20
Pengambilan Darah Donor (Penyadapan Darah) Hari/tanggal Praktikum : jumat, 11 Desember 2015 Tempat Praktikum : Laboratorium Hematologi Jurusan Analis Kesehatan I. Tujuan 1. Untuk mendapatkan volume darah yang tepat dan sesuai dengan kapasitas kaontong darah sehingga dapat menghasilkan produk darah dengan kualitas yang baik. 2. Untuk dapat mengetahui teknik pengumpulan darah yang bersifat aman untuk transfuse darah. II. Metode Metode yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu penyadapan darah dan penimbangan volume darah III. Prinsip Pengambilan bahan darah donor yang berasal dari darah vena yang telah lulus seleksi donor untuk kemudian ditampung pada kantong darah untuk keperluan transfusi darah. IV.Dasar Teori Pengertian Transfusi Darah

8. Pengambilan Darah Donor.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 8. Pengambilan Darah Donor.docx

Pengambilan Darah Donor

(Penyadapan Darah)

Hari/tanggal Praktikum : jumat, 11 Desember 2015

Tempat Praktikum : Laboratorium Hematologi Jurusan Analis Kesehatan

I. Tujuan

1. Untuk mendapatkan volume darah yang tepat dan sesuai dengan kapasitas kaontong

darah sehingga dapat menghasilkan produk darah dengan kualitas yang baik.

2. Untuk dapat mengetahui teknik pengumpulan darah yang bersifat aman untuk transfuse

darah.

II. Metode

Metode yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu penyadapan darah dan

penimbangan volume darah

III. Prinsip

Pengambilan bahan darah donor yang berasal dari darah vena yang telah lulus seleksi

donor untuk kemudian ditampung pada kantong darah untuk keperluan transfusi darah.

IV. Dasar Teori

Pengertian Transfusi Darah

Transfusi darah adalah pemindahan darah atau suatu komponen darah dari seseorang

(donor) kepada orang lain (resipien. Transfusi darah merupakan suatu tindakan medis yang

bertujuan menggantikan kehilangan darah pada pasien yang diakibatkan karena kecelakaan,

operasi pembedahan atau oleh karena suatu penyakit. Darah yang tersimpan di dalam kanton

darah dimasukkan ke dalam tubuh melalui selang infuse. Darah yang dipindahkan dapat

berupa darah lengkap dan komponen darah.

Pengelolaan Darah

Pengelolaan darah adalah tahapan kegiata untuk mendapatkan darah sampai dengan

kondisi siap dipakai, yang mencakup antara lain :

Page 2: 8. Pengambilan Darah Donor.docx

a. Rekuitmen donor

b. Oemeriksaan golongan darah

c. Oengambilan darah samar

d. Pengambilan darah donor

e. Peemisahan darah menjadi komponen darah

f. Pemeriksaan kecocokan darah donor dengan pasien

g. Penyimpanan darah di suhu tertentu untuk menjaga kualitas darah, dll

Jenis Donor Darah

Terdapat dua jenis donor darah yaitu :

1. Sumbangan darah yang ditunjukkan kepada UTD sebagai pengganti stok darah di UTD

(donor tidak mengetahui identitas pasien)

2. Sumbangan darah dari donor keluarga yang ditunjukkan untuk pasien tertentu sesuai dengan

permintaan keluarga.

Prosedur Donor Darah

Prosedur donor darah meliputi seleksi donor yang bertujuan untuk menjamin kesehatan

dan keselamatan donor, resepian serta petugas, pengambilan darah, pemeriksaan serologis,

pengolahan komponen darah, penyimpanan darah dan pengiriman atau pendistribusian darah.

Persyaratan Donor Darah

1) Keadaan umum

Calon donor tidak Nampak sakit, tidak dalam pengaruh obat – obatan (narkotika) dan

alkohol serta tidak menderita penyakit – penyakit kronis dan menular.

2) Umur donor

Berumur antara 17 – 60 tahun, terkecuali atas pertimbangan dokter donor yang berusia

60 tahun dapat menumbangkan darahnya sampai dengan umur 65 tahun, namun donor

pertama kali tidak diperbolehkan pada usia 60 tahun.

3) Donor dengan berat badan 45 kg dapat menyumbangkan darahnya sebanyak 350 ml,

ditambah sejumlah darah untuk pemeriksaan yang jumlahnya tidak lebih dari 30 ml.

donor dengan BB 50 kg atau lebih dapat menyumbangkan darahnya maksimal sebanyak

450 ml tetapi tidak melebihi 15% dari pemeriksaan yang jumlahnya tidak lebih dari dari

30 ml.

