6. GELATINISASI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Fikri Muhammad

Citation preview

KIMIA PANGAN 2012

KIMIA PANGAN 2012

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangZat hidrat orang (karbohidrat) merupakan sumber energi utama dalam kebanyakan makanan kita. Bentuk karbohidrat yang dapat dicerna dalam bahan pangan umumnya adalah zat pati dan berbagai jenis gula seperti sukrosa, fruktosa, laktosa, sedang selulosa pektin dan hemi selulosa tersedia dalam jumlah cukup, tetapi tidak tercerna agar dapat diserap oleh tubuh, alat pencernaan menghidrolisis berbagai bentuk polimer dari karbohidrat menjadi monomerik (Buckle, et.Al., 1987).Gelatinisasi adalah proses pembengkakan granula pati yang lua biasa dan bersifat tidak kembali seperti semula. Pati yang mengalami gelatinisasi dapat dikeringkan, tetapi molekul-molekul tersebut tidak dapat kembali lagi kesifat-sifatnya sebelum gelatinisasi. Suhu gelatinisasi tergantung juga pada konsentrasi pati. Makin kental larutan, suhu tersebut makin lama tercapai, sampai suhu tertentu kekentalan tidak bertambah, bahkan kadang-kadang turun (Winaro, 2004).Karbohidrat dalam makanan umumnya menunjukkan perubahan selama proses pengolahan atau pemasakan. Perubahan-perubahan umum yang terjadi antara lain dalam hal (1) kelarutan, (2) hidrolisis dan (3) gelatinisasi dari pati. Disamping itu juga perubahan sifat atau karakteristik yang khas pada masing-masing jenis karbohidrat yang juga sering memegang kunci kesuksesan pada suatu proses pengolahan (Fardiaz, et. al., 1992).Gelatinisasi pati merupakan peristiwa pembentukan gel yang dimulai dengan hidasi pati, yaitu proses penyerapan molekul-molekul air oleh molekul pati. Jika suspensi granula pati dalam air dipanaskan hingga mencapai suhu 60-70C sedikit demi sedikitgranula pati yang besar menggelembung dengan cepat (Harsono, et. al., 2006).Pati dansukrosaadalah produkutama darifoto-sintesis dalamdaun tanaman. Patipamerantanamankarbohidratpenyimpanan utamayang memberikanenergi selamamasa pertumbuhanheterotrofik. MetabolismePatitelah dipelajari secara ekstensifmengarah kepengetahuan yang baik dariberbagaienzimyang terlibat. Sebaliknya,pemahaman tentangregulasi metabolismepatiterpisah-pisah(Tiwari dan Kumar, 2012).Menurut Kusnandar (2010) factor-faktor yang mempengaruhi gelatinisasi adalh sebagai berikut ; Sumber pati, setiap jenis pati memiliki profil gelatinisasi yaitu suhu awal gelatinisasi, suhu saat viscositas maksimal tercapai, nilai viscositas maksimum, viscositas sel baik, viscositas akhir dan kstabilan pengadukan. Ukuran granula pati, ukuran granula pati dapat mempengaruhi profil glatinisasi. Semakin besar ukuran granula maka suhu awal glatinisasi semakin rendah dan memiliki viscositas semakin tinggi. Asam, semakin tinggi tingkat ke asaman atau ph rendah, maka hidrolisis pati akan semakin besar. Gula, penambahan gula menyebabkan proses gelatinisasi menjadi lambat karena gula bersifat hidroskopis maka gula akan mengikat sebagian air dalam suspensi pati.Suhu pemanasan, semakin tinggi suhu maka pati akancepat mengalami viscocity break down.Pengadukan, proses pengadukan yang berlebihan dapat menyebabkan pemecahan granula pati berlangsung cepat.

1.2Maksud dan TujuanMaksud dari praktikum kimia pangan materi glatinisasi adalah agar praktikan mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi proses glatinisasi.Tujuan dari praktikum kimia pangan materi glatinisasi adalah agar praktikan terampil dalam menganalisis suhu, konsentrasi jenis bahan dan bahan tambahan serta mengetahui gelling point dan melting point dalam proses gelatiniasi.

1.3Waktu dan TempatPraktikum kimia pangan mengenai mmateri glatinisasi dilaksanakan pada tanggal 6 oktober 2012 pukul 08.00 18.00 WIB, bertempat di laboratorium THP, Gedung C lantai 1, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang.

2. METODOLOGI

3.1Alat dan FungsiAlat alat yang digunakan dalam praktikum kimia pangan tentang glatinisasi yaitu:Tabung Reaksi: sebagai tempat sampel gelatinisasi pada saat dimasukkan waterbathRak Tabung Reaksi: sebagai tempat tabung raeaksiGelas Ukur 100 ml:untuk mengukur aquades yang dibutuhkanWashing Bottle: sebagai tempat aquadesKeranjang plastik: untuk tempat alat dan bahanPenjepit Kayu: untuk menjepit dan mengambil tabung reaksi dari waterbathTermometer :untuk mengukur suhu gelling point dan melting point pada saat perlakuanWater Bath:untuk memasukkan tabung reaksi dengan suhu 400, 600,1000CSpatula: untuk menghomogenkan larutanBeaker Glass 600 ml: sebagai wadah tabung reaksi saat ada di waterbathStopwatch: untuk menghitung waktu tenggang pengamatanBeaker Glass 100 ml: untuk membuat larutan dengan aquades

3.2Bahan dan FungsiBahan-bahan yang digunakan dalam praktikum kimia pangan materi glatinisasi yaitu :Tepung Terigu: sebagai sampel yang diamati dalam proses gelatinisasi sebanyak (1, 2, 3, 4 gr)Tepung Tapioka : sebagai sampel yang diamati dalam proses gelatinisasi sebanyak (1, 2, 3, 4 gr)Tepung Beras: sebagai sampel yang diamati dalam proses gelatinisasi sebanyak (1, 2, 3, 4 gr)Tepung Maizena: sebagai sampel yang diamati dalam proses gelatinisasi sebanyak (1, 2, 3, 4 gr)Agar : sebagai sampel yang diamati dalam proses gelatinisasi sebanyak (1, 2, 3, 4 gr)Sukrosa: sebagai bahan yang akan di uji sebanyak (1, 2, 3, 4 gr)Tissue : untuk membersihkan alat-alat yang telah di gunakanAquades: sebagai pelarut larutanKaret: untuk mengikat tabung reaksiKertas Label: untuk menandai tabung reaksi agar tidak tertukarPlastik klip: sebagai wadah Tepung Terigu, Tepung Tapioka , Tepung Beras, Tepung Maizena, Agar , SukrosaAir : untuk mencuci alat-alat yang telah digunakan

2.3Skema Kerja

Diambil 5ml dan dimasukkan tabung reaksiDimasukkan waterbath pada suhu 40, 60, dan 1000 CDiamati setiap 5 menit selama 30 menitDipanaskan kembali pada suhu 600 C dan 1000 CDidinginkan selama 5 menitDiamati setiap 5 menit selama 30 menitDituang pada mika plastikHasilDidiamkan semalamT.Beras : Air1 : 92 : 83 : 74 : 6T.Beras : Air : Sukrosa1 : 9 : 12 : 8 : 23 : 7 : 34 : 6 : 4T.Maizena: Air :1 : 92 : 83 : 74 : 6T.Maizena : Air : Sukrosa1 : 9 : 12 : 8 : 23 : 7 : 34 : 6 : 4T.BerasT.TapiokaT.TeriguAgarMaizenaT.Terigu : Air1 : 92 : 83 : 74 : 6T.Terigu : Air : Sukrosa1 : 9 : 12 : 8 : 23 : 7 : 34 : 6 : 4T.Tapioka : Air1 : 92 : 83 : 74 : 6T.Tapioka: Air : Sukrosa1 : 9 : 12 : 8 : 23 : 7 : 34 : 6 : 4T.Agar : Air1 : 92 : 83 : 74 : 6T.Agar : Air : Sukrosa1 : 9 : 12 : 8 : 23 : 7 : 34 : 6 : 4Gambar 8.Skema Kerja Gelatinisasi

3. HASIL PENGAMATAN

3.1Data Gelling PointShift: 4Hari/Tanggal: Rabu / 3 Oktober 2012Kelompok: 16Tabel 10. Data Gelling Point Kelompok 16SuhuMenitT. Tapioka:air(1:9)WarnaTerbentuk gel atau tidak

400C5350C(endapan) Putih beningTidak

10350CPutih keruh (endapan)Terbentuk sedikit

15350CPutih keruh (endapan)Sedikit

20340CPutih kapur (endapan)Sedikit

25350CPutih kapur (endapan)Sedikit

30350CPutih kapur (endapan)Terbentuk gel

600C5460CPutih beningTerbentuk gel

10480CPutih beningTerbentuk gel

15450CPutih beningTerbentuk gel

20460CPutih beningTerbentuk gel (sedikit)

25450CPutih beningTerbentuk gel (sedikit)

