23
ADAB INTERAKSI GURU DAN MURID DALAM KISAH MUSA DAN KHIDHR (TELAAH TERHADAP SURAT AL- KAHF AYAT 60-82) NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Oleh: Afif Arundina Raniyatushafa’ G 0000 900 45 FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

ADAB INTERAKSI GURU DAN MURID DALAM KISAH MUSA DAN …

  • Upload
    others

  • View
    21

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ADAB INTERAKSI GURU DAN MURID DALAM KISAH MUSA DAN …

ADAB INTERAKSI GURU DAN MURID DALAM KISAH

MUSA DAN KHIDHR (TELAAH TERHADAP SURAT AL-

KAHF AYAT 60-82)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas

guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)

Oleh:

Afif Arundina Raniyatushafa’

G 0000 900 45

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013

Page 2: ADAB INTERAKSI GURU DAN MURID DALAM KISAH MUSA DAN …
Page 3: ADAB INTERAKSI GURU DAN MURID DALAM KISAH MUSA DAN …
Page 4: ADAB INTERAKSI GURU DAN MURID DALAM KISAH MUSA DAN …

1

ABSTRAK

Kisah-kisah dalam Al-Qur’an merupakan berita dari suatu permasalahan

dalam masa yang saling berkelanjutan atau dengan kata lain suatu pemberitaan

mengenai keadaan umat yang telah lalu dan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi.

Salah satu kisah dalam Al-Qur’an yang berkenaan dengan kisah umat terdahulu

yaitu kisah Musa dan Khidhr yang terdapat dalam Surat Al-Kahf Ayat 60-82,

karena mengandung i‘tibār yang harus diamati dan dijadikan ‘ibrah dalam

kehidupan.

Penelitian dalam skripsi ini membahas tentang masalah adab interaksi

guru dan murid dalam kisah Musa dan Khidhr (telaah terhadap Surat Al-Kahf ayat

60-82) dan bertujuan untuk mengetahui adab interaksi guru dan murid dalam

kisah tersebut beserta relevansinya dengan komponen interaksi guru dan murid

serta problema dan tantangan pendidikan Islam kontemporer.

Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian pustaka (library

research), dengan sumber data yang digunakan adalah Tafsir Al-Mishbāh

karangan Muhammad Quraish Shihab dan Tafsir Al-Maraghi karangan Ahmad

Musthafa Al-Maraghi yang diterjemahkan oleh Hery Noer Aly dan Bahrun

Abubakar, ditambah dengan buku-buku penunjang lain yang berkaitan dengan

masalah penelitian.

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi,

kemudian dianalisis dengan menekankan pada analisis isi (content analysis) dan

menggunakan metode deskriptif dan induktif.

Ada enam poin adab interaksi murid terhadap guru dan lima adab interaksi

guru dengan murid dalam surat Al-Kahf ayat 60-82 yang sesuai dengan ahli

pendidikan yaitu belajar dengan niat ibadah karena Allah, semangat dalam

menuntut ilmu, memperlihatkan keseriusan dengan ungkapan sopan dan

tawadhu’, menghormati guru, murid memposisikan diri sebagai seseorang yang

membutuhkan ilmu, menghormati guru dan menepati kontrak belajar yang sudah

disepakati antara murid dengan guru. Seorang guru harus melakukan tes minat

dan bakat, melakukan kontrak belajar dengan murid, memberikan hukuman

kepada murid sesuai dengan pelanggaran yang telah dilakukan, menjelaskan suatu

pelajaran secara bertahap, dan menjelaskan hikmah (pengetahuan irfani) dibalik

fakta atau fenomena (pengetahuan empiri) kepada murid.

Dalam kisah Musa dan Khidhr ini memiliki relevansi dengan pendidikan

Islam kontemporer yaitu adanya komponen interaksi guru dan murid, seperti

tujuan pendidikan, metode pendidikan, ciri-ciri interaksi guru dan murid, dan

adanya pola interaksi antara guru dan murid, serta memiliki solusi bagi problema

dan tantangan pendidikan Islam kontemporer, seperti tujuan menuntut ilmu yang

certificate oriented, orientasi pendidikan Islam yang tidak menentu dan cenderung

berpijak pada kebutuhan pragmatis, metode pembelajaran yang cenderung

konservatif dan dikhotomi pendidikan.

Kata kunci: adab, guru dan murid, surat Al-Kahf ayat 60-82

Page 5: ADAB INTERAKSI GURU DAN MURID DALAM KISAH MUSA DAN …

2

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Banyak kisah-kisah

tentang pendidikan yang

terdapat di dalam Al-Qur’an

karena berkaitan erat dengan

adanya interaksi yang memuat

unsur-unsur pendidikan. Namun

tidak semua interaksi dikatakan

sebagai interaksi guru dan murid

tanpa mengetahui syarat dan

faktor terpenting dalam proses

tersebut. Menurut Winarno

Surakhmad (1996: 14), yang

disebut sebagai interaksi guru

dan murid apabila memuat

beberapa unsur dasar, di

antaranya adalah bahan (materi)

yang menjadi isi proses, tujuan

yang jelas yang akan dicapai,

pelajar (anak didik) yang aktif

mengalami, guru (pendidik)

yang melaksanakan proses,

metode tertentu untuk mencapai

tujuan, proses interaksi tersebut

berlangsung dalam ikatan

situasional dan adanya alat

pendidikan.

