20
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Analisis biaya volume laba ( cost volume profit analysis – CVP analysis) merupakan suatu alat yang sangat berguna untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. Karena analisis biaya volume laba (CVP) menekankan keterkaitan antara biaya, kuantitas yang terjual, dan harga, semua informasi keuangan perusahaan terkandung di dalamnya. Analisis CVP dapat menjadi suatu alat yang bermanfaat untuk mengidentifikasi cakupan dan besarnya kesulitan ekonomi yang dihadapi suatu divisi dan membantu mencari pemecahannya. Tujuan dari suatu perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang maksimal agar kelangsungan hidup perusahaan terus berjalan dari waktu ke waktu. Besar kecilnya laba perusahaan akan menjadi ukuran sukses tidaknya manajemen dalam mengelola perusahaan. Sedang faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat laba adalah harga jual, biaya dan volume penjualan. Dengan harga jual, volume yang dijual, serta pengklasifikasian biaya, maka analisis Cost-Volume-Profit 1

Analisis Biaya Volume Laba

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Analisis Biaya Volume Laba

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Analisis biaya volume laba (cost volume profit analysis – CVP analysis) merupakan

suatu alat yang sangat berguna untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. Karena

analisis biaya volume laba (CVP) menekankan keterkaitan antara biaya, kuantitas yang

terjual, dan harga, semua informasi keuangan perusahaan terkandung di dalamnya. Analisis

CVP dapat menjadi suatu alat yang bermanfaat untuk mengidentifikasi cakupan dan besarnya

kesulitan ekonomi yang dihadapi suatu divisi dan membantu mencari pemecahannya. 

Tujuan dari suatu perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang maksimal agar

kelangsungan hidup perusahaan terus berjalan dari waktu ke waktu. Besar kecilnya laba

perusahaan akan menjadi ukuran sukses tidaknya manajemen dalam mengelola perusahaan.

Sedang faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat laba adalah harga jual, biaya dan volume

penjualan. 

Dengan harga jual, volume yang dijual, serta pengklasifikasian biaya, maka analisis

Cost-Volume-Profit dapat dilaksanakan dengan menggunakan elemen-elemen analisis.

Elemen tersebut antara lain analisis peramalan penjualan yang terdiri atas peramalan

kuantitas penjualan dan harga jual, dasar-dasar analisis cost-volume-profit yaitu analisis

contribution margin, analisis operating leverage, analisis break-even point, dan analisis

margin of safety serta analisis cost-volume-profit dalam pemanfaatannya dalam perencanaan

yaitu analisis target laba dan analisis sensivitas.  Walaupun model ini disebut cost-volume-

profit, model ini juga dapatdigunakan oleh perusahaan nirlaba juga. Perusahaan seperti itu

melaksanakan analisa untuk meyakinkan bahwa mereka hanya membelanjakan dana yang mereka

punyai. Selanjutnya, makalah ini akan membahas mengenai analisis biaya volume laba.

1

Page 2: Analisis Biaya Volume Laba

B. Rumusan Masalah

1. Apa arti penting analisis biaya-volume-laba

2. Apa saja asumsi-asumsi yang mendasari analisis biaya volume laba

3. Apa dasar analisis biaya-volume dan laba

4. Bagaimana analisis dari titik impas (break-even point analysis)

5. Apa maksud dari dengan Marjin Pengaman (Margin of Safety)

C. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah

“Akuntansi Manajemen” yang dibimbing oleh Ibu Dr. Ria Nelly Sari,MBA,Ak , selaku dosen

mata kuliah tersebut.

Untuk mengetahui serta memahami pengertian dan pembahasan yang terkait dengan

Cost-Volume-Profit Analysis.

BAB II

PEMBAHASAN

A. A sumsi Terminology Biaya- Volume – Laba

2

Page 3: Analisis Biaya Volume Laba

Analisis CVP didasarkan pada sejumlah asumsi :

Perubahan dalam volume produksi/penjualan adalah penyebab tunggal atas

perubahan biaya dan pendapatan.

Biaya total terdiri dari biaya tetap dan biaya variable.

Pendapatan dan biaya berperilaku dan dapat disajikan secara grafik sebagai

fungsi linear (garis lurus).