30450CPutih beningTerbentuk gel

1000C5680CPutih beningTerbentuk gel

10720CPutih beningGel

15700CPutih beningGel

20700CPutih beningGel

25700CPutih beningGel

30670CPutih beningGel

SuhuMenitT. Tapioka:air(2:8)WarnaTerbentuk gel atau tidak

400C5350C(endapan) Putih beningSedikit

10360CPutih keruh (endapan)Sedikit

15360CPutih keruh (endapan)Sedikit

20360CPutih keruh (endapan)Sedikit

25360CPutih keruh (endapan)Sedikit

30360CPutih keruh (endapan)Terbentuk

600C5500CPutih agak beningTerbentuk

10480CPutih agak beningTerbentuk

15490CPutih agak beningTerbentuk

20480CPutih agak beningTerbentuk

25460CPutih agak beningTerbentuk

30460CPutih agak beningTerbentuk

1000C5700CPutih beningTerbentuk gel

10710CPutih beningTerbentuk gel

15720CPutih beningTerbentuk gel

20730CPutih beningTerbentuk gel

25710CPutih beningTerbentuk gel

30680CPutih beningTerbentuk gel

SuhuMenitT. Tapioka:air(3:7)WarnaTerbentuk gel atau tidak

400C5360C(endapan) Putih beningTidak

10360CPutih keruh (endapan)Sedikit

15360CPutih keruh (endapan)Sedikit

20360CPutih keruh (endapan)Sedikit

25360CPutih keruh (endapan)Sedikit

30360CPutih kapur (endapan)Sedikit

600C5510CPutih kapurTerbentuk gel

10490CPutih kapurTerbentuk gel

15490CPutih kapurTerbentuk gel

20460CPutih kapurTerbentuk gel

25470CPutih kapurTerbentuk gel

30460CPutih kapurTerbentuk gel

1000C5730CPutih beningTerbentuk gel

10740CPutih beningGel

15710CPutih beningGel

20740CPutih beningGel

25700CPutih beningGel

30650CPutih beningGel

SuhuMenitT. Tapioka:air(4:6)WarnaTerbentuk gel atau tidak

400C5360C(endapan) Putih beningTidak

10360CPutih susu(endapan)Sedikit

15360CPutih susu (endapan)Sedikit

20370CPutih susuSedikit

25360CPutih susuSedikit

30360CPutih susuSedikit

600C5500CPutih susuSedikit

10480CPutih susuSedikit

15490CPutih susuSedikit

20480CPutih susuSedikit

25470CPutih susuSedikit

30460CPutih susuSedikit

1000C5760CPutih beningGel

10760CPutih beningGel

15710CPutih beningGel

20690CPutih beningGel

25710CPutih beningGel

30660CPutih beningGel

SuhuMenitT. Tapioka: air : sukrosa(1:9:1)WarnaTerbentuk gel atau tidak

400C5330CPutih susu (endapan)Tidak

10340CPutih keruh (endapan)Tidak

15340CPutih keruh (endapan)Sedikit

20350CPutih keruh (endapan)Sedikit

25330CPutih keruhSedikit

30340CPutih susuTerbentuk gel

600C5480CPutih susuTerbentuk gel

10480CPutih susuTerbentuk gel

15460CPutih susuTerbentuk gel

20450CPutih susuTerbentuk gel

25450CPutih susuTerbentuk gel

30420CPutih susuTerbentuk gel

1000C5610CPutih beningTerbentuk gel

10700CPutih beningTerbentuk gel

15700CPutih beningTerbentuk gel

20690CPutih beningTerbentuk gel

25700CPutih beningTerbentuk gel

30670CPutih beningTerbentuk gel

SuhuMenitT. Tapioka: air : sukrosa(2:8:2)WarnaTerbentuk gel atau tidak

400C5330CPutih kapur (endapan)Tidak

10350CPutih keruh (endapan)Tidak

15350CPutih keruh (endapan)Sedikit

20360CPutih keruh (endapan)Sedikit

25350CPutih keruh (endapan)Sedikit

30340CPutih keruh (endapan)Terbentuk gel

600C5480CPutih keruhTerbentuk gel

10500CPutih keruhTerbentuk gel

15460CPutih keruhTerbentuk gel

20450CPutih keruhTerbentuk gel

25450CPutih keruhTerbentuk gel

30440CPutih keruhTerbentuk gel

1000C5660CPutih beningTerbentuk gel

10740CPutih beningTerbentuk gel

15700CPutih beningTerbentuk gel

20710CPutih beningTerbentuk gel

25730CPutih beningTerbentuk gel

30700CPutih beningTerbentuk gel

SuhuMenitT. Tapioka: air : sukrosa(3:7:3)WarnaTerbentuk gel atau tidak

400C5370CPutih kapurTidak

10340CPutih keruh (endapan)Tidak

15350CPutih keruhSedikit

20360CPutih keruhSedikit

25350CPutih keruhSedikit

30340CPutih keruhSedikit

600C5480CPutih keruhSedikit

10490CPutihSedikit

15470CPutihSedikit

20460CPutihSedikit

25460CPutihSedikit

30440CPutihSedikit

1000C5660CPutih beningTerbentuk gel

10720CPutih beningTerbentuk gel

15720CPutih beningTerbentuk gel

20730CPutih beningTerbentuk gel

25750CPutih beningTerbentuk gel

30690CPutih beningTerbentuk gel

SuhuMenitT. Tapioka: air : sukrosa(4:6:4)WarnaTerbentuk gel atau tidak

400C5330CPutih susuTidak

10340CPutih susuTidak

15340CPutih susuSedikit

20350CPutih susuSedikit

25340CPutih susuSedikit

30350CPutih susuSedikit

600C5480CPutih susuSedikit

10490CPutih susuSedikit

15450CPutih kapurSedikit

20450CPutih kapurSedikit

25460CPutih kapurSedikit

30450CPutih kapurSedikit

1000C5650CPutih beningTerbentuk gel

10700CPutih beningTerbentuk gel

15690CPutih beningTerbentuk gel

20710CPutih beningTerbentuk gel

25710CPutih beningTerbentuk gel

30700CPutih beningTerbentuk gel

Data Gelling PointShift:4Hari/Tanggal:Rabu / 3 Oktober 2012Kelompok:17Tabel 11. Data Gelling Point Kelompok 17SuhuMenitT. Beras:air(1:9)WarnaTerbentuk gel atau tidak

400C5370CPutih (endapan)Tidak

10370CPutihTerbentuk endapan

15380CPutihTerbentuk endapan

20380CPutih keruhendapan

25370CPutih keruhMemadat

30360CPutih keruhMemadat

600C5500CPutih keruhTerbentuk endapan

10500CPutih keruhEndapan lebih terlihat

15480CPutih keruhEndapan lebih padat

20470CPutih keruhEndapan lebih padat lagi

25470CPutih keruhMulai terbentuk gel

30470CPutih keruhAgak mengegel

1000C5750CPutih keruhTerbentuk gel

10750CPutih keruhTerbentuk gel

15710CPutih keruhTerbentuk gel

20700CPutih keruhTerbentuk gel

25820CPutih keruhTerbentuk gel

30630CPutih keruhTerbentuk gel

SuhuMenitT. Beras:air(2:8)WarnaTerbentuk gel atau tidak

400C5380CPutih (endapan)Tidak

10390CPutihTerbentuk endapan

15380CPutihTerbentuk endapan

20390CPutihEndapan

25380CPutihEndapan padat

30360CPutihEndapan padat

600C5520CPutih keruhTerbentuk endapan

10520CPutih keruhEndapan lebih terlihat

15500CPutih keruhEndapan lebih padat

20480CPutih keruhEndapan lebih padat lagi

25500CPutih keruhMulai terbentuk gel

30510CPutih keruhTerbentuk gel

1000C5760CPutih keruhTerbentuk gel

10750CPutih keruhTerbentuk gel

15720CPutih keruhTerbentuk gel

20650CPutih keruhTerbentuk gel

25820CPutih keruhTerbentuk gel

30660CPutih keruhTerbentuk gel

SuhuMenitT. Beras:air(3:7)WarnaTerbentuk gel atau tidak

400C5370CPutih (endapan)Tidak

10380CPutihTerbentuk endapan

15390CPutihTerbentuk endapan

20380CPutih keruhEndapan

25350CPutih keruhEndapan padat

30370CPutih keruhEndapan padat

600C5530CPutih keruhTerbentuk endapan

10520CPutih keruhEndapan lebih terlihat

15490CPutih keruhEndapan lebih padat

20460CPutih keruhEndapan lebih padat lagi

25490CPutih keruhMulai terbentuk gel

30480CPutih keruhSedikit mengegel

1000C5760CPutih keruhTerbentuk gel

10730CPutih keruhTerbentuk gel

15740CPutih keruhTerbentuk gel

20630CPutih keruhTerbentuk gel

25690CPutih keruhTerbentuk gel

30660CPutih keruhTerbentuk gel

SuhuMenitT. Beras:air(4:6)WarnaTerbentuk gel atau tidak

400C5340CPutih (endapan)Tidak

10360CPutihTerbentuk endapan

15370CPutihTerbentuk endapan

20370CPutih keruhEndapan

25350CPutih keruhEndapan padat

30360CPutih keruhEndapan padat

600C5520CPutih keruhTerbentuk endapan

10500CPutih keruhEndapan lebih terlihat

15500CPutih keruhEndapan lebih padat

20490CPutih keruhEndapan lebih padat lagi

25490CPutih keruhMulai terbentuk gel

30470CPutih keruhSedikit mengegel

1000C5750CPutih keruhTerbentuk gel

10730CPutih keruhTerbentuk gel

15700CPutih keruhTerbentuk gel

20650CPutih keruhTerbentuk gel

25640CPutih keruhTerbentuk gel

30620CPutih keruhTerbentuk gel

SuhuMenitT. Beras: air : sukrosa(1:9:1)WarnaTerbentuk gel atau tidak

400C5360CPutih (endapan)Tidak

10370CPutihAda endapan

15380CPutihTerbentuk endapan

20360CPutihTerbentuk endapan

25350CPutih keruhEndapan padat

30350CPutih keruhEndapan padat

600C5540CPutih keruhTerbentuk endapan

10500CPutih keruhEndapan lebih terlihat

15490CPutih keruhEndapan lebih padat

20490CPutih keruhEndapan lebih padat lagi

25470CPutih keruhMulai terbentuk gel

30460CPutih keruhSedikit mengegel

1000C5750CPutih keruhTerbentuk gel

10700CPutih keruhTerbentuk gel

15730CPutih keruhTerbentuk gel

20660CPutih keruhTerbentuk gel

25680CPutih keruhTerbentuk gel

30680CPutih keruhTerbentuk gel

SuhuMenitT. Beras: air : sukrosa(2:8:2)WarnaTerbentuk gel atau tidak

400C5350CPutih (endapan)Tidak

10370CPutihTerbentuk endapan

15370CPutihTerbentuk endapan

20360CPutihTerbentuk endapan

25350CPutihEndapan padat

30350CPutihEndapan padat

600C5510CPutih keruhTerbentuk endapan

10450CPutih keruhEndapan lebih terlihat

15480CPutih keruhEndapan lebih padat

20480CPutih keruhEndapan lebih padat lagi

25470CPutih keruhMulai terbentuk gel

30470CPutih keruhSedikit mengegel

1000C5760CPutih keruhTerbentuk gel

10730CPutih keruhTerbentuk gel

15720CPutih keruhTerbentuk gel

20680CPutih keruhTerbentuk gel

25620CPutih keruhTerbentuk gel

30640CPutih keruhTerbentuk gel

SuhuMenitT. Beras: air : sukrosa(3:7:3)WarnaTerbentuk gel atau tidak

400C5350CPutih (endapan)Tidak

10380CPutihTerbentuk endapan

15380CAgak keruhTerbentuk endapan

20370CPutih keruhTerbentuk endapan

25360CPutih keruhEndapan padat

30360CPutih keruhEndapan padat

600C5520CPutih keruhTerbentuk endapan

10480CPutih keruhEndapan lebih terlihat

15490CPutih keruhEndapan lebih padat

20480CPutih keruhEndapan lebih padat lagi

25480CPutih keruhMulai terbentuk gel

30470CPutih keruhSedikit mengegel

1000C5720CPutih keruhTerbentuk gel

10710CPutih keruhTerbentuk gel

15740CPutih keruhTerbentuk gel

20680CPutih keruhTerbentuk gel

25640CPutih keruhTerbentuk gel

30650CPutih keruhTerbentuk gel

SuhuMenitT. Beras: air : sukrosa(4:6:4)WarnaTerbentuk gel atau tidak

400C5360CPutih (endapan)Tidak

10360CPutihTerbentuk endapan

15370CPutihTerbentuk endapan

20370CPutih keruhTerbentuk endapan

25350CPutih keruhEndapan padat

30340CPutih keruhEndapan padat

600C5500CPutih keruhTerbentuk endapan

10490CPutih keruhEndapan lebih terlihat

15480CPutih keruhEndapan lebih padat

20490CPutih keruhEndapan lebih padat lagi

25460CPutih keruhMulai terbentuk gel

30460CPutih keruhSedikit mengegel

1000C5690CPutih keruhSedikit mengegel

10730CPutih keruhTerbentuk gel

15710CPutih keruhTerbentuk gel

20620CPutih keruhTerbentuk gel

25590CPutih keruhTerbentuk gel

30670CPutih keruhTerbentuk gel

Data Gelling PointShift:4Hari/Tanggal:Rabu / 3 Oktober 2012Kelompok:18Tabel 12. Data Gelling Point Kelompok 18SuhuMenitTepung Terigu : air (1:9)WarnaTerbentuk gel atau tidak

