Alkaloid Print

Embed Size (px)

Citation preview

ALKALOID

Alkaloidadalah sebuah golongan senyawabasabernitrogen yang kebanyakanheterosiklikdan terdapat ditetumbuhan(tetapi ini tidak mengecualikan senyawa yang berasal darihewan). Asam amino, peptida, protein, nukleotid, asam nukleik, gula amino dan antibiotik biasanya tidak digolongkan sebagai alkaloid. Dan dengan prinsip yang sama, senyawa netral yang secara biogenetik berhubungan dengan alkaloid termasuk digolongan ini.Sumber dan SejarahAlkaloid dihasilkan oleh banyak organisme, mulai daribakteria,fungi(jamur),tumbuhan, danhewan. Ekstraksi secara kasar biasanya dengan mudah dapat dilakukan melalui teknik ekstraksi asam-basa. Rasapahitataugetiryang dirasakanlidahdapat disebabkan oleh alkaloid.Istilah "alkaloid" (berarti "mirip alkali", karena dianggap bersifatbasa) pertama kali dipakai olehCarl Friedrich Wilhelm Meissner(1819), seorang apoteker dariHalle(Jerman) untuk menyebut berbagai senyawa yang diperoleh dari ekstraksi tumbuhan yang bersifat basa (pada waktu itu sudah dikenal, misalnya,morfina,striknina, sertasolanina). Hingga sekarang dikenal sekitar 10.000 senyawa yang tergolong alkaloid dengan struktur sangat beragam, sehingga hingga sekarang tidak ada batasan yang jelas untuknya.Alkaloid biasanya diklasifikasikan menurut kesamaan sumber asal molekulnya (precursors),didasari dengan metabolisme pathway (metabolic pathway) yang dipakai untuk membentuk molekul itu. Kalau biosintesis dari sebuah alkaloid tidak diketahui, alkaloid digolongkan menurut nama senyawanya, termasuk nama senyawa yang tidak mengandung nitrogen (karena struktur molekulnya terdapat dalam produk akhir. sebagai contoh: alkaloid opium kadang disebut "phenanthrenes"), atau menurut nama tumbuhan atau binatang dimana senyawa itu diisolasi. Jika setelah alkaloid itu dikaji, penggolongan sebuah alkaloid dirubah menurut hasil pengkajian itu, biasanya mengambil nama amine penting-secara-biologi yang mencolok dalam proses sintesisnya.Golongan Alkaloid GolonganPiridina:piperine,coniine,trigonelline,arecoline,arecaidine,guvacine,cytisine,lobeline,nikotina,anabasine,sparteine,pelletierine. GolonganPyrrolidine:hygrine,cuscohygrine,nikotina GolonganTropane:atropine,kokaina,ecgonine,scopolamine,catuabine GolonganKuinolina:kuinina,kuinidina,dihidrokuinina,dihidrokuinidina,strychnine,brucine,veratrine,cevadine GolonganIsokuinolina: alkaloid-alkaloidopium(papaverine,narcotine,narceine),sanguinarine,hydrastine,berberine,emetine, berbamine, oxyacanthine AlkaloidFenantrena: alkaloid-alkaloidopium(morfin,codeine,thebaine) GolonganPhenethylamine:mescaline,ephedrine,dopamin GolonganIndola: Tryptamines:serotonin,DMT,5-MeO-DMT,bufotenine,psilocybin Ergolines(alkaloid-alkaloid dariergot):ergine,ergotamine,lysergic acid Beta-carboline:harmine,harmaline,tetrahydroharmine Yohimbans:reserpine,yohimbine AlkaloidVinca:vinblastine,vincristine AlkaloidKratom(Mitragyna speciosa):mitragynine,7-hydroxymitragynine AlkaloidTabernanthe iboga:ibogaine,voacangine,coronaridine AlkaloidStrychnos nux-vomica:strychnine,brucine GolonganPurine: Xantina:Kafein,teobromina,theophylline GolonganTerpenoid: AlkaloidAconitum:aconitine AlkaloidSteroid(yang bertulang punggung steroid pada struktur yang bernitrogen): Solanum(contoh:kentangdan alkaloidtomat) (solanidine,solanine,chaconine) AlkaloidVeratrum(veratramine,cyclopamine,cycloposine,jervine,muldamine)[2] AlkaloidSalamander berapi(samandarin) lainnya:conessine Senyawa ammonium quaternary s:muscarine,choline,neurine Lain-lainnya:capsaicin,cynarin,phytolaccine,phytolaccotoxiALKALOID

Alkaloid adalah golongan senyawa basa bernitrogen yang kebanyakan heterosiklik dan terdapat pada berbagai tumbuhan (tetapi ini tidak mengecualikan senyawa yang berasal dari hewan). Asam amino, peptida, protein, nukleotid, asam nukleik, gula amino dan antibiotik biasanya tidak digolongkan sebagai alkaloid. Dengan prinsip yang sama, senyawa netral yang secara biogenetik berhubungan dengan alkaloid termasuk dalam golongan ini.