Page 3: 8. Pengambilan Darah Donor.docx

4) Suhu

Suhu tubuh calon donor yang diperbolehkan untuk menyumbangkan darahnya yaitu

dengan suhu normal 37ºc

5) Nadi

Denyut nadi teratur berkisar antara 60 – 100x / menit

6) Tekanan darah

Tekanan darah sangat berpengaruh dalam melakukan donor darah, tekanan darah normal

untuk melakukan donor darah yaitu untuk tekanan sistolik antara 100 – 160 mm Hg dan

tekanan diastolic antara 60 – 100 mm Hg.

7) Hemoglobin

Kadar hemoglobin calon donor yaitu >12,5 g/dl. Penetapan kadar hemoglobin dilakukan

minimal dengan metode CuSo4 (BJ 1.053)

8) Haid, Kehamilan, dan menyusui

setelah selesai haid, 6 bulan setelah melahirkan, dan 3 bulan setelah berhenti menyusui

diperkenankan menyumbangkan darahnya.

9) Jarak penyumbangan darah

Jarak penymbangan darah tidak kurang dari 8 minggu, maksimal 5 kali setahun.

Penyumbangan darah lengkap dapat dilakukan minimal 48 jam setelah menjalani

plasma/tromboforesis.

10) Untuk menjaga kesehatan dan keselamatan resipie, calon donor juga harus memnuhi

persyaratan berikut :

a. Kulit donor, kulit lengan di daerah tempat penyadapan harus sehatn tanpa kelainan dan

tidak ada bekas tusukan jarum.

b. Riwayat transfusi darah, calon donor tidak boleh menyumbangkan darahnya dalam

waktu 12 bulan setelah mendapatkan transfusi

c. Penyakit infeksi, calon donor yang menunjukkan gejala terinfeksi suatu penyakit yang

disebabkan oleh bakteri atau virus tidak diperbolehkan menyumbangkan darahnya.

d. Riwayat imunisasi dan vaksinasi

Calon donor yang akan menyumbangan darahnya dapat dilakukan setelah 8 minggu

mendapatkan imunisasi atau vaksinasi

Page 4: 8. Pengambilan Darah Donor.docx

e. Riwayat operasi, dengan ketentuan sebagai beriku : 5 hari setelah pencabutan gigi, 6

bulan setelah menjalani operasi kecil dan 12 bulan untuk operasi besar.

f. Riwayat pengobatan, ketentuannya yaitu : 3 hari setelah mengonsumsi obat yang

megandung aspirin dan piroxicam, dan 12 bulan setelah dinyatakan sembuh terhadap

suatu penyakit infeksi sifilis dan gonorrhoe.

g. Tindik dan tattoo dan tusukan jarum

Calon donor dapat menyumbangkan darahnya 12 bulan setelah ditato, ditindik dan

ditusuk jarum.

h. Pecandu narkotika dan alkohol, untuk pecandu narkotika dan alkohol tidak boleh

menyumbangkan darahnya selamanya.

Pengambilan darah donor untuk transfusi

Pengambilan darah donor dilakukan pada donor yang telah lolos seleksi. Proses

seleksi donor ini merupakan upaya untuk menjaga keselamatan donor dan resipien atau orang

yang menerima darah. Seluruh proses pengambilan darah harus terdokumentasi dengan baik.

Dalam melakukan pengambilan darah donor harus diperhatikan dengan baik teknik untuk

dapat memperoleh darah yang aman , dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Semua prosedur dilakukan secara aseptik, darah harus disadap secara aseptis

menggunakan alat – alat steril

2. Petugas pengambilan darah adalah teknisi yang mempunyai kompetensi dan telah terlatih

di dalam hal pengambilan darah

3. Kantong darah harus dipilih yang sudah memiliki izin edar Depkes RI, layak dipakai dan

lulus uji mutu oleh instansi atau unit yang berwenang. Pada setiap kantong darah harus

ada sistem penomoran kantong darah. Nomor tersebut harus tertera pada setiap kantong

dan selang darah, tabung specimen, dan formulir pengantar ke laboratorium.

