Upload
avif-putra
View
15
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Abses_Hati
Citation preview
Abses Hati
Pengertian
Abses → pengumpulan cairan nanah tebal, berwarna kekuningan disebabkan oleh bakteri, protozoa atau invasi jamur kejaringan tubuh.
Abses Hati → Bentuk infeksi pada hati yang disebabkan oleh bakteri, parasit, jamur maupun nekrosis steril yang bersumber dari sistem gastrointestinal.
Fungsi Metabolik Hati
1. Mengubah zat makanan yg diabsorbsi dari usus dan disimpan disuatu tempat dalam tubuh,
2. Mengeuarkan zat buangan dan bahan racun untuk diskresikan dalam empedu dan urine,
3. Menghasilkan enzim glikogenik glukosa menjadi gikogen,
4. Sekresi empedu garam empedu dibuat dihati dalm bentuk sistem retikula endotelium,
5. Pembentuka ureum, asam amino → ureum → urine,
6. Menyimpan lemak → asam karbonat dan air,
7. Hati sebagai penyimpan dan penyebar (glikogen, lemak, vitamin, besi),
8. Membantu mempertahankan suhu tubuh.
Pembagiannya
1. Abses Hati Amebik (AHA)
→ komplikasi amebiasis ekstraintestinal yang sering di jumpai di daerah tropik “Indonesia”
2. Abses Hati Pyogenik (AHP)
→ hepatic abscess, bacterial liver abscess, bacterial abscess of the liver, atau bacterial hepatic abscess
Abses Hati Amuba
Entamoeba Histolityca
Menempel pada mukosa
usus
Perusakan pada sawar intestinal
Sel epithel intestinal serta sel radang menjadi lisis → supresi respon imun sel mediated
(peny. Tuberkulosis, malnutrisi, dan keganasan)
Penyebaran amoeba ke hati → vena porta → akumulasi neutrofil periportal disertai nekrosis dan infiltrasi
granulomatosa → jar. Nekrotik, dikelilinggi kapsul tipis seperti jar. Fibrosa → berbulan-bulan/tahun.
Gejala Klinis :
1. Demam (suhu tubuh tidak lebih dari 38,5°c)
2. Berkeringat
3. Berat badan menurun
4. Diare (dialami 20%-50% penderita)
5. Tanda lokal : nyeri spontan dan nyeri tekan pada daerah lengkung iga dengan hepar yang membesar (Hepatomegali), tetapi jarang sekali disertai ikterus, prekoma, atau koma. Bila lobus kiri yang terkena, akan ditemukan massa didaerah epigasrium.
Abses Hati Pyogenik
Polimikrobial
Sal cerna : E.Coli, Klebsiella Pneumoniae, Bacteroides sp, Enterococcus, Streptococcus
Bukan dari sal. Cerna : Staphylococcus sp, dan
haemolytic streptococcus sp.
Penyebaran langsung infeksi dari struktur yg berdekatan (Empiema, kandung empedu, plueritis, ataupun abses perinefrik)
Obstruksi sal. Empedu naik kecabang sal.empedu intrahepatik → kolangitis yg menimbulkan kolangiolitis dg akibat abses multiple.
Trauma tajam atau tumpul → laserasi, pendarahan, dan nekrosis jar Hati. Hepatoma subkapsuler → infeksi dan menimbulkan abses yg soliter dan terlokalisir.
Sepsis dengan penyebaran melalui arteri hepatica.
AHP biasanya berawal dari sbg pileflebitis (peradangan di vena porta) perifer disertai pernanahan dan trombosis, menyebar melalui vena porta ke dalam hati
Gejala klinis :
1. Demam yg naik – turun disertai menggigil,
2. Rasa lemah,
3. BB ↓,
4. Sakit perut disertai mual/muntah,
5. Diare,
6. Nyeri perut : iga kanan / kuadran kanan atas; nyeri spontan perut kanan atas → jalan membungkuk kedepan dg kedua tangan diletakkan diatasnya,
