ALDDY ANYAMAN TURUNAN

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/10/2019 ALDDY ANYAMAN TURUNAN

    1/19

    4 NOVEMBER 2014 [DEKOMPOSISI KAIN]

    ALDDY RIZKYAWAN

    DEKOMPOSISI KAIN

    1. Maksud dan Tujuan

    Maksud dan tujuan dari pada praktikum ini adalah sebagai berikut ;

    1. Memproses penguraian kain dengan cara ditiras ke arah lusi dan ke

    arah pakan.

    2. Mengetahui konstruksi kain (baik berupa anyaman, tetal, benang lusi

    dan pakan serta nomor benang lusi dan pakan).

    3. Untuk mengetahui berbagai jenis dan ciri anyaman. Anyaman polos,

    anyaman keper, anyaman satin, dan anyaman cele.

    4. Menentukan selisih berat hasil pengukuran dan hasil perhitungan,

    Menentukan besar tetal lusi dan pakannya, Menentukan nomor

    benang lusi dan pakan, besar mengkeret benang lusi dan pakan.

    2. Teori Dasar

    Di dalam tenunan, beang-benang yang bersilang atau berpindah

    tempat dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas terdapat silangn-

    silangan.

    Gambar 1

    Benang diantara dua silangan dinamai efek (efek lusi, efek pakan).

    Lebih kerap benang itu bersilang, akan lebih pendek efek-efek tadi. Jadi

    tenunan itu ada yang bersilang banyak ada pula yang bersilang sedikit.

    Gambar 2

  • 8/10/2019 ALDDY ANYAMAN TURUNAN

    2/19

    4 NOVEMBER 2014 [DEKOMPOSISI KAIN]

    ALDDY RIZKYAWAN

    Untuk mempelajari macam-macam anyaman, kita perlu sekali

    membuat gambarnya. Gambar ini dibuat pada kertas gambar yang

    bergaris segi-segi (kotak-kotak) yaitu kertaspatron. Sela diantara dua gais

    memanjang kita anggapsebagai benang lusi dan sela diantara dua garis

    melintang kita anggap sebagai benang pakan.

    Segi-segi kecil itu adalah tempat/titik persilangan benang-benang lusi

    dengan benang-benang pakan. Benang-benang lusi yang berjalan diatas

    benang-benang pakan dinyatakan dengan segi-segi terisi (gambar 3).

    Ditempat ini benang pakan berjalan dibawah benang lusi. Benang-benang

    lusi yang berjalan di bawah benang pakan dinyatakan oleh segi-segi

    kosong.

    Gambar 3

    Di tempat ini benang pakan berjalan di atas benang lusi. Benang lusi

    yang berjalan diatas dua benang pakan dinyataka oleh dua segi terisi dijurusan memanjang dan benang pakan yang berjalan di atas dua benang

    lusi dinyatakan oleh dua segi kosong di jurusan melintang.

    Gambar 4

    Dekomposisi kain merupakan salah satu cara untuk mengetahui

    komposisi kain. Ini dilakukan jika kita hendak membuat kain tanpa adanya

    keterangan tentang konstruksi kain tersebut dan yang ada hanya kain kain

    contoh dengan ukuran yang tidak dengan sebenarnya.

    Dengan proses dekomposisi kain tersebut kita akan memperoleh

    data-data konstruksi kain, sehingga dari data tersebut kita dapat membuat

    rencana tenun,kebutuhan bahan dan sebagainya.

  • 8/10/2019 ALDDY ANYAMAN TURUNAN

    3/19

    4 NOVEMBER 2014 [DEKOMPOSISI KAIN]

    ALDDY RIZKYAWAN

    Pada prinsipnya kain tenun merupakan suatu bahan yang

    mempunyai panjang dan lebar tertentu yang terbentuk dari suatu

    anyaman dari benang lusi dan benang pakan. Benang benang tersebut

    dapat diperhitungkan berapa panjangnya untuk membuat suatu kain.