Suatu kisah dapat

dikatakan memiliki keterkaitan

dengan pendidikan apabila

dalam proses interaksi tersebut

mengandung tujuan pendidikan,

pendidik, anak didik, metode,

situasi pendidikan, materi atau

bahan yang diberikan dalam

proses pendidikan dan alat

pendidikan. Kisah adalah salah

satu metode Al-Qur’an untuk

menyampaikan berbagai ide,

berbagai aktivitas manusia

dalam masyarakat dan

konsekuensi-konsekuensi

perbuatan baik dan buruk kepada

manusia agar mereka dapat

bertindak dengan berpikir

terlebih dahulu. Kisah

mempunyai spesifikasi lebih

leluasa untuk mengutarakan

gagasan-gagasan, ide-ide dan

pesan dengan tidak

memberatkan pembaca sehingga

tidak merasa jemu dan bosan

(Ahmadi, 2001: 7).

Dengan demikian, kisah-

kisah dalam Al-Qur’an

merupakan berita dari suatu

permasalahan dalam masa yang

saling berkelanjutan atau dengan

kata lain suatu pemberitaan

mengenai keadaan umat yang

Page 6: ADAB INTERAKSI GURU DAN MURID DALAM KISAH MUSA DAN …

3

telah lalu dan peristiwa-

peristiwa yang telah terjadi.

Interaksi guru dan murid

akan menjadi hubungan timbal

balik yang baik apabila

keduanya saling mengindahkan

aturan agama, norma dan nilai-

nilai yang berlaku. Namun,

dalam kenyataannya yang

banyak terjadi di masyarakat,

dalam dunia pendidikan

khususnya di Indonesia, banyak

perilaku yang tidak sesuai

dengan norma, nilai, dan prinsip

kesopanan yang diatur dalam

lembaga pendidikan, adat-

istiadat masyarakat maupun

ajaran agama. Sedikitnya ada

berbagai kejadian asusila akibat

tidak dilaksanakannya adab

kesopanan antara guru dan

murid. Ada murid yang

melakukan tindakan tidak terpuji

terhadap gurunya.

Berawal dari kondisi

yang terjadi di lapangan, maka

diperlukan kajian khusus tentang

adab interaksi guru dan murid

untuk menunjang proses

pendidikan dan menekan

kejadian yang tidak diinginkan.

Penulis juga ingin mengungkap

salah satu kisah dalam Al-

Qur’an yang berkenaan dengan

kisah umat terdahulu. Kisah ini

berkenaan dengan Musa dan

Khidhr yang terdapat dalam Al-

Qur’an Surat Al-Kahf Ayat 60-

82 karena mengandung i‘tibār

yang harus diamati dan dijadikan

‘ibrah dalam kehidupan.

Diungkapkan dalam buku Kisah-

kisah Sangat Misterius Super

Inspiratif dalam Al-Qur’an

(Horriyah, 2011: 141-143),

“semua kisah yang terkandung

dalam Al-Qur’an menyimpan

banyak hikmah dan pelajaran

untuk kita petik, tak terkecuali

kisah Musa dan Khidhr yang

mengajarkan mengenai sikap,

adab dan etika dalam menuntut

ilmu”.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui adab

interaksi guru dan murid dalam

kisah Musa dan Khidhr (telaah

terhadap Surat Al-Kahf ayat 60-

82) serta relevansi adab interaksi

guru dan murid dalam kisah

Musa dan Khidhr tersebut

Page 7: ADAB INTERAKSI GURU DAN MURID DALAM KISAH MUSA DAN …

4

dengan komponen interaksi guru

dan murid, serta problema dan

tantangan pendidikan Islam

kontemporer.

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Interaksi Guru dan

Murid

Interaksi guru dan murid

adalah interaksi yang

berlangsung dalam suatu ikatan

untuk tujuan pendidikan dan

pengajaran. Menurut Sardiman

A. M. (2011: 1), interaksi

pendidikan mengandung arti

adanya kegiatan interaksi dari

tenaga pengajar yang

melaksanakan tugas mengajar di

satu pihak dengan warga belajar

(murid, anak didik atau subjek

belajar) yang sedang

melaksanakan kegiatan belajar

di pihak lain.