Fungsi alkaloid ini bermacam-macam diantaranya:1. sebagai racun untuk melindungi tanaman dari serangga dan binatang,2. sebagai hasil akhir dari reaksi detoksifikasi yang merupakan hasil metabolit akhir dari komponen yang membahayakan bagi tanaman,3. sebagai faktor pertumbuhan tanaman dan cadangan makanan.

Beberapa manfaat alkaloid adalah:1. antispasmodik, didapatkan dari senyawa propil-piperidin2. sedatif, dari senyawa propil-piperidin atau hiosiamin & skopolamin3. anthelmintik, dari senyawa as. nikotinat (tumb. Areca catechu)4. analgetik narkotik, dari senyawa kokain5. antimalaria, dari senyawa kinina (tumb. Cinchona succirubra)6. antibiotik, dari senyawa viridicatin7. analgetik untuk nyeri hebat, dari senyawa morfin8. emetik ekspektorn, dari senyawa amatina9. antipiretik, dari senyawa beberin10. relaksan otot, dri senyawa vinblastina11. antihipertensi, dari senyawa germidina12. stimulan SSP, dari senyawa d-norpseudo efedrin, theobromin yang juga berfungsi sbg diuretik13. bronkodilator, dari senyawa theofilina14. simpatomimetik, dari senyawa efedrin15. insektisida,dari senyawa seradina16. adstringen pada radang selaput lendir, dari senyawa hidrastina (tumb. Hydrastis canadensy)

KLASIFIKASI ALKALOIDAlkaloid biasanya diklasifikasikan menurut kesamaan sumber asal molekulnya (precursors), atau berdasarkan jalur metabolisme (metabolic pathway) yang dipakai untuk membentuk molekul itu. Kalau biosintesis dari sebuah alkaloid tidak diketahui, alkaloid digolongkan menurut nama senyawanya, termasuk nama senyawa yang tidak mengandung nitrogen (karena struktur molekulnya terdapat dalam produk akhir. sebagai contoh: alkaloid opium kadang disebut "phenanthrenes"), atau menurut nama tumbuhan atau binatang dimana senyawa itu diisolasi. Jika setelah alkaloid itu dikaji, penggolongan sebuah alkaloid dirubah menurut hasil pengkajian itu, biasanya mengambil nama amine penting-secara-biologi yang mencolok dalam proses sintesisnya.

Klasifikasi alkaloida dapat dilakukan berdasarkan beberapa cara:

Berdasar jenis cincin heterosiklik nitrogen.Berdasarkan hal tersebut, alkaloida dapat dibedakan atas beberapa jenis seperti alkaloida pirolidin,piperidin, isokuinolin, kuinolin, dan alkaloida indol1. Golongan Piridina: piperine, coniine, trigonelline, arecoline, arecaidine, guvacine, cytisine, lobeline, nikotina, anabasine, sparteine, pelletierine.2. Golongan Pyrrolidine: hygrine, cuscohygrine, nikotina3. Golongan Tropane: atropine, kokaina, ecgonine, scopolamine, catuabine4. Golongan Kuinolina: kuinina, kuinidina, dihidrokuinina, dihidrokuinidina, strychnine, brucine, veratrine, cevadine5. Golongan Isokuinolina: alkaloid-alkaloid opium (papaverine, narcotine, narceine), sanguinarine, hydrastine, berberine, emetine, berbamine, oxyacanthine6. Alkaloid Fenantrena: alkaloid-alkaloid opium (morfin, codeine, thebaine)7. Golongan Phenethylamine: mescaline, ephedrine, dopamin8. Golongan Indola: a.Tryptamines: serotonin, DMT, 5-MeO-DMT, bufotenine, psilocybin b.Ergolines (alkaloid-alkaloid dari ergot ): ergine, ergotamine, lysergic acid c.Beta-carboline: harmine, harmaline, tetrahydroharmine d.Yohimbans: reserpine, yohimbine e.Alkaloid Vinca: vinblastine, vincristine f.Alkaloid Kratom (Mitragyna speciosa): mitragynine, 7-hydroxymitragynine g.Alkaloid Tabernanthe iboga: ibogaine, voacangine, coronaridine h.Alkaloid Strychnos nux-vomica: strychnine, brucine

