12
PATOFISIOLOGI DM tipe 1 berkembang pada anak-anak atau pada awal masa dewasa yang disebabkan oleh kerusakan sel beta pancreas akibat autoimun, sehingga terjadi defisiensi insulin absolute. Reaksi autoimun umumnya terjadi setelah waktu yang panjang (9-13 tahun) yang ditandai oleh adanya parameter-parameter system imun ketika terjadi kerusakan sel β. Hiperglikemia terjadi bila 80%-90% dari sel β rusak. Penyakit DM dapat menjadi penyakit menahun dengan resiko komplikasi dan kematian. Factor-faktor yang menyebabkan terjadinya autoimun tidak diketahui, tetapi prose situ diperantarai oleh makrofag dan limfosit T dengan autoantibody yang bersirkulasi ke berbagai antigen sel β (misalnya antibody sel islet, antibody insulin). DM tipe 2 ditandai dengan peningkatan lipofisis dan produksi asam lemak bebas, peningkatan produksi glukosa hepatic, dan penurunan pengambilan glukosa pada otot skelet. Disfungsi sel β mengakibatkan gangguan pada pengobtrolan glukosa darah. DM tipe 2 lebih disebabkan karena gaya hidup penderita diabetes (kelebihan kalori, kurangnya olahraga dan obesitas) dibandingkan pengaruh genetic. Diabetes yang disebabkan oleh factor lain termasuk gangguan endokrin misalnya akromegali, sindrom Cushing, diabetes mellitus gestasional (DMG), penyakit pancreas eksokrin (pancreatitis), dank arena obat (glukokortikoid, pentamidin, niasin, dan α-interferon).

50719027-tugas-f2-hiperlipid

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 50719027-tugas-f2-hiperlipid

PATOFISIOLOGI

DM tipe 1 berkembang pada anak-anak atau pada awal masa dewasa yang

disebabkan oleh kerusakan sel beta pancreas akibat autoimun, sehingga terjadi defisiensi

insulin absolute. Reaksi autoimun umumnya terjadi setelah waktu yang panjang (9-13

tahun) yang ditandai oleh adanya parameter-parameter system imun ketika terjadi

kerusakan sel β. Hiperglikemia terjadi bila 80%-90% dari sel β rusak. Penyakit DM dapat

menjadi penyakit menahun dengan resiko komplikasi dan kematian. Factor-faktor yang

menyebabkan terjadinya autoimun tidak diketahui, tetapi prose situ diperantarai oleh

makrofag dan limfosit T dengan autoantibody yang bersirkulasi ke berbagai antigen sel β

(misalnya antibody sel islet, antibody insulin).

DM tipe 2 ditandai dengan peningkatan lipofisis dan produksi asam lemak bebas,

peningkatan produksi glukosa hepatic, dan penurunan pengambilan glukosa pada otot

skelet. Disfungsi sel β mengakibatkan gangguan pada pengobtrolan glukosa darah. DM tipe

2 lebih disebabkan karena gaya hidup penderita diabetes (kelebihan kalori, kurangnya

olahraga dan obesitas) dibandingkan pengaruh genetic.

Diabetes yang disebabkan oleh factor lain termasuk gangguan endokrin misalnya

akromegali, sindrom Cushing, diabetes mellitus gestasional (DMG), penyakit pancreas

eksokrin (pancreatitis), dank arena obat (glukokortikoid, pentamidin, niasin, dan α-

interferon).

Gangguan glukosa puasa dan gangguan toleransi glukosa terjadi pada pasien dengan

kadar glukosa plasma lebih tinggi dari normal tetapi tidak termasuk dalam DM. gangguan ini

merupakan factor resiko untuk berkembang menjadi penyakit DM dan kardiovaskular yang

berhubungan dengan sindrom resistensi insulin.

Komplikasi mikrovaskular berupa retinopati, nefropati, dan neuropati sedangkan

komplikasi makrovaskular berupa penyakit jantung koroner, stroke, dan penyakit vascular

peripheral.

TERAPI

TERAPI FARMAKOLOGI

Page 2: 50719027-tugas-f2-hiperlipid

1. Insulin

Mekanisme kerja

Insulin menurunkan kadar gula darah dengan menstimulasi pengambilan glukosa

perifer dan menghambat produksi glukosa hepatik.

