66
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penelitian ini memberikan gambaran tentang intervensi latihan yang sesuai untuk orang dengan kebutuhan khusus dengan osteoarthritis (OA) dari pinggul atau lutut. Hal ini di luar cakupan panelitian ini untuk membahas resep latihan untuk pencegahan OA atau setelah operasi penggantian sendi. Sebaliknya, penelitian ini akan fokus pada latihan untuk pengelolaan gejala pada mereka dengan OA pinggul dan lutut dan penelitian terbatas menjadi efek dari latihan pada perkembangan penyakit struktural (1). Osteoarthritis adalah penyakit sendi yang kronis lokal dan penyebab utama nyeri muskuloskeletal dan cacat. Pada tahun 2007, 7,8% dari Australia memiliki OA dan ini diproyeksikan meningkat 11% pada tahun 2050 karena penuaan penduduk dan meningkatnya tingkat obesitas. Lutut, diikuti oleh pinggul, adalah sendi untuk menahan beban yang paling sering terkena (1). Proses penyakit OA melibatkan seluruh sendi termasuk tulang rawan, tulang, ligamen dan otot dengan perubahan seperti penyempitan sendi ruang, osteofit tulang dan sklerosis terlihat pada X-ray. Faktor risiko yang multifaktorial dan termasuk usia yang lebih tua, jenis kelamin perempuan, obesitas (terutama di OA lutut), cedera sendi yang mendahuluinya, genetika dan kelemahan otot. Nyeri adalah gejala yang dominan meskipun penting

Analisis Jurnal Pico Pdp Yap

Embed Size (px)

DESCRIPTION

analisis jurnal dengan PICO

Citation preview

BAB IPENDAHULUANA. LATAR BELAKANGPenelitian ini memberikan gambaran tentang intervensi latihan yang sesuai untuk orang dengan kebutuhan khusus dengan osteoarthritis (OA) dari pinggul atau lutut. Hal ini di luar cakupan panelitian ini untuk membahas resep latihan untuk pencegahan OA atau setelah operasi penggantian sendi. Sebaliknya, penelitian ini akan fokus pada latihan untuk pengelolaan gejala pada mereka dengan OA pinggul dan lutut dan penelitian terbatas menjadi efek dari latihan pada perkembangan penyakit struktural (1).

Osteoarthritis adalah penyakit sendi yang kronis lokal dan penyebab utama nyeri muskuloskeletal dan cacat. Pada tahun 2007, 7,8% dari Australia memiliki OA dan ini diproyeksikan meningkat 11% pada tahun 2050 karena penuaan penduduk dan meningkatnya tingkat obesitas. Lutut, diikuti oleh pinggul, adalah sendi untuk menahan beban yang paling sering terkena (1).Proses penyakit OA melibatkan seluruh sendi termasuk tulang rawan, tulang, ligamen dan otot dengan perubahan seperti penyempitan sendi ruang, osteofit tulang dan sklerosis terlihat pada X-ray. Faktor risiko yang multifaktorial dan termasuk usia yang lebih tua, jenis kelamin perempuan, obesitas (terutama di OA lutut), cedera sendi yang mendahuluinya, genetika dan kelemahan otot. Nyeri adalah gejala yang dominan meskipun penting untuk dicatat bahwa keparahan nyeri dan sejauh mana perubahan pada X-ray tidak berkorelasi. Nyeri bersama dengan kekakuan sendi, ketidakstabilan, pembengkakan dan kelemahan otot menyebabkan kecacatan fisik, psikologi dan gangguan kualitas hidup. Individu dengan OA pada pinggul atau lutut yang mengalami kesulitan dengan aktivitas hidup sehari-hari, seperti berjalan, menaiki tangga dan rumah tangga. Selanjutnya orang dengan OA umumnya memiliki sejumlah gangguan yang berhubungan dengan obesitas seperti penyakit jantung, hipertensi dan diabetes dan mayoritas orang dengan OA tidak mencapai tingkat aktivitas fisik moderat yang direkomendasikan (1).Saat ini tidak ada obat untuk OA dan pilihan pengobatan mungkin non-farmakologis, farmakologis atau surgikal. Penggantian lutut atau sendi panggul adalah tindakan umum untuk penyakit lanjut. Pedoman klinis menganjurkan strategi non-farmakologis konservatif, termasuk olahraga, karena kemudahan aplikasi, sejumlah kecil efek samping potensial, dan pembiayaan rendah (1).B. TUJUANPenelitian ini memberikan gambaran tentang intervensi latihan yang sesuai untuk orang dengan kebutuhan khusus dengan osteoarthritis (OA) dari pinggul atau lutut.C. MANFAATJurnal penelitian ini bermanfaat dalam mengetahui intervensi latihan yang sesuai untuk orang dengan kebutuhan khusus dengan osteoarthritis (OA) dari pinggul atau lutut.BAB II PEMBAHASAN