    Disamping itu juga benang tersebut mempunyai berat yang tentunya akan

    semakin berat jika benang tersebut semakin panjang.

    Jadi pada intinya untuk dapat memperkirakan kebutuhan bahan baku

    dapat dilakukan dengan mengetahui dekomposisi kain yang meliputi :

    Nomor benang

    Nomor benang adalah perbandingan antara panjang dan berat atau

    sebaliknya.

    Mengkeret

    Karena kain dibentuk dari suatu anyaman tentunya ada saat dimana

    suatu benang harus bergerak naik dan bergerak turun. Gerakan

    tersebut akan memprngaruhi kebutuhan bahan baku untuk

    menghasilkan suatu kain. Akibat gerakan tersebut maka panjang

    benang dengan kain yang dihasilkan akan berbeda. Perbedaan itulah

    yang disebut dengan mengkeret.Anyaman

    Anyaman ini kan berpengaruh terhadap mengkeret, karena semakin

    banyak gerakannaik turun suatu benang pada panjang tertentu akan

    semakin besar pula mengkeretnya dan sebaliknya.

    Macammacam Anyaman dasar :

    a. Anyaman Plat (plain) yaitu anyaman yang bentuknya persegi-

    persegi. Ini banyak dipakai untuk kain blacu, kain piyama, sarung,dsb.

    b. Anyaman keper (twill) yaitu anyaan yang bergaris-garis miring,

    dipakai untuk kain-kain drill, taplak meja, dsb.

    c. Anyaman satein ialah anyaman yang licin dan mengilap dipakai

    utuk kain grdjin jacquard, untuk pakaian wanita dari sutra, dsb.

  • 8/10/2019 ALDDY ANYAMAN TURUNAN

    4/19

    4 NOVEMBER 2014 [DEKOMPOSISI KAIN]

    ALDDY RIZKYAWAN

    Dari anyaman dasar di atas dibuatlah anyaman

    turunan,diantaranya anyaman turunan polos dan anyaman

    turunan keper

    1. Anyaman Ajour (turunan anyaman polos )

    Turunan anyaman polos adalah anyaman polos yang

    diperpanjang lusinya atau pakannya atau diperpanjang keduanya

    Contoh turunan anyaman polos yaitu :

    Rib Lusi

    Rib Pakan

    Kombinasi Rib Lusi dan Rib pakan

    Panama

    Kombinasi Panama dan Rib

    Anyaman Ajour

    Menurut keterangan diatas bahwa salah satu turunan anyaman

    polos adalah anyaman ajour.Kain yang menggunakan anyaman ini

    mempunyai lubang lubang yang terjadi karena pengelompokan benang

    benang lusi dan pakan.Pengelompokan benang benang tersebutadalah dikarenakan masin masing kelompok dari benang lusi dan

    pakan membentuk efek yang berbalikan secara bergantian.Apabila

    dalam satu repeat anyaman terdapat sekelompok benang lusi dan

    pakan yang bekerjanya saling berlawanan maka akan terbentuk lubang

    pada kain,Luasnya lubang yang terbentuk pada kain tergantung pada :

    Panjang pendeknya efek sekelompok lusi dan pakan

    Tetal lusi dan tetal pakan

    2. Anyaman Keper runcing (turunan anyaman keper)

    Anyaman keper adalah anyaman yang dapat merupakan garis-

    garis miring pada muka kain. Keper yang garis-garis miringnya dari kiri

    bawah ke kanan atas disebut keper kanan dan yang dari kanan bawah

    ke iri atas disebut keper kiri.

