Upload
yuliasminde-sofyana
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
1/67
FISIOLOGI SENSORY
Oleh :Basri Syam
Disampaiakn pada perkuliahan Fisiologi MahasiswaKeperawatan Universitas Islam Negeri Makassar
Tahun 2012
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
2/67
Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini,diharapkan mahasiswa mampu memahamifisiologi sensory
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
3/67
Karakteristik Sensory reseptor
Setiap jenis reseptor sensorik menerima stimulustertentu dari lingkungan dan menghasilkan potensialaksi dalam impuls neuron.
Reseptor ini akan mentransduksi (merubah)rangsangan yang berbentuk energi menjadi impuls
saraf yang dilakukan oleh saraf sensori ke saraf pusat. Otak akan memberikan interpretasi yang tepat atas
stimulus saraf yang teraktivasi tersebut.Seperti suara, warna, hangat, bau, dan rasa dariimpuls saraf yang dikirimkan secara elektrokimia dari
indra persarafan. Mislanya impuls yang datang dari saraf pendengaranseperti suara atau dari saraf optik (penglihatan), impuls tersebut akan diteruskan ke saraf pusat dikorteks cerebral untuk dilakukan interpretasi.
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
4/67
Kategori Reseptor sensoris
a. Reseptor sensori dapat dikategorikanberdasarkan struktur danfungsional.
Secara struktural,
Sensori reseptor terletak pada ujung-ujungdendrit saraf sensorik. Ujung dendrit ini akan
merespon rasa sakit dan suhu atau tekan.Mislanya, fotoreseptor di retina pada mata(batang dan kerucut), neuron yang khususbersinaps dengan neuron lain di retina.
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
5/67
Secara Fungsional
Reseptor sensori dapat dikelompokkan sesuaidengan jenis stimulus energi yang merekaterima. Kategori ini meliputi :
(1). Kemoreseptor, rangsangan kimia di
lingkungan atau dalam darah.(2) Fotoreseptor rangsangan cahaya oleh sel
batang dan kerucut dalam retina
(3) Termoreceptor yang merespon panasdan dingin
(4) Mechanoreceptorrangsangan mekanikpada membran sel (sentuhan dan tekanan pada
kulit dan sel-sel rambut dalam telinga bagian).
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
6/67
Contoh lain : Nociceptor atau reseptor-nyeri memiliki
ambang rangsang lebih tinggi untuk teraktivasidibandingkan reseptor kulit lainnya, dengan
demikian stimulus harus lebih intens diperlukanuntuk aktivasi mereka.
Nociseptor dapat meningkat atau menurun
sesuai intensitas stimulus yang ada.Misalnya nyeri terjadi ketika stimulus yangterjadi berkepanjangan, terutama ketika terjadikerusakan jaringan yang lama.
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
7/67
b. Reseptor sensoris berdasarkan sumbernya,internal dan eksternal
Reseptor internalKemoreseptor yang merespon perubahan kimia dalamlingkungan internal disebut interoceptors, mislanyaperubahan kimiawi dalam darah, hormon atau enzim.
Reseptor eksternalKemoreseptor yang merespon bahan kimia atauperubahan di lingkungan eksternal, disebutexteroceptors.Mislanya reseptor rasa (gustatory), dan reseptor bau
(penciuman) sebagai respon perubahan gas molekul diudara.Contoh : molekul bau di udara pertama harus larutdalam cairan dalam mukosa penciuman sebelum inderapenciuman dapat dirangsang.
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
8/67
Sistem Sensori
Sensori Pengecapan
Sensori penciuman
Sensori penglihatan Sensori pendengaran
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
9/67
1. SENSORIS PENGECAPAN
Pengecapan adalah fungsi utama dari taste buddi dalam rongga mulut
Secara psikofisiologik dan neurofisiologik terdapat 13 reseptor kimia yang ada pada sel-selpengecap yang berfungsi menerima rangsangan
kimiawi dari makanan atau rangsangan kimialain
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
10/67
Reseptor natrium (2)
Reseptor kalium (2)
Reseptor klorida Reseptor Adenosin
Reseptor Ionosin
Reseptor manis
Reseptor Pahit
Reseptor Glutamat
Reseptor ion hidrogen
13 reseptor kimia, yaitu :
Manis : ujung lidah
Asin : Ujung lidah
Asam : 2/3 sampinglidah
Pahit :posterior &palatum
Dikelompokkan menjadi 4 ;
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
11/67
Lokasi Indra Pengencap
Terdapat 4 type papilla lidah
Papilla sirkumvalata,
terletak di permukaanposterior lidah yang
membentuk huruf V
Papilla filiformis dan
papilla fungiformis,terletak diatas
permukaan depan lidah
Papilla foliata,
terletak dilipatanpermukaan lateral
lidah
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
12/67
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
13/67
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
14/67
Zat kimia yang terlarut dalam cairan di poriberikatan reseptor porteins dalam mikrovili dari sel-sel
sensorik inimenyebabkan pelepasanneurotransmiter yang mengaktifkan neuron sensorik
tersebut.