4. Aliran darah harus lancar

5. Volume darah yang mengambil harus sesuai dengan volume antikoagulan

6. Selesai aftap segera dilakukan penyimpanan darah pada suhu 4ºC ± 2ºC

7. Keterangan label harus melekat pada kantong darah dan mudah untu dibaca.

Page 5: 8. Pengambilan Darah Donor.docx

V. Alat dan Bahan

a. Alat

1. Tempat tidur

2. Tensimeter

3. Timbangan darah

4. Arteri klem / pean

5. Hand sealer

6. Gunting

7. Tempat kapas

8. Tempat pinset, gunting, kasa

9. Kantong darah

10. Meditape

11. Pinset

12. Kassa steril

13. Tensoplast

14. Hemoscale

b. Bahan

1. Darah vena

VI. Cara Kerja

1. Persilakan donor berbaring pada bed pengambilan

2. Lakukan verifikasi formulir data donor

3. Tempatkan lengan donor di sampig badan di atas tempat tidur dengan posisi lengan bagian

dalam menghadap ke atas

4. Pasang tensimeter dengan posisi selang tensimeter di atas

5. Naikkan tensimeter sampai batas antara systole dan diastole, raba dan tentukan letak vena

dimana akan dilakukan penusukan, turunkan tensimeter

6. Persilakan donor mencuci lengan sesuai dengan prosedur tetap pencucian lengan donor.

7. Identitas kantong darah sesuai dengan formulir donor yaitu :

a. Nomor register

b. Golongan darah

c. Tanggal pengambilan

d. Nama petugas aftap

8. Pada tabung sampel tempelkan stiker barcode yang sesuai dengan barcode pada kantong

darah.

9. Ambil kapas betadine, lakukan desinfeksi pada lokasi yang akan ditusuk sesuai dengan

barcode pada kantong darah

Page 6: 8. Pengambilan Darah Donor.docx

10. Ambil kantong darah, cek kondisi kantong dan selang sebelum pengambilan darah

dilakukan

11. Buat simpul longgar pada selang kantong darah ±15 cm dari arah jarum

12. Tempatkan kantong darah diatas timbangan darah sesuai dengan prosedur tetap

penimbangan darah donor.

a. Timbangan gantung

b. Timbangan elektrik

13. Naikkan tensimeter kembali sampai batas sistol dan diastole

14. Lakukan penusukan dengan cara :

a. Buka tutup jarum, posisi lubang jarum menghadap ke atas

b. Tekan secara perlahan lengan donor di bawah lokasi penusukan dengan tangan kiri

c. Tusukkan jarum 1 dan 2 inci dari vena dorong sampai bagian berada di tengah vena,

jangan sampai menembus sisi vena yang lain (bisa terjadi hematom pada lengan donor)

d. Aturlah posisi jarum searah dengan vena. Setelah darah keluar turunkanlah tensimeter

antara 40 – 50 mm Hg

15. Tutup lokasi penusukan dengan kasa steril selama proses penusukan darah dengan

menggunakan pinset

16. Lakukan fiksasi selang di lengan donor dengan menggunakan plester di dua tempat agar

kedudukan jarum tidak berubah

17. Lengkapi formulir penerimaan darah dan sampel, formulir konfirmasi golongan darah,

formulir pengiriman darah untuk komponen dan lembar kerja pengambilan darah donor

18. Apabila volume darah sudah tercapai sesuai dengan jenis kantong darah yang digunakan,

jepit selang dengan klem A ±5 cm dari arah jarum

19. Serut selang kantong darah dari klem A kea rah kantong darah dengan menggunakan hand

sealer ±5 cm, kemudian jepit selang kantong dengan klem B ±2 cm dari klem A

20. Potong selang kantong darah diantara klem A dan klem B kemudian kencangkan simpul

pada selang

21. Tempatkan tabung sampel di ujung potongan selang, buka klem A dan isilah 3 tabung

sampel 3 ml dengan darah vena donor, langsung dari selang yang masih ada lengan donor

tersebut sebanyak 3 ml.

22. Tutup klem A

Page 7: 8. Pengambilan Darah Donor.docx

23. Turunkan tensimeter sampai batas sampai nol

24. Ambil kapas kering letakkan diatas tusukkan vena dengan sedikit ditekan, kemudian cabut

jarum dengan vena donor secara perlahan, kemudian tutup tempat kapas kering, segera

setelah mengambil kapas

25. Minta donor menekan bekas tusukan pada vena dengan menggunakan kapas kering dan

mengangkat lengan ke atas, jangan meminta donor untuk menekuk lengannya

26. Buang selang dan jarumnya dalam sharp box sekali pakai

27. Serut selang kantong darah dengan hand sealer hingga darah dalam selang masuk ke dalam

kantong darah, homogenkan agar darah tercampur baik dengan antikoagulan, lepaskan

