Achmad Rizki Safutra w

Embed Size (px)

Citation preview

ACHMAD RIZKI SAFUTRA W. MAHASISWA ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL IISIP JAKARTA ALBA (Alternativa Bolivariana para las Americas) merupakan kerjasama regional di kawasan Amerika Latin dan Karibia. Kerjasama yang diajukan pada Desember 2001 ini merupakan alternatif terhadap FTAA (Free Trade Area of Americas) pada Association of Caribbean States Summit. Pada Desember 2004, Venezuela dan Kuba mendatangani perjanjian kerjasama dalam kerangka ALBA, dimana pada awalnya kerjasama ini untuk menyeimbangi FTAA yang didominasi oleh Amerika Serikat. Dalam perjanjian awal kerjasama, untuk meningkatkan Indigenous Development dalam kerangka Millineum Development Goals di kedua negara tersebut merupakan sebagai upaya mencegah ketimpangan sosial yang terus terjadi di kedua negara pada khususnya dan kawasan Amerika Latin pada umumnya. Perjanjian tersebut diantaranya melakukan pertukaran antara energi dengan kesehatan, dimana Kuba akan mengirim lebih dari 20.000 dokter yang akan ditempatkan di ratusan klinik dan rumah sakit dan mengirimkan ratusan guru di beberapa sekolah di Venezuela serta menyediakan beasiswa kedokteran di berbagai universitas di Kuba, begitu sebaliknya Venezuela akan mengirim lebih dari 100.000 barel per hari ke Kuba. ALBA sendiri berdiri atas asas Solidaritas untuk kemajuan bersama, bentuk kerjasama diperluas menjadi pertukaran minyak dengan bahan makanan dan pertanian (bahkan sudah mencapai pertukaran bijih besi kualitas tinggi (ore) dan bauksit dengan nikel); dokter dengan mesin-mesin produksi; bantuan modal untuk pengembangan energi minyak, namun bukan dengan jalan memprivatisasikannya ke korporasi minyak dan penjualan minyak murah. Pengkuhuhan ALBA sebagai kerjasama kawasan merupakan upaya integrasi ekonomi-politik yang berdasarkan prinsip-prinsip saling melengkapi (tidak berkompetisi), solidaritas (tidak dominasi), kerja bersama (tidak eksploitasi) dan penghormatan kedaulatan rakyat (menggantikan kekuasaan korporasi) bagi kemajuan tenaga-tenaga produktif negara-negara yang lebih miskin, sekaligus menjadi penyeimbang kerjasama kawasan yang telah ada. ALBA menekankan pada perjuangan melawan kemiskinan dan ekslusi sosial. Tujuan ALBA adalah membangun masa depan Amerika Latin yang sejahtera, menghancurkan ketidaksetaraan sosial (abhorrent social inequalities) dan menjadikan wilayah ini sebagai kekuatan yang mampu menjalankan model perekonomian sendiri di tengah globalisasi, melauli strategi ekonomi, politik, sosial-budaya yangh ada di kawasan Amerika Latin. Sebagai alternatif, ALBA bertolak dari prinsip-prinsip yang diterapkan rezim Bolivarian dalam membangun ekonomi nasional. Dalam alternative tersebut seperti; a). Pertanian untuk rakyat atau pertanian untuk pasar, b). Hak milik intelektual atau hak rakyat pada pengobatan dan kualitas pangan yang baik, c). Menolak liberalisasi, deregulasi dan privatisasi layanan public, d). Dana penggantian untuk mengoreksi ketimpangan dalam ALBA. Dalam penyelenggaraan KTT ALBA di Cumana di negara bagian Sucre sangat erat kaitannya dengan peresmian penggunaan nama Mariscal Sucre sebagai common currency pada kelompok ini. Terlihat jelas bahwa kerjasama dalam kerangkan ALBA merupakan suatu kerjasama untuk melawan kemiskinan

yang merupakan hasil dari ketimpangan dan ketidaksetaraan hasil dari globalisasi yang terjadi pada saat ini.[]

Amerika serikat (disingkat A.S.) atau United States of America (U.S.A.) dalam bahasa Inggris, adalah sebuah republik federal yang terdiri dari 50 negara bagian yang sebagian besar terletak di Amerika Utara. Amerika Serikat berbatasan dengan Meksiko di sebelah selatan, dan dengan Kanada di sebelah utara dan barat laut (eksklave Alaska). Di sebelah barat negara ini berbatasan dengan Samudra Pasifik dan di sebelah timur dengan Samudra Atlantik. Selain itu masih ada banyak daerah dan koloni di banyak belahan dunia, seperti Hawaii, yang merupakan sebuah negara bagian, dan daerah-daerah lainnyaseperti Puerto Riko, Guam dan lain sebagainya yang termasuk dalam persemakmuran. Amerika terbentuk dari 13 bekas koloni Britania Raya yang memerdekakan diri pada tanggal 4 Juli 1776. Setelah itu Amerika berekspansi secara besar-besaran, membeli daerah Louisiana dari Perancis serta Alaska dari Rusia serta menganeksasi daerah-daerah milik Meksiko yaitu New Mexico, Texas, dan California seusai Perang Meksiko-Amerika. Amerika ditilik dari wilayahnya adalah negara terbesar keempat di dunia, setelah Rusia, Kanada, dan Tiongkok. Dari jumlah penduduk, menempati urutan ketiga setelah Tiongkok dan India. Tetapi dilihat dari segi ekonomi, Amerika adalah nomor satu di dunia yang meliputi kira-kira seperempat hingga sepertiga total keluaran ekonomi dunia. Model pemerintahan Amerika adalah demokrasi presidensiil. Bentuk ini diikuti oleh negara Amerika Latin.

ranDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Republik Islam Iran Islamic Republic of Iran Jomhr-ye Eslm-ye rn

Bendera

Lambang

Motto: Esteqll, zd, jomhr-ye eslm (Persia: "Kemerdekaan, Kebebasan, Republik Islam") Lagu kebangsaan: Sord-e Mell-e rn

Ibu kota (dan kota terbesar) Bahasa resmi Pemerintahan - Pemimpin Agung - Presiden

Teheran Persia Republik Islam Ali Khamenei Mahmoud Ahmadinejad Revolusi Luas 1,648,195 km2 (17) 0,7% Penduduk

- Total - Air (%)

- Perkiraan 2005 - Sensus - Kepadatan PDB (KKB) - Total - Per kapita Mata uang Zona waktu - Musim panas (DST) Ranah Internet Kode telepon

68.017.860 (18) 41/km2 (128) Perkiraan 2005 US$518,7 miliar (19) US$7.594 (75) Rial (IRR) (UTC+3:30) (UTC+4:30) .ir 98

Iran (atau Persia) (bahasa Persia: )adalah sebuah negara Timur Tengah yang terletak di Asia Barat Daya. Meski di dalam negeri negara ini telah dikenal sebagai Iran sejak zaman kuno,

hingga tahun 1935 Iran masih dipanggil Persia di dunia Barat. Pada tahun 1959, Mohammad Reza Shah Pahlavi mengumumkan bahwa kedua istilah tersebut boleh digunakan. Nama Iran adalah sebuah kognat perkataan "Arya" yang berarti "Tanah Bangsa Arya". Iran berbatasan dengan Azerbaijan (500 km) dan Armenia (35 km) di barat laut dan Laut Kaspia di utara, Turkmenistan (1000 km) di timur laut, Pakistan (909 km) dan Afganistan (936 km) di timur, Turki (500 km) dan Irak (1.458 km) di barat, dan perairan Teluk Persia dan Teluk Oman di selatan. Pada tahun 1979, sebuah Revolusi Iran yang dipimpin Ayatollah Khomeini mendirikan sebuah Republik Islam teokratis sehingga nama lengkap Iran saat ini adalah Republik Islam Iran (.)

Daftar isi[sembunyikan]

1 Sejarah o 1.1 Sejarah awal, Kekaisaran Media dan Kekaisaran Achaemenid (3200 SM 330 SM) o 1.2 Kekaisaran Iran Ketiga: Kekaisaran Parthia (248 SM 224 M) o 1.3 Kekaisaran Iran Keempat: Kekaisaran Sassania (226651) o 1.4 Islam Persia dan Zaman Kegemilangan Islam Persia (7001400) o 1.5 Islam Syi'ah, Kekaisaran Safawi, Dinasti Qajar/Pahlavi dan Iran Modern (1501 1979) o 1.6 Revolusi Islam dan Perang Iran-Irak (1979-88) 2 Pemerintahan dan politik o 2.1 Pemimpin Agung o 2.2 Eksekutif o 2.3 Majelis Wali o 2.4 Majelis Kebijaksanaan o 2.5 Parlemen o 2.6 Kehakiman o 2.7 Majelis Ahli o 2.8 Dewan Kota Setempat 3 Geografi o 3.1 Iklim 4 Ekonomi 5 Komunikasi dan pengangkutan 6 Pembagian administrasi 7 Demografi 8 Kota-kota utama 9 Militer 10 Budaya 11 Lihat pula 12 Rujukan

13 Pranala luar

[sunting] SejarahArtikel utama untuk bagian ini adalah: Sejarah Iran Lihat juga Kekaisaran Persia

[sunting] Sejarah awal, Kekaisaran Media dan Kekaisaran Achaemenid (3200 SM 330 SM)Dari tulisan-tulisan sejarah, peradaban Iran yang pertama ialah Proto-Iran, diikuti dengan peradaban Elam. Pada milenium kedua dan ketiga, Bangsa Arya hijrah ke Iran dan mendirikan kekaisaran pertama Iran, Kekaisaran Media (728-550 SM). Kekaisaran ini telah menjadi simbol pendiri bangsa dan juga kekaisaran Iran, yang disusul dengan Kekaisaran Achaemenid (648330 SM) yang didirikan oleh Cyrus Agung. Cyrus Agung juga terkenal sebagai pemerintah pertama yang mewujudkan undang-undang mengenai hak-hak kemanusiaan, tertulis di atas artefak yang dikenal sebagai Silinder Cyrus. Ia juga merupakan pemerintah pertama yang memakai gelar Agung dan juga Shah Iran. Di zamannya, perbudakan dilarang di kawasan-kawasan taklukannya (juga dikenal sebagai Kekaisaran Persia.) Gagasan ini kemudian memberi dampak yang besar pada peradabanperadaban manusia setelah zamannya. Kekaisaran Persia kemudian diperintah oleh Cambyses selama tujuh tahun (531-522 M) dan kemangkatannya disusul dengan perebutan kuasa di mana akhirnya Darius Agung (522-486 M) dinyatakan sebagai raja. Ibu kota Persia pada zaman Darius I dipindahkan ke Susa dan ia mulai membangun Persepolis. Sebuah terusan di antara Sungai Nil dan Laut Merah turut dibangun dan menjadikannya pelopor untuk pembangunan Terusan Suez. Sistem jalan juga turut diperbaharui dan sebuah jalan raya dibangun menghubungkan Susa dan Sardis. Jalan raya ini dikenal sebagai Jalan Kerajaan. Selain itu, pen-syiling-an dalam bentuk daric (syiling emas) dan juga Shekel (syiling perak) diperkenalkan ke seluruh dunia. Bahasa Persia Kuno turut diperkenalkan dan diterbitkan di dalam prasasti-prasasti kerajaan. Di bawah pemerintahan Cyrus Agung dan Darius yang Agung, Kekaisaran Persia menjadi sebuah kekaisaran yang terbesar dan terkuat di dunia zaman itu. Pencapaian utamanya ialah sebuah kekaisaran besar pertama yang mengamalkan sikap toleransi dan menghormati budayabudaya dan agama-agama lain di kawasan jajahannya.

[sunting] Kekaisaran Iran Ketiga: Kekaisaran Parthia (248 SM 224 M)

Parthia bermula dengan Dinasti Arsacida yang menyatukan dan memerintah dataran tinggi Iran, yang juga turut menaklukkan wilayah timur Yunani pada awal abad ketiga Masehi dan juga Mesopotamia antara tahun 150 SM dan 224 M. Parthia juga merupakan musuh bebuyutan Romawi di sebelah timur, dan membatasi bahaya Romawi di Anatolia. Tentara-tentara Parthia terhagi atas dua kelompok berkuda, tentara berkuda yang berperisai dan membawa senjata berat, dan tentara berkuda yang bersenjata ringan dan kudanya lincah bergerak. Sementara itu, tentara Romawi terlalu bergantung kepada infantri, menyebabkan Romawi sukar untuk mengalahkan Parthia. Tetapi, Parthia kekurangan teknik dalam perang tawan, menyebabkan mereka sukar mengawal kawasan taklukan. Ini menyebabkan kedua belah pihak gagal mengalahkan satu sama lain. Kekaisaran Parthia tegak selama lima abad (Berakhir pada tahun 224 M,) dan raja terakhirnya kalah di tangan kekaisaran lindungannya, yaitu Sassania.

