Analgesik S1

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/7/2019 Analgesik S1

    1/45

    Analgesik Antipiretik

    Anti Inflamasi Non Steroid

    ( A I N S )

    Obat Pirai

    ANALGESIK

    NON

    NARKOTIK

    NARKOTIK/OPIOID ANALGESIK

    1

  • 8/7/2019 Analgesik S1

    2/45

    Definisi

    An : tidak Algesia : rasa sakit Analgesia+ =

    Tidak sakitSALAH

    Analgesik : obat yang mengurangi/bahkan mungkin menghilangkan

    rasa sakit tanpa diikuti hilangnya kesadaran.

    Benar

    2

  • 8/7/2019 Analgesik S1

    3/45

    * Analgesik Antipiretik

    * Anti Inflamasi Non Steroid

    Analgesik

    Antipiretik

    A I N S

    Rasa sakit/nyeri

    Demam

    Inflamasi

    Obat pirai Asam urat

    * Obat pirai

    Obat analgesik antipiretik serta obat Anti In

    flamasi Non Steroid (AINS) merupakan suatukelompok obat yang heterogen, bahkan bebe

    rapa obat sangat berbeda secara kimiawi.

    Walaupun demikian obat-obat ini ternyata

    memiliki banyak persamaan dalam efek terapi

    maupun efek samping. Prototip obat golongan

    ini adalah Aspirin, karena itu obat golonganini sering disebut juga sebagai obat mirip

    aspirin ( aspirin-like drugs).

    3

  • 8/7/2019 Analgesik S1

    4/45

    Merupakan suatu tanda dari

    tubuh, bahwa ada sesuatu yangtidak normal, merupakan suatu

    gejala dari suatu penyakit

    disebut Simptom.

    Simptom : gejala penyakit

    yang sifatnya subjektif

    Sign(Vital Sign) : tanda

    kehidupan yang sifatnya objektif

    PusingKeju linu

    Sakit gigi

    Sakit pinggang

    Dll

    Tekanan darahSuhu badan

    Pernafasan

    Nadi

    *Rasa sakit*Demam ?

    Vita = hidup Sign=tanda+ = Vital Sign

    4

  • 8/7/2019 Analgesik S1

    5/45

    Tanda tanda radang - Kalor (panas)

    - Rubor (kemerahan)

    - Tumor (bengkak)

    - Dolor (nyeri/sakit)- Functio laesa (fungsinya terganggu)

    Radang

    Infeksi : radang yang disebabkan

    oleh mikro organisme

    Inflamasi : radang yang disebabkan bukan

    karena mikro organisme(Non Infeksi)

    5

  • 8/7/2019 Analgesik S1

    6/45

    PROSES TERJADINYA RADANG

    SelAntigen+Antibodi

    Sel

    Antigen+Antibodi

    +Komplemen

    SelAntigenSel

    Antibodi

    6

  • 8/7/2019 Analgesik S1

    7/45

    Reaksi

    Antigen+Antibodi+

    Komplemen

    Lekosit

    LekositLekosit

    Lekosit

    Faktor kemotaktik

    Faktor yang dapat merangsang menarik lekosit ketempat peradangan , gunamemakan sel tersebut sehingga antigen dapat dimusnahkan

    7

  • 8/7/2019 Analgesik S1

    8/45

    Sel pecah

    Merusak tulang rawan

    Osteo Artritis/Radang sendi, inilah yang dinamakan Inflamasi

    Membran Lisozim

    lisis

    Enzim pemecah

    lepas

    8

  • 8/7/2019 Analgesik S1

    9/45

    *. Kalor(panas)

    *. Rubor (kemerahan)

    *. Tumor(bengkak)

    *. Dolor (sakit)

    *. Functio laesa(fungsinya terganggu)

    *. Kalor(panas)

    *. Rubor (kemerahan)

    *. Tumor(bengkak)

    *. Dolor (sakit)

    *. Functio laesa(fungsinya terganggu)

    Tanda tanda radang pada

    Abces/BisulOsteo artritis

    pada sendi lutut

    Mikro organisme Non mikro organisme

    Infeksi Inflamasi

    9

  • 8/7/2019 Analgesik S1

    10/45

    Selama proses berlangsungnya peradangan banyak

    mediator kimiawi yang dilepaskan antara lain :