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
15/67
Struktur indra pengecap
Permukaan lidah
Pori-pori, rambut (cilia) pengecap
Mikrovilli
Susunan sel pengecap & Sel pendukung
Berinvaginasi kedalam membran sel
neurotransmitter
Serabut saraf
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
16/67
Zat kimia pengecap (manis,
asin, asam dan pahit)
Larut dalam cairan pori-poridan rambut / cilia
Berikatan reseptor protein dalammikrovilli sel-sel sensoris
Pelepasan neurotransmitter
Mengkatifkan serabutsaraf sensoris
Inpuls berjalan melaluiindra pengecap
Mekanisme
rangsangsensoris
pengecapan
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
17/67
2/3 bagian anterior(papilla filiform & Fungiform)
Bagian posterior(papilla sirkumvalata)
Bagian lateral(papilla foliata)
Indra pengecap
Saraf ke-V
Korda tympani
Saraf ke -VII
Saraf ke-IX dansaraf ke-X
Saraf ke-IX
Mid brain areanukleus traktus solitarius
Lenvikus medialis thalamus
Area operkula insulapada korteks parietalis
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
18/67
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
19/67
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
20/67
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
21/67
2. SENSORIS PENCIUMAN
Membran olfactory
Membran olfactory terletak dibagian superiorsetiap lubang hidung, disebelah medialmembran diatas permukaan septum nasal
Pada setiap lubang hidung, membran olfaktorimempunyai luas permukaan sekitar 2,4 cm
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
22/67
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
23/67
Sel-sel Olfaktori
Sel-sel reseptor olfaktorimerupakan sel sarafbipolar dari SSP, dan terdapat sekitar 100 jutasel olfaktori pada setiap rongga hidung
Ujung mukosa dari sel olfaktori akandikeluarkan rambut (silia olfaktori)
kemudian silia tersebut akan membentuk dasarpada mukosasilia ini akan berekasi terhadapbau yang ada diudara akan merangsang sel-sel olfaktori
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
24/67
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
25/67
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
26/67
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
27/67
Sensasi utama penciuman
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, telahdilakukan klasifikasi sensasi-sensasi bau yangdapat dirasa manusia, yaitu :
Camphoraceous Musky Harum bunga-bungaan (floral) Peppermint
Sangat samar (ethereal) Bau yang tajam (pungent) Bau busuk
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
28/67
Mekanisme rangsang sensori penciuman
Rangsangan kimia, bau dari luarmenyebarsecara difus ke mukus berikatan denganreseptor protein (G-protein) merangsangsilia olfaktori terjadi proses siklus adenilsiklase c-AMP mengaktivasi proteinmembran dan ion-ion disekitarnya impulsmenembus foramen etmoidalis bone merangsang saraf olfaktori (sensorispenciuman) Nervus olfaktori kortekscerebri
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
29/67
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
30/67
Area olfaktori lateral Area olfaktori medial,(terletak dibagian mid
basal korteks didaerahanterior hipotalamus)
Area olfaktoriintermediat, yang
berjalan melaluitalamus
Korteks cerebri
Berperan terhadap :
- untuk menyukai atautidak menyukai bautertentu
- Sikap antipatiterhadap makanan
timbul mual, muntah
Fungsi : respon primitifterhadap penciuman(olfaksi), misalnya;
menjilat bibir,hipersalivasi dan responbau makanan yang
meningkat.
Area ini dapatmembantu dalam
hal analisis bau
secara sadar.
