralatan rumah tanggaMenjaga kesehatan keluarga
Melakukan pekerjaan di dalam/luar …Mengikuti organisasi kolektif kegiatan …
Jasa upacara atau perayaanAktivitas peningkatan kualitas masyarakat
Partisipasi dalam kelompok/klub sosialPartisipasi dalam politik masyarakat lokal
82
Universitas Kristen Petra
4.3.1.5 Barbie Fairytopia (2005)
Diagram 4.5 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender
Perempuan dalam Film Barbie Fairytopia
Sumber: Olahan Peneliti, 2013
Nama karakter perempuan yang berperan penting dalam film ini adalah
Elina dan Laverna. Indikator merawat anak dan menyiapkan makanan dilakukan
oleh Laverna, dimana kedua indikator tersebut menunjukkan peran reproduktif.
Peran produktif tidak pernah dilakukan oleh Elina dan Laverna dalam film ini.
Sedangkan peran masyarakat dilakukan oleh keduanya, dengan indikator
mengikuti organisasi kegiatan kolektif (Elina dan Laverna), aktivitas
pengingkatan kualitas masyarakat (Laverna), dan partisipasi dalam politik
masyarakat lokal (Laverna).
011
000000
20
10
1
0 0,5 1 1,5 2 2,5
Menjaga anakMerawat anak
Menyiapkan makananMenyiapkan air
Menyiapkan bahan bakarMenyediakan perlengkapan rumah tangga
Menyediakan peralatan rumah tanggaMenjaga kesehatan keluarga
Melakukan pekerjaan di dalam/luar …Mengikuti organisasi kolektif kegiatan …
Jasa upacara atau perayaanAktivitas peningkatan kualitas masyarakat
Partisipasi dalam kelompok/klub sosialPartisipasi dalam politik masyarakat lokal
83
Universitas Kristen Petra
4.3.1.6 Barbie and the Magic of Pegasus (2005)
Diagram 4.6 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender
Perempuan dalam Film Barbie and the Magic of Pegasus
Sumber: Olahan Peneliti, 2013
Nama karakter perempuan dalam film Barbie and the Magic Pegasus
adalah Annika, Rieta, Ratu Awan, dan Ratu. Peran reproduktif ditunjukkan ketika
Annika melakukan indikator menjaga anak. Ratu Awan dan Ratu juga melakukan
peran reproduktif dengan indikator merawat anak. Peran masyarakat dilakukan
dengan indikator mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial (Annika dan Ratu
Awan) dan partisipasi dalam politik masyarakat lokal (Annika, Rieta, Ratu Awan,
dan Ratu). Sedangkan peran produktif tidak pernah dilakukan oleh karakter
perempuan dalam film ini.
12
0000000
2000
4
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5
Menjaga anakMerawat anak
Menyiapkan makananMenyiapkan air
Menyiapkan bahan bakarMenyediakan perlengkapan rumah tangga
Menyediakan peralatan rumah tanggaMenjaga kesehatan keluarga
Melakukan pekerjaan di dalam/luar …Mengikuti organisasi kolektif kegiatan …
Jasa upacara atau perayaanAktivitas peningkatan kualitas masyarakat
Partisipasi dalam kelompok/klub sosialPartisipasi dalam politik masyarakat lokal
84
Universitas Kristen Petra
4.3.1.7 The Barbie Diaries (2006)
Diagram 4.7 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender
Perempuan dalam Film The Barbie Diaries
Sumber: Olahan Peneliti, 2013
Terdapat 6 karakter perempuan dalam film The Barbie Diaries, yaitu
Barbie, Tia, Courtney, Rachel, Regan dan Dona. Peran reproduktif dan peran
produktif tidak pernah dilakukan dalam film ini. Sedangkan peran masyarakat
dilakukan oleh semua karakter perempuan dalam film tersebut. Indikator
mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial dan jasa upacara atau perayaan
dilakukan oleh semua karakter perempuan. Indikator aktivitas peningkatan
kualitas masyarakat dan partisipasi dalam politik masyarakat lokal dilakukan oleh
Barbie, Tia, dan Courtney.
000000000
66
33
0
0 1 2 3 4 5 6 7
Menjaga anakMerawat anak
Menyiapkan makananMenyiapkan air
Menyiapkan bahan bakarMenyediakan perlengkapan rumah tangga
Menyediakan peralatan rumah tanggaMenjaga kesehatan keluarga
Melakukan pekerjaan di dalam/luar …Mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial
Jasa upacara atau perayaanAktivitas peningkatan kualitas masyarakat
Partisipasi dalam kelompok/klub sosialPartisipasi dalam politik masyarakat lokal
85
Universitas Kristen Petra
4.3.1.8 Barbie Fairytopia: Mermaidia (2006)
Diagram 4.8 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender
Perempuan dalam Film Barbie Fairytopia: Mermaidia
Sumber: Olahan Peneliti, 2013
Nama karakter perempuan dalam film Barbie Fairytopia: Mermaidia
adalah Elina, Laverna, dan Nori. Indikator merawat anak dilakukan oleh Elina dan
Nori, dimana indikator ini menunjukkan peran reproduktif dari film ini. Peran
produktif tidak pernah ditunjukkan dalam film. Peran masyarakat dalam film ini
ditunjukkan dengan dua indikator yaitu mengikuti organisasi kolektif kegiatan
sosial (Elina dan Nori) dan partisipasi dalam politik masyarakat lokal (Laverna).
02
0000000
2000
1
0 0,5 1 1,5 2 2,5
Menjaga anakMerawat anak
Menyiapkan makananMenyiapkan air
Menyiapkan bahan bakarMenyediakan perlengkapan rumah tangga
Menyediakan peralatan rumah tanggaMenjaga kesehatan keluarga
Melakukan pekerjaan di dalam/luar …Mengikuti organisasi kolektif kegiatan …
Jasa upacara atau perayaanAktivitas peningkatan kualitas masyarakat
Partisipasi dalam kelompok/klub sosialPartisipasi dalam politik masyarakat lokal
86
Universitas Kristen Petra
4.3.1.9 Barbie in the Twelve Dancing Princesses (2006)
Diagram 4.9 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender
Perempuan dalam Film Barbie in the Twelve Dancing Princess
Sumber: Olahan Peneliti, 2013
Karakter perempuan dalam film Barbie in the Twelve Dancing
Princesses ada 10 karakter, yaitu Genevieve, Duchess, Ashley, Bliare, Courtney,
Dilia, Adelaine, Farlen, Hadley, dan Ayla. Indikator merawat anak dalam film ini
dilakukan oleh semua karakter perempuan. Peran reproduktif lainnya adalah
menyiapkan air (Duchess) dan menjaga kesehatan keluarga (Genevieve dan
Duchess). Peran produktif tidak pernah dilakukan oleh semua karakter
perempuan. Peran masyarakat ditunjukkan dengan indikator mengikuti organisasi
kolektif sosial (semua karakter perempuan yang tersebut), partisipasi dalam
kelompok.klub sosial (semua karakter perempuan yang tersebut), dan partisipasi
dalam masyarakat lokal (Duchess).
010
01
000
20
1000
101
0 2 4 6 8 10 12
Menjaga anakMerawat anak
Menyiapkan makananMenyiapkan air
Menyiapkan bahan bakarMenyediakan perlengkapan rumah tangga
Menyediakan peralatan rumah tanggaMenjaga kesehatan keluarga
Melakukan pekerjaan di dalam/luar …Mengikuti organisasi kolektif kegiatan …
Jasa upacara atau perayaanAktivitas peningkatan kualitas masyarakat
Partisipasi dalam kelompok/klub sosialPartisipasi dalam politik masyarakat lokal
87
Universitas Kristen Petra
4.3.1.10 Barbie Fairytopia: Magic of the Rainbow (2007)
Diagram 4.10 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender
Perempuan dalam Film Barbie Fairytopia: Magic of the Rainbow
Sumber: Olahan Peneliti, 2013
Nama karakter perempuan yang berperan penting dalam film ini adalah
Elina, Azura, dan Enchantress. Peran reproduktif ditunjukkan melalui indikator
merawat anak (Elina dan Azura) dan menyiapkan makanan (Elina). Peran
produktif tidak pernah dilakukan oleh karakter perempuan dalam film ini. Peran
masyarakat dilakukan dengan beberapa indikator yaitu mengikuti organisasi
kolektif kegiatan sosial (Elina dan Azura), jasa upacara atau perayaan (Elina),
aktivitas peningkatan kualitas masyarakat (Enchantress), dan partisipasi dalam
politik masyarakat lokal (semua karakter perempuan yang tersebut).
02
1000000
211
03
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5
Menjaga anakMerawat anak
Menyiapkan makananMenyiapkan air
Menyiapkan bahan bakarMenyediakan perlengkapan rumah tangga
Menyediakan peralatan rumah tanggaMenjaga kesehatan keluarga
Melakukan pekerjaan di dalam/luar …Mengikuti organisasi kolektif kegiatan …
Jasa upacara atau perayaanAktivitas peningkatan kualitas masyarakat
Partisipasi dalam kelompok/klub sosialPartisipasi dalam politik masyarakat lokal
88
Universitas Kristen Petra
4.3.1.11 Barbie as the Island Princess (2007)
Diagram 4.11 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender
Perempuan dalam Film Barbie as the Island Princess
Sumber: Olahan Peneliti, 2013
Karakter perempuan yang berperan dalam film ini adalah Rosella, Ibu
Pangeran Antonio, Luciana, Ratu Ariana, Ibu Rosella. Indikator merawat anak
dilakukan oleh 3 karakter, yaitu Ibu Pangeran Antonio, Ratu Ariana, dan Ibu
Rosella. Indikator lain yang menunjukkan peran reproduktif adalah menjaga
kesehatan keluarga, yang dilakukan oleh Rosella. Peran produktif tidak pernah
dilakukan oleh karakter perempuan dalam film ini, sedangkan peran masyarakat
terlihat dari beberapa indikator, yaitu mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial
(Rosella), jasa upacara atau perayaan (Ibu Rosella), aktivitas peningkatan kualitas
masyarakat (Ibu Pangeran Antonio, Ratu Ariana, dan Luciana), partisipasi dalam
politik masyarakat lokal (semua karakter perempuan yang tersebut).
03
00000
10
11
30
5
0 1 2 3 4 5 6
Menjaga anakMerawat anak
Menyiapkan makananMenyiapkan air
Menyiapkan bahan bakarMenyediakan perlengkapan rumah tangga
Menyediakan peralatan rumah tanggaMenjaga kesehatan keluarga
Melakukan pekerjaan di dalam/luar …Mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial
Jasa upacara atau perayaanAktivitas peningkatan kualitas masyarakat
Partisipasi dalam kelompok/klub sosialPartisipasi dalam politik masyarakat lokal
89
Universitas Kristen Petra
4.3.1.12 Barbie Mariposa (2008)
Diagram 4.12 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender
Perempuan dalam Film Barbie Mariposa
Sumber: Olahan Peneliti, 2013
Terdapat 4 karakter perempuan yang berperan penting dalam film
BarbieMariposa, yaitu Mariposa, Hena, Whila, dan Ratu Marabella. Indikator
merawat anak yang menunjukkan peran reproduktif dilakukan oleh Ratu
Marabella Peran reproduktif lainnya ditunjukkan oleh Hena, melalui indikator
menyiapkan air. Mariposa melakukan peran produktif dengan bekerja di
dalam/luar rumah untuk mendapatkan upah/gaji atau penghasilan. Peran
masyarakat ditunjukkan oleh beberapa indikator, yaitu mengikuti organisasi
kolektif kegiatan sosial (Mariposa, Hena, Whila), aktivitas peningkatan kualitas
masyarakat (Whila), dan partisipasi dalam politik masyarakat lokal (Ratu
Marabella).
01
01
0000
13
01
01
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5
Menjaga anakMerawat anak
Menyiapkan makananMenyiapkan air
Menyiapkan bahan bakarMenyediakan perlengkapan rumah tangga
Menyediakan peralatan rumah tanggaMenjaga kesehatan keluarga
Melakukan pekerjaan di dalam/luar …Mengikuti organisasi kolektif kegiatan …
Jasa upacara atau perayaanAktivitas peningkatan kualitas masyarakat
Partisipasi dalam kelompok/klub sosialPartisipasi dalam politik masyarakat lokal
90
Universitas Kristen Petra
4.3.1.13 Barbie and The Diamond Castle (2008)
Diagram 4.13 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender
Perempuan dalam Film Barbie and the Diamond Castle
Sumber: Olahan Peneliti, 2013
Dalam film ini terdapat 6 karakter perempuan, yaitu Barbie, Teresa,
Liana, Alexa, Melody, dan Lydia. Peran reproduktif terlihat dari beberapa
indikator yaitu merawat anak (Barbie dan Teresa), menyiapkan makanan (Liana),
dan menjaga kesehatan keluarga (Liana). Peran produktif dilakukan oleh 2
karakter yaitu Liana dan Alexa. Semua karakter perempuan dalam film ini
melakukan peran masyarakat dengan rincian : indikator mengikuti organisasi
kolektif kegiatan sosial dilakukan oleh Liana, Alexa, dan Melody; partisipasi
dalam kelompok/klub sosial dilakukan oleh Barbie, Teresa, Melody dan Lydia;
dan partisipasi dalam politik masyarakat lokal dilakukan oleh Lydia.
02
10000
12
300
41
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5
Menjaga anakMerawat anak
Menyiapkan makananMenyiapkan air
Menyiapkan bahan bakarMenyediakan perlengkapan rumah tangga
Menyediakan peralatan rumah tanggaMenjaga kesehatan keluarga
Melakukan pekerjaan di dalam/luar …Mengikuti organisasi kolektif kegiatan …
Jasa upacara atau perayaanAktivitas peningkatan kualitas masyarakat
Partisipasi dalam kelompok/klub sosialPartisipasi dalam politik masyarakat lokal
91
Universitas Kristen Petra
4.3.1.14 Barbie in a Christmas Carol (2008)
Diagram 4.14 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender
Perempuan dalam Film Barbie in a Christmas Carol
Sumber: Olahan Peneliti, 2013
Karakter perempuan dalam film ini adalah Barbie, Eden, Marie, Kathrin
dan Ibu Kathrin. Peran reproduktif terlihat dari dua indikator yaitu merawat anak
(Barbie, Eden dan Kathrin) dan menyiapkan makanan (Marie dan Ibu Kathrin).
Melakukan pekerjaan di dalam/luar rumah demi mendapatkan upah/gaji atau
penghasilan dilakukan oleh Eden. Peran masyarakat ditunjukkan dengan indikator
mengikuti organisasi kegiatan kolektif, yang dilakukan oleh Eden dan Kathrin.
03
200000
12
0000
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5
Menjaga anakMerawat anak
Menyiapkan makananMenyiapkan air
Menyiapkan bahan bakarMenyediakan perlengkapan rumah tangga
Menyediakan peralatan rumah tanggaMenjaga kesehatan keluarga
Melakukan pekerjaan di dalam/luar …Mengikuti organisasi kolektif kegiatan …
Jasa upacara atau perayaanAktivitas peningkatan kualitas masyarakat
Partisipasi dalam kelompok/klub sosialPartisipasi dalam politik masyarakat lokal
92
Universitas Kristen Petra
4.3.1.15 Barbie Thumbelina (2009)
Diagram 4.15 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender
Perempuan dalam Film Barbie Thumbelina
Sumber: Olahan Peneliti, 2013
Ada 5 karakter perempuan dalam film Barbie Thumbelina, yaitu Barbie,
Thumbelina, Janessa, Chrysella, dan Vanessa. Peran masyarakat hanya terlihat
dari indikator mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial, yang dilakukan oleh
Thumbelina, Chrysella, dan Janessa. Peran produktif dilakukan 1 karakter saja
yaitu Vanessa. Peran reproduktif terlihat dari beberapa indikator yaitu menjaga
anak (Thumbelina, Chrysella, dan Janessa), merawat anak (Barbie dan Vanessa),
menyiapkan makanan (Vanessa), dan menyiapkan air (Vanessa).