400C5370CBening, mengendaptidak

10360CBening, mengendaptidak

15340CBening, mengendaptidak

20360CBening, mengendaptidak

25360Cputih, mengendaptidak

30360Cputih, mengendaptidak

600C5520Cputih, mengendaptidak

10510Ckekuningan, mengendapterbentuk

15580Ckekuningan, mengendapterbentuk

20460Ckekuningan, mengendapterbentuk

25460Ckekuningan, mengendapterbentuk

30450Ckekuningan, mengendapterbentuk

1000C5740Ckekuningan, mengendapterbentuk

10710Ckekuningan, mengendapterbentuk

15620Ckekuningan, mengendapterbentuk

20700Ckekuningan, mengendapterbentuk

25590Ckekuningan, mengendapterbentuk

30670Ckekuningan, mengendapterbentuk

SuhuMenitTepung Terigu : air (2:8)WarnaTerbentuk gel atau tidak

400C5360CBening, mengendapterbentuk

10370CBening, mengendapterbentuk

15360CBening, mengendapterbentuk

20370CBening, mengendapterbentuk

25360Cputih kekuninganterbentuk

30360Cputih kekuninganterbentuk

600C5520Ckekuningan, mengendapterbentuk

10500Ckekuningan, mengendapterbentuk

15480Ckekuningan, mengendapterbentuk

20480Cputih mengendapterbentuk

25480Cputih mengendapterbentuk

30460Cputih mengendapterbentuk

1000C5750Cputih mengendapterbentuk

10750Cputih mengendapterbentuk

15720Cputih mengendapterbentuk

20730Cputih mengendapterbentuk

25590Cputih mengendapterbentuk

30670Cputih mengendapterbentuk

SuhuMenitTepung Terigu : air (3:7)WarnaTerbentuk gel atau tidak

400C5360CBening, mengendapterbentuk

10360CBening, mengendapterbentuk

15360CBening, mengendapterbentuk

20360Cputih keruhterbentuk

25360Cputih keruhterbentuk

30360Cputih kekuninganterbentuk

600C5510Cputih kekuninganterbentuk

10490Cputih kekuninganterbentuk

15470CKekuninganterbentuk

20490CKekuninganterbentuk

25470CKekuninganterbentuk

30460CKekuninganterbentuk

1000C5730CKekuninganterbentuk

10760CKekuninganterbentuk

15730CKuning mengendapterbentuk

20680CKuning mengendapterbentuk

25600CKuning mengendapterbentuk

30660CKuning mengendapterbentuk

SuhuMenitTepung Terigu : air (4:6)WarnaTerbentuk gel atau tidak

400C5370CPutih keruhtidak

10360CPutih keruhtidak

15370CPutih keruhtidak

20370CPutih keruhterbentuk

25360Cputih kekuninganterbentuk

30360Cputih kekuninganterbentuk

600C5530Cputih kekuninganterbentuk

10490CKekuninganterbentuk

15470CKekuninganterbentuk

20480CKekuninganterbentuk

25470CKekuninganterbentuk

30450CKekuninganterbentuk

1000C5720CKekuninganterbentuk

10700CKekuninganterbentuk

15700CKuningan mengendapterbentuk

20690CKuningan mengendapterbentuk

25600CKuningan mengendapterbentuk

30650CKuningan mengendapterbentuk

SuhuMenitTepung TeriguAir :sukrosa (1:9:1)WarnaTerbentuk gel atau tidak

40C5340CBening, mengendapTidak

10340CBening, mengendapTidak

15350CBening, mengendapTidak

20350CBening, encerTidak

25350CPutih kekuninganTerbentuk

30350CPutih kekuninganTerbentuk

60C5480CPutih kekuninganTerbentuk

10460CPutih kekuninganTerbentuk

15450CPutih kekuninganTerbentuk

20450CPutih mengendapTerbentuk

25440CPutih mengendapTerbentuk

30440CPutih mengendapTerbentuk

100C5680CPutih mengendapTerbentuk

10600CPutih kekuninganTerbentuk

15650CPutih kekuninganTerbentuk

20670CPutih kekuninganTerbentuk

25710CPutih kekuninganTerbentuk

30610CPutih kekuninganTerbentuk

SuhuMenitTepung TeriguAir :sukrosa (2:8:2)WarnaTerbentuk gel atau tidak

400C5340CBening, mengendapTidak

10350CBening, mengendapTidak

15350CPutih, mengendapTerbentuk

20350CPutih, mengendapTerbentuk

25350CPutih, kekuninganTerbentuk

30350CPutih, kekuninganTerbentuk

60C5480CPutih, kekuninganTerbentuk

10470CPutih, kekuninganTerbentuk

15460CPutih, kekuninganTerbentuk

20450CPutih, kekuninganTerbentuk

25440CPutih, kekuninganTerbentuk

30440CPutih, mengendapTerbentuk

100C5690CPutih,menggumpalTerbentuk

10670CPutih,menggumpalTerbentuk

15640CPutih, mengendapTerbentuk

20630CPutih, mengendapTerbentuk

25710CPutih, mengendapTerbentuk

30700CPutih, mengendapTerbentuk

Suhu

MenitTepung TeriguAir :sukrosa (3:7:3)Warna

Terbentuk gel atau tidak

40C5340CBening, mengendapTidak

10350CBening, mengendapTidak

15360CBening, mengendapTidak

20350CBening, mengendapTidak

25350CPutih, kekuninganTerbentuk

30350CPutih, kekuninganTerbentuk

60C5490CPutih, kekuninganTerbentuk

10460CPutih, kekuninganTerbentuk

15450CPutih, kekuninganTerbentuk

20450CPutih, kekuninganTerbentuk

25440CPutih, kekuninganTerbentuk

30440CPutih, kekuninganTerbentuk

100C5690CPutih, mengendapTerbentuk

10670CPutih, mengendapTerbentuk

15610CPutih, mengendapTerbentuk

20670CPutih, mengendapTerbentuk

25670CPutih, mengendapTerbentuk

30580CPutih, mengendapTerbentuk

SuhuMenitTepung TeriguAir :sukrosa (4:6:4)Warna

Terbentuk gel atau tidak

40C5340CPutih keruhTerbentuk

10350CPutih keruhTerbentuk

15350CPutih keruhTerbentuk

20350CPutih keruhTerbentuk

25350CPutih kekuninganTerbentuk

30350CPutih kekuninganTerbentuk

60C5480CPutih kekuninganTerbentuk

10460CPutih kekuninganTerbentuk

15450CPutih kekuninganTerbentuk

20450CPutih kekuninganTerbentuk

25440CPutih kekuninganTerbentuk

30430CPutih kekuninganTerbentuk

100C5650CPutih kekuninganTerbentuk

10630CPutih kekuninganTerbentuk

15540CPutih kekuninganTerbentuk

20620CPutih kekuninganTerbentuk

25630CPutih kekuninganTerbentuk

30580CPutih kekuninganTerbentuk

Data Gelling PointShift:4Hari/Tanggal:Rabu / 3 Oktober 2012Kelompok:19Tabel 13. Data Gelling Point Kelompok 19SuhuMenitT. Maizena:air(1:9)WarnaTerbentuk gel atau tidak

