Upload
buidiep
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS ISI PESAN AKHLAK DALAM KOMIK 55
MUTIARA AKHLAK KARYA VBI_DJENGGOTTEN
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
Farah Diba
NIM. 1113051000198
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H/2017 M
iv
ABSTRAK
Farah Diba
Analisis Isi Pesan Akhlak dalam Komik 55 Mutiara Akhlak Karya
Vbi_Djenggotten
Komik mampu merangkum bacaan berat menjadi ringan dan mudah
dibaca serta mudah dipahami, sehingga menjadikan komik sebuah karya seni yang
sangat efektif dalam menyampaikan isi pesan yang terkandung, karena komik
merupakan narasi dan refleksi dari dunia modern dan membantu
mempengaruhinya. Ilmu akhlak sangat dibutuhkan untuk mengajarkan manusia
mengetahui batas dalam berbuat baik dan mencegah perbuatan jahat dalam
pergaulannya dengan Tuhan, manusia, dan makhluk sekelilingnya. Penulis sangat
tertarik untuk mengetahui isi pesan akhlak dalam komik 55 Mutiara Akhlak Karya
Vbi_Djenggotten, karena komik ini tidak hanya hadir sebagai bacaan hiburan
namun juga memiliki pesan moral dengan akhlak-akhlak yang disampaikan yang
bersandarkan hukum islam. Maksud pesan yang terkandung dalam komik ini
sangat signifikan dan relevan dengan kehidupan sehari-hari untuk bercermin diri
serta dapat mengunggah kesadaran beribadah kepada Allah SWT serta
mengamalkan tuntunan Rasulullah. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
Bagaimana isi pesan akhlak yang terkandung dalam komik 55 Mutiara Akhlak?
Dan Pesan akhlak apa yang paling dominan dalam komik 55 Mutiara Akhlak?
Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
isi (content analysis) melalui pendekatan kuantitatif. Menurut Barelson (1952:18),
analisis isi adalah suatu teknik penelitian yang dilakukan secara objektif,
sistematis, dan deskripsi kuantitatif dari isi komunikasi yang tampak (manifest).
Dalam menganalisis data, peneliti membuat lembar koding berisi kategorisasi
pesan akhlak yang terkandung dalam komik yang kemudian dilakukan pengujian
kategori kepada tiga orang juri atau koder yang dipandang kredibel. Lalu data
yang sudah terkumpul diperoleh dari penilaian dan hasil kesepakatan juri akan
diamati, dihitung, dan diberi nilai untuk mengetahui distribusi frekuensi dan
koefisien reliabilitas tiap juri hingga hasil presentase pesan akhlak apa yang
paling dominan dalam komik tersebut.
Penulis meneliti keseluruhan tema dalam komik 55 Mutiara Akhlak
terdapat 55 unit pengamatan (sub judul). Setelah dianalisis dan dilakukan
perhitungan data maka dapat diketahui pesan akhlak yang menunjukkan nilai yang
paling mendominasi yaitu pesan akhlak terhadap manusia dengan perolehan
kandungan nilai sebesar 35,6%, sedangkan pesan akhlak terhadap Allah hanya
mengandung nilai sebesar 33,1%, dan pesan akhlak terhadap lingkungan
mengandung nilai terendah dibandingkan dengan pesan akhlak lainnya dengan
hanya memperoleh nilai 31,3%. Kemudian berdasarkan macam-macam akhlak,
hasil jumlah prensentase yang paling dominan di dalam komik 55 Mutiara akhlak
karya Vbi_djenggotten ini adalah pada kategori akhlak buruk dengan jumlah
sebesar 50,3% kemudian jumlah yang lebih rendah dengan selisih yang sangat
sedikit pada kategori akhlak baik sebesar 49,7%.
Kata Kunci: Analisis Isi, Komik 55 Mutiara Akhlak, Pesan Akhlak
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji serta syukur atas kehadirat Allah yang telah
memberikan rahmat, karunia, dan taufik serta hidayahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Analisis Isi Pesan Akhlak dalam
Komik 55 Mutiara Akhlak Karya Vbi_Djenggotten”. Shalawat serta salam
dijunjungkan kepada baginda besar Nabi Muhammad Saw, yang telah membawa
umatnya dari zaman jahiliyah hingga zaman yang terang ilmu seperti saat ini, juga
untuk para keluarga Nabi, sahabat, dan para pengikutnya.
Dengan do’a, usaha, dan keyakinan, akhirnya penulis bisa melewati masa
panjang dalam menimba ilmu di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan
menyelesaikan salah satu tugas akhir sebagai mahasiswa untuk mendapatkan gelar
Strata Satu (S1). Tersusunnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan
berbagai pihak. Khususnya untuk kedua orang tuaku, Ayahanda tercinta
Panigoran Nasution, S.Pd dan Ibunda tercinta Rima Nelliyani Hasibuan yang tak
kenal lelah dalam memberikan cinta dan kasih sayang dan perhatiannya, yang
selalu menguatkan dan selalu memberi dukungan, bantuan, semangat, motivasi,
nasihat serta doa yang tiada henti hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Selain itu, sudah sepatutnya peneliti memberikan ucapan terimakasih yang
sebanyak-banyaknya dan seluas-luasnya kepada:
1. Dr. H. Arief Subhan, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bapak Suparto, M.Ed.,
Ph.D. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik. Ibu Dr. Roudhonah, M.Ag.
selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum. Bapak Dr. Suhaimi,
M.Si. selaku Wakil Dekan bidang Kemahasiswaan.
vii
2. Bapak Drs. Masran, M.A, sebagai Ketua Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Serta Ibu Fita
Fathurrokhmah, M.Si, sebagai Sekretaris Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr. H. Abd. Rozak A. Sastra, M.A, selaku dosen pembimbing
skripsi, yang telah meluangkan waktu, pikiran, bimbingan, arahan, serta
kesabarannya selama proses penyelesaian skripsi ini. Semoga beliau
senantiasa dilimpahkan rahmat oleh Allah SWT.
4. Ibu Nasichah, MA. selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah
banyak membantu dan dan memberikan nasehat serta arahan dari semester
pertama hingga mengakhiri proses perkuliahan.
5. Seluruh Dosen dan tenaga kependidikan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu
dan wawasannya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan kepada penulis.
Semoga kasih sayang Allah SWT selalu tercurah kepada mereka.
6. Abang-abangku Yudhistira, Putra, Lutfi serta adikku Syarif yang selalu
memberi semangat dan motivasi dan kekuatan. Terima kasih yang tak
terhingga kepada mereka, semoga Allah selalu melimpahkan rahmat dan
kasih sayangnya untuk mereka serta selalu dalam lindungan-Nya.
7. Vebi Surya Wibawa (Vbi_Djenggotten) penulis komik 55 Mutiara Akhlak,
yang telah begitu baik mengizinkan karyanya untuk diteliti, juga atas
kesabarannya sudah banyak memberikan bantuan dan pengetahuan serta
informasi-informasi bagi penulis dalam proses menyelesaikan skripsi.
Mohon maaf telah banyak merepotkan dan sering mengganggu waktunya.
viii
Semoga kebaikan beliau selalu dilimpahkan keberkahan dan sukses selalu
menyertai setiap karyanya.
8. Para juri dalam penelitian ini, Ibu Arbiyah Mahfudz, S.Th.I sebagai juri I,
Bapak H. Muchafid Anshori, M.A.sebagai juri II, Bapak Rudi S.Pd, M.M.
sebagai juri III, yang telah meluangkan waktu untuk membantu penulis
dalam meneliti dan menganalisis komik yang diteliti, dan banyak memberi
ilmu juga wawasannya, serta masukan dan doa yang diberikan kepada
penulis. Semoga kebaikan mereka dibalas oleh Allah dan selalu
dilimpahkan rahmat serta karunia-Nya.
9. Pustakawan perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
serta pustakawan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
10. Teman-teman mahasiswa KPI angkatan 2013, khususnya kelas KPI E,
yang selama ini terbalut dalam kebersamaan dan kehangatan, berjuang
bersama dalam keharmonisan, berbagi canda tawa. Terima kasih atas
keceriaan dalam hari-hari peneliti dan solidaritas yang begitu besar.
semoga selalu terjaga kekompakannya dan saling memberikan motivasi
satu sama lain, serta bahagia dan sukses selalu menyertai kita semua.
11. Teman-teman KKN Cemerlang (058) yang pernah berjuang bersama
dalam satu atap walau sebentar namun sangat berkesan dan tidak akan
pernah terlupa. Serta untuk kehangatan, kekompakan dan
kebersamaannya, untuk pelajaran dan inspirasinya, semoga sukses selalu
menyertai kita
12. Sahabat-sahabatku tersayang, Winda Rahmasari, Elfira Libyani, Putri
Wahyuni, Apriliana Sholehah, Ismi Kamalia, Gabyla Annisa, yang sejak
ix
awal hingga akhir skripsi selalu berjuang bersama dan tak lelah untuk
saling memberi semangat serta motivasi, selalu menghibur dan berbagi
semangat, juga atas kebersamaannya selama ini dalam berbagi suka dan
duka, serta canda tawa. Sukses untuk kita semua, semoga kekompakan
kita tetap selalu terjaga dan tetap saling berbagi inspirasi serta motivasi
dalam banyak hal, juga berbagi pelajaran serta pengalaman, semoga
sukses dan diberkahi oleh Allah SWT.
Untuk semua pihak yang membantu secara langsung maupun tidak langsung,
terima kasih. Semoga Allah SWT merahmati dan membalas jasa serta kebaikan
kalian semua. Demikianlah rasa syukur dan terimakasih yang dapat peneliti
sampaikan, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi diri
sendiri dan umumnya bagi pembaca.
Jakarta, 20 Agustus 2017
Peneliti
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ i
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ....................................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN ......................................................................... iii
ABSTRAK .................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................. v
DAFTAR ISI ................................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................... 1
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah ..................................... 9
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................ 10
D. Metodologi Penelitian .......................................................... 11
E. Sistematika Penulisan .......................................................... 12
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Analisis Isi.......................................................... 14
B. Pesan Akhlak ........................................................................ 21
1. Pengertian Pesan ............................................................ 21
2. Pengertian Akhlak .......................................................... 22
3. Tujuan Pembinaan Akhlak ............................................. 27
4. Ruang Lingkup Akhlak .................................................. 29
xi
C. Komik ................................................................................... 31
1. Pengertian Komik .......................................................... 31
2. Jenis-jenis Komik ........................................................... 33
3. Komik Sebagai Media Dakwah ..................................... 35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian................................................................. 38
B. Paradigm Penelitian ............................................................. 39
C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................ 40
D. Sample Penelitian ................................................................. 40
E. Uji Reliabilitas dan Validitas ............................................... 41
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 42
G. Teknik Pengolahan Data ...................................................... 43
a. Kategorisasi Pesan ......................................................... 43
b. Operasionalisasi Konsep ................................................ 44
c. Unit Pengamatan ............................................................ 45
H. Pedoman Penulisan .............................................................. 48
I. Teknik Analisis Data ............................................................ 48
BAB IV ANALISIS ISI PESAN AKHLAK DALAM KOMIK
55 MUTIARA AKHLAK KARYA VBI_DJENGGOTTEN
A. Gambaran Umum pada Komik 55 Mutiara Akhlak
Karya Vbi_Djenggotten ....................................................... 51
B. Temuan Data pada Komik 55 Mutiara Akhlak
xii
Karya Vbi_Djenggotten ....................................................... 61
C. Pesan Akhlak dalam Komik 55 Akhlak Karya
Vbi_Djenggotten .................................................................. 77
D. Pesan Akhlak yang paling Dominan Dalam Komik 55
Mutiara Akhlak Karya Vbi_Djenggotten ............................. 84
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................... 88
B. Saran ..................................................................................... 90
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 91
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Kategorisasi Pesan Akhlak Pada Komik 55 Mutiara Akhlak Pada
Komik 55 Mutiara Akhlak Karya Vbi_Djenggtotten ...................... 43
Tabel 2 Katergori Pesan Akhlak Yang Diteliti Dalam Komik 55 Mutiara
Akhlak Karya Vbi_Djenggtotten ..................................................... 44
Tabel 3 Operasionalisasi Konsep ................................................................... 44
Tabel 4 Sub Judul Yang Diteliti Dalam Komik 55 Mutiara Akhlak
Karya Vbi_Djenggtotten .................................................................. 46
Tabel 5 Kesepekatan Antar Juri Keseluruhan Isi Pesan Akhlak .................... 62
Tabel 6 Koefisien Reliabilitas Kesepakatan Antar Juri Kategori Akhlak
Terhadap Allah................................................................................. 66
Tabel 7 Koefisien Reliabilitas Kesepakatan Antar Juri Kategori Akhlak
Terhadap Manusia ............................................................................ 69
Tabel 8 Koefisien Reliabilitas Kesepakatan Antar Juri Kategori Akhlak
Terhadap Lingkungan ...................................................................... 72
Tabel 9 Koefisien reliabilitas Kesepakatan Antar Juri (Akhlak Baik) ........... 74
Tabel 10 Koefisien reliabilitas Kesepakatan Antar Juri (Akhlak Buruk) ...... 76
Tabel 11 Presentase Kategorisasi Pesan Akhlak ............................................ 86
Tabel 12 Presentase Kategori Macam Akhlak Baik dan Buruk ..................... 87
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi saat ini, penyampaian ajaran Islam menggunakan
media komunikasi massa modern sangatlah efektif, tak terkecuali media cetak.
Media cetak termasuk sebagai bentuk saluran komunikasi di mana pesan-
pesan verbalnya (tertulis) maupun dalam bentuk gambar-gambar seperti
karikatur dan komik dilakukan dalam bentuk tercetak.
Berdakwah melalui tulisan, merupakan bagian integral dari bidang
kajian dakwah. Ia merupakan atas salah satu unsur dakwah, yaitu media
dakwah1
Berdakwah merupakan salah satu fenomena yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan kita. Dakwah membuat masygul akal pikiran kita.
Dakwah bisa menggerakkan pelbagai naluri kita dan menempati tempat yang
sentral dalam kehidupan kita, apalagi di era yang sarat dengan krisis akidah
seperti sekarang ini.2
Komik adalah salah satu bentuk media dakwah dalam bentuk tulisan.
Komik merupakan narasi di dunia modern, baik yang merefleksikan
kehidupan modern dan yang membantu mempengaruhinya. Bahkan sebelum
muncul televisi, komik menentukan gaya berpakaian, gaya rambut, makanan,
perilaku, dan sikap-sikap lainnya. Komik telah menginspirasi pertunjukan,
1Aep Kusnawan, Berdakwah lewat Tulisan, (Bandung: Mujahid Press, 2004), h. 5.
2Muhammad Husain Fadhlullah, Metodologi Dakwah Dalam Al-Qur‟an, (Jakarta: PT.
Lentera Basritama, 1997), h. 7.
2
musik, balet, film, serial radio dan televisi, dan lagu-lagu populer, buku, dan
mainan. Bahasa dipenuhi dengan idiom dan kata yang diciptakan oleh komik.3
Komik sekarang mulai dipahami sebagai salah satu dari bagian atau
elemen budaya yang kehadirannya tidak bisa dipandang sebelah mata. Peran
yang diharapkan dari komik di era modern ini bukanlah sebagai media
pengumbar mimpi atau fantasi semata, namun secara nyata amat diharapkan
sumbangsihnya untuk mengisi dan mengkritisi secara etik dan estetik terhadap
masyarakat luas.4
Artinya, komik memiliki tanggung jawab dan kewajiban untuk
mensikapi secara kritis terhadap fenomena-fenomena masyarakat di jaman
modern ini. Sehingga ide-ide kreatif yang muncul diharapkan lebih mengarah
kepada menggugah pemikiran masyarakat dan memberi kesadaran nurani,
spiritual, serta kepekaan sosial. Dengan demikian, komik mempunyai
kekuatan yang cukup besar untuk memberikan informasi yang mendidik,
menghibur, sekaligus mempengaruhi seperti hakekat fungsi dari komunikasi.
Komik sangat menarik untuk dibaca karena memiliki keunikan
tersendiri. Selain dikemas dengan renyah, jenaka, serta visual yang
memanjakan mata, komik mampu merangkum bacaan berat menjadi ringan
dan mudah dibaca serta mudah dipahami sehingga menjadikan komik sebuah
karya seni yang sangat efektif dalam menyampaikan isi pesan yang
terkandung, termasuk sebagai media dakwah yang menyampaikan pesan-
pesan akhlak yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.
3Marcel Danesi,Pesan, Tanda, dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenal Semiotika dan
Teori Komunikasi, (Yogyakarta: Jalasutra, 2012), h. 183 4Indiria Maharsi, Komik: Dunia Kreatif Tanpa Batas (Yogyakarta: Kata Buku, 2011), h. 10
3
Menurut Ahmad Ghalwasy, dakwah sebagai pengetahuan yang dapat
memberikan segenap usaha yang bermacam-macam yang mengacu pada
upaya penyampaian ajaran Islam kepada seluruh manusia yang mencakup
akidah, syariah, dan akhlak.5 Pembahasan akhlak Islami sangat komprehensif,
menyeluruh, dan mencakup keseluruhan aspek kehidupan. Akhlak Islami itu
jauh lebih sempurna dibandingkan etika dan moral. Jika etika dan moral hanya
berbicara tentang hubungan dengan manusia maka akhlak Islami berbicara
pula tentang cara berhubungan dengan Khalik, sesama manusia, dan
lingkungan. Oleh karena itu, manusia (khususnya yang beriman kepada Allah
SWT) diminta agar akhlak dan keluhuran perilaku Nabi Muhammad dijadikan
contoh dalam kehidupan di berbagai bidang. Sehingga dapat diterapkan dalam
kehidupan kita sehari-hari.6
M. Abdullah Daraz, mendefinisikan akhlak sebagai suatu kekuatan
dalam kehendak yang mantap, kekuatan berkombinasi membawa
kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (akhlak baik) atau pihak
yang jahat (akhlak buruk). Dapat dirumuskan bahwa akhlak ialah ilmu yang
mengajarkan manusia berbuat baik dan mencegah perbuatan jahat dalam
pergaulannya dengan Tuhan, manusia, dan makhluk sekelilingnya.7
Dengan bekal ilmu akhlak, orang dapat mengetahui batas mana yang
baik dan batas mana yang dilarang. Juga dapat menempatkan sesuatu sesuai
dengan tempatnya. Orang yang berakhlak dapat memperoleh irsyad, taufik,
5Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), h.16.
6M. Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur‟an, (Jakarta: Amzah, 2007),
h.197. 7M. Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur‟an, (Jakarta: Amzah, 2007),
h. 4
4
dan hidayah sehingga dapat bahagia di dunia dan di akhirat. Kebahagiaan
hidup oleh setiap orang selalu didambakan kehadirannya di dalam lubuk hati.
Hidup bahagia merupakan hidup sejahtera, mendapat ridha Allah dan selalu
disenangi oleh sesama makhluk.8
Seperti pernyataan Al-Ghazali, salah
seorang pakar akhlak terdahulu membagi akhlak itu menjadi dua macam,
yakni, akhlak baik dan akhlak buruk. Kemudian dari macam-macam akhlak
tersebut dihubungkan dengan bentuk objeknya yakni, akhlak terhadap Allah,
akhlak terhadap sesama manusia, dan akhlak terhadap lingkungan.
Sumber akhlak Islami adalah Alquran dan hadis. Dasar akhlak yang
dijelaskan dalam Alquran adalah sebagai berikut.
Artinya:
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan)
hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (QS. Al-Ahzab (33): 21).
Ayat tersebut sebagai salah satu bukti bahwa sebagai sumber akhlak
Islami, Alquran dan Hadist menjelaskan bagaimana cara berbuat baik. Atas
dasar itulah keduanya menjadi landasan dan sumber ajaran Islam secara
keseluruhan sebagai pola hidup dan menetapkan mana hal yang baik dan mana
hal yang tidak baik. Jika telah jelas bahwa Alquran dan Hadis Rasul adalah
8M. Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur‟an, (Jakarta: Amzah, 2007.,
h.20.