hand sealer hingga selang dapat terisi kembali dengan darah yang telah tercampur dengan

antikoagulan

28. Ulangi penyerutan selang kantong minimal tiga kali

29. Cocokkan nomer sampel dengan nomor kantong darah, simpan darah dalam refrigerator

atau cool box darah pada suhu 4ºC ± 2ºC atau biarkan pada suhu kamar bila darah tersebut

diperuntukkan atau diolah menjadi trombosit

30. Simpan sampel darah pada refrigerator dalam keadaan tertutup pada suhu 4ºC ± 2ºC

apabila belum dikerjakan atau dikirim ke laboratorium

31. Catat pada buku register donor darah

32. Periksa luka tusukan pada donor, bila tidak ada perdarahan tutup dengan plester penutup

luka.

VII. Hasil Pengamatan

Keterangan :

Alat hand sealer, berfungsi untuk menyerut darah pada

selang kantong darah untuk dapat mengalirkan ke

dalam kantong darah.

Page 8: 8. Pengambilan Darah Donor.docx

Keterangan :

Alat timbangan gantung yang berfungsi sebagai tempat

mengaikatkan kantong darah berdasarkan besarnya

volume darah

Keterangan :

Gunting berfungsi sebagai alat untuk memotong serang

kantong darah

Keterangan :

Kantong darah yang berfungsi sebagai tempat untuk

menampung darah donor. Kantong darah telah

dilengkapi dengan jarum, selang serta barcode sebagai

nomor sampel.

Keterangan :

Formulir pengisian untuk mengetahui identitas pasien

serta riwayat kesehatan pendonor sebelum melakukan

donor darah.

Page 9: 8. Pengambilan Darah Donor.docx

Keterangan :

Pengecekan tensi untuk mengetahui tekanan darah

pendonor. Tekanan darah yang normal untuk

melakukan donor darah yaitu berkisar antara untuk

sistol yaitu 100-160 mmHg dan tekanan diastole yaitu

sekitar 60-100 mmHg.

Keterangan :

Pengambilan darah donor dilakukan pada darah vena

dengan spuit yang telah terdapat pada kantong darah.

Keterangan :

Selama pengambilan darah, kantong darah dikaitkan

pada timbangan dengan cara menggantungkan untuk

mengetahui volume darah yang telah mencukupi.

Keterangan :

Penjepitan selang kantong darah dengan menggunakan

klem setelah volume darah yang tertampung telah

tercukupi.

Page 10: 8. Pengambilan Darah Donor.docx

Keterangan :

Dilakukan pemotongan selang dengan menggunakan

gunting pada bagian antara jepitan klem A dan klem B.

Keterangan :

Dilakukan penyerutan dengan menggunakan hand

sealer pada selang darah minimal dilakukan sebanyak 3

kali agar darah tertampung ke dalam kantong darah.

VIII. Pembahasan

Transfusi darah adalah proses pemindahan darah atau suatu komponen darah dari

seseorang donor kepada resipien atau orang lain dengan tujuan untuk mengganti kehilangan

darah pasien akibat kecelakaan, operasi pembedahan atau oleh karena suatu penyakit. Darah

yang digunakan untuk transfusi adalah darah manusia atau bagian – bagiannya yang diambil

dan diolah secara khusus untuk tujuan pengobatan dan pemulihan kesehatan. Penyumbangan

darah adalah semua orang yang memberikan darah untuk maksud dan tujuan transfusi darah.

Pada praktikum ini dilakukan pengambilan darah donor (penyadapan darah). Sebelum

seseorang melakukan donor darah, terlebih dahulu harus melalui proses seleksi donor, proses

ini bertujuan untuk menjaga keselamatan darah donor dan untuk menjaga keselamatan

resipien atau yang menerima darah. Seseorang yang telah dinyatakan lolos seleksi dapat

dilakukan pengambilan darah. Calon pendonor wajib untuk mengisi formulir pendaftaran

donor, persyaratan menjadi donor, dan diperbolehkan untuk menanyakan hal – hal yang tidak

dimengerti kepada petugas. Adapun persyaratan yang tertera di dalam formulir yaitu memuat

beberapa criteria kondisi fisik yang diantaranya : keadaan umum, umur donor, berat badan,

suhu tubuh, denyut nadi, tekanan darah, kadar hemoglobin, keadaan haid, kehamilan dan

menstruasi serta jarak dalam melakukan penyumbangan darah.