400C5360CPutih (endapan)Tidak

10380CEndapan, keruhTerbentuk endapan

15460CBening keruhTerbentuk endapan

20370CBening keruhTerbentuk endapan

25370CBening keruhTerbentuk endapan

30380CBening keruhTerbentuk endapan

600C5510CKeruhTerbentuk endapan

10520CKeruh, ada endapanTerbentuk endapan

15490CKeruhTerbentuk endapan

20500CKeruhTerbentuk endapan

25490CKeruhSedikit Terbentuk gel

30470CKeruhSedikit Terbentuk gel

1000C5770CKeruhTerbentuk gel

10730CKeruhTerbentuk gel

15700CPutih keruhTerbentuk gel

20740CPutih keruhTerbentuk gel

25700CPutih keruhTerbentuk gel

30730CPutih keruhTerbentuk gel

SuhuMenitT. Maizena:air(2:8)WarnaTerbentuk gel atau tidak

400C5360CPutih (endapan)Tidak

10380CEndapan, keruhTerbentuk endapan

15380CBening keruhTerbentuk endapan

20370CBening keruhTerbentuk endapan

25370CBening keruhTerbentuk endapan

30370CBening keruhTerbentuk endapan

600C5500CKeruhTerbentuk endapan

10510CKeruhTerbentuk endapan

15500CKeruhTerbentuk endapan

20490CKeruhTerbentuk endapan

25480CKeruhSedikit Terbentuk gel

30470CKeruhSedikit Terbentuk gel

1000C5770CKeruhTerbentuk gel

10750CKeruhTerbentuk gel

15690CPutih keruhTerbentuk gel

20700CPutih keruhTerbentuk gel

25690CPutih keruhTerbentuk gel

30680CPutih keruhTerbentuk gel

SuhuMenitT. Maizena:air(3:7)WarnaTerbentuk gel atau tidak

400C5320CPutih, endapanTidak

10390CEndapan, keruhTerbentuk endapan

15370CBening, keruhTerbentuk endapan

20370CBening, keruhTerbentuk endapan

25380CBening, keruhTerbentuk endapan

30370CBening, keruhTerbentuk endapan

600C5520CKeruhTerbentuk endapan

10510CKeruhTerbentuk endapan

15500CKeruhTerbentuk endapan

20490CKeruhTerbentuk endapan

25480CKeruhTerbentuk gel

30470CKeruhTerbentuk gel

1000C5730CKeruh, putihTerbentuk gel

10740CKeruh, putihTerbentuk gel

15690CKeruh, putihTerbentuk gel

20750CKeruh, putihTerbentuk gel

25750CKeruh, putihTerbentuk gel

30690CKeruh, putihTerbentuk gel

SuhuMenitT. Maizena:air(4:6)WarnaTerbentuk gel atau tidak

400C5340CBening putih, endapanTidak

10370CKeruhTebentuk endapan

15390CKeruhTebentuk endapan

20360CKeruhTebentuk endapan

25370CKeruhTebentuk endapan

30380CKeruhTebentuk endapan

600C5510CKeruhTebentuk endapan

10520CKeruhTebentuk endapan

15510CKeruhTebentuk endapan

20490CKeruhTerbentuk gel

25470CKeruhTerbentuk gel

30460CKeruhTerbentuk gel

1000C5750CKeruhTerbentuk gel

10760CKeruhTerbentuk gel

15710CKeruhTerbentuk gel

20700CKeruhTerbentuk gel

25720CKeruhTerbentuk gel

30700CPutihTerbentuk gel

SuhuMenitT. Maizena: air : sukrosa(1:9:1)WarnaTerbentuk gel atau tidak

400C5320CPutih (endapan)Tidak

10370CEndapan, keruhTerbentuk endapan

15370CPutih keruh (endapan)Terbentuk endapan

20380CPutih keruh (endapan)Terbentuk endapan

25380CPutih keruh (endapan)Terbentuk endapan

30380CPutih keruh (endapan)Terbentuk endapan

600C5490CKeruhTerbentuk endapan

10500CKeruhTerbentuk endapan

15490CKeruhTerbentuk endapan

20470CKeruhTerbentuk endapan

25480CKeruhTerbentuk gel

30470CKeruhTerbentuk gel

1000C5700CKeruhTerbentuk gel

10740CKeruhTerbentuk gel

15730CPutih keruhTerbentuk gel

20740CPutih keruhTerbentuk gel

25640CAgak kekuninganTerbentuk gel padat

30640CAgak kekuninganTerbentuk gel padat

SuhuMenitT. Maizena: air : sukrosa(2:8:2)WarnaTerbentuk gel atau tidak

400C5340CPutih (endapan)Tidak

10360CEndapan, keruhTerbentuk endapan

15360CPutih keruh (endapan)Terbentuk endapan

20380CPutih keruh (endapan)Terbentuk endapan

25370CPutih keruh (endapan)Terbentuk endapan

30370CPutih keruh (endapan)Terbentuk endapan

600C5400CKeruhTerbentuk endapan

10490CKeruhTerbentuk endapan

15490CKeruhTerbentuk endapan

20480CKeruhTerbentuk endapan

25480CKeruhTerbentuk gel

30470CKeruhTerbentuk gel

1000C5710CKeruhTerbentuk gel

10730CKeruhTerbentuk gel

15730CPutih keruhTerbentuk gel

20710CPutih keruhTerbentuk gel

25670CAgak kekuninganTerbentuk gel padat

30640CAgak kekuninganTerbentuk gel padat

SuhuMenitT. Maizena: air : sukrosa(3:7:3)WarnaTerbentuk gel atau tidak

400C5340CPutih, endapanTidak

10370CPutih, endapanTerbentuk endapan

15370CPutih, endapanTerbentuk endapan

20380CPutih, endapanTerbentuk endapan

25370CPutih, endapanTerbentuk endapan

30360CPutih, endapanTerbentuk endapan

600C5500CKeruhTerbentuk endapan

10510CKeruhTerbentuk endapan

15480CKeruhTerbentuk endapan

20490CKeruhTerbentuk endapan

25480CKeruhTerbentuk gel

30470CKeruhTerbentuk gel

1000C5700CKeruhTerbentuk gel

10730CKeruhTerbentuk gel

15700CKeruh, putihTerbentuk gel

20750Ckeruh, putihTerbentuk gel

25640CKeruh kekuninganTerbentuk gel

30660CKeruh kekuninganTerbentuk gel padat

SuhuMenitT. Maizena: air : sukrosa(4:6:4)WarnaTerbentuk gel atau tidak

400C5320CPutih, endapanTidak

10380CPutih, endapanTerbentuk endapan

15380CMengendapTerbentuk endapan

20380CMengendapTerbentuk endapan

25380CMengendapTerbentuk endapan

30370CMengendapTerbentuk endapan

600C5510CKeruhTerbentuk endapan

10510CKeruhTerbentuk endapan

15490CKeruhTerbentuk endapan

20500CKeruhTerbentuk endapan

25470CKeruhTerbentuk endapan

30490CKeruhTerbentuk endapan

1000C5700CKeruhTerbentuk gel

10740CKeruhTerbentuk gel

15720CKeruhTerbentuk gel

20640CKeruhTerbentuk gel

25620CAgak kekuninganTerbentuk gel padat

30630CAgak kekuninganTerbentuk gel padat

Data Gelling PointShift:4Hari/Tanggal:Rabu / 3 Oktober 2012Kelompok:20Tabel 14. Data Gelling Point Kelompok 20SuhuMenitAgar:air(1:9)WarnaTerbentuk gel atau tidak

400C5360CBeningTidak

10370CAgak keruhTidak

15370CBeningTidak

20380CBeningTidak

25370CBeningTidak

30370CBeningTidak

600C5510CBeningTidak

10500CKeruhTerbentuk gel

15480CKeruhTerbentuk gel

20490CBeningTidak

25470CBeningTidak

30460CBeningTidak

1000C5670CBeningTidak

10670CBeningTidak

15700CBeningTidak

20650CBeningTidak

25690CBeningTidak

30710CBeningTidak

SuhuMenitAgar:air(2:8)WarnaTerbentuk gel atau tidak

400C5360CBeningTidak

10370CBeningTidak

15370CKeruhTidak

20370CBeningTidak

25370CBeningTidak

30380CBeningTidak

600C5520CBeningTidak

10510CBeningTidak

15480CBeningTidak

20480CBeningTidak

25480CBeningTidak

30470CBeningTidak

1000C5770CBeningTidak

10680CBeningTidak

15650CBeningTidak

20690CBeningTidak

25700CBeningTidak

30700CBeningTidak

SuhuMenitAgar:air(3:7)WarnaTerbentuk gel atau tidak

400C5370CBening, endapanTidak

10370CBening, endapanTidak

15370CKeruhAda

20380CKeruhAda

25370CKeruhAda

30370CKeruhAda

600C5510CKeruhAda

10510CBeningTidak

15500CBeningTidak

20480CBeningAda

25480CKeruhAda

30480CKeruhAda

1000C5750CBeningAda

10690CKeruhAda

15700CKeruhAda

20660CKeruhAda

25670CKeruhAda

30700CKeruhAda

SuhuMenitAgar:air(4:6)WarnaTerbentuk gel atau tidak

400C5370CKeruh, endapanTidak

10350CBening, endapanTidak

15370CKeruhAda

20380CKeruhAda

25370CKeruhAda

30370CKeruhAda

600C5510CKeruhAda

10500CKeruhAda

15490CKeruhAda

20470CKeruhAda

25470CKeruhAda

30460CKeruhAda

1000C5710CKeruhAda

10650CKeruhAda

15700CKeruhAda

20640CKeruhAda

25680CKeruhAda

30670CKeruhAda

SuhuMenitAgar : air : sukrosa(1:9:1)WarnaTerbentuk gel atau tidak

400C5350CBeningTidak

10360CBeningTidak

15360CBeningAda sedikit

20370CKeruhAda

25360CBeningAda

30360CBeningAda

600C5490CBeningAda

10470CKeruhAda

15460CKeruhAda

20460CKeruhAda

25440CBeningSedikit

30440CBeningSedikit

1000C5690CBeningTidak

10710CKeruhAda

15660CKeruhAda

20600CKeruhAda

25620CKeruhAda

30620CKeruhAda

SuhuMenitAgar : air : sukrosa(2:8:2)WarnaTerbentuk gel atau tidak

400C5350CBeningAda sedikit

10360CBeningAda sedikit

15360CBeningAda sedikit

20370CBeningAda sedikit

25360CBeningAda

30360CAgak keruhAda

600C5490CBeningAda

10470CBeningAda

15450CKeruhAda

20450CBeningAda

25440CBeningAda

30440CBeningAda sedikit

1000C5710CBeningTidak

10720CBeningTidak

15640CBeningTidak

20600CBeningTidak

25630CBeningTidak

30630CBeningTidak

SuhuMenitAgar : air : sukrosa(3:7:3)WarnaTerbentuk gel atau tidak

400C5360CBeningTidak

10360CBeningTidak

15360CKeruhAda

20360CBeningAda sedikit

25360CBeningAda sedikit

30360CAgak keruhAda

600C5490CBeningAda sedikit

10460CBeningAda sedikit

15430CBeningAda sedikit

20450CBeningAda sedikit

25460CBeningAda

30450CBeningAda

1000C5720CBeningAda

10740CKeruhAda

15650CKeruhAda

20600CKeruhAda

25620CKeruhAda

30630CKeruhAda

SuhuMenitAgar : air : sukrosa(4:6:4)WarnaTerbentuk gel atau tidak

400C5350CKeruhTidak

10360CBeningAda

15360CKeruhAda

20360CKeruhAda

25360CKeruhAda

30360CBeningAda

600C5480CBeningAda sedikit

10470CBeningAda sedikit

15470CBeningAda sedikit

20450CBeningAda sedikit

25460CBeningAda

30450CBeningAda

1000C5710CBeningAda

10720CBeningTidak

15640CBeningTidak

20600CBeningTidak

25630CBeningTidak

30600CBeningTidak

3.2Data Melting PointShift:4Hari/Tanggal:Rabu / 3 Oktober 2012Kelompok:16Tabel 15. Data Melting Point Kelompok 16SuhuMenitT. Tapioka:air(1:9)WarnaTerbentuk gel atau tidak

600C5490CBening keruhTerbentuk gel

10500CBening keruhTerbentuk gel

15500CBening keruhTerbentuk gel

20550CBening keruhTerbentuk gel

25470CBening keruhTerbentuk gel

30610CBening keruhTerbentuk gel

1000C5700CBening keruhTerbentuk gel

10730CBening keruhTerbentuk gel

15700CBening keruhTerbentuk gel

20680CBening keruhTerbentuk gel

25690CBening keruhTerbentuk gel

30710CBening keruhTerbentuk gel

SuhuMenitT. Tapioka:air (2:8)WarnaTerbentuk gel atau tidak

600C5500CBening keruhTerbentuk gel

10510CBening keruhTerbentuk gel

15530CBening keruhTerbentuk gel

20560CBening keruhTerbentuk gel

25500CBening keruhTerbentuk gel

30640CBening keruhTerbentuk gel

1000C5740CBening keruhTerbentuk gel

10760CBening keruhTerbentuk gel

15740CBening keruhTerbentuk gel

20730CBening keruhTerbentuk gel

25730CBening keruhTerbentuk gel

30740CBening keruhTerbentuk gel

SuhuMenitT. Tapioka:air (3:7)WarnaTerbentuk gel atau tidak

600C5510CPutih beningTerbentuk gel

10510CBening keruhTerbentuk gel

15530CBening keruhTerbentuk gel

20550CBening keruhTerbentuk gel

25500CBening keruhTerbentuk gel

30540CBening keruhTerbentuk gel

1000C5730CBening keruhTerbentuk gel

10760CBening keruhTerbentuk gel

15740CBening keruhTerbentuk gel

20740CBening keruhTerbentuk gel

25730CBening keruhTerbentuk gel

30750CBening keruhTerbentuk gel

SuhuMenitT. Tapioka:air (4:6)WarnaTerbentuk gel atau tidak

600C5500CBening keruhTerbentuk gel

10500CBening keruhTerbentuk gel

15530CBening keruhTerbentuk gel

20530CBening keruhTerbentuk gel

25510CBening keruhTerbentuk gel

30530CBening keruhTerbentuk gel

1000C5750CBening keruhTerbentuk gel

10750CBening keruhTerbentuk gel

15740CBening keruhTerbentuk gel

20730CBening keruhTerbentuk gel

25740CBening keruhTerbentuk gel

30730CBening keruhTerbentuk gel

SuhuMenitT. Tapioka: air : sukrosa (1:9:1)WarnaTerbentuk gel atau tidak

600C5480CPutih agak kuningTerbentuk gel

10480CBeningTerbentuk gel

15500CPutih keruhTerbentuk gel

20510CBening keruhTerbentuk gel

25480CBening keruhTerbentuk gel

30500CAgak kuningTerbentuk gel

1000C5700CKuning beningTerbentuk gel

10740CKuning beningTerbentuk gel

15730CKuning beningTerbentuk gel

20690CKuning beningTerbentuk gel

25710CKuning beningTerbentuk gel

30720CKuning beningTerbentuk gel

SuhuMenitT. Tapioka: air : sukrosa (2:8:2)WarnaTerbentuk gel atau tidak

600C5500CPutih keruhTerbentuk gel

10490CBening keruhTerbentuk gel

15500CBening keruhTerbentuk gel

20520CBening keruhTerbentuk gel

25490CAgak kuningTerbentuk gel

30510CAgak kuningTerbentuk gel

1000C5680CKuning beningTerbentuk gel

10720CKuning beningTerbentuk gel

15720CKuning beningTerbentuk gel

20690CKuning beningTerbentuk gel

25700CKuning beningTerbentuk gel

30710CKuning beningTerbentuk gel

SuhuMenitT. Tapioka: air : sukrosa (3:7:3)WarnaTerbentuk gel atau tidak

600C5510CBeningTerbentuk gel

10500CBeningTerbentuk gel

15510CBening keruhTerbentuk gel

20520CBening keruhTerbentuk gel

25490CBening menguningTerbentuk gel

30520CBening menguningTerbentuk gel

1000C5600CKuning beningTerbentuk gel

10710CKuning beningTerbentuk gel

15710CKuning beningTerbentuk gel

20700CKuning beningTerbentuk gel

25680CKuning beningTerbentuk gel

30720CKuning beningTerbentuk gel

SuhuMenitT. Tapioka: air : sukrosa (4:6:4)WarnaTerbentuk gel atau tidak

600C5510CBeningTerbentuk gel

10500CBeningTerbentuk gel

15500CBening keruhTerbentuk gel

20510CBening keruhTerbentuk gel

25490CBening keruhTerbentuk gel

30510CBening menguningTerbentuk gel

1000C5630CKuning beningTerbentuk gel

10720CKuning beningTerbentuk gel

15710CKuning beningTerbentuk gel

20690CKuning beningTerbentuk gel

25660CKuning beningTerbentuk gel

30680CKuning beningTerbentuk gel

Data Melting PointShift:4Hari/Tanggal:Rabu / 3 Oktober 2012Kelompok:17Tabel 16. Data Melting Point Kelompok 17SuhuMenitT. Beras:air (1:9)WarnaTerbentuk gel atau tidak