[sunting] Kekaisaran Iran Keempat: Kekaisaran Sassania (226651)Ardashir I, shah pertama Kekaisaran Sassania, mula membangun kembali ekonomi dan militer Persia. Wilayahnya meliputi kawasan Iran modern, Irak, Suriah, Pakistan, Asia Tengah dan wilayah Arab. Pada zaman Khosrau II (590-628) pula, kekaisaran ini diperluas hingga Mesir, Yordania, Palestina, dan Lebanon. Orang-orang Sassanid menamakan kekaisaran mereka Ernshahr (atau Iranshhr, "Penguasaan Orang Arya".)

Kekaisaran Sassania pada zaman kegemilangannya. Sejarah Iran seterusnya diikuti dengan konflik selama enam ratus tahun dengan Kekaisaran Romawi. Menurut sejarawan, Persia kalah dalam Perang al-Qdisiyyah (632 M) di Hilla, Iraq. Rostam Farrokhzd, seorang jenderal Persia, dikritik kerana keputusannya untuk berperang kengan orang Arab di bumi Arab sendiri. Kekalahan Sassania di Irak menyebabkan tentara mereka tidak keruan dan akhirnya ini memberi jalan kepada futuhat Islam atas Persia. Era Sassania menyaksikan memuncaknya peradaban Persia, dan merupakan kekaisaran Persia terakhir sebelum kedatangan Islam. Pengaruh dan kebudayaan Sassania kemudian diteruskan setelah pemelukan Islam oleh bangsa Persia.

[sunting] Islam Persia dan Zaman Kegemilangan Islam Persia (7001400)Setelah pemelukan Islam, orang-orang Persia mulai membentuk gambaran Islam Persia, di mana mereka melestarikan gambaran sebagai orang Persia tetapi pada masa yang sama juga sebagai muslim. Pada tahun 8 M, Parsi memberi bantuan kepada Abbassiyah memerangi tentara Umayyah, karena Bani Umayyah hanya mementingkan bangsa Arab dan memandang rendah

kepada orang Persia. Pada zaman Abbassiyah, orang-orang Persia mula melibatkan diri dalam administrasi kerajaan. Sebagian mendirikan dinasti sendiri. Pada abad kesembilan dan kesepuluh, terdapat beberapa kebangkitan ashshobiyyah Persia yang menentang gagasan Arab sebagai Islam dan Muslim. Tetapi kebangkitan ini tidak menentang identitas seorang Islam. Salah satu dampak kebangkitan ini ialah penggunaan bahasa Persia sebagai bahasa resmi Iran (hingga hari ini.) Pada zaman ini juga, para ilmuwan Persia menciptakan Zaman Kegemilangan Islam. Sementara itu Persia menjadi tumpuan penyebaran ilmu sains, filsafat dan teknik. Ini kemudian memengaruhi sains di Eropa dan juga kebangkitan Renaissance. Bermula pada tahun 1220, Parsi dimasuki oleh tentera Mongolia di bawah pimpinan Genghis Khan, diikuti dengan Tamerlane, dimana kedua penjelajah ini menyebabkan kemusnahan yang parah di Persia.

[sunting] Islam Syi'ah, Kekaisaran Safawi, Dinasti Qajar/Pahlavi dan Iran Modern (1501 1979)Parsi mulai berganti menjadi Islam Syiah pada zaman Safawi, pada tahun 1501. Dinasti Safawi kemudian menjadi salah satu penguasa dunia yang utama dan mulai mempromosikan industri pariwisata di Iran. Di bawah pemerintahannya, arsitektur Persia berkembang kembali dan menyaksikan pembangunan monumen-monumen yang indah. Kejatuhan Safawi disusuli dengan Persia yang menjadi sebuah medan persaingan antara kekuasaan Kekaisaran Rusia dan Kekaisaran Britania (yang menggunakan pengaruh Dinasti Qajar). Namun begitu, Iran tetap melestarikan kemerdekaan dan wilayah-wilayahnya, menjadikannya unik di rantau itu. Modernisasi Iran yang bermula pada lewat abad ke-19, membangkitkan keinginan untuk berubah dari orang-orang Persia. Ini menyebabkan terjadinya Revolusi Konstitusi Persia pada tahun 1905 hingga 1911. Pada tahun 1921, Reza Khan (juga dikenal sebagai Reza Shah) mengambil alih tahta melalui perebutan kekuasaan dari Qajar yang semakin lemah. Sebagai penyokong modernisasi, Shah Reza memulai pembangunan industri modern, jalan kereta api, dan pendirian sistem pendidikan tinggi di Iran. Malangnya, sikap aristokratik dan ketidakseimbangan pemulihan kemasyarakatan menyebabkan banyak rakyat Iran tidak puas. Pada Perang Dunia II, tentara Inggris dan Uni Soviet menyerang Iran dari 25 Agustus hingga 17 September 1941, untuk membatasi Blok Poros dan menggagas infrastruktur penggalian minyak Iran. Blok Sekutu memaksa Shah untuk melantik anaknya, Mohammad Reza Pahlavi menggantikannya, dengan harapan Mohammad Reza menyokong mereka. Malangnya, pemerintahan Shah Mohammad Reza bersifat otokratis. Dengan bantuan dari Amerika dan Inggris, Shah meneruskan modernisasi Industri Iran, tetapi pada masa yang sama menghancurkan partai-partai oposisi melalui badan intelijennya, SAVAK. Ayatollah Ruhollah Khomeini menjadi oposisi dan pengkritik aktif terhadap pemerintahan Shah Mohammad Reza dan kemudian ia dipenjarakan selama delapan belas bulan. Melalui nasihat jenderal Hassan Pakravan, Khomeini dibuang ke luar negeri dan diantar ke Turki dan selepas itu ke Irak.

[sunting] Revolusi Islam dan Perang Iran-Irak (1979-88)Protes menentang Shah semakin meningkat dan akhirnya terjadilah Revolusi Iran. Shah Iran terpaksa melarikan diri ke negara lain setelah kembalinya Khomeini dari pembuangan pada 1 Februari 1979. Khomeini kemudianvmengambil alih kekuasaan dan membentuk pemerintahan sementara, pada 11 Februari yang dikepalai Mehdi Bazargan sebagai perdana menteri. Setelah itu, Khomeini mengadakan pungutan suara untuk membentuk sebuah Republik Islam. Keputusan undian menunjukkan lebih dari 98% rakyat Iran setuju dengan pembentukan itu. Sistem pemerintahan baru yang dibentuk berasaskan undang-undang Islam, sayangnya hanya diterapkan sebagian. Tetapi, hubungan Iran dengan Amerika menjadi keruh setelah revolusi ini, terutama saat mahasiswa-mahasiswa Iran menawan kedutaan Amerika pada 4 November 1979, atas alasan kedutaan itu menjadi pusat intelijen Amerika. Khomeini tidak mengambil tindakan apapun mengenai tidakan ini sebaliknya memuji mahasiswa-mahasiswa itu. Sebagai balasan, Iran menginginkan Shah Mohammad Reza Pahlavi dikembalikan ke Iran, tetapi ini tidak mereka setujui. Setelah 444 hari di dalam tawanan, akhirnya para tawanan itu dibebaskan sebagai tindak lanjut Deklarasi Aljir. Pada saat yang sama, Saddam Hussein, presiden Irak saat itu, mengambil kesempatan di atas kesempitan setelah revolusi Iran dan juga kekurangan popularitas Iran di negara-negara barat, untuk melancarkan perang atas Iran. Tujuan utama peperangan ini ialah menaklukkan beberapa wilayah yang dituntut Irak, terutamanya wilayah Khuzestan yang kaya dengan sumber minyak. Saddam pula ketika itu mendapat sokongan dari Amerika, Uni Soviet dan beberapa negara Arab lain. Tentara Iran pula yang suatu masa dahulu merupakan sebuah tentara yang kuat, telah dibubarkan saat itu. Walau bagaimanapun, mereka berhasil mencegah bahaya tentara Irak seterusnya menaklukkan kembali wilayah Iran yang ditaklukkan Irak. Dalam peperangan ini puluhan ribu nyawa, baik penduduk awam maupun laskar Iran, menjadi korban. Jumlah korban diperkirakan antara 500.000 hingga 1.000.000.

[sunting] Pemerintahan dan politikArtikel utama untuk bagian ini adalah: Pemerintahan dan politik Iran Artikel utama untuk bagian ini adalah: Hubungan luar negeri Iran Iran adalah salah satu di antara anggota pendiri PBB dan juga kepada OKI dan juga GNB. Sistem politik di Iran berasaskan konstitusi yang dinamakan "Qanun-e Asasi" (Undang-undang Dasar) [sunting] Pemimpin Agung

Ayatollah Ali Khamenei, Pemimpin Agung Iran Pemimpin Agung Iran bertanggung jawab terhadap "kebijakan-kebijakan umum Republik Islam Iran". Ia juga merupakan ketua pasukan bersenjata dan badan intelijen Iran dan mempunyai kuasa mutlak untuk menyatakan perang. Ketua kehakiman, stasiun radio dan rangkaian televisi, ketua polisi dan tentara dan enam dari dua belas anggota Majelis Wali Iran juga dilantik oleh Pemimpin Agung. Majelis Ahli bertanggung jawab memilih dan juga memecat Pemimpin Agung atas justifikasi kelayakan dan popularitas individu itu. Majelis ini juga bertanggung jawab memantau tugasan Pemimpin Agung. [sunting] Eksekutif Orang kedua terpenting dalam Republik Islam Iran adalah presiden. Setiap presiden dipilih melalui pemilihan umum dan akan memerintah Iran selama empat tahun. Setiap calon presiden mesti mendapat persetujuan dari Majelis Wali Iran sebelum pemilu dilaksanakan agar mereka 'serasi' dengan gagasan negara Islam. Tanggung jawab presiden adalah memastikan konstitusi negara diikuti dan juga mempraktikkan kekuasaan eksekutif. Tetapi presiden tidak berkuasa atas perkara-perkara yang di bawah kekuasaan Pemimpin Agung. Presiden melantik dan mengepalai Kabinet Iran, dan berkuasa membuat keputusan mengenai administrasi negara. Terdapat delapan wakil presiden dan dua puluh satu menteri yang ikut serta membantu presiden dalam administrasi, dan mereka semua mesti mendapat persetujuan badan perundangan. Tidak seperti negara-negara lain, cabang eksekutif tidak memiliki kekuasaan dalam pasukan bersenjata, tetapi presiden Iran berkuasa melantik Menteri Pertahanan dan Intelijen dan harus mendapat persetujuan Pemimpin Agung dan badan perundangan. [sunting] Majelis Wali Majlis Wali Iran mempunyai dua belas ahli undang-undang, dan enam dari mereka dilantik oleh Pemimpin Agung. Ketua Kehakiman akan mencadangkan enam aanggota selebihnya dan mereka akan dilantik secara resmi oleh parlemen Iran atau Majles. Majelis ini akan menafsirkan konstitusi dan mempunyai hak veto untuk keputusan dan keanggotaan parlemen Iran. Jikalau terdapat undang-undang yang tidak sesuai dengan hukum syariah, maka akan dirujuk kembali oleh parlemen.

[sunting] Majelis Kebijaksanaan Majelis Kebijaksanaan berkuasa untuk menyelesaikan konflik antara parlemen dengan Majelis Wali Iran. Badan ini juga turut menjadi penasihat Pemimpin Agung. [sunting] Parlemen Majles-e Shura-ye Eslami (Majlis Perundingan Islam) mempunyai 290 anggota yang dilantik dan akan bertugas selama empat tahun. Semua calon Majles dan ahli undang-undang dari parlemen haruslah mendapat persetujuan Majelis Wali. [sunting] Kehakiman Pemimpin Agung akan melantik ketua kehakiman Iran, dan ia pula akan melantik Mahkamah Agung dan juga ketua penuntut umum. Terdapat beberapa jenis mahkamah di Iran termasuk mahkamah umum yang bertanggung jawab atas kasus-kasus umum dan kejahatan. Terdapat juga "Mahkamah Revolusi" yang mengadili beberapa kasus tertentu termasuk isu mengenai keselamatan negara. [sunting] Majelis Ahli Majelis Ahli yang bermusyawarah selama seminggu setiap tahun mempunyai 86 anggota yang ahli dalam ilmu-ilmu agama. Mereka diundi secara umum dan akan bertugas selama delapan tahun. Majelis ini akan menentukan kelayakan calon-calon presiden dan anggota parlemen. Majelis ini juga akan mengundi untuk jabatan Pemimpin Agung dan juga berkuasa untuk memecatnya. [sunting] Dewan Kota Setempat Majelis setempat akan dipilih secara umum untuk bertugas selama empat tahun di semua kota dan desa. Kekuasaan majelis ini luas, dari melantik pimpinan kota hinggal menjaga kepercayaan rakyat.

