Upload
doandien
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Amir Hidayatulloh, S.E., M.Sc
Prodi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Ahmad Dahlan
Orang pribadi
Warisan yang belumterbagi sebagai satukesatuan menggantikanyang berhak
Badan Bentuk Usaha Tetap
Yang termasuk subjek
pajak
Subjekpajak
Subjekpajak dalamnegeri
Subjekpajak luarnegeri
SubjekpajakDalamNegeri
Subjekpajakorang
pribadi
SubjekpajakBadan
SubjekPajak
Warisan
Orang pribadi yang bertempat tinggal atau beradadi Indonesia lebih dari 183 hari (tidak berturut-turut) dalam jangka waktu dua belas bulan
Orang pribadi yang dalam suatu tahun pajak beradadi Indonesia dan mempunyai niat bertempat tinggaldi Indonesia
Badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia, kecuali unit tertentudari badan pemerintah yang memenuhi kriteria:
1. Pembentukannya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan
2. Pembiayaannya bersumber dari APBN atau APBD
3. Penerimaanya dimasukan dalam anggaran pemerintah pusat atau pemerintahdaerah
4. Pembukuannya diperiksa oleh aparat pengawasan fungsional negara
Warisan yang belum dibagi sebagai satu kesatuan, menggantikan yang berhak
Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang bertempat tinggal di
Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu12 bulan, dan badan yang tidak didirikan dan tidak
bertempat kedudukan di Indonesia, yang menjalankanusaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha
tetap di Indonesia
Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada di Indonesia
tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan, dan badan yang tidak didirikan dan tidak bertempatkedudukan di Indonesia, yang dapat menerima ataumemperoleh penghasilan dari Indonesia tidak dari
menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melaluiBUT di Indonesia
o Subjek pajak orang pribadi dalam negeri menjadi WP apabila
telah menerima atau memperoleh penghasilan yang besarnya
melebihi PTKP
o Subjek pajak badan dalam negeri menjadi WP sejak saat
didirikan, atau bertempat kedudukan di Indonesia
o Subjek pajak luar negeri baik orang pribadi maupun badan
sekaligus menjadiWP karena menerima dan/atau memperoleh
penghasilan yang bersumber dari Indonesia melalui BUT di
Indonesia
Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan yang telah
memenuhi kewajiban subjektif dan objektif
Wajib pajak dalam negeri
▪ Dikenakan pajak atas penghasilanbaik yang diterima atau diperolehdari Indonesia dan dari luarIndonesia
▪ Dikenakan pajak berdasarkanpenghasilan netto
▪ Tarif pajak yang digunakan adalahtarif umum (Tarif UU PPh pasal 17)
▪ Wajib menyampaikan SPT
Wajib pajak luar negeri
▪ Dikenakan pajak hanya ataspenghasilan yang berasal darisumber penghasilan di Indonesia
▪ Dikenakan pajak berdasarkanpenghasilan bruto
▪ Tarif pajak yang digunakan adalahtarif sepadan (tarif UU PPh pasal 26)
▪ Tidak wajib menyampaikan SPT
Mulai
Subjek pajak dalam negeri orang pribadi:
1. Saat dilahirkan
2. Saat berada di Indonesia atauberniat bertempat tinggal di Indonesia
Subjek pajak dalam negeri badan:
1. Saat didirikan atau bertempatkedudukan di Indonesia
Berakhir
Subjek pajak dalam negeri orang pribadi:
1. Saat meninggal
2. Saat meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya
Subjek pajak dalam negeri badan:
1. Saat dibubarkan atau tidak lagibertempat kedudukan di Indonesia
Mulai
Subjek pajak luar negeri melalui BUT
1. Saat menjalankan usaha ataumelakukan kegiatan melalui BUT di Indonesia
Subjek pajak luar negeri tidak melaluiBUT
1. Saat menerima atau memperolehpenghasilan dari Indonesia
Warisan belum terbagi
1. Saat timbulnya warisan yang belumterbagi
Berakhir
Subjek pajak luar negeri melalui BUT
1. Saat tidak lagi menjalankan usaha ataumelalukan kegiatan melalui BUT di Indonesia
Subjek pajak luar negeri melalui BUT