    5- Hidroksitriptamin( 5HT )/Serotonin

    Prostaglandin

    Histamin

    Bradikinin

    Leukotrien

    Masih banyak lagi

    Prostasiklin

    10

  • 8/7/2019 Analgesik S1

    11/45

    Beberapa mediator inflamasi akut dan efeknya

    +/-- -

    Mediator ! Vasodilatasi ! Permeabilitas Vaskuler ! Kemotaksis ! Nyeri

    Prostaglandin ++++++ +

    Bradikinin +++ - +++

    Leukotrien - +++ -

    Histamin ++ - -

    Serotonin

    11

  • 8/7/2019 Analgesik S1

    12/45

    Asam arakidonat : suatu asam lemak dengan 20 karbon, merupa

    kan prekursor Eicosanoid yang terbanyak

    dan diduga paling penting.

    Asam arakidonat

    COOH1

    2

    3

    4

    56

    7

    89

    10

    11 12

    13

    14 15

    16

    17

    18

    19

    20

    12

  • 8/7/2019 Analgesik S1

    13/45

    Arachidonic acid

    COOH1

    2

    3

    4

    56

    7

    89

    10

    11 12

    13

    14 15

    16

    17

    18

    19

    20

    Phospholipid Phosphatidylinositides

    Phospholipase C

    Inositol phosphate

    Phosphatidic acid

    ( PA)

    Lyso PA

    DG kinase

    Diglyceride

    ( DG )

    DG lipase

    Lipoxygenase Epoxygenase

    (cytochrome P 450)

    PGH Synthase

    COX I and COX II

    Free radicals

    H(P)ETEs

    LTsLXs

    Epoxides PGs

    TXs

    Isoprostanes

    HPETE :

    Hydroperoxyeicosatetraenoic (acid)

    LT : Leukotriene

    LX : Lipoxin

    PG : ProstaglandinTX : Tromboxane

    Jalur rilis dan metabolisme

    asam arakidonat (arachido

    nic acid)

    Lyso PL

    13

  • 8/7/2019 Analgesik S1

    14/45

    Fosfolipid

    Fosfolipase

    Asam arakidonat

    Keterangan:

    HPETE : Hydroperoxyeicosatetraenoic (acid)

    LT : Leukotriene

    LX : Lipoxin

    PG : Prostaglandin

    TX : Thromboxane

    COX-I, COX-II : Isoform 0f cyclooxygenase

    Lipoxygenase

    HPETE

    LT

    LX

    Epoxygenase

    (Cytochrome P 450)

    Epoxide

    PGH Synthase

    (COX-I dan COX-II)

    PG

    TX

    Radikal bebas

    Isoprostane

    Jalur rilis dan metabolisme

    asam arakidonat (Arachidonic

    acid)

    14

  • 8/7/2019 Analgesik S1

    15/45

    Kerusakan Membran Sel

    Stimulus

    Asam Arakidonat

    Leukotrienes

    LTB4

    LTC4/D4/E4

    Mengaktifkan pagosit

    Inflamasi

    Brokospasme

    Sumbatan mukusKongesti vaskuler

    Inflamasi

    phospholipid

    Phospholipase

    Lipoxygenase COX-I, COX II

    Prostaglandin

    Thromboxane

    Prostacyclin

    Permeabilitas vaskuler terganggu

    Bronhokonstriksi

    Menaiknya sekresi kelenjarMengatur lekosit

    Menghambat

    AINS,ASPIRINCorticosteroid

    Menghambat

    Kolkisin

    Proses terjadinya

    prostaglandin

    15

  • 8/7/2019 Analgesik S1

    16/45

    - Selalu ada

    - Terdistribusi secara luas

    - Fungsi sebagai pemelihara

    (sitoproteksi lambung)- Peningkatan 2-4 kali, dapat

    terjadi pada stimulasi humo

    ral

    - Dapat diinduksi

    - Keberadaannya sangat bervari

    asi bergantung pada stimulus

    - Produk gen, cepat terjadi sebagai respons awal dalam inflama

    si dan sel imun, dapat distimula

    si 10-18 kali oleh faktor pertum

    buhan,promotor tumor dan cy

    tokin

    - Tidak begitu kuat mengiritasi

    lambung dibanding COX-I,

    PGH Synthase-1(COX-I) PGH Synthase-2(COX-II)

