2
ABSTRAK Latar belakang Konstipasi merupakan masalah yang sering ditemukan pada anak- anak. Kebanyakan konstipasi pada anak berupa konstipasi fungsional. Diet serat mungkin bermanfaat dalam pengobatan konstipasi fungsional. Akan tetapi peranan serat masih kurang dikembangkan dalam mengatasi konstipasi fungsional pada anak. Tujuan Untuk menilai apakah glucomannan berperan dalam pengobatan konstipasi fungsional pada anak. Metode Crossover Randomized Controlled Trial (RCT) dilakukan pada bulan Mai hingga Juli 2012 di Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah Kota Medan. Subjek penelitian adalah anak-anak dengan konstipasi fungsional, berusia 7 sampai 12 tahun. Dengan menggunakan glucomannan sebagai serat polisakarida dan maltodekstrin sebagai plasebo dengan masing-masing dosis 100 mg/kg/hari (maksimal 5 g/hari) dalam 50 ml cairan/500 mg selama 4 minggu. Frekuensi dan konsistensi tinja dicatat pada lembaran catatan harian selama 4 dan 8 minggu pengobatan. Konstipasi fungsional ditegakkan menurut Kriteria Roma II. Analisa data digunakan uji t- independent dan X Hasil Dari 36 subjek yang memenuhi kriteria, dengan setiap kelompok terdiri dari 18 subjek dan berat badan rerata 25 kg, ditemukan perbedaan bermakna pada frekuensi tinja, pada kelompok diberikan glucomannan dengan nilai P = 0.038 dalam 4 minggu sebelum wash out dan P = 0.012 pada 4 minggu setelah wash out. Selanjutnya dijumpai perbedaan konsistensi tinja pada kelompok yang diberikan glucomannan (50%) dengan P = 0.034 selama 4 minggu sebelum wash out dan (61.1%) dengan P = 0.008 pada 4 minggu setelah wash out. 2. Kesimpulan Glucomannan memiliki perbedaan signifikan dalam memperbaiki konstipasi fungsional terutama dalam 4 minggu pengobatan. Kata kunci : serat, glucomannan, konstipasi fungsional, anak-anak Universitas Sumatera Utara

Abstract Peranan Serat (Glucomannan) Dalam Pengobatan Konstipasi Fungsional Pada Anak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

konstipasi pada anak menyebabkan anakk tidak bisa buang air besar...selain itu anak gampang rewel

Citation preview

  • ABSTRAK

    Latar belakang Konstipasi merupakan masalah yang sering ditemukan pada anak-anak. Kebanyakan konstipasi pada anak berupa konstipasi fungsional. Diet serat mungkin bermanfaat dalam pengobatan konstipasi fungsional. Akan tetapi peranan serat masih kurang dikembangkan dalam mengatasi konstipasi fungsional pada anak. Tujuan Untuk menilai apakah glucomannan berperan dalam pengobatan konstipasi fungsional pada anak. Metode Crossover Randomized Controlled Trial (RCT) dilakukan pada bulan Mai hingga Juli 2012 di Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah Kota Medan. Subjek penelitian adalah anak-anak dengan konstipasi fungsional, berusia 7 sampai 12 tahun. Dengan menggunakan glucomannan sebagai serat polisakarida dan maltodekstrin sebagai plasebo dengan masing-masing dosis 100 mg/kg/hari (maksimal 5 g/hari) dalam 50 ml cairan/500 mg selama 4 minggu. Frekuensi dan konsistensi tinja dicatat pada lembaran catatan harian selama 4 dan 8 minggu pengobatan. Konstipasi fungsional ditegakkan menurut Kriteria Roma II. Analisa data digunakan uji t- independent dan XHasil Dari 36 subjek yang memenuhi kriteria, dengan setiap kelompok terdiri dari 18 subjek dan berat badan rerata 25 kg, ditemukan perbedaan bermakna pada frekuensi tinja, pada kelompok diberikan glucomannan dengan nilai P = 0.038 dalam 4 minggu sebelum wash out dan P = 0.012 pada 4 minggu setelah wash out. Selanjutnya dijumpai perbedaan konsistensi tinja pada kelompok yang diberikan glucomannan (50%) dengan P = 0.034 selama 4 minggu sebelum wash out dan (61.1%) dengan P = 0.008 pada 4 minggu setelah wash out.

    2.

    Kesimpulan Glucomannan memiliki perbedaan signifikan dalam memperbaiki konstipasi fungsional terutama dalam 4 minggu pengobatan. Kata kunci : serat, glucomannan, konstipasi fungsional, anak-anak

    Universitas Sumatera Utara

  • ABSTRACT

    Background Constipation is a problem commonly found in children. The role of fiber is still less developed.

    Objective To evaluate is the fiber supplements are beneficial for treatment functional constipation in children.

    Methods Crossover Randomized Controlled Trial (RCT) from May until July 2012. By using a fiber glucomannan, a fiber polysaccharide gel from the plant tubers of Konjac

    Japan and placebo of maltodextrin in children with functional constipation has been

    diagnosed from criteria of Rome II. Data was analyzed using independent t-Test and X2

    Results A total of 36 subjects were eligible, 18 subjects in each group. With average weight 25 kg. After 4 weeks treatment that found significant differences in stool

    frequency between the two groups. Group A (receive glucomannan) from 3.7 become

    7.7 times. And stool frequency 8 weeks after the wash out period we found In Group B

    (receive glucomannan) found 3.9 times in 4 weeks become 9.7 times in 8 weeks. But

    stool consistency between 4 weeks after treatment. Eleven subjects (61.1%) in Group

    A (receive glucomannan) with stool type 4 like sausage or snake, smooth and soft but

    And 8 weeks treatment after wash out period. In Group B (receive glucomannan) found

    11 subjects (61.1%) stool type 4, sausage or snake, smooth and soft.

    .

    Conclusion Glucomannan is beneficial improving functional constipation. But from farmaco economic glucomannan is unprofitable. Glucomannan to be useful as a

    treatment of functional constipation in children after 4 weeks of treatment.

    Key words : glucomannan, functional constipation, children

    Universitas Sumatera Utara