Upload
hoangminh
View
226
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
Halaman 1 dari 18
A. KEGIATAN BELAJAR 4 : PROSTETIS ORTOTIS DAN ALAT BANTU
1. Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan 4
Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan 4 Prostetis Ortotis dan Alat Bantu yang
akan Anda capai setelah mempelajari modul ini meliputi penguasaan
pengetahuan dan ketrampilan (umum dan khusus). Berikut capaian-capaian
pembelajarannya:
a. Penguasaan Pengetahuan
1) Menguasai konsep teoritis peserta didik tunadaksa sebagai dasar
untuk mengembangkan layanan pendidikan yang tepat
2) Menguasai konsep teoritis pendidikan (pedagogi) dan pembelajaran
(didaktik-metodik) untuk peserta didik tunadaksa
b. Penguasaan Ketrampilan
1) Umum
a) Mampu bekerja di bidang keahlian pokok untuk jenis pekerjaan
yang spesifik dan memiliki kompetensi kerja yang minimal
setara dengan standar kompetensi kerja profesinya;
b) Mampu membuat keputusan yang independen dalam
menjalankan pekerjaan profesinya berdasarkan pemikiran
logis, kritis, sistematis, dan kreatif
c) Mampu melaksanakan tugas profesional guru sesuai tuntutan
peraturan perundangan bidang pendidikan dan kode etik guru
indonesia yang berlaku
d) Mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri
2) Khusus
a) Mampu merancang pembelajaran untuk peserta didik
berkebutuhan khusus secara tepat, dan efektif sesuai dengan
kebutuhan peserta didik.
Halaman 2 dari 18
b) Mampu melaksanakan pembelajaran untuk peserta didik
berkebutuhan khusus secara efektif dan efisien untuk memfasilitasi
pengembangan potensi peserta didik secara optimal
c) Mampu merancang dan melaksakan penilaian pembelajaran
peserta didik berkebutuhan secara tepat sesuai dengan kebutuhan
peserta didik
2. Sub Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan 4
Sub Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan 4 Prostetis Ortotis dan Alat Bantu
telah dirumuskan untuk menunjang ketercapaian Capaian Pembelajaran Mata
Kegiatan 4 yang telah ditetapkan. Sub Capaian Pembelajaran meliputi:
a. Memahami konsep alat prostestis
b. Memahami konsep alat ortotis
c. Memahami konsep alat bantu peserta didik tunadaksa
3. Pokok-Pokok Materi
Pokok – pokok materi yang akan Anda pelajari pada Mata Kegiatan 4 Prostetis
Ortotis dan Alat Bantu meliputi:
a. Pengertian, jenis, dan fungsi alat prostestis
b. Pengertian, jenis, dan fungsi alat ortotis
c. Pengertian, jenis, dan fungsi alat bantu peserta didik tunadaksa
Apabila Anda telah menguasai materi tersebut dengan baik, Anda akan
mampu memahami jenis dan fungsi alat-alat khusus ortopedi peserta didik
tunadaksa sebagai dasar melaksanakan layanan pendidikan khusus bagi
peserta didik tunadaksa yang sesuai.
4. Uraian Materi
Peserta didik tunadaksa pada hakekatnya merupakan individu yang
memiliki keterbatasan secara fisik, baik dikarenakan adanya masalah pada
sistem saraf maupun pada otot, tulang, dan sendi. Dalam upaya untuk
Halaman 3 dari 18
membantu peserta didik tunadaksa agar dapat memaksimalkan potensi yang
dimiliki untuk menunjang aktivitas dalam kehidupan sehari-hari, telah
dikembangkan berbagai alat-alat khusus ortopedi bagi peserta didik
tunadaksa. Alat ortopedi perlu untuk Anda pelajari sehingga dapat
berkolaborasi dengan dokter ortopedi dan terapis dalam menentukan alat-alat
ortopedi yang sesuai untuk menunjang kemandirian peserta didik tunadaksa
baik dalam pembelajaran di sekolah maupun berinteraksi di lingkungan
masyarakat.
Alat-alat ortopedi dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu alat prostestis,
ortotis, dan alat bantu peserta didik tunadaksa yang dijelaskan sebagai berikut:
a. Alat prostestis
Alat prostestis (protesa) merupakan sebuah alat bantu yang dibuat khusus
untuk menggantikan bagian tubuh atau alat gerak tubuh yang hilang
dan/atau tidak ada sejak lahir (bawaan). Secara umum, alat ini dibuat
sedemikian rupa sehingga memiliki bentuk dan ukuran (dimensi) yang
sama dengan bagian tubuh atau alat gerak tubuh orang normal pada
umumnya.