    16

  • 8/7/2019 Analgesik S1

    17/45

    PROSTAGLANDIN

    Prostaglandin E2 (PGE 2 )

    Prostasiklin (PGI 2)

    Prostaglandin G2 (PGG2 )

    Prostaglandin H 2(PGH2)

    Prostaglandin D2(PGD2)

    Prostaglandin F(PGF)

    Prostaglandin E 1 (PGE 1)

    * Eritem

    * Vasodilatasi

    * Peningkatan aliran darah lokal

    * Demam

    * Nyeri/sakit

    17

  • 8/7/2019 Analgesik S1

    18/45

    Penggunaan Analgesik Antipiretik pada umumnya untuk terapi

    Simptomatis

    Terapi

    Farmakologis

    Non Farmakologis

    Simptomatis

    Paliatip

    Kausatip

    Radiologi

    Fisioterapi

    Psikoterapi

    Dietitis

    18

  • 8/7/2019 Analgesik S1

    19/45

    Sinonim Analgesik Non narkotik

    Intugumental Analgesik

    Analgesik ringan

    Analgesik perifer

    Pireksia : demam Pada umumnya 90 % analgesik mempunyai efek anti piretik

    ANALGESIK ANTIPIRETIK

    19

  • 8/7/2019 Analgesik S1

    20/45

    Analgesik

    antipiretik

    Para amino fenol

    Pirazolon

    Asetaminofen

    Fenasetin

    Antipirin

    Aminopirin

    Dipiron

    20

  • 8/7/2019 Analgesik S1

    21/45

    Contoh obat

    Analgesik antipiretik

    Tinjauan Umum:

    Derivat Para Amino Fenol yaitu fenasetin dan Asetaminofen .

    Asetaminofen merupakan metabolit fenasetin dengan efekantipiretik yang sudah digunakan sejak tahun 1893. Efek

    antipiretik ditimbulkan oleh gugus aminobenzen. Asetaminofen

    di Indonesia terkenal dengan nama Parasetamol dan tersedia

    sebagai obat bebas.Perlu diperhatikan oleh pemakai maupun

    dokter bahwa efek anti-inflamasi parasetamol hampir tidak

    ada.

    21

  • 8/7/2019 Analgesik S1

    22/45

    Farmakodinamik :

    * Efek Analgesik parasetamol dan fenasetin serupa dengan salisilat me

    ngurangi nyeri,dari nyeri ringan sampai sedang dengan menghambatbiosintesis PG tapi lemah

    * Efek Antipiretik, menurunkan suhu tubuh dengan mekanisme yang di

    duga juga berdasarkan efek sentral seperti salisilat

    * Efek Anti Inflamasinya sangat lemah/tidak ada, tidak digunakan

    sebagai anti-inflamasiFarmakokinetik :

    * Diabsorpsi cepat dan sempurna melalui saluran cerna.

    * Efek iritasi , erosi dan perdarahan lambung tidak terlihat pada

    kedua obat ini.

    I n d i k a s i :* Digunakan sebagai analgesik

    * Digunakan sebagai antipiretik

    Efek samping :

    * Reaksi alergi terhadap derivat Para- aminofenol jarang terjadi

    Toksisitas akut :* Dosis toksis yang paling serius ialah nekrosis hati

    * Nekrosis tubuli renalis serta koma hipoglikemik dapat terjadi

    * Hepatotoksisitas dapat terjadi pada pemberian dosis tunggal

    10 - 15 gram ( 200 - 250 mg/kgBB ) Parasetamol

    22

  • 8/7/2019 Analgesik S1

    23/45

    Terlalu toksik Tidak digunakan

    Antipirin

    Aminopirin

    Dipiron Masih digunakan

    Derivat Dipiron, metampiron ( antalgin ) banyak digunakan

    tersedia dalam bentuk suntikan atau tablet/kaplet

    23

  • 8/7/2019 Analgesik S1

    24/45

    Farmakodinamik:

    * Efek analgesik

    * Efek antipiretik* Efek anti-inflamasinya lemah

    Farmakokinetik :

    * Diabsorpsi dengan baik oleh saluran cerna

    24

  • 8/7/2019 Analgesik S1

    25/45

    Indikasi :

    * Hanya digunakan sebagai analgesik-antipiretik

    * Efek Anti-inflamasinya lemah

    Efek samping :