9.Golongan Purine: i.Xantina: Kafein, teobromina, theophylline 10.Golongan Terpenoid: j.Alkaloid Aconitum: aconitine k.Alkaloid Steroid (yang bertulang punggung steroid pada struktur yang bernitrogen): Solanum (contoh: kentang dan alkaloid tomat) (solanidine, solanine, chaconine) Alkaloid Veratrum (veratramine, cyclopamine, cycloposine, jervine, muldamine) Alkaloid Salamander berapi (samandarin) lainnya: conessine 11.Senyawa ammonium quaternarys: muscarine, choline, neurine 12.Lain-lainnya: capsaicin, cynarin, phytolaccine, phytolaccotoxin (www.google.co.id)

Berdasar jenis tumbuhan darimana alkaloida ditemukan.Cara ini digunakan untuk menyatakan jenis alkaloida yang pertama-tama ditemukan pada suatu jenis tumbuhan. Berdasarkan cara ini, alkaloida dapat dibedakan atas beberapa jenis yaitu:1. Alkaloida tembakau,2. Alkaloida amaryllidiaceae,3. Alkaloida erythrine dan lainnya.Tapi cara ini punya kelemahan: beberapa alkaloida yang berasal dari suatu tumbuhan tertentu dapat mempunyai struktur yang beda

Berdasar asal-usul biogenetik.Cara ini sangat berguna untuk menjelaskan hubungan antara berbagai alkaloida yang diklasifikasikan berdasar berbagai jenis cincin heterosiklik. Dari biosintesa alkaloida, menunjukkan bahwa alkaloida berasal dari hanya beberapa asam amino tertentu saja. Dapat dibedakan:1. Alkaloida alisiklik (berasal dari asam-asam amino ornitrin & lisin)2. Alkaloida aromatik jenis fenilalanin (berasal dari fenilalanin, tirosin & 3,4-dihidrofenilalanin)3. Alkaloida aromatik jenis indol (berasal dari triptopan)

Menurut Hegnauer, merupakan system klasifikasi yang paling banyak diterima:

1. Alkaloida sesungguhnyaAlkaloida ini merupakan racun, senyawa tersebut menunjukkan aktivitas fisiologis yang luas, hampir tanpa terkecuali bersifat basa, umumnya mengandung nitrogen dalam cincin heterosiklik, diturunkan dari asam amino, biasanya terdapat dalam tanaman sebagai garam asam organik. Ada pengecualian aturan tersebut adalah kolkhisin dan asam aristolokhat yang bersifat bukan basa dan tidak memiliki cincin heterosiklik dan alkaloid quartener, yang bersifat agak asam daripada bersifat basa.

2. ProtoalkaloidaProtoalkaloid merupakan amin yang relatif sederhana dimana nitrogen dan asam amino tidak terdapat dalam cincin heterosiklik. Protoalkaloida diperoleh berdasarkan biosintesis dari asam amino yang bersifat basa. Pengertian amin biologis sering digunakan untuk kelompok ini. Contoh, adalah meskalin, ephedin dan N,N-dimetiltriptamin.

3. PseudoalkaloidaPseudoalkaloid tidak diturunkan dari prekursor asam amino. Senyawa biasanya bersifat basa. Ada dua seri alkaloid yang penting dalam khas ini, yaitu alkaloid steroidal (contoh: konessin) dan purin (kaffein)

