Alga KLT Bioautografi

  • Upload
    fajrul

  • View
    255

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/24/2019 Alga KLT Bioautografi

    1/51

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A.Latar Belakang

    Prevalensi penyakit infeksi belum menunjukkan kecenderungan

    menurun dari tahun ketahun. Kenyataan menunjukkan bahwa di negara-negara

    yang sedang berkembang seperti Indonesia, urutan penyakit-penyakit utama

    nasional masih di tempati oleh berbagai penyakit infeksi (Nelwan, 2006).

    Antibiotika telah menjadi dasar utama bagi pengobatan penyakit infeksi

    sejak tahun 1940-an. Kemampuan antibiotika untuk menyembuhkan penyakit

    infeksi menimbulkan penggunaan yang meluas dan sering tidak pada

    tempatnya sehingga menimbulkan generasi kuman yang menjadi kebal atau

    resisten terhadap antibiotika (Purwanto, 2008).

    Gejala resistensi kuman merupakan informasi studi yang menuntut

    diteruskannya usaha pencarian senyawa antibiotik baru. Indonesia sebagai

    negara yang dua pertiga wilayahnya berupa lautan memiliki sumber bahan obat

    alami yang potensial setelah daratan. Karena itu, selain di darat juga harus

    diperhatikan laut yang juga mengandung biodiversity yang luar biasa

    (Anonimous, 2009).

    Alga laut merupakan salah satu biota laut yang sangat potensial untuk

    dikembangkan. Indonesia memiliki banyak daerah penghasil alga laut, salah

    satu diantaranya yaitu Kabupaten Bantaeng yang merupakan daerah sentral

    pengembangan alga laut di daerah Sulawesi Selatan khususnya alga merah

  • 7/24/2019 Alga KLT Bioautografi

    2/51

    2

    (Rhodophyta), yang memiliki biodiversitas lebih tinggi dibandingkan dengan

    alga coklat (Phaeophyta) dan alga hijau (Chlorophyta)(Puslit LIPI, 2006).

    Alga menghasilkan biomassa berupa bahan aktif metabolit untuk

    melindungi dirinya dari serangan berbagai penyakit dan predator, bahan aktif

    itu disebut biogenik. Bahan aktif ini dipakai sebagai antibakteri, antijamur,

    antilumut, dan antialga. Selain memiliki bahan biogenik, juga terdapat mikroba

    di dalam jaringan hidup biota laut yang dikenal dengan mikroba endofit.

    Beberapa studi yang telah dilakukan, memberikan indikasi bahwa mikroba

    endofit sangat prospektif sebagai sumber metabolit sekunder baru seperti

    enzim-enzim perombak, zat pengatur tumbuh tanaman, dan antibiotika yang

    bermanfaat di bidang bioteknologi dan pertanian, maupun farmasi (Purwanto,

    2008).

    Beberapa penelitian telah dilakukan terhadap alga merah, diantaranya

    yaitu uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol alga merah Eucheuma cottonii.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak alga merah memiliki aktivitas

    antibakteri terhadap bakteri uji dengan konsentrasi hambat minimum (KHM)

    terhadap bakteri Bacillus cereus adalah 0,1% dan terhadap Escherichia coli

    adalah 0,5% (Iskandar dkk, 2007) dan isolasi mikroba endofit penghasil

    antibiotik dari ganggang Turbinaria murayana, diperoleh supernatan yang

    memberikan aktifitas terhadap Salmonella thyposa,Pseudomonas Aeroginosa,

    dan Candida albicans (Rusli , 2009). Namun demikian, informasi tentang

    karakterisasi senyawa antibiotika yang dihasilkan oleh mikroba endofit dari

  • 7/24/2019 Alga KLT Bioautografi

    3/51

    3

    alga merah Eucheuma cottonii asal Rappoa Kabupaten Bantaeng belum

    dilaporkan.

    Beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan alga laut antara lain

    arus, cahaya, salinitas, suhu, dan pH perairan. Dengan demikian, meskipun

    berasal dari jenis yang sama, senyawa aktif yang dihasilkan oleh alga laut di

    suatu daerah kemungkinan berbeda dengan daerah yang lain.

    Berdasarkan uraian diatas, telah dilakukan penelitian mengenai

    karakterisasi senyawa antibiotika yang dihasilkan oleh mikroba endofit dari

    alga merahEucheuma cottoniiasal Rappoa Kabupaten Bantaeng.

    B.Rumusan Masalah

    Berdasarkan uraian tersebut di atas maka permasalahan yang timbul

    yaitu bagaimana karakteristik senyawa yang dihasilkan oleh mikroba endofit

    yang ada di dalam alga merah Eucheuma cottoniiyang memiliki efek sebagai

    antibiotika?

    C.Tuj uan Peneli tian

    Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik

    senyawa yang dihasilkan oleh mikroba endofit yang ada di dalam alga merah

    Eucheuma cottoniiyang memiliki efek antibiotika.

    D.Manfaat Peneli tian

    1. Sebagai sumber rujukan untuk penelitian lanjutan dan peneliti lainnya

    tentang karakteristik dari senyawa antibiotika yang dihasilkan oleh

    mikroba endofit dari alga merah Eucheuma cottonii asal Rappoa

    Kabupaten Bantaeng.

  • 7/24/2019 Alga KLT Bioautografi

    4/51

    4

    2. Sebagai data ilmiah kepada industri obat antibiotika bahwa di dalam alga

    merah Eucheuma cottonii asal Rappoa Kabupaten Bantaeng terdapat

    mikroba endofit penghasil senyawa antibiotika.

  • 7/24/2019 Alga KLT Bioautografi

    5/51

    5

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A.Alga Laut

    Istilah alga pertama kali diperkenalkan oleh Linnaeus pada tahun 1754.

    Pada mulanya penjelasan dijalankan berdasarkan warna. Penjelasan alga

    berdasarkan kepada ciri-ciri berikut :

    1. Pigmen fotosintesis seperti klorofil dan karotenoid.

    2. Komponen dinding sel

    Bahan dinding sel terdiri dari polisakarida, lipid dan bahan protein.

    Komponen khusus yang mencirikan dinding sel termasuk asam poliuronat,

    asam alginat (Phaeophyta), asam fusinat (banyak terdapat pada Phaeophyta)

    dan komponen mukopeptida (Cynophyta). Ciri khas yang terdapat pada

    Chrysophytaialah mempunyai dinding sel yang bersilika.

    3. Aspek struktur sel

    Ketiadaan membran yang memisahkan nukleus, pembagian nukleus

    tidak berlaku secara mitosis seperti yang berlaku pada eukariotik, adanya

    dinding sel yang melindungi mukopeptida tertentu sebagai komponen yang

    menguatkannya (Eri, 2007).

    Alga laut atau ganggangpada daerah-daerah tertentu di Indonesia juga

    sering disebut sebagai rumput laut, dan merupakan salah satu bahan pangan

    yang telah banyak dikembangkan dalam hal pemanfaatannya. Para ahli

    menggolongkan alga atau ganggang berdasarkan pigmen yang dikandungnya

    terdiri dari lima kelas, yaitu Cyanophyta (alga biru), Chlorophyta(alga hijau),

  • 7/24/2019 Alga KLT Bioautografi

    6/51

    6

    Chrysophyta (alga keemasan), Phaeophyta (alga coklat), Rhodophyta (alga

    merah). Dilihat dari ukurannya, ganggang terdiri dari mikroskopik dan

    makroskopik (Junaedi, 2004).

    Produksi alga laut di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir

    meningkat cukup tinggi, dimana sampai dengan tahun 2005 mencapai sekitar

    189 ribu ton atau meningkat rata-rata sebesar 56,29 % pertahun dalam periode

    lima tahun terakhir. Hal ini menempatkan Indonesia sebagai negara penghasil

    rumput laut terbanyak ke-4 di dunia (Anonimous, 2009).

    B.Morfologi A lga Laut

    Alga laut atau yang biasa disebut dengan seaweed merupakan tanaman

    makro alga yang hidup di laut yang tidak memiliki akar, batang, daun sejati

    dan pada umummnya hidup di dasar perairan. Alga laut disebut tanaman

    karena memiliki klorofil

    (zat hijau daun) sehingga dapat berfotosintesis. Fungsi

    dari akar, batang dan daun yang tidak dimiliki oleh alga laut digantikan oleh

    thallus. Alga laut memperoleh atau menyerap makanannya melalui sel-sel yang

    terdapat pada thallusnya (Junaedi, 2004).

    Alga laut digolongkan ke dalam tumbuhan tingkat rendah (Thallophyta)

    Karena tidak memiliki akar, batang dan daun seperti umumnya pada tanaman.

    Bagianbagian alga laut secara umum terdiri dari holdfast yaitu bagian dasar

    dari alga laut yang berfungsi untuk menempel pada substratdan thallus yaitu

    bentuk-bentuk pertumbuhan alga laut yang menyerupai percabangan (Junaedi,

    2004).

  • 7/24/2019 Alga KLT Bioautografi

    7/51

    7

    Pertumbuhan dan percabangan thallus alga laut antara jenis yang satu

    dengan yang lainnya berbeda-beda. Bentukbentuk percabangan thallus alga

    laut ada 10 macam, yaitu tidak bercabang, dichotomous (bercabang dua),

    pinnate alternate (bercabang dua secara berselang-seling), pinnate distichous

    (bercabang dua secara beraturan), tetratichous (tallus utama bercabang dua),

    ferticllate (cabang tumbuh melingkari tallus ), polystichous (cabang thallus

    tidak beraturan),pectinate(cabang tumbuh pada satu sisi thallus), monopodial

    (cabang tumbuh satu-satu pada tiap thallus), dan sympodia(percabangan pada

    thallus tumbuh searah dan bias lebih dari satu cabang pada masing-masing

    thallus). Sedangkan bentuk holdfast dari alga laut antara lain sederhana,

    rhizoid, uniseluler, kerucut, cakram dan stolon merambat dengan pelekat

    (Junaedi, 2004).

    Selama ini, yang umum dikenal dapat dimanfaatkan dan memiliki nilai

    ekonomis ada 3 kelas, yaitu Rhodophyta (alga merah), Phaeophyta (alga

    coklat) dan Chlorophyta (alga hijau). Ketiganya merupakan sumber potensial

    senyawa bioaktif yang sangat bermanfaat bagi pengembangan industri farmasi,

    seperti sebagai anti bakteri, anti tumor, anti kanker atau sebagai reversal agent.

    Sedangkan pada industri agrokimia terutama untuk antifeedant, fungisidadan

    herbisida(Bachtiar, 2007).