    * Semua derivat Pirazolon dapat menyebabkan

    - agranulositosis- anemia aplastik

    - trombositopeni

    - menimbulkan hemolisis

    - udem, tremor, mual dan muntah, perdarahan

    lambung

    - alergi

    25

  • 8/7/2019 Analgesik S1

    26/45

    Tinjauan umum:

    Berbagai Salisilat dan agen - agen lain yang mirip dipakaiuntuk mengobati penyakit reumatik sama- sama memiliki

    kemampuan untuk menekan tanda - tanda dan gejala -

    gejala inflamasi. Obat ini mempunyai efek antipiretik dan

    analgesik, tetapi sifat - sifat anti-inflamasinya merekalahyang membuat mereka paling baik dalam menangani

    gangguan-gangguan dengan rasa sakit yang dihubungkan

    dengan intensitas proses inflamasi.

    26

  • 8/7/2019 Analgesik S1

    27/45

    0BAT AINSAsam karboksilat Asam Enolat

    * Aspirin

    * Benorilat* Diflunisal

    * Salsalat

    *As.Tiaprofenat

    * Fenbufen* Flurbiprofen

    * Ibuprofen

    * Ketoprofen

    * Naproksen

    * As.Mefenamat

    * Meklofenamat

    * Diklofenak* Fenklofenak

    * Indometasin

    * Sulindak

    * Tolmetin

    * Azapropazon

    * Fenilbutazon

    * Oksifenbutazon

    * Piroksikam

    * Tenoksikam

    Asam

    Asetat

    Derivat

    Asam Salisilat

    Derivat

    Asam Propionat

    Derivat

    .As.Fenamat

    Derivat

    PirazolonDerivat

    OksikamDerivat

    As.Fenilasetat Der.As.Asetat

    inden/indol

    27

  • 8/7/2019 Analgesik S1

    28/45

    Contoh Obat

    AINS

    FARMAKODINAMIK :

    * Efek Analgesik, aspirin paling efektif untuk mengurangi nyeri denganintensitas ringan sampai sedang

    * Efek Antipiretik, aspirin menurunkan suhu yang meningkat, sedangkan

    suhu badan normal hanya berpengaruh sedikit

    * Efek Anti Inflamasi, aspirin adalah penghambat non selektif kedua isoform

    COX ( Cyclooxygenase ) atau ( COX-I dan COX-II )* Efek Platelet, aspirin mempengaruhi hemostasis. Dosis rendah tunggal

    aspirin( 80 mg sehari ) menyebabkan sedikit perpanjangan waktu

    perdarahan

    FARMAKOKINETIK :

    * Salisilat dengan cepat diserap oleh lambung dan usus kecil bagianatas

    * Asam salisilat diabsorpsi cepat dari kulit sehat terutama bila

    digunakan sebagai obat gosok atau salep

    * Salisilat di distribusikan keseluruh jaringan mudah menembus sawardarah otak dan sawar uri

    28

  • 8/7/2019 Analgesik S1

    29/45

    Indikasi :

    * Sebagai obat Analgesik

    * Sebagai obat Antipiretik

    * Untuk terapi Demam reumatik akut

    * Untuk terapi Artritis reumatoid

    * Mencegah trombus koroner, dosis aspirin kecil(325mg/ha

    ri) yang diminum tiap hari dapat mengurangi insiden in

    fark miokard akut* Sebagai counter irritant bagi kulit, bentuk salep atau lini

    ment

    29

  • 8/7/2019 Analgesik S1

    30/45

    Efek samping :

    - tukak lambung atau tukak peptik- perdarahan lambung

    - anemia sekunder akibat perdarahan saluran cerna

    - beratnya efek samping ini berbeda pada masing-

    masing obat

    Mekanisme

    terjadinya

    iritasi lambung

    Iritasi yang bersifat lokal yang menimbulkan difusi

    kembali asam lambung ke mukosa dan menyebabkan

    kerusakan jaringan.

    Iritasi atau perdarahan lambung yang bersifat sistemik

    melalui hambatan biosintesis PGE2 dan PGI1. Kedua PG

    ini banyak ditemukan di mukosa lambung dengan fungsi

    menghambat sekresi asam lambung dan merangsang sekresi

    mukus usus halus yang bersifat sitoprotektif. Mekanisme

    kedua ini terjadi pada pemberian parenteral.