Dalam dunia medis dan kimia organik, istilah alkaloid telah lama menjadi bagian penting dan tak terpisahkan dalam penelitian yang telah dilakukan selama ini, baik untuk mencari senyawa alkaloid baru ataupun untuk penelusuran bioaktifitas. Senyawa alkaloid merupakan senyawa organik terbanyak ditemukan di alam. Hampir seluruh alkaloid berasal dari tumbuhan dan tersebar luas dalam berbagai jenis tumbuhan. Secara organoleptik, daun-daunan yang berasa sepat dan pahit, biasanya teridentifikasi mengandung alkaloid. Selain daun-daunan, senyawa alkaloid dapat ditemukan pada akar, biji, ranting, dan kulit kayu.Berdasarkan literatur, diketahui bahwa hampir semua alkaloid di alam mempunyai keaktifan biologis dan memberikan efek fisiologis tertentu pada mahluk hidup. Sehingga tidaklah mengherankan jika manusia dari dulu sampai sekarang selalu mencari obat-obatan dari berbagai ekstrak tumbuhan. Fungsi alkaloid sendiri dalam tumbuhan sejauh ini belum diketahui secara pasti, beberapa ahli pernah mengungkapkan bahwa alkaloid diperkirakan sebagai pelindung tumbuhan dari serangan hama dan penyakit, pengatur tumbuh, atau sebagai basa mineral untuk mempertahankan keseimbangan ion.Alkaloid secara umum mengandung paling sedikit satu buah atom nitrogen yang bersifat basa dan merupakan bagian dari cincin heterosiklik. Kebanyakan alkaloid berbentuk padatan kristal dengan titik lebur tertentu atau mempunyai kisaran dekomposisi. Alkaloid dapat juga berbentuk amorf atau cairan. Dewasa ini telah ribuan senyawa alkaloid yang ditemukan dan dengan berbagai variasi struktur yang unik, mulai dari yang paling sederhana sampai yang paling sulit.Dari segi biogenetik, alkaloid diketahui berasal dari sejumlah kecil asam amino yaituornitin dan lisinyang menurunkan alkaloid alisiklik,fenilalanin dan tirosinyang menurunkan alkaloid jenis isokuinolin, dantriftopanyang menurunkan alkaloid indol. Reaksi utama yang mendasari biosintesis senyawa alkaloid adalah reaksi mannich antara suatu aldehida dan suatu amina primer dan sekunder, dan suatu senyawa enol atau fenol. Biosintesis alkaloid juga melibatkan reaksi rangkap oksidatif fenol dan metilasi. Jalur poliketida dan jalur mevalonat juga ditemukan dalam biosintesis alkaloid.Senyawa Alkaloid(Nama Trivial)Aktivitas Biologi

NikotinStimulan pada syaraf otonom

MorfinAnalgesik

KodeinAnalgesik, obat batuk

AtropinObat tetes mata

SkopolaminSedatif menjelang operasi

KokainAnalgesik

PiperinAntifeedant (bioinsektisida)

QuininObat malaria

VinkristinObat kanker

ErgotaminAnalgesik pada migrain

ReserpinPengobatan simptomatis disfungsi ereksi

MitragininAnalgesik dan antitusif

VinblastinAnti neoplastik, obat kanker

SaponinAntibakteri

alkaloid adalah sebuah golongan senyawa basa yang mempunyai nitrogen yang sebagian besar heterosiklik dan terdapat di tumbuhan (tetapi ada juga yang berasal dari hewan). Ada atau tidak nya alkaloid bisa di tandai dengan rasa pahid dan getir pada lidah. Biasanya alkaloid terdiri atas sapofin dan flavonoid. Alkaloid di bedakan menjad: Alkaloid sederhana: racun, senyawa tersebut menunjukkan aktivitas phisiologi yang luas, hampir tanpa terkecuali bersifat basa; lazim mengandung Nitrogen dalam cincin heterosiklik ; diturunkan dari asam amino ; biasanya terdapat aturan tersebut adalah kolkhisin dan asam aristolokhat yang bersifat bukan basa dan tidak memiliki cincin heterosiklik dan alkaloid quartener, yang bersifat agak asam daripada bersifat basa. Protoalkaloid: Protoalkaloid merupakan amin yang relatif sederhana dimana nitrogen dan asam amino tidak terdapat dalam cincin heterosiklik. Contoh: ephedrine Pseudoalkakoid:tidak diturunkan oleh precursor dan bersifat basa.Contoh kafeinPenggolongan alkaloid bisa dilakukan dengan cara1. Digolongkan menurut kesamaan asal molekulnya(precursors),didasari dengan metabolisme pathway (metabolic pathway) yang dipakai untuk membentuk molekulnya2. Digolonglan menurut nama senyawa apabila tidak diketahui biosintesisnya.contoh: Alkoloid opium3. Digolongkan menurut tumbuhan dan hewan yang diambil4. Kebanyakan penamaan nya diakhiri dengan amineGolongan alkaloid di bedakan menjadi: Golongan Piridina: piperine, coniine, trigonelline, arecoline, nikotina, anabasine, sparteine, pelletierine. Golongan Pyrrolidine: hygrine,nikotina GolonganTropane: atropine, kokaina, catuabine Golongan Kuinolin: kuinina, kuinidina, dihidrokuinina, dihidrokuinidina, Golongan Isokuinollina: alkaloid-alkaloid opium (papaverine, narcotine, narceine)dll Alkaloid Fenantrena: alkaloid-alkaloid opium (morfin, codeine, thebaine) Golongan Phenethylamine: mescaline, ephedrine, dopamin Golongan Indola: serotonin, ergine, harmine, reserpine, vinblastine, mitragynine, ibogaine, strychnine. Golongan Purine: Xantina,Kafein, teobromina, theophylline Golongan Terpenoid: aconitine,Solanum(kentang) Senyawa ammonium quaternary s: muscarine, choline, neurine Lain-lainnya: capsaicin, cynarin, phytolaccine, phytolaccotoxin

