Upload
jamie-park
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/26/2019 Analisis Kasus Meningoencephalitis
1/2
BAB IV
ANALISIS KASUS
Penderita, laki-laki berumur 41 tahun, dirawat di bagian neurologi RSMH
karena mengalami penurunan kesadaran secara tiba-tiba. Penurunan kesadaran ini
diakibatkan karena terjadina proses in!lamasi pada meningen dan parenkim otak.
Sejak " # hari SMRS, penderita mengalami demam tinggi terus menerus.
$emam turun setelah minum obat. " % hari SMRS penderita mulai susah
berkomunikasi. &icara meracau tetapi masih dapat makan dan minum. " ' hari ang
lalu penderita tidak bisa bicara sama sekali. (elemahan pada kedua sisi tubuh, kejang
tidak ada, bicara pelo tidak ada, mulut mengot tidak ada, kejang tidak ada, dan mual
muntah tidak ada. " 1) hari ang lalu pasien mengeluh sakit kepala dan hilang setelah
makan obat. $emam dan sakit kepala merupakan gejala awal ang sering ditemukan
pada pasien meningitis. $e!isit neurologis berupa kelemahan kedua sisi tubuh dan
tidak bisana penderita bicara diakibatkan karena proses in!lamasi pada parenkim
otak.
Pasien memiliki riwaat batuk lama ada. Riwaat benjolan tempat lain tidak
ada. Riwaat in!eksi di telinga, hidung dan tenggorokan tidak ada. Riwaat sakit gigi,
in!eksi gigi, gigi berlubang tidak ada. Riwaat terpapar radiasi tidak ada. Riwaat
penurunan berat badan ada. Riwaat hipertensi tidak ada. Riwaat $M tidak ada.
Riwaat tattoo ada. Riwaat menderita tumor tidak ada. Riwaat penakit jantung
tidak ada. Pasien ini terkena *& paru dan dicurigai H+ karena kehilangan berat badan
ang signi!ikan dan mempunai tattoo.
$ari pemeriksaan !isik didapatkan S / 0'M4'2, tekanan darah 13)/)
mmHg, nadi #/ 5menit, respirator rate ') 5menit, suhu 3/,4 6, dan Sp7' 8/9.
Penurunan S karena meningoencephalitis
Pada pemeriksaan neurologis tidak didapatkan kelainan pada :. +++ , :. ++ dan
:. ;++. Pada pemeriksaan !ungsi motorik, didapatkan tidak ada laterisasi pada gerakan
dan kekuatan pasien. *onus otot pasien meningkat. (lonus paha negati! dan klonus
kaki positi!. Re!leks !isiologis meningkat. Re!leks patologis Ho!!man tromner positi!
pada kedua ekstremitas atas. &abinsk dan haddock positi! pada kedua ekstremitas
1
7/26/2019 Analisis Kasus Meningoencephalitis
2/2
bawah. Peningkatan tonus, re!leks !isiologis, klonus positi!, dan adana re!leks
patologis menunjukan bahwa terdapat lesi sentral atau lesi upper motor neuron.
2 dan (lorida 01)3 m=>2.
?nalisis li=uor cerebrospinalis ditemukan tidak berwarna, jernih, tidak berbau,
bekuan tidak ada, dan pH /,%. Secara mikroskopis >S ditemukan jumlah leukosit
8@.) selul diantarana PM: 4)9 dan M: @)9. *idak ditemukan sel blast. (omposisi
kimia dari >S didapatkan :onne positi!, Pand positi!, protein 18#,# mgd>, >$H
1/) A>, glukosa 4%,% mgd>, dan klorida 11/ m=>. &SS 8) mgd> saat dilakukan
lumbal pungsi.
Pada pemeriksaan * Scan kepala tidak ditemukan kelainan. Padapemeriksaan !oto *hora5 P? didapatkan in!iltrat pada kedua paru dengan kesan *&
paru duple5 akti!.
'