    30

  • 8/7/2019 Analgesik S1

    31/45

    Sifat sifat Aspirin dan beberapa obat Anti Inflamasi Non Steroid yang lebih baru

    Obat Waktu paruh

    (jam)

    Ekskresi urin dari obat

    yang tidak diubah

    Dosis Anti Inflamasi

    yang dianjurkan

    Aspirin

    Salisilat

    Apazone

    Celecoxib

    Diklofenak

    Diflunisal

    EtodolakFenoprofen

    Flurbiprofen

    Ibuprofen

    Indometasin

    Ketoprofen

    Ketorolak

    Meklofenamat

    Meloksikam

    Nabumetone

    O,25

    2-19

    15

    11

    1,1

    13

    6,52,5

    3,8

    2

    4-5

    1,8

    4-10

    3

    20

    26

    < 2 %

    2-30 %

    62 %

    27 % 3

    < 1 %

    3-9

    < 1 %30 %

    < 1 %

    < 1 %

    16 %

    < 1 %

    58 %

    2-4 %

    -

    1 %

    1200-1500 mg tid

    lihat catatan 2

    600 mg bid

    100-200 mg bid

    50-75 mg qid

    500 mg bid

    200-300 mg qid600 mg qid

    300 mg tid

    600 mg qid

    50-70 mg tid

    70 mg tid

    10 mg qid 4

    100 mg qid

    7,5-15 mg qd

    1000-2000 mg qd 6

    31

    Sif if A i i A i f i S i i

  • 8/7/2019 Analgesik S1

    32/45

    Sifat sifat Aspirin dan beberapa obat Anti Inflamasi Non Steroid yang lebih baru

    Obat Waktu paruh

    (jam)

    Ekskresi urin dari obat

    yang tidak diubah

    Dosis Anti Inflamasi

    yang dianjurkan

    Naproksen

    Oxaprozin

    Piroksikam

    RofecoxibSulindac

    Tolmetin

    14

    58

    57

    178

    1

    < 1 %

    1-4 %

    4-10 %

    72 % 37 %

    7 %

    375 mg bid

    1200-1800 mgqd 6

    20 mg qd 6

    12,5-50 mg qd200 mg bid

    400 mg qd

    Keterangan:

    1. Metabolit anti inflamasi utama dari Aspirin

    2. Salisilat biasanya diberikan dalam bentuk Aspirin

    3. Ekskresi urin total meliputi metabolit-metabolitnya

    4. Dianjurkan untuk pengobatan nyeri akut saja (misal;pembedahan)5.Nabumeton adalah prodrug;waktu paruh dan ekskresi urinenya adalah

    untuk metabolit aktifnya

    6. Dosis harian tunggal cukup karena waktu paruhnya panjang

    32

  • 8/7/2019 Analgesik S1

    33/45

    Efek samping :

    - gangguan lambung

    - perdarahan saluran cerna bagi

    an atas

    - muntah-muntah, pendengaran

    berkurang, tinitus dan vertigoyang reversibel

    - keracunan serius apabila jum

    lah yang ditelan melebihi150-

    175 mg/kgBB- alergi terhadap salisilat

    33

  • 8/7/2019 Analgesik S1

    34/45

    Penghambat

    COX- I

    Penghambat

    COX-I dan COX-II

    Penghambat

    COX-II

    -Indomethacin

    - Sulindac

    - Celecoxib

    - Rofecoxib

    - Meclofenamat

    - Ibuprofen

    - Aspirin

    Contoh obat :

    Anti Inflamasi Non Steroid (AINS)

    34

  • 8/7/2019 Analgesik S1

    35/45

    DEFINISI Pirai(Gout) : penyakit metabolisme familialyang dikarakterisasi oleh episode berulang

    artritis akut yang disebabkan oleh endapan

    monosodium urat pada sendi-sendi dan tulang

    rawan.

    Tinjauan Umum : Pirai biasanya dikaitkan dengan kadar

    serum yang tinggi dari asam urat, zat yang sulit larut yangmerupakan hasil akhir utama dari metabolisme purin.

    Pengobatan pirai ditujukan pada pengurangan serangan

    akut dan mencegah kambuhnya episode pirai dan batu

    urat.