  • 8/10/2019 ALDDY ANYAMAN TURUNAN

    5/19

    4 NOVEMBER 2014 [DEKOMPOSISI KAIN]

    ALDDY RIZKYAWAN

    Pada umumnya kain keper itu mempunyai bagian luar dan bagian

    dalam, luarnya dari keper-kanan dan dalamnya keper-kiri. Oleh karena

    efek-efek benang pada anyaman keper panjang-panjang maka tetalnya

    dapat melebihi daripada tetal anyaman plat. Pada waktu menenun

    benang-benangnya tidak begitu banyak menderita gesekan jika

    dibandingkan dengan benang-benang pada anyaman plat.

    Contoh anyaman keper :

    Anyaman keper kanan lusi Anyaman keper kiri pakan

    Nama lain dari anyaman keper : a. Twill (U.S.A)

    b. Drill (Inggris)

    c. Koper (Jerman)Ciri-ciri/karakteristik anyaman keper:

    1. Anyaman keper adalah anyaman dasar yang kedua.

    2. Pada permukaan kain terlihat garis miring atau rips miring yang

    tidak putus-putus.

    3. Jika arah garis miring berjalan dari kanan bawah ke kiri atas

    disebut keper kiri. Jika arah garis miring berjalan dari kiri bawah

    ke kanan atas disebut keper kanan.4. Garis miring yang dibentuk oleh benang lusi disebut efek lusi

    atau keper lusi sedangkan garis miring yang dibentuk benang

    pakan disebut keper efek pakan atau keper pakan.

    5. Garis miring membentuk sudut 45oterhadap garis horizontal.

    6. Apperance kain pada permukaan atas dan bawah berbeda.

    7. Jika rapot terkecil dari anyaman keper = 3 helai lusi dan 3 helai

    pakan, disebut keper 3 gun.

  • 8/10/2019 ALDDY ANYAMAN TURUNAN

    6/19

    4 NOVEMBER 2014 [DEKOMPOSISI KAIN]

    ALDDY RIZKYAWAN

    8. Anyaman keper diberi nama sesuai dengan banyaknya gun

    minimum.

    9. Biasanya dibuat dalam konstruksi padat.

    10. Dalam kondisi yang sama, kekuatan kain dengan anyaman polos

    lebih besar daripada kekuatan kain dengan anyaman keper.

    11. Pada umumnya tetal benang dibuat lebih tinggi daripada

    anyaman polos.

    12. Pengaruh arah twist benang sangat besar terhadap kenampakan

    garis miring.

    13. Besarnya sudut garis miring dipengaruhi oleh perbandingan tetal

    lusi dan tetal pakan.

    14. Garis miring dengan sudut 45odisebut keper curam (steep twill).

    Anyaman keper yang mempunyai rapot anyaman paling kecil

    adalah keper 3 gun, dengan rumus2

    1 /1 atau1

    2 /1. Anyaman dasar

    keper hanya memiliki dua buah silangan. Didalam rumus selalu

    terdapat angka 1. Jika angka 1 berada diatas garis, maka anyamannya

    adalah keper pakan, bila angka 1 berada dibawah garis, maka

    anyamannya adalah keper lusi, karena float lusinya yang panjang

    berada diatas benang pakan.

    Banyaknya gun minimum = jumlah float lusi dan float pakan. Jadi

    keper2

    1 /1, jumlah gun minimum = 2 + 1 = 3 buah. Nama teknis dari

    anyaman dasar keper

    Anyaman keper memiliki turunannya,diantaranya adalah sebagai

    berikut :

    Keper Pakan

    Keper Rangkap

    Keper Lusi

    Keper 45

    Keper Kanan

    Keper Kiri

    Keper tulang ikan

  • 8/10/2019 ALDDY ANYAMAN TURUNAN

    7/19

    4 NOVEMBER 2014 [DEKOMPOSISI KAIN]

    ALDDY RIZKYAWAN

    Keper runcing

    Salah satu turunan anyaman keper adalah keper

    runcing.Anyaman keper rucing adalah jenis anyaman keper yang bentuk

    kepernya berbentuk runcing.Bila bentuk runcingnya ke arah hrizontal

    maka disebut keper runcing lusi,dan apabila arah kepernya ke arah

    vertikal maka disebut keper runcing pakan,keper runcing ini dibentuk dari

    kombinasi keper kanan dan keper kiri yang garis kepernya bertemu pada

    masing masing ujungnya

    III. Alat dan Bahan

  • 8/10/2019 ALDDY ANYAMAN TURUNAN

    8/19

    4 NOVEMBER 2014 [DEKOMPOSISI KAIN]

    ALDDY RIZKYAWAN

    Alat-alat yang diperlukan.terdiri dari :