Ada berbagai macam bentuk protesa. Namun secara umum, protesa
dapat dibedakan menjadi protesa anggota gerak atas dan protesa
anggota gerak bawah.
1) Protesa anggota gerak atas
a) Protesa gelang bahu
b) Protesa bawah siku
c) Protesa atas siku
d) Protesa telapak tangan dan jari protesa telapak tangan
Halaman 4 dari 18
Gambar 15. Protesa gelang bahu
Sumber:
http://orthoshoppekanbaru.blogspot.
co.id/2017/05/kaki-dan-tangan-
palsu-pekanbaru.html
Gambar 16. Protesa atas siku
Sumber:
http://orthoshoppekanbaru.blogspot.co.i
d/2017/05/kaki-dan-tangan-palsu-
pekanbaru.html
Gambar 17. Protesa telapak tangan dan jari protea telapak tangan
Sumber: http://orthoshoppekanbaru.blogspot.co.id/2017/05/kaki-dan-
tangan-palsu-pekanbaru.html
Halaman 5 dari 18
2) Protesa anggota gerak bawah
a) Protesa sendi paha dan protesa sebelah sendi pinggul
b) Protesa melalui sendi lutut
c) Protesa bawah lutut
d) Protesa atas lutut
e) Protesa pergelangan kaki
Gambar 18. sendi paha dan protesa
sebelah sendi pinggul
Sumber:
http://orthoshoppekanbaru.blogspot.co.i
d/2017/05/kaki-dan-tangan-palsu-
pekanbaru.html
Gambar 19. Protesa atas :lutut
Sumber:
http://orthoshoppekanbaru.blogspo
t.co.id/2017/05/kaki-dan-tangan-
palsu-pekanbaru.html
Halaman 6 dari 18
Gambar 20. pergelangan kaki
Sumber:
http://orthoshoppekanbaru.blogspot.co.i
d/2017/05/kaki-dan-tangan-palsu-
pekanbaru.html
b. Alat ortotis
Alat ortosis merupakan suatu alat otopedi yang diaplikasikan atau melekat
pada anggota gerak tubuh atau bagian tubuh tertentu seseorang. Ada
berbagai macam fungsi dari alat ortosis. Adapun fungsi alat ortosis
meliputi:
1) Memperbaiki fungsi
2) Dapat menghilangkan rasa nyeri, karena alat ortosis dapat mengurasi
tekanan berat badan dan membatasi gerak peserta didik
3) Mengoreksi atau mencegah deformitas sendi
4) Mengistiratkan anggota tubuh yang lemah dan nyeri (Immobilisasi)
Jenis alat ortosis cukup banyak dan bervariasi. Karena alat ortosis dapat
didesain dan disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik tunadaksa
yang memiliki karakteristik ketunaan yang beragam. Jenis-jenis alat
ortosis diklasifikasikan menjadi:
Halaman 7 dari 18
1) Ortosis anggota gerak bawah
a) Long Leg Brace
b) Ortosis bawah lutut (short leg brace)
c) Ortosisi lutut
Gambar 21. Long Leg Brace
Sumber: http://ortho-
frey.tripod.com/id2.html
Gambar 22. Ortosisi lutut
Sumber:
https://www.bukalapak.com/prod
ucts/s/lutut-multi-orthosis-knee-
brace
2) Ortosis anggota gerak atas
a) Ortosis statis
Ortosis yang berfungsi sebagai immobilisasi sendi, untuk menjaga
stabilitas, mempertahankan posisi sendi, serta meregangkan urat
yang mengkerut. Contoh yang termasuk ortosis statis adalah
ortosis jari, ortosis siku, ortosis gelang bahu, dan ortosis
pergelangan tangan.
Halaman 8 dari 18
Gambar 23. ortosis jari
Sumber:
https://jarijaritangan.wordpress
.com/senam-jari/
Gambar 24. ortosis pergelangan
tangan
Sumber:
https://www.hotfrog.co.za/busin
ess/ct/pinelands/quadriplegic-
hand-splints-dynamic-hand-
orthosis-engen-splints
b) Ortosis dinamis
Ortosis yang memungkinkan tunadaksa dapat menggerakkan
sendi sebagai akibat dari gaya yang ditimbulkan karena
penggunaan alat tersebut. Ortosis dinamis juga dapat
mengkoreksi gerak sendi ke arah tertentu sebagai pengganti
fungsi otot yang lemah. Jenis ortosis dinamis seperti ortosis
dinamik jari, ortosis dinamik siku, dan ortosis dinamik pergelangan
tangan.