OSTEOARTHRITISA. ANATOMI DAN FISIOLOGISendi adalah semua persambungan tulang baik yang memungkinkan tulang-tulang tersebut dapat bergerak satu sama lain, maupun tidak dapat bergerak satu sama lain. Pada sendi sinovial dilapisi oleh suatu kartilago yang terbagi atas dua bagian yaitu kondrosit dan matriks ekstraseluler. Matriks ekstraseluler yang mengandung banyak kolagen tipe II, IX, dan XI serta proteoglikan (terutama agregat). Agregat adalah hubungan antara terminal sentral protein dengan asam hialuronat membentuk agregat yang dapat menghisap air. Sesudah kekuatan kompresi hilang maka air akan kembali pada matriks dan kartilago kembali seperti semula. Jaringan kolagen merupakan molekul protein yang kuat. Kolagen ini berfungsi sebagai kerangka dan mencegah pengembangan berlebihan dari agregat proteoglikan (2).

Tulang rawan sendi hanya mempunyai sedikit kemampuan untuk penyembuhan. Fungsi utama tulang rawan sendi yaitu disamping memungkinkan gesekan pada gerakan, juga menyerap beban energi dengan mengubah bentuk dan dengan efektif menyebarkan beban tersebut pada suatu daerah yang luas (2).

B. DEFINISI

Osteoartritis (OA) merupakan suatu penyakit degeneratif pada persendian yang disebabkan oleh beberapa macam faktor. Penyakit ini mempunyai karakteristik berupa terjadinya kerusakan pada kartilago (tulang rawan sendi). Kartilago merupakan suatu jaringan keras bersifat licin yang melingkupi sekitar bagian akhir tulang keras di dalam persendian. Jaringan ini berfungsi sebagai penghalus gerakan antar tulang dan sebagai peredam (shock absorber) pada saat persendian melakukan aktivitas atau gerakan (3).C. ETIOLOGI

Etiologi osteoartritis belum diketahui secara pasti, namun faktor biomekanik dan biokimia sepertinya merupakan faktor terpenting dalam proses terjadinya osteoartritis. Faktor biomekanik yaitu kegagalan mekanisme protektif, antara lain kapsul sendi, ligamen, otot-otot persendian, serabut aferen, dan tulang-tulang. Kerusakan sendi terjadi multifaktorial, yaitu akibat terganggunya faktor-faktor protektif tersebut. Osteoartritis juga bisa terjadi akibat komplikasi dari penyakit lain seperti gout, rheumatoid arthritis, dan sebagainya (2).

D. KLASIFIKASI Menurut penyebabnya osteoarthritis dikategorikan menjadi (4):

1. Osteoartritis primer adalah degeneratif artikular sendi yang terjadi pada sendi tanpa adanya abnormalitas lain pada tubuh. Penyakit ini sering menyerang sendi penahan beban tubuh (weight bearing joint) atau tekanan yang normal pada sendi dan kerusakan akibat proses penuaan. Paling sering terjadi pada sendi lutut dan sendi panggul, tapi ini juga ditemukan pada sendi lumbal, sendi jari tangan, dan jari pada kaki.

2. Osteoarthritis sekunder, paling sering terjadi pada trauma akibat suatu pekerjaan, atau dapat pula terjadi pada kongenital dan adanya penyakit sistemik. Osteoartritis sekunder biasanya terjadi pada umur yang lebih awal daripada osteoartritis primer.

E. EPIDEMIOLOGI

Penyakit ini memiliki prevalensi yang cukup tinggi, terutama pada orang tua. Prevalensinya meningkat seiring bertambahnya usia. Di Amerika Serikat, prevalensi osteoartritis pada populasi dengan usia di atas 65 tahun mencapai 80% dan diperkirakan akan meningkat pada tahun 2020 (1,4). OA terjadi pada 13,9% orang dewasa berusia lebih dari 25 tahun dan 33,6% dari mereka yang berusia lebih dari 65 tahun. Prevalensi sendi yang terkena OA menurut temuan radiologis adalah pada tangan 7,3%, kaki 2,3%, lutut 0,9%, dan panggul 1,5%. Prevalensi OA menurut gejala yang ditemui yaitu pada tangan 8%, kaki 2%, lutut 12,1% pada orang dewasa berusia lebih dari 60 tahun dan 16% pada orang dewasa berusi 45-60 tahun, dan panggul 4,4% (5). Angka kematian yang diakibatkan osteoartritis adalah sekitar 0,2 hingga 0,3 kematian per 100.000 (1979-1988). Angka kematian akibat OA sekitar 6% dari semua kematian akibat artritis. Hampir 500 kematian per tahun disebabkan OA dan angka tersebut meningkat selama 10 tahun terakhir (5,6).