5
pedoman hidup yang menjadi asas bagi setiap muslim, maka teranglah
keduanya merupakan sumber akhlak dalam Islam.9
Hal ini sangat mendasari dengan buku komik karya-karya dari penulis
laris Veby Surya Wibawa atau yang lebih dikenal dengan nama pena
Vbi_Djenggotten yang berdakwah melalui goresan gambar dan
menyampaikan pesan-pesan yang sumber isinya berlandaskan Al-Qur‟an dan
Hadist. Setelah sukses meluncurkan karya-karyanya yang telah meraih
beberapa penghargaan, diantaranya yaitu nominasi komik terbaik 2009
Goodreads Indonesia dari karya pertamanya yang berjudul “Aku Berfacebook
Maka Aku Ada”, meraih nominasi komik/novel grafis terbaik 2010 Anugerah
Pembaca Indonesia dengan karyanya yang berjudul “Married With
Brondong”. Komik Islam Sehari-hari , 5 Pesan Damai, dan 33 Pesan Nabi
Jilid 1,2, dan 3 juga sudah dibeli dan diterjemahkan oleh penerbit Malaysia,
serta meraih nominasi komik & sampul terbaik 2011 Anugerah Pembaca
Indonesia dari karyanya yang berjudul “33 Pesan Nabi jilid 1, 2 dan 3 yang
sangat laris terjual hingga diterbitkan kembali dengan judul “99 Pesan Nabi”
yang hingga sepuluh kali cetak dan mampu mencapai national best seller.10
Kini Vbi_Djenggotten meluncurkan buku komik karya terbarunya
dengan judul 55 Mutiara Akhlak yang baru saja diluncurkan pada September
2016 ini, juga merupakan komik bernafaskan Islam, yang tentunya tidak
hanya menghibur, namun juga mengambil butir-butir kata mutiara akhlak
9M. Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur‟an, (Jakarta: Amzah, 2007),
h.198. 10
Vbi_Djenggotten, 99 Pesan nabi: edisi Lengkap Komik Hadis Bukhari Muslim, (Jakarta:
Zahira, 2015), h. 427.
6
yang diangkat dari nasihat para Nabi dan Rasul, para sahabat Rasulullah,
Khulafaur Rasyidin, dll yang paling relevan dalam kehidupan sehari-hari, dan
mengadaptasinya dalam kisah kehidupan sehari-hari, dan tentunya sangat
cocok dan aman dibaca untuk semua kalangan (dewasa, remaja, anak) serta
dapat mengunggah kesadaran dan menambah semangat beribadah kepada
Allah SWT serta mengamalkan tuntunan Rasulullah setelah karya buku komik
national best seller trilogi Pesan Nabi, yang diterbitkan kembali dengan judul
99 Pesan Nabi hingga cetakan kesepuluh, yang penyajian isi ceritanya
disandarkan pada hadist-hadist dari riwayat shahih Bukhori-Muslim.
Vbi Djenggotten atau yang bernama Veby Surya Wibawa menyebarkan
arti Islam melalui pendekatan yang unik. Ia mengkritik kehidupan masyarakat
sehari-hari untuk bercermin diri. Tema-tema yang ia angkat sangat dekat dan
telah melekat dalam jiwa masyarakat yang mengaku beragama Islam namun
perilaku dan tindakannya masih jauh dari arti ajaran Islam yang
sesungguhnya. Banyak yang belum mengamalkan menurut ajaran Islam itu
sendiri. Veby ingin membuka pikiran pembaca bahwa ajaran Islam bersifat
universal dan mengajarkan kebenaran, dan juga komik adalah seni yang dapat
diterima dan efektif dalam menyampaikan pesan.
Terlebih lagi, komik 55 Mutiara Akhlak memiliki khas tersendiri baik
dari gambar tokoh hingga latar-latar pendukung yang menggambarkan budaya
Indonesia. Komik ini juga dikemas dengan bahasa yang umum dengan gambar
serta tema yang mudah dipahami. Komik ini tidak hanya hadir sebagai bacaan
hiburan namun juga memiliki pesan moral dengan akhlak-akhlak yang
7
disampaikan yang bersandarkan hukum islam. Maksud pesan yang terkandung
dalam komik ini sangat signifikan dan relevan dengan kehidupan sehari-hari
untuk bercermin diri apakah yang kita lakukan sesuai dengan kaidah Islam.
Keunikan lain yang membuat komik ini terlihat berbeda yaitu dari segi
gambar, yang dibuat dalam bentuk kepala dan badan terpisah, serta bentuk
mata yang berbeda. Hal ini berkaitan dengan fikih gambar yang dipahami oleh
Veby saat ini yang berhati-hati dalam menggambarkan makhluk bernyawa.
Selain itu, dari segi isi pun dibuat secara singkat tanpa banyak mengolah atau
mendramatisir dalam isi cerita agar pembaca langsung dapat memahami ke
dalam inti pesan yang disampaikan.
Agar ajaran yang mungkin berat untuk diaplikasikan dan dijalani
sebagaimana mestinya, Veby mengemas jalan cerita pada setiap sub judul
cerita berdasarkan pengalaman-pengalaman yang mungkin terjadi pada semua
orang, sehingga pembaca lebih cepat memahami dan menyerap pesan yang
berat menjadi ringan dan mudah dipahami bahkan untuk dijalankan nilai-nilai
ajarannya. Secara tersirat makna dalam isi cerita serta gambar yang digoreskan
dalam komik 55 Mutiara Akhlak ini yaitu ingin menunjukkan bahwa Islam itu
bukanlah merupakan budaya Arab, namun universal. Maka dari itu komik ini
dieksplorasi dengan latar Indonesia masa kini, masa Nusantara, serta Timur
Tengah sebagai pencair suasana. Ada muslim dari Sumatera, jawa, hingga
tanah Arab.
Dalam komik 55 Mutiara Akhlak ini, Vbi Djenggotten menyajikan
nasehat dengan cara yang tidak biasa. Ia menggali lebih dalam nilai-nilai
8
Islam yang ada melalui nasihat-nasihat ulama, orang-orang shalih, yang
memancarkan perilaku mereka dalam keseharian. Sebagai renungan untuk
manusia yang sekarang secara umum sedang mengalami “penurunan” kualitas
keIslaman, namun mulai ada “kebangkitan” dalam semangat berIslam.
Terlebih lagi pemahaman yang mendasar dan telah melekat pada diri manusia
untuk selalu mengerjakan kebaikan dan meninggalkan keburukan dalam
pergaulannya kepada Allah, manusia, serta lingkungan sekitar dalam
kehidupan duniawi agar memiliki bekal yang baik di akhirat kelak.
Oleh sebab itu, komik karya komikus laris ini sangat menarik dan layak
untuk diteliti karena hasil-hasil karya Vebi Surya Wibawa atau yang akrab
disapa Vbi_Djenggotten tersebut sudah tak diragukan lagi kualitas dari isi
maupun penyajian komiknya. Dengan penghargaan-penghargaan yang diraih,
tidak menutup kemungkinan bahwa komik 55 Mutiara Akhlak yang baru
beberapa bulan terakhir diluncurkan ini akan mendapat antusiasme yang besar
bagi pembaca setia komik dari karya-karya sebelumnya yang telah berhasil
menarik hati para pembaca dan pecinta komik. Karena orang-orang lebih
senang membaca komik dan lebih mudah menyerap isi kandungan pesan yang
disalurkan daripada harus membaca buku kajian Islam yang tebal.
Dari pemaparan diatas, penulis sangat tertarik untuk mencari dan
mengetahui isi pesan akhlak dalam komik 55 Mutiara Akhlak Karya
Vbi_Djenggotten. Sehingga penulis mengangkat komik tersebut sebagai bahan
penelitian dengan Judul “Analisis Isi Pesan Akhlak dalam Komik 55
Mutiara Akhlak karya Vbi_Djenggotten)”.
9
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini, terdapat 55 sub judul cerita yang dituang
dalam komik 55 Mutiara Akhlak karya Vbi_djenggotten. Penulis meneliti
seluruh tema untuk dijadikan sebagai unit analisis yang akan diujikan
karena semua sub judul sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Namun peneliti membatasi penelitian ini untuk fokus pada bagian kategori
pesan akhlak terhadap Allah, akhlak terhadap manusia, dan akhlak
terhadap lingkungan, serta kategori macam-macam akhlak yaitu akhlak
baik (akhlak mahmudah) dan akhlak buruk (akhlak madzmumah).
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka
permasalahan yang akan rumuskan penulis, yaitu:
a. Bagaimana isi pesan akhlak terhadap Allah yang terkandung dalam
komik 55 Mutiara Akhlak karya Vbi_Djenggotten?
b. Bagaimana isi pesan akhlak terhadap sesama manusia yang
terkandung dalam komik 55 Mutiara Akhlak karya Vbi_Djenggotten?
c. Bagaimana isi pesan akhlak terhadap lingkungan yang terkandung
dalam komik 55 Mutiara Akhlak karya Vbi_Djenggotten?
d. Pesan akhlak apa yang lebih dominan dalam komik 55 Mutiara
Akhlak karya Vbi_Djenggotten?
10
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan diatas, tujuan dari penelitian ini
adalah:
a. Untuk mengetahui pesan akhlak terhadap Allah yang terkandung
dalam komik 55 Mutiara Akhlak karya Vbi_Djenggotten.
b. Untuk mengetahui pesan akhlak terhadap sesama manusia yang
terkandung dalam komik 55 Mutiara Akhlak karya Vbi_Djenggotten.
c. Untuk mengetahui pesan akhlak terhadap lingkungan yang terkandung
dalam komik 55 Mutiara Akhlak karya Vbi_Djenggotten.
d. Untuk mengetahui pesan akhlak yang paling dominan dalam komik 55
Mutiara Akhlak karya Vbi_Djenggotten.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademis
Dapat menemukan isi tema pesan-pesan dakwah yang
terkandung dalam komik 55 Mutiara Akhlak dan diharapkan dapat
berkontribusi sebagai alat bantu yang menarik dalam menempatkan
komik sebagai salah satu media dakwah bagi pengembangan
penelitian ilmiah di bidang dakwah melalui media cetak khususnya
Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan
masukan mendalam bagi mahasiswa/i dan juga memberikan wawasan
11
intelektual serta motivasi mengenai islam bagi para teoritis dan
praktisi, serta para pemikir dakwah untuk dapat memanfaatkan komik
sebagai media dakwah dalam mengemas pelajaran dalam islam
menjadi kajian yang menarik dan mudah dipahami oleh pelaksana
dakwah.
D. Tinjauan Pustaka
Dalam menentukan judul skripsi ini, penulis telah melakukan
peninjauan ke perpustakaan yang ada di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi maupun Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Setelah dilakukan peninjauan, memang sudah banyak mahasiswa/i yang telah
melakukan penelitian mengenai analisis terhadap media cetak, baik itu buku,
komik, novel, ataupun naskah drama. Diantara hasil-hasil penelitian tersebut,
ada beberapa judul skripsi yang penulis jadikan sebagai referensi, antara lain :
1. Analisis Isi Pesan Akhlak dalam Novel Khadijah “Ketika Rahasia Mim
Tersingkap” karya Sibel Eraslan, yang diteliti oleh Alfia Nurlayla, 2014.
Penelitian tersebut sama-sama mengenai isi kandungan pesan akhlak
dengan pendekatan kuantitatif namun objek yang diteliti adalah novel.
2. Analisis Isi Pesan Dakwah pada Komik 33 Pesan Nabi karya
Vbi_Djenggotten, yang diteliti oleh Rochmah Afiani, 2013. Penelitian
tersebut sama-sama meneliti tentang komik dengan pendekatan kuantitatif,
namun komik dan isi kandungan pesan yang diteliti berbeda.
3. Analisis Deskriptif Pesan Dakwah dalam Komik 33 Pesan Nabi vol.2 Jaga
Hati Buka Pikiran karya Vbi_Djenggotten, yang diteliti oleh Achmad
12
Nofal, 2013. Penelitian tersebut menganalisis isi pesan dakwah dalam
komik dengan menggunakan pendekatan kualitatif.
4. Analisis Isi Pesan Edukasi dalamTayangan Kartun Animasi Adit Sopo
Jarwo di MNC TV yang diteliti oleh Anetty Herawati, 2016. Penelitian
tersebut menganalisis isi pesan edukasi dalam tayangan edukasi dengan
pendekatan kuantitatif.
Dari sekian banyak penelitian yang ada, penulis melihat adanya
perbedaan objek dan subjek pada penelitian tersebut dan juga yang
mengangkat analisis isi pesan akhlak terhadap komik yang sudah dibukukan
(comic book) belum ada. Oleh karena itu, peneliti mengajukan judul tersebut
untuk melihat apa saja kandungan isi pesan akhlak serta pesan akhlak apa
yang paling dominan dalam komik 55 Mutiara Akhlak karya
Vbi_Djenggotten.
E. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini, penulis akan membahas lima bab, yang
masing-masing bab terdiri dari dari beberapa sub bab, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan ini, akan dibahas latar belakang masalah,
perumusan dan batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
metodologi penelitian, tinjauan pustaka, serta sistematika penulisan.
13
BAB II TINJAUAN TEORITIS
Pada bab ini menerangkan analisis isi, pesan akhlak, pengertian
komik dan jenis-jenisnya, dan juga komik sebagai media dakwah.
BAB III GAMBARAN UMUM KOMIK 55 MUTIARA AKHLAK
Dalam bab ini membahas tentang biografi penulis komik 55 Mutiara
Akhlak, karya-karya Vbi_Djenggotten, dan juga cerita singkat
komik 55 Mutiara Akhlak
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA PADA KOMIK 55
MUTIARA AKHLAK
Dalam bab ini berisikan temuan data pada komik, isi pesan akhlak
dalam komik 55 Mutiara Akhlak, serta kategorisasi pesan akhlak
yang paling dominan dalam komik 55 Mutiara Akhlak karya
Vbi_Djenggotten.
BAB V PENUTUP
Dalam bab akhir ini, penulis memberikan kesimpulan terhadap apa
yang telah diteliti serta memberikan saran.
14
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Analisis Isi
Setiap hari orang mengakses media massa, namun hal itu dilakukan
sambil lalu saja, maka apa yang dilakukan hasilnya kurang produktif.
Bagaimana sesungguhnya media massa meliput dan memberitakan seseorang
atau isu tertentu. Untuk membedah dan menganalisis isi pesan dari media bisa
digunakan tehnik analisis isi (content analysis). Metode analisis isi sangat
tepat digunakan dalam bidang ilmu komunikasi karena yang menjadi objek
dalam penelitian ini adalah isi pesan yang disampaikan oleh suatu media
komunikasi.1
Analisis isi merupakan salah satu metode utama dalam disiplin ilmu
komunikasi. Penelitian untuk mengetahui secara sistematis isi dari media.2
Analisis isi dalam buku (Eriyanto, 2011: 1), adalah analisis isi kuantitatif
(quantitative content analysis). Semua metode analisis isi mempunyai tujuan
yang sama, yakni memahami isi (content), apa yang terkandung dalam isi
dokumen. Metode analisis isi juga dapat dipakai untuk menganalisis semua
bentuk dokumen baik cetak ataupun visual, surat kabar, radio, televisi, grafiti,
iklan, film, surat pribadi, buku, kitab suci, dan selebaran.
Dengan kata lain, analisis isi adalah teknik untuk menelaah isi atau
informasi dan simbol yang terdapat dalam dokumen tertulis atau media
1
Jumroni dan Suhaimi, Metode-metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006), h. 68 2Eriyanto, Analisis Isi: pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-
ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 11
15
komunikasi lain (misalnya foto, film, lirik lagu, iklan). Untuk melakukan
analisis isi, kita mengidentifikasikasi isi materi untuk dianalisis (misal buku
teks sekolah, program televisis, artikel surat kabar) dan kemudian
menciptakan sistem untuk mencatat aspek-aspek spesifik dari isinya. Sistem
tersebut bisa termasuk menghitung seberapa sering kata-kata atau tema
tertentu muncul. Setelah kita secara sistematis mencatat penemuan kita, kita
menganalisisnya, sering dengan menggunakan grafik atau bagan. Analisis isi
termasuk metode nonreaktif karena pencipta isinya tidak mengetahui apabila
seseorang akan menganalisisnya. Analisis isi memungkinkan kita bisa
menemukan dan mendokumentasikan ciri-ciri khusus dalam isi materi dalam
jumlah besar yang jika tidak dilakukan akan tidak diperhatikan. Kita paling
sering menggunakan analisis isi untuk tujuan deskriptif, tetapi studi eksplorasi
atau eksplanatori juga mungkin.3
Sesuai dengan namanya, analisis isi kuantitatif adalah analisis yang
dipakai untuk mengukur aspek-aspek tertentu dari isi yang dilakukan secara
kuantitatif. Prosedurnya adalah dengan jalan mengukur atau menghitung aspek
dari isi (content) dan menyajikannya secara kuantitatif.4
Secara umum, analisis isi kuantitatif dapat didefinisikan sebagai suatu
teknik penelitian ilmiah yang ditujukan untuk mengidentifikasi secara
sistematis isi komunikasi yang tampak (manifest), dan dilakukan secara
objektif, valid, reliabel, dan dapat direplikasi.5
3 W. Laurence Neuman, Metode Penelitian Sosial: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif
Edisi Ketujuh, (Jakarta: PT.Indeks, 2013), h. 57. 4Eriyanto, Analisis Isi: pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-
ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 1. 5Eriyanto, Analisis Isi: pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-
ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 15.
16
Sejarah analisis isi diperkenalkan sebagai sebuah metode sistematik
untuk mempelajari media massa oleh Harold Lasswell pada tahun 1927.
Metode ini mulai populer sebagai metodologi riset selama tahun 1920-an dan
1930-an untuk menyelidiki isi komunikasi dalam film-film yang mengalami
perkembangan sangat cepat saat itu. Pada fase berikutnya perkembangan
metode analisis isi sangatdipengaruhi oleh pendekatan kuantitatif yang
ditawarkan Bernard Berelson. Tuntutan metodologis analisis isi pada
dasarnya sama dengan penelitian ilmiah pada umumnya, namun Berelson
menekankan pada kuantitatif. Tuntutan objektivitas dan sistematika
merupakan prinsip yang lazim dipakai didalam analisis isi. Objektivitas
menuntut agar kategori-kategori analisis didefinisikan secara jelas dan
operasional sehingga peneliti lain dapat mengikutinya dengan tingkat
reliabilitas yang tinggi. Dan tuntutan sistematika bertujuan untuk mencegah
penarikan kesimpulan oleh peneliti tidak adil, artinya tidak hanya menyokong
hipotesis peneliti semata.6
Menurut Barelson (1952:18), analisis isi adalah suatu teknik penelitian
yang dilakukan secara objektif, sistematis, dan deskripsi kuantitatif dari isi
komunikasi yang tampak (manifest). Sedangkan menurut Weber (1994: 9),
analisis isi adalah sebuah metode penelitian dengan menggunakan seperangkat
prosedur untuk membuat inferensi yang valid dari teks.7Sementara menurut
Holsti (1969: 14), analisis isi adalah suatu teknik penelitian untuk membuat
inferensi yang dilakukan secara objektif dan identifikasi sistematis dari
karakteristik pesan.8
6
Jumroni dan Suhaimi, Metode-metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006), h. 70 7Eriyanto, Analisis Isi: pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-
ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 15. 8Eriyanto, Analisis Isi: pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-
ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 15.