    Alga biru dan sebagian jenis alga hijau banyak hidup dan berkembang

    di dalam air tawar, sedangkan alga merah dan alga coklat perairan laut,

    merupakan habitatnya. Sebagian besar jenis alga coklat hidup di daerah sub-

    tropis, sedangkan alga merah umumnya hidup di daerah tropis. Beberapa faktor

  • 7/24/2019 Alga KLT Bioautografi

    8/51

    8

    yang mempengaruhi pertumbuhan alga makro laut antara lain; substrat

    salinitas, nutrisi baik yang berasal dari substrat maupun massa air, gelombang,

    arus, kedalaman dan kejernihan dalam kaitannya dengan intesitas cahaya

    (Waryono, 2008).

    Alga makro laut banyak dijumpai tumbuh di daerah perairan yang agak

    dangkal dengan kondisi dasar perairan berpasir, sedikit lumpur atau campuran

    kedua-nya. Memiliki sifat benthic(melekat) dan sering disebut sebagai benthic

    algae. Hidup sebagai fitobentos dengan melekatkan thallusnya pada substrat

    pasir, lumpur berpasir, karang, fragmen karang mati, kulit kerang, batu atau

    kayu. Kondisi perairan yang cocok pada umumnya adalah perairan yang jernih

    dengan arus dan gelombang yang tidak begitu kuat. Perkembangbiakan alga

    makro laut dapat terjadi melalui dua cara, yaitu secara vegetatif melalui thallus

    dan secara generatif melalui thallus dipploid yang menghasilkan spora

    (Waryono, 2008).

    Kemampuan alga untuk memproduksi metabolit sekunder terhalogenasi

    yang bersifat sebagai senyawa bioaktif dimungkinkan terjadi, karena kondisi

    lingkungan hidup alga yang ekstrem seperti salinitas yang tinggi atau akan

    digunakan untuk mempertahankan diri dari ancaman predator. Alga merah

    merupakan kelompok alga yang jenis-jenisnya memiliki berbagai bentuk dan

    variasi warna (Junaedi, 2004).

    Indikasi dari segi pewarnaan bahwa itu adalah alga merah salah satunya

    adalah terjadinya perubahan warna dari warna aslinya menjadi ungu atau

    merah apabila alga tersebut terkena panas sinar matahari secara langsung. Alga

  • 7/24/2019 Alga KLT Bioautografi

    9/51

    9

    hijau pada umumnya berwarna hijau dengan bentuk thalli berupa lembaran,

    batangan atau bulatan yang bersifat lunak maupun keras. Kelompok alga coklat

    memiliki bentuk yang bervariasi tetapi hampir sebagian jenis-jenisnya

    berwarna coklat atau pirang (Junaedi, 2004).

    Keadaan warna tidak selalu dapat digunakan dalam menentukan

    kelasnya. Perubahan warna sering terjadi hanya karena faktor lingkungan yang

    berubah. Kejadian ini merupakan proses modifikasi yaitu perubahan bentuk

    sifat luar (fenotip) yang tidak kekal sebagai akibat dari pengaruh lingkungan

    antara lain iklim dan oseonografis yang relatif cukup besar. Pigmen yang

    menentukan warna ini antara lain adalah klorofil, karoten, phycoerhythrindan

    phycocyanin yang merupakan pigmen-pigmen lain. Phycoerythrin dan

    phycocyanin hanya terdapat Rhodophyceae dan Cyanophyceae. Sedangkan

    klorofil dan karoten dijumpai pada keempat kelas alga, hanya kadarnya yang

    berbeda (Kanisius, 1991).

    C.Kandungan dan Manfaat Alga Laut

    Mikroalga dan makroalga telah digunakan oleh manusia beratus-ratus

    tahun sebagai makanan, makanan hewan, dan pupuk. Alga laut mempunyai

    kandungan nutrisi cukup lengkap. Secara kimia alga laut terdiri dari air

    (27,8%), protein (5,4%), karbohidrat (33,3%), lemak (8,6%) serat kasar (3%)

    dan abu (22,25%). Selain karbohidrat, protein, lemak dan serat, alga laut juga

    mengandung enzim, asam nukleat, asam amino, vitamin (A,B,C,D, E dan K)

    dan makro mineral seperti nitrogen, oksigen, kalsium dan selenium serta mikro

    mineral seperti zat besi, magnesium dan natrium. Kandungan asam amino,

  • 7/24/2019 Alga KLT Bioautografi

    10/51

    10

    vitamin dan mineral rumput laut mencapai 10-20 kali lipat dibandingkan

    dengan tanaman darat (Anonimous, 2009).

    Mengkonsumsi alga laut diyakini dapat mencegah kanker. Salah satu

    alasannya adalah kandungan serat, selenium dan seng yang tinggi pada rumput

    laut dapat mereduksi estrogen. Disinyalir level estrogen yang terlalu tinggi

    dapat mendorong timbulnya kanker. Penelitian yang dilakukan terhadap

    penderita kanker di Amerika menunjukkan bahwa wanita yang melakukan diet

    ketat dengan mengkonsumsi serat tinggi dan mengurangi asupan lemak dari

    daging dan susu mempunyai level estrogen yang rendah. Hal ini didukung oleh

    hasil penelitian Harvard School of Public HealthAmerika telah membuktikan

    bahwa pola konsumsi wanita Jepang yang selalu menambahkan alga laut dalam

    menu makannya, menyebabkan wanitapremenopause di Jepang mempunyai

    peluang tiga kali lebih kecil terkena kanker payudara dibandingkan wanita

    amerika (Anonimous, 2009).

    Serat pada alga laut juga membantu memperlancar proses metabolisme

    lemak sehingga akan mengurangi resiko obesitas, menurunkan kolesterol darah

    dan gula darah. alga laut juga membantu pengobatan tukak lambung, radang

    usus besar, susah buang air besar dan gangguan pencernaan lainnya

    (Anonimous, 2009).

    Vitamin, mineral, asam amino, dan enzim dalam alga laut sangat

    potensial sebagai anti oksidan yang berperan dalam penyembuhan dan

    peremajaan kulit. Vitamin A (beta carotene) dan vitamin C bekerja sama dalam

    memelihara kolagen, sedangkan kandungan protein dari alga laut penting untuk

  • 7/24/2019 Alga KLT Bioautografi

    11/51

    11

    membentuk jaringan baru pada kulit. Dengan kata lain, alga laut dapat

    membantu mencegah terjadinya penuaan dini dan menjaga kesehatan dan

    kehalusan kulit. alga laut juga mengandung iodium yang sangat tinggi

    khususnya dari jenis turbinaria dan sargasum, sehingga mengkonsumsi rumput

    laut dapat mengatasi defisiensi yodium yang berdampak pada menurunnya

    tingkat kecerdasan (Anonimous, 2009).

    Kandungan klorofil dan vitamin C pada alga laut (ganggang hijau)

    berfungsi sebagai anti oksidan sehingga dapat membantu membersihkan tubuh

    dari reaksi radikal bebas yang sangat berbahaya sehingga dapat meningkatkan

    sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh yang kuat akan dapat

    menguruangi gejala alergi. Alga laut mengandung kalsium sepuluh kali lebih

    tinggi dibandingkan dengan susu, sehingga alga laut sangat tepat dikonsumsi

    untuk mengurangi dan mencegah gejala osteoporosis (Anonimous, 2009).

    Disamping sebagai bahan makanan bergizi, alga laut telah banyak

    digunakan sebagai bahan pembuatan obat-obatan dan suplemen makanan serta

    difortifikasi ke produk pangan untuk meningkatkan nilai jual produk tersebut.

    Berbagai variasi struktur senyawa bioaktif yang sangat unik dari isolat alga

    merah telah berhasil diisolasi. Namun pemanfaatan sumber bahan bioaktif dari

    alga belum banyak dilakukan (Anonimous, 2009).

    D.Uraian Alga Merah (Eucheuma cottonii )

    Indonesia memiliki 54 spesies alga merah (Rhodophyceae) yang berasal

    dari beberapa genus yaitu Acanthophora, Amphiora, Eucheuma, Galaxaura,

    http://www.iptek.net.id/ind/pd_alga/index.php?mnu=2&alga=merah&id=1http://www.iptek.net.id/ind/pd_alga/index.php?mnu=2&alga=merah&id=18http://www.iptek.net.id/ind/pd_alga/index.php?mnu=2&alga=merah&id=18http://www.iptek.net.id/ind/pd_alga/index.php?mnu=2&alga=merah&id=1
  • 7/24/2019 Alga KLT Bioautografi

    12/51

    12

    Gelidium, Gracilaria, Halymenia, Hypnea, Kappaphycus, Laurencia,

    Porphyra, danRhodymenia.

    Eucheuma cottonii diketahui sebagai alga merah (Rhodophyceae) yang

    ditemukan di bawah air surut rata-rata. Alga ini mempunyaithallusyang keras,

    silindris dan berdaging. Sejak 2700 SM Eucheuma cottonii telah digunakan

    oleh bangsa Cina sebagai bahan sayuran, obat-obatan dan kosmetik, sedangkan

    di Indonesia digunakan sebagai bahan sayuran, kue, manisan dan obat-obatan.

    Menurut penelitian Eucheuma cottonii memiliki kandungan kimia karagenan

    dan senyawa fenol, terutama flavonoid, karagenan, senyawa polisakarida yang

    dihasilkan dari beberapa jenis alga merah memiliki sifat antimikroba,

    antiinflamasi, antipiretik, antikoagulan dan aktivitas biologis lainnya (Iskandar,

    2007).

    Eucheuma cottonii merupakan salah satu jenis rumput laut merah

    (Rhodophyceae) dan berubah nama menjadi Kappaphycus alvarezii karena

    karaginan yang dihasilkan termasuk fraksi kappa-karaginan. Maka jenis ini

    secara taksonomi disebut Kappaphycus alvarezii. Nama daerah cottonii

    umumnya lebih dikenal dan biasa dipakai dalam dunia perdagangan nasional

    maupun internasional (Samsuari, 2009).