600C5730CPutih endapanTidak

10460CPutihTidak

15530CPutihSedikit gel

20520CPutihSedikit gel

25500CPutihSedikit gel

30530CPutihSedikit gel

1000C5700CPutihSedikit gel

10750CPutihSedikit gel

15740CPutihSedikit gel

20700CPutihSedikit gel

25730CPutihSedikit gel

30690CPutihSedikit gel

SuhuMenitT. Beras:air (2:8)WarnaTerbentuk gel atau tidak

600C5520CPutih endapanTidak

10450CPutihTidak

15520CPutihSedikit gel

20510CPutihSedikit gel

25480CPutihSedikit gel

30560CPutihSedikit gel

1000C5720CPutihSedikit gel

10790CPutihSedikit gel

15720CPutihTerbentuk gel

20680CPutihTerbentuk gel

25700CPutihTerbentuk gel

30710CPutihTerbentuk gel

SuhuMenitT. Beras:air (3:7)WarnaTerbentuk gel atau tidak

600C5480CPutih endapanTerbentuk gel

10430CPutihTerbentuk gel

15520CPutihTerbentuk gel

20550CPutihTerbentuk gel

25520CPutihTerbentuk gel

30560CPutihTerbentuk gel

1000C5740CPutihTerbentuk gel

10750CPutih keruhTerbentuk gel

15760CPutih keruhTerbentuk gel

20740CPutih keruhTerbentuk gel

25700CPutih keruhTerbentuk gel

30720CPutih keruhTerbentuk gel

SuhuMenitT. Beras:air (4:6)WarnaTerbentuk gel atau tidak

600C5550CPutih endapanTerbentuk gel

10410CPutih keruhTerbentuk gel

15490CPutih keruhTerbentuk gel

20530CPutih keruhTerbentuk gel

25510CPutih keruhTerbentuk gel

30530CPutih keruhTerbentuk gel

1000C5730CPutih keruhTerbentuk gel

10730CPutih keruhTerbentuk gel

15740CPutih keruhTerbentuk gel

20680CPutih keruhTerbentuk gel

25690CPutih keruhTerbentuk gel

30740CPutih keruhTerbentuk gel

SuhuMenitT. Beras: air : sukrosa (1:9:1)WarnaTerbentuk gel atau tidak

600C5490CPutihTidak (ada endapan gel)

10510CPutihTidak (ada endapan gel)

15490CPutihTidak (ada endapan gel)

20520CPutihTidak (ada endapan gel)

25490CPutihTidak (ada endapan gel)

30540CPutihTidak (ada endapan gel)

1000C5740CPutihTerbetuk gel

10720CPutihTerbetuk gel

15650CPutihTerbetuk gel

20690CPutihTerbetuk gel

25760CPutihTerbetuk gel

30700CPutihTerbetuk gel

SuhuMenitT. Beras: air : sukrosa (2:8:2)WarnaTerbentuk gel atau tidak

600C5490CPutih Tidak (ada endapan gel)

10480CPutih Tidak (ada endapan gel)

15480CPutih Tidak (ada endapan gel)

20510CPutih Tidak (ada endapan gel)

25510CPutih Tidak (ada endapan gel)

30540CPutih Tidak (ada endapan gel)

1000C5730CPutih Ada endapan gel

10710CPutih Ada endapan gel

15720CPutih Ada endapan gel

20730CPutih Ada endapan gel

25740CPutih Ada endapan gel

30740CPutih Ada endapan gel

SuhuMenitT. Beras: air : sukrosa (3:7:3)WarnaTerbentuk gel atau tidak

600C5420CPutihTidak

10450CPutihTidak

15460CPutihSedikit gel

20480CPutihSedikit gel

25510CPutihSedikit gel

30480CPutihSedikit gel

1000C5750CPutihSedikit gel

10710CPutihSedikit gel

15700CPutihSedikit gel

20720CPutihTerbentuk gel

25750CPutihTerbentuk gel

30720CPutihTerbentuk gel

SuhuMenitT. Beras: air : sukrosa (4:6:4)WarnaTerbentuk gel atau tidak

600C5400CPutihTerbentuk gel

10460CPutihTerbentuk gel

15440CPutihTerbentuk gel

20490CPutihTerbentuk gel

25480CPutihTerbentuk gel

30460CPutihTerbentuk gel

1000C5700CPutihTerbentuk gel

10700CPutihTerbentuk gel

15650CPutihTerbentuk gel

20700CPutihTerbentuk gel

25700CPutihTerbentuk gel

Data Melting PointShift:4Hari/Tanggal:Rabu / 3 Oktober 2012Kelompok:18Tabel 17. Data Melting Point Kelompok 18SuhuMenitTepung Terigu : air (1:9)Warna

Terbentuk gel atau tidak

60C5490CPutih kekuninganTerbentuk

10460CPutih kekuninganTerbentuk

15520CPutih kekuninganTerbentuk

20500CPutih kekuninganTerbentuk

25510CPutih kekuninganTerbentuk

30520CPutih kekuninganTerbentuk

100C5710CPutih kekuninganTerbentuk

10710CPutih kekuninganTerbentuk

15660CPutih kekuninganTerbentuk

20660CPutih kekuninganTerbentuk

25660CPutih kekuninganTerbentuk

30690CPutih kekuninganTerbentuk

SuhuMenitTepung Terigu : air (2:8)Warna

Terbentuk gel atau tidak

60C5500CPutih kuningTerbentuk

10500CPutih kuningTerbentuk

15520CPutih kuningTerbentuk

20530CPutih kuningTerbentuk

25510CPutih kuningTerbentuk

30520CPutih kuningTerbentuk

100C5730CKuningTerbentuk

10700CKuningTerbentuk

15690CKuningTerbentuk

20640CKuningTerbentuk

25650CKuningTerbentuk

30640CKuningTerbentuk

SuhuMenitT. Terigu : Air (3:7)WarnaTerbentuk Gel atau Tidak

60C5450CPutih KuningTerbentuk

10490CPutih KuningTerbentuk

15490CPutih KuningTerbentuk

20500CPutih KuningTerbentuk

25510CPutih KuningTerbentuk

30500CKuningTerbentuk

100C5760CKuningTerbentuk

10740CKuningTerbentuk

15670CKuningTerbentuk

20650CKuningTerbentuk

25640CKuningTerbentuk

30680CKuningTerbentuk

SuhuMenitT. Terigu : Air (4:6)WarnaTerbentuk Gel atau Tidak

60C5460CPutih KuningTerbentuk

10480CPutih KuningTerbentuk

15490CPutih KuningTerbentuk

20480CPutih KuningTerbentuk

25490CPutih KuningTerbentuk

30490CKuningTerbentuk

100C5740CKuningTerbentuk

10730CKuningTerbentuk

15690CKuningTerbentuk

20660CKuningTerbentuk

25640CKuningTerbentuk

30680CKuningTerbentuk

SuhuMenitT. Terigu : Air : Sukrosa (1:9:1)WarnaTerbentuk Gel atau Tidak

60C5430CKuning BeningTerbentuk

10470CKuning BeningTerbentuk

15480CKuning BeningTerbentuk

20480CKuning BeningTerbentuk

25470CKuning BeningTerbentuk

30480CKuning BeningTerbentuk

100C5670CKuning BeningTerbentuk

10680CKuning BeningTerbentuk

15660CKuning BeningTerbentuk

20610CKuning BeningTerbentuk

25610CKuning BeningTerbentuk

30600CKuning BeningTerbentuk

SuhuMenitT. Terigu : Air : Sukrosa (2:8:2)WarnaTerbentuk Gel atau Tidak

60C5460CKuningTerbentuk

10480CKuningTerbentuk

15470CKuningTerbentuk

20490CKuningTerbentuk

25480CKuningTerbentuk

30500CKuningTerbentuk

100C5710CKuningTerbentuk

10690CKuningTerbentuk

15660CKuningTerbentuk

20630CKuningTerbentuk

25620CKuningTerbentuk

30640CKuningTerbentuk

SuhuMenitT. Terigu : Air : Sukrosa (3:7:3)WarnaTerbentuk Gel atau Tidak

60C5420CKuningTerbentuk

10460CKuningTerbentuk

15470CKuningTerbentuk

20470CKuningTerbentuk

25450CKuningTerbentuk

30490CKuningTerbentuk

100C5650CKuningTerbentuk

10620CKuningTerbentuk

15630CKuningTerbentuk

20580CKuningTerbentuk

25610CKuningTerbentuk

30640CKuningTerbentuk

SuhuMenitT. Terigu : Air : Sukrosa (4 :6:4)WarnaTerbentuk Gel atau Tidak

60C5420CKuningTerbentuk

10400CKuningTerbentuk

15440CKuningTerbentuk

20470CKuningTerbentuk

25450CKuningTerbentuk

30480CKuningTerbentuk

100C5640CKuningTerbentuk

10610CKuningTerbentuk

15610CKuningTerbentuk

20560CKuningTerbentuk

25600CKuningTerbentuk

30630CKuningTerbentuk

Data Melting PointShift:4Hari/Tanggal:Rabu / 3 Oktober 2012Kelompok:19Tabel 18. Data Melting Point Kelompok 19SuhuMenitT. Maizena:air (1:9)WarnaTerbentuk gel atau tidak