B. Ciri-ciri Interaksi Guru dan

Murid

Syaiful Bahri Djamarah

(2000: 15-16), menjelaskan

bahwa ciri-ciri interaksi guru

dan murid sebagai berikut:

1. Interaksi guru dan murid

mempunyai tujuan

2. Mempunyai prosedur yang

direncanakan untuk mencapai

tujuan

3. Interaksi guru dan murid

ditandai dengan penggarapan

materi khusus

4. Ditandai dengan aktivitas

murid

5. Guru berperan sebagai

pembimbing

6. Interaksi guru dan murid

membutuhkan disiplin

7. Mempunyai batas waktu

8. Diakhiri dengan evaluasi

9. Evaluasi dilakukan oleh guru

untuk mengetahui sudah

tercapai atau tidaknya tujuan

pengajaran yang telah

ditentukan

C. Tujuan Interaksi Guru dan

Murid

Interaksi antara guru

dan murid dimaksudkan

untuk mencapai tujuan

pendidikan nasional yang

telah dicanangkan oleh

pemerintah dalam Undang-

Undang Republik Indonesia

Nomor 20 Tahun 2003

Page 8: ADAB INTERAKSI GURU DAN MURID DALAM KISAH MUSA DAN …

5

tentang Sisdiknas Bab II

Pasal 3, yaitu:

Pendidikan nasional

berfungsi

mengembangkan

kemampuan dan

membentuk watak

serta peradaban

bangsa yang

bermartabat dalam

rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa,

bertujuan untuk

berkembangnya

potensi peserta didik

agar menjadi manusia

yang beriman dan

bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri dan

menjadi warga negara

yang demokratis serta

bertanggung jawab.

D. Komponen-komponen

Interaksi Guru dan Murid

Kegiatan belajar

mengajar melibatkan

serangkaian aktivitas yang

dilakukan oleh guru dan murid

yang bertindak sebagai pelaku

dalam pendidikan. Keduanya

bersama-sama saling

berinteraksi untuk mencapai

tujuan yang telah ditentukan.

Proses interaksi antara guru dan

murid tidak terlepas dari adanya

komponen-komponen yang

mendukung kegiatan

pembelajaran yang sedang

berlangsung. Hal ini seperti yang

dimuat dalam buku Guru dan

Anak Didik dalam Interaksi

Edukatif (Djamarah, 2000: 16-

21) bahwa interaksi guru dan

murid mengandung sejumlah

komponen, di antaranya adalah

tujuan, bahan pelajaran, metode,

alat dan sumber belajar

(Fathurrohman, 2012: 60).

E. Macam-macam Pola Interaksi

Guru dan Murid

Syaiful Bahri Djamarah

(2000: 13-14) menyebutkan ada

lima pola interaksi guru dan

murid, yaitu:

1. Pola Guru-Murid

Dalam pelaksanaan,

bentuk interaksi belajar

mengajar dengan pola

komunikasi satu arah ini

semua kegiatan berpusat pada

guru (teacher centered).

Murid tidak berusaha

membuktikan kebenaran

tentang pengetahuan yang

diterimanya, apalagi mencoba

mengaplikasikan pendapat.

Hubungan antara guru dan

Page 9: ADAB INTERAKSI GURU DAN MURID DALAM KISAH MUSA DAN …

6

murid hanya berlangsung

sepihak, yaitu dari pihak guru

(Roestiyah, 1994: 41).

2. Pola Guru-Murid-Guru

Tugas guru pada pola

ini sebagai fasilitator yang

memberikan motivasi dan

menciptakan kondisi yang

memungkinkan murid untuk

giat belajar. Guru

melontarkan masalah-

masalah tertentu agar timbul

inisiatif dari murid untuk

mengkritisi dan memecahkan

permasalahan tersebut.

Sehingga terjadilah interaksi

antara guru dan murid, karena

pada pola ini ada hubungan

timbal balik yang terjadi di

antara guru dan murid dan

ada situasi khusus yang

timbul yaitu interaksi belajar

mengajar.

3. Pola Guru-Murid-Murid

Dalam hal ini, guru

hanya menciptakan situasi

dan kondisi sehingga tercipta

suasana dan proses belajar

mengajar yang aktif. Masing-

masing murid memegang

peranan dalam proses

interaksi belajar mengajar

tersebut sedangkan guru

berperan sebagai pembimbing

yang mengawasi dan

mengarahkan jalannya

kegiatan pembelajaran.

4. Pola Guru-Murid, Murid-

Guru, Murid-Murid

Pola komunikasi multi

arah, memungkinkan adanya

kesempatan yang sama bagi

setiap murid dan guru untuk

saling berinteraksi. Setiap

murid yang menghadapi

permasalahan akan senantiasa

aktif mencari jawaban dengan

inisiatifnya sendiri sedangkan

guru hanya membimbing,

mengarahkan dan

menunjukkan sumber belajar

(Roestiyah, 1994: 41-45).

5. Pola Melingkar

Proses interaksi

belajar mengajar bisa terjadi

dalam pola komunikasi

seperti di atas, yaitu setiap

murid mendapatkan giliran

untuk mengemukakan

pendapat, sanggahan dan

jawaban, namun tidak

diperkenankan untuk

Page 10: ADAB INTERAKSI GURU DAN MURID DALAM KISAH MUSA DAN …

7

berbicara dua kali agar murid

yang lain mendapatkan

giliran untuk mengemukakan

pendapat, sanggahan dan

jawaban.