[sunting] Geografi

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Geografi Iran Iran berbatasan dengan Azerbaijan (panjang perbatasan: 432 km) dan Armenia (35 km) di barat laut, Laut Kaspia di utara, Turkmenistan (992 km) di timur laut, Pakistan (909 km) dan Afganistan (936 km) di timur, Turki (499 km) dan Irak (1.458 km) di barat, dan akhirnya Teluk Persia dan Teluk Oman di selatan. Luas tanah total adalah 1.648.000 km (daratan: 1.636.000 km, perairan: 12.000 km). Lansekap Iran didominasi oleh barisan gunung yang kasar yang memisahkan basin drainage atau dataran tinggi yang beragam. Bagian barat yang memiliki populasi terbanyak adalah bagian yang paling bergunung, dengan barisan seperti Pegunungan Kaukasus, Pegunungan Zagros dan Alborz, yang terakhir merupakan tempat titik tertinggi Iran, Gunung Damavand pada 5.604 m. Sebelah timur terdiri dari gurun di dataran rendah yang tak dihuni seperti Dasht-e Kavir yang asin, dengan danau garam yang kadang muncul. Ladang lapang luas ditemukan di sepanjang pesisir Laut Kaspia dan di ujung utara Teluk Persia, di mana Iran berbatasan dengan sungai Arvand (Shatt al-Arab). Plain yang lebih kecil dan terputus ditemukan di sepanjang pesisir Teluk Persia, Selat Hormuz, dan Laut Oman. Iklim Iran kebanyakan kering atau setengah kering, meskipun ada yang subtropis sepanjang pesisir Kaspia. Iran dianggap sebagai salah satu dari 15 negara yang membentuk apa yang disebut sebagai tempat lahirnya kebudayaan manusia.

[sunting] IklimLanskap Iran memiliki beberapa iklim yang berbeda. Di sisi utara negeri itu (dataran pesisir Kaspia) suhu amat rendah membekukan dan tetap lembab selama beberapa tahun terakhir. Suhu musim panas jarang mencapai 29 C. Penguapan tahunan adalah 680 mm di bagian timur dataran dan lebih dari 1700 mm di sisi barat dataran. Di barat, permukiman-permukiman di lereng Pegunungan Zagros mengalami rendahnya suhu. Daerah-daerah itu memiliki musim dingin yang hebat, dengan rerata suhu harian membekukan dan curah saljunya keras. Lembah timur dan tengahnya kering, yang curah hujannya kurang dari 200 mm dan bergurun. Suhu musim panas rata-rata melebihi 38 C. Dataran pesisir Teluk Persia dan Teluk Oman di Iran selatan memiliki

musim dingin yang sejuk dan mengalami musim panas yang lembab dan panas. Penguapan tahunan berkisar dari 135 mm hingga 355 mm.

[sunting] EkonomiArtikel utama untuk bagian ini adalah: Ekonomi Iran

Ekonomi Iran adalah campuran Ekonomi Perencanaan Sentral dengan sumber minyak dan perusahaan-perusahaan utamanya dimiliki pemerintahan, dan juga terdapat beberapa perusahaan swasta. Pertumbuhan ekonomi Iran stabil semenjak dua abad yang lalu. Pada awal abad ke-21, persenan sektor jasa dalam pengeluaran negara kasarnya, PNK, adalah yang tertinggi, diikuti dengan pertambangan dan pertanian. 45% belanja negara adalah hasil pertambangan minyak dan gas alam, dan 31% dari cukai. Pada 2004, PNK Iran diperkirakan sebanyak $163 milyar atau $2.440 per kapita. Rekan dagang Iran adalah Cina, Rusia, Jerman, Perancis, Italia, Jepang dan Korea Selatan. Sementara itu, semenjak lewat 90-an, Iran mulai meningkatkan kerjasama ekonomi dengan beberapa negara berkembang termasuk Suriah, India dan Afrika Selatan.

[sunting] Komunikasi dan pengangkutanArtikel utama untuk bagian ini adalah: Komunikasi dan pengangkutan Iran

Peta menunjukkan jalan raya dan jalan kereta api utama di Iran. Jaringan jalan raya di Iran adalah salah satu yang terbaik di dunia, dan menghubungkan kotakota utama dan kawasan-kawasan luar kota. Pada 2002, Iran mempunyai 178.152 km jalan raya dan 66% beraspal. Sementara itu terdapat 30 pengguna kereta bagi setiap 1000 penduduknya. Jalan KA di Iran sepanjang 6.405 km (3.980 mil). Pelabuhan utama Iran ialah pelabuhan Bandar Abbas yang terletak di Selat Hormuz. Pelabuhan ini dihubungkan dengan sistem jalan raya dan jalan kereta api untuk pengangkutan kargo. Jaringan kereta api Tehran-Bandar Abbas dibangun pada 1995 yang menghubungkan Bandar Abbas dengan seluruh Iran dan Asia Tengah melewati

Tehran dan Mashad. Pelabuhan-pelabuhan lain ialah pelabuhan Bandar Anzali di Laut Kaspia, pelabuhan Bandar Turkmen juga berhadapan dengan Laut Kaspia, dan pelabuhan korramshahr dan pelabuhan Bandar Khomeyni di Teluk Parsi. Kota-kota utama di Iran juga dihubungkan dengan Pengangkutan Udara. Iran Air adalah maskapai penerbangan kebangsaan Iran yang bertanggung jawab dalam pengangkutan udara di Iran dan luar Iran. Sistem transit pula terdapat di semua bandar-bandar utama sedangkan Tehran, Mashad, Shiraz, Tabriz, Ahwaz dan Isfahan sedang dalam proses membangun jalan kereta api bawah tanah.

[sunting] Pembagian administrasi

Iran terbagi atas tiga puluh provinsi yang diperintah seorang gubernur ( ,ostndr). Peta di sebelah tidak menunjukkan provinsi Hormozgan, (#20 di dalam daftar) yang merupakan sebuah pulau:1. Tehran 2. Qom 3. Markazi 4. Qazvin 5. Gln 6. Ardabil 7. Zanjan 8. Azarbaijan Timur 9. Azarbaijan Barat 10. Kurdistan 11. Hamadn 12. Kermanshah 13. lm 14. Lorestn 15. Khzestn 16. Chaharmahal dan Bakhtiari 17. Kohgiluyeh dan Boyer-Ahmad 18. Bushehr 19. Frs 20. Hormozgn 21. Sistan dan Baluchestan 22. Kermn 23. Yazd 24. Isfahan 25. Semnn 26. Mzandarn 27. Golestn 28. Khorasan Utara 29. Razavi Khorasan 30. Khorasan Selatan

[sunting] DemografiArtikel utama untuk bagian ini adalah: Demografi Iran

Persebaran agama di Iran. Iran adalah sebuah negara yang berbilang suku dan agama. Etnik mayoritas ialah etnik Persia (51% dari rakyatnya,) dan 70% rakyatnya adalah bangsa Iran, keturunan orang Arya. Kebanyakan penduduk Iran bertutur dalam bahasa yang tergolong dalam keluarga Bahasa Iran, termasuk bahasa Persia. Kumpulan minoritas Iran ialah Azeri (24%), Gilaki dan Mazandarani (8%), Kurdi (7%), Arab (3%), Baluchi (2%) Lur (2%) Turkmen (2%), dan juga suku-suku lain (1%). Penutur ibu Bahasa Iran diperkirakan sebanyak 40 juta di Iran, dan jumlah keseluruhannya (merangkumi negara-negara lain) adalah 150-200 juta. Penduduk Iran pada tahun 2006 ialah 70 juta. Sebanyak dua pertiga jumlah penduduknya di bawah umur 30 tahun dan persenan penduduk yang melek huruf 86%. Tingkat pertambahan penduduknya semenjak setengah abad yang lalu tinggi dan diperkirakan akan menurun di masa depan. Kebanyakan penduduk Iran adalah muslim, di mana 90% Syiah dan 8% Sunnah Wal Jamaah. 2% lagi adalah penganut agama Baha'i, Mandea, Hindu, Zoroastrianisme, Yahudi dan Kristen. Zoroastrianisme, Yahudi dan Kristian diakui oleh pemerintah Iran dan turut mempunyai perwakilan di parlemen. Agama Baha'i tidak diakui.

[sunting] Kota-kota utamaIran mempunyai tingkat pertumbuhan penduduk di kawasan kota tertinggi di dunia. Dari tahun 1950 hingga tahun 2002, persenan penduduk kota meningkat dari 27% hingga 60%[1][2]. PBB memperkirakan pada tahun 2030, populasi di kota akan mencapai 80% dari jumlah keseluruhan penduduk Iran[2]. Tumpuan migrasi dalam negeri pula ialah Teheran yang merupakan kota terbesar di Iran. Teheran mempunyai penduduk sebanyak 7.160.094 dan kawasan metropolisnya pula sebanyak 14 juta. Kebanyakan industri Iran bertumpu di kota ini. Di antaranya ialah industri otomobil, elektronik dan listrik, pembuatan senjata api, tekstil, dan industri kimia. Berikut adalah 8 kota terbesar Iran beserta jumlah penduduknya.

Masyhad 2.463.393

Karaj 1.602.350

Isfahan 1.600.554

Tabriz View.jpg Tabriz 1.496.319

Baghe Eram Shiraz edit.jpg Shiraz 1.307.552

Qom 1.081.745

Ahvaz 832.969

[sunting] MiliterArtikel utama untuk bagian ini adalah: Militer Iran Militer Iran terbagi atas dua pasukan yaitu pasukan militer negara dan pasukan militer revolusi. Pasukan militer revolusi berjumlah 545.000 jiwa.[3] Kedua-dua pasukan bersenjata ini dibawah kendali Menteri Pertahanan dan Logistik Pasukan Bersenjata Iran. [4] Tentara nasional Iran mempunyai 420.000 prajurit yang terbagi atas tiga angkatan utama yaitu Angkatan Darat Iran sebanyak 350.000 pasukan, Angkatan Laut Iran sebanyak 18.000 pasukan dan Angkatan Udara Iran sebanyak 52.000 pasukan.[5] Angkatan revolusi mempunyai 125.000 pegawai yang terbagi atas lima cabang yaitu Pasukan Qods (pasukan khusus), Basij (paramiliter), Angkatan Laut Revolusi, Angkatan Udara Revolusi dan Angkatan Darat Revolusi.[6] Angkatan Basij adalah tentara paramiliter yang mempunyai anggota penuh 90.000 prajurit dan juga 30.000 prajurit cadangan ditambah dengan 11 juta pria dan wanita yang dapat dimobilisasi.[7] Kekuatan tentara Iran dirahasiakan dari pengetahuan umum. Namun, pada beberapa tahun terakhir, Iran mengumumkan pembangunan beberapa senjata seperti peluru kendali Fajr-3, peluru kendali Kowsar, peluru kendali Fateh-110, peluru kendali Shahab-3 dan beberapa pembangunan jentera militer. Peluru kendali Fajr-3 berada di antara pembangunan militer Iran yang paling canggih saat ini, yang dibuat di Iran sendiri dan menggunakan bendalir minyak untuk pembakaran bahan api. Julat peluru kendali ini dirahasiakan.

[sunting] BudayaArtikel utama untuk bagian ini adalah: Budaya Iran Iran mempunyai sejarah yang panjang dalam kesenian, musik, puisi, filsafat dan ideologi. Kebudayaan Iran telah lama memengaruhi kebudayaan-kebudayaan lain di Timur Tengah dan Asia Tengah. Malahan, Bahasa Persia merupakan bahasa intelektual selama milenium kedua

Masehi. Kebanyakan hasil tulisan Persia diterjemahkan ke dalam Bahasa Arab semasa kekholifahan Islam. Pada zaman awal Islam di Persia, kebanyakan karya Persia ditulis dalam Bahasa Arab. Tetapi, ketika zaman pemerintahan Umayyah, orang-orang Persia ditindas oleh bangsa Arab. Ini menyebabkan banyak tokoh intelektual Persia mulai menggunakan bahasa Persia dalam tulisan mereka. Salah satu karya ini ialah kitab Shahnameh hasil tulisan Ferdowsi, sebuah karya mengenai sejarah negara Iran. Kesusasteraan Iran juga tidak kurang hebatnya. Sastrawan Iran yang terkenal ialah Rumi dan Saadi. Mereka merupakan ahli Sufi dan banyak menyumbang dalam puisi-puisi Sufi.

Amerika SerikatDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Untuk kegunaan lain dari AS, lihat AS (disambiguasi).