600C5500CTerbentuk gel

10490CPutih keruhTerbentuk gel

15500CPutih keruhGel mulai mencair

20530CPutih keruhGel mulai mencair

25490CPutihGel mencair

30510CPutihGel mencair

1000C5600CPutihGel mencair

10730CPutihGel mencair

15730CPutihGel mencair

20690CPutihGel mencair

25640CPutihGel mencair

30730CPutihGel mencair

SuhuMenitT. Maizena:air (2:8)WarnaTerbentuk gel atau tidak

600C5510CTerbentuk gel

10490CPutih keruhTerbentuk gel

15510CPutih keruhGel mulai mencair

20540CPutih keruhGel mulai mencair

25500CPutih keruhGel mencair

30510CPutih keruhGel mencair

1000C5650CPutihGel mencair

10740CPutihGel mencair

15750CPutihGel mencair

20750CPutih keruhGel mencair

25640CPutih keruhGel mencair

30730CPutih keruhGel mencair

SuhuMenitT. Maizena:air (3:7)WarnaTerbentuk gel atau tidak

600C5500CPutih keruhTerbentuk gel

10500CPutih kekuninganTerbentuk gel

15490CPutih kekuninganTerbentuk gel

20510CPutih kekuninganTerbentuk gel

25490CPutih kekuninganGel mulai mencair

30500CPutih keruhGel mulai mencair

1000C5640CPutih keruhGel mulai mencair

10750CPutih keruhGel mulai mencair

15760CPutih keruhGel mulai mencair

20730CPutih keruhGel mulai mencair

25690CPutih keruhGel mulai mencair

30700CPutih keruhGel mulai mencair

SuhuMenitT. Maizena:air (4:6)WarnaTerbentuk gel atau tidak

600C5490CKekuninganTerbentuk gel padat

10480CPutih kekuninganTerbentuk gel padat

15490CPutih kekuninganTerbentuk gel padat

20530CPutih kekuninganTerbentuk gel padat

25480CPutih kekuninganTerbentuk gel padat

30480CPutih kekuninganTerbentuk gel padat

1000C5660CPutih kekuninganTerbentuk gel padat

10720CPutih kekuninganTerbentuk gel padat

15720CPutih kekuninganTerbentuk gel padat

20730CPutih kekuninganTerbentuk gel padat

25650CPutih kekuninganMencair

30720CPutih kekuninganMencair

SuhuMenitT. Maizena: air : sukrosa (1:9:1)WarnaTerbentuk gel atau tidak

600C5580CTerbentuk gel

10520CPutih keruhTerbentuk gel

15540CPutih keruhTerbentuk gel

20550CAgak kuningTidak terbentuk gel

25520CKeruhTidak terbentuk gel

30510CKeruhTidak terbentuk gel

1000C5710CKeruhTidak terbentuk gel

10690CKeruhTidak terbentuk gel

15710CKeruhTidak terbentuk gel

20660CKeruhTidak terbentuk gel

25720CPutih keruhMencair

30700CPutih keruhMencair

SuhuMenitT. Maizena: air : sukrosa (2:8:2)WarnaTerbentuk gel atau tidak

600C5520CTerbentuk gel

10530CPutih kekuninganTerbentuk gel

15540CPutih keruhTerbentuk gel

20550CAgak kuningTerbentuk gel

25510CPutih keruhGel mulai mencair

30540CPutih keruhGel mulai mencair

1000C5720CPutih keruhGel mulai mencair

10730CPutih keruhMencair

15670CPutih keruhMencair

20670CPutih keruhMencair

25720CPutih keruhMencair

30690CPutih keruhMencair

SuhuMenitT. Maizena: air : sukrosa (3:7:3)WarnaTerbentuk gel atau tidak

600C5560CPutih keruhTerbentuk gel

10510CPutih keruhTerbentuk gel

15540CPutih keruhTerbentuk gel

20550CPutih keruhTerbentuk gel

25510CPutih keruhTerbentuk gel

30550CPutih keruhTidak terbentuk gel

1000C5760CPutih keruhGel mencair

10630CPutih keruhGel mencair

15680CPutih keruhGel mencair

20690CPutih keruhGel mencair

25710CPutih keruhGel mencair

30700CPutih keruhGel mencair

SuhuMenitT. Maizena: air : sukrosa (4:6:4)WarnaTerbentuk gel atau tidak

600C5500CPutih kekuninganTerbentuk gel

10510CPutih kekuninganTerbentuk gel

15500CPutih keruhTerbentuk gel

20510CAgak kuningTerbentuk gel

25500CAgak kuningTerbentuk gel

30510CAgak kuningTerbentuk gel

1000C5700CAgak kuningTerbentuk gel

10690CPutih keruhTerbentuk gel

15670CPutih keruhTerbentuk gel

20610CPutih keruhTerbentuk gel

25640CPutih keruhTerbentuk gel

30640CPutih keruhTerbentuk gel

Data Melting PointShift:4Hari/Tanggal:Rabu / 3 Oktober 2012Kelompok:20Tabel 19. Data Melting Point Kelompok 20SuhuMenitAgar:air (1:9)WarnaTerbentuk gel atau tidak

600C5510CBeningTidak ada gel

10500CBeningTidak ada gel

15520CBeningTidak ada gel

20540CBeningTidak ada gel

25530CBeningTidak ada gel

30530CBeningTidak ada gel

1000C5740CBeningTidak ada gel

10720CBeningTidak ada gel

15700CBeningTidak ada gel

20740CBeningTidak ada gel

25700CBeningTidak ada gel

30730CBeningTidak ada gel

SuhuMenitAgar:air (2:8)WarnaTerbentuk gel atau tidak

600C5520CBeningTidak ada gel

10490CBeningTidak ada gel

15520CBeningTidak ada gel

20550CBeningTidak ada gel

25520CBeningTidak ada gel

30530CBeningTidak ada gel

1000C5740CBeningTidak ada gel

10730CBeningTidak ada gel

15700CBeningTidak ada gel

20730CBeningTidak ada gel

25700CBeningTidak ada gel

30740CBeningTidak ada gel

SuhuMenitAgar:air (3:7)WarnaTerbentuk gel atau tidak

600C5480CKekuninganTerbentuk gel

10490CKekuninganTerbentuk gel

15490CKekuninganTerbentuk gel

20520CKekuninganTerbentuk gel

25460CKekuninganTerbentuk gel

30480CKekuninganTerbentuk gel

1000C5710CKekuninganGel mulai mencair

10700CKekuninganGel mencair

15640CKekuninganTerbentuk gel

20700CKekuninganTerbentuk gel

25670CKekuninganTerbentuk gel

30730CKekuninganTerbentuk gel

SuhuMenitAgar:air (4:6)WarnaTerbentuk gel atau tidak

600C5460CKekuninganTerbentuk gel

10480CKekuninganTerbentuk gel

15480CKekuninganTerbentuk gel

20500CKekuninganTerbentuk gel

25420CKekuninganTerbentuk gel

30470CKekuninganTerbentuk gel

1000C5680CKekuninganGel mulai mencair

10690CKekuninganGel mencair

15570CKekuninganGel mencair

20690CKekuninganGel mencair

25640CKekuninganGel mencair

30700CKekuninganGel mencair

SuhuMenitAgar : air : sukrosa (1:9:1)WarnaTerbentuk gel atau tidak

600C5480CKekuninganTerbentuk gel

10480CKekuninganTerbentuk gel

15500CKekuninganTerbentuk gel

20490CKekuninganTerbentuk gel

25430CKekuninganTerbentuk gel

30490CKekuninganTerbentuk gel

1000C5630CKekuninganTerbentuk gel

10650CKekuninganGel mencair

15600CKekuninganGel mencair

20650CKekuninganGel mencair

25630CKekuninganGel mencair

30640CKekuninganGel mencair

SuhuMenitAgar : air : sukrosa (2:8:2)WarnaTerbentuk gel atau tidak

600C5460CBeningTidak ada gel

10470CBeningTidak ada gel

15490CBeningTidak ada gel

20470CBeningTidak ada gel

25450CBeningTidak ada gel

30460CBeningTidak ada gel

1000C5600CBeningTidak ada gel

10650CBeningTidak ada gel

15570CBeningTidak ada gel

20640CBeningTidak ada gel

25640CBeningTidak ada gel

30660CBeningTidak ada gel

SuhuMenitAgar : air : sukrosa (3:7:3)WarnaTerbentuk gel atau tidak

600C5460CKekuninganTerbentuk gel

10470CKekuninganTerbentuk gel

15490CKekuninganTerbentuk gel

20490CKekuninganTerbentuk gel

25430CKekuninganTerbentuk gel

30470CKekuninganTerbentuk gel

1000C5610CKekuninganGel mencair

10630CKekuninganGel mencair

15550CKekuninganGel mencair

20630CKekuninganGel mencair

25600CKekuninganGel mencair

30660CKekuninganGel mencair

SuhuMenitAgar : air : sukrosa (4:6:4)WarnaTerbentuk gel atau tidak

600C5460CBeningTidak ada gel

10470CBeningTidak ada gel

15480CBeningTidak ada gel

20480CBeningTidak ada gel

25430CBeningTidak ada gel

30460CBeningTidak ada gel

1000C5590CBeningTidak ada gel

10600CBeningTidak ada gel

15550CBeningTidak ada gel

20620CBeningTidak ada gel

25600CBeningTidak ada gel

30550CBeningTidak ada gel

4. PEMBAHASAN

4.1 Analisa ProsedurDalam praktium kimia pangan materi gelatinisasi, persiapannya adalah menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Alat yang digunakan antara lain spatula, rak tabung reaksi, tabung reaksi ,waterbath ,termometer, stopwatch, penjepit kayu,washing bottle, keranjang plastik, gelas ukue 100ml, beaker glass 600ml, dan beaker glass 100ml. Bahan yang digunakan antara lain air, kertas label, tissue, plastik, aquades, agar, sukrosa, tepung beras, tepung tapioka, tepung terigu.Langkah awal yang dilakukan adalah membuat larutan atau campuran tepung beras,tepung tapioka,tepung terigu, dan agar. Masing-masing bahan ditambahkan dengan aquades dengan perbandingan 1:9,2:8,3:7,dan 4:6. Untuk agar-agar aquadest yang ditambahkan 10kali lipat. Pembuatan larutan dengan berbagai perbandingan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari konsentrasi yang berbeda-beda pada tiap-tiap bahan terhadap proses terjadinya gelatinisasi. Tujuan digunakan empat macam bahan yang berbeda adalah untuk membandingkan keempat jenis bahan tersebut terhadap proses glatinisasi. Pembuatan larutan dilakukan dengan menambahkan aquadest dan bahan ke dalam beaker glass 100ml, fungsi aquadest sebagai bahan pelarut tepung kemudian di aduk untuk mendapatkan larutan yang homogen, selanjutnya di ambil 5ml dengan menggunakan gelas ukur dan di masukkan ke dalam tabung reaksi yang sudah di beri kertas label agar tidak tertukar dengan larutan lain. Larutan yang telah disiapkan di masukkan ke beaker glass 600ml yang berada di dalam waterbath yang telah dipanaskan pada suhu 40c. Tujuan dilakukan pemanasan supaya bahan-bahan tersebut dapat membentuk gel(gelatinisasi). Proses pemanasan dalam waterbath dilakukan pada suhu 40c,60c, dan 100c. Pemanasan pertama dilakukan untuk mendapatkan suhu gelatinisasi, yaitu suhu pada saat granula pati pecah dapat dilakukan dengan menambahkan air panas.Setelah suhu yang diinginkan tercapai dilakukan pengamatan setiap 5 menit selama 30 menit.Hal ini dilakukan karena untuk mengetahui perubahan yang terjadi, perubahan tekstur, warna, dan perubahan besarnya suhu juga untuk mengetahui menit dan suhu tercapainya gelling point.Gelling point adalah suhu pada saat granula pati pecah, dimana dapat dilakukan dengan penambaham air panas.Dicatat waktu tiap pengamatan dan pada suhu berapa terjadinya gelling point.Setelah pemanasan 30 menit, tabung reaksi dikeluarkan dalam waterbath dan didinginkan selama 5 menit.Hal ini bertujuan untuk menurunkan suhu setelah pemanasan. Kemudian dipanaskan kembali untuk mendapatkan suhu gelling point dalam waterbath pada suhu 60c dan 100c. Diamati setiap 5 menit selama 30 menit untuk mengamati perubahan warna gel dan perubahan suhunya.Lalu dicatat waktu dan pada suhu berapa terjadinya melting point.Melting point adalah gel mulai berubah menjadi cairan.Hal ini dilakukan untuk mengetahui kapan dan pada suhu berapa melting point terjadi.Kemudian, dikeluarkan dari waterbath dan dituang pada cawan petri.Selanjutnya didiamkan semalam pada suhu kamar agar larutan mengendap dan diamati teksturnya.Kemudian diatat hasilnya.Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah membuat larutan dari tepung beras, tepung tapioka, tepung terigu, dan agar. Masing-masing bahan ditambahkan dengan aquadest serta ditambahkan sukrosa dengan perbandingan tepung:air:sukrosa 1:9:1,2:8:2,3:7:3,4:6:4. Untuk agar-agar aquadest ditambahkan 10 kali lipat.Proses selanjutnya sama seperti proses sebelumnya, yang membedakan adalah penambahan sukrosa. Fungsi dari penambahan sukrosa adalah untuk mengetahui pengaruh bahan tambahan pada proses gelatinisasi. Pembuatan larutan dengan berbagai perbandingan untuk mengetahui pengaruh dari konsentrasi yang berbeda antara tepung:air:sukrosa pada proses gelatinisasi.Cara pemanasan dengan waterbath yaitu waterbath diisi sampai batas garis, kemudian dipasan atau diletakkan beaker glass 600ml sebagai tempat menaruh tabung reaksi yang berisi sampel, kemudian waterbath dipanaskan dengan suhu 60c dan 100c.Derajat gelatinisasi adalah rasio antara pati yang tergelatinisasi dengan total pati. Gelatinisasi dipengaruhi oleh bahan mentah yaitu ukuran granula, rasio antara amilosa dan amilopektin serta komponen-komponen dalam bahan pangan seperti kadar air,gula,protein,lemak, dan serat kasar. Derajat gelatinisasi mie rebus tanpa fortifikasi tepung tulang rawan ayam pedaging adalah 2,03%, sedangkan derajat gelatinisasi mie rebus yang di fortofokasi dengan tepung tulang rawan yang paling tinggi dan menghasilkan derajat gelatinisasi sebesar 3,22%. Hal ini diduga karena pada tingkat fortifikasi tersebut terjadi reaksi antara kolagen,pati, dan airyang optimum. Kolagen disusun oleh struktur heliks tiga untai(triple helix) yang saling bergulung dan memiliki ukuran yang sama(Agustin et,al 2003).

