Analisa Tingkat Kejadian Stomatitis Pada Penderita Tunanetra

Embed Size (px)

Citation preview

ANALISA TINGKAT KEJADIAN STOMATITIS PADA PENDERITA TUNANETRAMUH. IKHSAN SANDIRA J11107127

Latar Belakang Tunanetra adalah seseorang yang memiliki

hambatan dalam penglihatan atau tidak berfungsinya indera penglihatan Kondisi lingkungan, masyarakat, dan keterbatasn fisik membuat tunanetra kesulitan dalam mencapai tujuan atau kebutuhan hidup Termasuk dalam pola hidup sehat baik secara fisik maupun psikis

Dasar PemikiranDengan memperhatikan penyebab stomatitis : - Defisiensi nutrisi - Kebiasaan hidup tidak sehat - Badhabbit - Trauma - Infeksi - Penyakit sistemik Ingin diketahui penyebab paling dominan pada penderita tunanetra

Tujuan PenelitianMengetahui tingkat kejadian dan faktor yang mempengaruhi terjadinya stomatitis pada penderita tunanetra

Pengertian Stomatitis Istilah untuk menerangkan berbagai macam lesi

yang timbul di rongga mulut Biasanya berupa bercak putih kekuningan dengan permukaan agak cekung, dapat berupa bercak tunggal maupun bercak kelompok

Jenis-Jenis Stomatitis Stomatitis Apthous Akibat trauma - Stomatitis akut - Stomatitis kronis

Yang sifatnya rekuren terbagi atas - Rekuren Apthous Stomatitis Minor - Rekuren Apthous Stomatitis Major - Herpertiformis Apthous Stomatitis

Oral Thrush/moniliasis

Disebabkan jamur candida albicans Stomatitis Herpetic

Disebabkan virus herpex simplek

Penyebab Stomatitis Faktor General

Hormonal maupun penyakit sistemik, stres, Abnormalitas imunologi, Faktor Lokal Gigitiruan dll, luka trauma pada bibir, kebiasa buruk dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut

Penanganan Stomatitis Pengobatan secara umum, - Mengehilangkan penyebab - Menghindarkan penyebab

Pengobatan secara lokal,

Pengertian KebutaanMenurut Depkes RI : batasan kebutaan, ialah golongan social blind bila visusnya finger counting jarak satu meter (visus = 1/60) dan medical ophthalmological blind bila tidak ada persepsi sinar (visus = nol)

Kondisi Psikologi Tunanetra Gambaran sikap tunanetra, ragu-ragu, rendah diri,

dan curiga pada orang lain Sukini Pradopo (1976) Memiliki sifat takut berlebihan, menghindari kontak sosial, mempertahankan diri dan menyalahkan orang lain Sommer (dalam Soemantri, 2005) Hasil penelitian El-Gilany dkk (2002), mayoritas tunanetra selalu merasa tidak mampu dan tidak puas dengan kehidupannya sendiri Hasil peneltian Rosa (1993), usia terjadinya kebutaan berpengaruh signifikan terhadap perkembangan afektif individu

Metodologi Penelitian Jenis Penelitian yaitu Observasional Rancangan peneltian berupa penelitian yang bersifat

analitik yaitu study retrospektif Lokasi penelitian berada di Yukartuni, Yapti, dan YPKCNI makassar Populasi penelitian adalah penderita tunanetra yang menetap di tempat tersebut Kriteria sampel adalah kebutaan visual

Jenis datanya dalah data primer, yang diambil dari

hasil tanya jawab pasien dan operator berupa anamnesis yang dilakukan pada pemeriksaan klinis. Data kemudian disajikan dalam bentuk tabel Alat : Alat diagnostic, Senter kecil, alat tulis dan neer beckhen Bahan : Alkolhol/betadin, dan Kapas/kasa dan tissue

Definisi Operasional : Stomatitis adalah perdanagn

pada mukosa mulut dengan gejala inflamasi rubor, kalor, dolor, dan tumor. Ditandai dengan bercak tunggal maupun jamak Jalannya penelitian : 1. Populasi dianamnesis dahulu kemudian pemeriksaan ada tidaknya stomatitis 2. Sampel dibagi menjadi dua kelompok, Kelompok I terpapar stomatitis, kelompok II tidak terpapar 3. Data yang diperoleh dianalisa dan diperoleh perbandingan antara yang terpapar dan tidak terpapar