7. Dapat dijumpai gejalan dan tanda efusi pluera,
8. Dapat terjadi ikterus → peny. Sal empedu disertai dg kolangitis supurativa dan pembentukan abses multiple,
9. Asites.
Pemeriksaan Lab
• Pada pemeriksaan lab. Didapatkan :
- Leukositosis
- Anemia
- Peningkatan laju endap darah
- Peningkatan alkalin fosfatase
- Peningkatan enzim transaminase dan serum bilirubin
- Berkurangnya kadar albumin serum
- Waktu protrombin yg memanjang
Pemeriksaan Penunjang
• Menurut Middlemis (1964), gambaran radiologis di dapatkan :
1. Peninggian dome dari diafragma kanan,
2. Berkurangnya gerak dari dome diafragma kanan,
3. Plueral efusion,
4. Kolpas paru,
5. Abses paru.
• Foto polos abdomen :
Gambaran ileus, hepatomegali atau gambaran bebas di atas hati. Jarang di dapatkan berupa air fluid level yg jelas.
• CT Scan :
Hipoekoik
Massa oval dg batas jelas
Non Homogen
• USG :
1. Bentuk bulat atau oval,
2. Tidak ada gema dinding yg berarti,
3. Ekogenitas lebih rendah dari parenkim hati normal,
4. Bersentuhan dg kapsul hati,
5. Peninggian sonik distal (distal enhancement).
Diagnosa
• Kriteria Sherlock (1969), bila didapatkan 3 atau lebih dari :
1. Hepatomegali yg nyeri tekan,
2. Respon baik thdp obat amebisid,
3. Leukositosis,
4. Peninggian diafragma kanan dan pergerakan yg kurang,
5. Aspirasi pus,
6. Pada USG didapatkan rongga di dalam hati,
7. Tes hemaglutinasi +.
• Kriteria Rmachandran (1973), Bila didapatkan 3 atau lebih dari :
1. Hepatomegali yg nyeri,
2. Riwayat disentri,
3. Leukositosis,
4. Kelainan Radiologis,
5. Respon thdp terapi amebisid.
• Kriteria Lamont dan Pooler , bila didapatkan 3 atau lebih dari :
1. Hepatomegali yg nyeri tekan,
2. Kelainan hematologis
3. Kelainan radiologis
4. Pus amebik
5. Tes serologi positif
6. Kelainan sidikan hati
7. Respon yg baik dg terapi amebisid
Penatalaksanaan
• Terapi medikamentosa :
1. Metronidazole 3 x 750 mg selama 5-10 hari
2. Kloroquin fosfat 1 g/hari selama 2 hari
→ 500g/hari selama 20 hari
3. Dehydroemetine 1 – 1,5 mg/kgBB/hari intramuskular selama 10 hari
→ Kontraindikasi pada kehamilan, dan efek sampingnya mual dan rasa seperti logam
• Aspirasi, indikasinya :
1. Abses besar dg ancaman ruptur, atau diameter abses lebih dari 7-10 cm,
2. Respons kemoterapi kurang,
3. Infeksi campuran,
4. Letak abses dekat dg permukaan kulit,
5. Tidak ada tanda perforasi,
6. Abses pada lobus kiri hati.
→ Tujuan : Mengurangi gejala” penekanan dan menyingkirkan adanya infeksi bakteri sekunder, mengurangi resiko ruptur pada abses.
• Drainase perkutan :
Berguna pada penanganan komplikasi paru, perotoneum, dan perikardial. Tingginya viskositas cairan abses amuba memerlukan kateter dg diameter yg besar untuk drainase yg adekuat.
• Operasi
Indikasi pada abses hepar :
1. Terapi antibiotik gagal
2. Aspirasi tidak berhasil
3. Abses tidak dapat dijangkau dg aspirasi ataupun drainase
4. Adanya komplikasi intraabdominal
Kontraindikasi operasi pada abses hepar :
1. Abses multiple,
2. Infeksi polimikrobacteri,
3. Immunocompromise dissease
Hepatektomi
Yaitu pengangkatan lobus hati yang terkena abses, dapat dilakukan pada abses tunggal atau multiple; lobus kanan atau kiri; juga pada pasien dg penyakit saluran empedu.
Terima Kasih