    KlasifikasiEucheuma cottonii

    Divisi : Rhodophyta

    Anak divisi : Algae

    Kelas : Rhodophyceae

    Bangsa : Gigartinales

    http://www.iptek.net.id/ind/pd_alga/index.php?mnu=2&alga=merah&id=25http://www.iptek.net.id/ind/pd_alga/index.php?mnu=2&alga=merah&id=29http://www.iptek.net.id/ind/pd_alga/index.php?mnu=2&alga=merah&id=36http://www.iptek.net.id/ind/pd_alga/index.php?mnu=2&alga=merah&id=42http://www.iptek.net.id/ind/pd_alga/index.php?mnu=2&alga=merah&id=45http://www.iptek.net.id/ind/pd_alga/index.php?mnu=2&alga=merah&id=52http://www.iptek.net.id/ind/pd_alga/index.php?mnu=2&alga=merah&id=56http://www.iptek.net.id/ind/pd_alga/index.php?mnu=2&alga=merah&id=56http://www.iptek.net.id/ind/pd_alga/index.php?mnu=2&alga=merah&id=56http://www.iptek.net.id/ind/pd_alga/index.php?mnu=2&alga=merah&id=52http://www.iptek.net.id/ind/pd_alga/index.php?mnu=2&alga=merah&id=45http://www.iptek.net.id/ind/pd_alga/index.php?mnu=2&alga=merah&id=42http://www.iptek.net.id/ind/pd_alga/index.php?mnu=2&alga=merah&id=36http://www.iptek.net.id/ind/pd_alga/index.php?mnu=2&alga=merah&id=29http://www.iptek.net.id/ind/pd_alga/index.php?mnu=2&alga=merah&id=25
  • 7/24/2019 Alga KLT Bioautografi

    13/51

    13

    Suku : Solieracea

    Marga : Eucheuma

    Jenis : Eucheuma alvarezii Doty

    Kappaphycus alvarezii (doty) Doty

    Ciri fisik Eucheuma cottonii adalah mempunyai thallus silindris,

    permukaan licin, cartilogeneus. Keadaan warna tidak selalu tetap, kadang-

    kadang berwarna hijau, hijau kuning, abu-abu atau merah. Perubahan warna

    sering terjadi hanya karena faktor lingkungan. Kejadian ini merupakan suatu

    proses adaptasi kromatik yaitu penyesuaian antara proporsi pigmen dengan

    berbagai kualitas pencahayaan (Samsuari, 2009).

    Penampakan thalli bervariasi mulai dari bentuk sederhana sampai

    kompleks. Duri-duri pada thallus runcing memanjang, agak jarang-jarang dan

    tidak bersusun melingkari thallus. Percabangan ke berbagai arah dengan

    batang-batang utama keluar saling berdekatan ke daerah basal (pangkal).

    Tumbuh melekat ke substrat dengan alat perekat berupa cakram. Cabang-

    cabang pertama dan kedua tumbuh dengan membentuk rumpun yang rimbun

    dengan ciri khusus mengarah ke arah datangnya sinar matahari (Samsuari,

    2009).

    Umumnya Eucheuma cottonii tumbuh dengan baik di daerah pantai

    terumbu (reef). Habitat khasnya adalah daerah yang memperoleh aliran air laut

    yang tetap, variasi suhu harian yang kecil dan substrat batu karang mati.

    Beberapa jenis Eucheuma mempunyai peranan penting dalam dunia

  • 7/24/2019 Alga KLT Bioautografi

    14/51

    14

    perdagangan internasional sebagai penghasil ekstrak karaginan (Samsuari,

    2009).

    Kadar karaginan dalam setiap spesiesEucheumaberkisar antara 5473

    % tergantung pada jenis dan lokasi tempat tumbuhnya. Jenis ini asal mulanya

    didapat dari perairan Sabah (Malaysia) dan Kepulauan Sulu (Filipina).

    Selanjutnya dikembangkan ke berbagai negara sebagai tanaman budidaya.

    Lokasi budidaya rumput laut jenis ini di Indonesia antara lain Lombok, Sumba,

    Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Lampung, Kepulauan

    Seribu, dan Perairan Pelabuhan Ratu (Samsuari, 2009).

    E.Mikroba Endofit

    Mikroba endofit pertama kali dilaporkan oleh Darnel dkk; pada tahun

    1904. Sejak itu, definisi mikroba endofit telah disepakati sebagai mikroba yang

    hidup didalam jaringan internal tumbuhan hidup tanpa menyebabkan efek

    negatif langsung yang nyata (Puslit LIPI, 2006).

    Mikroorganisme yang hidup di alam ini tersebar luas, baik yang hidup

    dengan melakukan kontak langsung dengan lingkungan maupun yang hidup di

    dalam jaringan hidup manusia, hewan, dan tanaman. Salah satu kelompok

    mikroorganisme yang hidup bersimbiosis mutualisme dengan tanaman adalah

    mikroorganisme endofit. Mikroba memperoleh makanan dari inang, dan

    berperan melindungi tanaman inang. Mikroba memproduksi enzim yang dapat

    mendegradasi atau memecah peptin dan polygalacturonic yang berperan untuk

    mendegradasi lapisan tengah dinding sel selama penetrasi dan kolonisasi pada

    jaringan inang oleh simbion-simbion(Purwanto, 2008).

  • 7/24/2019 Alga KLT Bioautografi

    15/51

    15

    Ketahanan patogen terhadap beberapa antimikroba telah memicu suatu

    usaha untuk menemukan antimikroba baru yang efektif. Usaha untuk mencari

    antibiotik yang dihasilkan oleh mikroorganisme endofit yang terdapat di dalam

    jaringan tanaman dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan antibiotik yang

    bersifat memiliki aktifitas tinggi terhadap mikroba patogen; toksisitas rendah

    terhadap hewan, manusia maupun tumbuhan; spektrum luas; stabilitas baik;

    dan karakteristik farmakokinetik memuaskan (Purwanto, 2008).

    Mendapatkan senyawa antibiotik dapat dilakukan dengan proses

    fermentasi. Mikrorganisme endofit akan menghasilkan suatu metabolit

    sekunder yang merupakan senyawa antibiotik itu sendiri. Metabolit sekunder

    merupakan senyawa yang disintesis oleh suatu mikroba, tidak untuk memenuhi

    kebutuhan primernya (tumbuh dan berkembang) melainkan untuk

    mempertahankan eksistensinya dalam berinteraksi dengan lingkungannya

    (Purwanto, 2008).

    Metabolit sekunder yang dihasilkan oleh mikroorganisme endofit

    merupakan senyawa antibiotik yang mampu melindungi tanaman dari serangan

    hama insekta, mikroba patogen, atau hewan pemangsanya, sehingga dapat

    dimanfaatkan sebagai agen biokontrol (Sumaryono, 1999).

    F.Fermentasi

    Fermentasi merupakan proses oksidasi biologi dalam keadaan

    anaerobik dimana yang bertindak sebagai sebagai substrat adalah karbohidrat,

    pembawa hidrogen atau elektron biasanya NAD atau FAD, sedangkan aseptor

    hidrogen atau elektron adalah bahan organik yaitu asam piruvat (Djide, 2006).

  • 7/24/2019 Alga KLT Bioautografi

    16/51

    16

    Fermentasi biasanya menggunakan satu macam mikroorganisme yang

    telah terseleksi. Namun pada fermentasi dual atau multiple digunakan lebih

    dari satu mikroorganisme. Organisme ini dapat diinokulasikan ke dalam

    substrat secara simultan. Fermentasi dapat dilakukan dengan cara batch per

    batch atau secara kontinyu.

    Fermentasi antibiotika dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain:

    a. Pada media padat

    Penelitian mikroorganisme penghasil antibiotik biasanya

    membutuhkan media padat untuk pertumbuhannya. Misalnya pada waktu

    skrining, suspensi mikroorganisme terpilih ditumbuhkan pada media

    padat, setelah inkubasi dalam waktu cukup, aktivitas antibiotik yang

    dihasilkan dapat diuji terhadap berbagai bakteri indikator. Dalam hal

    fermentasi antibiotik pada media padat, temperatur dan komposisi media

    merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan keberhasilan

    produksi antibiotika. Untuk mengontrol temperatur supaya konstan dan

    sesuai dengan yang dikehendaki, dapat menggunakan inkubator atau alat

    lain.

    b. Pada media cair denganshaker

    Fermentasi antibiotik biasanya menggunakan fermentor untuk

    pertumbuhan biakan submerged. Namun jika fermentor tidak tersedia,

    teknik shake flask dapat dipakai untuk menggantikannya, setelah

    organisme diperoleh sebagai biakan murni, maka perlu memeriksa

    karakteristik biokimia atau morfologi mereka dengan menumbuhkannya

  • 7/24/2019 Alga KLT Bioautografi

    17/51

    17

    pada kondisi biakan submerged. Untuk tujuan tersebut teknik shake flask

    dapat digunakan karena sederhana dan dapat memberikan informasi yang

    berguna.

    c. Pada media cair dengan fermentor

    Fermentor berfungsi menyediakan lingkungan bagi pertumbuhan

    organisme atau sel di bawah kondisi terkontrol. Dalam industri fermentasi,

    fermentor harus memungkinkan pertumbuhan dan biosintesis paling baik

    bagi biakan mikroba (yang bermanfaat bagi industri) dan memberikan

    kemudahan untuk manipulasi semua operasi yang berhubungan dengan

    penggunaan fermentor (Suwandi, 2009).

    Fermentasi biasanya memerlukan waktu lama. Operasinya dapat

    berlangsung beberapa hari, bahkan pada fermentasi kontinu dapat

    berlangsung beberapa minggu. Fermentasi berlangsung pada kondisi

    aseptik, jadi fermentor harus menjamin sterilitas kandungannya dan

    terpeliharanya kondisi aseptik sehingga mencegah terjadinya kontaminasi

    mikroba yang tak dikehendaki (Suwandi, 2009).

    G.Antibiotika

    Antibiotika adalah zat-zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri,

    yang memiliki khasiat yang mematikan atau menghambat pertumbuhan

    kuman, sedangkan toksisitasnya bagi manusia relatif kecil. Turunan zat

    tersebut, yang dibuat secara semi-sintesis, termasuk kelompok ini; begitu pula

    senyawa sintetik dengan khasiat antibakteri lazimnya disebut antibiotika.

    (Tjay, 2002).

  • 7/24/2019 Alga KLT Bioautografi

    18/51

    18

    Antibiotika merupakan senyawa kimia yang dimurnikan dari berbagai

    macam mikroorganisme sehingga mampu menekan pertumbuhan

    mikroorganisme lain. Senyawa dengan kemampuan sama namun diperoleh

    dari proses sintesis disebut sebagai antimikroba. Berdasarkan jenis

    mikroorganisme target, antibakteri, antifungi, antiparasit, atau antiviral.

    Istilah antibiotik kini meluas hingga istilah antimikroba tercakup juga di

    dalamnya (Agustina, 2000).

    Secara garis besar, jenis-jenis antibiotika yang ada mencakup sebagai

    berikut : (Tjay, 2002)

    1. Golongan penisilin

    Golongan penisilin bersifat bakterisid dan bekerja dengan

    mengganggu sintesis dinding sel yaitu menghambat sinteis peptidoglikan.

    Antibiotika penisilin mempunyai ciri khas secara kimiawi adanya

    nukleus asam amino-penisilinat, yang terdiri dari cincin tiazolidin dan

    cincin betalaktam. Contohnya benzilpenisilin, amoksisilin, kloksasilin,

    ampisilin, asam klavulanat, dan fenoksimetilpenisilin.

    2. Golongan sefalosporin

    Sefalosporin termasuk antibiotika beta-laktam dengan struktur,

    khasiat dan sifat yang banyak mirip penisilin. Bekerja dengan

    menghambat sintesis peptidoglikan serta mengaktifkan enzim autolisis

    pada dinding sel bakteri. Contohnya : sefaleksin, sefamandol, sefotaksim,

    seftazidim, sefuroksim.