Page 11: 8. Pengambilan Darah Donor.docx

Dalam praktikum pengambilan darah, teknik pengambilan hanya dilakukan secara

demonstrasi, namun sangat perlu diperhatikan teknik pengumpulan darah an sampel yang

baik dan sesuai dengan prosedur agar dapat diperoleh darah yang bersifat aman serta tidak

menimbulkan adanya gangguan dan keluhan terhadap pasien atau resipien. Teknik

pengambilan darah dan sampel darah dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Semua prosedur dilakukan secara aseptic, darah disadap dengan menggunakan alat – alat

steril agar tidak menimbulkan kontaminasi pada sampel.

b. Keterampilan petugas dalam melakukan pengambilan darah

c. Kantong darah yang digunakan sebaiknya yang telah memiliki izin edar dari Depkes RI,

layak pakai dan telah melewati uji mutu oleh unit transfusi atau instansi yang berwenang

d. Aliran darah saat dilakukan pengambilan lancar

e. Pengambilan darah harus kurang dari waktu 6 menit

f. Volume darah dengan antikoagulan harus sama atau seimbang

g. Penyimpanan darah yang telah diambil disimpan pada suhu 4 ºC - 2ºC

Pengambilan darah donor dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan

pemeriksaan tekanan darah donor dengan tujuan untuk mengetahui tekanan darah sistol

dan diastol donor engan menggunakan alat tensimeter. Normalnya orang yang dapat

menjadi donor adalah mereka yang memiliki tekanan darah sistol antara 100 – 160 mm

Hg dan untuk tekanan darah diastole yaitu antara 60 – 100 mm Hg. Selain itu,

penggunaan alat tensimeter ini juga dapat digunakan untuk memperjelas letak vena yang

akan ditusuk. Setelah dipastikan tekanan darah donor dalam keadaan baik, maka kantong

darah sebagai tempat penampung darah dapat dipersiapkan, dimana kantong yang

digunakan adalah kantong yang telah dilengkapi dengan jarum serta selang untuk

mengalirkan darah menuju kantong darah. Sangat perlu diperhatikan kantong darah yang

digunakan, dipastikan sebelum melakukan pengambilan barcode untuk nomor sampel

telah terpasang dengan baik, kantong darah dalam kondisi layak digunakan dan telah

memiliki izin pengedaran.

Pengambilan darah donor dilakukan pada bagian darah vena, dimana prosedur

pengambilan pada prinsipnya hampir sama dengan sampling phlebotomi, yaitu lokasi

penusukan dilakukan desinfeksi untuk membersihkan dari bekas – bekas

pengkontaminasi, kemudian dilakukan penusukan dengan menggunakan jarum yang spuit

Page 12: 8. Pengambilan Darah Donor.docx

pada kantong darah tersebut. Pada saat penusukan, posisi lubang jarum mengahdap ke

atas, lalu dilakuka penarikan pada bagian bawah dari lokasi penusukan dan perlahan

masukan jarum sekitar 1 sampai 2 inci hingga ke dalam vena. Pada saat darah telah

keluar, tensi meter diturunkan hingga tekanan 40 – 50 mm Hg. darah akan mengalir ke

selang kantong dan perlahan akan masuk ke dalam kantong darah. Kantong darah

diletakkan diatas timbangan dengan tujuan untuk mengetahui volume darah yang ingin

dicapai. Selama pengambilan darah, lokasi penusukan ditutup dengan kasa steril

menggunakan pinset. Saat volume darah yang telah tercukupi di dalam kantong darah,

maka selang pada kantong darah dijepit menggunakan klem A sepanjang ±5 cm dari arah

jarum, hal ini dikarenakan agar darah tidak kembali mengalir arah donor. Darah yang ada

pada selang kemudian diserut dengan alat hand sealer, tujuannya adalah agar darah

sepenuhnya turun dan masuk ke dalam kantong darah dan bercampur dengan

antikoagulan. dari klem A dilakukan penjepitan kembali dengan tambahan klem B ±2cm

lalu dari bagian tengah antar kedua klem kemudian dipotong menggunakan gunting dan

dikencangkan kembali simpul pada selang.

