13
Armon Armon  Rahimi Rahimi Divisi Divisi Penyakit Penyakit Tropikal Tropikal dan dan Infeksi Infeksi Departemen Departemen Ilmu Ilmu Penyakit Penyakit Dalam Dalam FK USU FK USU RS Dr. RS Dr. Pirngadi Pirngadi  / RS. H. Adam  / RS. H. Adam Malik Malik Medan Medan

6.Dr.armon - Tifoid

Embed Size (px)

Citation preview

  • ArmonArmon RahimiRahimi

    DivisiDivisi PenyakitPenyakit TropikalTropikal dandan InfeksiInfeksiDepartemenDepartemen IlmuIlmu PenyakitPenyakit DalamDalam FK USUFK USU

    RS Dr. RS Dr. PirngadiPirngadi / RS. H. Adam / RS. H. Adam MalikMalik MedanMedan

  • PENDAHULUANPENDAHULUANDefinisiDefinisi : : SuatuSuatu penyakitpenyakit sistemiksistemik akutakut

    disebabkandisebabkan oleholeh Salmonella Salmonella typhityphi

    EtiologiEtiologi : S. : S. TyphiTyphi, S. , S. ParatyphiParatyphi A, B, CA, B, CMudahMudah menularmenular WabahWabah

    InsidensiInsidensi : 750: 750--810 810 kasuskasus / 100.000 / 100.000 pendudukpenduduk/ / tahuntahun ( DEPKES RI, 1997 )( DEPKES RI, 1997 )

  • PenularanPenularan terjaditerjadi lewatlewat oral ( oral ( makananmakananatauatau minumanminuman yang yang terkontaminasiterkontaminasi S S typhityphi ).).

    MelewatiMelewati barierbarier asamasam lambunglambung menurunnyamenurunnya derajatderajat keasamankeasaman lambunglambung, , makananmakanan bersifatbersifat basabasa, , antasidaantasida AchlorhydriaAchlorhydria..

    MelewatiMelewati barierbarier usususus halushalus menurunnyamenurunnyagerakangerakan peristaltikperistaltik usususus, short chain fatty , short chain fatty acid yang acid yang dihasilkandihasilkan flora normal flora normal ususususdandan gangguangangguan produksiproduksi atauatau fungsifungsi IgAIgAmukosamukosa usususus..

  • MenempelMenempel dandan masukmasuk keke dalamdalam selselepitelepitel usususus halushalus ( Payer( Payers Patch ) s Patch )

    masukmasuk keke dalamdalam lamina lamina propriapropria FagositosisFagositosis oleholeh selsel makrofagmakrofagnamunnamun masihmasih mampumampu hiduphidup dididalamnyadalamnya ikutikut terbawaterbawa kekekelenjarkelenjar getahgetah beningbening mesenterikamesenterika lewatlewat duktusduktus thorasikusthorasikus masukmasukkeke sirkulasisirkulasi timbultimbul bakterimiabakterimiapertamapertama yang yang asimptomatikasimptomatik

  • Bakterimia pertama terjadi 24Bakterimia pertama terjadi 24--72 jam 72 jam setelah infeksisetelah infeksi

    S typhi yang ada di dalam makrofag dapat S typhi yang ada di dalam makrofag dapat bertahan hidup bertahan hidup berkembang biak di berkembang biak di dalam fagosom makrofag dalam fagosom makrofag Sel akan Sel akan mengalami lisis mengalami lisis S typhiS typhi keluar ke dalam keluar ke dalam sirkulasi sirkulasi bakterimia keduabakterimia kedua gejala gejala klinis berupa demam, nyeri kepala, otot dan klinis berupa demam, nyeri kepala, otot dan sendi sendi disebabkan pengaruh endotoksin disebabkan pengaruh endotoksin pada hipotalamus dan pengaruh sitokin pada hipotalamus dan pengaruh sitokin proinflammasi yang diproduksi oleh proinflammasi yang diproduksi oleh makrofag yang terinfeksi makrofag yang terinfeksi S. typhiS. typhi..

  • GAMBARAN KLINISGAMBARAN KLINIS

    PEMERIKSAAN LABORATORIUMPEMERIKSAAN LABORATORIUM

  • Kelompok umur 5Kelompok umur 5--30 tahun.30 tahun. LakiLaki--laki sama dengan wanita.laki sama dengan wanita. Jarang umur di bawah 2 tahun maupun di Jarang umur di bawah 2 tahun maupun di

    atas 60 tahunatas 60 tahun. . ANAMNESISANAMNESIS

    masa inkubasi umumnya 3masa inkubasi umumnya 3--60 hari60 hari.. keluhan utama demam, diderita 5keluhan utama demam, diderita 5--7 hari 7 hari

    tidak berhasil diobati dengan antipiretika,tidak berhasil diobati dengan antipiretika,bersifat bertahap, makin naik setiap hari.bersifat bertahap, makin naik setiap hari. SelidikiSelidiki riwayatriwayat bepergianbepergian keke daerahdaerah

    endemisendemis, , kebiasaankebiasaan makanmakan--minumminum, , pernahpernahvaksinasivaksinasi tifoidtifoid

  • Penderita tampak lesu, letih, wajah Penderita tampak lesu, letih, wajah kosong kadang penderita nampak kosong kadang penderita nampak gelisah, delirium atau koma.gelisah, delirium atau koma.