    Lup

    Gunting

    jarum pentul

    alat tulis

    neraca analitik

    IV. Cara kerja dan perhitungan

    1. Menentukan arah lusi dan arah pakan. (arah lusi diberi tanda

    panah).

    2. Untuk anyaman polos menghitung tetal lusi dan tetal pakan pada

    5 lima tempat yang berbeda menggunakan luv, dan mencari

    harga rata-ratanya.

    3. Untuk anyaman keper dan satin,tetal lusi dan pakan dihitung

    dengan cara memotong kain dari masing masing anyaman

    dengan ukuran 1 inch x 1 inch lalu ditiras dan dihitung

    4. Kain contoh dipotong l0 x l0 cm, lalu ditimbang.

    5. Benang lusi dan pakan diambil dari sisi yang berbeda, masing-

    masing 5 helai. Lusi l0 helai, pakan l0 helai.

    6. Benang lusi dan benang pakan hasil cara kerja No 4, ditimbang.

    7. Menghitung mengkeret lusi dan pakan.

    - panjang benang lusi/pakan dari kain contoh = Pk

    - panjang benang lusi/pakan setelah diluruskan = Pb

    -Mengkeret benang : M = %1001

    21

    b

    bb

    8. Menghitun No benang lusi dan pakan.

    a. Panjang l0 lusi setelah diluruskan= cm = .m

    Berat l0 lusi = mg = .g

    Nm =)(

    )(

    gramberat

    meterpanjang; Nel = 0,59 x Nm ; Tex =

    Nm

    1000

    Nm

    9000Td;

  • 8/10/2019 ALDDY ANYAMAN TURUNAN

    9/19

  • 8/10/2019 ALDDY ANYAMAN TURUNAN

    10/19

    4 NOVEMBER 2014 [DEKOMPOSISI KAIN]

    ALDDY RIZKYAWAN

    Lebar Kain : 10 cm

    Berat Kain : 1,23 g

    Jenis Anyaman : Polos

    Lusi

    Tetal

    1 2 3 X

    95 95 100 290 96,7

    helai/cm1,382,54

    96,7

    Tetal

    Panjang 10 Helai Benang

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 X

    10,4 10,3 10,4 10,4 10,4 10,3 10,2 10,3 10,4 10,3 10,34

    Berat 10 helai Benang = ,16 mg = 0,016 g

    Mengkeret=

    No Benang :

    Nm =

    = 64,63

    Ne1 = Nm x 0,59

    = 64,63 x 0,59

    = 38,13

    Tex =

    = 15,47

    Td =

    =139,3

  • 8/10/2019 ALDDY ANYAMAN TURUNAN

    11/19

    4 NOVEMBER 2014 [DEKOMPOSISI KAIN]

    ALDDY RIZKYAWAN

    Pakan

    Tetal

    1 2 3 X

    80 80 80 240 80

    helai/cm5,312,54

    80Tetal

    Panjang 10Helai Benang

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 X

    10,3 10,2 10,2 10,2 10,3 10,2 10,3 10,2 10,2 10,3 10,24

    Berat 10 helai Benang = ,17 mg = 0,017g

    Mengkeret=

    No Benang :