32
11
0000
13
0000
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5
Menjaga anakMerawat anak
Menyiapkan makananMenyiapkan air
Menyiapkan bahan bakarMenyediakan perlengkapan rumah tangga
Menyediakan peralatan rumah tanggaMenjaga kesehatan keluarga
Melakukan pekerjaan di dalam/luar …Mengikuti organisasi kolektif kegiatan …
Jasa upacara atau perayaanAktivitas peningkatan kualitas masyarakat
Partisipasi dalam kelompok/klub sosialPartisipasi dalam politik masyarakat lokal
93
Universitas Kristen Petra
4.3.1.16 Barbie and the Three Musketeesr (2009)
Diagram 4.16 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender
Perempuan dalam Film Barbie and the Three Musketeers
Sumber: Olahan Peneliti, 2013
Karakter perempuan yang berperan dalam film Barbie and the Three
Musketeers adalah Corrine, Ibu Corrine, Viveca, Aramina, Renee, Helene, dan
Madam Bosse. Peran reproduktif terlihat dari dua indikator yaitu merawat anak
(Ibu Corrine, Helene, dan Madam Bosse) dan menyiapkan makanan (Corrine).
Peran produktif dilakukan oleh 4 karakter, yaitu Corrine, Viveca, Aramina, dan
Renee. Selain itu adapun peran masyarakat yang dilakukan oleh 4 karakter yaitu
Corrine, Viveca, Aramina, dan Renee, melalui indikator mengikuti organisasi
kolektif kegiatan sosial, partisipasi dalam kelompok/klub sosial, dan partisipasi
dalam politik masyarakat lokal.
03
100000
44
00
44
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5
Menjaga anakMerawat anak
Menyiapkan makananMenyiapkan air
Menyiapkan bahan bakarMenyediakan perlengkapan rumah tangga
Menyediakan peralatan rumah tanggaMenjaga kesehatan keluarga
Melakukan pekerjaan di dalam/luar …Mengikuti organisasi kolektif kegiatan …
Jasa upacara atau perayaanAktivitas peningkatan kualitas masyarakat
Partisipasi dalam kelompok/klub sosialPartisipasi dalam politik masyarakat lokal
94
Universitas Kristen Petra
4.3.1.17 Barbie in a Mermaid Tale (2010)
Diagram 4.17 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender
Perempuan dalam Film Barbie in a Mermaid Tale
Sumber: Olahan Peneliti, 2013
Nama karakter perempuan dalam film ini adalah Merliah, Callisa, dan
Eris. Karakter yang melakukan peran reproduktif adalah Callisa, melalui indikator
merawat anak. Peran produktif tidak pernah dilakukan oleh karakter perempuan
dalam film ini. Peran masyarakat dapat terlihat di beberapa indikator, yaitu
mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial (Merliah), aktivitas peningkatan
kualitas masyarakat (Eris), dan partisipasi kelompok/klub sosial (Merliah).
01
0000000
10
11
0
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2
Menjaga anakMerawat anak
Menyiapkan makananMenyiapkan air
Menyiapkan bahan bakarMenyediakan perlengkapan rumah tangga
Menyediakan peralatan rumah tanggaMenjaga kesehatan keluarga
Melakukan pekerjaan di dalam/luar …Mengikuti organisasi kolektif kegiatan …
Jasa upacara atau perayaanAktivitas peningkatan kualitas masyarakat
Partisipasi dalam kelompok/klub sosialPartisipasi dalam politik masyarakat lokal
95
Universitas Kristen Petra
4.3.1.18 Barbie: A Fashion Fairytale (2010)
Diagram 4.18 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender
Perempuan dalam Film Barbie: A Fashion Fairytale
Sumber: Olahan Peneliti, 2013
Dalam film Barbie: A Fashion Fairytale, terdapat 7 karakter perempuan,
yaitu Barbie, Grace, Teresa, Alice, Millicent, Jacqueline, dan Delphine. Peran
reproduktif dilakukan oleh 2 orang saja yaitu Milicent dan Jacqueline, melalui
indikator merawat anak. Semua karakter perempuan yang disebutkan sebelumnya
melakukan peran produktif. Peran masyarakat dilakukan oleh semua karakter
perempuan dengan rincian: Barbie, Grace, Teresa, Alice, Jacqueline, dan
Delphine melakukan indikator mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial;
Jacqueline dan Delphine melakukan indikator jasa upacara atau perayaan; Barbie,
Alice, Millicent, dan Jacqueline melakukan indikator aktivitas peningkatan
kualitas masyarakat.
02
000000
76
24
00
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Menjaga anakMerawat anak
Menyiapkan makananMenyiapkan air
Menyiapkan bahan bakarMenyediakan perlengkapan rumah tangga
Menyediakan peralatan rumah tanggaMenjaga kesehatan keluarga
Melakukan pekerjaan di dalam/luar …Mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial
Jasa upacara atau perayaanAktivitas peningkatan kualitas masyarakat
Partisipasi dalam kelompok/klub sosialPartisipasi dalam politik masyarakat lokal
96
Universitas Kristen Petra
4.3.1.19 Barbie: A Fairy Secret(2011)
Diagram 4.19 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender
Perempuan dalam Film Barbie: A Fairy Secret
Sumber: Olahan Peneliti, 2013
Terdapat 7 karakter perempuan dalam film ini, diantaranya Barbie,
Taylor, Carrie, Raquelle, Graciella, Liliana, dan Crystal. Semua karakter
perempuan tersebut tidak melakukan peran reproduktif. Peran produktif hanya
dilakukan oleh satu karakter saja, yaitu Barbie. Peran masyarakat terlihat dari
beberapa indikator, yaitu mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial (Barbie,
Taylor, Carrie, Raquelle, dan Liliana), jasa upacara atau perayaan (Barbie, Taylor,
Carrie, Raquelle, dan Crystal), aktivitas peningkatan kualitas masyarakat
(Graciella), dan partisipasi dalam politik masyarakat lokal (Graciella).
00000000
15
41
01
0 1 2 3 4 5 6
Menjaga anakMerawat anak
Menyiapkan makananMenyiapkan air
Menyiapkan bahan bakarMenyediakan perlengkapan rumah tangga
Menyediakan peralatan rumah tanggaMenjaga kesehatan keluarga
Melakukan pekerjaan di dalam/luar …Mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial
Jasa upacara atau perayaanAktivitas peningkatan kualitas masyarakat
Partisipasi dalam kelompok/klub sosialPartisipasi dalam politik masyarakat lokal
97
Universitas Kristen Petra
4.3.1.20 Barbie: Princess Charm School (2011)
Diagram 4.20 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender
Perempuan dalam Film Barbie: A Princess Charm School
Sumber: Olahan Peneliti, 2013
Dalam film ini terdapat 8 karakter perempuan, yaitu Blaire, Hadley, Isla,
Dame Devin, Delancy, Portia, Madam Privet, dan Ibu Blaire. Peran produktif
dalam film ini ditunjukkan melalui 2 indikator yaitu menjaga anak (Blaire dan
Dame Devin) dan merawat anak (Blaire, Dame Devin, Ibu Blaire, dan Madam
Privet). Peran produktif dilakukan oleh karakter Blaire dan Madam Privet. Semua
indikator dari peran masyarakat dilakukan oleh karakter perempuan dalam film
ini. Indikator mengikuti organisasi kolektif sosial ditunjukkan oleh karakter
Blaire, Hadley, dan Isla. Indikator jasa perayaan atau upacara dilakukan oleh
karakter Blaire, Hadley, Isla, Delancy, Portia, dan ibu Blaire. Karakter Dame
Devin dan Madam Privet melakukan indikator aktivitas peningkatan kualitas
masyarakat. Indikator partisipasi dalam kelompok/klub sosial dilakukan oleh
Blaire, Hadley, Isla, dan Delancy. Sedangkan partisipasi dalam politik masyarakat
lokal dilakukan oleh karakter Blaire dan Delancy.
24
000000
23
62
42
0 1 2 3 4 5 6 7
Menjaga anakMerawat anak
Menyiapkan makananMenyiapkan air
Menyiapkan bahan bakarMenyediakan perlengkapan rumah tangga
Menyediakan peralatan rumah tanggaMenjaga kesehatan keluarga
Melakukan pekerjaan di dalam/luar …Mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial
Jasa upacara atau perayaanAktivitas peningkatan kualitas masyarakat
Partisipasi dalam kelompok/klub sosialPartisipasi dalam politik masyarakat lokal
98
Universitas Kristen Petra
4.3.1.21 Barbie: A Perfect Christmas (2011)
Diagram 4.21 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender
Perempuan dalam Film Barbie: A Perfect Christmas
Sumber: Olahan Peneliti, 2013
Nama karakter perempuan yang berperan dalam film Barbie: A Perfect
Christmas adalah Barbie, Christy, dan Skipper. Peran reproduktif terlihat dari
beberapa indikator yaitu menjaga anak (Barbie), merawat anak (Barbie, Christy,
dan Skipper), dan menyiapkan air (Barbie dan Christy). Peran produktif dilakukan
oleh karakter Christy. Peran masyarakat ditunjukkan melalui beberapa indikator,
diantaranya mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial (Barbie, Christy, dan
Skipper), jasa upacara atau perayaan (Barbie, Christy, dan Skipper), dan
pertisipasi dalam kelompok/klub sosial (Skipper).
13
02
0000
133
01
0
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5
Menjaga anakMerawat anak
Menyiapkan makananMenyiapkan air
Menyiapkan bahan bakarMenyediakan perlengkapan rumah tangga
Menyediakan peralatan rumah tanggaMenjaga kesehatan keluarga
Melakukan pekerjaan di dalam/luar …Mengikuti organisasi kolektif kegiatan …
Jasa upacara atau perayaanAktivitas peningkatan kualitas masyarakat
Partisipasi dalam kelompok/klub sosialPartisipasi dalam politik masyarakat lokal
99
Universitas Kristen Petra
4.3.1.22 Barbie in a Mermaid Tale 2 (2012)
Diagram 4.22 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender
Perempuan dalam Film Barbie in a Mermaid Tale 2
Sumber: Olahan Peneliti, 2013
Dalam film ini, ada 6 karakter yang berperan sebagak karakter
perempuan remaja hingga dewasa, yaitu Merliah, Fallon, Hadley, Kayle, Callissa
dan Eris. Peran reproduktif hanya ditunjukkan melalui indikator merawat anak
oleh karakter Callisa dan Eris. Peran produktif tidak ditunjukkan oleh karakter
perempuan dalam film ini. Peran masyarakat ditunjukkan melalui semua
indikatornya, dengan rincian: mengikuti organisasi kolektif sosial ditunjukkan
oleh karakter Merliah dan Kayle; jasa perayaan atau upacara dilakukan oleh
karakter Merliah, Fallon, Hadley, Kayle, dan Callissa; aktivitas peningkatan
kualitas masyarakat dilakukan oleh karakter Callissa dan Eris; partisipasi dalam
kelompok/klub sosial dilakukan oleh Merliah, Fallon, dan Kayle; dan partisipasi
dalam politik masyarakat lokal dilakukan oleh karakter Merliah, Callissa, dan
Eris.
02
0000000
25
233
0 1 2 3 4 5 6
Menjaga anakMerawat anak
Menyiapkan makananMenyiapkan air
Menyiapkan bahan bakarMenyediakan perlengkapan rumah tangga
Menyediakan peralatan rumah tanggaMenjaga kesehatan keluarga
Melakukan pekerjaan di dalam/luar …Mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial
Jasa upacara atau perayaanAktivitas peningkatan kualitas masyarakat
Partisipasi dalam kelompok/klub sosialPartisipasi dalam politik masyarakat lokal
100
Universitas Kristen Petra
4.3.1.23 Barbie: the Princess and the Popstar (2012)
Diagram 4.23 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender
Perempuan dalam Film Barbie: the Princess and the Popstar
Sumber: Olahan Peneliti, 2013
Nama karakter perempuan dalam film Barbie: the Princess and the
Popstar adalah Victoria, Keira, dan Amelia. Peran reproduktif dilakukan oleh
semua karakter perempuan tersebut melalui indikator merawat anak. Peran
produktif hanya dilakukan oleh satu karakter saja, yaitu Keira. Peran masyarakat
ditunjukkan melalui semua indikatornya, dengan rincian: mengikuti organisasi
kolektif sosial ditunjukkan oleh karakter Victoria dan Keira; jasa perayaan atau
upacara dilakukan oleh karakter Victoria dan Keira; aktivitas peningkatan kualitas
masyarakat dilakukan oleh karakter Victoria, Keira, dan Amelia; partisipasi dalam
kelompok/klub sosial dilakukan oleh Keira; dan partisipasi dalam politik
masyarakat lokal dilakukan oleh karakter Victoria, Keira, dan Amelia.
03
000000
122
31
3
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5
Menjaga anakMerawat anak
Menyiapkan makananMenyiapkan air
Menyiapkan bahan bakarMenyediakan perlengkapan rumah tangga
Menyediakan peralatan rumah tanggaMenjaga kesehatan keluarga
Melakukan pekerjaan di dalam/luar …Mengikuti organisasi kolektif kegiatan …
Jasa upacara atau perayaanAktivitas peningkatan kualitas masyarakat
Partisipasi dalam kelompok/klub sosialPartisipasi dalam politik masyarakat lokal
101
Universitas Kristen Petra
4.3.1.24 Barbie in the Pink Shoes (2013)
Diagram 4.24 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender
Perempuan dalam Film Barbie in the Pink Shoes
Sumber: Olahan Peneliti, 2013
Karakter perempuan yang berperan dalam film ini ada 6 karakter, yaitu
Kristyn, Hailey, Tara, Natasha, Katerina, dan Ratu Salju. Peran reproduktif
ditunjukkan melalui 2 indikator yaitu menjaga anak (Natasha) dan merawat anak
(Natasha, Katerina, dan Ratu Salju). Peran produktif dalam film ini dilakukan oleh
karakter Hailey. Peran masyarakat ditunjukkan melalui semua indikatornya,
dengan rincian: mengikuti organisasi kolektif sosial ditunjukkan oleh karakter
Kristyn dan Hailey; jasa perayaan atau upacara dilakukan oleh karakter Kristyn,
Hailey, dan Tara; aktivitas peningkatan kualitas masyarakat dilakukan oleh
karakter Natasha; partisipasi dalam kelompok/klub sosial dilakukan oleh Kristyn
dan Tara; dan partisipasi dalam politik masyarakat lokal dilakukan oleh karakter
Ratu Salju.
13
000000
12
31
21
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5
Menjaga anakMerawat anak
Menyiapkan makananMenyiapkan air
Menyiapkan bahan bakarMenyediakan perlengkapan rumah tangga
Menyediakan peralatan rumah tanggaMenjaga kesehatan keluarga
Melakukan pekerjaan di dalam/luar …Mengikuti organisasi kolektif kegiatan …
Jasa upacara atau perayaanAktivitas peningkatan kualitas masyarakat
Partisipasi dalam kelompok/klub sosialPartisipasi dalam politik masyarakat lokal
102
Universitas Kristen Petra
4.3.1.25 Kompilasi 24 Film Animasi Barbie
Diagram 4.25 Kompilasi Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran
Gender Perempuan dalam 24 Film Animasi Barbie
Berdasarkan diagram di atas, karakter perempuan paling banyak
melakukan peran masyarakat khususnya indikator mengikuti organisasi kolektif
kegiatan sosial, yaitu sebanyak 67 karakter. Indikator yang juga banyak dilakukan
oleh karakter perempuan adalah merawat anak (60 karakter). Selain itu, karakter
perempuan yang melakukan indikator partisipasi politik dalam masyarakat lokal
ada 36 karakter. Indikator jasa upacara atau perayaan dilakukan oleh 34 karakter,
partisipasi dalam kelompok/klub sosial dilakukan oleh 33 karakter, dan aktivitas
peningkatan kualitas masyarakat dilakukan oleh 26 karakter. Peran produktif
ditunjukkan dengan melakukan pekerjaan di luar/dalam rumah demi mendapatkan
upah/gaji atau penghasilan, yang dilakukan oleh 25 karakter. Peran reproduktif
lain yang juga dilakukan oleh karakter perempuan dalam film animasi Barbie
adalah menjaga anak (10 karakter), menyiapkan makanan (9 karakter),
menyiapkan air (6 karakter), menjaga kesehatan keluarga (4 karakter), dan
menyiapkan bahan bakar (1 karakter). Indikator menyediakan perlengkapan
rumah tangga dan indikator menyediakan peralatan rumah tangga tidak pernah
dilakukan oleh karakter perempuan dalam film animasi Barbie.