3) Ortosis tulang belakang
Ortosis tulang belakang didesain untuk menjaga stabilitas, koreksi
posisi, immobilisasi yang melekat sepanjang area leher sampai
Halaman 9 dari 18
dengan pinggang. Penggunaan ortosis ini diperuntukkan bagi peserta
didik tunadaksa yang teridentifikasi mengalami skoliosis. Sehingga
dapat mencegah semakin parahnya lengkungan skoliosis,
memperbaiki struktur tegak tulang belakang, dan mengurasi rasa
nyeri.
Gambar 25. Ortosis tulang belakang
Sumber: http://korsettulangbelakang.com/alat-penyangga-tulang-
belakang/
c. Alat bantu peserta didik tunadaksa
Alat bantu peserta didik tunadaksa dibuat untuk membantu peserta didik
dalam melaksanakan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari seperti
ambulasi, mobilisasi, dan Activity Daily Living (ADL) sehingga dapat
Halaman 10 dari 18
melatih kemandirian peserta didik tunadaksa. Jenis alat bantu yang paling
sering digunakan oleh peserta didik tunadaksa meliputi:
1) Alat bantu jalan (gait aid)
Merupakan alat bantu yang digunakan peserta didik tunadaksa untuk
meningkatkan kelancaran saat berjalan. Contoh alat bantu jalan
adalah cane/tongkat, crutches/kruk, walker. Cane merupakan tongkat
yang memiliki pegangan seperti huruf “J”, “C”, atau “T”. Sedangkan
pada ujung bawahanya (bagian kaki-kaki) ada yang hanya satu, tiga
atau dikenal dengan tripod dan empat kaki yang disebut quadripod.
Kruk merupakan alat bantu jalan sekaligus dapat dipergunakan untuk
menahan berat tubuh tunadaksa. Kruk dapat digunakan bagi peserta
didik tunadaksa dengan kondisi:
a) Kaki tunadaksa yang tidak diperbolehkan menahan berat badan
baik sebagian (partial weight bearing) maupun seluruhnya (non
eight bearing).
b) Kedua kaki peserta didik tunadaksa mengalami kelumpuhan
namun kondisi tangan dan badan masih kuat/normal.
Walker merupakan alat yang digunakan untuk menjaga keseimbangan
dan kestabilan tubuh saat berjalan dikarenakan kontrol tubuh terhadap
keseimbangan kurang sehingga perlu pegangan tangan. Walker juga
dapat digunakan untuk latihan berdiri dan mengontrol postur tubuh
dengan bantuan cermin di depannya.
Halaman 11 dari 18
Gambar 26. tripod
Sumber: http://alat-
fisioterapi.com/tongkat-tiga-
kaki/
Gambar 27. Quadripod
Sumber:
https://indonesian.alibaba.com/pro
duct-detail/wholesale-walking-
crutches-hand-crutches-for-
disabled-people-
60608427477.html
Gambar 28. kruk
Sumber:https://www.walmar
t.com/ip/Carex-Adult-Push-
Gambar 29. Walker
Sumber:https://independentlyyour
s.org/product/dual-release-walker-
with-wheels/
Halaman 12 dari 18
Button-Aluminum-Crutches-
1-Pair/19200324
2) Kursi roda (whellchairs)
Kursi roda merupakan alat bantu mobilisasi bagi peserta didik
tunadaksa dengan kondisi kaki lumpuh, amputee, atau tubuh yang
sudah tidak mampu menopang berat badan (contohnya pada peserta
didik CP).
Gambar 30. Peserta didik tunadaksa menggunakan kursi roda
Sumber: google.com
5. Rangkuman
a. Peserta didik tunadaksa membutuhkan alat prostetis, ortotis, dan alat
bantu khusus lainnya untuk dapat mendukung keberhasilan dalam
melaksanakan aktivitas kehidupan sehari-hari secara kemandirian.
b. Alat prostestis (protesa) merupakan sebuah alat bantu yang dibuat
khusus untuk menggantikan bagian tubuh atau alat gerak tubuh yang
hilang dan/atau tidak ada sejak lahir (bawaan).
c. Alat ortosis merupakan alat otopedi yang diterapkan atau melekat pada
bagian tubuh atau anggota gerak tubuh peserta didik tunadaksa
Halaman 13 dari 18
d. Alat bantu peserta didik tunadaksa dibuat untuk membantu peserta
didik dalam melaksanakan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari
seperti ambulasi, mobilisasi, dan Activity Daily Living (ADL) sehingga
dapat melatih kemandirian peserta didik tunadaksa
6. Tugas
Guna memperdalam pemahaman Anda terkait dengan materi di atas,
maka diskusikanlah jenis dan fungsi alat bantu khusus ortopedi bagi
peserta didik tunadaksa dan simulasikan penggunaan alat-alat tersebut.