United States of America

Bendera

Motto: In God We Trust E Pluribus Unum

(resmi) (Kepada Tuhan Kami Percaya)

(tradisional) (Latin: Dari Banyak Menjadi Satu)

Lagu kebangsaan: "The Star-Spangled Banner"(Bendera Bertabur Bintang)

Ibu kota Kota terbesar

Washington, D.C.3853N 7701W

New York City

Bahasa resmi Bahasa nasional Pemerintahan Presiden Wakil Presiden

Tidak ada bahasa resmi pada tingkat federal[a] Bahasa Inggris (de facto)[b] Republik konstitusional Federal Barack Obama Joe Biden

Juru Bicara Parlemen John Boehner Ketua Mahkamah Agung John Roberts

Kemerdekaan dari Britania Raya Diproklamasikan Diakui Konstitusi 4 Juli 1776 3 September 1783 21 Juni 1788 Luas Total Air (%) 9.826.675 km2 (ke-3/ke-4) 6,76 Penduduk Perkiraan 2011 Sensus 2000 Kepadatan 308.871.000 (ke-3[c]) 281.421.906[1] 32/km2 (ke-178) Perkiraan 2008 $14,441 triliun[2] (ke-1) AS$47.440[2] (ke-6) Perkiraan 2008 AS$14,441 triliun[2] (ke-1) AS$47.440[2] (ke-17) 45,0 (ke-44)

PDB (KKB) Total Per kapita

PDB (nominal) Total Per kapita

Gini (2007) IPM (2007) Mata uang Zona waktu Musim panas (DST) Format tanggal Lajur kemudi

0,956[3] (sangat tinggi) (ke13) Dolar Amerika Serikat ($) (USD) (UTC5 s/d 10) (UTC4 s/d 10) m/d/yy (AD) kanan

Ranah Internet Kode telepon

.us .gov .mil .edu +1

^a. Bahasa Inggris adalah bahasa resmi di paling tidak 28 negara bagian. Hal ini berbeda-beda tergantung pada definisi kata "resmi". Di negara bagian Hawaii, bahasa Inggris dan Hawaii adalah bahasa resmi. ^b. Bahasa Inggris secara de facto merupakan bahasa yang digunakan oleh pemerintah Amerika Serikat dan merupakan satu-satunya bahasa yang dituturkan oleh 80% warga Amerika. Bahasa Spanyol merupakan bahasa kedua terbanyak yang dituturkan. ^c. Perkiraan populasi meliputi orang-orang yang tinggal di lima puluh negara bagian dan District of Columbia, termasuk pula yang bukan warga negara. Nilai perkiraan ini tidak meliputi orang yang tinggal di teritorial AS (sekitar 4 juta warga negara AS) maupun warga negara AS yang tinggal di luar negeri.

Amerika Serikat (bahasa Inggris: United States of America - USA atau United States - U.S.) adalah sebuah republik federal yang terdiri dari 50 negara bagian dan sebuah distrik federal. Kecuali Alaska (utara Kanada) & Hawaii (lautan Pasifik), 48 negara bagian lainnya serta distrik federalnya terletak di Amerika Utara. Amerika Serikat berbatasan dengan Meksiko dan Teluk Meksiko di sebelah selatan, dan dengan Kanada di sebelah utara dan barat laut (eksklave Alaska). Di sebelah barat negara ini berbatasan dengan Samudra Pasifik dan di sebelah timur dengan Samudra Atlantik. Selain itu, Amerika Serikat juga "memiliki" beberapa daerah di Karibia dan Pasifik, walaupun wilayah tersebut bukanlah bagian dari Amerika Serikat. Dengan luas wilayah 9,83 juta km2 dan penduduk sebesar 309 juta jiwa, Amerika Serikat adalah negara terbesar ke-3 atau ke-4 berdasarkan total luas wilayahnya dan terbesar ke-3 berdasarkan jumlah penduduk. Negara ini merupakan negara multietnis dan multikultural, yang disebabkan oleh masuknya para imigran dari seluruh dunia.[4] Ekonomi Amerika Serikat merupakan ekonomi yang terbesar di dunia, dengan produk domestik bruto (perkiraan 2008) sebesar AS$14,4 triliun (seperempat dari PDB dunia berdasarkan nominal dan seperlima berdasarkan paritas daya beli).[2][5] Sebelum kedatangan orang Eropa, Amerika telah dihuni oleh orang-orang Indian selama beriburibu tahun. Namun populasi suku Indian menurun drastis akibat wabah penyakit dan peperangan dengan pendatang Eropa. Amerika terbentuk dari 13 bekas koloni Britania Raya yang memerdekakan diri pada tanggal 4 Juli 1776. Negara baru ini kemudian memenangkan peperangan dengan Britania Raya dalam Perang Revolusi Amerika.[6] Pada abad ke-19, Amerika Serikat berekspansi secara besar-besaran, membeli daerah Louisiana dari Perancis, Alaska dari Rusia, serta menganeksasi daerah-daerah milik Meksiko yaitu New Mexico, Texas, dan California seusai Perang Meksiko-Amerika. Pertentangan antara negara bagian utara dengan negara bagian selatan mengenai masalah hakhak negara bagian serta perbudakan mencetuskan Perang Saudara Amerika pada tahun 1860-an. Negara bagian utara kemudian berhasil memenangkan perang ini dan mempertahankan persatuan negara. Ekonomi Amerika Serikat menjadi yang terbesar di dunia semenjak tahun 1870-an.[7] Kemenangan pada Perang Spanyol-Amerika dan Perang Dunia I mengangkat Amerika Serikat sebagai salah satu kekuatan militer dunia. Pada Perang Dunia II, Amerika Serikat menjadi negara pertama yang memiliki senjata nuklir. Berakhirnya Perang Dingin dan runtuhnya Uni Soviet

membuat Amerika Serikat menjadi satu-satunya negara adidaya dunia dan menjadi yang terdepan dalam hal militer, ekonomi, budaya, dan politik.[8]

Daftar isi[sembunyikan]

1 Etimologi 2 Sejarah 3 Politik 4 Negara bagian 5 Geografi 6 Ekonomi 7 Pendidikan 8 Demografi o 8.1 Agama 9 Budaya o 9.1 Hari libur federal 10 Lihat pula 11 Referensi 12 Pranala luar o 12.1 Situs resmi pemerintah o 12.2 Lain-lain

[sunting] EtimologiPada tahun 1507, Kartografer Jerman, Martin Waldseemller membuat peta dunia yang di dalamnya terdapat kata "America" untuk merujuk pada benua bagian barat. Penamaan ini dinamakan atas nama seorang penjelajah Italia, Amerigo Vespucci.[9] Koloni-koloni Britania yang memerdekakan diri pertama kali menggunakan nama "United States of America" dalam proklamasi kemerdekaannya pada 4 Juli 1776.[10] Nama ini kemudian ditetapkan pada 15 November 1777.

[sunting] SejarahArtikel utama untuk bagian ini adalah: Sejarah Amerika Serikat Amerika Serikat terbentuk dari 13 bekas koloni Inggris selepas Revolusi Amerika setelah deklarasi kemerdekaan pada tanggal 4 Juli 1776. Pada asalnya, struktur politiknya ialah sebuah konfederasi. Tetapi selepas debat yang lama dan terbentuknya Konstitusi Amerika, koloni ini akhirnya sepakat untuk membentuk negara persekutuan.

Pada abad ke-19 kekuatan AS meluas di seluruh benua Amerika Utara. Melalui paksaan, kekuatan militer, dan diplomasi, AS memperoleh banyak negara-negara bagian lain di dalam dan di luar negara seperti Kuba dan Filipina. Walaupun begitu, negara ini mengalami masalah sosial yang buruk. Dalam usaha untuk mengembangkan wilayah kekuasaan kaum kulit putih, kaum pribumi Indian telah dijadikan korban. Melalui kekuatan militer, pemusnahan, penyingkiran serta pembangunan daerah reservasi, kaum pribumi Indian telah disingkirkan. Di sebelah selatan, masih ada sistem perbudakan dengan kaum kulit hitam sebagai warga kelas kedua. Diskriminasi terhadap kaum berwarna merupakan salah satu sebab terjadinya perang saudara antara negara bagian-negara bagian Utara dan Selatan. Walaupun sistem perbudakan telah dihapuskan selepas kekalahan negara-negara bagian Selatan, diskriminasi warna kulit terus merajalela sehingga ke pertengahan abad ke-20. Sewaktu era tersebut, negara ini terus maju menjadi sebuah penguasa perindustrian dunia, yang berterusan sehingga ke abad-20, dikenal sebagai Abad Kegemilangan Amerika atau the American Century. Dalam abad ini pengaruh Amerika semakin meluas di arena internasional dan menjadi pusat inovasi serta teknologi terunggul di dunia ketika itu. Beberapa sumbangan teknologinya termasuk telepon, televisi, komputer, Internet, senjata nuklir, kapal terbang dan perjalanan angkasa luar. Negara ini telah mengalami beberapa pengalaman pahit seperti Perang Saudara Amerika (18611865) dan kejatuhan ekonomi yang buruk sewaktu "Great Depression" (1929-1939) yang bukan saja melanda Amerika malah hampir seluruh dunia. Pengalaman terbaru yang paling menyedihkan ialah serangan 9/11 pada 11 September 2001 di World Trade Center, New York, di mana hampir tiga ribu orang terbunuh akibat serangan teroris. Dari segi sejarah, negara ini telah terlibat dalam beberapa perang dunia yang besar, dari Perang 1812 menentang Inggris, dan berpakta pula dengan Inggris sewaktu Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Pada era 1960-an Amerika terlibat di dalam Perang Dingin menentang kekuatan besar yang lain yaitu Soviet serta pengaruh komunisme. Dalam usaha membendung penularan komunisme di Asia, AS dalam Perang Korea, Vietnam dan terakhir di Afganistan. Selepas kejatuhan dan perpecahan Soviet, AS bangkit menjadi sebuah kekuatan ekonomi dan militer yang terkuat di dunia. Sewaktu tahun 1990-an, AS menobatkan dirinya sebagai polisi dunia dan tentaranya beraksi di Kosovo, Haiti, Somalia dan Liberia, dan Perang Teluk Pertama terhadap Irak yang menginvasi Kuwait. Selepas serangan teroris pada 11 September 2001 di World Trade Center dan Pentagon, AS melancarkan serangan balasan terhadap Afganistan dan menjatuhkan negara Taliban di sana dan pada tahun 2003 melancarkan Perang Teluk Kedua terhadap Irak untuk menyingkirkan rezim Saddam Hussein.

[sunting] PolitikArtikel utama untuk bagian ini adalah: Politik di Amerika Serikat Amerika Serikat merupakan negara demokrasi konstitusional dengan sistem three-tier dan institusi kehakiman yang bebas. Terdapat tiga peringkat yaitu nasional, negara bagian dan pemerintahan lokal yang mempunyai badan legislatif serta eksekutif dengan bidang kuasa masing-masing. Negara ini menggunakan sistem persekutuan atau federalisme di mana di negara

pusat dan negara bagian berbagi kuasa. Negara pusat berkuasa terhadap beberapa perkara seperti pencetakan mata uang Amerika serta kebijakan pertahanan. Namun, negara-negara bagian berkuasa menentukan hak dan undang-undang masing-masing seperti hak pengguguran bayi dan hukuman maksimal dalam hal undang-undang. Satu elemen yang kentara di Amerika ialah doktrin pembagian kuasa. Pasal 1 hingga 3 Konstitusi Amerika, telah menggariskan secara terperinci mengenai kuasa-kuasa Negara yang utama yaitu eksekutif, legislatif dan kehakiman. Checks and Balances atau pemeriksaan dan keseimbangan merupakan satu ciri yang utama dalam negara Amerika dan hal ini begitu komprehensif sehingga tidak ada satu cabang negara yang mempunyai kuasa mutlak untuk mengawal cabang yang lain. Di negara ini semua rakyat yang berusia 18 tahun ke atas berhak memilih. Pemilu untuk pemilihan presiden diadakan setiap empat tahun sekali dan yang terakhir ialah pada bulan November 2008. Di samping Pemilu untuk pemilihan presiden, ada pula Pemilu paruh waktu, yang diadakan pada pertengahan masa jabatan presiden. Dalam pemilu ini yang dipilih bukanlah presiden melainkan seluruh anggota Dewan Perwakilan dan sepertiga dari semua senator dari tiap negara bagian. Pemilu ini terakhir diadakan pada 7 November 2006.

[sunting] Negara bagian

Peta geografis Amerika Serikat Artikel utama untuk bagian ini adalah: Negara-negara bagian Amerika Serikat Saat dinyatakannya kemerdekaan Amerika Serikat, tiga belas koloni berubah menjadi negara bagian-negara bagian. Pada mulanya negara bagian-negara bagian ini bergabung sebagai sebuah persekutuan tetapi kemudian membentuk sebuah negara yang bersatu. Pada tahun-tahun berikutnya, jumlah negara bagian bertambah dengan masuknya negara bagian-negara bagian di barat, pembelian tanah dan perpecahan negara bagian-negara bagian yang sudah ada. Setiap negara bagian dibagi kepada counties (semacam kabupaten), cities (semacam kotamadya atau kota otonom) dan townships (semacam kecamatan). Amerika Serikat juga memiliki daerah federal, Washington, DC, dan tanah jajahan seperti Puerto Riko, Samoa Amerika, Guam dan Kepulauan Virgin.

Selain negara bagian, ada satu daerah federal, dan beberapa daerah yang bisa disebut jajahan. [tampilkan]lbs

Amerika Serikat

[sunting] GeografiArtikel utama untuk bagian ini adalah: Geografi Amerika Serikat Amerika Serikat ialah negara terbesar ke-3 di dunia. Keadaan geografisnya amat bermacammacam.

Ada padang rumput di Pesisir Timur, Pegunungan Appalachian Great Plains di tengah negeri ini, Sungai Mississippi-Missouri, Pegunungan Rocky di bagian barat Danau Ontario di Utara. Danau Erie di Utara. Danau Michigan di Utara.