17
Selain itu, hal yang menunjukkan bahwa analisis isi sangat erat
hubungannya dengan komunikasi adalah pernyataan Putranto yang
menyatakan analisis isi (content analysis) berhubungan dengan komunikasi,
tepatnya berhubungan dengan isi komunikasi. Penelitian dengan
menggunakan tehnik analisis isi merupakan tehnik penelitian alternatif bagi
kajian komunikasi yang pada umumnya cenderung lebih banyak mengarah
pada penelitian sumber (source) maupun penerima (receiver). Kemudian
Berger juga menyatakan bahwa, analisis isi adalah tehnik penelitian yang
melibatkan pengukuran suatu pesan, seperti menghitung kekerasan,
menentukan persentase orang kulit hitam, wanita profesional atau apapun
secara acak dari beberapa bentuk komunikasi seperti: Komik, komedi situasi,
opera sabun, berita, dsb.9
Sebagai metode yang sistematis, analisis isi mengikuti suatu proses
tertentu. dalam melakukan proses penelitian, terdapat tahapan-tahapan analisis
isi, diantaranya:10
1. Merumuskan Tujuan Analisis
(Apa yang ingin diketahui lewat analisis isi, hal-hal apa saja yang menjadi
masalah penelitian dan ingin dijawab lewat analisis isi)
2. Konseptualisasi dan Operasionalisasi
(Merumuskan knsep penelitian dan melakukan operasionalisasi sehingga
konsep bisa diukur. Dirumuskan dengan operasional, cek ricek,
keberimbangan)
9
Jumroni dan Suhaimi, Metode-metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006), h. 69 10
Eriyanto, Analisis Isi: pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-
ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 57
18
3. Lembar Coding (Coding Sheet)
(Menurunkan operasionalisasi ke dalam lembar coding. Lembar coding
memasukkan hal yang ingin dilihat dan cara pengukurannya)
4. (Peneliti perlu merumuskan populasi dan dan sampel analisis isi. Apakah
sampel bisa diambil semua (sensus). Kalau tidak menentukan teknik
penarikan sampel dan jumlah sampel yang akan dianalisis)
5. Training/Pelatihan Coder dan Pengujian Validitas Reliabilitas
(Peneliti memberikan pelatihan kepada coder yang akan membaca dan
melihat isi. Peneliti menguji reliabilitas. Jika reliabilitas belum memenuhi
syarat, dilakukan perubahan lembar coding sampai angka reliabilitas
tinggi)
6. Proses Coding
(Mengkode semua isi berita ke dalam lembar coding yang telah disusun)
7. Perhitungan Reliabilitas Final
(Peneliti menghitung angka reliabilitas dan hasil coding dengan
menggunakan rumus/formula yang tersedia, seperti Holsti, Krippendorff,
Cohen Kappa)
8. Input Data dan Analisis
(Melakukan input data dari lembar coding dan analisis data)
Untuk mendapatkan hasil yang reliabel, berikut tahapan Uji Reliabilitas
yang dapat dilakukan:
1. Setiap juri diminta mempelajari kategori-kategori yang telah disiapkan
peneliti. Sebaiknya juri berjumlah 3 orang.
19
2. Juri-juri diminta untuk mempelajari dan menyesuaikan objek penelitian
dengan kategori yang telah ditetapkan.
3. Sub-sampel dihitung dengan rumus Holsti. Hasilnya diketahui persamaan
dan perbedaan pendapat antar juri.
4. Hasil penilaian dewan juri dinilai sebagai kesepakatan untuk menentukan
kategori-kategori yang telah disusun dapat dipakai.11
Pada dasarnya teknik analisis isi melibatkan pemilihan komunikasi-
komunikasi tertulis atau dokumen yang hendak dipelajari; membuat kategori-
kategori pengukuran berdasarkan sampling atau keseluruhan dokumen,
mengukur frekuensi pemunculan kategori-kategori menurut aturan-aturan
coding yang ditentukan, menggunakan uji statistik tertentu atas data dalam
penelitian, dan menarik kesimpulan-kesimpulan dari data tersebut.12
Menurut Bulaeng tahapan-tahapan penelitian dalam analisis isi ada
sepuluh tahapan-tahapan penelitian dalam analisis isi ada sepuluh tahapan,
sebagai berikut:
1. Merumuskan pertanyaan penelitian atau hipotesis
2. Mendefinisikan populasi yang diteliti
3. Memilih sampel yang sesuai populasi
4. Memilih dan menentukan unit analisis
5. Menyusun kategori-kategori isi yang dianalisis
6. Membuat sistem hitungan
7. Melatih para pengkode dan melakukan percobaan
11
Jumroni, Metode-metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), cet-
1), h. 75-76 12
Jumroni dan Suhaimi, Metode-metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006), h. 72-73
20
8. Mengkode isi menurut definisi yang telah ditentukan
9. Menganalisa data yang sudah dikumpulkan
10. Menarik kesimpulan-kesimpulan dan mencari indikasi13
Prosedur analisis isi ini menurut Stempel dan westley, ada empat hal
yang harus dilakukan yaitu:
1. Memilih satuan analisis (unit of analysis), yaitu satuan peneliti yang
berupa kata-kata, pernyataan, kalimat, paragraf atau seluruh artikel.
Pilihannya harus berhubungan dengan tujuan penelitian.
2. Menyusun kategori, yaitu mengidentifikasikan lambang-lambang yang
relevan, dengan memperhatikan:
a. Kategori harus berkaitan dengan objek kajian
b. Kategori harus bersifat fungsional
c. Sistem kategori harus dapat diterapkan
3. Menetapkan sampel yaitu memastikan bahwa sampel dimaksudkan
sebagai populasi penelitian.
4. Reabilitas koding yaitu konsistensi klasifikasi dalam mencari kesepakatan
antara koding terhadap kategori yang ditentukan agar tidak terjadi
kekeliruan penelitian.14
Dengan demikian, peneliti menarik kesimpulan bahwa komik yang
diteliti harus dikategorikan terlebih dahulu melalui sampel yang telah
ditetapkan untuk kemudian dilakukan pengujian terhadap beberapa juri atau
koder yang dianggap kredibel agar dapat menilai secara objektif yang
13
Andi Bulaeng, Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer, (Yogyakarta: Andi, 2004),
h. 172 14
Jumroni dan Suhaimi, Metode-metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006), h.73
21
kemudian hasil dari penilaian tersebut dapat dihitung frekuensi maupun
mengukur reliabilitas untuk mendapatkan kesimpulan dari kategori yang ingin
diketahui.
B. Pesan Akhlak
1. Pengertian Pesan
Yang dimaksud pesan dalam proses komunikasi adalah sesuatu
yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan
dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa
ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat, atau propaganda. Dalam
bahasa Inggris pesan biasanya diterjemahkan dengan kata message,
content, atau information.15
Pesan merupakan acuan dari berita atau peristiwa yang
disampaikan melalui media-media. Suatu pesan memiliki dampak yang
dapat mempengaruhi pemikiran khalayak pembaca dan pemirsa,
karenanya sifat bisa bersifat bebas dengan adanya suatu etika yang
menjadi tanggung jawab pesan itu sendiri. Misalnya pesan yang bersifat
edukatif.16
Era reformasi membuat terciptanya kebebasan untuk
mengeluarkan pendapat sehingga makin maraknya media massa. Pada saat
ini khalayak dihadapkan pada beraneka ragam media dan isi media. Mulai
dari pesan yang bersifat informatif, edukatif, dan hiburan.
Selain itu, pesan juga merupakan gagasan atau ide yang
disampaikan oleh komunikator kepada komunikan untuk tujuan tertentu.
15
Hafied Cangara, Komunikasi Politik: Konsep, Teori, dan Strategi,(Jakarta: Rajawali Pers,
2014), h. 15-16. 16
Muhamad Mufid, Etika dan Filsafat Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2012), h. 246.
22
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, Pesan adalah perintah, nasihat,
permintaan, amanat yang harus dilakukan atau disampaikan kepada orang
lain. Menilik hal ini, bentuk pesan dibagi menjadi tiga macam, menurut
H.A Widjaja, yaitu :
1. Informatif, yaitu pesan yang berisi keterangan-keterangan dan
kemudian komunikan dapat membuat kesimpulan sendiri
2. Persuasif, yaitu pesan yang berisi ajakan yang bertujuan
membangkitkan kesadaran seseorang. Pesan ini memiliki tujuan
untuk mengajak komunikan melakukan sesuatu.
3. Koersif, yaitu pesan yang berisi perintah yang jika tidak dilakukan
akan mendapatkan ganjaran berupa sanksi-sanksi.Pesan jenis ini
dapat membuat komunikan merasa takut dan tertekan. Pesan jenis
ini bisa berupa perintah, instruksi, dan lain-lain.17
2. Pengertian Akhlak
Kedudukan akhlak dalam kehidupan manusia menempati tempat
yang penting, sebagai individu maupun masyarakat dan bangsa, sebab
jatuh bangunnya suatu masyarakat tergantung kepada bagaimana
akhlaknya. Apabila akhlaknya baik, maka sejahteralah lahir dan batinnya,
apabila akhlaknya rusak, maka rusaklah lahir dan batinnya.18
Menurut bahasa (etimologi) perkataan akhlak ialah bentuk jamak
dari khuluq (khuluqun) yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku,
17 http://www.wacanakomunikasi.com/2017/04/bentuk-bentuk-pesan.html
18M. Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur‟an, (Jakarta: Amzah, 2007),
h.1.
23
atau tabi‟at.19
akhlak disamakan dengan kesusilaan, sopan santun. Khuluq
merupakan gambaran sifat batin manusia, gambaran bentuk lahiriah
manusia, seperti raut wajah, gerak anggota badan dan seluruh tubuh.
Dalam bahasa Yunani pengertian Khuluq ini disamakan dengan kata
ethicos atau ethos, artinya adab kebiasaan, perasaan batin, kecenderungan
hati untuk melakukan perbuatan. Ethicos kemudian berubah menjadi
etika.20
Dalam kamus Al-Munjid, khuluq berarti budi pekerti, perangai,
tingkah laku atau tabiat.Akhlak diartikan sebagai ilmu tata krama, ilmu
yang berusaha mengenal tingkah laku kepada manusia, kemudian memberi
nilai kepada perbuatan baik atau buruk sesuai dengan norrma-norma dan
tata susila.21
Dilihat dari sudut Istilah (terminologi), para ahli berbeda pendapat,
namun intinya sama yaitu tentang perilaku manusia. Pendapat-pendapat
ahli tersebut dihimpun sebagai berikut.22
1) Abdul Hamid mengatakan akhlak ialah ilmu tentang keutamaan yang
harus dilakukan dengan cara mengikutinya sehingga jiwanya terisi
dengan kebaikan, dan tentang keburukan yang harus dihindarinya
sehingga jiwanya Kosong (bersih) dari segala bentuk keburukan.
19
M. Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur‟an, (Jakarta: Amzah, 2007),
h.2. 20
M. Yatimin Abdullah, M.A., Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur‟an, (Jakarta: Amzah,
2007), h.3
21
M. Yatimin Abdullah, M.A., Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur‟an, (Jakarta:
Amzah, 2007), h. 3 22
M. Yatimin Abdullah, M.A., Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur‟an, (Jakarta: Amzah,
2007), h. 3
24
2) Ibrahim Anis mengatakan akhlak ialah ilmu yang objeknya membahas
nilai-nilai yang berkaitan dengan perbuatan manusia, dapat disifatkan
dengan baik dan buruknya.
3) Ahmad Amin mengatakan bahwa akhlak ialah kebiasaan baik dan
buruk. Contohnya apabila kebiasaan memberi sesuatu yang baik,
maka disebut akhlaqul karimah dan bila perbuatan itu tidak baik
disebut akhlaqul madzmumah.
4) Soegarda Poerbakawatja mengatakan akhlak ialah budi pekerti, watak,
kesusilaan, dan kelakuan baik yang merupakan akibat dari sikap jiwa
yang benar terhadap khaliknya dan terhadap sesama manusia.
5) Hamzah Ya‟qub mengemukakan pengertian akhlak sebagai berikut.
a. Akhlak ialah ilmu yang menentukan batas antara baik dan buruk,
antara terpuji dan tercela, tentang perkataan atau perbuatan
manusia lahir dan batin.
b. Akhlak ialah ilmu pengetahuan yang memeberikan pengertian
tentang baik dan buruk, ilmu yang mengajarkan pergaulan
manusia dan menyatakan tujuan mereka yang terakhir dari
seluruh usaha dan pekerjaan mereka.
6) Imam Al-Ghazali mengatakan akhlak ialah sifat yang tertanam dalam
jiwa yang menimbulkan bermacam-macam perbuatan dengan
gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
7) Farid Ma‟ruf mendefinisikan akhlak sebagai kehendak jiwa manusia
yang menimbulkan peruatan dengan mudah karena kebiasaan, tanpa
memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu.
25
8) M. Abdullah Darraz, mendefinisiskan akhlak sebagai suatu kekuatan
dalam kehendak yang mantap, kekuatan berkombinasi membawa
kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (akhlak yang baik)
atau pihak yang jahat (akhlak buruk).
9) Ibn Miskawaih (w. 1030 M) mendefinisikan akhlak sebagai suatu
keadaan yang melekat pada jiwa manusia, yang berbuat dengan
mudah, tanpa melalui proses pemikiran atau pertimbangan (kebiasaan
sehari-hari).
Rasulullah menegaskan bahwa beliau diutus untuk
menyempurnakan akhlak mulia (HR. Ahmad): “Mukmin yang paling
sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. Timizi),
Hadis Nabi juga menjelaskan bahwa masuk surga atau neraka seseorang
terkait erat dengan akhlaknya. Digambarkan beliau bahwa seorang yang
taat beribadah, tapi tidak berakhlak mulia ditempatkan di neraka,
sedangkan seorang yang ibadahnya biasa-biasa saja sekadar yang
diwajibkan kepadanya yang dikerjakannya tetapi memiliki akhlak yang
baik, maka ia akan di surga.”23
Akhlak (Islami) menurut Quraish Shihab lebih luas maknanya serta
mencakup pula beberapa hal yang tidak merupakan sifat lahiriah. Misalnya
yang berkaitan dengan sikap batin maupun pikiran.24
Selanjutnya akhlak
Islami dapat diartikan sebagai akhlak yang menggunakan tolak ukur
ketentuan Allah.25
Quraish Shihab dalam hubungan ini mengatakan,
23
Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam dalam Perspektif Filsafat, (Jakarta: Kencana,
2014), h. 133 24
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), h. 126 25
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), h. 126
26
bahwa tolak ukur kelakuan baik mestilah merujuk kepada ketentuan Allah.
Rumusan akhlak Islami yang demikian itu menurut Quraish Shihab adalah
rumusan yang diberikan oleh kebanyakan ulama. Perlu ditambahkan,
bahwa apa yang dinilai baik oleh Allah, pasti baik dalam esensinya.
Demikian pula sebaliknya, tidak mungkin dia menilai kebohongan sebagai
kelakuan baik, karena kebohongan esensinya buruk.
Jadi, pada hakikatnya khuluq (budi pekerti) atau akhlak ialah suatu
kondisi atau sifat yang telah meresap dalam jiwa dan menjadi kepribadian.
Dari sini timbullah berbagai macam perbuatan dengan cara spontan tanpa
dibuat-buat dan tanpa memerlukan pikiran.
Dapat dirumuskan bahwa akhlak ialah ilmu yang mengajarkan
manusia berbuat baik dan mencegah perbuatan jahat dalam pergaulannya
dengan Tuhan, manusia, dan makhluk sekelilingnya.26
Pokok-pokok yang dibahas dalam ilmu akhlak pada intinya adalah
perbuatan manusia. Perbuatan tersebut selanjutnya ditentukan kriterianya
apakah baik atau buruk. Dalam hubungan ini, Ahmad Amin mengatakan
sebagai berikut:
“Bahwa obyek ilmu akhlak adalah membahas perbuatan manusia
yang selanjutnya perbuatan tersebut ditentukan baik atau
buruk.”27
Ibnu Miskawaih, pengarang Kitab Tahdzib al-Akhlaq menyebutkan
tujuan ilmu akhlak ketika menyinggung tujuannya menulis kitab tersebut.
Ia mengatakan:
26
M. Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur‟an, (Jakarta: Amzah, 2007),
h. 4 27
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997), h. 9
27
“Tujuan kami menulis kitab ini adalah agar diri kita memperoleh
moralitas (khuluq) yang membuat seluruh perbuatan kita terpuji
sehingga menjadikan diri kita pribadi yang mudah, tanpa beban
dan kesulitan.”
Dengan bahasa lain, ilmu ini menurut Ibnu Miskawaih bertujuan
agar manusia menjalankan perilaku yang baik dan santun tanpa unsur
ketertekanan maupun keberatan. Hal itu terjadi karena moralitas yang baik
ini telah menjadi „malakah‟ (talenta) yang menancap kokoh dalam diri
hingga menjadi karakter dirinya.
Ibnu Miskawaih juga mengatakan:
“Ilmu ini merupakan disiplin ilmu yang paling afdhal mengingat
substansi manusia memiliki perilaku istimewa yang tak dimiliki
oleh entitas-entitas lain di alam semesta sehingga manusia
merupakan entitas alam semesta yang paling unggul. Dan
mengingat ilmu ini bertumpu pada visi pelusuran perilaku
perbuatan manusia hingga seluruh perilaku perbuatannya menjadi
sempurna sesuai dengan keluhuran substansi dirinya yang jauh
dari derajat ketemistaan yang layak mendapatkan murka Allah dan
siksa yang pedih, maka ia pun menjadi disiplin ilmu yang paling
mulia dan luhur.”28
3. Tujuan Pembinaan Akhlak
Melihat dari segi tujuan akhir setiap ibadah adalah pembinaan
takwa. Bertakwa mengandung arti melaksanakan segala perintah agama
dan meninggalkan segala larangan agama. Ini berarti menjauhi perbuatan-
perbuatan jahat dan melakukan perbuatan-perbuatan baik (Akhlaqul
28
Muhammad Fauqi Hajjaj, Tasawuf Islam dan Akhlak, (Jakarta, Amzah, 2011), h. 224
28
Karimah). Perintah Allah ditujukan kepada perbuatan-perbuatan baik dan
larangan berbuat jahat (Akhlaqul Madzmumah). Orang bertakwa berarti
orang yang berakhlak mulia, berbuat baik, dan berbudi luhur.
a. Akhlak Baik (Akhlaqul Karimah)
Akhlak yang baik ialah segala sesuatu yang terpuji
(mahmudah) juga bisa dinamakan fadhilah (kelebihan).29
Akhlaqul
karimah berarti tingkah laku yang terpuji yang merupakan tanda
kesempurnaan iman seseorang kepada Allah. Akhlaqulkarimah
dilahirkan berdasarkan sifat-sifat terpuji.30
Mempelajari dan
memahami akhlaqul karimah sangat penting dalam kehidupan sehari-
hari dalam mencapai kehidupan yang damai dan tenteram di muka
bumi.
Adapun bentuk-bentuk akhlak baik mencakup bersifat sabar,
bersifat benar (istiqomah), memelihara amanah, bersifat adil, bersifat
kasih sayang, bersifat hemat, bersifat berani, bersifat kuat, bersifat
malu, memelihara kesucian diri, serta menepati janji.31
b. Akhlak Buruk (Akhlaqul Madzmumah)
Akhlaqul Madzmumah ialah perangai yang tercermin dari tutur
kata, tingkah laku, dan sikap yang tidak baik. Akhlaqul Madzmumah
menghasilkan pekerjaan buruk dan tingkah laku yang tidak
baik.32
Akhlaqul Madzmumah aialah perangai atau tingkah laku pada
29
M. Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur‟an, (Jakarta: Amzah, 2007),
h. 38 30
M. Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur‟an, (Jakarta: Amzah, 2007),
h. 40 31
Abdullah Rasyid, Akidah Akhlak, (Bandung: Husaini, 1989), h. 41-46 32
M. Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur‟an, (Jakarta: Amzah, 2007),
h. 55
29
tutur kata yang tercermin pada diri manusia, cenderung melekat dalam
bentuk yang tidak menyenangkan orang lain.33
Bentuk-bentuk akhlak tercela diantaranya, sifat dengki, sifat iri
hati, sifat angkuh (sombong), dan juga sifat riya.34
4. Ruang Lingkup Akhlak
Ruang lingkup akhlak Islami adalah sama dengan ruang lingkup
ajaran Islam itu sendiri, khususnya yang berkaitan dengan pola hubungan.