7. Tes Formatif (10 soal objektif)
Berilah tanda Silang (X) pada salah satu huruf A, B, C, atau D pada
jawaban yang kamu anggap benar.
1. Alat yang dapat di gunakan untuk latihan berdiri dan mengontrol postur
tubuh dengan bantuan cermin di depannya adalah….
a. Kaki palsu
b. Kruk
c. Walker
d. Gait aid
e. Long leg brace
2. Jenis alat bantu yang paling sering digunakan oleh tunadaksa adalah
a. Alat bantu jalan (Gait Aid) dan Kursi roda (Whellchairs)
b. Alat bantu jalan (gait Aid) dan ortosis bawah lutut (short leg
brace)
c. Kursi roda (whellchairs) dan protesa pergelangan kaki
d. Protesa atas lutut dan protesa bawah lutut
e. Protesa pergelangan kaki dan ortosis bawah lutut
3. Ortosis yang berfungsi untuk menjaga stabilitas dan immobilisasi sendi,
meregangkan urat yang mengkerut secara bertahap dan terus
menerus, dan menjaga sendi pada posisi yang tepat disebut…
Halaman 14 dari 18
a. Ortosis dinamis
b. Ortosis elastis
c. Ortosis tulang belakang
d. Ortosis statis
e. Ortosis anggota gerak bawah
4. Sebuah alat bantu yang dibuat khusus untuk menggantikan bagian
tubuh atau alat gerak tubuh yang hilang dan/atau tidak ada sejak lahir
disebut….
a. Protesa gelang bahu
b. Protesa/alat prosthesis
c. Protesa gerak atas
d. Alat ortosis
e. Ortosis gerak bawah
5. Di bawah ini merupakan fungsi dari alat ortosis, Kecuali……
a. dapat menghilangkan rasa nyeri
b. dapat mengistirahatkan anggota tubuh yang lemah
c. memperbaiki fungsi
d. mencegah atau mengoreksi deformitas sendi
e. menggantikan anggota tubuh yang hilang/cacat
6. Sebutkan alat-alat ortopedi berdasarkan jenisnya…..
a. alat protesis, kursi roda, kruk
b. alat ortosis, kursi roda, alat bantu tunadaksa
c. alat bantu tunadaksa, protesa bahu, long leg brace
d. ortosis lutut, protesis bahu dan walker
e. alat ortosis, protesa dan alat bantu tunadaksa
7. secara umum protesa dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu
a. protesa anggota gerak bawah dan protesa gelang bahu
b. protesa anggota gerak atas dan protesa bawah lutut
c. protesa anggota gerak bawah dan protesa anggota gerak atas
d. protesa atas lutut dan protesa bawah lutut
e. protesa pergelangan kaki dan protesa gelang bahu
Halaman 15 dari 18
8. Tongkat yang memiliki pegangan seperti huruf “C”, “J” atau “T” dan
pada ujung bawah memiliki satu penyangga, tiga penyangga atau
empat penyangga disebut…
a. cane
b. tripod
c. quadripod
d. kruk
e. walker
9. Ortosis yang memungkinkan tunadaksa dapat menggerakkan sendi
sebagai akibat dari gaya yang ditimbulkan dengan adanya alat tersebut
disebut
a. Ortosis dinamis
b. Ortosis elastis
c. Ortosis tulang belakang
d. Ortosis statis
e. Ortosis anggota gerak bawah
10. Manakah dibawah ini yang merupakan contoh ortosis statis..
a. Ortosis lutut
b. Ortosis bawah lutut (short leg brace)
c. Ortosis tulang belakang
d. Ortosis gelang bahu
e. Long leg brace
Halaman 16 dari 18
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, M., & Yusuf, M. (2018). Orthopedagogik Umum. Surakarta: UNS Press.
Gargiulo, Richard M. (2012). Special Education in Contemporary Society 4: an Introduction to Exceptionality. California: Sage Publications, Inc.
Karyana, A., & Widati, S. (2013). Pendidikan Peserta didik Berkebutuhan Khusus
Tunadaksa. Jakarta Timur: PT. Luxima Metro Media.
Muslim, A. T., & Sugiarmin, M. (1996). Ortopedi dalam Pendidikan Peserta didik Tuna
Daksa. Jakarta: DEPDIKBUD.
https://www.ayahbunda.co.id/bayi-gizi-kesehatan/tes-apgar-pada-bayi-prematur
diakses pada tanggal 14 April 2018 jam 12.30 WIB.