Data farmakokinetik

Waktu paruh insulin pada orang normal sekitar 5-6 menit dan memanjang pada

pasien DM yang membentuk antibody terhadap insulin. Hormon ini dimetabolisme

terutama di hati, ginjal, dan otot; mengalami filtrasi di ginjal, kemudian diserap

kembali di tubulus ginjal yang juga merupakan tempat metabolismenya. Gangguan

fungsi ginjal yang berat lebih berpengaruh terhadap kadar insulin di darah

dibandingkan fungsi hati.

Tabel 1.1 Farmakokinetik Berbagai Insulin dan Nama Sediaan

Jenis Insulin Mulai Kerja (jam)

Puncak Efek (jam)

Lama Kerja (jam)

Nama Sediaan Kekuatan

Kerja singkat 0.5

0.5

1-3

2-4

8

6-8

Actrapis HMActrapis HMPenfil

40 IU/mL100 IU/mL

Kerja sedang(NPH=isophane)

1-2 6-12 18-24

Kerja sedang mulai kerja singkat

0.5

2.5

4-12

7-15

24

24

Insulatard HMInsulatard HMPenfilMonotard

40 IU/mL100 IU/mL40 IU/mL100 IU/mL

Kerja lama 4-6 14-20 24-36 Protamin Zinc SulfatSediaan campuran 0.5

0.50.5

1.5-81-81-8

14-1614-1514-15

Humulin 20/80Humulin 30/70Humulin 40/60MixtardPenfil

40 IU/mL100 IU/mL

40 IU/mL100 IU/mL

INSULIN

Indikasi : DM tipe 1, DM tipe 2 yang gula darahnya tidak dapat dikendalikan

dengan diet dan antidiabetik oral, DM dengan berat badan yang

menurun cepat, DM dengan komplikasi akut, DM paska bedah

pancreas, ketoasidosis, dan koma hiperosmolah, DM dengan

kehamilan.

Page 3: 50719027-tugas-f2-hiperlipid

Tabel 1.2 Obat Yang Menurunkan Efek Hipoglikemik Insulin

Kontrasepsi oralKortikosteroidSiklofosfamidDanazolDekstrotirosinDiazoxidaDiltiazemDiuretikaDobulaminEpinefrin

NikotinFenotiazinFenitoinProgesteron (kontrasepsi oral)Inhibitor proteaseSomatropinTerbutalinDiuretik tiazidHormon tiroid

Tabel 1.3 Obat Yang Meningkatkan Efek Hipoglikemik Insulin

ACE InhibitorAlkoholAnabolik steroidAntidiabetika oralBeta blokerKalsiumKlorokuinKlotibratKlonidinDisopramidFluoksetinFibratGuanetidin

Litium karbonatMAO inhibitorMebendazolPentamidinPentoksifilinFenilbutazonPropoxifenPiridoksinSalisilatAnalog somatostatin (oktreotid)Sulfin pirazonSulfonamida tetrasiklin

2. Sulfonilurea

Mekanisme kerja obat

Sulfonilurea bekerja merangsang sekresi insulin pada pancreas sehingga hanya

efektif bila sel beta pancreas masih dapat berproduksi.

KLORPROPAMIDA

Indikasi : NIDDM ringan-sedang

Kontraindikasi : Wanita menyusui, profiria, dan ketoasidosis

Peringatan : Penggunaannya harus hati-hati pada pasien usia lanjut, gangguan

fungsi hati dan ginjal

Page 4: 50719027-tugas-f2-hiperlipid

Efek Samping : Gelaja saluran cerna dan sakit kepala. Gejala hematologic

termasuk trombositopenia, agranulositosis dan anemia aplastik

dapat terjadi walau jarang sekali. Klorpropamid dapat meningkatkan

antidiabetik hormone (ADH), dan dengan frekuensi sangat jarang

menyebabkan hiponatremia dan fotosensitivitas. Hipoglikemia

dapat terjadi bila dosis tidak tepat atau diet terlalu ketat; juga pada

gangguan fungsi hati/ ginjal atau pada orang usia lanjut.

GLIKAZID

Indikasi : NIDDM ringan-sedang

Kontraindikasi : Wanita menyusui, profiria, dan ketoasidosis

Peringatan : Penggunaannya harus hati-hati pada pasien usia lanjut, gangguan

fungsi hati dan ginjal

Efek Samping : Gelaja saluran cerna dan sakit kepala. Gejala hematologic

termasuk trombositopenia, agranulositosis dan anemia aplastik

dapat terjadi walau jarang sekali. Klorpropamid dapat meningkatkan

antidiabetik hormone (ADH), dan dengan frekuensi sangat jarang

menyebabkan hiponatremia dan fotosensitivitas. Hipoglikemia

dapat terjadi bila dosis tidak tepat atau diet terlalu ketat; juga pada

gangguan fungsi hati/ ginjal atau pada orang usia lanjut.