  • 7/24/2019 Alga KLT Bioautografi

    19/51

    19

    3. Golongan tetrasiklin

    Merupakan antibiotika spektrum luas bersifat bakteriostatik untuk

    kuman Gram positif dan Gram negatif.

    Bekerja dengan menghambat sintesis protein dari bakteri. Contohnya :

    tetrasiklin, doksisiklin, minosiklin.

    4. Golongan aminoglikosida

    Merupakan golongan antibiotika yang bersifat bakterisid dan

    terutama aktif untuk kuman Gram negatif. Beberapa mungkin aktif

    terhadap Gram positif. Streptomisin dan kanamisin juga aktif terhadap

    kuman TBC. Contohnya adalah amikasin, gentamisin, kanamisin,

    streptomisin, neomisin, metilmisin dan tobramisin. Antibiotika ini punya

    sifat khas toksisitas berupa nefrotoksik, ototoksik, dan neurotoksik.

    Bekerja dengan menghambat sintesis protein dari bakteri.

    5. Golongan makrolida

    Golongan makrolida hampir sama dengan penisilin dalam hal

    spektrum antikuman, sehingga merupakan alternatif untuk pasien-pasien

    yang alergi penisilin. Bekerja dengan menghambat sintesis protein

    kuman. Aktif secara in vitro terhadap kuman-kuman Gram positif, Gram

    negatif, mikoplasma, klamidia, riketsia dan aktinomisetes. Selain sebagai

    alternatif penisilin, eritromisin juga merupakan pilihan utama untuk

    infeksi pneumonia atipik (disebabkan olehMycoplasma pneumoniae) dan

    penyakit Legionnaires (disebabkan Legionella pneumophilla) termasuk

  • 7/24/2019 Alga KLT Bioautografi

    20/51

    20

    dalam golongan makrolida selain eritromisin juga roksitromisin, spiramisin,

    josamisin, rosaramisin, oleandomisin, dan trioleandomisin.

    6. Golongan linkosamid

    Termasuk di sini adalah linkomisin dan klindamisin, aktif terhadap

    kuman Gram positif termasuk stafilokokus yang resisten terhadap

    penisilin. Juga aktif terhadap kuman anaerob, misalnya bakteroides.

    Sering dipakai sebagai alternatif penisilin antistafilokokus pada infeksi

    tulang dan sendi serta infeksi-infeksi abdominal. Bekerja dengan

    menghambat sintesis protein dari bakteri.

    7. Golongan polipeptida

    Antibiotika golongan ini meliputi polimiksin B, polimiksin E

    (kolistin), basitrasin, dan gramisidin. Bercirikan struktur polipeptida

    siklis dengan gugusan amino bebas. Merupakan bakterisid berdasarkan

    aktivitas permukaannya dan kemampuannya untuk melekatkan diri pada

    membran sel bakteri, sehingga permeabilitas sel meningkat dan akhirnya

    meletus. Polimiksin hanya aktif terhadap kuman Gram negatif termasuk

    Pseudomonas, sedangkan basitrasin dan gramisidin terutama terhadap

    kuman Gram positif.

    8. Golongan lain-lain

    Masih banyak jenis-jenis antibiotika yang tidak tercakup dalam

    kelompok yang disebutkan di atas. Misalnya saja vankomisin,

    kloramfenikol, asam fusidat, mupirosin, dan spektinomisin.

  • 7/24/2019 Alga KLT Bioautografi

    21/51

    21

    H. KLT Bioautografi

    Kromatografi Lapis Tipis (KLT) adalah metode pemisahan

    fisikokimia. Lapisan yang memisahkan, yang terdiri atas bahan berbutir-butir

    (fase diam), ditempatkan pada penyangga berupa pelat gelas, logam, atau

    lapisan yang cocok. Campuran yang akan dipisah, berupa larutan, ditotolkan

    berupa bercak atau pita (awal). Pelat diletakkan di dalam bejana tertutup rapat

    yang berisi larutan pengembang yang cocok (fase gerak), pemisahan terjadi

    selama perambatan kapiler (pengembangan). Selanjutnya senyawa tidak

    berwarna harus ditampakkan (dideteksi) (Stahl, 1985).

    Campuran yang tidak diketahui, lapisan pemisah (sifat penjerap) dan

    sistem larutan pengembang harus dipilih dengan tepat karena keduanya

    bekerja sama untuk mencapai pemisahan. Penjerap (fase diam) yang umum

    digunakan adalah silika gel, aluminium oksida, kieselgur, selulosa dan

    turunannya, poliamida dan lain-lain (Stahl, 1985).

    Silika gel merupakan jenis yang umum digunakan dan menghasilkan

    perbedaaan dalam efek pemisahan yang tergantung kepada cara

    pembuatannya. Sedangkan fase gerak merupakan medium angkut dan terdiri

    atas satu atau beberapa pelarut. Ia bergerak di dalam fase diam, yaitu suatu

    lapisan berpori, karena ada gaya kapiler (Stahl, 1985).

    Metode Bioautografi adalah metode pendeteksian untuk menemukan

    suatu senyawa antimikroba yang belum teridentifikasi dengan cara

    melokalisir aktivitas antimikroba tersebut pada suatu kromatogram. Metode

    ini memanfaatkan pengerjaan Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Pada

  • 7/24/2019 Alga KLT Bioautografi

    22/51

    22

    bioautografi ini didasarkan atas efek biologi berupa antibakteri, anti protozoa,

    antitumor dan lain-lain dari substansi yang diteliti (Djide, 2008).

    Bioautografi dapat dipertimbangkan karena paling efisien untuk

    mendeteksi komponen antimikroba, sebab dapat melokalisir aktivitas

    meskipun dalam senyawa aktif tersebut terdapat dalam bentuk senyawa

    kompleks dan dapat pula diisolasi langsung dari komponen yang aktif.

    Bioautografi dapat dibagi atas tiga kelompok yaitu :

    1. Bioautografi langsung, yaitu dimana mikroorganismenya tumbuh secara

    langsung di atas lempeng Kromatografi Lapis Tipis (KLT).

    2. Bioautografi kontak, dimana senyawa antimikroba dipindahkan dari

    lempeng KLT ke medium agar yang telah diinokulasikan bakteri uji yang

    peka secara merata dan melakukan kontak langsung.

    3. Bioautografi pencelupan, dimana medium agar telah diinokulasikan

    dengan suspensi bakteri dituang di atas lempeng Kromatografi Lapis

    Tipis (KLT) (Djide, 2008).

    I. Metode Isolasi

    1. Isolasi secara kromatografi kolom (Gritter, 1991)

    Pada kromatografi kolom, campuran akan dipisahkan diletakkan

    berupa pita pada bagian atas kolom penjerap yang berada dalam tabung

    kaca, tabung logam atau bahkan tabung plastik. Pelarut (fase gerak)

    dibiarkan mengalir melalui kolom karena aliran yang disebabkan oleh

    gaya berat atau didorong dengan tekanan. Pita senyawa linarut bergerak

    melalui kolom karena aliran yang disebabkan oleh gaya berat atau

  • 7/24/2019 Alga KLT Bioautografi

    23/51

    23

    didorong dengan tekanan. Pita senyawa linarut bergerak melalui kolom

    dengan laju yang berbeda, memisah, dan dikumpulkan berupa fraksi ketika

    keluar dari alas kolom (Gritter, 1991).

    Pemilihan penjerap tidak begitu penting, sebab sebagian besar

    senyawa dapat dipisahkan memakai alumina atau silika gel. Sedangkan

    pemilihan pelarut sungguh merupakan hal yang sangat penting.

    Kromatografi kolom memerlukan waktu yang lama dan bahan yang cukup

    banyak, dan perlu dipastikan pelarut atau campuran pelarut mana yang

    dapat menghasilkan pemisahan yang diinginkan (Gritter, 1991).

    2. Isolasi secara kromatografi KLT preparatif

    KLT preparatif adalah cara yang ideal untuk memandu kondisi

    untuk kromatografi kolom atau KCKT. Pada KLT preparatif, cuplikan

    yang dipisahkan ditotolkan berupa garis pada salah satu sisi pelat lapisan

    besar paling baik lapisan besar niaga) dan dikembangkan secara tegak

    lurus pada garis cuplikan sehingga campuran akan terpisah menjadi

    beberapa pita. Pita ditampakkan dengan cara yang tidak merusak jika

    senyawa itu tanwarna, dan penjerap yang mengandung pita dikerok dari

    plat kaca. Kemudian cuplikan dielusi dari penjerap dengan pelarut polar.

    Cara ini berguna untuk memisahkan campuran reaksi sehingga diperoleh

    senyawa murni untuk telaah pendahuluan, untuk menyiapkan cuplikan

    analisis, untuk meneliti bahan alam yang berjumlah kecil dan

    campurannya rumit (Gritter, 1991).

  • 7/24/2019 Alga KLT Bioautografi

    24/51

    24

    Prinsip kerjanya sama dengan kromatografi lapis tipis biasa yaitu

    adsorbsi dan partisi. Perbedaan yang nyata adalah pada KLT preparatif

    menggunakan lempeng yang besar (ukuran 20 x 20 cm) dengan ketebalan

    0,5-1 mm.

    KLT preparatif harus dilakukan secepat mungkin, mulai dari

    penotolan hingga elusi akhir karena hampir semua senyawa organik

    mengurai jika dibiarkan berada dalam lapisan penjerap di udara dan

    tersinari untuk waktu tertentu.

    J. Karakteri sasi senyawa

    1.Penampak bercak

    Dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa macam zat seperti

    H2SO4 dan sebagainya. Memberikan penampakan yang lebih jelas pada

    noda yang akan diamati. Penggunaan alat penyemprot harus diperhatikan

    agar memberikan hasil semprotan yang merata (Stahl, 1985, 14).

    2. Spektroskopi Ultraviolet (UV)

    Spektrofotometri UV terdiri dari sumber radiasi, monokromator

    yang berfungsi untuk mendapatkan radiasi polikromatis, kuvet atau sel

    merupakan wadah sampel yang dianalisa, dan detektor yang berfungsi

    untuk mengubah signal yang diterima menjadi signal elektronik

    (Sostroamidjojo, 1985).

    Sumber sinar yang dapat digunakan yaitu lampu deuterium.

    Deuterium disebut juga heavy hidrogen, merupakan isotop hidrogen yang

  • 7/24/2019 Alga KLT Bioautografi

    25/51

    25

    stabil yang terdapat berlimpah di laut dan daratan. Inti atom deuterium

    mempunyai satu proton dan satu neutron, sementara hidrogen hanya

    memiliki satu proton dan tidak memiliki neutron. Sinar UV tidak dapat

    dideteksi oleh mata, maka senyawa yang dapat menyerap sinar ini

    terkadang merupakan senyawa yang tidak memiliki warna, bening dan

    transparan (Riyadi,2009).