Harga jual, biaya variabel per unit, dan biaya tetap semuanya diketahui dan

konstan.

Dalam banyak kasus, hanya satu produk tunggal akan dianalisis. Jika banyak

produk dianalisis, proporsi penjualan relatif produk-produk tersebut diketahui

dan konstan.

Nilai waktu dari uang (bunga) diabaikan.

Rumus Dasar  CVP

Laba operasi = pendapatan operasi total – HPP – biaya operasi sebelum pajak

Laba bersih adalah laba operasi ditambah pendapatan non operasi dikurang biaya non

operasi dikurangi pajak pengahasilan.

Laba bersih = laba operasi – pajak penghasilan

B. Inti Analisis Biaya-Volume-Laba  

Pada beberapa kasus yang menggunakan analisis CVP, manajer mungkin lebih suka

menggunakan pendapatan penjualan sebagai ukuran aktivitas penjualan daripada unit yang

3

Page 4: Analisis Biaya Volume Laba

terjual. Suatu ukuran unit yang terjual dapat dikonversikan menjadi suatu ukuran pendapatan

penjualan hanya dengan mengalikan harga jual per unit dengan unit yang terjual.

Marjin kontribusi sama dengan penjualan dikurangi biaya variabelCM = S – VC

Marjin kontribusi per unit sama dengan harga jual unit dikurangi biaya variabel per unit

CMu = SP – VCu

Marjin kontribusi juga sama dengan marjin kontribusi per unit dikalikan jumlah unit terjual

CM = CMu x Q

Rasio biaya variable (variable cost ratio) merupakan bagian dari setiap dolar

penjualan yang harus digunakan untuk menutup biaya variable. Rasio biaya variable dapat

dihitung dengan menggunakan data total maupun data per unit. Tentu saja, persentase dari

dolar penjualan yang tersisa setelah biaya variable tertutupi merupakan rasio margin

kontribusi. Rasio margin kontribusi (contribution margin ratio) adalah bagian dari setiap

dolar penjualan yang tersedia untuk menutup biaya tetap dan menghasilkan laba.

Rasio marjin kontribusi (persentase) sama dengan marjin kontribusi per unit dibagi harga jual

CMR = CMu ÷ SP

Keterangan :

CM = margin kontribusiS = PenjualanVC = biaya VariableCMu = kontribusi per unitSP = harga jual

VCu = biaya variabel per unitQ = jumlah unit terjualCMR = Rasio marjin kontribusiFC = Biaya TetapOI =  Laba Operasi

Marjin Kontribusi Turunan Laporan Laba Rugi

Presentasi horizontal dari marjin kontribusi laporan laba rugi:

Penjualan – VC – FC = Laba Operasi (OI)

 (SP x Q) – (VCu x Q) – FC = OI

4

Page 5: Analisis Biaya Volume Laba

 Q (SP – VCu) – FC = OI

 Q (CMu) – FC = OI

Metode Persamaan

(Harga jual x jumlah unit output yang terjual) – (biaya variable per unit x jumlah output yang

terjual) – biaya tetap = laba operasi  

Metode Marjin Kontribusi

Laba operasi = (harga jual – biaya variable per unit) x (jumlah unit output yang terjual) –

biaya tetap

Laba operasi = (margin kontribusi per unit x jumlah unit output yang terjual) – biaya tetap

C. Titik Impas dan Target laba

Titik impas  (break-even point) adalah titik dimana total pendapatan sama dengan

total biaya, titik dimana laba sama dengan nol. Tujuan mencari titik impas :

Mencari tingkat aktivitas dimana pendapatan = biaya Menunjukkan suatu sasaran volume penjualan meminimal yang harus diraih

oleh perusahaan . Mengawasi kebijakan penentuan harga. Memungkinkan perusahaan mengetahui apakah mereka beroperasi dekat / jauh

dari titik impas.