SIFAT SIFAT ALKALOID Bersifat basa Mempunyai rasa pahid dan getir Merupakan senyawa organic Mempunyai stuktur nitrogen Bersifat toksik

MANFAAT ALKALOID: Antipiretik(mentimun) Anthelmintik(biji muntimun) Antiradang Antitusif (ephedrine) Diuretika(coklat) Stimulan(kopi,coklat) Insektisida Antikolik Antidiabetes(pada buah alpukat) TBC (daun beluntas) Anti tumor dan kanker (teh,mahkota dewa,tapak doro) Antihistamin anti alergi(mahkota dewa) Emetikum (kina) Anti hipertensi dan anti hipotensi Penenang(Morfin) DLL

Minyak Menguap adalah substansi yang menyebabkan atau menimbulkan bau dari bermacam-macam bagian dari tanaman. Ahli botani mendefenisikan minyak menguap sebagai sekret tanaman yang mempunyai bau intensif dan dilokalisasi dalam tempat-tempat tertentu.Pada umumnya minyak menguap tidak dapat bercampur dengan air tetapi kelarutannya dalam air cukup untuk meninggalkan baunya, didalam air dan aqua aromatica, dibanding dengan minyak lemak, minyak menguap sangat berbeda baik didalam sifat-sifat fisika dan kimianya.Hampir semua minyak menguap terdiri dari campuran senyawa-senyawa kimia yang sangat kompleks dan mempunyai susunan kimiawi yang bermacam-macam, hampir setiap tipe senyawa, organik dapat ditemukan dalam minyak menguap seperti hidrokarbon-hidrokarbon, alkohol, keton-keton aldehida-aldehida, eter-eter, oksida-oksida, ester-ester dan lain-lain. Hanya sedikit minyak menguap yang komponen tunggal dalam persentase tinggi.Sifat-sifat umum minyak menguap:Pada dasarnya berwarna, terutama kalau baru diekstraksi tetapi kalau disimpan lama kelamaan warnanya bertambah tua, oleh karena oksidasi atau timbulnya oksidasi.