    Sampel tidak berwarna tidak perlu dibuat berwarna dengan

    penambahan pereaksi tertentu. Sampel dapat langsung dianalisa meskipun

    tanpa preparasi. Sedangkan sampel keruh tetap harus dibuat jernih dengan

    filtrasi atau sentrifugasi. Prinsip dasar pada spektrofotometri adalah

    sampel jernih, larut sempurna dan tidak ada partikel koloid apalagi

    suspensi (Riyadi, 2009).

    Pada analisis kualitatif dengan metode spektroskopi UV-Vis yang

    dapat ditentukan yaitu pemeriksaan kemurnian spektrum UV-Vis,

    penentuan panjang gelombang maksimum. Pada penentuan panjang

    gelombang maksimum didasarkan atas perhitungan pergeseran panjang

    gelombang maksimum karena adanya penambahan gugus pada sistem

    kromofor induk. Kaidah Woodward dan fiesher membahas secara terinvi

    tentang pergeseran panjang gelombang maksimum yang disebabkan

    subtitusi berbagai gugus ke dalam diena terkonjugasi, aromatik karbonil,

    keton tak jenuh dan poliena. Kemungkinan perbedaan harga panjang

    gelombang maksimum antara hasil perhitungan dengan tabel Woodward

    dan fiesher dengan hasil pengamatan biasanya bergeser antara (0 - 4) nm

  • 7/24/2019 Alga KLT Bioautografi

    26/51

    26

    ( Mulja, 1995 ).

    3. Spektroskopi Inframerah (IR)

    Spektrofotometer inframerah merupakan alat rutin yang digunakan

    untuk mendeteksi gugus fungsional, mengidentifikasi senyawa, dan

    menganalisis campuran. Infra Red atau Infra Merah merupakan suatu

    metode yang mengamati interaksi molekul denganradiasi elektromagnetik

    yang berada pada daerah panjang gelombang 0,75 1.000 m atau pada

    Bilangan Gelombang 13.00010 cm-1(Giwangkara, 2007).

    Radiasi elektromagnetik dikemukakan pertama kali oleh James

    Clark Maxwell, yang menyatakan bahwa cahaya secara fisis merupakan

    gelombang elektromagnetik, artinya mempunyai vektor listrik dan vektor

    magnetik yang keduanya saling tegak lurus dengan arah rambatan

    (Giwangkara, 2007).

    Instrumentasi yang digunakan dalam radiasi inframerah pada

    dasarnya menggunakan dasar-dasar optik yang sama seperti yang terdapat

    dalam spektrofotometer ultraviolet dan tampak, perbedaannya sampel

    berhadapan langsung dengan sumber radiasi.

    Spektrofotometer yang modern terdapat tiga komponen pokok,

    yaitu :

    1.Sumber radiasi inframerah, yang memancarkan sinar yang mengenai

    cuplikan yang akan dianalisis.

    http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/instrumen_analisis/spektrum_serapan_ultraviolet-tampak__uv-vis_/radiasi_elektromagnetik/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/instrumen_analisis/spektrum_serapan_ultraviolet-tampak__uv-vis_/radiasi_elektromagnetik/
  • 7/24/2019 Alga KLT Bioautografi

    27/51

    27

    2.Monokromator yang mendispersikan energi sinar awal menjadi banyak

    frekuensi dan kemudian setelah melalui serangkaian celah yang

    menyeleksi frekuensi tertentu yang akan dideteksi oleh detektor.

    3.Detektor mengubah energi dari frekuensi serapan menjadi sinyal listrik

    yang kemudian diperkuat hingga cukup untuk dicatat.

    ( Sastrohamidjojo, 1992).

    Cuplikan atau sampel yang dianalisa dapat berupa cairan, padatan

    ataupun gas. Karena energi vibrasi IR tidak terlalu besar sampel dapat

    diletakan langsung berhadapan dengan sumber radiasi IR. Karena gelas

    kuarsa atau mortir dari batu porselen memberikan kontaminasi yang

    menyerap radiasi IR, preparasi cuplikan harus memakai mortir dari batu

    agate dan pengempaan dipakai logam monel (Mulja, 1995).

    Sampel cairan yang mengandung air hendaklah disiapkan dengan

    tablet sel AgCl yang dijaga tidak boleh terkena radiasi matahari,

    sedangkan sampel cairan yang tidak mengandung air dapat disiapkan

    dengan sel NaCl. Keburaman tablet NaCl ini dapat digosok dengan

    alkohol absolut dan dijaga kelembabannya pada 4050% (Mulja, 1995).

    Sampel padat dapat disiapkan dengan beberapa cara antara lain

    dengan cara:

    1. Melarutkan terlebih dahulu dengan pelarut organik mutlak bebas air

    seperti karbon disulfida (CS2) untuk penentuan 1330625 cm-1

    , karbon

    tetraklorida (CCl4) untuk penentuan 4000 1330 cm-1. Pelarut polar

    juga dapat dipakai seperti kloroform, dioksan, dan formamida.

  • 7/24/2019 Alga KLT Bioautografi

    28/51

    28

    2. Disuspensikan dengan nujol p.a. sampai halus dengan partikel

    diperkirakan tidak lebih besar dari panjang gelombang radiasi IR (untuk

    mencegah terjadinya radiasi percikan). Selanjutnya suspensi yang telah

    jadi dijepit di antara dua tablet NaCl.

    3. Dibuat tablet kempa dengan KBr untuk IR zat padat. KBr untuk

    keperluan spektroskopi IR masing masing dipanaskan sampai 1100C

    selama 1-2 jam untuk menghilangkan spora molekul H2O. Campuran

    zat padat yang akan dianalisis (0,5 -1 %b/b) dengan KBr dalam mortir

    agate, selanjutnya dibuat tablet tipis dengan pengempaan memakai

    hampa udara dengan tekanan tinggi. Sampel gas dimasukan ke dalam

    tempat khusus yang dapat mengatur terjadi pengamatan bentuk gas atau

    cair melalui proses penguapan dan penyubliman (Mulja, 1995).

    Sampel gas dimasukkan ke dalam tempat yang khusus yang dapat

    mengatur masuk dan keluarnya gas sampel melalui dua buah katup. Dalam

    ruang sampel gas ini akan dapat diatur terjadinya pengamatan bentuk gas

    atau cair meleui proses penguapan atau penyubliman (Mulja, 1995).

    Atom-atom di dalam molekul tidak dalam keadaan diam, tetapi

    biasanya terjadi peristiwa vibrasi. Hal ini bergantung pada atom-atom dan

    kekuatan ikatan yang menghubungkannya. Vibrasi molekul sangat khas

    untuk suatu molekul tertentu dan biasanya disebut vibrasi finger print.

    Vibrasi molekul dapat digolongkan atas dua golongan besar, yaitu vibrasi

    regangan (stretching), vibrasi bengkokan (bending) (Giwangkara, 2007).

  • 7/24/2019 Alga KLT Bioautografi

    29/51

    29

    Vibrasi yang digunakan untuk identifikasi adalah vibrasi

    bengkokan, khususnya goyangan (rocking), yaitu yang berada di daerah

    bilangan gelombang 2000 400 cm-1. Karena di daerah antara 4000

    2000 cm-1merupakan daerah yang khusus yang berguna untuk identifkasi

    gugus fungsional. Daerah ini menunjukkan absorbsi yang disebabkan oleh

    vibrasi regangan. Sedangkan daerah antara 2000 400 cm-1

    seringkali

    sangat rumit, karena vibrasi regangan maupun bengkokan mengakibatkan

    absorbsi pada daerah tersebut (Giwangkara, 2007).

    Dalam daerah 2000 400 cm-1 tiap senyawa organik mempunyai

    absorbsi yang unik, sehingga daerah tersebut sering juga disebut sebagai

    daerah sidik jari (fingerprint region). Meskipun pada daerah 4000 2000

    cm-1menunjukkan absorbsi yang sama, pada daerah 2000 400 cm-1juga

    harus menunjukkan pola yang sama sehingga dapat disimpulkan bahwa

    dua senyawa adalah sama (Giwangkara, 2007).

    Dalam usaha untuk menganalisa spektrum dari suatu zat yang

    belum dikenal, sebaiknya mengutamakan untuk mengetahui keberadaan

    (atau tidaknya) dari beberapa gugus fungsi. C = O, O-H, N-H, C-O,C=C,

    C=C, C=N,dan NO2 merupakan puncak yang paling sering memberikan

    informasi yang singkat tentang struktur senyawa jika terdapat gugus-gugus

    tersebut (Harmita, 2007).

  • 7/24/2019 Alga KLT Bioautografi

    30/51

    30

    K. Uraian Bakteri Uj i

    1. Bacil lus subti li s (Garrity, 2004)

    a. Klasifikasi

    Domain : Bacteria

    Filum : Firmicutes

    Kelas : Bacilli

    Bangsa : Bacillales

    Suku : Bacillaceae

    Marga : Bacillus

    Jenis :Bacillus subtilis

    b. Sifat dan morfologi.

    Bacillus subtilismemiliki sel berbentuk batang 0,3-2,2 m x 1,27-

    7,0 m, sebagian besar motil; flagelum khas lateral. Membentuk

    endospora; tidak lebih satu sel sporangium. Termasuk bakteri Gram

    positif, bersifat kemoorganotrof. Metabolisme dengan respirasi sejati,

    fermentasi sejati, atau kedua-duanya, yaitu respirasi dan fermentasi.

    Aerobik sejati atau anerobik fakultatif (Pelczar, 2008).

    2. Candida albicans(Kill ,1995)

    a. Klasifikasi

    Filum : Thallophyta

    Anak divisi : Deuteromycota

    Kelas : Deuteromycetes

    Suku : Cryptococaceae

  • 7/24/2019 Alga KLT Bioautografi

    31/51

    31

    Marga : Candida

    Jenis : Candida albicans

    b. Sifat dan morfologi

    Candida albicans mempunyai bentuk sel bermacam-macam.

    Menghasilkan banyak pseudomiselum, dapat dijumpai pada posisi yang

    khas menurut pengucapan multilateral. Disimilasi mungkin okidatif, tetapi

    pada banyak spesies juga sangat fermentatif. Di dalam medium cair dapat

    berbentuk endapan, cincin dan pelikel (Pelczar, 2008).

    3. Escheri chia coli (Garrity, 2004)

    a. Klasifikasi

    Domain : Bacteria

    Filum : Proteobacteria

    Kelas : Gammaproteobacteria

    Bangsa : Enterobacteriales

    Suku : Enterobacteriaceae

    Marga : Escherichia

    Jenis :Escherichia coli

    b. Sifat dan morfologi.

