12
SISTEM EKONOMI PANCASILA (SEP) A. PENDAHULUAN 1. Sistem apa yang diterapkan di Indonesia ? - Kapitalisme (Pasar), sosialisme /komunisme (Komando) – Campuran? 2. Pergumulan pemikiran tentang sistem apa yang sebaiknya digunakan oleh suatu negara tak pernah berhenti dan akan terus terjadi. Demikian pula Indonesia, sejak sebelum merdeka sampai saat ini masih terus berlangsung. 3. Evolusi pemikiran tentang sistem Ekonomi di Indonesia, tercermin dari evolusi pemikiran mengenai Sistem Ekonomi Pancasila. Pergulatan pemikiran tentang S.E.P pada hakekatnya merupakan dinamika penafsiran tentang pasal – pasal Ekonomi UUD 1945. B. Jalur Pemikiran (Cara Pandang) S.E.P 1. Jalur Pemikiran (Cara Pandang) S.E.P Ps. 33 ; Ps 27 (2) ; Ps. 34 1) Ps. 33 (sebelum amandamen) Ayat : (1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. (2) Cabang – cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. (3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh 1

45. SISTEM EKONOMI PANCASILA.doc

Embed Size (px)

Citation preview

SISTEM EKONOMI PANCASILA (SEP)

A. PENDAHULUAN

1. Sistem apa yang diterapkan di Indonesia ? Kapitalisme (Pasar), sosialisme /komunisme (Komando) Campuran?

2. Pergumulan pemikiran tentang sistem apa yang sebaiknya digunakan oleh suatu negara tak pernah berhenti dan akan terus terjadi. Demikian pula Indonesia, sejak sebelum merdeka sampai saat ini masih terus berlangsung.

3. Evolusi pemikiran tentang sistem Ekonomi di Indonesia, tercermin dari evolusi pemikiran mengenai Sistem Ekonomi Pancasila. Pergulatan pemikiran tentang S.E.P pada hakekatnya merupakan dinamika penafsiran tentang pasal pasal Ekonomi UUD 1945.

B. Jalur Pemikiran (Cara Pandang) S.E.P 1. Jalur Pemikiran (Cara Pandang) S.E.P Ps. 33 ; Ps 27 (2) ; Ps. 34

1) Ps. 33 (sebelum amandamen)

Ayat :

(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.

(2) Cabang cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.

(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar besarnya kemakmuran rakyat.Amandemen Ke empat

(4) Perekonomian Nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang undang.

Memperhatikan pasal pasal tersebut maka bangun usaha yang cocok adalah Koperasi dalam melaksanakan asas kekeluargaan.

Namun demikian tidak semua usaha harus menjadi Koperasi, (Moh. Hatta)

Dikuasai oleh Negara :

1. Dimiliki BUMN, Strategis sebagai pelaku

2. Penguasaan oleh negara (boleh Swasta ( Diatur negara

2) Ps. 27 (a) ( Tiap Warganegara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. ( karena tujuan SEP adalah masyarakat adil dan makmur.3) Ps. 34 (1) Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara.

2. Jalur Orientasi Menghubungkan Sila Sila pada Pancasila dengan menjabarkan sila sila dalam dunia ekonomi dan bisnis. 1) Pemikiran Widjojo Nitisastro Dalam SEP swasta diberikan kesempatan berkembang (sesuai Ps. 27 (2) Agar dapat berperan dalam proses pertumbuhan dan pemerataan. Peranan negara penting dalam memimpin dan melaksanakan pembangunan ekonomi agar swasta tidak exploitatip. 2) Mubyarto ( SEP bukan kapitalisme dan bukan sosialisme, manusia Pancasila, yang selalu menyeimbangkan kebutuhan jasmani dan Rohani, baik karena dorongan Rasional dan moralitas. 3) Pemikiran Emil Salim ( SEP sistem ekonomi pasar dengan perencanaan, perlu ada keseimbangan antara sistem komando dan sistem pasar. 4) Pendapat Sumitro Djojohadikusumo ( Menegaskan bahwa yang dicita citakan bangsa Indonesia ialah suatu macam ekonomi campuran.