Dilakukan pengambilan darah yang berasal dari klem A untuk selanjutnya

ditampung pada tabung sampel sebanyak 3 tabung dengan volume 3 ml, saat

pengambilan selesai ditutup dengan mengencangkan simpul pada klem A. selesai

melakukan pengambilan darah, alat tensimeter pada lengan donor dapat diturunkan

tekanannya serta dilakukan dilakukan penutupan pada lokasi penusukan dengan

menggunakan kapas kering. Selang dan jarum yang telah selesai digunakan pada

pengambilan darah dibuang pada sharp box sekali pakai. Darah yang masih tersisa pada

bagian selang diserut kembali dengan hand sealer hingga darah tertampung seluruhnya di

dalam kantong darah. Di dalam kantong, darah dapat tercampur dengan baik dengan

antikoagulan apabila darah dihomogenkan secara merata. Darah yang telah berada di

dalam kantong darah dapat disimpang pada suhu 4 ºC - 2ºC dalam cool box dan

refrigerator sedangkan penyimpanan darah dapat pula dilakukan pada suhu kamar jika

darah diperuntukkan untuk diolah menjadi trombosit.

Lama pengambilan darah bervariasi tergantung dari banyak tidaknya penyumbangan

darah. Pengambilan darah akan mengambil waktu kurang lebih 10 menit darah yag telah

diambil sekitar 250 cc atau 350 cc atau kira – kira 7 – 9% dari volume rata – rata orang

Page 13: 8. Pengambilan Darah Donor.docx

dewasa. Darah dikumpulkan ke dalam kantong darah 250 ml yang mengandung 65 – 75

ml CPC (Citrate Phosphatase Dextrose) atau ACD ((Acid Citrate Dextrose). Volume

darah tersebut nantinya akan digantikan oleh tubuh dalam waktu 24 – 48 jam dengan

minum air yang cukup.

Pengambilan darah donor tidak diperbolehkan pada beberapa orang dengan riwayat

penyakit hepatitis B dan C, orang dengan tindik atau tato pada bagian tubuhnya, pasca

operasi dalam kurun waktu 72 jam, penerimaan vaksin dan imunisasi, penerimaan atau

sedang menjalani terapi injeksi, transplatasi kulit dalam satu tahun terakhir, pada wanita

hamil, setelah melahirkan, dan sedan menyusui, orang dengan ketergantungan obat,

alkohol dan narkotika orang yang mengalami perdarahan serta orang yang terinfeksi

penyakit HIV/ AIDS.

IX. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :

1. Untuk mendapatkan volume darah yang sesuai dengan kapasitas kantong darah dapat

dilakukan melalui pengambila darah donor yang berasal dari darah vena, darah yang

keluar akan mengalir pada selang dan akan tertampung masuk ke bagian kantong darah.

Darah yang ada di dalam kantong akan diletakkan di atas timbangan untuk mengetahui

volume darah yang ditentukan

2. Teknik pengambilan darah dapat dilakukan dengan menggunakan alat – alat steril dimana

prinsip pengambilan darah sama dengan phlebotomi namun digunakan pula alat

tensimeter untuk mengukur tekanan darah dan untuk memperjelas letak vena yang

ditusuk. Penusukkan dilakukan 1 sampai 2 inci ke bagian tengah vena, darah akan

mengalir langsung pada selang dan perlahan akan memenuhi kantong darah, untuk

tercapainya volume darah yang dicapai digunakan pula timbangan sebagai alat untuk

meletakkan kantong darah selama proses pengambilan darah berlangsung. Saat

pengambilan darah selesai, selang darah dijepit dengan klem dan darah ditampung

sebanyak 3 ml pada 3 buat tabung sampel. Tahap akhir setelah selesai melakukan

pengambilan darah, bekas tusukan ditutup dengan kapas steril dan alat jarum dan selang

yang digunakan dibuang pada sharp box. Sisa darah yang ada pada selang dapat

Page 14: 8. Pengambilan Darah Donor.docx

diturunkan dengan cara diserut menggunakan hand sealer sehingga darah dapat turun dan

bercampur merata dengan antikoagulan.

X. Daftar pustaka

Joevha . 2011. Makalah tentang Pelayanan Transfusi Darah. Online. http ://

joevha.blogspot.co.id/2011/06/makalah-tentang-pelayanan-transfusi-darah.html?

m=1 (diakses pada 11 Desember 2015)

Putra, Eko. 2015. Kebijakan Permintaan Darah. Online.

http://ekoputrairawan.wordpress.com (diakses pada 11 Desember 2015)

Dimar. 2014. Donor Platelet Apheresis. Online.

http://dimartamank.blogspot.co.id/2014/05/donor-platelet-apheresis.html?m=1

(diakses pada 11 Desember 2015)