Akhlak diniah (agama/Islami) mencakup beberapa aspek, dimulai dari
akhlak terhadap Allah, hingga kepada sesama makhluk (manusia,
binatang, tumbuh-tumbuhan, dan benda-benda yang tak bernyawa).35
Berbagai bentuk dan ruang lingkup akhlak Islami yang demikian itu dapat
dipaparkan sebagai berikut.
1. Akhlak Terhadap Allah
Akhlak kepada Allah dapat diartikan sebagai sikap atau
perbuatan yang seharusnya dilakukan manusia sebagai makhluk,
kepada Tuhan sebagai Khalik.36
Manusia sebagai hamba Allah
sepantasnyalah mempunyai akhlak yang baik kepada Allah. Hanya
Allah-lah yang patut disembah. Sebagai makhluk ciptaan Allah,
manusia diberikan oleh Allah kesempurnaan dalam penciptaan-Nya
yang lain. Diberikan akal untuk berpikir, perasaan dan nafsu.37
33
M. Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur‟an, (Jakarta: Amzah, 2007),
h. 56 34
Abdullah Rasyid, Akidah Akhlak, (Bandung: Husaini, 1989), h. 61-71 35
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2012), cet.11, h. 149 36
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2012), cet.11, h. 149 37
M. Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur‟an, (Jakarta: Amzah, 2007),
h. 209
30
Adapun bentuk-bentuk perbuatan yang berakhlakul karimah
kepada Allah, diantaranya mentauhidkan Allah, beribadah kepada
Allah, bertakwa kepada Allah, berdoa khusus kepada Allah, berzikir
kepada Allah, bertawakal, bersabar, serta senantiasa bersyukur kepada
Allah.38
2. Akhlak Terhadap Sesama Manusia
Banyak sekali rincian yang dikemukakan Al-Qur‟an berkaitan
dengan perlakuan terhadap sesama manusia. Petunjuk mengenai hal ini
bukan hanya dalam bentuk larangan melakukan hal-hal negatif seperti
menyakiti badan hingga menyakiti hati sesama.39
Islam
memerintahkan pemeluknya untuk menunaikan hak-hak pribadinya
dan berlaku adil terhadap dirinya. Islam dalam pemenuhan hak-hak
pribadinya tidak boleh merugikan hak-hak orang lain.
Akhlak terhadap sesama manusia merupakan sikap seseorang
terhadap orang lain. Sikap-sikap tersebut diantaranya, menghormati
perasaan orang lain, pandai berterima kasih, tidak boleh mengejek,
tidak mencari-cari kesalahan, adil, jujur, husnudzon, ikhlas, tolong
menolong, berbagi, pemaaf, sabar, tanggung jawab, dan peduli sosial.40
3. Akhlak Terhadap Lingkungan
Lingkungan yang dimaksudkan adalah segala sesuatu yang
disekitar manusia, baik binatang, tumbuh-tumbuhan, maupun benda-
benda tak bernyawa. Pada dasarnya akhlak yang diajarkan Al-Qur‟an
38
M. Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur‟an, (Jakarta: Amzah, 2007),
h. 201-208 39
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2012), cet.11, h. 149 40
M. Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur‟an, (Jakarta: Amzah, 2007),
h. 212- 230
31
terhadap lingkungan bersumber dari fungsi manusia sebagai khalifah.
Kekhalifahan menuntut adanya interaksi antara manusia dengan
sesamanya dan manusia terhadap alam.41
Alam ialah segala sesuatu
yang ada di langit dan di bumi beserta seluruh isinya, selain Allah.
Allah melalui Al-Qur‟an mewajibkan kepada manusia untuk mengenal
alam semesta beserta seluruh isinya.42
Manusia sebagai khalifah diberi kemampuan oleh Allah untuk
mengelola bumi dan mengelola alam semesta ini. Kekhalifahan
mengandung arti pengayoman, pemeliharaan, serta bimbingan, agar
setiap makhluk mencapai tujuan penciptaannya.43
Diantara bentuk-bentuk akhlak kepada lingkungan alam
sekitar, diantaranya menyayangi hewan, melestarikan tumbuh-
tumbuhan, menjaga kebersihan dan ketentraman di lingkungan sekitar.
C. Komik
1. Pengertian Komik
Kata comic (bahasa Inggris) sebetulnya memiliki pengertian yang
sama dengan kata komik dalam bahasa Indonesia. Karena sifat dari bahasa
Indonesia yang memang sering menyerap bahasa-bahasa lain seperti
bahasa Inggris, bahasa Jawa, dan lain-lain. Penyerapan kata tersebut
diubah dan disesuaikan dengan lidah orang Indonesia.44
Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-
gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga
41
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2012), cet.11, h.152 42
M. Yatimin Abdullah, M.A., Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur‟an, (Jakarta: Amzah,
2007), h. 230 43
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2012), cet.11, h. 152 44
Indiria Maharsi, Komik: Dunia Kreatif Tanpa Batas (Yogyakarta: Kata Buku, 2011), h. 4
32
membentuk jalinan cerita. Biasanya, komik dicetak dan diterbitkan di atas
kertas dan dilengkapi dengan teks. Komik dapat diterbitkan dalam
berbagai bentuk, mulai dari strip dalam koran, dimuat dalam majalah,
hingga berbentuk buku tersendiri.45
Scott McCloud dalam buku Understanding Comic (1993)
mendefinisikan seni sequential dan komik adalah gambar-gambar dan
lambang-lambang lain yang terjukstaposisi (berdekatan, bersebelahan)
dalam urutan tertentu yang bertujuan untuk memberikan informasi atau
untuk mencapai tanggapan estetis dari para pembaca (McCloud, 2002: 20).
Dengan demikian, komik memanfaatkan ruang dalam media gambar untuk
meletakkan gambar demi gambar sehingga membentuk alur cerita.46
Komik tidak hanya merupakan suatu bentuk tanggapan lucu dalam
cerita visual, melainkan melainkan mempunyai maksud melucu, bahkan
menyindir dan mengkritik.47
Di media, baik cetak maupun digital, kartun
biasanya digunakan sebagai wahana kritik sosial dengan cara yang lebih
mengundang tawa.
Dalam Ensiklopedia Indonesia (1990: 54) dijelaskan bahwa pada
umumnya komik dimuat secara tetap sebagai cerita bersambung dalam
majalah dan kabar atau diterbitkan sebagai buku dan dalam bentuk ilmiah.
Komik itu sendiri memiliki beberapa fungsi antara lain: 1. Sebagai media
komunikasi, dimana komik mampu menyampaikan informasi dengan tepat
guna melalui bahasanya yang telah dikenal luas. 2. Sebagai media seni,
45
(http://www.e-jurnal.com/2013/04/pengertian-komik.html), diakses pada hari Kamis, 16
Februari 2017, Pukul 22.35 WIB 46
Indiria Maharsi, Komik: Dunia Kreatif Tanpa Batas (Yogyakarta: Kata Buku, 2011), h. 4 47
Rulli Nasrullah & Novita intan Sari: Komik Sebagai Media dakwah: Analisis Semiotika
Kepemimpinan Islam Dalam Komik “Si Bujang”, (Jakarta, Januari-Juni, 2012), h. 26-27
33
dimana komik memberikan kesempatan yang besar bagi penuangan
ekspresi lewat wujud visual juga verbal.
Komik lebih dari sekedar cerita bergambar yang menghibur atau
bacaan murahan sekedar pengisi waktu luang seperti pandangan
masyarakat secara umum. Lebih dari itu, komik merupakan bentuk
komunikasi visual yang memiliki kekuatan untuk menyampaikan
informasi secara populer dan mudah dimengerti. Kolaborasi antara teks
dan gambar yang merangkai alur cerita adalah kekuatan komik. Gambar
membuat cerita menjadi mudah diserap. Teks membuat komik menjadi
mudah dimengerti dan alur cerita membuat pesan atau informasi yang
ingin disampaikan akan mudah untuk diikuti dan diingat. Apalagi pembaca
utama komik adalah anak muda berusia antara 15 sampai dengan 25 tahun.
Sehingga komik disinyalir memiliki andil yang cukup besar dalam
memberikan pengaruh dan perubahan perilaku pada golongan usia ini
(Boneff, 1998: 195). Komik juga dikatakan sebagai media grafis yang
efektif untuk menyampaikan pesan karena kekuatan bahasa gambar dan
bahasa tulis yang dimilikinya (Kusrianto, 2007: 186).48
2. Jenis-jenis Komik49
Menurut Bonneff, komik dibedakan dalam 2 kategori berdasarkan
bentuknya yaitu komik bersambung (comic strips) dan buku komik
(comic books) (Bonneff, 1998: 9) namun dalam perkembangan selanjutnya
ada pula novel grafis, komik kompilasi yang menggabungkan beberapa
48
Indiria Maharsi, Komik: Dunia Kreatif Tanpa Batas (Yogyakarta: Kata Buku, 2011), h. 7 49
Indiria Maharsi, Komik: Dunia Kreatif Tanpa Batas (Yogyakarta: Kata Buku, 2011), h.
15
34
cerita yang berlainan dalam satu buku dan juga muncul pula web comic
atau komik online.
a. Komik Strip (Comic Strips)
Istilah komik strip (comic strips) merujuk pada komik yang terdiri dari
beberapa panel saja dan biasanya muncul di surat kabar ataupun
majalah.
b. Buku Komik (Comic Book)
Comic Bookatau buku komik adalah komik yang disajikan dalam
bentuk buku yang tidak merupakan bagian dari media cetak lainnya.
Kemasan comic books ini lebih menyerupai majalah dan terbit secara
rutin. Buku komik yang pertama kali muncul adalah The Funnies pada
tahun 1929.
c. Novel Grafis (Graphic Novel)
Istilah Graphic novel atau novel grafis pertama kalinya dikemukakan
oleh Will Eisner. Nama ini dipakai untuk karyanya yang berjudul „A
Contract With God‟ tahun 1978. Yang membedakan novel grafis
dengan komik lainnya adalah pada tema-tema yang lebih serius dengan
panjang cerita yang hampir sama dengan novel dan ditujukan bagi
pembaca yang bukan anak-anak. Istilah ini juga untuk menghilangkan
kesan bahwa komik adalah suatu media yang dicap murahan.
d. Komik Kompilasi
Komik Kompilasi merupakan kumpulan dari beberapa judul komik
dari beberapa komikus yang berbeda. Cerita yang terdapat dalam
komik kompilasi ini bisa tidak berhubungan sama sekali, namun
35
kadang ada juga penerbit yang memberikan tema yang sama walaupun
dengan cerita yang berbeda.
e. Web Comic (Komik Online)
Sesuai dengan namanya maka komik ini menggunakan media internet
dalam publikasinya. Dengan memakai situs web maka komik jenis ini
relatif hanya menghabiskan biaya yang relatif lebih murah dibanding
media cetak dan jangkauannya sangat luas tak terbatas. Komik ini
muncul seiring dengan munculnya cyberspace di dunia teknologi
komunikasi.
3. Komik Sebagai Media Dakwah
Menyampaikan informasi kepada masyarakat dan menuntut
gerakan dakwah harus mampu memanfaatkan hasil sains, teknologi dan
informasi modern untuk mencapai tujuan dakwah, yaitu memperluas
jangkauan pengaruh dakwah.50
Ayat-ayat iqra‟, yakni wahyu pertama yang
sangat revolusioner itu, berisi perintah bacatulis kepada manusia yang saat
itu sebagiannya justru “anti-huruf”, itulah yang kemudian menjadi ruh
kebangkitan Islam.
Objek bacaan dalam hal ini umum diartikan sebagai alam raya
(kauniyah) dan teks (qauliyah). Perintah Tuhan untuk membaca teks dan
alam ini seakan menunjukkan bahwa Research and Development itu
penting. Riset, analisis, refleksi dan temuan merupakan serangkaian proses
50
Rulli Nasrullah & Novita intan Sari: Komik Sebagai Media dakwah: Analisis Semiotika
Kepemimpinan Islam Dalam Komik “Si Bujang”, (Jakarta, Januari-Juni, 2012), h. 26-27
36
pencarian, penemuan dan pengembangan ilmu pengetahuan, yang pada
gilirannya mewujudkan peran manusia sebagai khalifah di atas bumi.51
Dalam berdakwah tidak selalu harus menggunakan media mimbar
dalam penyampaiannya, karena media penyampaian pesan terus
berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Komik memiliki
keunggulan tersendiri, karena ia menggunakan media cetak dalam
menyampaikan pesan-pesannya. Kelebihan media cetak dibandingkan
dengan media lainnya karena media cetak lebih tahan lama, ia dapat
dibaca berulang-ulang.
Ada dua macam cara pendekatan dakwah islami dengan media
komik atau kartun. Pertama, langsung memasang atribut keislaman.
Kedua, secara implisit mengumandangkan dakwah, tetapi tanpa
simbolsimbol baku. Melalui komik, pesan dakwah tidak hanya terjebak
pada simbol-simbol dan baju yang kadang malah sering membuat
kedodoran. Langsung memasang simbol-simbol Islami itu cocok untuk
kalangan yang sudah mapan keislamannya, meskipun pendapat ini juga
tidak betul seratus persen. Lebih merupakan usaha pemumpukan. Bahwa
umat Islam memiliki bermacam-macam latar belakang dan itu berimbas
pada kadar keislamanannya. Sebaiknya lebih baik mengambil langkah-
langkah dakwah yang tidak vulgar, tidak langsung. Ambillah hatinya, lalu
lakukan pendekatan yang menyentuh kalbu.52
51
Rulli Nasrullah & Novita intan Sari: Komik Sebagai Media dakwah: Analisis Semiotika
Kepemimpinan Islam Dalam Komik “Si Bujang”, (Jakarta, Januari-Juni, 2012), h. 26-27 52
Rulli Nasrullah & Novita intan Sari: Komik Sebagai Media dakwah: Analisis Semiotika
Kepemimpinan Islam Dalam Komik “Si Bujang”, (Jakarta, Januari-Juni, 2012), h. 26-27
37
Tidak bisa dipungkiri komik merupakan salah satu alat komunikasi
massa yang dikemas dalam sajian yang unik yaitu penggabungan antara
tek dan gambar/ilustrasi yang membentuk alur sebuah cerita yang
memiliki dampak yang sangat luas karena karena keberhasilan media ini
untuk mentransformasikan komik ini menjadi semacam alat ampuh untuk
menyampaikan pesan yang beragam salah satunya dengan menyampaikan
ajaran Islam atau pesan-pesan dakwah. Sehingga tidak bisa dipungkiri
kalau dikatakan bahwa komik mampu mendobrak batas-batas kesenjangan
antara perkembangan jaman yang semakin berteknologi dengan manusia
sebagai penikmat perkembangan jaman ini.
Komik juga merupakan suatu bentuk komunikasi yang membawa
pembaca ke dalam ruang-ruang imajinasi baru bahkan keterlibatan secara
emosional kadang kala terasa dalam dialektika dalam komik, apalagi jika
alur cerita yang disajikan bersinggungan secara langsung dengan
pengalaman empiris yang dialami para pembaca. Sehingga komik menjadi
lebih baik mutu dan muatannya jika masyarakat pembaca komik dapat
melihat dirinya sendiri di dalam cerita komik tersebut. Hal itu mewakili
harapan, fantasi, kenyataan ataupun kekalahan yang dialami sesuai dengan
konteks jamannya (Darmawan dan Yunanto, 2005: 12).53
53
Maharsi, Komik: Dunia Kreatif Tanpa Batas (Yogyakarta: Kata Buku, 2011), h. 8-9
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Untuk mengetahui isi pesan yang terkandung dalam komik ini, penulis
menggunakan metode analisis isi (content analysis) dengan pendekatan
kuantitatif dan dengan format deskriptif. Analisis isi merupakan metode yang
diterapkan dalam komunikasi untuk menganalisis isi pesan (teks). Analisis isi
bersifat objektif, sistematis, dan generalis.1
Sesuai dengan namanya, analisis isi kuantitatif adalah analisis yang
dipakai untuk mengukur aspek-aspek tertentu dari isi yang dilakukan secara
kuantitatif. Prosedurnya adalah dengan jalan mengukur atau menghitung aspek
dari isi (content) dan menyajikannya secara kuantitatif. Analisis isi
(kuantitatif) yang dipakai hanya memfokuskan pada bahan yang tersurat saja.2
secara umum, analisis isi kuantitatif dapat didefinisikan sebagai suatu teknik
penelitian ilmiah yang ditujukan untuk mengetahui gambaran karakteristik isi
dan menarik inferensi dari isi. Analisis isi ditujukan untuk mengidentifikasi
secara sistematis isi komunikasi yang tampak (manifest), dan dilakukan secara
objektif, valid, reliabel, dan dapat direplikasi.3
R. Hostly mendefinisikan analisis isi sebagai metode analisis isi pesan
dalam suatu yang sistematis menjadi petunjuk untuk mengamati dan
1Dr. Yusuf Zainal Abidin,Metode Penelitian Komunikasi, Penelitian Kuantitatif: Teori dan
Aplikasi,(Bandung: CV Pustaka Setia, 2005), h. 191 2Eriyanto, Analisis Isi: pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu
ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 1 3Eriyanto, Analisis Isi: pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-
ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2011)., h. 15
39
menganalisis pesan-pesan tatanan yang disampaikan oleh komunikator.4
Metode analisis ini digunakan untuk menelaah isi dari suatu dokumen, dalam
penelitian ini dokumen yang dimaksud adalah komik 55 Mutiara Akhlak.
B. Paradigma Penelitian
Paradigma, ide yang dibuat terkenal oleh Thomas Kuhn (1970), berarti
orientasi dasar terhadap materi terhadap teori dan penelitian. Secara umum,
paradigma ilmiah merupakan keseluruhan sistem berpikir. Hal ini mencakup
asumsi dasar, pentingnya pertanyaan yang harus dijawab atau teka-teki yang
harus dipecahkan, teknik penelitian yang harus digunakan, dan contoh-contoh
penelitian yang baik. Positivisme telah menjadi paradigma dominan dalam
ilmu sosial.5
Penelitian ini menggunakan paradigma positivism. Paradigma ini
berpandangan bahwa hubungan antara peneliti dengan realitas yang diteliti
dibuat jaraknya sejauh mungkin dan berada diluar diri peneliti.6 Penelitian
dilakukan dengan apa adanya tanpa adanya campur tangan dari peneliti. Alat
ukur dalam penelitian ini melalui pengukuran objektif yang harus dijaga
keobjektifannya agar tidak ada penilaian yang subjektif dalam penelitian ini.
Pandangan positivisme ini begitu kuat mengklaim bahwa ilmu adalah
ilmu pengetahuan yang nyata dan positivisik, sehingga ilmu pengetahuan yang
tidak positivistik bukanlah ilmu. Tradisi positivisme ini kemudian melahirkan
pendekatan-pendekatan paradigma kuantitatif dalam penelitian sosial dimana
4R. Hostly. Et al, Konteks Analisis Dalam Handbook Psychology, edited by Gardner
Lindsey, h. 8 5W. Laurence Neuman, Metode Penelitian Sosial: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif
Edisi Ketujuh, (Jakarta: PT.Indeks, 2013), h. 108 6 Andi Prastowo, Memahami Metode-Metode Penelitian: Suatu Tinjauan Praktis dan
Teoritis (Yogyakarta: ArRuzz Media, 2011), h. 51
40
objek penelitian memiliki keberaturan yang naturalistik, empiris dan
behavioral, di mana semua objek penelitian harus dapat direduksi menjadi
fakta yang dapat diamati, tidak terlalu mementingkan fakta sebagai makna
namun mementingkan fenomena yang tampak, serta serba bebas nilai atau
objektif dengan menentang sikap-sikap subjektif.7
C. Subjek dan Objek Penelitian
Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian ini adalah komik
islami yang berjudul 55 Mutiara Akhlak karya Vbi_Djenggotten. Dan objek
penelitiannya adalah isi pesan akhlak dalam pembahasan yang terkandung
dalam komik 55 Mutiara Akhlak karya Vbi_Djenggotten.