Lapangan /bidang tertentu akan dinasionalisasi dan dijalankan pemerintah.

Yang lain tetap dikelola swasta.

Lingkungan usaha swasta harus tunduk pada politik pemerintah yaitu yang berkaitan dengan syarat kerja, upah /gaji, serta politik pegawai.

5) Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Pada konggres ke 13/1966 di Medan memperkenalkan konsep SEP adalah konsep Ekonomi pasar terkelola (KEPT). Penekanannya adalah peningkatan daya saing dan perwujudan fairness (kejujuran/keadilan) ( Upaya pencapaian kemakmuran dengan memanfaatkan mekanisme pasar tetapi peranan pemerintah tetap dibutuhkan meskipun seminimal mungkin. C. Ciri Ciri S.E.P 1. Peranan negara penting, tetapi tidak dominan

( agar jangan mengaruh kepada sistim komando Peranan swasta penting, tetapi tidak dominan

( agar jangan mengarah sistem liberal. Pada prinsipnya usaha negara dan swasta berdampingan seimbang.

2. Tidak didominasi modal dan tidak didominasi buruh sistem ekonomi didasarkan atas kekeluargaan menurut hubungan keakraban antar manusia.

3. Masyarakat memegang peranan penting.

Produksi dikerjakan oleh semua dan dibawah pimpinan /pengawasan anggota masyarakat.

4. Negara menguasai bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya.

D. Dalam demokrasi Ekonomi berdasarkan Pancasila agar menghindarkan ciri ciri yang negatip. 1. Sistem ekonomi liberal yang bebas ( Exploitatip terhadap manusia dan bangsa. 2. Sistem Ekonomi yang komando ( Etatisme ( akan mematikan potensi ekonomi masyarakat.

3. Persaingan tak sehat ( monopoli yang merugikan masyarakat.

Ekonomi Kerakyatan

Ekonomi Rakyat : Berarti perekonomian di selenggarakan oleh rakyat, yaitu usaha ekonomi yang menjadi sumber penghasilan keluarga atau orang perorang (Sumodiningrat, 1999).

Ekonomi kerakyatan : Sistem ekonomi yang berbasis pada kekuatan ekonomi rakyat, dimana ekonomi rakyat sendiri adalah sebagai kegiatan ekonomi atau usaha yang dilakukan oleh rakyat kebanyakan (popular) yang dengan secara swadaya mengelola sumberdaya ekonomi apa saja yang dapat diusahakan dan dikuasainya yang selanjutnya disebut sebagai usaha kecil dan menengah (UKM) terutama meliputi sektor pertanian, perternakan, kerajinan, makanan dsb, yang ditujukan terutama untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dan kekluarganya tanpa harus mengorbankan kepentingan masyarakat lainnya (Marzuki, 1999)

Usaha Ekonomi Rakyat

1. Pertanian, perkebunan, perikanan ( Dikelola Rakyat 2. Hasil hasil tambang rakyat. 3. Hasil usaha berbagai jenis koperasi.

4. Industri dan kerajinan UKM.

5. Perdagangan sektor informal ( Pedagang Kecil dan PK5.

6. Jasa perbankan ( mayoritas nasabah golongan ekonomi lemah.

7. Jasa lembaga keuangan mikro.

8. Jasa lain (PRT ; luar dan dalam negeri), buruh dsb.

Inpres No. 6/2009

Tentang

Pengembangan Ekonomi Kreatif

14 Subsektor Ekonomi kreatif

1. Fashion

2. Kerajinan

3. Arsitektur

4. Periklanan

5. Pasar Seni dan Antik

6. Desain

7. Film

8. Video dan Fotografi

9. Permainan interaktif 10. Musik

11. Seni pertunjukan

12. Penerbitan dan pencetakan

13. Layanan komputer dan piranti lunak.

14. Riset dan pengembangan.

Kerajinan Rakyat juga merupakan Penyumbang cukup besar bagi PDB ( Produk Domestik Bruto)

Laju export non migas meningkat dan tenaga kerja yang terserap.