Cara Memperoleh Minyak menguap:1. Minyak menguap Resin: kebanyakan diperoleh dengan penyulingan dari uap air dari bagian-bagian tanaman yang mengandung minyak menguap, sedangkan metode tergantung dari bahan bakunya.2. Minyak menguap Glikosida: dapat diperoleh dengan hidrolisa enzimatik dari pada glikosida-glikosida.3. Penyulingan biasa atau penyulingan destruksi, suatu bahan dipanasi sampai titik didihnya dan uapnya akan mengkondensasi dan dikumpulkan dibejana kondensasi.4. Beberapa minyak menguap, meskipun dapat disuling pada tekanan atmosfir tanpa terurai, kebanyakan disuling dengan pengurangan tekanan.5. Sebagian minyak menguap tidak disuling karena mengalami peruraian maka dari itu biasanya minyak menguap tersebut diperoleh dengan cara pemerasan, biasanya dipakai untuk memperoleh minyak menguap yang tidak tahan pemanasan.6. Cara lain berupa ekstraksi untuk pembuatan minyak menguap pada penyulingan terurai atau karena hanya sedikit sekali kadarnya didalam tanaman.Klasifikasi dari minyak menguap adalah tidak mudah, oleh karena merupakan campuran dari banyak, isi khasiat yang kita gunakan adalah klasifikasi berdasarkan struktur kimiawi dari isi utama yaitu isi yang terdapat dalam jumlah yang paling banyak dan merupakan isi berkhasiat. Minyak menguap digunakan secara farmasetis atas dasar ini maka minyak menguap dapat dibedakan:Minyak Menguap Hidrokarbon.Minyak menguap ini tidak mengandung komponen yang mempunyai gugus fungsional, maka hidrokarbon terdapat hampir dalam semua minyak menguap yang terdiri dari terpen-terpen yang tidak mengandung oksigen, seskuiterpen dan diterpen. Identifikasi minyak menguap hidrokarbon, terutama ditetapkan dengan mengukur bobot jenis, indeksbias atau dengan rotasi optisnya.Komponen-komponen hidrokarbon yang terdapat dalam minyak menguap yaitu Hidrokarbon alifatik (asiklik) dan Hidrokarbon aromatik.Simplisia yang mengandung Minyak menguap Hidrokarbon:1. Cubebae fructusTanaman asal:Piper cubebaLSuku: PiperaceaeKegunaan: Sebagai diuretika, ekspektoransia, antiseptik dan karminativa.1. Lada Hitam (Piper nigri fructus)Tanaman asal:Piper nigrumLSuku: PiperaceaeKegunaan: Stimulansia, karminativa, stomachicum dan aromatik1. Piperis foliumTanaman asal:Piper bettleLSuku: PiperaceaeKegunaan: Dalam bentuk infus sebagai obat batuk, obat kumur dan berkhasiat sebagai obat anti septikMinyak Menguap AlkoholAlkohol-alkohol yang sering terdapat didalam minyak menguap dapat digolongkan dalam Alkohol asiklik, alkohol terpen dan alkohol seskuiterpen. Alkohol-alkohol terpen terpenting adalah mentol dari oleum(menthae pipirites) dan bornaol(suatu terpen alkohol disiklik dari borneo camphor)sedangkan dari seskuiterpen alkohol adalah santalol (minyak sandalwood dan gingerol.Simplisia yang mengandung minyak menguap alkohol.1.Zingiberis rhizomaTanaman asal:Zingiberis rhizomaRSuku: ZiberaceaeKegunaan: Karminativa, stimulansia, aromatika dan kondiman.1. Galangae rhizomaTanaman asal:Alpinia officinarumSuku: ZingiberaceaeKegunaan: Stimulansia, karminativa, dan rampah-rampah, sedangkan minyaknya digunakan sebagai bahan aromatika.1. Curcuma domesticae rhizomaTanaman asal:Curcuma domesticaSuku: ZingiberaceaeKegunaan: Sebagai stimulansian dan zat warna.1. Santali lignumTanaman asal:Santalum albumLSuku: SantalaceaeKegunaan: Sebagai bahan untuk parfum, desinfektansia untuk saluran air kencing dan sebagai ekspektoransia pada obat batuk.Minyak Menguap Aldehid.Aldehid yang terdapat dalam minyak menguap terdiri dari aldehida asiklik dan siklikSimplisia minyak menguap yang mengandung Aldehid.1.Citri fructus cortexTanaman asal:Citrus sinensisLSuku: RutaceaeKegunaan: Aromatikum dan mempunyai daya Karminativa.1. Auranti amari cortexTanaman asal:Citrus auranticumLSuku: RutaceaeKegunaan: Flavoring agent, stimulansia, dan karminativa serta atomakhicum.1. Cinnamomi cortexTanaman asal:Laurus cinnamomiumSuku: LauraceaeKegunaan: Sebagai karminativa, aromatik dan flavoring agent.Minyak Menguap KetonSenyawa-senyawa