D. Sample Penelitian
Secara praktis, sampel biasanya terdiri atas sejumlah kecil unit
sampling yang proporsional dan biasanya merupakan elemen-elemen target
yang dipilih dari kerangka samplingnya. Sampel haruslah representatif untuk
mencapai hasil yang valid.8
Dalam penelitian ini, yang menjadi sampel penelitian adalah seluruh
sub judul cerita yang terdapat dalam komik 55 Mutiara Akhlak yang menjadi
unit pengamatan untuk dianalisis isi dalam komik tersebut. Sampel yang
digunakan adalah sampel acak (probability sampling) yaitu teknik penarikan
sampel yang menggunakan hukum probabilitas, dimana memberi kesempatan
atau peluang yang sama pada seluruh sub judul cerita dalam komik ini yang
bagian-bagiannya digunakan sebagai sampel.9
7 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana, 2009), h.32
8Andi Bulaeng, Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer, (Yogyakarta: Andi, 2004), h.
138 9Eriyanto, Analisis Isi: pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-
ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 115
41
E. Uji Reliabilitas dan Validitas
Reliabilitas adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan sejauh
mana suatu hasil pengukurann relatif konsisten apabila alat ukur digunakan
berulang-ulang.10
Sedangkan suatu teknik dikatakan valid (sahih) apabila
teknik tersebut reliabel.11
Reliabilitas bergerak antara 0 hingga 1, dimana 0 berarti tidak ada
satupun yang disetujui oleh para coder. Makin tinggi angka makin tinggi pula
angka reliabilitas. Dalam formula Holsti, angka reliabilitas minimum yang
ditoleransi adalah 0,7 atau 70%. Artinya, kalau hasil perhitungan
menunjukkan angka reliabilitas di atas 0,7, berarti alat ukur ini benar-benar
reliabel. Tetapi, jika dibawah angka 0,7, berarti alat ukur (coding sheet) bukan
alat ukur yang reliabel.12
Untuk memperoleh reliabilitas dan validitas kategori pesan akhlak pada
komik 55 Mutiara Akhlak karya Vbi_Djenggotten maka diadakan pengujian
kategori pada tiga orang juri atau koder yang dipilih dan orang yang
dipandang kredibel dan mampu memberikan penelitian secara objektif. Hasil
dari kesepakatan tim juri tersebut dijadikan sebagai koefisien reabilitas. Juri I
Arbiyah Mahfudz, S.Th.I (Instruktur Tahfidz IIQ Jakarta), Juri II H. Muchafid
Anshori, M.A. (Dosen FST UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), Juri III Rudi
S.Pd, M.M. (Guru).
10
Yusuf Zaenal Abidin, Metode Penelitian Komunikasi, Penelitian Kuantitatif: Teori dan
Aplikasi. Bandung: CV Pustaka Setia, 2005), h. 193 11
Yusuf Zaenal Abidin, Metode Penelitian Komunikasi, Penelitian Kuantitatif: Teori dan
Aplikasi. Bandung: CV Pustaka Setia, 2005), h. 193 12
Eriyanto, Analisis Isi: pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-
ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 290
42
F. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dan menambah informasi, maka penulis
menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
a. Observasi, observasi adalah mengamati suatu gejala, dengan membuat
pengamatan secara sistematis.13
Penulis menggunakan teknik ini dengan
membaca dan mengamati pesan akhlak yang terkandung pada setiap sub
bab (cerita) dalam komik, kemudian penulis mencatat bagian sub bab
yang telah ditentukan dalam bentuk tabel yang berisi kategori-kategori
pesan akhlak yang menjadi objek penelitian.
b. Dokumentasi, dengan mengumpulkan data-data berupa buku sebagai
penunjang dalam melakukan penelitian, seperti buku-buku penelitian,
buku komunikasi, buku seputar akhlak, buku-buku komik, serta data
tentang komik yang didapat dari internet, serta literatur-literatur yang ada
relevansinya dengan materi penelitian, sehingga bisa dijadikan informasi
tambahan dalam penelitian ini.
c. Wawancara, mendapatkan informasi dan mengumpulkan data
berdasarkan fakta di lapangan yang prosesnya bisa bertatap muka secara
langsung dengan sumber maupun dengan tidak langsung melalui media
komunikasi. Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara secara tidak
langsung dengan Vbi_Djenggotten melalui E-mail dan aplikasi whatsapp.
13
Yusuf Zaenal Abidin, Metode Penelitian Komunikasi, Penelitian Kuantitatif: Teori dan
Aplikasi, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2005), h. 20
43
G. Teknik Pengolahan Data
a. Kategorisasi Pesan
Penyusunan kategori isi pesan yang diteliti meliputi tiga kategori
yaitu akhlak terhadap Allah, akhlak terhadap sesama manusia, dan akhlak
terhadap lingkungan. Data tersebut dibuat dalam bentuk codingsheetuntuk
memperoleh validitas dan reliabilitas kategori-kategori isi pesan yang
dimintakan pengujian kategori kepada tiga orang juri atau koder.
Tabel 1
Kategorisasi Pesan Akhlak pada komik 55 Mutiara Akhlak pada
Komik 55 Mutiara Akhlak karya Vbi_Djenggotten
Konsep Definisi Konseptual Definisi Operasional
Akhlak Sifat yang tertanam dalam
jiwa seseorang yang
menimbulkan bermacam-
macam perbuatandengan
mudah, tanpa memerlukan
pemikiran dan
pertimbangan terlebih
dahulu untuk melakukan
perbuatan baik/ akhlak
Mahmudah (perbuatan
yang benar menurut Islam)
dan menjauhi perbuatan
buruk/ akhlak
Bentuk-bentuk Aklak:
Akhlak terhadap Allah, sikap
atau perbuatan yang
seharusnya dilakukan oleh
manusia sebagai makhluk
atau hamba kepada Tuhan
sebagai khalik.
Akhlak terhadap sesama
manusia, sikap atau
perbuatan yang dilakukan
manusia menempatkan
dirinya dan menempatkan
diri orang lain pada posisi
44
Madzmumah (perbuatan
yang tidak baik dan tidak
benar menurut Islam.
yang tepat.
Akhlak terhadap lingkungan,
sikap atau perbuatan yang
dilakukan manusia dalam
berinteraksi dengan sesuatu
yang ada di sekitarnya.
Tabel 2
Kategori Pesan Akhlak yang diteliti
Dalam Komik 55 Muiara Akhlak karya Vbi_Djenggotten
Akhlak Baik Akhlak Buruk
Akhlak Terhadap Allah
Akhlak Terhadap Manusia
Akhlak Terhadap Lingkungan
Akhlak Terhadap Allah
Akhlak Terhadap Manusia
Akhlak Terhadap Lingkungan
b. Operasionalisasi Konsep
Selanjutnya masing-masing konsep di operasionalkan sebagai
berikut untuk memudahkan pengukurannya:
Tabel 3
Operasionalisasi Konsep
No. Dimensi Indikator
1 Akhlak terhadap Allah Tauhid
Beribadah
Bertakwa
Berdoa
Berzikir
Tawakal
45
Bersabar
Bersyukur
Ikhlas
2 Akhlak terhadap sesama
manusia
Adil
Jujur
Berbagi
Pemaaf
Sabar
Husnudzon
Peduli Sosial
Tidak Mengejek
Tanggung Jawab
Tolong-menolong
Pandai Berterima Kasih
Menghormati Orang Lain
Tidak Mencari Kesalahan Orang
Lain
3 Akhlak terhadap lingkungan Menyayangi Hewan
Melestarikan Tumbuh-tumbuhan
Menjaga Kebersihan
Peduli Lingkungan
c. Unit Pengamatan
Pada komik 55 Mutiara Akhlak ini terdapat 55 unit pengamatan
(sub judul), dan penulis meneliti seluruh sub judul tersebut untuk menjadi
objek sebagai unit analisis yang akan diujikan kepada tiga orang juri yang
dipandang kredibel untuk mendapat hasil yang objektif. Berikut adalah sub
judul yang diteliti:
46
Tabel 4
Sub Judul yang Diteliti Dalam Komik 55 Mutiara Akhlak
No.
Unit
Pengamatan
Sub Judul Cerita Halaman
1 Cerita 1 Khusyuknya Kemunafikan 5
2 Cerita 2 Fitnah Dunia 7
3 Cerita 3 Selalu Bertafakur 9
4 Cerita 4 Cahaya yang Padam 11
5 Cerita 5 Orang yang Bahagia 13
6 Cerita 6 Berkawan dengan Orang Mati 15
7 Cerita 7 Godaan Dunia 17
8 Cerita 8 Kemalangan & Kesenangan 19
9 Cerita 9 Godaan Dunia 21
10 Cerita 10 Kecemasan & Kehinaan 23
11 Cerita 11 Ayam yang Lebih Cerdas 25
12 Cerita 12 Manfaat Diam 27
13 Cerita 13 Perumpamaan Dunia 29
14 Cerita 14 Berbalas Kebaikan 33
15 Cerita 15 Bekal Persiapan 35
16 Cerita 16 Orang yang Patut Dicintai 37
17 Cerita 17 Sabar, Pahala, & Dosa 39
18 Cerita 18 Bertenggang & Bersegera 41
19 Cerita 19 Lelaki Sejati! 43
47
20 Cerita 20 Orang Terpercaya 45
21 Cerita 21 Sedih Dunia vs Sedih Akhirat 47
22 Cerita 22 Inner Beauty 49
23 Cerita 23 Arti Kekayaan & Kemiskinan 51
24 Cerita 24 Menyadari Kelebihan Orang Lain 53
25 Cerita 25 Menyimpan Lisan 55
26 Cerita 26 Lari dari Kematian 57
27 Cerita 27 Takut Berlebihan 59
28 Cerita 28 Kalah Sebelum Bertanding 61
29 Cerita 29 Hutang & Dusta 63
30 Cerita 30 Sahabat Sejati 65
31 Cerita 31 Kemuliaan Pekerjaan 67
32 Cerita 32 Tanda Kebodohan 69
33 Cerita 33 Zikir 71
34 Cerita 34 Keutamaan Ilmu 73
35 Cerita 35 Mukmin vs Kafir 75
36 Cerita 36 Hakikat Ilmu 77
37 Cerita 37 Ilmu & Amal 79
38 Cerita 38 Putih Bernoda 81
39 Cerita 39 Putih Bernoda 83
40 Cerita 40 Yang Lebih Baik 85
41 Cerita 41 Hakikat Zikir 87
42 Cerita 42 Rasa Takut 89
48
43 Cerita 43 Dokter & Penyakit 91
44 Cerita 44 Urutan Ibadah 93
45 Cerita 45 Hakikat Pemimpin 95
46 Cerita 46 Antara Pengusaha & Pejabat 97
47 Cerita 47 Berhala Setiap Umat 99
48 Cerita 48 Antara Pemimpin & Ulama 101
49 Cerita 49 Bila Dicaci 103
50 Cerita 50 Penjilat 105
51 Cerita 51 Orang Sakti 107
52 Cerita 52 Kehilangan Harta 109
53 Cerita 53 Menasihati dengan Perilaku 111
54 Cerita 54 Tawadhu‟ 113
55 Cerita 55 Tempat untuk Maksiat 115
H. Pedoman Penulisan
Penulisan dalam penelitian ini mengacu kepada buku Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) karya Hamid Nasuhi
dkk yang diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality Development and
Assurance) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013.
I. Teknik Analisis Data
Untuk memperoleh reliabilitas dan validitas kategori-kategori isi tulisan
dimintakan pengujian kategori kepada tiga orang juri atau koder. Data yang
sudah terkumpul diperoleh dari penilaian juri akan diamati, dihitung, dan
diberi nilai untuk mengetahui distribusi frekuensi dan termasuk mengetahui
49
koefisien reliabilitas tiap juri dengan menampilkan cerita dari sub judul
berdasarkan kategorisasi secara sistematik yang mencakup kategori pesan
akhlak terhadap Allah, akhlak terhadap manusia, dan akhlak terhadap
lingkungan yang terkandung dalam komik 55 Mutiara Akhlak. Untuk
mencapai koefisiensi reabilitas kategori antar juri, peneliti menggunakan
rumus dari Holsti (1969), (Jumroni, Metode-metode Penelitian Komunikasi,
(Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), cet-1), yaitu:
Dimana:
2M = Nomor keputusan yang sama antar juri
N1, N2 = Jumlah Item yang dibuat oleh tim juri
M = Kesepakatan antar juri
N = Jumlah yang diteliti
Koefisien Reliabilitas Kesepakatan
Antar Juri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai
Ke 1 & 2 55 49 6 0,89
Ke 1 & 3 55 47 8 0,85
Ke 2 & 3 55 47 8 0,85
Jumlah 2,59
Nilai Rata-rata (X) = 2,59 : 3 = 0,86
Setelah itu mengukur rata-rata perbandingan nilai keputusan antar juri
(komposit reliabilitas) dari hasil penghitungan dengan menggunakan rumus:
50
Keterangan:
N = Jumlah juri
X = Rata-rata koefisien reabilitas antar juri
Koefisien Reabilitas Kesepakatan Antar Juri
Antar Juri Nilai
Ke 1 dan 2 0,89
Ke 1 dan 3 0,85
Ke 2 dan 3 0,85
Setelah itu untuk menghitung frekuensi masing-masing kategori
menggunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan:
P = Presentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Populasi
51
BAB IV
ANALISIS ISI PESAN AKHLAK DALAM KOMIK 55 MUTIARA
AKHLAK KARYA VBI_DJENGGOTTEN
A. Gambaran Umum pada Komik 55 Mutiara Akhlak Karya
Vbi_Djenggotten
a. Biografi Penulis komik 55 Mutiara Akhlak
Vbi_djenggotten merupakan nama laris yang dikenal dari pemilik
nama asli Vebi Surya Wibawa, seorang penulis laris dari komik laris pula.
Nama ini lahir dari sebuah alamat email yang pertama kali ia buat, sama
sekali bukan nama pena. Singkat cerita, berawal karena sejak sekolah,
ketika namanya diabsen, banyak yang mengira bahwa ia merupakan
seorang perempuan, karena nama “veby”. Sebab itu, agar lebih jelas
bahwa ia lelaki, maka pada email ia beri imbuhan “djenggotten” setelah
nama “vbi”. Alasan itulah yang membuat Vebi Surya Wibawa memakai
nama Vbi_djenggotten ketika pertama kali membuat komik.1
Komikus kelahiran Malang, pada 25 Februari 1982 ini serius
bergelut di komik sejak tahun 2009. Pada awalnya, ia belum terpikir untuk
serius di komik, namun setelah bertemu sang isteri yang notabenenya
merupakan ilustrator, ditambah ia juga sudah suka menggambar sejak
dulu, akhirnya ia pun memantapkan dirinya untuk berfokus menjadikan
berkomik sebagai pekerjaan utama. Tak hanya itu, sembari fokus dalam
pembuatan buku-buku bermuatan Islami, saat ini ia juga sedang
1
Wawancara dengan Vebi Surya Wibawa melalui e-mailvbi djenggotten
([email protected]), diakses pada 24 Maret 2017, pukul 12.30 WIB.
52
melebarkan sayap dengan mengembangkan media penyampaian pesan
Islam melalui media kaos dakwahdengan merek TOMBOTEKO dan juga
melalui situs web www.haltebumiku.com.2
Dimulai dari belajar membuat komik secara otodidak, namun latar
belakang kuliah sebagai Sarjana Teknik Arsitektur dari Universitas
Brawijaya Malang tahun 2000-2005 juga berpengaruh dalam membuat
tarikan garis. Di samping itu, ada referensi komik lokal seperti Beny-
Mice, dalam hal karakter garis yang menjadi salah satu acuan dalam
berkarya. Vebi juga mendapat ide mengenai tema-tema komik yang
diangkat kebanyakan dari perististiwa-peristiwa yang terjadi di seputarnya.
Bisa dari lingkungan kerja, keluarga, bertetangga, sekolah, atau waktu
putar-putar jakarta naik krl, busway, kadang juga dari berita yang ada di
televisi.3
Hal yang juga menjadi alasan khusus mengapa ia ingin berkarya
melalui komik adalah karena setelah lulus kuliah dan terjun dalam dunia
kerja, ia menjumpai banyak hal yang ternyata berseberangan dengan
idealisme yang diajarkan di bangku perkuliahan. Dan baginya hal ini
cukup mengganggu. Hal tersebut membuat Sarjana Arsitektur dari
Universitas Brawijaya Malang ini merasa bahwa komik merupakan media
yang cukup bagus untuk menyampaikan uneg-uneg dan pendapat, karena
komik ini salah satu cara yang cukup efektif untuk menyampaikan ide,
2
Wawancara dengan Vebi Surya Wibawa melalui e-mailvbi djenggotten
([email protected]), diakses pada 24 Maret 2017 pukul 12.30 WIB. 3
Wawancara dengan Vebi Surya Wibawa melalui e-mailvbi djenggotten
([email protected]), diakses pada 24 Maret 2017 pukul 12.30 WIB.
53
ketidak-setujuan, pendapat, masukan dengan format yang mungkin lebih
ringan, serta mudah ditangkap.4
karakter Bentuk platonik, penyederhanaan dari suatu bentuk yang
rumit menjadi ciri khas goresan Vebi dalam menggambarkan komik yang
ia buat untuk mudah diingat oleh khalayak seperti bentuk orangnya “bulat-
bulat”, Lucu, Minimal penggaris sebagai garis bantu, sehingga banyak
tarikan garis “pletot-pletot”.5
Hal tersebut membuat karyanya mudah
diingat sejak karya pertamanya yang berjudul Aku Berfacebook Maka
Aku Ada. Ia berlatih satu-dua jam setiap harinya untuk menyempurnakan
teknik dan bentuk gayanya yang khas tersebut disaat banyak orang pada
masa itu berusaha untuk mengimitasi gaya manga. Berawal dari buku ini
pembaca dengan mudah dapat mengenali bahwa karya seni ini adalah
milik Vebi bahkan langsung mendapat nominasi komik terbaik 2009
Goodreads Indonesia.6
Meskipun berjudul populer, namun isi yang Vebi angkat sudah
berangkat dari tema-tema kehidupan Islami. Tak berhenti disitu, Vebi juga
ingin menyebarkan arti Islam dengan pendekatan yang unik dengan judul
Married with Brondong yang juga menggunakan judul pupuler, namun
tetap mengangkat sisi Islami. Karya ini merupakan autobiografinya
bersama Istrinya Mira Rahman yang juga telah berhasil meraih nominasi
komik/novel grafis terbaik 2010 Anugerah Pembaca Indonesia7
4
Wawancara dengan Vebi Surya Wibawa melalui e-mailvbi djenggotten
([email protected]), diakses pada 24 Maret 2017 pukul 12.30 WIB 5
Wawancara dengan Vebi Surya Wibawa melalui e-mailvbi djenggotten
([email protected]), diakses pada 24 Maret 2017 pukul 12.30 WIB 6
(http://www.goethe.de/ins/id/lp/prj/mic/mii/mdv/idindex.htm), diakses pada Kamis, 30
Maret 2017, pukul 22.15 WIB. 7
(http://www.goethe.de/ins/id/lp/prj/mic/mii/mdv/idindex.htm), diakses pada Kamis, 30
Maret 2017, pukul 22.15 WIB.
54
Sejak komik pertama dan kedua yg menggunakan tema populer
telah mendapat perhatian banyak pembaca, kini Vebi memfokukan
karyanya dengan berhijrah ke komik dengan tema-tema Islami. Hal ini
karena komik karya Vebi yang pertama dan kedua menarik inti ceritanya
dari nilai reliji, namun dibalut dengan bahasa populer. Inginnya pesannya
lebih universal, namun ternyata ketika ia amati, pembaca tidak menangkap
pesan inti tersebut. Yang ditangkap hanya “isu populer” nya saja. Lalu ia
mencoba untuk bergeser dengan memberi label reliji yang jelas.