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
31/67
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
32/67
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
33/67
Faktor yang mempengaruhi derajat perangsangan
sensori penciuman
Untuk merangsang sel-sel olfaktori, selain mekanismekimiawi dasar, terdapat beberapa faktor fisik yangmempengaruhi derajat perangsangan, yaitu :
Hanya substansi yang dapat menguap saja yang dapattercium baunya
Substansi yang merangsang tersebut paling sedikitharus bersifat larut dalam air, dengan demikian bautesrebut dapat berjalan melewati mukus sebelum
mencapai sel-sel olfaktori Sangat membantu juga bila bau tersebut sedikit sekali
larut dalam lemak, karena diduga konsentrasi lemakpada membran silia dapat menolak bau yang tidak larutdalam lemak yang berasal dari protein reseptor
membran.
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
34/67
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
35/67
Keterangan gambar : jalur neuron untuk penciuman. Epitel penciuman
berisi neuron reseptor yang sinaps dengan neurondi bola pencium dari korteks serebral.Para synaps occure dalam struktur bulat disebutglomeruli. neuron sekunder, yang dikenal sebagaisel berumbai dan sel mitral mengirimkan impulsdari bola pencium ke korteks penciuman di lobustemporal medial. Perhatikan bahwa glomerulussetiap menerima masukan dari hanya satu jenisuntuk reseptor penciuman. terlepas dari manareseptor-reseptor yang terletak di epitel penciuman
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
36/67
Taste (Rasa) Pencicipan, rasa rasa, ditimbulkan oleh reseptor yang terdiri dari gentong lidah
(gambar 10.7). Terletak terutama pada permukaan dorsal lidah, masing-masing
tunas rasa terdiri dari 50 sampai 100 khusus epitel sel dengan mikrovili panjangyang memperpanjang melalui pori dalam kuncup rasa untuk lingkungan eksternal, dimana mereka bermandikan air liur. Meskipun epitel sensorik sel tersebut tidakneuron, mereka berperilaku seperti neuron, mereka menjadi depolarized jikadirangsang dengan tepat, menghasilkan potensial aksi, dan pelepasanneurotransmiter yang merangsang sensorik neuron yang terkait dengan selera.Taste buds di anterior dua pertiga dari lidah dipersarafi oleh saraf wajah (VII), dan
mereka dalam ketiga posterior lidah oleh saraf glossopharingeus (IX). Dendriticujung dari saraf wajah (VII) berada di sekitar lidah dan estafet sensasi sentuhan dansuhu. Sensasi rasa yang diteruskan ke medula oblongata, dimana neuron sinapsdengan orde kedua neuron yang proyek untuk thalamus. Dari sini,neuron orde ketiga proyek untuk daerah gyrus postcentral dari korteks otak yangdikhususkan untuk sensasi dari lidah. Sel-sel epitel khusus dari tunas selera dikenalsebagai sel selera. Kategori-kategori yang berbeda dari rasa yang diproduksi olehberbeda bahan kimia yang bersentuhan dengan mikrovili dari sel-sel ini (gambar10.8). Empat kategori yang berbeda dari rasa secara tradisional diakui: asin, asam,manis, dan pahit. mungkin ada juga menjadi kategori kelima rasa, disebut umami(istilah Jepang terkait dengan rasa daging), untuk asam amino glutamat (dandirangsang oleh rasa-enhancer monosodium glutamat). Meskipun ilmuwan lamapercaya bahwa berbagai daerah di lidah adalah khusus untuk selera yang berbeda, ini
tidak lagi diyakinibenar. Memang, ini tampaknya bahwa setiap kuncup rasa mengandung sel rasa
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
37/67
bahwa neuron sensorik yang diberikan dapat dirangsang oleh lebih dari satu rasa seldi sejumlah selera yang berbeda, dan jadi satu sensorik serat tidak dapatmengirimkan informasi spesifik hanya untuk satu kategori selera. Otak menafsirkanpola stimulasi ini neuron sensorik, bersama dengan nuansa yang diberikan oleh arti
bau, sebagai selera kompleks yang kita mampu memahami. Rasa asin dari makananadalah karena adanya natrium ion (Na +), atau beberapa kation lain, yangmengaktifkan reseptor spesifik sel untuk rasa asin. Zat yang berbeda terasa asinkegelar yang mereka mengaktifkan sel-sel reseptor tertentu. Na + masuk ke dalamsel-sel reseptor sensitif melalui saluran dalam membran apikal. Ini depolarizes sel,menyebabkan mereka melepaskan pemancar mereka. Anion yang terkait dengan Na+, Namun, memodifikasi rasa asin pada tingkat yang mengejutkan: NaCl rasanyajauh lebih asin dari garam natrium lainnya (seperti natrium asetat). Ada bukti yangmenunjukkan bahwa anion dapat melewati persimpangan ketat antara sel-selreseptor, dan bahwa anion Cl-melewati penghalang ini lebih mudah daripada yanglain anion. Hal ini diduga ada kaitannya dengan kemampuan Cl- untuk memberikanrasa asin untuk Na + dibandingkan anion lain. Rasa asam, seperti rasa asin,dihasilkan oleh gerakan ion
melalui saluran membran. Rasa asam, bagaimanapun, adalah karena kehadiran ionhidrogen (H +); semua asam sehingga rasanya asam. Di Berbeda dengan selera asindan asam, dengan rasa manis dan pahit diproduksi oleh interaksi molekul denganrasa tertentu membran reseptor protein. Kebanyakan molekul organik, terutamagula, rasa manis berbagai derajat. Rasa pahit yang ditimbulkan oleh kina dan tampaktidak terkait molekul. Ini adalah sensasi rasa yang paling akut danumumnya terkait dengan molekul beracun (meskipun tidak semua racun rasa pahit).