F. FAKTOR RISIKO

Faktor risiko pada osteoartritis meliputi hal-hal sebagai berikut (2):

1. Peningkatan usia. Osteoartritis biasanya terjadi pada usia lanjut, jarang dijumpai pada orang yang berusia di bawah 40 tahun.

2. Obesitas. Membawa beban lebih berat akan membuat sendi sambungan tulang bekerja lebih berat, diduga member andil terjadinya osteoarthritis.

3. Jenis kelamin wanita. Masih belum banyak diketahui mengapa prevalensi OA pada perempuan usia lanjut lebih banyak daripada laki-laki usia lanjut. Resiko ini dikaitkan dengan berkurangnya hormon pada perempuan pasca menopause.

4. Trauma.5. Infeksi sendi.

6. Trauma okupasional.

7. Faktor genetik. Beberapa kasus orang lahir dengan kelainan sendi tulang akan lebih besar kemungkinan mengalami osteoarthritis.

8. Riwayat peradangan sendi.

9. Gangguan neuromuskular.

10. Gangguan metabolik.

G. MANIFESTASI KLINIS

Pada umumnya, pasien OA mengatakan bahwa keluhan-keluhan yang dirasakannya telah berlangsung lama, tetapi berkembang secara perlahan Berikut adalah keluhan yang dapat dijumpai pada pasien OA:

1. Nyeri sendiKeluhan ini merupakan keluhan utama pasien. Nyeri biasanya bertambah dengan gerakan dan sedikit berkurang dengan istirahat. Beberapa gerakan dan tertentu terkadang dapat menimbulkan rasa nyeri yang melebihi gerakan lain. Perubahan ini dapat ditemukan meski OA masih tergolong dini (secara radiologis). Umumnya bertambah berat dengan semakin beratnya penyakit sampai sendi hanya bias digoyangkan dan menjadi kontraktur. Hambatan gerak dapat konsentris (seluruh arah gerakan) maupun eksentris (salah satu arah gerakan saja) (7).Kartilago tidak mengandung serabut saraf dan kehilangan kartilago pada sendi tidak diikuti dengan timbulnya nyeri. Sehingga dapat diasumsikan bahwa nyeri yang timbul pada OA berasal dari luar kartilago (6). Pada penelitian dengan menggunakan MRI, didapat bahwa sumber dari nyeri yang timbul diduga berasal dari peradangan sendi (sinovitis), efusi sendi, dan edema sumsum tulang.Osteofit merupakan salah satu penyebab timbulnya nyeri. Ketika osteofit tumbuh, inervasi neurovaskular menembusi bagian dasar tulang hingga ke kartilago dan menuju ke osteofit yang sedang berkembang Hal ini menimbulkan nyeri (7). Nyeri dapat timbul dari bagian di luar sendi, termasuk bursae di dekat sendi. Sumber nyeri yang umum di lutut adalah akibat dari anserine bursitis dan sindrom iliotibial band (8).

2. Hambatan gerak sendi

Gangguan ini biasanya semakin bertambah berat secara perlahan sejalan dengan pertambahan rasa nyeri (7).3. Krepitasi

Krepitasi atau rasa gemeretak yang timbul pada sendi yang sakit. Gejala ini umum dijumpai pada pasien OA lutut. Pada awalnya hanya berupa perasaan akan adanya sesuatu yang patah atau remuk oleh pasien atau dokter yang memeriksa. Seiring dengan perkembangan penyakit, krepitasi dapat terdengar hingga jarak tertentu (7).4. Pembesaran sendi (deformitas)

Sendi yang terkena secara perlahan dapat membesar (7).5. Pembengkakan sendi yang asimetris

Pembengkakan sendi dapat timbul dikarenakan terjadi efusi pada sendi yang biasanya tidak banyak (50 tahun

b) Kaku sendi 50 tahun

b) Kaku sendi 50 tahun

b) Kaku sendi