F. Macam-macam Metode

Interaksi Guru dan Murid

Metode adalah cara yang

pada fungsinya merupakan alat

yang digunakan untuk mencapai

tujuan. Hal ini berlaku bagi guru

sebagai metode mengajar dan

bagi murid sebagai metode

belajar. Semakin baik metode

yang digunakan, semakin baik

pula hasil yang didapatkan

(Surakhmad, 2001: 96).

Para ahli menganggap

metodologi pembelajaran

sebagai ilmu bantu yang tidak

dapat berdiri sendiri, tetapi

berfungsi membantu bidang-

bidang lain dalam proses

pembelajaran. Sebuah metode

memang bersifat netral dan

umum, tidak diwarnai oleh suatu

bidang saja, tetapi mengandung

unsur-unsur inovatif karena

memberi alternatif lain yang

dapat digunakan di dalam kelas.

G. Hubungan Baik Guru dan

Murid

Guru dan murid memiliki

adab yang harus dipenuhi dalam

proses interaksi pendidikan. Kata

adab menunjuk pada suatu

kebiasaan, etika, pola tingkah

laku yang dianggap sebagai

model yang membawa implikasi

makna etika dan sosial (Syafi’i,

2009). Sedangkan interaksi

berarti hubungan timbal balik

secara langsung antara guru dan

murid dalam proses belajar

mengajar (Sastrapradja, 1981:

288). Kata adab dan interaksi

digunakan sebagai bentuk tata

kesopanan dalam hubungan

timbal balik antara guru dan

murid.

H. Problema dan Tantangan

Pendidikan Kontemporer

Pendidikan Islam diakui

keberadaannya dalam sistem

pendidikan karena memiliki

kedudukan sebagai lembaga

pendidikan Islam yang diakui

keberadaannya secara eksplisit,

diakui menjadi satu pelajaran

yang wajib diberikan pada

tingkat dasar sampai perguruan

Page 11: ADAB INTERAKSI GURU DAN MURID DALAM KISAH MUSA DAN …

8

tinggi, dan ditemukannya nila-

nilai Islam dalam sistem

pendidikan (Daulay, 2009: 160).

Meskipun demikian,

bukan berarti pendidikan Islam

tidak memiliki masalah yang

muncul di era masa kini. Ada

dua faktor yang melatar

belakangi masalah tersebut,

yaitu faktor internal dan faktor

eksternal. Berikut ini

penjelasannya:

1. Faktor Internal

Faktor internal yang

menjadi masalah pada

pendidikan masa kini di

antaranya adalah:

a. Orientasi pendidikan

Islam yang tidak menentu

dan cenderung berpijak

pada kebutuhan

pragmatis.

b. Metode pembelajaran

yang cenderung

konservatif.

2. Faktor Eksternal

a. Dikhotomi pendidikan.

b. Certificate oriented.

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian dalam

skripsi ini adalah penelitian

pustaka (library research) atau

deskriptif, yaitu penelitian yang

datanya disimpulkan berupa

tulisan, kata-kata, gambar dan

bukan angka-angka (Moleong,

2002: 6). Dalam hal ini peneliti

akan menganalisis adab interaksi

guru dan murid dalam kisah

Musa dan Khidhr (telaah Surat

Al-Kahf ayat 60-82).

B. Metode Pengumpulan Data

Karena penelitian ini

adalah penelitian pustaka, maka

metode pengumpulan data yang

digunakan adalah metode

dokumentasi yaitu dengan

mencari data mengenai hal-hal

atau variabel melalui catatan,

transkip, buku, surat kabar,

majalah, agenda dan lain

sebagainya (Arikunto, 2006:

231). Data dikumpulkan dalam

wujud catatan atau data tertulis.

C. Sumber Data

Sumber data adalah

benda, hal atau orang, tempat

Page 12: ADAB INTERAKSI GURU DAN MURID DALAM KISAH MUSA DAN …

9

peneliti mengamati, membaca,

atau bertanya tentang data

(Arikunto, 2006: 116). Dalam

penelitian ini sumber data yang

digunakan adalah Tafsir Al-

Mishbāh karangan Muhammad

Quraish Shihab dan Tafsir Al-

Maraghi karangan Ahmad

Musthafa Al-Maraghi yang

diterjemahkan oleh Hery Noer

Aly dan Bahrun Abubakar.

Tafsir Al-Mishbāh dipilih karena

menekankan pada aspek

kekinian dan memiliki corak

kebahasaan yang dominan untuk

memudahkan memahami Al-

Qur’an. Sedangkan Tafsir Al-

Maraghi dipilih karena memiliki

corak penafsiran yang lebih rinci

dengan uraian-uraian yang

panjang lebar.

D. Analisis Data

Data yang telah

dikumpulkan dalam kegiatan

penelitian ini selanjutnya

dianalisis supaya dapat diambil

kesimpulan, dengan

menekankan pada analisis isi

(content analysis). Metode yang

digunakan adalah metode

deskriptif dan induktif.