EKONOMI SYARIAH (ISLAM)

I. Pengertian 1. Pendapat Umar Chapra : ( The Future of Economics : An. Islamic Perspective). Ilmu yang memberikan kontribusi langsung atau tidak langsung terhadap realisasi kesejahteraan manusia, tetap berkonsentrasi pada aspek alokasi dan distribusi sumber sumber daya dengan tujuan utama untuk merealisasikan meqasidusy (tujuan) syariah

Ekonomi konvensional yang sejalan dengan pandangan hidup Islam.

Maqasidusy syariah ( Tujuan syariah

2. M.A. Manan : Ilmu ekonomi Islam merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh nilai nilai dasar Islam. II. Nilai nilai dasar ekonomi Islam ( M. Metwally) 1. Dalam ekonomi Islam, berbagai jenis sumber daya dipandang sebagai pemberian atau titipan Allah SWT kepada manusia yang harus dimanfaatkan seefisien dan seoptimal mungkin, tidak ada kemubaziran didalamnya. 2. Islam menolak pendapatan yang diperoleh secara tidak halal.

3. Pemilikan pribadi diakui dalam batas batas tertentu termasuk kepemilikan alat atau Factor produksi. Kepemilikan pribadi tidak mutlak, yang mutlak milik Allah SWT.

4. Pemilikan pribadi termasuk alat factor produksi sebagai kapital yang mendorong peningkatan produksi nasional untuk kesejahteraan masyarakat.

5. Penggerak utama ekonomi Islam adalah kerjasama dengan landasan ketauhidan, keikhlasan, kejujuran, dan keadilan serta hanya mengharapkan keuntungan yang wajar. 6. Prinsip pertanggungjawaban terhadap segala yang berkaitan dengan perilaku ekonomi baik semasih dalam kehidupan dunia maupun akhirat nanti.

III. Konfigurasi Ekonomi Islam

Sumber : Karim ( 2002, 17 ) dlm. Muhammad ( 2007, 4 )

Ibarat bangunan yang tersusun rapi dari berbagai unsur yang saling menguatkan, saling keterkaitan berbagai unsur dalam konfigurasi ekonomi Islam.

1. Tauhid ( Keesaan Tuhan)

Allah adalah pemilik hakiki, Manusia hanya diberi amanah untuk memiliki untuk sementara waktu.

Kegiatan ekonomi (bisnis) dalam perspektif tauhid dilandasi oleh prinsip- prinsip Ilahiah yang bermuara pada kesejahteraan lahir bathin manusia.

2. Adl (Keadilan)

Keadilan Ilahi Keadilan yang tak terpisah dari moralitas, berdasar nilai absolut wahyu Tuhan.

3. Nubuwwah (Kenabian)

Dalam berbisnis pelaku ekonomi harus mengikuti keteladanan Rasul, Nabi Muhammad S.A.W dengan sifat sifatnya Siddiq (jujur), amanah (bertanggung jawab), fathonah (kemampuan), dan tabligh (menyampaikan).

4. Khilafah (pemerintahan)

Peranan utama pemerintah untuk menjamin perekonomian agar berjalan sesuai dengan syariah ( tidak ada pelanggaran HAM.

5. Maad (hasil = Return)

Diartikan juga sebagai imbalan /ganjaran. Motivasi perilaku bisnis adalah untuk mendapatkan laba, baik laba material (tangible) maupun laba non material (intangible).

ASAS ASAS EKONOMI ISLAM

1. Asas mekanisme pemerolehan dan kepemilikan harta (al milkiyah) Sumber daya ekonomi yang menjadi cikal bakal harta kekayaan yang diamanahkan kepada manusia adalah milik Allah SWT secara mutlak manusia hanya mendapat mandat untuk memanfaatkan dan mengembangkan demi kepentingan kemaslahatan manusia.