Sebelum bisa menghitung titik impas atau menganalisis kaitan antara biaya–volume

produksi–laba, terlebih dahulu harus dianalisis:

Komponen biaya produksi. Biaya produksi terdiri dari:

a. Bahan baku langsung (bahan baku yg dapat ditelusuri langsung ke produk)

b. Tenaga kerja langsung (tenaga kerja yg terkait langsung dengan produk)

c. Overhead pabrik (biaya bahan penolong, upah tak langsung dan biaya-biaya tidak

langsung yg terkait dengan pembuatan produk)

Biaya Tetap dan Variabel

Titik impas dapat dihitung dengan menggunakan metode:

Persamaan matematika

5

Page 6: Analisis Biaya Volume Laba

Laba operasi = (Harga Jual x Jumlah unit terjual) – (Biaya Variabel per unit

x jumlah unit terjual ) – Total biaya tetap

Contribution margin per unit

Contribution margin ratio

Pendekatan grafik

Jalan Pintas untuk Menghitung Unit Impas

Kita dapat menghitung unit impas lebih cepat dengan berfokus pada margin

kontribusi. Margin kontribusi  (contribution margin) adalah pendapatan penjualan dikurangi

total biaya variable. pada impas, margin kontribusi sama dengan beban tetap.

6

Page 7: Analisis Biaya Volume Laba

Jika kita mengganti margin kontribusi per unit untuk harga dikurangi biaya variable

per unit pada persamaan laba operasi dan memperoleh jumlah unit, maka kita akan

mendapatkan persamaan dasar impas berikut :

                         Jumlah unit = Biaya tetap/Margin kontribusi per unit

Contoh Soal :

Jumlah Perunit

Penjualan (1000 VCD) Rp. 250.000.000 Rp. 250.000

Biaya variable Rp. 150.000.000 Rp. 150.000

Margin kontribusi Rp. 100.000.000 Rp. 100.000

Biaya tetap  Rp.   70.000.000

Laba / Rugi  Rp.   30.000.000

Penyelesaian:

Dari contoh diatas dapat dicari BEP (dalam unit)    250.000  Q = 150.000 Q + 70.000.000 + 0    100.000  Q = 70.000.000                   Q = 700 unit VCD

Dinyatakan dalam penjualan :    700  unit x Rp. 250.000 = Rp.  175.000.000

BEP = Biaya Tetap : Margin Contribusi/unit= Rp. 70.000.000 : Rp. 100.000= 700 unit VCD 

Rasio Marjin Contribusi= Marjin Contribusi : Harga Jual = Rp 100.000.000 : Rp 250.000.000= 0,4 atau 40%

BEP = Biaya Tetap : Rasio margin contribusi= Rp. 70.000.000 : 40%= Rp. 175.000.000

7

Page 8: Analisis Biaya Volume Laba

Target Laba (Target Profit)

Target laba adalah laba yang diharapkan dari investasi. Perhatikan bahwa kita

menggunakan istilah laba operasi untuk menunjukkan penghasilan atau laba sebelum pajak

penghasilan. Laba operasi (operating income) hanya mencakup pendapatan dan beban dari

operasional normal perusahaan. Laba bersih (net income) adalah laba operasi dikurangi

pajak penghasilan.

Rumus untuk mencari target laba operasi adalah dengan mencari jumlah unit

penjualan dengan target laba.

D. Target L aba Bersih dan Pajak Penghasilan

Pada saat menghitung titik impas, pajak penghasilan tidak berperan, karena pajak

yang dibayarkan untuk laba nol adalah nol. Apabila perusahaan ingin menghasilkan laba

bersih tertentu, target laba dinyatakan sebagai laba bersih, maka harus ditambahkan kembali

pajak penghasilan untuk memperoleh laba operasi. Dengan menggunakan persamaan :

Laba bersih = Laba operasi – Pajak

Laba bersih =Laba operasi – (Tarif pajak x Laba operasi)

Laba bersih = Laba operasi (1 – Tarif pajak)

Laba operasi = (Laba bersih) : (1- Tarif pajak)

Contoh :

8

Page 9: Analisis Biaya Volume Laba

Jika tarif pajak 35%, maka Whittier Company harus menghasilkan laba operasi $

75.000. Dengan data tersebut, dapat menghitung jumlah unit yang dijual.

      Unit     =          ($ 45.000 + $ 75.000)/$75      Unit     =          $120.000/ $75      Unit     =          1.600

Penyelesaian :