HASIL

A. Adab Interaksi Guru dan

Murid dalam Surat Al-Kahf

Ayat 60-82

1. Interaksi Murid dengan

Guru

Dalam surat Al-Kahf

ayat 60-82 terdapat beberapa

adab interaksi murid dengan

guru yang dilakukan oleh

Musa terhadap Khidhr, di

antaranya adalah:

a. Belajar dengan niat

ibadah karena Allah

Tujuan menuntut

ilmu yang dilakukan oleh

Musa tersebut

berdasarkan perintah dan

petunjuk dari Allah (lihat

bab III halaman 64),

sehingga niatnya pun

untuk beribadah kepada

Allah. Teori ini sesuai

dengan penjelasan Heri

Jauhari Muchtar yang

diuraikan pada bab II

halaman 22, bahwa

“Pendidikan dalam Islam

haruslah berusaha

membina atau

Page 13: ADAB INTERAKSI GURU DAN MURID DALAM KISAH MUSA DAN …

10

mengembalikan manusia

kepada fitrahnya yaitu

kepada Rubbubiyah Allah

sehingga mewujudkan

manusia yang berjiwa

tauhid, takwa kepada

Allah, rajin beribadah dan

beramal shalih, ulil albab,

serta berakhlakul

karimah”.

b. Semangat dalam

menuntut ilmu

Musa sangat

antusias untuk mencari

hamba Allah, sehingga

dia membulatkan tekad

untuk berguru dengan

menempuh perjalanan

yang jauh dan melelahkan

(lihat bab III halaman 64

dan halaman 77-78) dan

secara implisit sesuai

dengan teori pada bab II

halaman 46 poin g.

c. Memperlihatkan

keseriusan dengan

ungkapan sopan dan

tawadhu’

Pada ayat 66

menjelaskan tentang

ucapan Musa terhadap

Khidhr yang sangat halus

(lihat bab III halaman 69,

80-81). Dia tidak

menuntut untuk diajar,

tetapi permintaannya

diajukan dalam bentuk

pertanyaan, “Bolehkah

aku mengikutimu?”.

Ucapan ini mengandung

makna kesungguhan

dalam upaya untuk

menjadikan dirinya

sebagai pengikut atau

pelajar dan sesuai dengan

bab II, poin c pada

halaman 45 yaitu murid

harus bersikap tawadhu’

(rendah hati) dengan cara

meninggalkan

kepentingan pribadi untuk

kepentingan

pendidikannya.

d. Murid memposisikan diri

sebagai yang

membutuhkan ilmu

Pada ayat 66 juga

mengandung makna

kesungguhan dalam

upaya mengikuti hamba

Allah yang shaleh itu

(lihat bab III halaman 80).

Page 14: ADAB INTERAKSI GURU DAN MURID DALAM KISAH MUSA DAN …

11

Upaya tersebut

menjadikan diri Musa

sebagai pengikut atau

pelajar (lihat bab III

halaman 69).

e. Menghormati guru

Dalam percakapan

antara Musa dan Khidhr,

terlihat bahwa Musa

menggunakan kalimat-

kalimat yang sopan dan

halus sebagai bentuk

penghormatan seorang

murid kepada gurunya.

Apabila Musa melakukan

kesalahan, dia dengan

segera akan minta maaf

dan berjanji untuk berlaku

sabar dan taat (lihat bab

III halaman 70 dan 81).

Hal ini sesuai dengan

penjelasan pada bab II

halaman 47 bahwa murid

harus ikhlas dalam

menuntut ilmu dengan

cara menghormati guru

dan berusaha memperoleh

keridhaan guru dengan

menggunakan cara-cara

yang baik.

f. Menepati kontrak belajar

yang sudah disepakati

antara murid dengan guru

Pada ayat 69

ditafsirkan sebagai janji

dan merupakan adab yang

mengandung makna

permohonan untuk

memperoleh bantuan

Allah dalam menghadapi

sesuatu, dengan ucapan

inilah Nabi Musa tidak

dapat dinilai berbohong

dengan

ketidaksabarannya,

karena dia telah berusaha

(lihat halaman 70 dan 81).

Hal ini juga sesuai dengan

teori pada bab II halaman

20.

2. Interaksi Guru dan Murid

a. Melakukan tes minat dan

bakat terhadap murid

Khidhr pun

menerima Musa sebagai

murid setelah dia

mendengar keseriusan

Musa, walaupun dia

memperediksi Musa

tidak mempunyai

kesabaran (lihat halaman

Page 15: ADAB INTERAKSI GURU DAN MURID DALAM KISAH MUSA DAN …

12

70). Kesabaran adalah

bagian dari karakter.

Dari tes tentang karakter

dapat diperluas ke tes

minat dan bakat. Karena

bisa jadi seseorang tidak

mempunyai bakat tetapi

mempunyai minat tinggi

yang dia akan berhasil.

Meskipun dalam kasus

ini Musa tidak berhasil.

Hal di atas sesuai

dengan pendapat

Abuddin Nata yang

diuraikan pada bab II

halaman 48 poin c yaitu

guru harus

memperlakukan murid

sesuai dengan

kesanggupannya. Tes

minat dan bakat

dilakukan untuk

mengetahui kemampuan

yang dimiliki oleh murid

dalam proses

pembelajaran.

b. Melakukan kontrak

belajar dengan murid

Konsekuensi dan

syarat yang diucapkan

Khidhr ini menunjukkan

adanya keterikatan

(kontrak) antara Musa

dengan Khidhr yaitu

Musa dilarang untuk

menyanggah, bertanya

ataupun memberikan

komentar terhadap

perbuatan yang akan

dilakukan Khidhr.