1060
96
100
425
6734
2633
36
0 10 20 30 40 50 60 70 80
Menjaga anakMerawat anak
Menyiapkan makananMenyiapkan air
Menyiapkan bahan bakarMenyediakan perlengkapan rumah tangga
Menyediakan peralatan rumah tanggaMenjaga kesehatan keluarga
Melakukan pekerjaan di dalam/luar …Mengikuti organisasi kolektif kegiatan …
Jasa upacara atau perayaanAktivitas peningkatan kualitas masyarakat
Partisipasi dalam kelompok/klub sosialPartisipasi dalam politik masyarakat lokal
103
Universitas Kristen Petra
4.3.2 Peran Tokoh Karakter Perempuan
Sebelum melakukan pembuatan film, timpembuat film menentukan peran
tokoh yang akan bermain dalam film tersebut. Film animasi Barbie diproduksi
oleh Mattel Incorporation. Mattel menggunakan sosok Barbie, yang sebelumnya
diciptakan dalam bentuk boneka, menjadi tokoh karakter perempuan remaja
hingga dewasa dalam film tersebut.
Dalam jurnalnya yang berjudul Is the Mouse Sensitive? A Study of Race,
Gender, and Social Vulnerability in Disney Animated Films, Vincent Faherty
menggunakan pembagian peran tokoh untuk menganalisis film animasi garapan
Walt Disney (Faherty, 2001, p.3). Untuk mengetahui peran tokoh apa saja yang
dimainkan dalam 24 film animasi Barbie, peneliti menggunakan pembagian peran
tokoh menurut Faherty (2001). Pembagian peran tokoh dalam 24 film animasi
Barbie ini nantinya akan disilangkan dengan itemperan gender perempuan.
Tabel 4.2 Pembagian Peran Tokoh dalam 24 Film Animasi Barbie
Pembagian Peran Tokoh dalam Film
Animasi Barbie
TOKOH
HERO HERO
SUPPORTER NEUTRAL VILLAIN VILLAIN
SUPPORTER OTHER
FILM
Barbie in the Nutcracker Clara Elizabeth Barbie Barbie as Rapunzel Rapunzel Gothel Barbie
Barbie of Swan Lake Oddete Ratu Peri
Ibu Pangeran Daniel Odile Barbie
Barbie as the Princess and the Pauper Anneliese Erika Ratu
Madam Carp
Barbie Fairytopia Elina Laverna Barbie and the Magic of Pegasus Annika
Rieta, Ratu Awan Ratu
The Barbie Diaries Tia Courtney
Barbie, Rachel Regan, Dona
Barbie Fairytopia: Mermaidia Elina Nori Laverna Barbie in the Twelve Dancing Genevieve
Ashley, Bliare, Courtney, Duchess
104
Universitas Kristen Petra
Princesses Dilia, Adelaine, Farlen, Hadley, Ayla
Barbie Fairytopia: Magic of the Rainbow Elina
Azura, Enchantress
Barbie as the Island Princess Rosella Luciana
Ibu Pangeran Antonio
Ratu Ariana
Ibu Rosella
Barbie Mariposa Mariposa Whila
Ratu Marabella Henna
Barbie and the Diamond Castle Liana
Alexa, Melody Lydia
Barbie, Teresa
Barbie in a Christmas Carol Eden
Catherine, Marie Eden
Ibu Kathrin
Barbie Thumbelina
Thumbelina, Chrysella, Janessa, Vanessa Barbie
Barbie and the Three Musketeers Corrine
Viveca, Aramina, Renee, Helene
Madam Bosse
Ibu Corrine
Barbie in a Mermaid Tale Merliah Calissa Eris Barbie: A Fashion Fairytale Alice
Barbie, Milicent
Grace, Teresa
Jacqueline Delphine
Barbie: A Fairy Secret Barbie
Taylor, Carie, Raquelle, Liliana Graciela Crystal
Barbie: Princess Charm School Blair Hadley, Isla
Privet, Portia
Dame Devin Delancy
Ibu Blaire
Barbie: A Perfect Christmas Barbie
Christy, Skipper
Barbie in a Mermaid Tale 2 Merliah
Fallon, Hadley, Kayle, Calissa Eris
Barbie: the Princess and Victoria Keira Amelia
105
Universitas Kristen Petra
the Popstar
Barbie in the Pink Shoes Kristyn Hailey, Tara Natasha
Ratu Salju Katherin
Sumber: Olahan Peneliti, 2013
Pembagian tokoh karakter dalam film tersebut ditentukan berdasarkan
pengertian dan klasifikasi setiap tokohnya (Hero, Hero Supporter, Neutral,
Villain, Villain Supporter, dan Other). Pembagian peran ini nantinya akan
dianalisis dan kemudian akan disilangkan dengan peran gender perempuan
melalui tabulasi, untuk mengetahui sejauh mana setiap tokoh perempuan
melakukan peran gender perempuannya dalam film animasi Barbie. Dalam tabel
di atas, peneliti menemukan sebanyak 22 karakter perempuan remaja dan atau
dewasa dari 24 filmanimasi Barbie menjadi tokoh Hero. Namun ada dua film
animasi Barbie yang tokoh Hero-nya adalah karakter laki-laki dan karakter anak
perempuan, yaitu Pangeran Erick dalam film Barbie in the Nutcracker (2001) dan
Makena dalam film Barbie Thumbelina (2009). Karena itulah, tokoh Hero dari
kedua film ini tidak termasuk dalam kriteria karakter yang diteliti.
106
Universitas Kristen Petra
4.4 Analisis Data 4.4.1 Peran Gender Perempuan
4.4.1.1 Peran Reproduktif
Diagram 4.26 Kompilasi Jumlah Karakter Pelaku Indikator Peran Reproduktif
dalam 24 Film Animasi Barbie
Sumber: Olahan Peneliti, 2013
Peran reproduktif menurut Moser (1993, p.29) lebih banyak dilakukan
oleh perempuan. Mereka memperhatikan dan memelihara rumah tangga termasuk
anggota keluarganya. Peran ini sangat penting untuk kelangsungan hidup
manusia. Karakter-karakter perempuan dalam film animasi Barbie juga
menjalankan peran ini. Dari total 118 karakter perempuan film Barbie, terdapat 10
karakter yang melakukan adegan menjaga anak dan 60 karakter melakukan
adegan merawat anak. Karakter perempuan juga melakukan kegiatan menyiapkan
makanan (9 karakter), menyiapkan air (6 karakter), dan menyiapkan bahan bakar
(1 karakter). Adapun 4 karakter perempuan yang memberikan perhatian dengan
melakukan adegan menjaga kesehatan keluarga. Adapun dua indikator dari peran
reproduktif yang tidak pernah dilakukan oleh karakter perempuan dalam film
animasi Barbie, yaitu indikator menyediakan perlengkapan rumah tangga dan
menyediakan peralatan rumah tangga. Peran ini beberapa kali dilakukan oleh
karakter laki-laki atau tidak dilakukan sama sekali dalam film.
Peran reproduktif bersifat mengelola dan memelihara rumah tangga.
Mattel setuju bahwa peran reproduktif dijalankan oleh perempuan. Mattel
menunjukkan bahwa karakter perempuan memang seharusnya memiliki tanggung
4
0
0
1
6
9
60
10
Menjaga kesehatan keluarga
Menyediakan peralatan rumah tangga
Menyediakan perlengkapan rumah …
Menyiapkan bahan bakar
Menyiapkan air
Menyiapkan makanan
Merawat anak
Menjaga anak
107
Universitas Kristen Petra
jawab domestik dan tidak ada karakter lain yang menolak akan hal tersebut.
Tanggung jawab domestik lebih banyak dilakukan oleh karakter perempuan
remaja dan dewasa, begitu juga dalam film animasi Barbie. Hal ini sejalan dengan
pemikiran Thompson dan Zerbinos (1997) dalam Report of the APA Task Force
on the Sexualization of Girls (Zurbriggen, 2007, p.7), bahwa film kartun atau
animasi terutama menggambarkan perempuan sebagai tokoh domestik, menyukai
laki-laki, dan berhubungan dengan penampilan. Pemikiran Thompson dan
Zerbinos dilatarbelakangi oleh film-film animasi terdahulu yang ditayangkan di
Amerika, seperti Snow White, Cinderella, Shrek 2, dan bahkan Bratz, dimana
karakter perempuan selalu melakukan tugas domestik, jatuh cinta kepada laki-
laki, dan memiliki penampilan yang menarik.
Mattel menyatakan persetujuannya mengenai peran domestik yang
seharusnya dijalankan oleh perempuan, sesuai dengan pandangan pembuat film
kartun dan animasi di Amerika. Seperti yang kita ketahui bahwa sebagian besar
konsumen film animasi Barbie adalah anak perempuan. Maka itu, selain
menunjukkan realita perempuan Amerika yang bersifat domestik, Mattel juga
ingin memberikan konstruksi mengenai gender perempuan, dimana kehidupan
perempuan tidak bisa lepas dari tanggung jawab domestik. Gay Tuchman
(Hollows, 2000 p.29) memberikan pendapatnya mengenai efek media terhadap
anak perempuan, dimana pesan media yang memperlihatkan mengenai citra
perempuan tidak hanya menyosialisasikan anak-anak pada peran jenis kelamin
yang tradisional, tapi juga mengajari mereka untuk mengarahkan hati mereka pada
dapur dan rumah tangga.
Nugroho (2008, p.16) memberikan pernyataan bahwa perempuan
memiliki tanggung jawab utama yaitu mengelola rumah tangga, karena itu kaum
perempuan harus menanggung beban kerja domestik lebih banyak dibandingkan
laki-laki. Namun sejak diberlakukannya Amandemen Persamaan Hak di Amerika
tahun 1920, banyak perempuan Amerika yang melakukan pekerjaan, meskipun
dibayar dengan upah yang sedikit. Selama Perang Dunia II, banyak perempuan
yang bekerja sebagai pekerja industri, namun mereka hanya dianggap
menggantikan para tentara Amerika yang sedang pergi berperang. Beberapa tahun
setelah Perang Dunia II, banyak perempuan miskin di Amerika menjadi
108
Universitas Kristen Petra
pengangguran (akibat susahnya mencari pekerjaan), yang bahkan mengancam
kesejahteraan masyarakat Amerika (Kerber and Hart, 1991, p.354). Biro Program
Informasi Internasional (2005, p.311) mencatat bahwa sejak tahun 1950, banyak
wanita yang telah menikah memasuki bidang ketenagakerjaan, dengan pendapatan
63% dari pendapatan laki-laki. Namun ada isu mengenai hilangnya pekerjaan
perempuan disebabkan mereka harus menanggung peran reproduktif dalam rumah
tangga mereka (Kerber and Hart, 1991, p.354). Sebab jika perempuan memiliki
pekerjaan di luar urusan domestik, maka perempuan akan memikul beban kerja
ganda.
Dalam hal ini, Mattel berhasil menangkap realitas masyarakat perempuan
Amerika mengenai kebebasan perempuan dalam memilih perannya. Pernyataan
tersebut juga disepakati oleh Mattel, karena hanya terdapat 11 karakter dari total
24 karakter perempuan (total karakter yang menjalankan peran produktif) yang
memikul beban ganda, dimana karakter perempuan melakukan peran produktif
sekaligus peran reproduktif. Benston dalam Tong(2008, p.157-158) memberikan
pendapatnya mengenai hal tersebut, bahwa perempuan yang bekerja di luar rumah
sebenarnya merupakan langkah menjauh dari pembebasan diri perempuan, sebab
tetap saja mereka harus memiliki waktu untuk mengurus rumah tangga mereka.
Ketika perempuan memiliki keberhasilan atas pekerjaan di luar rumah, namun
tidak dapat menyelesaikan urusan domestik, maka perempuan tersebut tetap
dianggap gagal menjalankan perannya sebagai perempuan.
109
Universitas Kristen Petra
Gambar 4.25 Karakter Perempuan yang Menjalankan Beban Kerja Ganda (Peran
Produktif dan Peran Reproduktif
Sumber: Cuplikan Film (dari baris atas ke bawah) Barbie Thumbelina (2009),
Barbie: A Fashion Fairytale (2010), Barbie: Princess Charm School (2011)
Gambar 4.25/a dan 4.25/b menunjukkan karakter Vanessa dalam film
Barbie Thumbelina (2009) yang bekerja sebagai wakil kontraktor di perusahaan
suaminya dan menjadi ibu rumah tangga yang menyiapkan makanan bagi
keluarganya. Karakter Millicent dalam film Barbie: A Fashion Fairytale (2010)
juga menunjukkan bahwa dia melakukan beban kerja ganda, dimana dia menjadi
desainer terkenal di Paris yang sedang menyelenggarakan acara fashion show
(gambar 4.25/c) dan juga menemani Barbie dan Grace bermain sambil bercanda
(gambar 4.25/d). Karakter lain yang juga menjalankan peran reproduktif dan
peran produktif yaitu Blaire dalam film Barbie: Princess Charm School (2011).
110 Universitas Kristen Petra
Pada gambar 4.25/f ditunjukkan bahwa Blaire sedang bekerja di sebuah cafe.
Namun ketika di rumah (gambar 4.25/e) dia menjadi pengganti sosok ibu bagi
adik tirinya, Emily, sebab ibu mereka sedang sakit, sehingga harus banyak
beristirahat. Sekali lagi, Mattel menunjukkan bahwa perempuan tidak bisa lepas
dari peran reproduktif mereka. Hal ini juga didukung oleh pembuatan boneka
Barbie oleh Mattel sebelumnya, dimana Barbie memiliki banyak baju, yang terdiri
dari baju polisi, dokter, perawat, pilot, koki, penyanyi klub malam dan lainnya.
Ruth Handler, salah satu pelopor pembuatan boneka Barbie berpendapat bahwa
Barbie selalu merepresentasikan perempuan yang memiliki hak untuk memilih,
bahkan dalam memutuskan bidang karirnya (www.inventors.about.com diakses 24
Juli 2013).
4.4.1.1.1 Indikator Menjaga Anak
Indikator ini dapat dilihat ketika karakter perempuan mengawasi anak.
Sama seperti yang dikatakan oleh Fakih dalam Nughroho (2008, p.7), bahwa
perempuan identik dengan sifat keibuan, dimana sifat ini hanya bisa terlihat ketika
mereka berhubungan dengan anak. Hal yang ingin ditunjukkan oleh Mattel
melalui adegan ini adalah bahwa seorang perempuan, baik remaja maupun
dewasa, memiliki sifat keibuan, dimana mereka akan selalu memikirkan anak dan
melindungi mereka.