GLIBENKLAMID

Indikasi : NIDDM ringan-sedang

Kontraindikasi : Wanita menyusui, profiria, dan ketoasidosis

Peringatan : Penggunaannya harus hati-hati pada pasien usia lanjut, gangguan

fungsi hati dan ginjal

Efek Samping : Gelaja saluran cerna dan sakit kepala. Gejala hematologic

termasuk trombositopenia, agranulositosis dan anemia aplastik

dapat terjadi walau jarang sekali. Klorpropamid dapat meningkatkan

antidiabetik hormone (ADH), dan dengan frekuensi sangat jarang

menyebabkan hiponatremia dan fotosensitivitas. Hipoglikemia

Page 5: 50719027-tugas-f2-hiperlipid

dapat terjadi bila dosis tidak tepat atau diet terlalu ketat; juga pada

gangguan fungsi hati/ ginjal atau pada orang usia lanjut.

GLIPIZID

Indikasi : NIDDM ringan-sedang

Kontraindikasi : Wanita menyusui, profiria, dan ketoasidosis

Peringatan : Penggunaannya harus hati-hati pada pasien usia lanjut, gangguan

fungsi hati dan ginjal

Efek Samping : Gelaja saluran cerna dan sakit kepala. Gejala hematologic

termasuk trombositopenia, agranulositosis dan anemia aplastik

dapat terjadi walau jarang sekali. Klorpropamid dapat meningkatkan

antidiabetik hormone (ADH), dan dengan frekuensi sangat jarang

menyebabkan hiponatremia dan fotosensitivitas. Hipoglikemia

dapat terjadi bila dosis tidak tepat atau diet terlalu ketat; juga pada

gangguan fungsi hati/ ginjal atau pada orang usia lanjut.

GLIKUIDON

Indikasi : NIDDM ringan-sedang

Kontraindikasi : Wanita menyusui, profiria, dan ketoasidosis

Peringatan : Penggunaannya harus hati-hati pada pasien usia lanjut, gangguan

fungsi hati dan ginjal

Efek Samping : Gelaja saluran cerna dan sakit kepala. Gejala hematologic

termasuk trombositopenia, agranulositosis dan anemia aplastik

dapat terjadi walau jarang sekali. Klorpropamid dapat meningkatkan

antidiabetik hormone (ADH), dan dengan frekuensi sangat jarang

menyebabkan hiponatremia dan fotosensitivitas. Hipoglikemia

dapat terjadi bila dosis tidak tepat atau diet terlalu ketat; juga pada

gangguan fungsi hati/ ginjal atau pada orang usia lanjut.

GLIMEPIRID

Indikasi : NIDDM ringan-sedang

Page 6: 50719027-tugas-f2-hiperlipid

Kontraindikasi : Wanita menyusui, profiria, dan ketoasidosis

Peringatan : Penggunaannya harus hati-hati pada pasien usia lanjut, gangguan

fungsi hati dan ginjal

Efek Samping : Gelaja saluran cerna dan sakit kepala. Gejala hematologic

termasuk trombositopenia, agranulositosis dan anemia aplastik

dapat terjadi walau jarang sekali. Klorpropamid dapat meningkatkan

antidiabetik hormone (ADH), dan dengan frekuensi sangat jarang

menyebabkan hiponatremia dan fotosensitivitas. Hipoglikemia

dapat terjadi bila dosis tidak tepat atau diet terlalu ketat; juga pada

gangguan fungsi hati/ ginjal atau pada orang usia lanjut.

TOLBUTAMID

Indikasi : NIDDM ringan-sedang

Kontraindikasi : Wanita menyusui, profiria, dan ketoasidosis

Peringatan : Penggunaannya harus hati-hati pada pasien usia lanjut, gangguan

fungsi hati dan ginjal

Efek Samping : Gelaja saluran cerna dan sakit kepala. Gejala hematologic

termasuk trombositopenia, agranulositosis dan anemia aplastik

dapat terjadi walau jarang sekali. Klorpropamid dapat meningkatkan

antidiabetik hormone (ADH), dan dengan frekuensi sangat jarang

menyebabkan hiponatremia dan fotosensitivitas. Hipoglikemia

dapat terjadi bila dosis tidak tepat atau diet terlalu ketat; juga pada

gangguan fungsi hati/ ginjal atau pada orang usia lanjut.