1. Saat tidak lagi menerima ataumemperoleh penghasilan dari Indonesia
Warisan belum terbagi
1. Saat warisan telah selesai dibagikan
▪ Kantor perwakilan negara asing
▪ Pejabat perwakilan diplomatic dan konsulat/pejabat lain dari negara asing, danorang-orang yang diperbantukan kepada mereka yang bekerja pada danbertempat tinggal bersama-sama mereka, dengan syarat:
a. Bukan WNI dan di Indonesia tidak menerima atau memperoleh penghasilan lain di luar jabatannya di Indonesia
b. Negara yang bersangkutan memberikan perlakuan timbal balik
▪ Organisasi internasional, dengan syarat:
a. Indonesia menjadi anggota organisasi tersebut
b. Tidak menjalankan usaha atau kegiatan lain untuk memperoleh penghasilan dariIndonesia selain pemberian pinjaman kepada pemerintah yang dananya berasaldari iuran para anggota
▪ Pejabat perwakilan organisasi internasional, dengan syarat:
a. Bukan WNI
b. Tidak menjalankan usaha, kegiatan, atau pekerjaan lain untuk memperolehpenghasilan di Indonesia
Objek Pajak Penghasilan
Setiap tambahan kemampuan ekonomis yang
diterima atau diperoleh wajib pajak, baik berasal
dari Indonesia maupun di Luar Indonesia, yang
dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk
menambah kekayaan wajib pajak yang
bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk
apapun, termasuk
❖Penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima ataudiperoleh termasuk gaji, upah, tunjangan, honorarium, komisi, bonus, gratifikasi, uangpensiun, atau imbalan dalam bentuk lainnya, keuali ditentukan lain dalam undang-undang ini.
❖Hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan, dan penghargaan
❖Laba usaha
❖Keuntungan karena penjualan atau peralihan harta termasuk:
a. Keuntungan karena peralihan harta kepada perseroan, persekutuan, dan badanlainnya sebagai pengganti saham atau penyertaan modal
b. Keuntungan karena pengalihan harta kepada pemegang saham, sekutu, atauanggota yang diperoleh perseroan, persekutuan, dan badan lainnya
c. Keuntungan karena likuidasi, penggabungan, peleburan, pemekaran, pemecahan, pengambilalihan usaha, atau reorganisasi dengan nama dan dalam bentuk apapun
d. Keuntungan karena pengalihan harta berupa hibah, bantuan, atau sumbangankecuali yang diberikan kepada keluarga sedarah dalam garis keturunan lurusa satuderajat atau badan keagamaan, badan pendidikan, badan sosial termasuk yayasan, koperasi, atau orang pribadi yang menjalankan usaha mikro dan kecil, yang ketentuannga diatur lebih lanjut dengan peraturan Menteri keuangan, sepanjangtidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaandiantara pihak-pihak yang bersangkutan.
e. Keuntungan karena penjualan atau pengalihan sebagian atau seluruh hakpenambangan, tanda turut serta dalam pembiayaan, atau permodalan dalamperusahaan pertambangan.
❖Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan sebagai biaya
❖Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan lain karena jaminan pengembalianutang
❖Dividen, dengan nama dan bentuk apapun, termasuk dividen dari perusahaanasuransi kepada pemegang polis, dan pembagian sisa hasil usaha koperasi
❖Royalti
❖Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta
❖Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala
❖Keuntungan karena pembebasan utang, kecuali sampai dengan jumlah tertentu yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah
❖Keuntungan karena selisih kurs mata uang asing
❖Selisih lebih karena penilaian kembali aktiva
❖Premi asuransi
❖Iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari anggotanya yang terdiri dariwajib pajak yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas
❖Tambahan kekayaan netto yang berasal dari penghasilan yang belum dikenakanpajak
1. Penghasilan dari pekerjaan dalam hubungan kerja dan pekerjaan bebas, sepertigaji, honorarium, penghasilan dari praktik dokter, notaris, aktuaris, akuntan, pengacara, dan sebagainya.
