5
Laporan Praktikum Rabu, 23 November 2011 Mata Kuliah Ilmu Bedah Khusus Veteriner I Pukul 10.00-13.00 WIB ENTEROTOMI Disusun Oleh: Kelompok 2 Pagi  Novericko Ginger Budiono B04080020 Yunita Hutasoit B04080032 Porman Herawati Purba B04080034 Stevany Maria Lestari P B04080037  Nurhayati Suwartiani B04080038 Shandy Maha Putra B04080086 LABORATORIUM BEDAH BAGIAN BEDAH DAN RADIOLOGI DEPARTEMEN KLINIK, REPRODUKSI, DAN PATOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011 

93013534-enterotomi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

entero

Citation preview

  • Laporan Praktikum Rabu, 23 November 2011

    Mata Kuliah Ilmu Bedah Khusus Veteriner I Pukul 10.00-13.00 WIB

    ENTEROTOMI

    Disusun Oleh:

    Kelompok 2 Pagi

    Novericko Ginger Budiono B04080020

    Yunita Hutasoit B04080032

    Porman Herawati Purba B04080034

    Stevany Maria Lestari P B04080037

    Nurhayati Suwartiani B04080038

    Shandy Maha Putra B04080086

    LABORATORIUM BEDAH

    BAGIAN BEDAH DAN RADIOLOGI

    DEPARTEMEN KLINIK, REPRODUKSI, DAN PATOLOGI

    FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    2011

  • MATERIAL DAN METODE

    A. Bahan

    Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum bedah kali ini adalah

    desinfektan (alkohol 70% dan iodium tinctur 3%), preanastesi (atropin sulfat 0,25

    mg/ml dosis 0,025 mg/kg BB), sedativa (xylazin HCl 2% dosis 2 mg/kg BB),

    anastetik (ketamin 10% dosis 10 mg/kg BB), amoxicillin 125 mg/5 cc, penicillin,

    oxytetracyclin, dan cairan infus.

    B. Alat

    Peralatan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah timbangan,

    termometer, stetoskop, pinset, penunjuk waktu (stop watch/jam tangan), spoit 1

    ml, spoit 3 ml, spoit 30 ml, spoit 60 ml, kapas, tali pengikat (sumbu kompor), duk,

    perlengkapan operator dan asisten (sarung tangan/glove, baju operasi, handuk

    kecil, sikat tangan, tutup kepala, dan masker), peralatan operasi bedah minor

    (towel clamp, needle holder, tang arteri lurus cyrorgis, tang arteri bengkok

    anatomis, tang arteri lurus anatomis, gunting, ganggang scalpel dan blade, pinset

    anatomis dan cyrorgis), tampon, jarum penampang segitiga, jarum berpenampang

    bulat, benang cromic 3/0, benang silk, perban, kasa dan gurita.

    C. Metode

    1. Preparasi Perlengkapan Operator dan Asisten

    Perlengkapan operator dan asisten disiapkan satu hari sebelum operasi.

    Perlengkapan operator dan asisten yang sudah dicuci bersih dan dikeringkan

    disusun dari paling bawah hingga paling atas adalah sarung tangan, baju operasi,

    handuk kecil, sikat tangan, tutup kepala, dan masker. Sarung tangan dan sikat

    terlebih dahulu dibungkus dengan kertas sebelum disusun. Baju operasi dilipat

    sedemikian rupa sehingga bagian yang langsung bersinggungan dengan pasien

    berada di dalam. Setelah disusun, perlengkapan dibungkus menggunakan dua

    lapis kain muslin/nonwoven. Kemudian perlengkapan operator dan asisten

    tersebut disterilisasi menggunakan autoclave dengan suhu 60 0C selama 30 menit.

  • 2. Preparasi alat

    Peralatan operasi yang telah dibersihkan dan dikeringkan disusun pada

    kotak sesuai dengan urutan penggunaannya, yaitu dari urutan yang paling bawah

    hingga atas adalah 1 needle holder, 2 tang arteri lurus cyrurgis, 2 tang arteri

    bengkok anatomis, 4 tang arteri lurus anatomis, 3 gunting, 1 ganggang scalpel dan

    blade, 2 pinset anatomis dan cyrurgis, dan 4 towel clamp. Kemudian dibungkus

    dengan dua lapis kain muslin/nonwoven dan disterilisasi di dalam autoclave

    dengan suhu 121 0C selama 30 menit.

    3. Preparasi Hewan

    Hewan yang digunakan pada praktikum enterotomi adalah kucing jantan

    yang sebelumnya telah dipuasakan selama 24 jam sebelum operasi. Sebelum

    operasi dilakukan pemeriksaan terhadap signalemen, status present, keadaan kulit,

    rambut, dan kelenjar pertahanan agar diketahui hewan layak dioperasi atau tidak.