Iklimnya bermacam-macam menurut keadaan geografisnya, dari tropis (panas dan kering di musim panas, hangat di musim dingin) di Florida sampai tundra (dingin sepanjang tahun) di Alaska. Sebagian besar negara ini memiliki musim panas yang hangat dan musim salju yang dingin. Sejumlah bagian AS, seperti bagian California, memiliki iklim Mediterrania.

[sunting] EkonomiArtikel utama untuk bagian ini adalah: Ekonomi Amerika Serikat AS menjalankan sistem ekonomi kapitalis. Pertumbuhan ekonomi negara ini kokoh di permukaannya, pengangguran dan inflasi rendah, dan defisit perdagangan yang rendah (berarti AS membeli lebih banyak barang dari negara lain daripada menjual). Ekonomi AS ialah salah satu yang terpenting di dunia. Banyak negara telah menjadikan dolar AS sebagai tolok ukur mata uangnya, artinya berharga atau tidaknya mata uang mereka ditentukan oleh dolar. Sejumlah negara menggunakan dolar sebagai mata uangnya. Bursa saham AS dipandang sebagai indikator ekonomi dunia. Negara ini memiliki banyak sumber daya mineral, seperti emas, minyak, batu bara dan endapan uranium. Pertanian membuat negara ini berada di antara produsen utama, di antara lainnya, jagung, gandum, gula dan tembakau. AS memproduksi mobil, pesawat terbang dan benda elektronik. Sekitar 3/4 of penduduk AS bekerja di industri jasa.

Mitra dagang AS adalah:

Kanada Meksiko Negara Eropa Negara industri Asia, seperti Jepang, Taiwan, India, Korea Selatan, dan Republik Rakyat Cina.

Jarak struktur sosial Amerika Serikat besar, berarti sejumlah orang Amerika cukup kaya. Walaupun sebenarnya masih ada juga rakyat yang hidup di bawah garis kemiskinan. 51% dari seluruh rumah tangga memiliki komputer dan 41% memiliki akses Internet pada 2000, angka yang telah berkembang menjadi 75% pada 2004. Lebih lanjut, 67,9% penduduknya memiliki rumah sendiri pada 2002. Pendapatan perkapita penduduk Amerika $37.000 setahun pada 2002.

[sunting] PendidikanPendidikan publik Amerika dioperasikan oleh negara dan pemerintah daerah, yang diatur oleh Amerika Serikat Departemen Pendidikan melalui pembatasan dana federal. Anak-anak diwajibkan di kebanyakan negara untuk menghadiri sekolah dari usia enam atau tujuh (umumnya, taman kanak-kanak atau kelas pertama) sampai mereka berumur delapan belas (umumnya membawa mereka melalui kelas dua belas, akhir SMU); beberapa Negara bagian memungkinkan siswa untuk meninggalkan sekolah pada usia enam belas atau tujuh belas. Sekitar 12% dari anak-anak yang terdaftar di nonsectarian paroki atau sekolah swasta. Hanya sekitar 2% dari anak-anak yang belajar di rumah. Amerika Serikat memiliki banyak lembagalembaga swasta dan publik pendidikan tinggi yang kompetitif, serta masyarakat lokal masuk perguruan tinggi dengan kebijakan terbuka. Dari jumlah penduduk Amerika yang berumur diatas dua puluh lima tahun, sekitar 84,6% lulus dari sekolah menengah umum, 52,6% dari mereka masuk ke beberapa perguruan tinggi, dan sekitar 27,2% memperoleh gelar sarjana, dan 9,6% memperoleh gelar sarjana muda. Hampir seluruh rakyat amerika tidak ada yang buta huruf mencapai sekitar 99% dari total keseluruhan. Perserikatan Bangsa-Bangsa memberikan Amerika Serikat sebuah indeks Pendidikan 0,97, yang berada pada peringkat 12 di dunia.

[sunting] DemografiArtikel utama untuk bagian ini adalah: Demografi Amerika Serikat Sebagian besar penduduk di AS ialah keturunan imigran Eropa. Banyak orang yang diturunkan dari Jerman, Inggris, Skotlandia, Irlandia, dan Italia. Pada tahun-tahun terkini, banyak orang Hispanik datang dari Meksiko dan bagian lain di Amerika Latin, khususnya ke barat daya AS. Banyak dari mereka yang melintasi perbatasan secara ilegal. Beberapa orang AS merasa gerah, dan juga karena banyaknya penggunaan bahasa Spanyol di AS (lihat Bahasa-bahasa di Amerika Serikat).

Banyak juga orang Afrika-Amerika. Sebagian besar dari mereka diturunkan dari budak Afrika yang dibawa ke Dunia Baru. Sepertiga penduduk AS ialah orang Asia-Amerika. Sebagian besar mendiami pesisir barat. Penduduk aslinya, disebut penduduk asli Amerika atau Indian dan Eskimo amat sedikit.

[sunting] AgamaLihat juga: Kebebasan Beragama di Amerika Serikat. Jumlah pemeluk Kristen di AS terus menurun. 86,2% menyebut dirinya Kristen pada 1990 dan 76,5% menyebut dirinya Kristen pada 2001 (ARIS 2001). Anggota keagamaan pada 2001 ialah Protestan 52%, Katolik 24,5%, tidak ada 13,2%, Yudaisme 1,3% dan 0,5-0,3% Islam, Buddha, Agnostik, Ateis, Hindu dan Universalis Unitarian. Ada perbedaan besar di antara mereka yang memeluk suatu agama dan mereka yang merupakan anggota tempat ibadah agama itu. Angka Biro Sensus (file PDF) menunjukkan bahwa keanggotaan tempat ibadah pada 2004 ialah 33% Kristen Protestan, 19% Katolik Roma, 4% Yahudi dan 44% agama lainnya.

[sunting] BudayaArtikel utama untuk bagian ini adalah: Budaya Amerika Serikat Tingkat kebudayaan Amerika Serikat tergolong maju. Hal ini terbukti dengan kemajuan teknologinya. Amerika Serikat bersama negara sahabatnya yaitu Rusia merupakan negara pionir dalam penyelidikan dan penjelajahan luar angkasa, di samping itu Amerika Serikat juga ahli dalam bidang persenjataan mutakhir. Dalam bidang sastra modern, Amerika Serikat memiliki Ernest Hemingway, yang pernah meraih Hadiah Nobel tahun 1954.

[sunting] Hari libur federalTanggal 1 Januari Januari, Senin ketiga Februari, Senin ketiga Mei, Senin keempat 4 Juli Nama Hari tahun baru Hari Martin Luther King, Jr. Hari Presiden Hari Peringatan Hari Kemerdekaan Keterangan Memperingati awal tahun. Menghormati Dr. King, pemimpin HAM. Menghormati mantan Presiden AS, khususnya Washington dan Lincoln. Menghormati tokoh militer yang gugur dalam bertugas. Memperingati Deklarasi Kemerdekaan; biasa disebut "The Fourth of July". Memperingati prestasi buruh, dan menandai akhir

September, Senin Hari Buruh

pertama Oktober, Senin kedua 11 November

Hari Columbus Hari Veteran

November, Kamis Thanksgiving keempat 25 Desember Hari Natal

tradisional musim panas. Menghormati Christopher Columbus, penemu Amerika. Pengamatan tradisional dari momen keheningan pada jam 11.00 memperingati mereka yang berjuang untuk perdamaian Memberikan terima kasih buat pemungutan panen musim gugur, dan menandai awal tradisional dari "musim libur". Memperingati kelahiran Yesus, dan juga diperingati sebagai hari libur musim dingin.

enengok Amerika : Demokrasi Palsu? Keasyikan Amerika dengan promosi demokrasi di seluruh dunia merupakan produk gerak hati idealistis yang berbahaya. Henry Kissinger dalam bukunya yang berjudul Diplomacy menyatakan perhatiannya melawan gerak hati neo-Wilsonian, yang menyebutkan bahwa kebijakan luar negeri Amerika lebih dibentuk oleh nilai daripada kepentingan. Promosi Amerika tentang demokrasi di seluruh dunia, khususnya mengikuti akhir perang dunia II yang mencerminkan pemahaman yang pragmatisme, berkembang dan sophisticated tentang bagaimana menciptakan tata dunia yang yang stabil dan relatif damai. Ini yang disebut sebagai strategi besar liberal yakni strategi yang berdasarkan pandangan amat realistis bahwa karakter politik negara lain mempunyai pengaruh besar pada kemampuan Amerika untuk meyakinkan kepentingan keamanan dan ekonominya. Kegagalan doktrin liberal yang nampak dalam kegagalan spektakuler Wilson untuk menciptakan tata dunia melalui pembentukan Liga Bangsa-Bangsa setelah perang dunia I terbukti tidak berpengaruh pada Amerika. Doktrin liberal memang tidak pernah diproduksi lagi. Namun eksistensinya tetap terbayang dalam kerja praktik pejabat Amerika khususnya dalam upaya merekonstruksi Eropa (setelah perang dunia II) dan membuka ekonomi dunia postwar (setelah perang). Keberadaannya tidak hanya dirasakan ketika dibentuk PBB, IMF, Bank Dunia dan apparatus GATT, yang semua dirancang untuk mengamankan apa yang disebut Presiden Harry Truman sebagai perdamaian ekonomi. Pejabat Amerika mendasarkan fondasi tata demokratik liberal pada prinsip keterbukaan ekonomi, resiprositas politik dan manajemen konflik dalam lembaga multinasional baru. Seperti yang dipercayai Reagan dan aliansinya bahwa ia memeluk keyakinan tradisi internasionalis liberal karena semakin demokratis maka semakin sedikit ancaman untuk Amerika Serikat. Apa yang ditekankan oleh kebijakan luar negeri Amerika adalah seberapa dalam internasionalisme liberal bipartisan (dua partai, liberal dan republic) mengikuti kebijakan yang mencerminkan komitmen kuat atas ekspansi demokrasi, pasar dan aturan hukum. Saat ini baik partai liberal maupun republik mempunyai agenda terorganisir kebijakan luar negeri yang sama, yakni internasionalisme bisnis, organisasi keamanan dan ekonomi multilateral, dan pembangunan komunitas demokrasi. Koalisi ini tidak seperti yang terjadi pada tahun 1940 di mana Amerika Serikat sedang dalam upaya membentuk dunia setelah perang (postwar). Anggota kedua partai tersebut tidak mempunyai motiv kepentingan dan motiv politik yang sama. Sebagian mengejar demokrasi, aturan hukum dan hak asasi manusia, sementara sebagian lainnya mengekspansi dan mengamankan bisnis dan pembayaran tidak langsung untuk keamanan nasional. Amerika Serikat mungkin ditakdirkan untuk mengejar strategi besar demokrasi. Karakter ini nampak dalam system yang mendukung orientasi strategi liberal umum. Di belakang semua ini berdirilah kesatuan penyokong, mulai dari korporasi Amerika Serikat yang berdagang dan berinvestasi di seluruh dunia sampai kelompok hak asasi manusia, sampai pendukung demokrasi, sampai mereka

yang mempercayai organisasi multilateral. Diposkan oleh Tri Guntur Narwaya M.Si

Partai Demokrat (Amerika Serikat)Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Partai Demokrat Amerika Serikat (bahasa Inggris: Democratic Party) adalah salah satu dari dua partai politik besar di Amerika Serikat; satunya lagi adalah Partai Republik. Partai Demokrat berhaluan tengah kiri/demokrat sosial meski kebijakankebijakannya tidak terlalu kiri dibandingkan dengan partai-partai buruh atau demokratis sosial di negara-negara lainnya. Di Amerika Serikat sendiri, partai ini dikenal sebagai partai yang lebih "liberal", meski liberalisme ini merujuk kepada maknanya di Amerika Serikat.

Democratic Party

[sunting] Wakil partai dalam Pemilu Presiden Amerika Serikatdengan perolehan suara mutlak[1] [2]

Didirikan: Warna:

1828 Biru

Mengundurkan diri. Ideologi politik: Liberalisme Meninggal semasa menjabat dan tidak diganti. [3] Johnson digantikan Abraham Lincoln dari Partai Republik yang terpilih bersamanya saat maju sebagai wakil dari Partai Persatuan (Union) pada tahun 1864. [4] Greeley/Brown dinominasikan oleh Demokrat dan Republik Liberal. Greeley meninggal tak lama setelah pemilu berakhir. [5] Meninggal. [6] Dibunuh. [7] Memenangi pemilihan populer.id.wikipedia.org/wiki/Partai_Demokrat_(Amerika_Serikat)

Partai Republik (Amerika Serikat)Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa

Partai Republik AS (bahasa Inggris: Republican Party [sering disingkat GOP untuk Grand Old Party (Partai Tua Besar)] adalah salah satu dari dua partai politik besar di Amerika Serikat. Setelah pemilu paruh waktu 2006 partai ini kehilangan kedudukannya sebagai mayoritas dalam Senat dan Dewan Perwakilan AS. GOP adalah partai yang lebih konservatif di antara kedua partai besar.