    Gejala dan Tanda klinis yang dapat Gejala dan Tanda klinis yang dapat dijumpai :dijumpai :Demam, bradikardia relatifDemam, bradikardia relatif, pendengaran , pendengaran menurun, menurun, Thypoid Tongue ( Lidah tifus ),Thypoid Tongue ( Lidah tifus ),Roseola SpotsRoseola Spots, Bronchitis Chest, , Bronchitis Chest, Abdominal tenderness, Abdominal tenderness, Hepatomegali,Hepatomegali,Splenomegali.Splenomegali.

  • 1. Urine ; Biakan kuman (+) 1. Urine ; Biakan kuman (+) terutama minggu II/ III terutama minggu II/ III atau carier.atau carier.

    2. Tinja ; 2. Tinja ; -- Ditemukan eritrosit, terkadang darah segarDitemukan eritrosit, terkadang darah segar-- Biakan (+) Biakan (+) terutama sakit minggu II/ III terutama sakit minggu II/ III

    atau carier.atau carier.

    3. Darah ; 3. Darah ; -- Leukopenia relatif, Neutropenia, Limfositosis, Leukopenia relatif, Neutropenia, Limfositosis, Aneosinofilia, Anemia, Aneosinofilia, Anemia, LED, SGOT dan SGPT meningkat.LED, SGOT dan SGPT meningkat.

    -- Biakan kuman Biakan kuman Diagnosa PastiDiagnosa PastiMinggu I : 80 Minggu I : 80 90 % (+)90 % (+)Minggu II : 20 Minggu II : 20 25 % (+)25 % (+)Minggu III : 10 Minggu III : 10 15 % (+)15 % (+)

  • 3.1 Deteksi Antibodi3.1 Deteksi Antibodi

    a. Tes aglutinasi a. Tes aglutinasi Tes Widal : Titer O ( Body ) Tes Widal : Titer O ( Body ) Titer O lebih spesifik dari titer HTiter O lebih spesifik dari titer H

    Titer H ( Flagella )Titer H ( Flagella )Nilai (+) bila titer O Nilai (+) bila titer O 1/ 160 atau terdapat kenaikan titer 1/ 160 atau terdapat kenaikan titer 4 kali lipat dengan jarak pemeriksaan 7 hari.4 kali lipat dengan jarak pemeriksaan 7 hari.

    b. Tes ELISA, ada 2 macam :b. Tes ELISA, ada 2 macam :-- Deteksi antigen Deteksi antigen antigen O, Hantigen O, H-- Deteksi antibodi Deteksi antibodi IgA, I M, IgG, S. TyphiIgA, I M, IgG, S. TyphiProtein Ag khusus Protein Ag khusus Test Dot Enzyme Immuno Assay Test Dot Enzyme Immuno Assay

    ( DOT EIA )( DOT EIA )

    Diagnosa cepat ( 3Diagnosa cepat ( 3--4 jam ) ; IgM (+) 4 jam ) ; IgM (+) demam tifoid akut, demam tifoid akut, IgG (+) IgG (+) relaps relaps

  • 3.2. Deteksi Antigen3.2. Deteksi Antigena. Test Koagulasi ( KOAG )a. Test Koagulasi ( KOAG )

    -- Antisera Vi Antisera Vi Vi KOAG ; lebih cepat dari Vi KOAG ; lebih cepat dari biakan kuman.biakan kuman.

    b. Test ELISAb. Test ELISAELISA indirek dari urin dan darah penderita, ELISA indirek dari urin dan darah penderita, memakai antibodi monoklonal.memakai antibodi monoklonal.

    3.3. Deteksi DNA3.3. Deteksi DNAa. Hibridisasi dengan pelacak DNA.a. Hibridisasi dengan pelacak DNA.b. Polymerase Chain Reaction ( PCR )b. Polymerase Chain Reaction ( PCR )

    Dapat mendeteksi strain S. typhi dengan Dapat mendeteksi strain S. typhi dengan waktu pemeriksaan 6 jamwaktu pemeriksaan 6 jam

  • 4. Sumsum Tulang4. Sumsum Tulanga. Biakan Sumsum Tulang.a. Biakan Sumsum Tulang.b. Sangat sensitif ( 95 %)b. Sangat sensitif ( 95 %)c. Tidak dipengaruhi pemberian c. Tidak dipengaruhi pemberian

    antibiotika dan fase penyakit.antibiotika dan fase penyakit.d. Bersifat Invasif .d. Bersifat Invasif .

  • PENDAHULUAN