Sensasi manis dan pahit yang dimediasi oleh reseptor yang digabungkan ke G-- -
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
38/67
dan disebut gustducin. Istilah ini digunakan untuk menekankankesamaan
kepada sekelompok terkait G-protein, dari jenis yang disebuttransdusin,
terkait dengan fotoreseptor di mata. Disosiasi dari gustducin G-protein subunit mengaktifkan kedua utusan sistem, menyebabkandepolarisasi dari sel reseptor (gambar 10.8). para dirangsang selreseptor, pada gilirannya, mengaktifkan sebuah neuron sensorik
terkait yang mentransmisikan impuls ke otak, di mana merekadiartikan sebagai persepsi rasa yang sesuai. Meskipun semuareseptor rasa manis dan pahit bertindak melalui G-protein, yangkedua-messenger sistem diaktifkan olehG-protein tergantung pada molekul mencicipi. Dalam kasus rasa
manis dari gula, misalnya, G-protein mengaktifkan siklase adenilat,menghasilkan siklik AMP (cAMP; lihat bab 7). CAMP, padagilirannya, menghasilkan depolarisasi dengan menutup K + channelyang sebelumnya terbuka. Di sisi lain, manis rasa dari asam aminofenilalanin dan triptofan, serta dari pemanis buatan sakarin dan
siklamat, mungkin meminta berbeda kedua utusan sistem. Inimelibatkan pengaktifan enzim membran yang menghasilkan para
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
39/67
Smell (bau) Reseptor bertanggung jawab untuk penciuman, indera penciuman, yang terletak di
epitel penciuman. Aparat penciuman terdiri sel reseptor (yang bipolar neuron),mendukung (sustentacular) sel, dan basal (batang) sel. Sel-sel basal menghasilkanbaru sel-sel reseptor setiap 1 sampai 2 bulan untuk mengganti neuron yang rusakoleh paparan lingkungan. Sel-sel pendukung epitel sel kaya enzim yangmengoksidasi hidrofobik, aroma volatile, sehingga membuat molekul-molekulkurang larut dalam lemak dan dengan demikian kurang mampu menembusmembran dan masuk ke otak. Setiap neuron bipolar sensorik memiliki satu dendrit
bahwa proyek-proyek ke dalam rongga hidung, di mana ia berakhir di sebuah tombolyang mengandung silia (Gambar 10.9 dan 10.10). Neuron bipolar sensorik jugamemiliki tunggal unmyelinated akson bahwa proyek-proyek melalui lubang diberkisi sepiring tulang ethmoid menjadi bola pencium dari otak besar, mana sinapsisdengan neuron orde kedua. Oleh karena itu, tidak seperti lainnya sensorik modalitasyang diteruskan ke otak besar dari thalamus, indera penciuman ditransmisikanlangsung ke otak korteks. Pengolahan informasi penciuman dimulai pada penciumanbola, di mana bipolar sensorik neuron sinaps dengan neuron terletak dalampengaturan berbentuk bola disebut glomeruli (Gambar 10.9). Bukti menunjukkanbahwa glomerulus setiap menerima input dari satu jenis reseptor penciuman. Baubunga, yang banyak rilis aroma molekul yang berbeda, dapat diidentifikasi denganpola eksitasi yang dihasilkan dalam glomeruli dari penciuman bohlam. Identifikasibau ditingkatkan oleh inhibisi lateral yang dalam bola pencium, yang muncul untuk
melibatkan dendrodendritic sinapsis antara neuron dari glomeruli yang berdekatan.Neuron dalam proyek bola pencium ke korteks penciuman di lobus medial temporal,
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
40/67
G-protein untuk meningkatkan siklik AMP dalam sel. Hal ini, padagilirannya, membuka saluran membran dan menyebabkandepolarisasi
potensi generator, yang kemudian merangsang produksipotensial aksi. Sampai lima puluh G-protein mungkin terkaitdengansatu protein reseptor. Pemisahan ini kembali G-protein
melepaskan banyak G-protein subunit, sehingga memperkuat efek
berkali-kali. Amplifikasi ini dapat menjelaskan ekstrimsensitivitas indera penciuman: hidung manusia dapat mendeteksimiliar ons parfum di udara. Bahkan pada itu, kami rasabau hampir tidak setajam bahwa mamalia lainnya.Sebuah keluarga gen yang mengkode protein reseptor penciuman
telah ditemukan. Ini adalah keluarga besar yang dapat mencakupsebanyak seribu gen. Jumlah besar dapat mencerminkanpentingnya indera penciuman dengan mamalia pada umumnya.bahkanribu yang berbeda gen yang mengkodekan reseptor berbeda ribuprotein, bagaimanapun, tidak dapat menjelaskan fakta bahwamanusia dapat membedakan sampai 10.000 bau yang berbeda.
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
41/67
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
42/67
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
43/67