Kontrak belajar ini

selanjutnya menjadi

peraturan yang mengikat

antara Khidhr dan Musa.

Penjelasan di atas

membuktikan adanya

interaksi yang terjadi

antara guru (Khidhr) dan

Murid (Musa) dan sesuai

dengan ciri-ciri interaksi

guru dan murid yang

diungkapkan oleh

Syaiful Bahri Djamarah

(2000: 15-16) pada bab

II halaman 20, yaitu

interaksi guru dan murid

membutuhkan disiplin.

c. Memberikan hukuman

kepada murid sesuai

dengan pelanggaran yang

telah dilakukan

Page 16: ADAB INTERAKSI GURU DAN MURID DALAM KISAH MUSA DAN …

13

Bentuk hukuman

yang diberikan dalam

kisah ini adalah:

1) Diperingatkan dengan

lemah lembut.

2) Diperingatkan dengan

cara agak keras,

seperti memberikan

celaan.

3) Menghukum dengan

perpisahan

d. Menjelaskan suatu

pelajaran secara bertahap

Sebagai pendidik,

Khidhr telah

membimbing dan

mengarahkan Musa.

Salah satu cara yang

dilakukannya adalah

menjelaskan suatu

pelajaran secara

bertahap.

e. Menjelaskan hikmah

(pengetahuan irfani)

dibalik fakta atau

fenomena (pengetahuan

empiri) kepada murid

Pada ayat 78-82

dijelaskan bahwa Khidhr

menjelaskan hikmah dari

perbuatan yang telah

dilakukannya selama

melakukan perjalanan

bersama Musa.

B. Relevansi Adab Guru dan

Murid dalam Surat Al-Kahf

Ayat 60-82

1. Relevansi dengan

Komponen-komponen

dalam Interaksi Guru dan

Murid

a. Adanya tujuan pendidikan

Tujuan pendidikan

pada kisah ini ditunjukkan

pada ayat 60, yaitu Musa

menuntut ilmu

berdasarkan perintah dan

petunjuk dari Allah (lihat

bab III halaman 64),

sehingga niatnya pun

untuk beribadah kepada

Allah. Teori ini sesuai

dengan penjelasan Heri

Jauhari Muchtar yang

diuraikan pada bab II

halaman 22.

b. Adanya metode

pendidikan

Metode

pendidikan yang terdapat

pada kisah Musa dan

Khidhr ini dan sesuai

Page 17: ADAB INTERAKSI GURU DAN MURID DALAM KISAH MUSA DAN …

14

dengan metode

pendidikan kontemporer

adalah metode teaching

and motivation (lihat bab

II halaman 34-35) yang

ditunjukkan pada rasa

keingintahuan dan

semangat yang dimiliki

oleh Musa untuk

mempelajari ilmu

bersama Khidhr, metode

wisdom in answering

question yang

ditunjukkan pada sikap

Khidhr yang bijaksana

dalam menyikapi

pertanyaan-pertanyaan

yang diajukan oleh Musa,

metode reasoning and

argumentation yaitu

Khidhr menjelaskan ilmu

kepada Musa secara

bertahap, dan metode

mau‘izhah yang memiliki

kesesuaian dengan

metode reasoning and

argumentation.

c. Adanya ciri-ciri interaksi

guru dan murid yaitu

interaksi guru dan murid

membutuhkan disiplin

Disiplin dalam

kisah ini ditunjukkan

dengan adanya kontrak

belajar yang harus ditaati

oleh Musa (lihat bab III

halaman 81 poin e).

d. Terdapat pola interaksi

antara guru dengan murid,

yaitu pola komunikasi dua

arah atau disebut dengan

pola guru-murid-guru

(lihat bab II halaman 26-

27 nomor 2) yang

melibatkan Musa dan

Khidhr.

2. Relevansi sebagai Solusi

bagi Problema dan

Tantangan Pendidikan

Islam Kontemporer

Dalam kisah Musa dan

Khidhr ini, terdapat solusi

yang ditawarkan untuk

mengatasi permasalahan yang

sedang terjadi pada

pendidikan masa kini,

sebagaimana diuraikan

sebelum ini, yaitu:

a. Belajar dengan niat

ibadah kepada Allah

sebagai solusi bagi

problema tujuan menuntut

Page 18: ADAB INTERAKSI GURU DAN MURID DALAM KISAH MUSA DAN …

15

ilmu yang certificate

oriented.

b. Adanya semangat dalam

menuntut ilmu sebagai

solusi bagi problema

orientasi pendidikan

Islam yang tidak menentu

dan cenderung berpijak

pada kebutuhan

pragmatis.