111
Universitas Kristen Petra
Gambar 4.26 Indikator Menjaga Anak
Sumber: Cuplikan Film (dari a sampai d) Barbie in the Pink Shoes (2013),
Barbieand the Magic Pegasus (2005), Barbie Thumbelina (2009), Barbie of Swan
Lake (2003)
Berdasarkan diagram 4.26, terdapat 10 karakter perempuan dalam film
animasi Barbie yang melakukan indikator menjaga anak. Indikator ini dijelaskan
lagi melalui adegan dimana karakter perempuan mengawasi anak dengan catatan
mengawasi dengan kasih sayang. Gambar 4.26/a adalah cuplikan dari film Barbie
in the Pink Shoes (2013), karakter Madam Natasha sedang mengawasi murid-
muridnya melakukan pemanasan untuk berlatih balet. Contoh lain dilakukan oleh
karakter Rieta dan Ratu Awan dalam film Barbie and the Magic Pegasus (2005),
dimana mereka sedang mengawasi anak-anak yang sedang bermain ice skating
(Gambar 4.26/b). Sedangkan gambar 4.26/c menunjukkan adegan di akhir film
Barbie Thumbelina (2009), dimana Thumbelina, Chrysella, dan Janessa
mengawasi lahirnya Twillerbuds. Twilerbuds merupakan bayi dari Twilerbees
(sebutan untuk peri bunga). Adapun karakter Barbie dalam film Barbie as Swan
Lake (2003) juga melakukan pengawasan anak-anak di kamar saat malam hari
setelah mereka tidur (gambar 4.26/d). Saat itu, mereka sedang melakukan
camping bersama di hutan dan Barbie menjadi pembimbing mereka.
112 Universitas Kristen Petra
4.4.1.1.2 Indikator Merawat Anak
Pada diagram 4.26, dapat dikatakan bahwa adegan peran reproduktif
yang paling sering dilakukan oleh karakter perempuan dalam 24 film animasi
Barbie adalah merawat anak, yaitu terdapat 60 karakter perempuan melakukan
adegan tersebut. Karakter perempuan merawat anak terlihat melalui beberapa
adegan, yaitu karakter perempuan berbicara dengan anak, melakukan kontak
tubuh dengan anak (menyentuh, membelai, bergandengan, mencium), membantu
anak melakukan sesuatu (membantu memakaikan pakaian, menyuap makanan,
menata rambut), dan juga menemani anak melakukan sesuatu (menemani tidur,
menari bersama, makan bersama). Hal ini setara dengan apa yang diutarakan oleh
Fakih dalam Nugroho (2008, p.7), bahwa perempuan dikenal lemah lembut,
cantik, emosional, atau keibuan. Karakter perempuan dalam film-film animasi
Barbie banyak berhubungan dengan anak, sebab karakter perempuan memiliki
sifat keibuan, dimana sifat tersebut terlihat ketika karakter perempuan melakukan
sesuatu yang berhubungan dengan anak.
Gambar 4.27 Indikator Merawat Anak
Sumber: Cuplikan Film (dari a sampai d) Barbie in the Nutcracker (2001),
Barbie: Princess Charm School (2011), Barbie Thumbelina (2009), Barbie in the
Perfect Christmas (2011)
113 Universitas Kristen Petra
Peran ini banyak dilakukan ketika terdapat karakter anak dalam film,
misalnya pada gambar 4.27/a ketike Barbie pada akhir cerita Barbie in the
Nutcracker (2001) ingin menunjukkan kasih sayangnya dengan menggendong dan
memeluk Kelly (teman Barbie yang masih kecil). Ini menunjukkan bahwa Barbie
melakukan kontak tubuh dengan Kelly. Selain itu adapun adegan ketika Blaire
dalam Barbie: Princess Charm School (2011) melakukan kontak tubuh dengan
menggelitiki adik tirinya (gambar 4.27/b). Blair merupakan anak adopsi, namun
dia sangat menyayangi adik tirinya seperti adiknya sendiri. Dalam film Barbie
Thumbelina (2009), Vanessa sebagai ibu, memberikan perhatian kepada anaknya
dengan menyentuh punggung sambil menanyakan keadaannya (gambar 4.27/c).
Dalam hal ini, Vanessa melakukan dua adegan yaitu melakukan kontak tubuh dan
mengajak anak berbicara. Barbie dalam film Barbie: A Perfect Christmas (2011)
bernyanyi bersama adik-adiknya (gambar 4.27/d), menunjukkan bahwa Barbie
menemani anak dalam melakukan sesuatu, yaitu bernyanyi.
Nugroho (2008, p.9) memberikan pendapat lanjutan mengenai
perempuan, bahwa sesuai kondisi biologisnya, kaum perempuan dengan organ
reproduksinya dapat hamil, melahirkan, menyusui, dan kemudian muncul peran
gender sebagai perawat, pengasuh dan pendidik anak. Film animasi Barbie juga
sependapat dengan pernyataan tersebut, karena itu banyak karakter perempuan
dalam film tersebut melakukan adegan yang berhubungan dengan anak, seperti
merawat anak. Sesuai dengan adanya adegan-adegan tersebut, Mattel memberikan
pandangan bahwa karakter perempuan dalam film animasi Barbie memiliki peran
khusus dalam merawat anak.
4.4.1.1.3 Indikator Menyiapkan Makanan
Pernyataan Nugroho (2008, p.8)mengenai peran gender perempuan,
dimana mereka melakukan tugas-tugas rumah tangga seperti mendidik anak,
mengelola dan merawat kebersihan dan keindahan rumah tangga, serta urusan
domestik lainnya, merupakan sebuah konstruksi sosial dan kultural yang oleh
sebagian besar orang menganggap pekerjaan tersebut adalah kodrat perempuan.
Pernyataan ini didukung juga oleh Ann Foreman (Tong, 2008, p.147) bahwa “bagi
perempuan, bagaimanapun juga, tempat mereka adalah di dalam rumahnya”. Film
114
Universitas Kristen Petra
animasi Barbie juga menyetujui pernyataan tersebut, sehingga terdapat beberapa
adegan menunjukkan bahwa perempuan memegang kendali atas peran reproduktif
yang ditampilkan juga dalam film tersebut, seperti menyiapkan makanan, air, dan
bahan bakar.
Gambar 4.28 Indikator Menyiapkan Makanan dan Air
Sumber: Cuplikan Film Barbie and the Three Musketeers (2009) dan Barbie in a
Christmas Carol (2008)
Selanjutnya, karakter perempuan dalam film animasi Barbie juga
melakukan adegan-adegan dimana mereka menyiapkan makanan sebagai tugas
mereka dalam melayani keluarga atau orang terdekat mereka. Adegan ini
dilakukan oleh delapan karakter perempuan dalam film animasi Barbie. Gambar
4.28/a adalah cuplikan dalam film Barbie and the Three Musketeers (2009),
dimana adegan Corrine mengambil buah apel untuk memberi makan teman-
temannya saat perjalanan mereka ke Paris. Karakter lainnya yang melakukan
adegan ini adalah Ibu Catherin dalam film Barbie and the Christmas Carol (2008)
yang menyiapkan makan malam untuk keluarganya (gambar 4.28/b).
115
Universitas Kristen Petra
4.4.1.1.4 Indikator Menyiapkan Air
Gambar 4.29 Indikator Menyiapkan Air
Sumber: Cuplikan Film Barbie Mariposa (2008) dan Barbie: A Perfect Christmas
(2011)
Karakter perempuan dalam film animasi Barbie juga melakukan adegan
menyiapkan air. Hal itu terlihat dari diagram 4.26 yang menunjukkan bahwa
terdapat 6 karakter perempuan positif melakukan adegan ini. Contohnya, karakter
dalam film Barbie Mariposa (2008) pada gambar 4.29/a, Henna, sebagai warga
Flutterfield (Negeri Peri Kupu-Kupu), menyodorkan air minum untuk Ratu
Marabella. Sedangkan di gambar sebelah kanan (gambar 4.29/b) adalah karakter
Barbie dalam Barbie: A Perfect Christmas (2011) yang menyodorkan minuman
kepada adik-adiknya di sela-sela pesta Natal yang mereka adakan bersama.
4.4.1.1.5 Indikator Menyiapkan Bahan Bakar
Menyiapkan bahan bakar merupakan salah satu indikator dari peran
reproduktif. Indikator ini dapat ditunjukkan melalui dua adegan yaitu menyiapkan
bahan bakar untuk melakukan kegiatan memasak dan membeli bahan bakar
kendaraan. Dalam 24 film animasi Barbie hanya satu adegan saja yang dilakukan
oleh karakter perempuan, yaitu menyiapkan bahan bakar untuk melakukan
kegiatan memasak.
116
Universitas Kristen Petra
Gambar 4.30 Indikator Menyiapkan Bahan Bakar
Sumber: Cuplikan Film Barbie as Rapunzel (2002)
Sedangkan persiapan bahan bakar hanya dilakukan oleh satu karakter
saja yaitu Rapunzel (gambar 4.30) dalam film Barbie as Rapunzel (2002).
Rapunzel menyiapkan kayu bakar untuk membuat api yang nantinya digunakan
untuk merebus air minum.
4.4.1.1.6 Indikator Menjaga Kesehatan Keluarga
Gambar 4.31 Indikator Menjaga Kesehatan Keluarga
Sumber: Cuplikan Film Barbie in the Twelve Dancing Princesses (2006) dan
Barbie and the Diamond Castle (2008)
Kedua gambar diatas menunjukkan bahwa karakter perempuan dalam
film Barbie memperhatikan kesehatan keluarga ataupun orang terdekat mereka.
Indikator menjaga kesehatan keluarga ditandai dengan beberapa adegan yaitu,
menyiapkan obat untuk persediaan rumah tangga, mencari obat, dan mengobati
anggota keluarga. Dalam film animasi Barbie terdapat empat karakter yang
melakukan adegan tersebut. Misalnya dalam film Barbie in the Twelve Dancing
117
Universitas Kristen Petra
Princesses (2006) pada gambar 4.31/a Genevieve mengobati luka adiknya yang
bernama Lacey dan di gambar 4.31/b. Dari semua 12 bersaudara, Genevieve
paling dekat dengan Lacey. Lacey sendiri terkadang ceroboh dan kurang berhati-
hati, sehingga membutuhkan perhatian intens. Karakter lainnya adalah Liana
dalam Barbie and the Diamond Castle (2008), yang berusaha menyembuhkan
kutukan Alexa dari Lydia (pemeran antagonis). Dia menyembuhkan kutukan
tersebut dengan menggunakan kalung persahabatan mereka. Melalui indikator ini,
Mattel memperlihatkan bahwa keluarga atau teman terdekat menjadi orang-orang
yang dapat tulusmembantu dalam melakukan penyembuhan luka. Sebab keluarga
akan selalu mempedulikan keadaan satu sama lain.
4.4.1.2 Peran Produktif
Diagram 4.27 Kompilasi Jumlah Karakter Pelaku Indikator Peran Produktif dalam
24 Film Animasi Barbie
Sumber: Olahan Peneliti, 2013
Peran produktif ditunjukkan melalui generasi pendapatan melalui kerja di
luar atau di dalam rumahMoser (1993, p.31) berpendapat bahwa peran ini lebih
banyak dilakukan oleh laki-laki dibandingkan perempuan. Kembali pada
pernyataan Wood, bahwa berdasarkan faktor genetik dan biologis, manusia
dilahirkan sebagai laki-laki atau perempuan, namun seiring dengan pertumbuhan
fisik dan pola pikir, manusia dapat memilih dan mempelajari peran apa yang akan
dijalankan (Wood, 2009, p.23). Menurut Nugroho, hasil pemilihan peran oleh
manusia ini yang nantinya akan disebut gender (2008, p.8). Untuk mengetahui
peran ini, peneliti melihatnya melalui dua adegan yaitu adegan perempuan
melakukan pekerjaan di dalam/luar rumah sebagai profesinya dan adegan
perempuan menerima upah/gaji atau penghasilan.
25Melakukan pekerjaan di dalam/luar rumah demi mendapatkan upah/gaji
atau penghasilan
118
Universitas Kristen Petra
Gambar 4.32 Indikator Melakukan Pekerjaan di Luar/Dalam Rumah Demi
Mendapatkan Upah/Gaji atau Penghasilan
Sumber: Cuplikan Film (dari a sampai i) Barbie of Swan Lake (2003), Barbie:
Princess Charm School (2011), Barbie Thumbelina (2009), Barbie and
theDiamond Castle (2008), Barbie and the Thee Musketeers (2009), Barbie as
thePrincess and the Pauper (2004), Barbie: A Fashion Fairytale (2010), Barbie:
AFashion Fairytale (2010), Barbie: Princess Charm School (2011)
Indikator ini ditunjukkan melalui dua adegan yaitu melakukan pekerjaan
di luar/dalam rumah dan mendapatkan upah/gaji atau penghasilan. Kedua adegan
ini dilakukan oleh 25 karakter dari total 118 karakter perempuan dalam film
animasi Barbie. Gambar 4.32 merupakan cuplikan beberapa karakter perempuan
yang melakukan peran produktif mereka, dengan penjelasan sebagai berikut.
a. Oddete dalam film Barbie of Swan Lake (2003), yang tinggal bersama
ayahnya, dia membantu ayahnya bekerja sebagai penjual roti.
b. Dalam film Barbie: Princess Charm School (2011), Madam Privet bekerja
sebagai kepala sekolah Princess Charm School.
c. Vanessa merupakan salah satu karakter perempuan dalam film Barbie
Thumbelina (2009), dia bekerja sebagai wakil kontraktor yang dikepalai oleh
suaminya sendiri.
119 Universitas Kristen Petra
d. Liana dan Alexa dalam film Barbieand the Diamond Castle (2008) bekerja
sebagai penjual bunga.
e. Corrine, Viveca, Aramina, dan Renee dalam film Barbie and the Three
Musketeers (2009) bekerja sebagai musketeer atau serdadu kerajaan.
f. Dalam film Barbie as the Princess and the Pauper (2004), Erika bekerja
sebagai penjahit baju. Dia merancang dan menjahit gaun untuk Anneliese,
Puteri Kerajaan.
g. Barbie dalam film Barbie: A Fashion Fairytale (2010), bekerja sebagai artis
film yang terkenal.
h. Dalam film yang sama, Barbie: A Fashion Fairytale (2010), Bibi Millicent dan
Grace bekerja sebagai desainer fashion, sedangkan Barbie menjadi karyawan
yang membantu Bibi Millicent dan Grace membuat baju.
i. Blaire bekerja sebagai pelayan cafe dalam film Barbie: Princess Charm School
(2011). Blaire merupakan anak pertama, dia menggantikan peran orang tua
dalam keluarganya, karena ibu tirinya sedang sakit dan ayahnya telah tiada.
Film animasi Barbie memiliki persepsi yang sama mengenai pernyataan
dimana perempuan berhak untuk memutuskan peran yang akan dijalaninya,
termasuk memiliki pekerjaan diluar urusan domestik. Hal itu terlihat dari
bagaimana Mattel menunjukkan eksistensi perempuan di lingkungan kerja dalam
film-film animasi Barbie.