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
44/67
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
45/67
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
46/67
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
47/67
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
48/67
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
49/67
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
50/67
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
51/67
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
52/67
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
53/67
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
54/67
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
55/67
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
56/67
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
57/67
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
58/67
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
59/67
FISIOLOGI SENSORY
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
60/67
Cutaneus Sensation The cutaneous sensations of touch, pressure, heat and cold, and pain are mediated by the dendritic nerve endings of different sensory neurons. The receptors for heat, cold, and pain are simply the naked endings of sensory neurons. Sensations of touch are mediated by naked dendritic endings surrounding hair follicles and by expanded dendritic endings, called Ruffini endings and Merkels discs. The sensations of touch and pressure are also mediated by dendrites that are encapsulated within various structures (table 10.2); these include Meissnerscorpuscles and pacinian (lamellated) corpuscles. In pacinian corpuscles, for example, the dendritic endings are encased within thirty to fifty
onionlike layers of connective tissue (fig. 10.4). These layers absorb some of the pressure when a stimulus is maintained, which helps to accentuate the phasic response of this receptor. The
encapsulated touch receptors thus adapt rapidly, in contrast to the more slowly adapting Ruffini endings and Merkels discs.
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
61/67
There are far more free dendritic endings that respond to cold than to warm. The receptors for cold are located in the upper region of the dermis, just below the epidermis. These
receptors are stimulated by cooling and inhibited by warming. The warm receptors are located somewhat deeper in the dermis
and are excited by warming and inhibited by cooling. Nociceptors
are also free sensory nerve endings of either myelinated orunmyelinated fibers. The initial sharp sensation of pain, as from a pin-prick, is transmitted by rapidly conducting myelinated axons, whereas a dull, persistent ache is transmitted by slower
conducting unmyelinated axons. These afferent neuronssynapse in the spinal cord, using substance P (an eleven-amino-acid polypeptide) and glutamate as neurotransmitters.
Hot temperatures produce sensations of pain through theti f ti l b t i i d d it
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
62/67
action of a particular membrane protein in sensory dendrites. This protein, called a capsaicin receptor, serves as both an ion channel and a receptor for capsaicinthe molecule in chili peppers that causes sensations of heat and pain. In response to a noxiously
high temperature, or to capsaicin in chili peppers, these ion channels open. This allows Ca2+ and Na+ to diffuse into the neuron, producing depolarization and resulting action potentials that are transmitted to the CNS and perceived as heat and pain.
re transmitted to the CNS and perceived as heat and pain.
While the capsaicin receptor for pain is activated by intense heat, other nociceptors may be activated by mechanical stimuli that cause cellular damage. There is evidence that ATP released from damaged cells can cause pain, as can a local fall in pH produced during infection and inflammation.
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
63/67
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
64/67
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
65/67
Pertumbuhan Rambut
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
66/67
Pertumbuhan Rambut
Rambut diproduksi dalam siklus yang melibatkan tahap pertumbuhan dan fase istirahatSelama tahap pertumbuhan, rambut dibentuk oleh sel-selmatriks yang membedakan, menjadi keratin, dan mati.