    Signalement:

    - Nama Hewan : Nupre

    - Jenis hewan : Kucing

    - Bangsa : Kampung

    - Umur : 2 tahun

    - Jenis kelamin : Jantan

    - Bobot badan : 4.3 kg

    - Warna : Hitam putih

    - Ciri khas : -

    - Pemilik : Nurhayati Suwartiani

    - Alamat : Kosan di jalan Raya Darmaga, belakang Indomaret

    Status present:

    - Keadaan gizi : Baik

    - Frekuensi nafas : 68 kali/menit

    - Frekuensi jantung : 152 kali/menit

    - Temperatur : 39.6 oC

    - Tempramen : Galak

    - Turgor kulit : Baik

  • - Mukosa : Rose

    4. Persiapan Obat-Obatan

    - Premedikasi

    diberikan secara

    subcutan.

    - Induksi

    diberikan intramuscular.

    - Induksi

    diberikan intramuscular.

    Pemberian ketamine dan xylazine bersamaan 10 menit setelah pemberian

    premedikasi atropine. Antibiotik oxitetrasiklin diberikan pascaoperasi selesai

    secara intramuscular dengan dosis sebagai berikut:

    Selain itu, pascaoperasi juga diberikan antibiotik amoxicillin dengan rute

    pemberian per oral sejumlah 3.4 ml setiap pagi dan sore hari selama 5 hari mulai

    hari ke-1 pascaoperasi. Tujuan pemberian antibiotik ini adalah mencegah

    terjadinya infeksi pada kucing setelah operasi.

    .

    Pada kondisi post operasi, kucing diinfus secara subcutan dengan

    menggunakan larutan infus selama dua hari, dimulai sejak hari pertama post

    operasi dengan dosis sebagai berikut :

    Dosis Infus = 15 ml/kg BB

    = 15 ml/kg x 4.3 kg

    = 64.5 ml

    5. Persiapan Operator dan Asisten

    Operator dan asisten sebelum melakukan operasi harus dalam keadaan

    steril dan menggunakan perlengkapan yang sudah disterilisasi. Operator dan

    asisten memakai tutup kepala dan masker. Kemudian mencuci tangan

    menggunakan sabun serta menyikat jari-jari kedua tangan dan setengah bagian

    lengan. Setelah itu tangan dibilas sebanyak 10-15 kali dengan air dengan arah dari

    ujung jari hingga lengan serta mengeringkannya dengan handuk. Kemudian

  • operator dan asisten memakai baju bedah danglove. Operator dan asisten siap

    melakukan operasi.

    6. Tahapan Operasi

    Setelah kucing teranastesi, kucing diletakkan di atas meja operasi dengan

    posisi dorsal recumbency. Daerah yang akan dinsisi didesinfeksi dengan alkohol

    dan iodium tincture 3%. Pada daerah operasi dipasang duk untuk mencegah

    kontaminasi.

    Kulit diinsisi pada bagian linea median dari umbilikus ke caudal sepanjang

    5-6 cm dengan menggunakan scalpel. Kemudian dengan ujung gunting atau

    sacalpel, linea alba disayat. Sayatan diperpanjang dengan menggunkan gunting

    lurus. Usus kemudian dikeluarkan, bagian kiri dan kanan dari usus yang akan

    disayat dikelilingi dengan kain kasa agar cairan tidak masuk ke dalam peritoneum.

    Sayatan dibuat pada permukaan usus dan benda asing yang ada di dalam usus

    dikeluarkan. Usus diusahakan agar tetap dalam keadaan basah dengan cara

    membilas dengan menggunkan NaCl fisiologis.

    Mukosa dijahit dengan pola simple continous dan serosa dijahit dengan

    pola lambert menggunakan cat gut 3/0. Setelah dijahit, pastikan bahwa usus tidak

    bocor dengan melakukakn uji kebocoran usus menggunakan NaCl fisiologis.

    Setelah dipastikan tidak bocor, usus dimasukkan kembali ke dalam rongga

    abdomen. Peritoneum dijahit dengan menggunakan benang cat gut chormic

    dengan pola jahitan simple suture. Musculus, fascia dan lemak dijahit dengan

    benang cat gut dengan pola jahitan simple suture dan terakhir kulit dijahit demgan

    menggunakan benang silk dengan pola jahitan simple suture. Selesai penjahitan,

    bekas sayatan dioles dengan betadine dan dibalut dengan kain kassa dan plester

    serta dikuatkan dengan gurita untuk mengurangi beban tubuh kucing pada bagian

    jahitan. Terakhir, hewan disuntikkan dengan antibiotik oxytetracyclin secara

    intramuscular.