Dibandingkan dengan peran masyarakat dan peran reproduktif, karakter
perempuan cukup sedikit yang melakukan peran produktif. Dalam hal ini, Mattel
memberikan pandangan mengenai perempuan, dimana Mattel tidak ingin
menunjukkan dominasi perempuan dalam sektor pekerjaan. Pekerjaan yang
dilakukan karakter perempuan dalam film ini adalah sebagai pembuat kue,
penjahit baju, pelayan cafe, wakil kontraktor, penjual bunga, musketeer, pelayan
istana, pelayan hotel, desainer, kepala sekolah, artis, dan penyanyi. Hal ini sejalan
dengan pemikiran Rosen dan Haskel dalam Hollows (2000, p.56), bahwa
pekerjaan perempuan sesuai realita yang dialami di Amerika adalah pekerjaan
yang memerlukan keahlian, keagresifan, dan pendidikan. Pembuat kue, penjahit
baju, pelayan cafe, penjual bunga, musketeer, pelayan istana, dan pelayan hotel
merupakan pekerjaan yang memerlukan keahlian. Sedangkan wakil kontraktor,
120
Universitas Kristen Petra
kepala sekolah, desainer, artis, dan penyanyi adalah pekerjaan yang membutuhkan
pendidikan (pembelajaran). Faktor penyebab utama perempuan memilih
mengurus rumah tangga sambil bekerja adalah adanya pandangan masyarakat
(Nugroho, 2008, p.17), dimana pekerjaan domestik, yang oleh masyarakat
dianggap pekerjaan perempuan, adalah pekerjaan yang rendah dibandingkan
pekerjaan yang dikerjakan oleh laki-laki dan tidak bersifat produktif, sehingga
tidak diperhitungkan dalam statistik ekonomi negara. Maka itu, karakter
perempuan dalam film-film tersebut menunjukkan bahwa karakter perempuan
juga ingin dianggap dirinya berguna bagi negara, salah satunya dengan
menjalankan peran produktif, sehingga mereka merasa bahwa pekerjaan yang
mereka lakukan bukan pekerjaan rendahan.
Penentuan pekerjaan perempuan oleh Mattel juga bergantung dengan
perkembangan masyarakat sosial di Amerika. Perempuan mulai memantapkan
profesi yang mereka jalankan pada tahun 1870. Di tahun itu, Amerika baru saja
terbebas dari Perang Saudara, karena itu banyak perempuan yang bekerja di
bidang perawatan dan pengajaran. (Evans, 1994, p.xxvii) Keadaan berubah ketika
memasuki tahun 1960, dimana ada penetapan mengenai pekerjaan yang dianggap
pekerjaan perempuan: pekerjaan kerani; pekerjaan dengan pangkat rendah dalam
pendidikan, perawatan, kesehatan, dan pelayanan sosial; pekerjaan sebagai
pelayan restoran dan pengurus rumah tangga di hotel-hotel; pramugari udara; dan
pramuniaga; kesemuanya telah diasosiasikan dengan tanggung jawab pelayanan
serta perawatan perempuan dalam rumah tangga secara tradisional. Hal ini berarti
bahwa pekerjaan perempuan di sektor publik pada akhirnya didasarkan pada tugas
domestik mereka. Begitu juga pekerjaan yang dilakukan oleh beberapa karakter
perempuan dalam film animasi Barbie (pelayan cafe, penjahit baju, pelayan istana,
penjual bunga, dan pelayan hotel) juga sebagai peningkatan sosialisasi mereka di
luar rumah selain melakukan tugas domestik di rumah.
Berdasarkan jurnal yang ditulis oleh Still (2010), karakter utama (Barbie)
lebih mengutamakan karir (produktivitas) dibandingkan dengan menjalin
hubungan dengan orang lain, namun dari diagram 4.27 peneliti menemukan
bahwa terdapat 25 karakter dari total 118 atau 21% dari total karakter perempuan
yang melakukan peran produktif. Still menganalisa film Barbie sesuai dengan
121
Universitas Kristen Petra
pengambilan keputusan oleh karakter Barbie, berbeda dengan peneliti yang
melakukan penelitian berdasarkan jumlah karakter perempuan. Film tersebut
menunjukkan sekitar 21% dari total karakter perempuan yang melakukan
pekerjaan di luar rumah. Namun ketika perempuan memiliki sebuah pekerjaan di
luar rumah, maka mereka akan fokus terhadap pekerjaan yang mereka lakukan,
tanpa mempedulikan urusan lainnya.
4.4.1.3 Peran Masyarakat
Diagram 4.28 Kompilasi Jumlah Karakter Pelaku Indikator Peran Masyarakat
dalam 24 Film Animasi Barbie
Sumber: Olahan Peneliti, 2013
Dalam pengertian menurut Caroline Moser (1993), peran masyarakat
dibagi menjadi dua jenis, yaitu peran pengolahan masyarakat dan peran politik.
Peran pengolahan masyarakat terlihat pada saat karakter melakukan adegan: (1)
mengikuti organisasi kolektif sosial, (2) jasa upacara atau perayaan, (3) aktivitas
peningkatan kualitas masyarakat, dan (4) partisipasi dalam kelompok/klub sosial.
Sedangkan peran politik meliputi adegan dimana karakter berpartisipasi dalam
politik masyarakat lokal. Berdasarkan diagram 4.28, adegan mengikuti organisasi
kolektif sosial dilakukan oleh 67 karakter perempuan, sedangkan pelaksanaan jasa
upacara atau perayaan dilakukan oleh 34 karakter perempuan. Dari diagram di
atas, peneliti juga menemukan bahwa terdapat 26 karakter yang melakukan
adegan aktivitas peningkatan kualitas masyarakat, lalu ada 33 karakter yang
berpartisipasi dalam kelompok/klub sosial. Dan indikator yang terakhir adalah
36
33
26
34
67
Partisipasi dalam politik masyarakat lokal
Partisipasi dalam kelompok/klub sosial
Aktivitas peningkatan kualitas masyarakat
Jasa upacara atau perayaan
Mengikuti organisasi kolektif sosial
122
Universitas Kristen Petra
partisipasi dalam politik masyarakat lokal yang dilakukan oleh 36 karakter
perempuan.
Mattel sependapat dengan Caroline Moser bahwa perempuan juga
memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan dan tata acara
masyarakat. Sebab, peran ini secara alami memang ada untuk menjadi peran
perempuan (Moser, 1993, p.34). Peran pengelolaan masyarakat berhubungan
dengan kegiatan di level masyarakat dalam membagi, menyediakan, dan mengatur
item konsumsi kolektif. Peran ini banyak dilakukan oleh perempuan dan sebagian
besar dilakukan pada waktu senggang/bebas. Berbeda dengan peran pengelolaan
politik, peran ini banyak dilakukan oleh laki-laki, sebab dunia publik laki-laki
adalah politik (Moser 1993, p.35). Namun perlu diingat lagi, bahwa Wood telah
memberikan pendapat mengenai pemilihan gender, yaitu perempuan dan laki-laki
berhak memilih sekaligus mempelajari peran gender yang ingin mereka jalankan
(Wood, 2009, p.23). Pernyataan tersebut tidak lepas dari pembentukan karakter
perempuan dalam film animasi Barbie oleh Mattel, maka itu ada karakter
perempuan yang memilih untuk menjalankan peran pengelolaan masyarakat,
adapula yang melakukan peran pengelolaan politik.
Dalam buku karangan Moser (1993) yang berjudul Gender Planning and
Development – Theory, Practice, and Training, terdapat pernyataan bahwa peran
pengelolaan masyarakat lebih banyak dilakukan oleh perempuan (Moser, 1993,
p.34). Temuan tersebut tentunya tidak lepas dari realitas penduduk Amerika.
Perempuan Amerika pada akhir abad ke-19 adalah perempuan yang berpendidikan
akademis, tidak kawin, dan mandiri (Evans, 1994, p.5). Perempuan pada saat itu
sangat aktif dalam pergaulan sosial dan tidak memiliki pemikiran untuk
berkeluarga. Perempuan yang berpendidikan dan tidak menikah memiliki
kebebasan dalam menyebarkan keterampilan dan kecakapan-kecakapan
keibuannya kepada dunia yang membutuhkannya, seperti membangun sekolah
untuk anak-anak, penyantunan terhadap orang-orang miskin, dan meningkatkan
kesehatan kaum perempuan serta anak-anak. Hal ini juga dilakukan perempuan
karena sektor pekerjaan yang dipisahkan berdasarkan jenis kelamin, banyak
perempuan tidak mendapatkan ruang dalam lingkungan kerja, sehingga mereka
berkecimpung dalam pengelolaan masyarakat (Evans, 1994, p.18). Kedekatan
123
Universitas Kristen Petra
kaum perempuan saat itu sangat terlihat dari keikutsertaan perempuan dalam
berbagai macam organisasi. Organisasi yang dibentuk mereka pun berdasarkan
tujuan yang berbeda-beda, yang biasanya untuk memperjuangkan hak-hak
mereka, seperti the League of Women Voters, dimana organisasi ini
memperjuangkan hak pilih perempuan, sekaligus menjalankan tugas pendidikan
pada pemberi suara (Evans, 1994, p.238). Akhirnya kaum perempuan
mendapatkan kesetaraan, dimana setelah tahun 1920, perempuan tidak lagi bersatu
untuk memperjuangkan hak-hak mereka. Kaum perempuan cenderung untuk
bersenang-senang dengan keberadaan mereka yang mulai diterima di beberapa
lingkungan, hingga muncul istilah flappers, atau gadis-gadis modern (Evans,
1994, p.65). Hingga saat ini, perempuan semakin tenggelam dalam gaya hidup
konsumsi tinggi, dimana mereka mementingkan teknologi-teknologi baru untuk
kehidupan mereka, sehingga menjadikan kaum perempuan seperti penduduk
kebanyakan Amerika yang individualis. Kondisi ini menyebabkan nilai-nilai
perjuangan “keperempuanan” Amerika tidak lagi terlihat.
Mattel menunjukkan bahwa eksistensi kaum perempuan jauh lebih
terlihat ketika mereka bersatu untuk memperjuangkan tujuan tertentu, seperti yang
dilakukan oleh perempuan Amerika ketika mereka masih memperjuangkan hak-
hak kaum perempuan. Temuan angka dari diagram 4.28 menunjukkan bahwa
Mattel ingin mengajak para penonton film animasi Barbie, khususnya anak
perempuan sebagai sasarannya, untuk menjadi perempuan tradisional seperti yang
ditunjukkan oleh kaum perempuan Amerika, yaitu kembali aktif dalam
pengelolaan masyarakat yang memperjuangkan tujuan tertentu, baik secara
kolektif ataupun terstruktur. Hal ini juga didukung oleh kegiatan sosial yang
diadakan oleh Mattel, sejak tahun 2010, dimana Mattel merancang beberapa
program yang diberi judul “Shine On Now”, diantaranya Children’s Hospital
Association, Kids in Distressed Situations (K.I.D.S), Save The Children, National
Wildlife Federation, dan Americans forthe Arts. Semua program itu dilakukan
oleh sukarelawan anak perempuan Amerika dan sasaran mereka adalah anak-anak
Amerika. Misalnya, program Children’s Hospital Association yang mengajak
anak-anak perempuan Amerika untuk mengunjungi rumah sakit anak dan juga
membagikan boneka-boneka untuk memberikan hiburan kepada pasien-pasien
124
Universitas Kristen Petra
anak. Program lainnya adalah Americans for the Arts, yang mengajak anak-anak
perempuan untuk melestarikan program seni di sekolan-sekolah Amerika Serikat,
karena program seni dapat memperkaya pengalaman siswa-siswi dengan seni.
Bahkan, Mattel sendiri mengajak karyawan-karyawan secara global untuk turut
serta dalam The Mattel Players Program, dimana program ini mengajak mereka
bermain agar dapat bersenang-senang bersama. Program ini menjadi salah satu
budaya Mattel dalam menghasilkan senyum dan membuat perbedaan yang berarti
dalam kehidupan anak-anak di komunitas mereka. Berdasarkan hal ini, dapat kita
lihat bahwa Mattel berusaha mengembangkan budaya yang melibatkan sosial dan
juga anak-anak (www.philanthropy.mattel.com diakses 24 Juli 2013).
4.4.1.3.1 Indikator Mengikuti Organisasi Kolektif Kegiatan Sosial
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (www.bahasa.cs.ui.ac.id
diakses 24 Juli 2013), kolektif artinya secara bersama; secara gabungan.
Sedangkan menurut Oxford Dictionaries (www.oxforddictionaries.com diakses 24
Juli 2013), kolektif berarti dilakukan oleh orang yang bertindak dalam kelompok.
Maka organisasi kolektif adalah organisasi yang dibentuk bersama berdasarkan
tujuan tertentu para anggotanya tanpa struktur yang jelas. Adegan ini banyak
dilakukan oleh 65 karakter dari total 118 karakter perempuan. Sebagian besar
adegan ini ditunjukkan ketika karakter perempuan terlibat dalam sebuah misi
dengan tujuan tertentu, misalnya untuk menyelamatkan desa/kota, menyelamatkan
teman, mengalahkan Villain, mencapai impian yang diinginkan.
125
Universitas Kristen Petra
Gambar 4.33 Indikator Mengikuti Oganisasi Kolektif Sosial
Sumber: Cuplikan Film (dari a sampai d) Barbie: Princess Charm School (2011),
Barbie and the Three Musketeers (2009), Barbie Fairytopia: Magic of
theRainbow (2007), dan Barbie and the Magic Pegasus (2005)
Pada gambar 4.33/a ditunjukkan cuplikan film Barbie: Princess Charm
School (2011), dimana Blair bersama dengan Hadley dan Isla telah siap
melakukan rencana mereka untuk kabur dari ruangan tersebut. Saat itu seharusnya
mereka berada di aula tempat diselenggarakannya upacara pemilihan Puteri
Gardenia yang akan tinggal di Kerajaan Gardenia. Namun Dame Devin
mengurung mereka bertiga, karena dia takut anaknya (Delancy) akan kalah dari
Blair dalam pemilihan tersebut. Dalam hal ini Blair, Hadley, dan Isla pun
membentuk kelompok dengan sendirinya yang yang bertujuan untuk
membebaskan bersama dari tempat tersebut. Gambar 4.33/b merupakan gambar
cuplikan film Barbie and the Three Musketeers (2009), dimana Corrine bersama
dengan ketiga rekan kerjanya, Amanina, Viveca, dan Renee, bersama-sama
mengikuti ajakan nenek Helene untuk memasuki sebuah ruang rahasia di istana.
Nenek Helene sebelumnya menawarkan mereka berlatih bersama untuk menjadi
Musketeer. Karena impian keempat gadis tersebut adalah menjadi Musketeer,
maka mereka pun menyanggupi tawaran nenek Helene.
126 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.33/c menunjukkan Elina dalam film Barbie Fairytopia:
Magic od the Rainbow (2007) bersama dengan teman-temannya saat melakukan
program magang bersama-sama di Crystal Palace. Elina yang awalnya tidak
mengenal satu sama lain, kini dia menjadi bagian dari kelompok peserta yang
akan mengikuti program sesuai peraturan dari Azura dan Enchantress. Azura dan
Enchantress merupakan penguasa negeri peri kupu-kupu, Fairytopia. Sedangkan
gambar terakhir dari gambar 4.33 merupakan cuplikan film Barbie and the Magic
Pegasus (2005). Karakter Annika dan Rieta bersama dengan Aidan dan teman
binatangnya mengawasi istana Wenlock (Villain) dari kejauhan untuk
memudahkan mereka menyusun strategi penyerangan. Annika merupakan adik
kandung dari Rieta, namun dalam situasi ini mereka berada pada kelompok yang
tidak lagi berkumpul untuk hubungan persaudaraan, tapi mereka bekerja sama
dengan tujuan untuk mengalahkan Wenlock.
4.4.1.3.2 Indikator Jasa Upacara atau Perayaan
Dalam sebuah masyarakat, tentunya ada acara yang berupa upacara
ritual atau perayaan dengan tujuan tertentu. Contohnya perayaan penyambutan
tahun baru, upacara pelantikan Raja/Ratu, upacara pernikahan, dan lain-lain.
Untuk melihat peran masyarakat karakter perempuan dalam film animasi Barbie,
peneliti menggunakan indikator jasa upacara atau perayaan ini sebagai salah satu
alat ukurnya. Indikator ini dapat terlihat melalui adegan ketika karakter
perempuan terlibat dalam upacara atau perayaan yang diadakan di masyarakat
(secara sosial).