Rambut tumbuh lagi sebagai sel ditambahkan di dasar akar rambut. akhirnyapertumbuhan rambut berhenti; folikel rambut lebih pendek dan memegang rambut
di tempat. Masa istirahat berikut setelah siklus baru dimulai,
dan rambut baru menggantikan rambut yang lama, yang jatuh dari rambutfolikel.
Panjang setiap tahap tergantung pada rambut, mislanya bulu mata tumbuh sekitar 30 hari dan istirahatselama 105 hari, sedangkan kulit kepala rambut tumbuh untuk jangka waktu 3 tahun dan sisanya selama1-2 tahun. pada setiapdiberikan waktu karena 90% dari rambut kulit kepala yang tumbuh dipanggung, dan hilangnya sekitar 100 rambut kulit kepala per hari adalah normal.Jenis yang paling umum kehilangan rambut permanen adalah "polakebotakan "folikel. Rambut hilang, dan folikel rambut yang tersisakembali ke rambut vellus memproduksi, yang sangat pendek, transparan,dan untuk tujuan praktis tak terlihat. Walaupun lebih umum danlebih jelas pada pria tertentu, kebotakan juga bisa terjadi pada(a)
perempuan. Faktor genetik dan hormon testosteron yang terlibatdalam menyebabkan kebotakan pola.Tingkat rata-rata pertumbuhan rambut adalah sekitar 0,3 mm perhari, meskipun rambut tumbuh pada tingkat yang berbeda bahkan dalam perkiraan yang samalokasi. Cutting, mencukur, atau mencabut rambut tidak mengubahtingkat pertumbuhan atau karakter rambut, tapi rambut bisa merasakankasar dan berbulu lama setelah mencukur karena rambut-rambut pendekkurang flexible.Maximum panjang rambut ditentukan oleh laju rambutpertumbuhan dan panjang dari fase tumbuh. Misalnya, kulit kepalarambut dapat menjadi sangat panjang, tapi bulu mata pendek.
Pertumbuhan Rambut
8/13/2019 95718370 FISIOLOGI 8d Sistem Sensory
67/67
Pertumbuhan Rambut
Rambut diproduksi dalam siklus yang melibatkan tahap pertumbuhan dan fase istirahatSelama tahap pertumbuhan, rambut dibentuk oleh sel-selmatriks yang membedakan, menjadi keratin, dan mati.
Rambut tumbuh lagi sebagai sel ditambahkan di dasar akar rambut. akhirnyapertumbuhan rambut berhenti; folikel rambut lebih pendek dan memegang rambut
di tempat. Masa istirahat berikut setelah siklus baru dimulai,
dan rambut baru menggantikan rambut yang lama, yang jatuh dari rambutfolikel.
Panjang setiap tahap tergantung pada rambut, mislanya bulu mata tumbuh sekitar 30 hari dan istirahatselama 105 hari, sedangkan kulit kepala rambut tumbuh untuk jangka waktu 3 tahun dan sisanya selama1-2 tahun. pada setiapdiberikan waktu karena 90% dari rambut kulit kepala yang tumbuh dipanggung, dan hilangnya sekitar 100 rambut kulit kepala per hari adalah normal.Jenis yang paling umum kehilangan rambut permanen adalah "polakebotakan "folikel. Rambut hilang, dan folikel rambut yang tersisakembali ke rambut vellus memproduksi, yang sangat pendek, transparan,dan untuk tujuan praktis tak terlihat. Walaupun lebih umum danlebih jelas pada pria tertentu, kebotakan juga bisa terjadi pada(a)
perempuan. Faktor genetik dan hormon testosteron yang terlibatdalam menyebabkan kebotakan pola.Tingkat rata-rata pertumbuhan rambut adalah sekitar 0,3 mm perhari, meskipun rambut tumbuh pada tingkat yang berbeda bahkan dalam perkiraan yang samalokasi. Cutting, mencukur, atau mencabut rambut tidak mengubahtingkat pertumbuhan atau karakter rambut, tapi rambut bisa merasakankasar dan berbulu lama setelah mencukur karena rambut-rambut pendekkurang flexible.Maximum panjang rambut ditentukan oleh laju rambutpertumbuhan dan panjang dari fase tumbuh. Misalnya, kulit kepalarambut dapat menjadi sangat panjang, tapi bulu mata pendek.