Republican Party (GOP)

Partai yang didirikan di Ripon Wisconsin pada 28 Februari 1854, sebagai sebuah partai yang melawan perbudakan dalam wilayah baru. Partai ini tidak boleh disamakan 28 Februari 1854 Didirikan: dengan Partai Demokratik-Republik AS-nya Thomas Jefferson atau Partai Republik Nasional AS-nya Henry Merah (tidak resmi) Warna: Clay. Ideologi politik: Konservatif Konvensi pertama Partai Republik diadakan pada 6 Juli 1854 di Jackson, Michigan. Banyak dari kebijakan awalnya terinspirasi dari Partai Whig AS. Banyak dari anggota awalnya berasal dari Partai Tanah Bebas (Free Soil Party) dan Partai Amerika. Sejak didirikan, oposisi utamanya adalah Partai Demokrat. Simbol resmi Partai Republik adalah gajah. Meski gajah telah sering dikaitkan dengan partai tersebut, sebuah kartun politik karya Thomas Nast, yang diterbitkan di Harper's Weekly pada 7 November 1874, dianggap penggunaan penting pertama simbol tersebut [1]. Pada awal abad ke20, simbol tradisional Partai Republik di negara-negara bagian barat tengah seperti Indiana dan Ohio adalah elang, berlawanan dengan ayam jantan yang digunakan Demokrat. Simbol ini masih tampil dalam kertas suara di Indiana.

[sunting] Wakil partai dalam Pemilu Presiden AS[1] [2]

Dibunuh. Lincoln digantikan oleh seorang Demokrat, Andrew Johnson yang maju dengan partai Persatuan dengannya pada 1864. [3] Meninggal ketika menjabat dan tidak digantikan. [4] Meninggal. [5] Mengundurkan diri.Dalam beberapa minggu terakhir, ketika ada isu presiden Amerika Serikat, Barrack Hussein Obama, mengatakan ingin mengunjungi Indonesia pada bulan Juni mendatang, tidak hanya masyarakat Indonesia, namun juga masyarakat global memberikan respon atas rencana kunjungan ini. Banyak terjadi pro dan kontra atas rencana kedatangan Obama ke Indonesia. Beberapa mengatakan bahwa ini akan menjadi misi yang terselubung bagi Amerika untuk memperkuat pengaruhnya ke Indonesia, namun beberapa lagi mengatakan bahwa hal ini merupakan nilai kemajuan bagi bangsa karena sudah eksistensinya dalam hal ekonomi dan demokrasi telah diakui oleh Internasional. Lalu akan menjadi satu pertanyaan seberapa jauh politik Indonesia saat ini memberikan pengaruh atau signifikansi terhadap

apa yang akan menjadi kebijakan di Negara lain? Pada tulisan ini, penulis tidak bermaksud untuk menjawab pertanyaan diatas secara normatif dan teoretis namun akan lebih kepada penjelasan struktural mengenai pemahaman akan kebijakan luar negeri serta determinan yang berpengaruh dalam proses pembuatannya. Seperti yang jelas dipahami secara umum, bahwa kebijakan merupakan suatu alat yang digunakan suatu negara untuk mendapatkan, memperjuangkan, dan mempertahankan apa yang menjadi tujuan nasional negara tersebut. Seperti yang ditulis oleh K.J Holsti, beliau menuliskan apa yang menjadi kriteria dalam tujuan kebijakan luar negeri antara lain nilai utama yang menjadi tujuan para pembuat kebijakan atau keputusan, ketentuan mengenai jangka waktu yang diperlukan untuk mencapai kepentingan atau tujuan yang ditetapkan serta tuntutan yang diajukan kepada negara lain dalam suatu kebijakan. Disini terlihat bahwa kompleksitas pembuatan kebijakan sangat tinggi. Si pembuat kebijakan wajib untuk memperhatikan banyak aspek sebelum kebijakan benar-benar akan diputuskan. Dalam pembuatan suatu kebijakan, menurut apa yang ditulis Howard Lentner, ada dua determinan dasar yang akan sangat mempengaruhi dasar atau input. Dua determinan tersebut ialah determinan dalam negeri dan determinan luar negeri atau system internasional. Dua hal ini menjadi variable penting yang sangat harus dipertimbangkan oleh para pembuat kebijakan dalam satu proses pembuatan kebijakan. Determinan dalam negeri ialah determinan yang mengacu pada apa saja aspek, isu, dan halhal yang terdapat di dalam suatu negara. Determinan dalam negeri bisa juga merupakan aktor-aktor yang berpengaruh terhadap pembuatan kebijakan. Jadi bukan hanya kondisi nasional saja yang dapat member pengaruh kepada pembuatan kebijakan tetapi juga adanya faktor aktor pun dapat dikatakan determinan dalam negeri yang juga akan berpengaruh kuat. Beberapa aktor yang berperan dalam menjalankan suatu keputusan atau kebijakan yang dapat juga dikategorikan ke dalam kategori determinan dalam negeri seperti yang ditulis oleh Lentner ialah aktor individu (Ideosinkretik), grup atau kelompok, sistem birokrasi negara dan sistem nasional. Yang pertama adalah aktor individu atau ideosinkretis. Penjelasan mengenai pengaruh individu terhadap suatu proses pembuatan kebijakan tidak bisa lepas dari pembahasan mengenai pandangan, persepsi, psikologis, dan karakteristik dari individu tersebut. Profil dari seorang pembuat kebijakan menjadi hal utama yang akan mempengaruhi bagaimana Individu memandang dan merespon suatu situasi tertentu. Individu yang berlatar belakang militer pastilah akan sangat berbeda dalam memandang suatu isu dengan individu yang berlatar belakang pengusaha. Individu yang berideologi nasionalis misalnya akan lebih bersifat memperkuat citra negaranya dengan mendukung penuh negaranya agar tidak terpengaruh dengan negara lainnya. Berbeda dengan individu yang berlatarbelakang liberal kapitalis yang tentunya akan menerima banyak pengaruh dari luar dalam hal apapun untuk memajukan negaranya. Selain itu faktor budaya juga akan berpengaruh terhadap cara pembuatan kebijakan atau keputusan seperti misalnya perbedaan Soeharto dan Habibie dalam melakukan pemgambilan keputusan. Soeharto yang berlatar belakang Jawa akan lebih kalem dalam hal mengambil keputusan sedangkan Habibie yang bukan orang berbudaya Jawa tampak lebih simple dalam pengambil keputusan atau kebijakan. Memang benar bahwa ada kemungkinan besar factor individu ideo-sinkretik lebih bersifat pengambilan keputusan-keputusan yang bersifat pragmatis. Kedua ialah aktor kelompok atau grup. Ketika membicarakan mengenai politik dan kelompok, dapat dipahami jika sumber dari keputusan politik juga sangat dipengaruhi oleh kelompok dalam struktur masyarakat. Kelompok seringkali mewakili masyarakat karena kedekatannya dengan beberapa struktur

masyarakat dan juga keanggotaannya yang terdiri dari beberapa kelas sosial. Inilah mengapa kelompok menjadi variable yang mempengaruhi kebijakan suatu Negara dan seringkali mencangkup aspek-aspek sosial, ekonomi dan latar belakang sejarah tertentu. Kelompok juga merupakan kumpulan dari kedinamisan opini publik yang mencangkup norma dan nilai tertentu. Sedangkan yang ketiga ialah birokrasi. Birokrasi bisa juga dikatakan sebagai struktur pemerintahan dan proses kerjanya serta pengaruhnya terhadap kebijakan yang diambil. Urusan birokrasi ialah urusan pemerintah negara, dalam hal ini negaralah yang menjadi kunci utama dalam semua proses pembuatan kebijakan. Dalam birokrasi, pemerintah didampingi oleh institusi - institusi lain seperti halnya lembaga militer, lembaga social, lembaga ekonomi dan institusi lainnya. Dapat dikatakan bahwa birokrasi ialah interaksi yang terjadi antara institusi yang berkenan. Dalam hal ini terjadi hubungan timbal balik antara birokrasi dan kebijakan yang mana birokrasi mempengaruhi proses pengambilan dan pembuatan kebijakan serta kebijakan itu sendiri akan bersifat melindungi pertumbuhan birokrasi dalam menanamkan pengaruhnya ke dalam proses pembuatan kebijakan. Yang terakhir adalah system nasional yang mana hal ini mencangkup banyak aspek dari atribut nasional seperti luas wilayah, kondisi letak geografis, iklim, sumber daya, demografi dan juga peran dan posisi nasional di kancah internasional. Letak geografis dan kondisinya dalam satu negara sangat berpengaruh terhadap kebijakan yang akan dibuat. Seperti contoh, negara yang luas wilayahnya kecil akan lebih mudah dalam melakukan pertahanan daripada wilayah yang luas. Selain itu wilayah negara yang bersifat kepulauan otomatis wajib memperkuat angkatan lautnya daripada negara yang wilayah lautnya sempit. Sedangkan negara yang memiliki sumber daya yang kaya akan cenderung lebih melakukan ekspor daripada negara dengan sumber daya yang rendah. Selain itu faktor ideologi negara juga termasuk dalam cangkupan atribut nasional dalam sistem nasional juga akan mempengaruhi kebijakan yang akan dibuat. Seperti halnya Cina pada masa perang dingin. Cina yang berideologi komunis cenderung lebih berada di pihak Rusia dan kebijakan yang diambil juga akan mirip dengan apa yang dilakukan Rusia daripada AS yang berideologi liberal Selain determinan dalam negeri seperti yang dijelaskan diatas, ada juga determinan luar negeri yang juga berpengaruh besar dalam proses pengambilan kebijakan. Determinan luar negeri, menurut apa yang ditulis oleh Lentner dibagi lagi menjadi dua yaitu sistem internasional atau global dan situasi internasional. Sistem internasional misalnya, terdiri dari faktor factor eksternal negara yang akhirnya menjadi struktur dalam lingkup internasional. Sebagai contoh sistem internasional pada masa perang dingin yang bersifat bipolar. Pada sistem ini negara- negara masih menganut konsep Balance of Power yang mana setiap negara akan berusaha mengimbangi dua superpower pada waktu itu yaitu Uni Soviet dan Amerika. Sistem internasional atau system global ini juga meliputi semua kebijakan yang negara lain keluarkan karena kebijakan negara lain pun dapat memberikan stimulus terhadap politik negara yang dipelajari dan bagaimana implikasinya terhadap kebijakan yang akan dibuat oleh negara. Para teoritisi hubungan internasional berasumsi bahwa kebijakan dan juga politik luar negeri adalah sekumpulan respon terhadap tantangan eksternal. Mereka memandang hal ini sebagai alat untuk mencapai tujuan negara yang didefinisikan secara rasional dan bertindak melalui pemerintahannya. Tujuan tersebut berkaitan dengan kepentingan nasional suatu negara di mana kondisi umum mutlak dipelihara (perdamaian dan stabilitas internasional). Situasi internasional pun sangat erat kaitannya dengan sistem internasional. Sistem internasional member pengaruh cukup signifikan terhadap situasi internasional yang sedang terjadi. Situasi

internasional sendiri dapat didefinisikan sebagai suatu kejadian yang bersifat tiba-tiba (yang biasanya merupakan isu-isu baru) yang terjadi dalam sistem internasional. Situasi internasional berubah begitu cepat dan sangat menjadi pertimbangan bagi tiap tiap pembuat keputusan atau kebijakan dalam negara. Ini dimaksudkan agar kebijakan yang dibuat masih bersifat kompatibel dengan isu yang sedang berkembang pada masa itu. Ambil saja contoh isu War on Terrorism yang memunculkan doktrin Bush pada awal decade 2000an yang lalu. Pernyataan Bush Either you are with us or you are with terrorist membuat setiap negara berpikir dua kali untuk merumuskan kebijakan pertahanannya. Amerika terkesan tidak main-main dalam upaya pemberantasan teroris dan menuntut tiap negara untuk ikut bersamanya jika tidak ingin dianggap berada di pihak teroris. Sehingga otomatis kebijakan negaranegara mayoritas berpihak pada AS karena situasi ini. Sebagai negara yang berkembang, kebijakan Indonesia memang banyak dipengaruhi kebijakan yang dibuat oleh AS. Akhir-akhir ini Indonesia terkesan lebih dekat dengan AS karena adanya aspek neoliberal dalam beberapa sektor di Indonesia meski intensitasnya masih dibatasi oleh Pancasila dan UUD 1945. Namun apakah sebaliknya, kebijakan yang dikeluarkan oleh Indonesia memiliki pengaruh terhadap AS? Secara teoretis maka jawabannya adalah iya mengingat bahwa kebijakan luar negeri merupakan bentuk aksi dan reaksi. Akan tetapi secara fakta memang tidak dapat dipungkiri bahwa keputusan yang diambil oleh Indonesia tidak selalu membawa signifikansi besar ke dalam politik AS dan ini juga berlaku pada negara yang bisa dikatakan powerless lain. Apapun yang terjadi, yang jelas hubungan antara Indonesia dan AS akan berjalan secara mutualisme apabila ada signifikansi maksimal antara individu, kelompok dan juga birokrasi negara terhadap sistem global dalam mendukung implementasi kebijakan Indonesia dengan AS. Tidak hanya dengan AS, ini juga berlaku untuk hubungan dengan negara lainnya. Referensi : Couloumbis, Theodore dan James H.Wolfe. 1999.Pengantar Hubungan Internasional: Keadilan dan Power. Jakarta : Putra A Bardin. Perwita, Anak A.B . 2006. Pengantar Ilmu Hubungan Internasional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Rosenau, James.1976. World Politics: An Introduction. New York : The Free Press.