Harapannya orang makin tahu dengan inti yang dimaksud.8
Sejak itu, terbitlah komik 33 Pesan Nabi yang mengambil dari
ribuan hadits riwayat Imam Muslim dan Bukhori, dan memilih 33 buah
hadits yang sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari. Menggunakan
bakatnya dalam membuat hadits lebih mudah dipahami, ia menulis fiksi,
berdadsarkan pengalaman yang mungkin terjadi pada semua orang, jadi
pembaca dapat lebih mudah mengerti. Kisah yang dinarasikan dengan baik
dan menyentuh, dialog yang lucu, dan seni kartun yang menjadikan buku
komik ini mahakarya hingga diluncurkan vol 1,2,3.9
Karena begitu
larisnya komik ini hingga diterbitkan kembali dengan buku komik 99
Pesan Nabi yang merupakan edisi lengkap dari komik trilogi tersebut
hingga mendapat label National Best Seller.
Begitu banyak karya-karya yang telah ia buat, hingga kini baru saja
diluncurkan pada akhir tahun 2016, komik terbarunya yang berjudul 55
8
Wawancara dengan Vebi Surya Wibawa melalui e-mail vbi
djenggotten([email protected]), diakses pada 24 Maret 2017 pukul 12.30 WIB 9
(http://www.goethe.de/ins/id/lp/prj/mic/mii/mdv/idindex.htm), diakses pada Kamis, 30
Maret 2017, pukul 22.15 WIB.
55
Mutiara akhlak. Komik ini mengangkat tema butir-butir kata mutiara
akhlak yang diangkat dari nasihat para Ulama, Rasulullah, Para sahabat
Nabi, hingga Khulafaur Rasyidin yang juga dapat dijadikan sebagai media
bercermin diri seputar kehidupan kita sehari-hari. Sangat dimungkinkan
komik terbaru ini akan laris seperti karya-karya penulis laris ini yang
begitu mendapatkan tempat di hati para pecinta komik.
b. Karya-karya Vbi_Djenggotten
1) Pengalaman Kerja
- Junior Architect , CV. Tatas Spectra, Ambon (Maret-Mei 2006).
- Junior Architect, PT. Karya Kresna, Surabaya (Juni-Oktober
2006).
- Set Designer, ANTV, Jakarta (Oktober 2006-Maret 2012)
- Komikus Profesional, Malang( Sejak 2009)
2) Komikografi dan Penghargaan
- Aku Berfacebook Maka Aku Ada (terbit 2009) meraih nominasi
komik terbaik 2009 Goodreads Indonesia
- Mangan gak Mangan Penting Eksis(Gardien Mediatama, 2011)
- Kompilasi Paragokil 1 (Gradien Mediatama, 2010)
- Kompilasi Paragokil 2 (Gradien Mediatama, 2010)
- Kompilasi Cergam Kampungan, Enak Bangets (Gajah Jambon,
2010)
- Married With Brondong (Kolaborasi bersama Mira Rahman, terbit
indie 2010, diterbitkan kembali dengan judul Bo& Jo, Ufuk 2012)
56
meraih nominasi komik/novel grafis terbaik 2010 Anugerah
Pembaca Indonesia
- Kompilasi Berkah Bencana Molor (Nalar, 2011)
- Kompilasi Yang Penting Rating (Gradien Mediatama, 2011)
- 33 Pesan Nabi: Jaga Mata, Jaga Telinga, Jaga Mulut (Zaytuna,
2011. Zahira, 2013) meraih nominasi komik & sampul terbaik
2011 Anugerah Pembaca Indonesia
- 101% Cinta Indonesia (Cendana Art Media, Oktober 2012)
- 33 Pesan Nabi Vol 2: Jaga Hati, Buka Pikiran (Zaytuna, 2012.
Zahira, 2013)
- 33 Pesan Nabi 1, 2, 3 (Zaytuna-Zahira, 2011-2014) diterbitkan di
Malaysia oleh Humaira Bookstoore Enterprises
- 5 Pesan Damai (Zahira, 2013) diterbitkan di Malaysia oleh
Humaira Bookstoore Enterprises
- Islam Sehari-hari (Qultum Media, 2013) diterbitkan di Malaysia
oleh Humaira Bookstoore Enterprises
- 99 Pesan Nabi: Edisi Lengkap Komik Hadis Bukhori-Muslim
(cetakan kesepuluh, Zahira 2015) meraih predikat National Best
Seller
- Fadhilah Sholawat, sebagai ilustrator (Transformasi visual
tausiyah Ustad Yusuf Mansur, Wisata Hati, 2015)
- Bencana Lisan (Gramedia, 2016)
- 55 Mutiara Akhlak (Zahira, 2016)
- Komik Peradaban Akhlak (One God Believer, 2017)
57
3) Penghargaan
- Nominasi Komik/Novel Grafis Terbaik, Goodreads-Indonesia
2009, untuk “Aku Berfacebook Maka Aku Ada”
- Nominasi Komik/Novel Grafis Terbaik, Goodreads-Indonesia
2010, untuk “Married with Brondong”
- Nominasi Komik/Novel Grafis Terbaik, Goodreads-Indonesia
2011, untuk “33 Pesan Nabi: Jaga Mata, Jaga Telinga, Jaga
Mulut”
- Meraih Penulis dan Buku Komik/Novel Grafis Terfavorit,
Goodreads-Indonesia 2012, untuk “33 Pesan Nab 2i: Jaga Hati,
Buka
Pikiran”http://festivalpembacaindonesia.com/2012/12/10/insan-
perbukuan-terfavorit-pilihan-pembaca-indonesia-2012/
- Terpilih dalam COMICONNEXIONS 2012, ajang pertukaran
budaya antara Indonesia-Jerman dengan media komik, yang
diselenggarakan oleh Goethe Institute
http://www.goethe.de/ins/id/lp/prj/mic/mii/mvd/deindex.htm
4) Liputan Media10
- Apa Kabar Indonesia Pagi, TV ONE, narasumber tentang novel
grafis, Agustus 2010
- Apa Kabar Indonesia Pagi, TV ONE, narasumber tentang komik 33
Pesan Nabi, Agustus 2012
- Media Indonesia
10
Wawancara dengan Vebi Surya Wibawa melalui aplikai whatsapp pada 20 Juli 2017,
pukul 18.53 WIB
58
http://www.mediaindonesia.com/jendelabuku/2012/08/06/membumi
kanpesan-nabi-lewat-komik/
- The jakarta Post
http://www.thejakartapost.com/news/2012/09/16/vbi_djenggottenu
niversality-comic-books.html.
- BBC http://www.bbc.co.uk/news/world-asia-19725706
- Chatting Bersama Yusuf Mansur, ANTV, narasumber tentang
kreatifitas di jalan Allah, November 2012
http://www.youtube.com/watch?v=MunEa6ozMOY
c. Cerita Singkat Komik 55 Mutiara Akhlak
Komik 55 Mutiara Akhlak yang belum lama diluncurkan pada
akhir tahun 2016 ini merupakan komik karya terbaru Vbi_Djenggotten.
Berangkat dari sang penulis yang ingin menggali lebih dalam, nilai-nilai
Islam yang ada melalui nasihat-nasihat ulama, orang-orang shalih, yang
memancarkan perilaku mereka dalam keseharian. Kata-kata mutiara
dengan pancaran akhlak yang baik menurut Vebi dapat dijadikan sebagai
renungan untuk kita, yang sekarang secara umum sedang mengalami
“penurunan” kualitas keislaman, namun mulai ada “kebangkitan” dalam
semangat berislam.11
Komik ini juga merupakan kumpulan sketsa pendek. Mencoba
dialirkan dari beberapa patah nasihat, diterjemahkan ke dalam bahasa
gambar, agar lebih mudah ditangkap orang awam. Dan sebenarnya komik
ini merupakan fase transisi dari komik-komik sebelumnya menuju karya
11
Wawancara dengan Vebi Surya Wibawa melalui e-mail vbi djenggotten
([email protected]), diakses pada 24 Maret 2017, pukul 12.30 WIB.
59
berikutnya, terutama dalam hal bentuk penggambaran karakternya.
Banyak referensi yang terkait tentang nasihat para ulama ia jadikan
sebagai sumber-sumber pedoman dalam mengadaptasi komik 55 Mutiara
Akhlak ini.12
Isi cerita yang mengandung tema kehidupan sehari-hari, komik ini
memiliki 55 daftar cerita yang terdiri dari: Khusyuknya Kemunafikan,
Fitnah Dunia, Selalu Bertafakur, Cahaya yang Padam, Orang yang
Bahagia, Berkawan dengan Orang Mati, Godaan Dunia, Kemalangan &
Kesenangan, Godaan Dunia, Kecemasan & Kehinaan, Ayam yang Lebih
Cerdas, Manfaat Diam, Perumpamaan Dunia, Berbalas Kebaikan, Bekal
Persiapan, Orang yang Patut Dicintai, Sabar Pahala & Dosa,
Bertenggang & Bersegera, Lelaki Sejati!, Orang Terpercaya, Sedih Dunia
vs Sedih Akhirat, Inner Beauty, Arti Kekayaan $ Kemiskinan, Menyadari
Kelebihan Orang Lain, Menyimpain Lisan, Lari dari Kematian, takut
Berlebihan, Kalah Sebelum Bertanding, Hutang & Dusta, Sahabat Sejati,
Kemuliaan Pekerjaan, Tanda Kebodohan, Zikir, Keutamaan Ilmu,
Mukmin vs Kafir, Hakikat Ilmu, Ilmu $ Amal, Putih Bernoda, Putih
Bernoda, Yang Lebih Baik, Hakikat Zikir, Rasa Takut, Dokter & Penyakit,
Urutan Ibadah, Hakikat Pemimpin, Antara Pengusaha & Pejabat, Berhala
Setiap Umat, Antara pemimpin & Ulama, Bila Dicaci, Penjilat, Orang
Sakti, Kehilangan Harta, Menasihati dengan Perilaku, Tawadhu‟, Tempat
Untuk Maksiat.13
12
Wawancara dengan Vebi Surya Wibawa melalui e-mail vbi djenggotten
([email protected]), diakses pada 24 Maret 2017, pukul 12.30 WIB. 13
Komik 55 Mutiara Akhlak (Zahira, 2016).
60
Yang menjadi ciri khas dan membedakan komik ini dan dengan
karya sebelumnya, ialah dari segi gambar, kepala dan badan terpisah, serta
bentuk mata berubah. Kemudian yang tak kalah menarik juga gambar
tokoh dalam komik ini dibuat dengan kepala yang terpisah dari badan,
karena Vebi mencoba berhati-hati dalam menggambarkan makhluk
bernyawa. Ini berkaitan dengan fikih gambar yang telah Vebi pahami
sekarang. Sedangkan dari segi isi, Vebi coba membuat secara singkat,
tanpa banyak mengolah atau mendramatisir dalam suatu cerita.14
Segi budaya yang diadaptasi dalam komik ini, sebagian ada yang
masih menggunakan budaya Indonesia, sebagian mencoba mengeksplorasi
budaya Timur Tengah, kadang juga mengeksplorasi Nusantara jaman
kerajaan. Maka, selain dari segi isi yang menceritakan akhlak islami,
makna tersirat yang ingin ditonjolkan oleh penulis dalam komik ini ialah
bahwa islam itu bukanlah budaya Arab. Maka ia mencoba mengeksplorasi
latar Indonesia masa kini, masa Nusantara, dan Timur Tengah sebagai
pencair suasana.15
Menurut Vebi, Pesan Akhlak yang paling dominan yang
terkandung dalam komik terbaru Vbi_Djenggotten ini yaitu Pesan Akhlak
kepada manusia, termasuk sang penulis, terkait kedudukan kita sebagai
makhluk Allah. Komik 55 Mutiara Akhlak ini juga merupakan fase
transisi segmentasi pembaca. Sebelumnya, Vbi_Djenggotten mencoba
membuat komik dengan asumsi pembacanya adalah usia remaja ke atas,
14
Wawancara dengan Vebi Surya Wibawa melalui e-mail vbi djenggotten
([email protected]), diakses pada 24 Maret 2017 pukul 12.30 WIB. 15
Wawancara dengan Vebi Surya Wibawa melalui e-mail vbi djenggotten
([email protected]), diakses pada 24 Maret 2017, pukul 12.30 WIB.
61
namun komik ini menjadi “Peralihan” perlahan proses kreatif sang penulis
yaitu Vbi_Djenggotten untuk membuat komik Islam yang aman 100%
untuk anak-anak.16
B. Temuan Data Pada Komik 55 Mutiara Akhlak Karya Vbi_Djenggotten
Bahasan dalam bab ini mengenai analisis isi pesan akhlak yang
terdapat dalam komik 55 Mutiara akhlak karya Vbi_djenggotten. Hasil
analisis isi pesannya didapat dengan pengujian kategorisasi pada tiga orang
juri atau koder yang dipilih dan orang yang dipandang kredibel dan mampu
memberikan penelitian secara objektif. Juri yang telah memberikan nilai pada
kategorisasi yang telah disediakan dalam bentuk codingsheet adalah:
Juri I : Arbiyah Mahfudz, S.Th.I (Instruktur Tahfidz IIQ Jakarta)
Juri II : H. Muchafid Anshori, M.A.(Dosen FST UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta)
Juri III : Rudi S.Pd, M.M. (Guru)
Data hasil kesepakatan juri yang telah didapatkan dalam memperoleh
validitas dan reliabilitas isi pesan akhlak sesuai kategori yang ditentukan
yaitu, akhlak terhadap Allah, akhlak terhadap manusia, dan akhlak terhadap
lingkungan. Serta bentuk akhlak yang terdiri dari akhlak baik (akhlak
mahmudah) dan akhlak buruk (akhlak madzmumah). Berikut adalah hasil nilai
koefisien reliabilitas serta komposit reliabilitas kesepakatan antar juri pada
keseluruhan isi pesan akhlak dalam komik 55 Mutiara Akhlak karya
Vbi_djenggotten:
16
Wawancara dengan Vebi Surya Wibawa melalui e-mail vbi djenggotten
([email protected]), diakses pada 24 Maret 2017, pukul 12.30 WIB.
62
Tabel 5
Kesepakatan Antar Juri Keseluruhan Isi Pesan Akhlak
Antar Juri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai
Ke 1 & 2 55 49 6 0.89
Ke 1 & 3 55 47 8 0,85
Ke 2 & 3 55 47 8 0,85
Jumlah 2,59
Jumlah nilai tersebut didapat dari rumus:
= 0,95
Dari data tersebut dapat disebutkan bahwa hasil nilai komposit
reliabilitas yang didapat dari uraian keseluruhan isi pesan akhlak dalam komik
55 Mutiara Akhlak karya Vbi_djenggotten dari kesepakatan para juri adalah
sebesar 0,95.
Hasil yang telah dihitung tersebut didapat dari perhitungan unit
analisis dalam komik 55 Mutiara akhlak karya Vbi_djenggotten yang
didalamnya terdapat 55 sub judul cerita. Dari 55 sub judul cerita tersebut,
63
peneliti tidak membatasi unit yang akan dijadikan objek dan meneliti semua
sub judul yang berjumlah 55 tersebut untuk dijadikan sebagai unit analisis.
Berikut adalah sub judul yang diteliti:
Sub judul cerita yang diteliti dalam komik 55 Mutiara Akhlak karya
Vbi_djenggotten
No. Unit
Pengamatan
Sub Judul Cerita Halaman
1 Cerita 1 Khusyuknya Kemunafikan 5
2 Cerita 2 Fitnah Dunia 7
3 Cerita 3 Selalu Bertafakur 9
4 Cerita 4 Cahaya yang Padam 11
5 Cerita 5 Orang yang Bahagia 13
6 Cerita 6 Berkawan dengan Orang Mati 15
7 Cerita 7 Godaan Dunia 17
8 Cerita 8 Kemalangan & Kesenangan 19
9 Cerita 9 Godaan Dunia 21
10 Cerita 10 Kecemasan & Kehinaan 23
11 Cerita 11 Ayam yang Lebih Cerdas 25
12 Cerita 12 Manfaat Diam 27
13 Cerita 13 Perumpamaan Dunia 29
14 Cerita 14 Berbalas Kebaikan 33
15 Cerita 15 Bekal Persiapan 35
16 Cerita 16 Orang yang Patut Dicintai 37
17 Cerita 17 Sabar, Pahala, & Dosa 39
64
18 Cerita 18 Bertenggang & Bersegera 41
19 Cerita 19 Lelaki Sejati! 43
20 Cerita 20 Orang Terpercaya 45
21 Cerita 21 Sedih Dunia vs Sedih Akhirat 47
22 Cerita 22 Inner Beauty 49
23 Cerita 23 Arti Kekayaan & Kemiskinan 51
24 Cerita 24 Menyadari Kelebihan Orang Lain 53
25 Cerita 25 Menyimpan Lisan 55
26 Cerita 26 Lari dari Kematian 57
27 Cerita 27 Takut Berlebihan 59
28 Cerita 28 Kalah Sebelum Bertanding 61
29 Cerita 29 Hutang & Dusta 63
30 Cerita 30 Sahabat Sejati 65
31 Cerita 31 Kemuliaan Pekerjaan 67
32 Cerita 32 Tanda Kebodohan 69
33 Cerita 33 Zikir 71
34 Cerita 34 Keutamaan Ilmu 73
35 Cerita 35 Mukmin vs Kafir 75
36 Cerita 36 Hakikat Ilmu 77
37 Cerita 37 Ilmu & Amal 79
38 Cerita 38 Putih Bernoda 81
39 Cerita 39 Putih Bernoda 83
40 Cerita 40 Yang Lebih Baik 85
65
41 Cerita 41 Hakikat Zikir 87
42 Cerita 42 Rasa Takut 89
43 Cerita 43 Dokter & Penyakit 91
44 Cerita 44 Urutan Ibadah 93
45 Cerita 45 Hakikat Pemimpin 95
46 Cerita 46 Antara Pengusaha & Pejabat 97
47 Cerita 47 Berhala Setiap Umat 99
48 Cerita 48 Antara Pemimpin & Ulama 101
49 Cerita 49 Bila Dicaci 103
50 Cerita 50 Penjilat 105
51 Cerita 51 Orang Sakti 107
52 Cerita 52 Kehilangan Harta 109
53 Cerita 53 Menasihati dengan Perilaku 111
54 Cerita 54 Tawadhu‟ 113
55 Cerita 55 Tempat untuk Maksiat 115
Dari semua sub judul cerita yang dijadikan objek sebagai unit analisis,
diujikan kepada masing-masing juri berdasarkan kategorisasi yang telah
ditentukan sebelumnya. Berikut uraian hasil penilaian para juri berdasarkan
masing-masing kategori:
1. Pesan Akhlak Terhadap Allah
Akhlak kepada Allah dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan
yang seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai makhluk Tuhan sebagai
Khalik. Akhlak kepada Allah dilakukan dengan cara memuji-Nya, yakni
66
menjadikan Tuhan sebagai satu-satunya yang menguasai dirinya. Seperti
pada Surat Al-Ikhlas ayat 1-4, yang berbunyi:
Artinya:
“Katakanlah: Dia-lah Allah yang Maha Esa (1); Allah adalah Tuhan
yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu (2); Dia tiada beranak dan
tidak pula diperanakkan (3); Dan tidak ada seorangpun yang setara
dengan Dia (4).”
Berikut adalah tabel hasil kesepakatan antar juri kategori akhlak
terhadap Allah yang dihitung dengan rumus:
Koefisien reliabilitas = 2M
N1 + N2
Tabel 6
Koefisien Reliabilitas Kesepakatan Antar Juri kategori Akhlak
terhadap Allah
Antar Juri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai
Ke 1 & 2 13 10 3 0.77
Ke 1 & 3 13 11 2 0,85
Ke 2 & 3 13 11 2 0,85
Jumlah 2,47
67
Nilai Rata-rata (X) = 2,47 : 3 = 0,82
Komposit Reliabilitas = N (X antar Juri)
1+ (N-1) (X antar Juri)
= 3 (0,82)
1 + 2 (0,82)
= 2,46
2,64
= 0,93
Tabel diatas menujukkan nilai kesepakatan antar juri 1 dan juri 2
sebesar 0,77 sedangkan antar juri 1 dan 3 serta antar juri 2 dan 3
mendapat nilai yang sama yaitu sebesar 0,85 sehingga jumlah nilai
kesepakatan seluruh juri adalah sebesar 2,49. Setelah itu nilai tersebut
dihitung nilai rata-ratanya untuk kemudian bisa dicari komposit
reabilitasnya. Maka dengan demikian, hasil nilai komposit reliabilitas
akhlak terhadap Allah adalah sebesar 0,93.