    Escherichia colimerupakan bakteri Gram negatif berbentuk batang

    lurus, 1, 1-1, 5 m x 2, 0-6,0 m, motil dengan flagelum peritrikus atau

    non motil. Tumbuh dengan mudah pada medium nutrien sederhana.

    Laktosa difermentasi oleh sebagian besar galur dengan produksi asam

    dan gas (Pelczar, 2008).

  • 7/24/2019 Alga KLT Bioautografi

    32/51

    32

    4. Pseudomonas aerugi nosa (Garrity, 2004)

    a. Klasifikasi

    Domain : Bacteria

    Filum : Proteobacteria

    Kelas : Gammaproteobacteria

    Bangsa : Pseudomonadales

    Suku : Pseudomonadaceae

    Marga : Pseudomonas

    Spesies :Pseudomonas aeruginosa

    b. Sifat dan morfologi.

    Pseudomonas aeruginosamerupakan bakteri Gram negatif dengan

    bentuk sel tunggal, batang lurus atau melengkung, namun tidak

    berbentuk heliks. Pada umumnya berukuran 0,5-1, 0 m. Motil dengan

    flagelum polar, monotrikus atau multitrikus. Tidak menghasilkan

    selongsong prosteka. Metabolisme dengan respirasi, beberapa merupakan

    kemolitotrof fakultatif, dapat menggunakan H2atau CO2sebagai sumber

    energi. Oksigen molekuler merupakan penerima elektron unifersal, dapat

    melakukan denitrifikasi dengan menggunakan nitrat sebagai penerima

    pilihan (Pelczar, 2008).

    5. Staphylococcus aureus(Garrity, 2004)

    a. Klasifikasi

    Domain : Bacteria

    Filum : Firimicutes

  • 7/24/2019 Alga KLT Bioautografi

    33/51

    33

    Kelas : Bocilli

    Bangsa : Bacillales

    Suku : Staphylococcaceae

    Marga : Staphylococcus

    Jenis : Staphylococcus aureus

    b. Sifat dan morfologi

    Staphylococcus aureus adalah bakteri Gram positif, sel-sel

    berbentuk bola, berdia meter 0,5-1,5 m, terdapat tunggal dan

    berpasangan, dan secara khas membelah diri lebih dari satu bidang

    sehingga membentuk grombol yang tidak teratur. Dinding sel mengandung

    dua komponen utama; peptidoglikan dan asam teikoat. Metabolisme

    secara respiratif dan fermentatif. Tumbuh lebih cepat dan lebih banyak

    dalam keadaan aerob. Suhu optimum 35-400C. Terutama berasosiasi

    dengan kulit, dan selaput lendir hewan berdarah panas. Kisaran inangnya

    luas, dan banyak galur merupakan patogen potensial (Pelczar, 2008).

    6. Staphylococcus epidermidis (Garrity, 2004)

    a. Klasifikasi

    Domain : Bacteria

    Filum : Firmicutes

    Kelas : Bacilli

    Bangsa : Bacillales

    Suku : Staphylococcaceae

    Marga : Staphylococcus

  • 7/24/2019 Alga KLT Bioautografi

    34/51

    34

    Jenis : Staphylococcus epidermidis

    b. Sifat dan morfologi.

    Staphylococcus epidermidissel-selnya berbentuk bola, berdiameter

    0,5 m-1,5 m, terdapat tunggal atau brpasangan dan secara khas

    membelah diri pada lebih dari satu bidang, sehingga membentuk gerombol

    yang tidak teratur. Merupakan bakteri Gram positif, tidak ditemukan

    adanya protein A, sedangkan ribitol digantikan oleh gliseril (Pelczar,

    2008).

    7. Salmonella typhi(Garrity, 2004)

    a. Klasifikasi

    Domain : Bacteria

    Filum : Proteobacteria

    Kelas : Gammaproteobacteria

    Bangsa : Enterobacteriales

    Suku : Enterobacteriaceae

    Marga : Salmonella

    Jenis : Salmonella typhi(Garrity, 2004).

    b. Sifat dan morfologi.

    Salmonella typhi adalah bakteri Gram negatif berbentuk batang

    lurus dengan ukuran 0,7-1,5 m, biasanya tunggal dan kadang-kadang

    membentuk rantai pendek, jenis yang bergerak berflagela peritrik, hidup

    secara aerobik fakultatif, meragikan glukosa dengan menghasilkan asam

    kadang-kadang gas. Tumbuh optimal pada suhu 370C dan berkembang

  • 7/24/2019 Alga KLT Bioautografi

    35/51

    35

    baik pada suhu kamar, bakteri ini dapat ditemukan di saluran pencernaan

    manusia dan hewan. Bakteri ini merupakan penyebab demam tifoid karena

    adanya infeksi akut pada usus halus manusia dan hewan (Pelczar, 1958).

    8. Vibrio sp (Garrity, 2004)

    a. Klasifikasi

    Domain : Bacteria

    Filum : Proteobacteria

    Kelas : Gammaproteobacteria

    Bangsa : Vibrionales

    Suku : Vibrionaceae

    Marga : Vibrio

    Jenis : Vibrio sp

    b. Sifat dan morfologi.

    Vibrio sp adalah bakteri Gram negatif berbentuk batang pendek,

    tidak membentuk spora, sumbunya melengkung atau lurus 0,5 m,

    terdapat tunggal atau kadang-kadang bersatu dalam bentuk S atau spiral.

    Motil dengan satu flagelum polar atau pada beberapa spesies dengan dua

    atau lebih flgelum dalam satu berkas polar. Mempunyai sferoplas,

    biasanya dibentuk dalam keadaan lingkungan yang kurang

    menguntungkan, tidak tahan asam, dan tidak membentuk kapsul. Tumbuh

    baik dan cepat pada medium nutrien baku metabolisme dengan respirasi

    dan fermentasi. Suhu optimum berkisar dari 18 sampai 370C (Pelczar,

    2008).

  • 7/24/2019 Alga KLT Bioautografi

    36/51

    36

    L. Tinjauan Islam Mengenai Algae dan Manfaatnya

    Sesuai dengan manfaat turunnya Al-quraan sebagai petunjuk umat

    manusia hingga akhir zaman, selayaknya sebagai khalifah di muka bumi

    manusia selalu berpengang teguh pada kitab suci Al-quraan di kehidupan

    sehari-hari agar terhindar dari kesesatan. Al-quraan telah menjelaskan

    segalanya, untuk itu umat manusia harus terus melakukan pengkajian

    kandungan Al-quraan agar memperoleh petunjuk-petunjuk yang telah

    dituliskan oleh Allah SWT tentang bumi dan seluruh isinya. Terdapat dalam

    Q.S Ali-Imran (3) : 191 :

    Terjemahnya :

    (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk

    atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang

    penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah

    Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka

    peliharalah kami dari siksa neraka.

    Menurut pendapat M.Quraish Shihab tentang ayat ini yaitu mereka

    adalah orang-orang, baik lelaki maupun perempuan, yang terus-menerus

    mengingat Allah, dengan ucapan dan atau hati dalam seluruh situasi dan

    kondisi saat bekerja atau istirahat, sambil berdiri atau duduk atau dalam

    keadaan berbaring, atau bagaimanapun dan mereka memikirkan tentang

    penciptaan, yakni kejadian dan sistem kerja langit dan bumi dan setelah itu

    berkata sebagai kesimpulan Tuhan kami, tiadalah engkau menciptakkan alam

    raya dan segala isinya ini dengan sia-sia, tanpa tujuan yang hak. Apa yang

  • 7/24/2019 Alga KLT Bioautografi

    37/51

    37

    kami alami atau lihat, atau dengar dari keburukan atau kekurangan ( Shihab,

    M. Quraish, 2009).

    Ayat diatas menerangkan bahwa segala sesuatu yang ada diciptakan

    oleh Allah di muka bumi ini tidak ada yang sia-sia, semua pasti ada

    manfaatnya. Untuk itu, manusia perlu memperhatikan dan mengkaji lebih jauh

    semua apa yang ada di bumi untuk mengetahui manfaatnya bagi kehidupan

    manusia dan makhluk hidup lainnya, seperti halnya alga merah Eucheuma

    cottonii yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengobatan infeksi karena

    dapat menghasilkan senyawa antibiotika yang diperoleh dari mikroba endofit

    yang hidup di dalam jaringan hidup alga merah.

    Kelompok tumbuh-tumbuhan merupakan salah satu ciptaan Allah yang

    banyak sekali manfaatnya dalam kehidupan manusia, diantaranya dalam

    bidang pangan, perindustrian, serta dalam bidang kesehatan. Salah satunya

    yaitu kelompok algae yang potensial untuk dikembangkan diberbagai sektor.

    Dalam Q.S Al- Nazir (79): 31-33 :

    Terjemahnya:

    Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya. Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh,.

    (semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.

    Menurut pendapat M.Quraish Shihab, ayat diatas menerangkan tentang

    kuasa Allah dan menggambarkan betapa besar nikmat-Nya kepada manusia.

    Kata (maraha)pada mulanya berarti tempat pengembalaan tetapi, ia juga dapat

    berarti rerumputan dan makanan binatang. Agaknya kata itu dipilih walau yang

  • 7/24/2019 Alga KLT Bioautografi

    38/51

    38

    dimaksud ayat diatas adalah tumbuhan secara umum baik yang dimakan

    manusia maupun binatang karena konteks ayat ini berbicara tentang mereka

    yang kafir lagi menolak keniscayaan hari kiamat. Thahir ibn Asyur

    memperoleh kesan dari penyebutan kata yang hanya khusus digunakan untuk

    binatang ternak itu bahwa ini menunjukkan rahmat Allah yang demikian luas

    kepada makhluknya karena kepada binatang saja dia telah menyiapkan bahan

    pangannya apalagi kepada manusia kekurangan ( Shihab, M. Quraish, 2009).

    Ayat diatas menunjukkan betapa besarnya kasih sayang Allah SWT

    kepada makhluknya dengan menciptakan dan menyediakan segala kebutuhan

    seluruh makhluk ciptaannya tanpa terkecuali, dimana Allah telah menciptakan

    alga merah Eucheuma cottonii yang dapat dimanfaatkan oleh manusia tidak

    hanya sebagai bahan makanan, tetapi juga sebagai bahan pengobatan.

    Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dibidang kesehatan khususnya

    dibidang kefarmasian, maka semakin banyak pula rahasia-rahasia dari ayat-

    ayat Al-quran dan hadis-hadis nabi yang selama ini masih menjadi misteri,

    akhirnya dapat dibuktikan makna dan kebenarnnya. Dalam dunia kesehatan,

    kelompok algae dapat digunakan dalam pengobatan penyakit infeksi karena

    mampu menghasilkan senyawa antibiotik. Infeksi merupakan penyakit yang

    disebabkan oleh adanya gangguan dari mikroorganisme.