Laba / Rugi dengan unit 1.600

Penjualan (1.600 unit @ $400) $ 640.000Dikurangi: Beban Variabel ($ 520.000)Margin Kontribusi                                                        $ 120.000Dikurangi: Beban Tetap                                                     ($ 45.000)Laba Operasi                                                              $ 75.000Dikurangi: Pajak penghasilan (tarif pajak 35%)                ($ 26.250)Laba Bersih                                                      $   48.750      Pembuktian:

$ 48.750          = laba operasi – (0,35 x laba operasi)       $ 48.750          = 0,65 (laba operasi)       $ 75.000          = laba operasi

E.Menggunakan Analisis Biaya–Volume–Laba untuk Pengambilan Keputusan

Adapun keputusan yang diambil antara lain :

1. Keputusan mengenai iklan

2.  Keputusan untuk menurunkan harga jual

F. Analisis Sensitivitas dan Ketidakpastian

Analisis sensitivitas (sensitivity analysis) digunakan manajer untuk menguji

bagaimana akibatnya jika prediksi data awal tidak tercapai atau jika asumsi yang

9

Page 10: Analisis Biaya Volume Laba

mendasarinya berubah. CVP menyediakan struktur untuk menjawab berbagai scenarios “apa-

jika” dan “Apa” yang terjadi pada laba “jika”:

Harga jual berubah

Volume berubah

Struktur biaya berubah :

1.Biaya variabel per unit berubah

2.Biaya tetap berubah

Salah satu aspek penting dalam analisis cost-volume-profit ini bahwa adanya

perubahan dalam satu faktor atau lebih yang mempengaruhi analisis, dapat diadakan

penilaain atau evaluasi. Aspek ini sangat penting bagi manajemen dalam proses penyusunan

atau perencanaan anggaran, karena hal ini memungkinkan diadakan testing untuk

menentukan akibat adanya perubahan faktor atau mempertimbangkan berbagai alternatif.

Metode yang digunakan adalah laporan laba rugi komparatif.

Marjin Pengaman

Salah satu indikator risiko, Marjin Pengaman (Margin of Safety, MOS) mengukur

jarak antara Pendapatan yang dianggarkan dan pendapatan impas:

MOS = Pendapatan yg dianggarkan – Pendapatan impas

Rasio MOS menghapus ukuran perusahaan dari output, dan menyatakan dirinya

dalam bentuk persentase:

Rasio MOS = MOS ÷ Pendapatan yg dianggarkan

G. Perencanaan Biaya dan CVP

10

Page 11: Analisis Biaya Volume Laba

Adapun factor yang dipertimbangkan oleh manajer da akuntan manajemen untuk

membuat keputusan , adalah sebagai berikut :

1.      Struktur biaya tetap atau biaya variable yang lain

2.      Leverage Operasi

 Leverage operasi (Operating Leverage, OL) adalah efek yang biaya tetap miliki pada

perubahan laba operasi seiring perubahan terjadi pada unit terjual, dinyatakan sebagai

perubahan dalam marjin kontribusi.

OL = Marjin Kontribusi

                         Laba Operasi

Leverage operasi agar dapat mempertahankan stabilitas labanya, perusahaan

memerlukan analisis struktur biaya. Untuk itu diantaranya perlu dipertimbangkan faktor-

faktor operating leverage , struktur komisi penjualan, dan bauran penjualan. Leverage operasi

merupakan suatu ukuran kemampuan manajemen memanfaatkan biaya tetap dalam suatu

organisasi agar mencapai tingkat laba tertentu. Faktor leverage operasi mempengaruhi

sensitivitas laba bersih terhadap perubahan penjualan.  Semakin tinggi biaya tetap, maka

semakin tinggi operating leverage yang dicapai dan semakin besar pula sensivitas laba bersih

terhadap perubahan penjualan. Jika sebuah perusahaan mempunyai operating of leverage

tinggi, maka sedikit saja peningkatan dalam penjualan dapat menghasilkan peningkatan

persentase yang besar dalam laba. Sebaliknya jika perusahaan mempunyai operating leverage

rendah, maka pengaruh peningkatan dalam penjualan terhadap peningkatan laba bersih

adalah rendah.