Hasil yang didapat dari perhitungan kategori Akhlak terhadap
Allah tersebut menunjukkan bahwa angka reliabilitas yang terjadi atas
kesepakatan antar juri cukup tinggi dan alat ukur ini bisa dikatakan
benar-benar reliabel.
2. Pesan Akhlak Terhadap Manusia
Semua mukmin diciptakan Allah di muka bumi adalah
bersaudara. Allah juga menegaskan kepada semua manusia bahwa Allah
menciptakan manusia beraneka ragam yang bertujuan untuk saling
mengenal dan bertaqwa untuk mendapat kemuliaan disisi Allah. Untuk
68
itu kita harus selalu menjaga tali persaudaraan dan menjaga perasaan
sesama mukmin, karena sesungguhnya Allah melarang kita untuk cepat
berprasangka agar terhindar dari dosa. Seperti dijelaskan dalam Surat Al-
Hujurat ayat 13:
Artinya:
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu, dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, supaya kamu saling kenal-
mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu
di sisi Allah, ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu.
Sesungguhnya, Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Mengenal”
Selain itu, hadits yang juga mengatakan bahwa semua manusia
dan sesama muslim itu bersaudara diriwayatkan Bukhari Muslim oleh
An-Nu‟man bin Basyir RA, yang bunyinya:
Artinya:
“An-Nu‟man bin Basyir RA. Meriwayatkan bahwa rasulullah Saw
bersabda: „Engkau akan melihat kaum mukminin dalam kasih sayang,
kecintaan dan lemah lembut mereka bagaikan satu badan; jika satu
69
anggotanya sakit, menjalarlah kepada anggota yang lain sehingga
tidak dapat tidur dan badannya terasa panas”
(diriwayatkan al-Bukhari)17
Oleh sebab itu antar sesama manusia harus bisa saling menjaga
dan berbagi kebaikan untuk terciptanya kehidupan yang harmonis sebab
untuk mendapat rahmat Allah kita harus senantiasa melakukan kebaikan
karena sejatinya, Allah lah yang menciptakan dan menyatukan manusia
dalam bentuk dan rupa yang berbeda.
Berikut adalah tabel hasil kesepakatan antar juri kategori akhlak
terhadap manusia yang dihitung dengan rumus:
Koefisien Reabilitas = 2M
N1+N2
Tabel 7
Koefisien Reliabilitas Kesepakatan Antar Juri kategori Akhlak
terhadap Manusia
Antar Juri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai
Ke 1 & 2 38 35 3 0,92
Ke 1 & 3 38 34 4 0,89
Ke 2 & 3 38 34 4 0,89
Jumlah 2,7
17
Umi Musyarofah, Hadits Dakwah dan Komunikasi, (Pondok Gede: Tasnim, 2012), h.
111.
70
Nilai Rata-rata (X) = 2,7 : 3 = 0,9
Komposit Reliabilitas = N (X antar Juri)
1+(N-1) (X antar Juri)
= 3 (0,9)
1 + 2 (0,9)
= 2,7
2,8
= 0,96
Tabel diatas menujukkan nilai kesepakatan antar juri 1 dan juri 2
sebesar 0,92 sedangkan antar juri 1 dan 3 serta antar juri 2 dan 3
mendapat nilai yang sama yaitu sebesar 0,89 sehingga jumlah nilai
kesepakatan seluruh juri adalah sebesar 2,7. Setelah itu nilai tersebut
dihitung nilai rata-ratanya untuk kemudian bisa dicari komposit
reabilitasnya. Maka dengan demikian, hasil nilai komposit reliabilitas
akhlak terhadap manusia adalah sebesar 0,96.
Hasil yang didapat dari perhitungan kategori Akhlak terhadap
manusia tersebut menunjukkan bahwa angka reliabilitas yang terjadi atas
kesepakatan antar juri cukup tinggi dan alat ukur ini bisa dikatakan
benar-benar reliabel.
3. Pesan Akhlak Terhadap Lingkungan
Allah SWT menciptakan langit, bumi dan makhluk apa saja yang
berada diantaranya tidak sia-sia. Langit dengan segala bintang, matahari
yang memancarkan sinarnya, dan bulan yang menampakkan bentuknya
71
yang berubah-ubah dari malam kemalam serta bumi tempat tinggal
manusia, baik yang tampak dipermukaannya maupun yang tersimpan
didalamnya, sangat besar artinya bagi kehidupan manusia. Kesemuanya
itu diciptakan Allah atas kekuasaan dan kehendaknya sebagai rahmat
yang tak ternilai harganya. Seperti dalam Surat Shaad ayat 27 yang
berbunyi:
Artinya:
“Dan kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada
antara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan
orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang kafir itu karena
mereka akan masuk neraka.”
Dengan demikian, manusia memiliki peranan yang sangat penting
dalam menjaga akhlak terhadap lingkungan sebagai wujud rasa syukur
kepada Allah SWT atas segala apa yang diciptakan dan dikehendaki-
Nya, karena apapun yang ada di sekitar lingkungan manusia memiliki arti
yang besar bagi kehidupan manusia.
Berikut adalah tabel hasil kesepakatan antar juri kategori akhlak
terhadap lingkungan yang dihitung dengan rumus:
72
Tabel 8
Koefisien Reliabilitas Kesepakatan Antar Juri kategori
Akhlak terhadap Lingkungan
Antar Juri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai
Ke 1 & 2 4 3 1 0,75
Ke 1 & 3 4 2 2 0,5
Ke 2 & 3 4 2 2 0,5
Jumlah 1,75
Nilai Rata-rata (X) = 1,75 : 3 = 0,58
Komposit Reliabilitas = N (X antar Juri)
1+(N-1) (X antar Juri)
= 3 (0,58)
1 + 2 (0,58)
= 1,74
2,16
= 0,81
Tabel diatas menujukkan nilai kesepakatan antar juri 1 dan juri 2
sebesar 0,75 sedangkan antar juri 1 dan 3 serta antar juri 2 dan 3
mendapat nilai yang sama yaitu sebesar 0,5 sehingga jumlah nilai
kesepakatan seluruh juri adalah sebesar 1,75. Setelah itu nilai tersebut
dihitung nilai rata-ratanya untuk kemudian bisa dicari komposit
reabilitasnya. Maka dengan demikian, hasil nilai komposit reliabilitas
akhlak terhadap lingkungan adalah sebesar 0,81.
73
Hasil yang didapat dari perhitungan kategori Akhlak terhadap
lingkungan tersebut menunjukkan bahwa angka reliabilitas yang terjadi
atas kesepakatan antar juri cukup tinggi dan alat ukur ini bisa dikatakan
benar-benar reliabel.
Selain kategori akhlak terhadap Allah, akhlak terhadap manusia,
dan akhlak terhadap lingkungan, macam-macam akhlak juga terbagi
menjadi akhlak baik (akhlak mahmudah) dan akhlak buruk (akhlak
madzmumah). Berikut adalah uraian data masing-masing nilai yang
didapat pada akhlak baik serta akhlak buruk dalam komik 55 Mutiara
Akhlak karya Vbi_djenggotten:
a. Akhlak Baik (Akhlak Mahmudah)
Allah menganjurkan manusia untuk selalu berbuat kebaikan
dan menanamkan akhlak yang baik dalam diri dalam menjalani
kehidupan. Allah memberitahu dalam Surat An-Nahl ayat 90 bahwa
Dia memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk berbuat adil dan
memiliki keseimbangan dalam bersikap. Karena apapun yang
dilakukan seseorang memiliki balasan atas apa yang dilakukannya.
Apabila yang dilakukannya adalah kebaikan, maka pahala atas
kebaikannya yang ia dapatkan. Namun jika keburukan yang ia
lakukan, maka balasan yang buruk pula lah yang ia dapatkan. Oleh
karena itu, kita harus menghindari setiap apa yang dilarang oleh
Allah SWT agar dapat hidup dengan damai dan terhindar dari
keburukan dan kemungkaran.
74
Artinya:
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat
kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari
perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran
kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.”
Berikut merupakan tabel hasil perhitungan akhlak baik yang
terdapat dalam komik:
Tabel 9
Koefisien Reliabilitas Kesepakatan Antar Juri (Akhlak Baik)
Antar Juri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai
Ke 1 & 2 25 20 5 0,8
Ke 1 & 3 25 20 5 0,8
Ke 2 & 3 25 22 3 0,88
Jumlah 2,48
Nilai Rata-rata (X) = 2,48 : 3 = 0,83
Komposit Reliabilitas = N (X antar Juri)
1+ (N-1) (X antar Juri)
= 3 (0,83)
1 + 2 (0,83)
= 2,49
2,66
= 0,94
75
hasil data dari uraian tabel akhlak baik (akhlak mahmudah)
diatas menunjukkan bahwa komposit reliabilitas yang dihasilkan dari
perhitungan keseluruhan kesepakatan semua juri yang kemudian
nilai rata-rata yang didapat digunakan untuk menentukan reliabilitas
yang hasilnya sebesar 0,94.
Hasil yang didapat dari perhitungan kategori Akhlak Baik
(Akhlak Mahmudah) tersebut menunjukkan bahwa angka reliabilitas
yang terjadi atas kesepakatan antar juri cukup tinggi dan alat ukur ini
bisa dikatakan benar-benar reliabel.
b. Akhlak Buruk (Akhlak Madzmumah)
Dalam menjalankan kehidupan di dunia, hendaknya kita
membekali diri untuk kehidupan selanjutnya di akhirat kelak dengan
memiliki akhlak yang baik sesuai ajaran Allah SWT. Kita juga harus
bisa menahan diri dari nafsu dunia dan godaan syaitan yang bisa
menjerumuskan kita kepada keburukan yang sangat dilarang oleh
Allah agar terhindar dari kekalnya api neraka karena buruknya
akhlak seseorang ketika semasa hidup. Salah satu akhlak buruk yang
sangat dibenci Allah SWT dijelaskan dalam Hadits riwayat Bukhari
Muslim dari Abu Hurairah r.a. tentang tanda-tanda orang munafik:
76
Artinya:
“Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw bersabda: „Tanda-tanda orang
munafik itu ada tiga; kalau berbicara ia berdusta, kalau berjanji ia tidak
menepati, dan kalau dipercayai ia berkhianat.”18
Oleh karena itu, manusia diharapkan dapat mengenali tanda-
tanda kemunafikan tersebut agar terhindar dari orang-orang munafik
maupun terhindar dari sifat buruk tersebut. Berikut tabel yang
menunjukkan akhlak buruk dalam komik ini yaitu:
Tabel 10
Koefisien Reliabilitas Kesepakatan Antar Juri kategori
(Akhlak Buruk)
Antar Juri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai
Ke 1 & 2 30 25 5 0,83
Ke 1 & 3 30 26 4 0,87
Ke 2 & 3 30 27 3 0,9
Jumlah 2,6
Nilai Rata-rata (X) = 2,6 : 3 = 0,87
Komposit Reliabilitas = N (X antar Juri)
1+ (N-1) (X antar Juri)
= 3 (0,87)
1 + 2 (0,87)
= 2,61
2,74
= 0,95
18
Shahih al-Bukhori, Terjemahan Hadits Shahih Bukhori, Jakarta: PT.Bumirestu, 1992),
Bab IV h.54.
77
hasil data dari uraian tabel akhlak buruk (akhlak
madzmumah) diatas menunjukkan bahwa komposit reliabilitas yang
dihasilkan dari perhitungan keseluruhan kesepakatan semua juri
yang kemudian nilai rata-rata yang didapat digunakan untuk
menentukan reliabilitas yang hasilnya sebesar 0,95.
Hasil yang didapat dari perhitungan kategori Akhlak Buruk
(Akhlak Madzmumah) tersebut menunjukkan bahwa angka
reliabilitas yang terjadi atas kesepakatan antar juri cukup tinggi dan
alat ukur ini bisa dikatakan benar-benar reliabel.
C. Pesan Akhlak Dalam Komik 55 Mutiara Akhlak Karya Vbi_Djenggotten
1. Pesan Akhlak Terhadap Allah
Di dalam isi pesan komik 55 Mutiara Akhlak mengandung akhlak
terhadap Allah, salah satu contohnya berjudul „Zikir‟ yang dinasihatkan
oleh Abu darda:
“Hamba yang terbaik adalah mereka yang memperhatikan matahari,
bulan dan bayangan dirinya untuk mengingat Allah”
Sebagaimana ilustrasi cerita pada dema ini adalah sebagai berikut:
Gambar Pertama menggambarkan siang hari yang begitu terik dan
memancarkan panas dan terlihat seorang lelaki yang sedang dalam
perjalanan tanpa kendaraan menelusuri jalan seraya berkata “Ya Allah,
begitu panas pancaran sinar matahari siang ini.. padahal jauh jaraknya..
lalu bagaimana nasibku ketika matahari hanya berjarak sejengkal di
padang masyar nanti” lalu ia terus berjalan melewati malam dan
78
beristirahat sambil menghangatkan diri dengan menyalakan api dari
bakaran kayu dan memandangi bulan seraya berkata “Masya Allah, indah
nian cahaya bulan ini.. tak terbayang keindahan cahayamu, ya Allah”
hingga keesokan harinya ia meneruskan perjalanan dan berteduh di
bawah pohon pada sore hari seraya berkata “Bagaimana jika tidak
diciptakan bayangan di dunia ini? Bagaimana kami harus berteduh?”
kemudian melaksanakan shalat dan berdoa serta bersyukur seraya berkata
“Mahasuci Engkau, ya Allah, yang menciptakan bayangan, sehingga bisa
menjadi penanda kami untuk tunduk bersimpuh kepada-Mu.”
Berdasarkan cerita tersebut, sesuai dengan ayat Al-Qur‟an yang
menjelaskan tentang zikir dan selalu mengingat Allah yaitu surat Ali
Imran ayat 190-191 yang berbunyi:
Artinya:
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih
bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang
yang berakal (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri
atau duduk atau dalam keadaan terbaring dan mereka memikirkan
tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): „Ya Tuhan kami,
tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha suci Engkau,
maka peliharalah kami dari siksa neraka.‟”
79
2. Pesan Akhlak Terhadap Manusia
Di dalam isi pesan komik 55 Mutiara Akhlak mengandung akhlak
terhadap manusia, salah satu contohnya berjudul „Fitnah Dunia‟ yang
merupakan nasihat dari Nabi Daud yang berkata:
“Wahai anakku, berjalanlah di belakang singa atau ular kobra, tetapi
jangan pernah berjalan di belakang seorang wanita”
Bila kita renungkan nasihat ini, berjalan di belakang singa, akan
membuat kita waspada, selalu ingat dengan kematian. Bila berjalan
dibelakang wanita, membuka pintu maksiat sekaligus melalaikan,
berujung bencana.
Berikut ilustrasi cerita dalam tema ini:
Pada gambar pertama, terlihat seorang laki-laki yang sedang
bersembunyi di balik pohon dari seekor singa yang sedang berjalan,
namun ketika singa itu menguap dengan suara keras, pria tersebut sangat
terkejut dan ingin melarikan diri dengan memanjat batang pohon
tersebut. Kemudian pada gambar selanjutnya, ada seorang laki-laki yang
sedang mengendarai motornya sambil fokus memandangi wanita yang
sedang mengendarai motor di depannya tanpa memperhatikan jalan, lalu
ia tidak melihat rambu-rambu peringatan adanya lubang besar yang
sedang melakukan penggalian kabel, dan pada akhirnya ia jatuh terpental
termakan bencana.
Berdasarkan tema ini, sesuai dengan apa yang disampaikan dalam
Al-Qur‟an, surat An-Nur ayat 30 yang bisa menjadi pengingat dengan
bunyi:
80
Artinya:
“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman: „Hendaklah mereka
menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang
demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang mereka perbuat. ”
3. Pesan Akhlak Terhadap Lingkungan
Di dalam isi pesan komik 55 Mutiara Akhlak mengandung akhlak
terhadap lingkungan, salah satu contohnya berjudul „Berbalas Kebaikan‟
yang merupakan nasihat dari Abu Bakar Ash-Shiddiq yang berkata:
“Jadilah seperti pohon yang lebat buahnya, tumbuh di tepi jalan..
dilempar dengan batu, tetapi membalasnya dengan buah”
Ilustrasi cerita dalam tema ini adalah sebagai berikut:
Ada seorang Ayah yang sedang berdiri bersama anaknya dibawah
pohon besar yang rindang dan ditumbuhi banyak buah segar. Kemudian
ayah tersebut mengambil sebuah batu dan segera melempar batu tesebut
ke arah pohon untuk menjatuhkan beberapa buah diatas pohon tersebut.
Sang anak sangat senang setelah melihat beberapa buah segar tersebut
terjatuh.”
Cerita tersebut menyiratkan bahwa jadilah seperti pohon tersebut
yang tetap membalas dengan kebaikan walaupun ada yang berbuat jahat
kepadanya. Karena Allah akan membalas kebaikan dengan kebaikan
pula.
81
Sesuai dengan cerita tersebut, ayat Al-Qur‟an dalam surat An-Nahl ayat
30 yang menjelaskan tentang keharusan berbuat kebaikan yang berbunyi:
Artinya:
“Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: „Apakah yang
telah diturunkan oleh Tuhanmu?‟ Mereka menjawab: „(Allah telah
menurunkan) kebaikan‟. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini
mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung
akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang
yang bertakwa”
Sedangkan mengenai cerita yang mengandung isi pesan akhlak
berdasarkan kategori macam-macam akhlak adalah sebagai berikut:
a. Akhlak Baik (Akhlak Mahmudah)
Di dalam isi pesan komik 55 Mutiara Akhlak mengandung
akhlak baik (akhlak mahmudah), salah satu contohnya berjudul
„Orang yang Bahagia‟ yang merupakan nasihat Nabi Isa
„Alaihissalam yang berkata:
“Berbahagialah orang-orang yang perkataannya zikir,
diamnya berpikir, dan pandangannya penuh perhatian.
Sesungguhnya orang yang sempurna akalnya adalah mereka yang
selalu mengoreksi dirinya dan selalu berbekal menghadapi
kehidupan setelah matinya”
82
Untuk lebih jelas, diceritakan dalam ilustrasi berikut ini:
Ditengah keramaian orang yang sama-sama sedang dalam
kereta, terlihat seorang pemuda yang dengan tenang dalam keadaan
duduk sambil memejamkan mata namun bibirnya tidak berhenti
berdzikir menyebut nama Allah dengan kalimat
„Subhanallah.Subhanallah.Subhanallah..Subhanallah..Subha
nallah‟ lalu sambil berpikir „Sesak di kereta sudah seperti ini lalu
bagaimana di padang masyar nanti..‟ kemudian melihat seorang
Bapak tua yang tengah sakit sambil berdiri di hadapannya membuat
ia berpikir sambil mengoreksi diri seraya dalam hati „Daritadi Bapak
ini berdiri, sedang aku enak-enak duduk disini.. Astaghfirullah,
egoisnya aku..‟ setelah itu langsung berdiri mempersilahkan Bapak
tua tersebut untuk duduk ditempatnya, dan membuat Bapak tersebut
sangat senang dan berterimakasih seraya berkata „Terimakasih,
semoga dibalas oleh Allah‟
Dari cerita tersebut dapat tergambar orang yang berbahagia
adalah orang yang selalu mengisi dirinya dengan perbuatan-
perbuatan baik yang mendekatkan dirinya kepada Allah sebagai
bekal menghadapi kehidupan setelah matinya.