    Allah swt telah memberikan manfaat yang besar terhadap ciptaanNya.

    Laut dan segala isinya merupakan salah satu bagian dari bumi yang Allah

    ciptakan untuk kita manfaatkan. Al-quran telah menempatkan lautan sebagai

    pembahasan yang sangat penting. Topik tentang lautan terdapat pada 42 ayat di

  • 7/24/2019 Alga KLT Bioautografi

    39/51

    39

    dalam Al-quran. Baik sebagai topik utama maupun sub-topik. Sebagian besar

    menjelaskan betapa lautan itu menyimpan berjuta-juta karunia dari Allah s.w.t

    yang bisa diambil manfaatnya oleh umat manusia. Salah satu ayat yang

    berbicara tentang lautan yaitu dalam Q.S Al-rahman(55) :19-20 :

    Terjemahnya :

    Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian

    bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak di lampaui oleh masing-masing.

    Beberapa ulama berpendapat bahwa kata (

    ) pada mulanya berarti

    melepas. Kata ini antara lain digunakan untuk menggambarkan binatang yang

    melepas untuk mencari sendiri makanannya. Melepas laut dalam arti

    membiarkannya mengalir secara bebas. Dari sini, ia dipahami juga dalam arti

    pulang pergi dan bolak-balik. Kata ini dapat juga dipahami dalam arti

    bercampur secara tidak teratur sehingga menimbulkan keterombang-ambingan

    dan kegelisahan. Kata (

    ) disepakati ulama dalam arti laut dan sungai.

    )

    ) atau pemisah yang dimaksud adalah penampungan air yang terdapat

    dibumi itu dan saluran-saluran bumi yang menghalangi air laut bercampur

    dengan air sungai sehingga tidak mengakibatkan nya menjadi asin.

    Ulama Sayyid Quthub, menyatakan bahwa penghalang yang dijadikan

    Allah itu, adalah posisi aliran sungai yang biasanya lebih tinggi daripada

    permukaan laut. Karena air sungai itulah yang mengalir kelaut bukan

    sebaliknya, kecuali amat sangat jarang dan dengan pengaturan yang sangat

    teliti ini, air laut walaupun banyak, tidak mengasinkan air sungai yang

    merupakan sumber air minum manusia, binatang, tumbuh-tubuhan. Sementara

  • 7/24/2019 Alga KLT Bioautografi

    40/51

    40

    pakar yang tekun dalam bidang kemukzizatan al-quran menjadikan ayat ini

    sebagai salah satu mukjizat ilmiah alquran. Mereka tidak memahami pada

    pemisah itu dalam pengertian penciptaan posisi sungai lebih tinggi dari lautan

    Tetapi, lebih dari itu. Pendapat mereka dikemukakan setelah kemajuan-

    kemajuan yang dicapai manusia dalam bidang ilmu kelautan (Shihab, M.

    Quraish, 2009).

    Selain itu juga terdapat pada Q.S. Al Jaatsiyah (45) : 12, yaitu :

    Terjemahnya :

    Allah yang telah menundukkan lautan untuk umat manusia, agarsupaya kapal-kapal dapat mengarunginya atas kehendak-Nya, dan

    supaya manusia dapat memanfaatkan keistimewaan-keistimewaan yang

    ada di dalamnya dan mudah-mudahan umat manusia bersyukur.

    Menurut Pendapat M.Quraish Shihab, ayat diatas menyebutkan

    kekuasaan Allah menundukkan laut dimana angin banyak berhembus guna

    menghantar berlayar menuju tujuannya. Allah berfirman : Allah tidak ada

    selainnya yang telah menundukkan lautan untuk kemashalatan kamu, wahai

    manusia yang mukmin maupun yang kafir supaya bahtera dapat berlayar

    padanya membawa kamu dan barang-barang kamu ke tempat yang kamu tuju,

    kendati muatannya sangat berat. Itu terjadi dengan seizin dan kuasanya dan

    dia yang maha kuasa itu juga menundukkan laut supaya kamu dapat mencari

    sebagian karunianya yang berupa hasil laut, seperti ikan dan mutiara dan juga

    agar kamu bersyukur dengan menggunakan nikmat-nikmat sesuai dengan

    tujuan Allah menganugerahkannya dan dengan memurnikan sikap beragama

    kepada-Nya. Dan hanya Dia yang Maha Esa dan Kuasa itu juga yang telah

  • 7/24/2019 Alga KLT Bioautografi

    41/51

    41

    menundukkan untuk kemashalatan kamu apa yang ada di langit dan bumi

    sebagai rahmat yang semata-mata bersumber dari Nya lautan untuk keperluan

    manusia sendiri. Dalam ayat ini juga dijelaskan bahwa Allah memberikan

    keistimewaan-keistimewaan dalam lautan untuk dimanfaatkan manusia

    sebaik-baiknya. Penundukan langit dan bumi dipahami dalam arti semua

    bagian-bagian alam yang terjangkau dan berjalan atas dasar satu sistem yang

    pasti kait- berkait dan dalam bentuk konsisten. Allah menetapkan hal tersebut

    dan dari saat ke saat mengilhami manusia tentang pengetahuan fenomena

    alam yang dapat mereka manfaatkan untuk kemashalatan dan kenyamanan

    hidup manusia. Allah menundukkan semua untuk manusia agar dia tunduk

    kepada yang ditundukkan itu, tetapi hanya kepada yang menundukkan

    ( Shihab, M. Quraish, 2009).

    Dalam ayat yang lain diterangkan bahwa Allah swt. menjadikan langit,

    bumi dan laut serta semua isinya untuk dimanfaatkan manusia baik sebagai

    sarana transportasi atau untuk kebutuhan kehidupan manusia. Hal ini

    berkaitan dengan penelitian yang kami lakukan, dimana salah satu

    keistimewaan yang ada di dalam lautan yaitu alga merah yang didalamnya

    mengandung mikroba endofit yang mampu mengahasilkan senyawa

    antibiotika dan dimanfaatkan sebagai alternatif sumber penghasil antibiotika

    yang baru.

    Sebagian ayat-ayat Alquran menjelaskan akan pentingnya lautan bagi

    kehidupan itu sama halnya dengan daratan. Karena itu kata Al Bahri

    disebutkan dalam Alquran sebanyak 33 kali dan beberapa kali dirangkai

  • 7/24/2019 Alga KLT Bioautografi

    42/51

    42

    bersama dengan kata Al Barri.Ayat ini seakan-akan mendorong manusia

    berusaha dan berpikir semaksimal mungkin, di mana laut dan segala isinya itu

    dapat dimanfaatkan untuk keperluannya, demikian pula alam semesta ini.

    Dalam Q.S Al-Maidah (5) : 96, Allah swt berfirman :

    Terjemahnya:

    Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal)

    dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang

    yang dalam perjalanan; dan diharamkan atasmu (menangkap) binatang

    buruan darat, selama kamu dalam ihram. dan bertakwalah kepada Allah

    yang kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.

    Menurut pendapat M.Quraish Shihab tentang ayat diatas yaitu karena

    redaksi ayat berbicara tentang perburuan secara umum, tanpa menjelaskan

    apakah ia menyangkut binatang darat atau laut, maka dari ayat diatas

    dinyatakan bahwa dihalalkan bagi kamu berburu binatang buruan laut juga

    sungai, danau atau tambak dan makanannya yang berasal dari laut seperti

    ikan, udang atau apapun yang hidup disana dan tidak dapat hidup didarat

    walaupun telah mati dan mengapung, adalah makanan lezat bagi kamu. Ayat

    tersebut menegaskan larangan berburu binatang darat dalam keadaan berihram

    atau ketika berada dia tanah haram. Bahwa tidak ada larangan berburu

    binatang laut dan sungai, bukan saja karena sangat melimpah tetapi juga

    karena di Mekkah dan sekitar daerah tanah haram tidak terdapat laut atau

    sungai( Shihab, M. Quraish, 2009).

  • 7/24/2019 Alga KLT Bioautografi

    43/51

    43

    Algae Eucheuma cottonii telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat

    sebagai bahan makanan dan sayuran. Kandungan Algae yang kaya akan

    nutrisi merupakan salah satu bukti kekuasaan Allah swt terhadap ciptaannya.

    Algae juga ternyata memiliki potensi yang besar sebagai bahan baku obat

    obatan. Tingkat kebutuhan akan obat-obatan di era sekarang ini sangat besar

    seiring dengan munculnya berbagai macam penyakit di kalangan masyarakat.

    Oleh karena itu penelitian-penelitian yang bertujuan untuk menemukan

    senyawa obat baru akan terus dilakukan. Hal ini didasari oleh sebuah hadits

    yang diriwayatkan oleh Muslim dari Jabir r.a bahwa Rasulullah bersabda :

    ()

    Artinya :

    Setiap penyakit ada obatnya. Dan jika suatu obat mengenai tepat

    pada penyakitnya, ia akan sembuh dengan izin Allah Ta`alaa.

    (HR. Muslim).

    Hadis diatas menjelaskan bahwa setiap penyakit yang diturunkan oleh

    Allah swt ada obatnya, dan jika obat tepat mengenai penyakitnya maka ia akan

    sembuh dengan izin Allah. Dalam dunia kesehatan ayat ini dapat diartikan

    bahwa obat akan memberikan efek ketika obat telah berikatan dengan reseptor

    obat tersebut. Setiap penyakit terjadi akibat dari berbagai macam faktor, salah

    satunya adalah infeksi yang diakibatkan oleh mikroorganisme. Alga merah

    mampu menghasilkan senyawa antibiotika yang sangat bermanfaat dalam

    menyembuhan penyakit infeksi.

  • 7/24/2019 Alga KLT Bioautografi

    44/51

    44

    Infeksi yang tidak ditangani dengan benar, dapat berakibat fatal pada

    kesehatan manusia. Infeksi dapat disembuhkan dengan penggunaan zat zat

    antibiotika. Akan tetapi penggunaan antibiotika yang telah begitu luas dan

    cendrung tidak tepat dapat memicu terjadinya resistensi. Untuk itu pemberian

    antibiotika harus sesuai dengan aturan pakai yang telah ditetapkan oleh para

    ahli farmasi. Rasulullah saw telah memberikan kita petunjuk untuk

    dikembangkan dan Allah swt yang menentukan segala manfaatnya.

    Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, jenis dan klasifikasi

    penyakit akan semakin banyak ditemukan dan penemuan obat baru juga akan

    semakin bertambah. Allah swt yang menurunkan penyakit, dan Allah swt

    pula yang menurunkan obatnya.

