10
BAB 10 ALTERNATIVE DISPUTE RESOLUTION (ADR)

ALTERNATIVE DISPUTE RESOLUTION (ADR)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ALTERNATIVE DISPUTE RESOLUTION (ADR)

Citation preview

Page 1: ALTERNATIVE DISPUTE RESOLUTION (ADR)

BAB 10

ALTERNATIVE DISPUTE RESOLUTION (ADR)

Page 2: ALTERNATIVE DISPUTE RESOLUTION (ADR)

KELEBIHAN APS (1) Pertimbangan kultural (musyawarah untuk

mufakat) Sarana penyelesaian yang lebih ekonomis,

baik dari sudut pandang biaya maupun waktu Membahas agenda permasalahan secara

lebih luas, komprehensif dan fleksibel Penyelesaian diusahakan untuk mendapatkan

solusi “win-win” & “sharing pain” Proses dan hasil penyelesaian tidak untuk

konsumsi umum privat dan rahasia Prosedur jauh lebih fleksibel

Page 3: ALTERNATIVE DISPUTE RESOLUTION (ADR)

KELEBIHAN APS (2)

Hubungan baik antar pihak dapat tetap terjaga

Kesepakatan lebih memperhatikan kepentingan dan kebutuhan para pihak

Tingginya kemungkinan untuk melaksanakan kesepakatan

Kesepakatan dapat lebih inovatif dan kreatif Para pihak lebih memiliki kontrol atas proses Penyelesaian sengketa secara tuntas Bila gagal tidak ada pihak yang merasa kalah

Page 4: ALTERNATIVE DISPUTE RESOLUTION (ADR)

KELEBIHAN APS (3)

Alternatif Penyelesaian Sengketa di luar pengadilan sejalan dengan semangat kemitraan dalam hubungan industrial

Ciri penyelesaian perselisihan hubungan industrial melalui Alternatif Penyelesaian Sengketa adalah”win-win”

Para pihak menghendaki terpeliharanya hubungan kerja yang berkesinambungan dalam suasana harmonis

Page 5: ALTERNATIVE DISPUTE RESOLUTION (ADR)

PERUNDINGAN BIPARTIT

Dalam bidang business disebut “negosiasi”

Memerlukan skill khusus dalam negosiasi (sangat jarang yang mempunyai skill negosiasi)

Tahap paling awal dalam proses penyelesaian PHI sesuai UU No 2/ 2004

Prasyarat untuk proses selanjutnya

Page 6: ALTERNATIVE DISPUTE RESOLUTION (ADR)

FENOMENA DALAM PERUNDINGAN BIPARTIT

Para pihak tidak selalu mempunyai persiapan yang baik untuk berunding

Para pihak pada umumnya kurang/tidak mengetahui hakikat dan teknik perundingan bipartit

Perundingan Bipartit sebatas proforma yang harus dilaksanakan untuk lanjut ke proses berikutnya

Bagaimana seharusnya ?

Page 7: ALTERNATIVE DISPUTE RESOLUTION (ADR)

PERUNDINGAN BIPARTIT UU 02/2004

Bila mencapai kesepakatan, buat Perjanjian Bersama, daftarkan ke Pengadilan HI

Bila tidak mencapai kesepakatan, buat Risalah Perundingan Bipartit, ditandatangani para pihak

Penyelesaian perselisihan paling ideal dalam konteks hubungan industrial

Risalah perundingan Bipartit merupakan syarat agar perkara bisa masuk ke tahap berikutnya: Arbitrase, Konsiliasi, atau Mediasi

Page 8: ALTERNATIVE DISPUTE RESOLUTION (ADR)

MEDIASI VS NEGOSIASI

Mediasi: suatu proses untuk mencapai kesepakatan atas suatu sengketa dengan bantuan pihak ketiga. Keputusan akhir ada para pihak yang bersengketa

Negosiasi: suatu proses untuk mencapai kesepakatan atas suatu sengketa yang dilakukan langsung oleh para pihak yang bersengketa

Mediasi : pada dasarnya merupakan proses negosiasi yang dibantu oleh pihak ketiga

Page 9: ALTERNATIVE DISPUTE RESOLUTION (ADR)

PENYELESAIAN PHI MELALUI PIHAK KETIGA (1)

Ketika dua pihak tidak berhasil mencapai kesepakatan, diperlukan pihak ketiga untuk membantu menyelesaikan perselisihan

Page 10: ALTERNATIVE DISPUTE RESOLUTION (ADR)