    Nm =

    = 60,24

    Ne1 = Nm x 0,59

    = 60,24 x 0,59

    = 35,54

    Tex =

    = 16,6

    Td =

    =149,4

    Berat Kain

  • 8/10/2019 ALDDY ANYAMAN TURUNAN

    12/19

    4 NOVEMBER 2014 [DEKOMPOSISI KAIN]

    ALDDY RIZKYAWAN

    1. Berat Penimbangan =10X10

    Beratxcm10xcm10

    cm100xcm100

    = g1,23xcm10xcm10

    cm100xcm100

    = 123g/m2

    2. Berat Perhitungan :

    a. Berat Lusi (B1) =cl-100

    100

    Nm100

    100cm100(helai/cm)Tetal

    =3,3-100

    100

    64,63100

    100cm1001,38

    = 60,96g

    b. Berat Pakan (B2) =cp-100

    100

    Nm100

    100cm100(helai/cm)Tetal

    =2,3-100

    100

    60,24100

    100cm1005,31

    = 55,52g

    c. Berat kain / m2 = B1 + B2 = 60,96 + 55,52 = 116,5 g

    3. Selisih Berat (%) = 100%B

    BB

    B

    KB

    = 100%123

    5,116231

    = 5,3 %

    CW = nw x dw

    = 96,7

    = 96,7

    = 96,7

    = 96,7 x 0,0058

    = 0,56

  • 8/10/2019 ALDDY ANYAMAN TURUNAN

    13/19

    4 NOVEMBER 2014 [DEKOMPOSISI KAIN]

    ALDDY RIZKYAWAN

    Cf = nf x df

    = 80

    = 80

    = 80

    = 80 x 0,006

    = 0,48

    Cf % = ((0,56 + 0,48) (0,56 x 0,48)) 100

    = ( 1,04 0,2688) 100

    = 0,7712 x 100

    = 77,12%

    Anyaman Satin

    Panjang Kain : 10 cm

    Lebar Kain : 10 cm

    Berat Kain : 2,8 g

    Jenis Anyaman : Keper runcing

    Lusi

  • 8/10/2019 ALDDY ANYAMAN TURUNAN

    14/19

    4 NOVEMBER 2014 [DEKOMPOSISI KAIN]

    ALDDY RIZKYAWAN

    Tetal

    1 2 3 X

    28 28 29 85 28,33

    helai/cm154,112,54

    28,33Tetal

    Panjang 10 Helai Benang

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 X

    11,4 11,5 11,5 11,5 11,5 11,6 11,4 11,5 11,4 11,5 11,48

    Berat 10 helai Benang = ,138,7 mg = 0,1387g

    Mengkeret=

    No Benang :

    Nm =

    = 8,28

    Ne1 = Nm x 0,59

    = 8,28 x 0,59

    = 4,88

    Tex =

    = 120,773

    Td =

    =1086,96

    Pakan

    Tetal

    1 2 3

    X

  • 8/10/2019 ALDDY ANYAMAN TURUNAN

    15/19

    4 NOVEMBER 2014 [DEKOMPOSISI KAIN]

    ALDDY RIZKYAWAN

    24 25 25 74 24,67

    helai/cm7,92,54

    24,67

    Tetal

    Panjang 10 Helai Benang

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 X

    12,1 12 11,9 12 12 12 11,9 12 11,9 12 11,98

    Berat 10 helai Benang = ,154,9 mg = 0,1549g

    Mengkeret=

    No Benang :