    Penelitianpenelitian yang bertujuan untuk menemukan senyawa obat

    baru akan terus dilakukan dilakukan oleh para ahli farmasi, begitu pula

    dengan kegunaan algae yang semakin banyak ditemukan. Hal ini dibuktikan

    dari hasil penelitian yang menunjukkan adanya mikroba endofit pada algae

    Eucheuma cottonii yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai sumber

    antibiotika baru, oleh karena itu perlu adanya penetuan karakterisasi dari

    senyawa yang dihasilakan oleh algaeEucheuma cottonii.

  • 7/24/2019 Alga KLT Bioautografi

    45/51

    45

    BAB. III

    METODE PENELITIAN

    A. Waktu dan Tempat Peneli tian

    Penelitian ini dilakukan pada bulan januari 2010 sampai selesai.

    Dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi UIN Alauddin Makassar dan

    Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia

    Makassar.

    B. Alat dan Bahan

    1. Alat-alat yang digunakan

    Alat-alat gelas, autoklaf (Smic model YX-280 B), enkas, inkubator

    (Memmert), Laminar Air Flow (LAF), ose, oven (Fisher), pipa kapiler

    (Camag),sentrifuge, spektrofotometer IR (Shimadzu), spektrofotometer

    UV (Shimadzu), dan timbangan analitik (AND).

    2. Bahan-bahan yang digunakan

    Biakan murni (Bacillus subtilis, Candida albicans, Escherichia coli,

    Pseudomonas aeruginosa, Salmonella typhosa, Staphylococcus aureus,

    Staphylococcus epidermidis, danVibrio sp), etanol 70%, isolat mikroba

    endofit ( IJ2, IJ3, IJ5, IB2, dan IB5 ), lempeng silika gel 60 F254(Merck),

    medium Maltose Yeast Broth (MYB), medium Glukosa Nutrient Agar

    (GNA), pelarut aseton, etil asetat, n-heksan, kloroform, dan n-butanol.

  • 7/24/2019 Alga KLT Bioautografi

    46/51

    46

    C. Prosedur Kerja

    1.

    Penyiapan sampel

    Sampel yang digunakan adalah isolat mikroba penghasil

    antibiotika, yaitu isolat IJ2, IJ3, IJ5, IB2 dan IB5 yang merupakan koleksi

    dari laboratorium mikrobiologi UIN Alauddin Makassar.

    2. Sterilisasi alat

    Alat-alat yang akan digunakan dicuci dengan deterjen, wadah

    mulut lebar dibersihkan dan direndam dengan larutan deterjen panas

    selama 15-30 menit diikuti dengan pembilasan pertama dengan HCl 0,1%

    dan terakhir dengan air suling. Alat-alat dikeringkan dengan posisi

    terbalik di udara terbuka setelah kering dibungkus dengan kertas. Tabung

    reaksi dan gelas erlemeyer terlebih dahulu disumbat dengan kapas bersih.

    Alat-alat dari kaca disterilkan di oven pada suhu 1800

    C selama 2 jam.

    Alat-alat suntik dan alat-alat plastik lainnya (tidak tahan pemanasan

    tinggi) disterilkan dalam otoklaf pada suhu 1210C selama 15 menit

    dengan tekanan 2 atm. Jarum ose disterilkan dengan pemanasan langsung

    hingga memijar.

    3. Produksi antibiotika

    Disiapkan lima (5) isolat mikroba penghasil antibiotika, yaitu

    isolat IJ2, IJ3, dan IJ5 untuk jamur, dan isolat IB2dan IB5 untuk bakteri.

    Dimasukkan masing-masing 1 ose ke dalam tabung reaksi yang

    sebelumnya telah diisi dengan 10 ml medium Maltose Yeast Broth

    (MYB). Diinkubasi selama 1x24 jam. Setelah itu hasil inkubasi

    dimasukkan ke dalam gelas erlenmeyer yang berisi masing-masing 200 ml

  • 7/24/2019 Alga KLT Bioautografi

    47/51

    47

    medium Maltose Yeast Broth (MYB). Dishaker selama 7x24 jam.

    Diperoleh filtrat dan miselia yang kemudian disentrifuge. Hasilnya

    kemudian diuapkan.

    4. Skr in ing Pelarut

    Diambil ekstrak kering dari filtrat dan miselia, kemudian

    dilakukan skrining pelarut dengan menggunakan beberapa pelarut yaitu

    aseton, etil asetat, n-heksan, kloroform, dan n-butanol dengan melihat

    profil kromatogram pada lempeng KLT.

    5. Parti si PadatCair

    Dari hasil skrining pelarut dengan diperoleh pelarut yang sesuai,

    selanjutnya dilakukan pemisahan senyawa yang terdapat pada filtrat dan

    misellia, fermentat yang telah dikeringkan kemudian dipartisi dengan

    menggunakan metode partisi padat-cair. Hasil yang diperoleh dipisahkan

    ke dalam vial.

    6. I denti fi kasi dengan Kromatograf i Lapis Tipis

    Lempeng KLT yang akan digunakan terlebih dahulu diaktifkan

    dengan pemanasan dalam oven pada suhu 1100C selama 10 menit

    sebelum digunakan. Ditotolkan fraksi larut, tidak larut, dan fraksi miselia

    pada lempeng KLT ukuran 7 x 1 cm menggunakan pipa kapiler.

    Kemudian dielusi dengan cairan pengelusi yang sesuai di dalam

    chamber. Lempeng dikeluarkan dari chamber dan diangin-anginkan

    hingga cairan pengelusinya menguap. Kemudian kromatogram yang

  • 7/24/2019 Alga KLT Bioautografi

    48/51

    48

    dihasilkan diamati nodanya di bawah sinar UV pada panjang gelombang

    254 nm dan 366 nm, serta penampak bercak H2SO410 %.

    7. Uj i KLT-Bi oautografi

    Hasil identifikasi KLT dengan profil kromatogram yang terbaik

    dilanjutkan dengan uji KLT-Bioautografi metode kontak, dimana 10 ml

    media GNA steril dimasukkan ke dalam vial dan diinokulasikan satu ose

    mikroba uji dihomogenkan, kemudian dituang kedalam cawan petri

    steril. Lempeng yang telah dielusi dengan eluen yang sesuai diletakkan di

    atas permukaan medium agar yang telah diinokulasikan mikroba uji dan

    dibiarkan selama 60 menit setelah itu lempeng tersebut diangkat dan

    dikeluarkan. Selanjutnya diinkubasi pada suhu 370C selama 1X24 jam

    untuk bakteri dan pada 270C selama 3 X 24 jam untuk jamur.

    Kemudian diamati bercak yang memberikan aktivitas penghambatan

    terhadap pertumbuhan mikroba uji.

    8. I solasi

    Dari hasil uji aktivitas antimikroba terhadap beberapa mikroba uji

    secara KLT-bioaotografi terdapat bercak tertentu yang memberikan

    aktivitas antimikroba, maka bercak tersebut diisolasi dengan

    menggunakan Kromatografi Lapis Tipis Preparatif.

    Fraksi yang memberikan aktivitas antimikroba ditotolkan pada garis

    penotolan lempeng Kromatografi Lapis Tipis Preparatif, dikeringkan

    kemudian dielusi dengan menggunakan eluen yang sesuai. Pita-pita yang

    diperoleh ditandai dan dikeruk.

  • 7/24/2019 Alga KLT Bioautografi

    49/51

    49

    9. Pemurnian dan Pengujian Pemurnian

    Fraksi yang menunjukkan adanya aktivitas antimikroba pada

    mikroba tertentu masih mengandung zat-zat pengotor dan golongan

    komponen kimia yang lain sehingga perlu dilakukan pemurnian untuk

    mendapatkan isolat yang murni. Pemurnian dilakukan dengan pencucian

    isolat menggunakan metanol absolut sehingga golongan komponen kimia

    yang lain dan zat-zat pengotor dapat larut dalam metanol. Hal ini

    dilakukan beberapa kali sehingga isolat yang diperoleh benar-benar

    murni, dengan pengujian kromatografi lapis tipis dua dimensi dan elusi

    dengan sistem multi eluen.

    a. Kromatografi Lapis Tipis Dua Dimensi

    Isolat murni yang telah diperoleh kemudian ditotolkan pada

    lempeng KLT dengan ukuran 20 x 20 cm. Lalu dielusi dengan

    menggunakan dua cairan pengelusi, untuk proses elusi yang pertama

    dilakukan dengan cara menotolkan filtrat yang telah dilarutkan dengan

    pelarut yang cocok pada lempeng kemudian dielusi. Proses elusi yang

    kedua dengan cara memutar lempeng berlawanan arah jarum jam

    sehingga hasil elusi yang pertama menjadi titik awal pengelusian

    untuk yang kedua. Setelah proses elusi yang kedua selesai lalu

    diamati. Apabila pada dua kali proses elusi ini hanya menunjukkan

    satu bercak tunggal maka dapat dikatakan bahwa yang didapatkan

    adalah komponen kimia yang tunggal.

  • 7/24/2019 Alga KLT Bioautografi

    50/51

    50

    b. Elusi Sistem Multi Eluen

    Uji kemurnian isolat juga dapat dilakukan dengan

    menggunakan beberapa variasi eluen. Penampakan bercak tunggal

    menandakan bahwa golongan senyawa dari isolat yang didapat

    merupakan golongan komponen kimia yang tunggal.

    10.Karakteri sasi Senyawa Antibiotika

    a. Identifikasi Spektrofotometri Ultra Violet (UV)

    Isolat murni yang diperoleh kemudian diidentifikasi dengan

    spektrofotometer ultra violet. Senyawa dilarutkan dalam kloroform

    kemudian cuplikan ditempatkan di antara monokromator dan

    detektor. Spektrum yang dihasilkan direkam pada alat pencatat.

    b. Identifikasi Spektrofotometri Infra Merah (IR)

    Isolat murni yang diperoleh dilanjutkan dengan identifikasi

    spektrofotometri infra merah dengan cara menempatkan cuplikan

    sebagai film yang tipis diantara dua lapisan natrium klorida yang

    transparan, kemudian ditempatkan pada celah sinar infra merah antara

    monokromator dengan detektor, selanjutnya direkam pada alat

    pencatat.

    11.Uj i KLT-Bi oautografi

    Isolat murni yang diperoleh dari hasil isolasi Kromatografi Lapis

    Tipis Preparatif, dielusi dengan eluen yang sesuai lalu dilanjutkan dengan

    Uji KLT-Bioautografi kontak dengan cara media GNA steril sebanyak 10

    ml dituang ke dalam cawan petri steril, lempeng KLT yang telah dielusi

  • 7/24/2019 Alga KLT Bioautografi

    51/51

    51

    dengan eluen yang cocok diletakkan di atas permukaan medium agar

    yang telah diinokulasi dengan mikroba tertentu, dibiarkan selama 60

    menit setelah itu lempeng tersebut diangkat dan dikeluarkan. Selanjutnya

    media diinkubasi pada suhu 37o C selama 24 jam.