3. Biguanida

Mekanisme kerja

Biguanida bekerja menghambat glukoneogenesis dan meningkatkan penggunaan

glukosida di jaringan.

Data farmakokinatik

Page 7: 50719027-tugas-f2-hiperlipid

Bioavaibilitas absolute metformin IR 500 mg yang diberikan dalam kondisi puasa

adalah sekitar 50-60%. Makanan menghambat absorbs metformin. Metformin

diekskresikan tidak berubah ke dalam urin dan tidak mengalami metabolism hepatic

atau ekskresi melalui kantung empedu. Waktu paruh eliminasi sekitar 17.6 jam.

METFORMIN HIDROKLORIDA

Indikasi : NIDDM yang gagal dikendalikan dengan diet dan sulfonylurea,

terutama pada pasien yang gemuk.

Kontraindikasi : Gangguan fungsi ginjal atau hati, predisposisi asidosis laktat, gagal

jantung, infeksi atau trauma berat, dehidrasi, alkoholisme, wanita

hamil, wanita menyusui.

Peringatan : Penggunaannya harus hati-hati pada pasien usia lanjut, gangguan

fungsi hati dan ginjal

Efek Samping : Mual, muntah, anoreksia, dan diare yang selintas; asidosis laktat;

gangguan penyerapan vitamin B12

4. Thiazolidindion

Mekanisme kerja

Thiazolidindion meningkatkan sensitivitas insulin pada otot dan jaringan adipose

dan menghambat glukoneogenesis hepatic.

PIOGLITAZON

Indikasi : Hiperglikemia

Kontraindikasi : hipersensitivitas terhadap pioglitazon

Peringatan : hentikan terapi jika ditemukan gangguan hati, gangguan jantung,

kehamilan.

Interaksi Obat : Ativarsatin dan ketokonazol mempengaruhi pioglitazon dan

pioglitazon mempengaruhi atorvasatin, midazolam, nifedipin,

kontrasepsi oral.

Efek Samping : Udem, sakit kepala, hipoglikemia, mialgia, faringitis, sinusitis,

gangguan gigi, infeksi saluran pernapasan atas.

ROSIGLITAZON

Page 8: 50719027-tugas-f2-hiperlipid

Indikasi : Hiperglikemia

Kontraindikasi : Hipersensitivitas terhadap rosiglitazon

Peringatan : Hentikan terapi jika ditemukan gangguan hati, gangguan jantung,

kehamilan.

Efek Samping : Nyeri punggung, sakit kepala, hiperglikemia, luka, sinusitis, anemia

ketika digunakan bersamaan dengan metformin, udem ketika

digunakan bersamaan dengan insulin.

5. Penghambat α-glukosidase

Mekanisme kerja obat

Akarbosa bekerja menghambat α-glukosidase sehingga mencegah penguraian

sukrosa dan karbohidrat kompleks dalam usus halus dengan demikian

memperlambat dan menghambat penyerapan karbohidrat.

Data farmakokinetik

Konsentrasi plasma puncak akan bertahan 14-24 jam setelah konsumsi obat,

sedangkan konsentrasi plasma puncak dari zat aktif akan bertahan sekitar 1 jam.

Akarbosa dimetabolisme di saluran cerna oleh bakteri intestinal dan enzim

pencernaan. Fraksi metabolit ini diabsorbsi (34% dari dosis) dan diekskresikan

melalui urin.

AKARBOSA

Indikasi : Sebagai tambahan terhadap sulfonylurea atau biguanid pada DM

yang tidak dapat dikendalikan dengan obat dan diet.

Kontraindikasi : Anak usia dibawah 12 tahun, wanita hamil, wanita menyusui,

colitis ulseratif, obstruksi usus, gangguan fungsi hati, gangguan

fungsi ginjal berat, hernia, riwayat bedah abdominal.

Peringatan : Dapat meningkatkan efek hipoglikemik insulin; bila digunakan

dosis tinggi, transaminase hati perlu dimonitor.

Efek Samping : Flatulensi, diare, perut kembung dan nyeri, ikterus, hepatitis.