H. Dampak Bauran Penjualan terhadap Laba

Bauran Penjualan (sales mix) adalah kuantitas sebagai produk (atau jasa) yang

mewakili unit penjualan total perusahaan. Rumus yang dinyatakan sampai titik ini

mengasumsikan produk tunggal diproduksi dan dijual . Skenario yang lebih realistik

melibatkan banyak produk dijual, dalam berbagai volume, dengan berbagai biaya . Agar

11

Page 12: Analisis Biaya Volume Laba

sederhana, hanya dua produk akan dinyatakan, tapi ini dapat dengan mudah diperluas ke

lebih banyak produk

Marjin kontribusi per unit (CMu) rata-rata tertimbang harus dihitung (dalam kasus ini,

untuk dua produk)

CM baru ini akan digunakan dalam persamaan CVP

I. Multi Pemicu Biaya

Biaya variabel dapat muncul dari multi pemicu biaya (multiple cost drivers) atau

aktivitas. Biaya variabel terpisah perlu dihitung untuk tiap pemicu. Contoh-contohnya

meliputi:

a. Hunian kamar b. Mil penumpang c. Hari rawat inap pasien d. SKS mahasiswa

J. Marjin Kontribusi vs Marjin Kotor

12

Page 13: Analisis Biaya Volume Laba

Marjin kotor = Pendapatan – Harga pokok penjualan

Marjin kontribusi = Pendapatan – Semua biaya variabel

BAB III

KESIMPULAN

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Analisis biaya volume laba (cost-

volume-profit analysis) adalah analisis pola-pola prilaku biaya yang mendsari hubungan-

hubungan antara biaya, volume, dan laba. Analisi biaya-volume-laba kerap pula disebut

analisis impas (break-even analysis) karena signifikansiume mengacu pada sebuah pemicu

13

Page 14: Analisis Biaya Volume Laba

biaya aktivitas, seperti unit penjualan, yang diasumsikan berkorelasi dengan perubahan-

perubahan pendapatan, biaya, dan laba.

Analisis biaya-volume-laba merupakan persoalan yang kompleks karena hubungan-

hubungan tersebut kerap dipengaruhi oleh faktor-faktor yang seluruhnya atau sebagian diluar

kendali manajemen. Titik impas merupakan tingkat aktivitas dimana suatu organisasi tidak

mendapatkan laba dan juga tidak mendapatkan rugi. Titik impas juga dapat didefinisikan

sebagai titik dimana total pendapatan sama dengan total biaya atau sebagai titik dimana total

marjin kontribusi sama dengan total biaya tetap. Titik impas ini selanjutnya dapat dihitung

dengan menggunakan metode persamaan, metode marjin kontribusi, dan metode grafik, baik

dalam hitungan unit penjualan maupun penjualan dalam satuan mata uang tertentu yang

digunakan dalam transaksi bisnis. Dalam perencanaan analisis biaya volume laba dapat

dimanfaatkan dengan menggunakan 2 cara yaitu, analisis target laba dan analisis sensitivitas. 

Dengan mengetahui titik marjin keamanan tersebut maka manajemen dapat merumuskan

berbagai strategi, taktik, dan langkah-langkah operasional untuk bertahan agar penjualan

tidak mengalami abrasi sampai melebihi angka marjin keamanan. Dalam rangka penerapan

fungsi-fungsi manajemen pendekatan analisis hubungan biaya, volume dan laba termasuk

perhitungan seperti ini akan memberikan isyarat kepada manajemen mengenai apa yang

sedang terjadi dalam pencapaian tujuan atau perolehan laba perusahaan

DAFTAR PUSTAKA

Horngren, T., Charles, Foster George, Datar, M. Srikant. (2006). Akuntansi Biaya dengan

Penekanan Manajerial 

http://handikadwipratama.blogspot.com/search/label/AKUNTANSI%20MANAJEMEN

http://kotak-kabar.blogspot.com/2012/07/analisis-biaya-volume-laba.html

http://celphee-surf.blogspot.com/2012/07/analisis-biaya-volume-laba-cost-volume.html

http://sisilmarmuci.blogspot.com/2013/04/cost-volume-profit-analysis-managerial.html

14

Page 15: Analisis Biaya Volume Laba

15