Pasca serangan 11 September 2001, Amerika Serikat yang merasa negaranya telah diserang oleh teroris mengeuarkan kebijakan luar negeri war on terrorism. Kebijakan ini ditujukan dalam memerangi terorisme global yang dapat mengganggu stabilitas internasional serta kepentingan nasional Amerika Serikat. Sikap Amerika Serikat tersebut merupakan salah satu bukti bahwa dalam studi Hubungan Internasional, setiap negara memiliki politik luar negeri. Politik luar negeri ini merupakan suatu aksi maupun reaksi yang dilakukan oleh suatu negara dalam percaturan politik internasional. Berbicara mengenai politik luar negeri merupakan suatu hal yang sangat kompleks. Hal ini terkait dengan kompleksitas elemen-elemen yang ada di dalamnya serta pengaruh elemenelemen tersebut dalam proses pembuatan keputusan. Sebelum berbicara lebih lanjut mengenai

politik luar negeri penulis akan menghadirkan beberapa definisi mengenai konsep politik luar negeri menurut para ahli. Menurut K. J. Holsti, foreign policy also incorporates ideas that are planned by policy makers in order to solve a problem or uphold some changes in the environment, which can be in the forms of policies, attitudes, or actions of another states or states1[1]. Sedangkan George Modelski dalam bukunya A Theory of Foreign Policy, menyatakan bahwa foreign policy as the system of activities that are evolved by communities with the purpose of altering the behavior of other states and adjusting their activities to the international environment2[2]. Berbeda dari keduanya, Henry Kissinger mencoba untuk mendefinisikan politik luar negeri secara sederhana yaitu foreign policy begins when domectic policy ends3[3]. Berdasarkan ketiga definisi tersebut politik luar negeri dapat dipahami secara sederhana sebagai suatu tindakan yang dilakukan oleh negara yang dapat berupa suatu kebijakan maupun perilaku yang merefleksikan kepentingan nasional suatu negara terhadap negara lain dalam politik internasional. Politik luar negeri ini tidak secara langsung dikeluarkan oleh suatu negara dalam setiap kondisi, melainkan politik luar negeri dikeluarkan oleh suatu negara ketika negara tersebut dalam hal-hal tertentu, seperti contoh ketika suatu negara merasa bahwa kepentingannya terancam atau dengan kata lain politik luar negeri dikeluarkan sebagai respon atas ancaman terhadap kepentingan nasional. Dalam mengeluarkan kebijakan luar negeri, hal ini tidak berlangsung seketika itu juga melainkan harus dirumuskan secara matang dan seksama melalui suatu tahapan yang dinamakan sebagai decision making process. Decision making process ini diperngaruhi oleh dua elemen yaitu elemen internal maupun eksternal. Yang termasuk elemen internal adalah individu, grup, birokrasi, dan sistem nasional sedangkan yang termasuk elemen eksternal adalah sistem global yang menaungi negara-negara di dunia. Pertama adalah variabel individu atau ideosinkretik. Hal ini berkaitan dengan aktor yang mengeluarkan

politik luar negeri suatu negara, apakah itu seorang menteri luar negeri ataukah seorang presiden maupun perdana menteri. Menurut Coulumbis dan Wolfe, variabel ini berkaitan dengan persepsi, image dan karakteristik pribadi si decision-maker dalam merumuskan politik luar negeri4[4]. Lebih lanjut Couloumbis dan Wolfe menambahkan bahwa variabel ini cukup berpengaruh pada negara-negara yang cenderung ototriter dibandingkan dengan negara yang demokratis. Hal ini terkait dengan asumsi bahwa dalam negara yang otoriter pemegang kekuasaan tertinggi terletak di tangan penguasa (apakah itu presiden atau perdana menteri), sehingga pembuatan kebijakan sepenuhnya diserahkan kepada penguasa tadi. Berbeda dengan negara demokratis yang cenderung melibatkan elemen-elemen lain seperti perwakilan masyarakat, interest group, dll. Sebagai contoh adalah Jerman ketika dipimpin Hitler memiliki kebijakan luar negeri yang ekspansionis, salah satu faktor penyebabnya adalah watak Hitler yang otoriter dan ingin menguasai dunia. Kedua, adalah variabel grup, grup ini dapat dipahami akan adanya kelompok kepentingan atau interest group yang ada dalam suatu negara. Secara tidak langsung, interest group ini juga ikut andil dalam memberikan pertimbangan perumusan politik luar negeri. Sebagai contoh di Amerika Serikat banyak sekali terdapat kelompok-kelompok kepentingan, salah satunya adalah Lobi Yahudi. Kelompok kepentingan ini berupaya agar kebijakan-kebijakan luar negeri yang dikeluarkan oleh AS tidak bertentangan dengan kepentingan bangsa Yahudi, Israel. Hal ini terbukti bahwa selama ini kebijakan-kebijakan AS di Timur Tengah cenderung pro-Israel.. Ketiga adalah variabel birokratis, variabel ini menyangkut struktur dan proses pemerintahan serta efeknya terhadap politik luar negeri5[5]. Dalam suatu negara pasti terdapat birokrasi yang secara tidak langsung membantu fungsi pemerintahan, sehingga birokrasi ini cukup berperan dalam pengambilan keputusan politik luar negeri. Sebagai contoh adalah di Amerika dibentuk suatu badan mengenai keamanan nasionalnya yang dinamakan National Security Council (NSC). NSC ini berperang memberikan pertimbangan-pertimbangan kepada pemerintah Amerika Serikat mengenai kondisi maupun persepsi keamanan bagi Amerika Serikat. Secara tidak langsung, badan ini memberikan kontribusi dalam perumusan kebijakan

luar negeri Amerika Serikat yang menyangkut hal keamanan. Keempat adalah variabel nasional atau sistem nasional, yang dimaksud dengan sistem nasional adalah keseluruhan elemen nasional yang ada pada suatu negara. Yang termasuk variabel nasional adalah lingkungan, populasi, moral, sumber daya alam, sumber daya manusia, pertumbuhan ekonomi, dll6[6]. Atau dengan kata lain atribut nasional ini sesuai dengan konsepsi Morgenthau mengenai National Power yang dimiliki suatu negara. Adanya national power ini setidaknya memberikan suatu fondasi bagi perumusan politik luar negeri suatu negara. Sebagai contoh adalah Jerman yang merasa bahwa tempatnya yang kecil dan penduduk yang banyak merasa perlu mencari daerah baru dengan mengumumkan Lebensraum untuk melakukan ekspansi atau penjajahan ke luar negerinya. Yang terakhir adalah elemen eksternal yang berupa sistem global. Sistem global ini dapat dipahami sebagai kondisi tatanan dunia yang ada dalam sistem internasional. Selain itu, aktor-aktor lain seperti negara lain, NGO, teroris, dan lain sebagainmya juga ikut dipertimbangakan sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi decision-making process dalam politik luar negeri suatu negara. Karena secara tidak langsung politik luar negeri suatu negara juga merupakan respon suatu negara terhadap kondisi lingkungan eksternalnya. Seabagai contoh adalah containment policy Amerika Serikat yang ditujukan kepada negara-negara Eropa Barat untuk membendung pengaruh komunisme di wilayah tersebut. Hal tersebut dilakukan oleh Amerika Serikat sebgai respon atas tindakan Uni Sovyet yang telah memasukkan negara-negara Eropa Timur ke dalam pengaruhnya melalui ideologi komunis. Menurut penulis tidak dapat digeneralisasi bahwa ada satu faktor merupakan faktor yang dominan. Karena menurut penulis kelima faktor tersebut bersinergi membentuk suatu pemahaman akan keputusan politik luar negeri yang dibuat oleh suatu negara. Politik luar neegri yang dibuat oleh suatu negara, pastinya telah mempertimbangkan kelima faktor tadi sebagai determinannya. Satu hal yang menurut penulis perlu ditekankan disini adalah kepentingan nasional suatu negara. Perumusan politik luar negeri suatu negara tak terlepas dari kepentingan nasional negara yang bersangkutan. Dengan kata lain, penulis menganggap bahwa ketika

kepentingan nasional suatu negara terancam, maka politik luar negeri akan dikeluarkan sebagai salah satu upaya dalam mengamankan kepentingan ansional negara yang bersangkutan.

Referensi Couloumbis, Theodeore A. & Wolfe, James, Pengantar Hubungan Internasional Keadilan dan Power, 3rd Editions, New Jersey, Prentice Hall, 1986, p.129 Holsti, K. J., International Politics, A Framework for Analysis, 4th Edition, London, Prentice Hall, 1983, p.97 Kissinger, Henry A., Domestic Structure and Foreign Policy, in Henreider, Wolfham F. ed., Comparative Fpreign Policy, Theoretical Essays, New York, Davud McKay, 19http://h4riyono.multiply.com/journal/item/12

Perang Revolusi Amerika (17751783)juga dikenal sebagai Perang Kemerdekaan Amerikaadalah sebuah perang yang terjadi antara Britania Raya dan para pendukung revolusi dari 13 koloni Britania di Amerika Utara. Ke-13 koloni itu adalah koloni New Hampshire, koloni Massachusetts, koloni Rhode Island, koloni Connecticut, koloni New York, koloni New Jersey, koloni Pennsylvania, koloni Delaware, koloni Maryland, koloni Virginia, koloni North Carolina, koloni South Carolina, dan koloni Georgia. Perang yang kemudian meluas ke luar Amerika Utara Britania (British North America) ini berakhir dengan dihapuskannya kekuasaan Britania terhadap ketiga belas koloni tersebut dan dibentuknya negara Amerika Serikat. Istilah Perang Revolusi atau Revolusi Amerika juga sering digunakan untuk merujuk pada peristiwa inimeski yang terakhir juga termasuk perkembangan politik dan sosial sebelum dan sesudah perang tersebut. Latar Belakang terjadinya disebabkan karena Perang Tujuh Tahun antara Britania Raya dan Perancis (1756-1763) memperebutkan Quebec yang dimenangkan oleh Britania. Penemuan Benua Amerika

Sejak zaman prasejarah, sebetulnya daratan Amerika telah dikunjungi oleh bangsa Asia melalui celah Berring. Sedangkan orang Eropa baru mengenal daratan Amerika setelah ditemukan oleh Christoper Columbus pada tahun 1492. Christoper Columbus adalah seorang penjelajah berkebangsaan Italia. Ia melakukan penjelajahan ke Hindia Timur atas dukungan Pangeran Ferdinand dan Ratu Isabella dari Kerajaan Spanyol.

Penjelajahan ke Hindia Timur tersebut menggunakan alat transportasi kapal laut yang bernama Santa Maria, Nina dan Pinta. Dengan ketiga kapal itu Columbus mengarungi samudra mencari jalan terpendek ke Hindia Timur (India, Indonesia, Cina, dan Jepang). Akhirnya pada tahun 1492. Columbus sampai di Kepulauan Karibia, Dominika, dan Puerto Rico (Kepulauan Bahama). Pada awalnya Columbus bersama rombongannya menyangka telah sampai di India, sehingga menyebut penduduk asli daerah itu dengan nama "Indian". Columbus menyatakan Kepulauan Bahama tersebut milik Kerajaan Spanyol. Selama ekspedisi, ia menulis perjalanannya tentang seluk beluk angin, sifat arus, dan gelombang di Lautan Atlantik. Pengeathuan itu merupakan warisan berharga bagi penjelajah-penjelajah samudra pada masa berikutnya. Walaupun Columbus adalah orang pertama yang menemukan daratan Amerika, namun nama daratan tersebut tidak diambil dari namanya melainkan diambil dari nama penjelajah lain, yaitu Amerigo Vespuci. Mengapa demikian? Pada awalnya masyarakat Eropa percaya daratan yang ditemukan Columbus itu adalah Asia. Akan tetapi, pada awal abad ke-16M, anggapan tersebut dibuyarkan oleh seorang pelaut dan pedagang dari Florence, Italia, yaitu Amerigo Vespuci. Amerigo Vespuci melakukan ekspedisinya antara tahun 1499-1503. Dalam ekspedisinya, ia mendarat di wilayah yang pernah dikunjungi Columbus. Selama perjalanannya, ia menulis surat yang berisi pengalaman-pengalamannya. Ternyata isi surat tersebut berisi laporan tentang keadaan geografis dari daerah-daerah yang dikunjunginya. Hasil laporan Amerigo Vespuci telah membuka mata masyarakat Eropa bahwa daratan yang pernah dikunjungi Columbus bukanlah Asia, melainkan daratan yang tak bertuan. Atas jasanya, nama Amerigo Vespuci diabadikan sebagai nama benua baru itu. Amerigo dalam bahasa latin berarti Americus atau Amerika. Sejak itulah, daratan luas tak bertuan itu bernama Amerika. Keberhasilan ekspedisi Columbus dan Amerigo Vespuci menemukan benua Amerika diikuti oleh ekspedisi-ekspedisi berikutnya, yang dilakukan oleh bangsa Spanyol, Inggris, Belanda, Perancis, dan Portugis. Bangsa-bangsa Eropa tersebut berlomba menduduki daerah-daerah di daratan Amerika. Bangsa Spanyol dan bangsa Portugis menduduki Amerika bagian tengah dan selatan, sedangkan Inggris, Perancis dan Belanda menduduki daerah Amerika bagian utara.