Sesuai dengan isi pesan yang terkandung dalam cerita
tersebut, Al-Qur‟an Surat Al-Hajj ayat 23-24 menjelaskan tentang
orang yang bahagia dengan bekal iman kepada Allah yang berbunyi:
83
Artinya:
“Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang beriman dan
mengerjakan amal yang shalih ke dalam surga-surga yang di
bawahnya mengalir sungai-sungai. Di surga itu mereka diberi
perhiasan dengan gelang-gelang dari emas dan mutiara, dan pakaian
mereka adalah sutera. Dan mereka diberi petunjuk kepada ucapan-
ucapan yang baik dan ditunjuki (pula) kepada jalan (Allah) yang
terpuji.”
b. Akhlak Buruk (Akhlak Madzmumah)
Di dalam isi pesan komik 55 Mutiara Akhlak mengandung
akhlak buruk (akhlak madzmumah), salah satu contohnya berjudul
„Khusyuknya Kemunafikan‟ yang merupakan nasihat dari Abu
Darda yang berkata:
“Berlindunglah kalian kepada Allah dari khusyuknya
kemunafikan, yaitu ketika penampilannya terlihat khusyuk padahal
hatinya tidak khusyuk”
Berikut ilustrasi tema cerita ini adalah sebagai berikut:
Ada 5 orang laki-laki yang akan melakukan shalat
berjamaah, semua berpakaian biasa-biasa saja bahkan sebelum shalat
ada yang terlihat masih memegang handphonenya. Namun ada satu
orang yang terlihat berpakaian sangat rapi dan lengkap serta wajah
yang sangat ikhlas ketika hendak menjadi imam shalat berjamaah
84
tersebut. Akan tetapi, pada saat shalat sudah dimulai, imam yang
terlihat sangat khusyuk tersebut banyak memikirkan tentang hal-hal
duniawi seraya berpikir „habis shalat, langsuung nagih hutang
kerumah Joni, 2 bulan nunggak jadi bunganya 200%.. habis itu ke
Haji Jaim, nawarin kredit buat usahanya, bulan pertama bunganya 10
persen aja, yang penting dia mau kredit dulu‟ sambil menggaruk-
garukkan badannya. Sedangkan keempat orang yang sebelumnya
terlihat kurang khusyuk ternyata sangat khusyuk dalam shalatnya.
Dari cerita tersebut, dapat terlihat khusyuknya kemunafikan
pada diri seseorang dan dapat dijadikan pelajaran bahwa apa yang
terlihat dari luar belum tentu hatinya pun khusyuk, khususnya saat
menghadap Allah dalam shalat.
Sesuai cerita tersebut, ayat Al-Qur-an Surat Al-Ma‟un ayat
4-5 yang menjelaskan tentang kelalaian dalam shalat sesuai dengan
cerita ini dengan bunyi sebagai berikut:
Artinya:
“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-
orang yang lalai dari shalatnya.”
D. Pesan Akhlak Yang Paling Dominan Dalam Komik 55 Mutiara Akhlak
Karya Vbi_Djenggotten
Untuk mengetahui kategori pesan akhlak yang paling mendominasi
dalam komik 55 Mutiara Akhlak karya Vbi_djenggotten dengan menghitung
85
presentase masing-masing kategorisasi pesan akhlak serta macam-macam
akhlak yang dihitung dengan rumus sebagai berikut :
P = F X 100%
N
Keterangan:
P = Presentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Populasi
Berikut merupakan tabel presentase yang didapat berdasarkan jumlah
frekuensi hasil kesepakatan para juri pada kategori isi pesan akhlak serta
macam-macam akhlak:
Pesan Akhlak
Dalam Komik 55 Mutiara Akhlak
Kategorisasi Pesan Akhlak Frekuensi Persentase
Akhlak terhadap Allah 13 23,6%
Akhlak terhadap sesama manusia 38 69,1%
Akhlak terhadap lingkungan 4 7,3%
Total 55 100%
Macam-macam Pesan Akhlak
Dalam Komik 55 Mutiara Akhlak
Macam-macam Akhlak Frekuensi Presentase
Akhlak Baik 25 45,5%
Akhlak Buruk 30 54,5%
Total 55 100%
86
Setelah menghitung nilai berdasarkan jumlah frekuensi hasil
kesepakatan juri, telah didapatkan jumlah nilai komposit reliabilitas masing-
maing kategori yang telah diurai satu persatu, dengan nilai kategori akhlak
terhadap Allah sebesar 0,93, lalu akhlak terhadap manusia sebesar 0,96, serta
akhlak terhadap lingkungan sebesar 0,81 yang kemudian jumlah nilai seluruh
kategori tersebut dijadikan nilai presentase untuk mengetahui pesan akhlak
yang paling mendominasi dalam komik 55 Mutiara Akhlak sebagai berikut:
Tabel 11
Presentase Kategorisasi Pesan Akhlak
N = 2,7
No Kategori Komposit
Reliabilitas
Persentase
(%)
1 Akhlak Terhadap Allah 0,93 34,4%
2 Akhlak Terhadap Manusia 0,96 35,6%
3 Akhlak Terhadap Lingkungan 0,81 30%
Jumlah 2,7 100%
Berdasarkan hasil temuan data yang diperoleh dari seluruh nilai yang
didapatkan dari kesepakatan juri menunjukkan bahwa pesan akhlak yang
menunjukkan nilai yang paling mendominasi yaitu pesan akhlak terhadap
manusia dengan perolehan kandungan nilai sebesar 35,6%, sedangkan pesan
akhlak terhadap Allah hanya mengandung nilai sebesar 33,1%, dan pesan
akhlak terhadap lingkungan mengandung nilai terendah dibandingkan dengan
pesan akhlak lainnya dengan hanya memperoleh nilai 31,3%.
Kemudian berikut ini adalah tabel presentase dari kategori berdasarkan
macam-macam akhlak dengan jumlah sebagai berikut:
87
Tabel 12
Presentase Kategori Macam Akhlak Baik dan Akhlak Buruk
N = 1,89
No Kategori Komposit
Reliabilitas
Persentase (%)
1 Akhlak Baik 0,94 49,7%
2 Akhlak Buruk 0,95 50,3%
Jumlah 1,89 100%
Berdasarkan tabel yang telah dihitung berdasarkan jumlah komposit
reliabilitas, dapat dikatakan bahwa hasil jumlah prensentase yang paling
dominan di dalam komik 55 Mutiara akhlak karya Vbi_Djenggotten ini adalah
pada kategori akhlak buruk dengan jumlah sebesar 50,3% kemudian jumlah
yang lebih rendah dengan selisih yang sangat sedikit pada kategori akhlak
baik sebesar 49,7%.
88
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian dan menganalisis data terhadap isi pesan
akhlak pada tema-tema cerita dalam komik 55 Mutiara Akhlak karya
Vbi_djenggotten, maka peneliti menarik kesimpulan, bahwa taburan mutiara
dalam komik ini berasal dari kedalaman samudera, yaitu Islam. Tak diragukan
lagi, seluruh ajaran Islam memang mampu memperindah kepribadian
seseorang. Perhiasan dan pernak pernik pemanis diri tak ada harganya jika
akhlak belum Islami. Komik ini mengusung pesan yang dalam dan sangat
menyentuh. Isinya benar-benar membumi, dekat dengan kehidupan sehari-
hari. Warna-warni pesan sufistik bertaburan dalam komik ini
Dalam penelitian analisis isi pesan akhlak yang ada dalam komik 55
Mutiara Akhlak karya Vbi_djenggotten terdapat tiga kategorisasi isi pesan
akhlak, diantaranya yaitu akhlak terhadap Allah, akhlak terhadap manusia, dan
akhlak terhadap lingkungan. Namun selain ketiga kategori tersebut, juga
diteliti macam-macam akhlak yang berupa akhlak baik (akhlak mahmudah)
dan akhlak buruk (akhlak madzmumah).
Unit analisis yang diamati dan dijadikan objek untuk diujikan dalam
bentuk codingsheet kepada tiga orang juri yang dipandang kredibel untuk
dinilai hasil kesepakatannya, berjumlah 55 butir sub judul cerita. Pada hal ini
penulis tidak membatasi tema cerita dan meneliti seluruh sub judul cerita pada
komik karena keseluruhan isi cerita dalam komik 55 Mutiara Akhlak
89
mengandung taburan mutiara Islam yang mampu memperindah kepribadian
seseorang, pesan yang diusungpun lebih dalam dan membumi, serta sangat
dekat dengan kehidupuan sehari-hari.
Dari hasil analisis dan pengolahan data, jumlah frekuensi hasil
kesepakatan dari para juri atau coder dihitung dan diberi nilai hingga
mendapat total nilai koefisien reliabilitas yang kemudian dihitung komposit
reliabilitasnya sehingga dapat diketahui presentasi yang dijadikan untuk
mengukur isi pesan yang paling dominan dalam komik 55 Mutiara Akhlak
karya Vbi_djenggotten. Jumlah nilai komposit reliabilitas masing-maing
kategori yang telah diurai satu persatu, dengan nilai kategori akhlak terhadap
Allah sebesar 0,93, lalu akhlak terhadap manusia sebesar 0,96, serta akhlak
terhadap lingkungan sebesar 0,81. Sedangkan jumlah nilai komposit
reliabilitas pada kategori macam-macam akhlak yaitu akhlak buruk sebesar
0,95 sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan nilai komposit reliabilitas
akhlak baik yaitu sebesar 0,94.
Pesan akhlak yang menunjukkan nilai yang paling mendominasi yaitu
pesan akhlak terhadap manusia dengan perolehan kandungan nilai sebesar
35,6%, sedangkan pesan akhlak terhadap Allah hanya mengandung nilai
sebesar 33,1%, dan pesan akhlak terhadap lingkungan mengandung nilai
terendah dibandingkan dengan pesan akhlak lainnya dengan hanya
memperoleh nilai 31,3%. Kemudian berdasarkan macam-macam akhlak, hasil
jumlah prensentase yang paling dominan di dalam komik 55 Mutiara akhlak
karya Vbi_djenggotten ini adalah pada kategori akhlak buruk dengan jumlah
90
sebesar 50,3% kemudian jumlah yang lebih rendah dengan selisih yang sangat
sedikit pada kategori akhlak baik sebesar 49,7%
B. Saran
1. Bagi penulis komik, telah berhasil menyampaikan pesan-pesan berat
tanpa membuat kepala pening dan disajikan dengan renyah, jenaka, dan
visual yang memanjakan mata, yang berisi pesan-pesan yang penuh
nasihat untuk bercermin diri. Namun penempatan butir-butir nasihat
mutiara akhlak dalam isi cerita baiknya ditempatkan dalam satu kalimat
yang utuh tanpa terpisah-pisah lembar dalam satu nasihat, agar pembaca
mudah mencerna dan langsung memahami tanpa perlu membolak balik
halaman. Serta diharapkan lebih spesifik lagi dalam isi pesan akhlak yang
terkandung agar jelas kemana kalangan segmentasi pembaca yang dituju.
2. Bagi pembaca, diharapkan tidak hanya sekedar untuk hiburan karena
bacaannya yang ringan, namun benar-benar mampu menyerap pesan
yang disampaikan dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari
agar akhlak yang dimiliki lebih sesuai dengan ajaran Islam.
3. Bagi mahasiswa, diharapkan banyak meneliti dan mengkaji karya yang
mengandung pesan-pesan akhlak untuk memberikan kontribusi bagi
orang lain untuk mengetahui lebih mendalam mengenai akhlak sesuai
ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
91
DAFTAR PUSTAKA
Abidin,Yusuf Zaenal.Metode Penelitian Komunikasi, Penelitian Kuantitatif: Teori
dan Aplikasi. Bandung: CV Pustaka Setia, 2005.
Bukhori, al-Shahih.Terjemahan Hadits Shahih Bukhori. Jakarta: PT.Bumirestu,
1992, Bab IV hal.54.
Bulaeng, Andi.Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer. Yogyakarta: Andi,
2004.
Bungin, Burhan. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana, 2009.
Cangara, Hafied.Komunikasi Politik: Konsep, Teori, dan Strategi,(Jakarta: Rajawali Pers,
2014), h. 15-16.
Danesi, Marcel. Pesan, Tanda, dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenal Semiotika
dan Teori Komunikasi. Yogyakarta: Jalasutra, 2012.
Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam dalam Perspektif Filsafat, (Jakarta:
Kencana, 2014), h. 133
Eriyanto.Analisis Isi: pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi
dan Ilmu-ilmu Sosial Lainnya.Jakarta: Kencana, 2011.
Fadhlullah, Muhammad Husain. Metodologi Dakwah Dalam Al-Qur‟an. Jakarta:
PT. Lentera Basritama, 1997.
Hajjaj, Muhammad Fauqi. Tasawuf Islam dan Akhlak. Jakarta, Amzah, 2011.
Ilaihi, Wahyu.Komunikasi Dakwah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010.
Jumroni dan Suhaimi.Metode-metode Penelitian Komunikasi. Jakarta:Lembaga
Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006.
Kusnawan, Aep.Berdakwah lewat Tulisan. Bandung: Mujahid Press, 2004.
M. Abdullah, Yatimin.Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur‟an.Jakarta:Amzah,
2007.
Maharsi, Indira.Komik: Dunia Kreatif Tanpa Batas. Yogyakarta: Kata Buku,
2011.
Mufid, Muhamad.Etika dan Filsafat Komunikasi. Jakarta: Kencana, 2012, hlm.
246.
Musyarofah, Umi.Hadits Dakwah dan Komunikasi. Pondok Gede: Tasnim, 2012.
Nata, Abuddin. Akhlak Tasawuf. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2012, cet.11.
92
Nata, Abuddin. Akhlak Tasawuf. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997.
Nata, Abuddin.Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia. Jakarta: Rajawali Pers, 2015.
Nata, Abudin.Studi Islam Komprehensif. Jakarta:Kencana,2011.
Neuman, W. Laurence. Metode Penelitian Sosial: Pendekatan Kualitatif dan
Kuantitatif Edisi Ketujuh. Jakarta: PT.Indeks, 2013.
Prastowo, Andi.Memahami Metode-Metode Penelitian: Suatu Tinjauan Praktis
dan Teoritis.Yogyakarta: ArRuzz Media, 2011.
Rasyid, Abdullah. Akidah Akhlak. Bandung: Husaini, 1989.
Vbi_Djenggotten.99 Pesan nabi: edisi Lengkap Komik Hadis Bukhari Muslim.
Jakarta: Zahira, 2015.
Zahri, Mustafa. Kunci Memahami Ilmu tasawuf. Surabaya: Bina Ilmu, 1995.
Zaini, Ahmad. Dakwah Melalui Media Cetak. AT-TABSYIR, Jurnal Komunikasi
Penyiaran Islam, Volume 2, Nomor 2, Juli – Desember 2014.
Referensi Tambahan:
http://www.e-jurnal.com/2013/04/pengertian-komik.html. Diakses pada hari
Kamis, 16 Februari 2017. Pukul 22.35 WIB.
http://www.goethe.de/ins/id/lp/prj/mic/mii/mdv/idindex.htm. Diakses pada hari
Kamis, 30 Maret 2017, pukul 22.15 WIB.
http://www.wacanakomunikasi.com/2017/04/bentuk-bentuk-pesan.html. Diakses
pada hari Jumat, 05 Januari 2017. Pukul 21.35 WIB.
Novita Intan Sari & Rulli Nasrullah.Komik Sebagai Media Dakwah, Jurnal Ilmu
Dakwah Vol. 6 No. 19. Edisi Januari-Juni 2012.
Rulli Nasrullah & Novita intan Sari.Komik Sebagai Media dakwah: Analisis
Semiotika Kepemimpinan Islam Dalam Komik “Si
Bujang”.jurnal.uinsgd.ac.id Jakarta, Januari-Juni, 2012.
Wawancara dengan Vebi Surya Wibawa melalui e-mail vbi djenggotten
([email protected]). Diakses pada 24 Maret 2017 pukul 12.30
WIB.
Wawancara dengan Vebi Surya Wibawa melalui aplikai whatsapp, pada 20 Juli
2017. Pukul 18.53 WIB
LAMPIRAN
PERSONAL DATA
Nama : Veby Surya Wibawa
Nama Pena : Vbi_djenggotten
Tempat & Tanggal lahir : Malang, 25 Februari 1982
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Perum Zona Neighbourhood NE-10 Malang
Email : [email protected]
PENDIDIKAN TERAKHIR
Sarjana Teknik Arsitektur (2000 – 2005) Universitas Brawijaya Malang
PENGALAMAN KERJA
Junior Architect , CV. Tatas Spectra, Ambon (Maret-Mei 2006).
Junior Architect, PT. Karya Kresna, Surabaya (Juni-Oktober 2006).
Set Designer, ANTV, Jakarta (Oktober 2006-Maret 2012)
Komikus Profesional, Malang ( Sejak 2009)
KOMIKOGRAFI
KOMIK KOMPILASI
Cergam Kampungan, Enak Bangets (Gajah Jambon, 2010)
Kompilasi Berkah & Bencana Motor (Nalar, 2011)
Paragokil 1 (Gradien Mediatama, 2010)
Paragokil 2 (Gradien Mediatama, 2011)
Paragokil 3 (Gradien Mediatama, 2012)
Yang Penting Rating (Gradien Mediatama, 2012)
KOMIK SOLO/DUO
Aku Berfacebook Maka Aku Ada (terbit indie, 2009, diterbitkan kembali dengan
judul Mangan Gak Mangan Penting Eksis, Gradien Mediatama, 2011)
Married with Brondong (Kolaborasi bersama Mira Rahman, terbit indie 2010,
diterbitkan kembali dengan judul Bo & Jo, Ufuk, 2012)
33 Pesan Nabi 1, 2, 3 (Zaytuna-Zahira, 2011-2014, diterbitkan di Malaysia oleh
Humaira Bookstore Enterprises, dikompilasi menjadi 99 Pesan Nabi di tahun
2014)
101 % Cinta Indonesia (Cendana Arta Media, Oktober 2012)
5 Pesan Damai (Zaytuna, 2013, diterbitkan di Malaysia oleh Humaira
Bookstore Enterprises)
Islam Sehari-Hari (Qultummedia, 2013, diterbitkan di Malaysia oleh Humaira
Bookstore Enterprises)
Fadhilah Sholawat, sebagai ilustrator (Transformasi visual tausiyah Ustad Yusuf
Mansur, Wisata Hati, 2015)
Bencana Lisan (Gramedia, 2016)
55 Mutiara Akhlak (Zahira, 2016)
Komik Peradaban Akhlak (One God Believer, 2017)
PENGHARGAAN
Nominasi Komik/Novel Grafis Terbaik, Goodreads-Indonesia 2009,
untuk “Aku Berfacebook Maka Aku Ada”
Nominasi Komik/Novel Grafis Terbaik, Goodreads-Indonesia 2010,
untuk “Married with Brondong”
Nominasi Komik/Novel Grafis Terbaik, Goodreads-Indonesia 2011,
untuk “33 Pesan Nabi: Jaga Mata, Jaga Telinga, Jaga Mulut”
Meraih Penulis dan Buku Komik/Novel Grafis Terfavorit, Goodreads-
Indonesia 2012, untuk “33 Pesan Nab 2i: Jaga Hati, Buka Pikiran”
http://festivalpembacaindonesia.com/2012/12/10/insan-perbukuan-terfavorit-
pilihan-pembaca-indonesia-2012/
Terpilih dalam COMICONNEXIONS 2012, ajang pertukaran budaya antara
Indonesia-Jerman dengan media komik, yang diselenggarakan oleh Goethe
Institute
http://www.goethe.de/ins/id/lp/prj/mic/mii/mvd/deindex.htm
Rekapitulasi Jawaban Semua Juri
Kategori Isi Pesan Akhlak
Unit
Analisis
Kategorisasi
Akhlak Terhadap
Allah
Akhlak Terhadap
Manusia
Akhlak Terhadap
Lingkungan
Juri
I
Juri
II
Juri
III
Juri
I
Juri
II
Juri
III
Juri
I
Juri
II
Juri
III
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
Rekapitulasi Jawaban Semua Juri
Kategori Macam-macam Akhlak
Unit
Analisis
Kategorisasi
Akhlak Baik Akhlak Buruk
Juri I Juri II Juri III Juri I Juri II Juri III
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
LAMPIRAN
Bersama Arbiyah Mahfudz, S.Th.I Bersama H. Muchafid Anshori, M.A.
Bersama Rudi S.Pd, M.M.