c. Bentuk pengabdian dan

penghormatan kepada

seorang guru di antaranya

dengan memperlihatkan

keseriusan dengan

ungkapan sopan dan

tawadhu’, murid

memposisikan diri

sebagai seorang yang

membutuhkan ilmu dan

menghormati guru juga

sebagai solusi bagi

problema orientasi

pendidikan Islam yang

tidak menentu dan

cenderung berpijak pada

kebutuhan pragmatis.

d. Metode pembelajaran

yang bervariasi seperti

metode teaching and

motivating, reasoning and

argumentation, wisdom in

answering question dan

metode mau’izhah

sebagai solusi bagi

penggunaan metode

pembelajaran yang

cenderung konservatif.

e. Adanya interaksi

pendidikan yang terjadi

antara guru dengan murid,

yaitu pola guru-murid-

guru sebagai solusi bagi

penggunaan metode

pembelajaran yang

cenderung konservatif.

Namun, interaksi ini

hanya sebatas interaksi

yang memberikan

feedback kepada guru,

belum terdapat interaksi

antar murid. Akan lebih

baik jika pola yang

digunakan adalah pola

yang melibatkan murid

secara keseluruhan.

f. Menjelaskan hikmah

(pengetahuan irfani)

dibalik fakta atau

fenomena (pengetahuan

empiri) kepada murid

dapat dijadikan sebagai

Page 19: ADAB INTERAKSI GURU DAN MURID DALAM KISAH MUSA DAN …

16

solusi bagi problema

dikhotomi pendidikan,

karena pengetahuan irfani

adalah dasar bagi

bangunan ilmu agama

sementara pengetahuan

empiri adalah dasar bagi

bangunan ilmu yang

disebut sekuler.

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil

penelitian yang telah

diungkapkan pada bab

sebelumnya, dapat disimpulkan

bahwa adab interaksi guru dan

murid dalam kisah Musa dan

Khidhr (telaah terhadap surat Al-

Kahf ayat 60-82) adalah sebagai

berikut:

1. Adab interaksi murid

terhadap guru dalam surat

Al-Kahf ayat 60-82

a. Belajar dengan niat

ibadah karena Allah.

b. Semangat dalam

menuntut ilmu.

c. Memperlihatkan

keseriusan dengan

ungkapan sopan dan

tawadhu’.

d. Murid memposisikan diri

sebagai seseorang yang

membutuhkan ilmu.

e. Menghormati guru.

f. Menepati kontrak belajar

yang sudah disepakati

antara murid dengan

guru.

Dari enam poin interaksi

murid dengan guru, ada dua poin

baru yang belum dijelaskan

dalam pemikiran ahli pendidikan

Islam pada bab II, yaitu murid

memposisikan dirinya sebagai

seseorang yang membutuhkan

ilmu dan menepati kontrak

belajar yang sudah disepakati

antara murid dengan guru.

2. Adab interaksi guru dengan

murid dalam surat Al-Kahf

ayat 60-82

a. Melakukan tes minat dan

bakat.

b. Melakukan kontrak

belajar dengan murid.

c. Memberikan hukuman

kepada murid sesuai

dengan pelanggaran yang

telah dilakukan.

Page 20: ADAB INTERAKSI GURU DAN MURID DALAM KISAH MUSA DAN …

17

d. Menjelaskan suatu

pelajaran secara

bertahap.

e. Menjelaskan hikmah

(pengetahuan irfani)

dibalik fakta atau

fenomena (pengetahuan

empiri) kepada murid.

Dari lima poin interaksi

guru dengan murid ada satu poin

baru yang belum dijelaskan

dalam pemikiran ahli pendidikan

Islam yang dijelaskan pada bab

II yaitu menjelaskan hikmah

(pengetahuan irfani) dibalik

fakta atau fenomena

(pengetahuan empiri) kepada

murid.

3. Kisah Musa dan Khidhr ini

memiliki relevansi dengan

pendidikan Islam

kontemporer:

a. Dalam komponen-

komponen interaksi guru

dan murid, yaitu:

1) Tujuan pendidikan

yang diniatkan untuk

beribadah kepada

Allah.

2) Adanya metode

pendidikan, yaitu

metode teaching and

motivation, wisdom in

answering question,

reasoning and

argumentation, dan

metode mau‘izhah.

3) Terdapat pola

interaksi antara guru

dengan murid, yaitu

pola komunikasi dua

arah atau disebut

dengan pola guru-

murid-guru yang

melibatkan Musa dan

Khidhr.

b. Sebagai Solusi bagi

problema dan tantangan

pendidikan Islam

kontemporer, yaitu:

1) Belajar dengan niat

ibadah kepada Allah

sebagai solusi bagi

problema tujuan

menuntut ilmu yang

certificate oriented.

2) Adanya semangat

dalam menuntut ilmu

sebagai solusi bagi

problema orientasi

pendidikan Islam

yang tidak menentu

Page 21: ADAB INTERAKSI GURU DAN MURID DALAM KISAH MUSA DAN …

18

dan cenderung

berpijak pada

kebutuhan

pragmatis.