Pembentukan Koloni di Amerika Sebenarnya pembentukan koloni telah dimulai oleh Columbus pada pelayaran kedua tahun 1493, yaitu dengan mendirikan perkampungan di Hispaniola (Haiti). Namun, perkampulan itu terebengkalai akibat terjadinya pembangkangan para awak kapal. Selanjutnya pembentukan koloni di Amerika Utara dirintis oleh Jaques Cartier. Ia mendirikan perkampungan di Quebec tahun 1541, dekat perkemahan suku Ironquis. Koloni berikutnya

adalah koloni Roanoke yang didirikan Sir Walter Raleigh tahun1587. Kedua koloni tersebut tidak dapat dipertahankan, akibat terjadi perselisihan dengan suku Ironquis. Sejak kegagalan pendirian koloni di Amerika Utara itu, bangsa Eropa meragukan apakah Benua Amerika layak untuk dihuni. Dalam kondisi keraguan itu, di Inggris bermunculan kongsi dagang yang berniat mendirikan koloni di Amerika. Mereka tertarik oleh kekayaan alam di Amerika Utara, yang menurut mereka sangat menguntungkan bagi investasi (penanaman modal). Melihat hal itu, Parlemen Inggris memberikan hak penuh kepada kongsi dagang yang ingin menanamkan modal dan membentuk koloni. Koloni Perancis meliputi daerah dari aliran sungai Missisipi di sebelah selatan dan anak sungainya sampai dengan Kanada. Sementara Inggris menguasai daerah yang berbatasan dengan lautan Atlantik di sebelah timur dan pegunungan Alleghary di sebelah barat. Koloni Inggris di utara berbatasan dengan koloni Perancis dan sebelah selatan berbatasan dengan koloni Spanyol (di Florida). Koloni di Amerika yang dirintis oleh para kongsi dagang dimulai dari sebelah timur. Adapun koloni-koloni yang berdiri sebelum Revolusi Amerika adalahsebagai berikut.

Virginia Koloni ini didirikan pada tahun 1607 oleh kongsi dagang Inggris bernama Virginia Bay Company. Nama Virginia diambil sebagai penghormatan kepada Ratu Elizabeth I, yang berjulukan Virgin Queen. Gubernur pertama Virginia adalah Sir Thomas Dale. Ia memerintah seperti militer. Gubernur berikutnya adalah Sir Goerge Yeardley. Pada masa pemerintahannya didirikan dewan perwakilan dengan nama House of Burgesses. Tahun 1624, pemerintah Inggris mengambil alih Virginia, setelah koloni itu dilanda berbagai masalah dari tahun 1619 sampai dengan 1624. Masalah itu diantaranya adalah bangkrutnya Virginia Company, epidemi, serangan suku Indian, dan masalah sosial akibat aksi protes atas pemberlakuan pajak.

Maryland Tahun 1632 di sebelah utara Virginia, Lord Baltimore, mendirikan koloni bernama Maryland. Nama tersebut diambil dari nama Ratu Perancis bernama Henrietta Maria. Sejak awal berdirinya koloni ini berkembang pesat. Keluarga Baltimore menduduki posisi penting dalam pemerintahan, karena koloni ini dikelola oleh perusahaan pereseorangan. Posisi penting tersebut berakhir sampai tahun 1715, setelah terjadi perubahan kekuasaan di Kerajaan Inggris. Sejak tahun itu pula, Maryland diambil alih oleh pemerintah Inggris. Meskipun demikian, keluarga Baltimore tetap memiliki hak istimewa.

New England Koloni ini dirintis oleh William Bradford sebagai pemimpin kelompok pelarian gereja Anglican Inggris. Nama koloni pada awalnya Plymouth. Dalam perkembangannya koloni ini secara bertahap mengalami perkembangan dalam bidang ekonomi. Sedangkan keadaan politik cenderung stabil setelah terjadi perjanjian damai antara sesama kaum

kolonis ataupun antara kaum kolonis dan suku Indian. Nama koloni Plymouth berubah setelah diambil alih oleh Massachusets Bay Company. Nama koloni baru itu adalah New England yang diusulkan oleh Kapten John Smith sebagai penghormatan terhadap dewan New England di Inggris yang telah memberikan izin pada kongsi tersebut untuk menanampkan usaha di Amerika Utara.

New York Pada awalnya koloni ini bernama Nieuw Amsterdam, sesuai dengan perintisnya, yaitu kongsi dagang Belanda 1624. Pada tahun 1664 diambil alih oleh Inggris dan namanya diganti dengan mana New York. Nama itu diambil sesuai dengan nama Duke of York yang berkuasa di Inggris dengan gelar James II.

Pennsylvania Koloni ini merupakan pengembangan dari koloni New York. William Penn merupakan perintis terbentuknya koloni ini. Penn mengembangkan semangat liberal di koloni in. Hal itu disebabkan karena ia penganut Quaker (salah satu sekte Kristen Protestan). Kebijakan yang bersifat liberal itu membuat Pennsylvania berkembang pesat.

Sepanjang tahun 1600 sampai dengan 1750 di Amerika Utara berdiri 13 koloni. Ketiga belas koloni itu:

New Hampshire Massachusets Rhode Island Connecticut New York New Jersey Pennsylvania Delaware Maryland Virginia North Carolina South Carolina Georgia Koloni-koloni tersebut dalam pembentukan negara Amerika Serikat nanti sangat menentukan dan menjadi inti negara.

Pada awal abad ke-17, pembentukan koloni di Amerika Utara dirintis oleh Inggris. Sementara pada akhir abad ke-17, negara Eropa lainnya mulai melakukan perpindahan ke Amerika. Migrasi secara besar-besaran terjadi di wilayah Eropa daratan, Skotlandia, dan Irlandia. Di Amerika mereka bergabung dengan bangsa Inggris yang telah mendahuluinya. Pertemuan dan perpaduan budaya antara meraka melahirkan satu ciri khas bangsa Amerika yang berbeda dengan Inggris. Selain itu tiap koloni berhak untuk membuat hukum sendiri, melakukan perjanjian dengan

penduduk setempat, dan menunjuk gubernur sendiri sebagai pemimpin pemerintahan. Sebagai sumbangannya, tiap koloni harus membayar pajak penghasilan pada pemerintah Kerajaan Inggris. Koloni-kolini di Amerika berkembang menurut kekhasannya masing-masing dan otonom. keadaan itu pada akhirnya menjadi penyebab bangsa Amerika melakukan revolusi.

Lahirnya Amerika Serikat

Ada beberapa faktor yang mendorong orang Eropa datang ke daratan Amerika. Pertama, ingin mencari kebebasan dari ikatan hukum dua agama yang mempersempit ruang gerak mereka, yaitu Khatolik dan Protestan. Kedua, keinginan untuk mencari dunia baru. Diantara negara-negara Eropa yang selalu terlibat dalam persaingan memperebutkan daerah baru di Amerika adalah Inggris dan Perancis. Banyaknya pertentangan yang terjadi di Amerika tidak terlepas dari pertentangan politik yang terjadi di Eropa antara kedua negara tersebut. Pertentangan politik berubah menjadi peprangan yang dikenal dengan Perang Tujuh Tahun (1756-1763). Peperangan di Eropa terjadi pula di daerah koloni, antara koloni Inggris dan koloni Perancis. Perang selama tujuh tahun tersebut dimenangkan oleh Inggris pada tahun1763.

Pertentangan Antarkoloni Perang tujuh tahun antara Inggis dan Perancis, walaupun dimenangkan Inggris, tetapi harus dibayar dengan biaya yang tinggi. Untuk mengisi kekosongan kas negara dalam rangka pembangunan Inggris, pemerintahan Inggris membebankan biaya-biaya tersebut kepada daerah-daerah koloni di Amerika Utara. Mereka dipungut berbagai macam pajak tanpa melalui perundingan. Pajak tersebut terhinpun dalam berbagai aturan, seperti Sugar Act (1764) atau Undang-Undang Gula, Stamp Act (1765) atau akta materai yang berisi segala bentuk dokumen, surat kabar, dan barang-barang lainnya yang dikenai bea materai. Beberapa tahun kemudian muncul aturan Townshend Acts yang merupakan pajak impor untuk timah, cat, kertas, gelas, dan teh. Tahun 1774 dikeluarkan Tea Act atau akta teh. Dengan aturan itu kas pemerintah Inggris semakin cepat terisi dan beban negara itu semakin ringan karena pajak dibebankan kepada koloni-koloni. Namun, hal itu dianggap sewenang-wenang dan melanggar hak kebebasan rakyat koloni di Amerika. Maka muncul reaksi terhadap pemerintah Inggris di daerah koloni. Para kolonis mendengungkan semboyan "No Tax Without Representation" (tidak ada pajak tanpa perwakilan). Tuntuan kaum kolonis tidak didengar oleh pemerintah Inggris yang bersifat kolot. Hal itu jelas menggores hati nurani kebebasan individu yang selama ini dipegang oleh rakyat koloni. Kelompok yang paling keras menentang adalah "Sons of Liberty" (Putra-Putra Kebebasan) yang dipimpin oleh Samuel Adams. Hal lain yang menjadi ketegangan pemerintah Inggris dengan kaum koloni di Amerika adalah adanya aturan pemerintah Inggris yang mengharuskan rakyat kolonis membeli teh

dari pemerintah Inggris dengan harga tinggi. Aturan itu menurut kaum kolonis, bertentangan dengan kebebasan ekonomi yang mereka anut. Reaksi keras dipimpin Samuel Adams terhadap aturan pemerintah Inggris tersebut terjadi di pelabuhan Boston, kaum kolonis menyamar sebagai pekerja Indian untuk membongakar peti-peti yang berisi teh. Akan tetapi para pekerja itu membuang teh kelaut bagaikan sebuah pesta. Peristiwa itu dikenal sebagai "The Boston Tea Party" atau peristiwa Boston 1773. Penyebab pecahnya perang kemerdekaan Amerika:o o o

Berkembangnya faham liberalisme (kebebasan) politik, yang ditunjukkan oleh sikap menentang pembayaran pajak tanpa perwakilan, Berkembangnya liberalisme (kebebasan) ekonomi, yang ditunjukkan oleh penolakan membeli teh dari pemerintah Inggris , Peristiwa The Boston Tea Party dianggap sebagai sebab khusus pecahnya Revolusi Amerika.

Peristiwa The Boston Tea Party, membuat pemerintah Inggris marah, kemudian menuntut ganti rugi yang besar dan melontarkan ancaman yang keras. Pihak kolonis tidak memperhatikan tuntutan dan ancaman Inggris tersebut. Ketegangan terjadi antara kedua belah pihak. pihak Inggris mendatangkan tentaranya dengan maksud mengamankan koloninya di Amerika. Sementara pihak koloni mempersiapkan diri dengan menggerakkan kaum pria. Mereka dikumpulkan untuk membela hak-hak asasi mereka sebagai orang yang merdeka.

Pernyataan Kemerdekaan Amerika Serikat Pada awal ketegangan dengan Inggris, permasalahan tersebut masih menjadi urusan koloni masing-masing. Belum terpikir untuk membicarakan masalah persatuan, apalagi kemerdekaan Amerika Serikat. Hal ini bisa kita mengerti, sebab seperti yang telah dijelaskan pada pembentukkan koloni, kaum koloni di Amerika terdiri dari berbagai karakter. Namun, pada saat nasib mereka sama diperlakukan tiidak adil oleh Inggris, maka mereka bersatu membuat sebuah kongres. Dari ketiga belas koloni, ada empat tokoh yang sangat gigih mempersatukan kaum koloni untuk merdeka. Mereka adalah Thomas Jefferson, John Adams, James Wilson, dan Alexander Hamilton. Berkat mereka Kongres I berhasil diadakan di kota Philadelpia tahun 1775. Dalam kongres itu dinyatakan kesepakatan kemerdekaan. Kemudian Kongres II tanggal 2 Juli 1776, secara tegas mengambil sikap tidak akan mengakui kuasa Parlemen Inggris di Amerika dalam bentuk apapun. Selanjutnya dalam Kongres III di Philadelpia tanggal 4 Juli 1776, kaum kolonis memproklamasikan kemerdekaan. Ini berarti 13 koloni Amerika lepas dari kekuasaan Inggris. Pernyataan kemerdekaan itu diwujudkan dalam sebuah Declaration of Independence. Rumusan isi naskah proklamasi kemerdekaan tersebut disusun oleh