2. Pengelolaan Kepemilikan ( at tasharruf fil milkiyah) Seorang muslim hendaknya memandang harta dalam perspektif yang luas dan luhur seperti halnya Islam memandang harta sebagai amanat yang dapat dijadikan media oleh manusia untuk mencapai falah semaksimal mungkin. Setiap muslim yang telah secara syah memiliki harta tertentu maka ia berhak memanfaatkan dan mengembangkan hartanya dengan kerangka dan tatacara yang telah digariskan Allah SWT.

Klasifikasi Pengelolaan harta pemilikan ada 2 kegiatan.

1) Pembelanjaan harta (infaqul mal) ( adalah pemberian harta oleh individu untuk berderma atau penafkahan tanpa adanya kompensasi harta dimanfaatkan nafkah wajib maupun sunah.

Wajib : nafkah keluarga, infaq fisabilillah, membayar zakat, dll.

Sunnah : sedekah, hadiah dll.

2) Pengembangan harta ( Tanmiyatul mal)

Kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam upaya mengembangkan harta yang dimilikinya, sesuai dengan tuntunan garis garis etika dan nilai nilai Islam. Pengembangan harta ditempuh melalui usaha usaha yang sifatnya produktif, jual beli, kerja sama yang Islami dalam bidang pertanian, perindustrian, maupun perdagangan sehingga memperbanyak jumlah harta yang dimiliki. Dalam pengembangan harta dilarang dengan cara Short Cut Away seperti aktivitas pembungaan (riba), judi dan aktivitas terlarang lainnya untuk memperoleh harta sebanyak mungkin.3. Asas Distribusi kekayaan

Distribusi kekayaan merupakan salah satu aspek penting yang menjadi asas dalam ekonomi Islam. Islam memberikan berbagai ketentuan yang berkenaan dengan distribusi kekayaan untuk menjamin pemenuhan barang dan jasa bagi setiap individu rakyat. Mekanisme dilakukan dengan mengikuti ketentuan sebab sebab kepemilikan (misal dengan bekerja), serta akad muamalah yang wajar (misal jual beli dsb).

Pada prinsipnya jangan sampai terjadi distribusi kekayaan hanya pada segelintir orang saja, sehingga harta beredar dikalangan tertentu saja, sementara yang lain kekurangan.

Solusi alternative dikelompokkan 2 garis besar

1) Mekanisme ekonomi ( aktivitas ekonomi yang bersifat produktif.

2) Mekanisme non ekonomi ( Aktivitas nonproduktip, misal pemberian (hibah, sadakah, zakat dll) atau warisan ( tujuannya untuk mengatasi distribusi kekayaan agar berjalan secara seimbang dan proporsional.

IV. Implementasi Ekonomi Syariah

4. Bank muamalat Indonesia ( tidak menetapkan sistim bunga tetapi dengan prinsip bagi hasil

Sektor riiel lebih deperhatikan.

5. Bank Perkreditan rakyat syariah ( menyebar tumbuh

6. Asuransi syariah dsb.

Penyisihan sedikit pendapatan yang sudah tidak digunakan untuk konsumsi (besarnya 2,5%) / tahun contoh : pendapatan 100 Konsumsi 80

Sisa ditabung 20 ( 2,5 % x 20 = 0,5

Dapat mengurangi kemiskinan oleh masyarakat secara langsung

Dapat mempertahankan kelangsungan perekonomian secara lebih baik dan adil. Referensi :

1) Ekonomi syariah : Dr. H.M. Arifin Hamid, MH.

2) Prinsip - prinsip Ekonomi Islam : Muhammad

3) Pengantar Ekonomi mikro dan Makro, iskandar Putong, Se, MSi

Konsep Wacana Ekonomi kerakyatan, terkandung.

Nilai kemandirian.

Kepedulian terhadap orang lain

Kolektivitas, kekeluargaan.

Kepercayaan diri

Teori Ekonomi Islam

TAUHID

ADL

NUBUWWAH

MAAD

KHILAFAH

Prinsip prinsip sistem ekonomi Islam

MULTITYPE OWNER SHIP

SOCIAL JUSTICE

FREEDOM TO ACT

Perilaku Islami dalam bisnis dan Ekonomi

AKHLAK

PAGE 2