127
Universitas Kristen Petra
Gambar 4.34 Indikator Jasa Upacara atau Perayaan
Sumber: Cuplikan Film (dari a sampai d) The Barbie Diaries (2006), Barbie
ofSwan Lake (2003), Barbie: A PerfectChristmas (2011), Barbie: A Fairy Secret
(2011)
Gambar pertama menunjukkan Barbie dan teman-temannya, Tia,
Courtney, Rachel, Regan, dan Dona dalam film The Barbie Diaries (2006), turut
berpartisipasi dalam perayaan penutupan tahun yang diadakan di sekolah mereka.
Gambar 4.34/b menunjukkan karakter Odile dalam Barbie of Swan Lake (2003)
yang memenuhi undangan kerajaan. Pesta tersebut merupakan pesta yang
diadakan ibu Daniel untuk mencarikan jodoh bagi puteranya. Odile sebagai
perempuan muda turut serta datang untuk mengambil perhatian pangeran Daniel.
Pada gambar 4.34/c, salah satu cuplikan film Barbie: A Perfect Christmas (2011)
menunjukkan Barbie, Christy, dan Skipper bersama dengan teman-teman lainnya
merayakan pesta Natal bersama dengan bernyanyi sambil bergandengan tangan
mengitari pohon Natal. Sedangkan gambar 4.34/d merupakan salah satu adegan
dalam film Barbie: A Fairy Secret (2011), yang menunjukkan keikutsertaan
Taylor dan Carrie dalam upacara sekaligus perayaan pernikahan Ratu mereka,
Graciela.
128
Universitas Kristen Petra
4.4.1.3.3 Indikator Aktivitas Peningkatan Kualitas Masyarakat
Aktivitas untuk meningkatkan kualitas masyarakat artinya dimana
aktivitas yang kita lakukan atau kita ciptakan dapat membantu meningkatkan
kualitas masyarakat. Adegan yang dapat ditunjukkan untuk menganalisis indikator
ini adalah saat karakter perempuan mengadakan sebuah acara atau menjadi panitia
penyelenggara sebuah acara. Selama perempuan menjadi penggerak dalam
lingkungan sosial, dan bukan politik, mereka bisa menjadi kuat, sebab mereka
tidak menentang posisi mereka sebagai gender yang subordinat (Moser, 1993,
p.36).
Gambar 4.35 Indikator Aktivitas Peningkatan Kualitas Masyarakat
Sumber: Cuplikan Film (dari a sampai d) Barbie as the Island Princess (2007),
Barbie Fairytopia: Magic of the Rainbow (2007), Barbie: A Fashion Fairytale
(2010), Barbie: Princess Charm School (2011)
Keempat gambar di atas merupakan gambar yang menunjukkan bahwa
perempuan mampu menciptakan sebuah acara sosial yang berhubungan dengan
pengingkatan kualitas masyarakat. Gambar 4.35/a menunjukkan karakter ibu
Pangeran Antonio dalam film Barbie as the Island Princess (2007) yang
mengadakan acara demi mengumpulkan gadis muda, yang nantinya akan menikah
dengan puteranya. Di gambar 4.35/b, terlihat Azura dalam Barbie
129 Universitas Kristen Petra
Fairytopia:Magic of the Rainbow (2007) sedang memberikan informasi penting
kepada para peserta untuk program magang yang diadakan oleh Azura dan
Enchantress, sebagai penguasa negeri Fairytopia (negeri peri kupu-kupu). Azura
ingin agar dengan program magang yang dilakukannya nanti dia dan Enchantress
akan memilih seorang peri kupu-kupu yang akan mendapatkan hadiah spesial dari
mereka. Gambar 4.35/c adalah cuplikan dari film Barbie: A Fashion Fairytale
(2010), dimana Jacqueline memberikan sambutan untuk pembuka acara fashion
show yang diadakan dia bersama rekannya, Delphine, dengan tujuan untuk
memperkenalkan produk-produk baru hasil rancangannya. Gambar yang terakhir
adalah adegan ketika Madam Privet dalam Barbie: Princess Charm School (2011)
memberikan salam kepada murid-muridnya. Madam Privet mengadakan acara
kunjungan bersama ke istana Kerajaan Gardenia, yaitu tempat tinggal siswi yang
memenangkan pemilihan pada akhir tahun. Hal ini dilakukan oleh Madam Privet
untuk memberikan motivasi kepada seluruh muridnya, agar mereka semua
berusaha untuk memenangkan pemilihan.
130
Universitas Kristen Petra
4.4.1.3.4 Indikator Partisipasi dalam Kelompok/Klub Sosial
Gambar 4.36 Indikator Partisipasi dalam Kelompok/Klub Sosial
Sumber: Cuplikan Film (dari a sampai d) The Barbie Diaries (2006), Barbie in
aMermaid Tale 2 (2012), Barbie an the Three Musketeers (2009), Barbie in
thePink Shoes (2013)
Pada gambar 4.36/a, karakter Barbie, Tia, dan Courtney dalam film
TheBarbie Diaries (2006) sedang berkumpul untuk belatih musik. Mereka bertiga
sangat menyukai musik dan membentuk band sendiri. Gambar 4.36/b merupakan
cuplikan dari film Barbie in a Mermaid Tale 2 (2012), dimana Merliah dan Kayle
sedang bermain surfing. Surfing merupakan olahraga air yang menggunakan
papan sebagai alas dan ombak sebagai medianya. Gambar ketiga merupakan salah
satu adegan dalam film Barbie and the Three Musketeers (2009), dimana Corrine
dan ketiga rekannya sedang berlatih untuk menjadi musketeer. Menjadi musketeer
bukan sekadar sebagai petarung kerajaan, tapi Corrine bersama dengan Aramina,
Viveca, dan Renee sangat dan semakin menyukai seni bertarung ala musketeer.
Selain itu ada pula kelompok hobi yang menunjukkan kecintaan mereka terhadap
tari Balet. Hal itu ditunjukkan oleh Tara (gambar 4.36/d) dalam film Barbie in the
Pink Shoes (2013).
131
Universitas Kristen Petra
4.4.1.3.5 Indikator Partisipasi dalam Politik Masyarakat Lokal
Gambar 4.37 Indikator Partisipasi dalam Politik Masyarakat Lokal
Sumber: Cuplikan Film (dari a sampai d) Barbie of Swan Lake (2003), Barbie as
the Princess adn the Pauper (2004), Barbie in a Mermaid Tale (2010), Barbie
and the Diamond Castle (2008)
Gambar pertama menunjukkan Ratu Hutan dalam Barbie of Swan Lake
(2003), dimana dia menguasai hutan sihir beserta makhluk yang tinggal di
dalamnya. Pada saat itu, Ratu Hutan datang menyapa tamu yang baru saja datang,
yaitu Oddete. Pada gambar 4.37/b, dapat dilihat bahwa karakter Ratu sedang
duduk di tahta kerajaannya sambil mendengarkan apa yang dikatakan oleh ajudan
dari kerajaan tetangga. Hal ini melambangkan bahwa karakter Ratu telah menjadi
tokoh politik dalam film Barbie as the Princess and the Pauper (2004).
Gambar selanjutnya yaitu karakter Eris dalam film Barbie in a
MermaidTale 2 (2012) yang menjalankan peran sebagai tokoh politik dengan
menjadi penguasa laut yang kejam. Hal itu dapat dilihat dari keangkuhannya
ketika menanyakan sesuatu seperti “Do you adore me?”. Jika ada warga yang
tidak memperhatikan Eris atau tidak bersorak memujanya, dia akan mengasingkan
orang tersebut. Pada gambar yang terakhir (gambar 4.37/d), Lydia dalam film
Barbie and the Diamond Castle (2008) menjadi salah satu muse dalam Kastil
132 Universitas Kristen Petra
Berlian. Muse merupakan musisi klasik yang memainkan salah satu alat musik
untuk menghimpun energi alam dan kastil, serta menjaga ketenangan kastil dan
lingkungan sekitarnya. Pernyataan tersebut berarti Lydia telah menjadi salah satu
anggota politik dari lingkungan tersebut yang mampu menghasilkan energi dari
suara alat musiknya.
Film animasi Barbie menunjukkan bahwa peran pengelolaan politik
bisa juga dilakukan oleh perempuan. Menurut Moser (1993, p.34) peran ini lebih
banyak dilakukan oleh laki-laki. Karena itu, kaum perempuan dalam bidang
politik disebut sebagai kaum minoritas oleh kebanyakan orang Amerika. Hal ini
menjadi pertimbangan besar bagi Mattel dalam membentuk peran politik karakter
perempuan dalam film animasi Barbie, sebab tidak banyak kaum perempuan yang
tertarik dalam bidang politik, bidang yang dikuasai oleh kaum laki-laki. Hal itu
juga didukung dengan hasil temuan sub-bab “Indikator Partisipasi dalam politik
Masyarakat Lokal” pada diagram 4.28, dimana ada 36 karakter yang melakukan
peran ini. Hal ini juga didukung oleh perempuan yang terlibat dalam bidang
politik di Amerika, seperti Eleanor Roosevelt, yaitu perempuan pertama Amerika
yang menginjakkan kakinya di koridor kekuasaan politik (Evans, 1994, p.117).
Selain itu adapun Hillary Clinton, senator New York, sekaligus Ibu Negara ketika
Bill Clinton terpilih menjadi Presiden Amerika (1993-2001). Hillary Clinton juga
menyatakan dirinya ikut serta dalam pemilihan Presiden Amerika pada tahun
2008. Melihat realita perempuan pejuang politik di Amerika, maka Mattel pun
memberikan ruang bagi karakter perempuan untuk menempati bidang politik
dalam film animasi Barbie.
Hal itu dibahas dalam film Barbie and the Three Musketeers (2009),
dimana karakter Corrine mendapat penolakan keras saat dia mendaftarkan dirinya
menjadi musketeer, sebab menurut masyarakat, musketeer hanya diperuntukkan
kaum laki-laki. Namun Corrine pun tidak patah semangat, dia mengumpulkan
teman-teman perempuannya, mereka bersatu untuk memperjuangkan satu tujuan,
yaitu menjadi musketeer. Pada akhirnya mereka pun berhasil mencapai tujuan
mereka, dan semua masyarakat menerima mereka sebagai musketeer.
133
Universitas Kristen Petra
4.4.2 Peran Tokoh Karakter Perempuan
Diagram berikut ini dibuat berdasarkan tabel pembagian peran tokoh
perempuan dalam 24 film animasi Barbie (tabel 4.2).
Diagram 4.29 Jumlah Peran Tokoh Perempuan dalam 24 Film Animasi Barbie
Sumber: Olahan Peneliti, 2013
Berdasarkan diagram di atas, peneliti menemukan bahwa ada 22 karakter
yang menjadi tokoh Hero dalam film animasi Barbie. Tokoh Hero Supporter
dilakukan oleh 48 karakter perempuan. Sedangkan tokoh Neutral dilakukan oleh
15 karakter perempuan. Adapun Villain yang merupakan kebalikan dari tokoh
Hero, yaitu sebanyak 16 karakter. Dan ada 5 karakter yang menjadi tokoh
pembantu Villain, atau kita sebut dengan Villain Supporter. Selain itu, adapun
tokoh yang tidak termasuk dalam kualifikasi peran tokoh menurut Faherty yaitu
sebanyak 12 tokoh.
Dari temuan tersebut, tokoh yang paling banyak diperankan oleh karakter
perempuan adalah tokoh Hero Supporter. Tokoh ini menjadi karakter kuat yang
membantu Hero dalam mencapai tujuan. Namun Hero Supporter bisa juga adalah
orang yang berada di samping Hero untuk melindunginya dari bahaya selama
Hero menjalankan rencananya(Schdmidt, 2001, p.169). Dalam film, biasanya
Hero memiliki pengertian: seseorang yang rela mengorbankan nyawanya untuk
kebaikan bersama (Cook, 2012, p.45). Karena itu, Hero ditampilkan sebagai
tokoh yang baik. Berdasarkan diagram tersebut, Mattel menempatkan banyak
tokoh perempuan yang menjalankan peran sebagai Hero Supporter, untuk
memberikan konstruksimengenai perempuan yang benar akan melindungi dan
membantu orang yang memiliki tujuan baik. Karena itu, Mattel ingin agar para
22
48
15 165
12
0102030405060
Hero Hero Supporter
Neutral Villain Villain Supporter
Other
134
Universitas Kristen Petra
penonton film animasi Barbie bisa mengikuti contoh teladan baik yang dilakukan
oleh tokoh Hero.
Tokoh Hero dalam film animasi Barbie dilakukan oleh 22 karakter
perempuan. Stone dalam Decker (2010, p.27) memberi pendapat bahwa tokoh
Hero perempuan seringkali ditampilkan sempurna, misalnya dengan wajah cantik,
kaki ramping dan temperamen yang menyenangkan. Karakteristik fisik yang
menarik menjadi salah satu parameter baik dalam menciptakan tokoh Hero
perempuan. Namun seperti yang disampaikan oleh Cook (2012, p.45-47) bahwa
tokoh Hero identik dengan individualis, sebab dia menciptakan tujuan awal dan
kemudian mengumpulkan teman-temannya untuk mencapai tujuan tersebut. Lykes
dalam Stefanovici (1879, p.640) mengartikan individualis sebagai sikap
penyendiri yang beroposisi terhadap otoritas dan kontrol atas individu. Karena
alasan inilah, Mattel menampilkan tokoh Hero lebih sedikit dari Hero Supporter,
sebab Mattel tidak ingin menunjukkan sisi individualis terlalu banyak mengenai
tokoh perempuan.
Tokoh Villain merupakan kebalikan dari tokoh Hero. Jika tokoh Hero
memiliki tujuan untuk kebaikan bersama, maka Villain memiliki tujuan yang
buruk demi kepentingan pribadi(Cook, 2012, p.16-17). Karena kebalikan itu pula,
karakter ini seringkali ditunjukkan dengan penampilan fisik yang jelek, untuk
membuat perbandingan yang kontras dengan tokoh Hero. Bahkan, Volger
menyatakan bahwa Villain adalah tokoh yang menciptakan konflik dan akan
melawan Hero untuk menggagalkan tujuannya (Vogler, 2007, p.66). Meskipun
Villain ditampilkan dengan begitu buruk, namun Villain tetap penting untuk
memperlihatkan karakteristik positif dari tokoh Hero. Dalam diagram
4.28,peneliti menemukan bahwa terdapat 16 karakter perempuan menjadi tokoh
Villain dalam 24 film Animasi Barbie, berarti Mattel menempatkan tokoh Villain
perempuan sebersar 67%. Dari temuan tersebut, Mattel mempunyai pandangan
bahwa sebagian besar perempuan akan berhadapan dengan musuh yang juga
perempuan, sebab Mattel tidak ingin menunjukkan kekuatan perempuan di atas
kaum laki-laki.
Selain itu, adapula tokoh Villain Supporter yang berfungsi untuk
membantu Villain dalam mencapai tujuannya. Villain Supporter biasanya
135
Universitas Kristen Petra
merupakan letnan/tangan kanan dari tokoh Villain, preman kecil atau tentara
bayaran disewa untuk menjaga akses ke kepala markas (Vogler, 2007, p.49).
Berbanding terbalik dengan tokoh Hero Supporter, tidak banyak karakter
perempuan dalam film animasi Barbie yang menjalankan tokoh ini. Hanya ada 5
karakter perempuan yang menjadi tokoh Villain Supporter. Berdasarkan temuan
tersebut, Mattel sekali lagi memberikan konstruksi bahwa perempuan tidak
seharusnya mengikuti atau membantu tokoh yang buruk atau Villain.
Tokoh yang terakhir adalah Neutral, dimana tokoh ini digambarkan
sebagai tokoh yang tidak memihak Hero(kebaikan) ataupun Villain(kejahatan).
Tokoh Neutral memilih menarik diri dari konflik dan tidak berusaha menghakimi
siapapun atau apapun (Krakowiak, 2008, p.77). Tokoh ini lebih banyak
diperankan oleh karakter perempuan dalam film animasi Barbie dibandingkan
tokohVillain Supporter. Mattel lebih menyetujui keberadaan perempuan yang
tidak campur tangan, atau bahkan memberikan pendapat dalam konflik,
dibandingkan dengan mengikuti tindakan jahat Villain, seperti yang dilakukan
oleh Villain Supporter.