keton yang terdapat di dalam minyak menguap yaituterdiri dari:1. Keton terpen monosiklik seperti menton, karvo, piperito, pulegon dan diosfenol.2. Keton bisiklik seperti kamfenon dan thuion.3. Keton non terpen seperti ironSimplisia minyak menguap yang mengandung Keton:1.Camphora (camfer)Tanaman asal:Cinnamomum camphoraLSuku: lauraceaeKegunaan: Sebagai obat luar rubefacient, obat dalam untuk antiseptik ringan karminativa dan antiplasmodik.1. Borneo camphorTanaman asal:Oryobalanops camphoraSuku: DipterocarpaceaeKegunaan: Karminativa dan antiplasmodik.Minyak Menguap FenolMinyakmenguap fenol dibagi dalam dua jenis senyawa fenol yaituterdapat dialam dan yang terbentuk sebagai hasil penyulingan destkruktif dari bagian tanaman.Simplisia minyak menguap yang mengandung Fenol:1.Thymi herbaTanaman asal:Thymus VulgarisLSuku: LabiataeKegunaan: Antispasmodikum, karminativa, stimulansi dan kardiment.1. Sarpilli herbaTanaman asal:Thymus surpyllumLSuku: LabiataeKegunaan: Sebagai antispasmodikum dalam campuran obat batuk, obat asma, dan infeksi tenggorokan, baik sebagai infus atau sirup.1. MonardaTanaman asal:Monarda punctataLSuku: LabiataeKegunaan: Sebagai karminativa, diaforetika dan obat luar untuk stimulansia.1. Anisi fruktusTanaman asal:Pimpinella chisumSuku:UmballiferaeKegunaan: Arimatika, stimulansia, karminativa, dan juga sebagai diuretik dan diaforetika.Minyak Menguap Eter FenolikDidalam minyak menguap eter-fenolik terdapat senyawa-senyawa seperti anatol dan safrol, dapat juga ditemukan turunan safrol dalam minyak menguap seperti miristisin dan apiol.Simplisia minyak menguap yang mengandung Eter-Fenolik:1.Oleum anisiTanaman asal:Pimpinella anisumLSuku: UmbelliferaeKegunaan: Flavoring agent, dan sebagai karminativa.1. Buah adas (Foeniculum fructus)Tanaman asal:Foeniculum vulgareMSuku: UmbelliferaeKegunaan: Aromatikum dan karminativa.1. Miristicae semenTanaman asal:Myristica fragransHSuku: MirtaceaeKegunaan: Aromatikum dan karminativa.1. Macis mocaTanaman asal:Myristica fragransSuku: MirtaceaeKegunaan: Aromatikum dan karminativa.Minyak Menguap OksidaEukaliptol (sineol) terdapat dalam tanaman eucalyptus dan juga disebut kayu putol oleh karena terdapat juga didalam tanaman kayu putih. Senyawa oksida lain adalah askaridol yang merupakan dioksida dari semen, yang merupakan isi aktif dari oleum chenopodii.Simplisia minyak menguap yang mengandung Fenol:1.Eucaliptii foliumTanaman asal:Eucalyptus globulusLSuku: MirtaceaeKegunaan: Stomachicum, antiseptic. rubefasien, karminativa dan ekspektoransia.2.Oleum cayuputi (Minyak kayu putih)Tanaman asal:Melalauca leucadandronLSuku: MirtaceaeKegunaan: Karminativa, ekspektoransia, antisepticum, dalam saluran kencing, antielmenticum caunter iritan dan parasitisida.1. Chenopodii ambrosioidis HerbaTanaman asal:Chenopodium ambrosioidesLSuku: ChenopodiaceaeKegunaan: Sebagai obat cacing terutama untuk cacing gelang dan cacing pita, kaumarin dan lakton, dari asam coumarinat terdapat banyak dalam suku leguminosae.Minyak Menguap EsterMinyak menguap Ester yang terdapat dalam minyak menguap sangat banyak jenisnya, tetapi yang umum terdapat adalah ester asetat dari terpineol, borneol dan geraniol. Senyawa lain yang terdapat dalam minyak menguap adalah senyawa alil-isotiosianat didalam minyak mosterd metil salisilat didalam oleum gaultheriaeSimplisia minyak menguap yang mengandung Ester:1.Rosmarini foliumTanaman asal:Rosmarinus officinalisLSuku: LabiataeKegunaan: Sebagai parfum, sebagai tambahan mempunyai daya karminativa di dalam linimantum rubifasient.2.Lavadulas flosTanaman asal:Lavandula officinalisLSuku: LabiataeKegunaan: Terutama sebagai parfum.3.Valerinae rhizoma.Tanaman asal:Valerianae officinalisLSuku: ValerianaceaeKegunaan: Sebagai karminativa, antispasmodika pada hestiria sering kali diberikan bersama-sama bromida dan zat-zat sedatif yang lain.4.Lavender oilTanaman asal:Lavendulae officinalisLSuku: ValerianaceaeKegunaan: Stimulansia, karminativa dan parfum.