2. Penghasilan dari usaha atau kegiatan
3. Penghasilan dari modal atau penggunaan harta, seperti sewa, bunga, dividen, royalti, keuntungan dari penjualan harta yang tidak digunakan, dan sebagainya
4. Penghasilan lain-lain:
a. Keuntungan karena pembabasan utang
b. Keuntungan karena selisih kurs mata uang asing
c. Selesih lebih karena penilaian kembali aktiva
d. Hadiah undiah
Bagi wajib pajak dalam negeri yang menjadi objek pajak adalah
penghasilan yang berasal dari Indonesia maupun dari luar
Indonesia.
Bagi wajib pajak luar negeri yang menjadi objek penghasilan
yang berasal dari Indonesia saja
▪ Bantuan sumbangan termasuk zakat yang diterima oleh badan amil zakat atau lembagaamil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah dan para penerima zakat yang berhak
▪ Harta hibahan yang diterima oleh keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satuderajat, oleh badan keagamaan atau badan pendidikan atau badan sosial ataupengusaha kecil, termasuk koperasi yang ditetapkan oleh Menteri keuangan, sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan, ataupenguasaan antara pihak-pihak yang bersangkutan
▪ Warisan
▪ Harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badan sebagai pengguna saham ataupenyertaan modal
▪ Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima ataudiperoleh dalam bentuk natura dan atau kenikmatan dari wajib pajak atau pemerintah
▪ Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada orang pribadi sehubungan denganasuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna, danasuransi beasiswa
▪ Dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh perseroan terbatas sebagaiWP DN, koperasi, BUMN, atau BUMD, dari penyertaan modal pada badan usahayang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia dengan syarat:
a. Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan
b. Bagi perseroan terbatas, BUMN, BUMD yang menerima dividen paling rendah25% dari jumlah modal yang disetor dan harus mempunyai usaha aktif di luarkepemilikan saham tersebut
▪ Iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang pendiriannya telah disahkanoleh Menteri keuangan, baik yang dibayar oleh pemberi kerja maupun pegawai
▪ Bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham-saham, persekutuan, perkumpulan, firma, dankongsi
▪ Bunga obligasi yang diterima atau diperoleh perusahaan reksadana selama lima tahunpertama sejak pendirian perusahaan atau pemberian izin usaha
▪ Penghasilan yang diterima atau diperoleh perusahaan modal ventura berupa bagianlaba dari badan pasangan usaha yang didirikan dan menjalankan usaha atau kegiatandi Indonesia, dengan syarat badan pasangan usaha tersebut:
a. Merupakan perusahaan kecil, menegah, atau yang menjalankan usaha kegiatandalam sektor-sektor usaha yang ditetapkan dengan keputusan Menteri keuangan
b. Sahamnya tidak diperdagangkan di Bursa Efek di Indonesia
KewajibanWajib Pajak
▪ Mendaftarkan diri ke KPP untukmemperoleh NPWP
▪ Wajib melaporkan usahanya untukdikukuhkan menjadi pengusaha kenapajak
▪ Mengambil sendiri surat pemberitahuandi tempat yang ditetapkan oleh DJP
▪ Wajib pajak wajib mengisi danmenyampaikan surat
▪ Wajib membayar atau menyetor pajakyang terutang ke kas negara melaluikantor pos dan atau bank persepsi
▪ Wajib menyelenggarakan pembukuanatau pencatatan
Hak Wajib Pajak
▪ Wajib pajak berhak untuk menerimatanda bukti pelaporan SPT
▪ Wajib pajak berhak untuk mengajukanpermohonan penundaan
▪ Wajib pajak berhak untuk membetulkansurat pemberitahuan yang telahdisampaikan ke KPP
▪ Wajib pajak untuk mengajukanpermohonan penundaan danpermohonan untuk mengangsurpembayaran pajak sesuai dengankemampuannya
▪ Wajib pajak berhak untuk mengajukanpermohonan pengembalian kelebihanpembayaran pajak
UU No 6 Tahun 1983
Apa bedanya Subjek
Pajak dengan Objek
Pajak??
Subjek Pajak
adalah seseorang
atau lembaga yang
dikenakan pajak
karena objek pajak
yang dimilikinya
Objek Pajak
adalah
sesuatu/hal
yang menjadi
sumber
pengenaan
pajak