Other merupakan karakter perempuan yang tidak termasuk dalam
kualifikasi peran tokoh yang dikemukakan oleh Faherty. Karakter perempuan
yang termasuk dalam Other merupakan karakter yang tidak termasuk dalam
karakter mayor dan minor dalam film. Menurut DiYanni (2001, p.55), karakter
mayor adalah tokoh utama yang mendominasi cerita dan mempunyai hubungan
kuat dengan inti cerita, sedangkan karakter minor adalah karakter yang
mendukung karakter mayor dan mempunyai peran untuk memperkuat cerita.
Karakter Other tidak memiliki kepentingan langsung dalam alur cerita film
animasi Barbie. Tokoh Other biasanya adalah seorang narator, ibu dari salah satu
tokoh, majikan, penjaga toko, teman dari salah satu tokoh yang memiliki beberapa
dialog hanya untuk membicarakan hal yang tidak berhubungan dengan jalannya
cerita.
136
Universitas Kristen Petra
4.5 Tabulasi Silang Antara Peran Tokoh dengan Indikator Peran Gender
Perempuan dalam 24 Film Animasi Barbie
Tabel 4.3 Tabulasi Silang Antara Peran Tokoh dengan Indikator Peran Gender
Perempuan dalam 24 Film Animasi Barbie
HERO
HERO SUPPORTER NEUTRAL VILLAIN
VILLAIN SUPPORTER T
Menjaga anak 3 3 2 1 0 9 Merawat anak 9 21 11 9 0 50 Menyiapkan makanan 5 3 0 1 0 9 Menyiapkan air 2 2 0 2 0 6 Menyiapkan bahan bakar 1 0 0 0 0 1 Menyediakan perlengkapan rumah tangga
0 0 0 0 0 0 Menyediakan peralatan rumah tangga
0 0 0 0 0 0 Menjaga kesehatan keluarga 3 0 0 1 0 4 Melakukan pekerjaan di dalam/luar rumah demi mendapatkan upah/gaji atau penghasilan 6 11 4 2 1 24 Mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial 20 36 2 7 3 68 Jasa upacara atau perayaan 8 15 1 4 5 33 Aktivitas peningkatan kualitas masyarakat 5 8 6 7 0 26 Partisipasi dalam kelompok/klub sosial 7 20 0 3 1 31
137
Universitas Kristen Petra
Partisipasi dalam politik masyarakat lokal 8 12 7 7 1 35 TOTAL 77 131 33 44 11 296
Sumber: Olahan Peneliti, 2013
Tabel di atas menunjukkan frekuensi dimana peran tokoh perempuan, yang
dibagi menurut Vincent Faherty (2001) dalam melakukan peran gender mereka
perempuan yang dikemukakan oleh Caroline Moser (1993). Seperti yang kita
ketahui sebelumnya, bahwa tokoh yang paling banyak muncul dalam film-film
tersebut adalah tokoh Hero Supporter, dimana tokoh ini membantu Hero dalam
menjalankan misinya, serta melindungi Hero dari bahaya selama proses
pencapaian tujuan (Schdmidt, 2001, p.169). Sedangkan peran gender yang sering
ditunjukkan oleh karakter perempuan dalam film animasi Barbie adalah peran
masyarakat, dimana karakter perempuan berhubungan dengan orang lain untuk
mengembangkan dirinya melalui kelompok kolektif, kelompok hobi, aktivitas
penyelenggaraan acara, partisipasi dalam kegiatan masyarakat, serta
pastisipasinya dalam politik lokal.
Hal tersebut juga ditunjukkan dalam tabel 4.3, yaitu sebanyak 68 karakter
termasuk dalam indikator mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial, yang
ditunjukkan dengan adegan ketika karakter perempuan berkumpul secara
kelompok untuk mencapai sebuah tujuan. Dalam tabel tersebut disebutkan bahwa
tokoh Hero Supporter paling banyak melakukan kegiatan yang berhubungan
dengan kelompok kolektif. Selain itu, tokoh Hero juga banyak menunjukkan
dirinya dalam melakukan adegan tersebut dibandingkan dengan tokoh lainnya.
Mattel ingin memberikan pendapat bahwa tokoh Hero dan Hero Supporter
banyak beraktivitas dalam mengikuti kelompok kolektif sesuai dengan tujuan
tertentu. Sebagaimana ditunjukkan oleh Mattel sebelumnya, bahwa kedua tokoh
perempuan ini cukup banyak dalam film animasi Barbie, terutama tokoh
HeroSupporter. Hal ini menunjukkan bahwa tokoh Hero Supporter, dimana tokoh
ini mengikuti teladan yang baik, akan lebih banyak melakukan kegiatan sosial
dalam organisasi kolektif. Tokoh Hero Supporter merupakan orang yang akan
138 Universitas Kristen Petra
membantu tokoh Hero dalam mencapai tujuannya, karena itu tokoh ini tidak akan
bisa lepas dari adegan yang menunjukkan mereka terlibat dalam kelompok
kolektif. Peran masyarakat lainnya juga banyak didominasi oleh tokoh
HeroSupporter, artinya tokoh ini banyak memberikan dirinya dalam peran sosial.
Selain itu tokoh ini juga melakukan adegan reproduktif, dimana indikator
merawat anak paling banyak dilakukan oleh tokoh Hero Supporter dibandingkan
tokoh lainnya. Seperti yang diketahui, indikator ini terlihat ketika karakter
perempuan melakukan kegiatan dengan anak, maka dapat dikatakan bahwa tokoh
Hero Supporter juga memiliki fokus terhadap anak. Peran lainnya yang juga
banyak dilakukan oleh Hero Supporter dibandingkan tokoh lainnya adalah peran
produktif, yaitu sebanyak 11 tokoh dari total 48 tokoh Hero Supporter
perempuan. Peran ini terlihat ketika karakter perempuan melakukan pekerjaan di
dalam/luar rumah demi mendapatkan upah/gaji atau penghasilan. Maka dari itu,
Mattel menunjukkan bahwa dalam meneladani contoh atau teladan yang baik,
tokoh Hero Supporter akan aktif dalam menjalankan peran sosial. Selain itu,
tokoh ini juga akan memberikan fokusnya terhadap anak, sekaligus bekerja untuk
mencari nafkah.
Tokoh Hero juga cukup banyak dalam film animasi Barbie, sebab hampir di
setiap film, tokoh Hero adalah karakter perempuan. Mattel memberikan gambaran
mengenai tokoh Hero perempuan dalam film animasi Barbie adalah tokoh yang
juga aktif dalam kelompok kolektif sosial. Tokoh Hero akan mengumpulkan
teman-temannya untuk mencapai sebuah tujuan (Cook, 2012, p.45-47), maka
itulah tokoh ini akan banyak berpartisipasi dalam masyarakat untuk
mempermudah dirinya dalam mengumpulkan teman-teman untuk mengajak
mereka melakukan misinya. Selain itu, banyaknya jumlah tokoh Hero juga berada
setingkat di bawah tokoh Hero Supporter dibandingkan tokoh lainnya, misalnya
mengikuti jasa upacara atau perayaan, partisipasi dalam kelompok/klub sosial,
dan pasrtisipasi dalam politik masyarakat lokal. Jika dibandingkan dengan tokoh
Hero Supporter, secara keseluruhan jumlah scene, tokoh Hero tidak banyak
melakukan peran sosial dalam masyarakat. Hal itu sejalan dengan pendapat Cook
(2012), bahwa tokoh Hero identik dengan tokoh yang indivudualis (Cook, 2012,
139
Universitas Kristen Petra
p.45-47), dimana tokoh ini akan bersikap sebagai penyendiri yang beroposisi atas
otoritas dan kontrol atas individu (Stefanovici, 1879, p.640).
Selain itu, tokoh ini juga banyak melakukan adegan reproduktif, misalnya
menjaga anak, merawat anak, menyiapkan makanan, menyiapkan bahan bakar,
dan menjaga kesehatan keluarga. Dibandingkan dengan tokoh lainnya, lebih
banyak tokoh Hero yang melakukan peran reproduktif dalam film animasi Barbie.
Film ini menunjukkan bahwa meskipun tokoh ini bersifat menyendiri (Cook,
2012, p.46), namun Hero tetap peduli dengan rumah tangga dan keluarga mereka.
Adapun peran produktif yang juga dilakukan oleh 6 tokoh Hero dalam film
animasi Barbie, dimana peran ini melakukan pekerjaan demi mendapatkan nafkah
(Moser, 1993, p.31).
Tokoh Villain merupakan tokoh yang digambarkan sebagai kebalikan dari
tokoh Hero. Jika tokoh Hero memiliki tujuan yang menyangkut orang banyak,
tokoh Villain memiliki tujuan untuk kepentingan pribadi atau kelompok sendiri
(Cook, 2012, p.16-17). Dalam tabel 4.3, peneliti menemukan bahwa indikator
yang sering dilakukan tokoh Villain juga ada pada peran-peran sosial namun tidak
sebanyak frekuensi tokoh Hero dan Hero Supporter. Peran yang banyak
dilakukan oleh tokoh Villain dalam peran masyarakatnya adalah aktivitas
peningkatan kualitas masyarakat, yaitu dimana karakter perempuan terlibat dalam
penyelenggaraan acara. Tokoh Villain tidak banyak melakukan peran sosial
lainnya sebab tokoh Villain tidak memiliki keinginan lain selain tujuannya
tercapai, maka itu tokoh ini tidak banyak melakukan aktivitas sosial lainnya.
Selain itu, tokoh Villain juga melakukan peran reproduktif yaitu ketika tokoh ini
merawat anak, namun frekuensinya tidak banyak dibandingkan dengan tokoh
Hero Supporter. Merawat anak merupakan bagian dari peran yang dijalankan
tokoh Villain sebab anak biasanya menjadi fokus mereka dalam mencapai tujuan
mereka.
140
Universitas Kristen Petra
Gambar 4.38 Gothel berbicara dengan Rapunzel
Sumber: Cuplikan Film Barbie as Rapunzel (2002)
Misalnya dalam film Barbie as Rapunzel (2002), tokoh Villain perempuan
diperankan oleh Gothel, si pemilik kastil. Gothel ingin membalas dendam kepada
Raja Wilhelm atas penolakan cintanya, dengan mencuri puteri Raja Wilhelm yang
bernama Rapunzel dan menjadikannya sebagai pelayan kastil. Namun di lain sisi,
Gothel justru menceritakan kepada Rapunzel bahwa dia telah menyelamatkan
hidup Rapunzel ketika bayi dulu. Rapunzel percaya akan hal itu dan dia pun
melayani Gothel seperti melayani ibunya sendiri. Gothel merekayasa kasih
sayangnya terhadap Rapunzel sebagai bentuk pembalasannya kepada Raja
Wilhelm. Karena itu, terkadang tokoh Villain juga perlu melakukan adegan ini
sebagai salah satu langkah untuk mencapai tujuan pribadinya.
Dalam melakukan usahanya, tokoh Villain terkadang memerlukan tokoh
Villain Supporter untuk membantunya menyukseskan usahanya. Tokoh
VillainSupporter merupakan orang yang berusaha memblokir jalan Hero untuk
sementara waktu (Vogler, 2007, p.52), agar tokoh Villain bisa mencapai
tujuannya. Dalam tabel 4.3, tokoh Villain Supporter terlihat hanya melakukan
peran masyarakat dan peran produktif. Peran masyarakat yang dilakukan oleh
semua tokoh Villain Supporter adalah mengikuti jasa upacara atau perayaan.
Seperti yang kita ketahui bahwa tokoh Hero juga sering melakukan adegan ini,
dan acap kali tokoh Villain Supporter mungkin bertindak sebagai penjaga,
pengintai, pengawal, bandid, penjaga pintu, atau siapa pun yang berfungsi
memblokir jalan Hero untuk sementara (Vogler, 2007, p.52). Peran masyarakat
lainnya tidak banyak dilakukan oleh tokoh ini, sebab tokoh Villain Supporter ada
untuk membantu tokoh Villain untuk mencapai tujuan pribadi tokoh tersebut.
141
Universitas Kristen Petra
Tokoh Neutral merupakan tokoh yang tidak berpihak atas tokoh Hero
maupun tokoh Villain (Krakowiak 2008, p.77). Terdapat 11 tokoh dari total 15
tokoh Neutral melakukan melakukan indikator merawat anak, yaitu ketika tokoh
Neutral perempuan melakukan sesuatu yang berhubungan langsung dengan anak.
Tokoh Neutral biasanya diperankan oleh Ratu Kerajaan dan Guru, maka itulah
tokoh Neutral memberikan perhatian terhadap anak, baik anak itu adalah tokoh
jahat ataupun tokoh baik. Selain itu tokoh Neutral juga melakukan peran sosial
dimana tokoh tersebut berpartisipasi dalam politik masyarakat lokal. Sebanyak
50% dari jumlah total tokoh Neutral terlibat dalam kelompok politik di
masyarakat. Hal ini berarti bahwa meskipun tokoh Neutral tidak berpihak di tokoh
Hero atau Villain, namun tokoh ini juga memerlukan status politik untuk
menunjukkan keberadaan mereka. Misalnya ibu Anneliese dalam film Barbie
asthe Princess and the Pauper (2004) menduduki posisi sebagai Ratu Kerajaan.
4.6 Interpretasi Peran Gender Perempuan dalam Film Animasi Barbie
Diagram 4.30 Kompilasi Jumlah Karakter Pelaku Peran Gender Perempuan dalam
24 Film Animasi Barbie
Sumber: Olahan Peneliti, 2013
Dalam 24 film animasi Barbie, peneliti menemukan bahwa peran yang
paling banyak dilakukan oleh karakter perempuan adalah peran masyarakat,
dimana sebanyak 101 dari total 118 karakter perempuan melakukan adegan yang
menunjukkan keterlibatan mereka dalam masyarakat (86%). Sebanyak 59%
karakter perempuan dalam 24 film tersebut melakukan peran reproduktif, atau
101
25
70
Peran Masyarakat
Peran Produktif
Peran Reproduktif
FREKUENSI
59%
21%
86%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Peran Reproduktif
Peran Produktif
Peran Masyarakat
142
Universitas Kristen Petra
sebanding dengan 70 karakter. Sedangkan peran produktif adalah peran yang
paling jarang diperankan oleh karakter perempuan, sebab hanya ada 25 karakter
yang melakukan peran tersebut, atau sebesar 21% dari total karakter.
Seperti yang ditulis oleh Still (2010) dalam jurnal berjudul “Feminist
Barbie: Mattel’s Remakes of Classic Tales”, sasaran utama dari film animasi
Barbie adalah anak perempuan. Hal ini juga disepakati Mattel dan hal itu tercatat
dalam pengertian “kepemimpinan” sebagai misi mereka, dimana Mattel ingin
mengembangkan dan mengkomunikasikan gambaran menarik dari masa depan,
artinya dalam film animasi Barbie, Mattel ingin menunjukkan situasi yang dapat
menginspirasi anak-anak, terutama perempuan. Karakter-karakter perempuan
remaja dan dewasa dalam film-film tersebut dijadikan sosok masa depan bagi
anak perempuan oleh Mattel. Masa depan yang dimaksud adalah fisik dan
perilaku yang dilakukan oleh karakter perempuan dalam film animasi Barbie,
dimana film tersebut banyak menunjukkan keterlibatan perempuan dengan
penampilannya yang menarik dalam memperjuangkan tujuan bersama di
lingkungan sosial.