    35

  • 8/7/2019 Analgesik S1

    36/45

    Proses terjadinya osteoartritis

    pada penyakit Pirai

    36

  • 8/7/2019 Analgesik S1

    37/45

    Obat Pirai

    * Kolkisin

    * Fenilbutazon

    * Oksifenbutazon

    * Indometasin

    * Alopurinol

    * Probenesid

    * Sulfinpirazon

    Akut

    Kronis

    37

    38

  • 8/7/2019 Analgesik S1

    38/45

    Akut - Menghentikan proses inflamasi

    Menghilangkan gejala

    Terapi simptomatis

    Kronis - Menurunkan kadar asam urat

    - Memobilisasi asam urat- Menghambat pembentukan tofi

    Menghilangkan penyebabnya

    Terapi kausatip

    38

  • 8/7/2019 Analgesik S1

    39/45

    Contoh Obat Pirai

    Farmakodinamik :

    * Tidak Mempunyai efek analgesi

    * Terikat pada tubulin protein intraseluler , dengan demikian akan

    mencegah polimerisasinya menjadi mikrotubulus dan mengarah

    kepada penghambatan migrasi lekosit dan fagositosis

    * Menghambat pembentukan leukotrien B4Farmakokinetik :

    * Absorpsi melalui saaluran cerna baik

    * Didistribusikan secara luas dalam jaringan tubuh

    * Kadar tinggi dalam ginjal, hati, limpa, dan saluran cerna

    * Tidak terdapat didalam otot rangka , jantung dan otak

    * Sebagian besar diekskresi melalui tinja dalam bentuk utuh hanya

    10-20 % diekskresi melalui urin

    * Kolkisin dapat ditemukan dalam lekosit dan urin sedikitnya

    untuk 9 hari setelah suatu suntikan IV.

    39

    40

  • 8/7/2019 Analgesik S1

    40/45

    Efek samping :* Mual, muntah, diare

    * Gejala saluran cerna ini tidak terjadi pada pemberian

    IV dengan dosis terapi

    * Intoksikasi akut setelah menelan dosis besar(nonterapeutik) dapat berupa :

    - nyeri tenggorokan seperti terbakar

    - diare berdarah

    - syok

    - hematuria

    - oligouria

    - depresi sistem saraf pusat

    Indikasi : * Meredakan inflamasi dari artritis pirai akut

    * Lebih disukai sebagai propilaksis kambuhnyaepisode artritis akut

    41

  • 8/7/2019 Analgesik S1

    41/45

    Farmakodinamik

    Xantin

    Hipoxantin

    Xantin oksidase

    Alopurinol

    menghambat

    Asam urat Pirai

    41

    42

  • 8/7/2019 Analgesik S1

    42/45

    Indikasi : untuk penyakit pirai karena menurunkan kadar asam urat

    - pengobatan jangka panjang mengurangi frekuensi serangan- menghambat pembentukan tofi

    - memobilisasi asam urat dan mengurangi besarnya tofi

    Farmakokinetik : - diserap dengan baik oleh saluran cerna

    - alopurinol mengalami biotransformasi oleh enzim xantinoksidase menjadi aloxantin yang masa paruhnya lebih

    panjang daripada alopurinol, oleh sebab itu alopurinol

    yang masa paruhnya pendek cukup diberikan satu kali

    sehari.

    Efek samping : - reaksi kulit, bila terjadi kemerahan segera obat dihentikan

    - demam, menggigil, leukopenia, atau leukositosis,

    eosinofilia, artralgia, dan pruritus

    - gangguan saluran cerna kadang-kadang juga terjadi

    43

  • 8/7/2019 Analgesik S1

    43/45

    Pemilihan Obat pada saat akan memberikan terapi penyakitPirai

    1. Untuk mengatasi rasa nyeri akut termasuk proses inflamasi

    yang akut, sebaiknya diberikan dari pilihan kolkisin atau obat

    AINS yang memiliki daya anti-inflamasi yang kuat dan bekerja cepat.

    2. Untuk mengkontrol kadar asam urat pilihan ada antara obat

    urikosurik atau obat yang menghambat produksi asam urat .

    3. Pada penderita tipe over producer yakni dimana ekskresi asam

    urat mencapai > 600 mg/hari, sebaiknya diberikan obat tipe

    yang menghambat produksi asam urat ( urikostatik) misal

    Alopurinol. Pada penderita tipe dimana ekskresi asam urat