    Nm =

    = 7,73

    Ne1 = Nm x 0,59

    = 7,73 x 0,59

    = 4,56

    Tex =

    = 129,37

    Td =

    =1164,3

    Berat Kain

    4. Berat Penimbangan =10X10

    Beratxcm10xcm10

    cm100xcm100

    = g2,8xcm10xcm10

    cm100xcm100

    = 280g/m2

    5. Berat Perhitungan :

  • 8/10/2019 ALDDY ANYAMAN TURUNAN

    16/19

    4 NOVEMBER 2014 [DEKOMPOSISI KAIN]

    ALDDY RIZKYAWAN

    a. Berat Lusi (B1) =cl-100

    100

    Nm100

    100cm100(helai/cm)Tetal

    =12,9-100

    100

    8,28100

    100cm100154,11

    = 154,7g

    b. Berat Pakan (B2) =cp-100

    100

    Nm100

    100cm100(helai/cm)Tetal

    =16,5-100

    100

    7,73100

    100cm1007,9

    = 137,3g

    c. Berat kain / m2 = B1 + B2 = 154,7 + 137,3 = 292 g/m2

    6. Selisih Berat (%) = 100%B

    BB

    B

    KB

    = 100%292

    280922

    = 4,1 %

    CW = nw x dw

    = 28,3

    = 28,3

    = 28,3

    = 28,3 x 0,0161

    = 0,457

    Cf = nf x df

  • 8/10/2019 ALDDY ANYAMAN TURUNAN

    17/19

    4 NOVEMBER 2014 [DEKOMPOSISI KAIN]

    ALDDY RIZKYAWAN

    = 24,67

    = 24,67

    = 24,67

    = 24,67 x 0,0173

    = 0,426

    Cf % = ((0,457 + 0,426)(0,457 x 0,426)) 100

    = ( 0,88370,19) 100

    = 0,6937 x 100

    = 69,37%

    VI. DISKUSI

    1. Pada saat pemotongan apabila tidak 10 x 10 maka akan

    berpengaruh pada itungan,adapun bila kurang maka harus

    dibulatkan agar tidak rancu pada saat perhitungan

  • 8/10/2019 ALDDY ANYAMAN TURUNAN

    18/19

    4 NOVEMBER 2014 [DEKOMPOSISI KAIN]

    ALDDY RIZKYAWAN

    - Pada saat meluruskan benang usahakan agar benang benar-benar

    lurus (tidak ada yang mengkeriting) untuk mendapatkan hasil yang

    akurat.

    - Dalam menimbang contoh uji sebaiknya didiamkan dulu beberapa

    saat hingga timbangan benar-benar diam (seimbang) sehingga

    hasil yang didapat lebih akurat.

    - Penghitungan tetal benang (lusi/pakan) usahakan seteliti mungkin

    dan jangan sampai tertukar antara tetal lusi dan tetal pakan. Untuk

    mempermudah proses perhitungan tetal, kita dapat menguraikan

    benang lusi/pakan satu per satu (tentunya setelah diberi batasan 1

    inch). Kesalahan terhadap perhitungan tetal, baik itu lusi ataupun

    pakan, akan berpengaruh pada selisih berat kain/m2 (antara hasil

    penimbangan dengan hasil perhitungan )

    - Untuk mengetahui bentuk anyaman kain dapat diketahui dengan

    menggunakan kaca pembesar (lup) atau dengan meniras satu

    persatu benang.

    - Apabila semua hal di atas tidk dilakukan dengan baik akan terjadi

    selisih yang sangat besar antara perhitungan dan teoritis.Maksimalseharusnya selisihnya sekitar 5% saja

    VII. KESIMPULAN

    Anyaman dasar memiliki masung masing anyamanturunannya.Turunan dari masing masing anyaman digunakan ntukvariasi suatu kain sesuai dengan kebutuhan dan keperluanuser,Pada dasarnya anyaman turunan tidak jauh berbeda,hanyamotif dan loncatan anyamannya saja yang dibedakan agar muncul

    sebuah variasi

  • 8/10/2019 ALDDY ANYAMAN TURUNAN

    19/19

    4 NOVEMBER 2014 [DEKOMPOSISI KAIN]

    ALDDY RIZKYAWAN

    LAPORAN PRAKTIKUM DESAIN TEKSTIL

    DEKOMPOSISI KAIN

    ANYAMAN AJOUR DAN ANYAMAN KEPER RUNCING

    Disusun Oleh :

    Nama : ALDDY RIZKYAWAN

    NPM : 13010038

    Group : 2T2

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL

    BANDUNG2014