Indikator peran masyarakat yang paling banyak dilakukan oleh karakter
perempuan dalam film animasi Barbie adalah keterlibatan mereka dalam
organisasi kolektif sosial. Dimana organisasi ini dibentuk berdasarkan situasi
tertentu dan demi menuntaskan suatu tujuan. Hal itu terlihat dari misi perusahaan
Mattel sendiri yaitu “kepemimpinan” dengan arti kemampuan untuk
mengembangkan dan mengkomunikasikan gambaran menarik dari masa depan
yang mengilhami dan memotivasi orang lain untuk mengambil tindakan. Mattel
ingin menjadi perusahaan yang dapat memotivasi semua orang untuk mengambil
tindakan secara aktif dari sebuah kondisi. Hal itu sejalan dengan apa yang
dikatakan oleh Gilligan dalam Wolf (1997, 378) bahwa khayal perempuan
berpedoman pada pembauran jati diri sendiri dengan teman-temannya. Mattel juga
memperkuat keinginannya melalui pembentukan Mattel Children’s Foundation,
dimana organisasi kecil ini mengadakan banyak program yang berhubungan
dengan anak-anak. Salah satu program yang diadakan oleh Mattel Children’s
Foundation adalah “Shine On Now” (www.philanthropy.mattel.com diakses 31
Juli 2013). Program tersebut mengajak anak-anak perempuan Amerika untuk
143
Universitas Kristen Petra
menunjukkan eksistensi mereka di ranah sosial dengan cara menjadi sukarelawan
dalam beberapa segmen “Shine On Now” denganmemberikan donasi berupa uang,
mainan, buku, ataupun hiburan lainnya kepada anak-anak Amerika yang
membutuhkan. Karena itulah, Mattel ingin memotivasi anak perempuan Amerika
untuk menjadi anak perempuan yang aktif dan berani memberikan diri mereka
demi kepentingan sosial.
Peran yang paling banyak dilakukan oleh karakter perempuan dalam film
animasi Barbie adalah peran masyarakat, khususnya indikator mengikuti
organisasi kolektif sosial. Total peran tokoh yang paling banyak dijalankan oleh
karakter perempuan adalah Hero Supporter, dimana terdapat 48 karakter. Dalam
tabulasi silang sebelumnya, diperlihatkan juga bahwa peran yang banyak
mengikuti organisasi kolektif sosial adalah peran HeroSupporter. Temuan
tersebut menyatakan bahwa perempuan tidak bisa melakukan suatu hal secara
sendirian, mereka membutuhkan orang lain untuk melakukan proses pencapaian
tujuan. Karena itulah, peran Hero Supporter lebih banyak dibandingkan dengan
peran lainnya.
Selain itu, Mattel juga menunjukkan kekuatan perempuan melalui tokoh
yang diperankan oleh karakter perempuan dalam film animasi Barbie.
Berdasarkan pembagian peran tokoh dalam tabel 4.2, karakter perempuan yang
berperan sebagai Hero ada 22 karakter dari total 24 karakter Hero dalam film
animasi Barbie. Hero merupakan tokoh kunci yang berani mengorbankan
nyawanya demi kebaikan bersama (Cook, 2012, p.45). Dalam hal ini, Mattel
memberikan pandangan mengenai pentingnya posisi perempuan dalam organisasi
sosial, hal ini juga sejalan dengan misi perusahaan Mattel, yaitu “kepemimpinan”.
Mattel sepakat bahwa perempuan dapat menjadi tokoh penting dalam organisasi
sosial yang tidak menghasilkan uang, tapi justru memberikan banyak kontribusi
uang untuk perkembangan organisasinya dan kegiatan kolektifnya. Berdasarkan
hal itu, berarti Mattel setuju dengan pemimpin perempuan di organisasi sosial
yang sifatnya non-produktif (tidak menghasilkan uang), dibandingkan di
organisasi yang bersifat produktif. Mengutip pendapat Lips (1988, p.5) bahwa
sosok kepemimpinan, pencapaian, dan berorientasi terhadap aksi cenderung
menunjukkan karakter maskulin. Maka sosok tokoh perempuan yang penting
144
Universitas Kristen Petra
dalam masyarakat menurut pandangan Mattel adalah tokoh perempuan yang
bersifat maskulin, karena karaker maskulin cenderung berorientasi pada tujuan,
aksi, dan kepemimpinan.
Mattel sepakat bahwa sasaran utama film animasi Barbie adalah anak
perempuan. Namun jika melihat dari filantropinya, perusahaan Mattel
menentukan kelas dari penonton film animasi Barbie. Sebab anak perempuan
yang dijadikan subjek oleh Mattel dalam program “Shine On Now” adalah anak
perempuan yang memiliki keadaan ekonomi menengah ke atas. Anak perempuan
yang mampu beraktivitas di ranah sosial untuk menuntaskan tujuan tertentu
sekaligus mau menyumbangkan apa yang mereka miliki adalah anak perempuan
dengan latar belakang ekonomi yang kuat. Di lain sisi, anak perempuan dengan
keadaan ekonomi lemah justru menjadi objek dari program-program Mattel
Children’s Foundation, karena mereka adalah anak-anak yang membutuhkan.
Maka itu, sadar ataupun tidak, sasaran kelas anak perempuan dari film animasi
Barbie adalah anak perempuan dengan kemampuan ekonomi menengah ke atas,
dengan tujuan untuk mendukung filantropi Mattel dalam memenuhi kebutuhan
anak-anak yang memiliki kemampuan ekonomi lemah.
Menurut penulis Rosalind Coward, banyak perempuan Amerika merasa
sangat tidak nyaman menikmati kekayaan mereka sendirian. Mereka merasa
senang apabila menggunakan kekayaan mereka itu dapat memberikan
keuntungan-keuntungan tertentu bagi para kerabatnya (Wolf, 1997, p.341).
Pernyataan tersebut menjadi dasar pembentukan filantropi Mattel dalam
menentukan kelas anak perempuan.Lebih dalam lagi, peneliti menemukan bahwa
Mattel sedang memberikan instruksi bagi anak perempuan kelas menengah ke atas
bahwa mereka yang aktif di kegiatan sosial, seharusnya tidak perlu memiliki
minat untuk menjalankan peran produktif, atau bekerja demi mendapatkan upah.
Mattel mendorong anak perempuan kelas menengah ke atas untuk menyibukkan
keseharian mereka di ranah sosial dengan melakukan hal-hal yang memiliki
tujuan yang berhubungan dengan filantropi.
Meskipun Mattel mengajak anak perempuan untuk menjadi tokoh
perempuan yang maskulin, namun secara penampilan, Mattel tetap menunjukkan
bahwa perempuan harus menarik. Peneliti melihat bahwa, Mattel
145
Universitas Kristen Petra
sependapatdengan pernyataan Lips (1988, p.13), bahwa perempuan identik
dengan penampilan fisik. Perempuan secara sadar maupun tidak, akan lebih
banyak memperhatikan penampilan fisiknya dibandingkan laki-laki (Lips, 1988,
p.13). Dalam film animasi Barbie sendiri, Mattel seolah-olah telah menentukan
parameter perempuan cantik. Sebab perempuan yang menjalankan peran baik
(Hero dan Hero Supporter) digambarkan dengan sosok paras yang menarik,
langsing, dan memiliki kaki yang kecil. Berbeda dengan tokoh yang menjalankan
peran jahat (Villain dan Villain Supporter), mereka digambarkan seperti kebalikan
dari peran baik. Hal ini tentunya juga memberikan kesempatan anak perempuan
untuk memilih tokoh apa yang mereka suka dan kemudian berusaha meniru
perilakunya.
Berdasarkanteori pembelajaran sosial yang diungkapkan oleh Lips (1988,
p.43),anak merupakan tahap dimana mereka sedang belajar untuk menilai dan
meniru. Anak akan belajar dari segala hal untuk membangun identitas gender dan
peran gender yang akan mereka jalankan (maskulin dan feminin). Teori ini
menyatakan bahwa anak akan meniru peran yang terlihat kuat, nurturant, dan
menyerupai dirinya (Lips, 1988, p.43).Hal itu juga didukung dengan karakter
perempuandalam memerankan film animasi Barbie sebagian besar adalah
perempuan remaja dan dewasa yang kuat, nurturant, dan menyerupai mereka
(anak perempuan). Melalui teori ini, Mattel berharap anak perempuan dapat
menilai karakter perempuan yang menjalankan peran baik secara positif, dan
dapat menginspirasi anak-anak perempuan untuk meniru karakter perempuan
dalam film animasi Barbie,baik secara fisik maupun menjalankan peran gender
perempuan yang mendominasi film tersebut, yaitu pengambilan tindakan aktif
secara kolektif di ranah sosial. Tak hanya itu, Mattel juga mengajak anak
perempuan untuk berjuang secara maskulin untuk mendapatkan posisi terbaik atas
keterlibatannya dalam kelompok atau organisasi masyarakat.
146
Universitas Kristen Petra
4.7 Statistik Pergerakan Peran Gender Perempuan dalam 24 Film Animasi
Barbie
Diagram 4.31 Statistik Peran Gender Perempuan dalam 24 Film Animasi Barbie
Sumber: Olahan Peneliti, 2013
Peran reproduktif menurut Moser (1993) adalah peran yang bertanggung
jawab dalam menjaga dan merawat anak, serta pemeliharaan rumah tangga (1993,
p.29). Peran reproduktif ada dalam film animasi Barbie dan dilakukan oleh 66
karakter dari total 118 karakter perempuan. Selain itu adapun peran produktif,
yaitu peran yang melakukan pekerjaan untuk mendapatkan upah/gaji. Peran ini
dilakukan oleh 24 karakter perempuan. Dan yang ketiga adalah peran masyarakat,
dimana peran ini menempati posisi terbanyak, dengan angka 96 karakter
perempuan yang melakukannya. Peran ini terlihat ketika karakter perempuan
terlibat dalam pengolahan masyarakan dan politik lokal.
Terhitung dari tahun 2001 hingga 2004, Mattel tidak menggunakan banyak
karakter perempuan dalam film animasi Barbie. Karakter perempuan juga tidak
banyak melakukan peran reproduktif, produktif dan juga peran masyarakat, sebab
film animasi Barbie sebelum tahun 2005 lebih banyak didasarkan pada dongeng
tradisional. Menurut Agus, dongeng berarti cerita fantasi sederhana yang
3 34
1
4
12
6
109
3
7
5
3
0 0 0
3
0 0 0
45
7
3
1 11 1
4
2
6
19
8
12
7
9
18
9
5
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Peran Reproduktif Peran Produktif Peran Masyarakat
147
Universitas Kristen Petra
tidakbenar-benar terjadi, namun berfungsi untuk memberikan ajaran moral
(mendidik) dan menghibur (Trianto, 2007, 46). Maka itu, peran gender perempuan
tidak banyak terlihat karena tujuan utama pembuatan film animasi Barbie sebelum
tahun 2005 adalah untuk memberikan ajaran moral kepada penonton.
Seperti yang kita lihat pada statistik pergerakan gender, dapat disimpulkan
bahwa Mattel tidak banyak meletakkan perempuan dalam kegiatan produktif,
karena peran produktif selalu berada pada tingkat bawah dalam statistik tersebut.
Statistik tersebut memperkuat interpretasi peran gender perempuan dimana Mattel
mendorong anak perempuan kelas menengah ke atas untuk tidak melakukan
pekerjaan demi mendapatkan upah. Terlebih lagi, ketika tahun 2006 dan 2011
dimana jumlah karakter yang melakukan peran produktif menurun, padahal peran
masyarakat dan peran reproduktif meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa Mattel
memberikan dunia baru bagi kaum perempuan untuk fokus dan aktif di
masyarakat dan domestik, sehingga mereka tidak memiliki waktu lagi untuk
bekerja mendapatkan upah.
Dari statistik tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa film animasi Barbie
menggunakan peran masyarakat sebagai lambang keperempuanan mereka. Sebab
sebagian besar peran masyarakat dalam film animasi Barbie menempati posisi
tertinggi setiap tahunnya, terhitung dari tahun 2005. Berbeda dengan film animasi
lain yang juga ditargetkan untuk perempuan, Disney Princesses, dimana pembuat
film animasi tersebut menggunakan ranah domestik sebagai simbol feminitas film
(England, Decartes, and Collier-Meek, 2011, p.563). Hal ini menjadi
pertimbangan Mattel, dimana Mattel ingin lebih mendorong kaum anak
perempuan untuk aktif di masyarakat, tanpa menghilangkan simbol feminitasnya
dalam ranah domestik.
Dampak peran masyarakat dan peran reproduktif masih terlihat dalam film
animasi Barbie tahun 2007, dimana terdapat 8 karakter dari total 8 karakter
perempuan melakukan peran masyarakat dan 6 karakter diantaranya melakukan
peran reproduktif. Penurunan jumlah karakter terjadi sejak tahun 2008, dimana
masing-masing peran reproduktif dan peran masyarakat tidak dilakukan oleh
semua karakter perempuan. Bahkan pada tahun 2010, hanya terdapat 3 karakter
dari total 10 karakter perempuan yang melakukan peran reproduktif. Hal ini
148
Universitas Kristen Petra
dikarenakan banyak perempuan yang memilih menjalankan peran produktif dan
peran masyarakat, dimana angka frekuensi dari kedua peran tersebut lebih banyak
dibandingkan peran reproduktif.
Peran produktif mulai terlihat yaitu sebanyak 4 karakter dari total 15
karakter perempuan di tahun 2008 dan 5 karakter dari total 12 karakter perempuan
di tahun 2009. Dalam United States Census Bureau, tercatat bahwa eksistensi
perempuan dalam lingkungan kerja terus meningkat hingga tahun 2009.
perempuan yang menduduki lapangan kerja di Amerika sebersar 43,2 juta jiwa
(http://www.census.gov diakses 31 Juli 2013). Hal ini juga menjadi pertimbangan
Mattel dalam menentukan peran produktif kaum perempuan dalam film animasi
Barbie, sebab pada tahun 2010 frekuensi karakter yang melakukan peran ini
sebanyak 7 karakter dari total 10 karakter perempuan dalam film animasi Barbie
tahun 2010. Karena itu, frekuensi karakter perempuan yang paling banyak
melakukan peran produktif adalah di tahun 2010. Namun pada tahun selanjutnya,
frekuensi peran produktif dalam film animasi Barbie mengalami penurunan
hingga tahun 2013.
Pada tahun 2012, peran masyarakat masih menduduki frekuensi tertinggi
dalam film animasi Barbie, karena semua karakter perempuan melakukan peran
tersebut. Hal ini juga didukung oleh perjuangan perempuan Amerika dimana pada
tahun-tahun sebelumnya, mereka terus menduduki ranah sosial dan politik. Peran
reproduktif diperankan oleh 5 karakter perempuan dalam film animasi Barbie,
sedangkan peran produktif hanya dilakukan oleh 1 karakter perempuan saja. Hal
ini menandakan bahwa perempuan yang aktif melakukan peran masyarakat dan
peran reproduktif, tidak melakukan peran produktif. Sama seperti yang terungkap
pada tahun 2006, Mattel sekali lagi memberikan konstruksi mengenai perempuan
yang melakukan peran masyarakat tidak akan memikirkan kondisi ekonomi
mereka.
Tahun 2013 hanya terdapat satu film animasi Barbie, yaitu Barbie in the
Pink Shoes (2013). Dalam statistik diagram 4.30, peneliti menemukan bahwa
penerapan peran gender perempuan mengalami penurunan. Terdapat 5 karakter
dari total 6 karakter perempuan dalam film tersebut yang melakukan peran
masyarakat. Sesuai dengan perjuangan perempuan di tahun-tahun sebelumnya,
149
Universitas Kristen Petra
maka peran masyarakat dalam film ini juga cukup banyak, namun tidak semua
karakter melakukan peran tersebut. Selain itu, adapula 3 karakter perempuan yang
melakukan peran reproduktif dan hanya 1 karakter perempuan yang melakukan
peran produktif.
150
Universitas Kristen Petra