4.2Analisa HasilDari hasil praktikum kimia pangan materi gelatinisasi di peroleh hasil gelling point pada kelompok 20 pada suhu 40oC dengan sampel agar: air (1:9) terbentuk warna bening dan tidak terbentuk gel. Pada suhu 60oC terbentuk warna bening dan tidak terbentuk gel.Pada suhu 100oC terbentuk warna bening dan tidak terbentuk gel.Lalu pada suhu 40oC dengan sampel agar:air (2:8) terbentuk warna bening dan tidak terbentuk gel. Padsa suhu 60oC terbentuk warna bening dan tidak terbentuk gel.Pada suhu 100oC terbentuk warna bening dan tidak terbentuk gel. Pada suhu 40oC dengan sampel agar:air (3:7) terbentuk warna keruh dan tidak terbentuk gel. Pada suhu 60oC terbentuk warna bening dan terbentuk gel.Pada suhu 100oC terbentuk warna keruh dan terbentuk gel. Pada suhu 40oC dengan sampel agar:air (4:6) terbentuk warna keruh dan terbentuk gel. Pada suhu 60oC terbentuk warna keruh dan terbentuk gel.Pada suhu 100oC terbentuk warna keruh dan terbentuk gel. Pada suhu 40oC dengan sampel agar:air:sukrosa (1:9:1) terbentuk warna bening dan terbentuk gel. Pada suhu 60oC terbentuk warna bening dan terbentuk gel.Pada suhu 100oC terbentuk warna keruh dan terbentuk gel. Pada suhu 40oC dengan sampel agar:air:sukrosa (2:8:2) terbentuk warna bening dan terbentuk sedikit gel. Pada suhu 60oC terbentuk warna bening dan terbentuk gel.Pada suhu 100oC terbentuk warna bening dan tidak terbentuk gel. Pada suhu 40oC dengan sampel agar:air:sukrosa (3:7:3) terbentuk warna bening dan tidak terbentuk gel. Pada suhu 60oC terbentuk warna bening terbentuk sedikit gel.Pada suhu 100oC terbentuk warna keruh dan terbentuk gel. Pada suhu 40oC dengan sampel agar:air:sukrosa(4:6:4) terbentuk warna keruh dan terbentuk gel. Pada suhu 60oC terbentuk warna bening dan sedikit gel.Pada suhu 100oC terbentuk warna bening dan tidak terbentuk gel.Lalu pada uji melting point pada kelompok 20 pada suhu 60oC dengan sampel agar:air (1:9) terbentuk warna bening dan tidak terbentuk gel. Pada suhu 100oC terbentuk warna bening dan tidak terbentuk gel.pada suhu 60oC dengan sampel agar:air (2:8) terbentuk warna bening dan tidak terbentuk gel. Pada suhu 100oC terbentuk warna bening dan tidak terbentuk gel.pada suhu 60oC dengan sampel agar:air (3:7) terbentuk warna kekuningan dan terbentuk gel. Pada suhu 100oC terbentuk warna kekuningan dan terbentuk gel. Pada suhu 60oC dengan sampel agar:air (4:6) terbentuk warna kekuningan dan terbentuk gel. Pada suhu 100oC terbentuk warna kekuningan dan terbentuk gel yang mencair. Pada suhu 60oC dengan sampel agar:air:sukrosa (1:9:1) terbentuk warna kekuningan dan terbentuk gel. Pada suhu 100oC terbentuk warna kekuningan dan terbentuk gel yang mencair. Pada suhu 60oC dengan sampel agar:air:sukrosa (2:8:2) terbentuk warna bening dan tidak terbentuk gel. Pada suhu 100oC terbentuk warna bening dan tidak terbentuk gel. Pada suhu 60oC dengan sampel agar:air:sukrosa (3:7:3) terbentuk warna kekuningan dan terbentuk gel. Pada suhu 100oC terbentuk warna kekuningan dan terbentuk gel yang mencair. Pada suhu 60oC dengan sampel agar:air:sukrosa (4:6:4) terbentuk warna bening dan tidak terbentuk gel. Pada suhu 100oC terbentuk warna bening dan tidak terbentuk gel.Menurut Winarno(2004), suhu gelatinisasi tergantungnjuga pada konsentrasi pati, makin kental larutan suhu tersebut makin lambat tercapai. Makin tinggi konsentrasi gel yang terbentuk makin kurang kental dan setelah beberapa waktu viskositas akan turun. Penambahan granula juga berpengaruh pada kekentalan gel yang terbentuk. Gula akan menurunkan kekentalan, hal ini disebabkan gula akan mengikat air, sehingga pembengkakan butir-butir granula pati lebih lambat. Akibatnya suhu gelatinisasi lebih tinggi, adanya gula akan menyebabkan gel lebih tahan terhadap kerusakan mekanik.Lemak dalam campuran pati diduga menghambat proses gelatinisasi pati. Sebagian besar lemak diabsorbsi oleh permukaan granula sehingga terbentuk lapisan lipid yang bersifat hidrofobik. Lapisan ini menghambat pengikatan air oleh granula pati(Afrianti,2004).Semakin tinggi kadar senyawa lemak lain maka kadar karbohidrat akan semakin rendah. Hal ini disebabkan karena ikan lebih banyak mengandung protein dibandingkan karbohidrat sehingga akan menurunkan jumlah karbohidrat pada pempek. Kadar karbohidrat dipengaruhi oleh pembekuan karena pembekuan menyebabkan sebagian air keluar dari gluten sehingga kadar air akan semakin rendah(Sugito dan Ari Hayati,2006).

4.3Pengertian Gelatinisasi, Gelling Point, dan Melting PointGelatinisasi atau gelatinization adalah peristiwa terbentuknya gel dari pati karena perlakuan dengan air panas. Gel dapat memiliki selaput yang tidak dapat berubah pada permukaan produk, sehingga hal ini dapat mengurangi kehilangan nutrien yang larut dalam air bila produk di masak atau di rendam dengan air (Makfoeld,2002).Gelatinisasi pati merupakan proses penggelembungan dan disorganisasi. Peristiwa ini disebut sebagai retrogradasi yang di tandai dengan pembentukan gel oleh amilopektin secara lebih lambat dan gel yang terbentuk lebih lunak. Adapun satuan dasar dari pati adalah anhidroglukosa dengan rumus empiris (C6H10O5)n. besarnya proteinpembentuk gluten dalam tepung sangat menentukan sifat adaonan dan produk yang dihasilkan (Surya saputra 2005).Gelatin adalah derivat protein dari serat kolagen yang ada pada kulit, tulang,dan tulang rawan. Susunan asam aminonya hampir mirip dengan kolagen, dimanaglisin sebagai asam amino utama dan merupakan 2/3 dari seluruh asam amino yangmenyusunnya, 1/3 asam amino yang tersisa diisi oleh prolin dan hidroksiprolin(Chaplin, 2005).Gelling point adalah suhu pada saat granula ppati pecah, dimana dapat dilakukan dengan penambahan air panas(winarno,2002).Menurut Kusnandar (2008), titik gel adalah suhu dimana larutan dalam konsentrasi tertentu mulai membentuk gel, sedangkan titik leleh (melting point) merupakan kebalikan dari titik gel yaitu suhu larutan ini mencair dengan konsentrasi tertentu.Kepadatan jeli bergantung pada zat yang didispersikan.Silikagel yang mengandung medium air sekitar 95% membentuk cairan kental seperti lendir. Jika kandungan airnya lebih rendah sekitar 90% maka akan lebih padat dan dapat dipotong dengan pisau (Winarno,2002).

4.4Retrogradasi dan SinersisRetrogradasi merupakan kebalikan dari proses gelatinisasi, dimana kristal pati berkumpul membentuk formasi tertentu yang dapat berpengaruh pada tekstur. Selama proses retrogradasi, pasta pati berubah menjadi bentuk gel, dimana gel ini memiliki kecenderungan untuk melepaskan air. Retogradasi amilosa menghasilkan retrogrades yang kuat dan tahan terhadap enzim. Pada makanan ringan, retrogradasi bertujuan untuk membentuk tekstur yang renyah (krispi)( Kusnandar,2010).Struktur pati dipengaruhi oleh aliran (shear), pH, dan bahan tambahan lain. pH ekstrim dapat memberikan dampak negatif terhadap viskositas dimana ikatan 1,4 dan 1,6 glikosidik pada pati akan terputus. Hidrolisis asam dapat mnyebabkan penurunan tingkat viskositas. Pada pemasakan dalam kondisi basa, pH tinggi dapat mempercepat proses gelatinisasi dan memperlambat retrogradasi. Sedangkan bahan tambahan makanan yang lain dapat memberikan efek negatif terhadap viskositas bahan. Contohnya, lemak dapat berinteraksi dengan granula pati dan mencegah hidrasi, sehingga peningkatan viskositas bahan menjadi rendah. Sedangkan pati yang dimodifikasi secara kimia merupakan bahan tambahan makanan yang penggunaannya terbatas, dan tercantum dalam label, sesuai yang ditetapkan dalam U.S. Code of Federal Regulations (CFR) (Harsono et. al., 2006)Retrogradasi merupakan proses kristalisasi kembali molekul pati yang telah tergelatinisasi. Molekul amilopektin dalam larutan tidak mudah teretrogradasi karena percabangannya dapat mencegah pengelompokan kembali molekul-molekul pati yang telah tergelatinisasi (Surya Saputra, 2005).Pada pati yang dipanaskan dan telah dingin kembali ini sebagian air masih berada di bagian luar granula yang membengkak. Air ini mengadakan ikatan yang erat dengan molekul-molekul pati pada permukaan butir-butir pati yang membengkak. Demikian juga dengan amilosa yang menyebabkan butir-butir pati membengkak.Sebagian air dalam pasta yang telah di masak tersebut berada dalam rongga-rongga jaringan yang terbentuk dari butir pati dan endapan amilosa.Bila gel di potong dengan pisau atau disimpan untuk beberapa hari air tersebut dapat keluar dari bahan.Keluarnya atau merembesnya cairan dari suatu gel dari pati disebut sineresis (syneresis) (Winarno, 2002).Jika jeli di biarkan, volumenya akan berkurang akibatnya cairan berkurang. Gejala ini dinamakan sinersis. Peristiwa sinersis dapat di amati pada agar-agar yang dibiarkan lama. Jeli dapat dikeringkan sampai kerangkanya keras dan dapat membentuk Kristal padat atau serbuk. Jeli seperti ini mengandung banyak pori dan memiliki kemampuan mengarbsorbsi Zat lain (Sunarya dan Agus S. 2007).

