18
Oleh : M. Irzal Wahab (C111 07 050) Christopher Pongawa (C111 07 165) Pembimbing : dr. Semuel Benny Patiung Bagian Ilmu Kedokteran THT-KL Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar 2012 ABSES PERITONSILAR

Abses peritonselar

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Abses peritonselar

Oleh :M. Irzal Wahab (C111 07 050)

Christopher Pongawa (C111 07 165)

Pembimbing : dr. Semuel Benny Patiung

Bagian Ilmu Kedokteran THT-KLFakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

Makassar2012

ABSES PERITONSILAR

Page 2: Abses peritonselar

PENDAHULUANAbses peritonsiler merupakan suatu

akumulasi pus yang terlokalisasi pada jaringan peritonsil yang

mengakibatkan munculnya tonsillitis yang supuratif.

Abses peritonsiler merupakan penyakit infeksi yang terjadi pada orang dewasa yang

dimulai dengan adanya infeksi superficial dan berlangsung menjadi selulitis tonsiler. Dan abses peritonsiler merupakan bentuk

yang paling berat

Page 3: Abses peritonselar
Page 4: Abses peritonselar

EPIDEMIOLOGI

20-40 tahun

LAKI-LAKI : PEREMPUAN1 : 1

Di Amerika Serikat sekitar 30 kasus per 100.000 orang per

tahun, dan menunjukkan sekitar 45.000 kasus baru

setiap tahun

Indonesia :

?

Page 5: Abses peritonselar

ETIOLOGI

Aerobic Anaerobic

Streptococcus pyogenes

Staphylococcus aureus

Haemophilus influenza

Neisseria species

Fusobacterium

Peptostreptococcus

Prevotella

Bacteroides

TonsilitisStreptococcus B-Hemoliticus

Grup A

Page 6: Abses peritonselar

ANATOMI

Page 7: Abses peritonselar
Page 8: Abses peritonselar
Page 9: Abses peritonselar

PATOFISIOLOGIMasih belum diketahuiTeori yang dapat di terima adanya

episode yang progresif yang dimulai pada tonsillitis yang eksudatif hingga perotonsilitis sehingga membentuk abses.

Page 10: Abses peritonselar

GEJALA KLINIS

GEJALA

KLINIS

•Tanda tonsilitis akut•Odinofagia•Otalgia•Regurgitasi•Foeter ex Ore•Hipersalivasi•Rinolalia•Trismus•Pembengkakan kelenjar submandibula dengan nyeri tekan

Page 11: Abses peritonselar

DIAGNOSIS

Prosedur diagnosis dengan melakukan Aspirasi jarum (needle aspiration). Tempat

aspiration dibius / dianastestesi dulu menggunakan lidocaine dengan epinephrine

dan jarum besar ( berukuran 16-18) yang biasa menempel pada syringe berukuran 10cc. Aspirasi yang bernanah (purulent)

merupakan tanda khas, dan material dapat dikirim untuk dibiakkan.

Page 12: Abses peritonselar
Page 13: Abses peritonselar

DIAGNOSIS cont.

Pada penderita abses perintonselar

juga dilakukan pemeriksaan:

•Hitung darah lengkap, kadar elktrolit dan kultur darah•Tes Monospot•Throat Culture•Plain Radiographs•CT Scan•Intraoral USG

Page 14: Abses peritonselar

KOMPLIKASI

Abses pecah

spontan aspirasi paru

Perjalanan infeksi dan abses ke daerah

parafaring

Abses Parafari

ng

Penjalaran ke

mediastinum

mediastinitis Bila terjadi

penjalaran ke daerah

intracranial

Trombus sinus kavernosus,

meningitis, dan abses otak.

1.

2.

3.

Page 15: Abses peritonselar

DIAGNOSIS BANDINGInfiltrasi peritonsilTumorAbses retrofaringAbses parafaring

Page 16: Abses peritonselar

PENATALAKSANAAN

1. Medikamentosa

• Antibiotika sebaiknya diberikan sesuai dengan hasil kultur dan diberikan secara iv karena efektivitasnya lebih baik daripada peroral.

2. Drainase

• Jika terbentuk abses, memerlukan pembedahan drainase, baik dengan teknik aspirasi jarum atau dengan teknik insisi dan drainase.

3. Tonsillectomy

Page 17: Abses peritonselar

PROGNOSIS

Sebagian besar pasien yang diobati dengan antibiotik dan drainage yang

memadai di rongga abses mereka pulih dalam beberapa hari tapi dalam beberapa

kasus perlu dilakukan tonsillectomy

Page 18: Abses peritonselar

TERIMA KASIH