3) Bentuk pengabdian

dan penghormatan

kepada seorang guru

di antaranya dengan

memperlihatkan

keseriusan dengan

ungkapan sopan dan

tawadhu’, murid

memposisikan diri

sebagai seorang yang

membutuhkan ilmu

dan menghormati

guru juga sebagai

solusi bagi problema

orientasi pendidikan

Islam yang tidak

menentu dan

cenderung berpijak

pada kebutuhan

pragmatis.

4) Metode

pembelajaran yang

bervariasi seperti

metode teaching and

motivating,

reasoning and

argumentation,

wisdom in answering

question dan metode

mau’izhah sebagai

solusi bagi

penggunaan metode

pembelajaran yang

cenderung

konservatif.

5) Adanya interaksi

pendidikan yang

terjadi antara guru

dengan murid, yaitu

pola guru-murid-

guru sebagai solusi

bagi penggunaan

metode

pembelajaran yang

cenderung

konservatif. Namun,

interaksi ini hanya

sebatas interaksi

yang memberikan

feedback kepada

guru, belum terdapat

interaksi antar

murid. Akan lebih

baik jika pola yang

digunakan adalah

pola yang

melibatkan murid

secara keseluruhan.

Page 22: ADAB INTERAKSI GURU DAN MURID DALAM KISAH MUSA DAN …

19

6) Menjelaskan hikmah

(pengetahuan irfani)

dibalik fakta atau

fenomena

(pengetahuan

empiri) kepada

murid dapat

dijadikan sebagai

solusi bagi problema

dikhotomi

pendidikan, karena

pengetahuan irfani

adalah dasar bagi

bangunan ilmu

agama sementara

pengetahuan empiri

adalah dasar bagi

bangunan ilmu yang

disebut sekuler.

B. SARAN

Setelah membaca dan

mencermati kembali adab

interaksi antara guru dan murid

dalam surat Al-Kahf ayat 60-82,

ada beberapa saran yang penulis

ajukan:

1. Kajian kisah Musa dan

Khidhr ini relevan dan dapat

dijadikan acuan untuk

memperbaiki adab interaksi

guru dan murid pada zaman

sekarang, karena di dalamnya

menawarkan dua poin baru

yang belum dijelaskan dalam

pemikiran pendidikan Islam,

yang salah satunya menjadi

solusi terhadap problema dan

tantangan pendidikan Islam

kontemporer.

2. Karena peneliti hanya

mencari konsep adab

interaksi guru dan murid

dalam kisah Musa dan Khidhr

(telaah terhadap surat Al-

Kahf ayat 60-82), maka untuk

penelitian selanjutnya yang

akan membahas kisah Musa

dan Khidhr atau adab

interaksi guru dan murid,

hendaknya menerapkan

konsep adab yang telah

ditemukan oleh peneliti dari

kisah ini melalui penelitian

tindakan kelas atau lapangan

dengan cara menguji

kelayakan teorinya secara

langsung.

3. Perlu adanya kajian

mendalam tentang hubungan

antara sifat u u azmi yang

dimiliki oleh Nabi Musa

dengan ketidaksabarannya

Page 23: ADAB INTERAKSI GURU DAN MURID DALAM KISAH MUSA DAN …

20

terhadap perbuatan Khidhr

dan tentang kontrak belajar

yang sudah disepakati antara

murid dan guru, pada poin f

adab interaksi antara murid

dan guru.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Maraghi, Ahmad Musthafa. 1994.

Tafsir Al-Maraghi Juz XIII,

terjemahan Hery Noer Aly dan

Bahrun Abubakar. Semarang:

CV Toha Putra.

Arikunto, S. 2006. Metode Penelitian

Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

Daulay, Haidar Putra. 2009.

Dinamika Pendidikan Islam di

Asia Tenggara. Jakarta: Rineka

Cipta.

Depag RI. 2010. Al-Qur’an dan

Tafsirnya. Jakarta: Penerbit

Lentera Hati.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru

dan Anak Didik dalam

Interaksi Edukatif Suatu

Pendekatan Teoritis

Psikologis. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Fathurrohman, Muhammad. 2012.

Belajar dan Pembelajaran

Membantu Meningkatkan Mutu

Pembelajaran Sesuai Standar

Nasional. Yogyakarta: Penerbit

Teras.

Horriyah. 2011. Kisah-kisah Sangat

Misterius Super Inspiratif

dalam Al-Qur’an. Jogjakarta:

Bening.

Moleong, Lexy J. 2002. Metodologi

Penelitian Kualitatif. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Sardiman A. M.. 2011. Interaksi dan

Motivasi Belajar Mengajar.

Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada.

Shihab, Muhammad Quraish. 2002.

Tafsir Al-Mishbāh: Pesan,

Kesan dan Keserasian Al-

Qur’an Jilid 8. Jakarta: Lentera

Hati.

Syafi’i, Agus. 2009. “Pengertian

Adab”.

http://agusysyafii.blogspot.com

. (Diakses pada tanggal 18

Maret 2013 pukul 12:26 WIB).

Tafsir, Ahmad. 2008. Ilmu

Pendidikan dalam Prespektif

Islam. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.