4.5Mekanisme GelatinisasiPembentukan jeli terjadi akibat molekul-molekul bergabung membentuk rantai panjang.Rantai ini menyebabkan terbentuknya ruang-ruang kosong yang dapat diisi oleh cairan atau medium pendispersi sehingga cairan terjebak dalam jaringan rantai.Peristiwa medium pendispersi terjebak di antara jaringan rantai pada jeli ini dinamakan swelling.Pembentukan jeli bergantung pada suhu dan konsentrasi zat. Pada suhu tinggi, agar-agar sukar mengeras, sedangkan pada suhu rendah akan memadat. Pembentukan jeli juga menuntut konsentrasi tinggi agar seluruh pelarut dapat terjebak dalam jaringan (Winarno, 2002).Mekanisme glatinisasi secara ringkas dan skematis di uraikan oleh Makfield et.al.,(2002)..Tahap pertama granula pati masih dalam keadaan normal belum berinteraksi dengan apapun.Ketika granula milai berinteraksi dengan molekul air disertai dengan peningkatan suhu suspense terjadilah pemutusan sebagian besar ikatan intermolecular (tahap 2).Tahap berikutnya molekul-molekul amilosa mulai berdifusi keluar granula akibat meningkatnya aplikasi panas dan air yang menyebabkanb granula mengembang lebih lanjut (tahap 3). Proses glatinisasi terus berlanjut sampai seluuruh mol amilosa keluar. Hingga tinggi amilopektin yang berada di dalam granula akan segera pecah sehingga akhirnya terbentuk matriks 3 dimensi yang tersusun oleh molekul-molekul amilosa dan amilo pectin (tahap 4).Menurut Kusnandar (2010), bila shu mancapai 85o C, granula pati akan merekah dan isinya akan terdispersi ke dalam air. Molekul molekul yang berantai panjang akan mulai saling terlepas dan campuran pati air menjadi lebih kental, membentuk sol suatu system koloid. Kemampuan pati untuk membentuk koloid di karenakan pati merupakan rantai panjang dari unit-unit glukosa yang mempunyai gugus-gugus hydroksil yang dapat membentuk ikatan hydrogen dengan molekul air, hydrogen yang sarat dengan cabang tidak di bentuk gel pada pati lebih di kenal sebagai sifat utama amilosa daripada amilopektin.

4.6Faktor-Faktor yang Mempengaruhi GelatinisasiFaktor-faktor yang mempengaruhi gelatinisasi pati, viskositas, dan karakteristik gel pati menurut Miegawa (2004) adalah sebagai berikut : Karakteristik granula patiAmilosa akan membentuk gel yang tegar. Strukturnya yang linier menyebabkan granula lebih mudah menyerap air dan gel amilosa cepat terjadi pada konsentrasi yang rendah (5%). Sedangkan amilopektin akan membentuk gel yang lembut dan membutuhkan konsentrasi yang tinggi (30%) karena struktur yang bercabang membuatnya sulit menyerap air. Suhu gelatinisasiAdalah kisaran suhu saat pengembangan seluruh granula pati.Suhu gelatinisasi dipengaruhi oleh konsentrasi pati dan pH larutan. Konsentrasi pati 20 % dan pH larutan 4-7 akan membentuk gel dengan viskositas yang baik.Faktor-Faktor yang mempengaruhi glatinisasi menurut Winarno (2002), antara lain : Konsentrasi patiKonsentrasi terbaik untuk membuat larutan gel adalah 20%, makin tinggi konsentrasi, gel yang terbentuk makin kurang kental dan setelah beberapa waktu viskositasnya akan semakin turun. Makin kental larutan, suhu glatinisasi makin lambat tercapai. pHPembentukan gel optimum pada pH 4-7.Bila pH terlalu tinggi pembentukan gel semakin cepat tercapai tapi cepat turun lagi. Sedangkan jika pH terlalu rendah terbentuknya gel lambat dan bila pemanasan diteruskan, viskositas akan turun lagi. SuhuSuhu glatinisasi bagi tiap jenis pati dan merupakan suatu kisaran. Dengan viskosimeter suhu glatinisasi dapat ditentukan misalnya pada jagung 62-70oC, beras 68-78 oC, gandum 54,5 64 oC, kentang 58-66 oC, dan tapioca 52-64 oC. Suhu glatinisasi juga dapat ditentukan dengan polarized microscope.Menurut Yasid dan Nursanti(2006), proses gelatinisasi dipengaruhi beberapa hal, yaitu:1.asal pati : meliputi ukuran granula & kandungan amilosa/ amilopektin pati masing-masing bahan, granula ubi kayu berukuran 5-35 mikron dan terdiri dari amilosa 20% dan amolipektin 80% (Meyer, 1973)2.pH larutan dan suhu air yang ditambahkan : pH optimum 4-7. bila pH terlalu tinggi pembentukan gel cepat tetapi cepat turun lagi. Jika terlalu rendah pembentukan gel lambat.Untuk airnya jika tidak tepat maka tidak terjadi gelatinisasi.3.konsentrasi pati : makin kental suatu larutan, maka suhu gelatinisasi makin lama tercapai. Konsentrasi terbaik untuk pembentukan gel adalah 20%.4. Penambahan gula : gula akan menurunkan kekentalan dengan mengikat air sehingga suhu gelatinisasi makin tinggi.5.perlakuan mekanis, seperti pengadukan mempercepat terjadinya suhu gelatinisasi.6.adanya konstituen organik & anorganik : lipida mampu mempengaruhi suhu gelatinisasi dengan menyelubungi granula pati sehingga menghambat penetrasi air dan amilosa sulit larut yang menyebabkan gel sulit terbentuk.7. Tinggi suhu dan lama pemanasan

4.7Pengaruh Bahan Lain Terhadap GlatinisasiMenurut Winarno (2002), penambahan gula juga juga berpengaruh pada kekentalan gel yang terbentuk. Gula akan menurunkan kekentalan, hal ini akan menyebabkan gula akan mengikat air, sehingga pembengkakan butir-butir pati menjadi lebih lambat, akibatnya suhu gelatinisasi lebih tinggi. Adanya gula akan menyebabkan gel lebih tahan terhadap kerusakan mekanis.Menurut Buckle et. al., (2007), kelainan utama pada produk-produk jeli adalah salah satunya keras, gel akan kenyal akibat kurangnya gula atau pectin yang berlebihan.Bahan-bahan lain yang berpengaruh terhadap glatinisasi menurut (Kusnandar, 2010), yaitu:1) Gula, garam, dan asam mempunyai kemampuan mengikat air sehingga mengganggu proses gelatinisasi dan suhu gelatinisasi akan meningkat.2) Lemak membentuk kompleks dengan amilosa sehingga gelatinisasi terhambat dan mengganggu pengembangan granula pati.3) Protein mempunyai kemampuan mengikat air sehingga mengganggu pengembangan granula pati. Kemampuan mengikat air oleh molekul protein tidak menyebabkan pengembangan, karena komponen utama yang mengembang adalah pati sedangkan protein kurang atau tidak mengembang.

5. PENUTUP

5.1KesimpulanDari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: Geletanisasi adalh peristiwa perkembangannya granula pati sehingga granula pati tidak bisa kembali pada kondisi semula Birefringet yaitu granula pati merefleksikan cahaya terpolarisasi sehingga dibawah mikroskop terlihat Kristal hitam putih Retrogradasi yaitu proses pengkristalan kembali pati yang telah mengalami glatinisasi Sineresis yaitu keluarnya atau membesarnya cairan dari suatu gel dari pati Glass yaitu pasca pati yang mengejel akibat pendinginan atau suhu rendah Perbedaan amilosa dan amilopektinAmilosa Amilopektin

Struktur linearMolekul lebih ringanProse gelling lebih cepatIkatan glikosidik 1,4Struktur bercabangMolekul lebih beratProses gelling lebih lambatIkatan glikosidik 1,6

Tabel 20. Perbedaan amilosa dan amilopektin

Sifat-sifat granula Tidak berasa Tidak berbau Mudah menyerap air

5.2 SaranPada praktikum kimia pangan meteri Gelatinisasi sebaiknya ketika praktikum berjalan, para praktikan lebih teliti dan hati-hati pada saat melakukan uji coba.

RINGKASAN MATERI

Gelatinisasi merupakan keadaan dimana pati mentah dimasukkan dalam air dingin granula pati akan mengambang karena menyerap air. Namun demikian jumlah air yang terserap dan pembengkakan terbatas. Air yang terserap tersebut hanya dapat mencapai 30 %, meningkatnya volume granula pati dapat terjadi pada suhu 50-600C sesuai jenis pati yang digunakan. Granula pati dapat dibuat bengkak luar biasa, tapi tidak dapat kembali kebentuk semula.Proses gelatinisasi dipengaruhi oleh Asal pati, pH, konsentrasi pati, penambahan gula, perlakuan mekanis, adanya konstituen organik & anorganik, tinggnai suhu dan lama pemanasan.Dari praktikum diperoleh hasil bahwa sampel yang paling cepat mengalami gelling point adalah kelompok 18 dengan sampel/bahan tepung terigu pada rasio 2:8, 3:7, dan 4:6:4. Sedangkan sampel yang paling lambat mengalami suhu gelling point adalah kelompok 20 dengan sampel/bahan agar pada rasio 1:9, 2:8, dan 2:8:2. Kemudian pada melting point, rata-rata semua bahan sangat cepat mengalami melting point kecuali pada kelompok 20 dengan sampel agar yang tidak mengalami melting point

DAFTAR PUSTAKA

Agustin. I., S. Simamora dan Z, Wulandari. 2003. Pembuatan mie kering dengan fortifikasi tepung tulang rawan ayam pedaging. Jurnal Med. Pet. Volume 26 no.2Afrianti. 2002. pati termodifikasi dibutuhkan iondustri makanan. ITB: BandungChaplin. 2005.Kajian Penambahan Gelatin Terhadap Kualitas Kualitas Produk Kefirjeli Rendah Lemak. Jurnal Ilmu-Ilmu Hayati (Life Science) Vol.16 No.2.Buckle, K.A, R. A. Edward G. H. fleet and M. Wolton. 1987. Ilmu pangan. Universitas Indonesia press: Jakarta.Fardiaz, S., N. Andarwulan, H. W. Arianita, dan N. L. PuspitaSari. 1992. Teknik analisis sifat dan fungsional komponen pangan. ITB: BogorHarsono, Suparlan dan S. Triwahyuni. 2006. Desain dan uji kinerja mesin pemisah lembaga biji jagung (degerminator) system basah. Jurnal vol.4 no.1 april 2006Kusnandar. 2010.Teknik analisis sifat dan fungsional komponen pangan. Institute Pertanian Bogor: Bogor.Makfoeld.2002.Kamus Istilah Pangan dan Nutrisi. KANISIUS: Yogyakarta.Miegawa, Anang Muuhammad dan Murwantoro.2004. Analisa Pangan. Universitas Diponegoro: Semarang.

Sugito dan Ari Hayati. 2006. Penambahan daging ikan gabus( opicepallus strianus BLKR) dan aplikasi pembekuan pada pembuatan empek-empek gluten. Jurnal ilmu-ilmu pertanian Indonesia vol.8 no.2, 2006. Hlm 147-157Sunarya, Yayan dan Agus S. 2007.Mudah dan Aktif Belajar Kimia.Bandung : PT. setia Purna Inves.Surya Saputra. 2005.Cara Praktis Membuat Pempek Palembang. Kanisius: Yogyakarta.Tiwari, Rachana and Kumar ,Anil. 2012. Starch phosphorylase: Biochemical and biotechnological perspectives.Biotechnology and Molecular Biology Review Vol. 7(3), pp. 69-83.Winarno, F. G. 2004. Kimia pangan dan gizi. Pt. gramedia pustaka utama: Jakarta.Yasid, T. dan I. Nursanti. 2006. Penuntun Praktikum Biokimia untuk Mahasiswa Analisis. ANDI: Yogyakarta.

LAMPIRAN

Gambar Gelatinisasi Suhu 40oCSuhu 60o C Gambar 9. Gelling Point Suhu 40oCGambar 10. Gelling Point Suhu 60oC

Suhu 100oC

Gambar 11. Gelling Point Suhu 100oC

Gambar melting PointSuhu 40oCSuhu 60o CGambar 12. Melting Point Suhu 40oC Gambar 13. Melting Point Suhu 60oC

Suhu 100oC

Gambar 14. Melting Point Suhu 100oCGELATINISASI 157